133
Laporan Tahunan 2012 From Innovation to Transformation Strongly Positioned to Take On the Future PT Multipolar Tbk

Laporan Tahunan 2012 From Innovation to Transformation · PDF filePT Multipolar Tbk Laporan Tahunan 2012 1 45 Struktur Modal, Kebijakan Manajemen Atas Struktur Modal dan Tingkat Solvabilitas

  • Upload
    dinhnhi

  • View
    214

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Laporan Tahunan 2012

From Innovation to Transformation

Strongly Positionedto Take On the Future

PT Multipolar Tbk

Daftar Isi

KILAS KINERJA 2012 4 Ikhtisar Keuangan5 Ikhtisar Saham

LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI8 Laporan Dewan Komisaris12 Laporan Direksi

PROFIL PERUSAHAAN18 Identitas Multipolar19 Komposisi Pemegang Saham20 Sekilas Perusahaan22 Peristiwa Penting di Tahun 201223 Visi dan Misi24 Profil Dewan Komisaris26 Profil Direksi28 Sumber Daya Manusia30 Anak Perusahaan36 Lembaga Profesi Penunjang Perusahaan36 Penghargaan

ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN 38 Tinjauan Umum38 Tinjauan Operasional39 Pengembangan Strategis dan Transformasi

Perusahaan40 Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha42 Uraian Atas Kinerja Keuangan Perusahaan45 Kemampuan Membayar Utang dan Tingkat

Kolektibilitas Piutang

Kilas Kinerja 2012

Profil Perusahaan

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi

Analisis dan Pembahasan Manajemen

Tata Kelola Perusahaan

03

17

07

37

49

PT Multipolar Tbk

PT Multipolar Tbk

1Laporan Tahunan 2012

45 Struktur Modal, Kebijakan Manajemen Atas Struktur Modal dan Tingkat Solvabilitas

45 Informasi dan Fakta Material yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan

46 Prospek Usaha Perusahaan46 Rencana Jangka Panjang46 Aspek Pemasaran47 Uraian Mengenai Kebijakan Dividen

dan Jumlah Dividen47 Informasi Material Mengenai

Investasi, Ekspansi, Divestasi, Akuisisi, atau Restrukturisasi Utang/Modal

47 Transaksi yang Mengandung Benturan Kepentingan dan Transaksi dengan Pihak yang Memiliki Hubungan Istimewa (Afiliasi)

48 Kebijakan Akuntansi

TATA KELOLA PERUSAHAAN50 Perkembangan GCG51 Kebijakan GCG51 Struktur Tata Kelola Perusahaan54 Dewan Komisaris54 Pelaksanaan Tugas dan Tanggung

Jawab Komisaris pada tahun 201255 Frekuensi Rapat dan Tingkat

Kehadiran Dewan Komisaris55 Direksi55 Frekuensi Rapat dan Tingkat

Kehadiran Direksi

55 Sekretaris Perusahaan56 Komite Audit59 Internal Audit59 Auditor Eksternal59 Permasalahan Hukum60 Etika Perusahaan60 Akses Informasi61 Manajemen Risiko62 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan64 Laporan Komite Audit

LEMBAR PERTANGGUNGJAWABAN LAPORAN TAHUNAN

LAPORAN KEUANGAN

PT Multipolar Tbk

2 Laporan Tahunan 2012

Penjualan Bersih

Laba Usaha

Laba Bersih

Laba Bruto

22,36%

25,06%

73,46%

1.128,02%

12,6 Triliun

223,1 Miliar

2,2 Triliun

166,6 Miliar

PT Multipolar Tbk

3Laporan Tahunan 2012

Kilas Kinerja 2012

Ikhtisar KeuanganIkhtisar Saham

3Laporan Tahunan 2012

PT Multipolar Tbk

4 Laporan Tahunan 2012

LAPORAN LABA RUGIDalam jutaan Rupiah

Uraian 2012 2011 2010

Penjualan Bersih 12.642.770 10.332.842 9.537.671

Laba Kotor 2.248.895 1.798.193 2.101.164

Laba Bersih Tahun Berjalan

Laba Bersih Tahun Berjalan yang dapat

diatribusikan kepada:

• PemilikEntitasInduk

• KepentinganNon-Pengendali

166.583

28.636

137.947

96.038

20.318

75.720

5.741.641

2.830.626

2.911.015

Jumlahrata-ratatertimbangsahamyang

ditempatkan dan disetor (Saham)

7.727.543.301 7.727.542.935 5.542.508.377

Laba (Rugi) Per Saham Dasar

(Dalam Rupiah Penuh)

4 3 511

POSISI KEUANGANDalam jutaan Rupiah

RASIO KEUANGAN

Uraian 2012 2011 2010

Kas dan Setara Kas 2.875.259 2.039.663 3.043.788

Piutang Usaha 231.454 193.499 225.004

Aset Keuangan Lancar Lainnya 1.187.714 1.883.695 2.249.839

Persediaan 2.064.262 1.413.534 1.057.447

Aset Lancar Lainnya 602.717 462.473 430.605

Jumlah Aset Lancar 6.961.406 5.992.864 7.006.683

InvestasipadaEntitasAsosiasidanInvestasi

Jangka Panjang Lainnya

1.534.056 1.526.659 1.376.492

Aset Tidak Lancar Lainnya 5.592.721 6.795.184 5.633.511

Jumlah Aset Tidak Lancar 7.126.777 8.321.843 7.010.003

Jumlah Aset 14.088.183 14.314.707 14.016.686

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 4.671.652 4.042.864 3.705.603

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 2.363.458 2.123.105 1.810.532

Jumlah Liabilitas 7.035.110 6.165.969 5.516.135

JumlahEkuitas 7.053.073 8.148.738 8.500.551

JumlahLiabilitasdanEkuitas 14.088.183 14.314.707 14.016.686

Modal Kerja Bersih 2.289.754 1.950.000 3.301.080

Uraian 2012 2011 2010

Laba bersih terhadap Aset (%) 0,20% 0,14% 20,19%

LababersihterhadapEkuitas-bersih(%) 0,41% 0,25% 33,30%

Laba bersih terhadap Penjualan bersih 0,23% 0,20% 29,68%

Rasio Lancar (x) 1,49 1,48 1,89

LiabilitasterhadapEkuitas-bersih(x) 1,00 0,76 0,65

Liabilitas terhadap Aset (x) 0,50 0,43 0,39

Ikhtisar Keuangan

PT Multipolar Tbk

5Laporan Tahunan 2012

KINERJA SAHAM

Uraian 2012 2011 2010

Laba Bersih per Saham (Rp) 4 3 511

Jumlah Saham yang Beredar (Saham) 7.727.543.468 7.727.542.968 7.727.542.830

Jumlah Saham Rata-rata Tertimbang (Saham) 7.727.543.301 7.727.542.935 5.542.508.377

Nilai Buku per Saham 913 1.055 1.534

5Laporan Tahunan 2012

Harga Saham Per Kuartal

Kuartal 1 Kuartal 2 Kuartal 3 Kuartal 4

2012

Tertinggi (Rp) 170 155 255 265

Terendah (Rp) 132 111 121 180

Akhir (Rp) 139 121 220 205

Volume (Saham) 164.588.500 411.698.000 1.360.182.500 1.177.368.500

2011

Tertinggi (Rp) 340 285 255 164

Terendah (Rp) 230 205 126 124

Akhir (Rp) 260 210 141 151

Volume (Saham) 1.921.415.000 1.154.831.500 1.225.994.000 291.125.000

Ikhtisar Saham

TanggalPembayaran

Periode Tanggal RUPST DividenJumlah Saham

BeredarJumlah Dividen

yang dibayarkan

16-Nov-92 Jul91-Jul92 11-Sep-92 240 11.428.000 2.742.720.000

16-Nov-93 Jul92-Jul93 11-Sep-93 35 34.284.000 1.199.940.000

16-Nov-94 Jul93-Jul94 11-Sep-94 45 34.284.000 1.542.780.000

16-Nov-95 Jul94-Jul95 11-Sep-95 55 34.284.000 1.885.620.000

16-Nov-96 Jul95-Jul96 11-Sep-96 16 137.136.000 2.194.176.000

4-Jul-07 Jul06-Jul07 23-Mei-07 1 6.785.159.000 6.785.159.000

5-Mei-08 Jul07-Jul08 19-Mar-08 1 6.785.159.000 6.785.159.000

28-Jun-10 Jul09-Jul10 14-Mei-10 2,15 7.742.542.830 16.614.217.085

24-Mar-11 Jul10-Jul11 14-Feb-11 10 7.742.542.830 77.275.428.300

7-Jun-12 Jul11-Jul12 27-Apr-12 1 7.742.542.968 7.742.542.968

RIWAYAT PEMBAYARAN DIVIDEN

PT Multipolar Tbk

6 Laporan Tahunan 2012

Asal SahamTanggal

Pencatatan

TambahanJumlah Saham

(Lembar)

Jumlah SahamBeredar Setelah

Transaksi

Nilai Nominal Per Lembar Saham (Rp)

Penawaran Umum Perdana 6-Nov-89 3.428.000 3.428.000 1.000

Company Listing 16-Jul-90 8.000.000 11.428.000 1.000

Saham Bonus (1:2) 9-Nov-92 22.856.000 34.284.000 1.000

Penawaran Umum dengan HMETD I (1:3 @ Rp 1000)

12-Jul-96 102.852.000 137.136.000 1.000

Stock Split 1-Apr-97 137.136.000 274.272.000 500

Penawaran Umum dengan HMETD II (10:55 @ Rp 500)

14-Jul-97 1.508.496.000 1.782.768.000 500

Penawaran Umum Terbatas 27-Jul-00 89.000.000 1.871.768.000 500

Penawaran Umum dengan HMETD III (4:5 @ Rp 125)

24-Jun-052.339.710.000saham kelas B

1.871.768.000Saham Kelas A

Kelas A @ Rp 500

2.339.710.000Saham Kelas B

Kelas B @ Rp 125

Penawaran Umum dengan HMETD IV (18:11 @ Rp 125)

8-Des-062.573.681.000saham kelas B

1.871.768.000Saham Kelas A

Kelas A @ Rp 500

4.913.391.000Saham Kelas B

Kelas B @ Rp 125

Penggabungan Saham (Reverse Stock) (4:1)

12-Apr-10

467.942.000Saham Kelas A

Kelas A @ Rp 2.000

1.228.347.890Saham Kelas B

Kelas B @ Rp 500

Penawaran Umum dengan HMETD V (9:32 @ Rp 125)

14-Apr-106.031.252.940saham kelas C

467.942.000Saham Kelas A

Kelas A @ Rp 2.000

1.228.347.890Saham Kelas B

Kelas B @ Rp 500

6.031.252.940Saham Kelas C

Kelas C @ Rp 100

Pelaksanaan Waran 19-Apr-12500 saham

kelas C

467.942.000Saham Kelas A

Kelas A @ Rp 2.000

1.228.347.890Saham Kelas B

Kelas B @ Rp 500

6.031.253.440Saham Kelas C

Kelas C @ Rp 100

RIWAYAT PENCATATAN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA

Ikhtisar Saham

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiLaporan Dewan KomisarisLaporan Direksi

7Laporan Tahunan 2012

PT Multipolar Tbk

8 Laporan Tahunan 2012

Laporan Dewan Komisaris

B erbagai prestasi berhasil diraih Perseroan selama kurun waktu 2012, hingga menempatkan Perseroan

menjadi perusahaan unggul dan kompetitif di tengah persaingan usaha yang kian ketat. Perseroan berhasil meneruskan tonggak kesuksesan dan memantapkan posisi Perseroan sebagai perusahaan terkemuka tidak hanya di Indonesia tetapi juga manca negara

Para Pemegang Saham dan Pelanggan yang kami hormati,

Tahun 2012 merupakan tahun yang penuh keberhasilan bagi PT Multipolar Tbk. (“Perseroan”)

dalam mengembangkan bisnis Perseroan. Dewan Komisaris telah bekerja secara aktif dalam

melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan amanat yang diberikan oleh Pemegang

Saham kepada kami untuk senantiasa memantau sistem pengelolaan Perseroan agar berjalan

sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan. Dewan Komisaris juga melakukan pengawasan secara

intensif terhadap Direksi baik dalam pelaksanaan target jangka panjang, hingga pelaksanaan good

corporate governance di lingkungan Perseroan. Dengan bangga kami sampaikan bahwa kinerja

Perseroan sepanjang tahun 2012 sangat memuaskan. Perseroan berhasil merealisasikan target

dengan pencapaian tinggi dan melakukan pengembangan bisnis, melanjutkan keberhasilan yang

diraih pada tahun-tahun sebelumnya.

Berbagai prestasi berhasil diraih Perseroan selama kurun waktu 2012, hingga menempatkan

Perseroan menjadi perusahaan unggul dan kompetitif di tengah persaingan usaha yang kian ketat.

Perseroan berhasil meneruskan tonggak kesuksesan dan memantapkan posisi sebagai perusahaan

terkemuka tidak hanya di Indonesia tetapi juga manca negara. Hal ini tidak lepas dari implementasi

strategi dan kebijakan yang didukung oleh kerja keras jajaran Direksi, manajemen, dan seluruh

karyawan yang senantiasa menjalankan arahan yang diberikan oleh Dewan Komisaris.

PT Multipolar Tbk

9Laporan Tahunan 2012

PENILAIAN KINERJA DIREKSI DAN ARAHAN DEWAN KOMISARISDewan Komisaris menilai bahwa kinerja Direksi

sepanjang tahun 2012 sangat baik. Hal ini dibuktikan

dengan pencapaian kinerja Perseroan yang meningkat

dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dewan

Komisaris memberikan penghargaan yang tinggi

kepada jajaran Direksi, manajemen, dan seluruh

karyawan atas kinerja yang dicapai di tahun ini.

Dengan bangga kami menyampaikan keberhasilan

yang diraih Perseroan di bawah arahan Direksi

sebagai berikut:

1. Pendapatan bersih per 31 Desember 2012

sebesar Rp 12,6 triliun, mengalami kenaikan

22,36% dibandingkan dengan pendapatan

bersih pada akhir tahun 2011 dengan jumlah

Rp 10,3 triliun.

2. Laba bersih per 31 Desember 2012 adalah

sebesar Rp 166,6 miliar, naik 73,46% dari laba

bersih tahun 2011 sebesar Rp 96 miliar.

Pencapaian tersebut tentunya membuat Dewan

Komisaris dapat berbangga hati walaupun ke depan,

tantangan yang dihadapi Perseroan akan bertambah

seiring ketatnya persaingan bisnis di tengah kondisi

THEO L. SAMBUAgAPresiden Komisaris

Laporan Dewan Komisaris

PT Multipolar Tbk

10 Laporan Tahunan 2012

perekonomian Indonesia yang membaik. Namun dengan pertumbuhan yang terus meningkat

dari tahun ke tahun, kami memastikan bahwa Perseroan akan tetap selalu menjadi market leader.

Guna mendorong perkembangan setiap lini bisnis yang dikelola Perseroan dan anak perusahaan,

kami sampaikan beberapa hal kepada Direksi sebagai pedoman untuk meningkatkan pertumbuhan

Perseroan di tahun-tahun mendatang:

1. Meningkatkan pelayanan terhadap mitra kerja dan pelanggan

2. Memperluas jangkauan usaha di semua lini bisnis yang Perseroan kelola dan semua entitas

anak perusahaan

3. Mengoptimalkan peran dan fungsi manajemen risiko

4. Meningkatkan kemampuan dan keahlian staf dan karyawan melalui pendidikan dan pelatihan

baik formal maupun non formal.

5. Terus mengembangkan teknologi informasi (TI) sehingga dapat mendukung operasional

Perseroan lebih efisien.

6. Menjalankan bisnis yang bertanggung jawab secara sosial terhadap lingkungan maupun

kepada masyarakat luas.

KONDISI DAN PROSPEK USAHA KE DEPANKetidakpastian perekonomian global masih berlanjut akibat krisis yang terjadi di Eropa. Hal ini

berdampak kepada sebagian kawasan Asia seperti China dan India, sebagai mitra dagang utama

Indonesia. Berbeda dengan kondisi global, perekonomian Indonesia pada tahun 2012 justru

mengalami pertumbuhan positif. Seiring pertumbuhan perekonomian nasional, kinerja Perseroan

menunjukkan pencapaian yang memuaskan dan menjanjikan. Pada tahun 2012, Perseroan

berhasil mengakuisisi PT Tecnoves International sebagai bagian dari upaya mengembangkan

usaha Perseroan di bidang multimedia. PT Tecnoves International merupakan perusahaan yang

memiliki kerjasama dengan JSAT Jepang untuk penggunaan satelit JSAT dengan kepemilikan 12

transponder. Penggunaan satelit menjadi penting di Indonesia sebagai negara yang memiliki lebih

dari 17.000 pulau. Melalui akuisisi ini, Perseroan turut mendukung pembangunan nasional dengan

memberikan layanan telekomunikasi yang lebih baik kepada masyarakat Indonesia hingga daerah-

daerah pelosok.

Selanjutnya, Perseroan juga berhasil melakukan pengambil-alihan seluruh saham milik PT Matahari

Putra Prima Tbk (“Matahari”) dalam anak perusahaan PT Nadya Putra Investama (“NPI”) dan PT

Matahari Pacific (“MP”) kepada Perseroan. Pengalihan saham merupakan strategi Perseroan untuk

Matahari lebih fokus pada bisnis inti (streamline). Strategi ini juga sejalan dengan rekomendasi dari

Merrill Lynch tentang pengelolaan bisnis ritel. Dengan strategi ini, Perseroan semakin meningkatkan

nilai kompetitifnya dan memperkuat posisinya dalam pasar ritel modern di Indonesia di didukung

dengan perkembangan Matahari sebagai perusahaan ritel terbesar dan termodern di Indonesia.

Melalui strategi streamline, Perseroan mampu menyongsong transformasi bisnis ritel yang lebih

besar dan modern di tanah air.

Laporan Dewan Komisaris

PT Multipolar Tbk

11Laporan Tahunan 2012

Usaha ritel Perseroan di China melalui Robbinz Department Store dan Hipermart mengalami peningkatan yang

luar biasa. Pelebaran bisnis hingga ke manca negara ini merupakan tantangan yang kami sambut dengan

penuh percaya diri dan optimisme yang tinggi. Kami bangga menyampaikan bahwa Robbinz Department Store

dan Hipermart telah berkembang pesat dalam waktu yang singkat dengan menambah sebanyak 2 (dua) outlet

pada tahun 2012 masing-masing 1 Robbinz dan 1 Hipermart sehingga total outlet sebanyak 8 (delapan) buah.

Dengan tren pertumbuhan penjualan yang terus meningkat serta ditunjang pasar China yang enam kali lebih

besar dari Indonesia, kami menyongsong perusahaan ritel internasional yang lebih besar dan modern.

Perkembangan dan prestasi yang diraih Perseroan senantiasa kami selaraskan dengan pelayanan terbaik kepada

pelanggan sebagai bentuk komitmen atas customer excellent services. Pada tahun 2012, divisi teknologi informasi

(TI) juga semakin mantap dalam melebarkan langkahnya di bisnis ini. PT Multipolar Technology (“MLPT”),

anak perusahaan Perseroan yang sepenuhnya dimiliki Perseroan terus menunjukkan perkembangan yang

berarti dan menjadi kontributor yang penting bagi pertumbuhan Perseroan. Kami juga bangga menyampaikan

bahwa Perseroan melalui PT Visionet Internasional (“VisioNet”) kembali mendapatkan sertifikasi ISO 27001

sebagai bukti pelayanan optimal VisioNet kepada pelanggan. Sertifikasi ini merupakan standardisasi yang

mencakup pembangunan, implementasi, pengerjaan, pengawasan, pengkajian, pemeliharaan dan peningkatan

Information Security Management System (ISMS) dalam bidang usaha operasi TI yang dikelola melalui VisioNet.

Hal ini sekaligus menjadi bukti bahwa VisioNet merupakan perusahaan alih daya TI terpercaya di Indonesia.

PERUBAHAN SUSUNAN KOMISARISBerdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 27 April 2012, komposisi Dewan

Komisaris Perseroan mengalami perubahan dengan diangkatnya saya, Theo L. Sambuaga, sebagai Presiden

Komisaris. Adalah sebuah kehormatan mendapatkan kesempatan bergabung dengan Perseroan. Kerja sama

di antara Dewan Komisaris, jajaran Direksi, manajemen, dan seluruh jajaran Perseroan secara terarah akan

membawa Perseroan semakin maju dan berkembang di masa depan.

APRESIASIMewakili anggota Dewan Komisaris, kami mengucapkan terima kasih kepada Direksi, jajaran manajemen dan

segenap karyawan Perseroan atas kerja keras yang telah ditunjukkan sepanjang tahun 2012. Kepada segenap

mitra kerja dan pelanggan, kami juga menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas kepercayaan

yang diberikan.

Jakarta, 8 April 2013

Theo L. Sambuaga

Presiden Komisaris

Laporan Dewan Komisaris

PT Multipolar Tbk

12 Laporan Tahunan 2012

Laporan Direksi

Pemegang Saham yang terhormat,

Pada tahun 2012, perkembangan ekonomi

nasional tumbuh positif di tengah ketidakpastian

perekonomian global akibat krisis Eropa.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang

signifikan ikut mendorong pendapatan per

kapita penduduk Indonesia terus naik hingga

US$ 3.542 pada kuartal ketiga tahun 2012.

Daya beli masyarakat yang meningkat dengan

jumlah populasi terbesar nomor 4 (empat)

menjadikan Indonesia sebagai pasar strategis

bagi pebisnis lokal maupun asing sehingga

menjadikan daya saing usaha nasional

semakin ketat.

Sebagai perusahaan investasi terkemuka

dengan entitas anak perusahaan yang unggul

dalam semua lini bisnis yang dikelola, PT

Multipolar Tbk (“Perseroan”) menyambut iklim

perekonomian nasional yang kondusif tersebut

dengan mengembangkan langkah-langkah

strategis guna meneruskan kesuksesan yang

berhasil Perseroan raih dari tahun ke tahun. Sejalan

dengan arahan Dewan Komisaris, kami secara aktif

12 Laporan Tahunan 2012

EDDY H. HANDOKOPresiden Direktur

PT Multipolar Tbk

13Laporan Tahunan 2012

S ebagai perusahaan investasi terkemuka dengan entitas anak perusahaan yang unggul dalam semua

lini bisnis yang dikelola, PT Multipolar Tbk (“Perseroan”) menyambut iklim perekonomian nasional yang kondusif dengan mengembangkan langkah-langkah strategis guna meneruskan kesuksesan yang berhasil Perseroan raih dari tahun ke tahun.

memonitor perkembangan setiap lini bisnis entitas anak perusahaan, melakukan antisipasi terhadap

berbagai peluang usaha, investasi baru, divestasi aktiva yang tidak produktif, serta mencari peluang

untuk bekerja sama dengan investor strategis. Kami bersyukur dan bangga, kerja keras yang kami

tempuh membuahkan hasil mengesankan di tahun ini.

Dengan bangga kami sampaikan bahwa Perseroan tumbuh dengan sukses. Hal ini ditandai dengan

penambahan dan peningkatan sumber daya manusia, penguatan jaringan infrastruktur, inovasi

sistem teknologi informasi (TI), dan penerapan tata kelola yang baik di lingkungan Perseroan.

Pertumbuhan Perseroan juga terlihat dari perolehan yang lebih baik dibandingkan pencapaian

tahun 2011, di mana pada 31 Desember 2012, Perseroan membukukan pendapatan bersih sebesar

Rp 12,6 triliun, peningkatan sebesar 22,36% dari tahun 2011 dan laba bersih sebesar Rp166,6

miliar atau tumbuh 73,46%dibandingkan periode tahun lalu.

Bisnis ritel yang dikelola anak perusahaan Perseroan yaitu PT Matahari Putra Prima Tbk (“Matahari”)

juga menunjukkan pertumbuhan signifikan melalui bisnis utamanya, Hypermart dan Foodmart.

Matahari mencatat pendapatan bersih sebesar Rp 10,9 triliun pada tahun 2012 meningkat 22%

dari tahun 2011. Laba bersih Matahari meningkat tajam menjadi Rp239,5 miliar dibandingkan

dengan laba tahun 2011 sebesar Rp120,3 miliar atau peningkatan hampir 100%. Hasil memuaskan

yang berhasil dibukukan Matahari merupakan buah dari fokus dan disiplin yang ketat dalam

meningkatkan efisiensi biaya, pengelolaan persediaan, kebijakan pembelian dan program

pemasaran yang terpadu.

Usaha Perseroan melalui anak perusahaan PT Multipolar Technology (“MLPT”) untuk memperluas

pasar terus dilakukan sebagai strategi berkelanjutan yang kami terapkan dalam mengembangkan

bisnis TI. Kami yakin kegiatan bisnis yang dijalankan akan semakin menunjukan hasil yang

Laporan Direksi

PT Multipolar Tbk

14 Laporan Tahunan 2012

memuaskan. Demikian pula PT Visionet Internasional (“VisioNet”) sebagai perusahaan alih daya

TI (outsourcing TI), VisioNet telah meraih sertifikasi ISO yang membuktikan bahwa VisioNet telah

memiliki manajemen kualitas yang baik dalam pengoperasian Electronic Data Capture dan jasa

perawatan. Perseroan percaya bahwa jasa outsourcing TI akan semakin memainkan peranan yang

penting di tahun-tahun mendatang seiring dengan permintaan pelanggan untuk mendelegasikan

fungsi-fungsi TI mereka kepada VisioNet.

Unit Usaha Multimedia melalui PT First Media Tbk (“First Media”) juga berhasil mencatatkan

pendapatan sebesar Rp 1,3 triliun, dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp 1 triliun. First Media

membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp 10,5 miliar dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar

Rp 3,6 miliar. Peningkatan kinerja First Media menjadi bukti bahwa First Media sebagai perusahaan

TV kabel dan penyedia jaringan pita lebar mampu meningkatkan jumlah pelanggannya setiap tahun.

Ke depan kami yakin, dengan layanan Sitra WiMax, sebuah platform internet broadband yang

dikembangkan First Media, akan mendorong pertumbuhan Perseroan menjadi semakin signifikan.

Anak perusahaan Perseroan dalam bidang pengarsipan modern PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk

(“MMI”) juga menunjukkan perkembangan signifikan. Hal ini terlihat dari pendapatan usaha yang

berhasil dibukukan di tahun 2012 sebesar Rp 56,1 miliar atau meningkat dari tahun 2011 sebesar

Rp 50,7 miliar. Laba bersih tahun 2012 sebesar Rp 11 miliar atau menurun dari tahun 2011 sebesar

Rp 11,8 miliar seiring dengan meningkatnya beban biaya sehubungan dengan penambahan

cabang MMI serta adanya peningkatan beban biaya operasional lainnya. Kinerja keuangan MMI

menunjukkan bahwa MMI berhasil melakukan ekspansi dalam waktu yang sangat singkat setelah

mencatatkan saham perdana (Initial Public Offering) di tahun 2010.

Usaha ritel di China yang kami mulai dengan pembukaan jaringan Hypermart di Suzhou dan

Tianjin, pada tahun ini telah bekembang dari 6 gerai menjadi 8 Gerai yang tesebar di wilayah

Tianjin, Chengdu, Yangzhou, Suzhou and Changzhou. Respon positif dari penduduk China yang

dibuktikan dengan perkembangan Robbinz Department Store dan Hypermart hingga tahun 2012

membuat kami yakin ke depan bisnis ritel akan terus berhasil mencapai perkembangan memuaskan.

KEBIjAKAN TATA KElOlA PERUSAHAANSebagai respon dan antisipasi atas kondisi eksternal dan internal bisnis Perseroan, pada tahun

2012 Perseroan semakin memaksimalkan penerapan kebijakan yang merujuk pada prinsip-prinsip

keterbukaan, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kewajaran serta kemandirian sebagai kelanjutan

dari kebijakan yang selalu Perseroan terapkan pada tahun-tahun sebelumnya. Implementasi good

corporate governance (GCG) mengacu kepada budaya Perseroan dengan tujuan pengorganisasian

seluruh kegiatan bisnis sehingga searah dengan visi dan misi Perseroan.

Penerapan GCG bagi Perseroan merupakan elemen fundamental yang mengacu pada international

best practices. Perseroan meyakini bahwa dengan menerapkan GCG berarti turut memfasilitasi

Laporan Direksi

PT Multipolar Tbk

15Laporan Tahunan 2012

sistem bekerja optimal, sehingga dapat meningkatkan nilai Perseroan. Serangkaian langkah

strategis kami terapkan secara intensif guna membangun, menerapkan, dan mengevaluasi proses

implementasi GCG. Langkah ini merupakan rangkaian road map yang terprogram, dengan sasaran

akhir yaitu terwujudnya Perseroan sebagai perusahaan terkemuka dengan praktik tata kelola

terbaik di Indonesia.

Pengelolaan sumber daya manusia (SDM) di tahun 2012 telah dijalankan secara efektif dengan

menyelaraskan kompetensi dan kemampuan melalui pelatihan SDM baik internal maupun

eksternal. Perseroan juga telah memaksimalkan fungsi dari sistem pengendalian internal dalam

rangka pemeriksaan keuangan Perseroan, sehingga menciptakan tata kelola keuangan yang

bersih. Hal ini dibuktikan dengan audit yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik Aryanto, Amir

Jusuf, Mawar & Saptoto mendapatkan hasil “wajar tanpa pengecualian”.

PROSPEK USAHA DAN TARGET DI MASA MENDATANGPertumbuhan yang berhasil dicapai Perseroan dari tahun ke tahun merupakan katalisator atas

perkembangan Perseroan ke depan. Dengan tren positif pertumbuhan yang berhasil diraih

Perseroan dan arahan Dewan Komisaris, pengembangan setiap lini bisnis dan entitas anak

perusahaan Perseroan dipastikan dapat tercapai. Secara garis besar, sikap optimis terhadap prospek

usaha ke depan dapat dilihat dari dua faktor yaitu kondisi perekonomian nasional dan kondisi

internal Perseroan.

Stabilitas perekonomian nasional sepanjang tahun 2012 dapat terjaga dengan baik dan kondusif.

Kondisi ini diperkirakan akan terus tumbuh hingga tahun-tahun mendatang. Hal ini ditopang oleh

stabilitas rupiah dan permintaan domestik yang meningkat. Bahkan, di tengah krisis utang kawasan

Eropa yang menyebabkan negara-negara di kawasan tersebut mengalami ketidakstabilan ekonomi,

Indonesia justru menunjukkan pertumbuhan yang sehat. Kondisi ini menjadikan Indonesia sebagai

target investasi yang prospektif baik bagi investor lokal maupun investor luar negeri.

Kondisi internal Perseroan juga menunjukkan perkembangan signifikan yang terus meningkat dari

tahun ke tahun. Pertumbuhan bisnis ritel melalui anak perusahaan Matahari dengan ditopang iklim

perekonomian nasional dan global yang membaik berdampak positif kepada perkembangan bisnis.

Hal serupa juga tampak pada bisnis ritel di China yang menunjukkan perkembangan positif. Pada

tahun 2013, kami menargetkan pengembangan outlet sebanyak 3 buah di wilayah Shenyang,

Xuzhou dan Beicheng.

Pengembangan bisnis TI melalui anak perusahaan MLPT ke depan akan berfokus kepada pelayanan

kepada pelanggan dengan dukungan teknologi terbaru. Pada tahun 2012, Perseroan mengakuisisi

PT Tecnoves International sehingga dapat meningkatkan pelayanan bidang TI dengan dukungan

satelit. Dengan strategi terpadu dan implementasi terhadap arahan Dewan Komisaris secara tepat,

bisnis MLPT dipastikan mampu melanjutkan kesuksesan.

Laporan Direksi

PT Multipolar Tbk

16 Laporan Tahunan 2012

Dalam bidang multimedia, investasi melalui anak perusahaan First Media juga menunjukkan kinerja

yang menggembirakan dari tahun ke tahun. First Media telah berkembang dengan membawahi

beberapa unit bisnis baru selain jaringan kabel internet pita lebar, layanan TV berbayar, Data

Comm, Rumah Produksi, penyiaran berita televisi melalui BeritaSatu dan layanan internet 4G. Hal

ini menjadi modal bagi pengembangan First Media ke depan.

Dalam bidang pengarsipan, anak perusahaan Perseroan yaitu MMI melakukan lompatan ekspansi

yang melampaui ekspektasi. Dimulai dari tahun 2010, MMI melakukan pencatatan di Bursa Efek

dan beruturut-turut melebarkan usaha melalui pembukaan beberapa cabang baru di Semarang,

Palembang, perluasan gudang Surabaya dan Makassar. Dengan modal ini, usaha pengarsipan ke

depan akan semakin meningkat.

Guna menunjang kesuksesan ke depan, Perseroan menetapkan langkah-langkah penunjang di

masa mendatang antara lain dengan:

• pengelolaan SDM yang handal dan kreatif;

• optimalisasi program transformasi, proses pembelajaran, pemahaman tugas dan jabatan SDM

perseroan dengan kewajiban dalam rotasi tugas, dan penyegaran tugas;

• mengembangkan produk dan jasa setiap lini bisnis sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar

dengan standar kualitas tinggi; dan

• mengembangkan infrastruktur untuk mendukung terselenggaranya berbagai lini bisnis dan

entitas anak perusahaan.

PERUBAHAN KOMPOSISI ANggOTA dIREKSISelama tahun 2012, Perseroan tidak melakukan perubahan terhadap struktur Direksi.

PENUTUPKami menyampaikan terimakasih kepada seluruh Pemegang Saham, Dewan Komisaris, mitra usaha

dan segenap pelanggan atas dukungan dan kerjasama yang diberikan. Kami juga menyampaikan

penghargaan kepada seluruh pihak yang telah memberikan dedikasi dan profesionalisme dalam

bekerja serta konsistensi dalam menjaga nilai-nilai Perseroan.

Jakarta, 8 April 2013

Eddy H. Handoko

Presiden Direktur

Profil Perusahaan

Identitas PerusahaanKomposisi Pemegang SahamSekilas MultipolarPeristiwa PentingVisi dan MisiProfil Dewan KomisarisProfil Direksi

Sumber Daya ManusiaAnak PerusahaanLembaga Profesi Penunjang PerusahaanPenghargaan

17Laporan Tahunan 2012

PT Multipolar Tbk

18 Laporan Tahunan 2012

Identitas Multipolar

Nama Perusahaan PT Multipolar Tbk.

Alamat Kantor Pusat

Gedung BeritaSatu Plaza (d/h Citra Graha) Lantai 7

Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 35-36

Kel. Kuningan Timur, Kec. Setiabudi

Jakarta 12950

Kantor Operasional

Menara Matahari Lt. 16

Jl. Bulevar Palem Raya No. 7

Lippo Karawaci 1100, Tangerang 15811 - Banten

Telepon : +6221 546-0011, 557-77000

Faksimili : +6221 546-0020

Website : www.multipolar-group.com

Email : [email protected]

Kegiatan Usaha Bergerak dalam bidang jasa telekomunikasi,

industri informatika, perdagangan umum termasuk

perdagangan impor, ekspor, interinsulair, lokal dan ritel

(eceran), jasa pengembangan dan pengelolaan properti/

real estate, dan penyewaan ruang-ruang dalam toko.

Saat ini, Perseroan berkedudukan sebagai induk dari

entitas anak yang bergerak dalam bidang perdagangan,

ritel, teknologi, multimedia, dan kearsipan.

Tanggal Pendirian 4 Desember 1975

Dasar Hukum Akta No. 7, tanggal 4 Desember 1975, yang dibuat

dihadapan Adlan Yulizar, Sarjana Hukum, notaris di

Jakarta yang disahkan Menteri Kehakiman Republik

Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-1093.

HT.01.01.Th.82 tanggal 3 September 1982, dan telah

diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia

No. 84 Tambahan No. 938 tanggal 20 Oktober 1987.

Modal Dasar & Modal Disetor Modal Dasar : 3.742.500.000.000,-

Modal Disetor : 2.153.183.302.800,-

Jumlah Karyawan Perseroan

dan Anak Perusahaan

1.303 orang

PT Multipolar Tbk

19Laporan Tahunan 2012

Tabel Komposisi Pemegang Saham per 31 Desember 2012

PEMEgANg SAHAM 2012 % 2011 % 2010 %

Cyport Limited 2.082.264.644 26,95 2.082.264.644 26,95 2.082.264.644 26,95

Grandhill Asia Limited 390.069.444 5,05 390.069.444 5,05 390.069.444 5,05

HSBC-Fund Services ASM

Asia Recovery (Master) Fund444.684.119 5,75 415.941.619 5,38 434.063.444 5,62

Lainnya/Publik 4.810.525.261 62,25 4.839.267.261 62,62 4.821.145.298 62,38

TOTAL 7.727.543.468 100,00 7.727.542.968 100,00 7.727.542.830 100,00

Komposisi Pemegang Saham

62,25%

26,95%

5,05%

5,75%

Cyport Limited

Grandhill Asia Limited

HSBC-Fund Services ASM Asia Recovery (Master) Fund

Lainnya/Publik

2012

PT Multipolar Tbk

20 Laporan Tahunan 2012

Berawal dari toko kelontong sederhana pada awal tahun pendirian, kini Matahari telah menjadi

pelopor konsep toko serba ada di nusantara.

PT Multipolar Tbk (“Perseroan”) merupakan perusahaan investasi

strategis dengan cakupan bisnis tidak hanya di Indonesia tetapi juga

manca negara seperti China. Perseroan merupakan induk dari

anak perusahaan pemimpin bisnis terkemuka di Indonesia dalam

berbagai bidang usaha meliputi usaha ritel, TI, multimedia,

pengarsipan dan usaha-usaha lain.

Dalam bidang usaha ritel, Perseroan melalui anak perusahaannya,

PT Matahari Putra Prima Tbk. (”Matahari”), dikenal sebagai

perusahaan ritel terbesar dan termodern di Indonesia. Berawal dari

toko kelontong sederhana pada awal tahun pendirian, Matahari

kini telah menjadi pelopor konsep toko serba ada di nusantara. Dari

tahun ke tahun, Perseroan dan entitas anak terus mengembangkan

berbagai langkah strategis untuk memantapkan posisinya sebagai

perusahaan terkemuka di Indonesia. Pada tahun 2012, Matahari melakukan

streamline bisnis non inti untuk mendorong pertumbuhan bisnis yang dikelola menjadi

lebih efisien melanjutkan tonggak kesuksesan yang telah dipancang dari tahun-tahun sebelumnya.

Kesuksesan Perseroan dalam menjalankan bisnis juga terlihat dari anak perusahaan lainnya yaitu

PT Multipolar Technology (“MLPT”) dan PT Visionet Internasional (“VisioNet”) sebagai perusahaan

yang unggul dalam bidang usaha Teknologi Informasi (“TI”). Perseroan pada mulanya merupakan

perusahaan peritel elektronik dan telah bertransformasi menjadi sebuah penyedia solusi TI terbesar

di Indonesia. Melalui usaha keras dan kejelian mencari peluang baru guna mengkapitalisasi investasi,

Perseroan berhasil mengembangkan setiap lini bisnis yang dikelola hingga menjadi perusahaan

penyedia TI terpercaya di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan berkembangnya MLPT sebagai

perusahaan penyedia TI yang handal dengan pengakuan dari berbagai kalangan.

Kesuksesan Perseroan semakin menguat dengan tumbuhnya VisioNet sebagai perusahaan alih

daya teknologi informasi yang kokoh di nusantara. Dimulai pada tahun 2006, dengan fokus pada

Layanan EDC operation, dalam waktu singkat VisioNet berhasil mengalami perkembangan yang

luar biasa pada area tersebut. Cakupan layanan nasionalnya menjangkau 79 titik layanan di seluruh

Indonesia dan didukung oleh lebih dari 1.000 personil.

Sekilas Multipolar

PT Multipolar Tbk

21Laporan Tahunan 2012

Pada tahun 1994 Perseroan melebarkan usaha dalam bidang multimedia

dan berhasil meraih sukses secara gemilang. Hal ini dibuktikan dengan

investasi strategis pada anak usaha Perseroan yaitu PT First Media

Tbk. (“First Media”) yang mengoperasikan jaringan pita lebar kabel

dua arah HFC (Hybrid Fiber Coaxial) terbesar di Indonesia. First Media

mengintegrasikan layanan jaringan internet pita lebar terpadu (Broadband

United) dengan teknologi kabel (serat optik) dan layanan jaringan internet

pita lebar nirkabel 4G.

Sekilas Multipolar

Bertahun-tahun menjalankan perusahaan dengan budaya yang ketat dan

sistem pengelolaan yang terpadu, kini Perseroan menjadi giant company

yang berhasil meraih sukses tidak hanya dalam satu bidang usaha tetapi juga

dalam seluruh lini bisnis yang dikelola. Kerja keras Perseroan juga terlihat dari

bidang usaha pengelolaan arsip yang dikelola oleh anak perusahaan yaitu

PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk (“MMI”) sebagai perusahaan manajemen

data dan pengarsipan modern terkemuka di Indonesia. Semangat inovatif

Perseroan turut membantu perkembangan MMI dalam melebarkan

bisnisnya. Hal ini terlihat dari ekspansi yang dilakukan MMI berturut-turut

sebagai perusahaan dalam bidang pengelolaan dan penyimpanan arsip pada

awal kegiatan usahanya, berkembang menjadi perusahaan penyimpanan

dan pengelolaan data komputer pada tahun 1994. Perkembangan MMI

kemudian berlanjut di tahun 1996 dengan melebarkan usaha dalam bidang

alih media microfilm dan dokumen elektronik. Dan sejak tahun 2011, MMI

kembali meningkatkan layanannya sebagai perusahaan manajemen arsip,

manajemen data komputer, penyimpanan surat berharga, alih media,

manajemen slip EDC, serta manajemen fasilitas dan penyediaan perangkat

lunak dan keras.

PT Multipolar Tbk

22 Laporan Tahunan 2012

Peristiwa Penting di Tahun 2012

Mei 2012

Akuisisi PT Tecnoves InternationalPerseroan melalui anak perusahaan PT Multipolar Technology melakukan investasi dalam bisnis direct broadcast satellite dengan

mengambil 85% kepemilikan saham PT Tecnoves International (”Tecnoves”). Tecnoves bekerjasama dengan perusahaan asal

Jepang SKY Perfect JSat Corporation, Satelit yang diberi nama Lippo Star telah diluncurkan pada pukul 07.13 malam tanggal

15 Mei 2012 di Guyana Perancis pukul 05.00 pagi atau 16 Mei 2012 waktu Indonesia. Satelit Lippo Star memiliki transponder

yang mampu menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Hal ini merupakan terobosan besar yang dilakukan Perseroan untuk

merealisasikan filosofi bisnis dalam menangkap setiap peluang yang menarik yang terkait dengan teknologi.

Desember 2012

Pengurangan Modal dan Pengalihan Aset/Bisnis

Non-Inti PT Matahari Putra Prima Tbk (“MPPA”)MPPA telah melakukan penurunan modal dengan cara

penurunan nilai nominal saham dari Rp 500,- per lembar

saham menjadi Rp50,- per lembar saham. Pembayaran

selisih nominal saham telah dilakukan oleh MPPA kepada

para pemegang saham termasuk kepada Perseroan.

Perseroan melakukan pembelian/penerimaan/pengalihan

Aset/Bisnis Non-Inti MPPA melalui pengambil-alihan seluruh

saham milik MPPA dalam PT Nadya Putra Investama (“NPI”)

dan PT Matahari Pacific (‘MP”) beserta seluruh piutang MPPA

di kedua perseroan terbatas tersebut kepada Perseroan. Hal

ini merupakan bagian dari strategi pengembangan bisnis

yang dikelola Perseroan dan respon inovatif atas tantangan

pasar ritel di Indonesia.

Mei 2012

Penyertaan Saham

di PT Bank NationalnobuMelalui anak perusahaan Perseroan PT Prima Cakrawala

Sentosa (‘PCS’), Perseroan telah memperoleh saham PT

Bank Nationalnobu (“Bank Nobu”) sebanyak 21.075.000

saham yang merupakan 10,59% dari seluruh saham yang

dikeluarkan oleh Bank Nobu. Bank Nobu adalah Bank yang

sedang berkembang dan memiliki prospek yang menjanjikan.

Penyertaan saham ini adalah dalam rangka investasi serta

membuka peluang kerjasama dengan anak perusahaan

dalam bidang teknologi informasi yang sangat diperlukan

dalam kegiatan operasional perbankan.

PT Multipolar Tbk

23Laporan Tahunan 2012

Visi dan Misi

Visi

MisiMeraih portofolio bisnis yang strategis melalui ekspansi dan investasi yang berkesinambungan untuk pertumbuhan yang berkelanjutan dan memaksimalkan nilai korporasi.

Menjadi perusahaan investasi terkemuka yang memberikan nilai tambah yang tinggi bagi para stakeholders dan menyentuh kehidupan masyarakat luas.

PT Multipolar Tbk

24 Laporan Tahunan 2012

Profil Dewan Komisaris

Riwayat jabatan dan pengalaman kerja

Bapak Theo L. Sambuaga dikenal memiliki pemahaman mendalam

mengenai kebijakan sosial-ekonomi dari berbagai sektor di Indonesia.

Reputasi Bapak Theo L. membuat beliau dilantik sebagai Menteri tenaga

Kerja pada tahun 1998 dan Menteri Perumahan dari tahun 1998 hingga

tahu1999, serta anggota MPR RI di berbagai posisi diantaranya sebagai

anggota DPR/MPR RI mewakili Golongan Pemuda pada tahun 1982 dan

Wakil Ketua Fraksi Partai Golkar MPR sejak tahun 1999 hingga sekarang.

Bapak Theo diangkat sebagai Komisaris Perseroan pada tahun 2011 dan

menjabat hingga sekarang.

Riwayat pendidikan

Bapak Theo memperoleh gelar BA di bidang Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

dari Universitas Indonesia pada tahun 1978. Pada tahun 1989, beliau

melanjutkan studinya di School of Advanced International Studies (SAIS),

John Hopkins University, Washington DC, Amerika Serikat.

Riwayat jabatan dan pengalaman kerja

Pada tahun 2001 Bapak Jonathan L. Parapak diangkat sebagai Komisaris

Independen setelah pada tahun sebelumnya beliau menjabat sebagai

Komisaris Perseroan. Beliau juga menjabat Komisaris Independen

di PT Lippo Karawaci Tbk dan PT Matahari Putra Prima Tbk. Di luar

perusahaan, beliau tercatat menjabat sebagai Rektor Universitas Pelita

Harapan sejak tahun 2006 hingga sekarang.

Riwayat pendidikan

Gelar Sarjana dan Master beliau peroleh dari Universitas Tasmania,

Australia dengan jurusan Engineering Science. Beliau mendapatkan gelar

Honorary Doctor of Humanity dari Ouachita Baptist University, USA dan

Honorary Doctor of Engineering dari University of Tasmania, Australia.

Theo L. SambuagaPresiden Komisaris

Jonathan L. ParapakKomisaris Independen

PT Multipolar Tbk

25Laporan Tahunan 2012

Riwayat jabatan dan pengalaman kerja

Bapak Isnandar Rachmat Ali memegang berbagai jabatan penting di

beberapa perusahaan industrial diantaranya sebagai Vice President

Director Bank Bhumy Bahari pada tahun 1980 hingga tahun 1989, dan

sebagai Vice President Director Tokai Lippo Bank dari tahun 1989 hingga

tahun 2001. Bapak Isnandar diangkat sebagai Komisaris Independen

Perseroan pada tahun 2008. Bapak Isnandar juga aktif di luar perusahaan

sebagai dosen Universitas Krisnadwipayana sejak tahun 1998 hingga

sekarang.

Riwayat pendidikan

Bapak Insnandar memperolah gelar Doktor (PhD) di bidang Education

Management dari Universitas Negeri Jakarta.

Riwayat jabatan dan pengalaman kerja

Karir Bapak Jeffrey dimulai pada bank-bank Joint Venture Multinasional

seperti PT Bank Multicor dan PT Bank LTCB Central Asia sebelum akhirnya

bergabung dengan Group Lippo pada tahun 1994. Beliau diangkat

sebagai Komisaris Perseroan pada tahun 2011 setelah sebelumnya

menjabat sebagai Presiden direktur Perseroan sejak tahun 2002 hingga

tahun 2011.

Riwayat pendidikan

Bapak Jeffrey Koes Wonsono memperoleh gelar Sarjana dalam bidang

Pemasaran dari Centre for Business Studies, Inggris dan gelar MBA dari

Golden Gate University, USA.

Dr. Isnandar Rachmat Ali, SE, MMKomisaris Independen

Jeffrey Koes WonsonoKomisaris

Profil Dewan Komisaris

PT Multipolar Tbk

26 Laporan Tahunan 2012

Riwayat jabatan dan pengalaman kerja

Bapak Harijono Suwarno memulai karir sebagai Insinyur di PT Guna

Elektro. Pada tahun 1977 hingga 1981 beliau menjabat sebagai Workshop

Manager di PT Centronix. Kemudian bergabung dengan PT Panorama

Timur Jaya dan menjabat berbagai posisi dengan jabatan terakhir sebagai

Presiden Komisaris. Bapak Harijono diangkat sebagai Direktur Perseroan

pada tahun 2004. Saat ini beliau juga masih menjabat sebagai Presiden

Komisaris PT Telenet.

Riwayat pendidikan

Bapak Harijono Suwarno merupakan alumnus Fakultas Teknik jurusan

Telekomunikasi, Universitas Trisakti, Jakarta.

Harijono SuwarnoDirektur

Profil Direksi

Riwayat jabatan dan pengalaman kerja

Bapak Eddy Handoko berpengalaman lebih dari 20 tahun di bidang

keuangan dan perbankan diantaranya sebagai Direktur PT Bank Lippo

Tbk pada tahun 1989 hingga tahun 1998, Presiden Direktur PT Lippo

Securities Tbk. pada tahun 1998 hingga tahun 1999, dan Wakil Presiden

Direktur PT Bank Lippo Tbk pada tahun 2000 hingga tahun 2003. Sampai

sekarang, beliau telah memegang beberapa posisi manajemen pada

perusahaan ritel dan property diantarnya sebagai Direktur PT Matahari

Putra Prima Tbk., Wakil Presiden Direktur PT Multipolar Tbk. sejak tahun

2005 hingga tahun 2008 dan Presiden Direktur PT Lippo Karawaci Tbk.

pada tahun 2008 hingga tahun 2010. Beliau diangkat sebagai Presiden

Direktur pada tahun 2011.

Riwayat pendidikan: Bapak Eddy meraih gelar sarjana di bidang

Administrasi Bisnis dari University of Southern California, Amerika Serikat.

Eddy Harsono HandokoPresiden Direktur

PT Multipolar Tbk

27Laporan Tahunan 2012

Riwayat jabatan dan pengalaman kerja

Bapak Antonius Agus Susanto memulai karir profesional sebagai Sales

Representative di PT Komputa Agung. Beliau kemudian bargabung

dengan Perseroan dengan posisi yang sama pada tahun 1984. Beliau

diangkat sebagai Direktur pada tahun 1990.

Riwayat pendidikan

Bapak Antonius Agus Susanto memperoleh gelar Sarjana dari Fakultas

Teknik Elektro Universitas Trisakti dan gelar Master dalam Marketing

Management dari Universitas Pelita Harapan.

Riwayat jabatan dan pengalaman kerja

Bapak Reynold P. Ong berpengalaman lebih dari 25 tahun bekerja, antara

lain di PepsiCo Inc dan Analog Devices di Filipina. Pada tahun 1993,

beliau bergabung di PT Lippo Karawaci dan pada tahun 1998 bergabung

dengan Jardine Davies Inc., Filipina. Pada tahun 2001 hingga tahun

2005, beliau menjabat sebagai Chief Financial Officer di PT Natrindo

Telepon Seluler dan sebagai Direktur/CFO pada PT Bank Lippo Tbk. Bapak

Reynold P. Ong diangkat sebagai Direktur Perseroan pada tahun 2008.

Riwayat pendidikan

Bapak Reynold P. Ong memperolah gelar MBA dari University of the

Philippines, dan BSc dari De La Salle University, Filipina.

Antonius Agus SusantoDirektur

Reynold Pena OngDirektur

PT Multipolar Tbk

28 Laporan Tahunan 2012

Sumber Daya Manusia

P erseroan secara berkala melalui anak perusahaannya dalam bisnis TI melakukan pelatihan internal maupun

bekerja sama dengan lembaga-lembaga pelatihan eksternal, baik di dalam maupun luar negeri.

Era pertumbuhan tekonologi yang terus berkembang dengan

cepat menuntut peningkatan sumber daya masyarakat

(SDM) supaya senantiasa unggul dalam bidang-bidang

yang diduduki. Perseroan memandang bahwa SDM

yang unggul merupakan aset terpenting untuk

meningkatkan kualitas Perseroan supaya selaras

dengan visi yang akan diraih.

Oleh karena itu, Perseroan mengembangkan

kompetensi karyawan-karyawan dengan berbagai

pendidikan dan pelatihan. Melalui anak perusahaan

Perseroan dalam bisnis teknologi informasi (TI), usaha-usaha

pengembangan kualitas SDM diperbarui setiap waktu dengan

meningkatkan budaya lingkungan kerja sehingga dapat memberikan

kenyamanan bagi karyawan dan menumbuhkan kinerja yang lebih baik. Dengan

kondisi karyawan yang prima dan senantiasa termotivasi, maka akan tercipta

daya saing di dalam Perseroan.

Keberadaan SDM yang kompeten merupakan model utama bagi Perseroan untuk

terus eksis dalam mengemban misi dan mencapai visinya. Untuk itu, Perseroan

menempuh langkah-langkah dalam membangun sebuah sistem pengelolaan

SDM secara terpadu berbasis kompetensi. Hal ini diberlakukan dalam seluruh

aspek yang berkaitan dengan SDM dimulai dari perencanaan kebutuhan SDM,

sistem rekrutmen, program pelatihan dan pengembangan, penilaian kinerja,

jalur karir karyawan hingga sistem remunerasi, yang kesemuanya didasarkan

pada kompetensi.

PT Multipolar Tbk

29Laporan Tahunan 2012

Perseroan secara berkala melalui anak perusahaannya dalam bisnis TI

melakukan pelatihan internal maupun bekerja sama dengan lembaga-lembaga

pelatihan eksternal, di dalam maupun luar negeri. Berbagai program pelatihan

ini dimaksudkan untuk meningkatkan wawasan, keahlian, motivasi, sikap,

produktivitas dan kemajuan karir para karyawannya.

Selama tahun 2012, pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan oleh Perseroan

melalui anak perusahaan dalam bisnis TI meliputi:

1. Leadership Development Program for Managers and Potential Managers

2. Sales Development Training

3. Program Sertifikasi untuk CCIE (Cisco Certified Internetwork Expert) dan ITIL

(Information Technology Infrastructure Library); dan

4. Graduate Program, dalam program ini fresh graduate mendapatkan

kesempatan untuk menjalani training di Perseroan, dan kemudian dirotasi ke

beberapa unit usaha hingga ditemukan unit yang sesuai dengan minat dan

keterampilan mereka.

Keberadaan SDM yang kompeten merupakan model utama Perseroan untuk terus eksis dalam mengemban misi dan mencapai visinya.

Sumber Daya Manusia

PT Multipolar Tbk

30 Laporan Tahunan 2012

Anak Perusahaan

PT Matahari Putra Prima Tbk.PT Matahari Putra Prima Tbk. (“Matahari”) merupakan sebuah perusahaan

ritel modern yang bergerak di industri Fast Moving Consumer Goods

(FMCG) dan memiliki 80 hypermarket, 29 supermarket, 78 gerai farmasi,

dan 98 gerai sarana hiburan keluarga, 27 toko buku internasional yang aktif

beroperasi per 31 Desember 2012 di lebih dari 50 kota di seluruh Indonesia.

Matahari memulai usahanya sebagai toko kelontong sederhana di tahun 1958

dan kemudian menjadi pelopor konsep toko serba ada sejak tahun 1972.

Selama bertahun-tahun, berkat pemahaman Matahari terhadap kebutuhan

pasar, strategi usaha yang tepat, serta kemampuan memperkenalkan

layanan terbaik dan produk yang inovatif, Matahari berhasil menunjukkan

keunggulan yang kompetitif di tengah pasar bisnis ritel modern yang

semakin ketat di Indonesia.

Di pertengahan tahun 1995, Matahari memulai bisnis

supermarketnya, disamping terus fokus terhadap

bisnis utamanya yang bergerak di bidang department

store modern dengan merek Matahari Department

Store (MDS).

Di tahun 2002, Matahari kembali melakukan

restrukturisasi dan reorganisasi atas kedua bisnis

utamanya, MDS dan Matahari Food Division (MFD),

dengan melakukan pemilahan secara strategis menjadi

dua unit bisnis independen. Di periode 2002-2004,

MFD melakukan serangkaian pembenahan atas bisnis

Matahari Supermarketnya dan meluncurkan konsep

hypermarket terbaru dengan merek Hypermart di

pertengahan tahun 2004.

Pada tahun 2010-2011, Matahari berhasil melakukan divestasi atas MDS,

dengan melakukan penjualan 80% kepemilikan sahamnya kepada investor

strategis, CVC Capital Group. Di samping itu, Matahari juga terus melakukan

fokus yang intens terhadap ekspansi agresif bisnis intinya, Hypermart, untuk

merambah area-area baru berpotensial terutama wilayah Indonesia Timur.

Perseroan memiliki daya saing tinggi yang tercipta oleh entitas anak perusahaan sebagai pilar usaha Perseroan.

Di antara profil entitas anak perusahaan Perseroan adalah sebagai berikut:

PT Multipolar Tbk

31Laporan Tahunan 2012

Anak Perusahaan

Pada tahun 2012 Matahari melakukan penurunan modal dengan cara penurunan nilai nominal saham dari

Rp 500,- per lembar saham menjadi Rp 50,- per lembar saham. Matahari juga mengambil langkah strategis

sebagai upaya pengembangan bisnis dengan melakukan perampingan (streamline) Aset/Bisnis Non Inti. Strategi

Streamline dilakukan guna lebih memfokuskan pada pengembangan dan pengoperasian Hypermart sebagai

kegiatan usaha Bisnis Inti Matahari.

Perseroan membeli dari Matahari, seluruh saham-saham milik Matahari dalam (“MP”) dan (“NPI”), anak-anak

perusahaan Matahari yang saat ini menjalankan dan memiliki segmen usaha kegiatan Aset/Bisnis Non-Inti,

beserta piutang Matahari. Langkah ini diambil Perseroan karena memandang bahwa perkembangan kegiatan

usaha Matahari di bidang ritel dan rencana strategis Matahari untuk lebih fokus pada Bisnis Inti berdasarkan

hasil kajian strategis Merrill Lynch telah sejalan dengan visi dan misi Perseroan.

PT Multipolar TechnologyPT Multipolar Technology (“MLPT”) merupakan anak perusahaan Perseroan yang bergerak dalam bidang

Teknologi Informasi (TI). MLPT merupakan penyedia layanan Konsultasi, Integrasi dan Pengelolaan Sistem

Teknologi Informasi terkemuka dengan rekam jejak sejak tahun 1975 di sektor perbankan, keuangan, dan

telekomunikasi. MLPT juga merupakan mitra terpercaya dari perusahaan teknologi global seperti Cisco, IBM,

Microsoft, Oracle dan NCR, dan telah memperoleh sertifikasi ISO 9001:2008 untuk perangkat keras, perangkat

lunak dan jasa profesional. MLPT membantu bisnis dalam berbagai aktivitas TI perusahaan-perusahaan antara

lain dengan mengimplementasikan core banking dan layanan elektronik di perbankan agar dapat memberikan

layanan 24 jam x 7 hari, mendukung solusi komunikasi selular bagi operator telekomunikasi, menerapkan

layanan informasi kesehatan bagi rumah sakit, solusi e-learning untuk institusi pendidikan, menyediakan jasa

konsultasi bagi instansi pemerintah terkait layanan e-government yang kolaboratif, mengimplementasikan solusi

business intelligence untuk manufaktur, peritel dan jasa, unified service provisioning bagi pengembang properti,

dan mengembangkan Enterprise Architecture-based IT Master Plan di berbagai sektor.

Pada tanggal 25 September 2012, MLPT menjalankan kemitraan strategisnya dengan Ramco Systems dan

Qumu untuk menyediakan bisnis Cloud di Indonesia dengan model Software-as-a-Service (SaaS) – atau layanan

penyewaan perangkat lunak. Ramco Systems merupakan perusahaan perangkat lunak yang berfokus pada

platform Cloud enterprise seperti ERP (Enterprise Resources Planning), HCM (Human Capital Management) dan

EAM (Enterprise Asset Management). Sedangkan Qumu merupakan perusahaan dengan fokus pada penyediaan

solusi lengkap Enterprise Webcasting dan Video Management.

PT Multipolar Tbk

32 Laporan Tahunan 2012

MLPT senantiasa melihat area baru yang dapat dikembangkan selain dari portofolio solusi yang

telah ada saat ini. Dari beberapa solusi utama di MLPT yang mendapat respon sangat baik dari

pelanggan selama tahun 2012 adalah solusi perbankan elektronik. Kebutuhan perbankan untuk

mengembangkan strategi perbankan elektronik yang terintegrasi antara berbagai channel – atau

dikenal sebagai Multichannel Electronic Banking, terbukti semakin dibutuhkan oleh perbankan

Indonesia yang menjadi pelanggan utamanya. MLPT telah sukses mengembangkan solusi ini

sehingga menjadi solusi pilihan dari perbankan di Indonesia.

Selain itu, MLPT juga memberikan solusi bisnis terkini, mulai dari perangkat keras, aplikasi bisnis,

hingga layanan konsultasi TI. Komitmen terhadap kepuasan konsumen menjadi prioritas utama

bagi MLPT, dan terus ditingkatkan dalam upaya menjadi partner pilihan bagi pelanggan.

MLPT juga memperkuat kompetensi dengan melengkapi sertifikasi teknis dari principal termasuk

menambah SDM dengan sertifikasi Cisco yang tertinggi yaitu CCIE serta Project Management. MLPT

juga terus memperkuat timnya untuk menguasai teknologi yang akan menjadi tren di kemudian

hari seperti Data Center Virtualization untuk menunjang kebutuhan pembangunan data center

yang mempertimbangkan aspek skalabilitas dan kemudahan operasional, serta siap mendukung

teknologi Virtual Desktop Infrastructure (VDI). Selain itu solusi Multichannel Electronic Banking,

Video Surveillance dan Next Generation Network juga telah memberikan hasil positif, dimana SDM

MLPT telah mengikuti pelatihan dan mendapatkan sertifikasi teknis. Kisah sukses dari implementasi

proyek tersebut membuktikan MLPT terus menjadi mitra terpercaya dan dapat diandalkan bagi

pelanggannya.

Pengembangan bidang-bidang baru juga akan terus dilakukan dengan dukungan dari unit Strategic

Competency Center (SCC), yang bertanggung jawab melakukan evaluasi terhadap tren solusi

teknologi informasi dan juga kebutuhan solusi pelanggan.

PT Visionet Internasional PT Visionet Internasional (“VisioNet”) merupakan penyedia

jasa alih daya TI yang menyeluruh. VisioNet didirikan sebagai

respon Perseroan terhadap peluang pasar alih daya TI di

Indonesia yang diperkirakan mencapai US$ 100 juta atau

sekitar Rp 900 miliar dalam kurun waktu lima tahun ke

depan. Perseroan mengejar peluang bisnis di bidang alih

daya TI ini secara total dengan mengkonsolidasikan sumber

daya yang dimilikinya. VisioNet menawarkan layanan alih

daya TI secara terpadu kepada pelanggan dengan jangkauan

nasional, melalui 79 titik layanan dan lebih dari 1.000 sumber

daya manusia di seluruh Indonesia dan telah memperoleh

sertifikasi ISO 9001:2008 untuk tiga bidang utamanya, yaitu Electronic

Anak Perusahaan

PT Multipolar Tbk

33Laporan Tahunan 2012

Draft Capture Operation and Maintenance Services, Desktop Server Network

Operation and Maintenance Services, dan Information Technology

Operation and Maintenance Services.

Untuk menambah kepercayaan pelanggan terhadap layanan

VisioNet, pada bulan Februari 2012, VisioNet kembali

mendapatkan sertifikasi ISO 27001. Sertifikasi ini merupakan

standardisasi yang mencakup pembangunan, implementasi,

eksekusi, pengawasan, pengkajian, maintenance dan

peningkatan Information Security Management System (ISMS) di

dalam cakupan risiko usaha di perusahaan. Fokus bisnis VisioNet

adalah untuk membantu dan mendukung pelanggan dalam

mengelola operasi TI mereka secara efisien, memastikan kinerja yang

optimal, andal dan efektif, yang memberikan pelanggan kenyamanan

sehingga dapat fokus pada bisnis inti mereka.

PT First Media Tbk.Berangkat dari fenomena era digital di pasar internet Indonesia yang

menuntut layanan internet berkecepatan tinggi dalam mengakses

kebutuhan mereka, PT First Media Tbk. (First Media) diluncurkan

sebagai jawaban.

First Media adalah perusahaan publik Indonesia yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia, dengan jasa layanan yang dikenal sebagai Triple Play dengan cakupan layanan

Jabodetabek, Surabaya, Bali dan segera menyusul ke beberapa daerah lainnya.

First Media merupakan penyedia jaringan layanan kabel internet pita lebar dan layanan penyiaran

TV berbayar dengan kabel yang terbesar di Indonesia. Hingga saat ini, First Media berhasil

perusahaan terdepan dalam memberikan mutu layanan bagi para pengguna internet karena mampu

menyediakan bandwidht hingga 30 Mbps, yang amat bermanfaat untuk mendapatkan informasi

berupa teks, audio, maupun audio visual, serta memudahkan aktivitas komunikasi dan transaksi,

yang berguna untuk bisnis, pendidikan, dan hiburan sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan

ekonomi dan membangun gaya hidup moderen yang produktif. Di sisi layanan jaringan siaran

televisi berbayar, First Media lebih unggul karena menjadi yang pertama dalam menyediakan

layanan bermutu tinggi seperti siaran High Definition (HD), Video On Demand (VOD), Personal

Video Recorder (PVR), Multimedia Home Platform (MHP) dan layanan tontonan web streaming

yang dapat dinikmati melalui desktop dan laptop.

Anak Perusahaan

PT Multipolar Tbk

34 Laporan Tahunan 2012

Semua layanan ini dimungkinkan karena First Media

mengoperasikan teknologi jaringan kabel Hybrid Fiber-

Coaxial (HFC) dua arah pada frekuensi 870 Mhz yang

memiliki ujung terminal di Jakarta, Bali, dan Surabaya.

Digitalisasi memungkinkan kompresi data yang lebih

besar untuk ditransmisikan melalui kabel, sehingga

meningkatkan kapasitas kabel untuk melakukan

transmisi internet berkecepatan tinggi, hingga mampu

mentransmisi 100 saluran televisi secara serempak,

serta volume data yang sangat besar yang diperlukan demi

kelancaran aplikasi beberapa industri.

First Media melayani jaringan internet pita lebar dan televisi berbayar bagi pelanggan retail maupun

korporasi. Pelanggan sangat mempercayai First Media dalam menghadirkan mutu layanan yang

baik, ini terpresentasikan dari kepercayaan Bursa Efek Indonesia (BEI), sejak 2001, mempercayai First

Media untuk menyediakan layanan jaringan komunikasi pihak BEI, institusi terkait serta anggota

bursa. Penetrasi layanan jaringan First Media mencapai 80% apartemen yang berada di Jakarta.

First Media terus melakukan pengembangan baik dalam Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK),

maupun perluasan jaringan layanan. Sepanjang tahun 2012, setiap bulan panjang kabel jaringan

milik First Media bertambah 65 kilometer.

Saat ini, First Media telah berkembang dengan membawahi beberapa unit bisnis yakni FastNet

(layanan jaringan kabel internet pita lebar), HomeCable (layanan jaringan siaran TV berbayar),

DataComm (layanan jaringan internet dan komunikasi korporasi), First Media Production (rumah

produksi), BeritaSatu (penyedia informasi, penyiaran berita melalui televisi, dan website), dan

layanan jaringan internet pita lebar nirkabel 4G.

Dalam beberapa tahun terakhir ini, First Media berhasil melipat gandakan pendapatan perusahaan

dan mampu memposisikan nama First Media sebagai top of mind brand untuk perusahaan penyedia

layanan jaringan internet dan televisi berbayar.

Anak Perusahaan

PT Multipolar Tbk

35Laporan Tahunan 2012

PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk.PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk. (“MMI”) merupakan perintis

di bidang layanan alih daya (outsourcing) untuk pengelolaan

dokumen dan fungsi Teknologi Informasitika (TI) lainnya. Pada

awal kegiatan usahanya, MMI bergerak dalam bidang pengelolaan

dan penyimpanan arsip. Sejalan dengan perkembangan dunia bisnis dan

kebutuhan dari para pelanggan, MMI senantiasa mengembangkan

bisnis yang dikelola hingga kini dikenal sebagai pelopor perusahaan

manajemen kearsipan paling kuat di Indonesia.

Pada tahun 1994, MMI menambah layanan dalam bidang

Penyimpanan dan Pengelolaan Data Komputer. Melihat besarnya

peluang usaha dalam bidang document imaging, MMI membuka

kegiatan usaha Alih Media Mikrofilm dan Dokumen Elektronik

pada tahun 1996.

Pengalaman MMI dalam mengoperasikan perusahaan yang

berpedoman pada kepuasan pelanggan, pemegang saham

dan karyawan dengan dukungan teknologi merupakan kunci

MMI dalam mempertahankan dan mengembangkan kegiatan

usahanya. Kini, MMI telah meningkatkan layanan-layanan yang

diberikannya kepada para pelanggan meliputi Manajemem Arsip,

Manajemen Data Komputer, Penyimpanan Surat Berharga, Alih Media,

Manajemen Slip EDC, Manajemen Fasilitas dan Penyediaan Perangkat Lunak/Keras.

Seiring dengan meningkatnya kesadaran banyak perusahaan untuk mendelegasikan fungsi-

fungsi pengarsipan dan manajemen data kepada perusahaan yang mempunyai spesialisasi dalam

bidangnya, MMI hadir menjawab kebutuhan tersebut dengan dukungan 12 gudang modern dan

sertifikasi ISO 9001:2008. Dengan mengacu pada nilai-nilai dasar yang dipegang kuat oleh MMI

meliputi trust, secure, kerahasiaan, dan on time/efisien, MMI senantiasa memberikan pelayanan

terbaik kepada para pelanggan sehingga dikenal sebagai perusahaan dengan best customer

services dalam bidang manajemen data dan pengarsipan modern.

Anak Perusahaan

PT Multipolar Tbk

36 Laporan Tahunan 2012

Penghargaan

• SWG Top Software Subscription and Support Award 2011

• SWG Top Performance Award 2011

• SWG Top IBM Websphere Seller Award 2011

• SWG Top IBM Information Management Seller Award 2011

• Cisco Best Strategic Win Partner 2011

• Cisco Significant Contribution to Capital Business 2011

• Top IBM Information Management Seller Award 2011

• Top IBM Websphere Seller Award 2011

• Top Performance Award IBM 2011

• Top Software Subscription & Support Award IBM 2011

AKUNTAN PUBLIK

Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto

Plaza ABDA Lt. 10 & 11

Jalan Jenderal Sudirman Kav. 59

Jakarta 12190

Telp : (62 21) 527-7966

Fax : (62 21) 5140 1350

BIRO ADMINISTRASI EFEK

PT Sharestar Indonesia

Gedung BeritaSatu Plaza (d/h Citra Graha) Lt. 7

Jalan Gatot Subroto Kav. 35-36

Jakarta 12950

Telp : (62 21) 527-7966

Fax : (62 21) 527-7967

Lembaga Profesi Penunjang Perusahaan

Analisis dan Pembahasan Manajemen

37Laporan Tahunan 2012

PT Multipolar Tbk

38 Laporan Tahunan 2012

P erseroan senantiasa meningkatkan kinerja seluruh lini bisnisnya dengan dukungan teknologi modern

dan terkini. Komitmen Perseroan dalam menghadirkan solusi yang bernilai tambah bagi pelanggan tidak henti dikembangkan guna memperkokoh posisinya dalam sektor teknologi informasi, ritel, dan multimedia.

TINjAUAN UMUMKetidakstabilan perekonomian global dan krisis utang di kawasan Eropa masih berlangsung hingga

akhir tahun 2012. Namun perekonomian nasional terus menunjukkan pertumbuhan positif dan iklim

investasi kian hari semakin signifikan. Bahkan dapat dikatakan bahwa Indonesia merupakan salah

satu dari sedikit negara di Asia yang dapat menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang cemerlang.

Hal ini disebabkan oleh stabilitas rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang kondusif.

Di tengah krisis utang kawasan Eropa yang menyebabkan negara-negara di kawasan tersebut

terjadi pemangkasan rating sovereign, Indonesia justru mendapatkan peringkat pertumbuhan

ekonomi terbaik nomor dua di Asia dan tertinggi nomor lima di dunia pada kuartal III tahun 2012.

Pertumbuhan perekonomian Indonesia juga tampak pada kinerja triwulan I dan II tahun 2012,

dimana ekonomi mengalami kenaikan dari 6,3 % menjadi 6,4 persen. Stabilitas pertumbuhan

ekonomi terlihat dari pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III yang mengalami kenaikan

sebesar 3,21 % dibandingkan dengan triwulan tahun sebelumnya. Dengan kondisi seperti ini,

ekonomi Indonesia di tahun 2012 tumbuh pada kisaran 6,2-6,3 %. Meski sedikit dibawah target

APBN 2012 sebesar 6,5 %, pertumbuhan ini merupakan kemajuan signifikan yang patut diapresiasi

ditengah perkenomian global yang terus mengalami penurunan.

TINjAUAN OPERASIONAlPerseroan senantiasa meningkatkan kinerja di seluruh lini bisnisnya dengan dukungan teknologi

modern dan terkini. Komitmen Perseroan dalam menghadirkan solusi yang bernilai tambah bagi

pelanggan tidak henti dikembangkan guna memperkokoh posisinya dalam setiap lini bisnis yang

dikelola baik dari sektor teknologi informasi, ritel, multimedia, maupun pengarsipan.

Pencapaian 2012 dari sisi pendapatan segmen eceran dan distribusi mencapai Rp 11,2 triliun dari

tahun 2011 sebesar Rp 9,2 triliun. Segmen teknologi informasi juga meningkat menjadi Rp 1,3

Analisis dan Pembahasan Manajemen

PT Multipolar Tbk

39Laporan Tahunan 2012

triliun dari Rp 1,1 triliun di tahun 2011. Demikian juga pendapatan dari segmen administrasi saham

dan jasa lainnya juga meningkat menjadi Rp 142,3 miliar dari Rp 66,5 miliar di tahun sebelumnya.

PENgEMBANgAN STRATEgIS dAN TRANSFORMASI PERUSAHAANPerkembangan positif ekonomi Indonesia yang semakin meningkat karena dorongan berbagai faktor

positif seperti perbaikan iklim ivestasi dan birokrasi, serta meningkatnya pendapatan masyarakat

telah dimanfaatkan dengan baik oleh Perseroan dan entitas anak perusahaannya. Berbagai usaha

untuk meningkatkan rencana pengembangan bisnis inti, kompetensi, dan perluasan target pasar

senantiasa dikembangkan.

Pada tahun 2012, Perseroan melalui anak perusahaan, PT Multipolar Technology (”MLPT”)

menggandeng dua perusahaan Ramco Systems dan Qumu untuk memudahkan pelanggan

mengotomatisasikan dan mengintegrasikan seluruh fungsi dan proses bisnisnya tanpa perlu

melakukan investasi pada perangkat keras, lisensi, pelatihan atau staf TI tambahan. Perseroan juga

mengakuisisi PT Tecnoves International dengan mengambil 85% kepemilikan saham dalam

bisnis direct broadcast satellite. Selain itu, Perseroan melakukan transaksi investasi saham

PT Bank Nationalnobu (Bank Nobu). Transaksi ini merupakan bagian dari strategi untuk diversifikasi

portofolio investasi Perseroan dan membuka peluang kerjasama dalam bidang Teknologi Informasi.

Perseroan meyakini bahwa dengan melakukan transaksi terhadap Bank Nobu sebagai bank yang

sedang berkembang dan memiliki prospek menjanjikan, dapat memberikan nilai tambah bagi

keseluruhan bisnis Multipolar.

Analisis dan Pembahasan Manajemen

PT Multipolar Tbk

40 Laporan Tahunan 2012

TINJAUAN PER SEgMEN USAHA1. KAPASITAS DAN PERKEMBANgAN

• SegmenEcerandanDistribusi

Usaha bisnis ritel yang dikelola oleh entitas anak Perseroan, yaitu PT Matahari Putra

Prima Tbk. (”Matahari”), telah memberikan kontribusi signifikan melalui bisnis utamanya,

Hypermart dan Foodmart. Matahari berhasil mempertahankan keunggulan kompetitifnya

dalam industri ritel melalui usaha-usaha memaksimalkan tingkat produktivitas gerai dan

strategi yang tepat sasaran. Setelah Perseroan pada akhir tahun 2012 berhasil melakukan

pengambil-alihan aset/bisnis non inti melalui pengambilalihan seluruh saham milik Matahari

pada entitas anak PT Nadya Putra Investama (“NPI”) dan PT Matahari Pacific (“MP”), maka

pengambil-alihan ini sejalan dengan strategi Matahari untuk lebih fokus pada bisnis inti-

nya. Dengan strategi ini, Matahari akan semakin meningkatkan nilai kompetitifnya dan

memperkuat posisinya dalam pasar ritel modern di Indonesia yang didukung dengan

perkembangan Matahari sebagai perusahaan ritel terbesar dan termodern di Indonesia.

Melalui strategi streamline, Matahari akan mampu menyongsong transformasi bisnis ritel

yang lebih besar dan modern di tanah air.

Usaha ritel entitas anak Perseroan di China melalui Robbinz Department Store dan Hypermart

juga mengalami peningkatan yang menggembirakan. Robbinz Depertment Store dan

Hypermart telah berkembang pesat dalam waktu yang singkat dengan menambah outlet

sebanyak 2 (dua) pada tahun 2012 sehingga total outlet sebanyak 8 (delapan). Perseroan

juga penuh percaya diri dan optimisme yang tinggi untuk terus mengembangkan 8 outlet

tersebut di wilayah Chengdu, Yangzhou, Tianjin, Suzhou dan Changzhou. Dengan tren

pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat serta ditunjang pasar China yang enam kali

lebih besar dari Indonesia, Perseroan menyongsong perkembangan sebagai perusahaan ritel

internasional yang lebih besar dan modern.

• SegmenTeknologiInformasi

Pada tahun 2012, divisi teknologi informasi (TI) juga semakin mantap dalam melebarkan

langkahnya di bisnis ini melalui PT Multipolar Technology (“MLPT”), yang terus menunjukkan

perkembangan yang berarti dan menjadi kontributor yang penting bagi pertumbuhan

Perseroan. Demikian juga dengan PT VisioNet Internasional (“VisioNet”) yang kembali

mendapatkan sertifikasi ISO 27001, yang menjadi bukti pelayanan optimal Perseroan

kepada pelanggan. Sertifikasi ini merupakan standardisasi yang mencakup pembangunan,

implementasi, pengerjaan, pengawasan, pengkajian, pengelolaan dan peningkatan

Information Security Management System (ISMS) dalam bidang usaha operasi teknologi

informasi (TI) yang dikelola melalui VisioNet. Hal ini sekaligus menjadi bukti bahwa VisioNet

merupakan perusahaan alih daya TI terpercaya di Indonesia.

Analisis dan Pembahasan Manajemen

PT Multipolar Tbk

41Laporan Tahunan 2012

• SegmenLainnya

Entitas Anak Perseroan terutama yang bergerak dalam bidang pengarsipan modern PT

Multifiling Mitra Indonesia Tbk (“MMI”) dan pusat hiburan keluarga PT Matahari Graha

Fantasi (PT MGF) juga menunjukkan perkembangan signifikan. Kinerja keuangan MMI

menunjukkan bahwa MMI berhasil melakukan ekspansi dalam waktu yang sangat singkat

setelah mencatatkan saham perdana (Initial Public Offering) di tahun 2010.

2. PENDAPATAN DAN PROFITABILITAS

• SegmenEcerandanDistribusi

Penjualan bersih

Penjualan bersih dari segmen eceran dan distribusi pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 11,2

triliun. Jumlah ini meningkat 22,52% dari penjualan bersih tahun 2011 yaitu sebesar Rp 9,2

triliun.

Beban Pokok Penjualan Barang

Beban Pokok Penjualan Barang dan Jasa dari segmen eceran dan distribusi pada tahun

2012 adalah sebesar Rp 9,1 triliun. Jumlah ini meningkat sebesar 22,51% dari Beban Pokok

Penjualan Barang dan Jasa tahun 2011 yaitu sebesar Rp 7,5 triliun.

Laba Kotor

Laba Kotor dari segmen eceran dan distribusi pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 2,1 triliun.

Jumlah ini meningkat sebesar 22,55% dari Laba Kotor tahun 2011 yaitu sebesar Rp 1,7

triliun.

3. SEgMEN TEKNOLOgI INFORMASI

Penjualan Bersih

Penjualan bersih dari segmen Teknologi Informasi pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 1,3

triliun. Jumlah ini meningkat 15,50% dari penjualan bersih tahun 2011 yaitu sebesar Rp 1,1

triliun.

Beban Pokok Penjualan Barang dan Jasa

Beban Pokok Penjualan Barang dan Jasa dari segmen Teknologi Informasi pada tahun 2012

adalah sebesar Rp 1,2 triliun. Jumlah ini meningkat sebesar 17,23% dari Beban Pokok Penjualan

Barang dan Jasa tahun 2011 yaitu sebesar Rp 1 triliun.

Laba Kotor

Laba Kotor dari segmen Teknologi Informasi pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 97 miliar.

Jumlah ini menurun sebesar 2,10% dari Laba Kotor tahun 2011 yaitu sebesar Rp 99,1 miliar.

Analisis dan Pembahasan Manajemen

PT Multipolar Tbk

42 Laporan Tahunan 2012

4. SEgMEN LAINNYA

Penjualan Bersih

Penjualan bersih dari segmen lainnya pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 142,3 miliar. Jumlah

ini meningkat 113,85% dari penjualan bersih tahun 2011 yaitu sebesar Rp 66,55 miliar.

Beban Pokok Penjualan Barang dan Jasa

Beban Pokok Penjualan Barang dan Jasa dari segmen lainnya pada tahun 2012 adalah sebesar

Rp 74,2 miliar. Jumlah ini meningkat sebesar 9,56% dari Beban Pokok Penjualan Barang dan

Jasa tahun 2011 yaitu sebesar Rp67,8 miliar.

Laba Kotor

Laba Kotor dari segmen lainnya pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 68,1 miliar. Jumlah ini

meningkat sebesar 5,41% dari Rugi Kotor tahun 2011 yaitu sebesar Rp 1,2 miliar.

URAIAN ATAS KINERJA KEUANgAN PERSEROANKinerja keuangan Perseroan pada 2012 sangat membanggakan. Pembahasan dan analisis kinerja

keuangan Perseroan merujuk pada Laporan Keuangan untuk tahun buku yang berakhir pada

tanggal 31 Desember 2012 dan telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf,

Mawar & Saptoto.

Laporan Posisi Keuangan KonsolidasianAset

Pada tahun 2012, Perseroan mencatat jumlah aset sebesar Rp 14,1 triliun dengan komposisi aset

lancar sebesar Rp 7 triliun dan aset tidak lancar sebesar Rp 7,1 triliun. Jumlah aset tersebut turun

1,58% dibandingkan dengan jumlah aset tahun 2011 yaitu sebesar Rp 14,3 triliun, yang terdiri dari

asset lancar sebesar Rp 6 triliun dan aset tidak lancar sebesar Rp 8,3 triliun.

Liabilitas

Pada akhir tahun 2012, Perseroan mencatat jumlah liabilitas sebesar Rp 7,0 triliun, yang terdiri dari

liabilitas jangka pendek sebesar Rp 4,7 triliun dan liabilitas jangka panjang sebesar Rp 2,4 triliun.

Jumlah liabilitas pada tahun 2012 meningkat 14,10% dibandingkan dengan tahun 2011 yaitu

sebesar Rp 6,2 triliun, yang terdiri dari liabilitas jangka pendek sebesar Rp 4,0 triliun dan liabilitas

jangka panjang sebesar Rp 2,1 triliun.

Ekuitas

Ekuitas Perseroan pada tahun 2012 sebesar Rp 7,0 triliun. Jumlah ini turun 13,45% dibandingkan

dengan tahun 2011 yaitu sebesar Rp 8,1 triliun.

Analisis dan Pembahasan Manajemen

PT Multipolar Tbk

43Laporan Tahunan 2012

Tabel Ringkasan Posisi Keuangan Konsolidasian Perseroan

pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

Dalam jutaan Rupiah

Keterangan 2012 2011

Aset Lancar 6.961.406 5.992.864

Aset Tidak Lancar 7.126.777 8.321.843

Jumlah Aset 14.088.183 14.314.707

Liabilitas Jangka Pendek 4.671.652 4.042.864

Liabilitas Jangka Panjang 2.363.458 2.123.105

Total Liabilitas 7.035.110 6.165.969

Total Ekuitas 7.053.073 8.148.738

Total Liabilitas dan Ekuitas 14.088.183 14.314.707

Laporan Laba/Rugi Komprehensif Konsolidasian PerseroanPenjualan Bersih

Perseroan sukses membukukan penjualan bersih pada tahun 2012 sebesar Rp 12,6 triliun. Jumlah

ini meningkat 22,36% dari penjualan bersih tahun 2011 yaitu sebesar Rp 10,3 triliun.

Beban Pokok Penjualan Barang dan Jasa

Beban pokok penjualan barang dan jasa Perseroan pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 10,4 triliun.

Beban ini lebih besar 21,78% dibandingkan dengan beban pokok penjualan barang dan jasa pada

tahun 2011 yaitu sebesar Rp 8,5 triliun.

Laba Bruto

Total laba bruto Perseroan pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 2,2 triliun. Jumlah ini meningkat

sebesar 25,06% dibandingkan dengan laba bruto pada tahun 2011 sebesar Rp 1,8 triliun.

Laba Usaha

Laba Usaha Perseroan pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 223,1 miliar. Jumlah ini meningkat

1.128,02% dibandingkan dengan rugi usaha pada tahun 2011 yaitu sebesar Rp 21,7 miliar.

Laba Bersih

Laba Bersih Perseroan pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 166,6 miliar. Jumlah ini meningkat

73,46% dibandingkan dengan laba bersih pada tahun 2011 yaitu sebesar Rp 96 miliar.

Analisis dan Pembahasan Manajemen

PT Multipolar Tbk

44 Laporan Tahunan 2012

Total Laba Komprehensif

Total laba komprehensif Perseroan pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 255,9 miliar. Jumlah ini

meningkat 67,13% dibandingkan dengan total laba komprehensif pada tahun 2011 yaitu sebesar

Rp 153,1 miliar.

Tabel Ringkasan Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Perseroan

pada tahun 2012 dan 2011

Dalam jutaan Rupiah

Keterangan 2012 2011

Penjualan Bersih 12.642.770 10.332.842

Beban Pokok Penjualan Barang dan Jasa (10.393.875) (8.534.649)

Laba Bruto 2.248.895 1.798.193

Laba (Rugi) Usaha 223.101 (21.702)

Laba Bersih 166.583 96.038

Laba Komprehensif 255.939 153.135

Laporan Arus Kas Kas Bersih dari Aktivitas Operasi

Perseroan mencatat penerimaan kas neto dari aktivitas operasi selama tahun 2012 sebesar

Rp 620 miliar, naik 91,69% dibandingkan penerimaan kas neto tahun 2011 yaitu sebesar Rp 323,3

miliar.

Kas Bersih Untuk Aktivitas Investasi

Selama tahun 2012, penerimaan kas neto untuk aktivitas investasi adalah sebesar Rp 1,4 triliun,

naik 258,36% dari pengeluaran kas neto tahun 2011 yaitu sebesar Rp 866,5 miliar.

Arus Kas untuk Aktivitas Pendanaan

Pengeluaran kas neto untuk aktivitas pendanaan tercatat sebesar Rp 1,2 triliun, meningkat 152,92%

dari tahun 2011 yaitu sebesar Rp 472,9 miliar.

Kas dan Setara Kas Awal Tahun

Kas dan setara kas awal tahun Perseroan pada tahun 2012 sebesar Rp 2 triliun, turun 32,99% dari

tahun 2011 yaitu sebesar Rp 3 triliun.

Kas dan Setara Kas Akhir Tahun

Kas dan setara kas akhir tahun Perseroan pada tahun 2012 sebesar Rp 2,9 triliun, meningkat

40,97% dari tahun 2011 yaitu sebesar Rp 2 triliun.

Analisis dan Pembahasan Manajemen

PT Multipolar Tbk

45Laporan Tahunan 2012

Tabel Ringkasan Laporan Arus Kas Konsolidasian pada Tahun 2012 dan 2011

Dalam jutaan Rupiah

Keterangan 2012 2011

Arus Kas Neto dari Aktivitas Operasi 619.786 323.322

Arus Kas Neto dari (untuk) Aktivitas Investasi 1.372.126 (866.464)

Arus Kas Neto untuk Aktivitas Pendanaan (1.195.987) (462.879)

Kenaikan (Penurunan) Neto Kas dan Setara Kas 795.925 (1.016.021)

Kas dan Setara Kas awal Tahun 2.039.663 3.043.788)

Dampak Perubahan Selisih Kurs pada Kas dan Setara Kas 39.671 11.896

Kas dan Setara Kas Akhir Tahun 2.875.259 2.039.663

KEMAMPUAN MEMBAYAR UTANg DAN TINgKAT KOLEKTIBILITAS PIUTANgPerseroan memiliki modal kerja bersih yang sangat positif, sehingga tidak ada keraguan dalam

membayar seluruh kewajibannya. Hal ini dapat dilihat lebih detail pada Laporan Arus Kas

Konsolidasian Perseroan.

Untuk kolektibilitas piutang, segmen eceran dan distribusi tidak mengandung risiko karena seluruh

penjualan tersebut dilaksanakan secara tunai. Sedangkan di segmen teknologi informasi dan segmen

lainnya, risiko tersebut dapat diminimalisasi dengan cara menerapkan kebijakan perusahaan dan

pengendalian internal yang baik.

STRUKTUR MODAL, KEBIJAKAN MANAJEMEN ATAS STRUKTUR MODAL DAN TINgKAT SOLVABILITASPerseroan memiliki struktur modal yang sangat kuat. Bahkan pada tahun 2013 ini, modal Perseroan

bertambah sehubungan dengan waran seri II Perseroan yang sebagian telah dieksekusi oleh

pemegang saham Perseroan menjadi saham di dalam Perseroan.

INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL YANg TERJADI SETELAH TANggAL LAPORAN AKUNTANPada tanggal 8 Maret 2013, Perseroan memperoleh 726,5 juta lembar saham (atau setara dengan

24,9%) pada PT Matahari Department Store Tbk (“LPPF”) dari Asia Color Company Limited (“ACC”)

dengan nilai sebesar Rp 883 miliar setelah entitas anak Perseroan yaitu PT Matahari Pacific (”MP”)

melepas kepemilikan sahamnya sebanyak 20% ordinary shares dan 20,7% preference shares serta

8.875.638 waran yang dimiliki MP pada Meadow Asia Company Limited (“MAC”). MAC memiliki

100% kepemilikan saham pada ACC, dan ACC memiliki 98,15% saham pada LPPF.

Analisis dan Pembahasan Manajemen

PT Multipolar Tbk

46 Laporan Tahunan 2012

Kemudian, pada tanggal 25 Maret 2013, Perseroan menjual 129,03 juta lembar saham LPPF (atau

setara dengan 4,4%) dengan harga sebesar Rp 10.850 per saham. Oleh karena itu, kepemilikan

Perseroan pada LPPF berkurang menjadi 20,5%.

PROSPEK USAHA PERUSAHAANDalam rangka meningkatkan kinerja Perseroan dan entitas anak di tahun mendatang, Perseroan

terus mengupayakan pengembangan aspek pengelolaan maupun perencanaan operasional.

Penerapan sistem manajemen yang hati-hati diharapkan akan membantu Perseroan mengatasi

berbagai tantangan bisnis serta meraih peluang yang lebih besar untuk menopang profitabilitas

Perseroan dan entitas anak. Organisasi internal Perseroan dan entitas anak akan diperkuat agar

dapat mengantisipasi potensi risiko perubahan eksternal yang dapat mempengaruhi upaya

Perseroan dan entitas anak dalam meraih target dan tujuan yang hendak dicapai.

RENCANA JANgKA PANJANgPerseroan akan terus berupaya untuk mengelola seluruh unit bisnis usaha yang telah ada dan

yang akan ada agar dapat meraih peluang untuk tumbuh lebih besar lagi. Hal ini agar seluruh

stakeholders Perseroan dapat turut memperoleh keuntungan dengan keberhasilan-keberhasilan

yang diraih oleh Perseroan.

ASPEK PEMASARANPerseroan optimis terhadap prospek pemasaran usaha dari setiap lini bisnis yang didukung oleh

kondisi perekonomian nasional maupun pasar dari produk dan jasa serta kondisi internal Perseroan

sendiri.

Pertumbuhan bisnis ritel melalui anak perusahaan Matahari yang terus memberikan dampak

positif bagi perkembangan pemasaran usaha Matahari. Berbagai program pengembangan terus

dilaksanakan untuk mencapai target yang diharapkan. Hal serupa juga tampak pada bisnis ritel

di China yang menunjukkan perkembangan positif dengan semakin meningkatnya kepercayaan

masyarakat terhadap produk-produk yang ditawarkan oleh Robbinz Department Store dan

Hipermart sehingga Perseroan menargetkan pengembangan outlet sebanyak 3 buah di wilayah

Shenyang, Xuzhou, dan Beicheng.

Pengembangan bisnis TI melalui anak perusahaan MLPT ke depan akan tetap berfokus kepada

pelayanan kepada pelanggan dengan dukungan tekologi terbaru. Perseroan senantiasa melihat

area baru yang dapat dikembangkan selain dari portfolio solusi yang telah ada saat ini. Dalam

upaya memasarkan solusi-solusinya, MLPT juga aktif melakukan program pemasaran dan promosi

yang agresif, antara lain melalui seminar, workshop, open house, direct mail ke target pelanggan.

Analisis dan Pembahasan Manajemen

PT Multipolar Tbk

47Laporan Tahunan 2012

Ke depan, MLPT akan fokus untuk meningkatkan pendapatan dari software dan services dengan

tetap mempertahankan kontribusi pendapatan dari hardware infrastructure.

Dalam bidang pengarsipan, anak perusahaan Perseroan yaitu MMI melakukan pengembangan

pemasaran antara lain dengan:

• pengelolaan SDM yang handal, muda dan kreatif;

• optimalisasi program transformasi, proses pembelajaran, pemahaman tugas dan jabatan SDM

perseroan dengan kewajiban dalam rotasi tugas, dan penyegaran tugas;

• mengembangkan produk dan jasa setiap lini bisnis sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar

dengan standar kualitas tinggi; dan

• mengembangkan infrastruktur untuk mendukung terselenggaranya berbagai lini bisnis dan

entitas anak perusahaan

Komitmen Kepada KonsumenKepuasan konsumen merupakan prioritas utama bagi seluruh lini bisnis Perseroan, dan terus

ditingkatkan dalam upaya menjadi pilihan bagi pelanggan. Salah satunya adalah dengan

memberikan layanan terbaik bagi pelanggan. Hal ini yang mendorong Perseroan dan anak-anak

perusahaannya secara terus menerus melakukan peningkatan pelayanan guna mencapai kepuasan

pelanggan yang lebih baik lagi.

URAIAN MENgENAI KEBIJAKAN DIVIDEN DAN JUMLAH DIVIDENDalam melakukan perhitungan dividen atas laba yang belum ditentukan peruntukannya, maka

manajemen akan melakukan perhitungan terlebih dahulu atas kecukupan dana modal kerja,

investasi dan pengembangan usaha. Kemudian rencana alokasi dividen bagi pemegang saham

akan dimintakan persetujuannya pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan.

INFORMASI MATERIAL MENgENAI INVESTASI, EKSPANSI, DIVESTASI, AKUISISI, ATAU RESTRUKTURISASI UTANg/MODALInformasi ini dapat dilihat pada bagian “Informasi dan Fakta Material yang Terjadi Setelah Tanggal

Laporan Akuntan”.

TRANSAKSI YANg MENgANDUNg BENTURAN KEPENTINgAN DAN TRANSAKSI DENgAN PIHAK YANg MEMILIKI HUBUNgAN ISTIMEWA (AFILIASI)Pada tanggal 30 Nopember 2012 dan 10 Desember 2012, PT Matahari Putra Prima Tbk (Matahari)

melakukan restrukturisasi aset atas tanah dan bangunan Matahari di berbagai lokasi masing-masing

kepada entitas anak PT Matahari Pacific (“PT MP”) dan PT Nadya Putra Investama (“PT NPI”).

Analisis dan Pembahasan Manajemen

PT Multipolar Tbk

48 Laporan Tahunan 2012

Selanjutnya, pada tanggal-tanggal yang sama, Perseroan dan Matahari menandatangani akta Jual

Beli sebagai berikut:

• Akta jual beli saham atas saham dalam PT MP dengan harga sebesar Rp 945.000 juta dan

perjanjian pengalihan piutang dengan harga sebesar Rp 944.947 juta. Pembayaran atas kedua

transaksi tersebut sejumlah Rp 1.889.947 juta telah dibayar secara tunai kepada Matahari oleh

Perseroan pada tanggal 30 Nopember 2012.

• Akta jual beli saham atas saham dalam PT NPI dengan harga sebesar Rp 416.000 juta dan

perjanjian pengalihan piutang dengan harga sebesar Rp 922.327 juta. Pembayaran atas kedua

transaksi tersebut sejumlah Rp 47.327 juta telah dibayar secara tunai kepada Matahari oleh

Perseroan pada tanggal 10 dan 12 Desember 2012, sedangkan sisanya sebesar Rp 1.291.000

juta dibayarkan dalam bentuk Promissory Note yang diterbitkan oleh Perseroan dengan bunga

sebesar 10% per tahun. Jatuh tempo pembayaran bunga dan pokok adalah tanggal 30 Mei

2013. Perseroan berhak untuk melakukan pembayaran dipercepat dari tanggal jatuh tempo

berdasarkan kesempatan para pihak.

Memenuhi ketentuan Peraturan Bapepam LK Nomor IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan

Kepentingan Transaksi Tertentu (Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor Kep-412/

BL/2009 Tanggal 25 Nopember 2009), khususnya poin 2 (b), maka informasi mengenai Transaksi

Afiliasi antara Perseroan dan Matahari telah dilaporkan oleh Perseroan kepada Badan Pengawas

Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI), melalui

surat Perseroan tertanggal 1 Agustus 2012, dengan nomor surat CSS.102-2012 dan CSS.103-

2012, perihal Informasi mengenai Transaksi Afiliasi.

Transaksi Perseroan dan entitas anak dengan pihak berelasi telah diungkapkan pada Catatan atas

Laporan Keuangan Konsolidasian yang terlampir pada Annual Report ini.

KEBIJAKAN AKUNTANSIPerseroan telah menerapkan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia dalam menerbitkan laporan

keuangan tahunannya. Perseroan telah menjelaskan kebijakan penting akuntansi yang diterapkan

pada catatan laporan keuangan konsolidasian per tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 yang

terdapat pada laporan ini.

Analisis dan Pembahasan Manajemen

Tata Kelola Perusahaan

49Laporan Tahunan 2012

PT Multipolar Tbk

50 Laporan Tahunan 2012

Perseroan senantiasa meningkatkan kinerja seluruh lini bisnisnya dengan dukungan teknologi modern

dan terkini. Komitmen Perseroan dalam menghadirkan solusi yang bernilai tambah bagi pelanggan tidak henti dikembangkan guna memperkokoh posisinya dalam sektor teknologi informasi, ritel, dan multimedia.

PERKEMBANgAN gOOd CORPORATE gOVERNANCE (gCg)Tata Kelola Perusahaan yang Baik atau good corporate Governance (GCG) merupakan rangkaian

mekanisme atau sistem yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan agar sesuai dengan

harapan stakeholders. Mekanisme GCG sangat berpengaruh terhadap penetapan dan pencapaian

tujuan, pembentukan serta pengembangan budaya kerja di lingkungan Perseroan.

Sejak awal, Perseroan meyakini bahwa penerapan GCG di lingkungan perusahaan dapat

mengantarkan Perseroan kepada kesuksesan. Bagi Perseroan, implementasi GCG dalam proses

bisnis merupakan pijakan kokoh untuk mewujudkan visi dan misi. Prinsip-prinsip GCG menjadi

perangkat standar yang bertujuan memperbaiki citra, efisiensi, efektifitas dan tanggung-jawab

sosial perusahaan. Prinsip-prinsip GCG yang diterapkan Perseroan meliputi berbagai aspek sebagai

berikut:

• Transparancy : Keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan dalam

pemberian informasi material secara relevan mengenai perusahaan kepada pemegang saham.

• Accountability: Pelaksanaan, kejelasan fungsi dan pertanggungjawaban organ sehingga

pengelolaan Perseroan terlaksana secara efektif.

• Responsibility: Kepatuhan Perseroan terhadap kebijakan korporasi dan peraturan perundang-

undangan pemerintah yang dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan

tekanan dari pihak lain.

• Independency : Pengelolaan Perseroan secara profesional tanpa benturan kepentingan dan

tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan undang-undang yang

berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat.

• Fairness: Keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak stakeholders berdasarkan

perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta kebijakan Perseroan.

Tata Kelola Perusahaan

PT Multipolar Tbk

51Laporan Tahunan 2012

KEBIjAKAN gCgPerseroan selalu berupaya memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan. melalui

penerapan prinsip GCG secara konsisten dan konsekuen serta menjadikannya sebagai budaya

kerja yang berlaku di dalam perusahaan. Pemahaman ini mendasari kebijakan Perseroan

untuk melaksanakan prinsip GCG dalam rangka mencapai tujuan bisnis jangka panjang yang

berkesinambungan. Perseroan menerapkan prinsip-prinsip GCG pada setiap aspek bisnis dan

pada semua jajaran organisasi, yang diwujudkan dalam aspek-aspek sebagai berikut:

• Melaksanakan tugas dan tanggung jawab anggota Dewan Komisaris dan Direksi.

• Menerapkan fungsi kepatuhan.

• Pengelolaan manajemen risiko.

• Melaksanakan transparansi keuangan dan non-keuangan

• Melengkapi serta melaksanakan tugas-tugas komite-komite dan satuan kerja yang

melaksanakan fungsi pengendalian internal.

STRUKTUR TATA KElOlA PERUSAHAANPerseroan senantiasa memperlihatkan tanggung jawabnya dalam menerapkan Good Corporate

Governance karena memandang implementasi GCG bukan sekedar kewajiban namun

keniscayaan dalam menjaga transparansi dan akuntabilitas kepada publik. Struktur tata kelola

perusahaan Perseroan terdiri dari dua organ sebagai berikut:

• Organ Utama : terdiri dari Pemegang Saham, Komisaris dan Direksi

• Organ Pendukung : terdiri dari Sekretaris Perusahaan, Internal Audit, Komite Audit,

dan Auditor Eksternal

Tata Kelola Perusahaan

PT Multipolar Tbk

52 Laporan Tahunan 2012

PEMEgANg SAHAMPemegang Saham merupakan organ Perseroan yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan

kepada Direksi atau Dewan Komisaris berdasar aturan yang ditentukan.

Hak-hak Pemegang Saham

• Menghadiri Rapat Pemegang Saham dan menggunakan hak suaranya

• Memperoleh penjelasan lengkap mengenai segala informasi yang menyangkut Perseroan baik

yang dimuat dalam Laporan Tahunan maupun Laporan Kinerja dalam Rapat Umum Pemegang

Saham (RUPS).

• Memperoleh informasi mengenai Perseroan secara tepat waktu dan teratur

Wewenang Pemegang Saham

• Mengangkat dan memberhentikan Direksi

• Mengangkat dan memberhentikan Komisaris

• Menilai kinerja Komisaris dan Direksi melalui mekanisme yang ada

• Menetapkan auditor eksternal berdasarkan usulan yang diterima dari Komisaris

• Mengesahkan Perencanaan Strategis (Corporate Plan) dan Rencana Kerja

• Menetapkan remunerasi Direksi

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan bagian dari struktur Perseroan sebagai media

tertinggi yang dimiliki oleh Pemegang Saham dalam merumuskan kebijakannya terhadap Perseroan.

Perseroan memiliki dua macam RUPS yaitu Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)

Tata Kelola Perusahaan

Bagan struktur tata kelola perusahaan Perseroan

Dewan Komisaris Komite Audit

Sekretaris Perusahaan

Direksi

Rapat Umum Pemegang Saham

PT Multipolar Tbk

53Laporan Tahunan 2012

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST)

RUPST diselenggarakan pada tanggal 27 April 2012 bertempat di Hotel Aryaduta Jalan Prapatan

44-48 Jakarta Pusat dengan pokok bahasan sebagai berikut:

• Laporan Tahunan Perseroan mengenai laporan tugas pengurusan Direksi dan laporan tugas

pengawasan Dewan Komisaris Perseroan mengenai keadaan dan jalannya Perseroan serta Tata

Usaha Keuangan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011; Pengesahan

Neraca dan Perhitungan Laba/Rugi untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2011; serta pembebasan dan pelunasan (acquit et de charge) sepenuhnya kepada seluruh

anggota Direksi dan Komisaris atas pelaksanaan tugas pengawasan yang telah dilakukan

dalam Tahun Buku tersebut.

• Penggunaan Laba/Rugi bersih Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31

Desember 2011.

• Penunjukan Akuntan Publik Independen Perseroan yang akan mengaudit buku-buku Perseroan

untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan pemberian wewenang

kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan jumlah honorarium Akuntan Publik tersebut.

• Penetapan dan pengangkatan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan termasuk

menentukan Komisaris Independen untuk masa jabatan terhitung sejak ditutupnya rapat

hingga ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada Tahun 2013.

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)

RUPSLB diselenggarakan pada tanggal 19 September 2012 di Hotel Aryaduta Jalan Prapatan 44-

48 Jakarta Pusat dengan dua pokok bahasan. Adapun hasil pokok bahasan agenda satu adalah

tentang penerimaan, persetujuan, dan ratifikasi atas:

• segala tindakan dan perbuatan hukum Perseroan maupun Direksi Perseroan untuk membuat dan

menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham dan Piutang yang telah diandatangani

oleh Perseroan dan PT. Matahari Putra Prima Tbk. (“ MPPA”) pada tanggal 30 Juli 2012;

• tindakan dan perbuatan hukum dan/atau rencana Perseroan maupun Direksi Perseroan untuk

membeli seluruh saham milk MPPA dalam PT. Matahari Pacific:

• tindakan dan perbuatan hukum dan/atau rencana Perseroan maupun Drreksi Perseroan untuk

membeli seluruh saham milik MPPA dalam P T. Nadya Putra lnvestama;

• tindakan dan perbuatan hukum dan/atau rencana Perseroan maupun Dlreksi Perseroan untuk

membeli dan/atau menerima pengalihan seluruh piutang MPPA terhadap PT Matahari Pacific;

• tindakan dan perbuatan hukum dan/atau rencana Perseroan maupun Direksi Perseroan untuk

membeli dan/atau menerima pengalihan seluruh plutang MPPA terhadap PT. Nadya Putra

Investama;

• keputusan atas Rencana Transaksi tersebut dilaksanakan mengikuti tata cara dan prosedur

pengambian keputusan Transaksi Benturan Kepentingan sebagaimana diatur dalam Peraturan

Bapepam dan LK No. IX.E.1 serta ketenuan Pasal 23 ayat (8) Anggaran Dasar Perseroan;

• penerimaan dan persetujuan atas laporan-laporan dan/atau perdapat-pendapat yang diberikan

dan/atau dibuat oleh para profesi penunjang, penilai independen maupun manajemen

Perseroan;

Tata Kelola Perusahaan

PT Multipolar Tbk

54 Laporan Tahunan 2012

• memberikan persetujuan, wewenang dan/atau kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak

substitusi untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan dan/disyaratkan dalam rangka

pelaksanaan, sahnya dan/atau efektifnya setiap dan segala hal-hal dan/atau transaksi-transaksi

sebagaimana disampaikan dalam Rapat serta dalam Keterbukaan Informasi Perseroan, serta

melaksanakan seluruh keputusan yang disetujui dalam Rapat seluruhnya tanpa ada pengecualian,

dengan tetap memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undargan yang berlaku.

Sementara pokok bahasan RUPSLB agenda kedua adalah tentang penerimaan, persetujuan, dan

ratifikasi atas:

• rencana Perseroan maupun Direksi Perseroan untuk memperoleh pinjaman dari satu atau lebih

bank dari dalam maupun luar Indonesia;

• rencana Perseroan maupun Direksi Perseroan untuk menjaminkan seluruh atau sebagian besar

aset-aset Perseroan dan/atau anak perusahaan;

• kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi untuk melakukan setiap tindakan yang

diperlukan.

dEWAN KOMISARISDewan Komisaris merupakan organ penting Perseroan yang berperan sebagai pengawas atas

pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi dalam menjalankan kepengurusan Perseroan

dan bertanggungjawab kepada RUPS. Dalam melakukan aktivitas fungsi pengawasannya, Dewan

Komisaris dibantu oleh Komite Audit yang secara berkala melakukan pengawasan dalam bentuk

pembahasan temuan audit dan pemantauan atas tindak lanjut hasil temuan audit tersebut.

Dalam menjalankan fungsinya, Dewan Komisaris senantiasa menjaga prinsip-prinsip independensi

dengan tidak melibatkan diri dalam kegiatan maupun proses pengambilan keputusan menajerial

sehari-hari dari Direksi.

Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Komisaris Pada Tahun 2012

Pada tahun 2012, Komisaris Perseroan telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya antara lain

sebagai berikut:

• Membahas dan memberi pengesahan Corporate plan dan Rencana Kerja

• Memberi saran-saran kepada Direksi dalam melaksanakan RKAP 2012.

• Membahas dan memberi persetujuan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP).

• Melaksanakan pembahasan atas laporan Komite Audit.

Dalam kaitan dengan pelaksanaan praktik GCG di dalam perusahaan, Dewan Komisaris Perseroan

memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

• Memantau efektivitas implementasi GCG yang diterapkan perusahaan dan bila perlu melakukan

penyesuaian.

• Memberikan pendapat dan saran atas pelaksanaan GCG di dalam perusahaan

Tata Kelola Perusahaan

PT Multipolar Tbk

55Laporan Tahunan 2012

Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran dewan KomisarisDewan Komisaris telah menjalankan tugasnya dengan baik melalui serangkaian rapat yang

dijadikan sarana pengawasan kepada Direksi Perusahaan. Selama tahun 2012 , telah dilakukan

Rapat-Rapat Internal Dewan Komisaris sebanyak 4 kali, di samping pertemuan-pertemuan lainnya

atau memberikan persetujuan tertulis secara sirkular.

dIREKSIDireksi merupakan organ tata kelola perusahaan yang bertanggung jawab penuh atas pengurusan

Perseroan untuk kepentingan dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan, baik di dalam maupun

di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar.

Pengambilan keputusan terhadap masalah-masalah yang dihadapi perusahaan dilakukan secara

cepat dan dengan analisis yang seksama. Direksi telah memberikan laporan hasil pelaksanaan

Internal Audit kepada Dewan Komisaris dan telah melaksanakan tindak lanjut dari temuan-temuan

audit.

Peran Direksi dalam proses pengembangan strategis korporasi dituangkan dalam Rencana Jangka

Panjang Perusahaan (RJPP) berikut rencana aksinya sebagai penjabaran operasional strategi yang

telah ditetapkan.

Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran direksiRapat-rapat Direksi dilaksanakan secara periodik. Rapat-rapat Direksi juga telah efektif menjadi

sarana pengambilan keputusan. Selama tahun 2012, telah dilakukan rapat-rapat internal Direksi

sebanyak 8 (delapan) kali, di samping pertemuan-pertemuan lainnya atau memberikan persetujuan

tertulis secara sirkular.

SEKRETARIS PERUSAHAANSekretaris Perusahaan menjalankan peran sebagai pintu informasi bagi pemangku kepentingan.

Sekretaris Perusahaan memfasilitasi rapat-rapat Pemegang Saham, Dewan Komisaris, dan Direksi

sesuai ketentuan anggaran dasar perusahaan serta menyiapkan laporan dan bahan-bahan yang

digunakan dalam rapat-rapat.

Sekretaris Perusahaan juga mengorganisir pelaksanaan RUPS dan administrasi notulen RUPS.

Kepatuhan kepada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dilaksanakan oleh Sekretaris

Perusahaan melalui monitoring kepada seluruh aspek perizinan dan kewajiban-kewajiban yang

harus dipenuhi perusahaan.

Tata Kelola Perusahaan

PT Multipolar Tbk

56 Laporan Tahunan 2012

Profil Sekretaris PerusahaanChrysologus R.N. Sinulingga,

Riwayat jabatan dan pengalaman kerja

Bapak Chrysologus R.N. Sinulingga mengawali karir sebagai management trainee dan Credit

Auditor di PT Bank Danamon Indonesia pada tahun 1990. Beliau kemudian bekerja sebagai Research

Analyst dan Manager Corporate Finance di PT Dharmala Securities pada tahun 1994-1998. Pada

tahun 1998 beliau menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan PT Sepatu Bata Tbk hingga tahun 2005.

Beliau kemudian bergabung dengan PT Multipolar Tbk dan diangkat sebagai Sekretaris Perusahaan

Perseroan sejak tahun 2005 hingga sekarang.

Riwayat pendidikan

Bapak Chrysologus R.N. Sinulingga memperolah gelar Sarjana

Ekonomi dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada tahun

1990. Pada tahun 1994 beliau memperoleh gelar Master Business

Administration dari The University of Dallas, Irving, Texas, USA.

Beliau kemudian melanjutkan pendidikannya di Universitas Pelita

Harapan, Jakarta dan memperoleh gelar Magister Hukum pada

tahun 2003. Bapak Chrysologus R.N. Sinulingga terus melanjutkan

pendidikan hingga di tahun 2007 beliau kembali memperoleh gelar

Sarjana Hukum dari Universitas 17 Agustus 1945.

KOMITE AUdITKomite Audit merupakan sebuah Komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris yang tugas-

tugasnya diatur dalam Piagam Komite Audit yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris. Komite

Audit, menurut ketentuan yang berlaku, terdiri dari paling sedikit 3 (tiga) orang anggota, termasuk

ketuanya, dan dipimpin oleh seorang Komisaris Independen. Fungsi Komite ini adalah membantu

Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasannya. Pada tahun 2012, susunan Komite

Audit Perseroan berdasarkan Surat Keputusan Nomor CSS.064-2012 adalah:

Ketua : Dr. Isnandar Rachmat Ali, SE, MM

Anggota : Ridwan Masui

A.D. Sonny Soedjadi

Tata Kelola Perusahaan

PT Multipolar Tbk

57Laporan Tahunan 2012

Profil Komite Audit

Dr. Isnandar Rachmat Ali, SE, MM

Ketua

Riwayat jabatan dan pengalaman kerja

Bapak Isnandar Rachmat Ali diangkat sebagai Komisaris Independen

Perseroan pada tahun 2008. Beliau memulai karirnya dengan memegang

berbagai jabatan penting di beberapa perusahan industrial. Pada tahun

1980-1989, beliau menjabat sebagai Vice President Director di Bank Bhumy

Bahari, kemudian dari tahun 1989, beliau menjabat sebagai Vice President

Director pada Tokai Lippo Bank hingga tahun 2001. Selain berpengalaman

di dunia bisnis, beliau juga aktif di dunia pendidikan diantaranya sebagai

dosen di Universitas Krisnadwipayana sejak tahun 1998 hingga sekarang.

Riwayat pendidikan

Bapak Isnandar Rachmat Ali memperoleh gelar Doktor (PhD) di bidang

Education Management dari Universitas Negeri Jakarta.

Ridwan Masui

Anggota

Riwayat jabatan dan pengalaman kerja

Bapak Ridwan Masui merupakan sosok penting dalam perbankan Indonesia.

Beliau bergabung dengan Perseroan di tahun 2012 sebagai anggota

Komite Audit. Beliau pernah menjabat beberapa posisi penting di Bank

Indonesia dalam kurun waktu 1988 – 2004, yaitu Pemeriksa Bank Tingkat

II Bank Indonesia Jakarta (1988-1995), Pengawas Bank Eksekutif Bank

Indonesia, Jakarta (1995-1996), Pengawas Bank Eksekutif Bank Indonesia,

Surabaya (1996-1998), Deputi Direktur Direktorat Pengawasan I Bank

Indonesia, Jakarta (1998-1999), Analis Eksekutif Senior Bank Indonesia,

Jakarta (1999-2000), Pengawas Bank Eksekutif Senior Bank Indonesia,

Bandung (2000-2001), Koordinator Bidang Moneter, Sistim Pembayaran

& Manajemen Intern Bank Indonesia Bandung (2002-2003), Direktur

Direktorat Pemeriksaan Bank II Bank Indonesia, Jakarta (2003-2004), Staf

Ahli Deputi Gubernur Bidang Perbankan Bank Indonesia (2004).

Pernah menjabat sebagai anggota komite audit di PT Matahari Putra Prima Tbk (2006-2008 dan

2010-2012), di PT Lippo Cikarang (2008-2010), di PT Bank Utama International (2007-2010), dan

di BCA Syariah (2010-Sekarang).

Riwayat pendidikan

Bapak Ridwan Masui menyelesaikan pendidikan formal sebagai Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi

STIE Swadaya Jakarta.

Tata Kelola Perusahaan

PT Multipolar Tbk

58 Laporan Tahunan 2012

Sonny Soedjadi

Anggota

Riwayat jabatan dan pengalaman kerja

Bapak Sonny Soedjadi diangkat sebagai anggota Komite Audit

Perseroan sejak tahun 2012 hingga sekarang. Beliau memulai karir

pada tahun 1972 di Carnation Travel Service. Pada tahun 1974,

beliau menjabat sebagai Accounting Manager di Kartini Utama Ltd

(ship equipment) hingga tahun 1976. Beliau kemudian melanjutkan

karirnya sebagai Accounting Manager di Central Java Cold Storage

(Cenjaco) pada tahun 1976-1979, Auditor for Travel Division (ISTA) di

Sudarpo Corporation pada tahun 1979-1980, Executive Development

Program di Bank Niaga pada tahun 1980-1981, Assistant Chief

Auditor Lippo group di Lippo Bank pada tahun 1981-1985 dan

Credit Division Head pada tahun 1985-1986. Karir beliau selanjutnya

adalah sebagai Deputy Manager and Branch Manager dari tahun

1986-1990 di Bank Umum Nasional, President BWB Associates, Bank

Finance Management, dari tahun 1992 hingga sekarang. Pada tahun

1999 beliau menjabat sebagai Partners pada Konsultan Hukum & Manajemen pada House of

Independent Legal Counselors (LPSH-HILC Law Firm) hingga tahun 2008. Pada tahun 1998, beliau

menjabat sebagai Executive Secretary pada Lembaga Pengkajian dan Studi Hukum Jakarta hingga

tahun 2007. Sejak tahun 2007, beliau juga menjabat Managing Partner SS & Partner, Law Firm

hingga sekarang. Selain berpengalaman dalam dunia bisnis, beliau juga aktif di dunia pendidikan

diantaranya sebagai Faculty Member untuk mata kuliah Business Law di Prasetya Mulya Business

School dari tahun 2007 hingga sekarang, dan Dosen Fakultas Ekonomi dan Fakultas Hukum

Universitas Sahid Jakarta dari tahun 2002 hingga sekarang.

Riwayat pendidikan

Bapak Sonny Soedjadi mendapatkan gelar Sarjana Muda Ekonomi pada jurusan Perusahaan (BSc)

dari Universitas Prof. Dr. Moestopo Beragama (UPDM-B), Jakarta pada tahun 1982 dan Sarjana

Ekonomi jurusan Perusahaan pada Fakultas Ekonomi Prof. Dr. Moestopo Beragama (UPDM-B) pada

tahun 1984. Pada tahun 1992, beliau mendapatkan gelar Master of Business Administration dari

Nitro Institute Banking and Finance dan pada tahun 2001, beliau lulus dari Sekolah Tinggi Ilmu

Hukum Institute of Business Law and Management. Pada tahun 2002, beliau menyelesaikan Program

Pasca Sarjana/Magister Bidang Kajian Utama Hukum Bisnis dari Universitas Padjadjaran.

Independensi Komite Audit

Seluruh anggota Komite Audit merupakan anggota independen yang berasal dari luar Perseroan

dan tidak terkait dengan Direksi, Komisaris, maupun Pemegang Saham.

Tata Kelola Perusahaan

PT Multipolar Tbk

59Laporan Tahunan 2012

Tugas Komite Audit

Tugas Komite Audit meliputi:

• MembantuDewanKomisarisuntukmemastikanefektivitaspelaksanaantugaseksternalauditor

dan internal auditor

• Menilaipelaksanaankegiatansertahasilaudityangdilaksanakanolehinternalauditormaupun

eksternal auditor

• Memberikan rekomendasimengenaipenyempurnaan sistempengendalianmanajemen serta

pelaksanaannya

• Mengevaluasipelaksanaankegiatansertahasilaudityangdilakukanolehinternalaudit.

Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran Komite Audit

Sepanjang tahun 2012, Komite Audit Perseroan telah melakukan rapat sebanyak 4 (empat) kali.

INTERNAl AUdITInternal Audit melaksanakan fungsinya sebagai pengawas atas kegiatan-kegiatan Perseroan dan

melancarkan pelaksanaan kebijakan Perseroan melalui pemerikasaan keuangan dan operasional

pada unit-unit kerja.

Dalam melakukan fungsi audit internal, Internal Audit melakukan kegiatan:

• Mengelola pengembangan kebijakan dan standar audit sesuai dengan praktik tata kelola

perusahaan yang baik.

• Menyusun rencana audit operasional dan keuangan serta audit lain.

• Mengelola aktivitas secara keseluruhan berdasarkan rencana audit korporat.

• Memberikan rekomendasi audit kepada Presiden Direktur dan pihak terkait lainnya.

• Membangun networking dan counterparting dengan auditor eksternal dan pihak terkait

lainnya.

AUdITOR EKSTERNAlKantor akuntan publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto dari RSM AAJ Associates ditunjuk

Perseroan untuk melakukan audit atas Laporan Keuangan Perusahaan tahun buku 2012.

PERMASAlAHAN HUKUMSelama tahun 2012 tidak ada kasus hukum yang dihadapi Perseroan.

Tata Kelola Perusahaan

PT Multipolar Tbk

60 Laporan Tahunan 2012

ETIKA PERUSAHAANPerseroan menerapkan Kebijakan Etika Karyawan dengan kontrol melalui penandatanganan

dokumen pernyataan Code of Conduct oleh seluruh karyawan Perseroan di awal tahun. Hal ini

dimaksudkan agar karyawan mengerti dan menghargai etika dalam melaksanakan tugas dan

menjalankan usaha di Perseroan dengan sebaik-baiknya sehingga martabat dan integritas warga

Perseroan selalu terjaga dan dapat terus ditingkatkan. Selain itu, Perseroan juga menerapkan

beberapa prinsip yang terkait dengan etika penerapan GCG, Board Manual, etika bisnis, dan

budaya Perseroan.

• Etika penerapan good corporate governance (gCg)

Prinsip-prinsip GCG disusun di dalam buku Panduan Tata Kelola Perseroan. Buku ini menjadi

pedoman dasar Perseroan dalam menjalankan bisnis dengan nilia-nilai yang dipegang teguh

oleh semua warga Perseroan.

• Etika Bisnis

Warga Perseroan tidak diperbolehkan melakukan perbuatan korupsi atau melakukan perbuatan

yang mendorong terjadinya korupsi. Perseroan juga mendorong agar warga Perseroan

menyampaikan laporan jika mengetahui adanya tindakan korupsi atau adanya tindakan yang

berpotensi pada terjadinya korupsi.

• Budaya Perseroan

Untuk mencapai keberhasilan dalam penerapan GCG, Perseroan menerapkan budaya yang

ketat dengan berlandaskan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:

• Integrity (Integritas)

Integrity merupakan keyakinan bagi setiap warga Perseroan bahwa pelayanan terbaik kepada

stakeholders hanya dapat tercipta melalui sinergi dari seluruh warga Perseroan.

• Leadership (Kepemimpinan)

Setiap warga Perseroan adalah seorang pemimpin yang mengutamakan keteladanan dalam

mengelola sumber daya perusahaan untuk mewujudkan kepuasan bagi stakeholders

• Entrepreneurship (Kewirausahaan)

Kewirausahaan adalah nilai dan perilaku setiap warga Perseroan untuk menciptakan berbagai

inovasi yang mendukung upaya Perseroan dalam memberikan kepuasan kepada seluruh

stakeholders.

AKSES INFORMASIPerseroan senantiasa mengimplementasikan konsep keterbukaan kepada seluruh pemangku

kepentingan dan masyarakat luas dalam bentuk akses informasi melalui berbagai media nasional

dan kegiatan pengungkapan (disclosure) sesuai dengan peraturan otoritas Pasar Modal. Hal ini

merupakan bagian dari kebijakan Perseroan untuk menegakkan dan mendorong keterbukaan

(transparancy).

Tata Kelola Perusahaan

PT Multipolar Tbk

61Laporan Tahunan 2012

Sepanjang tahun 2012, Perseroan telah mempublikasikan kepada publik terkait siaran pers yang

berisi berbagai kinerja Perseroan seperti perkembangan terbaru bidang usaha Perseroan, informasi

terkini tentang kemajuan Perseroan hingga Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan. Seluruh

publikasi kegiatan perusahaan juga dapat diakses masyarakat luas melalui website Perseroan,

www.multipolar-group.com.

MANAjEMEN RISIKOPerseroan menerapkan kerangka kerja manajemen risiko komprehensif yang merupakan bagian

integral dari proses perencanaan strategis Perseroan. Evaluasi diberlakukan secara cermat atas

seluruh kategori risiko, disertai dengan implementasi dan pemantauan langkah antisipatif atas

risiko potensial yang merupakan landasan atas proses manajemen risiko yang ketat.

Perseroan menetapkan unit manajemen risiko dalam aspek strategi, pasar, politik, operasional dan

keuangan. Indikator dan parameter risiko ditetapkan untuk semua kategori risiko, dan kemudian

dipantau secara sistematis di tiap tingkatan manajemen. Pendekatan manajemen risiko yang diambil

untuk menjaga kelangsungan usaha Perseroan adalah pendekatan dari bawah ke atas (bottom-up).

Rencana penanganan risiko telah dibuat pada saat analisa risiko dilakukan. Rencana tersebut

dilakukan oleh setiap unit kerja dan entitas anak perusahaan yang mempunyai potensi risko.

Dalam implementasinya, penanganan risiko dilakukan melalui risk transfer yaitu pengalihan kepada

asuransi, risk reduce yaitu tindakan-tindakan yang dapat mengurangi besarnya risiko dan risk retain

yaitu menerima risiko tetapi tetap memperhitungkan bahwa manfaat dan peluang yang diambil

lebih besar.

Tata Kelola Perusahaan

PT Multipolar Tbk

62 Laporan Tahunan 2012

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Perseroan berpandangan bahwa kesinambungan usaha (business sustainability) serta peningkatan nilai

perusahaan sangat didukung oleh investasi non-finansial yang termasuk di dalamnya adalah kontribusi Perseroan pada pengembangan masyarakat di bidang kesehatan, lingkungan, dan pendidikan

Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility

(CSR) merupakan upaya untuk menyelaraskan strategi bisnis

Perseroan dengan program-program berkesinambungan berbasis

kebutuhan masyarakat di sekitar Perseroan. Pelaksanaan dari

program ini bertujuan untuk menjalin hubungan harmonis

dengan lingkungan, budaya, dan norma masyarakat setempat.

Perseroan meyakini bahwa implementasi program CSR merupakan

hal penting daripada sekedar mengejar keuntungan finansial . Oleh

karena itu, Perseroan berkomitmen menjalankan kegiatan CSR yang

bersifat jangka pendek dan jangka panjang dan bermanfaat bagi seluruh

pemangku kepentingan, serta terus-menerus meningkatkan nilai sebagai

tujuan utama dari seluruh aspek bisnis usaha yang dikelola.

Perseroan berpandangan bahwa kesinambungan usaha (business sustainability)

serta peningkatan nilai perusahaan sangat didukung oleh investasi non-finansial

yang termasuk di dalamnya adalah kontribusi Perseroan pada pengembangan

masyarakat di bidang kesehatan, lingkungan, dan pendidikan. Dengan program

CSR, diharapkan di masa mendatang akan tercipta hubungan yang konstruktif dan

responsif antara stakeholders (pemangku kepentingan), Perseroan, dan masyarakat

sekitar sehingga menghasilkan peningkatan nilai bagi kepuasan seluruh pemangku

kepentingan serta terwujudnya kontribusi Perseroan bagi masyarakat luas.

KEgIATAN CSR TAHUN 2012Perseroan mempunyai kewajiban moral untuk memberi manfaat dalam bidang sosial, ekonomi,

dan kualitas kehidupan yang lebih baik. Bagi Perseroan, CSR merupakan wujud tanggung jawab

PT Multipolar Tbk

63Laporan Tahunan 2012

dan kepedulian terhadap konsumen, karyawan, masyarakat dan lingkungan

sekitar. Pada tahun 2012, Peseroan telah melaksanakan berabagai program

CSR yang meliputi bidang sosial, kesehatan, lingkungan, pendidikan, dan

keagamaan, diantaranya sebagai berikut:

Bidang Sosial

Partisipasi dalam program sosial ANCOP (Angkat Citra Orang Papa)

Global Walk, yaitu program penggalangan dana untuk membantu

pendidikan anak-anak dari keluarga kurang mampu. Program ini

merupakan kegiatan rutin yang telah dilakukan Perseroan sejak

tahun 2011 dan berlanjut pada tahun 2012.

Pada bulan Ramadhan tahun 2012, Perseroan menyerahkan

donasi buku kepada masyarakat setempat untuk mendorong

minat baca dan memafasilitasi mereka dalam merealisasikan

minat tersebut.

Bidang Kesehatan

Perseroan menyelanggarakan program donor darah rutin setiap tiga bulan

sekali, yang pada tahun 2012 diadakan berturut-turut pada bulan Maret, Juni,

September, dan Desember.

Bidang Lingkungan

Komitmen Perseroan dalam bidang lingkungan dimulai dengan menjalankan program

cinta lingkungan di dalam internal perusahaan. Program ini berupa penempatan

tempat sampah berdasarkan jenis sampah di setiap sudut perusahaan, regulasi

untuk mematikan listrik yang tidak terpakai dan regulasi penghematan kertas yang

dilakukan secara ketat dengan menempelkan banner serta pakta regulasi tersebut di

setiap sudut perusahaan.

Bidang Pendidikan

Penggalangan uang logam melalui program Coin A Chance, untuk membantu anak-anak

putus sekolah agar dapat melanjutkan sekolah. Gerakan ini dimulai pada pertengahan tahun 2011

dan pertama kali disosialisasikan kepada karyawan Perseroan, kemudian berlanjut di tahun 2012

serta menjadi program regular CSR Perseroan. Kini, Perseroan merupakan salah satu drop zone

Coin A Chance yang menjadi perusahaan penyumbang uang logam tetap kepada Sekretariat Coin

A Chance.

Bidang Keagamaan

Dalam bidang keagamaan, Perseroan aktif memberikan donasi kepada rumah-rumah ibadah seperti

gereja dan masjid baik yang ada di lingkungan perusahaan maupun rumah ibadah di tempat lain.

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

PT Multipolar Tbk

64 Laporan Tahunan 2012

Laporan Komite Audit

Jakarta, 15 Maret 2013

Yth.KomisarisPT Multipolar Tbk.Jakarta

Dengan hormat,

Hal: Laporan Komite Audit

Untuk memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam No.IX.I.5 tentang Komite Audit dan Peraturan Bursa Efek Jakarta No.1-A tentang Ketentuan Umum Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas di Bursa, kami selaku Komite Audit PT Multipolar Tbk. (“Perseroan”) dengan ini menyampaikan bahwa Komite Audit telah menjalankan tugas-tugas dan tanggung-jawab kami, sesuai dengan Pedoman Kerja Komite Audit (Audit Committee Charter) yang telah ditetapkan Dewan Komisaris Perseroan.

Bersama ini juga kami laporkan mengenai kegiatan Komite Audit selama periode Maret 2012 sampai dengan Maret 2013 yaitu Komite Audit telah melakukan 4 kali Rapat Komite Audit yang dihadiri oleh manajemen Perseroan. Dalam Rapat-rapat tersebut antara lain dibahas mengenai:1. Penelaahan atas Laporan Keuangan dan informasi keuangan lainnya untuk tahun buku yang berakhir

pada 31 Desember 2012.2. Penelaahan independensi dan obyektivitas Akuntan Publik.3. Penelaahan atas efektifitas pengendalian internal Perseroan.4. Penelaahan tingkat kepatuhan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar

modal dan perundangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan.

Memenuhi kewajiban pengungkapan atas hasil penelaahan Komite Audit dalam Laporan Tahunan Perseroan, berikut ini kami sampaikan kesimpulan kami sebagai berikut:1. Kegiatan usaha Perseroan dijalankan dengan pengendalian internal yang cukup efektif yang secara

terus menerus ditingkatkan kualitasnya, sesuai dengan kebijakan yang digariskan oleh Direksi yang diawasi Komisaris.

2. Direksi telah menunjuk Kantor Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto untuk melakukan audit atas laporan keuangan konsolidasi PT Multipolar Tbk dan anak perusahaan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 berdasarkan wewenang yang dilimpahkan oleh Pemegang Saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan pada tanggal 27 April 2012.

3. Sesuai dengan Laporan Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto bahwa Laporan Keuangan Auditan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2012 telah disusun dan disajikan dengan baik sesuai dengan prinsip-prinsip akutansi yang berlaku umum di Indonesia.

Demikian Laporan Komite Audit ini disampaikan.

Terima-kasih atas perhatian dan kepercayaan yang diberikan kepada kami.

Hormat Kami,

DR. Isnandar Rachmat Ali, SE, MM A. Sonny Soedjadi Ridwan Masui Ketua Anggota Anggota

PT Multipolar Tbk

65Laporan Tahunan 2012

Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2012 PT Multipolar Tbk.

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Multipolar Tbk. tahun 2012 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan perusahaan.

Demikian penyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Jakarta, 8 April 2013

Theo L. SambuagaPresiden Komisaris

Eddy H. HandokoPresiden Direktur

Harijono SuwarnoDirektur

Antonius Agus SusantoDirektur

Reynold Pena OngDirektur

Jonathan L. ParapakKomisaris Independen

DR. Isnandar Rachmat Ali, SE, MMKomisaris Independen

Jeffrey Koes WonsonoKomisaris

Dewan Komisaris

Direksi

Halaman ini sengaja dikosongkan

This page intentionally left blank

DRAFT For Discussion Purpose Only

March 27, 2013 To be Finalized

Agreed by : Date :

PT MULTIPOLAR Tbk

DAN ENTITAS ANAK

Laporan Keuangan Konsolidasian

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal

31 Desember 2012 dan 2011, serta

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian

Pada Tanggal 1 Januari 2011/31 Desember 2010

PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK

Daftar Isi Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen Laporan Keuangan Konsolidasian

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2012 dan 2011, serta

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian

Pada Tanggal 1 Januari 2011/31 Desember 2010

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1

Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 4 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 5 Laporan Arus Kas Konsolidasian 6 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian 7

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

1

PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010

(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia, kecuali data saham) 1 Januari 2011/ Catatan 31 Desember 2012 31 Desember 2011 *) 31 Desember 2010 *)

ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2c,2d,2s, 2x,3,7,30,35 2.875.259 2.039.663 3.043.788 Piutang usaha 2d,2f,2s,4,30,35 - Pihak ketiga 155.800 147.988 219.322 - Pihak berelasi 2x,7 75.654 45.511 5.682 Aset keuangan lancar lainnya 2d,2s,2x,5, 7,30,35,39 1.187.714 1.883.695 2.249.839 Persediaan 2g,6 2.064.262 1.413.534 1.057.447 Pajak dibayar di muka 19 270.459 158.162 147.300 Biaya dibayar di muka 2h,2i,2m,2x,7,13 181.288 188.114 169.043 Aset lancar lainnya 2s,2x,7,30 150.970 116.197 114.262

Jumlah Aset Lancar 6.961.406 5.992.864 7.006.683

ASET TIDAK LANCAR Piutang pihak berelasi non-usaha 2d,2f, 2s,2x,7,30 49.026 53.212 12.513 Aset keuangan tidak lancar lainnya 2d,35,39 43.396 29.985 18.859 Piutang jangka panjang lainnya 2d,2f,8 78 1.171.346 1.088.359 Investasi pada entitas asosiasi 2e,2x,7,9 606.472 642.806 307.214 Investasi jangka panjang lainnya 2e,2x,7,9,35 927.584 883.853 1.069.278 Properti investasi 2j,10,39 107.913 145.018 129.699 Aset tetap 2k,2l, 2m,2x,7,11 2.593.069 2.262.732 2.012.332 Uang muka dan jaminan sewa 2m,2x,7,12,32 1.694.071 1.681.018 1.394.535 Sewa dibayar di muka 2h,2i, jangka panjang 2m,2x,7,13 462.307 703.256 494.247 Aset takberwujud 2n,2o,14 177.331 176.217 118.058 Aset pajak tangguhan 2t,19 262.104 339.505 310.429 Aset tidak lancar lainnya 2d,2s,30,35,39 203.426

232.895

54.480

Jumlah Aset Tidak Lancar

7.126.777

8.321.843

7.010.003

JUMLAH ASET 14.088.183 14.314.707 14.016.686

*) Direklasifikasi, lihat Catatan 39

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

2

PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia, kecuali data saham)

1 Januari 2011/ Catatan 31 Desember 2012 31 Desember 2011 *) 31 Desember 2010 *)

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank jangka pendek 2d,2s,15,30,32,35 503.849 225.254 403.648 Utang usaha 2d,2s,30,35 - Pihak ketiga 16 1.905.621 1.569.213 1.182.944 - Pihak berelasi 2x,7 2.401 709 156 Dividen 39 - - 481.783 Beban akrual 2d,2s,17,30,35,39 670.918 603.801 533.552 Utang pajak 2d,19,35 113.871 65.757 112.485 Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 2u,29,39 265.541 208.730 160.597 Bagian lancar atas utang jangka panjang : Utang bank dan lembaga keuangan lainnya 2d,2s,20,30,32,35 626.456 523.562 472.629 Utang obligasi 2d,2p,21,35,39 - 249.581 - Utang sukuk 2d,2q,21,35,39 - 89.850 - Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya 2d,2s,18,30,39 330.148 256.366 118.372 Liabilitas jangka pendek lainnya 2l,2s,2x,7,30,35,39 252.847 250.041 239.437

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 4.671.652 4.042.864 3.705.603

LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang pihak berelasi non-usaha 2d,2x,7 3.305 3.811 246.897 Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun: Utang bank dan lembaga keuangan lainnya 2d,2s,20,30,32,35 1.493.054 1.421.634 411.601 Utang obligasi 2d,2p,21,35,39 51.747 51.586 299.723 Utang sukuk 2d,2q,21,35,39 135.493 134.919 223.943 Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 2u,29,39 183.961 143.172 149.588 Liabilitas pajak tangguhan 2t,19 5.175 9.239 5.685 Liabilitas jangka panjang lainnya 2d,2l,2s,30,35,39 490.723 358.744 473.095

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang

2.363.458

2.123.105

1.810.532

Jumlah Liabilitas 7.035.110 6.165.969 5.516.135

*) Direklasifikasi, lihat Catatan 39

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

3

PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010

(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia, kecuali data saham) 1 Januari 2011/ Catatan 31 Desember 2012 31 Desember 2011 *) 31 Desember 2010 *)

EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Modal saham Modal dasar - 23.620.710.440 saham terdiri dari: 467.942.000 saham kelas A dengan nilai nominal Rp2.000 (nilai penuh) per saham; 1.228.347.890 saham kelas B dengan nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per saham dan 21.924.420.550 saham kelas C dengan nilai nominal Rp100 (nilai penuh) per saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 7.727.543.468 saham pada 31 Desember 2012 yang terdiri dari: 467.942.000 saham kelas A, 1.228.347.890 saham kelas B dan 6.031.253.578 saham kelas C 7.727.542.968 saham pada 31 Desember 2011 yang terdiri dari: 467.942.000 saham kelas A, 1.228.347.890 saham kelas B dan 6.031.253.078 saham kelas C 7.727.542.830 saham pada 31 Desember 2010 yang terdiri dari: 467.942.000 saham kelas A, 1.228.347.890 saham kelas B dan 6.031.252.940 saham kelas C 22 2.153.183 2.153.183 2.153.183 Tambahan modal disetor 23 162.391 162.391 162.391 Selisih transaksi perubahan ekuitas entitas anak/entitas asosiasi 2b,24 (385.946) (50.029) (410.342 ) Pendapatan komprehensif lainnya 2b,2d,5 217.588 128.232 71.135 Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya 31 1.200 900 600 Belum ditentukan penggunaannya 2.827.716 2.807.107 2.864.364

Jumlah 4.976.132 5.201.784 4.841.331 Kepentingan non-pengendali 2.076.941 2.946.954 3.659.220

Jumlah Ekuitas 7.053.073 8.148.738 8.500.551

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 14.088.183 14.314.707 14.016.686

*) Direklasifikasi, lihat Catatan 39

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

4

PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia, kecuali laba per saham) Catatan 2012 2011*)

PENJUALAN BERSIH 2r,2x,7,25 12.642.770 10.332.842

BEBAN POKOK PENJUALAN BARANG DAN JASA 2g,2k,2r,11,26 (10.393.875) (8.534.649)

LABA BRUTO 2.248.895 1.798.193

Beban usaha 2i,2k,2r, 2x,7,11,27 (2.372.894) (1.897.363) Pendapatan lainnya 2r,2s,12,13,28 575.099 367.594 Beban lainnya 2m,2r,2s,28 (227.999) (290.126)

LABA (RUGI) USAHA 223.101 (21.702)

Penghasilan keuangan 2d,2r,2x,7,39 269.030 410.379 Biaya keuangan 2r,39 (302.776) (287.644) Bagian atas rugi bersih entitas asosiasi 2e,9 (34.274) (11.801)

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 155.081 89.232

Manfaat Pajak Penghasilan 2t,19 11.502 6.806

LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 166.583 96.038

Pendapatan komprehensif lain: Selisih kurs penjabaran laporan keuangan 2b (27.094) 51.301 Laba yang belum direalisasi dari efek tersedia untuk dijual 2d,5 116.450 5.796

Jumlah Pendapatan Komprehensif Tahun Berjalan 255.939 153.135

Laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik Entitas Induk 28.636 20.318 Kepentingan Non-Pengendali 137.947 75.720

166.583 96.038

Jumlah pendapatan komprehensif tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik Entitas Induk 117.992 77.415 Kepentingan Non-Pengendali 137.947 75.720

255.939 153.135

LABA PER SAHAM DASAR 2w 4 3

*) Direklasifikasi, lihat Catatan 39

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

5

PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia)

Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk

Pendapatan komprehensif lainnya Saldo Laba

Selisih transaksi perubahan ekuitas Laba yang belum

Selisih kurs

entitas anak/ direalisasi dari penjabaran Telah Belum Modal Tambahan entitas efek tersedia laporan ditentukan ditentukan Kepentingan Jumlah Catatan saham modal disetor asosiasi untuk dijual keuangan penggunaannya penggunaannya Jumlah non-pengendali ekuitas

Saldo, 1 Januari 2011 2.153.183 162.391 (410.342) 70.619 516 600 2.864.364 4.841.331 3.659.220 8.500.551 Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 14 Februari 2011: 31 Deklarasi dividen tunai - - - - - - (77.275 ) (77.275) - (77.275 ) Pembentukan cadangan umum - - - - - 300 (300) - - - Perubahan kepentingan non-pengendali - - - - - - - - (787.986) (787.986 ) Selisih transaksi perubahan ekuitas entitas anak/entitas asosiasi 24 - - 360.313 - - - - 360.313 - 360.313 Jumlah pendapatan komprehensif tahun berjalan 2b,5 - - - 5.796 51.301 - 20.318 77.415 75.720 153.135

Saldo, 31 Desember 2011 2.153.183 162.391 (50.029 ) 76.415 51.817 900 2.807.107 5.201.784 2.946.954 8.148.738

Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 27 April 2012: 31 Deklarasi dividen tunai - - - - - - (7.727) (7.727) - (7.727) Pembentukan cadangan umum - - - - - 300 (300) - - - Perubahan kepentingan non-pengendali - - - - - - - - (1.343.877 ) (1.343.877 ) Selisih transaksi perubahan ekuitas entitas anak/entitas asosiasi 24 - - (335.917 ) - - - - (335.917) 335.917 - Jumlah pendapatan komprehensif tahun berjalan 2b,5 - - - 116.450 (27.094) - 28.636 117.992 137.947 255.939

Saldo, 31 Desember 2012 2.153.183 162.391 (385.946) 192.865 24.723 1.200 2.827.716 4.976.132 2.076.941 7.053.073

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

6

PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia)

Catatan 2012 2011

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari penjualan 12.538.288 10.515.976 Pembayaran kas kepada pemasok (10.376.676) (8.521.129) Pembayaran untuk beban usaha (724.508) (414.202) Pembayaran kepada karyawan (846.544) (643.608) Pembayaran pajak penghasilan (79.499) (125.137) Penerimaan kas dari pendapatan sewa 408.250 272.180 Pembayaran untuk beban sewa (679.259) (647.305) Pendapatan lainnya 1.121.132 568.062 Beban lainnya (741.398) (681.515)

Arus Kas Neto dari Aktivitas Operasi 619.786 323.322

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aset keuangan lancar lainnya 1.038.262 1.693.030 Pendapatan dividen 8.900 - Hasil penjualan investasi jangka panjang lainnya 2.000 196.465 Hasil penjualan aset tetap 97.352 68.217 Penambahan aset keuangan lancar lainnya (95.638) (1.284.923) Penambahan aset keuangan tidak lancar lainnya (13.410) (11.126) Pengurangan aset lancar lainnya (11.739) (213.377) Pengurangan (penambahan) aset tidak lancar lainnya 994.518 35.746 Hasil penjualan properti investasi 45.000 5.000 Penambahan properti investasi (470) (31.266) Penambahan aset tetap (669.749) (541.524) Penambahan investasi jangka panjang lainnya (46.671) (235.731) Hasil pengembalian uang muka dan jaminan sewa 304.637 - Penambahan uang muka dan jaminan sewa (280.866) (546.975)

Arus Kas Neto dari (untuk) Aktivitas Investasi 1.372.126 (866.464)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penambahan pinjaman 1.717.904 3.237.983 Pendapatan bunga yang diterima 236.147 277.207 Pembayaran pinjaman (1.283.056) (2.358.446) Pembayaran utang obligasi dan sukuk (340.000) - Pembayaran dividen tunai kepada pihak kepentingan non-pengendali (20.471) (1.295.139) Pembayaran beban bunga (297.988) (253.069) Pembayaran dividen tunai oleh Perusahaan (7.728) (77.275) Penambahan (pengurangan) utang pihak berelasi non-usaha 3.680 (2.869) Pembayaran utang lain-lain - (1.271) Pembayaran pengurangan modal kepada pihak non-pengendali (1.204.475) -

Arus Kas Neto untuk Aktivitas Pendanaan (1.195.987) (472.879)

KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN SETARA KAS 795.925 (1.016.021) KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 3 2.039.663 3.043.788

Dampak Perubahan Selisih Kurs Terhadap Kas dan Setara Kas 39.671 11.896

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 3 2.875.259 2.039.663

PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)

7

1. UMUM

a. Pendirian Perusahaan

PT Multipolar Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 4 Desember 1975 berdasarkan akta notaris Adlan Yulizar, SH, No. 7, yang telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan akta notaris Misahardi Wilamarta, SH, No. 119 tanggal 25 Maret 1982. Akta pendirian dan perubahannya tersebut telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dalam surat keputusan No.C2-1093.HT.01.01.Th.82 tanggal 3 September 1982 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 84, Tambahan No. 938 tanggal 20 Oktober 1987. Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan akta notaris Rini Yulianti, SH No. 53 tanggal 31 Mei 2012 mengenai perubahan pasal 4 ayat 2 sehubungan dengan modal Perusahaan. Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan tersebut telah diterima dan dicatat oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan suratnya No. AHU-AH.01.10-19877 tanggal 4 Juni 2012.

Perusahaan terutama bergerak dalam bidang jasa sistem terpadu, termasuk impor, perdagangan,

distribusi dan jasa perawatan komputer dan produk terkait lainnya, jasa penyewaan peralatan komputer, jasa konsultasi di bidang manajemen dan teknologi informatika serta bertindak sebagai mitra dagang IBM (system integration, system remarketer dan PS 2 advance function).

Entitas induk terakhir Perusahaan dan entitas anak adalah Lanius Limited. Perusahaan berkedudukan di Jakarta Selatan. Kantor pusat operasional Perusahaan berada di

Menara Matahari, Jalan Boulevard Palem Raya No. 7, Lippo Karawaci - Tangerang, Banten. Perusahaan mulai beroperasi komersial pada tanggal 4 Desember 1975. b. Penawaran Umum Efek Perusahaan

Dengan surat persetujuan dari Menteri Keuangan No. SI-052/SHM/MK.10/1989, Perusahaan

menawarkan 3.428.000 saham kepada masyarakat pada tanggal 18 September 1989. Seluruh saham yang dikeluarkan Perusahaan telah tercatat di Bursa Efek Jakarta pada tahun 1989 dan Bursa Efek Surabaya pada tahun 1990. Pada tahun 1996 dan 1997, Perusahaan mencatatkan tambahan saham masing-masing sebanyak 102.852.000 saham (Rp1.000 per saham) dan 1.508.496.000 saham (Rp500 per saham) di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas (“PUT”) I dan II dalam rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”).

Pada tahun 2000, sebanyak 89.000.000 saham baru di luar PUT diterbitkan untuk investor strategis

dan telah disetujui oleh Bursa Efek Jakarta dalam suratnya No. S-2183/BEJ.EEM/07/2000 tanggal 24 Juli 2000 dan oleh Bursa Efek Surabaya dalam suratnya No. 005/EMT/LIST/BES/IV/2000 tanggal 18 April 2000.

Pada tanggal 10 September 2005, pernyataan pendaftaran Perusahaan dalam rangka PUT III

kepada pemegang saham dalam rangka penerbitan HMETD sejumlah 2.339.710.000 saham kelas B (Rp125 per saham) dengan harga penawaran Rp125 per saham dinyatakan efektif. Seluruh saham tersebut telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya) pada tanggal 24 September 2005.

Pada tanggal 24 Nopember 2006, pernyataan pendaftaran dalam rangka PUT IV kepada pemegang

saham dalam rangka HMETD sejumlah 2.573.681.000 saham kelas B (Saham Baru) dengan nilai nominal Rp125 per saham dengan harga penawaran Rp125 per saham, yang disertai dengan penerbitan waran seri I dengan jumlah sebanyak-banyaknya 1.429.822.778 dinyatakan efektif.

PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)

8

1. UMUM (lanjutan)

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan (lanjutan)

Pada tanggal 25 Februari 2010, Perusahaan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”) dalam rangka rencana penggabungan jumlah saham (reverse stock), dimana dalam RUPSLB tersebut telah memutuskan dan menyetujui, antara lain, menyetujui rencana Perusahaan untuk melakukan pengubahan nilai nominal saham dalam rangka reverse stock, dengan cara meningkatkan nilai nominal masing-masing saham sebanyak 4 kali yaitu untuk saham Kelas A dari semula Rp500 per saham menjadi Rp2.000 per saham dan untuk saham Kelas B dari semula Rp125 per saham menjadi Rp500 per saham.

Pada tanggal 30 Maret 2010, Perusahaan melakukan PUT V kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan HMETD sejumlah 6.031.252.940 saham kelas C (Saham Baru) dengan nilai nominal Rp100 per saham dengan harga penawaran Rp125 per saham dan sebanyak 2.345.487.255 waran seri II yang diterbitkan menyertai Saham Baru yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi pemegang saham Perusahaan dan atau pemegang HMETD yang melaksanakan HMETD (Catatan 22).

Seluruh saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.

c. Susunan Perusahaan dan Entitas Anak

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Perusahaan telah mengkonsolidasikan semua entitas anak sesuai dengan Prinsip Konsolidasian dalam Catatan 2b. Untuk tujuan penyajian, hanya entitas-entitas anak (baik melalui kepemilikan langsung maupun tidak langsung) yang memiliki jumlah aset di atas Rp50.000 yang disajikan dalam tabel di bawah ini:

Persentase Pemilikan Jumlah Aset

Kegiatan Mulai 31 Des 31 Des 31 Des 31 Des Entitas Anak Lokasi Usaha Beroperasi 2012 2011 2012 2011

PT Matahari Putra Prima (“PT MPP”) Tangerang, Jawa Barat

Penjualan eceran 1986 50,23 50,23 8.225.206 10.308.169

PT Matahari Pacific (“PT MP”) Tangerang, Jawa Barat

Perdagangan dan jasa

2010 100,00 100,00 1.525.342 2.083.724

PT Serang gemilang (“PT SG”) Tangerang, Jawa Barat

Perdagangan dan jasa

2012 100,00 100,00 112.795 -

PT Balaraja Sentosa (“PT BS”) Tangerang, Jawa Barat

Perdagangan dan jasa

2012 100,00 100,00 72.250 997

PT Citra Cito Perkasa(“PT CCP”) Tangerang, Jawa Barat

Perdagangan dan jasa

2012 100,00 100,00 116.221 999

PT Mega Duta Persada (“PT MDP”) Tangerang, Jawa Barat

Perdagangan dan jasa

2012 100,00 100,00 66.062 1.965

PT Surya Menara Lestari (“PT SML”) Tangerang, Jawa Barat

Perdagangan dan jasa

2012 100,00 100,00 83.084 998

PT Tanjung Bunga Gemilang (“PT TBG”) Tangerang, Jawa Barat

Perdagangan dan jasa

2012 100.00 100.00 81.460 997

PT Nadya Putra Investama (“PT NPI”) Tangerang, Jawa Barat

Perdagangan umum

1998 100,00 100,00 1.425.126 1.185.213

PT Mentari Sinar Persada (“PT MSP”)

Tangerang, Jawa Barat

Perdagangan umum

2010 100,00 100,00 424.280 376.394

PT Prima Gerbang Persada (“PT PGP”)

Tangerang, Jawa Barat

Perdagangan umum

2009 100,00 100,00 290.540 277.111

PT Mulia Persada Pertiwi (“PT MPPe”)

Tangerang, Jawa Barat

Perdagangan umum

2011 100,00 100,00 84.784 87.273

Tristar Capital Limited (“Tristar”) Labuan, Malaysia Investasi 2007 100,00 100,00 375.337 342.419

PT Nadya Prima Indonesia (“PT NPrI”)

Tangerang, Jawa Barat

Perdagangan umum

2010 100,00 100,00 264.916 216.814

PT Matahari Graha Fantasi (“PT MGF”)

Jakarta Pusat hiburan

keluarga

1995 50,01 50,01 208.773 185.431

PT Mitra Prima Kreasi (“PT MPK”)*

Tangerang, Jawa Barat

Perdagangan umum

2010 100,00 100,00 78.361 122.458

PT Prima Cipta Lestari (“PT PCL”) Tangerang, Jawa Barat

Restoran 2009 100,00 100,00 28.826 60.984

PT Gratia Prima Indonesia (“PT GPI”, dahulu PT Times Prima Indonesia)

Tangerang, Jawa Barat

Perdagangan umum

2008 100,00 100,00 47.415 51.876

PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)

9

1. UMUM (lanjutan)

c. Susunan Perusahaan dan Entitas Anak (lanjutan) Persentase Pemilikan Jumlah Aset

Kegiatan Mulai 31 Des 31 Des 31 Des 31 Des Entitas Anak Lokasi Usaha Beroperasi 2012 2011 2012 2011

PT Prima Mentari Persada (“PT PMP”) Tangerang, Jawa Barat

Perdagangan umum

2010 100,00 100,00 241.866 44.120

PT Surya Persada Lestari (“PT SAL”) Tangerang, Jawa Barat

Perdagangan umum

2012 100,00 100,00 235.606 28.872

PT Kharisma Artha Sejati (“PT KAS“)* Jakarta Jasa dan perdagangan umum

2010 100,00 100,00 842.097 622.923

PT Multipolar Technology (“PT MT“) Jakarta Perdagangan 2009 100,00 100,00 1.004.246 496.991

PT Visionet Internasional (“PT VI“) Jakarta Perdagangan 2002 100,00 100,00 315.640 267.656

PT Reksa Puspita Karya (“PT RPK“) Jakarta Perdagangan 2008 100,00 100,00 574.568 610.073

PT Surya Cipta Investama (“PT SCI“) Jakarta Jasa dan perdagangan umum

2010 50,20 50,20 179.306 171.915

PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk

(“PT MMI“)

Cikarang, Bekasi Manajemen arsip 1993 65,99 65,99 147.961 140.529

PT General Artha Sejati (“PT GAS“)* Jakarta Jasa dan perdagangan umum

2010 100,00 100,00 131.460 93.855

PT Air Pasifik Utama (“PT APU“) Tangerang, Jawa Barat

Pengangkutan udara

1997 99,93 99,93 76.797 94.344

PT Cahaya Artha Sejati (“PT CAS“) Jakarta Jasa dan Perdagangan umum

- 100,00 100,00 175.554 20.681

* Termasuk entitas-entitas anak yang beroperasi di bidang penjualan eceran di Cina.

Pada bulan April 2012, PT Prima Mentari Persada (“PT PMP”) dan PT MP, entitas anak PT MPP, telah menjual seluruh kepemilikannya atas PT Surya Persada Lestari dan PT Surya Megah Lestari masing-masing sebesar 99% dan 1%.

Pada bulan Mei 2012, PT MT melakukan investasi pada PT Tecnoves International sebesar 85%.

Kemudian, pada bulan Agustus 2012, PT MT melakukan investasi pada PT Indonesia Media Televisi sebesar 60%.

Pada bulan Mei 2012, PT MP dan PT MSP melakukan investasi pada PT Serang Gemilang, masing-

masing sebesar 99% dan 1%. Pada bulan Mei 2012, PT PMP dan PT MP melakukan investasi pada PT Cahaya Pesona

Nusantara dan PT Cahaya Kirana Nusantara, masing-masing sebesar 99% dan 1%. Pada bulan Juni 2012, PT Times Prima Indonesia berubah nama menjadi PT Gratia Prima

Indonesia. Pada bulan Nopember dan Desember 2012, PT MPP menjual piutang dan kepemilikan saham pada

PT MP dan PT NPI kepada Perusahaan. Transaksi-transaksi tersebut merupakan transaksi internal dan tidak mengakibatkan perubahan pengendalian Perusahaan atas entitas-entitas anak (Catatan 32e).

Pada bulan Desember 2012, Perusahaan telah menjual seluruh kepemilikannya atas PT VI sebesar

99% kepada PT MT.

PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)

10

1. UMUM (lanjutan) d. Karyawan, Dewan Komisaris dan Direksi dan Komite Audit

Per tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi berdasarkan keputusan Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham Perusahaan yang masing-masing diselenggarakan pada tanggal 27 April 2012 dan 14 Februari 2011 yang telah diaktanotariskan dengan akta No.3 tanggal 2 Mei 2012 dan No. 19 tanggal 22 Februari 2011 dari Rini Yulianti, S.H. adalah sebagai berikut:

2012 2011

Presiden Komisaris Theo L. Sambuaga DR. Cheng Cheng Wen Komisaris Independen Jonathan Limbong Parapak Jonathan Limbong Parapak Isnandar Rachmat Ali Isnandar Rachmat Ali Komisaris Jeffrey Koes Wonsono Theo L. Sambuaga Jeffrey Koes Wonsono Presiden Direktur Eddy Harsono Handoko Eddy Harsono Handoko Direktur Harijono Suwarno Harijono Suwarno Antonius Agus Susanto Antonius Agus Susanto Reynold Pena Ong Reynold Pena Ong

Per tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, susunan komite audit Perusahaan adalah sebagai berikut:

2012 2011

Ketua Isnandar Rachmat Ali Jonathan Limbong Parapak Anggota A. Sonny Soedjadi Basilius Hadibuwono Ridwan Masui Siswanto Pramono

Per tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, corporate secretary Perusahaan adalah Chrysologus RN Sinulingga.

Perusahaan memiliki sekitar 5.365 dan 13.797 karyawan (tidak diaudit) masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian. Laporan keuangan konsolidasian PT Multipolar Tbk dan Entitas Anak telah diotorisasi untuk terbit oleh Direksi pada tanggal 7 Maret 2013.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian

Laporan keuangan konsolidasian telah disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yaitu Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan - Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK - IAI”) serta peraturan regulator pasar modal, yaitu Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) (atau dahulu disebut BAPEPAM dan LK), untuk entitas yang berada di bawah pengawasannya. Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep harga perolehan, kecuali untuk persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value) dan investasi tertentu yang dinyatakan berdasarkan nilai wajar atau sebesar nilai aset bersih (net assets value), atau yang dinyatakan dengan metode ekuitas untuk entitas asosiasi dengan kepemilikan paling sedikit 20% tetapi tidak lebih dari 50%, dan laporan keuangan konsolidasian menggunakan dasar akrual, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian. Laporan arus kas konsolidasian menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas dari aktivitas operasi disusun berdasarkan metode langsung.

PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)

11

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan) Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah rupiah Indonesia. Penerapan Standar Akuntansi Tahun Berjalan Berikut adalah Pernyataan (“PSAK”), Interpretasi (“ISAK”) dan Pernyataan Pencabutan (PPSAK) yang wajib diterapkan untuk pertama kali pada atau setelah 1 Januari 2012 dalam laporan keuangan konsolidasian:

PSAK 10 (revisi 2009): Pengaruh Perubahan Valuta Asing

PSAK 13 (revisi 2011): Properti Investasi

PSAK 16 (revisi 2011): Aset Tetap

PSAK 18 (revisi 2010): Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya

PSAK 24 (revisi 2010): Imbalan Kerja

PSAK 26 (revisi 2011): Biaya Pinjaman

PSAK 28 (revisi 2010): Akuntansi Asuransi Kerugian

PSAK 30 (revisi 2011): Sewa

PSAK 33 (revisi 2011): Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Pada Pertambangan Umum

PSAK 34 (revisi 2010): Kontrak Konstruksi

PSAK 36 (revisi 2011): Akuntansi Asuransi Jiwa

PSAK 45 (revisi 2011): Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba

PSAK 46 (revisi 2010): Pajak Penghasilan

PSAK 50 (revisi 2010): Instrumen Keuangan: Penyajian

PSAK 53 (revisi 2010): Pembayaran Berbasis Saham

PSAK 55 (revisi 2011): Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran

PSAK 56 (revisi 2011): Laba Per Saham

PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan

PSAK 61: Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah

PSAK 62: Kontrak Asuransi

PSAK 63: Pelaporan Keuangan Dalam Ekonomi Hiperinflasi

PSAK 64: Eksplorasi dan Evaluasi Sumber Daya Mineral

PSAK Syariah 110: Akuntansi Sukuk

ISAK 13: Lindung Nilai Investasi Neto Dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri

ISAK 15: PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya

ISAK 16: Perjanjian Konsesi Jasa

ISAK 18: Bantuan Pemerintah - Tidak Berelasi Spesifik Dengan Aktivitas Operasi

ISAK 19: Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam PSAK 63: Pelaporan Keuangan Dalam Ekonomi Hiperinflasi

ISAK 20: Pajak Penghasilan - Perubahan Dalam Status Pajak Entitas Atau Para Pemegang Sahamnya

ISAK 22: Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan

ISAK 23: Sewa Operasi - Insentif

ISAK 24: Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi Yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa

ISAK 25: Hak Atas Tanah

PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)

12

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan) Penerapan Standar Akuntansi Tahun Berjalan (lanjutan)

Berikut adalah Pernyataan (“PSAK”), Interpretasi (“ISAK”) dan Pernyataan Pencabutan (PPSAK) yang wajib diterapkan untuk pertama kali pada atau setelah 1 Januari 2012 dalam laporan keuangan konsolidasian (lanjutan):

ISAK 26: Penilaian Ulang Derivatif Melekat

PPSAK 7: Pencabutan PSAK 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat Paragraf 47-48 dan 56-61

PPSAK 8: Pencabutan PSAK 27: Akuntansi Perkoperasian

PPSAK 9: Pencabutan ISAK 5: Interpretasi atas Paragraf 14 PSAK 50 (1998) tentang Pelaporan Perubahan Nilai Wajar Investasi Efek dalam Kelompok Tersedia Untuk Dijual

PPSAK 11: Pencabutan PSAK 39: Akuntansi Kerja Sama Operasi Penerapan standar baru yang mempengaruhi laporan keuangan konsolidasian Perusahaan adalah:

PSAK 24 (revisi 2010): Imbalan Kerja PSAK 24 (revisi 2010) memperkenalkan alternatif metode baru untuk mengakui seluruh keuntungan atau kerugian aktuarial melalui pendapatan komprehensif lainnya. Perusahaan telah memilih untuk tetap menggunakan pendekatan koridor. Standar revisian ini juga mengemukakan beberapa persyaratan pengungkapan, antara lain: o Jumlah atas nilai kini liabilitas imbalan pasti untuk periode tahun berjalan dan empat periode

tahunan sebelumnya; dan

o Jumlah penyesuaian pengalaman yang muncul atas liabilitas program dan aset program untuk periode tahun berjalan dan empat periode tahunan sebelumnya.

Penerapan PSAK ini mengakibatkan beberapa penambahan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian Perusahaan.

PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan PSAK ini mensyaratkan Perusahaan untuk mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan kinerja keuangan. Penerapan PSAK ini mengakibatkan penambahan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian Perusahaan.

PSAK Syariah 110: Akuntansi Sukuk Sehubungan dengan sukuk ijarah yang diterbitkan oleh Perusahaan, Perusahaan telah menerapkan metode garis lurus untuk pengakuan biaya penerbitan sukuk sejak tanggal 1 Januari 2012.

BAPEPAM dan LK telah menerbitkan revisi peraturan VIII.G.7 mengenai Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik sesuai dengan Surat Keputusan No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012, yang berlaku untuk laporan keuangan yang berakhir pada atau setelah tanggal 31 Desember 2012. Perusahaan telah menerapkan revisi peraturan BAPEPAM dan LK ini pada laporan keuangan konsolidasian Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012. Revisi peraturan BAPEPAM dan LK ini telah mengakibatkan beberapa tambahan pengungkapan dalam laporan keuangan Perusahaan, perubahan laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dalam bentuk satu laporan, penyesuaian nama-nama akun laporan keuangan dan menyebabkan beberapa akun yang sebelumnya digabung dalam akun lain sekarang disajikan sebagai akun tersendiri dalam laporan keuangan konsolidasian Perusahaan (Catatan 39).

PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)

13

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

b. Prinsip Konsolidasian

Laporan keuangan konsolidasian meliputi akun-akun Perusahaan dan Entitas Anak. Entitas anak adalah seluruh entitas dimana Perusahaan memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional atasnya, biasanya melalui kepemilikan lebih dari setengah hak suara. Seluruh akun dan transaksi antar perusahaan yang material telah dieliminasi.

Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal di mana pengendalian dialihkan kepada Perusahaan dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak tanggal Perusahaan kehilangan pengendalian.

Kepentingan non-pengendali merupakan proporsi atas hasil usaha dan aset bersih entitas anak yang tidak diatribusikan kepada Perusahaan.

Transaksi dengan kepentingan non-pengendali yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian merupakan transaksi ekuitas. Selisih antara nilai wajar imbalan yang dibayar dan bagian yang diakuisisi atas nilai tercatat aset neto entitas anak dicatat pada ekuitas. Keuntungan atau kerugian pelepasan kepentingan non-pengendali juga dicatat pada ekuitas.

Laporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak disajikan dalam mata uang yang sebagian besar

mempengaruhi lingkungan ekonomi dimana entitas tersebut beroperasi (mata uang fungsional). Untuk tujuan laporan keuangan konsolidasi, hasil dan posisi keuangan dari masing-masing entitas anak dinyatakan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan mata uang presentasi untuk laporan keuangan konsolidasi.

Aset dan liabilitas dari entitas anak yang memenuhi definisi kegiatan usaha luar negeri, dinyatakan

dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada akhir periode pelaporan. Pendapatan dan Beban dijabarkan dengan menggunakan kurs rata-rata untuk periode tersebut. Selisih kurs yang timbul disajikan sebagai “Selisih Kurs Karena Penjabaran Laporan Keuangan” yang disajikan sebagai komponen terpisah pada ekuitas Perusahaan dalam “Pendapatan Komprehensif Lainnya”.

c. Setara Kas

Setara kas terdiri dari semua investasi yang sangat likuid dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya, tidak digunakan sebagai jaminan dan tidak dibatasi penggunaannya.

Kas yang dibatasi penggunaannya dicatat sebagai bagian dari aset keuangan lancar lainnya.

d. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan

Perusahaan mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam bentuk aset keuangan dan liabilitas keuangan.

Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok berikut:

1. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan (trading), yaitu jika dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat atau terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Instrumen derivatif masuk dalam kelompok ini kecuali bila derivatif tersebut merupakan instrumen lindung nilai. Investasi dalam efek yang termasuk dalam kelompok ini dicatat sebesar nilai wajarnya. Laba/rugi yang belum direalisasi pada tanggal pelaporan dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan.

PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)

14

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

d. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) 1. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (lanjutan) Pada 31 Desember 2012 dan 2011, aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan

laba rugi merupakan investasi yang diperdagangkan dalam bentuk obligasi, saham dan reksadana.

2. Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo

Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, kecuali:

a. investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur

pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; b. investasi yang ditetapkan oleh entitas dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan c. investasi yang memiliki definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.

Pada saat pengakuan awal, investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo meliputi seluruh investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo.

3. Pinjaman yang diberikan dan piutang

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya, ditambah dengan biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan dan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali untuk pinjaman yang diberikan dan piutang jangka pendek di mana perhitungan bunga tidak material. Pinjaman yang diberikan dan piutang meliputi kas dan setara kas, piutang usaha, aset keuangan lancar lainnya tertentu, piutang pihak berelasi non-usaha, piutang jangka panjang lainnya, dan aset tidak lancar lainnya tertentu pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

4. Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual

Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak memenuhi kriteria kelompok lainnya. Aset keuangan ini dicatat sebesar nilai wajar. Selisih antara nilai perolehan dan nilai wajar merupakan laba (rugi) yang belum direalisasikan pada tanggal pelaporan yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual merupakan investasi dalam saham.

Perusahaan menggunakan akuntansi tanggal penyelesaian untuk kontrak regular ketika mencatat transaksi aset keuangan.

PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)

15

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

d. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) Liabilitas keuangan diklasifikasikan pada kelompok berikut:

1. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah liabilitas keuangan yang dapat dipindahtangankan dalam waktu dekat. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.

Tidak ada liabilitas keuangan Perusahaan yang diklasifikasi sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

2. Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi

Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi.

Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi antara lain, utang usaha, utang dividen, utang pajak, liabilitas keuangan jangka pendek lainnya, beban akrual, utang pihak berelasi non-usaha, pinjaman dan utang obligasi dan sukuk, dan liabilitas jangka panjang lainnya tertentu.

Aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapuskan dan jumlah netonya dilaporkan pada laporan posisi keuangan ketika terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan adanya niat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.

Pengakuan aset keuangan hanya dihentikan jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Pengakuan liabilitas keuangan dihentikan hanya jika liabilitas Perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.

e. Investasi

Investasi terdiri dari:

1. Investasi pada entitas asosiasi

Investasi Perusahaan dalam entitas asosiasi dicatat dengan metode ekuitas. Suatu perusahaan dianggap sebagai entitas asosiasi apabila Perusahaan memiliki pengaruh signifikan dalam perusahaan tersebut. Pengaruh signifikan dianggap ada melalui penyertaan sedikitnya 20% tetapi tidak lebih dari 50%, kecuali dapat dibuktikan dengan jelas bahwa Perusahaan tidak mempunyai pengaruh signifikan.

Berdasarkan metode ekuitas, investasi dinyatakan sebesar harga perolehan, selanjutnya

disesuaikan dengan bagian Perusahaan atas laba atau rugi entitas asosiasi sebanding dengan persentase pemilikan pada perusahaan tersebut serta dikurangi dengan pendapatan dividen. Goodwill yang terkait dengan entitas asosiasi pada saat perolehannya termasuk dalam nilai tercatat investasi. Amortisasi goodwill tersebut tidak diperkenankan.

PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)

16

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

e. Investasi (lanjutan) 1. Investasi pada entitas asosiasi (lanjutan)

Jika bagian Perusahaan atas rugi entitas asosiasi sama dengan atau melebihi kepemilikan

Perusahaan dalam entitas asosiasi, maka Perusahaan menghentikan pengakuan bagiannya atas rugi lebih lanjut. Kewajiban untuk mengakui tambahan kerugian melebihi kepemilikan Perusahaan hanya diakui sepanjang Perusahaan memiliki kewajiban konstruktif atau hukum, untuk melakukan pembayaran atas nama entitas asosiasi.

2. Investasi jangka panjang pada saham yang nilai wajarnya tidak tersedia

Investasi yang nilai wajarnya tidak tersedia di mana Perusahaan mempunyai penyertaan dengan

pemilikan kurang dari 20% dan investasi jangka panjang lainnya dinyatakan sebesar harga perolehan.

f. Piutang

Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa piutang mengalami penurunan nilai.

Saldo piutang dihapuskan melalui penyisihan penurunan nilai piutang yang bersangkutan atau langsung dihapuskan dari akun tersebut pada saat manajemen berkeyakinan penuh bahwa aset tersebut tidak dapat ditagih.

g. Persediaan

Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan atau nilai realisasi bersih (net realizable value).

Harga perolehan persediaan eceran dan distribusi dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan, yang dihitung dengan menggunakan metode eceran konvensional (conventional retail method) atau nilai realisasi bersih. Persediaan tidak termasuk persediaan konsinyasi.

Harga perolehan persediaan teknologi informatika ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata bergerak (moving average method), kecuali harga perolehan untuk persediaan tertentu yang ditentukan dengan menggunakan metode identifikasi khusus (specific identification method). Barang dalam perjalanan dinyatakan sebesar harga perolehan.

Penyisihan persediaan usang dibentuk berdasarkan hasil penelaahan atas kondisi masing-masing persediaan pada akhir tahun, sedangkan penyisihan penurunan nilai dibentuk untuk menurunkan nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi bersih.

h. Biaya Dibayar di Muka

Biaya dibayar di muka diamortisasi berdasarkan masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).

i. Sewa

Klasifikasi sewa didasarkan atas sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada di tangan lessor atau lessee. Suatu sewa yang tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laba rugi tahun berjalan dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa. Pendapatan sewa dari sewa operasi diamortisasi atas dasar garis lurus selama masa sewa.

PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)

17

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

i. Sewa (lanjutan)

Sewa dibayar di muka jangka panjang yang umumnya untuk ruangan toko, diamortisasi dengan metode garis lurus, terhitung sejak dibukanya toko/perpanjangan sewa toko yang bersangkutan selama jangka waktu sewa. Bagian yang akan dibebankan pada usaha dalam satu tahun direklasifikasi dan disajikan di aset lancar sebagai bagian dari “Biaya Dibayar di Muka”.

j. Properti Investasi

Properti investasi dicatat sebesar biaya perolehan dan disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus selama 20 tahun, kecuali tanah yang tidak disusutkan.

Properti investasi Perusahaan terdiri dari tanah, bangunan dan prasarana, yang dikuasai Perusahaan untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau kedua-keduanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa untuk tujuan administratif atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.

Properti investasi dihentikan pengakuannya ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan. Laba atau rugi yang timbul diakui dalam laba rugi tahun berjalan.

k. Aset Tetap

Aset tetap dinyatakan sebesar nilai perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak dipergunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap dan laba atau rugi yang terjadi dilaporkan dalam laba rugi tahun yang bersangkutan.

Penyusutan dihitung sebagai berikut:

Metode Tahun Tarif

Bangunan Garis lurus 20 - Prasarana dan renovasi bangunan Garis lurus 2 - 20 - Perabot, perlengkapan dan peralatan kantor Garis lurus 3 - 5 - Peralatan dan instalasi Saldo-menurun ganda - 15% dan 25% Mesin Garis lurus 3 - 5 - Alat-alat transportasi Garis lurus 2 - 5 - Peralatan untuk disewakan Garis lurus 2 - 5 - Aset sewa pembiayaan Garis lurus 5 -

Nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di-review setiap akhir tahun buku.

Hak atas tanah dinyatakan sebesar harga perolehan dan tidak diamortisasi, kecuali terdapat prediksi

manajemen atau kepastian bahwa perpanjangan atau pembaruan hak kemungkinan besar atau pasti tidak diperoleh.

Biaya-biaya legal sehubungan dengan perolehan hak kepemilikan tanah termasuk di dalam biaya

perolehan tanah. Biaya sehubungan dengan perpanjangan atau pembaharuan hak kepemilikan tanah dicatat sebagai “Aset tidak lancar lainnya” dan diamortisasi selama masa yang lebih pendek antara umur hak secara hukum atau masa manfaatnya dengan metode garis lurus.

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari

aset tetap. Akumulasi biaya perolehan akan direklasifikasi ke masing-masing akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan.

PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)

18

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

l. Laba Ditangguhkan Atas Transaksi Penjualan dan Penyewaan Aset

Laba atau rugi yang timbul dari pelaksanaan program restrukturisasi beberapa aset entitas anak, yang meliputi transaksi penjualan dan penyewaan aset Entitas Anak, ditangguhkan dan diamortisasi selama periode sewa secara proporsional dengan biaya sewa aset tersebut.

m. Penurunan Nilai Aset

Penurunan nilai atas aset non-keuangan Aset non-keuangan di-review oleh Perusahaan untuk penurunan nilai apabila terdapat kejadian atau

perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat tidak dapat dipulihkan. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar jumlah tercatat aset yang melebihi jumlah terpulihkan. Jumlah terpulihkan adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya penjualan dengan nilai pakainya.

Untuk tujuan menguji penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah (unit penghasil kas). Aset non-keuangan yang telah mengalami penurunan ditelaah untuk kemungkinan pembalikan dari penurunan nilai tersebut pada setiap tanggal pelaporan.

Penurunan nilai atas aset keuangan Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan menilai apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset

keuangan Perusahan telah mengalami penurunan nilai.

Atas efek ekuitas yang merupakan aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual, penurunan nilai yang signifikan atau berkepanjangan di bawah biaya perolehannya adalah merupakan suatu indikator bahwa efek tersebut mengalami penurunan nilai. Jika terdapat bukti bahwa aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, kerugian kumulatif atas aset tersebut yang terdapat pada bagian ekuitas harus dihapus dan diakui pada laba rugi tahun berjalan. Rugi penurunan nilai yang diakui dalam laba rugi tahun berjalan ini tidak boleh dipulihkan kembali.

Untuk aset keuangan lainnya, bukti objektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:

kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau

pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau

terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.

Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, penurunan nilai aset dievaluasi secara individual. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang.

Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif dari aset keuangan.

Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung

atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)

19

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) n. Aset Takberwujud - Piranti Lunak Komputer Biaya sehubungan dengan pembelian perangkat lunak komputer seperti untuk komunikasi data dan

suara, dan program akuntansi serta pemutahirannya, ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 4 sampai 5 tahun.

o. Goodwill

Selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar aset bersih Entitas Anak (goodwill) yang dibukukan pada “Aset takberwujud”. Goodwill dievaluasi dengan mempertimbangkan hasil usaha tahun berjalan dan prospek di masa yang akan datang dari Entitas Anak secara berkala.

p. Beban Emisi Obligasi

Biaya emisi obligasi dikurangkan dari hasil penerbitan obligasi dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif selama jangka waktu obligasi.

q. Utang Sukuk

Sesuai dengan PSAK Syariah 110, Akuntansi Sukuk, sukuk ijarah diakui pada saat perusahaan menjadi pihak yang terikat dengan ketentuan penerbitan sukuk ijarah. Sukuk ijarah diakui sebesar nominal dan biaya transaksi. Setelah pengakuan awal, jika jumlah tercatat berbeda dengan nilai nominal, maka perbedaan nilai tersebut diamortisasi secara garis lurus selama jangka waktu sukuk ijarah.

r. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan dari penjualan barang dagangan (kecuali pendapatan dari penjualan berdasarkan

pengiriman - Cash on Delivery, diakui pada saat barang dikirim ke pelanggan) diakui pada saat barang dibayar di kounter penjualan. Pendapatan dari penjualan konsinyasi dibukukan sebesar jumlah penjualan barang konsinyasi kepada pelanggan dikurangi jumlah yang terutang kepada pemilik (consignor).

Untuk program loyalitas pelanggan yang diadakan oleh entitas anak, apabila memenuhi kriteria seperti yang diatur dalam ISAK 10, maka entitas anak mencatat pemberian poin dalam program tersebut sebagai komponen yang diidentifikasikan secara terpisah atas nilai penjualan pada saat penjualan awal sebagai pendapatan yang ditangguhkan, yang diakui sejalan dengan berlangsungnya masa program sebagai pendapatan.

Pendapatan dari penjualan dan jasa dari teknologi informasi diakui pada saat penyerahan barang

atau pemberian jasa kepada pelanggan. Pendapatan jasa yang ditagih atau diterima di muka, ditangguhkan (disajikan dalam “Liabilitas jangka pendek lainnya”) dan diamortisasi pada saat pemberian jasa kepada pelanggan. Pendapatan dari penjualan kartu pra-bayar (dikenal dengan nama “power card”) oleh pusat hiburan keluarga pada awalnya dicatat sebagai pendapatan diterima di muka dan diakui secara proporsional sebagai pendapatan berdasarkan penggunaan power card sesungguhnya oleh pelanggan. Pendapatan dari penjualan koin diakui pada saat koin dibeli oleh pelanggan.

Beban yang berhubungan langsung dengan biaya yang dikeluarkan untuk suatu kontrak proyek

dimana pendapatan proyek tidak diakui sampai unsur-unsur tertentu dalam kontrak telah dilaksanakan, ditangguhkan dan diakui pada saat pendapatan diakui. Beban lain diakui pada saat terjadinya.

PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)

20

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) s. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Dalam penyusunan laporan keuangan setiap entitas, transaksi yang menggunakan mata uang selain mata uang fungsional dijabarkan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada akhir setiap periode pelaporan:

a) pos moneter mata uang asing dijabarkan menggunakan kurs penutup; b) pos non-moneter yang diukur dalam biaya historis, dalam suatu mata uang asing dijabarkan

menggunakan nilai tukar pada tanggal transaksi; dan c) pos non-moneter yang diukur pada nilai wajar, dalam mata uang asing dijabarkan menggunakan

nilai tukar pada tanggal ketika nilai wajar ditentukan.

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, kurs yang digunakan (dalam jumlah penuh) yang merupakan rata-rata kurs beli dan kurs jual transaksi yang terakhir pada tanggal-tanggal tersebut adalah sebagai berikut:

2012 2011

USD1 Rp9.670 Rp9.068 SGD1 Rp7.907 Rp6.974 RMB1 Rp1.537 Rp1.439

Keuntungan atau kerugian dari selisih kurs, yang sudah maupun belum terealisasi, yang berasal dari transaksi dalam mata uang asing dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

t. Pajak Penghasilan

Beban pajak penghasilan tahun berjalan dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun bersangkutan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara pelaporan komersial dan pajak pada tanggal pelaporan. Manfaat pajak masa mendatang, seperti rugi fiskal yang dapat dikompensasi, juga diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah manfaat pajak pada masa mendatang tersebut dapat direalisasikan. Pengaruh pajak untuk suatu tahun dialokasikan pada laba rugi tahun berjalan, kecuali untuk pengaruh pajak dari transaksi yang langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan dihitung berdasarkan tarif yang akan dikenakan pada saat aset direalisasi atau liabilitas tersebut dilunasi, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal pelaporan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.

Untuk setiap entitas anak yang dikonsolidasi, pengaruh pajak atas perbedaan temporer dan akumulasi rugi pajak, yang masing-masing dapat berupa aset atau liabilitas disajikan dalam jumlah bersih untuk masing-masing entitas anak tersebut.

Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau, jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.

u. Imbalan Kerja Imbalan Kerja Jangka Pendek

Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terhutang kepada karyawan kurang dari 12 bulan sejak tanggal pelaporan keuangan berdasarkan metode akrual.

PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)

21

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) u. Imbalan Kerja (lanjutan) Imbalan Pensiun

Perusahaan dan Entitas Anak tertentu menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk karyawan tetap yang ingin berpartisipasi. Dana pensiun iuran pasti terdiri dari kontribusi karyawan sebesar 3% serta kontribusi Perusahaan dan entitas anak sebesar 5% dari gaji pokok karyawan yang bersangkutan.

Selain memenuhi manfaat pensiun melalui program iuran pasti tersebut, Perusahaan juga mencatat tambahan cadangan imbalan kerja karyawan untuk memenuhi batas minimum kesejahteraan karyawan yang harus dibayarkan kepada karyawan berdasarkan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (“Undang-undang Tenaga Kerja No. 13”).

Beban imbalan kerja berdasarkan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13 dihitung dengan menggunakan metode penilaian aktuaris Projected-Unit-Credit. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih dari masing-masing imbalan yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian diakui secara merata selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari karyawan. Selanjutnya, biaya jasa lalu yang terjadi dari pengenalan suatu program manfaat pasti atau perubahan-perubahan pada utang imbalan kerja atas program yang sudah ada harus diamortisasi sepanjang periode sampai imbalan tersebut menjadi hak pekerja atau vested.

Perusahaan mengakui keuntungan atau kerugian atas kurtailmen atau penyelesaian suatu program imbalan pasti ketika kurtailmen atau penyelesaian tersebut terjadi. Keuntungan atau kerugian atas kurtailmen atau penyelesaian terdiri dari perubahan yang terjadi dalam nilai kini kewajiban imbalan pasti dan biaya jasa lalu yang belum diakui sebelumnya.

v. Pelaporan Segmen Operasi

Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal manajemen yang di-review oleh pengambil keputusan operasional Perusahaan. Perusahaan mengidentifikasi eceran distribusi dan teknologi informasi sebagai segmen operasi Perusahaan. Aktivitas usaha di luar eceran distribusi dan teknologi informasi disajikan dalam kategori lainnya karena belum memenuhi ambang batas kuantitatif sebagai segmen Operasi. Informasi keuangan yang digunakan manajemen untuk mengevaluasi kinerja segmen operasi disajikan pada Catatan 34.

w. Laba per Saham

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama tahun berjalan.

Dalam menghitung laba per saham dilusian, jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar harus disesuaikan dengan memperhitungkan dampak semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif. Tidak ada efek dilusi per tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 karena harga pelaksanaan waran yang beredar lebih tinggi dari harga pasar rata-rata saham Perusahaan selama tahun tersebut di bursa efek.

Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp28.636 dan Rp20.318. Jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor adalah 7.727.543.301 saham dan 7.727.542.935 saham masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.

PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)

22

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

x. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi

Pihak-pihak berelasi adalah orang atau perusahaan yang terkait dengan Perusahaan yang menyiapkan laporan keuangannya (“Perusahaan pelapor”):

(a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Perusahaan pelapor jika orang tersebut: (i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan pelapor, (ii) memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan pelapor, atau (iii) personal manajemen kunci Perusahaan pelapor atau perusahaan induk Perusahaan

pelapor

(b) Suatu perusahaan berelasi dengan Perusahaan pelapor (dengan memperhatikan butir (c) di bawah), jika memenuhi salah satu hal berikut: (i) Perusahaan dan Perusahaan pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama

(artinya perusahaan induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait dengan perusahaan lain).

(ii) Satu perusahaan adalah perusahaan asosiasi atau ventura bersama dari perusahaan lain (atau perusahaan asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, di mana perusahaan lain tersebut adalah anggotanya).

(iii) Kedua perusahaan tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. (iv) Satu perusahaan adalah ventura bersama dari perusahaan ketiga dan perusahaan yang

lain adalah perusahaan asosiasi dari perusahaan ketiga. (v) Perusahaan tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari

salah satu Perusahaan pelapor atau perusahaan yang terkait dengan Perusahaan pelapor. Jika Perusahaan pelapor adalah perusahaan yang menyelenggarakan program tersebut, perusahaan sponsor juga berelasi dengan Perusahaan pelapor.

(vi) Perusahaan yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam butir (a).

(vii) Orang yang diidentifikasi dalam butir (a) (i) memiliki pengaruh signifikan terhadap perusahaan atau personil manajemen kunci perusahaan (atau perusahaan induk dari perusahaan).

(c) Pihak-pihak berikut bukan sebagai pihak-pihak berelasi:

(i) Dua entitas hanya karena mereka memiliki direktur atau personil manajemen kunci yang

sama atau karena personil manajemen kunci dari satu entitas mempunyai pengaruh signifikan atas entitas lain.

(ii) Dua venturer hanya karena mereka mengendalikan bersama atas ventura bersama. (iii) (1) penyandang dana,

(2) serikat dagang, (3) entitas pelayanan publik, dan (4) departemen dan instansi pemerintah yang tidak mengendalikan, mengendalikan

bersama atau memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor, semata-mata dalam pelaksanaan urusan normal dengan entitas (meskipun pihak-pihak tersebut dapat membatasi kebebasan entitas atau ikut serta dalam proses pengambilan keputusan).

(iv) Pelanggan, pemasok, pemegang hak waralaba, distributor atau agen umum dengan siapa entitas mengadakan transaksi usaha dengan volume signifikan, semata-mata karena ketergantungan ekonomis yang diakibatkan oleh keadaan.

PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)

23

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

y. Estimasi dan Pertimbangan Akuntansi yang Penting

Perhitungan kewajiban imbalan kerja tergantung pada sejumlah asumsi aktuaria, seperti: tingkat diskonto, tingkat pengunduran diri karyawan dan asumsi penting lainnya yang sebagian berdasarkan kondisi pasar saat ini.

Pengakuan aset pajak tangguhan tergantung pada harapan dan estimasi terhadap tersedianya laba kena pajak masa depan.

Masa manfaat dan beban penyusutan atas aset tetap ditentukan berdasarkan estimasi, dimana beban penyusutan akan disesuaikan jika masa manfaatnya berbeda dari estimasi sebelumnya atau jika aset akan dihapusbukukan atau dilakukan penurunan nilai karena usang atau dihentikan penggunaannya. Penilaian penurunan nilai aset mengharuskan Perusahaan melakukan review apakah terdapat indikasi aset mengalami penurunan nilai.

Setiap perubahan dalam asumsi, estimasi dan pertimbangan tersebut di atas, bisa memiliki risiko yang berdampak pada penyesuaian terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.

3. KAS DAN SETARA KAS

Akun ini terdiri dari: 2012 2011

Kas:

Rupiah 23.942 19.128 Mata Uang Asing 3.233 3.521 Rekening giro: Rupiah Pihak ketiga: PT Bank CIMB Niaga Tbk (“CIMB”) 804.223 358.426 PT Bank Mega Tbk 591.520 85.147 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“BNI”) 130.190 19.558 PT Bank Danamon Indonesia Tbk (“Danamon”) 117.344 612.176 PT Bank DBS Indonesia 100.615 - Bank of China Limited (“BoC”) 100.361 - PT Bank Mandiri Tbk 72.492 25.349 Bank lainnya, masing-masing di bawah Rp50.000 95.347 26.802 Pihak berelasi: PT Bank Nationalnobu (“Nobu”) (Catatan 7) 28.728 672

Mata Uang Asing Pihak ketiga: Bank Julius Baer & Co. Ltd., Singapura 340.378 308.235 BoC 269.553 192.161 CIMB 65.795 191.168 Danamon 969 104.937 Bank lainnya, masing-masing di bawah Rp50.000 66.652 60.823 Deposito berjangka: Rupiah Pihak ketiga: PT Bank Permata Tbk 29.000 - PT Bank UOB Indonesia 13.685 - PT Bank Mayapada Internasional Tbk 1.250 10.000 Bank lainnya, masing-masing di bawah Rp10.000 5.198 17.288 Pihak berelasi: Nobu (Catatan 7) 12.893 2.332 Mata Uang Asing Pihak ketiga: CIMB 781 732 Bank lainnya, masing-masing di bawah Rp2.000 1.110 1.208

Jumlah 2.875.259 2.039.663

PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)

24

3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)

Tingkat bunga deposito berjangka adalah sebagai berikut:

2012 2011

Rupiah 4,00% - 7,50% 4,40% - 8,25% USD 0,50% - 1,75% 0,10% - 1,60%

Perincian saldo dalam mata uang asing diungkapkan dalam Catatan 30.

4. PIUTANG USAHA

Piutang usaha menurut jenis penjualan sebagai berikut: 2012 2011

Penjualan teknologi informasi dan lainnya 198.467 168.674 Penjualan eceran dan distribusi 43.338 34.711

Jumlah 241.805 203.385 Penyisihan penurunan nilai piutang (10.351) (9.886)

Bersih 231.454 193.499

Piutang usaha terdiri dari: 2012 2011

Pihak ketiga 163.367 155.235 Penyisihan penurunan nilai piutang (7.567) (7.247)

Bersih 155.800 147.988

Pihak berelasi 78.438 48.150 Penyisihan penurunan nilai piutang (2.784) (2.639)

Bersih (Catatan 7) 75.654 45.511

Jumlah 231.454 193.499

Analisa piutang usaha menurut umur piutang berdasarkan jumlah hari terutang adalah sebagai berikut:

2012 2011

Kurang dari 31 hari 74.066 93.843 31 - 60 hari 26.264 11.241 61 - 90 hari 77.105 40.019 Lebih dari 90 hari 64.370 58.282

Jumlah 241.805 203.385 Penyisihan penurunan nilai piutang (10.351) (9.886 )

Bersih 231.454 193.499

Perubahan penyisihan penurunan nilai piutang adalah sebagai berikut: 2012 2011

Saldo awal tahun 9.886 15.269 Penyisihan selama tahun berjalan 465 1.694 Penghapusan piutang - (7.077)

Saldo akhir tahun 10.351 9.886

PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)

25

4. PIUTANG USAHA (lanjutan)

Berdasarkan hasil penelaahan atas keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai piutang cukup untuk menutup kemungkinan kerugian oleh karena penurunan nilai piutang usaha. Piutang usaha tertentu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan dan Entitas Anak tertentu (Catatan 15 dan 20).

Perincian saldo dalam mata uang asing diungkapkan dalam Catatan 30. 5. ASET KEUANGAN LANCAR LAINNYA

2012 2011

Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo Investasi pada dana yang dikelola (managed fund)

Pihak berelasi (Catatan 7) 46.500 881.500 Pihak ketiga 262.980 262.980 Wesel tagih Pihak berelasi (Catatan 7) 32.250 68.840 Commercial papers - USD4.338 pada 31 Desember 2011 - 39.338

Sub - jumlah 341.730 1.252.658

Investasi yang tersedia untuk dijual Saham Pihak berelasi (Catatan 7) 342.500 226.050

Investasi yang diperdagangkan

Obligasi dan saham - termasuk USD1.003 pada 31 Desember 2011 Pihak berelasi (Catatan 7) 144.103 104.212 Pihak ketiga 28 22.883 Reksadana 11.611 9.173

Sub - jumlah 155.742 136.268

Pinjaman yang diberikan dan piutang

Piutang lain-lain Pihak berelasi (Catatan 7) 8.457 4.031 Pihak ketiga 334.935 258.671 Deposito berjangka - termasuk SGD93 pada 31 Desember 2011 2.026 2.652 Dana yang dibatasi penggunaannya - termasuk USD279 pada 31 Desember 2012 dan USD322 pada 31 Desember 2011 2.324 3.365

Sub - jumlah 347.742 268.719

Jumlah 1.187.714 1.883.695

Perusahaan dan PT MPP menandatangani beberapa perjanjian pengelolaan dana dengan PT Ciptadana Securities (“PT CS”) dan PT Ciptadana Asset Management (“PT CAM”), pihak-pihak berelasi. Berdasarkan perjanjian yang dapat diperpanjang tersebut, penempatan dana akan digunakan untuk investasi pada efek ekuitas, efek utang dan instrumen lainnya sesuai dengan kebijakan investasi yang bertujuan untuk memperoleh tingkat pengembalian investasi yang optimum dengan melakukan transaksi dan pengelolaan yang aktif. Pada tahun 2012, Perusahaan dan PT MPP telah menerima pencairan sebagian besar atas investasi pada PT CAM dan PT CS.

Pada tanggal 31 Desember 2012, investasi pada dana yang dikelola oleh pihak ketiga merupakan kontrak pengelolaan investasi yang akan jatuh tempo pada tanggal 3 September 2013 dan dapat diperpanjang dengan PT GAP Capital, pihak yang ditunjuk oleh PT MPP sebagai manajer investasi. PT GAP Capital menggantikan PT Buana Megah Abadi, yang pada tanggal 31 Desember 2011 merupakan manajer investasi atas dana yang dikelola tersebut.

PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)

26

5. ASET KEUANGAN LANCAR LAINNYA (lanjutan)

Pada bulan April 2009, PT NPI melakukan investasi pada commercial papers yang diterbitkan oleh Prime Venture Pte. Ltd. dan One Earth Holdings Pte. Ltd. dengan nilai nominal masing-masing sebesar USD8.000 dan USD5.000 pada harga perolehan 99,651%. Pada tanggal 16 April 2012, seluruh commercial papers tersebut telah jatuh tempo.

Perusahaan menempatkan dana berupa wesel tagih pada PT Ciptadana Capital (pihak berelasi). Wesel tagih tersebut dapat diperpanjang bulanan.

Pengukuran nilai wajar untuk investasi yang tersedia untuk dijual dan investasi yang diperdagangkan ditentukan berdasarkan harga kuotasi di pasar aktif. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, keuntungan yang belum direalisasi atas investasi yang tersedia untuk dijual masing-masing sebesar Rp116.450 dan Rp5.796 diakui di ekuitas, sedangkan keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi atas investasi yang diperdagangkan masing-masing sebesar Rp48.923 dan (Rp2.878) diakui dalam laba rugi komprehensif konsolidasian.

Perusahaan mengalami laba (rugi) bersih sebesar Rp1.573 dan (Rp126) dari transaksi penjualan investasi Perusahaan dalam investasi yang diperdagangkan masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.

Aset keuangan lancar lainnya tertentu memperoleh bunga dengan tingkat tahunan berkisar antara 7% sampai 14% untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 8.37% sampai 13.13% untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011.

Aset keuangan lancar lainnya tertentu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh

Perusahaan (Catatan 15). Perincian saldo mata uang asing diungkapkan dalam Catatan 30. 6. PERSEDIAAN

Persediaan terdiri dari: 2012 2011

Eceran dan distribusi 1.730.003 1.292.341 Teknologi informatika dan lainnya 334.259 124.512

Jumlah 2.064.262 1.416.853 Penyisihan persediaan usang - (3.319)

Bersih 2.064.262 1.413.534

Manajemen berkeyakinan bahwa nilai persediaan mencerminkan nilai realisasi bersih.

Manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berpendapat bahwa penyisihan persediaan usang yang

dibentuk cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari persediaan usang tersebut.

Persediaan diasuransikan terhadap kerugian akibat kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis dengan nilai pertanggungan sebesar Rp1.669.405 dan RMB68.886 pada tanggal 31 Desember 2012. Manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berkeyakinan bahwa nilai pertanggungjawaban tersebut cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari risiko tersebut. Pertanggungan ini terutama dilakukan oleh PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Bintang Tbk, dan PT Lippo General Insurance Tbk (pihak berelasi).

Persediaan tertentu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan dan Entitas Anak tertentu (Catatan 15 dan 20).

PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)

27

7. TRANSAKSI DAN SALDO PIHAK BERELASI

Entitas Anak langsung dan tidak langsung

Perincian Entitas Anak langsung dan tidak langsung Perusahaan diungkapkan dalam Catatan 1c.

Investasi pada Entitas Asosiasi dan Investasi Jangka Panjang Lainnya Perincian Investasi pada Entitas Asosiasi dan investasi jangka panjang lainnya diungkapkan dalam Catatan 9. Saldo Pihak Berelasi

Rincian saldo pihak berelasi adalah sebagai berikut (terutama afiliasi):

2012 2011

Kas dan setara kas (Catatan 3)

PT Bank Nationalnobu 41.621 3.004

Persentase dari jumlah aset 0,29 0,02

Piutang usaha (Catatan 4)

PT First Media Tbk 39.300 38.756 PT Link Net 33.383 3.439 PT Lippo Karawaci Tbk 2.349 - PT Siloam International Hospitals 524 1.364 Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000) 98 1.952

Jumlah 75.654 45.511

Persentase dari jumlah aset 0,54 0,32

Aset keuangan lancar lainnya (Catatan 5) Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo Investasi pada dana yang dikelola (managed fund) PT Ciptadana Securities 46.500 126.500 PT Ciptadana Asset Management - 755.000

Sub - Jumlah 46.500 881.500

Wesel tagih PT Ciptadana Capital 32.250 68.840

Investasi yang tersedia untuk dijual Saham PT Lippo Karawaci Tbk 342.500 226.050

Investasi yang diperdagangkan Obligasi dan saham PT Lippo Karawaci Tbk 144.003 95.042 Sigma Capital Pte. Ltd. - 9.093 Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000) 100 77

Sub - jumlah 144.103 104.212

Pinjaman yang diberikan dan piutang Piutang sewa PT Lippo Karawaci Tbk - 1.843 Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000) - 115

Sub - jumlah - 1.958

PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)

28

7. TRANSAKSI DAN SALDO PIHAK BERELASI (lanjutan)

Saldo Pihak Berelasi (lanjutan) Rincian saldo pihak berelasi adalah sebagai berikut (terutama afiliasi) (lanjutan):

2012 2011

Pinjaman yang diberikan dan piutang (lanjutan)

Lainnya PT Amanda Cipta Utama 7.862 - PT Ciptadana Capital - 1.208 Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000) 595 865

Sub - jumlah 8.457 2.073

8.457 4.031

Jumlah 573.810 1.284.633

Persentase dari jumlah aset 4,07 8,97

Biaya dibayar di muka

PT Mandiri Cipta Gemilang 8.800 9.791 PT Menara Bhumimegah 3.686 7.928 PT Direct Power 3.526 3.532 PT Villa Permata Cibodas 2.300 2.300 Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000) 759 656

Jumlah 19.071 24.207

Persentase dari jumlah aset 0,14 0,17

Aset lancar lainnya

Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000) - 253

Persentase dari jumlah aset - 0,00

Piutang pihak berelasi non-usaha

PT First Media Tbk 32.732 43.485 PT Bintang Sidoraya 14.320 7.702 PT Sarana Karya Cermerlang (dahulu PT Karya Dinamika Investama) 1.600 1.600 Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000) 374 425

Jumlah 49.026 53.212

Persentase dari jumlah aset 0,35 0,37

Hasil penjualan aset tetap

PT Link Net 2.209 - PT First Media Tbk - 36.969

Jumlah 2.209 36.969

Persentase dari jumlah aset 0,02 0,26

Uang muka dan jaminan sewa (Catatan 12)

PT Mandiri Cipta Gemilang 324.260 324.260

Persentase dari jumlah aset 2,30 2,27

PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)

29

7. TRANSAKSI DAN SALDO PIHAK BERELASI (lanjutan)

Saldo Pihak Berelasi (lanjutan)

Rincian saldo pihak berelasi adalah sebagai berikut (terutama afiliasi): (lanjutan) 2012 2011

Sewa dibayar di muka jangka panjang (Catatan 13)

PT Menara Bhumimegah 76.623 172.426 PT Direct Power 68.762 72.413 PT Villa Permata Cibodas 39.292 41.592 PT Mandiri Cipta Gemilang 37.000 50.588

Jumlah 221.677 337.019

Persentase dari jumlah aset 1,57 2,35

Utang usaha

PT Link Net 1,470 60 Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000) 931 649

Jumlah 2.401 709

Persentase dari jumlah liabilitas 0,03 0,01

Liabilitas jangka pendek lainnya

PT First Media Tbk 22.571 55.215 PT Link Net 28 2.354 Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000) 2.111 438

Jumlah 24.710 58.007

Persentase dari jumlah liabilitas 0,35 0,94

Utang pihak berelasi non-usaha

Avel Pty. Limited, Australia 3.016 2.531 Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000) 289 1.280

Jumlah 3.305 3.811

Persentase dari jumlah liabilitas 0,05 0,06

Berikut ini adalah ikhtisar transaksi yang signifikan (mempengaruhi penerimaan/pendapatan dan beban) dengan pihak berelasi (terutama afiliasi):

2012 2011

Penjualan bersih (Catatan 25)

PT Link Net 107.921 59.685 PT First Media Tbk 35.747 133.851 PT Siloam International Hospitals 20.227 5.622 PT Lippo Karawaci Tbk 11.031 9.759 PT Almaron Perkasa 1.568 - PT Mandiri Cipta Gemilang 1.500 - PT Jakarta Globe Media 46 4.704 Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000) 3.485 4.781

Jumlah 181.525 218.402

Persentase dari penjualan bersih 1,44 2,11

PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)

30

7. TRANSAKSI DAN SALDO PIHAK BERELASI (lanjutan)

Saldo Pihak Berelasi (lanjutan)

Berikut ini adalah ikhtisar transaksi yang signifikan (mempengaruhi penerimaan/pendapatan dan beban) dengan pihak berelasi (terutama afiliasi): (lanjutan)

2012 2011

Beban Penjualan

Beban Sewa (termasuk amortisasi sewa) PT Mandiri Cipta Gemilang (9.791) (10.026) PT Menara Bhumimegah (3.754) - PT Direct Power (3.505) (3.532) PT Villa Permata Cibodas (2.300) (2.108) Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000) (720) (977)

Jumlah (20.070) (16.643)

Persentase dari beban sewa - bersih 4,85 4,41

Pendapatan Sewa PT Lippo Karawaci Tbk 2.913 2.964

Persentase dari pendapatan sewa 0,95 1,03

Beban Lain-lain Avel Pty. Limited, Australia (10.040) (8.644) Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000) (17) (179)

Jumlah (10.057) (8.823)

Persentase dari beban lain-lain 4,30 6,18

Beban Umum dan Administrasi

Beban gaji dan tunjangan Dewan Komisaris dan Direksi (imbalan kerja jangka pendek) (49.331) (39.453)

Persentase dari beban gaji dan tunjangan 6,85 6,66

Beban konsultan PT Ciptadana Asset Management (6.560) (101)

Persentase dari beban konsultan 6,52 0,15

Beban asuransi PT Lippo General Insurance Tbk (4.380) (2.750)

Persentase dari beban asuransi 12,11 10,00

Beban lain-lain PT Ciptadana Securities (995) (1.719) Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000) (520) (940)

Jumlah (1.515) (2.659)

Persentase dari beban lain-lain 1,68 4,55

Penghasilan keuangan

PT Ciptadana Asset Management 65.391 62.552 PT Ciptadana Securities 27.997 129.316 PT Ciptadana Capital 17.942 1.589 Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000) 510 840

Jumlah 111.840 194.297

Persentase dari penghasilan keuangan 41,57 47,35

Transaksi dengan pihak berelasi dilaksanakan dengan persyaratan yang normal seperti yang dilakukan dengan pihak ketiga, kecuali piutang pihak berelasi non-usaha tertentu yang tidak dikenakan bunga.

PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)

31

7. TRANSAKSI DAN SALDO PIHAK BERELASI (lanjutan)

Hubungan dan sifat saldo akun/transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:

No. Pihak Berelasi Hubungan Sifat Saldo Akun/Transaksi

1. PT Bank Nationalnobu Afiliasi karena di bawah kesamaan pengendalian

Kas dan setara kas

2. PT First Media Tbk

Entitas Asosiasi PT RPK

Piutang usaha, piutang pihak berelasi non-usaha, hasil penjualan aset tetap, liabilitas jangka pendek lainnya dan penjualan bersih

3. PT Link Net Afiliasi karena entitas anak PT First Media Tbk

Piutang usaha, hasil penjualan aset tetap, utang usaha, liabilitas jangka pendek lainnya dan penjualan bersih

4. PT Lippo Karawaci Tbk (“PT LK”) Afiliasi karena di bawah kesamaan pengendalian

Piutang usaha, aset keuangan lancar lainnya, penjualan bersih dan pendapatan sewa

5. PT Siloam International Hospitals Afiliasi karena entitas anak PT LK

Piutang usaha dan penjualan bersih

6. PT Amanda Cipta Utama

Afiliasi karena entitas anak PT LK

Aset keuangan lancar lainnya

7. PT Ciptadana Capital

Afiliasi karena di bawah kesamaan pengendalian

Aset keuangan lancar lainnya dan penghasilan keuangan

8. PT Ciptadana Securities

Afiliasi karena di bawah kesamaan pengendalian

Aset keuangan lancar lainnya, beban umum dan administrasi - lain-lain dan penghasilan keuangan

9. PT Ciptadana Asset Management

Afiliasi karena di bawah kesamaan pengendalian

Aset keuangan lancar lainnya, beban konsultan dan penghasilan keuangan

10. Sigma Capital Pte. Ltd.

Afiliasi karena entitas anak PT LK

Aset keuangan lancar lainnya

11. PT Mandiri Cipta Gemilang

Afiliasi karena entitas anak PT LK

Biaya dibayar di muka, uang muka dan jaminan sewa, sewa dibayar di muka jangka panjang, penjualan bersih dan beban sewa

12. PT Menara Bhumimegah Afiliasi karena entitas anak PT LK

Biaya dibayar di muka, sewa dibayar di muka jangka panjang dan beban sewa

13. PT Direct Power

Afiliasi karena entitas anak PT LK

Biaya dibayar di muka, sewa dibayar di muka jangka panjang dan beban sewa

14. PT Villa Permata Cibodas

Afiliasi karena entitas anak PT LK

Biaya dibayar di muka, sewa dibayar di muka jangka panjang dan beban sewa

15. PT Bintang Sidoraya

Entitas Asosiasi PT Taraprima Reksabuana (PT TPRB)

Piutang pihak berelasi non-usaha

16. PT Sarana Karya Cemerlang (dahulu PT Karya Dinamika Investama)

Entitas Asosiasi PT NPI Piutang pihak berelasi non-usaha

17. Avel Pty. Limited, Australia Afiliasi Utang pihak berelasi non-usaha dan beban penjualan lainnya

18. PT Almaron Perkasa Afiliasi karena entitas anak PT LK

Penjualan bersih

19. PT Jakarta Globe media Afiliasi karena di bawah kesamaan pengendalian

Penjualan bersih

20. Dewan Komisaris dan Direksi Dewan Komisaris dan Direksi Pembayaran untuk beban gaji dan tunjangan

21. PT Lippo General Insurance Tbk Afiliasi karena di bawah kesamaan pengendalian

Beban umum dan administrasi-asuransi

PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)

32

8. PIUTANG JANGKA PANJANG LAINNYA

Piutang jangka panjang lainnya terutama merupakan saldo piutang kepada PT Meadow Indonesia (“PT MI”) sehubungan dengan penjualan saham PT Matahari Department Store Tbk (“PT MDS”). Berdasarkan perjanjian piutang ini, piutang dikenakan bunga dengan tingkat bunga tahunan berkisar antara 13% sampai 15% selama masa pinjaman, yaitu 7 tahun sejak bulan April 2010. Pelunasan atas pokok dan bunga akan dilakukan pada akhir masa pinjaman, kecuali jika PT MI melakukan pelunasan lebih awal. Pada tanggal 30 September 2011, PT MI telah efektif merger dengan PT MDS, sehingga piutang ini beralih ke PT MDS. Sesuai dengan PSAK 7 (revisi 2010): Pengungkapan pihak Berelasi, mengenai definisi pihak berelasi, sejak tanggal 1 Januari 2011, PT MDS tidak menjadi pihak yang berelasi dengan Perusahaan.

Pada tanggal 7 Agustus 2012, PT MP telah menerima pelunasan lebih awal atas piutang jangka panjang lainnya dari PT MDS.

9. INVESTASI

Investasi pada Entitas Asosiasi

Investasi pada Entitas Asosiasi yang dimiliki oleh Perusahaan terdiri dari: Akumulasi Bagian atas laba (rugi) bersih Entitas Asosiasi yang Nilai Penyertaan tidak dibagikan

Persentase Kepemilikan 2012 2011 2012 2011

PT First Media Tbk (“PT FM”) 33,77 574.502 610.012 (79.076 ) (43.566) PT Matahari Leisure (“PT MLe”) 50,00 24.168 27.932 22.731 26.495 PT Nusantara Trimultiprima (“PT NTP”) 49,00 2.940 - - - PT Bintang Sidoraya (“PT BSR”) 24,00 2.380 2.380 (18.581 ) (18.581) PT Tason Mitra Prima (“PT TMP”) 50,00 2.082 2.082 (918 ) (918) PT Sarana Karya Cemerlang (“PT SKC”) 36,36 400 400 - -

Jumlah 606.472 642.806 (75.844 ) (36.570)

PT FM Penyertaan saham pada PT FM diperoleh melalui PT RPK, yang bergerak dalam bidang jasa dan

perdagangan umum.

PT MLe Penyertaan saham pada PT MLe diperoleh melalui PT NPrI. PT MLe bergerak dalam bidang manufaktur

mesin permainan. PT NPrI memperoleh dividen tunai sebesar Rp5.000 pada tahun 2012.

PT NTP Penyertaan saham pada PT NTP diperoleh melalui PT Prima Karya Sejati, Entitas Anak. PT NTP

bergerak dalam bidang perdagangan umum.

PT BSR dan PT TMP Penyertaan saham pada PT BSR dan PT TMP diperoleh melalui PT TPRB. PT BSR bergerak dalam

bidang penjualan dan pemasaran produk minuman bir, sementara PT TMP belum beroperasi secara komersial.

PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)

33

9. INVESTASI (lanjutan)

Investasi pada Entitas Asosiasi (lanjutan)

PT SKC Penyertaan saham pada PT SKC (dahulu PT Karya Dinamika Investama) diperoleh melalui PT NPI. PT

SKC belum beroperasi secara komersial. Selain itu, Perusahaan memiliki penyertaan saham pada PT Natrindo Global Telekomunikasi

(“PT NGT”) dan PT Tirta Mandiri Sejahtera (“PT TMS”), dengan kepemilikan masing-masing sebesar 20%. PT NGT dan PT TMS belum beroperasi secara komersial. Nilai penyertaan pada PT NGT dan PT TMS bersaldo nihil karena akumulasi ruginya telah melebihi harga perolehan investasi.

Investasi pada Entitas Asosiasi tertentu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan (Catatan 15).

Investasi Jangka Panjang Lainnya

Investasi jangka panjang lainnya merupakan penyertaan saham yang dinyatakan dengan metode biaya. Investasi tersebut terdiri dari:

2012 2011

Meadow Asia Company Limited (“MAC”) Saham preferen 711.252 711.252 Saham biasa 171.596 171.596

Sub - jumlah 882.848 882.848

PT Bank Nationalnobu (”Nobu”) - pihak berelasi 43.731 - PT Langgeng Mandiri Lestari (“PT LML”) 1.000 1.000 Investasi saham jangka panjang lainnya - bersih 5 5

Jumlah 927.584 883.853

MAC

PT MP memiliki penyertaan saham preferen dan saham biasa pada MAC sehubungan dengan proses pengalihan seluruh kepemilikan saham pada PT MDS pada tahun 2010, masing-masing senilai Rp711.252 dan Rp171.596. Saham preferen ini tidak mempunyai hak suara (non-voting) kecuali yang berhubungan dengan perubahan hak-hak atas saham preferen atau saat pembubaran perusahaan. Saham preferen memberikan kepada pemegang sahamnya dividen kumulatif sebesar 13% per tahun. Keputusan pembagian dividen saham preferen merupakan kewenangan MAC dan MAC dapat sewaktu-waktu menebus saham preferennya.

MAC tidak memiliki bidang usaha lain selain investasi pada Asia Color Company Limited (“ACC”). ACC memiliki investasi hanya pada PT MDS. Kepemilikan secara tidak langsung PT MP terhadap PT MDS adalah sebesar 19,63%. Dengan kepemilikan tidak langsung sebesar kurang dari 20%, Perusahaan dianggap tidak mempunyai pengaruh signifikan sehingga investasi pada MAC dicatat dengan menggunakan metode biaya. Berdasarkan metode biaya, investor mencatat investasinya pada perusahaan investee sebesar biaya perolehan.

Nobu

Pada bulan Mei 2012, PT Prima Cakrawala Sentosa, Entitas Anak, melakukan penyertaan saham pada Nobu dengan kepemilikan sebesar 10,59%. Nobu bergerak dalam bidang usaha perbankan.

PT LML

PT Surya Asri Lestari memiliki 7,14% pemilikan pada PT LML. PT LML bergerak dalam bidang usaha persewaan ruang perkantoran.

PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)

34

10. PROPERTI INVESTASI

Rincian akun ini adalah sebagai berikut: Transaksi selama Tahun Berjalan

Saldo awal Penambahan Reklasifikasi* Pelepasan Saldo akhir

31 Desember 2012 Biaya Perolehan Tanah 128.639 8.401 - 30.147 106.893 Bangunan 37.112 578 (36.562 ) - 1.128

Jumlah 165.751 8.979 (36.562 ) 30.147 108.021

Akumulasi Penyusutan Bangunan 20.733 1.713 (22.338 ) - 108

Nilai Tercatat 145.018 107.913

31 Desember 2011 Biaya Perolehan Tanah 106.879 30.652 (8.892 ) - 128.639 Bangunan 42.198 614 5.700 37.112

Jumlah 149.077 31.266 (8.892 ) 5.700 165.751

Akumulasi Penyusutan Bangunan 19.378 2.041 - 686 20.733

Nilai Tercatat 129.699 145.018

Pada tanggal 31 Desember 2012, nilai jual obyek pajak untuk tanah dan bangunan yang dimiliki Perusahaan dan Entitas Anak tertentu adalah sebesar Rp109.947.

11. ASET TETAP

Rincian aset tetap adalah sebagai berikut:

Transaksi selama Tahun Berjalan Saldo

Saldo

2012 Awal Penambahan Reklasifikasi* Pelepasan Akhir

Nilai Tercatat Tanah 196.969 48.588 385 - 245.942 Bangunan 1.158.769 38.416 56.104 117.461 1.135.828 Prasarana dan renovasi bangunan 623.911 63.444 153.567 41.758 799.164 Perabot, perlengkapan dan peralatan kantor 137.636 28.896 2.163 27.238 141.457 Peralatan dan instalasi 1.390.423 262.465 94.120 63.685 1.683.323 Mesin 356.929 19.254 30.938 10.570 396.551 Alat-alat transportasi 59.453 6.138 6.766 2.334 70.023 Peralatan untuk disewakan 374.088 88.931 20.659 25.077 458.601

Sub-jumlah 4.298.178 556.132 364.702 288.123 4.930.889 Aset sewa pembiayaan 60.710 550 - - 61.260 Aset dalam penyelesaian 26.333 113.067 (120.341) - 19.059

Jumlah 4.385.221 669.749 244.361 288.123 5.011.208

Akumulasi Penyusutan Bangunan 383.126 58.659 - 34.698 407.087 Prasarana dan renovasi bangunan 274.757 92.817 12.906 35.118 345.362 Perabot, perlengkapan dan peralatan kantor 96.260 14.973 441 26.803 84.871 Peralatan dan instalasi 729.624 161.382 3.524 40.919 853.611 Mesin 309.642 27.196 30 10.334 326.534

PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)

35

11. ASET TETAP (lanjutan)

Rincian aset tetap adalah sebagai berikut: (lanjutan)

Transaksi selama Tahun Berjalan Saldo

Saldo

2012 Awal Penambahan Reklasifikasi* Pelepasan Akhir

Akumulasi Penyusutan (lanjutan) Alat-alat transportasi 54.221 3.874 6.268 2.330 62.033 Peralatan untuk disewakan 194.334 76.406 (219) 20.147 250.374

Sub - jumlah 2.041.964 435.307 22.950 170.349 2.329.872

Aset sewa pembiayaan 2.242 7.742 - - 9.984

Jumlah 2.044.206 443.049 22.950 170.349 2.339.856

Penurunan Nilai Aset Tetap Tanah 7.161 - - - 7.161 Bangunan 68.496 - - - 68.496 Peralatan dan instalasi 2.626 - - - 2.626

Jumlah 78.283 - - - 78.283

Bersih 2.262.732 2.593.069

* termasuk efek selisih kurs penjabaran laporan keuangan entitas anak dalam mata uang asing

Transaksi selama Tahun Berjalan Saldo

Saldo

2011 Awal Penambahan Reklasifikasi* Pelepasan Akhir

Nilai Tercatat Tanah 170.080 24.786 10.392 8.289 196.969 Bangunan 1.042.693 123.371 5.195 12.490 1.158.769 Prasarana dan renovasi bangunan 565.286 48.118 50.888 40.381 623.911 Perabot, perlengkapan dan peralatan kantor 164.044 27.810 (53.320) 898 137.636 Peralatan dan instalasi 601.028 159.648 638.463 8.716 1.390.423 Mesin 300.091 13.118 44.585 865 356.929 Alat-alat transportasi 731.306 2.473 (673.386) 940 59.453 Peralatan untuk disewakan 297.784 101.373 73.884 98.953 374.088

Sub-jumlah 3.872.312 500.697 96.701 171.532 4.298.178 Aset sewa pembiayaan 2.261 58.449 - - 60.710 Aset dalam penyelesaian 5.940 45.843 (25.450) - 26.333

Jumlah 3.880.513 604.989 71.251 171.532 4.385.221

Akumulasi Penyusutan Tanah 1.254 265 - 1.519 - Bangunan 344.611 47.430 - 8.915 383.126 Prasarana dan renovasi bangunan 216.840 89.362 8.300 39.745 274.757 Perabot, perlengkapan dan peralatan kantor 89.606 11.105 (3.604) 847 96.260 Peralatan dan instalasi 608.338 127.796 - 6.510 729.624 Mesin 288.696 21.811 - 865 309.642 Alat-alat transportasi 52.789 2.463 (91) 940 54.221 Peralatan untuk disewakan 186.710 62.855 7.559 62.790 194.334

Sub - jumlah 1.788.844 363.087 12.164 122.131 2.041.964 Aset sewa pembiayaan 1.054 1.094 94 - 2.242

Jumlah 1.789.898 364.181 12.258 122.131 2.044.206

PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)

36

11. ASET TETAP (lanjutan) Transaksi selama Tahun Berjalan Saldo

Saldo

2011 Awal Penambahan Reklasifikasi* Pelepasan Akhir

Penurunan Nilai Aset Tetap Tanah 7.161 - - - 7.161 Bangunan 68.496 - - - 68.496 Peralatan dan instalasi 2.626 - - - 2.626

Jumlah 78.283 - - - 78.283

Bersih 2.012.332 2.262.732

* termasuk efek selisih kurs penjabaran laporan keuangan entitas anak dalam mata uang asing

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Perusahaan dan entitas anak menjual aset tetap tertentu dengan rincian sebagai berikut:

2012 2011

Harga jual 97.352 68.217 Nilai buku bersih (117.774) (49.401)

Laba (rugi) (20.422) 18.816

Penyusutan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dibebankan sebagai berikut:

2012 2011

Beban umum dan administrasi (Catatan 27) 294.864 239.316 Beban pokok penjualan barang dan jasa 90.461 72.513 Beban penjualan 57.724 52.352

Jumlah 443.049 364.181

Hak atas tanah merupakan Hak Guna Bangunan (“HGB”) dan Hak Milik Rumah Susun (“HMRS”) atas bangunan yang terletak di beberapa kota di Indonesia. HGB dan HMRS akan berakhir pada berbagai tanggal mulai tahun 2013 sampai 2041. HGB dan HMRS adalah atas nama Perusahaan dan Entitas Anak.

Perusahaan dan Entitas Anak mengasuransikan sebesar Rp359.373, USD393.864 dan RMB460.980 pada tanggal 31 Desember 2012 atas seluruh aset tetapnya, kecuali tanah, terhadap kebakaran dan risiko lainnya. Manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko tersebut. Pertanggungan tersebut terutama dilakukan oleh PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Bintang Tbk, China Ping An Property Insurance, dan PT Lippo General Insurance Tbk (pihak berelasi). Pada tanggal 31 Desember 2012, nilai jual obyek pajak untuk tanah dan bangunan yang dimiliki Perusahaan dan Entitas Anak tertentu adalah sebesar Rp1.304.100.

Aset tetap tertentu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan dan Entitas Anak tertentu (Catatan 15 dan 20).

12. UANG MUKA DAN JAMINAN SEWA Akun ini terutama merupakan uang muka dan jaminan sewa yang dibayarkan kepada pemilik bangunan

untuk toko-toko baru PT MPP (Catatan 32c). Uang muka akan digunakan untuk pembayaran sewa pada saat periode sewa dimulai.

PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)

37

12. UANG MUKA DAN JAMINAN SEWA (lanjutan)

Pada tahun 2012, PT MPP menandatangani perjanjian pembatalan sewa dengan pihak developer- developer atas lokasi toko yang nilai sewanya telah mengalami penurunan nilai. Berdasarkan perjanjian ini, PT MPP akan menerima kembali uang muka sewa yang telah dibayarkan PT MPP kepada developer. Oleh karena itu, PT MPP telah membalik rugi penurunan nilai sebesar Rp56.672 atas uang muka sewa dan mencatat penyesuaian tersebut sebagai bagian dari “Penghasilan lain-lain” pada laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.

Uang muka dan jaminan sewa kepada pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebesar 324.260 (Catatan 7).

13. SEWA DIBAYAR DI MUKA JANGKA PANJANG

Akun ini terutama merupakan pembayaran sewa dibayar di muka jangka panjang untuk lokasi toko-toko PT MPP di Kemang Village, Pejaten Village, Bellanova Country Mall, Puri Paragon City, Mega Mall Pluit dan toko lainnya pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.

Sewa dibayar di muka jangka panjang PT MPP berjangka waktu bervariasi sampai dengan 20 tahun.

Sewa dibayar di muka jangka panjang kepada pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing adalah sebesar Rp221.677 dan Rp337.019 (Catatan 7). Pada tahun 2012, seperti yang telah dijelaskan di Catatan 12, PT MPP telah menandatangani perjanjian pembatalan sewa dengan pihak developer-developer atas lokasi toko yang nilai sewanya telah mengalami penurunan nilai. Oleh karena itu, PT MPP telah membalik rugi penurunan nilai sebesar Rp118.517 atas sewa dibayar di muka dan mencatat penyesuaian tersebut sebagai bagian dari “Penghasilan lain-lain” pada laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Pada tahun 2012, PT MPP juga telah melakukan penelaahan beberapa lokasi toko atas sewa dibayar di muka dengan menunjuk penilai independen dalam melakukan penilaian wajar sewa dibayar di muka atas lokasi-lokasi tersebut. Berdasarkan laporan penilai independen, PT MPP telah membukukan rugi penurunan nilai sebesar Rp21.468 dan mencatat penyesuaian tersebut sebagai bagian dari “Penghasilan lain-lain” pada laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Sepanjang tahun 2012, sesuai dengan rencana PT MPP untuk melakukan perampingan (streamline) atas aset non inti, PT MPP tetah menandatangani perjanjian-perjanjian pembatalan sewa atas lokasi-lokasi toko yang nilai sewanya mengalami penurunan nilai.

14. ASET TAKBERWUJUD Akun ini terdiri dari:

Transaksi selama Tahun Berjalan

Saldo awal Penambahan Reklasifikasi* Pengurangan** Saldo akhir

31 Desember 2012 Piranti lunak komputer Nilai tercatat 61.382 4.909 - - 66.291 Akumulasi amortisasi (15.746 ) (5.440 ) - - (21.186)

Nilai buku 45.636 (531) - - 45.105 Goodwill 130.581 1.645 - - 132.226

Jumlah 176.217 177.331

PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)

38

14. ASET TAKBERWUJUD (lanjutan)

Transaksi selama Tahun Berjalan

Saldo awal Penambahan Reklasifikasi* Pengurangan** Saldo akhir

31 Desember 2011 Piranti lunak komputer Nilai tercatat 15.598 45.784 - - 61.382 Akumulasi amortisasi (12.147 ) (3.599 ) - - (15.746)

Nilai buku 3.451 42.185 - - 45.636 Goodwill 114.607 15.974 - - 130.581

Jumlah 118.058 176.217

Amortisasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp5.440 dan Rp3.599 dibebankan pada “Beban umum dan administrasi” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

15. UTANG BANK JANGKA PENDEK

Akun ini terdiri dari:

2012 2011

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“BNI”) 450.000 115.000 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”) 52.000 27.000 PT Bank Mayapada Internasional Tbk (“Mayapada”) 1.256 - PT Bank Permata Tbk (“Permata”) - USD61 593 - PT Bank CIMB Niaga Tbk (“CIMB”) - 75.000 Standard Chartered Bank, Jakarta (“SCB”) - USD910 - 8.254

Jumlah 503.849 225.254

Pinjaman yang diperoleh Perusahaan antara lain sebagai berikut:

­ BNI, berupa fasilitas kredit modal kerja dengan jumlah maksimum sebesar Rp150.000 dan fasilitas bank garansi sebesar Rp10.000 yang tersedia sampai dengan tanggal 12 September 2012. Kemudian pada tanggal 22 Nopember 2012, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas kredit modal kerja sebesar Rp300.000, di mana seluruh fasilitas akan tersedia sampai dengan tanggal 21 Nopember 2013. Per tanggal 31 Desember 2012, Perusahaan telah menggunakan seluruh fasilitas kredit modal kerja.

­ Mandiri, berupa fasilitas kredit modal kerja revolving dengan jumlah maksimum sebesar Rp52.000 dan fasilitas bank garansi sebesar Rp10.000 yang tersedia sampai dengan tanggal 16 Nopember 2013 (Catatan 37a).

PT VSI, memperoleh fasilitas sebagai berikut: ­ Invoice Financing dari Permata dengan jumlah maksimum sebesar USD1.000 sampai dengan

tanggal 8 Maret 2013. ­ Pinjaman rekening koran dari Mayapada dengan jumlah maksimum sebesar Rp1.256 sampai

dengan tanggal 21 Nopember 2013.

Perusahaan dan PT MT memperoleh fasilitas import invoice financing dari SCB dengan jumlah maksimum sebesar USD3.000 yang tersedia sampai dengan tanggal 31 Januari 2012.

Untuk fasilitas pinjaman tersebut di atas, Perusahaan dikenakan bunga dengan tingkat tahunan berkisar antara 11% sampai 12% untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 9.5% sampai 12.5% untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011. Perusahaan juga diwajibkan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu yang mana semua persyaratan tersebut terpenuhi per tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Fasilitas-fasilitas kredit yang diperoleh Perusahaan dijamin antara lain dengan piutang usaha, persediaan, kepemilikan Perusahaan di perusahaan berelasi dan asosiasi, dan aset tetap (Catatan 4, 5, 6, 9 dan 11).

PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)

39

16. UTANG USAHA Akun ini merupakan kewajiban kepada para pemasok:

2012 2011

Beli putus 1.555.495 1.360.099 Konsinyasi 352.527 209.823

Jumlah 1.908.022 1.569.922

Perincian saldo dalam mata uang asing diungkapkan dalam Catatan 30.

Seluruh saldo utang kepada pemasok seluruhnya dibayar pada triwulan berikutnya.

17. BEBAN AKRUAL Akun ini terdiri dari: 2012 2011

Pemeliharaan dan Jasa 272.069 166.984 Pemasaran dan perlengkapan 87.105 122.264 Beban konsultan 56.655 16.660 Listrik dan energi 55.545 37.907 Sewa 40.764 33.081 Bunga 32.503 28.518 Lain-lain 126.277 198.387

Jumlah 670.918 603.801

Perincian saldo dalam mata uang asing diungkapkan dalam Catatan 30. 18. LIABILITAS KEUANGAN JANGKA PENDEK LAINNYA

Akun ini mencakup antara lain kewajiban kepada kontraktor untuk pekerjaan renovasi bangunan,

termasuk dekorasi toko, dan kepada pihak ketiga atas beban pemasaran dan sewa. 19. PERPAJAKAN

a. Pajak dibayar di muka

2012 2011

Tagihan pajak penghasilan: ­ 2012 65.489 - ­ 2011 40.837 89.454 ­ 2010 - 23.559

106.326 113.013

Pajak lainnya: - Pajak Pertambahan Nilai - bersih 148.869 41.592 - Lain-lain 15.264 3.557

164.133 45.149

Jumlah 270.459 158.162

PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)

40

19. PERPAJAKAN (lanjutan)

b. Utang pajak 2012 2011

Pajak penghasilan badan: ­ Entitas anak 22.880 5.272

-

Pajak lainnya: ­ Pasal 21 12.593 24.702 ­ Pasal 23 8.424 8.697 ­ Pasal 25 - 536 ­ Pasal 26 2.752 2.285 ­ Pasal 4 (2) 667 309 ­ Lain-lain 4.500 4.453 ­ Pajak Pertambahan Nilai - bersih 62.055 19.503

90.991 60.485

Jumlah 113.871 65.757

c. Beban (manfaat) pajak penghasilan

2012 2011

Perusahaan - Kini - - - Tangguhan (15.063) -

(15.063) -

Entitas anak - Kini 31.155 18.713 - Tangguhan (27.594) (25.519)

3.561 (6.806)

Jumlah (11.502) (6.806)

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan, seperti yang disajikan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan taksiran laba fiskal Perusahaan adalah sebagai berikut:

2012 2011

Laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan 155.081 89.232 Laba bersih Entitas Anak sebelum pajak penghasilan (93.266) (6.214) Bagian atas rugi bersih entitas asosiasi 34.274 11.801

Laba sebelum pajak penghasilan Perusahaan 96.089 94.819

Perbedaan temporer: ­ Selisih antara penyusutan dan amortisasi komersial dan fiskal (7.517) (3.092) ­ Penyisihan imbalan karyawan 765 5.406 ­ Lain-lain 15.029 (10.927)

Perbedaan tetap: ­ Lain-lain (55.185) (81.687)

Taksiran laba fiskal 49.181 4.519 Akumulasi rugi fiskal - bersih (83.417) (162.572)

Taksiran rugi fiskal Perusahaan yang dapat dikompensasi (34.236) (158.053)

Beban pajak kini - Perusahaan - -

Klaim atas pengembalian pajak penghasilan Perusahaan (12.378) (13.755)

PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)

41

19. PERPAJAKAN (lanjutan)

c. Beban (manfaat) pajak penghasilan (lanjutan)

Sesuai dengan Undang-Undang Perpajakan Indonesia, pajak penghasilan badan dihitung secara tahunan untuk Perusahaan dan masing-masing entitas anak sebagai entitas hukum yang terpisah. Laporan keuangan konsolidasian tidak dapat digunakan untuk menghitung pajak penghasilan badan. Dalam laporan keuangan konsolidasian ini, jumlah taksiran laba fiskal Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 menjadi dasar dalam pengisian Surat Pemberitahuan Tahunan (“SPT”) pajak penghasilan badan. Rekonsiliasi antara manfaat pajak penghasilan konsolidasian yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

2012 2011

Laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan 155.081 89.232

Beban pajak penghasilan dihitung dengan tarif yang berlaku (25%) (38.770) (22.308) Pendapatan yang telah dikenakan pajak final 67.148 8.671 Koreksi rugi fiskal (51.400) (43.281) Lain-lain 34.524 63.724

Manfaat pajak penghasilan 11.502 6.806

d. Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan Dikreditkan/ (dibebankan) pada laporan laba rugi komprehensif 2011 konsolidasian 2012

Aset pajak tangguhan

Akumulasi rugi fiskal 39.513 (30.953) 8.560 Perbedaan nilai buku aset tetap dan aset tak berwujud menurut akuntansi dan pajak 827 (1.879) (1.052) Penyisihan imbalan kerja 1.798 (708) 1.090 Penyisihan - persediaan dan piutang 2.710 3.757 6.467 Lain-lain (44.848) 44.848 -

Jumlah - 15.065 15.065

Entitas Anak 339.505 (92.466) 247.039

Jumlah 339.505 (77.401) 262.104

Liabilitas pajak tangguhan Entitas Anak 9.239 (4.064) 5.175

PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)

42

19. PERPAJAKAN (lanjutan)

d. Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan (lanjutan) Dikreditkan/ (dibebankan) pada laporan laba rugi komprehensif 2010 konsolidasian 2011

Aset pajak tangguhan

Akumulasi rugi fiskal 19.972 19.541 39.513 Penyisihan - persediaan dan piutang 5.701 (2.991) 2.710 Penyisihan imbalan kerja karyawan 4.597 (2.799) 1.798 Perbedaan nilai buku aset tetap dan aset tak berwujud menurut akuntansi dan pajak 2.274 (1.447) 827 Lain-lain (32.544) (12.304) (44.848)

Jumlah - - -

Entitas Anak 310.429 29.076 339.505

Jumlah 310.429 29.076 339.505

Liabilitas pajak tangguhan Entitas Anak 5.685 3.554 9.239

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, aset pajak tangguhan yang dikreditkan ke pendapatan komprehensif lain masing-masing sebesar Rp4.904.

Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa datang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer yang dapat dikurangkan.

e. Surat Ketetapan Pajak

Pada bulan April 2012, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (“SKPLB”) dan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (“SKPKB”) untuk tahun pajak 2010. Berdasarkan SKPLB tersebut, rugi fiskal Perusahaan dikoreksi menjadi laba fiskal sebesar Rp34.902 dan tagihan pajak Perusahaan sebesar Rp10.033 telah disetujui oleh Direktorat Jenderal Pajak, sedangkan berdasarkan SKPKB, Perusahaan terutang tambahan pajak penghasilan Pasal 4 ayat 2 dan 21 beserta dendanya sebesar Rp2. Perusahaan telah melakukan penyesuaian atas koreksi rugi fiskal, tagihan pajak, tambahan pajak terutang beserta dendanya tersebut pada laporan keuangan konsolidasian yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012. Pada bulan Mei 2012, Perusahaan telah menerima restitusi pajak bersih sebesar Rp10.031 atas lebih bayar Pajak Penghasilan Badan tahun 2010.

f. Administrasi

Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perusahaan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Direktur Jenderal Pajak (“DJP”) dapat menetapkan atau mengubah jumlah pajak terutang dalam jangka waktu tertentu. Untuk tahun pajak 2007 dan sebelumnya, jangka waktu tersebut adalah sepuluh tahun sejak saat terutangnya pajak tetapi tidak lebih dari tahun 2013, sedangkan untuk tahun pajak 2008 dan seterusnya, jangka waktunya adalah lima tahun sejak saat terutangnya pajak.

PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)

43

20. UTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA

Akun ini terdiri dari utang bank dan lembaga keuangan lainnya kepada pihak ketiga sebagai berikut:

2012 2011

PT Bank Negara Indonesia Tbk (”BNI”) 500.000 - PT Bank Danamon Indonesia Tbk (“Danamon”) 430.000 440.000 PT Bank CIMB Niaga Tbk (“CIMB”) 360.000 243.262 Bank of China Limited (“BoC”) - USD30.000 290.100 272.040

PT Bank Internasional Indonesia Tbk (“BII”) 250.000 200.000 The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (“HSBC”) 135.000 135.000 PT Bank Permata Tbk (“Permata”), termasuk USD752 pada tanggal 31 Desember 2012 dan USD1.457 pada tanggal 31 Desember 2011 90.684 54.751 Cisco Systems Capital Asia. Pte. Ltd. (“Cisco”),

USD4.659 pada tanggal 31 Desember 2012 dan USD8.940 pada tanggal 31 Desember 2011 45.049 81.068

PT Bank Windu Kentjana International Tbk (“BWK”) 13.635 17.155 PT Bank Mayapada Internasional Tbk (“Mayapada”) 5.042 1.920

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”) - 500.000

Sub - jumlah 2.119.510 1.945.196 Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun (626.456 ) (523.562 )

Bagian Jangka Panjang 1.493.054 1.421.634

Pinjaman yang diperoleh PT MPP antara lain sebagai berikut: ­ BNI, berupa fasilitas modal kerja revolving dengan jumlah maksimum sebesar Rp500.000 yang

tersedia sampai dengan tanggal 22 Desember 2014; ­ Danamon, berupa fasilitas kredit modal kerja revolving dengan nilai keseluruhan sebesar Rp400.000

yang tersedia sampai dengan tanggal 31 Juli 2013 (Catatan 37e); ­ CIMB, berupa fasilitas kredit Pinjaman Tetap atas Permintaan 3 sebesar Rp240.000 yang tersedia

sampai dengan tanggal 13 Desember 2014 (Catatan 37e); ­ BoC, berupa fasilitas kredit revolving sebesar USD30.000 yang tersedia sampai dengan tanggal

14 Januari 2014; ­ BII, berupa fasilitas kredit promes revolving dengan nilai keseluruhan sebesar Rp400.000 yang

tersedia sampai dengan tanggal 21 Mei 2014 (Catatan 37e); ­ HSBC, berupa fasilitas kredit modal kerja dengan jumlah pokok pinjaman sebesar Rp135.000 (atau

ekuivalen dalam dolar Amerika dengan jumlah maksimum sebesar USD15.000) yang tersedia sampai dengan tanggal 19 Desember 2013 dan fasilitas cross currency swap sebesar USD10.000 yang dapat digunakan sebagai perlindungan atas resiko fluktuasi mata uang yang tersedia sampai dengan tanggal 31 Mei 2013 (Catatan 37e);

­ Mandiri, berupa fasilitas kredit revolving sebesar Rp1.000.000 dan tambahan fasilitas sebesar Rp1.000.000 saat penjualan PT MPP mencapai jumlah tertentu yang tersedia sampai dengan tanggal 27 Oktober 2013. Pada tanggal 19 September 2012, PT MPP melunasi seluruh saldo pinjaman dari Mandiri.

Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja pinjaman tetap dari CIMB sebesar Rp120.000 dan fasilitas pinjaman rekening koran sebesar Rp10.000 yang tersedia sampai dengan tanggal 14 Maret 2014.

Pada tanggal 10 Mei 2012, PT MT mendapat fasilitas Bank Garansi-2 dari Permata sebesar USD8.000 sebagai jaminan atas penyewaan satelit yang dilakukan oleh PT TI yang juga dapat digunakan untuk penerbitan stand by letter of Credit. Plafond ini merupakan peralihan plafond dari PT MT dan Perusahaan sebesar USD6.000 serta tambahan plafond baru sebesar USD2.000.

PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)

44

20. UTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA (lanjutan)

Perusahaan juga memperoleh pinjaman dari Permata, PT MT memperoleh pinjaman dari Permata dan Cisco, PT MMI memperoleh pinjaman dari BWK, serta PT VI memperoleh pinjaman dari Mayapada, CIMB, Danamon, dan Permata. Fasilitas-fasilitas tersebut digunakan untuk membiayai pembelian persediaan yang telah disetujui oleh pihak kreditur (kontrak penjualan). Setiap pinjaman untuk kontrak penjualan ini jatuh tempo sesuai dengan jangka waktu kontrak penjualan yang dibiayai tersebut.

Untuk fasilitas pinjaman tersebut di atas, Perusahaan dan Entitas Anak dikenakan bunga dengan tingkat tahunan berkisar antara 7,6% sampai 15% untuk fasilitas pinjaman dalam Rupiah dan 4,7% sampai 6,5% untuk fasilitas pinjaman dalam USD untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012; dan antara 9,5% sampai 15% untuk untuk fasilitas pinjaman dalam Rupiah dan 3,15% sampai 3,97% untuk fasilitas pinjaman dalam USD untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011. Perusahaan dan Entitas Anak juga diwajibkan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu yang mana semua persyaratan tersebut terpenuhi pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Fasilitas-fasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan dan Entitas Anak tertentu dijamin antara lain oleh piutang usaha, persediaan, dan aset tetap (Catatan 4, 6 dan 11).

21. UTANG OBLIGASI DAN SUKUK

Saldo utang obligasi dihitung sebagai berikut: 2012 2011

Obligasi III Matahari Tahun 2009 dengan tingkat bunga tetap (“Obligasi III Matahari”)

Nilai nominal 52.000 302.000 Biaya emisi obligasi yang belum diamortisasi (253 ) (833 )

Bersih 51.747 301.167 Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun - (249.581 )

Bagian Jangka Panjang - bersih 51.747 51.586

Sukuk Ijarah II Matahari Tahun 2009 (“Sukuk Ijarah II Matahari”)

Nilai nominal 136.000 226.000 Biaya emisi obligasi yang belum diamortisasi (507 ) (1.231 )

Bersih 135.493 224.769 Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun - (89.850 )

Bagian Jangka Panjang - bersih 135.493 134.919

Pada tanggal 14 April 2009, PT MPP menerbitkan Obligasi III Matahari dan Sukuk Ijarah II Matahari dengan rincian sebagai berikut:

Obligasi III Matahari Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp250.000 dengan nilai nominal Rp5 per lembar obligasi. Obligasi tersebut memiliki tingkat bunga tetap sebesar 16% per tahun selama 3 tahun dan jatuh tempo pada tanggal 14 April 2012.

Obligasi III Matahari Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp52.000 dengan nilai nominal Rp5 per lembar obligasi. Obligasi tersebut memiliki tingkat bunga tetap sebesar 17% per tahun selama 5 tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 14 April 2014;

Sukuk Ijarah II Matahari Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp90.000 dengan nilai nominal Rp5 per lembar obligasi. Setiap pemegang Sukuk Ijarah II Matahari tersebut berhak mendapatkan “fee Ijarah” sebesar Rp160 per Rp1.000 per tahun selama 3 tahun dan jatuh tempo pada tanggal 14 April 2012; dan

Sukuk Ijarah II Matahari Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp136.000 dengan nilai nominal Rp5 per lembar obligasi. Setiap pemegang Sukuk Ijarah II Matahari tersebut berhak mendapatkan “fee Ijarah” sebesar Rp170 per Rp1.000 per tahun selama 5 tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 14 April 2014.

PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)

45

21. UTANG OBLIGASI DAN SUKUK (lanjutan) Obligasi III Matahari dan Sukuk Ijarah II Matahari dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Pembayaran bunga Obligasi III Matahari dan fee Ijarah Sukuk Ijarah II Matahari dilakukan setiap triwulan melalui PT Kustodian Sentral Efek Indonesia yang bertindak selaku agen pembayaran.

Berdasarkan pemeringkat yang diterbitkan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia, pada tanggal 31 Desember 2012, peringkat untuk Obligasi III Matahari adalah idA+ dan idA+(sy) untuk Sukuk Ijarah II Matahari.

PT Bank Mega Tbk bertindak sebagai wali amanat untuk Obligasi III Matahari dan Sukuk Ijarah II Matahari.

Obligasi III Matahari dan Sukuk Ijarah II Matahari tidak dijamin dengan suatu agunan khusus.

Hasil Obligasi III Matahari digunakan untuk pembiayaan kembali Obligasi II Matahari yang telah jatuh tempo pada tanggal 11 Mei 2009 dan hasil Sukuk Ijarah II Matahari digunakan untuk menyewa ruang usaha sebagaimana diatur dalam “Akad Wakalah”.

Berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan, PT MPP diwajibkan, antara lain, untuk memenuhi

persyaratan-persyaratan tertentu, yang mana semua persyaratan tersebut terpenuhi per tanggal 31 Desember 2012.

Amortisasi biaya emisi obligasi yang dibebankan pada laba rugi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing adalah sebesar Rp580 dan Rp1.444, sedangkan biaya emisi sukuk yang dibebankan pada laba rugi tahun berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing adalah sebesar Rp724 dan Rp826. Jika hasil pemeringkatan tahunan obligasi mengalami penurunan menjadi di bawah peringkat idA- untuk Obligasi III Matahari dan idA-(sy) untuk Sukuk Ijarah II Matahari, PT MPP diwajibkan untuk menyediakan dana yang disisihkan (sinking fund) pada tahun terjadinya penurunan peringkat tersebut dan tahun-tahun berikutnya selama peringkatnya masing-masing tetap di bawah idA- and idA-(sy), dengan jumlah yang ditentukan sebagai berikut:

Tahun Pertama, sebesar 10% dari jumlah nilai nominal Obligasi III Matahari atau dana Sukuk Ijarah II Matahari terutang; atau

Tahun kedua, sebesar kumulatif 15% dari jumlah nilai nominal Obligasi III Matahari atau dana Sukuk Ijarah II Matahari terutang; atau

Tahun ketiga, sebesar kumulatif 20% dari jumlah nilai nominal Obligasi III Matahari atau dana Sukuk Ijarah II Matahari terutang; atau

Tahun keempat, sebesar kumulatif 25% dari jumlah nilai nominal Obligasi III Matahari atau dana Sukuk Ijarah II Matahari terutang; atau

Tahun kelima, sebesar kumulatif 30% dari jumlah nilai nominal Obligasi III Matahari atau dana Sukuk Ijarah II Matahari terutang.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Obligasi III Matahari (“RUPO”) dan Rapat Umum Pemegang Saham Sukuk Ijarah II Matahari (“RUPSI”) pada tanggal 29 Maret 2010, PT MPP telah memberikan ekstra kupon satu kali sebesar 0,4% dari Pokok Obligasi III Matahari dan Dana Sukuk Ijarah II Matahari kepada pemegang Obligasi dan Sukuk Ijarah. Selain itu, PT MPP juga diwajibkan menyediakan sinking fund, yang digunakan sebagai cadangan pembayaran sebagai berikut:

Sebesar 2% dari Pokok Obligasi III Matahari atau Dana Sukuk Ijarah II Matahari yang masih terutang, yang telah dilaksanakan pada tanggal 14 April 2011;

Sebesar 2% dari Pokok Obligasi III Matahari atau Dana Sukuk Ijarah II Matahari yang masih terutang, yang telah dilaksanakan pada tanggal 14 April 2012;

Sebesar 2% dari Pokok Obligasi III Matahari atau Dana Sukuk Ijarah II Matahari yang masih terutang, yang akan dilaksanakan pada tanggal 14 April 2013.

PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)

46

21. UTANG OBLIGASI DAN SUKUK (lanjutan)

Pada tanggal 14 April 2012, PT MPP telah melunasi utang Obligasi III Matahari Seri A dan Sukuk Ijarah II Matahari Seri A.

Berdasarkan RUPO dan RUPSI, pada tanggal 11 September 2012, PT MPP memberikan consent fee sebesar 0,5% dari Pokok Obligasi III Matahari dan Dana Sukuk Ijarah II Matahari yang masih terutang kepada pemegang Obligasi dan Sukuk Ijarah sehubungan dengan persetujuan pemegang obligasi dan sukuk atas pengurangan modal Perusahaan (Catatan 32e). Di samping itu, PT MPP juga diwajibkan menyediakan tambahan sinking fund yang digunakan sebagai cadangan pembayaran sebesar 4% dari pokok Obligasi III Matahari dan Dana Sukuk Ijarah II Matahari yang akan dilaksanakan pada tanggal 14 April 2013.

22. MODAL SAHAM

Pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:

Jumlah Saham Ditempatkan Persentase dan Disetor Pemilikan Jumlah Modal

Saham Kelas A (dengan nilai nominal Rp2.000 per saham) Cyport Limited 123.445.634 1,598 246.891 Grandhill Asia Limited 23.125.000 0,299 46.250 Manajemen Jeffrey Koes Wonsono 28.000 0,000 56 Antonius Agus Susanto 100 0,000 0 Lain-lain - publik (masing-masing di bawah 5%) 321.343.266 4,158 642.687

Sub-jumlah 467.942.000 6,055 935.884

Saham Kelas B (dengan nilai nominal Rp500 per saham) Cyport Limited 333.636.849 4,318 166.818 HSBC-Fund Services ASM Asia Recovery (Master) Fund 112.924.000 1,461 56.462 Grandhill Asia Limited 62.500.000 0,809 31.250 Manajemen - Jeffrey Koes Wonsono 44.678 0,001 22 Lain-lain - publik (masing-masing di bawah 5%) 719.242.363 9,307 359.622

Sub-jumlah 1.228.347.890 15,896 614.174

Saham Kelas C (dengan nilai nominal Rp100 per saham) Cyport Limited 1.625.182.161 21,031 162.518 HSBC-Fund Services ASM Asia Recovery (Master) Fund 331.760.119 4,293 33.176 Grandhill Asia Limited 304.444.444 3,940 30.444 Lain-lain - publik (masing-masing di bawah 5%) 3.769.866.854 48,785 376.987

Sub-jumlah 6.031.253.578 78,049 603.125

Jumlah 7.727.543.468 100,000 2.153.183

PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)

47

22. MODAL SAHAM (lanjutan)

Pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:

Jumlah Saham Ditempatkan Persentase dan Disetor Pemilikan Jumlah Modal

Saham Kelas A (dengan nilai nominal Rp2.000 per saham) Cyport Limited 123.445.634 1,598 246.891 Grandhill Asia Limited 23.125.000 0,299 46.250 Manajemen Jeffrey Koes Wonsono 28.000 0,000 56 Antonius Agus Susanto 100 0,000 0 Lain-lain - publik (masing-masing di bawah 5%) 321.343.266 4,158 642.687

Sub-jumlah 467.942.000 6,055 935.884

Saham Kelas B (dengan nilai nominal Rp500 per saham) Cyport Limited 333.636.849 4,318 166.818 Grandhill Asia Limited 62.500.000 0,809 31.250 HSBC-Fund Services ASM Asia Recovery (Master) Fund 112.924.000 1,461 56.462 Manajemen - Jeffrey Koes Wonsono 44.678 0,001 22 Lain-lain - publik (masing-masing di bawah 5%) 719.242.363 9,307 359.622

Sub-jumlah 1.228.347.890 15,896 614.174

Saham Kelas C (dengan nilai nominal Rp100 per saham) Cyport Limited 1.625.182.161 21,031 162.518 Grandhill Asia Limited 304.444.444 3,940 30.444 HSBC-Fund Services ASM Asia Recovery (Master) Fund 303.017.619 3,921 30.302 Lain-lain - publik (masing-masing di bawah 5%) 3.798.608.854 49,157 379.861

Sub-jumlah 6.031.253.078 78,049 603.125

Jumlah 7.727.542.968 100,000 2.153.183

Pada tahun 2010, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Terbatas (“PUT”) V kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”) sejumlah 6.031.252.940 saham kelas C (Saham Baru) dengan nilai nominal Rp100 per saham dengan harga penawaran Rp125 per saham dan sebanyak 2.345.487.255 Waran Seri II yang diterbitkan menyertai Saham Baru yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi pemegang saham Perusahaan dan atau pemegang HMETD yang melaksanakan HMETD. Waran dapat digunakan untuk membeli saham baru dengan harga Rp250 per saham dan dapat ditukar sejak tanggal 14 Desember 2010 sampai dengan 12 April 2013 (Catatan 1b). Sampai dengan tanggal 31 Desember 2012, sebanyak 638 Waran Seri II telah dieksekusi menjadi saham (Catatan 37c).

PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)

48

23. TAMBAHAN MODAL DISETOR Rincian akun ini pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan adalah sebagai berikut: Agio saham atas: - Penerbitan saham melalui PUT V dalam rangka penerbitan HMETD 150.781 - Penerbitan saham melalui PUT II dalam rangka penerbitan HMETD 32.613 - Penerbitan saham di luar PUT (Catatan 1b) 33.375 Pengumuman dividen saham (22.856)

Beban emisi saham (31.522)

Bersih 162.391

24. SELISIH TRANSAKSI PERUBAHAN EKUITAS ENTITAS ANAK / ENTITAS ASOSIASI Pada tahun 2011, selisih transaksi perubahan ekuitas entitas anak/entitas asosiasi terutama berasal dari

selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Mainvest Limited, Entitas Anak, sehubungan dengan akuisisi Congrex Limited dan peningkatan ekuitas PT First Media Tbk, Entitas Asosiasi (Catatan 9). Pada tahun 2012, penambahan akun ini terjadi sehubungan dengan penjualan aset tetap PT MPP kepada PT NPI dan PT MP, dan pembelian saham di PT NPI dan PT MP oleh Perusahaan dari PT MPP.

25. PENJUALAN BERSIH

Rincian penjualan bersih adalah sebagai berikut: 2012 2011

Eceran dan distribusi 11.224.506 9.161.569 Teknologi informasi 1.275.942 1.104.722 Administrasi saham dan jasa lainnya 142.322 66.551

Jumlah 12.642.770 10.332.842

Penjualan bersih diperoleh dari para pelanggan sebagai berikut:

2012 2011

Pihak berelasi (Catatan 7) 181.525 218.402 Pihak ketiga 12.461.245 10.114.440

Jumlah 12.642.770 10.332.842

Tidak terdapat penjualan individu yang melebihi 10% dari pendapatan masing-masing untuk tahun yang

berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. 26. BEBAN POKOK PENJUALAN BARANG DAN JASA

Rincian beban pokok penjualan barang dan jasa adalah sebagai berikut:

2012 2011

Eceran dan distribusi 9.140.692 7.461.246 Teknologi informasi 1.178.944 1.005.640 Administrasi saham dan jasa lainnya 74.239 67.763

Jumlah 10.393.875 8.534.649

PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)

49

26. BEBAN POKOK PENJUALAN BARANG DAN JASA (lanjutan) Tidak terdapat pembelian persediaan dari setiap pemasok Perusahaan yang melebihi 10% dari jumlah

penjualan bersih untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. 27. BEBAN USAHA

Rincian beban usaha adalah sebagai berikut: 2012 2011

Beban penjualan

Sewa - bersih 413.395 377.812 Lain-lain 233.654 142.751

Sub-jumlah 647.049 520.563

Beban umum dan administrasi

Gaji dan tunjangan 720.294 592.672 Penyusutan (Catatan 11) 294.864 239.316 Listrik dan energi 245.518 207.461 Beban konsultan 100.629 68.563 Kesejahteraan karyawan (Catatan 29) 68.258 46.842 Pajak dan ijin 62.728 55.660 Perjalanan dinas 54.154 44.314 Asuransi 36.161 27.511 Perbaikan dan pemeliharaan 31.003 18.341 Komunikasi 22.059 17.701 Lain-lain 90.177 58.419

Sub-jumlah 1.725.845 1.376.800

Jumlah 2.372.894 1.897.363

28. PENDAPATAN LAINNYA DAN BEBAN LAINNYA

Rincian pendapatan lainnya adalah sebagai berikut:

2012 2011

Pengembalian dan pengalihan sewa 406.609 - Selisih kurs 62.531 - Keuntungan yang belum direalisasi atas investasi yang diperdagangkan 48.211 - Pengakuan laba ditangguhkan atas transaksi penjualan dan penyewaan aset 2.098 295.651 Penjualan aset tetap - 18.816 Lain-lain 55.650 53.127

Jumlah 575.099 367.594

Rincian beban lainnya adalah sebagai berikut: 2012 2011

Pajak (107.676) (221.954) Penurunan nilai sewa (21.468) - Penjualan aset tetap (20.422) - Selisih kurs - (45.727) Lain-lain (78.433) (22.445)

Jumlah (227.999) (290.126)

PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)

50

29. IMBALAN KERJA

Akun ini terdiri dari: 2012 2011

Akrual imbalan kerja 229.770 180.964 Kewajiban imbalan kerja 219.732 170.938

449.502 351.902 Bagian jangka pendek (265.541) (208.730)

Bagian jangka panjang 183.961 143.172

Perusahaan dan beberapa Entitas Anak memiliki program pensiun iuran pasti. Berdasarkan program pensiun iuran pasti tersebut, beban manfaat yang dibebankan untuk operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing adalah sebesar Rp1.116 dan Rp1.156.

Sesuai dengan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13/2003, tanggal 25 Maret 2003, Perusahaan harus menyediakan imbalan kerja yang minimal sama dengan yang diatur oleh Undang-undang, sehingga Perusahaan membukukan selisih kurang dari program pensiun Perusahaan sebagai penyisihan imbalan kerja.

Jumlah yang diakui sebagai beban imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut:

2012 2011

Biaya jasa kini 36.864 21.883 Biaya bunga 16.076 16.108 Kerugian aktuaria - bersih 6.265 403 Biaya jasa lalu 2.143 2.870 Keuntungan karena kurtailmen dan penyelesaian - (2.256)

Bersih 61.348 39.008 Beban kompensasi 6.910 7.834

Jumlah 68.258 46.842

Penyisihan tersebut di atas dihitung dengan menggunakan metode Projected Unit Credit berdasarkan perhitungan aktuaria pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 yang dilakukan oleh PT Dayamandiri Dharmakonsilindo dan PT Eldrige Gunaprima Solution, aktuaris-aktuaris independen, dengan asumsi-asumsi sebagai berikut:

Tingkat diskonto tahunan : 5,8% - 6,8% pada tahun 2012 dan 6,1% - 8% pada tahun 2011 Tingkat kenaikan gaji tahunan : 8% - 10% pada tahun 2012 dan 2011 Tabel kematian : Commissioners Standard Ordinary 1980 (CSO’80) dan TMI II Tingkat ketidakmampuan : 10% dari tingkat kematian Tingkat pensiun : 100% pada usia pensiun normal Tingkat pengunduran diri : 2% - 15% per tahun untuk usia 20 tahun sampai 54 tahun Usia pensiun normal : 55 tahun

Perubahan liabilitas diestimasi atas imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

2012 2011

Saldo awal 170.938 137.320 Penambahan 68.258 46.842 Mutasi (4.342) 264 Pembayaran (15.122) (13.488)

Bersih 219.732 170.938 Dikurangi bagian jangka pendek (35.771) (27.766)

Bagian Jangka Panjang 183.961 143.172

PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)

51

29. IMBALAN KERJA (lanjutan) Nilai kini liabilitas imbalan program dan penyesuaian pada liabilitas program pada tahun berjalan dan

periode empat tahun sebelumnya adalah sebagai berikut:

31 Des 2012 31 Des 2011 31 Des 2010 31 Des 2009 31 Des 2008

Nilai kini liabilitas imbalan program 260.480 202.854 166.994 127.586 81.854

Penyesuaian pengalaman pada liabilitas imbalan program (5.882) 2.918 (7.536) 9.991 23.776

30. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM VALUTA ASING

Aset dan liabilitas moneter dalam valuta asing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah

sebagai berikut: 2012 2011

Valuta Ekuivalen Valuta Ekuivalen Asing Rupiah Asing Rupiah

Aset Kas dan setara kas USD 33.552 324.448 63.607 576.788 SGD 23.874 188.867 23.600 164.594 Euro 21 267 64 756 HKD 180 224 52 61 JPY 1.182 13.089 1.188 139 Piutang usaha USD 12.506 120.936 10.804 97.969 Aset keuangan lancar lainnya USD 282 2.723 5.688 51.578 SGD 10 80 93 652 Aset lancar lainnya USD 3.371 32.600 2.697 24.458 Piutang pihak berelasi non-usaha USD 3.633 35.130 4.795 43.485 Aset tidak lancar lainnya USD 792 7.661 28 254 Jumlah Aset 726.025 960.734

Liabilitas Utang bank jangka pendek USD 61 593 910 8.254 Utang usaha USD 11.878 114.862 6.382 57.870 Beban akrual HKD 227 283 458 534 USD - - 88 802 Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun - Utang bank dan lembaga keuangan lainnya USD 4.401 42.562 5.789 52.499 Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya USD 16 153 66 597 HKD - - 16.776 24.143 SGD - - 93 652 Liabilitas jangka pendek lainnya USD 7.925 76.634 6.642 60.232 Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun - Utang bank dan lembaga keuangan lainnya USD 31.009 299.861 34.608 313.825 Liabilitas jangka panjang lainnya USD 3.781 36.559 4.309 39.073

Jumlah Liabilitas 571.507 558.481

Aset bersih 154.518 402.253

PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)

52

31. PEMBAGIAN LABA DAN PEMBENTUKAN SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANNYA

Dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal 27 April 2012, yang telah diaktanotariskan dengan akta No. 15 dari Rini Yulianti, S.H., diputuskan untuk, antara lain, membagikan dividen tunai sebesar Rp7.727 atau Rp1 (dalam angka penuh) per saham kepada pemegang saham yang tercatat pada daftar pemegang saham pada tanggal 25 Mei 2012 dan membentuk dana cadangan umum sebesar Rp300 dari saldo laba. Pembayaran dividen tersebut telah dilakukan pada tanggal 7 Juni 2012.

Dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal 14 Februari 2011, yang telah diaktanotariskan dengan akta No. 13 dari Rini Yulianti, S.H., diputuskan untuk, antara lain, membagikan dividen tunai sebesar Rp77.275 atau Rp10 (dalam angka penuh) per saham kepada pemegang saham yang tercatat pada daftar pemegang saham pada tanggal 10 Maret 2011 dan membentuk dana cadangan umum sebesar Rp300 dari saldo laba. Pembayaran dividen tahunan telah dilakukan pada tanggal 24 Maret 2011.

32. IKATAN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN IKATAN

a. PT MPP menandatangani perjanjian lisensi dengan IGA, Inc. (“IGA”) pada bulan Maret 2001, di mana IGA memberikan wewenang dan lisensi kepada PT MPP untuk menggunakan merk dagang IGA. Pada tanggal yang sama, PT MPP menandatangani perjanjian pelayanan dengan IGA untuk memperoleh pelayanan dan dukungan dari IGA, termasuk pengarahan dan konsultasi, bantuan hubungan masyarakat internasional, dan kehadiran pada peristiwa penting.

b. PT MGF menandatangani “Business System License Agreement” dengan Avel Pty. Limited,

Australia (lisensor) pada bulan Januari 2003, di mana lisensor memberikan kepada PT MGF hak eksklusif untuk menggunakan “Timezone Business System” di Indonesia. Sebagai kompensasinya, lisensor mendapat royalti tahunan, yang dihitung dengan persentase tertentu dari pendapatan kotor PT MGF. Kesepakatan ini berlaku selama 12 tahun terhitung mulai tanggal 1 Januari 2003.

c. PT MPP mengadakan perjanjian-perjanjian sewa menyewa ruangan di berbagai kota di Indonesia,

antara lain Jakarta, Bali, Yogyakarta, dan kota-kota lainnya di Indonesia untuk jangka waktu 10 sampai 20 tahun sejak pembukaan toko. PT MPP telah membayar sewa dan jaminan yang disajikan sebagai bagian dari “Uang Muka dan Jaminan Sewa”. Per tanggal 31 Desember 2012, toko-toko tersebut belum dibuka.

d. Per tanggal 31 Desember 2012, jumlah fasilitas pinjaman bank yang belum digunakan oleh Perusahaan dan Entitas Anak adalah sebesar Rp532.988 dan USD20.244 (Catatan 15 dan 20).

e. Perusahaan dan PT MPP telah mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”) pada tanggal 19 September 2012, di mana Perusahaan dan PT MPP telah memperoleh persetujuan dari masing-masing para pemegang saham atas rencana Perusahaan dan PT MPP untuk melakukan restrukturisasi aset-aset tertentu. RUPSLB PT MPP juga menyetujui rencana PT MPP untuk melakukan pengurangan modal yang dilakukan dengan cara penurunan nilai nominal saham PT MPP.

Pada tanggal 26 Nopember 2012, PT MPP menerima persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-58827.AH.01.02Tahun 2012 untuk menurunkan nilai nominal saham PT MPP dari Rp500 (dalam angka penuh) per lembar saham menjadi Rp50 (dalam angka penuh) per lembar saham. Seluruh saham dengan nilai nominal baru mulai diperdagangkan di bursa efek pada tanggal 27 Nopember 2012 dan pembayaran selisih nominal saham kepada para pemegang saham telah dilakukan PT MPP pada tanggal 4 Desember 2012. Perusahaan menerima Rp1.215.626 dari PT MPP sehubungan dengan penurunan nilai nominal saham ini.

PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)

53

32. IKATAN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

IKATAN (lanjutan)

Pada tanggal 30 Nopember 2012 dan 10 Desember 2012, PT MPP melakukan restrukturisasi aset atas tanah dan bangunan PT MPP di berbagai lokasi masing-masing kepada entitas anak PT MP dan PT NPI. Selanjutnya, pada tanggal-tanggal yang sama, Perusahaan dan PT MPP menandatangani akta Jual Beli sebagai berikut:

Akta jual beli saham atas saham dalam PT MP dengan harga sebesar Rp945.000 dan perjanjian pengalihan piutang dengan harga sebesar Rp944.947. Pembayaran atas kedua transaksi tersebut sejumlah Rp1.889.947 telah dibayar secara tunai kepada PT MPP oleh Perusahaan pada tanggal 30 Nopember 2012.

Akta jual beli saham atas saham dalam PT NPI dengan harga sebesar Rp416.000 dan perjanjian pengalihan piutang dengan harga sebesar Rp922.327. Pembayaran atas kedua transaksi tersebut sejumlah Rp47.327 telah dibayar secara tunai kepada PT MPP oleh Perusahaan pada tanggal 10 dan 12 Desember 2012, sedangkan sisanya sebesar Rp1.291.000 dibayarkan dalam bentuk Promissory Note yang diterbitkan oleh Perusahaan dengan bunga sebesar 10% per tahun. Jatuh tempo pembayaran bunga dan pokok adalah tanggal 30 Mei 2013. Perusahaan berhak untuk melakukan pembayaran dipercepat dari tanggal jatuh tempo berdasarkan kesempatan para pihak. Promissory Note ini telah dieliminasi untuk keperluan konsolidasi.

KONTINJENSI

Pada tanggal 9 Desember 2010, PT MPP menandatangani kesepakatan bersama dengan PT Griyapesona Mentari (“PT GPM”) yang isinya antara lain: PT MPP ditawarkan untuk membeli unit strata title seluas 10.258 m2 di Gedung Supermall Cilegon dengan harga Rp50.000, di mana sebesar Rp40.000 telah dibayarkan oleh PT MPP pada tanggal 10 Desember 2010, dan sisanya sebesar Rp10.000 dibayarkan pada tanggal 9 April 2011. PT MPP mempunyai opsi untuk membatalkan rencana pembelian tersebut dengan mengirimkan pemberitahuan secara tertulis selambat-lambatnya pada tanggal 31 Januari 2011 kepada PT GPM, dan bila hal tersebut terjadi maka PT GPM akan mengembalikan uang pembayaran sebesar Rp40.000 ditambah bunga 12% per tahun atau uang tersebut akan diperhitungkan sebagai pembayaran sewa di Supermall Cilegon, Supermall Karawang, Supermall Cianjur dan Supermall Sukabumi.

Pada tanggal 28 Januari 2011, PT MPP mengirimkan surat kepada PT GPM yang isinya PT MPP mengambil opsi untuk membatalkan rencana pembelian unit strata title tersebut, yang mana sesuai kesepakatan bersama, PT GPM wajib mengembalikan uang yang telah diterimanya paling lambat pada tanggal 9 April 2011.

Pada tanggal 28 April 2011, PT GPM mengirimkan surat kepada PT MPP yang isinya meminta agar jadwal pengembalian uang diundur hingga akhir Juni 2011.

Pada tanggal 16 Juni 2011, PT GPM dinyatakan pailit berdasarkan Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 10/PKPU/2011/PN.NIAGA.JKT.PST (“Putusan Pailit”) dan menunjuk Yana Supriyatna, SH selaku Kurator dari PT GPM. Atas Putusan Pailit tersebut, PT GPM telah melakukan upaya hukum Kasasi di Mahkamah Agung RI dan hingga saat ini upaya hukum tersebut masih dalam proses. Walaupun PT GPM dalam status pailit, Hakim Pengawas melalui Penetapan No. 03/HP/VII/2011/PN.JKT.PST-10/PKPU/2011/PN.NIAGA.JKT.PST tanggal 6 Juli 2011 telah memberikan izin dan atau persetujuan kepada Kurator untuk tetap melanjutkan usaha PT GPM (dalam pailit) sehingga gedung / mall milik PT GPM yang berstatus sebagai harta pailit (budel Pailit) tetap bisa beroperasi. Sehubungan dengan Putusan Pailit tersebut, PT MPP telah mendaftarkan diri sebagai kreditur konkuren dengan mengajukan tagihan kepada Kurator dari PT GPM sebesar Rp42.507 yang diperhitungkan dari pokok pembayaran ditambah bunga (yang dihitung sampai dengan tanggal 16 Juni 2011).

PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)

54

32. IKATAN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

KONTINJENSI (lanjutan)

Pada rapat pencocokan utang, dari seluruh tagihan yang diajukan oleh PT MPP, Kurator hanya menerima sebesar Rp42.101. Oleh karena itu, melalui surat No. 173/LIT-Ext/X/2011 tanggal 31 Oktober 2011, PT MPP mengajukan Bantahan atau Renvoi Prosedur. Melalui surat No.178/KURATOR/GRPM/V/2012 tertanggal 11 Mei 2012, Kurator memberitahukan bahwa telah keluar Putusan Kasasi dari Mahkamah Agung RI No.734 K/PDT.SUS/2011 tertanggal 3 Februari 2012 yang membatalkan putusan PKPU dan Pailit PT GPM, sehingga pailit PT GPM diangkat dan tugas Kurator berakhir.

Pada tanggal 14 Mei 2012, PT MPP menerima surat dari PT GPM yang menyatakan bahwa PT GPM akan melunasi seluruh kewajiban yang masih terutang berikut bunganya kepada PT MPP selambat-lambatnya pada tanggal 19 September 2012. Pada tanggal 6 September 2012, PT GPM mengirimkan surat kepada PT MPP yang menyatakan bahwa PT GPM mengajukan permohonan penundaan atas pembayaran seluruh kewajiban yang masih terutang kepada PT MPP sampai dengan selambat-lambatnya tanggal 28 Desember 2012. Pada tanggal 31 Desember 2012, PT GPM telah melunasi sebagian kewajiban yang masih terutang sebesar Rp5.000 kepada PT MPP

33. INFORMASI SEGMEN OPERASI

Dalam mengidentifikasi segmen operasi, manajemen melihat dari jenis usaha yang mewakili kegiatan utama usaha Perusahaan yaitu eceran distribusi dan teknologi informasi.

Sebagai tambahan, informasi tentang aktivitas usaha di luar dua kegiatan utama Perusahaan tersebut digabungkan dan diungkapkan dalam kategori “lainnya”. Isi dari segmen lainnya merupakan hasil usaha yang ditimbulkan oleh aktivitas Entitas-entitas Anak yang bergerak di antaranya di bidang pusat hiburan keluarga, investasi, administrasi saham, jasa arsip dan lainnya.

Segmen Operasi dikelola sebagai entitas hukum yang terpisah karena setiap segmen operasi menyediakan jasa/produk yang berbeda. Seluruh transaksi antar segmen telah dieliminasi.

Informasi konsolidasian berdasarkan segmen operasi adalah sebagai berikut: Eceran dan Teknologi Distribusi Informasi Lainnya Jumlah

2012 Hasil Operasi

Penjualan bersih 10.723.196 1.275.942 643.632 12.642.770 Penghasilan keuangan 170.373 95.583 3.074 269.030 Biaya keuangan (223.549) (74.671) (4.556) (302.776) Penyusutan dan amortisasi (276.003) (85.339) (89.480) (450.822) Bagian atas rugi entitas asosiasi - - (34.274) (34.274) Manfaat (beban) pajak penghasilan 16.647 13.126 (18.271) 11.502 Laba bersih 52.280 112.521 1.782 166.583

Informasi segmen Investasi dalam entitas asosiasi - - 606.472 606.472 Pengeluaran modal 294.897 124.469 431.306 850.672 Aset segmen dilaporkan 7.910.977 2.202.683 3.974.523 14.088.183 Liabilitas segmen dilaporkan 5.174.752 1.394.981 465.376 7.035.109

2011

Hasil Operasi

Penjualan bersih 8.687.351 1.104.722 540.769 10.332.842 Penghasilan keuangan 155.889 99.125 155.365 410.379 Biaya keuangan (245.437) (39.642) (2.565) (287.644) Penyusutan dan amortisasi (252.367) (70.168) (71.011) (393.546) Bagian atas rugi entitas asosiasi - - (11.801) (11.801) Manfaat (beban) pajak penghasilan 21.066 (2.546) (11.714) 6.806 Laba (rugi) tahun berjalan (369.786) 19.183 446.641 96.038

PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)

55

33. INFORMASI SEGMEN OPERASI (lanjutan)

Eceran dan Teknologi Distribusi Informasi Lainnya Jumlah

2011 (lanjutan) Informasi segmen Investasi dalam entitas asosiasi - - 642.806 642.806 Pengeluaran modal 107.699 580.138 27.710 715.547 Aset segmen dilaporkan 7.756.844 2.395.493 4.162.371 14.314.707 Liabilitas segmen dilaporkan 5.035.086 843.416 287.466 6.165.968

Penjualan bersih kepada pelanggan berdasarkan segmen geografis adalah sebagai berikut:

2012 2011

Indonesia 12.285.102 10.079.884 Luar Indonesia 357.668 252.958

Jumlah 12.642.770 10.332.842

Aset tidak lancar Perusahaan berdasarkan lokasi geografis adalah sebagai berikut:

2012 2011

Indonesia 6.377.566 7.572.580 Luar Indonesia 438.081 356.546

Jumlah segmen aset tidak lancar* 6.815.647 7.929.126

*) tidak termasuk piutang pihak berelasi dan aset pajak tangguhan

34. INFORMASI TAMBAHAN UNTUK ARUS KAS Aktivitas signifikan yang tidak mempengaruhi arus kas:

2012 2011

Reklasifikasi aset tidak lancar lainnya ke aset tetap 198.857 36.855 Reklasifikasi aset lancar lainnya ke aset keuangan lancar lainnya 31.000 - Reklasifikasi uang muka dan jaminan sewa ke sewa dibayar di muka 26.711 275.921 Reklasifikasi properti investasi ke aktiva tetap - 8.893 Reklasifikasi aset lancar lainnya ke investasi jangka panjang lainnya - 1.000

35. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN Manajemen Risiko Keuangan

Risiko keuangan utama yang dihadapi Perusahaan adalah risiko kredit, risiko likuiditas, risiko mata uang, risiko suku bunga, dan risiko harga. Melalui pendekatan manajemen risiko, Perusahaan mencoba untuk meminimalkan potensi dampak negatif dari risiko-risiko di atas.

(i) Risiko Kredit

Risiko kredit adalah risiko dimana suatu pihak atas instrumen keuangan akan menyebabkan kerugian keuangan terhadap pihak lain diakibatkan kegagalannya memenuhi suatu kewajiban.

Instrumen keuangan Perusahaan yang mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas di bank, piutang, investasi tertentu dan aset keuangan tertentu lainnya. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut. Eksposur risiko kredit maksimum pada tanggal pelaporan adalah:

PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)

56

35. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)

Manajemen Risiko Keuangan (lanjutan)

(i) Risiko Kredit (lanjutan) 2012 2011

Kas dan setara kas 2.875.259 2.039.663 Piutang usaha 231.454 193.499 Aset keuangan lancar lainnya 1.187.714 1.883.695 Aset keuangan tidak lancar lainnya 43.396 29.985 Investasi jangka panjang lainnya 927.584 883.853 Aset tidak lancar lainnya 203.426 232.895

Jumlah 5.468.833 5.263.590

Untuk risiko kredit yang berhubungan dengan bank, hanya bank-bank dengan predikat baik yang dipilih. Sedangkan untuk institusi keuangan, manajemen telah membuat kriteria diantaranya hanya menggunakan jasa manajer investasi berpengalaman dan terpercaya. Selain itu, kebijakan Perusahaan adalah untuk tidak membatasi eksposur hanya kepada satu institusi tertentu, sehingga Perusahaan memiliki kas dan setara kas di bank, piutang dan investasi di berbagai institusi keuangan.

(ii) Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko dimana suatu entitas menghadapi kesulitan dalam memenuhi

kewajiban terkait dengan liabilitas keuangannya yang diselesaikan dengan penyerahan kas atau aset keuangan lainnya.

Di bawah ini ringkasan profil jatuh tempo liabilitas keuangan Perusahaan:

Nilai Arus Kas Tercatat Aktual <= 1 tahun > 1 tahun

2012

Utang usaha 1.908.022 1.908.022 1.908.022 - Utang pajak dan beban akrual 784.789 784.789 784.789 - Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 265.541 265.541 265.541 - Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya 330.148 330.148 330.148 - Utang bank dan lembaga keuangan lainnya 2.623.359 2.623.359 1.130.305 1.493.054 Utang obligasi 51.747 52.000 - 52.000 Utang sukuk 135.493 136.000 - 136.000 Liabilitas lainnya 390.914 390.914 5.554 385.360

2011 Utang usaha dan lainnya 1.569.922 1.569.922 1.569.922 - Utang pajak dan beban akrual 669.558 669.558 669.558 - Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 208.730 208.730 208.730 - Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya 256.366 256.366 256.366 - Utang bank dan lembaga keuangan lainnya 2.170.450 2.170.450 748.816 1.421.634

Utang obligasi 301.167 302.000 250.000 52.000 Utang sukuk 224.769 226.000 90.000 136.000 Liabilitas lainnya 328.605 328.605 5.069 323.536

Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan surat berharga yang mencukupi untuk memungkinkan Perusahaan dalam memenuhi komitmen Perusahaan untuk operasi normal Perusahaan. Selain itu, Perusahaan juga melakukan pengawasan proyeksi dan arus kas aktual secara terus menerus serta pengawasan tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.

PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)

57

35. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)

Manajemen Risiko Keuangan (lanjutan)

(iii) Risiko Mata Uang Asing

Risiko mata uang adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan perubahan nilai tukar mata uang asing.

Perusahaan melakukan transaksi-transaksi dengan menggunakan mata uang asing, diantaranya adalah belanja modal, transaksi yang dilakukan entitas anak di luar negeri, dan transaksi pinjaman Perusahaan, sehingga Perusahaan harus mengkonversikan Rupiah ke mata uang asing, terutama USD dan SGD untuk memenuhi kebutuhan kewajiban dalam mata uang asing pada saat jatuh tempo. Fluktuasi nilai tukar mata uang Rupiah terhadap mata uang USD dan SGD dapat memberikan dampak pada kondisi keuangan Perusahaan.

Pada tanggal 31 Desember 2012, jika terjadi penguatan nilai tukar mata uang USD dan SGD terhadap mata uang Rupiah sebesar 5% pada tanggal pelaporan, dan semua variabel lainnya dianggap konstan, maka perubahan terhadap jumlah laba konsolidasian Perusahaan adalah sebagai berikut:

USD (4.007) SGD 7.085

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, kenaikan laba bersih akibat penguatan 5% nilai tukar mata uang USD terhadap mata uang Rupiah disebabkan oleh keuntungan penjabaran kas dan setara kas dan piutang dalam mata uang USD yang dikurangi dengan kerugian penjabaran pinjaman dan utang dalam mata uang USD. Kenaikan laba bersih akibat penguatan 5% nilai tukar mata uang SGD terhadap mata uang Rupiah terutama disebabkan oleh keuntungan penjabaran kas dan setara kas dalam mata uang SGD.

Perusahaan mengelola risiko mata uang dengan melakukan pengawasan terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang secara terus menerus sehingga dapat melakukan tindakan yang tepat seperti penggunaan transaksi lindung nilai apabila diperlukan untuk mengurangi risiko mata uang asing.

(iv) Risiko Suku Bunga Risiko suku bunga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan perubahan

suku bunga pasar. Perusahaan memiliki risiko suku bunga terutama karena melakukan pinjaman menggunakan suku

bunga mengambang. Perusahaan melakukan pengawasan terhadap dampak pergerakan suku bunga untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap Perusahaan.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, jika suku bunga pasar naik/turun sebesar 50 basis poin dan suku bunga dalam USD dan SGD naik/turun sebesar 10 basis poin dan semua variable lainnya dianggap konstan, laba bersih konsolidasian tahun berjalan akan lebih rendah/tinggi sebesar Rp129, yang terjadi sebagai akibat naik/turunnya pendapatan bunga atas kas dan setara kas dengan suku bunga mengambang yang dikompensasi dengan naik/turunnya beban bunga atas pinjaman dengan suku bunga mengambang.

Informasi mengenai suku bunga deposito dan pinjaman yang dikenakan kepada Perusahaan

dijelaskan pada Catatan 3, 4, 15 dan 20.

PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)

58

35. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)

Manajemen Risiko Keuangan (lanjutan)

(v) Risiko Harga

Risiko harga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan sebagai akibat perubahan harga pasar, terlepas apakah perubahan tersebut disebabkan oleh faktor-faktor spesifik dari instrumen individual atau penerbitnya atau faktor-faktor yang mempengaruhi seluruh instrumen yang diperdagangkan di pasar.

Per tanggal 31 Desember 2012, Perusahaan memiliki risiko harga terutama karena investasi Perusahaan atas aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual dan yang diperdagangkan. Perusahaan mengelola risiko harga dengan melakukan pengawasan internal oleh manajemen secara berkelanjutan.

Nilai Wajar Instrumen Keuangan

Perusahaan menggunakan hierarki berikut dalam mencatat nilai wajar instrumen keuangan Perusahaan:

Tingkat 1: harga kuotasian dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik; Tingkat 2: input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi

untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung atau tidak langsung; dan Tingkat 3: input untuk aset atau liabilitas yang tidak dapat diobservasi.

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, seluruh aset keuangan Perusahaan yang dicatat dengan menggunakan nilai wajar merupakan investasi yang diperdagangkan dan tersedia untuk dijual, dan menggunakan hierarki tingkat 1.

Seluruh nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan yang ada di Perusahaan mendekati nilai wajarnya karena bersifat jangka pendek atau dengan tingkat suku bunga mengambang, kecuali untuk utang obligasi yang mempunyai nilai wajar sebesar Rp213.487 dan Rp561.823 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Nilai wajar obligasi diambil dari nilai transaksi terakhir obligasi dan sukuk pada tanggal pelaporan.

36. PENGELOLAAN PERMODALAN

Tujuan utama Perusahaan dalam hal pengelolaan modal adalah mengoptimalisasi saldo utang dan ekuitas Perusahaan dalam rangka mempertahankan kelangsungan usaha dan perkembangan bisnis di masa depan dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Perusahaan mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian yang diperlukan dengan memperhatikan perubahan kondisi ekonomi dan tujuan strategis Perusahaan.

Untuk menjaga dan menyesuaikan struktur modal, Perusahaan mungkin menyesuaikan jumlah dividen yang dibayar kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru, memperoleh pinjaman baru atau melakukan pelunasan pinjaman.

37. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN

a. Pada tanggal 4 Januari 2013, Perusahaan melakukan pembayaran atas seluruh saldo terutang pinjaman dari Mandiri (Catatan 15)

b. Pada tanggal 31 Januari 2013, Prime Star Investment Pte. Ltd. (“PSI”), entitas anak yang berkedudukan di Singapura dan sepenuhnya dimiliki oleh Perusahaan, menandatangani Perjanjian Exchangeable Rights (“ER”) Subscription dengan Anderson Investments Pte. Ltd. (“Anderson”), entitas anak yang sepenuhnya dimiliki secara tidak langsung oleh Temasek Holdings (Private) Limited (“Temasek”), dimana PSI menerbitkan ER tanpa bunga seharga USD300.000 untuk dapat ditukarkan dengan 26,1% saham (atau sebanyak 1.402.947.000 lembar saham) PT MPP kepada Anderson.

Pada tanggal 18 Februari 2013, PSI telah menerima USD300.000 dari Anderson atas penerbitan ER tersebut.

PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)

59

37. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN (lanjutan)

c. Dari tanggal 31 Januari 2013 sampai dengan 7 Maret 2013, sebanyak 346.841.136 Warran Seri II telah dieksekusi menjadi saham dengan nilai keseluruhan sebesar Rp86.710 (Catatan 22).

d. Pada tanggal 11 Februari 2013, PT MPP melakukan penarikan sebesar Rp300.000 atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari DBS.

e. Sampai dengan tanggal 7 Maret 2013, PT MPP telah melakukan pembayaran dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp1.025.000 atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari CIMB, Danamon, HSBC dan BII (Catatan 20).

38. STANDAR AKUNTAN KEUANGAN BARU DSAK - IAI telah menerbitkan revisi PSAK 38: Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali yang

berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2013. Perusahaan tidak melakukan penerapan dini PSAK revisi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan konsolidasian.

39. AKUN REKLASIFIKASI

Seperti yang dijelaskan dalam Catatan 2a, sehubungan dengan penerapan peraturan VIII.G.7 yang baru berlaku dan agar konsisten dengan penyajian dalam laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan telah mereklasifikasi akun-akun posisi keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.

Akun-akun yang direklasifikasi adalah sebagai berikut: Sebelum reklasifikasi Reklasifikasi Setelah reklasifikasi

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 Aset lancar Aset keuangan lancar lainnya - 1.883.695 1.883.695 Investasi jangka pendek 1.627.793 (1.627.793) - Piutang lain-lain 262.702 (262.702) - Aset tidak lancar Properti investasi - 145.018 145.018 Aset keuangan tidak lancar lainnya - 29.985 29.985 Aset tidak lancar lainnya 401.098 (168.203) 232.895 Liabilitas jangka pendek Liabilitas imbalan kerja jangka pendek - 208.730 208.730 Beban akrual 812.531 (208.730) 603.801 Utang sukuk - 89.850 89.850 Utang obligasi 339.431 (89.850) 249.581 Laba ditangguhkan atas transaksi penjualan dan penyewaan aset 2.098 (2.098) - Liabilitas jangka pendek lainnya 146.973 103.068 250.041 Utang lain-lain 357.336 (357.336) - Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya - 256.366 256.366 Liabilitas jangka panjang Liabilitas imbalan kerja jangka panjang - 143.172 143.172 Laba ditangguhkan atas transaksi penjualan dan penyewaan aset 10.247 (10.247) - Liabilitas jangka panjang lainnya 491.668 (132.925) 358.743 Utang sukuk - 134.919 134.919 Utang obligasi 186.505 (134.919) 51.586

PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)

60

39. AKUN REKLASIFIKASI (lanjutan)

Akun-akun yang direklasifikasi adalah sebagai berikut: (lanjutan)

Sebelum reklasifikasi Reklasifikasi Setelah reklasifikasi

Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 31 Desember 2011 Penghasilan keuangan - 410.379 410.379 Biaya keuangan - (287.644) (287.644 ) Pendapatan (beban) bunga 122.735 (122.735) - Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1 Januari 2011/31 Desember 2010 Aset lancar Aset keuangan lancar lainnya - 2.249.839 2.249.839 Investasi jangka pendek 2.038.600 (2.038.600) - Piutang lain-lain 211.239 (211.239) - Aset tidak lancar Properti investasi - 129.699 129.699 Aset keuangan tidak lancar lainnya - 18.859 18.859 Aset tidak lancar lainnya 203.038 (148.558) 54.480 Liabilitas jangka pendek Liabilitas imbalan kerja jangka pendek - 160.597 160.597 Beban akrual 694.149 (160.597) 533.552 Laba ditangguhkan atas transaksi penjualan dan penyewaan aset 44.745 (44.745) - Liabilitas jangka pendek lainnya 122.098 117.339 239.437 Utang lain-lain 672.749 (672.749) - Utang dividen - 481.783 481.783 Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya - 118.372 118.372 Liabilitas jangka panjang Liabilitas imbalan kerja jangka panjang - 149.588 149.588 Liabilitas jangka panjang lainnya 359.432 113.663 473.095 Laba ditangguhkan atas transaksi penjualan dan penyewaan aset 263.251 (263.251) - Utang sukuk - 223.943 223.943 Utang obligasi 523.666 (223.943) 299.723

PT Multipolar TbkMenara Matahari Lt. 16

Jl. Palem Raya Bulevar No.7Lippo Karawaci 1100

Tangerang 15811, Indonesia

Telp: +6221 - 546 0011, 55 777 000Fax: +6221 - 546 0020

email: [email protected]

www.multipolar-group.com

PT Mu

ltipo

lar Tbk

From Innovation to Transform

ationStrongly Positioned to Take O

n the FutureLap

oran

Tahu

nan

2012