Upload
liia-pradita
View
21
Download
9
Embed Size (px)
DESCRIPTION
ph
Citation preview
LAPORAN STUDI KASUS
PENGOBATAN TUBERKULOSIS PARU PADA ANAK DENGAN GIZI
KURANG DAN ASPEK EKSTERNAL LINGKUNGAN MELALUI
PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA DI PUSKESMAS
KECAMATAN KEMAYORAN PERIODE 16 NOVEMBER –
18 DESEMBER 2015
Oleh :
LIA PRADITA
110.2010.151
Pembimbing :
dr. Dian Mardhiyah, MKK
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KELUARGA BAGIAN ILMU
KESEHATAN MASYARAKATFAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI JAKARTA 2015
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Laporan hasil studi kasus pasien dengan judul “PENGOBATAN
TUBERKULOSIS PARU PADA ANAK DENGAN GIZI KURANG DAN
ASPEK EKSTERNAL LINGKUNGAN MELALUI PENDEKATAN
KEDOKTERAN KELUARGA DI PUSKESMAS KECAMATAN
KEMAYORAN PERIODE 16 NOVEMBER – 18 DESEMBER 2015” ini
telah disetujui oleh pembimbing untuk dipresentasikan dalam rangka memenuhi
salah satu tugas dalam Kepaniteraan Klinik Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
Jakarta, Desember 2015
Pembimbing,
dr. Dian Mardhiyah, MKK
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr. wb.
Alhamdulillahirabbil’alamin. Puji dan syukur kami senantiasa kami
ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
kepada tim penulis sehingga Studi Kasus Penyakit Kronis pada Anak ini dapat
diselesaikan dengan baik.
Penulisan Laporan Studi Kasus PENGOBATAN TUBERKULOSIS PARU
PADAANAK DENGAN GIZI KURANG DAN ASPEK EKSTERNAL
LINGKUNGAN MELALUI PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA
DI PUSKESMAS KECAMATAN KEMAYORAN PERIODE 16
NOVEMBER–18 DESEMBER 2015 bertujuan untuk memenuhi tugas
kepaniteraan klinik bagian Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI. Selain itu, tujuan lainnya adalah sebagai salah satu sumber
pengetahuan bagi pembaca, terutama pengetahuan mengenai Ilmu Kesehatan
Masyarakat, sehingga dapat memberikan manfaat.
Penyelesaian Laporan Studi Kasus ini tidak terlepas dari bantuan dosen
pembimbing dr. Dian Mardhiyah, MKK selaku pembimbing kelompok 5, staf
pengajar, serta orang-orang sekitar yang terkait. Kepaniteraan Ilmu Kedokteran
Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas.
Kesadaran bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunanLaporan
Studi Kasus. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat diharapkan untuk perbaikan
di masa mendatang. Semoga studi kasus ini dapat memberikan manfaat bagi
semua pihak terkait.
Wassalamu’alaikum wr. wb Jakarta, Desember 2015
Penulis
BERKAS PASIEN
IDENTITAS
Nama : An. A
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 18 bulan
Agama : Islam
Alamat : Jl. Suka Mulya VIRt 04/ Rw 01
Suku Bangsa : Betawi
Tanggal Berobat : November 2015
Rekam medis : 4213/15
Anamnesis
Dilakukan secara alloanamnesis pada tanggal 20 November 2015 pukul 11.00
WIB di Puskesmas Kemayoran.
1. Keluhan Utama : Berat badan tidak bertambah.
2. Keluhan Tambahan : Batuk pilek, benjolan dileher bagian belakang.
3. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien sudah menjalani pengobatan TB paru masuk bulan ke-5. Menurut
ibu pasien, berat badan pasien tidak bertambah. Ibu pasien mengaku nafsu
makan pasien masih berkurang. Namun, pasien masih mau makan-makanan
ringan atau jajanan di sekitar rumah. Pasien jarang meminum susu karena
menurut ibu pasien, pasien kurang suka minum susu soya sedangkan pasien
mempunyai alergi terhadap susu sapi. Selain itu, pasien masih sering
mengalami batuk pilek. Menurut ibu pasien, batuknya berbunyi grok-grok.
Adanya sesak napas disangkal. Ibu pasien juga mengeluhkan bahwa benjolan
yang berada di belakang leher belum juga hilang. Namun, menurut pengakuan
ibu pasien, benjolan dirasakan mengecil dari sebelumnya. Adanya demam
disangkal oleh ibu pasien.
Menurut ibu pasien, tidak ada anggota keluarga dalam rumahnya yang
sedang batuk lama ataupun adanya riwayat pengobat paru. Namun, ibu pasien
mengatakan ada anggota keluarga yang tidak tinggal bersama pasien sedang
batuk lama namun belum berobat dan sesekali pasien ikut bersamanya. Pasien
tinggal di daerah perumahan padat penduduk, yang memiliki jarak antar rumah
kurang dari 1 meter dan memiliki ventilasi serta penerangan yang kurang baik
dan ada beberapa tetangganya yang tidak jauh dari rumah sedang pengobatan
paru.
Orang tua pasien mengkhawatirkan penyakit yang diderita pasien akan
dapat mengganggu tumbuh kembang dari anaknya. Orang tua pasien
menganggap penyakit yang diderita pasien disebabkan tertular dari keluarga
dan tetangganya sekitar rumahnya. Dengan datangnya pasien ke puskesmas,
pasien dan orang tuanya berharap pasien dapat sembuh dari penyakit yang
dideritanya.
4. Riwayat Penyakit Dahulu
5 bulan yang lalu, pasien datang berobat diantar oleh ibunya dengan
keluhan berat badan pasien tidak bertambah sudah 2 bulan. Ibu pasien
mengatakan, saat itu pasien mengalami penurunan berat badan sebanyak 3 kg.
Pasien juga mengalami batuk pilek yang tidak kunjung sembuh ±2 minggu.
Keluhan batuk dirasakan terus menerus. Keluhan batuk disertai dengan demam
yang dirasakan naik turun sejak 2 minggu. Menurut ibu pasien, pasien
terkadang terlihat sesak setelah batuk. Adanya benjolan di leher bagian
belakang yang hingga sekarang masih teraba.
Kemudian oleh dokter Puskesmas, pasien disarankan melakukan foto
toraks. Dan dari hasil pemeriksaan, pasien kemudian didiagnosis terkena
penyakit Tuberkulosis Paru.Oleh karena itu pasien mendapatkan Obat Anti
Tuberkulosis (OAT) di Puskesmas Kecamatan Kemayoran.
5. Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang sedang menjalani pengobatan paru.
6. Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien merupakan anak pertama dengan ayah (Tn.S) yang bekerja sebagai
karyawan dan ibu (Ny.R) sebagai guru. Biaya hidup sehari-hari ditanggung
oleh orang tua dengan penghasilan ayah pasien sebesar Rp 3.000.000,- per
bulan dan penghasilan ibu sebesar Rp 3.000.000,- per bulan yang dinilai cukup
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
7. Riwayat Kebiasaan
Setiap pagi hingga siang pasien diasuh oleh neneknya. Pasien serin diajak
neneknya main ke rumah saudaranya yang tidak jauh dari rumah pasien. pasien
aktif bermain dengan teman-teman seumurannya di sekitar rumah. Menurut ibu
pasien, pasien rutin untuk tidur siang. Pasien memiliki kebiasaan jajan jananan
disekitar rumah. Pasien makan sebanyak 3 kali dalam sehari namun dalam
porsi yang sedikit. Ibu pasien mengatkan bahwa pasien tidak gemar
mengkonsumsi sayur dan buah.Ibu pasien juga mengatakan bahwa pasien
jarang mencuci tangan dengan sabun sebelum makan. Pasien rutin meminum
obat Tb secara rutin.
8. Riwayat Kehamilan dan Kelahiran
Tabel 1 Riwayat Kehamilan dan Kelahiran
KEHAMILAN Morbiditas kehamilan Ibu pasien ketika hamil tidak memiliki sakit yang berat
Perawatan antenatal Ibu pasien rajin kontrol ke bidan ( Ibu pasien lupa berapa kalinya)
KELAHIRAN Tempat kelahiran RS. Jayakarta
Penolong persalinan Dokter
Cara persalinan Sectio
Masa gestasi Cukup bulan
Keadaan bayio berat lahir : 3.800 gr
o panjang : 51 cm
o lingkar kepala: -
o langsung menangis
o kelainan (-)
9. Riwayat Imunisasi
Tabel 2 Riwayat Imunisasi Pasien
Kesan : Imunisasi dasar lengkap
10. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan
Tabel 3 Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan
Usia Pertumbuhan dan perkembangan
1 bulan Menggerakkan kepala dari sisi ke sisi pada saat
posisi tengkurap
Cengkraman yang kuat
Menatap tangan dan jari-jari
Mengikuti gerakan dengan mata
2 bulan Menahan kepala dan leher sebentar pada saat telungkup
Membuka dan menutup tangan, pukulan diarahkan tanpa arah
Mulai bermain dengan jari-jari, membuat asosiasi (menangis berarti digendong atau diberi makan)
Tersenyum dengan responsif, mengadakan kontak mata
3 bulan Meraih dan mengambil objek, kepala tegak saat digendong, mulai merasakan beban pada kaki
Mengenggam objek dengan tangan, mengisap
No.
Vaksin Dasar (Usia)
1 BCG 1 bulan2 Hepatitis B 1 bulan 2 bulan 6 bulan3 Polio 1 bulan 2 bulan 3 bulan 4 bulan4 DPT 2 bulan 3 bulan 4 bulan5 Campak 9 bulan
Usia Pertumbuhan dan perkembangan
ibu jari dan meninju Berguman, memekik Menirukan anda saat anda menjulurkan lidah,
mulai tertawa
4 bulan Mendorong badan ke atas dengan tangan pada
posisi telungkup, duduk bertumpu pada lengan
Mengambil objek, menggenggam seperti
menggunakan sarung tangan
Tertawa keras, mengamati dengan akurat
Menikmati bermain dan mungkin menangis
ketika dihentikan, mengangkat lengan sebagai
isyarat "gendonglah aku
5 bulan Mulai berguling ke salah satu sisi badan
Belajar memindahkan objek dari tangan yang
satu ke tangan yang lain
Meniup raspberry (menyemburkan busa)
Menjangkau mama atau papa dan menangis
kalau ditinggal
6 bulan Berguling ke sisi kiri dan kanan
Memakai tangan untuk menyambar objek kecil
Berceloteh
Mengenali wajah pengasuh, keluarga dan teman
yang sudah akrab
7 bulan Bergerak sedikit - mulai merangkak
Belajar menggunakan ibu jari dan jari tangan
lainnya
Berceloteh dengan cara yang lebih kompleks
Merespon ekspresi emosi orang lain
8 bulan Duduk tanpa dibantu
Mulai bertepuk tangan
Usia Pertumbuhan dan perkembangan
Merespon kata-kata yang sudah akrab, melihat
ketika dipanggil
Bermain permainan interaktif seperti cilukba
9 bulan Mungkin mencoba naik/merangkak ke atas
tangga
Menguasai genggaman cubit
Belajar keberadaan objek -- bahwa sesuatu ada
bahkan kalau mereka tidak dapat melihatnya
Sedang takut-takutnya sama orang asing
10 bulan Menarik diri untuk berdiri
Menyusun dan mengurutkan mainan
Melambaikan bye-bye dan mengangkat tangan
untuk mengatakan "naik"
11 bulan Menjelajah menggunakan perabotan
Membalik halaman saat anda membaca
Memanggil mama atau papa dengan "mama"
atau " dada"
12 bulan Berdiri tanpa dibantu dan mungkin memulai
langkah pertama
Membantu pada saat dipakaikan baju
(memasukkan tangan ke lengan baju)
Mengucapkan kira-kira 2 sampai 3 kata
(biasanya "mama" dan"dada")
Bermain permainan meniru seperti pura-pura
sedang nelpon
Kesan: tidak terdapat penyimpangan dalam pertumbuhan dan
perkembangan
Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : Tampak Sakit Ringan
2. Kesadaran : Compos Mentis
3. Vital Sign :
o Tekanan darah : tidak dilakukan
o Nadi : 96 x/menit
o Pernafasan : 28 x/menit
o Suhu : 36,6 ºC
o Berat badan : Kg
4. Data Antopometri :
a. Tinggi badan : 78 Cm
b. Berat badan sebelum sakit : 11 kg
Berat badan saat sakit : 8 kg
Berat badan selama pengobatan : 9 kg
c. Status gizi menggunakan kurva CDC :
BB Aktual : 9 Kg
TB : 78 cm
BB Baku sesuai TB : 11 kg
o BB sebelum sakit :
BB/TB = BB aktualBB Baku
x 100%
= 11kg11kg
x 100%
= 100% (Gizi baik)
o BB setelah sakit :
BB/TB = BB aktualBB Baku
x 100%
= 9 kg11kg
x 100%
= 81% (Gizi kurang)
5. Status Generalis :
Kepala
o Bentuk : Normocephal
o Rambut : Hitam, tidak mudah dicabut
o Mata :
Occulli Dextra Occulli Sinistra
Konjungtiva Anemis (-) Anemis (-)
Sklera Ikterik (-) Ikterik (-)
Pupil Bulat, Isokor, Miosis,
RCL (+), RCTL (+)
Bulat, Isokor, Miosis,
RCL (+), RCTL (+)
o Telinga :
Auricula Dextra Auricula Sinistra
Inspeksi Bentuk normal, tanda-
tanda radang (-),
serumen (+)
Bentuk normal, tanda-
tanda radang (-),
serumen (+)
Palpasi Nyeri tekan tragus (-) Nyeri tekan tragus (-)
o Hidung :
Dextra Sinistra
Inspeksi Bentuk normal, mukosa
tidak hiprermis (-), konka
hipertrofi (-), sekret (-),
massa (-)
Bentuk normal, mukosa
tidak hiperemis (-), konka
hipertrofi (-), sekret (-),
massa (-)
Palpasi Nyeri tekan (-), krepitasi
(-)
Nyeri tekan (-), krepitasi
(-)
o Mulut : Bibir tidak sianosis, faring tidak hiperemis,
tonsil T1-T1.
o Leher : Deviasi trachea (-), pembesaran kelenjar
tiroid (-), terdapat pembesaran KGB di regio colli sinistra,
nyeri tekan (-).
Thoraks
a. Cor :
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi :Ictus cordis teraba di ICS IV linea midclavicula sinistra
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi : BJ I-II regular, gallop (-), murmur (-)
b. Pulmo :
Inspeksi : Kedua hemithoraks simetris saat statis dan dinamis
Palpasi : Fremitus taktil dan vokal simetris statis dan dinamis
Perkusi : Sonor seluruh lapangan paru, peranjakan paru (+)
Auskultasi : Vesikuler seluruh lapangan paru, rhonki(-/-), wheezing
(-/-)
Abdomen
Inspeksi : Perut datar simetris
Palpasi : Nyeri tekan (-),hepar dan lien tidak teraba
Perkusi : Timpani pada seluruh lapang abdomen
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Ekstremitas
Superior : Akral hangat
Edema (-/-)
Sianosis (-/-)
Inferior : Akral hangat
Edema (-/-)
Sianosis (-/-)
6. Status Lokalis
a. Keadaan Umum : Sakit sedang
b. Kesadaran : Compos Mentis
c. Vital Sign :
Tekanan darah : tidak diukur
Nadi : 96x/menit
Pernafasan : 28 x/menit
Suhu : 36,6 ºC
- Berat badan : 9 kg
- Tinggi badan : 78 cm
Skoring Tuberkulosis pada An.A
Pemeriksaan Penunjang
Foto Rontgen Thoraks : Positif , dilakukan pada bulan Juni 2015
BERKAS KELUARGA
Profil Keluarga
Karakteristik Keluarga
a. Identitas Kepala Keluarga
Nama : Tn. S
Usia : 38 th
b. Identitas Pasangan
Nama : Ny. R
Usia : 30 t
c. Struktur Komposisi Keluarga :
Tabel 4 Anggota Keluarga yang Tinggal Serumah
No Nama Kedudukan Keluarga
Gender Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan Tambahan
1. Tn. S Kepala Keluarga
Laki-laki 33 th SMA Karyawan Ayah Pasien
2. Ny. R Istri Perempuan 30 th S1 Guru Ibu Pasien3. Tn. B Mertua Laki-laki 58 th SD Tdk bekerja Kakek pasien
4 Ny. T Mertua Perempuan 57 th SD Ibu rumah tangga
Nenek pasien
5. Tn. G Adik Ipar Laki-laki 20 th Mahasiwa pelajar Paman pasien
6. An.A Anak Perempuan 18 bl - - Pasien
d. Genogram
1. Bentuk Keluarga
Bentuk keluarga ini termasuk ke dalam keluarga tradisional, yaitu
keluarga yang terbentuk sesuai atau tidak melanggar norma-norma
kehidupan masyarakat yang secara tradisional dihormati bersama. Dari
sekian banyak jenis bentuk keluarga tradisional, maka keluarga ini
termasuk ke dalam keluarga inti (extended family) dimana terdiri dari
suami, istri, anak kandung, juga terdiri dari sanak saudara lainnya, baik
menurut garis vertikal maupun horizontal yang dapat berasal dari pihak
suami maupun istri.
Gambar 1 Genogram Keluarga
2. Tahapan Siklus Keluarga
Menurut tahap dan siklus tumbuh kembang keluarga dikutip dari
Duvall (1985), tahapan siklus keluarga pasien termasuk pada tahap II
yaitu keluarga sedang mengasuh anak (anak tertua bayi-30 bulan).
Gambar 2 Family Map
3. Dinamika Keluarga (Interaksi pasien dengan keluarganya)
Pasien merupakan anak penurut di keluarganya.Pasien berinteraksi
dengan sangat baik dengan keluarganya.Sebagai anak pertama dalam
keluarganya, pasien terkadang lebih manja dengan ibunya. Hubungan
antar anggota dalam rumah baik.
4. Fungsi Keluarga
a. Biologis
Keluarga Tn. S termasuk dalam kategori keluarga yang dapat
meneruskan keturunan dengan cukup baik.
b. Psikologis
Keluarga Tn. S dapat memberikan kasih sayang dan perhatian yang
cukup pada anggota keluarganya.Tn. S juga mampu memberikan rasa
aman dan nyaman terhadap anggota keluarganya.
c. Sosial Budaya
Keluarga Tn. S mampu menerapkan nilai-nilai dan norma sosial
budaya yang ada di lingkungan tempat tinggalnya. Interaksi keluarga Tn.
S dengan lingkungan sekitar juga cukup baik.
d. Ekonomi
Pencari nafkah dalam keluarga ini adalah Tn. S untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari dalam keluarganya. Tn. S bekerja sebagai
karyawan dengan penghasilan Rp 3.000.000,00,- setiap bulan.
Pengaturan keuangan dalam keluarga dilakukan oleh Ny. S dengan baik
dan cermat agar dapat memenuhi segala kebutuhan keluarga.Untuk
asuransi kesehatan, Seluruh anggota keluarga Tn. S memiliki asuransi
kesehatan dari BPJS yang sering digunakan anggota keluarga ketika
berobat.Keluarga Tn. S juga menyisihkan sebagian dari pendapatan
untuk menabung.
e. Pendidikan
Tn. S dan Ny. R mendidik anak sesuai dengan usia tumbuh kembang
anak.
f. Spiritual
Tn.S dan Ny.R mengatakan mereka selalu melaksanakan ibadah
wajib sesuai dengan kepercayaannya yaitu Islam. Keluarga ini nyaman
untuk melaksanakan ibadah dan kewajiban lain sesuai syariat Islam tanpa
adanya hambatan dalam keluarga.
Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Lingkungan Tempat Tinggala. Lingkungan Tempat Tinggal
Tabel 5 Karakteristik Lingkungan Tempat Tinggal
Karakteristik Rumah dan Lingkungan Kesimpulan
Status Kepemilikan : Milik SendiriDaerah Perumahan : PadatLuas rumah : 5 x 3 m2
An. A tinggal di rumah milik orang tuanya. Total penghuni di rumah tersebut sebanyak 6 orang. Tempat tinggal terdiri dari satu ruang tamu, , dua kamar tidur, satu kamar mandi dan satu dapur. Ventilasi udara dan pencahayaan kurang baik. Jendela jarang dibuka setiap hari.Terdapat jamban keluarga, tempat pembuangan sampah dan air bersih tersedia serta kondisi lingkungan yang padat.
Jumlah penghuni dalam satu rumah : 6 orangLuas halaman rumah : Tidak adaLantai rumah dari : KeramikDinding rumah dari : TembokJamban keluarga : AdaTempat bermain : Tidak AdaPenerangan listrik : 600 wattKetersediaan air bersih : Ada
Tempat pembuangan sampah : Ada
b. Kepemilikan Barang-barang Berharga
Keluarga ini memiliki :
o 1 buah motor
o 1 buah televisi 20 inch
o 1 buah lemari pendingin
o 2 buah kipas angin
o 1 buah setrika
o 3buah handphone
o 1 buah kompor gas (tabung 3 kg)
o 1buah rice cooker
Kesan : Keluarga pasien berada pada tingkat ekonomi menegah
c. Denah Rumah
Gambar 1 Denah Rumah
Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga
a. Perilaku Terhadap Sakit dan Penyakit
Jika ada anggota keluarga yang sakit, maka keluarga An.Aakan berobat ke
Puskesmas.
b. Perilaku Terhadap Makanan
Keluarga An.A memiliki kebiasaan makan 3 kali sehari. Makanan yang
dimakan adalah masakan dari Ny. R dan terkadang anggota keluarga juga
membeli makanan yang dijual di luar.
c. Perilaku Terhadap Pelayanan Kesehatan
Keluarga Tn. S memiliki jaminan kesehatan BPJS
d. Perilaku Terhadap Lingkungan Kesehatan
Jika keluhan tidak membaik, Keluarga An.Aakan kembali berobat ke
puskesmas.
Kesan:
Berdasarkan penilaian perilaku kesehatan terlihat bahwa keluarga An.A memiliki
kepedulian tentang kesehatan.Keluarga pasien memiliki kesadaran untuk
membuat BPJS pada setiap anggota keluarganya. Kebiasaan membeli makanan di
luar kadang dilakukan oleh anggota keluarga An.A
Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)
Tabel 6 Sarana Pelayanan Kesehatan
Faktor Keterangan Kesimpulan
Cara mencapai pusat
pelayanan kesehatan
Berjalan kaki bersama
ibunya
Pasien biasa berobat ke
Puskesmas Kecamatan
Kemayoran diantar oleh
ibunya.
Orang tua pasien merasa
puas denganpelayanan
kesehatan yang ada di
Puskesmas.
Tarif pelayanan
kesehatan
Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS)
Kualitas pelayanan
kesehatan
Menurut keluarga kualitas
pelayanan kesehatan yang
didapat cukup memuaskan
Pola Konsumsi Makanan Keluargaa. Kebiasaan makan
Keluarga Tn. B makan sebanyak dua sampai tiga kali sehari. Biasanya
mereka makan pada pagi, siang dan malam hari.Makanan yang dimakan oleh
keluarga Tn. S dimasak sendiri oleh Ny. R. Terkadang mereka juga membeli
makanan yang ada di sekitar rumahnya.
Keluarga Tn. S biasa makan di sembarang ruangan karena mereka tidak
memiliki ruang makan khusus.Mereka juga kurang membiasakan diri untuk
mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan.
b. Menerapkan Pola Gizi Seimbang
Menu makan sehari-hari keluarga An.A yang biasa disajikan terdiri dari
nasi, ikan, telur, terkadang daging dan ayam, tahu, tempe, namun jarang
mengkonsumsi sayur dan buah. Pola makan pasien selama 3 hari terakhir
sebagai berikut:
Tabel 7Food Recall An.A
Tanggal Waktu Menu
makanan
URT Jumlah
Kalori
Karbohi
drat
Protein Lemak Total
Jumlah
Kalori
21/11/15 Pagi Bubur ayam
Bubur beras 2 gelas 175Kal 40 gr 4 gr 0 gr
Ayam goreng 1 ptg sdg 50 Kal 0 gr 7 gr 2 gr 425 Kal
Minyak sayur 3 sdt 150Kal 0 gr 0 gr 15gr
Teh manis 1 gelas 50 Kal 12gr - -
Siang Nasi putih
Ayam goreng
Sayur bayam
Minyak sayur
1/2 gelas
1 ptg sdg
1 mangkuk
5 sdt
87,5 Kal
55 Kal
25 Kal
250 Kal
40 gr
0 gr
5 gr
0 gr
4 gr
7 gr
1 gr
0 gr
0 gr
13gr
0 gr
25gr
467,5
Kal
Pisang 1bh 50 Kal 12gr - -
Malam Nasi putih
Tempe grg
1/2 gelas
2 ptg sdg
87,5 Kal
75 Kal
40 gr
7 gr
4 gr
5 gr
0 gr
3 gr 312,5
Kal
Minyak sayur 3 sdt 150 Kal - - 15gr
22/11/15 Pagi Nasi putih
Telur ceplok
Teh manis
Minyak sayur
1/2 gelas
1 butir
1 gelas
3sdt
87,5 Kal
75
50 Kal
150 Kal
20 gr
-
12 gr
-
2gr
7 gr
0 gr
-
-
5 gr
0 gr
15gr
362,5
Kal
Siang Nasi putih 1/2gelas 87,5 Kal 20 gr 2 gr 0 gr 437,5
Tempe grg
Kangkung
Minyak sayur
2 butir
1 gls
5 sdt
75 Kal
25 Kal
250 Kal
7 gr
5 gr
-
5 gr
1 gr
-
3 gr
-
25gr
Kal
Malam Nasi putih
Perkedel
kentang
1/2 gelas
1 ptg sdg
87,5 Kal
102,5Kal
20 gr
10 gr
2 gr
1,75g
0 gr
1,2g
190 Kal
23/10/15 Pagi Mie goreng
Teh manis
1 piring
1 gelas
410 Kal
50 Kal
45 gr
12 gr
15 gr
-
17gr
-
535 Kal
Siang Nasi putih
Sarden
Tempe
Minyak sayur
1/2 gelas
1 ptg sdg
1 ptg sdg
3 sdt
87,5 Kal
150 Kal
75 Kal
150
20 gr
0 gr
7 gr
-
2 gr
21 gr
5 gr
-
0 gr
6 gr
3 gr
15gr
462,5
Kal
Malam Nasi putih
Sate ayam
1/2 gelas
1/2 porsi
87,5 Kal
150 Kal
20 gr
3,5 gr
2 gr
9,5 gr
0 gr
8 gr
237,5
Kal
Total Perhitungan Kalori Sehari
Kalori : 1205 + 990 + 1235 / 3 = 1.143 Kalori
Kebutuhan kalori An.A :
Kalori =1000 + (100xusia dalam tahun)
= 1000 + (100x1,5)
= 1000+150
= 1150 Kal
BMR = 655 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) - (4,7 x U)
= 655 + (9,6 x 11) + (1,8 x 78) - (4,7 x 1,5)
= 655 + 105,6 + 140,4 – 7,05
= 905,05 kal/cm/24 jam
Specific Dynamic Action = 10% x BMR
= 90,505 kal
Tambahan kalori untuk aktifitas fisik = 20% x BMR
= 181,01 kal
Tambahan kalori untuk pertumbuhan = 2 kal / kgBB
= 18 kal
Kebutuhan kalori total = BMR + SDA + Aktifitas fisik + Pertumbuhan
= 905,05 + 90,505 + 181.01+ 18
= 1200 kal
Kebutuhan Karbohidrat= (55 % x 1200) /4 = 165 gr
Kebutuhan Protein = (15 % x 1200) /4 = 45 gr
Kebutuhan Lemak = (30 % x 1200) /9 = 40 gr
Kesimpulan :
Setelah menghitung kebutuhan kalori, juga dengan melihat food recall
pasien selama 3 hari sebelum datang ke puskesmas maka dapat disimpulkan
bahwa setiap harinya menu makan pasien kurang dari jumlah energi/kalori dan
kandungan gizi yang dibutuhkan setiap harinya.
Pola Dukungan Keluarga
a. Faktor pendukung terselesaikannya masalah dalam keluarga :
Orang tua pasien senantiasa memberikan dukungan kepada An. A agar
dapat sembuh dari penyakitnya dengan cara mengantar pasien berobat ke dokter
untuk kontrol penyakit serta jika terdapat keluhan dan mengingatkan pasien
untuk minum obat dari dokter secara rutin.
Selain itu, orang tua pasien juga mendaftarkan keluarganya untuk memiliki
jaminan kesehatan dari Badan Pelayanan Jaminan Sosial (BPJS) sehingga pasien
dapat terus rutin berobat sampai keluhan tidak muncul kembali.
b. Faktor penghambat terselesaikannya masalah dalam keluarga :
Kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit yang diderita oleh An.
B, sehingga mereka tidak dapat mencegah faktor-faktor yang dapat memperburuk
atau faktor-faktor yang dapat menyebabkan menularnya penyakit seperti
menutup mulut ketika batuk.
Pasien tinggal di rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan. Ventilasi
udara yang sangat kurang, sehingga membuat sirkulasi udara di dalam rumah
tidak baik.Keadaan lingkungan rumah yang padat dan adanya beberapa tetangga
yang sedang pengobatan paru.
Identifikasi Permasalahan yang didapat dalam Keluarga
a. Terdapatnya salah satu tetangga yang menderita penyakit tuberkulosis paru
dan keluarga pasien yang rumahnya berdekatan yang sering melakukan
kontak terhadap An. A serta anggota keluarga yang lain.
b. Pasien tinggal di rumah tidak memenuhi syarat rumah sehat, seperti
kurangnya ketersediaan ventilasi udara dan pencahayaan yang kurang.
Keadaan lingkungan perumahan pasien padat penduduk.
c. Pasien dan keluarga jarang mengkonsumsi sayuran dan buah- buahan
sehingga gizi makanan tidak seimbang.
Diagnosis Holistik
1. Aspek Personal : (alasan kedatangan, harapan, kekhawatiran, persepsi)
Orang tua pasien datang untuk mengantarkan pasien berobat ke puskesmas
Kemayoran untuk pengobatan Tb fase lanjutan. Orang tua pasien membawa
pasien dengan kesadaran kesadaran sendiri yang menginginkan anaknya
sembuh dari penyakitnya. Orang tua pasien mengkhawatirkan penyakit yang
diderita pasien akan dapat mengganggu tumbuh kembang anaknya, Orang tua
pasien beranggapan bahwa pasien tertular tetangganya dan salah satu keluarga
yang dekat dengan rumahnya.
Dengan datangnya ke puskesmas, orang tua pasien berharap pasien dapat
sembuh sempurna dari penyakit yang dideritanya. Ibu pasien beranggapan
bahwa penyakit yang diderita pasien dapat sembuh dengan sempurna dengan
meminum obat secara teratur.
2. Aspek Klinik : (diagnosis kerja dan diagnosis banding)
Untuk menegakkan diagnosa tuberkulosis paru pada anak dapat digunakan
scoring TB yang berdasarkan hasil anamnesa, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang .
Dari hasil scoring TB didapatkan scoring 6 (TB + jika scoring ³6), maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
o Diagnosis Kerja : Tuberkulosis paru
o Diagnosis Banding : Bronkopneumonia
3. Aspek Risiko Internal : (faktor-faktor internal yang mempengaruhi masalah
kesehatan pasien)
4. Pola Makan
Pola makan pasien teratur sebanyak tiga kali sehari dengan macam-macam
menu pada setiap harinya, asupan kalori pasien kurang dari kalori yang
dibutuhkan pasien dan menurut keterangan dari ibu pasien, pasien hanya
makan sedikit sayur-sayuran walaupun ibu pasien memasak sayuran setiap
hari.Pasien juga jarang mengkonsumsi buah-buahan.
5. AspekPsikososial Keluarga : (faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi
masalah kesehatan pasien)
Kurangnya pengetahuan orang tua terhadap penyakit yang di derita oleh
pasien yang.Pasien juga tinggal di rumah yang kurang sehat dimana kurang
tersedianya ventilasi dan pencahayaan yang kurang. Pasien juga tinggal di
lingkungan keluarga yang dimana di lingkungan sekitar ada yang menderita
TB dan sesekali pasien sering berinteraksi dengan pasien tersebut dan salah
satu anggota keluarga yang menderita batuk lama tapi belum pernah berobat.
6. Aspek Fungsional : (tingkat kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari
baik di dalam maupun di luar rumah, fisik maupun mental).
Aktivitas pasien menjadi menurun semenjak sakit ini. Fungsi anggota
tubuh yang lain pada pasien masih baik tetapi tidak terlalu kuat. Berdasarkan
kriteria ICPC pasien masih terdapat dalam kategori nilai 2.
Rencana Penatalaksanaan
Tabel 8 Rencana PenatalaksanaanAspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang Diharapkan
Aspek Personal
Menjelaskan mengenai TB Paru adalah penyakit kronik yang membutuhkan pengobatan yang berkelanjutan & memerlukan ketekunan berobat.
Menjelaskan
Orang tua pasien
Saat pasien berobat ke Puskesmas
Mengurangi kecemasan pasien dan orang tua
Pasien dan orang tuanya mengetahui penyakitnya
Pasien meminum obat secara teratur sehingga pasien dapat sembuh
Mencegah terjadinya
Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang Diharapkan
mengenaiTB paru merupakan penyakit yang dapat disembuhkan dengan syarat pasien selalu meminum obat yang teratur sesuai dengan yang dianjurkan dokter.
Menjelaskan mengenai penularan TB Paru hanya terjadi dari orang dewasa kepada anak- anak dan bukan sebaliknya
Untuk meningkatkan kepatuhan pasien dalam meminum obat, orang tua harus menjadi pengawas minum obat (PMO) yang benar.
Menganjurkan orangtua untuk melakukan screening TB sebagai langkah pemeriksaan kontak serumah.
penularan TB Paru pada keluarga ataupun orang di sekitar pasien serta memastikan sumber penularan TB paru pada pasien.
Aspek Klinis
Memberikan obat TB paru secara rutin selama minimal 6 bulan dengan dosis kombinasi tetap berdasarkan WHO Dan PP IDAI
Obat TB (WHO) : Bb 8-11 kg
2RHZ/4RH2 tablet sehari selama 2 bulan(fase inisial) dan 2 tablet sehari selama 4 bulan (fase lanjutan)Dosis2 RHZ (75/50/150 Mg) 4 bulan RH (75/50 Mg).
Pasien dan orangtua
Saat berobat ke Puskesmas
Pasien mampu meminum obat TB paru secara teratur minimal selama 6 bulan.
Aspek Interna
Mengajarkan etika batuk yang baik kepada pasien dan keluarga seperti menutup mulut
Pasien dan orang tua pasien
Saat berobat ke puskesmas dan saat
Pasien mau merubah kebiasaan.
Pasien mendapatkan gizi
Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang Diharapkansaat batuk
Menganjurkan pasien untuk mengonsumsi makanan tinggi serat seperti sayuran dan buah
kunjungan ke rumah pasien.
yang seimbang dan sesuai kebutuhan pasien.
Aspek Psikososial keluarga
Menjelaskan kepada orang tua pasien tentang penyakit pasien dan pengobatannya.
Menjelaskan kepada orang tua mengenai pentingnya ventilasi dan pencahayaan sinar matahari pada rumah dan menghindarkan pasien dari terpajannya asap rokok.
Menjelaskan kepada orang tua untuk menghindarkan anaknya kontak dengan penderita TB atau menggunakan alat pelindung diri seperti masker bila menderita ISPA serta menganjurkan orang tua untuk membawa pasien ke pusat kesehatan untuk rutin melakukan kontrol pengobatan TB dan mengevaluasi efek samping pengobatan TB
Menjelaskan tentang penyakit TB kepada kader sekitar lingkungan rumah dan berkerjasama mencari warga dengan gejala klinis mirip TB untuk menjalani pemeriksaan screening TB di puskesmas
Orang tua pasienDan kader lingkungan sekitar rumah pasien
Saat kunjungan ke rumah
Keluarga pasien dapat memahami pengobatan yang diberikan untuk membantu kesembuhan pasien.
Memberi pengetahuan pada keluarga pasien mengenai cara pencegahan penularan penyakit TB paru serta mengeliminasi faktor resiko berkembangnya penyakit TB paru pada pasien dan dalam keluarga.
Mencegah terjadinya penularan TB Paru pada anak dari orang dewasa disekitarnya ataupun orang di sekitar pasien serta memastikan sumber penularan TB paru
Aspek fungsional
Menyarankan Untuk istirahat yang cukup.
Pasien dan orang tua
Saat berobat ke Puskesmas dan saat
Mencapai kondisi kesehatan yang optimal agar dapat beraktivitas seperti
Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang Diharapkankunjungan ke rumah
biasa dan mencegah komplikasi yang terjadi.
Tabel 9 contoh menu sesuai kebutuhan kalori
Waktu Bahan makanan Penukar Gram Ukuran Contoh menu
Pagi RotiTelur ayamKacang hijau
1 karbohidrat1 hewani1 nabati
705510
2 potong1 butir1 sdm
Roti OmeletSup kacang hijau
Selingan Pepaya 1 buah 110 1 ptg Pepaya
Siang NasiAyam TempeSayuranBuah
2 karbohidrat1 hewani1 nabati1 sayuran1 buah
200405010050
1 ½ gelas1 ptg sdg2 ptg sdg1 mangkuk1 buah
NasiAyam kukusTempe bacemSayur asemPisang
Selingan Jeruk 1 buah 110 2 buah Jeruk
Malam NasiIkan TahuSayuranMelon
1 karbohidrat1 hewani1 nabati1 sayuran1 buah
10040110100190
¾ gelas1 ptg sdg1 bj bsr1 mangkuk1 ptg bsr
NasiIkan bakarTahu isiSayur bayamMelon
Prognosis
1. Ad Vitam : Ad Bonam
2. Ad Sanationam : Dubia Ad Bonam
3. Ad Functionam : Ad Bonam
LAMPIRAN