40
BAB I P E N D A H U L U A N Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal, sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum untuk mencapai Kabupaten Bima Sehat 2010 yang selaras dengan tujuan nasional yaitu tercapainya Indonesia Sehat 2010. Bahwa dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan masyarakat, keterlibatan masyarakat dapat memegang peranan penting yang berarti pembangunan dibidang kesehatran, akan lebih berhasil jika didukung oleh masyarakat dan sekaligus sebagai obyek demi pembangunan kesehatan, dengan demikian masyarakat akan merasa lebih memiliki dari pada banyak yang dilakukan oleh petugas kesehatan. Salah satu upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat adalah melalui peningkatan pemberdayaan masyarakat, dimana pemberdayaan masyarakat ini merupakan upaya fasilitasi, agar masyarakat tahu, mau dan mampu untuk menerapkan hidup sehat, berdasarkan potensi yang dimilikinya.

LAPORAN PROMKES

  • Upload
    mozakim

  • View
    888

  • Download
    87

Embed Size (px)

DESCRIPTION

promkes

Citation preview

Page 1: LAPORAN PROMKES

BAB I

P E N D A H U L U A N

Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan,

kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang

optimal, sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum untuk mencapai Kabupaten Bima

Sehat 2010 yang selaras dengan tujuan nasional yaitu tercapainya Indonesia Sehat 2010.

Bahwa dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan masyarakat, keterlibatan

masyarakat dapat memegang peranan penting yang berarti pembangunan dibidang

kesehatran, akan lebih berhasil jika didukung oleh masyarakat dan sekaligus sebagai obyek

demi pembangunan kesehatan, dengan demikian masyarakat akan merasa lebih memiliki dari

pada banyak yang dilakukan oleh petugas kesehatan.

Salah satu upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat adalah melalui

peningkatan pemberdayaan masyarakat, dimana pemberdayaan masyarakat ini merupakan

upaya fasilitasi, agar masyarakat tahu, mau dan mampu untuk menerapkan hidup sehat,

berdasarkan potensi yang dimilikinya. Adapun salah satu wujud pemberdayaan masyarakat

adalah tumbuh dan kembangnya Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat (UKBM).

Setiap kelompok masyarakat baik ditingkat kewilayahan maupun organisasi

mempunyai bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang merupakan

wahana pemberdayaan masyarakat, yang di bentuk atas dasar kebutuhan masyarakat, dikelola

oleh masyarakat dari, untuk dan bersama masyarakat dengan bimbingan petugas kesehatan,

lintas sektoral dan lembaga terkait lainnya.

Page 2: LAPORAN PROMKES

Adapun bentuk-bentuk UKBM yang telah dikembangkan di Kabupaten Bima

diantaranya yaitu : Pos Pelayanan Terpadu (POSYANDU), Pos Obat Desa (POD), Dana

Sehat, Tanaman Obat Keluarga (TOGA), dan Pos Kesehatan Desa (POSKESDES).

Tetapi permasalahannya sekarang adalah masih adanya UKBM lain yang belum dibentuk,

dan lesunya kegiatan karena kurangnya motivasi dan terbatasnya berbagai sumber, baik

sumber tenaga, sarana prasarana maupun sumber dana. Oleh karena itu perlu dirangsang

kembali keterlibatan masyarakat dalam mendukung pembangunan kesehatan.

Disampng pemberdayaan masyarakat juga dilaksanakan program Pengembangan

JPKM dan Usaha Kesehatan Sekolah dimana arah dan penyelenggaraan dengan program

Triasn UKS nya yaitu Pendidikan Kesehatan, Pelayanan Kesehatan dan Bina Lingkungan

Sekolah Sehat yang titik berat kegiatannya pada upaya promotif dan prefentif serta didukung

upaya kuratif dan rehabilitatif menjadi sangat penting dan strategis untuk meningkatkan

derajat kesehatan di Kabupaten Bima.

Pelaksanaan usaha kesehatan di sekolah dilaksanakan secara seragam dengan

Gerakan Sekolah Sehat ( GSS ) dengan tolak ukur kegiatan yaitu terlaksananya 9 indikator

GSS.

Dalam rangka mendukung penyebarluasan informasi Program Pembangunan

Kesehatan di Daerah diperlukan adanya Sistim Informasi Kesehatan (SIK) yang berisi

tentang data dan informasi kesehatan dari tingkat dasar. Keterpaduan data dan informasi yang

tersedia dapat menunjang perencanaan maupun koordinasi yang baik dalam menentukan

langkah implementasi program pada tahun yang akan datang.

Penyebarluasan Sistim Informasi Kesehatan yang belum sepenuhnya dilaksanakan

secara efektif dan efisien belum dapat menunjang program pembangunan yang dilaksanakan

Page 3: LAPORAN PROMKES

diwilayah Kabupaten Bima, padahal kebutuhan akan data/informasi semakin diperlukan

dalam menunjang Pembangunan kesehatan.

Berbagai upaya dilakukan, untuk memenuhi informasi kesehatan di Kabupaten

Bima, maka disusun laporan kesehatan Kabupaten Bima tahun 2009 yang dapat

menggambarkan hasil-hasil yang dicapai didalam pembangunan kesehatan selama tahun

2009, permasalahan-permasalahan kesehatan yang dihadapi serta situasi sumberdaya

kesehatan yang dimiliki dalam tahun 2009, juga sebagai salah satu sarana untuk menilai

pencapaian pembangunan kesehatan demi tercapai visi Kabupaten Bima Sehat 2010.

Dengan segala kekurangan dan keterbatasan dalam setiap penerbitan laporan

Kesehatan Kabupaten Bima, selalu diupayakan perbaikan baik dari segi materi, analisis

maupun bentuk tampilan fisiknya disesuaikan dengan pedoman pusat yang mengacu pada

indikator-indikator penunjang demi tercapainya Indonesia sehat 2010 dan dapat bermanfaat

bagi pemegang program khususnya, maupun pengguna informasi kesehatan lainnya dalam

rangka pelaksanaan pembangunan kesehatan di Kabupaten Bima.

Page 4: LAPORAN PROMKES

BAB II

T U J U A N

1. Tujuan Umum

Tersusunnya laporan Promosi Kesehatan (Promkes) ini adalah untuk

memberikan suatu gambaran tentang program Promosi Kesehatan

(Promkes) di Kabupaten Bima selama tahun 2009.

2. Tujuan Khusus

a. Laporan ini dapat dugunakan untuk mengetahui

perkembagan Program Penyuluhan & Pengembangan UKBM di

wilayah Kabupaten Bima.

b. Laporan ini dapat digunakan untuk mengetahui

perkembangan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di wilayah

Kabupaten Bima.

c. Laporan ini dapat digunakan untuk mengetahui

perkembangan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) di wilayah

Kabupaten Bima.

Page 5: LAPORAN PROMKES

d. Laporan ini dapat digunakan sebagai bahan rujukan dan

perencanaan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat dimasa yang akan datang khususnya di Kabupaten

Bima.

BAB III

GAMBARAN UMUM KABUPATEN

A. Gambaran Umum Wilayah

1. Keadaan Geografis.

Kabupaten Bima secara geografis terletak antara 117 ,40 º - 119,22 º BT dan 7,3º –

90º LS dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :

- Sebelah Timur : Selat Sape

- Sebelah Barat : Kabupaten Dompu

- Sebelah Utara : Laut Flores

- Sebelah Selatan : Samudera Indonesia

Page 6: LAPORAN PROMKES

Luas Wilayah Kabupaten Bima adalah 4.343,65 km² yang terdiri dari 18 ( delapan belas )

kecamatan yang meliputi 168 Desa.

Menurut ketinggian, letak 168 desa dari 18 kecamatan tersebut dapat dibedakan menjadi.:

1. Desa Pantai sebanyak 22 buah (13,09 %).

2. Desa Daratan Rendah sebanyak 60 buah (35,71 %).

3. Desa Daratan tinggi sebanyak 68 buah (40,48 %)

4. Desa Pemekaran sebanyak 18 buah (10,71%)

SUMBER DANA KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN

NO SUMBER DANA RENCANA REALISASI %

1.

2.

3.

APBD II

APBD I

APBN

Rp. 150.000.000,-

Rp. 363.030.000,-

Rp. 214.200.000,-

Rp. 50.000.000,-

Rp. 363.030.000,-

Rp. 214.200.000,-

100

100

KEGIATAN BIDANG PROMOSI KESEHATAN YANG DIBIAYAI OLEH PUSAT

TAHUN 2009

NO KEGIATAN ANGGARAN KET. WAKTU

Page 7: LAPORAN PROMKES

PELAKS.

1. Bantuan Sosial Operasional

Desa Siaga/Poskesdes Rp. 214.200.000,- Seksi

Penyuluhan &

Pengembangan

UKBM

Desember

2009

Rp. 214.200.000,-

KEGIATAN BIDANG PROMOSI KESEHATAN YANG DIBIAYAI OLEH

PROPINSI TAHUN 2009

NO KEGIATAN ANGGARAN KET.Waktu

pelaksanaan

1.

2.

3.

Pelatihan Kader Desa Siaga di

10 ds di Kecamatan woha

Advokasi PHBS Pada 5

Tatanan

Pelatihan Kader Desa Siaga

untuk 108 ds di Kabupaten

Rp. 6.410.000,-

Rp. 4.450.000,-

Rp. 187.820.000,-

Seksi

Penyuluhan &

Pengembangan

UKBM

18 April 09

15 Agust 09

Juni – Agust

Page 8: LAPORAN PROMKES

4.

5.

6.

7.

Bima.

Dana Operasional Poskesdes

(Pembentukan Forum, SMD,

MMD)

Pemantauan / Monev Desa

Siaga oleh Puskesmas,

Kabupaten

Survey Cepat PHBS

Pemutaran Film dan

Pemantauan/ Monev Desa

Siaga DHS-2

Rp. 129.600.000,-

Rp. 16.850.000,-

Rp. 8.900.000,-

Rp. 9.000.000,-

2009

September –

Desember

2009

Oktober &

Nopember

209

Desember

2009

Desemmber

2009

Rp. 363.030.000,-

ALOKASI DANA KEGIATAN SEKSI PENYULUHAN & PENGEMBANGAN UKBM

TAHUN 2009

NO KEGIATAN RENCANA REALISASITDK

TEREALISASI

1.

2.

3.

4.

Orientasi petugas penyuluhan

dan pengembangan UKBM

Evaluasi Kegiatan UKBM

Sosialisasi Pengembangan

Desa Siaga

Sosialisasi Dana Sehat Tk.

Page 9: LAPORAN PROMKES

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15

16.

Kec.

Latihan Manajemen ARRIF

Sosialisasi PHBS

Visualisasi Data ESA

PEHALS

Penyuluhan Narkoba

Kelompok Potensial

Telaah Kemandirian

Posyandu

Pemantauan Kinerja

Posyandu

Pembinaan Poskestren

Penyuluhan Daerah KLB

ATK Bidang Promkes

Pelaporan Bidang Promkes

Perbaikan Komputer Bidang

Promkes

Pemeliharaan Printer Bidang

Promkes

ALOKASI DANA KEGIATAN SEKSI SISTEM INFORMASI KESEHATAN TAHUN

2009

NO KEGIATAN RENCANA REALISASI TDK

Page 10: LAPORAN PROMKES

TEREALISASI

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Visualisasi Data

Pelatihan Komputer

Monev SIK

Bintek ke Puskesmas

Pemantauan dan Pembinaan

SIK

Sosialisasi SIK

Konsultasi SIK Ke Propinsi

ALOKASI DANA KEGIATAN SEKSI PENGEMBANGAN JPKM & UKI TAHUN

2009

NO KEGIATAN RENCANA REALISASITDK

TEREALISASI

1.

2.

3.

4.

5.

Rakerda UKS

Visualisasi Data UKS

Sosialisasi /Refresing Guru

UKS

Pembentukan Sekolah Model

Penunjang Keperluan Sekolah

Page 11: LAPORAN PROMKES

6.

7.

8.

Lomba Propinsi

Jambore UKS

Pertemuan Konsultasi JPKM

dan UKI ke Propinsi

Pertemuan Tim Pembina UKS

REKAPITULASI JUMLAH DANA KEGIATAN PROMKES (DAU) TAHUN 2009

No Uraian Rencana Realisasi %

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PROGRAM PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN UKBM

A. Pelaksanaan kegiatan program penyuluhan & pengembangan UKBM

1. Orientasi Manajemen petugas penyuluhan dan pengemabngan UKBM

puskesmas

2. Sosialisasi Pengembangan desa siaga

3. Evaluasi kegiatan UKBM

4. Sosialisasi Dana Sehat Tk. Kec.

Page 12: LAPORAN PROMKES

5. Latihan Manajemen ARRIF

6. Sosialisasi PHBS

7. Visualisasi Data ESA- PEHALS

8. Penyuluhan narkoba kelompok potensial

9. Telaah kemandirian posyandu

10. Pemantauan kinerja posyandu

11. Pembinaan posketren

12. Penyuluhan daerah KLB

13. ATK Bidang promkes

14. Pemeliharaan Komputer bidang promkes

15. Pemeliharaan printer bidang promkes

16. Pelaporan bidang promkes

B. Kegiatan yang sudah dilaksanakan

Dari sekian rencana kegiatan program penyuluhan & pengembangan UKBM tahun 2009

hanya sebagian yang terlaksana antara lain :

1. Orientasi Manajemen petugas penyuluhan dan pengembangan UKBM

puskesmas

Pertemuan ini dilakukan di Aula Perhubungan Kota Bima yang diikuti oleh petugas

puskesmas, masing-masing puskesmas 2 (dua) orang. Yang bertujuan untuk

meningkatkan pengetahuan dan pemahaman petugas puskesmas tentang manajemen

petugas. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 22 Januari 2009.

2. Sosialisasi Pengembangan desa siaga

Page 13: LAPORAN PROMKES

Pertemuan ini dilaksanakan di Aula kantor Dikes Kabupaten Bima pada bulan

September 2009 yang diikuti oleh petugas puskesmas yang bertujuan untuk

meningkatkan pengetahuan dan pemahaman petugas puskesmas tentang desa siaga.

3. ATK bidang promkes

4. Pemeliharaan komputer bidang promkes

5. Pemeliharaan printer bidang promkes

HASIL PEMANTAUAN UKBM DI KABUPATEN BIMA TAHUN 2009

Kegiatan Posyandu

Salah satu jenis Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yan paling

memasyarakat dewasa ini adalah posyandu. Posyandu merupakan bentuk UKBM yang

dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat melalui

penyelenggaraan pembinaan kesehatan dalam rangka memberdayakan masyarakat dan

memberi kemudahan kepada masyarakat agar masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan

dasar untuk menunjang percepatan penurunan Angka Kematian Bati (AKB) dan Angka

Kematian Ibu (AKI).

Keberhasilan posyandu sangat ditentukan oleh kualitas dari posyandu itu sendiri, baik

dari segi sarana, prasarana maupun dari segi pelayanannya.

Untuk meningkatkan kualitas posyandu telah dikembangkan telaah kemandirian

posyandu, yang intinya mengelompokkan posyandu kedalam 4 (empat) tingkat

perkembangan, yaitu :

6. Posyandu Pratama : Posayandu yang tergolong “ Hidup segan mati tak mau “

7. Posyandu Madya : Posyandu yang sudah berjalan secara teratur, tetpai

cakupan programnya rendah

Page 14: LAPORAN PROMKES

8. Posyandu Purnama : Posyandu yang sudah berjalan teratur, cakupan

programnya meningkat, ada pengembangan program serta sudah mengembangkan dana

sehat tetpai pencapaiannya kurang dari 50 %

9. Posyandu Mandiri : Posyandu purnama yang telah mengembangkan dana

sehat lebih dari 50 % KK yang telah menjadi anggota

Adapun indikator yang digunakan untuk tingkat perkembangan tersebut adalah tampak pada

tabel sbb :

Tabel 1. INDIKATOR TINGKAT KEMANDIRIAN POSYANDU

No Indikator Pratama Madya Purnama Mandiri

1. Frek Penimbangan < 8 > 8 > 8 > 8

2. Rata-rata kader yg tugas < 5 > 5 > 5 > 5

3. Rata-rata Cak. D/S < 50 % < 50 % > 50 % > 50 %

4. Rata-rata Kunj. Imunisasi < 50 % < 50 % > 50 % > 50 %

5. Rata-rata Kunj. KIA < 50 % < 50 % > 50 % > 50 %

6. Rata-rata Kunj. KB < 50 % < 50 % > 50 % > 50 %

7. Program Tambahan ( - ) ( - ) ( + ) ( + )

8. Cak. Dana Sehat ( - ) ( - ) < 50 % > 50 %

Analisis Keterjangkauan

Analisis tingkat keterjangkauan Posyandu antar Puskesmas dapat dilihat pada lampiran 1.

Jumlah keseluruhan posyandu yang ada di Kabupaten Bima adalah 530 posyandu, terbanyak

di Puskesmas Sape (56 posyandu) dan yang paling sedikit di Puskesmas Pai (7 posyandu)

untuk melihat penyebarannya, tampak bahwa semua desa sudah memiliki Posyandu, bahkan

sudah tersebar di setiap dusun.

Page 15: LAPORAN PROMKES

Tabel 2 TINGKAT KEBERADAAN POSYANDU DISELURUH DESA DALAM

WILAYAH PUSKESMAS DI KABUPATEN BIMA TAHUN 2009

NO PUSKESMASJUMLAH

DESA POSYANDU

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

Wawo

Lambitu

Sape

Lambu

Ambalawi

Wera

Pai

Palibelo

Belo

Ngali

Woha

Monta

Parado

Langgudu

Bolo

Madapangga

Soromandi

Donggo

9

5

17

12

6

9

1

9

4

4

15

12

5

12

12

10

6

8

17

9

56

30

26

29

7

28

13

12

47

31

14

44

53

32

25

33

Page 16: LAPORAN PROMKES

19.

20.

Sanggar

Tambora

6

5

10

14

168 530

Tercapainya posyandu diseluruh Desa dengan tujuan agar masyarakat dapat memanfaatkan

posyandu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dasar secara merata dalam rangka

menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).

Analisis Perkembangan

Analisis tingkat perkembangan Posyandu antar puskesmas yang satu dengan puskesmas yang

lain dapat dilihat pada lampiran 1.

Secara umum tingkat perkembangan posyandu tahun 2009 di Kabupaten Bima adalah

sebagai berikut :

Tabel 3 TINGKAT PERKEMBAGAN POSYANDU DI KABUPATEN BIMA

TAHUN 2009

Starata Jumlah % ( Porsentase )

Posyandu Pratama

Posyandu Madya

Posyandu Purnama

Posyandu Mandiri

71

322

130

7

13,40

60,75

24,53

1,32

Jumlah 530 100

Sumber data : Telaah Kemndirian Posyandu Bidang Promkes Dikes Kab. Bima Th. 2008

Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa tingkat perkembangan posyandu Madya masih

tinggi ( 60,75 %), hal ini disebabkan karena kegiatan rutin bulanan posyandu dan kader aktif

Page 17: LAPORAN PROMKES

yang melaksankan kegiatan posyandu masih sangat terbatas sehingga posyandu tersebut

belum dikatakan mantap dalam penyelenggaraannya.

Kondisi ini sangat memprihatikan, sehingga dalam intervensinya harus ada penyegaran kader

posyandu dan adanya dana insentif kader untuk merangsang kader untuk bisa aktif kembali

dan starata posyandu dapat berpindah ke strata yang lebih tinggi diatasnya.

Keberadaan Kader Posyandu

Berdasarkan keterjangakauan dan analisis Kader Posyandu secara umum tidak terdapat

peningkatan jumlah kader yang berati di tahun 2009.

Dari Jumlah kader yang ada ( 2616 orang), yang aktif sudah mencapai 94,07 % (2461 orang)

selebihnya 5,93 % (155 orang) tidak aktif. Keadaan ini jika dibandingkan dengan tahun

sebelumnya tidak mengalami peningkatan yang berati.

Prosentase cakupan kader aktif sudah lumayan bagus yaitu setiap posyandu sudah memilki

kader aktif sebanyak 5 (lima) orang walaupun ada beberapa posyandu yang memiliki kader

aktif hanya 4 (empat) orang..

Dana Sehat

Dana sehat merupakan wahana untuk memandirikan Posyandu, oleh karena itu

keberadaan Dana Sehat dan cakupan dana sehat dapat dijadikan indikator kemandirian

posyandu.

Berdasarkan data di Kabupaten Bima keberadaan Dana Sehat belum dilakukan di

seluruh kecamatan. Dari 20 Puskesmas hanya 3 Puskesmas yang punya dana sehat, itupun

masih terbatas pada semua wilayah Desa.

Keadaan Dana sehat diwilayah Kabupaten Bima tahun 2009 berjumlah 16 kelompok.

Yang berada di puskesmas Palibelo 5 (lima), Sape 6 (enam) dan Lambu 2 (dua). Sedangkan

Page 18: LAPORAN PROMKES

untuk tingkat kemandirian terdapat 13 kelompok tergolong strata pratama dan 3 kelompok

strata madya. Sulitnya dalam menumbuh kembangkan dana sehat di kalangan masyarakat,

karena masyarakat merasakan suatu beban walaupun dananya masih dianggap kecil,

ditambah lagi dengan adanya dana bantuan untuk keluarga miskin, sehingga mereka

berasumsi tidak perlu lagi mengeluarkan biaya, sedangkan untuk mendapatkan pelayananpun

masih diperoleh secara gratis cukup dengan menunjukan Kartu Sehat. Keadaan dana sehat di

Kabupaten Bima tahun 2009 dapat dilihat pada lampiran 2.

Tanaman Obat Keluarga (TOGA)

Toga merupakan wujud partisipasi masyarakat dalam peningkatan kesehatan dan

pegobatan sederhana dengan memanfaatkan obet tradisional.

Adapaun tujuan pengembangan Toga di Kabupaten Bima adalah untuk meningkatkan

kemampuan masyarakat untuk memecahkan masalah kesehatannya sendiri dengan

memanfaatkan tanaman obat keluarga dalam upaya pelayanan kesehatan.

Tingkat perkembangan Toga pada tahun 2009 mengalami penurunan yaitu jumlah

Toga 1011, sedangkan pada tahun sebelumnya berjumlah 14036. Hal ini terjadi karena

tingkat pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan manfaat Toga untuk kesehatan kurang,

ini disebabkan karena tidak adanya sosialisasi ataupun pembinaan oleh petugas kesehatan.

Untuk lebih jelas keadaan Toga ini dapat dilihat pada lampiran 3.

Pos Obat Desa (POD)

Keberadaan POD di Kabupaten Bima masih sangat minim bahkan terjadi penurunan

dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2008 terdapat 27 buah POD, sedangkan pada tahun 2009

Page 19: LAPORAN PROMKES

menurun menjadi 21 buah diantaranya sudah macet karena jumlah kader (pengelolanya) yang

kurang dan dana stimulan tidak tersedia.

Gambaran ini terjadi karena di beberapa Desa sudah terjual bebas obat-obatan dan

masyarakat berasumsi bahwa obat tersebut lebih bagus, baik dari segi kemasan maupun

bentuknya dibanding dengan obat yang dijual di POD. Selain itu dengan adanya pusat

pelayanan kesehatan terdekat misalnya Puskesmas, Pustu, Polindes, sehingga masyarakat

lebih cenderung memanfaatkan sarana yang ada dan lebih lengkap.

Dari 20 puskesmas yang ada di Kabupaten Bima baru 5 puskesmas yang telah membentuk

POD walaupun hasilnya belum optimal. Keadaan POD ini perlu dikembangkan dan

diaktifkan kembali terutama pada daerah-daerah yang jauh dari sarana pelayanan kesehatan.

Untuk lebih jelas dapat dilihat pada lampiran 4.

Pos Kesehatan Desa (POSKESDES)

Poskesdes merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya

Masyarakat (UKBM) yang dapat dimanfaatkan sebagai wadah pelayanan kesehatan dasar

bagi masyarakat baik dari aspek preventif (pencegahan), Promotif (Peningkatan), maupun

aspek kuratif (pengobatan).

Bahwasanya dalam rangka pengembangan desa siaga sebagai basis menuju Desa sehat maka

di Kabupaten Bima telah dibentuk 73 (Tujuh Puluh Tiga) buah Poskesdes sebagai syarakt

pembentukan desa siaga. Adapun Sumber Daya Manusia (SDM) yang bekerja di Poskesdes

tersebut adalah terdiri dari minimal 1 (satu) orang tenaga bidan dan dibantu minimal oleh 2

(dua) orang kader. Walaupun poskesdes yang ada di Kabupaten Bima baru 73 buah, tetapi

pembentukan desa siaga sudah mencapai 100 % yaitu 168 desa siaga.

Page 20: LAPORAN PROMKES

Dengan terbentuknya desa siaga ini dapat menumbuhkan kembali budaya ke gotong

royongan masyarakat bahkan jum’at bersihpun sudah terjadwal agar masyarakat mulai

menata lingkungan dan berusaha merubah perilakunya (ber-PHBS secara mandiri).

II. PROGRAM PENGEMBANGAN JPKM DAN UKI

a. Pelaksanaan kegiatan program Pengembangan JPKM dan UKI

1. Rakerda UKS

2. Visualisasi Data UKS

3. Sosialisasi/Refresing Guru UKS

4. Pembentukan Sekolan Model

5. Penunjang keperluan sekolah lomba provinsi

6. Jambore UKS

7. Pertemuan Konsultasi JPKM dan UKI ke Provinsi

8. Pembinaan UKS

b. Kegiatan yang sudah dilaksanakan

Dari sekian rencana kegiatan program penyuluhan & pengembangan UKBM tahun 2009

hanya sebagian yang terlaksana antara lain :

1. Pertemuan Tim Pembina UKS

Tujuannya adalah terbentuknya Tim pembina UKS Kabupaten

Susunan anggota Tim Pembina UKS Kabupaten Bima Sesuai

dengan Keputusan Bupati Bima Nomor 126 Tahun 2008

tertanggal 11 Januari 2009 terdiri dari :

1. Pembina : - Bupati Bima

- Wakil Bupati Bima

2. Ketua Umum : Sekretaris Daerah Kabupaten Bima

Page 21: LAPORAN PROMKES

Ketua I : Asisten Administrasi Pembangunan Setda

Bima

Ketua II : Kepala Dinas Dikpora Kab Bima.

Ketua III : Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bima.

Ketua IV : Kepala Kantor Departemen Agama

Kabupaten Bima.

Ketua V : Ketua TP-PKK Kabupaten Bima.

3. Sekretaris Umum : Kepala Bagian Adm & Kesra Setda

Bima.

Sekretaris I : Kepala Bidang Promkes Dinas Kesehatan

Kab.Bima.

Sekretaris II : Kabid. Pendidikan Anak Usia Dini & Dasar

Dikpora

Kab. Bima.

4. Anggota :

a. Kabid. Pendidikan Menengah,

Dikpora Kab. Bima.

b. Kasubag. Kesejahteraan Sosial,

Bag Adm & Kesra Setda Bima.

c. Kasubdin Kesehatan dan

Kesejahteraan Sosial

Bidang II Bappeda Kab. Bima.

d. Kasi Pengurais Departemen

Agama Kab. Bima.

e. Kasi JPKM & UKI Dinas Kesehatan

Kab Bima.

f. Kasi Gizi Dinas Kesehatan Kab Bima.

g. Kasi Penyuluhan dan

Pengembangan UKBM Dikes Kab. Bima.

h. Kasi Penyehatan Lingkungan Dikes

Kab. Bima.

Page 22: LAPORAN PROMKES

i. Ketua Pokja IV TP-PKK Kab. Bima.

j. PMI Cabang Kab. Bima.

k. Badan Pemberantasan Narkoba

( BNK )Kab. Bima

Susunan organisasi Sekretariat Tim Pembina UKS

Kabupaten Bima Keputusan Bupati Bima Nomor 126 Tahun 2008

tertanggal 11 Januari 2009 terdiri dari :

1. Ketua : Kabag Administrasi dan Kesra Setda Kab

Bima.

2. Wakil Ketua : Kabid Pendidikan Menengah DIKPORA

Kab. Bima.

3. Sekretaris : Kabid Promosi Kesehatan Dikes

Kabupaten Bima.

4. Seksi Administrasi :

a. Kabid. Pend.Anak Usia Dini dan

Dasar Dikpora

Kab. Bima.

b. Kasi Anak Usia Dini dan Dasar

Dikpora Kab.

Bima

c. Staf Bagian Administrasi dan Kesra

Setda Kab.

Bima

5. Seksi Perencanaan :

a. Kasi. JPKM dan UKI Dikes Kab. Bima.

b. Staf Bidang Promkes Dikes Kab.Bima

6. Seksi Monitoring

dan Evaluasi :

a. Polres Kab. Bima.

b. Badan Narkoba Kab. Bima.

Page 23: LAPORAN PROMKES

c. Kasi Pengurais Depag Kab. Bima.

d. Palang Merah Indonesia (PMI)

Cabang Bima.

e. Staf DIKPORA Kab. Bima.

f. Komisi Pemberantasan AIDS Daerah

(KPAD)

Kabupaten Bima.

2. Penunjang keperluan Sekolah lomba provinsi

Dilaksanakan pada bulan Januari 2009 bertujuan untuk mempersiapkan sekolah

dalam rangka menghadapi lomba sekolah sehat tingkat provinsi NTB untuk menuju

Lomba sekolah tingkat nasional.kegiatannya berupa belanja alat kebersian

danperlengkapan ruang UKS.

3. Pembentukan Sekolah Model

Kegiatan ini dilaksanakan bulan Januari 2009 yang bertujuan untuk membentuk

sekolah percontohan. Kegiatannya berupa pembinaan dokter kecil, guru, seketariat

UKS tingkat kecamatan di SD Boro Kecamatan Sanggar. Dimana sekolah tersebut

mengikuti Lomba Sekolah Sehat tiongkat Nasional dan memperolh juara Juara

Harapan II tingkat Nasional.

4. Penunjang keperluan Sekolah lomba provinsi

Dilaksanakan pada bulan Januari 2009 bertujuan untuk mempersiapkan sekolah

dalam rangka menghadapi lomba sekolah sehat tingkat provinsi NTB untuk menuju

Lomba sekolah tingkat nasional.

Page 24: LAPORAN PROMKES

5.Jambore UKS TingkatNasional di Jakarta

Tempat : Taman Mini Indonesia Indah JakartaWaktu : 4 Agustus S/D 7 Agustus 2009Kegiatan : Pendamping dr Kecil dari SD Boro kec.Snggar dlm rangka jamboreJumlah peserta : Dari NTB 9 orang ( masing- masing mewakili dari SD, Boro, Kab Bima.Kota Mataram,SMA 7 Kota mataran ), Jumlah perserta keseluran semua propinsi di Indonesia di mana tiap Kabupaten yang menjadi juara lomba Sekolah Sehat Tingkat Nasional.

Hasil Kegiatan : Kegiatan jambore UKS TK Nasional II tahun 2009 di sellengarakan berbagai kegiatan : a. Lomba penulisan artikel sekolah untuk tingkat

pembina UKS TP UKS.b. Lomba penulisan artikel kesehatan sekolah

untuk kader kesehatan remaja ( SMP,SMA,SMK ).c. Lomba dokter kecil untuk sekolah dasar ( SD ).d. Lomba Kader Kesehatan Remaja tingkat SMP.e. Lomba Kader Kesehatan Remaja tingkat SMAf. Lomba Cerdas Cermat Tim Pembina UKS ( LCC-

PPKS)g. Lomba paduan Suara. dari kegiatan tersebut yang di ikuti oleh Propinsi NTB yaitu : Lomba Dokter Kecil , lomba kader kesehatan remaja dan lomaba cerdas cermat Tim pembina. Untuk Lomba Sekolah Sehat SD Boro Juara harapan II, SMA N 7 Kota Mataran Juara III.

6. Konsultasi Program JPKM dan UKI di Jakarta.

- Kegiatan di laksanakan tanggal 8 s/d 11 September 2009 selama 4

hari

- Tempat di subdin UKS Depkes RI

- Proses kegiatan melaksanakan konsultasi dengan dr. Arini Sp.ko

(Kasubdit UKS)

- Hasil Konsultasi

Page 25: LAPORAN PROMKES

1. Penjaringan anak sekolah di laksanakan 2 kali dalam setahun

di utamakan anak

SD/MI kelas 1, apabila anggaran memungkinkan anak

SMP/MTS, SMA/MA untuk siswa kelas 1.

2. Setiap sekolah harus menanamkan/melaksanakan program

PHBS di sekolah.

3. Pelatihan guru UKS harus dillaksanakan secara berjenjang

setiap tahunnya.

4. Pelatihan Dokter kecil harus dilakukan setiap tahunnya secara

tertutup, setiap

Sekolah harus memiliki dokter kecil.

5. Pelaksanaan Lomba Sekolah Sehat harus di laksanakan

setiap tahun dari tingka

Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dan Nasional.

HASIL PEMANTAUAN JPKM DAN UKI DI KABUPATEN BIMA TAHUN 2009

Arah dan penyelenggaraan program JPKM dan UKI (Usaha Kesehatan Instutisi) di

Kabupaten Bima dimaksudkan untuk mencegah, menemukan dan mengobati penyakit yang

menyebabkan penurunan status kesehatan anak usia sekolah dimana status kesehatan yang

Page 26: LAPORAN PROMKES

rendah menunjukan daya tahan tubuh yang rendah pula dan teganggunya proses tumbuh

kembang anak.

Kita semua sadari bahwa peserta didik/siswa adalah merupakan calon generasi

penerus yang akan memegang tonggak estafet dibidang apapun pada masa yang akan datang,

khususnya bidang kesehatan, kita harapkan kelak mereka akan menjadi manusia yang

mempunyai ilmu pengetahuan, sikap dan perilaku yang mendukung terwujudnya Perilaku

Hidup Bersih dan Sehat.

Pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah dilaksanakan secara seragam dengan Gerakan

Sekolah Sehat (GSS) dengan tolak ukur kegiatan yaitu terlaksananya/ terpenuhinya 9

(sembilan) indikator GSS yaitu :

1. Tebentuk dan berfungsinya tim pelaksana UKS

2. Menurunnya prefalensi kecacingan pada anak sekolah

3. Meningkatkan status gizi anak-anak sekolah

4. Dilaksanakannya program dokter kecil

5. Meningkatnya anak-anak yang memiliki gigi, kulit, kuku, dan pakaian yang

bersih

6. Tersedianya dan terpeliharanya kebersihan kamar mandi dan WC di sekolah

7. Terpeliharanya kebersihan ruangan-ruangan sekolah

8. Tertata dan terpeliharanya kebersihan halaman sekolah

Dari 9 (sembilan) indikator tersebut, masing-masing indikator dibagi lagi menjadi sub-

sub indikator dan sub indikator mempunyai skor (nilai) antara 1 s/d 4 sehingga setiap

indikator mempunyai nilai antara 0 s/d 16, jadi berdasarkan hasil penilaian maka sekolah

dapat di klasifikasikan menjadi 3 (tiga) Strata, yaitu :

Page 27: LAPORAN PROMKES

Sekolah sehat strata III adalah sekolah yang mengumpulkan nilai indikator 48 (40

%) untuk seluruh indikator.

Sekolah sehat starata II adalah sekolah yang mengumpulkan nilai indikator antara

49 s/d 87 (40,83 % s/d 72,5 %) untuk seluruh ondikator

Sekolah sehat starata I adalah sekolah yang mengumpulkan nilai antara 88 s/d

120 (73,33 s/d 100 %) untuk seluruh indikator.

III. PROGRAM SISTEM INFORMASI KESEHATAN (SIK)

a. Pelaksanaan kegiatan program Pengembangan JPKM dan UKI

1. Visualisasi Data SIK

2. Pelatihan Komputer

3. Monev SIK

4. Bintek ke Puskesmas

5. Pemantauan dan Pembinaan SIK

6. Sosialisasi SIK

7. Konsultasi SIK ke Provinsi

b. Kegiatan yang sudah dilaksanakan

1. Sosialisasi SIK

Dilaksanakan bulan Juli 2009 di Gedung PKK Pemda Kabupaten Bima yang dihadiri

oleh 3 (tiga) orang petugas per puskesmas ( Kepala Puskesmas, Petugas Komputer,

Koordinator PKM) dan operator komputer per seksi di lingkup Dinas Kesehatan

Kabupaten Bima, yang bertujuan untuk mensosialisasi atau memperkenalkan soft

ware sikda NTB. Dengan narasumber konsultan sikda GTZ

2. Bintek ke Puskesmas

Page 28: LAPORAN PROMKES

Dilaksanakan Bulan Maret – April 2009 di 20 puskesmas wilayah kerja Dinas

Kesehatan Kabupaten Bima dengan tujuan untuk mengevaluasi kegiatan sikda di

puskesmas.

BAB V

Page 29: LAPORAN PROMKES

HAMBATAN / MASALAH DAN SOLUSI YANG TELAH DILAKUKAN

A. SEKSI PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN UKBM

1. Hambatan / Masalah

2. solusi yang pernah Dilakukan

B. SEKSI PENGEMBANGAN JPKM DAN UKI

C. SEKSI SISTEM INFORMASI KESEHATAN