Upload
saltish-aguinaga
View
26
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Laporan Preplanning/ Laporan Pendahuluan mata kuliah Perawatan Klien di Rumah
Citation preview
Laporan PBL Perawatan Klien di Rumah – PSIK Universitas Jember 2015
LAPORAN PREPLANNING/PERTANGGUNGJAWABAN KEGIATAN
PENDIDIKANKESEHATANTENTANGKOMPRES DINGIN PADA Ny. S DI DUSUN PALINGGIAN BARAT ANTIROGOH
KECAMATANSUMBERSARI KABUPATEN JEMBER
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perawatan Klien di Rumah
OlehSaltish Aguinaga
NIM 122310101046
KEMENTRIAN RISET DAN PENDIDIKAN TINGGIUNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANJl. Kalimantan No.37 Kampus Tegal Boto Jember Telp./Fax (0331) 323450
Laporan PBL Perawatan Klien di Rumah – PSIK Universitas Jember 2015
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan dan Manfaat
1.3.1 Tujuan Umum
Kegiatan pendidikan kesehatan ini bertujuan untuk memberi pengetahuan pada Ny. M tentang kompres dingin di Dusun Gardu Tengah Desa RowosariKecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember.
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Ny. M dan keluarganya mampu menjelaskan tentang pengertian kompres dingin;b. Ny. M dan keluarganya mampu menjelaskan tentang tujuan dan manfaat kompres dingin;c. Ny. M dan keluarganya mampu mempraktikan langkah-langkah untuk melakukan kompres dingin;
1.3.3 Manfaat
1. Menambah pengetahuan Ny. M dan keluarganya tentang cara penanganan nyeri (sakit kepala) pada hipertensi;
2. Menambah keterampilan Ny. M dan keluarganya dalam mempraktikan teknik kompres dingin dengan tepat di Dusun Gardu Tengah Desa Rowosari Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember.
BAB II. TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian
Hamil didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi
(Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, 2008). Kehamilan adalah
pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri mulai sejak konsepsi
dan berakhir sampai permulaan persalinan (Manuaba, 2008).
Laporan PBL Perawatan Klien di Rumah – PSIK Universitas Jember 2015
Tanda hamil adalah perubahan fisiologis yang timbul selama
hamil. Ada 3 tanda kehamilan, yaitu presumtif (perubahan yang dirasakan
wanita), kemungkinan (perubahan yang bisa diobservasi pemeriksa), dan
positif hamil (Bobak, 2005).
Kehamilan adalah keadaan mengandung embrio atau fetus di
dalam tubuh setelah penyentuhan sel telur dengan spermatozoa (Kamus
Dorland,1994)
Kehamilan adalah suatu proses pembuahan dalam rangka
melanjutkanketurunan yang terjadi secara alami mrnghasilkan janin yang
tumbuh di dalam rahim ibu (Depkes RI, 1995)
Kehamilan adalah pertuumbuhan janin intrauterin mulai sejak 280-
300 hari dengan perhitungan yang terbagi atas triwulan I (0-12 minggu
usia kehamilan), Triwulan II (13-28 minggu usia kehamilan), triwulan III
(29-42 minggu usia kehamilan).
2.2 Tanda dan GejalaTanda dan gejala kehamilan yaitu:
a. Amenorea (tidak dapat haid). Gejala ini sangat penting karena
umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi.
b. Nausea (enek) dan emesis (muntah). Enek terjadi umumnya pada
bulanbulan pertama kehamilan, disertai kadang-kadang oleh emesis.
Sering terjadi pagi hari, tapi tidak selalu. Keadaan ini lazim disebut
morning sickness.
c. Mengidam (mengingini makanan atau minuman tertentu). Mengidam
terjadi pada bulan-bulan pertama akan tetapi akan menghilang dengan
makin tuanya kehamilan.
d. Mamma menjadi tegang dan membesar. Keadaan ini disebabkan oleh
pengaruh estrogen dan progesterone yang merangsang duktili dan alveoli
di mamma. Glandula Montgomery tampak lebih jelas.
e. Anoreksia (tidak ada nafsu makan). Biasanya terjadi pada bulan-bulan
pertama tetapi setelah itu nafsu makan akan timbul lagi.
f. Sering kencing terjadi karena kandung kemih pada bulan-bulan pertama
Laporan PBL Perawatan Klien di Rumah – PSIK Universitas Jember 2015
kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar.
g. Obstipasi terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan oleh
pengaruh hormon steroid.
h. Pigmentasi kulit terjadi pada kehamilan 12 minggu ke atas. Pada pipi,
hidung dan dahi kadang-kadang tampak deposit pigmen yang berlebihan,
dikenal sebagai kloasma gravidarum. Areola mamma juga menjadi lebih
hitam karena deposit pigmen yang berlebihan. Daerah leher menjadi lebih
hitam.
i. Epulis adalah suatu hipertrofi papilla gingivae. Sering terjadi pada
triwulan pertama.
j. Varises sering dijumpai pada triwulan terakhir. Didapat pada daerah
genitalia eksterna, fossa poplitea, kaki dan betis (Wiknjosastro, 2002).
2.3 Pemeriksaan Penunjang
2.3.1 Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium yang perlu dikerjakan ialah
hematokrit (hemoglobin), urinalisis, kultur urin, golongan darah,
faktor Rhesus, pemeriksaan antibody, status rubella, pemeriksaan
sifilis, pap smear, pemeriksaan HbsAg; termasuk pemeriksaa HIV
(Leveno, dkk., 2003).
2.3.2 Ultrasonografi (USG)
Dibandingkan dengan pemeriksaan rontgen, USG tidak
berbahaya untuk janin, karena memakai prinsip sonar (bunyi). Jadi,
boleh dipergunakan pada kehamilan muda. Pada layar dapat dilihat
letak, gerakan, dan gerakan jantung janin (Mochtar, 1998)
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian
3.2 Problem list
3.3 Diagnosa
Laporan PBL Perawatan Klien di Rumah – PSIK Universitas Jember 2015
3.4 Intervensi
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Kehamilan pada trimester II merupakan kehamilan yang terjadi pada kehamilan antara 16 – 24 minggu (4 – 6 bulan) (Wiknjosastro, 2007).Terdapat beberapa tanda dan gejala kehamilan untuk memastikan apakah seseorang benar – benar hamil atau tidak.Tanda dan gejala kehamilan ini digolongkan sesuai dengan signifikansi dalam menetapkan diagnosa positif kehamilan. Tanda – tanda tersebut dibagi menjadi : tanda subyektif, tanda obyektif dan bukti absolut kehamilan.
Berikut akan diuraikan mengenai tanda kehamilan yang terjadi dalam trimester kedua :
a) Tanda Subyektif1. Perubahan payudara; nyeri tekan, terasa berat, pembesaran, pigmentasi dan perubahan putting. Perubahan ini sangat signifikan pada wanita yang belum pernah hamil.2. Frekuensi berkemih; kongesti darah pada organ perlik meningkatkan sensitifitas jaringan.Tekanan karena perbesaran uterus pada kandung kemih menstimulasi saraf dan mentrigger keinginan untuk berkemih selama kehamilan.3. Gejala gejala umum; beberapa wanita mengatakan bahwa ia merasa hamil. Terjadi perasaan mudah lelah, pusing dan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk tidur.4. Quickening; berarti perasaan pertama adanya kehidupan.Sensasi getaran ini seperti kupu – kupu terbang, dirasakan pertama kali oleh calon ibu sekitar minggu ke 22, atau minggu ke 20 pada wanita yang pernah hamil sebelumnya.b) Tanda Obyektif (probabilitas)1. Tanda Chadwick’s; bercak keunguan pada vagina karena meningkatnya suplai darah.2. Tanda Hegar’s; melunaknya segmen bawah uterus.3. Tanda Godell’s; melunaknya uterus.4. Perubahan uterus; pada awal bulan keempat, uterus menjadi sebesar buah jeruk, fundus uteri naik sampai tulang pubis. Pada akhir bulan kelima fundus uteri telah naik sampai ke pusat.5. Ballottement; pantulan yang terjadi ketika jari pemeriksa mengetuk janin yang mengapung dalam uterus, menyebabkan janin berenang menjauh dan kemudian kembali ke posisinya semula. Hal ini terjadi sekitar kehamilan 4 sampai 5 bulan6. Uterine souffle; desiran nadi yang terdengar diatas uterus hamil
Laporan PBL Perawatan Klien di Rumah – PSIK Universitas Jember 2015
7. Kontraksi Braxton Hicks; kontraksi yang mungkin terjadi selama masa kehamilan, tidak terasa sakit.8. Perubahan abdomen; karena uterus membesar, maka secara alamiah dinding abdomen harus terdorong keluar, kulit abdomen mungkin teregang9. Striae gravidarum; terjadi akibat regangan kulit, terlihat garis – garis tak teratur pada kulit abdomen.10. Pigmentasi; terjadi karena pengumpulan pigmen pada kulit payudara, mula dan midline abdomenc) Bukti positif (absolut)Bukti kehamilan positif diperlihatkan ketika pemeriksa dapat :1. Mendengar bunyi jantung janin dan desiran funik (dorongan darah
janin melalui tali pusat) Denyut jantung janin dapat didengar selambatnya pada minggu kesepuluh dengan detektor nadi ultrasonografi janin, pada minggu ke 17 sudah bisa didengar melalui stetoskop. DJJ terdengar seperti detak cepat jarum jam, berdenyut 120 – 160 kali permenit. Desiran funik jarang didengar, secara alamiah denyut terdengar bersamaan dengan denyut janin tetapi memiliki pantulan, bunyi berdesis.
2. Merasakan bagian – bagian janin,bagian janin paling cepat teraba pada minggu kelima , tetapi biasanya baru teraba kemudian.
3. Melihat hasil konsepsi pada ultrasonografi atau skeleton janin pada gambaran X-ray.USG telah berhasil dengan baik menentukan embrio paling cepat minggu keenam. Skeleton janin diperlihatkan oleh X-ray paling cepat minggu ke 12
4. Merasakan gerakan janin,terkadang pada bulan keempat ibu merasakan gerakan janin. Untuk menjadi tanda positif, gerakan ini harus dirasakan dan ditentukan oleh pemeriksa.
5. Mencatat elektrokardiogram janin,EKG janin adalah tekniuk dimana impuls listrik yang terjadi dalam jantung janin direkam dengan cara meletakkan elektroda pada abdomen ibu. Pengamatan ini memberikan informasi berkelanjutan tentang janin.
6. Pertumbuhan dan Perkembangan Janin pada Trimester Kedua ditandai oleh timbulnya berbagai fungsi baru dan pertumbuhan janin yang cepat, khususnya dalam ukuran panjang.
3.2 Kerangka Penyelesaian MasalahPengobatan pada Hipertensibertujuan untuk menurunkan tekanan darah
menjadi normal, pengobatan jantung karena hipertensi, mengurangi morbilitas dan moralitas terhadap penyakit kardiovascular dan menurunkan faktor resiko terhadap penyakit kardiovascular semaksimal mungkin.Untuk menurunkan tekanan darah, dapat ditujukan 3 faktor fisiologis yaitu: menurunkan isi cairan intravascular dan non darah dengan neolistik menurunkan aktivitas susunan saraf simpatis dan respon kardiovascular terhadap rangsangan tahanan prifer dengan obat vasediator (Arif Manjoer, 2001).
Secara umum, penatalaksanaan hipertensi dibagi menjadi dua, yaitu:
Laporan PBL Perawatan Klien di Rumah – PSIK Universitas Jember 2015
a. Penatalaksanaan farmakologisAdalah pengobatan yang didasarkan pada obat-obat medis.Pengobatan ini dilakukanpada hipertensi dengan tekanan sisitolik >140 mmHg, dan tekanan darah diastolic > 90mmHg.Perlu diingat pengobatan farmakologis merupakan pengobatan jangka panjangbahkan mungkin sampai seumur hidup.
b. Penatalaksanaan non-farmakologisMerupakan pengobatan tanpa menggunakan obat-obatan yang diterapikan untukhipertensi. Pengobatan dengan cara ini penurunan tekanan darah diupayakan melaluimerubah kebiasaan yang dapat mengakibatkan terjadinya hipertensi antara lain:
1) Penderita hipertensi yang obesitas dianjurkan untuk mengurangi berat badan sampaibatas ideal dengan cara diit yang diatur porsi makannya.
2) Mengurangi penggunaan garam sampai kurang dari 2-3 gram natrium perhari atau 6gram natrium klorida setiap harinya yang disertai dengan asupan kalsium,magnesium, dan kalium yang cukup.
3) Membatasi konsumsi alkohol dan kopi4) Melakukan olahraga secara teratur (tidak fluktuatif).5) Berhenti merokok.6) Managemen stress agar tidak terlalu mempengaruhi pikiran.7) Memberikan kompres dingin pada dahi dan tengkuk untuk penderita
hipertensi yang mengalami sakit kepala8) Berusaha membina hidup yang positif.
Laporan PBL Perawatan Klien di Rumah – PSIK Universitas Jember 2015
BAB IV RENCANA PELAKSANAAN TINDAKAN
4.1 Realisasi Penyelesaian MasalahPendidikan kesehatan merupakan upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi masyarakat khususnya lansia untuk menerapkan cara-cara hidup sehat. Dalam realisasi penyelesaian masalah mengenai Hipertensi yang dapat dilakukan adalahmelakukan pendidikan kesehatan tentangkompres dinginpada Ny. M.
4.2 Khalayak SasaranKhalayak sasaran pada kegiatan pendidikan kesehatan ini yaitu Ny. M dan keluarganya yang telah dapat mempraktikkan tentangkompres dingin.
4.3 Metode yang Digunakan
1. Jenis model pembelajaran : konstruktif2. Landasan teori : diskusi3. Langkah pokok
a. Menciptakan suasana pertemuan yang baikb. Mengajukan masalahc. Mengidentifikasi pilihan tindakand. Memberi komentare. Menetapkan tindak lanjutsasaran
=Sasaran
= Pemateri
Laporan PBL Perawatan Klien di Rumah – PSIK Universitas Jember 2015
BAB V. HASIL KEGIATAN
5.1ANALISIS EVALUASI DAN HASIL-HASILNYA5.1.1 Evaluasi Struktur
1. Materi yang akan disajikan terkait kompres dingin pada penderita Hipertensi yang mengalami nyeri kepala telah siap disajikan
2. Tempat yang akan digunakan untuk melakukan kompres dingin telah siap digunakan
3. Persiapan mahasiswa telah dilakukan4. Persiapan pasien dan keluarga telah dilakukan
5.1.2 Evaluasi Proses1. Proses penyuluhan dan pemberian perawatan kompres dingin pada pasien
berjalan dengan lancar mulai dari awal hingga akhir asuhan sesuai dengan yang diharapkan
2. Klien dan keluarga kooperatif selama dilakukan penyuluhan dan pemberian perawatan kompres dingin
3. Tujuan umum dan tujuan khusus akan tercapai setelah asuhan keperawatan dilaksanakan
3.1.3 Evaluasi HasilSetelah mendapatkan asuhan keperawatan pasien dan keluarga mampu:
1. Menjelaskan tentang pengertian serta manfaat kompres dingin2. Mengetahui dan mampu mempraktikkan langkah-langkah untuk
melakukan kompres dingin3. Melakukan penanganan terkait nyeri kepala yang dirasakan akibat
Hipertensi4. Melakukan konseling untuk membantu klien dalam mengemukakan
masalah yang dihadapi
5.2 FAKTOR PENDORONG1. Klien dan keluarga sangat kooperatif selama proses pemberian asuhan
keperawatan kompres dingin2. Baik klien maupun keluarga sangat senang mendapatkan pengetahuan baru
terkait cara penanganan nyeri kepala yang diderita klien3. Keluarga sangat mendukung kesembuhan bagi klien
5.3 FAKTOR PENGHAMBAT1. Perbedaan bahasa antara klien dengan mahasiswa menjadi penghambat
komunikasi yang paling utama2. Faktor penghambat kedua terletak pada klien yang memiliki gangguan
pada indera pendengaran sehingga komunikasi semakin sulit dilakukan3. Kondisi fisik klien yang lemah membuat klien tidak mampu melakukan
intervensi yang telah diajarkan secara mandiri
Laporan PBL Perawatan Klien di Rumah – PSIK Universitas Jember 2015
BAB VI. KESIMPULAN DANSARAN
KESIMPULANHipertensi adalah keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan
tekanan darahdiatas normal atau kronis (dalam waktu yang lama). Secara umum seseorang dikatakanmenderita hipertensi jika tekanan darah sistolik/diastoliknya melebihi 140/90 mmHg (normalnya120/80 mmHg).Pada umumnya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang spesifik. Hipertensi terjadi sebagai respon peningkatan cardiac output atau peningkatan tekanan perifer. Namun ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi, seperti genetik,obesitas, stress lingkungan, serta hilangnya elastisitas jaringan dan arterisklerosis pada orang tua serta pelabaran pembuluh darah. Saat peningkatan tekanan darah, respon yang akan dirasakan oleh klien biasanya adalah nyeri kepala. Untuk mengatasi nyeri tersebut dapat dilakukan kompres dingin pada bagian kepala yang mengalami nyeri.
Berdasarkan hasil evaluasi diatas, menunjukkan bahwa terdapat perubahan signifikan yang terjadi pada pasien dan keluarga pada saat sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan tentang kompres dingin. Hal tersebut ditunjukkan dengan SARAN6.2.1 Bagi Sasaran
……………………………………………………………………………………….…………………………………………………………………………………………………………………
6..2.2 Bagi Masyarakat……………………………………………………………………………………….…………………………………………………………………………………………………………………
6.2.3 Bagi Tenaga Kesehatan……………………………………………………………………………………….…………………………………………………………………………………………………………………
Laporan PBL Perawatan Klien di Rumah – PSIK Universitas Jember 2015
DAFTAR PUSTAKA
Alimul, Aziz. 2009. Konsep Dasar Manusia. Jakarta: Salemba Medika.
Dalmartha, Setiawan dan Nova Sutarina. 2008. Care Your Self Hipertensi. Jakarta: Penebar Plus.
Gunawan, Lani. 2001. Hipertensi, Penyakit Tekanan Darah Tinggi. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Heni Rokhaeni, dkk. 2001. Keperawatan Kardiovaskuler Pusat Jantung. Jakarta: EGC.
Mansjoer, Arif. 2001. Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 3, jilid 1. Jakarta: FKUI Media Aesculapius.
NANDA. 2012. Panduan Diagnosa Keperawatan Nanda. Yoyakarta: Prima Medika.
Daftar LampiranLampiran 1 : Berita acaraLampiran 2 : Daftar hadirLampiran 3 : Satuan Acara Penyuluhan (SAP)Lampiran 4 : SOP Lampiran 5 : MateriLampiran 6 : Media LeafletLampiran 7 : Dokumentasi Kegiatan
Pemateri,
Reny Dwi NurmasariNIM 122310101032
Laporan PBL Perawatan Klien di Rumah – PSIK Universitas Jember 2015
Lampiran 1: Berita Acara
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS JEMBERPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANT.A 2014/2015
BERITA ACARA
Pada hari ini, Kamis30 Oktober 2014 jam 12.15 s/d 12.35 WIB bertempat di rumah Ny. M Dusun Gardu Tengah Desa Rowosari Kecamatan Sumberjambe Kabupaten/Kota Jember Propinsi Jawa Timur telah dilaksanakan Kegiatan Pendidikan Kesehatan tentang kompres dingin oleh Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember. Kegiatan ini diikuti oleh 10 orang (daftar hadir terlampir)
Jember, 30 Oktober 2014
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Keperawatan Komunitas II PSIK Universitas Jember
Ns. Latifa Aini S. M. Kep, Sp. KomNIP 1971 0926 200912 2 001
Laporan PBL Perawatan Klien di Rumah – PSIK Universitas Jember 2015
Lampiran 2: Daftar Hadir
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS JEMBERPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANT.A 2014/2015
DAFTAR HADIRKegiatan Pendidikan Kesehatan tentangkompres hangatoleh Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember. Pada hari ini, Kamis tanggal 30 bulan Oktober tahun 2014 jam 12.15s/d 12.35WIB bertempat di rumah Ny. M Dusun Gardu Tengah Desa Rowosari Kecamatan Sumberjambe Kabupaten/Kota Jember Propinsi Jawa Timur.
NO NAMA ALAMAT TANDA TANGAN
1. 1.2. 2.3. 3.4. 4.5. 5.6. 6.7. 7.8. 8.9. 9.10. 10.
Jember, 30 Oktober 2014
Mengetahui,Dosen Pembimbing
Keperawatan Komunitas IIPSIK Universitas Jember
Ns. Latifa Aini S. M. Kep, Sp. KomNIP 1971 0926 200912 2 001
Laporan PBL Perawatan Klien di Rumah – PSIK Universitas Jember 2015
Lampiran 3: SAPSATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik/Materi : Kompres DinginSasaran : Ny. MWaktu : 16.00 – 16.20 WIBHari/Tanggal : Kamis, 30 Oktober 2014Tempat : Dusun Gardu Tengah Desa Rowosari, Kecamatan
Sumberjambe, Kabupaten Jember
1. Standar KompetensiSetelah dilakukan pendidikan kesehatan, sasaran akan dapat mengerti dan memahami tentang cara melakukan kompres dingin.
2. Kompetensi DasarSetelah dilakukan pendidikan kesehatan dan demonstrasi selama 20 menit sasaran akan mampu:a. Menjelaskan tentang pengertian kompres dingin minimal 85% dengan
benar;b. Menjelaskan tentang tujuan dan manfaat kompres dingin minimal 85%
dengan benar;c. Menjelaskan tentang langkah-langkah melakukan kompres dingin minimal
90%.3. Pokok Bahasan
Kompres dingin4. Subpokok Bahasan
a. Pengertian kompres dingin;b. Tujuan dan manfaat kompres dingin;c. Langkah-langkah melakukan kompres dingin.
5. Waktu1 x 20 menit
6. Bahan/Alat yang digunakana. Leafletb. Sphygmomanometerc. Stetoskopd. Handuk kecile. Wadah kecilf. Es batu/air dingin
7. Model Pembelajarana. Jenis model pembelajaran : Pertemuan kelompokb. Landasan teori : Konstruktivismec. Landasan pokok :
1. Menciptakan suasana ruangan yang baik2. Mengajukan masalah3. Membuat keputusan nilai personal4. Mengidentifikasi pilihan tindakan5. Memberi komentar
Laporan PBL Perawatan Klien di Rumah – PSIK Universitas Jember 2015
6. Menetapkan tindak lanjut8. Persiapan
Penyuluh menyiapkan materi tentang kompres dingin untuk Ny. M kemudian membuat media pembelajaran.
9. Kegiatan Pendidikan Kesehatan
Proses Tindakan WaktuKegiatan Penyuluh Kegiatan PesertaPendahuluan 1. Salam pembuka
2. Memperkenalkan diri3. Menjelaskan tujuan
umum dan tujuan khusus
Memperhatikan 3 menit
Penyajian 1. Menjelaskan materi tentang:
a. Pengertian kompres dingin;
b. Tujuan dan manfaat kompres dingin;
c. Langkah-langkah melakukan kompres dingin.
2. Memberikan kesempatan kepada Ny. M dan keluarganya untuk bertanya
3. Menjawab pertanyaan4. Memberikan
kesempatan kepada Ny. M dan keluarganya untuk menjelaskan kembali dan mempraktikkan materi yang sudah disampaikan
Memperhatikan, menanggapi dengan pertanyaan
9 menit
Penutup 1. Menyimpulkan materi yang telah diberikan
2. Mengevaluasi hasil pendidikan kesehatan
3. Memberikan leaflet tentang kompres dingin
4. Salam penutup
Memperhatikan dan menanggapi
3 menit
10. EvaluasiJawablah pertanyaan ini dengan tepata. Apakah yang dimaksud dengan kompres dingin?b. Sebutkan tujuan dan manfaat tentang kompres dingin!c. Bagaimana langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk melakukan
kompres dingin?
Laporan PBL Perawatan Klien di Rumah – PSIK Universitas Jember 2015
Lampiran 4: SOP
PSIKUniversitas Jember
TINDAKAN PEMBERIAN KOMPRES DINGIN
1 Pengertian Prosedur yang menggunakan kain atau kantong es dengan ditempelkan pada bagian tubuh tertentu.
2 Tujuan 1. Meningkatkan vasokontriksi pembuluh darah2. Mengurangi pendarahan3. Memberikan rasa nyaman
3 Indikasi a. Pada pasien yang suhunya tinggib. Pada pasien perdarahan hebatc. Pada pasien dengan perdarahan pada ususd. Pada pasien dengan sakit kepala hebate. Pada pasien colostomi sebelum dilakukan operasif. Pada pasien dengan luka yang kotor
4 Kontraindikasi 1. Pasien dengan luka terbuka2. Pasien dengan penyakit Raynaud (meningkatkan spasme
arteri)3. Pasien dengan alergi atau hipersensitivitas terhadap dingin
5 Persiapan pasien 1. Beritahukan kepada klien tentang tindakan yang akan dilakukan
2. Posisikan klien duduk atau berbaring6 Persiapan alat 1. Es batu atau air dingin
2. Handuk kecil untuk mengompres/ kantong es3. Bak kecil
7 Cara kerja 1. Cek vital sign dan amati permukaan kulit dimana kompres akan diletakkan
2. Isi kantong es/handuk dengan es batu3. Berikan garam dalam kantong es atau handuk untuk
mencegah es cepat mencair4. Letakkan kantong es/handuk pada daerah yang akan
dikompres selama 2-3 menit atau sesuai lamanya toleransi pasien terhadap dingin
5. Angkat kain handuk atau kantong es dan tunggu sekitar 2-3 menit
6. Ganti es yang sudah mencair dengan yang baru7. Ulangi tindakan sampai pasien merasa nyaman
8 Evaluasi Kaji respon pasien setelah melakukan tindakan kompres dingin
Laporan PBL Perawatan Klien di Rumah – PSIK Universitas Jember 2015
Lampiran 5: materi
HIPERTENSI
1. Pengertian HipertensiHipertensi dapat didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah di atas
normal atau tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya di atas 90 mmHg. Pada populasi manula, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg. Hipertensi merupakan penyebab utama gagal jantung, stroke, dan gagal ginjal. Disebut sebagai “pembunuh diam-diam” karena orang dengan hipertensi sering tidak menampakkan gejala. Separuh orang yang menderita hipertensi tidak sadar akan kondisinya. Begitu penyakit ini diderita, tekanan darah pasien harus dipantau dengan interval teratur karena hipertensi merupakan kondisi seumur hidup.
2. Etiologi HipertensiBerdasarkan etiologinya hipertensi dibagi menjadi dua golongan, yaitu:
1. Hipertensi esensial atau hipertensi primerHipertensi ini merupakan hipertensi yang tidak diketahui peyebabnya atau disebut juga hipertensi idiopatik.Terdapat 95% kasus (Smeltzer&Bare, 2001). Banyak faktor yang mempengaruhinya, seperti jenis kelamin, genetik, usia, lingkungan, sistem reninangiotensin dan sistem saraf otonom.Faktor-faktor lainya yaitu merokok, konsumsi garam berlebih, alkohol, obesitas, stres dan kurang berolahraga/aktivitas fisik. (Lauralee, 2001; dalamRahmadani, 2011).
2. Hipertensi sekunderHipertensi ini terdapat sekitar 5% kasus dari semua prevalensi hipertensi.Penyebab spesifiknya diketahui, misalnya; penyakit ginjal (glomerulonefritis akut, nefritis kronis, penyakit poliartritis, diabetes nefropati), penyakit endokrin (hipotiroid, hiperkalsemia, akromegali), koarktasioaorta, hipertensi pada kehamilan, kelainan neurologi, obat-obat dan zat-zat lain (Lauralee, 2001; dalamRahmadani, 2011).
Hipertensi primer terdapat pada lebih dari 90 % penderita hipertensi, sedangkan 10 % sisanya disebabkan oleh hipertensi sekunder (Gunawan, 2001). Meskipun hipertensi primer belum diketahui dengan pasti penyebabnya, data-data penelitian telah menemukan beberapa faktor yang sering menyebabkan terjadinya hipertensi. Faktor tersebut adalah sebagai berikut :
1. Faktor keturunanDari data statistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah penderita hipertensi.
2. Ciri perseorangan
Laporan PBL Perawatan Klien di Rumah – PSIK Universitas Jember 2015
Ciri perseorangan yang mempengaruhi timbulnya hipertensi adalah:
a. Umur (jika umur bertambah maka TD meningkat)b. Jenis kelamin (laki-laki lebih tinggi dari perempuan)c. Ras (ras kulit hitam lebih banyak dari kulit putih)
Pada umunya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang spesifik. Hipertensi terjadi sebagai respon peningkatan cardiac output atau peningkatan tekanan perifer. Namun ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi:
1. Genetik: Respon nerologi terhadap stress atau kelainan eksresi atautransport Na.
2. Obesitas, terkait dengan level insulin yang tinggi yang mengakibatkan tekanan darah meningkat.
3. Stress Lingkungan.4. Hilangnya Elastisitas jaringan dan arterisklerosis pada
orang tua serta pelebaran pembuluh darah.Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah
terjadinya perubahan - perubahan pada:1. Elastisitas dinding aorta menurun2. Katub jantung menebal dan menjadi kaku3. Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap
tahun sesudah berumur 20 tahun kemampuan jantung memompa darah menurun menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya.
4. Kehilangan elastisitas pembuluh darahHal ini terjadi karenakurangnya efektifitas pembuluh darah perifer untuk oksigenasi
5. Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer
3. Pengertian kompres dinginKompres dingin adalah suatu metode dalam penggunaan suhu rendah
setempat yang dapat menimbulkan beberapa efek fisiologis. Aplikasi kompres dingin adalah mengurangi aliran darah ke suatu bagian dan mengurangi perdarahan serta edema. Diperkirakan bahwa terapi dingin menimbulkan efek analgetik dengan memperlambat kecepatan hantaran saraf sehingga impuls nyeri yang mencapai otak lebih sedikit.
Kompres kering dingin diberikan untuk mendapat efek lokal dengan menggunakan kantong es, kolar es, sarung tangan es, dan kemasan pendingin disposabel. Kompres basah dingin diberikan pada bagian tubuh untuk memberi efek lokal; mandi spons hangat diberikan untuk efek pendinginan sistemik. Kompres dingin sering kali digunakan untuk meredahkan pendarahan dengan cara mengkonstriksi pembuluh darah; meredahkan inflamasi dengan vasokonstriksi;
Laporan PBL Perawatan Klien di Rumah – PSIK Universitas Jember 2015
dan meredahkan nyeri dengan memperlambat kecepatan konduksi saraf, menyebabkan mati rasa, dan bekerja sebagai counterirritant.
4. Tujuan dan manfaat kompres dinginAdapun tujuan dan manfaat dilakukannya kompres dingin yaitu:
a. menurunkan suhu tubuhb. mencegah peradangan meluasc. mengurangi kongestid. mengurangi perdarahan setempate. mengurangi rasa sakit pada daerah setempat
Laporan PBL Perawatan Klien di Rumah – PSIK Universitas Jember 2015
Lampiran 6 : Leaflet
Laporan PBL Perawatan Klien di Rumah – PSIK Universitas Jember 2015
Lampiran 7: Dokumentasi kegiatan
Laporan PBL Perawatan Klien di Rumah – PSIK Universitas Jember 2015
Laporan PBL Perawatan Klien di Rumah – PSIK Universitas Jember 2015