20
LAPORAN TETAP PRAKTIKUM TEKNOLOGI BIOPROSES IDENTITAS PRAKTIKAN Nama : Farista Galuh Sandra NIM : 03121403003 Kelompok : 6 (Enam) I. NAMA PERCOBAAN : Pembuatan Medium II.TUJUAN PERCOBAAN 1. Dapat mengetahui cara pembiakan jamur pada medium padat. 2. Dapat mengetahui cara membuat medium berfungsi untuk mengembangbiakkan mikroorgaisme. 3. Dapat mengetahui bagaimana cara mensterilkan media. III. DASAR TEORI 3.1. Medium Medium yang digunakan untuk menumbuhkan dan mengembangbiakkan mikroorganisme tersebut harus sesuai susunanya dengan kebutuhan jenis-jenis mikroorganisme yang bersangkutan. Memformulasikan suatu medium atau bahan yang dimana akan digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme didalamnya harus memperhatikan berbagi macam ketentuan. Jika yang ingin kita membuat medium untuk organisme yang bersel tunggal, biasanya air 1

LAPORAN sementara MEDIUM FIX.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAPORAN sementara  MEDIUM FIX.docx

LAPORAN TETAP

PRAKTIKUM TEKNOLOGI BIOPROSES

IDENTITAS PRAKTIKAN

Nama : Farista Galuh Sandra

NIM : 03121403003

Kelompok : 6 (Enam)

I. NAMA PERCOBAAN : Pembuatan Medium

II. TUJUAN PERCOBAAN

1. Dapat mengetahui cara pembiakan jamur pada medium padat.

2. Dapat mengetahui cara membuat medium berfungsi untuk

mengembangbiakkan mikroorgaisme.

3. Dapat mengetahui bagaimana cara mensterilkan media.

III. DASAR TEORI

3.1. Medium

Medium yang digunakan untuk menumbuhkan dan mengembangbiakkan

mikroorganisme tersebut harus sesuai susunanya dengan kebutuhan jenis-jenis

mikroorganisme yang bersangkutan. Memformulasikan suatu medium atau bahan

yang dimana akan digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme didalamnya

harus memperhatikan berbagi macam ketentuan. Jika yang ingin kita membuat

medium untuk organisme yang bersel tunggal, biasanya air sangat penting sebagai

komponen utama protoplasma nya serta untuk masuknya nutrien ke dalam sel.

Pembuatan medium agar padat, digunakan agar-agar, gelatin atau gel

silika. Bahan agar-agar yang utama adalah galaktan (komplek karbohidrat yang

diekstrak dari alga genus gelidium). Agar akan larut atau cair pada suhu hampir

100oC dan akan cair apabila kurang lebih 43oC. Menurut Schlegel (1993) agar-

agar merupakan media tumbuh yang ideal yang diperkenalkan melalui metode

bacteriaological. Akan tetapi yang terpenting medium harus mengandung nutrien

yang merupakan substansi dengan berat molekul rendah dan mudah larut dalam

air. Nutrien ini adalah degradasi dari nutrien dengan molekul yang kompleks.

1

Page 2: LAPORAN sementara  MEDIUM FIX.docx

2

Nutrien dalam medium harus memenuhi kebutuhan dasar makhluk hidup, yang

meliputi air, karbon, energi, mineral dan faktor tumbuh. Untuk melakukan hal ini,

haruslah dimengerti jenis-jenis nutrien yang diisyaratkan oleh bakteri dan juga

macam-macam dari lingkungan fisik yang menyediakan kondisi optimum bagi

pertumbuhannya.

Inokulasi adalah salah satu hal yang sangat penting dalam usaha gaharu. 

Karena resin gaharu sangat tidak mudah terjadi secara alami, sehingga perlu

campur tangan manusia seperti dengan proses pembuatan pelukaan dan

memberikan sebagai bahan pemicu produksi resin gaharu seperti cendawan dan

gahan lainnya. Cendawan yang sering diinokulasikan adalah jenis Fusarium sp.,

Phialopora parasitica, Torula sp, Aspergillus sp, Penicillium sp, Cladosporium

sp, Epicoccum granulatum, Clymndrocladium sp, Sphaeropsis sp., Botryodiplodia

theobromae, Trichoderma sp, Phomopsis sp., Chunninghamella echinulata. Pada

dasarnya cendawan tersebut membuat pelukaan yang tetap terbuka sehingga

memicu produksi resin dari jaringan kayu. Metoda inokulasi atau penyuntikan

sangat bervariasi dari besarnya lubang yang dibuat atau cara membuat lubang.

Lubang dengan diameter 5 mm dapat dilakukan dengan kedalaman 5-10 cm

dengan jarak yang lebih rapat seperti 5 cm sehingga satu pohon dapat ribuan

lubang dapat dibuat.  Akan tetapi untuk lubang yang cukup besar juga akan

menyesuaikan jarak lubang sehingga pohon dapat bertahan dari tempaan angina

sehinga tidak roboh. Tingkat keberhasilan dari inokulasi pada satu pohon sangat

bervariasi atau bermacam-macam. Perhitungan yang sangat pesimis hasil budi

daya pada tahun ke 7 yaitu 1 kg gubal, 10 kg kemedangan dan 15 kg abu. Namun

berdasarkan pengalaman optimis di Thailand hasilnya mencapai 5-10 kg Gubal.

Berdasarkan konsistensi atau kepadatannya, medium dibagi menjadi tiga jenis,

yaitu :

1. Medium cair/broth/liquid medium

Contoh : air pepton, nutrient broth, lactosa

2. Medium setengah padat (semi solid medium)

Contoh : sim agar, cary dan brain agar

3. Medium padat (solid medium)

Page 3: LAPORAN sementara  MEDIUM FIX.docx

3

Contoh : endo agar, PDA, nutrient agar

Medium semi solid dan solid menggunakan bahan pemadat (seperti amilum,

gelatin, selulosa dan agar-agar). Untuk medium padat atau solid kita dapat

menggunakan agar-agar dengan kadar 1,5%-1,8%, dan pada medium semi solid

kadarnya setengah dari medium padat, sedangkan pada medium cair tidak

diperlukan pemadat. Agar biakan bakteri dapat dibuat, maka medium dan alat-alat

yang diperlukan harus disterilisasi sebelum inokulasi. Sterilisasi yaitu suatu proses

untuk mematikan semua organisme yang dapat menjadi kontaminan. Metode yang

lazim digunakan untuk mensterilisasikan media dan alat-alat ialah dengan

pemanasan. Jika panas digunakan bersama-sama dengan uap air disebut sterilisasi

basah yang dimana menggunakan autoklaf, sedangkan jika tanpa uap air disebut

sterilisasi kering yang dimana menggunakan oven.

3.2. Media

Media merupakan suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat hara

(nutrient) yang berguna untuk membiakkan mikroba. Dengan mempergunakan

bermacam-macam media dapat dilakukan isolasi, perbanyakan, pengujian sifat-

sifat fisiologis dan perhitungan jumlah suatu mikroba. Untuk menumbuhkan dan

mengembangbiakkan mikroba diperlukan suatu substrat yang disebut media.

Sedang media tersebut sebelum digunakan harus dalam keadaan steril, artinya

tidak ditumbuhi oleh mikroba lain yang tidak diharapkan.

Susunan bahan, baik berbentuk bahan alami (seperti tauge, daging, telur,

wortel dan sebagainya) ataupun bahan buatan (berbentuk senyawa kimia, organik,

ataupun anorganik) yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan

mikroba, dinamakan media. Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu

bahan yang terdiri dari campuran zat-zat makanan atau nutrisi yang diperlukan

mikroorganisme untuk pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi

media berupa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel.

Dengan media pertumbuhan yang dapat dilakukan isolat mikroorganisme menjadi

kultur murni dan juga memanipulasi komposisi media pertumbuhannya. Sehingga

pada akhirnya dapat dilakukan proses inokulasi. Memformulasikan suatu medium

Page 4: LAPORAN sementara  MEDIUM FIX.docx

4

atau bahan yang akan digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme di

dalamnya harus memperhatikan berbagai macam ketentuan, seperti apabila ingin

membuat medium untuk organisme bersel tunggal, biasanya air disini sangat

penting dalam medium sebagai komponen utama protoplasmanya serta untuk

masuknya nutrien ke dalam sel. Dimana pendapat para ahli menyimpulkan bahwa

agar akan larut pada suhu hampir 100oC dan tidak akan cair apabila kurang dari

43oC dan agar merupakan media tumbuh ideal yang diperkenalkan melalui metode

bacteriaological. Pertumbuhan bakteri selain memerlukan nutrisi, juga

memerlukan pH yang tepat. Kebanyakan bakteri tidak dapat tumbuh pada kondisi

yang terlalu basa, kecuali Vibrio cholerae yang dapat hidup pada pH lebih dari 8.

Suhu juga merupakan variabel yang perlu dikendalikan.

Kelompok terbesar yaitu mesofil, pH merupakan faktor yang sangat

mempengaruhi suatu keberhasilan dalam pembuatan medium sehingga kondisi pH

yang terlalu basa atau terlalu asam tidak cocok untuk dijadikan medium mikroba

karena mikroba tidak dapat hidup pada kondisi tersebut. Medium didiamkan atau

disimpan selama 2 x 24 jam untuk menyakinkan bahwa medium masih steril,

karena selain pH sebagai penentu tumbuhnya mikroba, alat dan medium yang

steril. Agar mikroba dapat tumbuh dan berkembang dengan baik di dalam media

diperlukan persyaratan tertentu, yaitu:

a) Bahan di dalam media harus terkandung semua unsur hara yang diperlukan

untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroba.

b) Media harus mempunyai tekanan osmosa, tegangan permukaan dan pH sesuai

dengan kebutuhan mikroba dan media juga harus dalam keadaan steril, artinya

sebelum ditanami mikroba yang dimaksud tidak ditumbuhi oleh mikroba lain

yang tidak diharapkan.

3.3. Macam-macam Media Pertumbuhan

Adapun macam-macam media pertumbuhan, diantaranya:

1. Medium Berdasarkan Sifat Fisik

Medium padat, merupakan media yang mengandung agar 15% sehingga

setelah dingin media menjadi padat. Medium setengah padat, yaitu media yang

Page 5: LAPORAN sementara  MEDIUM FIX.docx

5

mengandung agar 0,3-0,4% sehingga menjadi sedikit kenyal, tidak padat, tidak

begitu cair. Medium cair, yaitu media yang tidak mengandung agar, contohnya

adalah NB (Nutrient Broth), LB (Lactose Broth).

2. Medium Berdasarkan Komposisi

Medium sintesis, yaitu media yang disusun oleh senyawa kimia, dimana

komposisi zat kimianya diketahui jenis dan takarannya secara pasti. Medium Semi

Sintesis, yaitu media yang sebagian komposisinya diketahui secara pasti, misanya

PDA (Potato Dextrose Agar) yang mengandung agar, dekstrosa dan ekstrak

kentang. Untuk bahan ekstrak kentang, kita tidak dapat mengetahui secara detail

tentang komposisi senyawa penyusunnya. Medium non sintesis, yaitu media yang

dibuat dengan komposisi yang tidak dapat diketahui secara pasti dan biasanya

langsung diekstrak dari bahan dasarnya, misalnya Tomato Juice Agar, Brain

Heart Infusion Agar, Pancreatic Extract.

Medium berdasarkan tujuan media untuk isolasi, media ini mengandung

semua senyawa esensial untuk pertumbuhan mikroba, misalnya Nutrient Broth,

Blood Agar. Media selektif/penghambat, media yang selain mengandung nutrisi

juga ditambah suatu zat tertentu sehingga media tersebut dapat menekan

pertumbuhan mikroba lain dan merangsang pertumbuhan mikroba yang

diinginkan untuk dikembangbiakkan. Sehingga media ini hanya ditumbuhi oleh

satu atau lebih jenis mikroba tertentu tetapi mematikan untuk jenis-jenis lainnya.

Media diperkaya (enrichment), adalah media yang komponen kompleks

seperti darah, serum, kuning telur. Media diperkaya juga bersifat selektif untuk

mikroba tertentu. Bakteri yang ditumbuhkan dalam suatu media ini tidak hanya

membutuhkan nutrisi sederhana untuk berkembang biak, tetapi membutuhkan

komponen kompleks, misalnya Blood Tellurite Agar, Bile Agar, Serum Agar, dll.

Media untuk peremajaan kultur, media umum atau spesifik yang digunakan untuk

peremajaan kultur.

Media untuk menentukan kebutuhan nutrisi spesifik, Media ini digunakan

unutk mendiagnosis atau menganalisis metabolisme suatu mikroba. Contohnya

adalah Koser’s Citrate medium, yang biasa digunakan untuk menguji kemampuan

Page 6: LAPORAN sementara  MEDIUM FIX.docx

6

menggunakan asam sitrat sebagai sumber karbon. Media untuk karakterisasi

bakteri, Maksud media ini adalah, media yang dapat digunakan untuk mengetahui

kemempuan spesifik suatu mikroba. Kadang-kadang indikator ditambahkan untuk

menunjukkan adanya perubahan kimia. Contohnya adalah Nitrate Broth, Lactose

Broth, Arginine Agar.

Media diferensial, media ini bertujuan untuk mengidentifikasi mikroba

dari suatu campurannya berdasar karakter spesifik yang ditunjukkan pada media

diferensial, misalnya TSIA (Triple Sugar Iron Agar) yang mampu memilih

Enterobacteria berdasarkan bentuk, warna, ukuran koloni dan perubahan warna

media di sekeliling koloni. Bahan-bahan media pertumbuhan, yaitu air (H2O)

yang sebagai pelarut, agar yaitu dari rumput laut yang berfungsi untuk pemadat

media. Agar sulit didegradasi oleh mikroorganisme pada umumnya dan mencair

pada suhu 45 oC.

Gelatin adalah polimer asam amino yang diproduksi dari kolagen. Gelatin

juga memiliki fungsi yang sama seperti agar. Kekurangannnya dari gelatin adalah

lebih banyak jenis mikroba yang tidak mampu menguraikannya dibanding agar.

silica gel yaitu bahan yang mengandung natrium silikat. Fungsinya juga sebagai

pemadat media. Silica gel khusus digunakan untuk memadatkan media bagi

mikroorganisme autotrof obligat. Nutrisi atau zat makanan, maksudnya disini

yaitu media harus mengandung unsur-unsur yang diperlukan untuk metabolisme

sel yaitu berupa unsur makro seperti C, H, O, N, P; unsur mikro seperti Fe, Mg

dan unsur pelikan/trace element. Sumber karbon dan energi yang dapat diperoleh

berupa senyawa organik atau anorganik sesuai dengan sifat mikrobanya. Jasad

heterotrof memerlukan sumber karbon organik antara lain dari karbohidrat, lemak,

protein dan asam organik. Sumber nitrogen mencakup asam amino, protein atau

senyawa bernitrogen lain. Sejumlah mikroba yang dapat menggunakan sumber N

anorganik seperti urea.Vitamin-vitamin. Ada beberapa bahan tambahan yang bisa

digunakan yaitu bahan yang ditambahkan ke medium dengan tujuan tertentu,

misalnya phenol red  sebagai indikator asam-basa ditambahkan untuk indikator

perubahan pH akibat produksi asam organik hasil metabolisme.

Page 7: LAPORAN sementara  MEDIUM FIX.docx

7

Berikut ini adalah bahan-bahan yang sering digunakan dalam pembuatan

media,yaitu:

1. Agar dapat diperoleh dalam bentuk batangan, granula atau bubuk dan terbuat

dari beberapa jenis rumput laut. Kegunaannya adalah sebagai pemadat (gelling)

yang pertama kali digunakan oleh Fraw & Walther Hesse untuk membuat

media. Jika dicampur dengan air dingin, agar tidak akan larut. Untuk dapat

melarutkannya harus diaduk dan dipanasi, pencairan dan pemadatan berkali-

kali atau dengan sterilisasi yang terlalu lama dapat menurunkan kekuatan agar,

terutama pada pH yang asam

2. Peptone adalah produk hidrolisis protein hewani atau nabati seperti otot, liver,

darah, susu, casein, lactalbumin, gelatin dan kedelai.

3. Yeast extract  terbuat dari ragi pengembang roti atau pembuat alcohol. Yeast

extract mengandung asam amino yang lengkap & vitamin (B complex).

4. Karbohidrat ditambahkan untuk memperkaya pembentukan asam amino dan

gas dari karbohidrat. Jenis karbohidrat yang umumnya digunkan dalam amilum,

glukosa, fruktosa, galaktosa, sukrosa, manitol. Konsentrasi yang ditambahkan

untuk analisis fermentasi adalah 0,5-1%.

3.4. Bentuk, Susunan, dan Sifat dari Mikroba

Mikroba memiliki bentuk susunan dan sifat yang berbeda karena itu

penggunaan suatu mikroba yang dimana bukan hanya untuk semata pertumbuhan

dan perkembangbiakannya saja. Tetapi pada laporan ini akan dijelaskan mengenai

bentuk, susunan, dan sifat dari mikroba, yaitu bentuk, susunan, dan sifat media

ditentukan oleh pemadat, seperti agar-agar, gelatin dan sebagainya, maka bentuk

media dikenal 3 (tiga) jenis, diantaranya adalah:

1. Media Padat, jumlah tepung agar-agar yang ditambahkan tergantung kepada

jenis atau kelompok mikroba yang ditanamkan. Ada yang memerlukan kadar

air tinggi, sehingga jumlah tepung agar-agar harus rendah, tetapi ada pula yang

memerlukan kandungan air rendah sehingga penambahan tepung agar-agar agak

banyak. Media pada umumnya sangat diperlukan untuk ragi, bakteri, jamur dan

kadang juga mikro alga.

Page 8: LAPORAN sementara  MEDIUM FIX.docx

8

2. Media cair, kalau ke dalam media tidak ditambahkan zat pemadat, biasanya

media cair digunakan untuk membiakkan mikro alga, tetapi juga mikroba lain

juga terutama bakteri dan ragi.

3. Media semi padat dan semi cair, kalau penambahan zat pemadat hanya 50 %

atau kurang dari yang seharusnya. Ini umumnya diperlukan untuk mikroba

yang banyak memerlukan kandungan air dan hidup anaerobik atau fakultatif.

Susunan, sesuai dengan fungsiologis dari masing-masing unsur hara yang

terdapat dalam media, maka susunan media pada semua jenis-jenis mempunyai

kesamaan isi, yaitu kandungan air, kandungan nitrogen, kandungan sumber energi

atau unsur C, kandungan vitamin. Berdasarkan pada persyaratan tersebut susunan

media dapat berbentuk, yaitu:

a) Media alami, merupakan media yang disusun oleh bahan-bahan alami, seperti

kentang, tepung, daging, dan sebagainya. Contoh yang paling banyak adalah

telur untuk pertumbuhan dan perkembangbiakkan virus.

b) Media semisintetis, adalah media yang tersusun oleh campuran bahan-bahan

alami dan bahan-bahan sintesis, misalnya kaldu nutrisi, touge agar, wortel

agar.

c) Media sintetik, adalah media yang disusun oleh senyawa kimia, seperti media

untuk pertumbuhan dan perkembangbiakkan bakteri Clostridium. Sifat dari

penggunaan mikroba bukan hanya pada pertumbuhan dan perkembangbiakkan

dalam mikroba saja, tetapi juga untuk tujuan lain, yaitu untuk isolasi, seleksi,

evaluasi, dan diferensiasi biakkan yang didapatkan.

Berdasarkan pada sifat-sifatnya, media dibedakan menjadi berikut:

a) Media umum, merupakan media yang digunakan untuk perkembangbiakkan

dan pertumbuhan satu atau lebih mikroba secara umum, seperti kaldu nutrisi

untuk bakteri. Contoh, agar nutrisi untuk bakteri, agar tauge atau agar kentang

desktrose untuk jamur. Dan memiliki banyak bakteri yang dapat membantu.

b) Media pengaya, media ini dipergunakan dengan maksud memberi kesempatan

kepada suatu jenis mikroba untuk tumbuh dan berkembang lebih cepat dari

jenis lainnya yang sama berada dalam satu bahan, misalnya kaldu lelenit.

Page 9: LAPORAN sementara  MEDIUM FIX.docx

9

c) Media selektif, media yang hanya ditumbuhi oleh satu atau lebih jenis

mikroba tertentu tetapi mematikan untuk jenis-jenis lainnya. Contoh, agar

ENDO, agar SS, dan lain-lain.

d) Media penguji, media untuk pengujian senyawa tertentu dengan bantuan

mikroba.

e) Media perhitungan, media yang berfungsi untuk menghitung jumlah mikroba

pada suatu bahan media ini dapat berbentuk media umum, selektif, diferensial

dan penguji.

Ada beberapa cara mensterilkan medium, diantaranya yaitu mendidihkan

medium, mensterilkan medium cukup dengan mendidihkan medium tersebut,

selama beberapa jam, maka semua benih kehidupan akan mati, hal ini dilakukan

oleh Spallanzani (1729-1788) untuk membuktikan tidak mungkinnya abiogenesis,

dengan cara Tyndallisasi mendidihkan medium dengan uap dalam beberapa

menit. Didiamkan 1 hari, spora akan tumbuh menjadi suatu bakteri vegetatif dan

medium dididihkan lagi beberapa menit. Pada hari ketiga medium tersebut di

didihkan lagi, dengan jalan inilah diperoleh medium yang steril dan dengan

autoklaf yang merupakan alat serupa tangki minyak yang diisi uap. Medium yang

akan disterilkan ditempatkan dalam autoklaf selama 15-20 menit, tergantung

banyaknya medium. Medium yang disterilkan sebaiknya diletakkan dalam botol

agak kecil, setelah pintu autoklaf ditutup rapat, baru kran pipa uap dibuka dan

temperatur akan naik sampai 121 oC. Setelah cukup waktu, kran uap ditutup, suhu

mulai turun sedikit demi sedikit. Autoklaf dibuka secara perlahan bila termometer telah

menunjukkan angka nol, setelah dingin dikeluarkan dari autoklaf dan setelah stabil

disimpan dalam lemari es. Ada pula penyaringan (filtrasi) medium dapat disaring

dengan menggunakan suatu saringan porselin, maka zat organik tidak mengalami

penguraian sama sekali, sehabis penyaringan medium masih perlu dipanasi dalam

autoklaf meskipun tidak selama 15 menit dan temperatur 121oC. Penyaringan

dilakukan dengan saringan yang terbuat dari suatu asbes karena mudah untuk

dibersihkan. Sebelum digunakan, medium yang sudah disterilkan, baik medium

cair maupun medium padat bisa disimpan didalam tabung-tabung gelas berupa

Page 10: LAPORAN sementara  MEDIUM FIX.docx

10

erlenmeyer atau tabung reaksi sebanyak 10-15 ml untuk agar diri yang nantinya

diperlukan untuk mengisi cawan petri. Agar miring dibuat dengan memiringkan

tabung reaksi berisi medium setelah disterilkan sebelum medium menjadi padat.

3.5. Bakteri

Bakteri adalah kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti

sel. Organisme ini termasuk ke dalam domain prokariota dan berukuran sangat

kecil, serta memiliki peran besar dalam kehidupan di bumi. Beberapa kelompok

bakteri dikenal sebagai agen penyebab infeksi dan penyakit, sedangkan kelompok

lainnya dapat memberikan manfaat dibidang pangan, pengobatan, dan industri.

sifat-sifat bakteri dapat berupa Merupakan makhluk hidup bersel satu, tidak

mempunyai klorofil, karena itu pada umumnya bakteri bersifat heterotrof, bakteri

terdapat di udara, di air, dan di darat baik sebagai sapropit atau parasit

Pada umumnya bakteri hanya mengenal satu macam pembiakan saja yaitu

dengan cara aseksual atau vegetatif, yang pelaksanaan pembiakannya dengan

pembelahan diri atau divisio. Sedangkan pada jamur pembiakan dapat secara

aseksual maupun seksual atau vegetatif dan generatif. Untuk mengamati sifat-sifat

suatu koloni, maka perlu ditumbuhkan pada medium padat agar-agar sifat-sifatnya

tampak jelas dan dapat dilihat dengan pandangan biasa tanpa menggunakan

mikroskop (pengamatan makroskopi). Ada empat cara menumbuhkan bakteri

pada medium padat, yaitu :

a) Piaraan adukan (shake culture); diperoleh dengan cara mencampuradukkan

setetes suspensi bakteri ke dalam medium yang masih cair (belum membeku).

b) Piaraan tusukan (stab culure); diperoleh dengan cara menusukkan ujung

kawat inokulasi yang membawa suatu bakteri dalam agar-agar pada tabung

reaksi sedangkan permukaan agar ini tidak miring.

c) Piaraan lempengan (plate streak culture); diperoleh dengan cara mengesek-

gesekkan ujung kawat inokulasi yang membawa bakteri pada permukaan agar-

agar lempengan dalam cawan petri sampai meliputi seluruh permukaan.

d) Piaraan miring (slant culture); diperoleh dengan cara menggesek-gesekkan

ujung kawat inokulasi yang membawakan bakteri pada permukaan agar-agar

miring.

Page 11: LAPORAN sementara  MEDIUM FIX.docx

11

Untuk menumbuhkan suatu koloni pada suatu medium padat, maka perlu

diperhatikan sifat-sifat koloni tersebut. Di antaranya adalah besar kecilnya koloni,

di mana ada koloni yang berupa titik saja, dan ada yang melebar di seluruh

permukaan, pada bentuk ada koloni yang berbentuk bulat, memanjang, tepi rata

atau tidak rata, pada kenaikan permukaan ada koloni yang rata dengan permukaan

dan ada yang timbul, halus kasar permukaan koloni, wajah permukaan, ada yang

mengkilap dan ada yang suram, pada warna kebanyakan koloni berwarna putih

kekuningan, tapi ada juga yang berwarna coklat, kehitaman, jingga biru, hijau,

kuning, ungu. untuk kepekatan ada koloni yang lunak, ada yang keras, dan kering.

Page 12: LAPORAN sementara  MEDIUM FIX.docx

IV. ALAT DAN BAHAN

4.1. Alat

1. Autoklaf

2. Tabung reaksi

3. Kapas

4.2. Bahan

1. Kentang yang bagus (200gr)

2. Agar-agar (15gr)

3. Air suling (1 liter)

V. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Kentang dikupas selanjutnya dipotong kecil-kecil, kemudia ditimbang 100 gr

dan tambahkan air 500 ml rebus selama 15 menit

2. Dinginkan laluu saring (tidak pakai air es untuk mendinginkannya, buat di

rumah)

3. Tambah ragi fermipan 0,04 gr

4. Tambahkan Dextrosa 4 gr

5. Tambahkan agar-agar batang yang sudah dipotong kecil-kecil

6. Semua bahan diencerkan dengan air kaldu kentang sampai volume 200 ml

7. Panaskan sampai larut

8. Kemudian masukkan kedalam tabung reaksi sekitar ¾ tabung

9. Tutup dengan kapas

10. Lalu sterilkan selama 15 menit dengan autoklaf

12

Page 13: LAPORAN sementara  MEDIUM FIX.docx

2