Upload
desi-trisiah
View
48
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFI) Bhakti Pertiwi Palembang
Citation preview
i
LAPORAN
OBAT TRADISIONAL
SURVEY RAMUAN TRADISIONAL DI DESA SUKARAMI
KECAMATAN LINTANG KANAN
DISUSUN OLEH :
1. Desi Trisiah (12 01 01 013)
2. Dede Okta (12 01 01 065)
3. Indah Liana Eka Putri (12 01 01 079)
4. Tiara (12 01 01 214)
5. Amelia Sulistiawati (13 01 01 004)
SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI (STIFI)
BHAKTI PERTIWI PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2014-2015
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT karena atas limpahan rahmat karunia-Nya, kami
akhirnya dapat menyelesaikan laporan yang berjudul Survey Ramuan Tradisional di
Desa Sukarami Kecamatan Lintang Kanan. Laporan ini ditulis untuk
menindaklanjuti survey yang telah dilakukan dan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Obat Tradisional.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Kepala Desa Sukarami Kecamatan
Lintang Kanan dan masyarakat setempat yang telah membantu dalam pengumpulan
data, serta dosen pembimbing, teman-teman, serta semua pihak yang membantu
dalam pembuatan laporan ini.
Kritik dan saran yang membangun kami harapkan dari semua pihak demi
kesempurnaan laporan ini. Besar harapan kami agar laporan ini dapat bermanfaat
bagi kita semua. Amin.
Palembang, Maret 2015
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
COVER .................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG ........................................................................... 1
B. TUJUAN ................................................................................................ 2
C. RUMUSAN MASALAH ...................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
NARASUMBER I
- RAMUAN I (Bau mulut, serak dan sariawan) ...................................... 4
- RAMUAN II (Ketombe) ...................................................................... 8
NARASUMBER II
- RAMUAN I (Keseleo) ......................................................................... 11
NARASUMBER III
- RAMUAN I (Darah Tinggi) ................................................................. 14
iv
NARASUMBER IV
- RAMUAN I (Penyumur peranakan dan maag) .................................... 17
- RAMUAN II (Maag kronis dan batuk asma) ....................................... 20
NARASUMBER V
- RAMUAN I (Gatal-gatal alergi) .......................................................... 23
- RAMUAN II (Gejala Maag) ................................................................ 26
NARASUMBER VI
- RAMUAN I (Darah Tinggi ) ................................................................ 28
- RAMUAN II (Maag) ............................................................................ 30
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN ...................................................................................... 33
B. SARAN .................................................................................................. 33
LAMPIRAN ........................................................................................................... 34
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Obat tradisional sudah dikenal dan digunakan di seluruh dunia sejak beribu
tahun yang lalu. Di Indonesia, penggunaan obat berbahan alam yang lebih dikenal
sebagai obat tradisional, telah meluas sejak zaman nenek moyang hingga kini dan
terus dilestarikan sebagai warisan budaya. Bahan baku obat ini, dapat berasal dari
sumber daya alam biotik maupun abiotik. Sumber daya biotik meliputi jasad renik,
flora dan fauna serta biota laut, sedangkan sumber daya abiotik meliputi sumber daya
daratan, perairan dan angkasa dan mencakup kekayaan/ potensi yang ada di
dalamnya.
Bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa, memiliki
keanekaragaman obat tradisional yang dibuat dari bahan-bahan alami bumi Indonesia,
termasuk tanaman obat. Indonesia yang dianugerahi kekayaan keanekaragaman
hayati tersebut, memiliki lebih dari 30.000 spesies tanaman dan 940 spesies di
antaranya diketahui berkhasiat sebagai obat atau digunakan sebagai bahan obat
(Puslitbangtri, 1992). Keanekaragaman hayati Indonesia ini diperkirakan terkaya
kedua di dunia setelah Brazil dan terutama tersebar di masing-masing pulau-pulau
besar di Indonesia.
vi
Desa Sukarami adalah desa yang berada pada Kecamatan Lintang Kanan dan
Kabupaten Empat Lawang Provinsi Sumatera Selatan. Desa Sukarami Lintang Kanan
cukup terkenal dengan penggunaan ramuan tradisional. Banyak masyarakat di Desa
Sukarami telah terkenal pandai meracik jamu dan obat-obatan tradisional. Beragam
jenis tumbuhan, akar-akaran, dan bahan-bahan alamiah lainnya diracik sebagai
ramuan jamu untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Ramuan-ramuan itu
digunakan pula untuk menjaga kondisi badan agar tetap sehat, mencegah penyakit,
dan sebagian untuk mempercantik diri. Kemahiran meracik bahan-bahan itu
diwariskan oleh nenek moyang secara turun temurun, dari satu generasi ke generasi
berikutnya, hingga ke zaman kita sekarang.
Bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa, memiliki
keanekaragaman obat tradisional yang dibuat dari bahan-bahan alami bumi Indonesia,
termasuk tanaman obat. Indonesia yang dianugerahi kekayaan keanekaragaman
hayati tersebut, memiliki lebih dari 30.000 spesies tanaman dan 940 spesies di
antaranya diketahui berkhasiat sebagai obat atau digunakan sebagai bahan obat
(Puslitbangtri, 1992). Keanekaragaman hayati Indonesia ini diperkirakan terkaya
kedua di dunia setelah Brazil dan terutama tersebar di masing-masing pulau-pulau
besar di Indonesia.
vii
B. TUJUAN
Untuk mengetahui ramuan tradisional apa saja yang masih digunakan oleh
masyarakat di Desa Sukarami.
Untuk mengetahui apa saja bahan dan khasiat dari ramuan tradisional yang
digunakan tersebut.
Untuk mengetahui bagaimana proses pembuatan ramuan tradisional
tersebut.
C. RUMUSAN MASALAH
Apa saja ramuan tradisional yang masih digunakan oleh masyarakat di
Desa Sukarami ?
Apa saja bahan dan khasiat dari ramuan tradisional yang digunakan
tersebut ?
Bagaimana proses pembuatan ramuan tradisional tersebut?
viii
BAB II
PEMBAHASAN
NARASUMBER I
Nama : Saniyah
Alamat : Desa Sukarami, Kecamatan Lintang Kanan, Kabupaten Empat
Lawang, Sumatera Selatan
Profesi : Dukun
Umur : 59 Tahun
RAMUAN I
Khasiat : Menghilangkan bau mulut, suara serak dan sariawan
Bahan bahan diperoleh dengan cara membeli dan mengambil dari halaman
belakang rumah.
ix
1. SIRIH
Spesies : Piper betle L
Famili : Piperaceae
Kandugan Kimia :
Sirih mengandung minyak atsiri 1% - 4,2 %, hidrosikavicol, kavicol 7,2
16,7%, kavibetol 2,7 6,2%, allypyrokatekol 0 9,6%, karvakrol 2,2 5,6%,
eugenol 26,8 -42,5%, eugenol methyl ether 4,2 15,8%, p-cymene 1,2 2,5%,
cineole 2,4 4,8%, caryophyllene 3,0 9,8%, cadinene 2,4 -15,8%, estragol,
terpenena, seskuiterpena, fenil propane, tannin, diastase 0,8 1,8%, gula, pati.
Efek Farmakologi :
Sirih mempunyai efek farmakologi antiradang,meredakan batuk, merangsang
saraf pusat, meredakan sifat mendengkur, mencegah ejakulasi prematur, peluruh
kentut. Sifat kimiawi sirih adalah rasa hangat dan pedas.
Gambar :
x
Deskripsi :
Sirih merupakan tanaman yang tumbuh merambat dan bersandar pada batang
pohon lain, tingginya dapat mencapai 5 15 m. Batang sirih berkayu lunak,
berbentuk bulat, beruas-ruas, beralur-alur, berwarna hijau keabu-abuan. Daun sirih
merupakan daun tunggal, tumbuh berseling. Pangkal daun berbenatuk jantung atau
agak bundar asimetris, ujung daun runcing, tepi dan permukaan daun rata,
pertulangan menyirip. Warna daun bervariasi, dari kuning, hijau sampai hijau tua.
Daun sirih berbau aromatis. Bunga tersusun dalam bentuk bulir, merunduk, panjang 5
15 cm, sendiri-sendiri di ujung cabang dan di ketiak daun. Buahnya adalah buah
buni, bulat, berdaging, berwarna kuning hijau, menyambung manjadi bulat panjang.
Biji berbentuk bulat.
Bagian yang digunakan : Daun
2. GAMBIR
Spesies : Uncaria gambir (Hunt.) Roxb.
Famili : Rubiaceae
Kandungan Kimia :
Kandungan yang utama dan juga dikandung oleh banyak anggota Uncaria
lainnya adalah flavonoid (terutama gambiriin), katekin (sampai 51%), zat penyamak
(22-50%), serta sejumlah alkaloid (seperti gambirtannin dan turunan dihidro- dan
okso- nya, kuersetin, zat samak katekin, merah katekin, lendir, lemak, dan malam.
xi
Efek farmakologis : Astringen, pencahar, batuk, sakit kuning, dan anti-diare.
Gambar :
Deskripsi :
Tanaman perdu, tinggi 1-3 cm. Batang tegak, bulat, percabangan simpodial,
warna cokelat pucat. tunggal, berhadapan, bentuk lonjong, tepi bergerigi, pangkal
bulat, ujung meruncing, panjang 8-13 cm, lebar 4-7 cm, warna hijau. Bunga
majemuk, bentuk lonceng, di ketiak , panjang lebih kurang 5 cm, mahkota 5 I ielai
berbentuk lonjong, warna ungu, berbentuk bulat telur, panjang lebih kurang 1,5 cm,
warna hitam. Tumbuhan perdu setengah merambat dengan percabangan memanjang.
oval, memanjang, ujung meruncing, permukaan tidak berbulu (licin), dengan tangkai
pendek. Bunganya tersusun majemuk dengan mahkota berwarna merah muda atau
hijau; kelopak bunga pendek, mahkota bunga berbentuk corong (seperti bunga kopi),
benang sari lima, dan berupa kapsula dengan dua ruang.
Bagian yang digunakan : Getah
xii
CARA PEMBUATAN RAMUAN :
Dibuat infus atau seduhan.
Cara : Masukkan kedua bahan yakni sepotong gambir dan daun sirih 3 helai ke dalam
air 1 gelas yang sedang dipanaskan. Tunggu ramuan tersebut mendidih. Setelah
mendidih, tuang dalam gelas sambil disaring.
CARA PENGGUNAAN DAN DOSIS :
Untuk berkumur 2 kali sehari, pagi dan sore. Diulang selama 7 hari.
REAKSI OBAT : -
RAMUAN II
Khasiat : Mengurangi ketombe
Bahan bahan diperoleh dari kebun pribadi.
1. LADA HITAM
Spesies : Piper nigrum L.
Famili : Piperaceae
Kandungan kimia :
Saponin, flavonoida, minyak atsiri, kavisin, resin, zat putih telur, amilum,
piperine, piperiline, piperoleine, poperanine, piperonal, dihdrokarveol, kanyo-fillene
oksida, kariptone, tran piocarrol, dan minyak lada.
xiii
Efek Farmakologis :
Mencegah kanker, mengatasi masalah pencernaan, mencegah jerawat,
mengurangi ketombe, mengatasi demam dan flu, Mencegah dan mengobati sakit
buang air kecil, melancarkan peredaran darah, khususnya di daerah kejantanan lelaki,
Lada hitam juga memiliki potensi menjadi obat baru bagi penyakit pigmen kulit yang
disebut vitiligo. Dalam istilah medis, vitiligo dikenal sebagai kondisi di mana di
sebagian wilayah kulit kehilangan pigmen normal, sehingga permukaannya tampak
memutih.
Gambar :
Deskripsi :
Lada tergolong tumbuhan merambat. Daunnya berbentuk bulat telur, tunggal,
bertangkai, letaknya berseling atau tersebar. Lada berbunga majemuk, berbentuk
bulir, dan menggantung dengan panjang bulir 3,5 sampai 22 cm, terdapat pada ujung
xiv
atau berhadapan dengan daun. Sedangkan bagian yang dipakai sebagai obat adalah
buah.
Bagian yang digunakan : Buah
CARA PEMBUATAN RAMUAN :
Dibuat dengan cara dihaluskan.
Cara : Haluskan lada hitam lalu ambil 2 sendok teh serbuk lada hitam lalu
campurkan dengan minyak kelapa.
CARA PENGGUNAAN DAN DOSIS :
Dioleskan pada kulit kepala yang berketombe, setelah satu jam, cuci dengan sampo.
REAKSI OBAT : -
xv
NARASUMBER II
Nama : Saiful Bacharudin
Alamat : Desa Sukarami, Kecamatan Lintang Kanan, Kabupaten Empat
Lawang, Sumatera Selatan
Profesi : Guru
Umur : 41 Tahun
RAMUAN I
Khasiat : Mengatasi Keseleo
Bahan bahan diperoleh dari halaman belakang rumah.
1. KENCUR
Spesies : Kaempferia galangal L.
Famili : Zingiberaceae
xvi
Kandugan Kimia :
Mengandung minyak atsiri yang tersusun dari monoterpenoid, sesquiterpenoid,
borneol, kamfene, p-metoksistiren, n-pentadekan, p-metoksistirene dan flavonoid.
Efek Farmakologi : Mengatasi kesele dan pegal-pegal.
Gambar :
Deskripsi :
Kencur adalah tanaman herba rendah, tegak, daun mendatar tanah. Rimpang :
merayap, bercabang-cabang, membulat semacam umbi, akar berdaging berakhir
dengan umbi bulat 1 1,5 cm, aromatic, luar coklat, dalam putih. Batang : batang
semu dibentuk oleh pelepah daun. Daun : tunggal, berjumlah 2, jarang 1 atau 3,
mendatar tanah, elip lebar atau membulat, pangkal membulat. Bunga : susunan sepal,
lebih dari 4 cm, 4 -12 atau lebih bunga, daun pelindung 2 tempat, 3 3,5 cm.
Bagian yang digunakan : Umbi
xvii
CARA PEMBUATAN RAMUAN :
Dibuat dengan cara dihaluskan
Cara : 4 siung kencur dihaluskan, ditambah tepung beras, diaduk sampai mengental.
CARA PENGGUNAAN DAN DOSIS :
dibalurkan pada bagian tubuh yang sakit, 1kali sehari.
REAKSI OBAT : -
xviii
NARASUMBER III
Nama : Zarni
Alamat : Desa Sukarami, Kecamatan Lintang Kanan, Kabupaten Empat
Lawang, Sumatera Selatan
Profesi : Petani
Umur : 61 Tahun
RAMUAN I
Khasiat : Mengatasi Darah Tinggi
Bahan bahan diperoleh dari halaman belakang rumah.
1. MAHKOTA DEWA
Spesies : Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl.
Famili : Thymelaeaceae
xix
Kandungan Kimia :
Kulit buah mengandung alkaloid, saponin, flavonoid. Daging buah
mengandung Alkaloid, tanin, flavonoid, fenol, saponin, lignin, minyak atsiri, sterol.
Efek farmakologis : Menurunkan darah tinggi.
Gambar :
Deskripsi :
Bentuknya layaknya pohon yang tumbuh ke atas (tidak merambat) dan
memiliki usia yang tergolong panjang atau parenial. Tinggi maksimal mahkota dewa
adalah 1 hingga 2,5 meter.
Batang pohon : berkayu, silindris, berwarna coklat dengan permukaan
cenderung kasar dan dilengkapi dengan sistem percabangan yang miring ke atas.
Akar : tunggang. Daun : bentuk menjorong dengan panjang 7 sampai 10 cm dan lebar
2 sampai 2,5 cm, warnanya hijau tua dan tersusun secara folia oposita atau
xx
berhadapan. Buah : pada usia muda berwarna hijau saat matang berwarna merah
terang, tersusun atas serat dan air dan memiliki biji.
Bagian yang digunakan : Daging buah
CARA PEMBUATAN RAMUAN :
Dibuat dengan diseduh
Cara : 1 genggam daging buah diiris tipis, dijemur sampai kering, diseduh dengan
1gelas air panas sampai berubah warna kecoklatan.
CARA PENGGUNAAN DAN DOSIS :
Diminum, 3 kali sehari
REAKSI OBAT : -
xxi
NARASUMBER IV
Nama : Karnoto
Alamat : Desa Sukarami, Kecamatan Lintang Kanan, Kabupaten Empat
Lawang, Sumatera Selatan
Profesi : Tetua
Umur : 57 Tahun
RAMUAN I
Khasiat : Penyubur peranakan dan membantu mengobati maag
Bahan bahan diperoleh dari halaman belakang rumah.
1. KUNYIT PUTIH
Spesies : Curcuma mangga Val.
Famili : Zingiberaceae
xxii
Kandugan Kimia :
Rimpang kunyit putih (Curcuma mangga Val.) mengandung bahan minyak
atsiri, amilum, tanin, gula dan damar (Muhisah, 1999) Syukur (2003). Komponen
yang terdapat dalam rimpang kunyit putih (Curcuma mangga Val.) yaitu myrcene
(81,4%), -ocimene (5,1%), -pinene (3,7%), -pinene (2,9%), minyak atsiri
(0,28%), dan kurkumin (3%). Selain itu rimpang dan daunnya mengandung saponin,
flavonoid dan polifenol.
Efek Farmakologi :
Kunyit putih memiliki kandungan zat ribosome inactivating protein (RIP) yang
bisa digunakan untuk mematikan atau menonaktifkan kanker karena kandungan zat
tersebut akan menempel di bagian sel yang tidak normal (kanker), dapat membantu
dalam penyuburan peranakan dan mengatasi sakit maag.
Gambar :
xxiii
Deskripsi :
Tanaman kunyit putih (Curcuma mangga Val.) merupakan tanaman semak
berumur tahunan. Tanaman ini mempunyai tinggi 50-75 cm, bentuk batang semu
yang tersusun dari pelepah-pelepah daun. Daun berwarna hijau, berbentuk seperti
mata lembing bulat lonjong di bagian ujung dan pangkalnya. Panjang daun 30-60 cm
dengan lebar daun 7,5-12,5 cm, tangkai daunnya panjang sama dengan panjang
daunnya. Permukaan atas dan bawah daun agak licin, tidak berbulu. Tanaman ini
mempunyai bunga majemuk berbentuk bulir yang muncul dari bagian ujung batang.
Mahkota bunga berwarna kuning mudaatau hijau keputihan, panjang 2,5 cm. Kunyit
putih memiliki rimpang berbentuk bulat, renyah, dan mudah dipatahkan. Kulitnya
dipenuhi semacam akar serabut yang halus hingga menyerupai rambut. Rimpang
utamanya keras, bila dibelah tampak daging buah berwarna kekuning-kuningan di
bagian luar dan putih kekuningan di bagan tengahnya. Rimpang berbau aromatis
seperti bau mangga, dan rasanya mirip mangga sehingga masyarakat menyebutnya
temu mangga.
Bagian yang digunakan : Rimpang
CARA PEMBUATAN RAMUAN :
Dibuat dengan cara diambil patinya
Cara : Kunyit putih diparut sampai halus, disaring dan ambil patinya, lalu ditambah
telur ayam kampung.
xxiv
CARA PENGGUNAAN DAN DOSIS :
Diminum 1 kali sehari sebelum tidur.
REAKSI OBAT : -
RAMUAN II
Khasiat : Mengatasi maag kronis dan batuk asma.
Bahan bahan diperoleh dengan cara membeli.
1. BAWANG PUTIH
Spesies : Allium sativum
Famili : Alliaceae
Kandugan Kimia :
Senyawa karakteristik yang terkandung di dalamnya adalah turunan sicstein
yang berkaitan erat dengan senyawa g-glutamil dipeptida.
Bawang putih mengandung 0,2% minyak atsiri yang berwarna kuning kecoklatan,
dengan komposisi utama adalah turunan asam amino yang mengandung sulfur (aliin,
0,2-1%, dihitung terhadap bobot segar). Pada proses destilasi atau pengirisan umbi,
aliin berubah menjadi alisin.
Kandungan yang lain adalah alil sulfida dan alil propil disulfida, sejumlah kecil
polisulfida, alil divinil sulfida, alil vinil sulfoksida, trans-Ajoen-2-vinil-[4H]-1,3-
ditiin, metil-aliltrisulfida, cis-Ajoen, 3-vinil-[4H]-1,2-ditiin, Dialiltrisulfida, adenosin.
xxv
Kadar Alliin sangat tergantung dari penyiapan simplisia (pada cara penyiapan
simplisia yang kurang baik, maka 1/4 bagian aliin akan mengalami perubahan).
Bobot jenis minyak atsiri bawang putih berkisar antara 1,046-1,057. alisin adalah
senyawa yang memberikan bau khas bawang putih. Bawang putih juga mengandung
saponin, tuberholosida, dan senyawa fosforus (0,41%).
Efek Farmakologi :
Bawang putih menimbulkan sedikit efek samping, tetapi dosis yang tinggi dapat
menyebabkan sakit perut atau gangguan pada usus, seperti sensasi terbakar di mulut
atau perut, mulas, gas, mual, muntah, bau badan, dan diare.Bahkan dapat
menimbulkan resiko besar pendarahan pasca operasiyang dimana hal ini terutama
terjadi bila dipakai bawang putih mentah.Selain itu, baunya dapat dianggap sebagai
efek samping yang kurang sedap.
Gambar :
xxvi
Deskripsi :
Bawang putih tumbuh secara berumpun dan berdiri tegak sampai setinggi 30 -
75 cm, mempunyai batang semu yang terbentuk dari pelepah-pelepah daun. Helaian
daunnya mirip pita, berbentuk pipih dan memanjang. Akar bawang putih terdiri dari
serabut-serabut kecil yang bejumlah banyak dan setiap umbi bawang putih terdiri dari
sejumlah anak bawang (siung) yang setiap siungnya terbungkus kulit tipis berwarna
putih.
Bagian yang digunakan : Umbi
CARA PEMBUATAN RAMUAN :
Dibuat dengan cara di seduh.
Cara : 2- 3 bawang putih ditambah air hangat gelas , kemudian ditambah madu,
tambah telur ayam yang diambil kuningnya saja, tambah sedikit garam.
CARA PENGGUNAAN DAN DOSIS :
Diminum sebelum tidur, satu minggu 2 kali.
REAKSI OBAT : -
xxvii
NARASUMBER V
Nama : Sarmono
Alamat : Desa Sukarami, Kecamatan Lintang Kanan, Kabupaten Empat
Lawang, Sumatera Selatan
Profesi : Petani
Umur : 45 Tahun
RAMUAN I
Khasiat : Mengatasi gatal-gatal (alergi)
Bahan bahan diperoleh dari halaman belakang rumah
1. SIRIH
Spesies : Piper betle L
Famili : Piperaceae
xxviii
Kandugan Kimia :
Sirih mengandung minyak atsiri 1% - 4,2 %, hidrosikavicol, kavicol 7,2
16,7%, kavibetol 2,7 6,2%, allypyrokatekol 0 9,6%, karvakrol 2,2 5,6%,
eugenol 26,8 -42,5%, eugenol methyl ether 4,2 15,8%, p-cymene 1,2 2,5%,
cineole 2,4 4,8%, caryophyllene 3,0 9,8%, cadinene 2,4 -15,8%, estragol,
terpenena, seskuiterpena, fenil propane, tannin, diastase 0,8 1,8%, gula, pati.
Efek Farmakologi :
Sirih mempunyai efek farmakologi antiradang,meredakan batuk, merangsang
saraf pusat, meredakan sifat mendengkur, mencegah ejakulasi prematur, peluruh
kentut. Sifat kimiawi sirih adalah rasa hangat dan pedas.
Gambar :
xxix
Deskripsi :
Sirih merupakan tanaman yang tumbuh merambat dan bersandar pada batang
pohon lain, tingginya dapat mencapai 5 15 m. Batang sirih berkayu lunak,
berbentuk bulat, beruas-ruas, beralur-alur, berwarna hijau keabu-abuan. Daun sirih
merupakan daun tunggal, tumbuh berseling. Pangkal daun berbenatuk jantung atau
agak bundar asimetris, ujung daun runcing, tepi dan permukaan daun rata,
pertulangan menyirip. Warna daun bervariasi, dari kuning, hijau sampai hijau tua.
Daun sirih berbau aromatis. Bunga tersusun dalam bentuk bulir, merunduk, panjang 5
15 cm, sendiri-sendiri di ujung cabang dan di ketiak daun. Buahnya adalah buah
buni, bulat, berdaging, berwarna kuning hijau, menyambung manjadi bulat panjang.
Biji berbentuk bulat.
Bagian yang digunakan : Daun
CARA PEMBUATAN RAMUAN :
Dibuat dengan cara direbus
Cara : Daun sirih hijau diambil 5 helai dan daun sirih merah diambil 3 helai, rebus
dengan air secukupnya.
CARA PENGGUNAAN DAN DOSIS :
Diminum 2 kali sehari
REAKSI OBAT : -
xxx
RAMUAN II
Khasiat : Mengatasi gejala maag
Bahan bahan diperoleh dengan cara membeli.
1. KACANG HIJAU
Spesies : Vigna Radiata L
Famili : Papilionaceae
Kandugan Kimia :
Sterol/ terpen, saponin, antitrypsin, tannin, asam amino leusin, arginine,
isoleusin, valin, lisin, asam oleat, asam, thiamin, riboflavin, niasin.
Efek Farmakologi : Mengatasi gejala maag
Gambar :
xxxi
Deskripsi :
Kacang hijau merupakan tanaman pangan semusim berupa semak yang tumbuh
tegak. Tanaman kacang hijau adalah tanaman yang berumur pendek, perakaran
tanaman kacang hijau berakar banyak yang membentuk bintil akar (nodul) akar.
Akarnya tunggang , batangnya bulat dan berbuku-buku, berbulu berwarna hijau atau
coklat kemerahan,daun tumbuh majemuk, terdiri dari tiga helai anak daun tiap
tangkai, helai daun berbentuk oval dengan bagian ujung lancip, bungaberbentuk
seperti kupu-kupu berwarna kuning pucat, buah berbentuk polong, setiap
polongberrisi 10-15 biji memiliki rambut-rambut pendek atau berbulu.
Bagian yang digunakan : Buah
CARA PEMBUATAN RAMUAN :
Dibuat dengan cara diseduh.
Cara : Ambil kacang ijo segelas, disangrai sampai hitamkemudian ditumbuk sampai
halus dan dibuat seperti kopi.
CARA PENGGUNAAN DAN DOSIS :
Diminum 2-3 kali sehari
REAKSI OBAT : -
xxxii
NARASUMBER VI
Nama : Wandioh
Alamat : Desa Sukarami, Kecamatan Lintang Kanan, Kabupaten Empat
Lawang, Sumatera Selatan
Profesi : Petani
Umur : 52 Tahun
RAMUAN I
Khasiat : Mengatasi Darah Tinggi
Bahan bahan diperoleh dengan cara membeli.
1. ALPUKAT
Spesies : P. americana
Famili : Lauraceae
xxxiii
Kandugan Kimia :
Buah dan daun buah alpukat mengandung saponin, alkaloida dan flavonoida,
serta tanin. Daun alpukat mengandung polifenol, quersetin, dan gula alkohol. Alpukat
juga mengandung betakaroten, klorofil, vitamin E, dan vitamin B-kompleks yang
berlimpah dalam alpukat.
Efek Farmakologi :
Efek farmakologis alpukat adalah peluruh kencing (diuretik) dan astringen.
Selain itu, daun dan kulit ranting memiliki efek farmakologis, seperti peluruh kentut
(karminatif), penyembuh batuk, pelancar menstruasi, emollient, dan antibakteri.
Gambar :
Deskripsi :
Pohon alpukat bisa tumbuh hingga ketinggian 20 m. Daun memiliki ukuran
antara 12 s/d 25 cm. Bunga alpukat letaknya tersembunyi dan memiliki warna hijau
kekuningan, ukuran bunga 5-10 mm. Buah alpukat memiliki tipe buni, kulit buah
xxxiv
berwarna hijau tua hingga ungu dengan tekstur kulit yang lembut. Pertumbuhan buah
tergantung dari masing-masing varietas alpukat itu sendiri. Daging buah umumnya
memiliki warna hijau muda dengan warna kuning pada bagian dekat biji. Daging
buah memiliki rasa gurih dan bertekstur lembut.
Bagian yang digunakan : Daun
CARA PEMBUATAN RAMUAN :
Dibuat dengan cara direbus
Cara : Daun alpukat direbus dengan 2 gelas air, jadikan 1 gelas.
CARA PENGGUNAAN DAN DOSIS :
Diminum 2-3 gelas sehari.
REAKSI OBAT : -
RAMUAN II
Khasiat : Mengatasi Maag
Bahan bahan diperoleh dengan cara membeli.
1. Mentimun
Spesies : Cucumis sativus L.
Famili : Cucurbitaceae
xxxv
Kandugan Kimia :
Sebuah mentimun segar, umumnya mengandung 0,65% protein, 0,1% lemak
dan 2,2% karbohidrat. Selain itu ketimun juga mengandung zat bermanfaat lainnya,
seperti kalsium, zat besi, magnesium, fosforus, vitamin A, vitamin B1, vitamin B2
dan vitamin C.
Efek Farmakologi :
Penyegar badan, penyejuk, peluruh kencing, menghaluskan dan melemaskan
kulit. Daun: Perangsang muntah.
Gambar :
Deskripsi :
Mentimun merupakan suatu jenis tanaman merambat yang buahnya terutama
dimakan sebagai lalap dan sayur. Tanaman ini termasuk dalam anggota suku labu-
labuan. Ketimun diduga berasal dari daerah pegunungan Himalaya di India Utara. Di
negeri itu, ketimun telah ditanam selama 3000 tahun.
xxxvi
Mentimun dibudidayakan dimana-mana, baik di ladang, halaman rumah, atau di
rumah kaca. Tanaman ini tidak tahan terhadap hujan yang terus menerus.
Pertumbuhannya memerlukan kelembaban udara yang tinggi, tanah subur yang
gembur, dan mendapat sinar matahari penuh dengan drainage yang baik.
Bagian yang digunakan : Buah
CARA PEMBUATAN RAMUAN :
Dibuat dengan cara dikeruk bijinya
Cara : Dikeruk bijinya, lalu ditambahkan madu secukupnya.
CARA PENGGUNAAN DAN DOSIS :
Diminum pada saat sakit.
REAKSI OBAT : -
xxxvii
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Hasil Survey :
Ada enam narasumber yang diwawancarai dan didapatkan 10 ramuan
tradisional, yang masing-masing berkhasiat untuk mengatasi bau mulut, serak dan
sariawan, mengurangi ketombe, keseleo, darah tinggi, penyubur peranakan, batuk
asma, dan gatal-gatal (alergi)>
B. SARAN
Penulis mengharapkan agar ramuan tradisional pada laporan ini dapat
dikembangkan menjadi Obat Herbal Terstandar (OHT) dan Obat Herbal
menjadi Fitofarmaka.
Penulis mengharapkan agar laporan ini dapat dilanjutkan sebagai bahan
penelitian untuk skripsi.
xxxviii
LAMPIRAN
Foto Bersama Narasumber
Foto Bersama Narasumber
xxxix
Kebun Lada Narasumber