7
Zul Adhri Harahap A24120142 PENDAHULUAN Latar Belakang Tanaman merupakan mahluk hidup yang dapat menghasilkan buah yang dapat kita manfaatkan untuk kehidupan sehari-hari baik dalam menyediakan gizi, vitamin serta segi keindahan (estetika) yang terkandung terdapat pada morfologi tanaman tersebut. Tanaman dapat kita kembangbiakan dari biji yang terdapat pada buah. Tetapi tanaman yang bersal dari buah ini akan banyak menimbulkan sifat variasi yang akan tidak sama dengan induknya. Perbanyakan tanaman secara vegetatif alamiah adalah perbanyakan tanaman tanpa perkawinan atau tidak menggunakan biji tanaman induknya yang terjadi atau campur tangan manusia. Perbanyakan secara alami akan menimbulkan variasi yang berbeda-beda untuk di jadikan tanaman baru. Perkembangbiakan secara vegetatif biasanya berasal dari salah satu bagian tanaman tertentu saja misalnya berasal dari akar, batang, daun dan masih banyak lainya yang bisa digunakan atau biasanya dikenal dengan sebutan bibit, sedangkan perkembangbiakan secara generatif berasal dari biji. Stek batang sebagai material sangat menguntungkan, sebab batang mempunyai persediaan makanan yang cukup terhadap tunas-tunas batang dan akar. Salah satu aternatif yang dapat menghasilkan tanaman yang sifat genetik sama dengan induknya yaitu menggunakan perbanyakan tanaman secara vegetatif. Perbanyakan vegetatif buatan merupakan perkembangbiakan tanaman tanpa melalui perkawinan. Proses perbanyakan secara vegetatif buatan melibatkan campur tangan manusia. Tanaman yang biasa diperbanyak dengan cara vegetatif buatan adalah tanaman yang memiliki kambium. Stek atau cutting merupakan salah satu teknik perbanyakan tanaman secara vegetatif. Tanaman yang disetek, dipotong disalah satu bagiannya. Stek batang

Laporan Stek Pucuk Dan Batang

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Hohohoh

Citation preview

Zul Adhri HarahapA24120142

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tanaman merupakan mahluk hidup yang dapat menghasilkan buah yang dapat kita manfaatkan untuk kehidupan sehari-hari baik dalam menyediakan gizi, vitamin serta segi keindahan (estetika) yang terkandung terdapat pada morfologi tanaman tersebut. Tanaman dapat kita kembangbiakan dari biji yang terdapat pada buah. Tetapi tanaman yang bersal dari buah ini akan banyak menimbulkan sifat variasi yang akan tidak sama dengan induknya.Perbanyakan tanaman secara vegetatif alamiah adalah perbanyakan tanaman tanpa perkawinan atau tidak menggunakan biji tanaman induknya yang terjadi atau campur tangan manusia. Perbanyakan secara alami akan menimbulkan variasi yang berbeda-beda untuk di jadikan tanaman baru. Perkembangbiakan secara vegetatifbiasanya berasal dari salah satu bagian tanaman tertentu saja misalnya berasal dari akar, batang, daun dan masih banyak lainya yang bisa digunakan atau biasanya dikenal dengan sebutan bibit, sedangkan perkembangbiakan secara generatif berasal dari biji. Stek batang sebagai material sangat menguntungkan, sebab batang mempunyai persediaan makanan yang cukup terhadap tunas-tunas batang dan akar.Salah satu aternatif yang dapat menghasilkan tanaman yang sifat genetik sama dengan induknya yaitu menggunakan perbanyakan tanaman secara vegetatif. Perbanyakan vegetatif buatan merupakan perkembangbiakan tanaman tanpa melalui perkawinan. Proses perbanyakan secara vegetatif buatan melibatkan campur tangan manusia. Tanaman yang biasa diperbanyak dengan cara vegetatif buatan adalah tanaman yang memiliki kambium.Stek atau cutting merupakan salah satu teknik perbanyakan tanaman secara vegetatif. Tanaman yang disetek, dipotong disalah satu bagiannya. Stek batang merupakan perbanyakan tanaman yang menggunakan potongan batang, cabang, atau ranting tanaman induknya. Untuk dapat meningkatkan keberhasilan dalam memperbanyak tanaman secara vegetatif seperti cangkok dan stek, dikembangkan hormone yang dapat mempercepat pertumbuhan akar tanaman. Stek batang yang digunakan dapat diberikan hormon tumbuh yang sering digunakan untuk mempercepat pertumbuhan akar baru yaitu auksin yang diberikan dalam bentuk pasta (auksin pasta) maupun dalam bentuk larutan (Rootone F) yang banyak tersedia secara komersial. Auksin memiliki fungsi untuk merangsang pertumbuhan akar pada perbanyakan vegetatif (cangkok dan stek) (Lestari et al., 2014).

Tujuan

Meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam pembiakan vegetatif tanaman dengan menggunakan metode stek pucuk dan batang.

BAHAN DAN METODE

Bahan dan Alat

Stek batang beberapa jenis tanaman (begonia, asoka, dracena, sirih, singkong, bougenville, koleus, pucuk merah, kristal, dan puring) dan stek pucuk (begonia, asoka, kembang sepatu, koleus, pucuk merah, kristal, sawo, dan eksora) Polibag 15 cm Media : tanah, dan pupuk kandang Gunting stek Rooton F Bakterisida/fungisida

Cara Pelaksanaan

Amati stek meliputi : warna, diameter stek Aduk media tanah dan pupuk kandang Isi polibag dengan media tersebut (tinggi media dalam polibag sekitar 2-3 cm dari bagian atas polibag) Siram media sampai rata dengan air yang ditambahkan fungisida dan bakterisida dengan konsentrasi 1g/l Siapkan stek tanaman, celupkan pangkal stek dalam pasta Rooton F, lalu tanam dalam polibag sedalam 2-3 cm Padatkan media tanam Tempatkan polibag dibawah naungan plastik Amati jumlah stek yang tumbuh dan pertumbuhan stek seperti waktu muncul tunas baru, jumlah tunas, jumlah daun dari tunas baru, tinggi tunas dll

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Pengamatan

Tabel 1. Tabel rata-rata hasil pengamatan perbanyakan dengan stek pucuk dan stek batang keras pada berbagai jenis tanaman ulangan ke-Komoditas tan. hidup tunasTinggi Tunas daunWaktu muncul tunas

Sawo

Rata-rata24%0.160.130.220.06

St. Dev24%0.470.360.750.16

SirihRata-rata25%0.190.530.150.04

St. Dev25%0.441.810.480.14

ColeusRata-rata45%0.723.183.390.12

St. Dev34%0.963.994.330.28

ExoraRata-rata29%0.100.180.610.03

St. Dev33%0.310.561.740.09

PuringRata-rata52%0.550.921.370.12

St. Dev36%0.851.732.730.26

AsokaRata-rata37%0.360.340.910.06

St. Dev35%0.770.952.100.18

SingkongRata-rata34%0.953.501.920.10

St. Dev38%1.346.923.670.17

BougenvilleRata-rata38%0.760.691.120.10

St. Dev30%1.091.602.180.19

DracaenaRata-rata29%0.050.050.000.01

St. Dev33%0.200.210.000.04

BegoniaRata-rata39%0.570.941.330.08

St. Dev36%1.011.692.340.20

KristalRata-rata21%0.200.241.090.04

St. Dev29%0.430.572.380.14

Kembang sepatuRata-rata17%0000

St. Dev21%1110

Pembahasan

Perbanyakan tanaman secara vegetatif merupakan suatu cara perbanyakan atau perkembangbiakan tanaman dengan menggunakan bagian-bagian tanaman seperti batang, cabang, ranting, pucuk, daun, umbi dan akar, untuk menghasilkan tanaman yang baru, yang sama dengan induknya. Perbanyakan tanaman secara vegetatif tersebut tanpa melalui perkawinan atau tidak menggunakan biji dari tanaman induk. Prinsipnya adalah merangsang tunas adventif yang ada dibagian-bagian tersebut agar berkembang menjadi tanaman sempurna yang memiliki akar, batang, dan daun sekaligus.Hasil pengamatan menunjukkan secara keseluruhan tanaman yang diperbanyak menggunakan stek batang dan stek pucuk mengalami penurunan jumlah tanaman hidup pada minggu kesebelas setelah tanam. Kebanyakan dari tanaman yang mati dikarenakan kekurangan air, hal ini terlihat dari seluruh bagian tanaman mengalami kondisi layu dan kekeringan. Beberapa faktor yang mempengaruhi kondisi tanaman yang diperbanyak dengan cara stek yaitu, suhu, kondisi media, kelembaban, hama penyakit, umur bahan stek dan pemberian zat pengatur tumbuh (ZPT).Pengamatan lainnya dilakukan terhadap jumlah tunas, tinggi tunas dan jumlah daun pada setiap tanaman. Rata-rata jumlah tunas seluruh tanaman sekitar satu tunas selama sebelas minggu, hal ini diakibatkan banyaknya tanaman yang mengalami kematian pada awal-awal minggu penanaman, begitu pula dengan tinggi tunas dan jumlah daun, mengalami penurunan hingga minggu terakhir.Zat pengatur tumbuh Rootone-F termasuk dalam kelompok auksin. Secara teknis Rootone-F sangat aktif mempercepat dan memperbanyak keluarnya akar sehingga penyerapan air dan unsur hara tanaman akan banyak dan dapat mengimbangi penguapan air pada bagian tanaman yang berada di atas tanah dan secara ekonomis penggunaan Rootone-F dapat menghemat tenaga, waktu, dan biaya. Cara pemberian hormon pada stek batang dapat dilakukan dengan cara pemberian dengan perendaman, pencelupan dan tepung. Untuk metode perendaman, konsentrasi zat pengatur tumbuh bervariasi antara 20 ppm sampai 200 ppm tergantung kemampuan jenis tersebut berakar. Dalam mengaplikasikan hormon perlu diperhatikan ketepatan dosis, karena jika dosis terlalu tinggi akan menghambat pertumbuhan tanaman dan menyebabkan keracunan pada seluruh jaringan tanaman.

KESIMPULAN

Pembiakan tanaman merupakan metode perbanyakan tanaman menggunakan salah satu bagian tanaman tersebut, diantaranya batang dan pucuk. Tanaman yang diperbanyak dengan stek batang dan pucuk akan mengalami keragaman yang sama dengan induknya. Hasil pengamatan menunjukkan banyaknya tanaman yang mati diakibatkan oleh cekaman kekeringan sehingga tanaman mengalami kondisi layu yang berkepanjangan dan kemudian mati. Zat pengatur tumbuh yang digunakan adalah Rootone-F yang termasuk golongan auksin. Dalam penggunaannya dosis yang dianjurkan harus sangat diperhatikan karena apabila berlebihan dapat menghambat pertumbuhan tanaman itu sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

Lestari. P. W. A., M. R. Defiani, I. A. Astarini. 2014. Produksi bibit kentang (Solanum tuberosum L.) G1 dari stek batang. Jurnal Simbiosis 2(2):215-225.