12
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA “PEMERIKSAAN KADAR TRIGLISERIDA” Disusun oleh: KELOMPOK 5 Febriana Yusnidewi P17335114064 Mutia Quratu A P17335114046 Nela Dwi A P1735114054 Novia Andriani P17335114024 Nur Hidayah W P17335114005 Kelas : II A

LAPORAN PRAKTIKUM TRIGLISERIDA

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bio kimia

Citation preview

Page 1: LAPORAN PRAKTIKUM TRIGLISERIDA

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

“PEMERIKSAAN KADAR TRIGLISERIDA”

Disusun oleh:

KELOMPOK 5

Febriana Yusnidewi P17335114064

Mutia Quratu A P17335114046

Nela Dwi A P1735114054

Novia Andriani P17335114024

Nur Hidayah W P17335114005

Kelas : II A

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN

PROGRAM STUDI D-III FARMASI

BANDUNG

2015

Page 2: LAPORAN PRAKTIKUM TRIGLISERIDA

I. TANGGAL

November 2015

II. JUDUL PRAKTIKUM

Menentukan kadar trigliserida

III. TUJUAN

1. Mengetahui kadar trigliserida pada pasien

2. Menetapkan pasien memiliki nilai trigliserida yang normal ataukah

tidak

IV. PRINSIP

Trigliserida

Spektrofotometri

Prinsip kerja spektrofotometri berdasarkan hokum Lambert-Beer, bila

cahaya monokromatik (I0),melalui suatu media (larutan), maka sebagian

cahaya tersebut diserap (Ia), sebagian dipantulkan (Ir), dan sebagian lagi

dipancarkan (It). Transmitans adalah perbandingan intensitas cahaya yang

di transmisikan ketika melewati sampel (It) dengan intensitas cahaya

mula-mula sebelum melewati sampel (Io). Persyaratan hokum Lambert-

Beer antara lain : Radiasi yang digunakan harus monokromatik, rnergi

radiasi yang di absorpsi oleh sampel tidak menimbulkan reaksi kimia,

sampel (larutan) yang mengabsorpsi harus homogeny, tidak terjadi

Page 3: LAPORAN PRAKTIKUM TRIGLISERIDA

flouresensi atau phosphoresensi, dan indeks refraksi tidak berpengaruh

terhadap konsentrasi, jadi larutan harus pekat (tidak encer)

V. DASAR TEORI

Trigliserida  

Merupakan lipid yang memiliki struktur ester, yang tersusun oleh

tiga molekul asam lemak bebas dan satu molekul gliserol seperti yang

ditunjukan pada Gambar (Zulfikar, 2010)

Reaksi kimia untuk trigliserida pada prinsipnya memiliki kesamaan

dengan senyawa alkena dan ester, misalnya trigliserida dapat

terhidrogenasi oleh gas Hidrogen yang dikatalisis oleh logam nikel atau

platina, reaksi untuk senyawa tersebut disajikan dalam persamaan reaksi

pada gambar 2 (Zulfikar,2010)

Reaksi hidrolisis pada trigliserida akan menghasilkan gliserol dan asam

lemak. Reaksi ini dapat berlangsung dalam suasana asam atau basa atau

dapat pula dengan bantuan enzim. Reaksi hidrolisis dari trigliserida dapat

dilihat pada persamaan di bawah ini (Zulfikar,2010):

Page 4: LAPORAN PRAKTIKUM TRIGLISERIDA

Trigliserida

Merupakan jenis lemak yang dapat ditemukan dalam darah dan merupakan

hasil uraian tubuh pada makanan yang mengandung lemak dan kolesterol

yang telah dikonsumsi dan masuk ke tubuh serta juga dibentuk di hati

(Ayu,2011).

Setelah mengalami proses di dalam tubuh, trigliserida   ini akan

diserap usus dan masuk ke dalam plasma darah yang kemudian akan

disalurkan ke seluruh jaringan tubuh dalam bentuk klomikron dan VLDL

(very low density lipoprotein) (Ayu,2011).

Trigliserida dalam bentuk klomikron berasal dari penyerapan usus

setelah konsumsi makanan berlemak. Sebagai VLDL, trigliserida dibentuk

oleh hati dengan bantuan insulin dari dalam tubuh (Ayu,2011).

Sementara itu, trigliserida yang berada di luar hati dan berada dalam

jaringan misalnya jaringan pembuluh darah, otot, jaringan lemak akan

dihidrolisis oleh enzim  lipoprotein lipase. Sisa hidrolisis kemudian akan

dimetabolisme oleh hati menjadi kolesterol LDL   (Ayu,2011).

Page 5: LAPORAN PRAKTIKUM TRIGLISERIDA

Kalori yang didapatkan tubuh dari makanan yang dikonsumsi tidak

akan langsung digunakan oleh tubuh melainkan disimpan dalam bentuk

trigliserida dalam sel-sel lemak di dalam tubuh yang berfungsi sebagai

energi cadangan tubuh (Ayu,2011).

Asupan makanan yang mengandung kadar lemak jenuh yang tinggi

dapat meningkatkan efek trigliserida di dalam tubuh seseorang. Jika kadar

trigliserida meningkat, maka kadar kolesterol pun akan meningkat pula

(Ayu,2011).

Proses pencernaan lemak dari makanan selain menghasilkan

kolesterol juga menghasilkan trigliserida dan lemak bebeas semua lemak

ini akan diserap oleh tubuh melalui usus ke dalam darah. Keberadaan

kolesterol dan trigliserida dalam darah memang sangat dibutuhkan oleh

tubuh. Jika pengkonsumsian makanan yang mengandung lemak jenuh

berlebihan maka mengakibatkan kadar kolesterol berlebihan juga. Hal ini

akan menimbulkan ancaman dan masalah yang serius, terutama pada

penyakit pembuluh darah yang disebut aterosklerosis. Penyakit ini dapat

memicu timbulnya penyakit jantung coroner dan stroke (Wijayakusuma,

Hembing, 2003).

Trigliserida yang berlebih dalam tubuh akan disimpan di dalam

jaringan kulit sehingga tubuh terlihat gemuk. Seperti halnya kolesterol,

kadar trigliserida yang terlalu berlebih dalam tubuh dapat membahayakan

kesehatan (Ayu,2011).

Namun, trigliserida dalam batas normal sebenarnya sangat

dibutuhkan tubuh. Asam lemak yang dimilikinya bermanfaat bagi

metabolisme tubuh. Selain itu, trigliserida memberikan energi bagi tubuh,

melindungi tulang, dan organ-organ penting lainnya dalam tubuh dari

cedera (Ayu,2011).

Trigliserida dikelompokkan menjadi (Putri,2011):

1. Lemak Jenuh (lemak jahat)

Berbentuk padat pada suhu ruangan dan dikenal sebagai lemak jahat.

Umumnya lemak jenuh terdapat dalam produk hewani. Semakin banyak

Page 6: LAPORAN PRAKTIKUM TRIGLISERIDA

konsumsi lemak jenuh, maka akan semakin tinggi kadar koleseterol

dalam darah. Contoh makanan yang mengandung lemak jenuh : susu

murni, keju berlemak, cokelat, daging, kelapa, mentega, babi, hati,

ayam. Sebaiknya jangan terlalu banyak mengkonsumsi jenis lemak

jenuh ini.

2. Lemak Tidak Jenuh (lemak baik)

Berbentuk cair atau lunak jika berada pada suhu ruangan. Lemak

ini dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Jenis lemak tidak

jenuh ini merupakan jenis lemak baik. Lemak ini terbagi dua yaitu

lemak tidak jenuh tunggal dan lemak tidak jenuh ganda. Contoh

makanan yang mengandung lemak tidak jenuh tunggal adalah zaitun,

minyak kacang tanah, beberapa margarine yang non-dihidrogenasi,

almond, kacang mete.

Sementara lemak tidak jenuh ganda bersumber dari makanan yang

mengandung omega 3 (contoh: ikan salmon, makarel, dan sarden, biji

rami, walnut, dan minyak dan margarin yang non-hidrogenasi dibuat

dari kanola, biji rami dan kedelai. Konsumsi setidaknya 2 porsi ikan per

minggu) dan omega 6 (bunga matahari, kedelai dan minyak jagung,

walnut, almond, biji wijen dan beberapa margarine non-dihidrogenasi.)

3. Lemak Trans

Jenis lemak trans akan meningkatkan kolesterol. Lemak ini

terbentuk selama proses kimiawi (misalnya proses pemasakan) yang

disebut hidrogenasi. Hidrogenasi adalah ketika sebuah lemak cair

berubah menjadi lemak yang lebih padat. Kebanyakan margarine

mengandung lemak trans. Untuk itu, pilih margarine yang tidak

mengandung lemak trans (Anda bisa melihat label yang tertera pada

kemasannya).

Lemak trans berbahaya dan sebaiknya dihindari karena jenis lemak

trans bertindak seperti lemak jenuh di dalam tubuh manusia yang

akhirnya dapat meningkatkan kolesterol.

Page 7: LAPORAN PRAKTIKUM TRIGLISERIDA

     Menurut the National Cholesterol Education Program, kadar

trigliserida yang normal adalah kurang dari 150 mg/dL. Kadar yang

termasuk perbatasan tinggi adalah 150-199, dan 200-499 termasuk dalam

tinggi (Budi, 2011)

VI. PROSEDUR

Blanko Standar Sampel

Standar

(Aquadest)

- 20 μl -

Serum - - 20 μl

Larutan kerja 2000 μl 2000 μl 2000 μl

1. Larutan blanko, sampel, dan standar masing masing dicampur sampai

homogen

2. Diinkubasi selama 20 menit pada suhu 20-25 ° C

3. Sampel dan standar diukur absorbannya terhadap blanko pada panjang

gelombang 500 nm.

VII. HASIL PENGAMATAN & PERHITUNGAN

Absorban sampel (Asp) : 0,214 nm

Absorban standar (Ast) : 0,195 nm

Konsentrasi standar (Cst) : 200 mg/Dl

Kadar kolesterol total ¿AspAst

xC standar

¿0,214 nm0,195 nm

x200 mg /dL

¿219,5 mg /dL

Nama Pasien Kadar kolesterol total (mg/dl)

Benny 219,5 mg/dL

Page 8: LAPORAN PRAKTIKUM TRIGLISERIDA

VIII. PEMBAHASAN

Trigliserida merupakan jenis lemak. Jenis ini merupakan hasil

dari uraian kerja tubuh terhadap makanan yang mengandung lemak

dan kolesterol yang telah dikonsumsi dan masuk ketubuh,serta juga

dibentuk di hati. Trigliserida adalah penyebab utama penyakit-penyakit

arteri dan biasanya dibandingkan dengan kolesterol dengan

menggunakan lipoprotein elektroforesis. Bila terjadi peningkatan

trigliserida maka terjadi peningkatan VLDL yang menyebabkan

hiperlipoproteinemia.

Kadar trigliserida yang normal adalah 30 – 200 mg/dL.

Trigliserida dalam batas normal sebenarnya sangat dibutuhkan tubuh.

Asam lemak yang dimilikinya bermanfaat bagi metabolisme tubuh.

Selain itu, trigliserida memberikan energi bagi tubuh, melindungi

tulang, dan organ-organ penting lainnya dalam tubuh dari ceder.

Dalam praktikum ini, pasien yang diuji adalah Benny.

Benny memiliki kadar trigliserida 219,5 mg/ dL. Kadar yang dimiliki

pasien bernama benny ini melebihi kadar normal trigliserida dalam

tubuh. Hal ini dikhawatirkan karena dapat membahayakan pasien.

Kadar trigliserida yang berlebih dari kadar normal dapat

membahayakan penyakit. Trigliserida yang berlebih dalam tubuh akan

disimpan di dalam jaringan kulit sehingga tubuh terlihat gemuk.

Seperti halnya kolesterol, kadar trigliserida yang terlalu berlebih dalam

tubuh dapat membahayakan kesehatan.

IX. KESIMPULAN

Dari hasil pemeriksaan kadar trigliserida disimpulkan bahwa

pasien atas nama Benny tidak memiliki kadar trigliserida yang

normal, melainkan melebihi kadar trigliseidal normal yaitu lebih dari

219,5 mg/dL