Laporan Praktikum Tape Singkong

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Laporan pembuatan Tape Singkong

Citation preview

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Tape Singkong

    1/10

    I. Judul Praktikum : Pembuatan Tape SingkongII. Tujuan : Setelah melakukan percobaan ini praktikan dapat

    mengetahui proses pembuatan dan proses fermentasi padatape singkong.

    III. Landasan Teori :Singkong (Manihot utilisima), merupakan tanaman yang dapat digunakan sebagai

    bahan makanan alternatif. Kandungan karbohidrat umbi singkong sangat tinggi, yaitu

    sekitar 34-38 persen, dan mengandung energi 146-157 kkal per 100 gram. Selain

    kandungan karbohidratnya yang tinggi, singkong mudah tumbuh di wilayah Indonesia

    dan hanya membutuhkan tanah yang gembur agar hasilnya dapat baik. Singkong dapat

    dipanen 6-24 bulan setelah ditanam. Oleh karena itu, singkong merupakan sumber

    energi yang cukup murah.

    Di Indonesia, ketela pohon menjadi makanan bahan pangan pokok setelah beras

    dan jagung. Manfaat daun ketela pohon sebagai bahan sayuran memiliki protein cukup

    tinggi, atau untuk keperluan yang lain seperti bahan obat-obatan. Kayunya bisa

    digunakan sebagai pagar kebun atau di desa-desa sering digunakan sebagai kayu bakar

    untuk memasak. Dengan perkembangan teknologi, ketela pohon dijadikan bahan dasar

    pada industri makanan dan bahan baku industri pakan. Selain itu digunakan pula pada

    industri obat-obatan.

    Tape merupakan makanan fermentasi tradisional yang sudah tidak asing lagi.

    Tapedibuat dari beras, beras ketan, atau darisingkong (ketela pohon). Berbeda dengan

    makanan-makanan fermentasi lain yang hanya melibatkan satu mikroorganisme yang

    berperan utama, seperti tempe atau minuman alkohol,pembuatan tape melibatkanbanyakmikroorganisme.

    Tape singkong adalah tape yang dibuat dari singkong yang difermentasi. Makanan

    ini populer di Jawa dan dikenal di seluruh tempat, mulai dari Jawa Barat hingga Jawa

    Timur. Di Jawa Barat, tapai singkong dikenal sebagai peuyeum (bahasa Sunda).

    Pembuatan tapai melibatkan umbi singkong sebagai substrat dan ragi tapai

    (Saccharomyces cerevisiae) yang dibalurkan pada umbi yang telah dikupas kulitnya.

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Tape Singkong

    2/10

    Ada dua teknik pembuatan yang menghasilkan tapai biasa, yang basah dan lunak, dan

    tapai kering, yang lebih legit dan dapat digantung tanpa mengalami kerusakan.

    Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan mikroorganisme yang terdapat didalam ragi tape adalah kapang Amylomyces rouxii, Mucor sp., dan Rhizopus sp.;

    khamir Saccharomycopsis fibuligera, Saccharomycopsis malanga, Pichia burtonii,

    Saccharomyces cerevisiae, dan Candida utilis; serta bakteri Pediococcus sp. dan

    Bacillus sp. Kedua kelompok mikroorganisme tersebut bekerja sama dalam

    menghasilkan tape.

    Mikroorganisme dari kelompok kapang akan menghasilkan enzim-enzim

    amilolitik yang akan memecahkan amilum pada bahan dasar menjadi gula-gula yang

    lebih sederhana (disakarida dan monosakarida). Proses tersebut sering dinamakan

    sakarifikasi (saccharification). Kemudian khamir akan merubah sebagian gula-gula

    sederhana tersebut menjadi alkohol. Inilah yang menyebabkan aroma alkoholis pada

    tape. Semakin lama tape tersebut dibuat, semakin kuat alkoholnya. Pada beberapa

    daerah, seperti Bali dan Sumatera Utara, cairan yang terbentuk dari pembuatan tape

    tersebut diambil dan diminum sebagai minuman beralkohol.

    Proses pembuatan tape melibatkan proses fermentasi yang dilakukan oleh jamur

    Saccharomyces cerivisiae. Jamur ini memiliki kemampuan dalam mengubah

    karbohidrat (fruktosa dan glukosa) menjadi alcohol dan karbondioksida. Selain

    Saccharomyces cerivisiae, dalam proses pembuatan tape ini terlibat pula mikrorganisme

    lainnya, yaitu Mucor chlamidosporus dan Endomycopsis fibuligera. Kedua

    mikroorganisme ini turut membantu dalam mengubah pati menjadi gula sederhana

    (glukosa).

    Fermentasi adalah proses produksi energy dalam sel dalam keadaan anaerobik

    (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik,

    akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai

    respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.

    Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil

    fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen

    lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Tape Singkong

    3/10

    sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol

    dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya. Respirasi anaerobik dalam otot

    mamalia selama kerja yang keras (yang tidak memiliki akseptor elektron eksternal),

    dapat dikategorikan sebagai bentuk fermentasi.

    IV. Alat dan Bahan :Alat :

    - Kompor - Pisau

    - Panci - Baskom

    - Pengaduk - Saringan

    - Sendok

    Bahan :

    - Singkong 1 kg

    - Ragi tape secukupnya

    - Air secukupnya

    - Daun pisang

    V. Prosedur Percobaan :1) Pilih singkong yang bagus dan rata, kemudian kupas, dipotong potong sesuai

    selera dan dicuci bersih.

    2) Kemudian singkong tadi direbus sampai matang kemudian ditiriskan.3) Singkong dari hasil rebusan tadi didinginkan.4) Sediakan ragi tape secukupnya. Taburkan ragi halus ke singkong singkong

    yang sudah dingin sampai rata.

    5) Sediakan tempat untuk menyimpan singkong yang sudah ditaburi ragi tersebut,bisa memakai plastik ataupun memakai daun pisang atau daun jati.

    6) Fermentasi bungkusan singkong tersebut kurang lebih 3 hari.7) Setelah 3 hari bukalah bungkusan singkong tersebut, dan tape singkong siap

    dinikmati.

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Tape Singkong

    4/10

    VI. Diagram Alir :

    VII. Hasil Pengamatan :Kegiatan Hasil Pengamatan

    Kupas dan bersihkan singkong

    lalu dipotong.

    Potongan singkong tadi

    dilakukan perebusan hingga

    matang. Lalu dilakukan

    penirisan dan didinginkan.

    Tabur potongan singkong tadi

    dengan ragi yang dihaluskan.

    Singkong berwarna putih.

    Singkong berwarna putih dengan struktur

    yang agak lembut.

    Ragi (putih) menempel pada rebusan

    singkong.

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Tape Singkong

    5/10

    Lalu dipindahkan ketempat

    wadah yang sudah dilapisi

    daun pisang. Lalu ditutup,

    fermentasi selama tiga hari.

    Setelah tiga hari. Tape yang dihasilkan agak berwarna kuning

    dengan strukur yang lebih lembut sebelum

    dilakukan fermentasi dengan rasa yang agak

    manis dan agak asam. Aroma berbau

    alcohol.

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Tape Singkong

    6/10

    VIII.Mekanisme Reaksi :

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Tape Singkong

    7/10

    IX. Pembahasan :Penggunaan alat dan bahan pada praktikum ini mempunyai tujuan dan fungsinya

    masing-masing. Seperti, singkong yang digunakan sebagai bahan dasar dan nantinya

    sebagai substrat bagi khamir Saccharomyces cerevisiaedalam proses fermentasi. Ragi

    disini berfungsi dalam mempercepat fermentasi tape singkong karena pada ragi

    terkandung khamir Saccharomyces cerevisiae. Daun pisang digunakan untuk

    membungkus singkong yang telah dicampur ragi agar dapat berlangsung fermentasi

    karena apabila telah dibungkus suasananya akan bersifat anaerob.

    Pemasakan menentukan tekstur dan penampakan produk olahan tape yang akan dihasilkan.

    Pengukusan singkong hingga matang akan menghasilkan tekstur tapai yang lebih lembut dibandingkan

    dengan pengukusan singkong yang setengah matang akan menghasilkan tekstur tape yang lebih keras.

    Pendinginan berfungsi untuk mengontrol kondisi proses. Pemasakan yang kurang akan

    merusak kehidupan organisme dari inokulum yang diberikan. Sementara,pendinginan

    yang terlalu lama akan menyebabkan kontaminasi .Pengukusan singkong dilakukan dalam waktu 0,5

    jam untuk melunakkan singkongdan agar enzim mikroba dapat bekerja dengan baik.

    Proses peragian bergantung dengan cara pencampuran singkong dengan ragi. Apabila

    pencampuran tidak baik akan menyebabkan fermentasi kurang sempurna dan

    menimbulkan kerusakan. Ragi yang ditambahkan biasanya kurang dari 1% atau 10 gram per

    kilogram singkong yang digunakan.

    Fermentasi yang baik dilakukan pada suhu 28-30 0C dan membutuhkan waktu 45

    jam. Fermentasi dilakukan di dalam baskom yang dibungkus dengan daun pisang yang bersih

    dikerudungi dan ditutupi dengan rapat-rapat. Fermentasi yang tertutup akan mencegah

    terjadinya kontaminasi. Suhu berpengaruh kepada kecepatan fermentasi, meskipun suhu yang lebih

    rendah dari 25 0C akan menghasilkan produk dengan kadar alkohol yang tinggi pada fermentasi 144

    jam. Tape dapat bertahan 2 3 hari bila di fermentasi pada suhu kamar. Apabila fermentasi dalam suhu

    kamar melebihi hasil yang didapatkan akan rusak. Bila dikemas dengan cangkir plastik dan disimpan

    dalam lemari es akan bertahan selama 2 bulan akan tetapi teksturnya akan rusak yaitu

    menjadi keras.

    Reaksi yang terjadi dalam fermentasi singkong menjadi tape adalah glukosa

    (C6H12O6) yang merupakan gula paling sederhana, akan menghasilkan etanol

    (2C2H5OH). Reaksi fermentasi ini dilakukan oleh ragi, dan digunakan pada produksi

    makanan. C6H12O6+ 2C2H5OH + 2CO2+ 2 ATP

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Tape Singkong

    8/10

    Hasil tape singkong yang telah difermentasi selama 3 hari yaitu memiliki rasa

    manis, tekstur singkong lebih lembut dibandingkan sebelum difermentasi, serta

    menghasilkan aroma alkohol yang khas.

    X. Kesimpulan :1. Pembuatan tape termasuk dalam bioteknologi konvensional (tradisional)

    karena masih menggunakan cara-cara yang terbatas.

    2. Pada proses pembuatan tape, ragi akan memakan glukosa yang ada di dalamsingkong sebagai makanan untuk pertumbuhannya, sehingga singkong akan

    menjadi lunak, jamur tersebut akan merubah glukosa menjadi alkohol.

    3. Dalam pembuatan tape, ragi (Saccharomyces cereviceae) mengeluarkan enzim yangdapat memecah karbohidrat pada singkong menjadi gula yang lebih sederhana. Oleh

    karena itu, tape terasa manis apabila sudah matang walaupun tanpa diberi gula

    sebelumnya.

    4. Fermentasi yang baik dilakukan pada suhu 28-30 0C dan membutuhkan waktu45 jam. Fermentasi dilakukan pada wadah tertutup, karena fermentasi yang tertutup

    akan mencegah terjadinya kontaminasi.

    5. Proses pencampuran ragi yang tidak baik akan menyebabkan fermentasikurang sempurna dan menimbulkan kerusakan. .

    6. Kegagalan dalam pembuatan tape biasanya dikarenakan enzim pada ragiSaccharomyces cereviceae tidak pecah apabila terdapat udara yang mengganggu

    proses pemecahan enzim tersebut.

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Tape Singkong

    9/10

    DAFTAR PUSTAKA

    Ajuz, Yayan. 2012. Laporan Pembuatan Tape Ketan dan Tape Singkong. (online),

    (http://yayanajuz.blogspot.com/2012/06/laporan-pembuatan-tape-ketan-dan-tape.html,diakses tanggal 27 Maret 2014).

    Choirunissah, Siti Afifa. 2013. Laporan Praktikum Bioteknologi Proses. (online),

    (http://afifaasac.blogspot.com/2013/11/laporan-praktikum-bioteknologi-

    proses.html,diakses tanggal 27 Maret 2014).

    Husnaa, Fauziah. 2011. Laporan Pembuatan Tape Singkong. (online), (http://fa-

    husnaa.blogspot.com/2011/02/laporan-pembuatan-tape-singkong.html?m=1,

    diakses tanggal 27 Maret 2014).

    Wijai, Sigit. 2011. Mari Belajar : Cara Pengolahan Tapai Singkong. (online),

    (http://sigitwijai.blogspot.com/2011/10/cara-pengolahan-tapai-singkong.html,

    diakses 27 Maret 2014).

    Yanti. 2012. Makalah Tafe. (online),

    (http://yantipembelajarsejati.blogspot.com/2012/06/makalah-tafe.html?m=1,

    diakses tanggal 27 Maret 2014).

    http://yayanajuz.blogspot.com/2012/06/laporan-pembuatan-tape-ketan-dan-tape.htmlhttp://yayanajuz.blogspot.com/2012/06/laporan-pembuatan-tape-ketan-dan-tape.htmlhttp://yayanajuz.blogspot.com/2012/06/laporan-pembuatan-tape-ketan-dan-tape.htmlhttp://yayanajuz.blogspot.com/2012/06/laporan-pembuatan-tape-ketan-dan-tape.htmlhttp://afifaasac.blogspot.com/2013/11/laporan-praktikum-bioteknologi-proses.htmlhttp://afifaasac.blogspot.com/2013/11/laporan-praktikum-bioteknologi-proses.htmlhttp://fa-husnaa.blogspot.com/2011/02/laporan-pembuatan-tape-singkong.html?m=1http://fa-husnaa.blogspot.com/2011/02/laporan-pembuatan-tape-singkong.html?m=1http://sigitwijai.blogspot.com/2011/10/cara-pengolahan-tapai-singkong.htmlhttp://yantipembelajarsejati.blogspot.com/2012/06/makalah-tafe.html?m=1http://yantipembelajarsejati.blogspot.com/2012/06/makalah-tafe.html?m=1http://sigitwijai.blogspot.com/2011/10/cara-pengolahan-tapai-singkong.htmlhttp://fa-husnaa.blogspot.com/2011/02/laporan-pembuatan-tape-singkong.html?m=1http://fa-husnaa.blogspot.com/2011/02/laporan-pembuatan-tape-singkong.html?m=1http://afifaasac.blogspot.com/2013/11/laporan-praktikum-bioteknologi-proses.htmlhttp://afifaasac.blogspot.com/2013/11/laporan-praktikum-bioteknologi-proses.htmlhttp://yayanajuz.blogspot.com/2012/06/laporan-pembuatan-tape-ketan-dan-tape.htmlhttp://yayanajuz.blogspot.com/2012/06/laporan-pembuatan-tape-ketan-dan-tape.htmlhttp://yayanajuz.blogspot.com/2012/06/laporan-pembuatan-tape-ketan-dan-tape.html
  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Tape Singkong

    10/10

    LAPORAN TETAP PRAKTIKUM BIOKIMIA II

    Pembuatan Tape Singkong

    DISUSUN OLEH :

    NAMA : IBNU DARMAWANTO

    NIM : 06111010008

    SEMESTER : VI

    KELOMPOK : 6 B

    DOSEN PENGASUH : 1. Drs.Made Sukaryawan, M.Si

    2. Desi, S.Pd., M.T.

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SRIWIJAYA

    2014