Upload
nurnaningsi-husain
View
220
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/21/2019 laporan suspensi.docx
1/17
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Farmasi adalah ilmu yang mempelajari cara membuat, mencampur,
meracik, memformulasi, mengidentifikasi ,mengombinasi, menganalisis,
serta menstandarkan obat dan pengobatan juga sifat-sifat obat beserta
pendistribusian dan menggunaannya secara aman. Farmasi dalam bahasa
Yunani (Grek ) disebut farmakon yang berarti medika atau obat (Syamsuni :
)
!alam bidang industri farmasi, perkembangan tekhnologi farmasisangat berperan aktif dalam peningkatan kualitas produksi obat-obatan. "al
ini banyak ditunjukan dengan banyaknya sediaan obat-obatan yang
disesuaikan dengan karakteristik dari #at aktif obat, kondisi pasien dan
penigkatan kualitas obat dengan meminimalkan efek samping obat tanpa
harus mengurangi atau mengganggu dari efek farmakologis #at aktif obat.
Sekarang ini banyak bentuk sediaan obat yang kita jumpai dipasaran
salah satunya adalah suspensi.Suspensi adalah sistem terdispersi dimana
bahan obat yang tidak larut terdispersi dalam cairan pemba$a. !an sebagai
pemba$a dari suspensi yaitu berupa air dan minyak. %lasan bahan obat
diformulasikan dalam bentuk sediaan suspensi yaitu bahan obat mempunyai
kelarutan yang kecil atau tidak larut dalam air, tetapi diperlukan dalam
bentuk sediaan cair, mudah diberikan kepada pasien yang mengalami
kesulitan untuk menelan, diberikan pada anak-anak, untuk menutupi rasa
pahit atau aroma yang tidak enak pada bahan obat (&'S th:*+)
1
7/21/2019 laporan suspensi.docx
2/17
I.2 Maksud dan Tujuan
I.2.1 Maksud
. %gar dapat mengetahui proses pembuatan sediaan suspensi.. %gar dapat terampil mengerjakan resep-resep sediaan suspensi.
I.2.2 Tujuan
1. ntuk mengetahui cara pembuatan sediaan suspensi.
. ntuk mengetahui lebih mendalam aturan dalam pembuatan
larutan khususnya untuk sediaan suspensi.
2
7/21/2019 laporan suspensi.docx
3/17
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Ter! U"u"
enurut /achman, Suspensi adalah sistem heterogen dari fase. Fase
kontinyu atau eksternal biasanya berupa cairan atau semipadat dan fase
terdispersi atau internal terdiri dari bahan partikulat yang tidak larut tetapi
terdispersi dalam fase kontinyu, bahan tidak larut dapat ditujukan untuk
absorbsi fisiologis atau fungsi penyalutan internal atau eksternal.
enurut Farmakope 0ndonesia edisi 01, Suspensi adalah sediaan cair
yang mengandung partikel padat tidak larut yang terdispersi dalam fase cair.
enurut Farmakope 0ndonesia edisi 000, Suspensi adalah sediaan yang
mengandung bahan obat padat dalam bentuk halus dan tidak larut,
terdispersi dalam cairan pemba$a.
enurut !2 arthin, Suspensi adalah proses penyiapan bahan
homogen yang terdiri dari fase terdispersi atau fase internal yaitu padatan
dan fase kontinyu yaitu cairan.
enurut &'S th, Fisika kimia mendefinisikan kata 3suspensi4
sebagai sistem dua fase yang terdiri dari serbuk terbagi halus yang
didispersikan dalam padatan, cairan atau gas.
Suspensi merupakan sediaan cair yang mengandung partikel padat
tidak larut yang terdispersi dalam fase cair. 5eberapa suspensi dapat
langsung digunakan, sedangkan yang lain berupa campuran padat yang
harus dikonstitusikan terlebih dahulu dengan pemba$a yang sesuai segera
sebelum digunakan .
Suspensi merupakan termodinamika tidak stabil, dimana terdapat
padatan yang tidak larut dari suspensi yang menyebabkan adanya tegangan
antarmuka dan memerlukan energi bebas permukaan untuk menstabilkannya
sehingga energi besas permukaan tidak sama dengan nol (6 F78).
3
7/21/2019 laporan suspensi.docx
4/17
9euntungan sediaan suspensi, antara lain :
. 5aik digunakan untuk pasien yang sukar menelan tabletkapsul terutama
anak-anak.
. emiliki homogenitas tinggi.
+. /ebih mudah diabsorpsi daripada tabletkapsul (karena luas permukaann
kontak antara #at aktif dan saluran cerna meningkat)
;. !apat menutupi rasa tidak enak atau pahit dari obat
*. engurangi penguraian #at aktif yang tidak stabil yang tidak stabil dalam
air.
9erugian bentuk suspensi antara lain sebagai berikut :
. emiliki kestabilan yang rendah (pertumbuhan 9ristal (jika jenuh),
degradasi, dll
.
7/21/2019 laporan suspensi.docx
5/17
merupakan hubungan linier.%rtinya semakin besar ukuran partikel maka
semakin kecil luas penampangnya (/achman,88).
. 9ekentalan 1iskositas
9ekentalan suatu cairan mempengaruhi pula kecepatan aliran dari cairan
tersebut, makin kental suatu cairan kecepatan alirannya makin turun (kecil).
"al ini dapat dibuktikan dengan hukum 4 S?29@S4
+.
7/21/2019 laporan suspensi.docx
6/17
. 5agaimana juga, dalam peristi$a terjadinya sedimentasi, sediment harus
tidak membentuk endapan yang keras. @ndapan tersebut harus dapat
terdispersi kembali dengan usaha yang minimum dari pasien.
+. 'roduk harus mudah untuk dituang, memiliki rasa yang menyenangkan
dan tahan terhadap serangan mikroba.
embasahkan partikel :
embasahkan partikel dari serbuk yang tidak larut dalam cairan pemba$a
(langkah penting)
udah dan sukar terbasahinya serbuk tergantung besarnya sudut kontak
yaitu sudut yang terbentuk antara serbuk dengan permukaan cairan
Sudut kontak C 8D : serbuk mengambang terapung diatas cairan
Sudut kontak E 8D : serbuk menyeludup mengambang di ba$ah cairan
?idak ada sudut kontak : serbuk tenggelam
Serbuk dengan sudut kontak yang besar : sukar dibasahi oleh air
(hidrofob)
ntuk menurunkan tegangan antarmuka antara partikel padat pada cairan
pemba$a ditambahkan #at pembasah ($etting agent) atau surfaktan
>ontoh pembasah : gliserin, propilen glikol, larutan gom dan sebagainya.
'embuatan suspensi
enggunakan pensuspensi 'S ('ulBis ummosus)
5anyaknya 'S tidak tergantung pada banyaknya serbuk dan hanya
tergantung pada banyaknya serbuk dan hanya tergantung pada besarnya
Bolume cairan.
ntuk #at berkhasiat keras : 'S G yang tidak berkhasiat keras 'S G
dari jumlah cairan.
5ahan yang tidak larut dicampur digerus dengan 'S didalam
lumpang. 9emudian tambahkan air sebanyak H A 'S yang dipakai.
7/21/2019 laporan suspensi.docx
7/17
>arboadsorbens, carbo ligni : sebagai obat diare tidak boleh ditambah 'S
(lender) karena dapat mengura ngi daya kerjanyaII.2 Ura!an Ba#an
1. >hloramphenicol (Farmakope 0ndonesia @disi 000 : ;+)
Iama &esmi : >hlorampenicullum
Iama /ain : 9loramfenikol
&umus Struktur :
2" "
> > -- >"2"
" I">22">l
&umus olekul : >">lI2*'emerian : "ablur halus berbentuk jarum atau lempeng
memanjang putih sampai putih kelabu atau putih
kekuninganJ tidak berbauJ rasa sangat pahit
9elarutan : /arut dalam lebih kurang ;88 bagian air dalam ,*
bagian etanol G ', dan dalam H bagian
propilenglikol 'J sukar larut dalam kloroform 'dalam eter '.
9egunaan : Sebagai antibiotikum
'enyimpanan : !alam $adah tertutup baik, terlindung dari cahaya
7
7/21/2019 laporan suspensi.docx
8/17
2. Ia >> (Farmakope 0ndonesia @disi 000 : ;8)
Iama &esmi : carboAy methyl cellulosum natrium
Iama /ain : karboksi metal sellulosa natrium&umus Struktur :
" 2" "
2
2
>"2&umus olekul : >+";=I2=">o;"2
'emerian : Serbuk atau granul, putih sampai krim higroskopik
9elarutan : udah terdispersi dalam air membentuk larutan
kolodalJ tidak larut dalam pelarut organik lain9egunaan : Sebagai #at tambahan dan bahan pelarut
'enyimpanan : !isimpan dalam $adah tertutup rapat baik
$. 'olysorbatum 8 (Farmakope 0ndonesia @disi 01 : =)
Iama &esmi : 'olysorbatum 8
Iama lain : 'olisorbat 8
&umus Struktur :
&umus olekul : >=;";2='emerian : >airan seperti minyak, jernih ber$arna kuning
muda hingga coklat mudaJ bau khas lemathJ rasa
pahit dan hangat
9elarutan : Sangat mudah larut dalam air, larutan tidak
berbau dan praktis tidak ber$arnaJ larut dalam
etanol dalam etil asetil tidak larut dalam minyakmieral
9egunaan : Sebagai bahan pelarut dan sebagai peningkat
pembasah dan laju disolus
'enyimpanan : !alam $adah tertutup baik
%. 'ropilen likol (Farmakope 0ndonesia @disi 000 : *+;)
Iama &esmi : 'ropylenglycolum
Iama /ain : 'ropilenglikol
&umus Struktur : >"+->"(2")->"2"
&umus olekul : >+"2
8
7/21/2019 laporan suspensi.docx
9/17
'emerian : >airan kental, jernih, tidak ber$arna, tidak berbau,
rasa agak manis, higroskopik
9elarutan : !apat dicampur dengan air, dengan etanol (*G) '
dan dengan kloroform ', larut dalam = bagian eter,
tidak dapat dicampur dengan eter, minyak tanah '
dan dengan minyak lemak
9egunaan : Kat ?ambahan ('elarut)
'enyimpanan : !alam $adah tertutup baik
*. Sirup SimpleA (Farmakope 0ndonesia @disi 000 : *=H)
Iama resmi : Sirupus Simpleks
Iama lain : Sirup SimpleA
&umus molekul : >="8='emerian : cairan jernih, tidak ber$arna
9elarutan : /arut dalam etanol konsentrasi kurang dari **G
9egunaan : Sebagai #at tambahan, pemanis
'enyimpanan : !alam $adah tertutup rapat di tempat sejuk
9
7/21/2019 laporan suspensi.docx
10/17
&. %Lua !estillata (Farmakope 0ndonesia @disi 000 : =)
Iama &esmi : %Lua !estillata
Iama /ain : %ir suling&umus Struktur : " M 2M "
&umus olekul : "2
'emerian : >airan jernih, tidak ber$arna, tidak berbau
9elarutan : 5ercampur dangan sebagian pelarut polar
9egunaan : Sebagai bahan pelarut
'enyimpanan : !alam $adah tertutup baik
10
7/21/2019 laporan suspensi.docx
11/17
BAB III
MET'DE KE(JA
III.1 Alat dan Ba#an
III.1.1 Alat )ang d!gunakan
. %lu
. 5atang pengaduk
+. 5otol =8 ml
;. >a$an porselin
*. elas kimia
=. elas ukur
H. /ap kasar
. /ap halus
. Ieraca analitik8. 'ipet
. Sudip
III.1.2 Ba#an )ang d!gunakan
1. %Luadest
2. >hloramphenicol
$. Iatrium >arboAy ethyl >ellulosum (Ia >>)
%. 'olysorbatum 8
*. 'ropilenglikol
&. Sirup simleA
11
7/21/2019 laporan suspensi.docx
12/17
III.2 +ara kerja
. !i siapkan alat dan bahan.
. !i kalibrasi botol =8 ml.$. !i timbang chloramphenicol sebanyak ,* gram, Ia->> sebanyak
8,= gram, polysorbatum 8,+ gram, propilenglikol sebanyak gram,
sirup simpleA gram dan air sebanyak =8 ml.
%. !i siapkan lumpang :
/umpang pertama di masukan Ia->> sebanyak 8,= gram
kemudian di tambahkan air panas sebanyak ml di gerus hingga
membentuk mucilago.
/umpang kedua di masukkan chloramphenicol, di tambahkan
pollysorbatum 8 sebagaipembasah, kemudian di gerus hingga
homogeny kemudian di tambahkan propilenglikol sebanyak
gram.
*. !i campurkan bahan yang ada di lumpang dua ke lumpang satu hingga
membentuk suspense di gerus hingga hallus dan homogen kemudian
ditambahkan sirup simpleA sebanyak gram di gerus kembali hingga
halus dan homogen.
=. !imasukkan semua bahan dalam botol yang sudah dikalibrasimenggunakan batang pengaduk dengan cara di alirkan.
H. !itambahkan air hingga batas kalibrasi.
. !i beri etiket putih 3kocok dahulu4
12
7/21/2019 laporan suspensi.docx
13/17
BAB I,
HASIL PEN-AMATAN DAN PEMBAHASAN
I,.1 Has!l Penga"atan
1. (ese
2. Naras! (ese
13
Dr.Iskandar SPD
SIP %/0 Kande0 2%
Jl. ,eteeran selatan N. $2 Kta -rntal
Tel 3%$*45*6*7*%
orontalo, H aret 8;
( chloram fenicol * mg
Ia >> *8 mg
'olysorbatum 8 8,* ml
'ropilenglikol
Sirup simpleA ,*
%Lua destilata * ml
m.f susps da in fl =8 ml no
+. d. d 0 >. p.c
'ro : 5unga
mur : ?ahun
%lamat :
7/21/2019 laporan suspensi.docx
14/17
R/ 8 recipe : ambilah
m.f : misce fac : campur dan buatlah
susps : suspensi : suspensida in : da in : ke dalam
fl : fulcon : botol
=8 : seAaginta : enam puluh
Io : numero : sebanyak
: unus : satu
: signa : tandailah
t.dd : ter de die : tiga kali sehari
cth : cochlear thea : sendok teh
p.c :post coenam : sesudah makan
(0lmu &esep : AB-AABii)
$. Ind!kas!
>hloran fenicol
>hloramphenicol merupakan obat untuk penyakit tifus dan paratifus,
infeksi salonela, ". influen#a, riketsia gram negatif yang menyebabkan
bakterimia meningkat ( informasi spesialite obat : 8=).
%. 9ar"aklg!
5ekerja dengan menghambat sintesis protein kuman. 2bat ini
terikat pada ribosom subunit sos dan menghambat en#im peptidil
transferase sehingga ikatan peptide tidak terbentuk pada proses sintesis
protein kuman. @fek toksik berhubungan dengan mekanisme kerja obat
ini. 9loramfenikol umumnya bersifat bakteriostatik setelah pemberian
oral, kloramfenikol diserap dengan cepat. 9adar puncak dalam darah
tercapai dalam jam. ntuk pemberian secara parenteral digunakan
kloramfenikol suksinal yang akan dihidrolisis dalam jaringan dan
membebaskan kloramfenikol. !alam dosis terapi, kloramfenikol
menghambat biotransformasi tolbutamid, penitoin, dikumarol, dan
obat yang dimetabolisme oleh en#im mikrosom hepar. !engan
demikian toksitas obat-obat ini lebih tinggi bila diberikan bersama
kloramfenikol. 0nteraksi obat dengan fenobarbial dan rifampisin akan
memperpendek $aktu paruh dari kloramfenikol sehingga kadar obat
14
7/21/2019 laporan suspensi.docx
15/17
ini dalam darah menjadi subterapeutik (Farmakologi dan terapi edisi
* : H88)
*. Per#!tungan Ba#an dan Ds!s
Per#!tungan Ba#an
60
5=12
. >hloramphenicol N O * mg N *88 mg N ,* gram
. 'olysorbatum 8 N O * mg N +88 mg N 8,+ gram
+. 'ropilenglikol N O N gram
;. Ia >> N O *8 mg N =88 mg N 8,= gram*. Sirup simpleA N O ,* N gram
=. %Lua destilata N O * N =8 ml
I,.2 Pe":a#asan
enurut /achman, Suspensi adalah sistem heterogen dari fase.
Fase kontinyu atau eksternal biasanya berupa cairan atau semipadat dan
fase terdispersi atau internal terdiri dari bahan partikulat yang tidak larut
tetapi terdispersi dalam fase kontinyu, bahan tidak larut dapat ditujukan
untuk absorbsi fisiologis atau fungsi penyalutan internal atau eksternal.
enurut Farmakope 0ndonesia edisi 01, Suspensi adalah sediaan
cair yang mengandung partikel padat tidak larut yang terdispersi dalam
fase cair.
enurut Farmakope 0ndonesia edisi 000, Suspensi adalah sediaan
yang mengandung bahan obat padat dalam bentuk halus dan tidak larut,
terdispersi dalam cairan pemba$a.
'ada percobaan ini dibuat suspensi chloramfenikol obat ini di
tujukan untuk penyakit tifus dan paratifus, infeksi salonela, ". influen#a,
riketsia gram negatif yang menyebabkan bakterimia meningkat.
'ada pembuatan suspensi kloramfenikol dimana kelarutan dari #at
aktif yaitu kloramfenikol yang praktis tidak larut dalam air sehingga dibuat
sediaan suspensi. kloramfenikol memiliki sudut kontak lebih dari 8o
sehingga harus digunakan pembasah untuk menurunkan sudut kontak,
dalam formula ini pembasah yang digunakan adalah polysorbatum 8.
'embuatan suspensi kloramfenikol dibuat dengan membasahi
terlebih dahulu kloramfenikol dengan polusorbatum kemudian di
15
7/21/2019 laporan suspensi.docx
16/17
tambahkan propilenglikol, kemudian di gerus hingga homogen. !i
campurkan dengan mucilago yang telah di buat sebelumnya hingga
membentuk suspensi dan kemudian di gerus hingga homogen dan di
tambahkan sirup simpleA kemudian digerus kembali. !i masukkan semua
bahan dalam botol yang sudah di kalibrasi menggunakan batang pengaduk
dengan cara dialirkan. !i tambahkan air hingga batas kalibrasikemudian
di beri etiket putih 3kocok dahulu4
16
7/21/2019 laporan suspensi.docx
17/17
BAB I,
PENUTUP
,.1 Kes!"ulan
!ari pembahasan di atas dapat disimpuklan bah$a :
. >ara pembuatan suspensi yaitu 'embuatan suspensi kloramfenikol
dibuat dengan membasahi terlebih dahulu kloramfenikol dengan
polusorbatum kemudian di tambahkan propilenglikol, kemudian di
gerus hingga homogen. !i campurkan dengan mucilago yang telah
di buat sebelumnya hingga membentuk suspensi dan kemudian di
gerus hingga homogen dan di tambahkan sirup simpleA kemudiandigerus kembali. !i masukkan semua bahan dalam botol yang sudah
di kalibrasi menggunakan batang pengaduk dengan cara dialirkan.
!i tambahkan air hingga batas kalibrasikemudian di beri etiket
putih 3kocok dahulu4
. %turan dalam pembuatan suspensi yaitu :
enggunakan pensuspensi 'S ('ulBis ummosus)
5anyaknya 'S tidak tergantung pada banyaknya serbuk dan
hanya tergantung pada banyaknya serbuk dan hanya tergantungpada besarnya Bolume cairan.
ntuk #at berkhasiat keras : 'S G yang tidak berkhasiat
keras 'S G dari jumlah cairan.
5ahan yang tidak larut dicampur digerus dengan 'S didalam
lumpang. 9emudian tambahkan air sebanyak H A 'S yang
dipakai.