Upload
aulia-rizqi
View
25
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
laaporan tutorial
Citation preview
Kesimpulan
Jantung merupakan organ yang terletak di dalam rongga dada, diatas
diafragma, terapit oleh kedua paru-paru dan lebih terletak di sebelah kiri,
memiliki ukuran sebesar kepalan tangan dengan berat sekitar 300 gr dan
memiliki fungsi utama sebagai alat pemompa darah untuk diedarkan ke seluruh
tubuh.
Struktur jantung secara umum dilihat dari segi anatomi terdiri atas :
1. Dinding jantung (pericardium, miokardium, endokardium)
2. Ruang jantung
3. Atrium
4. Ventrikel
5. Klep jantung (valvula trikuspidalis, valvula bikuspidalis, valvula
semilunaris)
Jantung memiliki 3 permukaan, yaitu :
facies sternocostalis
facies diafragmatica
basis cordis.
Mekanisme kerja jantung :
Darah dari vena cava superior dan vena cava inferior masuk ke atrium
kanan, tekanan atrium kanan meningkat, sehingga katup terbuka dan darah
mengalir dari atrium ke ventrikel, setelah itu darah mengalir dari ventrikel
kanan menuju paru-paru oleh arteri pulmonalis, darah yang telah dibersihkan
oleh paru-paru dibawa oleh vena pulmonalis menuju ke atrium kiri kemudian
menuju ke ventrikel kiri dan mengalir menuju aorta untuk diedarkan ke
seluruh tubuh.
Terdapat pula kelainan-kelainan yang dapat menghambat fungsi jantung,
yaitu obesitas dan kelainan pada tekanan darah. Tekanan darah manusia
dapat diukur dengan menggunakan sphygomomanometer. Kelainan pada
jantung juga dapat di deteksi dengan menggunakan sebuah alat yang disebut
ECG (Electrocardiografi).
B. Rumusan Masalah
1. menjelaskan struktur jantung secara anatomi dan histologi serta
fungsinya.
2. Menjelaskan mekanisme kerja jantung dan sirkulasi darah.
3. Menjelaskan kelainan-kelainan dari otot jantung.
4. Menjelaskan penyebab jantung berdebar-debar dan terasa seperti
tertusuk jarum.
5. Menjelaskan cara baca gambaran ECG.
6. Menjelaskan factor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah.
7. Menjelaskan cara kerja serta cara baca sphygomomanometer.
A. Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk Tuhan yang faktanya telah memiliki
berbagai fasilitas tubuh yang terdiri dari berbagai sistem yang sejatinya memiliki
fungsi dan manfaat tersendiri serta saling berkesinambungan. Dari beberapa
sistem pokok yakni system pernafasan, system pencernaan, sistem imun, dan
system kardiovaskuler yang bekerja penting dalam tubuh manusia.
Sistem kardiovaskuler memiliki fungsi, serta mekanisme yang cukup
kompleks. Organ yang berperan penting adalah jantung. Disini, kita dapat lebih
memahami bagaimana cara kerja jantung dalam menjalani aktifitasnya serta
fungsi yang lebih mendetail lagi dalam tubuh makhluk hidup. Selain mekanisme
jantung, kita juga perlu mengetahui bagian-bagian dari jantung serta pembuluh-
pembuluh darah yang terdapat dalam tubuh pada sistem kardiovaskuler.
Pembuluh-pembuluh darah dalam tubuh terdapat tiga jenis, yaitu
pembuluh darah vena, pembuluh darah arteri dan pembuluh darah kapiler.
Sistem kardiovaskuler ini cukup besar kapasitasnya dalam tubuh manusia,
banyak berhubungan dengan terjadinya proses mekanisme aktivitas peredaran
darah tubuh dalam hidup. Untuk itulah, betapa pentingnya memahami dan
mempelajari berbagai hal tentang sistem kardiovaskuler dan berbagai jenis organ
pendukungnya secara mendetail, karena setelah memahami dan mengerti akan
hal apa saja yang tejadi saat kerja jantung, maka kita akan lebih mengerti dan
mengetahui akan sistem kerja tubuh mahkluk hidup secara utuh dan keseluruhan
lagi.
Dengan memahami konsep sistem kardiovaskuler dan berbagai jenis
organ pendukungnya, kita akan dapat mengembangkan pengetahuan dan
informasi kita ke arah sistem tubuh suatu organisme secara keseluruhan
sehingga diharapkan pembelajaran kita akan lebih mudah.
LAPORAN TUTORIAL
KELOMPOK 2
SISTEM KARDIOVASKULER dan VASKULARISASI
Disusun Oleh :
1. Dewi Fitria Anugrahati ( 09 – 003 )2. M. Subchan Azmi Aldi ( 09 – 011 )3. Aminatus Sakdiyah ( 09 – 014 )4. Lusi Agustin M. ( 09 – 026 )5. Yunda Sis Wulandari ( 09 – 035 )6. Getha Nur Hamzah ( 09 – 036 )7. Erni Kusumawati ( 09 – 045 )8. Denny Rangga Gomay ( 09 – 046 )9. Aulia Rizqi N. ( 09 – 055 )10.Ade Lidya Swara ( 09 – 065 )11.Hj. Nova Andriana ( 09 – 078 )12.Musthika Jathiasih ( 09 – 088 )
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS JEMBER
2009
Daftar Pustaka :
Ganong, Wiliam.1999.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.Jakarta:EGC
Pratiwi, DA.2006.Biologi.Jakarta.Erlangga
Setiadi.2007.Anatomi dan Fisiologi Manusia.Yogyakarta.Graha Ilmu
George, H. Fried. 2005. Biologi ed II. Jakarta:Erlangga
www.kardiologi-ui.com
www.online ecg course.com
Bakta,made.1999.Gawat darurat penyakit dalam.Jakarta:EGC
Snell,Richard.1989.Anatomi Klinik.Jakarta:EGC
C. Pembahasan
1. struktur jantung secara anatomi dan histology serta fungsinya
Struktur Jantung secara anatomi
Jantung terletak di dalam rongga dada, di atas diafragma, dan terapit
oleh kedua paru-paru, tepatnya di tengah toraks,lebih menghadap ke kiri
daripada ke kanan.Ukuran jantung sebesar kepalan tangan ( 12 x 9 x 6 ) cm,
beratnya seitar 300 gram ( 1/200 dari berat tubuh orang dewasa ),2/3 jantung
berda di garis midsternal, atrium kiri lebih kecil daripada atrium kanan, namun
dindingnya lebih tebal dari atrium kanan, ventrikel kiri ukurannya 3x lebih
tebal daripada ventrikel kanan.Jantung terbagi atas 3 bagian yaitu :
a. Dinding Jantung
Dinding jantung terdiri atas 3 lapisan sebagai berikut :
1) Perikardium, selaput pembungkus jantung yang terdiri atas viseral dan
parietale dan membentuk kantong perikardii
2) Miokardium,selaput yang membungkus otot jantung
3) Endokardium,selaput yang membatasi ruang jantung
b. Ruang Jantung
Ruang jantung pada manusia terdiri atas 4 ruang yaitu serambi
( atrium ) dana dan kiri, bilik ( ventrikel ) kanan dan kiri.Pada waktu bayi
masih dalam kandungan, antara serambi kanan dan serambi kiri terdapat
lubang yang disebut foramen ovale.
Serambi ( atrium ) kanan merupakan ruang tempat menerima darah
dari vena cava superior ( vena yang berasal dari tubuh bagian atas ), dan
vena cava inferior ( vena yang bersal dari tubuh bagian bawah ), berisi darah
yang kaya akan karbondioksida ( CO2 ).Sedangkan serambi ( atrium )
kiri menerima darah dari vena pulmonalis ( pembuluh balik paru-
paru ), berisi darah yang kaya akan oksigen ( O2 ).
Bilik ( ventrikel ) merupakan ruang jantung yang memompakan
darah meninggalkan jantung.Bilik ( ventrikel ) kanan memompakan darah
yang kaya akan CO2 menuju paru-paru melalui arteri pulmonalis.Bilik
( ventrikel ) kiri yang kaya akan O2 dipompakan ke seluruh tubuh.
Oleh karena itu, dinding bilik ( ventrikel ) kiri memiliki miokardium yang
paling tebal.Bagian kanan dan kiri pada jantung dipisahkan oleh sekat
( septum ).
c. Klep Jantung
Jantung memiliki klep ( valvula ) yang berfungsi untuk menjaga agar
aliran darah tetap searah.Klep-klep tersebut adalah sebagai berikut :
1) Antara atrium kanan dan ventrikel kanan terdapat klep berdaun tiga yang
disebut valvula trikuspidalis
2) Antara atrium kiri dan ventrikel kiri terdapat klep berdaun dua yang
disebut valvula bikuspidalis.
3) Pada pangkal batang nadi ( aorta ) terdapat klep berbentuk bulan sabit
yang disebut valvula semilunaris, yang tepatnya terdapat pada katup
aorta dan katup pulmonalis.
Struktur jantung secara histologi
Jantung dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
1) Endokardium
- Selapis endotel
- Sub endotel
- Elastika muskular
- Sub endokardium
- Terdapat jaringan ikat licin dan mengkilat
2) Miokardium
- Anyaman otot jantung yang tersusun berlapis
- Serabut saraf tidak bermielin
- Terdiri atas serat-serat otot jantung, bersifat lurik
- Dihubungkan oleh cabang-cabang muskuler
3) Epikardium
- Lapisan mesotel
- Sub mesothelium
- Sub epiket
Jantung memiliki 3 permukaan :
1. Facies sternocostalis, dibentuk oleh atrium kanan dan ventrikel kanan
2. Facies diafragmatica, dibentuk oleh ventrikel kanan dan ventrikel kiri
3. Basis cordis, dibentuk oleh atrium kiri dan muatan dari 4 vena pulmonalis
- Pemisah antara ventrikel dan atrium disebut dengan septum atrioventricular
yang berfungsi untuk mencegah terjadinya percampuran darah
- Diantara atrium dan ventriculus terdapat lubang yang disebut dengan ostrium
arteriosum yang berfungsi sebagai jalan keluar darah yang akan keluar dari
jantung.
Fungsi Jantung
Fungsi dasar jantung adalah memompa darah merah yang kaya akan oksigen
dan nutrisi melalui pembuluh besar ke seluruh tubuh. Ketika oksigen telah
diserap oleh jaringan, pembuluh vena membawa balik darah yang berwarna biru
dan mengandung sedikit sekali oksigen ke jantung.
2. mekanisme kerja jantung dan sirkulasi darah
Sebelum membahas mekanisme kerja jantung, akan dibahas
terlebih dahulu mengenai struktur pembuluh darah yang menyusun sistem
sirkulasi agar lebih mudah memahami mekanisme kerja jantung ini. Darah
manusia mengalir di dalam pembuluh darah sehingga disebut peredaran darah
tertutup. Pembuluh darah yang masuk jantung secara garis besar dapat dibagi :
Pembuluh nadi (arteri)
Pembuluh nadi adalah pembuluh darah yang
membawa darah dari jantung. Pembuluh ini tebal, elastis
dan memiliki sebuah katup, yaitu valvula semilunaris, yang
berada tepat di luar jantung. Letaknya ada di bagian dalam
tubuh, tapi denyutnya dapat dirasakan karena tekanannya
kuat untuk memompa darah keluar dari jantung. Arteri
terdiri dari 3 lapis jaringan, yaitu:
Jaringan ikat yang kuat dan elastis di permukaan
terluar.
Jaringan otot polos di lapisan tengah, yang akan
merenggang saat pembuluh darah dilewati darah
sehingga lapisan ini tidak melipat.
Jaringan endotelium di lapisan dalam.
Arteri yang masuk ke jantung :
Aorta, yaitu arteri yang dilewati darah dari ventrikel
sinister jantung menuju ke seluruh tubuh. Setelah
aorta keluar dari jantung, aorta akan bercabang.
Cabang-cabang arteri dari yang paling besar sampai ke
yang terkecil dapat digambarkan sebagai berikut:
Aorta arteri arteriola kapiler
Arteri pulmonalis, yaitu arteri yang dilewati darah dari
ventrikel dexter jantung menuju paru-paru (pulmo).
Pembuluh balik (vena)
Pembuluh balik atau vena adalah pembuluh darah yang
membawa darah kembali ke jantung. Vena lebih mudah
dikenali daripada arteri karena letaknya dekat dengan
permukaan kulit. Dinding vena tersusun dari 3 lapisan
seperti halnya pada arteri. Akan tetapi, dinding vena lebih
tipis dan tidak elastis. Tekanan vena lebih lemah daripada
tekanan pada arteri sehingga denyutnya tidak dapat
dirasakan. Di sepanjang vena terdapat katup (lebih banyak
daripada arteri) untuk mencegah darah kembali ke
jantung. Katup utamanya adalah valvula semilunaris.
Vena yang masuk ke jantung :
Vena kava, yaitu vena yang dilewati darah dari seluruh
tubuh menuju atrium dexter jantung. Sebelum vena
cava masuk ke jantung, vena cava tersebut merupakan
muara dari beberapa cabang. Cabang-cabang vena dari
yang paling besar sampai ke yang terkecil dapat
digambarkan sebagai berikut:
Vena cava vena venula berhubungan
dengan kapiler arteri.
Vena cava bercabang menjadi :
o Vena cava superior, yaitu vena cava yang
membawa darah dari bagian atas tubuh
(kepala, leher dan anggota badan atas)
menuju atrium dexter jantung.
o Vena cava inferior, yaitu vena cava yang
membawa darah dari bagian bawah tubuh
dan bagian tubuh lainnya menuju atrium
dexter jantung.
Vena pulmonalis, yaitu vena yang membawa darah dari
paru-paru (pulmo) menuju atrium sinister jantung.
Gambar Jantung dan Pembuluh Darah yang Masuk ke Jantung
Gambar jantung dan pembuluh darah yang masuk ke jantung
Gambar struktur jantung
Gambar struktur jantung
Perbedaan arteri dan vena dapat dilihat sebagai berikut :
NO. Beda Arteri Vena
1. Bentuk Tebal dan elastic Tipis dan kurang
elastis
2. Letak Di permukaan dalam
tubuh
Dekat permukaan
tubuh
3. Tekanan Kuat Kurang kuat
4. Letak klep Di ujung pembuluh
saja
Di sepanjang
pembuluuh
5. Darah yang dibawa Kaya O2 Kaya CO2
6. Arah darah yang
dibawa
Menuju jantung Keluar jantung
Kerja jantung adalah memompa darah ke seluruh tubuh. Proses ini
berjalan karena adanya kontraksi otot yang dihasilkan karena adanya impuls.
1. Impuls pertama dihantarkan oleh SA node (Nodus Sina
Auricularis), yaitu simpul saraf yang terdapat pada dinding
atrium antara vena yang masuk ke atrium dexter dan
atrium sinister, sehingga atrium menguncup atau
berkontraksi dan darah keluar menuju ventrikel.
2. Setelah sepersepuluh sekon, Impuls dihantarkan AV node
(Nodus Atrioventrikularis), yaitu simpul saraf yang terdapat
pada sekat perbatasan antara atrium dan ventrikel
(septum atrioventricular).
3. Impuls dilanjutkan dihantarkan ke berkas HIS, yaitu berkas
saraf yang menuju ke septum interventrikuler (sekat
antara ventrikel dexter dan ventrikel sinister). Berkas HIS
mempunyai cabang-cabang menuju ke dinding ventrikel
jantung.
4. Dengan berjalannya impuls melalui cabang-cabang berkas
HIS, otot jantung pada dinding ventrikel berkontraksi dan
akan memompa darah keluar dari ventrikel sinister menuju
seluruh tubuh dan dari ventrikel dexter menuju paru-paru.
5. Bersamaan dengan keluarnya darah, atrium sinister akan
dimasuki darah dari paru-paru dan atrium dexter akan
dimasuki darah dari seluruh tubuh karena tekanan dalam
atrium rendah akibat darah yang keluar dari ventrikel.
Mekanisme sistem sirkulasi darah pada manusia adalah sistem
peredaran darah ganda, dapat dibagi menjadi :
Sistem peredaran darah kecil, yaitu peredaran darah dari
ventrikel dexter menuju paru-paru melalui arteri
pulmonalis dan kembali ke atrium sinister melalui vena
pulmonalis.
Sistem peredaran darah besar, yaitu peredaran darah dari
ventrikel sinister ke seluruh tubuh melalui aorta dan
kembali ke atrium dexter melalui vena cava.
Untuk lebih detailnya, mekanisme sirkulasi darah adalah sebagai
berikut :
1. Darah dari seluruh tubuh yang berasal dari jaringan-
jaringan tubuh dialirkan melalui kapiler darah menuju
atrium dexter melalui vena cava. Tubuh bagian atas akan
mengalirkannya melalui vena cava superior, sedangkan
tubuh bagian bawah akan mengalirkannya melalui vena
cava inferior. Darah ini membawa CO2 dari jaringan-
jaringan tubuh hasil dari sisa metabolisme yang perlu
dikeluarkan.
2. Darah yang masuk ke atrium dexter akan mengalir ke
ventrikel dexter melalui septum trikuspidalis karena
adanya perbedaan tekanan darah.
3. Darah kaya CO2 ini selanjutnya mengalir menuju paru-paru
melalui arteri pulmonalis akibat kontraksi otot jantung
yang menyebabkan ventrikel dexter mampu memompa
darah tersebut keluar dari jantung.
4. Setelah sampai di paru-paru, darah melepaskan CO2 dan
mengikat O2 yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh.
5. Darah yang telah mengikat O2 akan kembali ke jantung
melalui vena pulmonalis menuju atrium sinister.
6. Darah yang masuk ke atrium sinister akan mengalir ke
ventrikel sinister melalui septum bikuspidalis karena
adanya perbedaan tekanan darah.
7. Darah kaya O2 ini selanjutnya mengalir menuju seluruh
tubuh melalui aorta akibat kontraksi otot jantung yang
menyebabkan ventrikel sinister mampu memompa darah
tersebut keluar dari jantung. Selain membawa O2, darah
yang keluar ini juga membawa nutrisi yang dibutuhkan
oleh jaringan tubuh karena melewati hati maupun usus
halus untuk absorpsi nutrisi setelah keluar dari jantung.
8. Darah ini mengalir sampai kapiler darah dan sampai ke
jaringan-jaringan tubuh untuk mengadakan pertukaran zat
(zat yang dibutuhkan oleh jaringan akan dilepas darah dan
zat sisa metabolisme jaringan akan diikat dan dibawa oleh
darah) sehingga siklus berulang kembali.
Gambar siklus sirkulasi darah ke jantung
Gambar aliran darah di dalam jantung
PEMBULUH DARAH
Pembuluh darah merupakan bagian dari sistem sirkulasi dan berfungsi
mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Jenis-jenis yang paling penting, arteri dan
vena disebut demikian karena juga serta merta berfungsi membawa darah keluar
atau masuk ke jantung. Kerja pembuluh darah membantu jantung untuk
mengedarkan sel darah merah ke seluruh tubuh, dan mengedarkan sari
makanan, oksigen, serta membawa keluar karbondioksida. Fungsi pembuluh
darah arteri adalah mengedarkan darah dari jantung ke seluruh tubuh,
sedangkan fungsi pembuluh darah vena adalah mengalirkan darah dari seluruh
tubuh ke jantung.
Macam pembuluh darah yakni,
a. Arteri atau pembuluh nadi
Adalah pembuluh darah berotot yang membawa darah dari jantung. Fungsi ini
bertolak belakang dengan fungsi pembuluh balik atau vena yang membawa
darah menuju jantung. Sistem pembuluh nadi memiliki bagian tekanan yang
tertinggi pada sistem sirkulasi. Tekanan darah biasannya menunjukkan tekanan
pada pembuluh nadi utama. Tekanan pada saat jantung mengembang dan
darah masuk ke jantung disebut diastole. Tekanan sistol berarti tekanan darah
saat jantung berkontraksi dan daerah keluar jantung. Tekanan darah ini dapat
diukur dengan tensimeter atau spigmomanometer. Pembuluh nadi memiliki
lapisan terluar yang disebut tunika adventitia yang tersusun dari jaringan
penyambung, dilapisan selanjutnya terdapat tunika media yang tersusun atas
otot polos dan jaringan elastis. Lapisan terdalam adalah tunika intima yang
tersusun atas sel endothelial. Darah mengalir di dalam pada lumen. Terdapat
beberapa jenis dari pembuluh nadi pada tubuh yaitu,
1. Arteri pulmonalis merupakan pembuluh yang membawa darah
yang telah dideoksigenasi yang baru saja dialirkan dari paru-
paru.
2. Arteri sistemik merupakan pembuluh nadi yang membawa
darah menuju arteriol dan kemudian ke pembuluh kapiler,
dimana zat nutrisi dan gas ditukarkan.
3. Arteriol merupakan pembuluh nadi terkecil yang berhubungan
dengan pembuluh kapiler.
4. Aorta merupakan pembuluh nadi terbesar dalam tubuh yang
keluar dari ventrikel jantung dan membawa banyak oksigen.
Aorta memiliki jalur sendiri. Jalur aorta pada bagian awal yakni
aorta menaik muncul keluar dari ventrikel kiri yang diasingkan
oleh katup aorta, arteri coronaria jantung bercabang dari
pangkal aorta. Aorta kemudian melengkung balik mengelilingi
arteri pulmonalis. Tiga pembuluh darah arcus aortae ini yakni
arteri brachiocepalica, arteri caritis communis sinistra dan
arteri subclavia sinistra. Pembuluh-pembuluh ini memasok
darah ke kepala dan bagian lengan. Aorta kemudian menuruni
badan. Bagian atas diafragma disebut aorta parsthoracalis dan
bagian bawah diafragma disebut aorta pars abdominalis. Saat
bergerak ke bawah dinding posterior abdomen, aorta
abdomen beredar pada kiri vena cava inferior, bercabang-
cabang menjadi saluran darah utama pada perut dan usus dan
juga ginjal. Terdapat banyak bentuk cabang yang dapat
diketahui dalam vascular sistem pencernaan. Aorta berakhir
dengan dua percabangan yakni, arteri iliaca comminis sinistra
dan arteri iliaca communis dextra untuk memasok darah ke
anggota tubuh bagian bawah dan pelvis. Aorta meiliki cirri-ciri
sebagai berikut, aorta merupakan arteri elastis oleh
karenannya maka dapat berkembang. Apabila ventrikel kiri
berkontraksi untuk memaksa darah mengalir ke aorta, aorta
mengembang. Regangan ini memberikan energi potensial
yang akan memebantu mempertahankan tekanan darah
sewaktu diastole karena saat itu aorta akan berkontraksi
secara pasif.
b.Vena atau pembuluh darah
adalah pembuluh yang membawa darah menuju jantung. Darahnya banyak
mengandung karbondioksida. Umumnya terletak dekat permukaan tubuh dan
tampak kebiru-biruan. Dinding pembuluhnya tipis dan tidak elastis. Jika diraba
denyut jantungnya tidak terasa. Pembuluh vena memiliki katup sepanjang
pembuluhnya, katup ini berfungsi agar darah tetap mengalir satu arah. Dengan
adanya katup tersebut aliran darah tetap mengalir menuju jantung. Jika vena
terluka darah tidak memancar tetapi merembes. Dari seluruh tubuh pembuluh
balik bermuara menjadi satu pembuluh dara balik besar yang disebut vena
cava. Pembuluh darah ini masuk ke jantung melalui serambi kanan. Setelah
terjadi pertukaran gas di paru-paru darah mengalir ke jantung lagi melalui vena
paru-paru yang kaya akan oksigen. Jadi darah dalam semua pembuluh vena
banyak mengandung karbondioksida kecuali vena pulmonalis.
1. Vena cava merupakan vena utama dalam tubuh yang membawa darah
banyak mengandung karbondioksida karena merupakan darah yang
telah melewati sistem oksidasi dari kepala dan anggota tubuh bagian
bawah ke serambi kanan.
*Vena cava inferior merupakan pembuluh darah yang menerima darah
dari badan dan kedua kaki. Darah yang dibawa oleh pembuluh darah
jenis ini banyak mengandung karbondioksida.
*Vena cava superior adalah pembuluh darah yang menerima darah dari
kepala dan kedua tangan. Darah yang dibawa oleh pembuluh darah ini
juga mengandung banyak karbondioksida.
c. Pembuluh kapiler
Merupakan pembuluh darah terkecil di tubuh yang berdiameter 5-
10µm yang menghubungkan arteriola dengan venula dan memungkinkan
pertukaran air, oksigen, karbondioksida serta nutrient dan zat kimia sampah
antara darah dan jaringan disekitarnya. . Jaringan pembuluh darah kapiler
membentuk suatu anyaman rumit dimana setiap mili meter dari suatu jaringan
memiliki kurang lebih sekitar 2000 kapiler darah Darah mengalir dari jantung ke
arteri yang bercabang dan menyempit ke arteriola dan kemudian masih
bercabang lagi menjadi kapiler. Setelah terjadi perfusi jaringan kapiler bergabung
dan melebar menjadi vena yang mengembalikan darah ke jantung. Dinding
kapiler adalah endotel berlapis tipis sehingga gas dan molekul seperti oksigen,
air, protein, dan lemak dapat mengalir melewatinya dengan dipengaruhi oleh
gradient osmotic dan hisdrostatik
Pembuluh kapiler, bukan pembuluh nadi sebenarnya. Disini terjadi
pertukaran zat yang menjadi fungsi utama sistem sirkulasi. Pembuluh kapiler
adalah pembuluh yang menghubungkan cabang-cabang pembuluh nadi dan
cabang-cabang pembuluh balik yang terkecil dengan sel-sel tubuh. Pembuluh
nadi dan pembuluk balik itu bercabang-cabang, dan ukuran cabang-cabang
pembuluh itu semakin jauh dari jantung semakin kecil. Pembuluh kapiler sangat
halus dan berdinding tipis
3. kelainan-kelainan otot jantung
Kardiomiopati dan Gagal Jantung Kardiomiopati adalah penyakit otot jantung. Dalam kebanyakan kasus,
kardiomiopati menyebabkan otot jantung menjadi lemah. Beberapa
kelainan medikal menyebabkan berbagai tipe kardiomiopati, tetapi semua tipe kardiomiopati mempunyai satu persamaan yaitu menurunkan fungsi efisiensi dari otot jantung dan menghilangkan kemampuan jantung untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Ketika jantung tidak dapat lagi memompa cukup darah untuk memenuhi keperluan tubuh, terjadilah apa yang disebut gagal jantung.
Tipe-Tipe Kardiomiopati Ada tiga tipe utama dari kardiomiopati yaitu kardiomiopati dilatasi,
kardiomiopati hipertrofik dan kardiomiopati restriktif. Mayoritas utama pasien menderita kardiomiopati adalah dari tipe dilatasi. Jadi setelah menggambarkan secara singkat kardiomiopati hipertrofik dan restriktif, kita akan konsentrasi pada kardiomiopati dilatasi.
Kardiomiopati hipertrofik adalah kelainan genetik yang menyebabkan pertumbuhan yang berlebihan dari sel-sel otot jantung didalam bilik jantung. Kelainan ini yaitu penebalan dari otot jantung dapat menimbulkan persoalan tentang memompa darah yang cukup ke organ-organ tubuh dan dapat berpotensi menyebabkan aritmia jantung yang fatal.
Kardiomiopati restriktif adalah keadaan yang jarang dimana otot jantung diinfiltrasi dan dibuat kaku oleh sel-sel abnormal, protein dan jaringan sayat. Bilik jantung yang kaku akan membatasi kembalinya darah ke jantung menyebabkan darah terbendung di organ-organ tubuh. Penyebab paling umum kardiomiopati restriktif adalah amyloidosis, suatu penyakit dimana suatu substansi seperti protein tersimpan didalam jaringan tubuh. Penyebab lain termasuk sarcoidosis dan hemochromatosis.
Pada kardiomiopati dilatasi ( sering juga disebut kardiomiopati kongestif atau gagal jantung kongestif) otot jantung yang sebelumnya normal menjadi rusak, menyebabkan pelemahan dinding-dinding dari ruang-ruang jantung. Untuk mengkompensasi pelemahan dinding-dindingnya yang berotot maka ruang-ruang jantung akan membesar. Pelemahan dan pembesaran otot-otot jantung akhirnya menyebabkan gagal jantung.
Infark Miokard Akut adalah kematian otot jantung karena penyumbatan pada arteri korone yang disebabkan oleh ischemia ( suplay akan O2 kurang menyebabkan miokardium merubah metabolisme aerob menjadi metabolisme anaerob ).
4. Penyebab jantung berdebar-debar dan terasa seperti tertusuk jarum
Rasa berdebar yang timbul saat melakukan aktivitas fisik timbul disebabkan
karena peningkatan denyut jantung, yang biasa disebut dengan palpitasi.
Palpitasi ini dapat bersifat normal dan abnormal.
Bersifat normal apabila terjadi setelah melakukan suatu aktivitas, seperti
menaiki anak tangga. Dan bersifat abnormal apabila detak jantung kehilangan
iramanya, atau iramanya bertambah cepat tanpa sebab (aritmia dipercepat).
Aritmia bentuk yang lebih berat dapat menyebabkan pingsan atau perasaan
akan pingsan, tetapi biasanya palpitasi hanya menimbulkan rasa tidak enak
dan rasa takut.
Sedangkan untuk rasa nyeri yang timbul di dada sebelah kiri, disebabkan
karena terjadinya penyempitan pembuluh nadi jantung. Namun, pembuluh
jantung ini tidak mengalami penyumbatan sama sekali seperti pada suatu
serangan jantung, nyerinya tidak begitu berat, seringkali hanya terasa tidak
enak. Rasa ini hanya timbul jika jantung harus bekerja lebih keras, seperti
pada saat jantung melakukan kerja fisik atau pada keadaan stress emosional.
5. Cara membaca gambar ECG
ECG merupakan rekaman aktivitas electrical jantung dalam
selang waktu tertentu. ECG digunakan untuk mendapatkan
informasi diagnosis yang diperoleh dari analisis detail
gelombanggelombang ECG yang dihasilkan oleh denyut jantung.
Secara khusus, ECG sangat penting untuk identifikasi kekacauan
irama jantung.
Bentuk Gelombang ECG
Kontraksi irama jantung berawal dari aliran ion dalam membran
sel-sel otot jantung. Membran sel dibagi menjadi ekstraselular
dan intraselular yang masing-masing memiliki perbedaan
konsentrasi ion. Ketika sel distimulasi secara elektrikal,
permeabilitas membran berubah. Aliran ion dalam sel membran
menghasilkan sinyal elektrik yang dikenal potensial aksi.
Perambatan potensial aksi dari atrium dan ventrikle dalam suatu
denyut jantung menghasilkan sekumpulan ciri berbeda dalam
karakteristik bentuk gelombang ECG. Ciri-ciri ini menunjukkan
depolarisasi (pelepasan ion) atau repolarisasi (pemulihan ion) sel-sel
otot jantung dalam atrium dan vetrikle.
Gambar diatas menunjukkan bentuk gelombang ECG manusia
dewasa normal. Standar ECG mempunyai gelombang P,
kompleks QRS, gelombang T, dan gelombang U. Gelombang U
yang mengikuti gelombang T tidak selalu dapat dilihat
dikarenakan bentuknya yang kecil.
Interval ECG
Waktu antara awal suatu gelombang tertentu dan akhir suatu
gelombang lainnya dikenal dengan istilah interval. Ukuran
interval ECG merupakan hal penting karena dapat
mengambarkan keadaan jantung dan dapat mengindikasikan
kondisi jantung sesungguhnya.
Interval QT
Interval QT mencakup waktu dari permulaan depolarisasi ventrikel
sampai pada akhir repolarisasi ventrikel. Oleh karena itu, interval
QT meliputi seluruh peristiwa listrik yang terjadi pada ventrikel.
Durasi interval QT sesuai dengan kecepatan denyut jantung.
Semakin cepat denyut jantung, semakin cepat jantung
berepolarisasi untuk mempersiapkan kontraksi berikutnya, dan
akibatnya interval QT semakin pendek. Pada umumnya, interval
QT terdiri atas hampir 40% dari siklus jantung normal bila diukur
dari satu gelombang R ke gelombang R berikutnya.
Interval PR
Interval PR menggambarkan waktu dari saat mulainya depolarisasi
atrium sampai permulaan depolarisasi ventrikel. Waktu ini juga
mencakup perlambatan penjalaran yang terjadi di nodus AV.
Interval PR ini normalnya antara 0.12–0.2 detik.
Durasi QRS
Kompleks QRS terdiri atas beberapa gelombang. Durasi QRS
menunjukkan ukuran waktu terjadinya depolarisasi ventrikel
pada setiap denyut jantung. Durasi kompleks QRS normal adalah
0.06 sampai 0.1 detik.
6. faktor yang mempengaruhi tekanan darah
1. Jumlah darah yang dipompa dari jantung
Semakin banyak darah yang dipompa dari jantung setiap menitnya
(cardiac output, curah jantung), semakin tinggi tekanan darah.
Banyaknya darah yang dipompa mungkin berkurang jika irama jantung
melambat atau kontraksinya melemah, seperti yang bisa terjadi setelah
suatu serangan jantung (infark miokardium).
Denyut jantung yang sangat cepat, yang bisa mengurangi efisiensi pompa
jantung, juga bisa mengurangi curah jantung.
2. Volume darah di dalam pembuluh darah
Semakin banyak darah berada di dalam sirkulasi, semakin tinggi tekanan
darah.
Kehilangan darah karena dehidrasi atau perdarahan bisa mengurangi
volume darah dan menurunkan tekanan darah.
3. Kapasitas pembuluh darah.
Semakin kecil kapasitas pembuluh jantung, semakin tinggi tekanan darah.
Pelebaran (dilatasi) pembuluh darah menyebabkan menurunnya tekanan
darah dan penyempitan pembuluh darah menyebabkan tekanan darah
meningkat.
Sistem sensor, terutama yang berada di leher dan dada, memantau
tekanan darah secara konstan. Jika ditemukan perubahan yang disebabkan oleh
salah satu dari ketiga faktor diatas, sistem sensor akan memicu suatu perubahan
pada salah satu faktor untuk mengkompensasi sehingga tekanan darah yang
stabil dapat dipertahankan.
Saraf membawa sinyal dari sistem sensor tersebut dan dari pusat otak ke
beberapa organ penting:
a. Jantung, untuk merubah kecepatan dan kekuatan denyut jantung.
b. Ginjal, untuk mengatur pengeluaran air.
c. Pembuluh darah, untuk menyebabkan konstriksi/pengkerutan atau
dilatasi/pelebaran.
Oleh karena itu, jika pembuluh darah melebar (yang cenderung akan
menurunkan tekanan darah).Sistem sensor dengan segera mengirimkan sinyal
melaui otak dan menuju ke jantung untuk meningkatkan denyut jantung
sehingga curahan darah dari jantung meningkat dan terjadi perubahan tekanan
darah.
Tekanan darah rendah juga bisa merupakan akibat dari kelainan fungsi di
dalam mekanisme yang mempertahankan tekanan darah.
Contohnya: Jika kemampuan saraf untuk menghantarkan sinyal terganggu
karena berbagai penyakit, maka mekanisme kompensasi tidak dapat berfungsi
sebagaimana mestinya.
1.Tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi medis di mana terjadi
peningkatan tekanan darah secara kronis. Tekanan darah yang selalu tinggi
adalah salah satu faktor resiko untuk stroke, serangan jantung, gagal jantung,
aneurisma arterial, dan merupakan penyebab utama gagal jantung kronis.
Tekanan darah merujuk kepada tekanan yang dialami darah pada
pembuluh arteri darah ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota
tubuh manusia. Tekanan darah dibuat dengan mengambil dua ukuran dan
biasanya diukur seperti berikut – 120 /80 mmHg. Nomor atas (120) menunjukkan
tekanan ke atas pembuluh arteri akibat denyutan jantung, dan disebut tekanan
sistole. Nomor bawah (80) menunjukkan tekanan saat jantung beristirahat di
antara pemompaan, dan disebut tekanan diastole. Saat yang paling baik untuk
mengukur tekanan darah adalah saat Anda istirahat dan dalam keadaan duduk
atau berbaring.
Bila tekanan darah diketahui lebih tinggi dari biasanya secara
berkelanjutan, orang itu dikatakan mengalami masalah tekanan darah tinggi
hipertensi Penderita tekanan darah tinggi (hipertensi) mesti sekurang-kurangnya
mempunyai tiga bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg saat
istirahat.
Pada hipertensi sistole terisolasi, tekanan sistole mencapai 140 mmHg
atau lebih, tetapi tekanan diastole kurang dari 90 mmHg dan tekanan diastole
masih dalam kisaran normal. Hipertensi ini sering ditemukan pada usia lanjut.
Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami
kenaikan tekanan darah; tekanan sistole terus meningkat sampai usia 80 tahun dan
tekanan diastole terus meningkat sampai usia 55-60 tahun, kemudian berkurang
secara perlahan atau bahkan menurun drastis.
Hipertensi maligna adalah hipertensi yang sangat parah, yang bila tidak
diobati, akan menimbulkan kematian dalam waktu 3-6 bulan. Hipertensi ini jarang
terjadi, hanya 1 dari setiap 200 penderita hipertensi.
Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi
dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah
daripada dewasa. Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, di mana
akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika
beristirahat. Tekanan darah dalam 1 hari juga berbeda; paling tinggi pada waktu
pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam hari.
Sebab-sebab Tekanan Darah Meningkat
Meningkatnya tekanan darah di dalam arteri bisa terjadi melalui beberapa cara:
1. Jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan
pada setiap detiknya.
2. Arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku, sehingga
mereka tidak dapat mengembang pada saat jantung memompa darah
melalui arteri tersebut. Karena itu darah pada setiap denyut jantung
dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit daripada biasanya dan
menyebabkan naiknya tekanan. Inilah yang terjadi pada usia lanjut, di
mana dinding arterinya telah menebal dan kaku karena arteriosklerosis.
3. Bertambahnya cairan dalam sirkulasi bisa menyebabkan meningkatnya
tekanan darah. Hal ini terjadi jika terdapat kelainan fungsi ginjal sehingga
tidak mampu membuang sejumlah garam dan air dari dalam tubuh.
Volume darah dalam tubuh meningkat, sehingga tekanan darah juga
meningkat.
Sebaliknya, jika aktivitas memompa jantung berkurang, arteri
mengalami pelebaran, banyak cairan keluar dari sirkulasi, tekanan
darah akan menurun.
2.Tekanan Darah Rendah
Perubahan Dalam Mekanisme
KompensasiPenyebab
Curah jantung berkurang
a.Irama jantung abnormal
b.Kerusakan atau kelainan otot
jantung
c.Penyakit katup jantung
d.Emboli pulmoner
Volume darah berkurang
a.Perdarahan hebat
b.Diare
c.Keringat berlebihan
d.Berkemih berlebihan
Meningkatnya kapasitas pembuluh
darah
a.Syok septik
b.Pemaparan oleh panas
c.Diare
d.Obat-obat vasodilator.
GEJALA
Penderita biasanya akan merasakan pusing atau pingsan.
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan tekanan
darah.
Pemeriksaan lainnya yang biasa dilakukan:
Pemeriksaan darah
Biakan darah
EKG
Analisa air kemih
Rontgen perut
Rontgen dada.
7. cara kerja dan baca sphygomomanometer
- Pemeriksa memasang kantong karet terbungkus kain (cuff) pada lengan
atas.
- Stetoskop ditempatkan pada lipatan siku bagian dalam.
- Kantong karet kemudian dikembangkan dengan cara memompakan
udara kedalamnya. Kantong karet yang membesar akan menekan
pembuluh darah lengan sehingga aliran darah berhenti sementara.
- Udara kemudian dikeluarkan secara perlahan dengan memutar sumbat
udara.
- Saat tekanan udara dalam kantong karet diturunkan, ada dua hal yang
perlu diperhatikan oleh pemeriksa yaitu :
Jarum penunjuk tekanan.
Bunyi denyut pembuluh darah lengan yang dihantarkan lewat
stetoskop.
* Saat terdengar denyut untuk pertama kalinya, nilai yang ditunjuk jarum
adalah nilai tekanan sistolik.
* Nilai yang ditunjuk jarum saat bunyi denyut jantung hilang adalah
tekanan diastolik.