Upload
destia-mardianty
View
267
Download
18
Embed Size (px)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pemerintah Kota Bengkulu melaksanakan berbagai upaya, yang mana
pembangunan kesehatan merupakan salah satu pilar dari 3 (tiga) pilar utama
pembangunan kota Bengkulu, oleh karena itu tidak dapat dipungkiri bahwa peranan
Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan masyarakat sangat strategis dalam
mendukung pembangunan kota Bengkulu karena puskesmas adalah Unit Pelaksanaan
Teknis Dinas Kesehatan Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan disuatu wilayah kerjanya, yang fungsinya sebagai pusat
penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat,
pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, maka UPTD Puskesmas Basuki
Rahmad telah melaksanakan program-program pokok puskesmas telah dituangkan ke
dalam kegiatan-kegiatan Puskesmas secara menyeluruh dan terpadu.
Untuk melihat sejauh mana pelaksanaan program, kegiatan dan tingkat
keberhasilan / kendala-kendala serta upaya kesehatan yang dihadapi serta sebagai
bahan dalam perencanaan kegiatan pada tahun berikutnya maka disusunlah "Laporan
Tahunan Puskesmas Basuki Rahmad Tahun 2012".
1
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Untuk mempelajari tentang program-program pokok puskesmas dan evaluasi
terhadap program-program yang ada di puskesmas Basuki Rahmad Kota
Bengkulu
1.2.2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui gambaran tentang program-program pokok puskesmas
secara umum
b. Untuk mengetahui gambaran tentang program-program pokok puskesmas
yang dijalankan di puskesmas
c. Untuk mengetahui gambaran tentang program-program pokok puskesmas
yang belum dijalankan di puskesmas
d. Untuk mengevaluasi tentang program-program pokok puskesmas
1.3 Manfaat Laporan
1. Manfaat Bagi Puskesmas
a) Sebagai bahan laporan evaluasi dan informasi tentang pelaksanaan kegiatan
selama tahun 2012.
b) Sebagai bahan dalam pembuatan rencana kerja tahun berikutnya
c) Sebagai tolak ukur keberhasilan kegiatan yang telah dilakukan selama 1
tahun.
2
b. Manfaat Bagi Mahasiswa
a) Menambah pengetahuan dan sebagai bahan pembelajaran tentang program-
program pokok puskesmas
b) Menambah pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dalam memberikan
pelayanan di masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Basuki Rahmad.
3
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1 Definisi Puskesmas
Definisi Puskesmas Berdasarkan Kepmen kesehatan RI No.
128/Menkesehatan/SK/II/2004 Puskesmas adalah Usaha Pelaksana Teknis Dinas
kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembantu
kesehatan di suatu wilayah kerja.
Puskesmas adalah Organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya
kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan
terjangkau oleh masyarakat, dengan peran serta aktif masyarakat dan
menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna,
dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat.
Departemen kesehatan RI 1991 menyatakan bahwa puskesmas adalah
organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan
masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat dan memberikan
pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah
kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok Pusat Kesehatan Masyarakat.
Puskesmas adalah unit pelaksanaan teknis dinas kesehatan kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah
kerja dan merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan pemerintah yang
berfungsi memberikan kesehatan dasar kepada masyarakat. Idealnya pelayanan
kesehatan yang di berikan oleh puskesmas lebih di tekankan pada tindakan
promotif dan preventif dari pada kuratif dan rehabilitatif
4
2.2 Fungsi Puskesmas
1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan Puskesmas selalu berupaya
menyelenggarakan dan memantau penyelenggarakan pembangunan lintas sektor termasuk
oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya,sehingga berwawasan serta mendukung
pembangunan kesehatan. Di samping itu, Puskesmas aktif memantau dan melaporkan
dampak kesehatan dari peyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah
kerjanya.khususnya untuk pembangunan kesehatan dan pencegahan penyakit dan pemulihan
kesehatan.
2. Pusat pemberdayaan masyarakat puskesmas termasuk dunia usaha memiliki kesadaran,
kemauan, dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan
dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan, pemberdayaan perorangan, keluarga, dan
masyarakat ini diselenggarakan dengan mmperhatikan kondisi dan situasi khususnya social
budaya masyarakat setempat.
3. Pusat Pelayanan Kesehatan Strata pertama
Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama
secara menyeluruh ,terpadu dan keseimbangan. Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang
menjadi tanggung jawab puskesmas meliputi:
a. Pelayanan Kesehatan Perorangan Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan yang
bersifat pribadi (Private Goods) dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit dan
pemulihan kesehatan perorangan tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan
pencegahan penyakit. Pelayanan perorangan tersebut adalah rawat jalan dan untuk
puskesmas tertentu ditambah dengan rawat inap.
b. Pelayanan Kesehatan Masyarakat Pelayanan Kesehatan Masyarakat adalah Pelayanan
yang bersifat umum atau Public Goods dengan tujuan utama memelihara dan
meningkatkan dan pemulihan kesehatan.pelayanan kesehatan masyarakat tersebut antara
lain adalah promosi kesehatan , memberantas penyakit, kesehatan lingkungan, perbaikan
gizi, peningkatan kesehatan keluarga, keluarga berancana, kesehatan jiwa serta berbagai
program kesehatan masyarakat lainnya.
5
2.3 Kewenangan Puskesmas
Adapun kewenangan adalah sebagai berikut :
a. Menyelenggarakan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembangunan
kesehatan di wilayah kecamatan sesuai dengan situasi kondisi, kultur budaya
dan potensi setempat
b. Mencari, menggali dan mengelola sumber pembiayaan yang berasal dari
Pemerintah, masyarakat, swasta dan sumber lain dengan sepengetahuan
Dinas Kesehatan Kabupaten I Kota, yang kemudian di pertanggung
jawabkan untuk pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya
c. Mengangkat tenaga institusi/honorer, pemindahan tenaga dan
pendayagunaan tenaga kesehatan di wilayah kerjanya dengan sepengetahuan
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
d. Melengkapi sarana dan prasarana termasuk peralatan medis dan non medis
yang dibutuhkan.
2.4 Tugas Puskesmas
Tugas:
1. Melaksanakan program kesehatan dasar yang meliputi:
1.Upaya Promosi Kesehatan
2.Upaya Kesehatan Lingkungan
3.Upaya Kesehatan Ibu dan Anak, termasuk Keluarga Berencana
4.Upaya Kegiatan Gizi Masyarakat
6
5.Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
6.Upaya Pengobatan.
2. Melaksanakan program yang sesuai dengan permasalahan kesehatan masyarakat
setempat dan atau sesuai tuntunan masyarakat sebagai program inovatif dengan
mempertimbangkan kemampuan sumber daya yang tersedia dan dukungan dari
masyarakat.
3. Semua tugas diatas dilaksanakan oleh Kepala Puskesmas beserta staf.
2.5 Visi Dan Misi Puskesmas
2.5.1 Visi Puskesmas
Visi puskesmas adalah mewujudkan kecamatan sehat menuju tercapainya
Indonesia sehat 2015. Dalam menentukan keberhasilan mewujudkan visi tersebut, perlu di
tetapkan indikator kecamatan sehat antara lain sebagai berikut:
1. Indikator lingkungan sehat
2. Indikator perilaku sehat
3. Indikator pelayanan kesehatan yang bermutu
4. Indikator derajat kesehatan yang optimal
Indikator yang ditetapkan hendaknya mempertimbangkan kaidah sederhana, mudah
diperoleh ,mudah diinterprestasikan, sensitif dan spesifik
2.5.2 Misi PuskesmasMisi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah
mendukung tercapainya misi pembangunan kesehatan nasional. Misi tersebut adalah :
1. Mengerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya. Puskesmas
akan selalu mengerakkan pembangunan sektor lain yang diselenggarakan diwilayah
kerjanya agar memperhatikan aspek kesehatan .yaitu pembangunan yang tidak
7
menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan , setidak-tidaknya terhadap
lingkungan dan perilaku masyarakat.
2. Mendorong akan selalu berupaya agar setiap keluarga dan masyarakat yang bertempat
tinggal diwilayah kerjanya semakin berdaya di bidang kesehatan,melalui peningkatan
pengetahuan dan kemampuan menuju kemandirian untuk hidup sehat.
3. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau.
Puskesmas akan selalu berupaya menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang sesuai
dengan standar memuaskan masyarakat, mengupayakan pemerataan pelayanan
kesehatan serta meningkatkan efisiensi pengelolaan dan sehingga dapat dijangkau oleh
seluruh anggota masyarakat.
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat
beserta lingkungannya. Puskesmas akan selalu berupaya
memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit
serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat yang berkunjung
dan yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya, tanpa diskriminasi dan dengan
menerapkan kemajuan dan teknologi kesehatan yang sesuai upaya pemeliharaan dan
peningkatan yang dilakukan Puskesmas mencakup pula Askep di lingkungan wilayah
kerjanya
2.6 Azaz dan Upaya Penyelenggaraan Puskesmas
2.6.1 Azaz Penyelenggaraan Puskesmas
Penyelenggaraan upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan
pengembangan harus menerapkan azas penyelenggaraan puskesmas secara terpadu.
Azas penyelenggaraan Puskesmas tersebut dikembangkan dan ketiga fungsi
Puskesmas. Dasar pemikiran adalah pentingnya menerapkan prinsipdasardari setiap
fungsi Puskesmas dalam menyelenggarakan setiap upaya Puskesmas, baik upaya
kesehatan pengambangan, azas penyelenggaraan Puskesmas yang di maksud adalah :
8
1. Azas pertanggung jawab meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang
bertempat tinggal di wilayah kerjanya, berbagai kegiatan yang harus dilaksanakan
Puskesmas antara lain:
a. Mengerakkan pembangunan di berbagai sektor di kecamatan sehingga
berwawasan kesehatan
b. Memantau dampak berbagai upaya pembangunan terhadap kesehatan
masyarakat di wilayah kerjanya.
c. Memelihara setiap upaya kesehatan strata pertama yang diselenggarakan oleh
masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya.
d. Penyelenggarakan upaya kesehatan strata pertama secara merata dan terjangkau
di wilayah kerja
2. Azas Pemberdayaan Masyarakat Puskesmas wajib memperdayakan perorangan,
keluarga dan masyarakat agar berperan aktif dalam setiap upaya Puskesmas.
Beberapa kegiatan yang harus dilaksanakan oleh Puskesmas dalam rangka
pemberdayaan masyarakat antara lain :
a. Upaya kesehatan ibu dan anak : Posyandu, Polindes, Bina Keluarga Balita
(BKB)
b. Upaya perbaikan gizi : Posyandu, Panti Pemulihan Gizi, Keluarga Sadar Gizi
(Kadarzi)
c. Upaya kesehatan sekolah : Dokter Kecil, Dokter Remaja.
d. Upaya kesehatan lingkungan : Kelompok Pemakai Air (Polmair Desa
Percontohan Kesehatan Lingkungan (DPKL), Pemberantasan Sarang Nyamuk
(PSN)
e. Upaya Usia Lanjut : Posyandu Lansia
f. Upaya Kesehatan Kerja : Pos UKK
g. Upaya Kesehatan Jiwa : Posyandu , Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat.
h. Upaya Pengobatan Tradisional : Taman Obat Keluarga (TOGA), Pembinaan
Batra
9
i. Upaya Pembiayaan Jaminan Kesehatan: Dana Sehat, Tabungan Ibu Bersalin
(Tabulin)
3. Azas Keterpaduan
Dibedakan manjadi:
a. Keterpaduan Lintas Program Memandukan beberapa program sehingga menjadi
satu yang bertujuan untuk memperoleh hasil yang maksimal.
b. Keterpaduan Lintas Sektor Memadukan penyelenggaraan upaya Puskesmas
dengan sektor terkait di kecamatan.
4. Azas Rujukan
Dibedakan menjadi :
a. Perorangan
1. Rujukan Kasus
2. Rujukan Bahan Pemeriksaan
3. Rujukan Ilmu Pengetahuan
b. Masyarakat
1. Kejadian Luar Biasa (KBL)
2. Pencemaran Lingkungan
3. Bencana
2.6.2 Upaya Penyelenggaraan Puskesmas
Upaya puskesmas dibedakan menjadi 2 : Untuk
mencapai visi pembangunan kesehatan melalui Puskesmas yakni terwujudnya
kecamatan sehat menuju Indonesia sehat Puskesmas bertanggung jawab
menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan (UKP) dan upaya kesehatan
masyarakat (UKM) yang keduanya jika di tinjau dari sistem kesehatan nasional
merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama. Upaya tersebut
di kelompokkan menjadi dua yaitu:
1. Upaya Kesehatan wajib. Upaya kesehatan wajib Puskesmas adalah
upaya yang di tetapkan berdasarkan komitmen nasional, regional dan global
10
serta yang mempunyai daya ungkit tinggi untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Upaya kesehatan wajib ini harus diselenggarakan oleh
setiap Puskesmas yang ada di wilayah indonesia.
Upaya Kesehatan Wajib tersebut adalah :
a.Upaya promosi kesehatan
b.Upaya kesehatan lingkungan
c.Upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana
d.Upaya perbaikan gizi masyarakat
e.Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
f. Upaya pengobatan
g.Upaya pencacatan dan pelaporan
2. Upaya Kesehatan Pengembangan
Upaya kesehatan pengembangan Puskesmas adalah upaya yang di tetapkan
berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta yang
disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas . Upaya kesehatan pengembangan
dipilih dari daftar upaya kesehatan pokok Puskesmas yang telah ada yaitu :
a. Upaya Kesehatan Sekolah
b. Upaya Kesehatan Keluarga
c. Upaya Kesehatan Olahraga
d. Upaya Kesehaatan Kerja
e. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
f. Upaya Kesehatan Jiwa
g. Upaya Kesehatan Mata
h. Upaya Kesehatan Usia Lanjut
Upaya Kesehatan Pengobatan Tradisional, Upaya Laboraturium Medis, dan
Laboratorium Kesehatan masyarakat, serta upaya pencacatan laporan tidak termasuk
pilihan karena ketiga upaya ini merupakan pelayanan penunjang dari setiap upaya wajib
dan upaya pengembangan Puskesmas. Perawatan kesehatan masyarakat merupakan
11
pelayanan penunjang baik upaya kesehatan pengembangan. Apabila perawatan kesehatan
masyarakat menjadi permasalahan spesifik di daerah tersebut maka dapat dijadikan
sebagai salah satu upaya kesehatan pengembangan.
Upaya kesehatan pengembangan puskesmas dapat pula bersifat upaya inovasi,
yakni upaya lain di luar upaya Puskesmas tersebut diatas yang sesuai dengan kebutuhan.
Pengembangan dan pelaksana upaya inovasi ini adalah dalam rangka mempercepat
tercapainya visi Puskesmas.
Pemilihan upaya kesehatan pengembangan ini dilakukan oleh Puskesmas
bersama dinas kesehatan kabupaten/kota dengan mempertimbangkan masukan dari BPP.
Upaya kesehatan pengembangan dilakukan apabila upaya kesehatan wajib Puskesmas
telah terlaksana secara optimal dalam arti target cakupan serta peningkatan mutu
pelayanan telah tercapai. Penetapan upaya kesehatan pengembangan pilihan Puskesmas
ini dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota. Apabila Puskesmas belum mampu
menyelenggarakan upaya kesehatan pengembangan padahal telah menjadi kebutuhan
masyarakat maka dinas kesehatan kabupaten/kota bertanggung jawab dan wajib
menyelenggarakannya. Untuk itu dinas kesehatan kabupaten/kota perlu di lengkapi
dengan berbagai unit fungsional lainnya. Dalam keadaan tertentu , masyarakat
membutuhkan pula pelayanan rawat inap tersebut, yang dalam pelaksanaannya tenaga ,
sarana dan prasarana sesuai dengan standar yang telah di tetapkan. Lebih lanjut, di
beberapa daerah tertentu telah muncul pula kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan
medik spesialitik. Keberadaan pelayanan medik spesialitik di Puskesmas hanya dalam
rangka mendekatkan pelayanan rujukan kepada masyarakat yang membutuhkan . Status
dokter dan atau tenaga spesialis yang berkerja di Puskesmas dapat sebagai tenaga
konsulen atau tenaga tetap fungsional Puskesmas yang di atur oleh dinas kesehatan
kabupaten/kota setempat.
12
2.7 Program Pokok Puskesmas
Untuk tercapainya visi pembnagunan kesehatan melalui Puskesmas melalui Puskesmas
yakni terwujudnya kecamatan sehat menuju Indonesia sehat 2015, Puskesmas
bertanggungjawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan (UKP) dan upaya
kesehatan masyarakat (UKM) yang keduanya jika di tinjau dari sistem kesehatan nasional
merupakan layanan kesehatan tingkat pertama.
Pada Puskesmas yang sempurna usaha-usaha pokok yang dilakukan ada 18 program
seperti tercantum dalam program Kesehatan Nasional Indonesia yaitu :
1. Kesehatan ibu dan anak
2. Keluarga berencana
3. Usaha peningkatan gizi
4. Kesehatan lingkungan
5. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
6. Pengobatan termasuk pelayanan darurat karena kecelakaan
7. Penyuluhan kesehatan masyarakat
8. Usaha kesehatan sekolah
9. Kesehatan kerja
10. Kesehatan gigi dan mulut
11. Kesehatan keluarga
12. Kesehatan jiwa
13. Kesehatan mata
14. Laboraturium sederhana
15. Kesehatan masyarakat
16. Perawat lanjut usia
17. Pengobatan tradisional
13
18. Pencacatan dan pelaporan dalam rangka sistem informasi kesehatan
2.8 Manajemen Puskesmas
1. Perencanaan
Puskesmas merupakan organisasi struktural dan sebagai unit pelaksana
teknis dinas, aspek fungsional bidang pelayanan kesehatan masyarakat yang
merupakan unit pelaksana pelayanan kesehatan masyarakat tingkat 1 yang
dibina oleh DKK, bertanggungjawab untuk melaksanakan identifikasi kondisi
masalah kesehatan masyarakat dan lingkungan serta fasilitas pelayanan
kesehatan meliputi cakupan, mutu pelayanan, identifikasi mutu sumber daya
manusia dan provider, serta menetapkan kegiatan untuk menyelesaikan
masalah.
Perencanaan meliputi kegiatan program dan kegiatan rutin puskesmas
yang berdasarkan visi dan misi puskesmas sebagai sarana pelayanan
kesehatan primer dimana visi dan misi digunakan sebagia acuan dalam
melakukan setiap kegiatan pokok puskesmas . Selain itu, kebijakan sistem
puskesmas perlu ditinjau setiap akan melakukan perencanaan program,
kebijakan tersebut meliputi kebijakan mandiri dari Puskesmas serta adanya
fungsi dan upaya puskesmas yang berlandaskan pada UUD 1945 pasal 28, UU
No.22 tahun 1999 dan UU No.25 tahun 1999, PP No.25 tahun 2000 serta PP
No.48 tahun 2000 dimana tujuan dari kebijakan tersebut adalah untuk
mewujudkan puskesmas yang kuat dari segi kemitraan, unit kesehatan
mandiri, akuntabilitas dan teknologi tepat guna.
Budgeting dalam perencanaan manajemen keuangan dikelola sendiri
oleh puskesmas sesuai tatacara pengelolaan dan pertanggungjawaban
keuangan, adapun sumber biaya didapatkan dari pemerintah daerah, retribusi
puskesmas, swasta atau lembaga sosial masyarakat dan pemerintah adapun
pembiayaan tersebut ditujukan untuk jenis pembiayaan layanan kesehatan
14
yang mempunyai ciri – ciri barang atau jasa publik seperti penyuluhan
kesehatan, perbaikan gizi, P2M dan pelayanan kesehatan yang mempunyai
ciri – ciri barang atau jasa swasta seperti pengobatan individu.
2. Organizing
Dinas Kesehatan Kota mempunyai tugas untuk menentukan dan
menetapkan struktur organisasi puskesmas dengan pertimbangan sebagai
fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat tingkat I, adapun pola organisasi
meliputi kepala, wakil kepala, unit tata usaha, unit fungsional agar tidak
terajdi tumpang tindih dalam pelaksanaan kegiatan yang nantinya akan
berpengaruh terhadap kualitas program yang ditangani.
Struktur organisasi dan tata kerja :
Struktur organisasi puskesmas
a) Unsur pimpinan : Kepala Puskesmas
b) Unsur pembantu pimpinan : Tata usaha
c) Unsur pelaksana : Unit I, II, III, IV, V, VI, VII.
Tugas pokok :
1. Kepala Puskesmas
Bertugas memimpin, mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan
puskesmas yang dapat dilakukan dalam jabatan structural, dan jabatan
fungsional.
2. Kepala urusan tata usaha
Bertugas dibidang kepegawaian, keuangan perlengkapan dan surat
menyurat serta pencatatan dan pelaporan.
3. Unit I
Bertugas melaksanakan kegiatan kesejahteraan ibu dan anak, keluarga
berencana dan perbaikan gizi.
4. Unit II
Melaksanakan kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
khususnya imunisasi, kesehatan lingkungan dan laboratorium sederhana.
15
5. Unit III
Melaksanakan kegiatan kesehatan gigi dan mulut, kesehatan tenaga kerja
dan manula.
6. Unit IV
Melaksanakan kegiatan perawatan kesehatan masyarakat, kesehatan
sekolah dan olahraga, kesehatan jiwa, kesehatan mata dan kesehatan
khusus lainnya.
7. Unit V
Melaksanakan kegiatan pembinaan dan pengembangan upaya masyarakat
dan penyuluhan kesehatan masyarakat, kesehatan remaja dan dana sehat.
8. Unit VI
Melaksanakan kegiatan pengobatan rawat jalan dan rawat inap
9. Unit VII
Melaksanakan kegiatan kefarmasian.
3. Actuating
a. Sistem ketenagaan
Juster (1984) menyatakan bahwa pendidikan merupakan faktor
yang penting dalam seorang pekerja. Melalui pendidikan akan
menghasilkan perubahan keseluruhan cara hidup seseorang.
Pearlin dan Kohn (1966) menyatakan bahwa seseorang yang
memiliki tingkat pendidikan yang tinggi mempunyai keinginan untuk
mengembangkan dirinya sedangkan mereka yang berasal dari tingkat
pendidikan rendah cenderung untuk mempertahankan kondisi yang telah
ada.
Sistem ketenagaan yang ada di puskesmas dilaksanakan sesuai
program yang dikembangkan serta kemampuan dana dengan diketahui
oleh DKK, kuantitas tenaga didasarkan pada kebutuhan prioritas layanan
kesehatan dan pendayagunaan tenaga kesehatan disesuaikan dengan
kebutuhan layanan kesehatan dan profesionalisme pekerjaan.
16
Sesuai PP RI No.32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan yang
seharusnya ada adalah tenaga medis, kesehatan masyarakat (penyuluh
kesehatan, sanitarian), tenaga gizi, tenaga keperawatan, farmasi, dan
teknisi medis (analis dan perawat gigi).
b. Pengembangan Staff
Tujuan : kegiatan pengembangan staff ditujukan untuk meningkatkan
produktifitas organisasi.
Jenis – jenis pengembangan staff :
1. Pelatihan induksi
Merupakan indoktrinasi standart dan singkat bagi filosofi unit kerja,
tujuan, program, kebijaksanaan dan peraturan yang diberikan kepada
masing – masing pekerja selama tiga hari pertama kerja untuk
memastikan identifikasi dengan filosofi unit kerja,tujuan dan norma –
norma.
2. Orientasi
Merupakan pelatihan perseorangan yang dipakai untuk mengakrabkan
pegawai baru dengan tanggungjawab pekerjaan, tempat kerja,
pelanggan dan rekan kerja.
3. Kelanjutan pendidikan
Hal ini termasuk kegiatan pembelajaran yang direncanakan dibalik
program pendidikan dasar keperawatan dan dirancang untuk
memberikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap bagi peningkatan
praktek keperawatan.
c. Konsep – konsep pengembangan staff
1. Daya saing
Ketidaksesuaian yang dapt diukur antara daya saing dan pekerjaaan
seseorang sebenarnya dengan tingkat daya saing yang diinginkan.
2. Minat
17
Faktor yang mempengaruhi seseorang untuk menerima atau menolak
objek, orang, untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan.
3. Kebutuhan pendidikan
Merupakan keadaan memiliki kualitas atau kemampuan yang dianggap
perlu bagi peran tertentu.
4. Pembelajaran teknis
Perubahan dalam perilaku yang disadari dan disengaja terutama
kognitif dan psikomotor yang terjadi sebagai respon terhadap stimulus
yang diberikan oleh pengajar.
d. Tahapan pengembangan staff
1. Awal usia 20 – 25 tahun : membuat arah pekerjaan
2. Usia 20 – 30 tahun :menjawab pekerjaan dan tekanan
pribadi dengan mempertanyakan komitmen pada pekerjaan dan
hubungan keluarga.
3. Akhir usia 30 tahun : mengaitkan dirinya dengan pembimbing yang
memungkinkan mengunggulinya.
4. Usia 40 tahun : memisahkan diri dari pembimbing
5. Usia 50 tahun : pengembangan dan perbaikan pengetahuan dan
keterampilan.
e. Mengorganisir sumber daya pengembangan staf
Keberhasilan usaha pengembangan staf tergantung pada penataan
sumber daya yang sesuai. Sumber – sumber pendidikan lanjutan untuk
pegawai keperawatan dapat berupa pengajar, sumber daya dari konsorsia
kesehatan, afiliasi dengan perguruan tinggi, organisasi keperawatan
professional dan tugas belajar.
f. Motivasi staf
Menurut Stoner dan Freeman (1995), Ngalim Purwanto (2000),
Shortel & Kaluzni (1994) motivasi adalah karakteristik psikologi manusia
18
yang memberikan kontribusi pada tingkat komitmen seseorang. Hal ini
termasuk faktor – faktor yang menyebabkan, menyalurkan dan
mempertahankan tingkah laku manusia dalam arah tekad tertentu.
Motivasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu
organisasi, motivasi yang tepat dapat memajukan dan mengembangkan
oraganisasi. Unsur manusia dalam organisasi terdiri dari 2 kelompok
orang yaitu orang yang memimpin (manajer) dan orang yang dipimpin
(pegawai / pekerja). Manajer bertanggungjawab untuk memotivasi orang
yang dipimpinnya untuk mencapai tujuan organisasi.
Motivasi dalam organisasi kerja ditinjau dari segi perannya
terdapat 2 macam yaitu motivasi positif dan motivasi negatif. Motivasi
positif adalah motivasi yang menimbulkan harapan yang sifatnya
menguntungkan atau menggembirakan bagi pegawai misalnya gaji,
fasilitas, karier, jaminan hari tua, jaminan kesehatan, jaminan keselamatan
dan lain – lain. Sedangkan motivasi negatif adalah motivasi yang
menimbulkan rasa takut misalnya ancaman, tekanan, intimidasi dan
semacamnya. Dengan motivasi negatif orang lain dapat digerakkan oleh
pihak yang memotivasi untuk tujuan tertentu, namun hal ini tidak dapat
dipertahankan dalam waktu yang lama.
Ada 3 unsur penting dalam motivasi yaitu antara kebutuhan,
dorongan dan tujuan. Kebutuhan muncul karena ada sesuatu yang kurang
dirasakan oleh seseorang, baik fisiologis maupun psikologis. Dorongan
merupakan arahan untuk memenuhi kebutuhan sedangkan tujuan adalah
akhir dari suatu siklus motivasi.
g. Komunikasi dalam manajemen
1. Proses komunikasi
Tappen (1995) mendefinisikan komunikasi adalah suatu
pertukaran pikiran, perasaan dan pendapat dan memberikan nasehat
dimana terjadi antara dua orang atau lebih bekerjasama. Komunikasi
19
juga merupakan suatu seni untuk dapat menyusun dan menghantarkan
suatu pesan dengan cara yang mudah sehinga orang lain dapat
mengerti dan menerima.
2. Komunikasi dalam keperawatan
Unsur yang ada dalam setiap komunikasi adalah pengirim pesan
(sender), pesan (massage), penerima pesan (receiver). Pesan dapat
berupa verbal, tertulis maupun non verbal. Lingkungan internal
maupun eksternal juga dilibatkan, yang termasuk lingkungan internal
adalah nilai – nilai, kepercayaan, temperamen dan tingkat stress
sedangkan faktor eksternal meliputi keadaan cuaca, suhu, waktu.
3. Prinsip komunikasi manajer keperawatan
Tahapan komunikasi :
a. Manajer harus mengerti struktur organisasi agar dapat memahami
sasaran dari pengambilan keputusan
b. Komunikasi merupakan bagian proses yang tak terpisahkan dalam
kebijakan organisasi. Manajer harus mempertimbangkan isi
komunikasi termasuk dampaknya terhadap orang yg dipimpinnya.
c. Komunikasi harus jelas, sederhana dan tepat.
d. Manajer harus meminta umpan balik agar dapat mengetahui
keefektifan dan keakuratan komunikasi.
e. Komponen penting lainnya bagi seorang manajer adalah menajdi
pendengar yang baik.
4. Controlling
Controlling dalam manajemen puskesmas merupakan indikator
keberhasilan puskesmas yang meliputi 2 faktor yaitu menjadi indikator
pencapaian sehat meliputi lingkungan, perilaku masyarakat, layanan
kesehatan dan status kesehatan mrliputi KEP balita, insiden penyakit yang
berbasis lingkungan dan kesehatan ibu dan anak. Selain itu juga merupakan
20
indikator penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pemberdayaan
masyarakat dan keluarga, pelayanan kesehatan tingkat I meluputi :
a. Evaluasi
Salah satu ukuran pengawasan yang digunakan oleh manajer guna
mencapai hasil organisasi adalah sistem penilaian kerja karyawan. Melalui
evaluasi regular dari setiap pelaksanaan kerja pegawai manajer dapat
mencapai beberapa tujuan.
Prinsip – prinsip evaluasi :
1. Evaluasi pekerja sebaiknya didasarkan pada standar pelaksanaan kerja,
orientasi tingkah laku untuk posisi yang ditempati.
2. Sample tingkah laku perawat yang cukup representative
3. Perawat sebaiknya diberi salinan deskripsi kerja, standar pelaksanaan
kerjadan bentuk evaluasi untuk peninjauan ulang.
4. Terdapat strategi pelaksanaan kerja yang memuaskan dan strategi
perbaikan yang diperlukan.
5. Manajer menjelaskan area mana yang dijadiakn prioritas
6. Pertemuan evaluasi antara perawat dan menajer sebaiknya dilakukan
dalam waktu yang tepat.
7. Laporan evaluasi maupun pertemuan tersusun secara rapih sehingga
membantu dalam pelaksanaan kerja.
Alat evalausi :
1. laporan tanggapan bebas
2. Pengurutan yang sederhana
3. Checklist pelaksanaan kerja
4. Penilian grafik
b. Kontrol kualitas
21
Merupakan suatu upaya organisasi dalam menyediakan pelayanan
yang memenuhi standar professional dan dapat diterima oleh klien.
Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang
dapat memuaskan setiap pemakaian jasa pelayanan kesehatan sesuai
dengan tingkat kepuasan rata – rata penduduk, serta yang
penyelenggaraannya sesuai dengan standar atau kode etik profesi yang
telah ditetapkan (Azwar, 1996).
a. Kriteria mutu pelayanan kesehatan
1. Struktur
Kriteria rumah sakit, unit keperawatan (LOD, visi dan misi,
konsep asuhan keperawatan)
2. Proses
Fungsi, proses interpersonal, metode pengorganisasian, perspektif
keperawatan proesional, praktek keperawatan professional.
3. Tujuan
Tingkat kesehatan atau kesejahteraan, kemampuan fungsional,
kepuasan pasien, sumber penggunaan/ pengeluaran efektif dan
efisien, kejadian dan proses yang tidak menyenangkan.
b. Syarat pelayanan berkualitas :
a. Efficacy (kemanjuran)
b. Appropriatennes (kepantasan)
c. Accebility (mudah dicapai)
d. Accepbility (diterima)
e. Effectiveness (keberhasilan)
f. Efficiency (ketepatan)
g. Continuity (terus - menerus)
c. Pelaksanaan kegiatan pengendalian mutu
22
a. Menetapkan masalah mutu pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan
b. Menetapkan penyebab masalah mutu pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan
c. Menetapkan cara penyelesaian masalah mutu pelayanan kesehatan
yang diselenggarakan
d. Menetapkan cara penyelesaian masalah mutu pelayanan
kesehatanan.
e. Menyusun sasaran tudak lanjut untuk lebih memantapkan serta
meningkatkan mutu pelayanan.
23
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Situasi lingkungan dan kependudukan dan sumber daya pembangunan
kesehatan
1. Geografis dan Kependudukan
Puskesmas Basuki Rahmad mempunyai Empat Daerah Binaan yaitu
Kelurahan Pagar Dewa, Kelurahan Sumur Dewa, Kelurahan Bumi Ayu,
Kelurahan Sukarami Kelurahan yang terletak di kecamatan Selebar Kota
Bengkulu. Wilayahnya agak berbukir-bukit serta lingkungan Pesisir pantai.
Adapun batas-batas wilayah Puskesmas Basuki Rahmad adalah sebagai
berikut :
a.Sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Sidomulyo
b. Sebelah selatan berbatasan dengan Kelurahan Pekan sabtu
c. Sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Muara Duo
d. Sebelah timur berbatasan dengan Air Sebakul
Dengan luas wilayah 27,74 Km2 dengan jumlah penduduk 35.169 jiwa
dan jumlah KK 6747 yang terdiri dari 4 Kelurahan, yaitu :
a. Kelurahan Pagar Dewa terdiri Dari :14.469 Jiwa = 3.745 KK
b. Kelurahan Bumi Ayu terdiri dari : 5.715 Jiwa = 1.126 KK
c. Kelurahan Sumur Dewa terdiri dari : 7.155 Jiwa = 1.520 KK
d. Kelurahan Sukarami terdiri dari : 7.830 Jiwa = 1.416 KK
24
2. Suku dan Agama
Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Basuki Rahmad sebagian besar
adalah Suku Lembak dan Serawai ditambah pendatang dari suku Jawa,
Batak, Sunda, dan Bugis sebagian besar penduduknya menganut agama
islam dan ada juga agama lain, seperti Kristen, Budha.
3. Kependudukan
Jumlah penduduk sebanyak 35.169 jiwa serta 7.807 jiwa jumlah
Kepala Keluarga (KK).
4. Sosial Ekonomi.
Sebagaimana layaknya masyarakat perkotaan lainnya, penduduk
Kelurahan Kelurahan Pagar Dewa, Kelurahan Sumur Dewa, Kelurahan
Bumi Ayu, Kelurahan Sukarami Kelurahan yang terletak di kecamatan
Selebar Kota Bengkulu adalah masyarakat urban yang menyebabkan
komposisi penduduk menjadi sangat beragam baik suku, bahasa, agama,
pendidikan maupun adat istiadat.
Hal ini tentu membutuhkan strategi pendekatan kepada masyarakat
yang berbeda pula sesuai dengan situasi yang ada. Bahasa sehari-hari yang
dipakai adalah bahasa daerah Bengkulu, Batak, Jawa, Sunda, dan lain-lain.
Komposisi tingkat pendidikan masyarakat adalah; TK, SD, SLTP, SLTA,
Akademi/Perguruan Tinggi dan Buta Huruf. Tingkat pendidikan ini biasa
dipakai sebagai tolak ukur kemampuan penerimaan masyarakat terhadap
Program Kesehatan.
25
Disini terlihat tingkat pendidikan masyarakat sudah cukup tinggi,
sehingga kami anggap sudah cukup mampu untuk menerima program
kesehatan yang kita programkan. Mata pencaharian masyarakat pada
umumnya Pegawai Negeri (PN5), Pedagang, Petani, TNI, Polri„ Karyawan
swasta dan Wiraswasta.
3.2 Visi dan Misi
Visi pembangunan kesehatan melalui puskesmas adalah tercapainya
Kecamatan Selebar Sehat 2015. UPTD Puskesmas Basuki Rahmad Mempunyai
Visi "Mewujudkan masyarakat Kecamatan Selebar Sehat 2015".
Untuk dapat mewujudkan Visi tersebut Puskesmas Basuki Rahmad mempunyai 4
(Empat) Misi, yaitu:
1. Menggerakan pembangunan kecamatan Selebar Sehat 2015
2. Memberdayakan masyarakat dan keluarga dalam pembangunan kesehatan
3. Memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bermutu merata dan
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat
beserta lingkungannya.
Guna mewujudkan Visi dan Misi tersebut, puskesmas Basuki Rahmad
mempunyai Moto: Puskesmas Basuki Rahmad Bersahaja, yang berarti bahwa
puskesmas Basuki Rahmad adalah Puskesmas yang Bersih, Aman Harmonis,
Antusias, Jeli dan Amanah dalam melaksanakan tugas memberikan pelayanan
kepada masyarakat.
26
ALUR PELAYANAN UPTD PUSKESMAS BASUKI RAHMAD
3.3 Strategi dan Kebijakan Puskesmas
Untuk mencapai Visi dan Misi tersebut di atas, digunakan strategi dan
kebijakan sebagai berikut :
1. Mengembangkan dan menetapkan pendekatan ke wilayahan yang mantap di
tingkat Kecamatan/Kelurahan agar pembangunan berwawasan kesehatan
selalu diterapkan pada pembangunan disemua bidang.
2.Mengembangkan dan menerapkan azas kemitraan serta pemberdayaan
masyarakat dan keluarga, antara lain : LSM, Dunia Usaha dan Instansi
masyarakat lainnya dalam mewujudkan pembangunan kesehatan.
27
POLI KIA/KB KESLING
LABORPOLI TBC/P2M
GIZI RUJUKANPOLI UMUM
APOTEK PASIEN PULANG
PASIEN DATANG
LOKET PENDAFTARAN
POLI UMUM
POLI GIGI
IMUNISASI
3.Meningkatkan Profesional petugas, agar terwujud pelayanan yang efektif,
efisien dan bermutu dengan pendidikan dan latihan, kursus-kursus dan lain-
lain.
4.Mengembangkan kewenangan Puskesmas sesuai kewenangan yang telah
diberikan Dinas Kesehatan Kota Bengkulu.
3.4 Sarana dan Prasarana
1. Sarana Pendidikan
a. Paud : 9 Buah
b. Taman Kanak-kanak : 5 Buah
c. Sekolah Dasar : 8 Buah
d. MI : 1 Buah
e. SLTA/MAN : 2 Buah
f. Perguruan Tinggi : 1 Buah
g. SLTP : 2 Buah
h. Ponpes : 2 Buah
2. Sarana Sosial dan Tempat Ibadah
a. Masjid : 49 Buah
b. Pasar : 1 Buah
c. Panti : 2 buah
3. Organisasi Kemasyarakatan
a. LPM : 4 buah
b. Karang Taruna : 2 buah
c. Risma : 40 buah
28
d. LSM : 4 buah
e. PKK : 4 buah
f. Majelis Taklim : 60 buah
4. Sarana Pelayanan Kesehatan
a. Puskesmas : 1 buah
b. Puskesmas Pembantu : 7 buah
c. Posyandu : 13 buah
d. Praktek Bidan Swasta : 35 buah
e. Praktek Dokter : 10 buah
f. Klinik Atalla : 1 unit
g. Klinik KB : 2 unit
3.5 SDM dan Sarana Pelayanan Kesehatan
Jumlah dan Jenis tenaga kesehatan yang ada di UPTD Puskesmas Basuki
Rahmad pada Tahun 2012 sudah cukup memadai, sehingga dapat mendukung
kelancaran dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari. Secara rinci dapat dilihat
dari lampiran tabel.
Untuk mendukung Pelayanan Kesehatan di Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas Basuki Rahmad, dibantu oleh Puskesmas Pembantu yang ada di 4
Kelurahan, yaitu Pustu Pagar Dewa 1, Pustu Pagar Dewa 2, Pustu Pagar Dewa
3, Pustu Pagar Dewa 4, Pustu Sukarami, Pustu Bumi Ayu, Pustu Alfatindo.
Sarana dan Prasarana UPTD Puskesmas Basuki Rahmad berupa : 1
Gedung Induk Puskesmas, 7 Gedung Puskesmas Pembantu, Kendaraan Roda
29
dua 7 Unit (1 rusak ringan), Kendaraan Roda 4 2 Unit dan didukung oleh
penerangan Listrik, PDAM, dan Telepon
30
31
3.6 Uraian Tugas Pokok Puskesmas Basuki Rahmad
A. Tugas Pokok Kepala UPTD Puskesmas Basuki Rahmad
a) Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan puskesmas
b) Memimpin pelaksanaan tugas pokok dan fungsi puskesmas
c) Membina kerjasama karyawan/ karyawati dalam pelaksanaan tugas
sehari-hari
d) Melakukan pengawasan melekat bagi seluruh pelaksanaan kegiatan
program dan pengelolaan keuangan
e) Mengandalkan koordinasi dengan kepala kecamatan dan lintas sektoral
dalam upaya pembangunan kesehatan wilayah kerja
f) Menjalin kemitraan dengan berbagai pihak dan mayarakat dalam rangka
peningkatan derajat kesehatan masyarakat
g) Menyusun perencanaan kegiatan puskesmas dengan dibantu oleh staff
Puskesmas
h) Memonitor dan mengevaluasi kegiatan Puskesmas
i) Melapor hasil kegiatan program ke dinas kesehatan kota baik berupa
laporan rutin maupun khusus.
j) Membina petugas dalam meningkatkan mutu pelayanan
k) Melakukan supervise dalam kegiatan di puskesmas induk, pustu, pos
Puskesling, polindes, posyandu dan di masyarakat.
B. Tugas Pokok Dokter Puskesmas Basuki Rahmad
a) Sebagai ketua tim mutu puskesmas, mengkoordinir seluruh kegiatan
manajemen mutu di puskesmas
b) Melaksanakan tugas pelayanan keadaan pasien puskesmas
c) Membentuk manajemen dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
puskesmas
d) Membantu manajemen membina karyawan/ karyawati dalam
pelaksanaan tugas sehari-hari
e) Membantu menyusun perencanaan kegiatan puskesmas
32
f) Membantu manajemen dan memonitor dan mengevaluasi kegiatan
puskesmas
g) Membina petugas dalam meningkatakan mutu pelayanan
h) Membina perawat, bidan dalam pelaksanaan MTBS
i) Membantu manajemen melakukan supervise dalam pelaksanaan kegiatan
di puskesmas induk, pustu, pos puskesling, polindes, posyandu dan di
masyarakat.
j) Mengkoordinir kegiatan sistem informasi kesehatan.
k) Menyusun laporan tahunan profil kesehatan dibantu oleh staff yang lain.
C. Tugas Pokok Dokter Gigi Puskesmas Basuki Rahmad
a) Sebagai koordinator kesehatan yankesmas
b) Bertanggung jawab atas kegiatan pelayanan BP gigi
c) Melaksanakan pelayanan pemeriksaan dan pengobatan pasien gigi dan
membina unit BP gigi dalam pelaksanaan quality assurancy
d) Membantu kepala puskesmas dalam peningkatan mutu pelayanan
e) Membatu kepala puskesmas dalam melakukan koordinasi dengan dinas
lintas sektoral terkait dalam upaya kerjasama dalam melaksanakan
kegiatan pembangunan kesehatan
f) Membantu pelaksanaan kegiatan lapangan dalam kegiatan UKS/ UKGS/
UKGMD
g) Membantu kepala puskesmas dalam membina karyawan di bidang medis
h) Membantu kepala puskesmas dalam menyusun perencanaan kegiatan
puskesmas
i) Membantu kepala puskesmas dalam membuat laporan kegiatan
puskesmas
D. Tugas Pokok Bidan koordinator Puskesmas Basuki Rahmad
a) Sebagai bidan koordinator kegiatan KIA
33
b) Melaksanakan kegiatan pemeriksaan/ pembinaan kepada ibu hamil, ibu
menyusui, bayi dan balita
c) Melaksanaan kegiatan pelayanan keluarga berencana
d) Membina dan mensupervisi bidan swasta yang ada di wilayah puskesmas
e) Melaksanakan kegiatan lapangan dalam kegiatan posyandu, pembinaan
kader kesehatan dan dukun bayi.
f) Bertanggung jawab atas kebersihan dan penataan ruang KIA/ KB/ RB.
g) Bertanggung jawab atas pemeliharaan dan pengamatan alat medis, non
medis KIA
h) Membantu kepala puskesmas dalam membuat laporan kegiatan
i) Membina unit KIA/ KB dalam pelaksanaan Quality Assurance
j) Melaksanakan kegiatan puskesmas
k) Melaksanakan kegiatan posyandu lansia
l) Bertanggung jawab atas pembuatan laporan KIA bulanan, tahunan
beserta PWSnya.
E. Tugas Pokok Perawat Puskesmas Basuki Rahmad
a) Melaksanakan asuhankeperawatan di dalam gedung maupun du liar
gedung
b) Berkolaborasi dengan dokter dalam pelayanan pengobatan pasien baik
puskesmas induk, maupun di pos-pos puskesling
c) Bertanggung jawab atas kebersihan dan penataan ruang poli MTBS
d) Bertanggung jawab atas pemeliharaan dan pengamanan alat medis dan
non medis di ruang poli
e) Membantu kegiatan lintas program antara lain dalam kegiatan
pemberantasan penyakit, UKS, Pengukuhan kesehatan masyarakat dan
kegiatan lapangan lainnya
f) Melaksanakan kegiatan puskesmas di luar gedung
g) Membantu pelaksanaan kegiatan psoyandu balita serta posyandu lansia
h) Membantu kepala puskesmas dalam membuat perencanaan kegiatan
34
i) Membantu kepala puskesmas dalam membuat laporan kegiatan
j) Melaksanakan kegiatan pelayanan pos MTBS di puskesmas
F. Tugas Koordinator P2M Puskesmas Basuki Rahmad
a) Mengkoordinir kegiatan pemeberantasan penyakit menular dan tidak
menular yang meliputi kegiatan P2TB, P2 malaria, P2 DBD, P2 Diare, P2
ISPA, P2 Kusta, P2 TM serta penyakit potensial wabah lainnya.
b) Mengumpulkan data kegiatan pemberantasan penyakit menular dan tidak
menular
c) Mengkoordinir kegiatan surveilans pemberantasan penyakit dan
mendeteksi adanya kejadian luar biasa
d) Mengkoordinir kegiatan penyelidikan epidemiologi
e) Melakukakan koordinasi dengan petugas PKM dan petugas lintas
program yang lain dalam melaksanakan penyuluhan kesehatan terutama
hal pencegahan dan penanggulangan penyakit menular dan tidak menular
f) Mengkoordinir laporan kegiatan pemberantasan penyakit menular dan
tidak menular
G. Kepala Subbag Tata Usaha Puskesmas Basuki Rahmad
a) Melaksanakan urusan ketatausahaan, Administrasi kepegawaian dan
keuangan, urusan rumah tangga, menghimpun atau menyusun program
kerja serta menghimpun atau menyusun dan menyampaikan laporan hasil
kegiatan.
b) Melaksanakan urusan ketatausahaan
c) Melaksanakan administrasi kepegawaian dan keuangan
d) Melaksanakan pengelolaan urusan rumah tangga, perlengkapan serta
kehumasan
e) Melaksanakan menghimpun atau menyusun program kerja
35
H. Kepala Unit Laboratorium
a) Penanggung jawab utama dalam pelaksanaan kegiatan unit Laboratorium
Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Bengkulu
b) Melaksanakan pembinaan ke laboratoriuman di bidang Mikrobiologi,
Patologi Klinik, Bio-Kimia, Kimia Lingkungan dan perlengkapannya
serta pembinaan terhadap Laboratorium Swasta dan Laboratorium
Puskesmas
c) Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
bidang tugasnya
d) Pelaksanaan program dan pembinaan ke laboratoriuman, Laboratorium
Swasta dan Laboratorium Puskesmas.
e) Pelaksanaan persiapan bahan petunjuk tehnis pembinaan serta
pelaksanaan pelayanan, pemeriksaan dan pengembangan Laboratorium
Kesehatan Kota
f) Pelaksanaan pemberian rekomendasi untuk perizinan Laboratorium
Swasta.
g) Pelaksanaan pemeriksaan Mikrobiologi, Patologi Klinik, Bio-Kimia,
Kimia Lingkungan
I. Unit Pelaksana Teknis / Kelompok Jabatan Fungsional
a) Melaksanakan sebagian tugas unit Laboratorium Kesehatan Dinas
Kesehatan Kota Bengkulu sesuai dengan bidang keahlian masing—masing
b) Pelaksanaan pemeriksaan spesimen terhadap : Bakteri, Parasit dan
Serologi;
c) Pelaksanaan pemeriksaan spesimen dengan cara : Kimia Klinik dan
Hematologi;
d) Pelaksanaan penyediaan Media, Reagensia dan Pembersihan serta
menyucihamakan peralatan;
e) Pelaksanaan pemeriksaaan spesimen air dan makanan
36
J. Tugas Pokok Dan Fungsi Kepala Unit Farmasi Dan Alat Kesehatan
a. Kepala Unit Farmasi dan Alat Kesehatan bertanggung Jawab atas
terlaksananya tugas pokok dan fungsi Unit Farmasi dan Alat Kesehatan.
b. Melaksanakan Koordinasi dengan bidang yang terkait farmasi dan alat
kesehatan
c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan unit vertikal diatas.
K. Petugas Pelaksana Penyimpanan, Pendistribusian, Pencatatan Dan Pelaporan
Obat Publik Dan Alat Kesehatan
a. Melaksanakan penyimpanan, pendistribusian, pencatatan dan pelaporan
obat publik dan alat kesehatan.
b. Melaksanakan penerimaan obat publik dan alat kesehatan yang berasal dari
berbagai sumber anggaran.
c. Melaksanakan pengawasan mutu obat publik dan alat kesehatan melalui
penyimpanan obat dan alat kesehatan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
d. Melaksanakan pendistribusian obat publik dan alat kesehatan ke unit
pelayanan kesehatan dasar Dinas Kesehatan Kota Bengkulu
e. Melakukan pencatatan mutasi obat publik dan alat kesehatan yang
didistribusikan yang merupakan sumber evaluasi / pelaporan.
f. Melaksanakan pelaporan ketersediaan obat publik dan alat kesehatan;
g. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh unit vertikal diatas.
L. Petugas Pelaksana Perencanaan Dan Evaluasi Obat Publik Dan Alat Kesehatan
a. Melaksanakan perencanaan obat publik dan alat kesehatan dari berbagai
sumber anggaran yang ada.
b. Menyiapkan juknis dalam membantu terlaksananya pengadaan obat;
c. Melaksanakan evaluasi LPLPO (Laporan Pemakaian dan Laporan
Permintaan Obat)
37
d. Melaksanakan evaluasi mutasi obat dari berbagai sumber anggaran;
e. Melaksanakan evaluasi mutasi obat Narkotika dan Psikotropika baik di unit
pelayanan kesehatan dasar pemerintah maupun sektor swasta.
f. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh unit vertikal diatas.
M. Petugas Pelaksana Penyediaan Informasi Obat, Pelatihan Dan Monitoring
Penggunaan Obat Rasional
a. Melaksanakan penyediaan informasi obat dan alat kesehatan yang
dibutuhkan untuk perencanaan obat publik dan alat kesehatan.
b. Melaksanakan pelatihan pengelolaan obat publik dan alat kesehatan bagi
pengelola obat pada unit pelayanan kesehatan dasar;
c. Melaksanakan bimbingan teknis dan pelatihan penggunaan obat rasional
pada unit pelayanan kesehatan dasar;
d. Melaksanakan evaluasi terhadap penggunaan obat rasional pada unit
pelayanan kesehatan dasar
38
39
40
41