Upload
regina-andriani
View
189
Download
21
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Laporan Praktikum Uji Tarik, Praktikum Pengetahuan Material, Laboratorium Karakterisasi & Rekayasa Material, Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, U
Citation preview
UJI TARIK
LAPORAN PRAKTIKUMTKI 238 - Praktikum Pengetahuan Material
Nama: Regina AndrianiNIM: 2013-043-087Kelompok: ATanggal Praktikum: 14 April 2015Asisten: Jessica Sariana
LABORATORIUM KARAKTERISASI & REKAYASA MATERIALPRODI TEKNIK MESIN - FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYAJAKARTA2015UJI TARIK
I. TUJUANMenentukan kekuatan dan keuletan bahan dan komponen yang terbuat dari baja, serta memperkirakan ketangguhannya.
II. TEORI DASARTerminologi Uji Tarik diberikan bila pada sebuah spesimen diberikan beban tarik (quasi) statis secara bertahap hingga putus. Uji tarik merupakan satu dari sekian banyak uji mekanik yang paling sederhana.Dalam uji tarik dibutuhkan sebuah spesimen dengan penampang dapat berbentuk bulat (d), persegi maupun persegi panjang (a), artinya spesimen dapat berbentuk pelat atau silinder. Umumnya untuk logam dipilih bentuk silinder sebagai spesimen. Bagian tengah dari spesimen berdiameter lebih kecil dari bagian pinggir, meskipun tidak selalu demikian, seperti tertera pada Gambar 1. Untuk spesimen berbentuk lingkaran, ukuran diameter luas (D) spesimen yang digunakan ialah 19 mm dan ukuran diameter dalam (d) ialah 12,8 mm. Gauge length (L0) (yang digunakan dalam perhitungan keuletan) memiliki ukuran 50 mm, dan panjang reduction section (Lc) ialah 60 mm.
Gambar 1. Bentuk spesimen uji tarik: (a) penampang berbentuk bulat; (b)penampang berbentuk persegi panjang [2]
Hubungan antara tegangan dan regangan sebagai hasil dari uji tarik secara umum digambarkan dalam suatu diagram yang dikenal sebagai diagram tegangan-regangan, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.
Gambar 2. Diagram Tegangan-Regangan Tegangan didefinisikan sebagai gaya yang terdistribusi secara internal di dalam material, yang diukur menggunakan persamaan (1), sedangkan regangan merupakan perubahan panjang yang terjadi karena perubahan tegangan dalam proses penarikan dalam dimensi linier, seperti ditunjukkan dalam persamaan (2).
Tegangan Teknis, ; (N/mm2)(1)Regangan Teknis, (2)
Keterangan :F : Gaya tarik(N)A0: Luas penampang awal (mm2)L: Pertambahan panjang(mm)L0: Panjang awal (mm)
Pada awal penarikan, hubungan antara tegangan dengan regangan mengikuti garis lurus OA. Daerah ini disebut sebagai daerah elastis, yaitu daerah bila spesimen diberi beban akan bertambah panjang dan apabila beban dihilangkan maka spesimen akan kembali ke bentuk semula, perubahan bentuk yang terjadi tidak tetap atau dikenal sebagai deformasi elastis. Hubungan antara tegangan dan regangan di daerah elastis dinyatakan dalam Hukum Hooke, dengan persamaan sebagai berikut:(3)
Keterangan : : Tegangan(N/mm2) : ReganganE : Modulus elastisitas/modulus Young
Penarikan selanjutnya tidak lagi menghasilkan hubungan yang linier antara tegangan dengan regangan, garis lengkung AC, daerah ini disebut sebagai daerah plastis. Kondisi ini menyatakan bahwa apabila spesimen diberi beban akan bertambah panjang namun apabil beban dihilangkan maka spesimen tidak akan kembali ke bentuk semula, terjadi perubahan bentuk yang tetap/ permanen, atau dikenal sebagai deformasi plastis. Bila dicermati lebih lanjut, garis lengkung AC terdiri atas dua bagian yaitu AB dan BC, kedua garis lengkung tersebut memberikan deformasi plastis yang berbeda. Pada daerah lengkung AB, deformasi plastis yang terjadi homogen namun tidak demikian halnya di daerah lengkung BC, deformasi plastis yang terjadi tidak homogen. Pada saat penarikan mencapai tegangan maksimum, B, terjadi pengecilan spesimen setempat yang dikenal sebagai necking, kondisi inilah yang menyebabkan daerah BC perubahan bentuknya tidak lagi homogen. Penarikan sampai titik C akan menyebabkan spesimen putus (fracture).Melalui grafik stress-strain, disamping kekuatan tarik, u, dapat pula ditentukan kekuatan luluh (yield strength), y, dengan menggunakan metode offset-strain, regangan diatur pada nilai 0,2 % atau bahkan 0,5 % untuk kondisi tertentu.
Pada saat penarikan, sebenarnya terjadi perubahann luas penampang per satuan waktu penarikan yang berbeda, oleh karena itu tegangan dan regangan yang sbeenarnya terjadi mengikuti persamaan sebagai berikut :Tegangan sebenarnya, ; (N/mm2)(4)Regangan sebenarnya, (5)
Keterangan :P: Gaya tarik(N)Ai: Luas penampang pada setiap kondisi penarikan(mm2)Li : Pertambahan panjang pada setiap kondisi penarikan(mm)L0 : Panjang awal(mm)
Permukaan patahan logam dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu patah ulet dan patah getas (ductile and brittle fracture). Pembagian ini didasarkan pada kemampuan logam untuk mengalami deformasi plastis. Patah ulet biasanya ditunjukkan dengan munculnya bentuk cup-cone pada patahan, yang menunjukkan terjadinya deformasi plastis secara cukup besar. Sebaliknya, pada patahan getas, retakan terjadi sagat singkat dengan diikuti deformasi plastis yang sangat sedikit.
Gambar 3. Jenis patahan spesimen : Patah ulet (Kiri) dan patah getas (Kanan) [2]
III. PERALATAN PRAKTIKUMa. Mesin uji tarik Hung Ta HV 9501, Gambar 4.b. Mistar sorong, penggaris, penitik.c. Spesimen yang dapat terdiri dari: baja karbon, tembaga, kuningan, dan aluminium
Gambar 4. Mesin Uji Tarik Hung Ta HV 9501
IV. PROSEDUR PERCOBAANa. Ukur panjang spesimen dan catat pada lembar datab. Ukur panjang awal (gauge length, L0)c. Ukur diameter/ tebal spesimend. Dokumentasikan benda ujie. Letakkan specimen pada tempatnya di mesin uji tarik, kencangkan gripper agar tidak terjadi slip. Tentukan benda uniaksial yang pertama harus diberikan dan lakukan penarikan sampai spesimen patahf. Satukan patahan dari spesimen uji dan ukur panjang aktif (Lf), diameter/ tebal akhir spesimeng. Analisis permukaan patahan dari spesimen menggunakan stereo mikroskop.
Gambar 5. Geometri spesimen uji tarik dengan penampang lingkaran [1]
V. TUGAS DAN PERTANYAAN1. Dari data yang diperoleh buatlah diagram tegangan terhadap regangan teknis (engineering), dan tentukan kekuatan logam, baik ultimate tensile strength maupun yield strength, keuletan serta perkirakanlah ketangguhannya.
Gambar 6. Grafik Tegangan-Regangan Engineering
Max Force = 76488.125 N Tensile Strength = = = 623.27351 N/mm2 0.2% Y.S.= 0.2% x 623.27351 = 1.24655Berdasarkan dari diagram tegangan terhadap regangan teknis (engineering), kekuatan logam bersifat ulet, sesuai dengan bentuk patahan yang terjadi yaitu berbentuk cup-cone.2. Jelaskan perbedaan antara deformasi elastis dan plastis ditinjau secara mikroskopik.Secara mikrokopis, deformasi dapat dilihat sebagai perubahan bentuk dan ukuran. Deformasi dibedakan atas deformasi elastis dan plastis. Deformasi elastis merupakan perubahan bentuk yang terjadi bila ada gaya yang berkerja, serta akan hilang bila bebannya ditiadakan (benda akan kembali kebentuk dan ukuran semula). Sedangkan deformasi plastis adalah perubahan bentuk yang permanen, meskipun bebannya dihilangkan.3. Jelaskan yang dimaksud dengan necking serta bagaimana kondisi ini dapat menyebabkan awal terjadi perbedaan antara tegangan teknis dan tegangan sebenarnya?Necking adalah penyempitan luas permukaan specimen pada saat ditarik atau pada saat perpanjangan. Necking atau distribusi tegangan pada daerah penyempitan setempat pada uji tarik menimbulkan keadaan tegang tiga sumbu pada daerah penyempitan. Daerah penyempitan setempat sebenarnya merupakan fatique halus. Fatique yang dikenai beban tarik akan menghasilkan tegangan linear yang diperlukan dengan cara membagi beban tarik aksial dengan luas penampang lintas benda uji pada daerah penyempitan terkecil, lebih tinggi, dari pada yang dibutuhkan untuk menghasilkan aliran jika tegangan tariknya sederhana. Pada umumnya necking terjadi di tengah atau titik berat spesimen. Hal ini disebabkan karena distribusi tegangan yang tidak merata pada spesimen.4. Jelaskan apakah keuletan untuk logam yang sama akan sama apabila gauge length-nya berbeda?Keuletan untuk logam yang sama tidak akan sama jika gauge length-nya berbeda. Keuletan menggambarkan kemampuan untuk berdeformasi secara plastik tanpa menjadi patah. Keuletan dapat diukur dengan besarnya regangan plastik yang terjadi setelah batang uji putus. Keuletan biasanya dinyatakan dengan persentase perpanjangan (persentage elongation):D = (Li Lo)/Lo x 100%Dimana Li = panjang gauge length setelah putus. Rumus di atas sudah jelas menunjukkan bahwa gauge length akan mempengaruhi keuletan logam.5. Jelaskan bagaimana pengaruh ikatan atom terhadap modulus elastisitas logam?Modulus elastisitas ditentukan oleh gaya ikat antar atom. Gaya atom ini tidak dapat diubah tanpa terjadinya perubahan mendasar dari sifat bahannya. Oleh karena itu, modulus elastisitas merupakan sifat mekanik bahan yang tidak mudah untuk diubah. Modulus elastisitas hanya dapat berubah dalam jumlah tertentu oleh perlakuan panas, atau pengerjaan dingin, atau penambahan paduan tertentu.6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan viskoelastisitas serta berikan contohnya!Viskoelastisitas adalah karakteristik mekanis gabungan antara liquid dan polimer pada temperatur yang tinggi. Contoh bahan yang termasuk viskoelastik diantaranya yaitu: produk yang semi solid, makanan, kosmetik.
VI. LEMBAR DATA, PERHITUNGAN DAN ANALISIS
VI.2 PERHITUNGAN Max Force = 76488.125 N Tensile Strength = = = 623.27351 N/mm2 0.2% Y.S.= 0.2% x 623.27351 = 1.24655 Elongation= = = 0.36 x 100% = 36%
Perhitungan Tegangan dan Regangan Engineering Perhitungan No. 2 = = 0.95924 = = = 0.0058 Perhitungan No. 3 = = 1.59873 = = = 0.0091 Perhitungan No. 4 = = 2.63514 = = = 0.01245 Perhitungan No. 5 = = 4.42131 = = = 0.01580
Perhitungan No. 6 = = 7.48645 = = = 0.0191
Perhitungan Tegangan dan Regangan True Perhitungan No. 2 = (1 + ) = 0.95924 (1 + 0.0058) = 0.96480 N/mm2 = ln (1 + ) = ln (1 + 0.0058) = 0.00578 Perhitungan No. 3 = (1 + ) = 1.59873 (1 + 0.0091) = 1.61327 N/mm2 = ln (1 + ) = ln (1 + 0.0091) = 0.00906 Perhitungan No. 4 = (1 + ) = 2.63514 (1 + 0.01245) = 2.6675 N/mm2 = ln (1 + ) = ln (1 + 0.01245) = 0.01237 Perhitungan No. 5 = (1 + ) = 4.42131 (1 + 0.01580) = 4.49116 N/mm2 = ln (1 + ) = ln (1 + 0.01580) = 0.01568 Perhitungan No. 6 = (1 + ) = 7.48645 (1 + 0.0191) = 7.62944 N/mm2 = ln (1 + ) = ln (1 + 0.0191) = 0.01892
Tabel 1. Perhitungan Tegangan-Regangan Engineering dan TrueNo.XY Eng. Eng. True True
1059.535260.4851300.485130
20.29117.71740.959240.00580.96480.00578
30.455196.19571.598730.00911.613270.00906
40.6225323.38472.635140.012452.667950.01237
50.79542.58264.421310.01584.491160.01568
60.955918.73727.486450.01917.629440.01892
71.12251464.02611.92980.0224512.19760.0222
81.292096.48817.08350.025817.52430.02547
91.47752809.33522.89220.0295523.56870.02912
101.6453502.80628.54310.032929.48210.03237
111.814198.53534.21230.036235.45080.03556
121.97754962.86640.44060.0395542.040.03879
132.14255762.6746.95790.0428548.970.04196
142.316580.17953.61940.046256.09670.04516
152.47757443.82960.6570.0495563.66260.04836
162.64258327.91467.86110.0528571.44760.0515
172.819237.86175.27590.056279.50640.05468
182.977510184.0682.98610.0595587.9280.05784
193.14511164.7390.97730.062996.69970.061
203.312512165.6299.13320.06625105.7010.06415
213.477513207.02107.6190.06955115.1040.06724
223.64514271.33116.2920.0729124.7690.07037
233.8115365.3125.2060.0762134.7470.07344
243.977516470.01134.2080.07955144.8840.07654
254.14517603.03143.4410.0829155.3320.07964
264.312518775.16152.9920.08625166.1870.08273
274.4819924.29162.3560.0896176.9030.08581
284.64521122.22172.1170.0929188.1070.08883
294.812522334.96181.9990.09625199.5170.0919
304.9823580.09192.1450.0996211.2830.09495
315.14524849.47202.4890.1029223.3250.09794
325.312526133.65212.9530.10625235.580.10098
335.4827435.32223.560.1096248.0620.104
345.647528766.65234.4090.11295260.8850.10701
355.812530122.22245.4550.11625273.9890.10997
365.9831465.55256.4010.1196287.0670.11297
Tabel 1. Perhitungan Tegangan-Regangan Engineering dan True (Lanjutan)No.XY Eng. Eng. True True
376.147532862.86267.7870.12295300.7120.11596
386.31534243.85279.0410.1263314.2830.11894
396.4835700.42290.910.1296328.6110.12186
406.647537142.04302.6570.13295342.8950.12482
416.812538628.14314.7660.13625357.6530.12773
426.9840072.38326.5350.1396372.1190.13068
437.147541535.77338.460.14295386.8430.13361
447.31543043.03350.7420.1463402.0550.13654
457.4844561.01363.1110.1496417.4330.13941
467.647546052.84375.2680.15295432.6650.14232
477.81547568.52387.6180.1563448.2030.14523
487.982549109.9400.1780.15965464.0670.14812
498.147550680.48412.9770.16295480.2710.15096
508.312552265.82425.8950.16625496.70.15379
518.4853906.28439.2620.1696513.7610.15666
528.64555513.09452.3560.1729530.5680.15948
538.812557148.11465.6790.17625547.7550.16233
548.977558787.14479.0350.17955565.0450.16513
559.142560424.8492.3790.18285582.4110.16793
569.307562092.02505.9650.18615600.150.17071
579.47563729.63519.3090.1895617.7180.17353
589.6465403.51532.9490.1928635.7020.1763
599.80567084.09546.6440.1961653.840.17907
609.972568732.38560.0750.19945671.7820.18186
6110.137570348.38573.2430.20275689.4680.18461
6210.30571885.03585.7650.2061706.4910.18739
6310.4773214.63596.5990.2094721.5270.19012
6410.637574225.59604.8370.21275733.5160.19289
6510.802574825.18609.7230.21605741.4530.19561
6610.967575153.2612.3960.21935746.7250.19832
6711.13575362.91614.1050.2227750.8660.20106
6811.375559.19615.7040.226754.8530.20376
6911.46575782.35617.5220.2293759.120.20644
7011.632575971.91619.0670.23265763.0930.20917
7111.797576158.77620.590.23595767.0180.21184
7211.96576282.45621.5980.2393770.3460.21455
Tabel 1. Perhitungan Tegangan-Regangan Engineering dan True (Lanjutan)No.XY Eng. Eng. True True
7312.1376381.92622.4080.2426773.4040.21721
7412.29576457.21623.0220.2459776.2230.21986
7512.462576488.13623.2740.24925778.6240.22254
7612.627576473.34623.1530.25255780.530.22518
7712.79576363.1622.2550.2559781.490.22785
7812.9676236.74621.2250.2592782.2470.23048
7913.12576027.02619.5160.2625782.1390.23309
8013.292575720.52617.0190.26585781.0530.23574
8113.457575309.14613.6660.26915778.8350.23835
8213.622574803.66609.5470.27245775.6190.24094
8313.7974200.05604.6290.2758771.3850.24357
8413.957573553.41599.360.27915766.6710.2462
8514.122572879.88593.8710.28245761.610.24877
8614.287572179.45588.1640.28575756.2320.25134
8714.45571461.55582.3140.2891750.6610.25394
8814.6270740.95576.4420.2924744.9930.2565
8914.78570006.9570.460.2957739.1460.25905
9014.952569251.34564.3040.29905733.0590.26163
9115.117568513.23558.2890.30235727.0880.26417
9215.28567714.64551.7820.3057720.4610.26674
9315.4566941.58545.4820.309714.0360.26926
9415.61566126.84538.8430.3123707.1240.27178
9515.7865299.98532.1050.3156700.0380.27429
9615.947564446.24525.1490.31895692.6450.27684
9716.11563585.77518.1370.3223685.1320.27937
9816.282562670.16510.6760.32565676.9780.2819
9916.4561750.51503.1820.329668.7290.28443
10016.6260789.17495.3490.3324660.0020.28698
10116.787559809487.3620.33575650.9930.28949
10216.95558805.96479.1880.3391641.6810.292
10317.122557763.93470.6970.34245631.8870.2945
10417.2956669.44461.7780.3458621.4610.29699
10517.457555564.18452.7720.34915610.8570.29947
10617.627554387.65443.1850.35255599.430.30199
10717.79553180.18433.3460.3559587.5730.30447
10817.9651924.29423.1120.3592575.0940.3069
Gambar 7. Grafik Tegangan-Regangan Engineering
Gambar 8. Grafik Tegangan-Regangan True
VI.3 ANALISISDari grafik tegangan-regangan engineering dan true yang telah dipaparkan di atas, dapat dilihat bahwa garis awal masing-masing grafik tersebut mengalami kebengkokan. Hal ini dsebabkan karena pemasangan spesimen uji tarik yang kurang kencang pada mesin uji tarik, sehingga pada pembuatan grafik manual nilai sumbu x dan sumbu y dikurangi sejumlah nilai yang mengalami kebengkokan agar memperoleh gambar grafik yang tepat.Patahan yang terjadi memiliki panjang yang tidak rata akibat pemasangan awal spesimen pada mesin yang kurang tepat. Patahan yang terbentuk pada proses uji tarik ini tergolong dalam jenis patahan ulet, karena kedua bagian patahan memiliki bentuk permukaan. Permukaan yang terbentuk adalah cup-cone, dimana salah satu bagian menghasilkan permukaan yang cekung ke dalam, sedangkan permukaan yang lainnya menghasilkan permukaan yang cembung.Dari perhitungan tegangan dan regangan yang telah dilakukan, dibuat dua grafik berbeda, yaitu grafik Tegangan-Regangan Engineering dan grafik Tegangan-Regangan True. Grafik engineering menggambarkan kondisi sebenarnya yang terjadi pada spesimen, dimana pada saat mencapai kondisi tertentu spesimen akan mengalami perubahan sifat dari elastis menjadi plastis, sehingga kurva yang tadinya terus memuncak sedikit demi sedikit akan mengalami penurunan. Sedangkan grafik True menggambarkan kondisi yang seharusnya terjadi. Pada grafik ini kurva terus mengalami peningkatkan, sesuai dengan kondisi yang ada, yaitu beban berbanding lurus dengan tegangan dan regangan berbanding lurus dengan pertambahan panjang. Oleh sebab itu, garis yang terbentuk pada kurva pun akan terus meningkat seiring dengan pertambahan beban dan perubahan panjang benda.
VII. SIMPULAN Pemasangan spesimen pada mesin uji tarik dapat mempengaruhi grafik tegangan dan regangan. Tegangan dipengaruhi oleh gaya dan luas penampang, regangan dipengaruhi oleh pertambahan panjang dan panjang awal benda. Jenis patahan yang terbentuk adalah cup and cone. Grafik engineering menggambarkan keadaan yang sebenarnya terjadi, grafik true menggambarkan kondisi yang seharusnya terjadi.
VIII. DAFTAR PUSTAKA[1] ---------, (2000): ASM Metals Handbook Volume 8: Mechanical Testing and Evaluation, ASM International, Ohio.[2] Callister, W. D., (2001): Fundamentals of Material Science and Engineering, John Willey & Sons, New York.[3] ---------, (1991): Annual Book of ASTM Standards, Section 3: Metal Test Methods and Analytical Procedure, Philadelphia.[4] Dieter, G. E., (1988): Mechanical Metallurgy, McGraw Hill Book Co., London.[5] Davis, H. E., et al., (1964): The Testing and Inspection of Engineering Materials, McGraw Hill Book Co., London.
IX. LAMPIRAN
Gambar 9. Mesin Uji Tarik