Upload
trinhhuong
View
280
Download
13
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN TAHUNAN 2015Annual Report 2015
Singkatan Nama PerusahaanAbbreviation Of Company Names DLS : PT Dutalestari Sentratama
KCM : Kino Care (M) Sdn. Bhd. (Malaysia)
KCP : Kino Consumer Philippines Inc.
KEK : PT. Kinocare Era Komestindo
KI : PT. Kino Investindo
Sanggahan dan Batasan Tanggung JawabDISCLAIMER
Laporan tahunan ini memuat pernyataan kondisi keuangan, hasil operasi, rencana,
strategi, kebijakan, serta tujuan Perseroan, yang digolongkan sebagai pernyataan
ke depan dalam pelaksanaan Perundang-undangan yang berlaku, kecuali hal-
hal yang bersifat historis. Pernyataan-pernyataan tersebut memiliki risiko dan
ketidakpastian, serta dapat mengakibatkan perkembangan aktual secara material
berbeda dari yang dilaporkan.
Pernyataan-pernyataan prospektif dalam laporan tahunan ini dibuat berdasarkan
berbagai asumsi mengenai kondisi terkini dan kondisi mendatang Perseroan, serta
lingkungan bisnis Perseroan dimana dalam menjalankan kegiatan usaha, Perseroan
tidak menjamin bahwa dokumen-dokumen yang telah dipastikan keabsahannya
akan membawa hasil-hasil tertentu sesuai harapan.
Laporan tahunan ini memuat kata “Perseroan” dan “Kino” yang didefinisikan
sebagai PT. Kino Indonesia Tbk. yang bergerak dalam industri produk konsumsi
bermerek yang terintegrasi dengan kegiatan distribusi meliputi produk
pemeliharaan dan perawatan tubuh, makanan, minuman dan farmasi. Adakalanya
kata “Perusahaan” dan “Kami” juga digunakan atas dasar kemudahan untuk
menyebut PT. Kino Indonesia Tbk. secara umum.
This annual report contains financial condition, operation results, projections,
plans, strategies, policies, as well as the Company’s objectives, which is classified
as forward-looking statements in the implementation of the applicable laws,
excluding historical matters. Such forward-looking statements are subject to
known and unknown risks (prospective), uncertainties, and other factors that
could cause actual results to differ materially from expected results.
Prospective statements in this annual report are prepared based on numerous
assumptions concerning current conditions and future events of the Company
and the business environment where the Company conducts its business. The
Company shall have no obligation to guarantee that all the valid documents
presented will bring specific results as expected.
This annual report contains the words “Company” and “Kino”, hereinafter
referred to PT Kino Indonesia Tbk, as the company that engages in branded
consumer goods industry integrated with distribution of personal care products,
foods, beverages and pharmaceuticals. The words “Company” and “We” are at
times used to simply refer to PT Kino Indonesia Tbk in general.
Tentang Laporan Tahunan 2015About 2015 Kino Annual Report
Laporan Tahunan PT Kino Indonesia Tbk untuk tahun buku
yang berakhir pada 31 Desember 2015 ini diterbitkan sesuai
dengan Peraturan No. X.K.6, Lampiran Keputusan Ketua Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No.Kep-431/
BL/2012 tentang Penyampaian Laporan Tahunan Bagi Emiten
atau Perusahaan Publik.
The annual report of PT Kino Indonesia Tbk for the fiscal
year ended on December 31, 2015 is published pursuant to
Regulation No.X.K.6, Attachment of Decision of Chairman
of Capital Market Supervisory Board and Financial Institution
No.Kep-431/BL/2012 on Annual Report Submission for Issuers
or Public Companies.
KINTL : Kino International Pte. Ltd.
KSI : PT. Kino Sentra Industrindo
KVC : Kino Vietnam Co. Ltd.
MKI : PT. Morinaga Kino Indonesia
Morinaga : Morinaga & Co. Ltd.
1PT KINO INDONESIA TBK
Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggun Jawab Sosial Perusahaan
PROFIL PERSEROANCOMPANY PROFILE26 Identitas Perusahaan
Company Identity
27 Sekilas Tentang Perseroan
Company in Brief
29 Bidang Usaha
Line of Business
30 Tonggak Sejarah
Milestones
32 Visi, Misi, Budaya dan Moto Perusahaan
Company Vision, Mission, Culture and Motto
34 Struktur Organisasi
Organization Structure
35 Profil Dewan Komisaris
Board of Commissioners Profile
36 Profil Direksi
Board of Directors Profile
39 Komposisi Pemegang Saham
Composition of Shareholders
39 Struktur Grup Perusahaan
Company’s Group Structure
40 Kronologi Pencatatan Saham
Kronologi Pencatatan Saham
40 Informasi Aksi Korporasi
Information on Corporate Action
41 Daftar Entitas Anak dan Asosiasi Perusahaan
List of Subsidiaries and Associates
44 Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal
Capital Market Supporting Institutions
46 Sumber Daya Manusia
Human Resources
51 Teknologi Informasi
Information Technology
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSIMESSAGE FROM BOARD OF COMMISIONERS AND BOARD OF DIRECTORS13 Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners Report19 Laporan Direksi Board of Directors Report
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY103 Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Environment Responsibility104 Praktik Ketenagakerjaan, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja Occupational Health and Safety Practices105 Tanggung Jawab terhadap Sosial Kemasyarakatan Responsibilities to Social Community106 Tanggung Jawab terhadap Konsumen Responsibilities to Customers
AnalAnalAnalisisisisisisisisisisisisisisisisisisisisisisisisisisisisisis dan dan dan dan dan dan dan dan dan dan dan dan dan dan dan dan dan dan dan dan Pem Pem Pem Pembahasan ManaManaManaManaManaManaManaManaManaManaManajemejemejemejemejemejemejemejemejemejemejemejemejemejemejemejemejemejemejemennnnnnnnn TataTataTataTataTata Kel Kel Kel Kel Kelola ola ola ola ola ola PeruPeruPeruPeruPeruPeruPeruPerusahasahasahasahasahasahasahaananananananananananananan TangTangTangTangTangTangTangTangTangTangTangTangTangTanggun gun gun gun gun gun gun gun gun gun gun gun gun gun gun gun gun gun gun gun gun gun gun gun gun gun gun gun gun gun gun gun gun gun gun gun gun gun gun gun gun gun gun gun gun gun gun gun gun gun gun gun gun gun gun JawaJawaJawaJawaJawaJawaJawaJawaJawaJawaJawaJawaJawaJawaJawaJawaJawaJawaJawaJawaJawab Sob Sob Sob Sob Sob Sosialsialsialsial Per Per Per Per Per Per Per Per Per Per Per Per Per Per Per Per Per Per Per Per Per Per Per Per Per Per Per Per Per Per Per Per Per Per Per Per Per Per Per Per Per Per Per Per Per Per Perusahusahusahusahusahusahusahusahusahusahusahusahusahusahusahusahusahusahusahusahusahusahusahusahusahusahusahusahusahusahusahusahaanaanaanaanaan
Daftar Isi
TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE76 Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Good Coorporate Governance Implementation
76 Prinsip GCG
GCG Principles
77 Struktur Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance Structure
78 Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
General Meeting of Shareholders (GMS)
83 Dewan Komisaris
Board of Commissioners
85 Komisaris Independen
Independent Commissioner
86 Direksi
Board of Directors
88 Hubungan Afiliasi antara Anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang
Saham Utama dan/atau Pengendali
Affiliation Between Members of the Board of Directors, Board of
Commissioners, Major and/or Controlling Shareholders
88 Komite Audit
Audit Committee
91 Komite Nominasi dan Remunerasi
Nomination and Remuneration Committee
93 Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
94 Unit Audit Internal
Internal Audit Unit
96 Manajemen Risiko
Risk Management
99 Sistem Pengendalian Internal
Internal Control System
99 Perkara Penting dan Sanksi Administratif yang Dihadapi Perseroan
Legal Cases and Administrative Sanction
99 Kode Etik dan Budaya Perseroan
Code of Conduct and Corporate Culture
100 Whistleblowing System
Whistleblowing System
100 Program Kepemilikan Saham oleh Karyawan
Employee Stock Option
100 Akses Informasi dan Data Perusahaan
Information Access and Corporate Data
LAPORAN KEUANGANFINANCIAL REPORT
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNANRESPONSIBILITY STATEMENT OF THE ANNUAL REPORT
KILAS KINERJA 20152015 PERFORMANCE REVIEW4 Ikhtisar Keuangan Financial Highlights5 Grafik Ikhtisar Data Keuangan Penting Chart of Financial Highlights6 Ikhtisar Saham Stock Highlights7 Peristiwa Penting 2015 Significant Events8 Penghargaan dan Sertifikasi Awards and Certifications
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMENMANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS54 Tinjauan Umum
General Overview
57 Tinjauan Operasi per Segmen Usaha
Operational overview per Business Segment
59 Analisis Kinerja Keuangan
Financial Performance Analysis
65 Analisis Kemampuan Membayar Utang dan
Tingkat Kolektibilitas Perseroan
Analysis of Solvency and Collectability Rate of the Company
67 Struktur Permodalan dan Kebijakan Manajemen
Capital Structure and Management Policy
68 Ikatan Material untuk Investasi Barang Modal
Material Commitment for Capital Goods Investment
68 Informasi dan Fakta Material yang terjadi Setelah Laporan Akuntan
Material Fact and Information Subsequent to Reporting Date
69 Prospek Usaha Perseroan
Business Outlook
70 Proyeksi 2016
Projection for 2016
70 Aspek Pemasaran
Marketing Aspects
71 Kebijakan Dividen
Dividend Policy
72 Program Kepemilikan saham oleh Karyawan
Employees’ Shares Ownership Program
72 Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum
Realization Of Public Offering Proceeds
72 Informasi Material Mengenai Investasi , Ekspansi , Divestasi , Penggabungan/
Peleburan Usaha, Akuisisi, Restrukturisasi Utang /Modal, Transaksi Afiliasi dan
Transaksi Yang Mengandung Benturan Kepentingan
Material Information on Investment, Expansion, Divestment, Business Merger/
Consolidation, Acquisition, Debt/Capital Restructuring, Affiliated Transaction and
Transaction Containing Conflicts of Interest
73 Pengaruh Perubahan Regulasi Terhadap Laporan Keuangan
Impacts of Changes in Regulations on Financial Statements
73 Pengaruh Perubahan Kebijakan Akuntansi terhadap Laporan Keuangan
Impacts of Changes in Accounting Policy on Financial Statements
Table of Contents
2
Kilas Kinerja 20152015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioners and Board of Directors Report
Profil PerusahaanCompany Profile
PT KINO INDONESIA TBK 22 PT PT KINKINO IO INDONDONESNESIA IA IA IA TBKTBKTBKTBK
2015PERFORMANCE HIGHLIGHTS
3,2triliun/trilion
1,8triliun/trilion
Jumlah AsetTotal Assets
72%
Jumlah EkuitasTotal Equity
Laba BersihNet Income263miliar/billion
153%
168%
Kilas Kinerja 2015
2015 Performance Review
4
Kilas Kinerja 20152015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioners and Board of Directors Report
Profil PerusahaanCompany Profile
PT KINO INDONESIA TBK
Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights
Kinerja keuangan (dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain) Financial Performance (in million Rupiah unless otherwise stated)
Uraian 2015 2014 2013 Description
Penjualan Bersih 3.603.848 3.339.386 2.267.314 Net Sales
Beban Pokok Penjualan (2.135.496) (2.193.324) (1.355.230) Cost of Goods Sold
Laba Kotor 1.468.351 1.146.062 912.084 Gross Profit
Beban Penjualan (799.645) (760.441) (614.596) Selling Expenses
Beban Umum & Administrasi (240.648) (199.296) (178.544)General & Administrative
Expenses
Lain-lain (91.084) (48.797) (41.451) Others
Laba Sebelum Pajak 336.974 137.528 77.493 Income Before Tax
Beban Pajak (73.943) (34.273) (19.037) Tax Expenses
Laba Bersih 263.031 104.160 51.155 Net Income
Laba Komprehensif 317.826 204.551 195.615 Comprehensive Profit
Laba per Saham 234 112 78 Earning per Share
Jumlah Aset 3.211.235 1.863.381 1.324.980 Total Assets
Jumlah Aset Lancar 2.089.897 888.633 639.823 Total Current Assets
Jumlah Aset Tidak Lancar 1.121.338 974.747 685.157 Total Noncurrent Assets
Jumlah Liabilitas 1.434.605 1.200.996 863.788 Total Liabilities
Jumlah Ekuitas 1.776.629 662.385 461.192 Total Equities
Laba bersih kepada entitas induk terhadap jumlah aset (%)
8,19 5,59 3,86Net income to parent entity to
total asset (%)
Laba bersih kepada entitas induk terhadap jumlah ekuitas (%)
14,81 15,73 11,09Net income to parent entity to
total equity (%)
Laba bersih kepada entitas induk terhadap penjualan bersih (%)
7,30 3,12 2,26Net income to parent entity to
net sales (%)
Rasio lancar (x) 1,62 0.81 0,82 Current ratio (x)
Rasio hutang berbunga terhadap jumlah ekuitas (x)
0,45 0,99 0,79Bearing debt to total equities
ratio (x)
Rasio hutang berbunga terhadap jumlah aset (x)
0,25 0,35 0,27Bearing debt to total assets ratio
(x)
5
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Disscusion and Analysis
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT KINO INDONESIA TBK
Chart of Financial Highlights
Dalam jutaan Rupiah | in million Rupiah Dalam jutaan Rupiah | in million Rupiah
Dalam jutaan Rupiah | in million Rupiah Dalam jutaan Rupiah | in million Rupiah
Dalam jutaan Rupiah | in million Rupiah
Dalam jutaan Rupiah | in million Rupiah
Penjualan Bersih Net Sales
Laba KomprehensifComprehensive Income
Jumlah AsetTotal Assets
Jumlah EkuitasTotal Equities
Laba Bersih Net Income
Jumlah LiabilitasTotal Liabilities
2013 2013
2013 2013
2013
2013
2014 2014
2014 2014
2014
2014
2015 2015
2015 2015
2015
2015
2.267.314 195.615
1.324.980 461.192
51.155
863.788
3.339.386 204.551
1.863.381 662.385
104.160
1.200.996
3.603.848 317.826
3.211.235 1.776.629
263.031
1.434.605
6
Kilas Kinerja 20152015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioners and Board of Directors Report
Profil PerusahaanCompany Profile
PT KINO INDONESIA TBK
Ikhtisar Saham Shares Highlights
Pencatatan Saham
Perseroan memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) untuk melakukan Penawaran Umum Saham
Perdana pada tanggal 3 Desember 2015. Perseroan mencatatkan
sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 11 Desember
dengan kode perdagangan saham KINO.
Kinerja saham
Uraian / Description
Harga Tertinggi / Highest Price Rp4.300
Harga Terendah / Lowest Price Rp3.600
Harga Penutupan / Closing Price Rp3.840
Jumlah Saham Beredar / Total Shares in Circulation 1.428.571.500 lembar saham / shares
Kapitalisasi Pasar / Market Capitalization Rp5.485.714.560.000
Perseroan baru melakukan IPO pada kuartal IV tahun 2015,
sehingga informasi kinerja saham tahun 2014 dan kuartal I
hinggal kuartal III tahun 2015 tidak dapat disajikan.
Shares performance
The Company had just conducted IPO at the fourth quarter of
2015. As such, information on shares performance in 2014 and
quarter I up to quarter III of 2015 cannot be presented.
Shares Listing
The Company obtained effective statements from the Financial
Services Authority (OJK) to conduct Initial Public Offering on
December 3, 2015. The Company listed its shares on Indonesia
Stock Exchange on December 11 with ticker code KINO.
7
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Disscusion and Analysis
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT KINO INDONESIA TBK
Peristiwa Penting
Perseroan meluncurkan minuman Cap Panda Aloe Vera pada tanggal 28 Januari 2015. / The Company
introduced Cap Panda Aloe Vera beverages on January 28, 2015..
TVC pertama Shampoo Disney Eskulin Frozen / 1st TVC airing of Shampoo Disney Eskulin Frozen
Juni /June
April /April
Januari /January
Penyerahan penghargaan Rekor MURI kepada larutan penyegar Cap Kaki Tiga Anak sebagai minuman pereda
panas dalam pertama untuk anak di Indonesia / The conferring of MURI Record award to Cap Kaki Tiga Anak
cooling water as the first cooling water for kids in Indonesia.
November/November
Desember/December
- Publik Expose untuk Penawaran Umum Saham Perdana PT Kino Indonesia Tbk. pada tanggal 10 November
2015 / Public Expose for Initial Public Offering of PT Kino Indonesia Tbk. on November 10, 2015.
- Perseroan meluncurkan produk baru “Ovale Bedak Dingin” pada tanggal 27 November 2015 /
The Company launched “Ovale Bedak Dingin” new product on November 27, 2015.
Perseroan resmi mencatatkan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia pada tanggal
11 Desember 2015 / The Company officially listed its shares (Initial Public Offering/IPO) on Indonesia Stock
Exchange on December 11, 2015.
September /September
Perseroan mulai memproduksi masal Larutan Cap Kaki Tiga dengan kemasan botol PET sejak tanggal 1
September 2015 / The Company started the mass production of Cap Kaki Tiga cooling water in PET bottled
packaging as of September 1, 2015.
8
Kilas Kinerja 20152015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioners and Board of Directors Report
Profil PerusahaanCompany Profile
PT KINO INDONESIA TBK
1. Kepada Cap Kaki Tiga sebagai Great Performing Brand in Social Media dalam
Social Media Award 2015 kategori Larutan panas Dalam.
2. Kepada Cap Kaki Tiga atas pencapaian tertinggi dalam Satria Brand Award
2015 kategori Minuman/Larutan Panas Dalam.
3. Kepada Absolute atas pencapaian tertinggi dalam Satria Brand Award 2015
kategori Medicated Pembersih Daerah Kewanitaan.
4. Kepada Resik–V atas pencapaian tertinggi dalam Satria Brand Award 2015
kategori Tradisional Pembersih Daerah Kewanitaan.
5. Kepada Panther sebagai Best Brand Gold 2015 dalam Indonesia Best Brand
Award 2015 kategori Cup Energy Drink.
6. Kepada Cap Kaki Tiga sebagai Best Brand Gold 2015 dalam Indonesia Best
Brand Award 2015 kategori Refresher Solution.
7. Kepada Cap Kaki Tiga sebagai Best Brand 2015 dalam Indonesia Best Brand
Award 2015 kategori Refresher Solution for Child.
8. Kepada Liang The Cap Panda sebagai Best Brand 2015 dalam Indonesia Best
Brand Award 2015 kategori Liang Teh Ready to Drink.
9. Kepada Absolute sebagai Most #1 Recommended Brand dalam Word of Mouth
Marketing Award 2015 kategori Feminine Hygiene.
10. Kepada B&B Kids sebagai Most #1 Recommended Brand dalam Word of Mouth
Marketing Award 2015 kategori Kids Bath Soap.
11. Kepada Cap Kaki Tiga sebagai Most #1 Recommended Brand dalam Word of
Mouth Marketing Award 2015 kategori Refresher Solution.
12. Kepada Eskulin Kids sebagai Most #1 Recommended Brand dalam Word of
Mouth Marketing Award 2015 kategori Child’s Body Cologne.
13. Kepada Absolute sebagai Bronze Champion dalam Indonesia WOW Brand
2015 kategori Feminine Care - Liquid
14. Kepada Ellips sebagai Silver Champion dalam Indonesia WOW Brand 2015
kategori Hair Vitamin
15. Kepada PT. Kino Indonesia sebagai Indonesia Most Creative Companies 2015
versi majalah SWA.
16. Kepada Absolute sebagai Superbrand 2015 dalam Superbrands Award 2015
kategori Feminine Wash.
17. Kepada Ellips sebagai Superbrand 2015 dalam Superbrands Award 2015
kategori Hair Vitamin.
18. Kepada Resik–V sebagai Superbrand 2015 dalam Superbrands Award 2015
kategori Feminine Wash.
19. Kepada Ellips sebagai Top Brand 2015 dalam Top Brand Award 2015 kategori
Hair Vitamin.
20. Kepada Ovale sebagai Top Brand 2015 dalam Top Brand Award 2015 kategori
Face Mask.
21. Certificate of Acknowledgement kepada PT. Kino Indonesia sebagai dukungan
terhadap Top Brand Award selama lima tahun berturut-turut.
22. Certificate of Acknowledgement kepada PT. Kino Indonesia sebagai dukungan
terhadap Top Brand for Kids Award selama lima tahun berturut-turut.
23. Kepada Cap Kaki Tiga sebagai Top Brand 2015 dalam Top Brand Awards 2015
kategori Minuman Anti Panas Dalam.
24. Kepada Ellips sebagai Top Brand 2015 dalam Top Brand Awards 2015 kategori
Hair Vitamin.
25. Kepada Eskulin Cologne Gel sebagai Top Brand 2015 dalam Top Brand Awards
2015 kategori Woman’s Body Cologne.
26. Kepada Ovale sebagai Top Brand 2015 dalam Top Brand Awards 2015 kategori
Facial Mask.
27. Kepada Resik–V sebagai Top Brand 2015 dalam Top Brand Awards 2015
kategori Douching Soap.
28. Kepada Master Kids dan Eskulin Kids sebagai Top Brand 2015 kategori Baby
Cologne.
29. Kepada Sleek sebagai Top Brand 2015 dalam Top Brand for Kids kepada Sleek
kategori Baby Equipment Cleaner – Liquid.
30. Kepada Eskulin Cologne Gel sebagai Top Brand 2015 dalam Top Brand For
Teens 2015 kategori Body Cologne for Woman.
31. Kepada Ovale sebagai Top Brand 2015 dalam Top Brand for Teens 2015
kategori Facial Mask.
32. Rekor MURI kepada Larutan Penyegar Cap Kaki Tiga Anak sebagai minuman
pereda panas dalam pertama untuk anak di Indonesia.
33. Penghargaan Peringkat “Biru” dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja
Perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup yang dianugerahkan oleh
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk periode 2014-2015.
34. Penghargaan dari Gubernur Jawa Barat atas CSR perusahaan.
1. As Great Performing Brand in Social Media in Social Media Award 2015 for Cap
Kaki Tiga, Cooling Water category.
2. As the highest achiever in Satria Brand Award 2015 to Cap Kaki Tiga. Cooling
Water/Beverage category.
3. As the highest achiever in Satria Brand Award 2015 to Absolute, Medicated
Feminine Wash category.
4. As the highest achiever in Satria Brand Award 2015 to Resik - V, Traditional
Feminine Wash category.
5. As Best Brand Gold 2015 in Indonesia Best Brand Award 2015 to Panther, Cup
Energy Drink category.
6. As Best Brand Gold 2015 at Indonesia Best Brand Award 2015 to Cap Kaki
Tiga, Refresher Solution category.
7. As Best Brand 2015 at Indonesia Best Brand Award 2015 to Cap Kaki Tiga,
Refresher Solution for Child category.
8. As Best Brand 2015 at Indonesia Best Brand Award 2015 to Liang Teh Cap
Panda, Ready-to-Drink Liang Teh category.
9. As the Most#1 Recommended Brand at Word of Mouth Marketing Award
2015 to Absolute, Feminine Hygiene category.
10. As Most#1 Recommended Brand at Word of Mouth Marketing Award 2015 to
B&B Kids, Kids Bath Soap category.
11. As Most#1 Recommended Brand at Word of Mouth Marketing Award 2015 to
Cap Kaki Tiga, Refresher Solution category.
12. As Most#1 Recommended Brand at Word of Mouth Marketing Award 2015 to
Eskulin Kids, Child’s Body Cologne category.
13. As Bronze Champion at Indonesia WOW Brand 2015 to Absolute, Feminine
Care - Liquid category.
14. As Silver Champion at Indonesia WOW Brand 2015 to Ellips, Hair Vitamin
category.
15. As Indonesia Most Creative Companies 2015 to PT. Kino Indonesia, SWA
magazine version.
16. As Superbrand 2015 at Superbrands Award 2015 to Absolute, Feminine Wash
category.
17. As Superbrand 2015 at Superbrands Award 2015 to Ellips, Hair Vitamin
category.
18. As Superbrand 2015 at Superbrands Award 2015 to Resik-V, Feminine Wash
category.
19. As Top Brand 2015 in Top Brand Award 2015 to Ellips, Hair Vitamin category.
20. As Top Brand 2015 in Top Brand Award 2015 to Ovale, Face Mask category.
21. Certificate of Acknowledgement in recognition for continuing support in five
consecutive years in Top Brand Award to PT Kino Indonesia.
22. Certificate of Acknowledgement in recognition for continuing support in five
consecutive years in Top Brand for Kids Award to PT Kino Indonesia
23. As Top Brand 2015 in Top Brand Awards 2015 to Cap Kaki Tiga, Cooling
Beverage category.
24. As Top Brand 2015 in Top Brand Award 2015 to Ellips, Hair Vitamin category.
25. As Top Brand 2015 in Top Brand 2015 to Eskulin Cologne Gel, Body Cologne
for Woman category
26. As Top Brand 2015 in Top Brand 2015 to Ovale, Face Mask category.
27. As Top Brand 2015 in Top Brand Award 2015 to Resik-V, Douching Soap
category.
28. As Top Brand 2015 in Top Brand for Kids 2015 to Master Kids and Eskulin Kids,
Baby Cologne category.
29. As Top Brand 2015 in Top Brand for Kids to Sleek, Baby Equipment Cleaner
Liquid category.
30. As Top Brand 2015 in Top Brand for Teens 2015 to Eskulin Cologne Gel, Body
Cologne for Woman category.
31. As Top Brand 2015 in Top Brand for Teens 2015 to Ovale, Face Mask category.
32. MURI Record as the first cooling beverage for kids in Indonesia for Larutan
Penyegar Cap Kaki Tiga Anak.
33. “Blue” Rank Award at Company Performance Rank Assessment Program for
environmental management from the Ministry of Environment and Forestry for
2014 - 2015 period.
34. Award from the Governor of West Java for the Company’s CSR.
9
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Disscusion and Analysis
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT KINO INDONESIA TBK
PJ. Rahmat SusantaEditor in Chief
Sylvia Renate WiranjayaResearch Director
Great Performing Brand
in Social Media
Category: Larutan Panas Dalam
CAP KAKI TIGA
in Recognition of Outstanding Achievement
in Building the Top Brand
Handi Irawan DCEO
PJ. Rahmat SusantaEditor in Chief
Category: Baby Cologne
ESKULIN KIDS
in Recognition of Outstanding Achievement
in Building the Top Brand
Handi Irawan DCEO
PJ. Rahmat SusantaEditor in Chief
Category: Baby Cologne
MASTER KIDS
in Recognition of Outstanding Achievement
in Building the Top Brandin B
Handi Irawan DCEO
PJ. Rahmat SusantaEditor in Chief
Category: Baby Equipment Cleaner-Liquid
SLEEK
10
Kilas Kinerja 20152015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioners and Board of Directors Report
Profil PerusahaanCompany Profile
PT KINO INDONESIA TBK
Sertifikasi
perawatan tubuh Perseroan sejak 2009, yaitu Ellips, Sasha,
Ovale dan Resik-V.
Tiga, Cap Panda, Tampico dan Panther).
sejak 2009. Disney mengaudit pabrik Perseroan setiap tahun
yang fokus kepada karyawan dan regulasi keamanan.
Perseroan juga sedang dalam proses untuk mendapatkan
sertifikasi ISO 22000 (keamanan makanan), ISO 14001
(keamanan lingkungan) dan ISO 27001 (manajemen risiko data
untuk informasi teknologi).
Certification
Good Manufacturing Practice (GMP) certificate since 2005
Halal certificates for 4 brands from personal care products
since 2009, namely Ellips, Sasha, Ovale, and Resik-V.
Halal certificates for food and beverages (Cap Kaki Tiga, Cap
Panda, Tampico, and Panther).
Disney International Labour Standard & Code of Conduct
since 2009. Disney audited the Company’s factory every year,
which focused on employees and safety regulation.
The Company is also in a process to obtain ISO 22000 certification
(food safety), ISO 14001 (environmental security) and ISO 27001
(data risk management for information technology)
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioners and Board of Directors Report
12
Kilas Kinerja 20152015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioners and Board of Directors Report
Profil PerusahaanCompany Profile
PT KINO INDONESIA TBK
ALFONSO DJAKARIA RAHARDJAPresiden Komisaris (Komisaris Independen)
President Commissioner
(Independent Commissioner)
Dewan Komisaris memberikan apresiasi
kepada Direksi yang menurut penilaian
kami telah mampu menjalankan fungsi
dan tugas pengelolaan Perseroan
dengan baik.
Board of Commissioners appreciates the
Board of Directors, who according to
our assessment, has successfully carried
out its management function and duties
of the Company well.
Kilas Kinerja 2015Flashback Performance 2015
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioners and Board of Directors Report
Profil PerusahaanCompany Profile
12 PT KINO INDONESIA TBK
13
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Disscusion and Analysis
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT KINO INDONESIA TBK
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners Report
Pemegang Saham dan Para Pemangku
Kepentingan yang Terhormat,
Secara umum dapat disampaikan bahwa tahun 2015
merupakan tahun yang penuh tantangan mengingat
kondisi perekonomian yang masih belum stabil. Badan
Pusat Statistik (BPS) mencatat, sepanjang tahun 2015
pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh sebesar
4,79% menurun dari tahun 2014 yang mencapai
5,02%.
Sesuai dengan tugas dan tanggung jawab Dewan
Komisaris, kami telah menjalankan fungsi pengawasan
dan pemberian rekomendasi kepada Direksi sehingga
pengelolaan Perseroan berjalan secara efektif dan
sesuai dengan target-target yang telah dicanangkan
dalam rencana kerja tahunan.
Penilaian atas Kinerja Direksi
Dewan Komisaris memberikan apresiasi kepada
Direksi yang menurut penilaian kami telah mampu
menjalankan fungsi dan tugasnya dalam melakukan
pengurusan Perseroan dengan baik. Penilaian tersebut
didasarkan pada kinerja Direksi dan pencapaian
Perseroan sepanjang tahun 2015.
Di tengah instabilitas ekonomi yang terjadi pada 2015,
Perseroan tetap dapat mencetak laba bersih Rp263.031
juta meningkat 152,53% dibandingkan dengan tahun
2014 sebesar Rp104.160 juta. Perseroan juga tetap
dapat mencatatkan pertumbuhan pada Penjualan
Bersih sebesar 7,92% dari Rp3.339.386 juta pada
2014 menjadi Rp3.603.848 juta pada 2015. Secara
kumulatif, total aset Perseroan meningkat sebanyak
72,33% dari Rp1.863.381 juta pada 2014 menjadi
Rp3.211.235 juta pada 2015.
Dear Distinguished Shareholders and
Stakeholders,
Broadly speaking, we can say that 2015 was the year
rife with challenges, as economic condition was still
unstable. Based on data from the Statistics Indonesia,
the country’s economic growth increased by 4.79%,
which dropped from 5.02% in 2014.
In line with our duties and responsibilities as the Board
of Commissioners, we have conducted our supervisory
function and provided recommendations to the Board
of Directors so that the Company can run effectively
and in line with the targets set forth in the annual
work plan.
Assessment on Board of Directors’
Performance
The Board of Commissioners appreciates the Board
of Directors, who according to our assessment, has
successfully carried out its functions and duties well
in managing the Company. Such assessment is based
on the performance of the Board of Directors and
achievement of the Company during 2015.
Despite economic instability throughout the year, the
Company managed to book net income of Rp263,031
million, which grew 152.53% compared to Rp104,160
million in 2014. The Company also generated Net
Sales growth of 7.92% from Rp3,339,386 million in
2014 to Rp3,603,848 million in 2015. Cumulatively,
the Company’s total assets rose by 72.33% from
Rp1,863,381 million in 2014 to Rp3,211,235 million
in 2015.
14
Kilas Kinerja 20152015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioners and Board of Directors Report
Profil PerusahaanCompany Profile
PT KINO INDONESIA TBK
Pertumbuhan kinerja keuangan didukung oleh
beberapa langkah strategis diantaranya adalah dengan
mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia,
peluncuran berbagai inovasi produk baru, jaringan
distribusi yang lebih baik dan sebagainya.
Kami yakin bahwa prospek Perseroan ke depan akan
semakin berkembang. Kami berharap, kinerja positif
Perseroan ini akan memberikan nilai tambah bagi investor
dan para pemangku kepentingan lainnya.
Pandangan atas Prospek Usaha Perseroan
Prospek usaha telah disusun oleh Direksi sebagaimana
yang tertuang dalam Rencana Jangka Panjang Perseroan.
Secara garis besar, Dewan Komisaris berpandangan
bahwa prospek usaha tersebut sudah baik dan sangat
menjanjikan, selaras dengan arah dan tujuan perusahaan.
Hal ini didukung kondisi perekonomian nasional dan
perkembangan bisnis industri consumer goods yang
semakin kondusif pada beberapa tahun terakhir.
Pada tahun 2016 dunia usaha akan menghadapi
tantangan yang tidak jauh berbeda dibandingkan
dengan tahun sebelumnya, namun industri consumers
goods merupakan salah satu industri yang diharapkan
dapat bertahan hal ini dikarenakan adanya sejumlah
faktor yang menguntungkan seperti jumlah penduduk
yang mencapai 250 juta orang dan bertambahnya jumlah
kelas menengah, serta besarnya persentase usia produkif
yang menjadikan Perseroan semakin optimis menapaki
tahun-tahun selanjutnya.
Ke depannya, Perseroan bertekad mengembangkan
usaha dengan strategi pertumbuhan yang fokus menjadi
perusahaan consumer goods terkemuka di Indonesia.
Penerapan Tata Kelola Perusahaan
Dewan Komisaris telah memastikan penerapan prinsip-
prinsip tata kelola perusahaan yang baik dalam setiap
kegiatan usaha Perseroan pada seluruh tingkatan
atau jenjang organisasi. Dalam melaksanakan fungsi
pengawasan, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite
Audit serta Komite Nominasi dan Remunerasi.
The Company’s financial performance growth was
supported by a number of strategic steps, to name a few,
initial public offering at the Indonesia Stock Exchange,
the launch of various new product innovations, improved
distribution network, etc.
We believe that the Company’s business outlook would
continue to thrive in the future. Therefore, we hope that
the Company’s positive performance could deliver added
values to investors and other stakeholders.
View on the Company’s Business Outlook
The Board of Directors has outlined business outlook
pursuant to the Company’s Long-Term Plan. In general,
the Board of Commissioners believes that such business
outlook is already good and very promising, and in line
with the Company’s direction and goals. This outlook
is supported by the national economic condition and
business development of consumer goods industry that
gets more conducive in the past few years.
In 2016, business world will face challenges that are
broadly quite similar with last year. However, consumer
goods is one of the industries that is expected to survive,
as there are several advantageous factors for the industry,
such as the country’s total population that reaches 250
million of lives, the growing number of middle class
group, and large proportion of people in productive
age. All of this further fuels the Company’s optimism to
welcome the coming years.
In the future, the Company is determined to develop its
business with a growth strategy that focuses on the goal
of becoming the leading consumer goods company in
Indonesia.
Implementation of Corporate Governance
The Board of Commissioners has ensured the
implementation of good corporate governance principles
in every business activity of the Company at all levels of
the organization. To perform its monitoring function,
the Board of Commissioners is supported by Audit
Committee as well as Nomination and Remuneration
Committee.
15
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Disscusion and Analysis
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT KINO INDONESIA TBK
Dewan Komisaris memandang bahwa penerapan tata kelola
perusahaan yang baik bukan hanya sekedar penekanan kepada
pentingnya aspek kepatuhan terhadap berbagai perundang-
undangan dan peraturan yang berlaku, tetapi juga sebagai suatu
bentuk kesadaran Perseroan untuk senantiasa menerapkan tata
kelola dan pedoman etika bisnis yang baik. Jika hal ini sudah
berhasil dicapai, tentu saja penerapan tata kelola perusahaan
yang baik akan mampu mendorong peningkatan kinerja
Perseroan secara keseluruhan.
Penilaian atas Kinerja Komite-Komite yang
berada di bawah Dewan Komisaris
Dewan Komisaris menilai bahwa Komite Audit serta Komite
Nominasi dan Remunerasi telah menjalankan tugas dan tanggung
jawabnya dengan baik dalam membantu tugas dan tanggung
jawab Dewan Komisaris.
Sepanjang 2015, Komite yang membantu Dewan Komisaris
dalam melakukan pengawasan telah menunjukkan kinerja
yang baik dan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan
Perseroan. Selain melalui implementasi program kerja yang tepat,
fungsi masing-masing komite juga senantiasa ditingkatkan guna
mendukung tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris. Dewan
Komisaris senantiasa mendorong penerapan standar tata kelola
yang baik secara menyeluruh di semua aspek kegiatan Perseroan.
Perubahan komposisi Dewan Komisaris
Pada tahun 2015 telah terjadi perubahan komposisi Dewan
Komisaris, yaitu Para Pemegang Saham berdasarkan keputusannya
tanggal 29 Juni 2015 telah memberhentikan dengan hormat
seluruh anggota Dewan Komisaris yang lama dengan memberi
pembebasan dan pelunasan (acquit et de charge) dan seketika
itu juga mengangkat Bapak Alfonso Djakaria Rahardja sebagai
Komisaris Utama sekaligus sebagai Komisaris Independen,
mengangkat kembali Bapak Adjie Rustam Ramdja sebagai
Komisaris, serta mengangkat Bapak Susanto Setiono sebagai
Komisaris Independen, sehingga susunan Dewan Komisaris
Perseroan menjadi sebagai berikut:
Alfonso Djakaria Rahardja :Presiden Komisaris
(Komisaris Independen)
Adjie Rustam Ramdja :Komisaris
Susanto Setiono :Komisaris Independen
The Board of Commissioners regards the application of good
corporate governance as an activity that goes beyond stressing
the importance of compliance with the laws and regulations
in force. It is an awareness of the Company to continuously
implement good management and business ethics guidelines.
When this paradigm comes into action, the implementation of
good corporate governance will surely help boost the Company’s
overall performance.
Assessment on Performance of Committees
under the Board of Commissioners
The Board of Commissioners assesses that both Audit Committee
and Nomination and Remuneration Committee have properly
conducted their tasks and responsibilities in supporting the duties
and responsibilities of the Board of Commissioners.
Over the course of 2015, the Committees that support the
Board of Commissioners have shown an excellent performance
and given contribution to the Company’s growth. Other than
by implementing effective work program, the functions of
each committee are also continuously enhanced to assist the
Board of Commissioners in doing its job and responsibilities.
The Board of Commissioners continues to encourage thorough
implementation of good corporate governance in all aspects of
the Company’s activities.
Changes in the composition of Board of
Commissioners
In 2015, the Board of Commissioners’ composition changed as the
Shareholders, on June 29, 2015, resolved to respectfully dismiss
all members of the Board of Commissioners by providing them
full release and discharge (acquit et de charge). At the same time,
the Shareholders also appointed Mr. Alfonso Djakaria Rahardja
as President Commissioner and Independent Commissioner,
reappoint Mr. Adjie Rustam Ramdja as Commissioner, and
appointed Mr. Susanto Setiono as Independent Commissioner.
Thus, the current composition of the Board of Commissioners is
as follows:
Alfonso Djakaria Rahardja : President Commissioner
(Independent Commissioner)
Adjie Rustam Ramdja : Commissioner
Susanto Setiono : Independent Commissioner
16
Kilas Kinerja 20152015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioners and Board of Directors Report
Profil PerusahaanCompany Profile
PT KINO INDONESIA TBK
Susunan baru Dewan Komisaris diharapkan akan semakin
memperkuat jajaran Dewan Komisaris Perseroan dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan sebaik-
baiknya.
Apresiasi
Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih kepada seluruh
pemangku kepentingan yang terus memberikan dukungan
kepada Perseroan untuk tumbuh dan berkembang menjadi
salah satu Perusahaan consumer goods terkemuka di tanah air.
Kepada seluruh karyawan Perseroan, khususnya Direksi kami
sangat menghargai kerja keras dan dedikasinya. Kami berpesan
kepada seluruh karyawan untuk terus bekerja dengan sepenuh
hati. Apresiasi yang sangat tinggi kami sampaikan kepada
seluruh pelanggan atas kepercayaannya kepada Perseroan
dan terima kasih untuk terus menggunakan produk-produk
Perseroan. Perseroan akan terus melakukan berbagai perbaikan,
menciptakan inovasi dan memberikan solusi untuk selalu
memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan.
The new composition of the Board of Commissioners is expected
to solidify the Company’s Board of Commissioners in performing
its duties and responsibilities to the best of its ability.
Appreciation
The Board of Commissioners would like to thank all stakeholders
who continuously support the Company to grow and develop
to become one of the leading consumer goods company in the
country. We also extend our appreciation to the employees,
particularly the Board of Directors, for their hard work and
dedication. We encourage all our employees to keep on
working wholeheartedly. Our highest appreciation is extended
to the customers for their trust to the Company and for using
our products. The Company will strive to make improvements,
innovations, and solutions that can always meet the needs and
satisfaction of the customers.
Atas nama Dewan Komisaris
On Behalf of the Board of Commissioners
ALFONSO DJAKARIA RAHARDJA
Presiden Komisaris (Komisaris Independen)
President Commissioner (Independent Commissioner)
17
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Disscusion and Analysis
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT KINO INDONESIA TBK
ALFONSO DJAKARIA RAHARDJA
Presiden Komisaris (Komisaris Independen) /
President Commissioner (Independent Commissioner)
ADJIE RUSTAM RAMDJA
Komisaris / Commissioner
SUSANTO SETIONO
Komisaris Independen /
Independent Commissioner
18
Kilas Kinerja 20152015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioners and Board of Directors Report
Profil PerusahaanCompany Profile
PT KINO INDONESIA TBK
Kilas Kinerja 2015Flashback Performance 2015
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioners and Board of Directors Report
Profil PerusahaanCompany Profile
18 PT KINO INDONESIA TBK
Sepanjang tahun 2015, Perseroan telah
berhasil meraih laba bersih sebesar
Rp263,03 miliar meningkat 152,53%
dibandingkan dengan tahun 2014
sebesar Rp104,16 miliar
In 2015, the Company successfully
recorded net income of Rp263.03
billion, which grew 152.53% compared
to Rp104.16 billion in 2014.
HARRY SANUSIPresiden Direktur
President Director
19
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Disscusion and Analysis
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT KINO INDONESIA TBK
Laporan Direksi Board of Directors Report
Para Pemangku Kepentingan yang Terhormat,
Kami bersyukur Perseroan telah berhasil melalui tahun 2015
dengan baik. Walaupun pertumbuhan ekonomi Indonesia pada
tahun 2015 melambat, Perseroan telah berhasil mencapai kinerja
yang positif. Selama tahun 2015, kami berupaya terus memperkuat
serta fokus pada peningkatan pendapatan Perseroan sehingga
mampu memberikan stabilitas bagi keberlanjutan Perseroan.
Pada kesempatan ini kami menyampaikan hasil kinerja Perseroan
tahun buku 2015, yang meliputi seluruh aspek finansial dan
operasional sebagai tanggung jawab Direksi kepada para
pemegang saham.
PANDANGAN PEREKONOMIAN INDONESIA
Di tahun 2015, pertumbuhan ekonomi dunia berlangsung
lambat. Ekonomi Amerika Serikat masih tertahan seiring dengan
konsumsi yang masih lemah, perbaikan sektor perumahan yang
melambat dan sektor manufaktur yang masih terkontraksi. Di lain
pihak, Bank Sentral Eropa (ECB) masih melanjutkan kebijakan
Quantitative Easing (QE) sejalan dengan pertumbuhan ekonomi
dan inflasi Eropa yang masih rendah. Demikian pula Bank Sentral
Jepang yang mulai menerapkan kebijakan suku bunga negatif.
Di sisi lain, perekonomian Tiongkok terus melambat akibat
masih lemahnya sektor manufaktur dan investasi. Sementara itu,
di pasar komoditas harga minyak dunia terus menurun akibat
meningkatnya penawaran dan melemahnya permintaan.
Sementara itu di Indonesia, pertumbuhan ekonomi pada tahun
2015 tumbuh 4,79%, melambat jika dibandingkan dengan tahun
sebelumnya, yaitu 5,02%. Pertumbuhan ekonomi Indonesia
gagal memenuhi target awal tahun yang dicanangkan oleh
Bank Indonesia, yaitu sebesar 5,4% – 5,8%. Nilai tukar Rupiah
terhadap Dolar AS sepanjang tahun 2015 jatuh ke Rp13.795
(Kurs tengah BI), sebaliknya neraca perdagangan Indonesia
menunjukkan perbaikan yang cukup signifikan, hal ini terbukti
dengan keberhasilan Indonesia mencatatkan surplus sebesar 7,5
miliar Dolar AS, setelah mengalami defisit sejak tahun 2012.
Pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan semakin
baik dan akan terus berlanjut di tahun 2016. Hal ini dikarenakan
sepanjang tahun 2015, pemerintah telah meluncurkan paket
kebijakan ekonomi dari tahap I hingga VIII. Peluncuran paket
kebijakan ekonomi ini sebagai jawaban atas perlambatan
ekonomi global yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi
Dear Distinguished Stakeholders,
We are grateful that the Company managed to get through the
year of 2015 and able to achieve positive performance despite
Indonesia’s sluggish economic growth in 2015. Throughout the
year, we strived to continuously strengthen the Company and
focus on increasing revenues, thus providing stability to sustain
the Company.
On this occasion, we would like to present the Company’s
performance during 2015 fiscal year, which includes financial
and operational aspects, as the Board of Directors’ responsibility
to the shareholders.
VIEWS ON INDONESIA’S ECONOMY
Global economic growth slowed down in 2015. The United
States’ economy was hampered as consumption rate declined,
residential sector weakened, and manufacturing industry
remained contracted. On the other hand, the European Central
the slack growth of Europe’s economy and low inflation rate.
Likewise, Japan’s Central Bank also began to adopt negative
interest rate policy, and speaking about China, the country’s
economy continued to decline due to weak manufacturing and
investment sectors. Meanwhile, global oil prices in commodity
market continued to fall because of rising supply and low
demands.
Domestically in Indonesia, economic growth in 2015 was 4.79%,
which decreased from 5.02% last year. The country’s economic
growth failed to meet the initial target determined by Bank
Indonesia at the range of 5.4% - 5.8%. Throughout the year,
Rupiah exchange rate against US Dollar depreciated to Rp13,795
(BI middle Rate), while the country’s trade balance showed quite
a significant improvement. This was evidenced in Indonesia’s
accomplishment in recording a surplus of 7.5 billion US Dollar
after experiencing a deficit since 2012.
The Government estimates that the country’s economic growth
will continue to improve until 2016. This is because during 2015,
the government has launched an economic policy package from
phase I until VIII. The launch of economic policy package was
a response of the global economic slowdown that affected
Indonesia’s eocnomy. The forecasted growth of the country’s
20
Kilas Kinerja 20152015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioners and Board of Directors Report
Profil PerusahaanCompany Profile
PT KINO INDONESIA TBK
Indonesia. Proyeksi pertumbuhan ekonomi didukung oleh
peningkatan belanja pemerintah, khususnya terkait realisasi
proyek-proyek infrastruktur, pemangkasan proses perizinan
investasi, serta insentif untuk mendorong daya saing industri.
KEBIJAKAN STRATEGIS DAN KINERJA
Dalam sebuah perusahaan, kebijakan strategis memegang
peranan penting dalam pelaksanaan proses pembuatan
keputusan untuk menentukan tujuan dan cara terbaik guna
mencapai tujuannya. Oleh karena itu, Perseroan senantiasa
mencermati setiap perubahan kondisi lingkungan bisnis yang
terjadi, baik yang bersifat eksternal maupun internal, guna
mencapai sasaran bisnis dan tujuan Perseroan.
Tepat pada tanggal 11 Desember 2015 di Jakarta, Perseroan
resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia. Dana
hasil penawaran umum sebesar 27% akan digunakan untuk
pembelian/akuisisi merek dan/atau pembelian/akuisisi aset dan/
atau pembelian/akuisisi/penyertaan modal pada perusahaan
di industri sejenis untuk mendukung pertumbuhan inorganik
Perseroan, sebesar 50% akan digunakan untuk belanja modal
dalam rangka mendukung pertumbuhan organik Perseroan,
dan sisanya sebesar 23% akan digunakan untuk modal kerja.
Menjadi perusahaan terbuka merupakan kebijakan strategis
Perseroan dalam rangka meningkatkan citra dan nilai Perseroan,
meningkatkan likuiditas, transparansi dan tata kelola yang baik
serta yang paling utama adalah peningkatan kemampuan going
concern Perseroan.
PENCAPAIAN KINERJA
Melalui berbagai penetapan dan penerapan berbagai kebijakan
strategis Perseroan tersebut, secara umum dapat kami sampaikan
bahwa hingga akhir periode 2015, kinerja Perseroan terus
bertumbuh dan meningkat secara berkelanjutan. Sepanjang tahun
2015, Perseroan telah berhasil meraih laba bersih Rp263.031 juta,
meningkat 152,53% dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar
Rp104.160 juta. Perseroan juga mencatatkan pertumbuhan pada
Penjualan Bersih sebesar 7,92% dari Rp3.339.386 juta pada 2014
menjadi Rp3.603.848 juta pada 2015. Secara kumulatif, total
aset Perseroan meningkat sebanyak 72,33% dari Rp1.863.381
juta pada 2014 menjadi Rp3.211.235 juta pada 2015.
Pencapaian kinerja Perseroan menunjukkan tingginya
kepercayaan pelanggan akan kualitas produk Perseroan.
Perseroan akan berupaya keras menjaga kepercayaan tersebut
dan meningkatkan kompetensi seluruh karyawan dalam
pengembangan usaha dan pemenuhan kebutuhan pelanggan
dengan produk yang berkualitas.
economy is supported by the increase in the government’s
spending, especially which relates to the realization of
infrastructure projects, reduction of investment permit process,
and an increase in incentive to push competitiveness of the
industry.
STRATEGIC POLICIES AND PERFORMANCE
In a company, strategic policy holds an important role in the
decision-making process that aims to determine the goal and
the best way to achieve it. Therefore, the Company continues
to carefully observe any changes in business environment, be it
internal or external, in order to attain the Company’s business
and objective.
On December 11, 2015 in Jakarta, the Company officially listed
its shares on Indonesia Stock Exchange. 27% of proceeds from
public offering will be used to purchase/acquire brand and/or
purchase/acquire assets and/or purchase/acquire/invest its capital
in a similar company to support the Company’s inorganic growth.
50% of the fund will be used for capital expenditure to support the
Company’s organic growth. Meanwhile, the remaining 23% will
be used for working capital. To become a public company is one
of the Company’s strategic policies in increasing the Company’s
reputation and values, improving liquidity, transparency, and
good corporate governance, but most importantly, enhancing
going concern of the Company.
PERFORMANCE ACHIEVEMENT
Through various determination and implementation of the
Company’s strategic policies, we can say that until the end of
2015, the Company’s overall performance continued to grow
and develop sustainably. Over the course of 2015, the Company
successfully recorded net income of Rp263.031 billion, which
grew 152.53% compared to Rp104.16 billion in 2014. The
Company also posted a growth in Net Sales of 7.92% from
Rp3,339,386 million in 2014 to Rp3,603,848 million in 2015.
Cumulatively, the Company’s total assets increased by 72.33%
from Rp1,863,381 million in 2014 to Rp3,211,235 million in
2015.
The Company’s performance achievement reflected high trust of
customers in the Company’s product quality. The Company will
work hard to maintain the trust and increase the competency of
all employees in developing the business and fulfilling customers’
need with quality product.
21
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Disscusion and Analysis
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT KINO INDONESIA TBK
Presiden Direktur / President Director Direktur / Director
TJIANG LIKSON CHANDRA
Wakil Presiden Direktur / Vice President Director
ALEX KURNIAWAN
Direktur Independen / Independent Director
Direktur / Director
22
Kilas Kinerja 20152015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioners and Board of Directors Report
Profil PerusahaanCompany Profile
PT KINO INDONESIA TBK
PROSPEK USAHA 2016
Pertumbuhan pendapatan kelas menengah dan peningkatan
populasi usia muda di Indonesia akan terus mendorong
pertumbuhan industri barang konsumsi ke depannya seiring
dengan peningkatan daya beli serta pengenalan ragam
produk yang lebih luas. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang
diproyeksikan akan semakin membaik pada tahun 2016 akan
mendorong berkembangnya kelas menengah dengan daya beli
yang semakin besar.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan akan semakin
membaik pada tahun 2016 dengan kebijakan moneter
ekspansioner yang dilakukan oleh Bank Indonesia dan paket-
paket kebijakan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah
PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG
BAIK (GOOD CORPORATE GOVERNANCE/GCG)
Perseroan meyakini bahwa pencapaian kinerja yang baik dapat
terus dipertahankan secara berkelanjutan, jika Perseroan dapat
melaksanakan prinsip-prinsip GCG secara konsisten dengan
baik dan benar. Oleh karena itu bagi Perseroan, implementasi
GCG bukan hanya kewajiban, namun sudah merupakan sebuah
keniscayaan untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas
pengelolaan Perseroan kepada publik. Pengembangan GCG
yang selaras dengan best practices secara berkesinambungan
tidak hanya dapat memberikan perlindungan yang memadai dan
perlakuan yang adil kepada para Pemegang Saham, pengelola,
dan pemangku kepentingan lainnya, namun lebih dari itu,
mendorong perusahaan untuk menciptakan nilai bagi Pemegang
Saham (shareholder value) secara maksimal.
Perseroan senantiasa memperhatikan dan mematuhi prinsip-
prinsip GCG sebagaimana diatur dalam oleh BEI dan OJK.
Terkait dengan penerapan prinsip-prinsip GCG dalam kegiatan
usaha Perseroan, sesuai dengan Peraturan BEI No. I-A dan Surat
Edaran OJK No. 32/SEOJK.04/2015 tentang Pedoman Tata
Kelola Perusahaan Terbuka, Perseroan telah memiliki alat-alat
kelengkapan seperti Komisaris Independen, Direktur Independen,
Sekretaris Perusahaan dan Komite Audit. Perseroan juga telah
memiliki Unit Audit Internal yang berfungsi untuk melakukan
pengawasan atas implementasi dari kebijakan yang telah
ditetapkan oleh manajemen Perseroan serta telah membentuk
Komite Nominasi dan Remunerasi yang bertugas untuk mengkaji
dan merekomendasikan susunan Dewan Komisaris dan Direksi
Perseroan serta sistem remunerasi yang kompetitif.
2016 BUSINESS OUTLOOK
The growth of middle class income and young population in
Indonesia will continue to drive consumer goods industry in
the future in line with the increasing purchasing power and
introduction of a more extensive product variants. The country’s
economic growth is estimated to improve in 2016 and will
encourage the growth of middle class population and increased
purchasing power.
Indonesia’s economic growth is projected to increase in 2016
with Bank Indonesia’s expansionary monetary policy in 2015 and
the Government’s implementation of economic policy packages.
IMPLEMENTATION OF GOOD CORPORATE
GOVERNANCE
The Company believes good achievement can be continuously
maintained if the Company is able to consistently implement
GCG principles properly and appropriately. Therefore, for the
Company, GCG is implemented not only to fulfill the Company’s
obligation, but also as a necessity to maintain the transparency
and accountability of the Company’s management to the public.
Continuous GCG development that is in line with best practices
not only can provide adequate protection and fair treatment to
all Shareholders, management, and other stakeholders. Beyond
that, it will also encourage the Company to optimally create
shareholder value.
The Company continues to consider and comply with GCG
principles as regulated by IDX and OJK. In connection with the
implementation of GCG principles in the Company’s business
activities, pursuant to IDX Regulation No. I-A and Circular Letter
of OJK No. 32/SEOJK.04/2015 on Code of Corporate Governance
of Public Companies, the Company has GCG corporate organs in
place, namely Independent Commissioner, Independent Director,
Corporate Secretary, and Audit Committee. The Company is also
equipped with an Internal Audit Unit that has duty to oversee
the implementation of policies established by the Company’s
management. The Company has also established a Nomination
and Remuneration Committee that is in charge of reviewing
and recommending the composition of the Company’s Board
of Commissioners and Board of Directors, as well as competitive
remuneration system.
23
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Disscusion and Analysis
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT KINO INDONESIA TBK
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERSEROAN
Perseroan yakin bahwa tanggung jawab sosial Perseroan (CSR)
merupakan bagian yang penting dalam kegiatan usaha Perseroan.
Kesadaran atas pentingnya CSR dilandasi oleh pemikiran bahwa
Perseroan tidak hanya mempunyai kewajiban ekonomi dan
legal kepada para pemegang saham (shareholders), tetapi juga
kewajiban terhadap seluruh pihak-pihak lain yang berkepentingan
(stakeholders). Tanggung jawab Perseroan harus berpijak pada
triple bottom lines yaitu tanggung jawab perusahaan pada aspek
sosial, lingkungan, dan keuangan. Perseroan telah terlibat dalam
berbagai macam program dan aktivitas sebagai bagian dari usaha
Perseroan untuk memenuhi tanggung jawab sosial Perseroan
kepada masyarakat.
Sepanjang tahun 2015, Perseroan telah terlibat dalam berbagai
macam program dan aktivitas sebagai bagian dari usaha
Perseroan untuk memenuhi tanggung jawab sosial kepada
masyarakat. Kegiatan tanggung jawab sosial yang telah
dilakukan oleh Perseroan antara lain: pembangunan Musholla
dan Masjid, pembagian perlengkapan sekolah, pemberian
hewan kurban, pengobatan gratis, donor darah, pengadaan
air bersih, penanaman pohon, sosialisasi HIV/AIDS dan aktivitas
pemeliharaan lingkungan hidup lainnya. Di samping itu sebagai
tanggung jawab terhadap lingkungan, Perseroan berkomitmen
untuk menjaga lingkungan hidup dan patuh pada berbagai
macam peraturan perundang-undangan di bidang lingkungan
hidup. Perseroan juga telah mendapatkan Penghargaan Peringkat
“Biru” dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan
dalam pengelolaan lingkungan hidup yang dianugerahkan oleh
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk periode
2014-2015.
PERUBAHAN KOMPOSISI DIREKSI
Pada tahun 2015 telah terjadi perubahan komposisi Direksi,
yaitu Para Pemegang Saham berdasarkan keputusannya tanggal
29 Juni 2015 telah memberhentikan dengan hormat seluruh
anggota Direksi yang lama dengan memberi pembebasan dan
pelunasan (acquit et decharge) dan seketika itu juga mengangkat
kembali Bapak Harry Sanusi dan Bapak Tjiang Likson Chandra
sebagai Presiden Direktur dan Wakil Presiden Direktur, kemudian
mengangkat Bapak Alex Kurniawan sebagai Direktur Independen,
serta mengangkat Bapak Peter Chayson dan Bapak Rody Teo
masing-masing sebagai Direktur, sehingga susunan Direksi
Perseroan menjadi sebagai berikut:
Presiden Direktur : Harry Sanusi
Wakil Presiden Direktur : Tjiang Likson Chandra
Direktur : Peter Chayson
Direktur : Rody Teo
Direktur Independen : Alex Kurniawan
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
The Company believes that corporate social responsibility
(CSR) is an important part in the Company’s business activities.
The Company’s strong awareness of the importance of CSR
is based on a belief that the Company not only has economic
and legal responsibility to the shareholders, but also to all other
stakeholders. The Company’s implementation of responsibility
must refer to triple bottom lines, i.e. corporate responsibility
in social, environmental and financial aspects. The Company
has involved in various kinds of programs and activities as part
of the Company’s business in fulfilling the Company’s social
responsibility to the community.
Throughout 2015, the Company has participated in a wide range
of programs and activities as part of the Company’s efforts to meet
its social responsibility to the community. Social responsibility
activities conducted by the Company are: development of
Mosques, distribution of school supplies, donation of qurban
cattles, blood donation, clean water procurement, tree planting,
socialization of HIV/AIDS and other environmental preservation
activities. In addition, as a responsibility to the environment,
the Company is committed to maintaining environment and
complying with various laws and regulations in the environment.
The Company also received “Blue” predicate in the Assessment
Program of Company Performance Rank in the environmental
management conferred by the Ministry of Environment and
Forestry for 2014-2015 period.
CHANGES IN THE COMPOSITION OF BOARD OF
DIRECTORS
In 2015, the Board of Directors’ composition changed as the
Shareholders, on June 29, 2015, resolved to respectfully dismiss
all members of the Board of Directors by providing them full
release and discharge (acquit et de charge). At the same time,
the Shareholders also reappointed Mr. Harry Sanusi and Mr.
Tjiang Likson Chandra as President Director and Vice President
Director. The Shareholders also appointed Mr. Alex Kurniawan as
Independent Director, and appointed Mr. Peter Chayson and Mr.
Rody Teo respectively as Directors. Thus, the current composition
of the Board of Directors is as follows:
President Director : Harry Sanusi
Vice President Director : Tjiang Likson Chandra
Director : Peter Chayson
Director : Rody Teo
Independent Director : Alex Kurniawan
24
Kilas Kinerja 20152015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioners and Board of Directors Report
Profil PerusahaanCompany Profile
PT KINO INDONESIA TBK
Susunan baru Direksi tersebut diharapkan akan semakin
memperkuat jajaran Direksi Perseroan dalam melaksanakan
tugas dan tanggung jawab dengan sebaik-baiknya.
APRESIASI
Atas nama Direksi dan seluruh jajaran Direksi mengucapkan rasa
terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Dewan
Komisaris atas segala pengarahan yang diberikan kepada Direksi.
Tidak lupa saya menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan
yang tinggi kepada para karyawan dan seluruh jajaran manajemen
atas kerja keras dan ketulusan yang mendukung usaha Perseroan
untuk menjadi salah satu korporasi terkemuka yang bermartabat.
Kami juga menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya
kepada pelanggan, mitra kerja, serta masyarakat luas atas segala
dukungan dan kepercayaan yang diberikan kepada Perseroan
selama ini. Saya percaya, bahwa dengan kesatuan hati dan
pikiran seluruh pemangku kepentingan, Perseroan akan dapat
terus meraih prestasi gemilang pada masa mendatang.
The new composition of the Board of Directors is expected to
solidify the Company’s Board of Directors in performing its duties
and responsibilities to the best of its ability.
Appreciation
On behalf of the Board of Directors, I would like to highly
appreciate and thank the Board of Commissioners for the
direction given to the Board of Directors. We also do not forget
to express our deep gratitude to the employees and management
for the hard work and sincerity in supporting the Company’s
business to become a respectful and leading corporation. We
also want to deeply thank the customers, business partners, and
the public in general for the support and trust in the Company
for all this while. I believe that with this shared vision and spirit
with all the stakeholders, the Company can continuously achieve
an outstanding achievement in the future.
Atas nama Direksi
On behalf of the Board of Directors
Presiden Direktur
President Director
25
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Disscusion and Analysis
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT KINO INDONESIA TBK
Profil PerusahaanCompany Profile
26
Kilas Kinerja 20152015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioners and Board of Directors Report
Profil PerusahaanCompany Profile
PT KINO INDONESIA TBK
Perusahaan / Company PT Kino Indonesia Tbk
Alamat Kantor Pusat /
Head Office Address
Jl. Cibolerang 203 Kav.03,
Margasukan, Babakan Ciparay,
Kota Bandung 40225
Kantor Korespondensi /
Correspondence Address
Gedung Datascrip Lantai 9
Jl. Selaparang Blok B15 Kav 9
Komplek Kemayoran
Jakarta 10610
Telepon / Phone Numbers (+6221) 654 5422
Faksimili / Facsimile (+6221) 654 6780
Surel / E-mail [email protected]
Situs Resmi / Official Website www.kino.co.id
Tanggal Pendirian
Perusahaan / Date of
Establishment
8 Februari 1999 / February 8, 1999
Dasar Hukum / Legal Basis 1. Akta pendirian No. 3 tanggal 8 Februari 1999, yang dibuat di hadapan Hadi Winata, S.H., Notaris
di Sukabumi, yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman (sekarang menjadi
Menkumham) melalui Surat Keputusannya No. C-7429HT.01.01-TH.99 tanggal 20 April 1999.
2. Akta perubahan anggaran dasar dalam rangka penawaran umum saham perdana No. 46 tanggal
14 Juli 2015, yang dibuat di hadapan Jose Dima Satria, S.H., M.Kn, Notaris di Jakarta, yang
telah mendapat pengesahan dari Menkumham melalui Surat Keputusannya No. AHU-0939480.
AH.01.02.TAHUN 2015 tanggal 15 Juli 2015.
1. Deed of establishment No. 3, dated February 8, 1999, prepared before Hadi Winata, S.H., Notary
in Sukabumi, ratified by the Minister of Justice (now Minister of Justice and Human Rights) through
Decree No. C-7429HT.01.01-TH99 dated April 20, 1999.
2. Deed of articles of association amendment for initial public offering No. 46 dated July 14, 2015,
prepared before Jose Dima Satria, S.H., M.Kn, Notary in Jakarta, ratified by the Minister of Justice
and Human Rights through Decree No. AHU-0939480.AH.01.02.TAHUN 2015 dated July 15,
2015.
Modal Dasar /
Authorized CapitalRp480.000.000.000
Modal Disetor /
Issued CapitalRp142.857.150.000
Jumlah Karyawan /
Total Employees6.137
Kegiatan Usaha
(berdasarkan Anggaran
Dasar) / Business Activities
(based on Articles of
Association)
Industry Trading
Transportation Distribution
Warehouse Services
Identitas Perusahaan Company Identity
27
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Disscusion and Analysis
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT KINO INDONESIA TBK
Sekilas Tentang Perseroan Company in Brief
Grup Kino didirikan pada tahun 1991 dan memulai usahanya
dengan perusahaan distribusi kecil, yaitu DLS. Pada tahun 1997
Perseroan meluncurkan produk pertamanya, yaitu “Kino Candy”
(yang diproduksi oleh KSI). KSI memproduksi produk-produk
confectionery seperti permen dan makanan ringan, dan produk
minuman bubuk.
Bisnis pemeliharaan dan perawatan tubuh dimulai dengan
peluncuran produk “Ovale” melalui KEK (yang sekarang
bernama PT Kino Indonesia Tbk.) pada tahun 2000, yang saat
ini memproduksi produk pemeliharaan dan perawatan tubuh,
minuman dan farmasi. Bisnis pemeliharaan dan perawatan
tubuh Perseroan saat ini merupakan segmen terbesar dari empat
segmen yang dimiliki Perseroan. Produk utama yang diproduksi
segmen pemeliharaan dan perawatan tubuh yaitu “Ellips” dan
“Ovale” yang telah sukses mempertahankan posisinya sebagai
merek terbaik pada 2015 Consumer Choice Top Brand Awards.
Pada tahun 2003, Perseroan meluncurkan “Sleek” mengawali
masuknya ke pasar perawatan bayi dan perawatan rumah
tangga, yang telah berkembang selama 12 tahun terakhir
dengan memproduksi beragam produk perawatan bayi dan
rumah tangga.
Bisnis minuman Perseroan berkembang secara signifikan dimana
pada tahun 2012 dan 2011 Perseroan berhasil mendapatkan dua
lisensi produksi dari Tampico Beverages Inc., Amerika Serikat dan
Wen Ken Drug Co. (Pte.) Ltd. untuk memproduksi dan menjual
minuman jus “Tampico” dan minuman penyegar “Cap Kaki
Tiga”.
Kino Group was established in 1991 and started its business as
a small distribution company named DLS. In 1997, the Company
launched its first product, “Kino Candy” (produced by KSI). KSI
produced confectionery products such as candies and snacks, as
well as powdered beverages.
The Company’s personal care business started with the launching
of “Ovale” product through KEK (now PT Kino Indonesia Tbk.)
in 2000, which currently produces personal care, beverage and
pharmaceutical products. Currently, the Company’s personal care
business is the largest segment of the four business segments
the Company has. “Ellips” and “Ovale” are the main products
released by personal care segment that successfully maintain
their position as the best brands in 2015 Consumer Choice at
Top Brand Awards. In 2003, the Company launched “Sleek” as it
entered into baby care and household market. The Company has
been developing within the last 12 years by producing 13 types
of baby care and household products.
The Company’s beverage business has significantly developed
whereby in 2012 and 2011, the Company acquired two
production licenses, namely from Tampico Beverages Inc.,
USA and Wen Ken Drug Co. (Pte.) Ltd. to produce and market
“Tampico” juice beverage and “Cap Kaki Tiga” cooling water.
28
Kilas Kinerja 20152015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioners and Board of Directors Report
Profil PerusahaanCompany Profile
PT KINO INDONESIA TBK
Pada tahun 2013, bisnis makanan Perseroan diperluas dengan
mendirikan Joint Venture MKI dengan Harris Sanusi dan
perusahaan Jepang, Morinaga. MKI saat ini memproduksi berbagai
produk confectionary, makanan ringan dan minuman bubuk
yang sebelumnya diproduksi oleh KSI dan telah meluncurkan
produk dengan merek Morinaga pertamanya pada semester
II 2015 dengan nama produk ChocoFun. Perseroan memiliki
penyertaan sebesar 29,4% pada MKI, sedangkan distribusi
produk-produknya dilakukan melalui DLS yang merupakan
distributor tunggal. KSI berhenti memproduksi produk makanan
setelah Joint Venture tersebut didirikan, dan dibubarkan pada
tanggal 14 November 2013.
Saat ini, bisnis farmasi Perseroan masih dalam tahap awal
beroperasi dengan dua tipe produk, yaitu obat batuk herbal dan
balsem, yang keduanya menggunakan merek “Cap Kaki Tiga”.
Perseroan memperluas bisnisnya di regional Asia Tenggara
dengan pendirian KCM di Malaysia pada tahun 2003 dan KCP di
Filipina pada tahun 2004. Pada tahun 2013, Perseroan mendirikan
KVC di Vietnam dan KINTL di Singapura. Selanjutnya pada tahun
2014, KINTL menjadi perusahaan induk atas KCM, KCP dan
KVC. Sehubungan dengan penjualan di luar negeri, Perseroan
hanya memfokuskan pada penjualan produk pemeliharaan
dan perawatan tubuh. KCP memfokuskan distribusi beberapa
merek pemeliharaan dan perawatan tubuh yang terkemuka dan
meluncurkan merek pertamanya, yaitu “Ellips Cologne” pada
tahun 2004.
Per tanggal 31 Desember 2015, kebanyakan produk dan merek
Perseroan telah dikenal selama lebih dari 10 tahun, dengan
bauran produk yang terdiri dari 21 merek dan 684 SKU di pasar
dimana jumlah tersebut telah menunjukkan posisi Perseroan
yang terdepan di pasar.
In 2013, the Company expanded its food business by establishing
a Joint Venture under the name MKI between Harris Sanusi and
Japan’s company, Morinaga, a company from Japan. Currently,
MKI produces various confectionery products, snacks and
powder beverage previously produced by KSI. At the second
semester of 2015, KSI launched its first product under Morinaga
brand with the name ChocoFun. The Company owns 29.4% of
shares in MKI, products of which are distributed through DLS as
a sole distributor. KSI ceased to produce food products after the
establishment of the Joint Venture and was officially dissolved on
November 14, 2013.
Currently, the Company’s pharmaceutical business moves on the
basic stage of operation with two product types, herbal cough
syrup and balm; all of which are produced under “Cap Kaki Tiga”
brand.
The Company expanded its business in Southeast Asian region by
establishing KCM in Malaysia in 2003 and KCP in the Philippines
in 2004. In 2013, the Company established KVC in Vietnam, and
KINTL in Singapore. In 2014, KINTL became a parent company
for KCM, KCP and KVC. In connection with overseas sales the
Company solely focuses on the selling of personal care products.
KCP focused its distribution for leading personal care products
and launched its first brand, “Ellips Cologne” in 2004.
As of December 31, 2015, most of the Company’s products and
brands have been well-known for more than 10 years, with a
product mix consisting of 21 brands and 684 SKU in the market,
in which the number illustrated the Company’s leading position
in the market.
29
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Disscusion and Analysis
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT KINO INDONESIA TBK
Bidang UsahaLine of Business
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, maksud dan tujuan
usaha Perseroan adalah menjalankan usaha baik secara langsung
maupun tidak langsung melalui Entitas Anak dalam bidang
perindustrian, perdagangan, angkutan, distribusi, pergudangan
dan jasa. Saat ini, kegiatan usaha utama Perseroan adalah
menjalankan usaha dalam bidang industri produk konsumen
bermerek yang terintegrasi dengan kegiatan distribusi.
Saat ini, Perseroan memiliki 21 merek dengan 16 kategori produk
dimana beberapa diantaranya berhasil mendapatkan pengakuan
sebagai merek yang menjadi pilihan utama para konsumen, yaitu:
1. Produk perawatan tubuh meliputi Ellips dan Sasha (Perawatan
Rambut); B&B, Eskulin Kids dan Master Kids (Perawatan Anak-
Anak); Resik–V dan Absolute (Pembersih Daerah Kewanitaan);
Ovale (Perawatan Kulit); Eskulin (Pewangi Tubuh); Sleek
(Pembersih Peralatan Bayi) dan Master (Perawatan Pria).
2. Produk makanan meliputi Snackit (Makanan Ringan), Kino
Candy (Confectionery), Segar Sari dan Chocofun (Minuman
bubuk).
3. Produk minuman meliputi Cap Kaki Tiga (Minuman Penyegar),
Panther (Minuman Energi), Cap Panda (Minuman Herbal) dan
Tampico (Minuman Jus).
4. Produk farmasi meliputi Obat Batuk Madu Cap Kaki Tiga
(Obat Batuk Herbal), Balsem Cap Kaki Tiga (Balsem).
Pursuant to the Company’s Articles of Association, the Company’s
purposes and objectives are to carry out business, both directly
and indirectly, through its Subsidiaries in the field of indusry,
trading, transportation, distribution, warehouse and services.
Currently, the Company is engaged in the branded consumer
products field that is integrated with distribution as its main
business activities.
Currently, the Company has 21 brands with 16 product
categories, some of which have received acknowledgement as
customers’ first choice brands, namely:
1. Personal care products, including Ellips and Sasha (Hair
Care); B&B, Eskulin Kids and Master (Child Care); Resik-V
and Absolute (Feminine Hygiene); Ovale (Skin Care); Eskulin
(Fragrance); Sleek (Baby Tools Cleaner); Master (Skin Care for
Men).
2. Food products, including Snackit (Snack Food), Kino Candy
(Confectionery), and Segar Sari and Chocofun (Powdered
Drink)
3. Beverages, including Cap Kaki Tiga (Cooling Water),Panther
(Energy Drink), Cap Panda (Herbal Drink); Tempico (Juice
Drink).
4. Pharmaceutical products, including Obat Batuk Madu Cap
Kaki Tiga (Herbal Cough Syrup), Balsem Cap Kaki Tiga (Balm).
30
Kilas Kinerja 20152015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioners and Board of Directors Report
Profil PerusahaanCompany Profile
PT KINO INDONESIA TBK 30 PT KINKINO IO INDONDONDONDONDONDONDONDONDONESNESNESNESNESNESNESNESNESNESNESIA IA IA IA IA IA IA IA TBKTBKTBKTBKTBKTBKTBKTBKTBKTBKTBKTBKTBKTBKTBKTBKTBKTBKTBKTBKTBKTBKTBKTBKTBKTBKTBKTBKTBKTBK
Tonggak Sejarah Milestones
1991 1997 1999 2003 2004
DLS didirikan /
DLS was established
KSI didirikan untuk memproduksi permen,
makanan ringan dan minuman bubuk / KSI
was established to produce candies, snacks
and powdered beverages
KCM didirikan / KCM was
established.
KEK didirikan dan mulai memproduksi produk
perlengkapan mandi, produk pemeliharaan dan
perawatan tubuh, minuman dan farmasi / KEK was
established and began to produce bath and shower
products, personal care products, beverages and
pharmaceuticals.
KCP didirikan / KCP
was established.
31
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Disscusion and Analysis
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT KINO INDONESIA TBK 313131PT PT PT PT PT PT PT PT PT KINKINKINKINKINKINKINKINKINO IO IO INDONDONDONDONDONDONESNESIA TBKTBK
2011 2012 2013 2014 2015
KEK mendapatkan lisensi produksi dari
Tampico Beverages Inc. (Amerika Serikat).
/ KEK acquired production license from
Tampico Beverages Inc. (United States of
America).
KEK mengganti namanya menjadi PT Kino
Indonesia dan melakukan restrukturisasi
usaha / KEK changed its name to PT Kino
Indonesia and underwent a corporate
restructuring.
KEK mendapatkan lisensi
produksi dari Wen Ken Drug
Co. (Pte.) Ltd. (Singapura)
untuk memproduksi dan
menjual “Cap Kaki Tiga” di
Indonesia. / KEK acquired
production license from Wen
Ken Drug Co. (Pte.) Ltd.
(Singapore) to produce and
market “Cap Kaki Tiga” in
Indonesia.
PT. Kino Indonesia
resmi mencatatkan
saham perdana (Initial
Public Offering/
IPO) di Bursa Efek
Indonesia. / PT. Kino
Indonesia officially
listed its shares (Initial
Public Offering/IPO)
on Indonesia Stock
Exchange.
perjanjian joint venture
dengan Morinaga & Co.
Ltd. (Jepang).
on joint venture agreement
with Morinaga & Co. Ltd.
(Japan).
established
32
Kilas Kinerja 20152015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioners and Board of Directors Report
Profil PerusahaanCompany Profile
PT KINO INDONESIA TBK 3232 PT PT KINO INDONESNESIA IA IA IA IA IA IA IA TBKTBKTBKTBKTBKTBKTBKTBKTBK
Visi, Misi, Budaya dan Moto PerusahaanCompany Vision, Mission, Culture and Motto
Menjadi perusahaan
ternama di Indonesia
yang berlandaskan
ide & inovasi dan
terus bergerak untuk
menjadi perusahaan
yang mendunia
tanpa meninggalkan
nilai-nilai lokal
To be Indonesia’s
recognizable &
leading Corporation
of ideas and
innovation and strive
to become a global
company through a
glocal culture.
Memperluas
pasar melalui
pengembangan
produk yang
didorong oleh
semangat untuk
berinovasi
Expanding
the market
through the
development
of products
that are driven
by the spirit to
innovate.
VisiVision
MisiMission
33
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Disscusion and Analysis
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT KINO INDONESIA TBK 333333PT PT PT KINKINO INDONDONESNESIA IA TBKTBKTBKTBKTBKTBK
Budaya Culture
Moto
INNOVATE TODAY
34
Kilas Kinerja 20152015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioners and Board of Directors Report
Profil PerusahaanCompany Profile
PT KINO INDONESIA TBK
Struktur OrganisasiOrganizational Structure
Rapat Umum Pemegang Saham
General Meeting of Shareholders
Komite Nominasi dan Remunerasi
Nomination & Remuneration Committee
Alfonso Djakaria Rahardja
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Peter Chayson
Presiden Direktur
President Director
Harry Sanusi
Wakil Presiden Direktur
Vice President Director
Tjiang Likson Chandra
Komite Audit
Audit Committee
Susanto Setiono
Audit Internal
Internal Audit
Sumianty Lie
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Direktur Pemasaran
Marketing Director
Alex Kurniawan
Pemeliharaan dan
Perawatan Tubuh
Personal care
Pembelian
Purchasing
Banking &
Treasury
Minuman
BeveragePabrik
Factory
Konsolidasi dan
Pelaporan
Consolidation and
Reporting
Insight & Planning Supply ChainInternational
Business FA
Inovasi Produk
Product InnovationTeknologi Informasi
Information Technology
Corp. Finance &
Investor Relation
Corporate
MarcomSumber Daya Manusia
Human Resources
Asuransi dan
Hukum
Legal & Insurance
Production Planning
Inventory Control (PPIC)
Compliance &
Trademark
Direktur Operasional
Operations Director
Rody Teo
Direktur Keuangan
Finance Director
Peter Chayson
Alfonso Djakaria Rahardja Presiden Komisaris (Komisaris Independen) /
President Commissioner (Independent Commisioner)
Adjie Rustam Ramdja Komisaris / Commissioner
Susanto Setiono Komisaris Independen / Independent Commissioner
35
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Disscusion and Analysis
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT KINO INDONESIA TBK
ALFONSO DJAKARIA RAHARDJA
Presiden Komisaris
(Komisaris Independen) /
President Commissioner
(Independent Commissioner)
ADJIE RUSTAM RAMDJA
Komisaris /
Commissioner
Warga Negara Indonesia, 66 tahun.
Menjabat sebagai Presiden Komisaris
(Komisaris Independen) Perseroan sejak
tahun 2015. Memperoleh gelar Sarjana
Muda Kedokteran dari Universitas
Islam Sultan Agung, Semarang pada
tahun 1969. Sebelum bergabung
dengan Perseroan, beliau pernah
menjabat sebagai General Manager PT.
Sanghyang Perkasa (1987-1990). Beliau
lalu menjabat sebagai General Manager
PT. Golden Star (1990-1992), Direktur
Akuntansi PT. Inter Admark Dentsu
Indonesia (1992-2000), Managing
Director PT. Fortune Indonesia (2000-
2004). Beliau juga pernah menjabat
sebagai Direktur Business Development
Perseroan (2004-2014).
Indonesian Citizen, 66 years old. He
has been the President Commissioner
(Independent Commissioner) of the
Company since 2015. He was awarded
a Bachelor’s degree in Medicine from
Sultan Agung Islamic University,
Semarang, in 1969. Before joining the
Company, he served as General Manager
of PT. Sanghyang Perkasa (1987-1990).
He then served as General Manager of
PT. Golden Star (1990-1992), Director of
Accounting of PT. Inter Admark Dentsu
Indonesia (1992- 2000), and Managing
Director of PT. Fortune Indonesia (2000-
2004). In addition, he had served as
Business Development Director of the
Company (2004-2014).
Warga Negara Indonesia, 62 tahun.
Menjabat sebagai Komisaris Perseroan
sejak tahun 2012. Lulus dari Akademi
Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
bagian kepolisian pada tahun 1974,
Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian
(Angkatan 22) pada tahun 1985, Sekolah
Staf dan Pimpinan Polri (Angkatan 30)
pada tahun 1994, Sekolah Perwira
Tinggi Polri (Angkatan I) pada tahun
2000, dan Lembaga Ketahanan Nasional
Republik Indonesia (Angkatan 38)
pada tahun 2005. Sebelum bergabung
dengan Perseroan, beliau menjabat
sebagai Direktur Pembina Taruna dan
Latihan Akademi Kepolisian merangkap
Direktur Eksekutif Jakarta Centre
For Law Enforcement Cooperation,
Semarang (2006-2007), Kepala Biro
Kerjasama Operasi dan Latihan SDEOPS
Kapolri merangkap Direktur Eksekutif
Jakarta Centre For Law Enforcement
Cooperation, Semarang (2007-2008),
Kepala Kepolisian Daerah Riau (2009-
2010), Staf Ahli Kapolri (2010), dan
Widyaiswara Utama Sespimti Lemdikpol
(2011).
Indonesian Citizen, 62 years old. He
has been the Commissioner of the
Company since 2012. He graduated
from Military Academy of the Republic
of Indonesia, police department, in
1974, Academy of Police Science (Batch
22) in 1985, Police Staff and Leader
Academy (Batch 30) in 1994, Police
Senior Officer Academy (Batch I) in 2000
and the National Resilience Institute of
the Republic of Indonesia (Batch 38)
in 2005. Prior to joining the Company,
he concurrently served as Supervising
Director of Police Cadets and Academic
Training and Executive Director of
Jakarta Centre for Law Enforcement
Cooperation, Semarang (2006-2007),
Head of Operational Cooperation
Bureau and Police SDEOPS Training
and concurrently as Executive Director
of Jakarta Centre for Law Enforcement
Cooperation, Semarang (2007-2008),
Head of Police Department for Riau
Region (2009-2010), Expert Staff of
Indonesian National Police (2010), and
as Widyaiswara Utama Sespimti of Police
Education (2011).
36
Kilas Kinerja 20152015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioners and Board of Directors Report
Profil PerusahaanCompany Profile
PT KINO INDONESIA TBK
SUSANTO SETIONO
Komisaris Independen /
Independent Commissioner
HARRY SANUSI
Presiden Direktur /
President Director
Warga Negara Indonesia, 58 tahun.
Menjabat sebagai Komisaris Perseroan
sejak tahun 2015. Memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi dalam bidang
manajemen dari Universitas Atmajaya
pada tahun 1981 dan gelar Master of
Business Administration dalam bidang
manajemen dari Hull University, London,
Inggris pada tahun 1991. Sebelum
bergabung dengan Perseroan, beliau
pernah menjabat sebagai Wakil Presiden
Direktur PT. Gajah Surya Multi Finance
(1992), Area Manajer Jawa Timur dan
Bali PT. BDNI (1992-1994), General
Manager Jasa Kredit dan Pemasaran PT.
BDNI (1994-1997), Presiden Direktur
Bank Ganesha (1997-2010), Direktur
Bisnis Bank Ganesha (2010-2012), dan
Business Development General Manager
PT. Equity Finance Indonesia (2013-
2014).
Indonesian Citizen, 58 years old. He has
been the Commissioner of the Company
since 2015. He was awarded a Bachelor’s
degree in Economics from Atmajaya
University in 1981 and Master’s degree
in Business Administration from Hull
University, London, United Kingdom in
1991. Before joining the Company, he
served as Vice President Director of PT.
Gajah Surya Multi Finance (1992), Area
Manager for East Java and Bali of PT.
BDNI (1992-1994), General Manager
of Credit and Marketing Services at PT.
BDNI (1994-1997), President Director
of Bank Ganesha (1997-2010), Director
of Business of Bank Ganesha (2010-
2012), and General Manager of Business
Development of PT. Equity Finance
Indonesia (2013-2014).
Warga Negara Indonesia, 48 tahun.
Menjabat sebagai Presiden Direktur
Perseroan sejak tahun 1999. Memperoleh
gelar Sarjana Farmasi dari Universitas
Pancasila, Jakarta pada tahun 1991.
Beliau adalah pendiri Perseroan. Saat ini
beliau juga menjabat sebagai Direktur
Utama DLS (sejak 1991), Komisaris PT.
Prime Restaurant Indonesia (sejak 2013),
Direktur KINTL (sejak 2013), Direktur
KCP (sejak 2004), Direktur KCM (sejak
2004), Direktur KVC (sejak 2013), Wakil
Komisaris Utama MKI (sejak 2013), dan
Komisaris Utama PT. Ixobox Multitren
Asia (sejak 2014).
Indonesian citizen, 48 years old. He
has been the President Director of the
Company since 1999. He was awarded
a Bachelor’s degree in Pharmacy from
Pancasila University, Jakarta, in 1991. He
is the founder of the Company. Currently,
he also serves as President Director of
DLS (since 1991), Commissioner of PT.
Prime Restaurant Indonesia (since 2013),
Director of KINTL (since 2013), Director of
KCP (since 2004), Director of KCM (since
2004), Director of KVC (since 2013), Vice
President Commissioner of MKI (since
2013), and President Commissioner of
PT. Ixobox Multitren Asia (since 2014).
37
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Disscusion and Analysis
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT KINO INDONESIA TBK
TJIANG LIKSON CHANDRA
Wakil Presiden Direktur /
Vice President Director
RODY TEO
Direktur Operasi /
Director of Operations
Warga Negara Indonesia, 49 tahun.
Menjabat sebagai Wakil Presiden
Direktur Perseroan sejak tahun 1999.
Memperoleh gelar Sarjana Farmasi dari
Universitas Pancasila, Jakarta pada tahun
1991. Beliau memulai karirnya pada
Perseroan sebagai Manajer Cabang DLS
(1994-1996), General Manager DLS
(1996-1999) dan selanjutnya sebagai
Direktur KSI (2007-2013). Saat ini beliau
juga menduduki beberapa jabatan pada
Entitas Anak maupun Entitas Asosiasi,
yaitu Presiden Direktur KCP (sejak 2004),
Presiden Direktur KCM (sejak 2006), dan
Komisaris MKI (sejak 2013).
Indonesian Citizen, 49 years old. He has
been the Vice President Director of the
Company since 1999. He was awarded
a Bachelor’s degree in Pharmacy from
Pancasila University, Jakarta, in 1991.
He started his career at the Company
as Branch Manager of DLS (1994-
1996), General Manager of DLS (1996-
1999) and Director of KSI (2007-2013).
Currently, he also holds several positions
in Subsidiaries and Associates, namely as
President Director of KCP (since 2004),
President Director of KCM (since 2006),
and Commissioner of MKI (since 2013).
Warga Negara Indonesia, 43 tahun.
Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak
tahun 2012. Memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi dalam bidang akuntansi dari
Universitas Widyatama, Bandung (dahulu
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bandung)
pada tahun 1996. Sebelum menjabat
sebagai Direktur Perseroan, beliau pernah
menduduki beberapa jabatan dalam
Perseroan meliputi Manajer Pabrik (1999-
2004), General Manager (2005-2007)
dan Direktur Pabrik dan Pembelian (2008-
2012).
Indonesian Citizen, 43 years old. He has
been the Director of the Company since
2012. He was awarded a Bachelor of
Economics degree in accounting from
Widyatama University (formerly Bandung
Academy of Economics), Bandung in
1996. Prior to serving as Director of the
Company, he held several positions at
the Company, such as Factory Manager
(1999-2004), General Manager (2005-
2007) and Factory and Purchasing
Director (2008- 2012).
38
Kilas Kinerja 20152015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioners and Board of Directors Report
Profil PerusahaanCompany Profile
PT KINO INDONESIA TBK
PETER CHAYSON
Direktur Keuangan /
Finance Director
ALEX KURNIAWAN
Direktur Independen /
Independent Director
Warga Negara Indonesia, 43 tahun. Menjabat
sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2013.
Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dalam
bidang keuangan dari Universitas Trisakti,
Jakarta pada tahun 1994, Post Graduate
Diploma dalam bidang keuangan pada tahun
1999 dan Master of Business in Banking &
Finance pada tahun 2000, keduanya dari
Monash University, Australia, dan Bachelor
of Science (Hons) dalam bidang Applied
Accounting dari Oxford Brookes University,
Inggris pada tahun 2002. Sebelum bergabung
dengan Perseroan, beliau pernah menjabat
sebagai Experienced Senior Arthur Andersen
Worldwide, Jakarta (1995-1998), Experienced
Senior Arthur Andersen Worldwide,
Melbourne, Australia (1998-1999),
PricewaterhouseCoopers Corporate Finance
Pte. Ltd., Singapura (2000-2003), Manajer
Geomarket Treasury Schlumberger Oilfield
Services (2003), CFO, Financial Controller &
Corporate Secretary PT Rig Tenders Indonesia
Tbk., Chuan Hup Holdings, Singapura (2003-
2008), dan General Manager PT Berlian Laju
Tanker Tbk. (2008-2013). Selain sebagai
Direktur Perseroan, beliau juga menjabat
sebagai Sekretaris Perseroan (sejak 2013) dan
Direktur KINTL (sejak 2013).
Indonesian Citizen, 43 years old. He has been
the Director of the Company since 2013.
He was awarded a Bachelor of Economics
degree in finance from Trisakti University,
Jakarta, in 1994, Post Graduate Diploma
in finance in 1999 and Master of Business
degree in Banking & Finance in 2000 both
from Monash University, Australia, and
Bachelor of Science (Hons) degree in Applied
Accounting from Oxford Brookes University,
United Kingdom, in 2002. Before joining the
Company, he served as Experienced Senior
of Arthur Andersen Worldwide, Jakarta
(1995-1998), Experienced Senior of Arthur
Andersen Worldwide, Melbourne, Australia
(1998-1999), PricewaterhouseCoopers
Corporate Finance Pte. Ltd., Singapore (2000-
2003), Manager of Geomarket Treasury of
Schlumberger Oilfield Services (2003), CFO,
Financial Controller & Corporate Secretary
of PT Rig Tenders Indonesia Tbk., Chuan
Hup Holdings, Singapore (2003- 2008) and
General Manager of PT Berlian Laju Tanker
Tbk. (2008-2013). In addition to serving as
Director of the Company, he also serves as
Corporate Secretary of the Company (since
2013) and Director of KINTL (since 2013).
Warga Negara Indonesia, 38 tahun.
Menjabat sebagai Direktur Perseroan
sejak tahun 2013 dan bertanggung
jawab atas kegiatan pemasaran
Perseroan. Memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi dalam bidang akuntansi dari
Universitas Surabaya pada tahun 1999
dan gelar Magister Manajemen dalam
bidang marketing dari Prasetiya Mulya
pada tahun 2002. Sebelum bergabung
dengan Perseroan, beliau pernah
menjabat sebagai Associate Brand
Manager di Mead Johnson Indonesia
(2002 – 2004), Brand Manager Reckitt
Benckiser Indonesia (2004-2006), Senior
Brand Manager PT Bentoel Prima (2006-
2007), Manajer Penjualan dan Pemasaran
L’Oreal Indonesia (2007-2008), Kepala
Divisi Marketing atas pasokan produk
Indonesia (2008-2013).
Indonesian Citizen, 38 years old. He has
been the Director of the Company since
2013 and is responsible for all marketing
activities. He was awarded a Bachelor
of Economics degree in Accounting
from Surabaya University in 1999 and
Master of Management degree in
marketing from Prasetiya Mulya in 2002.
Before joining the Company, he served
as Associate Brand Manager in Mead
Johnson Indonesia (2002-2004), Brand
Manager of Reckit Benckiser Indonesia
(2004-2006), Senior Brand Manager of
PT Bentoel Prima (2006-2007), Sales and
Marketing manager of L’Oreal Indonesia
(2007-2008) and Head of Marketing
food and beverage product supply
(2008-2013).
39
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Disscusion and Analysis
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT KINO INDONESIA TBK
Komposisi Pemegang Saham
Struktur Grup Perusahaan
Composition of Shareholders
Company’s Group Structure
Nama Pemegang Saham / Shareholder’s Name
Tipe Saham / Type of SharesJumlah Saham / Total
Shares Persentase Saham /
Shares Percentage
PT. Kino Investindo Lebih dari 5% / More than 5% 992.857.100 69,50%
Harry Sanusi Lebih dari 5% / More than 5% 150.000.000 10,50%
DBSSG S/A Nusantara FMCG Limited
Lebih dari 5% / More than 5% 148.364.800 10,39%
Masyarakat / Public Kurang dari 5% / Less than 5% 137.349.600 9,61%
PT. Kino Investindo
69,50%
PT. Morinaga Kino
Indonesia
29,40%
Kino Vietnam
Co.Ltd.
100%
PT. Kino Indonesia Tbk.
DBSSG S/A Nusantara
FMCG Ltd.
10.39%
Harry Sanusi
10,50%
Kino International
Pte. Ltd
100%
Kino Consumer
100%
Harry Sanusi
0,10%
PT. Dutalestari
Sentratama
99,90%
Kino Care (M) Sdn.
Bhd. (Malaysia)
100%
Masyarakat /
Public
9,61%
40
Kilas Kinerja 20152015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioners and Board of Directors Report
Profil PerusahaanCompany Profile
PT KINO INDONESIA TBK
Informasi Aksi Korporasi
Share Listing Chronology
Information on Corporate Action
Keterangan Penerbitan Saham / Description of Shares
Issuance
Jumlah Saham Diterbitkan / Total
Issued Shares
Harga Penawaran Saham / Share Price
Tanggal Pencatatan / Listing Date
Bursa / Exchange
Penawaran Umum Perdana / Initial Public Offering
228.571.500Rp3.800 per Saham / per Share
11 Desember 2015 / December 11, 2015
Bursa Efek Indonesia (BEI) / Indonesia Stock Exchange (BEI)
Perseroan melakukan Penawaran Umum Saham Perdana
sebanyak 228.571.500 (dua ratus dua puluh delapan juta lima
ratus tujuh puluh satu ribu lima ratus) saham biasa atas nama pada
11 Desember 2015 di Bursa Efek Indonesia, dengan nilai nominal
Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham yang mewakili sebesar
16,0% (enam belas persen) dari modal yang telah ditempatkan
dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum
Saham Perdana.
Saham-saham yang ditawarkan dalam rangka Penawaran
Umum Saham Perdana ini seluruhnya adalah Saham Baru yang
dikeluarkan dari portepel Perseroan dan akan memberikan
kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala
hal dengan saham lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan
dan disetor penuh, termasuk hak atas pembagian dividen, hak
untuk mengeluarkan suara dalam RUPS, hak atas pembagian
saham bonus dan hak memesan efek terlebih dahulu sesuai
dengan ketentuan dalam UUPT.
The Company conducted Initial Public Offering for 228,571,500
(two hundred twenty eight million five hundred seventy one
million five hundred) registered stocks on December 11, 2015
on Indonesia Stock Exchange, with nominal value of Rp100 (one
hundred Rupiah) for every share representing 16.0% (sixteen
percent) from issued and paid-up capital in the Company after
Initial Public Offering.
All of the shares offered in this Initial Public Offering are New
Shares issued from the Company’s portfolio. The shares will
provide the shareholders same and equal rights in all respects
with other shares fully issued and paid-up by the Company,
including rights to dividend distribution, voting rights in GMS,
rights to bonus shares and preemptive rights, in accordance with
the Indonesian Company Law.
41
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Disscusion and Analysis
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT KINO INDONESIA TBK
Daftar Entitas Anak dan Asosiasi Perusahaan List Of Subsidiaries And Associates
ENTITAS ANAK
PT. Dutalestari Sentratama
DLS adalah suatu perseroan terbatas yang berkedudukan di
Jakarta Barat, yang secara sah didirikan dan dijalankan menurut
dan berdasarkan ketentuan hukum dan peraturan perundang-
undangan Negara Republik Indonesia, utamanya adalah UUPT.
DLS didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 159 tanggal 28
Agustus 1991 dibuat dihadapan Anthony Djoenardi, S.H., Notaris
di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari Menkumham
melalui Surat Keputusan No. C2-9848 HT.01.01.Th.94 tanggal 27
Juni 1994, yang telah didaftarkan dalam buku register di Kantor
Pengadilan Negeri Jakarta Barat No. 1640/1994 tanggal 12
Agustus 1994, dan telah diumumkan dalam BNRI No. 98 tanggal
9 Desember 1994 dan TBNRI No. 10106/1994 (“Akta Pendirian
DLS”). Akta Pendirian DLS untuk pertama kalinya memuat dan
mengatur tentang Anggaran Dasar DLS (“Anggaran Dasar DLS”).
Sejak pendirian, Anggaran Dasar DLS telah beberapa kali
mengalami perubahan, sebagaimana terakhir kali diubah
berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham
No. 9 tanggal 15 Oktober 2014, dibuat di hadapan Lenny Janis
Ishak, S.H., Notaris di Jakarta yang telah mendapat persetujuan
dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-
10100.40.20.2014 tanggal 27 Oktober 2014, serta telah
mendapatkan penerimaan pemberitahuan dari Menkumham
sebagaimana dibuktikan dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan
Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-07783.40.21.2014 tanggal
27 Oktober 2014, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan
pada Menkumham No. AHU-0107563.40.80.2014 tanggal 27
Oktober 2014 (“Akta No. 9/2014”).
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 18 tanggal 08
November 2013 dibuat dihadapan Dr. Fulgensius Jimmy Hardjo
Lukito Tjhe, S.H., M.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan
penerimaan pemberitahuan dari Menkumham sebagaimana
dibuktikan dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan
Data Perseroan No. AHU-AH.01.10-00177 tanggal 3 Januari
2014, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada
Menkumham No. AHU-0000367.AH.01.09.Tahun 2014 tanggal
3 Januari 2014.
SUBSIDIARIES
PT. Dutalestari Sentratama
DLS is a limited liability company with registered office in West
Jakarta and duly established and operated according to and under
laws and regulations of the Republic of Indonesia, particularly
Indonesian Company Law.
DLS was established pursuant to Deed of Establishment No. 159
dated August 28, 1991, drawn up by Anthony Djoenardi, S.H.,
Notary in Jakarta, which had obtained approval from the Minister
of Law and Human Rights by virtue of Decision Letter No. C2-
9848 HT.01.01.Th.94 dated June 27, 1994, which had been
registered in the District Court of West Jakarta in the register
book of the District Court of West Jakarta No. 1640/1994 dated
August 12, 1994, which had been announced in the BNRI No. 98
dated December 9, 1994 and TBNRI No. 10106/1994 (“Deed of
Establishment of DLS”). For the first time, Deed of Establishment
of DLS has contained and regulated DLS Articles of Association
(“Articles of Association of DLS”)
Since its establishment, the Articles of Association of DLS have
been amended several times pursuant to Deed of Shareholder
Decision No. 9 dated October 15, 2014, drawn up before Lenny
Janis Ishak, S.H., Notary in Jakarta, which had obtained approval
from the Minister of Law and Human Rights by virtue of Decree
No. AHU-10100.40.20.2014 dated October 27, 2014, and
received notification from the Minister of Law and Human Rights
as proven by the Receipt of Notification of Changes in the Articles
of Association No. AHU-07783.40.21.2014 dated October 27,
2014, and had been registered in the Company Register in the
Minister of Law and Human Rights No. AHU-0107563.40.80.2014
dated October 27, 2014 (“Deed No.9/2014”).
Pursuant to Deed of Meeting Decision No. 18 dated November
08, 2013, drawn up before Dr. Fulgensius Jimmy Hardjo Lukito
Tjhe, S.H., M.H., Notary in Jakarta, which had obtained receipt of
notification from the Minister of Law and Human Rights as proven
by the Receipt of Notification of Changes in the Company’s Data
No. AHU-AH.01.10-00177 dated January 3, 2014, and registered
in the Company Register in the Minister of Law and Human
Rights No. AHU-0000367.AH.01.09.Tahun 2014 dated January
3, 2014.
42
Kilas Kinerja 20152015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioners and Board of Directors Report
Profil PerusahaanCompany Profile
PT KINO INDONESIA TBK
DLS beralamat di Jl. Keamanan No. 85, Kelurahan Keagungan,
Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat
Kino International (KINTL)
KINTL berkedudukan di Singapura, adalah perusahaan yang
didirikan menurut dan berdasarkan peraturan yang berlaku di
Singapura pada tanggal 26 Desember 2013. Kegiatan usaha
KINTL yaitu bergerak di bidang aktivitas bisnis jasa penunjang.
KINTL beralamat di 30 Cecil Street#19-08, Prudential Tower,
Singapura 049712.
Kino Care (M) Sdn.Bhd. (Malaysia) (KCM)
KCM berkedudukan di Malaysia, adalah perusahaan yang
didirikan menurut dan berdasarkan peraturan yang berlaku
di Malaysia pada 29 Juli 2003. KCM yaitu bergerak di bidang
perdagangan produk-produk rumah tangga dan pemeliharaan
dan perawatan tubuh.
KCM beralamat di A-3-01, Block Allamanda, 10 Boulevard,
Lebuhraya Sprint, Jalan PJU 6A, 47400 Petaling Jaya, Selangor.
Kino Vietnam Co. Ltd. (KVC)
KVC berkedudukan di Ho Chi Minh, Vietnam, adalah perusahaan
yang didirikan menurut dan berdasarkan peraturan yang berlaku
di Vietnam pada 3 April 2013. KVC bergerak di bidang ekspor
dan impor produk-produk kosmetik.
KVC beralamat di Suite 1201, lantai 12, Citilight Tower No. 45,
Vo Thi Sau Street, Dakao Ward, District 1, Ho Chi Minh City.
Kino Consumer Philippines Inc (KCP)
KCP berkedudukan di Filipina, adalah perusahaan yang didirikan
menurut dan berdasarkan peraturan yang berlaku di Filipina pada
30 Januari 2004. Kegiatan usaha KCP yaitu melakukan kegiatan
usaha sebagai agen penjual produk barang konsumen.
KCP beralamat di Unit 304 La Fuerza Plaza, 2241 Don Chino
Roces Ave, Makati City, Filipina.
DLS domiciled at Jl. Keamanan No. 85, Sub-district of Keagungan,
District of Tamansari, West Jakarta.
Kino International (KINTL)
KINTL, domiciled in Singapore, is a company duly established
under the applicable laws in Singapore on December 26, 2013.
KINTL is engaged in supporting service business activities.
KINTL domiciled at 30 Cecil Street#19-08, Prudential Tower,
Singapore 049712.
Kino Care (M) Sdn.Bhd. (Malaysia) (KCM)
KCM, domiciled in Malaysia, is a company duly established under
the applicable laws in Malaysia on July 29, 2003. KCM is engaged
in household and personal care products trade.
KCM domiciled at A-3-01, Block Allamanda, 10 Boulevard,
Lebuhraya Sprint, Jalan PJU 6A, 47400 Petaling Jaya, Selangor.
Kino Vietnam Co. Ltd. (KVC)
KVC, domiciled in Ho Chi Minh, Vietnam, is a company duly
established under the applicable laws in Vietnam on April 3, 2013.
KVC is engaged in export and import of cosmetics products.
KVC domiciled at Suite 1201, lantai 12, Citilight Tower No. 45,
Vo Thi Sau Street, Dakao Ward, District 1, Ho Chi Minh City.
Kino Consumer Philippines Inc (KCP)
KCP, domiciled in the Philippines, is a company duly established
under the laws applicable in the Philippines on January 30, 2004.
KCP conducts business activities as a selling agent of consumer
goods products.
KCP domiciled at Unit 304 La Fuerza Plaza, 2241 Don Chino
Roces Ave, Makati City, the Philippines.
43
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Disscusion and Analysis
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT KINO INDONESIA TBK
ENTITAS ASOSIASI
PT Morinaga Kino Indonesia (MKI)
MKI adalah Entitas Asosiasi yang bergerak dalam produksi dan
penjualan produk makanan seperti karamel, permen, coklat,
biskuit, chilled dessert seperti es krim, serta makanan kesehatan
seperti jelly drink dan lain-lain.
MKI didirikan berdasarkan Akta Notaris DR. Fulgensius Jimmy
H.L.T., S.H., M.H., M.M., No. 40, tanggal 19 Juli 2013, Akta
pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman
Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU- 40874.
AH.01.01.Tahun 2013 tanggal 26 Juli 2013. Berdasarkan Akta
Notaris DR. Fulgensius Jimmy H.L.T., S.H., M.H., M.M., No. 27
tanggal 9 Oktober 2013. MKI meningkatkan modal ditempatkan
dan disetor penuh sebesar Rp 72.857.000.000 yang seluruhnya
diambil bagian oleh Morinaga & Co., Ltd., Jepang, sehingga
kepemilikan saham MKI oleh Entitas Induk menjadi sebesar
29,4%
ASSOCIATES
PT Morinaga Kino Indonesia (MKI)
MKI is an Associate Entities that is engaged in the production and
sale of food products such as caramel, candy, chocolate, biscuits,
chilled dessert such as ice cream, as well as health foods such as
jelly drink and others.
MKI was established based on Notarial Deed of DR. Fulgensius
Jimmy H.L.T., S.H., M.H., M.M., No. 40, dated July 19, 2013.
The deed of establishment was approved by the Minister of Law
and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decree No.
AHU-40874.AH.01.01.Tahun 2013 dated July 26, 2013. Based
on Notarial Deed of DR. Fulgensius Jimmy H.L.T., S.H., M.H.,
M.M., No. 27, dated October 9, 2013, MKI increased its issued
and fully paid capital amounting to Rp 72,857,000,000 which is
entirely taken by Morinaga & Co., Ltd., Japan, hence the Parent
Entity’s share ownership in MKI was 29.4%.
44
Kilas Kinerja 20152015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioners and Board of Directors Report
Profil PerusahaanCompany Profile
PT KINO INDONESIA TBK
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal Capital Market Supporting Institutions and Professionals
Lembaga dan Profesi /
InstitutionsNama / Name
Alamat dan Nomor Telepon / Address and Phone
Numbers
Jasa yang Diberikan / Services Rendered
Periode / Period
Biro Administrasi Efek / Share Registrar
Datindo Entrycom
Puri Datindo - Wisma SudirmanJl. Jend. Sudirman Kav.34-35Jakarta 10220Telp. 021-5709009
Penerimaan dan Pemesanan Saham berupa DPPS dan FPPS, menerbitkan formulir FKPS dan menyusun laporan Penawaran Umum Saham Perdana / Shares Receipt and Subscription in the form of Shares Subscription List and Form, issuance of Return of allotment of shares and Initial Public Offering report drafting.
2015
Kantor Akuntan Publik / Public Accounting Firm
Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan (Anggota Crowe Horwath International)
Gedung Jaya Lt. 1, Suite L01-A3Jl. M.H. Thamrin No. 12Jakarta 10340Telp. 021-31928000
Audit Laporan Keuangan / Financial Statements Audit
2015
Konsultan Hukum / Legal Consultant
Hiswara, Bundjamin & Tanjung
Gedung BRI II Lt. 23, Unit 2301Jl. Jend. Sudirman Kav. 44-46Jakarta 10210Telp. 021-5744010
Pembuatan Laporan Hasil Uji Tuntas Segi Hukum / Legal Due Dilligence Report Drafting
2015
Notaris / Notary Jose Dima Satria S.H., M.Kn.
Komplek Rukan Fatmawati Mas II/210Jl. RS Fatmawati 20 Jakarta Selatan
Pembuatan akta berita acara RUPS dan perjanjian sehubungan dengan Penawaran Umum Saham Perdana / Preparing deed of GMS minutes and agreement in relation with Initial Public Offering.
2015
Penilai Independen / Independent Assessor
KJPP Susan Widjojo & Rekan
Menara Batavia Lt. 28Jl. KH. Mas Mansyur No. 126Jakarta 10220Telp. 021-57950606
Pemeriksaan dan penilaian atas nilai pasar aset tetap Perseroan / Examination and assessment on market value for the Company’s fixed assets.
2015
Jumlah biaya yang dikeluarkan untuk Lembaga dan Profesi
Penunjang Pasar Modal selama masa penawaran umum saham
perdana adalah sebesar Rp23.618.154.460.
Total fund incurred for Capital Market Supporting Professions
and Institutions during initial public offering amounted to
Rp23,618,154,460.
45
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Disscusion and Analysis
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT KINO INDONESIA TBK
46
Kilas Kinerja 20152015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioners and Board of Directors Report
Profil PerusahaanCompany Profile
PT KINO INDONESIA TBK
Sumber Daya ManusiaHuman Resources
Unit sumber daya manusia Perseroan mengelola kebijakan
pengelolaan sumber daya manusia. Karyawan tetap Perseroan
mendapatkan kompensasi yang meliputi gaji pokok dan berbagai
macam tunjangan dan manfaat tambahan. Karyawan tetap pada
tingkat tertentu juga mendapatkan bonus. Karyawan kontrak
dibayar sesuai dengan ketentuan upah minimum yang telah
ditetapkan oleh Pemerintah (Upah Minimum Regional).
Perseroan memberikan program pensiun bagi karyawan
tetapnya yang dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan
(DPLK) Manulife Indonesia masing-masing berdasarkan Perjanjian
Pengelolaan Program Pensiun tanggal 20 Agustus 2014 untuk
Perseroan berlaku untuk jangka waktu 2 tahun. Perseroan juga
memberikan jaminan kesehatan pada karyawan tetap, yang
meliputi tunjangan kesehatan dan pemeriksaan kesehatan
secara berkala. Hampir dari semua fasilitas produksi Perseroan
dilengkapi dengan klinik kesehatan. Seluruh karyawan tetap Kino
dilindungi oleh BPJS Ketenagakerjaan (dahulu Jamsostek) yang
melibatkan kontribusi baik dari pemberi kerja maupun masing-
masing karyawan yang dihitung dari persentase gaji pokok
karyawan sebagaimana yang telah ditetapkan oleh peraturan
di Indonesia. Selain itu, karyawan tetap Perseroan pada tingkat
tertentu dilindungi dengan polis asuransi untuk program asuransi
rawat inap berdasarkan Polis Asuransi No. I366-AZLI yang
diterbitkan oleh PT Asuransi Allianz Life Indonesia. Polis asuransi
ini berlaku sejak tanggal 1 Maret 2015 sampai dengan tanggal
29 Februari 2016.
Sepanjang tahun 2015, Perseroan mempekerjakan 6.137
karyawan tetap dan kontrak pada seluruh segmen utama bisnis.
Tabel dibawah ini menunjukkan komposisi karyawan Perseroan
sebagai berikut:
The Company’s human resources unit manages the policy for
human resources management. Permanent employees receive
compensation that includes basic salary and a number of
allowances and added benefits, as well as bonus for a certain
level. Contract employees are paid in accordance with minimum
wage regulation stipulated by the Government (Regional
Minimum Wage).
The Company grants retirement program for permanent
employees, which is managed by Pension Fund (DPLK) of
Manulife Indonesia, pursuant to Pension Program Management
Agreement on August 20, 2014 for the Company, effective for 2
years. The Company also provides health insurance to permanent
employees, which covers health insurance and periodical
medical checkup. Most of the Company’s production facilities
are equipped with health clinics. All permanent employees are
covered with BPJS Employment Program (previously Jamsostek)
which involves contribution from employers and each employee,
which is calculated from basic salary persentage stipulated in the
prevailing rules in Indonesia. In addition, permanent employees
are covered with insurance policy to a certain extend for inpatient
insurance program pursuant to Insurance Policy No. 1366 – AZLI
issued by PT Asuransi Allianz Life Indonesia. This insurance policy
is in effect since March 1, 2015 up to February 29, 2016.
Throughout 2015, the Company employed 6,137 permanent and
contract employees in all major business segments. The following
tables display the Company’s employee composition:
47
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Disscusion and Analysis
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT KINO INDONESIA TBK
Tingkat Pendidikan
S2-S3 / Master’s – Doctoral’s degree
S1 / Bachelor’s degree
D3 / DiplomaNon-Akademik / Non- Academic
Total
2014 50 922 305 4.657 5.934
2015 57 994 263 4.823 6.137
Usia SDM
Lebih dari 50 / Above 50
40-50 30-40 20-30 Total
2014 53 242 1.653 3.986 5.934
2015 52 304 1.807 3.974 6.137
Tingkat Jabatan
Director General Manager
Manager Supervisor Officer
Tenaga Pelaksana / Operating
Staff
Total
2014 18 20 415 429 904 4.148 5.934
2015 23 24 403 435 796 4.456 6.137
Status
Tetap / Permanent Kontrak / Contract Total
2014 1.631 4.303 5.934
2015 1.943 4.194 6.137
Pengembangan Sumber Daya Manusia Perseroan 2015
Perseroan memiliki program pengembangan sumber daya manusia
yang mengacu kepada program pengembangan yang berbasis
kompetensi (Competency Based Human Resource Management)
yang terbagi atas dua kategori, yaitu Core Competencies (set
kompetensi dasar yang wajib dimiliki oleh seluruh karyawan
Perseroan) dan Managerial Competencies (set kompetensi untuk
mendukung fungsi manajerial karyawan tingkat Supervisor ke
atas). Fungsi-fungsi dalam divisi sumber daya manusia seperti
recruitment, assessment, learning & development, HR services
dan organizational development mengacu kepada kompetensi
tersebut.
Dalam proses recruitment, penerapan kompetensi digunakan
untuk menyeleksi kandidat agar sejalan dengan budaya Perseroan
(core competencies) dan memiliki kemampuan managerial sesuai
dengan tuntutan dalam jabatan (managerial competencies). Agar
dapat menggali kompetensi yang dicari, para manajer dibekali
dengan training competency based interview agar mampu
menggali dan mengidentifikasi kompetensi dari para kandidat.
Education Level
HR Age
Position
Status
The Company Human Resources Development in 2015
The Company has a human resources development program
that refers to Competency Based Human Resource Management
and is divided into two category, namely Core Competencies
(obligatory basic competency set for all employess) ad Managerial
Competencies (competency set to support managerial function
for employees at Supervisor lever and above). The functions in
human resources division, such as recruitment, assessment,
learning & development, HR services and organizational
development, refer to the above competencies.
During recruitment process, competency implementation
is used to select candidates to have core competencies and
managerial competencies that are in line with the demands
posed in each position. In order to find the corresponding
competencies, all managers are equipped with competency-
based interview training in order to be able to select and
identifiy the candidates’ competencies. Kino also implements
48
Kilas Kinerja 20152015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioners and Board of Directors Report
Profil PerusahaanCompany Profile
PT KINO INDONESIA TBK
Perseroan juga telah menerapkan program assessment berbasis
kompetensi baik kepada calon karyawan maupun kepada
karyawan yang akan dipromosi dan untuk mapping karyawan
tingkat manajer ke atas. Sedangkan dalam learning & development
karyawan Perseroan dimulai program pembelajarannya pada saat
pertama kali karyawan masuk, yaitu basic development program
yang mengajarkan pengenalan terhadap perusahaan (company
profile, struktur organisasi, peraturan perusahaan), bisnis (proses
pabrik, proses distribusi & pengenalan produk) dan values (core
competencies induction).
Selanjutnya karyawan dibekali dengan competency development
program dengan training-training pengembangan kompetensi
(seperti basic leadership, effective communication, habits for
effectiveness, service excellence & work ethic). Pengembangan
kemampuan kepemimpinan juga menjadi prioritas dengan
Leadership Series training untuk karyawan dengan tingkat
supervisor ke atas (situational leadership, HR for non HR,
managing interpersonal relationship). Untuk memenuhi
perkembangan organisasi yang pesat Perseroan juga memiliki
program management trainee dengan merekrut fresh graduate
yang berprestasi, dibekali dengan kelas pelatihan khusus,
penugasan on the job training dan ujian agar siap menjadi
pemimpin Perseroan di masa depan.
Dalam organizational development, Perseroan menerapkan
performance management system yang mengacu kepada
Key Performance Indicator (KPI) dan kompetensi agar dapat
mengidentifikasi dan mengukur kinerja karyawan dengan
seimbang antara target dan cara pencapaiannya. Kino juga
memperkuat sistem informasi sumber daya manusianya dengan
mengaplikasikan Human Resource Information System (HRIS)
yang terintegrasi agar pengelolaan administrasi kepegawaian
dapat terotomatisasi/paperless dengan penerapan employee self
service dan management self service. HRIS juga membantu agar
data dapat tersedia secara real time dan akurat sehingga dapat
digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan pengembangan
strategi sumber daya manusia dan organisasi di Perseroan.
Program pelatihan dan Pendidikan Kino 2015
Pelatihan dan Pendidikan / Training and Education
Waktu / Time Jumlah Peserta / Total
Participant Keterangan /
Description
Excel For Excellent 5-6 Januari 2015 9 Internal
Kino One & Kino Core 9 Januari 2015 6 Internal
Etos Kerja 12 Januari 2015 12 Internal
Habbits for Effectiveness 14-15 Januari 2015 14 Internal
Etos Kerja For GA 17 Januari 2015 24 Internal
HR for Non HR 22-23 Januari 2015 11 Internal
MIR 27 Januari 2015 10 Internal
competence-based assessment program both for employee
candidates and employees that will be promoted, as well as for
employee mapping for employees at manager level and above.
In learning & development, the Company employees start their
training program when they officially start working. The training
consists of basic development program that offers introduction to
the Company (company profile, organization structure, company
regulations), business (production process, distribution process &
product introduction) and values (core competencies induction).
Employees are then equipped with competency development
program through various trainings (such as basic leadership,
effective communication, habits for effectiveness, service
excellence & work ethic). Leadership competency development is
a priority in Leadership Series training for employees in Supervisor
level and above (situational leadership, HR for non-HR, managing
interpersonal relationship). To meet the vast organizational
development, Company has management trainee program by
recruiting fresh graduates with exceptional achievements to
be trained in special training classes, on-the-job training and
examination in order to be prepared as future leaders in Company.
In organizational development, Company implements
performance management system that refers to Key Performance
Indicator (KPI) and competency in order to identify and measure
employee’s performance with balance in target and achievement
method. Kino also improves the information system of its human
resources by applying integrated Human Resource Information
System (HRIS) in order to automatize employee administration
management through employee self-service and management
self-service. HRIS also supports the provision of real-time and
accurate data to be used as the basis for decision making in
human resources and organizational strategy development in
Company.
Kino’s Training and Education Program in 2015
49
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Disscusion and Analysis
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT KINO INDONESIA TBK
Pelatihan dan Pendidikan / Training and Education
Waktu / Time Jumlah Peserta / Total
Participant Keterangan /
Description
Komunikasi Efektif 29-30 Januari 2015 12 Internal
Kino One & Kino Core 3 Februari 2015 11 Internal
The World KPI 4-5 Februari 2015 36 Internal
MIR 9 Februari 2015 8 Internal
MIR 12 Februari 2015 17 Internal
Basic Leadership 16 Februari 2015 21 Internal
Situational Leadership 23-24 Februari 2015 21 Internal
CBI 26-27 Februari 2015 32 Internal
Kino One 3 Maret 2015 16 Internal
Etos Kerja 9 Maret 2015 11 Internal
Presentation Skill 16 Maret 2015 18 Internal
Komunikasi Efektif 19-20 Maret 2015 19 Internal
Managing Interpersonal Relationship 23 Maret 2015 11 Internal
Bedah Withholding Tax 23-24 Maret 2015 1 External
Managing Interpersonal Relationship 26 Maret 2015 12 Internal
Creative Thinking 30 - 31 Maret 2015 14 Internal
Excellent Customer Service 13 April 2015 11 Internal
Team Building ( Plant Cikembar ) 10 April 2015 67 Internal
Basic Leadership 17 April 2015 19 Internal
Managing Interpersonal Relationship 20 April 2015 13 Internal
Excell For Excellent 21-22 April 2015 7 Internal
Train For Trainer 21-22 April 2015 18 Internal
Sharing Knowledge Performance Management System 23 April 2015 9 Internal
Training Psikogram 24 April 2015 7 Internal
Kino One 4 Mei 2015 13 Internal
Etos Kerja 8 Mei 2015 14 Internal
HR For Non HR 11-12 Mei 2015 13 Internal
Etos Kerja Cikande (Kelompok 1) 13 Mei 2015 35 Internal
Etos Kerja Cikande (Kelompok 2) 13 Mei 2015 49 Internal
Excel For Excellent 21-22 Mei 2015 8 Internal
Practical Coaching Counseling and Mentoring 21-22 Mei 2015 14 Internal
Competency Based Interview 21-22 Mei 2015 14 Internal
Competency Based Interview 25-26 Mei 2015 20 Internal
Etos Kerja ( Operator ) 27 Mei 2015 30 Internal
Managing Interpersonal Relationship 28 Mei 2015 8 Internal
Kino One 4 Juni 2015 8 Internal
Basic Leadership 3 Juni 2015 12 Internal
Presentation Skill 8 Juni 2015 13 Internal
Practical Coaching Counseling & Mentoring 10-11 Juni 2015 19 Internal
Etos Kerja Operator Pandaan 12 Juni 2015 28 Internal
Komunikasi Efektif 15-16 Juni 2015 13 Internal
Excel For Excellence 15-16 Juni 2015 8 Internal
Habits For Effectiveness 22-23 Juni 2015 13 Internal
Creative Thinking 25-26 Juni 2015 28 Internal
Managing Interpersonal Relationship 3 Juli 2015 13 Internal
Basic Leadership 3 Juli 2015 9 Internal
50
Kilas Kinerja 20152015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioners and Board of Directors Report
Profil PerusahaanCompany Profile
PT KINO INDONESIA TBK
Pelatihan dan Pendidikan / Training and Education
Waktu / Time Jumlah Peserta / Total
Participant Keterangan /
Description
Presentation Skill 10 Juli 2015 12 Internal
Managing Interpersonal Relationship 22 Juli 2015 12 Internal
Excel For Excellence 29-30 Juli 2015 8 Internal
Habits For Effectiveness 30-31 Juli 2015 13 Internal
Kino One 3 Agustus 2015 12 Internal
Motivasi Kerja 6 Agustus 2015 37 Internal
SWOT Analysis 11 Agustus 2015 13 Internal
Creative Thinking 13 - 14 Agustus 2015 17 Internal
Excel For Excellence 18 - 19 Agustus 2015 7 Internal
Practical CCM 24 - 25 Agustus 2015 12 Internal
MIR 31 Agustus 2015 11 Internal
Kino One 3 September 2015 8 Internal
Creative Thinking 10-11 September 2015 18 Internal
Excel For Excellence 14-15 September 2015 5 Internal
Train For Trainer 17-18 Setember 2015 14 Internal
MIR 30 September 2015 13 Internal
Kino One 1 Oktober 2015 11 Internal
Practical Coaching Counseling Mentoring 6-7 Oktober 2015 28 Internal
Creative Thinking 12-13 Oktober 2015 17 Internal
Team Building Creative Thinking ( ho ) 17-18 Oktober 2015 37 Internal
Etos Kerja 21 Oktober 2015 13 Internal
Excellent Customer Service 26 Oktober 2015 16 Internal
MIR 27 Oktober 2015 12 Internal
SWOT 28 Oktober 2015 19 Internal
Kino One 3 November 2015 15 Internal
Etos Kerja 4 November 2015 11 Internal
Presentation Skill 5 November 2015 14 Internal
Habits For Effectiveness 9-10 November 2015 5 Internal
SWOT 11 November 2015 10 Internal
Excellent Customer Service 13 November 2015 17 Internal
Komunikasi Efektif 17-18 November 2015 10 Internal
MIR 25 November 2015 14 Internal
Training SAP 23-24 November 2015 17 Internal
Training Creative Thinking Cikembar 23-24 November 2015 28 Internal
Kino One 1 Desember 2015 8 Internal
Markplus Conference 10 Desember 2015 6 Eksternal
SWOT 11 Desember 2015 13 Internal
MIR 14 Desember 2015 12 Internal
Etos Kerja 16 Desember 2015 10 Internal
Practical Coaching Counseling Mentoring 14-15 Desember 2015 23 Internal
Komunikasi Efektif 21-22 Desember 2015 27 Internal
MIR 22 Desember 2015 9 Internal
51
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Disscusion and Analysis
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT KINO INDONESIA TBK
Teknologi InformasiInformation Technology
Pengembangan Teknologi Informasi (TI) yang ditunjukan untuk
meningkatkan daya saing Perusahaan senantiasa dilakukan
secara berkelanjutan. Dalam rangka mendukung percepatan
pertumbuhan usaha dan meningkatkan daya saing, Perseroan
telah mengembangkan sistem informasi pada tataran operasional
dan fungsional dengan menyusun sistem TI yang menunjang
strategi bisnis Perusahaan.
Perseroan menggunakan pendekatan berbasis TI yang terintegrasi
untuk meningkatkan efisiensi pada manajemen penjualan,
pengawasan persediaan dan logistik. DLS menggunakan koneksi
real time melalui Virtual Private Network (VPN) untuk menjaga
unit bisnis Perseroan (termasuk kantor pusat, pabrik, cabang
dan tenaga penjualan) agar tersambung. Jaringan tersebut
menggunakan kabel fiber optik untuk memastikan koneksi
yang tercepat. Tenaga penjualan dari cabang yang dimiliki oleh
Perseroan telah terotomatisasi dengan menggunakan telepon
genggam berbasis Android yang memiliki aplikasi dengan fungsi
manajemen rute, manajemen pesanan, manajemen persediaan,
manajemen uang, manajemen kredit, GPS, presentasi dan survei.
Staf penjualan membawa telepon genggam tersebut pada saat
menjual produk Perseroan dan menggunakannya untuk mencatat
data penjualan dan konsumen. Peralatan tersebut tersambung
dengan kantor pusat melalui VPN, yang membuat Perseroan dapat
mengawasi data penjualan dan kinerja staf penjualan Perseroan.
Aplikasi yang digunakan oleh staf penjualan juga mencatat rute
mereka pada hari itu. Setiap staf penjualan memiliki rute yang
tetap dan harus mencatat angka kilometer awal pada kendaraan
mereka setiap pagi sebelum mereka memulai rute mereka.
Penggunaan tekonologi ini membantu dan memastikan efisiensi
distribusi pada tim penjualan dan membuat manajemen untuk
dapat mencatat dan menganalisa rute penjualan.
Information Technology (IT) development aimed to improve the
Company’s competency is conducted in a continuous manner.
To support business growth acceleration and improvement
in competency, Company has developed information system
on operational and functional level by drafting IT system that
supports the Company’s business strategies.
The Company uses integrated IT-based approached to improve
efficiency in marketing, stock monitoring and logistics. DLS
uses real-time connection through Virtual Private Network
(VPN) to maintain the connectivity of Company’s business units
(including head office, factories, branch offices and sales staffs).
The network utilizes optical fiber cables to ensure the fastest
connection. Sales staff from the Company’s branches has been
automatized through Android-based mobile phones that are
equipped with applications such as route management, order
management, stock management, money management, credit
management, GPS, presentation and survey. Sales staffs must
bring the mobile phones when selling the Company’s products
to record sales and consumers data. The gadgets are connected
to the head office through VPN, thus enabling the Company to
monitor sales data and sales staffs’ performance. The applications
used by the staffs will automatically record their routes during
the day. Each staff has a fixed route and he/she must notes the
first kilometre number on his/her vehicle every morning before
starting the vehicle. The use of technology helps and ensures
efficient distribution of sales team and manage the recording and
analyzing of travel routes.
52
Kilas Kinerja 20152015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioners and Board of Directors Report
Profil PerusahaanCompany Profile
PT KINO INDONESIA TBK
Perseroan juga memiliki solusi arsitektur perusahaan yang
terintegrasi yang menghubungkan seluruh divisi. Perseroan
bekerja sama dengan penyedia teknologi informasi yang memiliki
dan Nielsen Spacemen Professional untuk mengimplementasikan
pendekatan berbasis TI untuk bisnis Grup Perseroan. Saat ini
Grup Perseroan juga dalam proses sertifikasi ISO 27001 dalam
manajemen risiko data TI. Untuk memenuhi ketentuan dari ISO
27001, Perseroan saat ini dalam proses meningkatkan sistem
teknologi informasi, yang meliputi salah satunya meresmikan dan
melaksanakan pengkajian risiko informasi teknologi secara rutin,
dan mengembangkan program pemulihan bencana yang lebih
komprehensif.
Pengembangan-pengembangan TI yang telah dilakukan selama
2015 adalah sebagai berikut:
No Jenis Pengembangan IT / Types of IT Development
1.
Infrastruktur (Pabrik Cikembar) / Infrastructure (Cikembar Factory)- Pengembangan jaringan / Network development- Dedicated-link Internet dan Fiber-optic serta ruangan server / Dedicated-link Internet and Fiber-optic and server rooms- Penambahan security terutama ruang server untuk target ISO27001 / Additional security, particularly server rooms, to meet ISO27001 targets
2.Business ContinuityPengadaan backup server untuk SAP baik untuk production maupun development server / The procurement of backup server for SAP, both for production and server development.
3.PaperlessImplementasi inhouse development seperti E-SPP, E-Budget, E-FPPKB / Implementation of in-house development such as E-SPP, E-Budget, E-FPPPKB
4.DashboardStage-1 Finance, Stage-1 Purchasing
Rencana Strategis 2016
Memasuki 2016, Perseroan telah menyiapkan rencana strategis
teknologi informasi untuk mendukung kegiatan bisnis dan
operasional. Rencana tersebut adalah sebagai berikut:
1. Data Warehouse: Implementasi SAP-BW, Cubes for Sales,
Finance, Operation
2. Consolidation: Implementasi SAP BPC, Budgeting, Planning,
Consolidation
3. Standardization: ISO27001, Implementasi AD, Help Desk
4. Link: Upgrade IX to 8mbps di HO, Upgrade Internet Plant,
minimal ke Indihome
5. Inhouse Apps: Implementasi system Kasir - SAP
Company also has integrated architecture solution that links
all divisions with each other. The Company cooperates with
information technology providers with renowned reputation,
Nielsen Spacemen Professional, to implement IT-based approach
for Company Group’s business. Currently, Company Group is
undergoing certification process for ISO 27001 in IT data risk
management. In order to meet the requirements for ISO 27001,
Company is in the process of improving its information technology
system, one of which are inaugurating and organizing periodical
information technology risks evaluation and developing a more
comprehensive accident recovery program.
IT development conducted in 2015 are as follows:
2016 Strategic Plans
Welcoming 2016, the Company has prepared strategic plans on
information technology to support both business and operational
activities. The plans are as follows:
1. Warehouse Data: Implementation of SAP-BW, Cubes for
Sales, Finance, Operation
2. Consolidation: Implementation of SAP BPC, Budgeting,
Planning, Consolidation
3. Standardization: ISO27001, Implementation of AD, Help
Desk
4. Link: Upgrade IX to 8mbps in HO, Internet Plant Upgrade to
Indihome at minimum
5. Inhouse Apps: Implementation of Cashier – SAP system.
53
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Disscusion and Analysis
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT KINO INDONESIA TBK
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Disscussion and Analysis
54
Kilas Kinerja 20152015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioners and Board of Directors Report
Profil PerusahaanCompany Profile
PT KINO INDONESIA TBK
TINJAUAN UMUM
Sepanjang tahun 2015, Bank Dunia melaporkan perlambatan
pertumbuhan ekonomi dunia dari 2,6% menjadi 2,4%. Ekonomi
AS masih tertahan, ditandai dengan penurunan pertumbuhan
ekonomi dari 2,1% menjadi 1,4%, seiring dengan konsumsi
yang masih lemah, perbaikan sektor perumahan yang melambat
dan sektor manufaktur yang masih terkontraksi. Di lain pihak,
Eropa yang masih rendah. Demikian pula Bank Sentral Jepang
yang mulai menerapkan kebijakan suku bunga negatif yang
dilakukan sebagai respons terhadap turunnya ekspektasi inflasi.
Di sisi lain, perekonomian Tiongkok terus melambat, turun dari
7,3% menjadi 6,9% akibat masih lemahnya sektor manufaktur
dan investasi. Hal ini mengakibatkan berkurangnya permintaan
dan menurunnya harga-harga komoditas dunia, termasuk
minyak mentah, yang membuat kondisi ekonomi dunia menjadi
tidak stabil.
Perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia juga berdampak
negatif terhadap Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat,
sepanjang tahun 2015 pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar
4,79%. Angka ini melemah 0,23% jika dibandingkan dengan
pertumbuhan ekonomi pada tahun 2014 yang mencapai 5,02%.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia gagal memenuhi target awal
tahun yang dicanangkan oleh Bank Indonesia, yaitu sebesar 5,4%
– 5,8%, sementara nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS pada
akhir tahun 2015 melemah menjadi Rp 13.795 per 1 dollar mata
uang AS. Lemahnya ekonomi global, khususnya Tiongkok dan
AS, yang merupakan pasar utama ekspor Indonesia, berdampak
negatif terhadap permintaan ekspor produk komoditas Indonesia.
Namun demikian, penurunan nilai tukar Rupiah mengakibatkan
penurunan ekspor lebih lambat dibandingkan penurunan impor,
sehingga neraca perdagangan Indonesia mampu mencatatkan
surplus sebesar 7,5 miliar Dolar AS, setelah mengalami defisit
sejak tahun 2012.
GENERAL OVERVIEW
Throughout 2015, the World Bank reported a slowdown in global
economic growth, from 2.6% to 2.4%. The US economy was
restrained, as marked by a decline in its economic growth from
2.1% to 1.4% as the consumption weakened, housing sector
slowly recovered, and the manufacturing sector still contracted.
On the other hand, European Central Bank was still continuing the
and the low inflation in Europe. Likewise, Japan’s Central Bank
also started to adopt negative interest rate policy as a response
to the declining inflation expectation. Moving to the other part
of the world, China’s economy continued to drop, decreased
from 7.3% to 6.9% due to the subdued manufacturing and
investment sectors. This led to a decreasing global demand and
a lowered global commodity prices, including crude oil, which
further caused global economic condition to be more unstable.
The sluggish global economic growth also negatively impacted
Indonesia. Statistics Indonesia recorded that throughout 2015,
Indonesia’s economic growth was 4.79%, decreased by 0.23%
compared to that of 2014 which was 5.02%. Indonesia’s
economic growth failed to meet the initial target set by Bank
Indonesia, around 5.4%-5.8%, while Rupiah exchange rate to US
Dollar weakened to Rp13,795 per 1 US Dollar at the end of 2015.
The weakened global economy, particularly in the US and China,
which are Indonesia’s major export market, adversely impacted
the demand for Indonesia’s commodity products. However, the
falling of Rupiah exchange rate resulted in a slower decline in
export compared to a decline in import. Hence, Indonesia’s trade
balance was able to record a surplus of USD7.5 billion since the
last deficit in 2012.
55
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Disscusion and Analysis
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT KINO INDONESIA TBK
Pada tahun 2015, di tengah tekanan oleh daya saing dunia usaha
luar negeri, serta depresiasi nilai tukar Rupiah yang menyebabkan
biaya impor semakin tinggi, pemerintah meluncurkan sejumah
insentif untuk memperkuat daya saing dunia usaha dalam
negeri, salah satunya lewat paket kebijakan ekonomi jilid III
pada tanggal 7 Oktober 2015 yaitu penurunan harga BBM dan
tarif dasar listrik untuk industri. Sementara itu, Bank Indonesia
memutuskan untuk menurunkan tingkat suku bunga pada bulan
Februari 2015 dari 7,75% menjadi 7,5% yang tidak berubah
hingga akhir tahun 2015. Untuk membantu perusahaan dalam
negeri dalam mengelola resiko mata uang asing, Bank Indonesia
juga mengeluarkan peraturan nomor 17/3/PBI/2015 tentang
kewajiban penggunaan Rupiah di wilayah negara kesatuan RI
sehingga semua pembelian material perusahaan yang tadinya
dalam mata uang asing, sudah harus menggunakan mata uang
Rupiah.
Sebagai dampak dari perlambatan pertumbuhan ekonomi,
tingkat inflasi menurun ke 3,35%, terendah sejak Maret 2010.
Inflation Rate 2010-2015 (%)
2010 2011 2012 2013 2014 2015
6,96% 3,79% 4,30% 8,38% 8,39% 3,35%
Economic Growth 2010-2015 (%)
2010 2011 2012 2013 2014 2015
6,10% 6,50% 6,23% 5,58% 5,02% 4,79%
Industri Fast Moving Consumer Goods (FMCG) di Indonesia
Sepanjang tahun 2015, pertumbuhan konsumsi rumah tangga
Indonesia adalah sebesar 4,84%. Angka tersebut lebih rendah
dibandingkan dengan dua tahun sebelumnya yang mencapai
5,44% pada tahun 2013, dan 5,29% pada tahun 2014. Peran
sektor swasta masih terbatas, yang tercermin dari konsumsi
rumah tangga yang belum kuat. Kredit konsumsi, yang dapat
mendorong daya beli masyarakat, juga masih menunjukkan tren
perlambatan.
Dari hasil riset Kantar Worldpanel Indonesia, industri FMCG
Indonesia menunjukkan pertumbuhan consumer goods 2015
sebesar 7,4%. Pertumbuhan ini menurun jika dibandingkan
tahun 2014 yang tumbuh mencapai dua digit, yaitu 15,2%.
Kondisi ini sejalan dengan hasil riset Worldpanel untuk pasar Asia.
Pada 2014 secara keseluruhan pertumbuhan consumer goods di
Asia sekitar 10%, sedangkan pada 2015, pasar FMCG menurun
sekitar 4,6%. Meski demikian, pemain FMCG yang berasal dari
Asia termasuk Indonesia, menunjukkan angka pertumbuhan
yang lebih besar dibandingkan para pemain global.
In 2015, despite pressure from global business competition
and depreciation of Rupiah exchange rate that caused higher
import cost, the Government launched incentives to strengthen
domestic business competitiveness, one of which was economic
policies phase III on October 7, 2015. The policy was to decrease
fuel prices and electricity tariff for industries. Meanwhile, Bank
Indonesia decided to lower interest rate in February 2015 from
7.75% to 7.5%, which remained stagnant until the end of 2015.
To support domestic companies in managing foreign currency
risk, Bank Indonesia also issued regulation no.17/3/PBI/2015 with
respect to the obligation to use Rupiah within the territory of
the Republic of Indonesia. Meaning, any purchase of materials,
which was previously conducted in foreign currency, shall be in
Rupiah.
As an impact of the economic downturn, inflation rate decreased
to 3.35%, the lowest since March 2010.
Fast Moving Consumer Goods (FMCG) Industry in Indonesia
In 2015, Indonesia’s household consumption growth was 4.84%,
lower compared to the two previous years which was 5.44% in
2013 and 5.29% in 2014. The private sector contribution was
not very much significant, as reflected on the weak domestic
consumption. Consumption credit, which was able to drive the
community’s purchasing power, also demonstrated a slowing
trend.
Based on a research by Kantar Worldpanel Indonesia, Indonesia’s
FMCG showed that growth of consumer goods in 2015 stood
at 7.4%, declined compared to 2014 which reached two digits,
namely 15.2%. These results were parallel with the research from
Worldpanel for Asia market. In 2014, overall consumer goods
growth in Asia was around 10%, while in 2015 FMCG market
dropped by approximately 4.6%. Nevertheless, FMCG players
from Asia, including Indonesia, achieved better growth rate
compared to global players.
56
Kilas Kinerja 20152015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioners and Board of Directors Report
Profil PerusahaanCompany Profile
PT KINO INDONESIA TBK
Terdapat beberapa perubahan di dalam kebiasaan belanja rumah
tangga Indonesia, seperti konsumen lebih berhati-hati dalam
berbelanja, konsumen cenderung lebih tertarik dengan berbagai
promosi yang ditawarkan, serta penurunan kebiasaan belanja
dengan membeli packsize yang lebih besar. Untuk memenangi
kompetisi antar industri FMCG, perusahaan perlu untuk selalu
proaktif dalam menawarkan inovasi terhadap konsumen.
Perusahaan juga harus selalu berusaha untuk lebih dekat dengan
konsumen, memahami profil konsumen, mengetahui kebutuhan
konsumen dan bagaimana perubahan kebiasaan konsumen
didalam merespon situasi ekonomi. Hal ini dilakukan agar
perusahaan dapat memiliki kekuatan merk (brand equity) untuk
meningkatkan penjualan jangka panjang.
Prospek 2016
Prospek perkembangan ekonomi global 2016 diperkirakan
lebih rendah dibandingkan proyeksi sebelumnya. Pertumbuhan
PDB global pada tahun 2016 diperkirakan sebesar 3.4% (yoy),
lebih rendah dibandingkan proyeksi sebelumnya. Ekonomi
AS diperkirakan tetap tumbuh membaik meskipun belum
solid. Pemulihan ekonomi Eropa terus berlangsung secara
gradual, sementara ekonomi Jepang diperkirakan masih lemah.
Sementara itu perkembangan ekonomi Tiongkok masih dalam
tren melambat.
Pertumbuhan ekonomi 2016 diperkirakan meningkat dan
mencapai kisaran 5,2 – 5,6%. Pertumbuhan ekonomi tersebut
diperkirakan akan ditopang oleh stimulus fiskal, khususnya
realisasi pembangunan proyek infrastruktur yang semakin cepat.
Investasi swasta diharapkan akan meningkat dan mencapai
kisaran 7,2 – 7,6% seiring dengan dampak paket kebijakan
pemerintah dan pemanfaatan ruang pelonggaran moneter secara
terukur dengan tetap menjaga stabilitas makro. Inflasi pada akhir
tahun 2016 diprakirakan berada di sekitar titik tengah kisaran
sasaran inflasi 4 ± 1%. Konsumsi rumah tangga diperkirakan
tumbuh sebesar 5,0 – 5,4% pada tahun 2016. Pertumbuhan
konsumsi rumah tangga diperkirakan stabil sepanjang tahun
2016 seiring dengan meningkatnya proporsi penduduk usia
produktif sehingga meningkatkan jumlah angkatan kerja.
Pertumbuhan kelas menengah dan peningkatan populasi usia
muda di Indonesia akan terus mendorong pertumbuhan industri
FMCG ke depannya seiring dengan peningkatan daya beli
serta pengenalan ragam produk yang lebih luas. Pertumbuhan
ekonomi Indonesia yang diproyeksikan semakin membaik pada
tahun 2016 akan mendorong berkembangnya kelas menengah
dengan daya beli yang semakin besar.
There were several changes in Indonesia’s spending habit
of households, as consumers become more careful in their
spending. They tended to be more interested in spending money
on promotion and to buy things in larger packaging size to
reduce their shopping frequency. To win the competition in the
FMCG industries, the Company needs to be proactive in offering
the best innovation to the consumers. The Company continues
to seek ways to get closer to its consumers, understand the
consumers’ profile, know the consumers’ needs, and keep up
with the change of consumers’ habit in responding the economic
situation. The Company should do all of this so that it can create
brand equity to increase sales for the long term.
Prospect for 2016
2016 global economic outlook is estimated to be less impressive
than the previous forecast. Global GDP growth in 2016 is
projected to be 3.4% (yoy), lower compared to the previous
estimate. The US economy is predicted to continue improving
even though its fundamental is not so solid. Moreover, economic
growth in Europe is recovering gradually, while Japan will still
have to struggle a lot. The same is with China, as its economic
development continues to decelerate.
Economic growth in 2016 is predicted to increase and reach the
range of 5.2%-5.6%. Such growth is estimated to be supported
by fiscal stimulus, particularly the accelerated realization of
infrastructure project development. Private investment is expected
to grow and reach the range of 7.2-7.6% in line with the impact of
the Government’s policy package and the measurable utilization
of monetary easing by maintaining macro stability. Inflation rate
at the end of 2016 is estimated to stood in the middle of inflation
target of 4 ± 1%. Household consumption is forecasted to grow
by 5.0-5.4% in 2016 and remain stable during 2016 in line with
the increasing proportion of productive age group, resulting in
the growing number of workforce.
The growth of middle class society and an increase in youth
population in Indonesia continues to drive growth of FMCG
industry as purchasing power and the number of product variants
increase. Indonesia’s economic growth that is projected to flourish
in 2016 will encourage the growth of middle class with improved
purchasing power.
57
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Disscusion and Analysis
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT KINO INDONESIA TBK
TINJAUAN OPERASI PER SEGMEN USAHA
Tinjauan Operasi atas Produk Pemeliharaan dan
Perawatan Tubuh
Kapasitas Produksi
Pabrik Perseroan di Cikembar, Sukabumi, Jawa Barat didirikan
pada tahun 1999. Pabrik ini memfokuskan pada produksi produk
pemeliharaan dan perawatan tubuh. Pabrik ini memiliki 45 lini
produksi per 31 Desember 2015.
Berikut ini merupakan tabel berisi informasi mengenai produksi
produk pemeliharaan dan perawatan tubuh per 31 Desember
2015.
Dalam Kiloliter kecuali persentase
Keterangan / Description 2013 2014 2015
Volume Produksi / Production Volume 20.588 19.073 19.486
Kapasitas Produksi pada Akhir Periode / Production Capacity at the End of Period
28.987 29.691 30.387
Persentase / Percentage 71% 64% 64%
Pendapatan atas Produk Perawatan dan Pemeliharaan
Tubuh
Segmen pemeliharaan dan perawatan tubuh merupakan segmen
usaha terbesar Perseroan, yang memberikan kontribusi masing-
masing sebesar 51,7%, 41,6% dan 46,9% dari total penjualan
pada tahun 2013, 2014 dan 2015.
Tinjauan Operasi atas Produk Minuman
Kapasitas Produksi
Perseroan memiliki tiga pabrik yang memproduksi produk-produk
minuman Perseroan, yaitu Cidahu yang terletak di Jawa Barat,
dan Cikande yang terletak pada propinsi Banten, yang masing-
masing dibangun pada tahun 2014 dan 2002, serta Pandaan di
Jawa Timur yang dibangun pada tahun 2008. Ketiga pabrik ini
memiliki 12 lini produksi per 31 Desember 2015.
Berikut ini merupakan tabel berisi informasi mengenai produksi
produk minuman per 31 Desember 2015.
Dalam Kiloliter kecuali persentase.
Keterangan / Description 2013 2014 2015
Volume Produksi / Production Volume 89.232 107.150 113.080
Kapasitas Produksi pada Akhir Periode / Production Capacity at the End of Period
127.982 154.122 155.962
Persentase / Percentage 70% 70% 73%
OPERATIONAL OVERVIEW PER BUSINESS
SEGMENT
Operational Overview on Personal Care Products
Production Capacity
The Company’s factory in Cikembar, Sukabumi, West Java was
established in 1999. This factory focuses on manufacturing
and production of personal care products. This facility has 45
production lines as of December 31, 2015.
The following is the table of information on production of
personal care products as of December 31, 2015.
In Kilolitre except for percentage
Income from Personal Care Products
Personal care is the Company’s largest business segment,
contributing 51.7%, 41.6%, and 46.9% to total sales in 2013,
2014, and 2015 respectively.
Operational Overview on Beverage Products
Production Capacity
The Company owns three factories that produce beverage
products, namely Cidahu in West Java, Cikande in Banten
Province, which were established in 2014 and 2002 respectively,
and Pandaan in East Java that was established in 2008. These
facilities had 12 production lines as of December 31, 2015.
The following is the table of information on beverage products as
of December 31, 2015.
In Kilolitre except for percentage
58
Kilas Kinerja 20152015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioners and Board of Directors Report
Profil PerusahaanCompany Profile
PT KINO INDONESIA TBK
Pendapatan atas Produk Minuman
Segmen minuman merupakan segmen usaha terbesar kedua
Perseroan, yang memberikan kontribusi masing-masing sebesar
39,9%, 35,0% dan 37,3% dari total penjualan pada tahun
2013, 2014 dan 2015.
Tinjauan Operasi atas Produk Makanan Kapasitas Produksi
Pabrik yang terletak di Sayung dan Terboyo, Semarang, dibangun
masing-masing pada tahun 1997 dan 2004, untuk memproduksi
manisan, makanan ringan dan minuman bubuk. Pabrik-pabrik ini
yang sebelumnya dimiliki oleh KSI, telah diserahkan kepada MKI
sejak November 2013. Kedua pabrik ini memiliki 11 lini produksi
per 31 Desember 2015.
Berikut ini merupakan tabel berisi informasi mengenai produksi
produk makanan per 31 Desember 2015.
Dalam Kilogram, kecuali persentase
Keterangan / Description 2013 2014 2015
Volume Produksi / Production Volume 2.136.044 11.534.493 6,858,251
Kapasitas Produksi pada akhir Periode / Production Capacity at the End of Period
2.299.463 15.963.744 9,976,664
Persentase / Percentage 92,9% 72,3% 68,7%
Pendapatan atas Produk Makanan
Segmen usaha Perseroan yang ketiga adalah segmen makanan,
yang memproduksi permen, makanan ringan dan minuman
bubuk. Segmen ini membukukan penjualan sebesar 7,8%,
23,2% dan 15,6% dari total penjualan pada tahun 2013, 2014
dan 2015.
Tinjauan Operasi atas Produk Farmasi
Kapasitas Produksi
Pabrik Perseroan yang memproduksi produk farmasi adalah
pabrik Cikande yang berlokasi di propinsi Banten dan dibangun
pada tahun 2002. Per 31 Desember 2015, pabrik ini memiliki 4
lini produksi.
Berikut ini merupakan tabel berisi informasi mengenai produk
farmasi per 31 Desember 2015
Dalam Kiloliter kecuali persentase
Keterangan / Description 2013 2014 2015
Volume Produksi / Production Volume 30 55 28
Kapasitas Produksi pada Akhir Periode / Production Capacity at the End of Period
207 409 209
Persentase / Percentage 15% 13% 14%
Income from Beverage Products
Beverage is the Company’s second largest business segment,
accounting for 39.9%, 35.0%, and 37.3% to total sales in 2013,
2014, and 2015 respectively.
Operational Overview on Food Products
Production Capacity
The Company has factories in Sayung and Terboyo, Semarang,
established in 1997 and 2004 respectively which produce
confectionaries, snacks, and powdered drink. These factories are
previously owned by KSI, and handed over to MKI since November
2013. They had 11 production lines as of December 31, 2015.
The following is the table of information on food products as of
December 31, 2015.
In Kilogram, except for percentage
Income from Food Products
The Company third business activity is food segment that
produces candies, snacks, and powdered drink. This segment
booked sales of 7.8%, 23.2%, and 15.6% of total sales in 2013,
2014, and 2015 respectively.
Operational Overview on Pharmaceutical
Products
Production Capacity
The Company’s factory that produces pharmaceutical products
is Cikande factory located in Banten province and established in
2002. As of December 31, 2015, this factory has 4 production
lines.
The following is the table of information on pharmaceutical
products as of December 31, 2015.
In Kilolitre, except for percentage
59
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Disscusion and Analysis
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT KINO INDONESIA TBK
Pendapatan atas Produk Farmasi
Segmen usaha Perseroan yang keempat adalah segmen farmasi.
Segmen ini membukukan penjualan masing-masing sebesar
0,21% dan 0,19% dari total penjualan pada tahun 2014 dan
2015.
Profitabilitas Usaha
1. Perolehan Laba Perusahaan
Dalam juta Rupiah
Keterangan / Description 2014 2015%Pertumbuhan /
Growth
Laba Sebelum Pajak / Income Before Tax 137.528 336.974 145,02%
Laba Bersih / Net Income 104.160 263.031 152,53%
Laba Komprehensif Tahun Berjalan / 204.550 317.826 55,38%
Laba per Saham / Earnings per Share 112 234 109.08%
2. Return On Assets (ROA)
Return On Assets Perseroan pada tahun 2015 adalah sebesar
8,19%, meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2014
yaitu 5,59% Hal ini disebabkan oleh peningkatan laba bersih
yang lebih tinggi dibandingkan dengan peningkatan total
aset sepanjang tahun 2015.
3. Return On Equity (ROE)
Return On Equity Perseroan pada tahun 2015 adalah
sebesar 14,81%, mengalami penurunan jika dibandingkan
dengan tahun 2014 yaitu 15,73%. Hal ini disebabkan oleh
peningkatan total ekuitas yang lebih tinggi dibandingkan
dengan peningkatan laba bersih sepanjang tahun 2015.
ANALISIS KINERJA KEUANGAN
1. LAPORAN POSISI KEUANGAN
Aset
Jumlah aset per 31 Desember 2015 senilai Rp3.211.235 juta
yang berarti meningkat 72,33% dibandingkan tahun 2014
yaitu sebesar Rp1.863.381 juta. Hal tersebut disebabkan oleh
kenaikan pada akun kas dan investasi jangka pendek masing-
masing naik sebesar Rp 621.635 juta dan Rp 110.029 juta
yang sebagian besar berasal dari dana hasil IPO yang belum
digunakan, peningkatan piutang usaha dan aset tetap seiring
dengan peningkatan penjualan dan belanja modal karena
pertumbuhan bisnis.
Aset Lancar
Pada 2015, aset lancar Perseroan sebesar Rp2.089.897
juta, naik 135,18% dibandingkan tahun 2014 sebesar
Rp888.634 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan
oleh peningkatan kas dan setara kas hasil penerimaan
dana penawaran umum perdana saham, piutang usaha
Income from Pharmaceutical Products
Pharmaceuticals is the Company’s fourth business segment and
was able to record sales of 0.21% and 0.19% to total sales in
2014 and 2015 respectively.
Business Profitability
1. Income of the Company
In million Rupiah
2. Return On Assets (ROA)
Return On Assets in 2015 was recorded at 8.19%, increased
compared to 2014 which was 5.59%. This was caused by
higher increase in net income compared to the increase in
total assets in 2015.
3. Return On Equity (ROE)
Return On Equity in 2015 was recorded at 14.81%, decreased
compared to 2014 which was 15.73%. This was caused by
higher increase in total equity compared to increase in net
income during 2015.
FINANCIAL PERFORMANCE ANALYSIS
1. STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
Assets
Total assets as of December 31, 2015 was Rp3,211,235
million, increased by 72.33% compared to 2014 which was
Rp1,863,381 million. This was caused by increase in cash and
short-term investment that amounted to Rp621,635 million
and Rp110,029 million respectively, which was mostly derived
from unused funds from IPO, increase in trade receivables
and fixed assets in line with the increase in sales and capital
expenditure due to business growth.
Current Assets
Current assets in 2015 were recorded at Rp2,089,917
million, increased by 135.18% compared to 2014 which
was Rp888,634 million. Such increase was mainly caused by
an increase in cash and cash equivalents from initial public
offering, trade receivables, and short-term investment which
60
Kilas Kinerja 20152015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioners and Board of Directors Report
Profil PerusahaanCompany Profile
PT KINO INDONESIA TBK
serta adanya investasi jangka pendek yang merupakan unit
penyertaan reksa dana Mega Dana Kas dan Cipta Dana Cash
yang dikelola oleh bank kustodian PT Bank CIMB Niaga Tbk.
Aset Tidak Lancar
Pada 2015, aset tidak lancar Perseroan sebesar Rp1.121.338
juta, naik 15,04% dibandingkan tahun 2014 sebesar
Rp974.747 juta. Peningkatan tersebut disebabkan oleh
penambahan aset tetap dan deposito yang dibatasi
penggunaannya.
Dalam juta Rupiah
Aset / AssetsPeriode 31 Desember / Period of December 31 % Peningkatan
(Penurunan)2014 2015
Aset Lancar / Current Assets 888.634 2.089.897 135,18%
Aset Tidak Lancar / Non-Current Assets 974.747 1.121.338 15,04%
Jumlah Aset / Total Assets 1.863.381 3.211.235 72,33%
Liabilitas
Jumlah liabilitas per 31 Desember 2015 senilai Rp1.434.605
juta yang berarti meningkat 19,45% dibandingkan nilai
liabilitas tahun 2014 sebesar Rp1.200.996 juta. Hal tersebut
disebabkan oleh naiknya utang bank dan utang usaha.
Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas jangka pendek Perseroan sebesar Rp1.291.021 juta
naik 18,39% dari liabilitas jangka pendek tahun 2014 sebesar
Rp1.090.455 juta. Kenaikan tersebut disebabkan naiknya
utang bank jangka pendek dan utang usaha.
Liabilitas Jangka Panjang
Liabilitas jangka panjang Perseroan sebesar Rp143.584
juta naik 29,89% dari liabilitas jangka panjang tahun 2014
sebesar Rp110.541 juta. Kenaikan tersebut disebabkan oleh
peningkatan utang bank jangka panjang dan liabilitas pajak
tangguhan.
Dalam Juta Rupiah
Liabilitas / LiabilitiesPeriode 31 Desember / Period of December 31 % Peningkatan
(Penurunan) / Increase (Decrease)2014 2015
Liabilitas Jangka Pendek / Current Liabilities 1.090.455 1.291.021 18,39%
Liabilitas Jangka Panjang / Non-current Liabilities
110.541 143.584 29,89%
Jumlah Liabilitas / Total Liabilities 1.200.996 1.434.605 19,45%
Ekuitas
Ekuitas per 31 Desember 2015 senilai Rp1.776.629 juta
yang berarti meningkat 168,22% dibandingkan dengan
tahun 2014 yaitu sebesar Rp662.385 juta. Hal ini terutama
disebabkan oleh meningkatnya laba tahun berjalan,
represented investments in Mega Dana Kas and Cipta Dana
Cash mutual funds which was managed by custodian bank of
PT Bank CIMB Niaga Tbk.
Non-Current Assets
Non-current assets in 2015 was recorded at Rp1,121,338
million, grew by 15.04% compared to 2014 which was
Rp974,747 million. Such increase was caused by the addition
of fixed assets and restricted deposits.
In million Rupiah
Liabilities
Total liabilities as of December 31, 2015 amounted to
Rp1,434,605 million, rose by 19.45% compared to that of
2014 which was Rp1,200,996 million. This was caused by an
increase in bank loans and trade payables.
Current Liabilities
The Company’s current liabilities amounted to Rp1,291,021
million, increased by 18.39% from current liabilities in 2014
which was Rp1,090,455 million. Such increase was caused by
an increase in short-term bank loans and trade payables.
Non-Current Liabilities
Non-current liabilities of the Company amounted to
Rp143,584 million, increased by 29.89% from non-current
liabilities in 2014 which was Rp110,541 million. Such increase
was caused by an increase in long-term bank loans and
deferred tax liabilities.
In million Rupiah
Equity
Equity as of December 31, 2015 was Rp1,776,629 million,
increased by 168.22% compared to 2014 which was
Rp662,385 million. This was mainly caused by increase in
current year income, additional paid-in capital and capital
61
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Disscusion and Analysis
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT KINO INDONESIA TBK
penambahan modal disetor dan agio saham dari penawaran
umum perdana, setelah dikurangi dengan biaya penawaran
umum.
Dalam juta Rupiah
Ekuitas / EquityPeriode 31 Desember / Period of December 31 % Peningkatan
(Penurunan) / Increase (Decrease)2014 2015
Pemilik Ekuitas Induk / Equity Attributable to Owners of The Company
661.102 1.775.329 168,54%
Kepentingan Non Pengendalian / Non-Controlling Interest
1.282 1.300 1,41%
Total Ekuitas / Total Equity 662.385 1.776.629 168,22%
2. LAPORAN LABA RUGI
Berikut ini adalah laba rugi yang diperoleh Perseroan periode
31 Desember 2015.
Dalam juta Rupiah
Laporan Laba Rugi Komprehensif / Comprehensive Statements of Profit or Loss
2014 2015% Peningkatan
(Penurunan)
Penjualan Bersih / Net Sales 3.339.386 3.603.848 7,92%
Beban Pokok Penjualan / Cost of Goods Sold
(2.193.324) (2.135.496) (2,64%)
Laba Kotor / Gross Profit 1.146.062 1.468.351 28,12%
Beban Penjualan / Selling Expenses (760.441) (799.645) 5.16%
Beban Umum & Administrasi / General & Administrative Expenses
(199.296) (240.648) 20.75%
Lain-Lain / Others (48.797) (91.084) 86,66%
Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan / Income Before Income Tax Expenses
137.528 336.974 145,02%
Beban Pajak Penghasilan / Income Tax Expenses
(34.273) (73.943) 115,75%
Laba Bersih / Net Income 104.160 263.031 152,53%
Penjualan Bersih
Penjualan bersih yang berhasil dicapai Perseroan di tahun 2015
yakni sebesar Rp3.603.848 juta yang berarti menunjukan
peningkatan sebesar 7,92% dibanding penjualan tahun 2014
yaitu sebesar Rp3.339.386 juta. Kinerja penjualan bersih
Perseroan merefleksikan kinerja penjualan segmen-segmen
usaha Perseroan yang terdiri dari:
- Perawatan tubuh:
Penjualan produk perawatan tubuh yang berhasil dicapai
Perseroan di tahun 2015 yakni sebesar Rp1.689.502 juta
yang berarti menunjukan peningkatan sebesar 21,61%
dibanding penjualan tahun 2014 yaitu sebesar Rp1.389.298
juta. Peningkatan tersebut disebabkan oleh perluasan jaringan
distribusi dan peluncuran SKU baru seperti Ellips Hair Mask
Keratin, Resik V Whitening, Ovale Bedak Dingin dan seterusnya.
paid in excess of par value from initial public offering less
public offering cost.
In million Rupiah
2. STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS
The following is profit or loss of The Company for the period of
December 31, 2015.
In million Rupiah
Net Sales
The Company’s net sales in 2015 amounted to Rp3,603,848
million, increased by 7.92% compared to that of 2014
which was Rp3,339,386 million. The Company’s net sales
performance reflects performance of its business segments
which consist of:
- Personal care:
Sales of personal care products in 2015 reached
Rp1,689,502 million, increased by 21,61% compared
to that of 2014 which was Rp1,389,298 million. Such
increase was caused by distribution network expansion
and new SKU launching such as Ellips Hair Mask Keratin,
Resik V Whitening, Ovale Bedak Dingin, and so on.
62
Kilas Kinerja 20152015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioners and Board of Directors Report
Profil PerusahaanCompany Profile
PT KINO INDONESIA TBK
- Minuman
Penjualan produk minuman yang berhasil dicapai di
tahun 2015 yakni sebesar Rp1.344.482 juta yang berarti
menunjukan peningkatan sebesar 15,15% dibanding
penjualan tahun 2014 yaitu sebesar Rp1.167.612 juta.
Peningkatan tersebut disebabkan oleh perluasan jaringan
distribusi dan peluncuran SKU baru seperti Panther
Energy drink, Cap Kaki Tiga rasa Kurma & Tin, Minuman
Cap Panda rasa Aloe vera dan Tampico Mango.
- Makanan
Penjualan produk makanan yang berhasil dicapai di
tahun 2015 yakni sebesar Rp563.143 juta yang berarti
menunjukan penurunan sebesar 27,37% dibanding
penjualan tahun 2014 yaitu sebesar Rp775.391 juta.
Penurunan tersebut disebabkan oleh penurunan
permintaan pasar akan produk makanan seiring
melemahnya perekonomian Indonesia pada tahun 2015
- Farmasi
Penjualan produk farmasi yang berhasil dicapai di tahun
2015 yakni sebesar Rp6.721 juta yang berarti menunjukan
penurunan sebesar 5,16% dibanding penjualan tahun
2014 yaitu sebesar Rp7.086 juta. Penurunan tersebut
disebabkan oleh penurunan permintaan pasar akan
produk farmasi untuk periode yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2015
Beban Pokok Penjualan
Beban Pokok Penjualan di tahun 2015 sebesar Rp2.135.496
juta menunjukan penurunan sebesar 2,64% dibandingkan
dengan tahun 2014 sebesar Rp2.193.324 juta. Penurunan
Beban Penjualan tersebut dikarenakan: (i) biaya bahan
pengemas (terutama kaleng alumunium) untuk produk
pemeliharaan dan perawatan tubuh yang mengalami
penurunan sebagai dampak dari hasil negosiasi harga yang
lebih baik dengan pemasok untuk pembayaran yang lebih
cepat, (ii) DLS mengurangi pembelian produk makanan dari
MKI seiring dengan penurunan permintaan pasar pada tahun
2015 dan (iii) penurunan beban penyusutan sebagai dampak
dari perubahan pada metode depresiasi dan estimasi umur
manfaat ekonomis atas aset tetap Perseroan dan DLS.
Laba Kotor
Sebagai akibat dari hal-hal yang telah dijelaskan di atas, laba
kotor meningkat 28,12% menjadi Rp1.468.351 juta pada
2015 dibanding Laba Kotor tahun 2014 sebesar Rp1.146.063
juta.
- Beverages
Sales of beverage products in 2015 amounted to
Rp1,344,482 million, grew by 15.15% compared to sales
in 2014 which was Rp1,167,612 million. This increase was
caused by distribution network expansion and new SKU
launching such as Panther Energy drink, Cap Kaki Tiga
Date & Fig variant, Cap Panda Drink Aloe Vera variant,
and Tampico Mango.
- Food
Sales of food products in 2015 amounted to Rp563,143
million, decreased by 27.37% compared to that of 2014
which was Rp775,391 million. The decrease was caused
by a decline in market demand for food products in line
with the weakening economy of Indonesia in 2015.
- Pharmaceuticals
Sales of pharmaceutical products reached by the Company
in 2015 amounted to Rp6,721 million, decreased by
5.16% compared to that of 2014 which was Rp7,086
million. Such decrease was caused by a decline in market
demand for pharmaceutical products for the period ended
on December 31, 2015.
Cost of Goods Sold
Cost of Goods Sold in 2015 amounted to Rp2,135,496
million, decreased by 2.64% compared to 2014 which
was Rp2,193,324 million. The decrease was due to: (i) the
decreased cost of packaging materials (mainly aluminum
can) for personal care products as a result of a better price
negotiation with suppliers for a quicker payment, (ii) DLS
reduced the food product purchase from MKI in line with
the declining demand in market in 2015, and (iii) decrease
in depreciation expense as a result of change in method of
depreciation and estimation of useful life of fixed assets of
the Company and DLS.
Gross Profit
As an outcome of the aforementioned matters, gross profit
increased by 28.12% to Rp1,468,351 million in 2015
compared to gross profit in 2014 which was Rp1,146,063
million.
63
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Disscusion and Analysis
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT KINO INDONESIA TBK
Beban Penjualan
Beban Penjualan pada tahun 2015 yakni sebesar Rp799.645
juta yang berarti meningkat sebesar 5,16% dibandingkan
Beban Penjualan tahun 2014 yaitu sebesar Rp760.441 juta.
Peningkatan tersebut dikarenakan meningkatnya biaya
iklan dan promosi atas peluncuran SKU baru serta kenaikan
gaji tenaga pemasaran dan penjualan seiring dengan
meningkatnya penjualan.
Beban Umum & Administrasi
Beban Umum & Administrasi pada tahun 2015 yakni
sebesar Rp240.648 juta yang berarti meningkat sebesar
20,75% dibandingkan Beban Umum & Administrasi tahun
2014 yaitu sebesar Rp199.296 juta. Peningkatan tersebut
terutama dikarenakan kenaikan gaji, upah dan tunjangan
untuk manajemen dan karyawan administrasi seiring dengan
penambahan karyawan untuk mendukung pertumbuhan
bisnis.
Beban Bunga
Beban bunga pada tahun 2015 yakni sebesar Rp88.756 juta
yang berarti meningkat sebesar 46,70% dibandingkan beban
bunga tahun 2014 yaitu sebesar Rp60.502 juta. Peningkatan
tersebut dikarenakan saldo utang bank jangka pendek dan
jangka panjang yang lebih tinggi.
Rugi Selisih Kurs – neto
Rugi selisih kurs – neto pada tahun 2015 yakni sebesar Rp9.220
juta yang berarti meningkat sebesar 112,71% dibandingkan
rugi selisih kurs – neto tahun 2014 yaitu sebesar Rp4.335
juta. Kenaikan rugi selisih kurs - bersih terutama dikarenakan
melemahnya nilai tukar Rupiah atas Dolar AS selama tahun
2015.
Bagian atas rugi bersih Entitas Asosiasi
Bagian atas rugi bersih Entitas Asosiasi pada tahun 2015
tercatat sebesar Rp10.620 juta yang berarti meningkat
sebesar 601,34% dibandingkan laba bersih atas entitas
asosiasi tahun 2014 yaitu sebesar Rp2.118 juta dikarenakan
meningkatnya kerugian yang dialami oleh MKI sebagai
akibat penurunan penjualan produk makanan seiring dengan
berkurangnya permintaan pasar.
Pendapatan Bunga
Pendapatan bunga pada tahun 2015 tercatat sebesar
Rp4.081 juta yang berarti meningkat sebesar 235,44%
dibandingkan pendapatan bunga tahun 2014 yaitu sebesar
Rp1.217 juta dikarenakan meningkatnya saldo kas di bank
dan penempatan deposito berjangka.
Selling Expenses
Selling expenses in 2015 amounted to Rp799,645 million,
increased by 5.16% compared to Selling Expenses in 2014
which was Rp760,441 million. Such increase was caused by
an increase in cost of advertisement and promotion of new
SKU launching, as well as an increase in salary of marketing
and sales personnel and in line with the increasing sales.
General & Administrative Expenses
General & Administrative expenses in 2015 amounted to
Rp240,648 million, increased by 20.75% compared to
General & Administrative Expenses in 2014 which was
Rp199,296 million. Such increase was mainly caused by an
increase in salary, wage, and allowances for management
and administrative employees in line with an addition to
employees to support business growth.
Interest Expenses
Interest expenses in 2015 amounted to Rp88,756 million,
increased by 46.70% compared to interest rate in 2014
which was Rp60,502 million. The increase was caused by
higher short-term and long-term bank loans account.
Loss on Foreign Exchange – net
Loss on foreign exchange – net in 2015 was Rp9,220 million,
an increase of 112.71% compared to loss on foreign exchange
– net in 2014 which was Rp4,335 million. Such increase was
mainly caused by the weakening Rupiah exchange rate for US
Dollar during 2015.
Share in net loss in Associates
Share in net loss in Associates in 2015 was recorded at
Rp10,620 million, an increase of 601.34% compared to that
of 2014 which was Rp2,118 million. This was due to the
increase in loss experienced by MKI as a result of decrease in
food products sales due to a decline in market demand.
Interest Income
Interest income in 2015 was recorded at Rp4,081 million,
increased by 235.44% compared to interest income in 2014
which was Rp1,217 million due to increase in cash in banks
and placement of time deposits.
64
Kilas Kinerja 20152015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioners and Board of Directors Report
Profil PerusahaanCompany Profile
PT KINO INDONESIA TBK
Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan
Sebagai akibat dari hal-hal yang telah dijelaskan di atas, Laba
Sebelum Beban Pajak Penghasilan tahun 2015 yakni sebesar
Rp336.974 juta meningkat 145,02% dibandingkan dengan
Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan tahun 2014 sebesar
Rp137.528 juta.
Beban Pajak Penghasilan
Beban Pajak Penghasilan pada tahun 2015 yakni sebesar
Rp73.943 juta yang berarti meningkat sebesar 115,75%
dibandingkan Beban Pajak Penghasilan tahun 2014 yaitu
sebesar Rp34.273 juta. Hal ini dikarenakan peningkatan
penghasilan kena pajak sepanjang tahun 2015.
Laba Bersih
Sebagai akibat dari hal-hal yang telah dijelaskan di atas,
Perseroan telah berhasil membukukan Laba Bersih sebesar
Rp263.031 juta yang berarti menunjukan peningkatan
sebesar 152,53% dari perolehan Laba Bersih pada tahun
2014 yakni sebesar Rp104.160 juta.
3. LAPORAN ARUS KAS
Arus Kas Perseroan sepanjang dapat dipaparkan sebagai
berikut:
Dalam juta Rupiah
Uraian / Description 2014 2015
% Peningkatan (Penurunan)
/ Increase (Decrease)
Arus Kas dari Aktivitas Operasi / Cash Flows from Operating Activities
(92.147) (72.552) 21,26%
Arus Kas dari Aktivitas Investasi / Cash Flows from Investing Activities
(215.617) (234.675) (8,84%)
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan / Cash Flows from Financing Activities
288.521 929.096 222,02%
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi sebesar
Rp72.552 juta di tahun 2015, terutama dikarenakan
pertumbuhan bisnis Perseroan. Pada tahun 2014, Perseroan
melakukan pembayaran kepada pemasok sebesar
Rp2.075.548 juta, pembayaran beban penjualan, umum dan
administrasi, dan kegiatan operasi lainnya sebesar Rp621.654
juta, dan pembayaran kepada karyawan sebesar Rp391.946
juta, yang sebagian diimbangi penerimaan dari pelanggan
sebesar Rp3.125.310 juta.
Arus Kas untuk Aktivitas Investasi
Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi 2015
sebesar Rp234.675 juta, naik sebesar 8,84% dibandingkan
Income Before Income Tax Expenses
As a result of the aforementioned matters, income before
income tax expenses in 2015 increased by 145.02% to
Rp336,974 million compared to income before income tax
expenses in 2014 which was Rp137,528 million.
Income Tax Expenses
Income tax expenses in 2015 amounted to Rp73,943 million,
an increase of 115.75% compared to income tax expenses
in 2014 which was Rp34,273 million. This was due to an
increase in taxable profits throughout 2015.
Net Income
The Company successfully recorded its net income at
Rp263,031 million, an increase of 152.53% of total net
income in 2014 which was Rp104,160 million.
3. STATEMENTS OF CASH FLOWS
The Company’s cash flows can be explained as follows:
In million Rupiah
Cash Flows from Operating Activities
Net cash flows used for operating activities amounted to
Rp72,552 million in 2015, mainly caused by growth of the
Company’s business. In 2014, the Company made payment
to suppliers at the amount of Rp2,075,548 million, payment
for selling, general and administrative expenses, and other
operating activities at the amount of Rp621,654 million, and
payment to employees at the amount of Rp391,946 million,
which was partially offset by receipt from customers that
reached Rp3,125,310 million.
Cash Flows for Investing Activities
Net cash flows used for investing activities in 2015 amounted
to Rp234,675 million, increased by 8.84% compared to 2014
65
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Disscusion and Analysis
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT KINO INDONESIA TBK
dengan 2014 sebesar Rp215.617 juta yang disebabkan oleh
penempatan investasi jangka pendek sebesar Rp110.000 juta
dan pembelian aset tetap sebesar Rp107.856 juta.
Arus Kas untuk Aktivitas Pendanaan
Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan sebesar
Rp929,096 juta di tahun 2015 terutama dikarenakan
penerimaan pinjaman utang bank jangka pendek sebesar
1.855.679 juta yang sebagian diimbangi pembayaran utang
bank jangka pendek sebesar Rp1.744.041 juta, penerimaan
pinjaman utang bank jangka panjang sebesar Rp75.000 juta
yang sebagian diimbangi pembayaran utang bank jangka
panjang sebesar Rp41.029 juta dan dana hasil penawaran
umum perdana sebesar Rp845.715 juta.
ANALISIS KEMAMPUAN MEMBAYAR UTANG
DAN TINGKAT KOLEKTIBILITAS PERSEROAN
Kemampuan Membayar Utang
Dalam mengukur kemampuan Perseroan untuk melunasi utang
jangka pendek, digunakan rasio likuiditas. Sedangkan dalam
mengukur kemampuan Perseroan untuk melunasi utang jangka
panjang, menggunakan rasio solvabilitas.
Tabel Rasio Likuiditas
Dalam juta Rupiah
Uraian / Description 2015 2014
Aset Lancar / Current Assets 2.089.897 888.634
Piutang Usaha / Trade Receivables 924,165 445,839
Kas dan Setara Kas / Cash and Cash Equivalents 665.988 44.354
Investasi Jangka Pendek / Short-term Investments 110.029 -
Liabilitas Jangka Pendek / Current Liabilities 1.291.021 1.090.455
Rasio / Ratio:
- Rasio Lancar / Current Ratio 1,62 0,81
- Rasio Cepat / 1,32 0,45
- Rasio Kas / Cash Ratio 0,52 0,04
Jumlah Hari Persediaan / Number of Day’s Sales Inventory 56.73 44.94
Jumlah Hari Piutang Usaha / Number of Day’s Receivables 68.43 40.31
Jumlah Hari Utang Usaha / Number of Day’s Account Payable 74.73 69.31
Siklus Konversi Kas / Cash Conversion Cycle 50.42 15.94
Untuk mengukur likuiditas dapat diukur dengan beberapa cara
yakni:
Rasio lancar, yang dihitung dengan cara membandingkan
jumlah aset lancar dengan jumlah liabilitas jangka pendek.
Rasio cepat, yang dihitung dengan cara membandingkan
jumlah kas dan setara kas dan piutang lancar dengan jumlah
liabilitas jangka pendek.
which was Rp215,617 million. This was due to placement of
short-term investment at the amount of Rp110,000 million
and fixed assets purchase that amounted to Rp107,856
million.
Cash Flows for Financing Activities
Cash flows from financing activities amounted to Rp929.096
million in 2015, mainly caused by proceeds from short-term
bank loans at the amount of 1,855,679 million which was
partially offset by payment of short-term bank loans of
Rp1,744,041 million, proceeds from short-term bank loans
of Rp75,000 million which was partially offset by payment of
long-term bank loans of Rp41,029 million and proceeds from
initial public offering reaching Rp845,715 million.
ANALYSIS OF SOLVENCY AND COLLECTABILITY
RATE OF THE COMPANY
Solvency
The Company uses liquidity ratio to measure its capability in
fulfilling current liabilities, while to measure the Company’s
capability in fulfilling non-current liabilities, the Company uses
solvency ratio.
Table of Liquidity Ratio
In million Rupiah
Liquidity can be measured by the following methods:
Current ratio, calculated by dividing current assets dividing
current liabilities.
and current receivables by current liabilities.
66
Kilas Kinerja 20152015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioners and Board of Directors Report
Profil PerusahaanCompany Profile
PT KINO INDONESIA TBK
Rasio kas, yang dihitung dengan cara membandingkan jumlah
kas dan setara kas dengan jumlah liabilitas jangka pendek.
Siklus konversi kas, yang dihitung dengan cara menjumlahkan
jumlah hari persediaan dan jumlah hari piutang usaha,
kemudian dikurangkan dengan jumlah hari utang usaha.
Peningkatan likuiditas Perseroan disebabkan oleh peningkatan
kas dan setara kas hasil penerimaan dana penawaran umum
perdana saham, piutang usaha serta adanya investasi jangka
pendek yang merupakan unit penyertaan reksa dana Mega Dana
Kas dan Cipta Dana Cash yang dikelola oleh bank kustodian PT.
Bank CIMB Niaga Tbk. Peningkatan likuiditas berarti peningkatan
kemampuan perusahaan untuk melunasi utang jangka pendek
dan efisiensi perusahaan dalam menggunakan aset lancar.
Tabel Rasio Solvabilitas
Dalam juta Rupiah
Uraian / Description 2015 2014
Total Aset / Total Assets 3.211.235 1.863.381
Total Liabilitas Jangka Panjang / Total Non-Current Liabilities 143.584 110.540
Total Ekuitas / Total Equities 1.776.629 662.385
Beban Bunga / Interest Expenses 88.756 60.502
Beban Pajak Penghasilan / Income Tax Expenses 73.943 34.273
Laba Sebelum Beban Bunga dan Beban Pajak Penghasilan (EBIT) / Income Before Interest Expenses and Income Tax Expenses
425.730 198.935
Rasio / Ratio:
- Rasio Total Liabilitas Jangka Panjang Terhadap Total Aset / Non-Current Liabilities to Total Assets Ratio
0,04 0,06
- Rasio Total Liabilitas Jangka Panjang Terhadap Total Ekuitas / Non-Current Liabilities to Total Equities Ratio
0,08 0,17
- Rasio Total Aset Terhadap Total Ekuitas / Total Assets to Total Equities Ratio
1.81 2.81
- Rasio EBIT Terhadap Beban Bunga / EBIT to Interest Expenses Ratio
4,80 3,29
Untuk mengukur solvabilitas dapat diukur dengan beberapa cara
yakni:
Rasio liabilitas jangka panjang terhadap total aset, yang
dihitung dengan cara membandingkan jumlah liabilitas
jangka panjang dengan jumlah total aset.
Rasio liabilitas jangka panjang terhadap total ekuitas, yang
dihitung dengan cara membandingkan jumlah liabilitas
jangka panjang dengan jumlah total ekuitas.
Rasio total aset terhadap total ekuitas, yang dihitung dengan
cara membandingkan jumlah total aset dengan jumlah total
ekuitas.
Rasio EBIT terhadap beban bunga, yang dihitung dengan
cara membandingkan jumlah laba sebelum beban bunga dan
beban pajak penghasilan dengan jumlah beban bunga.
Cash ratio, calculated by dividing cash and cash equivalents
by current liabilities.
Cash conversion cycle, calculated by adding number of day’s
sales and number of day’s receivables, and then deducted by
number of day’s account payable.
Increase in the Company’s liquidity was caused by increase in cash
and cash equivalents from receipt of initial public offering, trade
receivables, and short-term investment representing investments
in Mega Dana Kas and Cipta Dana Cash mutual funds which was
managed by custodian bank of PT Bank CIMB Niaga Tbk. Increase
in liquidity means improvement of the Company’s capability to
pay current liabilities and efficiency in using current assets.
Table of Solvency Ratio
In million Rupiah
Solvency can be measured by the following methods:
Non-current liabilities to total assets ratio, calculated by
dividing non-current liabilities by total assets.
Non-current liabilities to total equity ratio, calculated by
dividing non-current liabilities by total equities.
Total assets to total equity ratio, calculated by dividing total
assets by total equities.
EBIT to interest expenses ratio, calculated by dividing income
before interest expenses and income tax expenses by interest
expenses.
67
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Disscusion and Analysis
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT KINO INDONESIA TBK
Secara umum, solvabilitas Perseroan di tahun 2015 lebih baik
dibandingkan dengan tahun 2014. Rasio liabilitas jangka panjang
terhadap total aset tahun 2015 sebesar 0,04 kali, sedangkan di
tahun 2014 sebesar 0,06 kali, mengalami penurunan sebesar
33,33%. Sedangkan rasio liabilitas jangka panjang terhadap
total ekuitas tahun 2015 sebesar 0,08 kali, sedangkan di tahun
2014 sebesar 0,17 kali, mengalami penurunan sebesar 52,94%.
Sementara itu rasio total aset terhadap total ekuitas tahun 2015
sebesar 2,08 kali, sedangkan di tahun 2014 sebesar 2,84 kali,
mengalami penurunan sebesar 36,54% dan rasio EBIT terhadap
beban bunga tahun 2015 sebesar 4,80 kali, sedangkan di tahun
2014 sebesar 3,29 kali, mengalami kenaikan sebesar 45,90%.
Peningkatan solvabilitas berarti peningkatan kemampuan
perusahaan untuk melunasi utang jangka panjang.
Tingkat Kolektabilitas Piutang
Kolektibilitas Piutang Perseroan menggambarkan seberapa
efektif Perseroan mengelola tagihan-tagihan kepada pihak ketiga
sebagaimana tercermin dari umur piutang atau jangka waktu
pencairan piutang. Pada tahun 2015 kolektabilitas piutang
Perseroan sebesar 68 hari naik dibandingkan dengan tahun 2014
40 hari. Hal tersebut disebabkan oleh peningkatan piutang usaha
yang lebih tinggi dibandingkan peningkatan penjualan.
STRUKTUR PERMODALAN DAN KEBIJAKAN
MANAJEMEN
Struktur modal merupakan penggabungan antara modal sendiri
(ekuitas) dan hutang (liabilitas). Perseroan memaksimalkan struktur
modal dengan mengoptimalkan modal rata-rata tertimbang yang
minimum. Struktur modal dengan minimum biaya penggunaan
dana dapat berpengaruh terhadap peningkatan nilai saham
Perseroan, tetapi tidak meningkatkan laba bersih per saham.
Kebijakan struktur modal Perseroan ditujukan untuk melindungi
kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan
usaha, sehingga entitas dapat tetap memberikan hasil bagi
pemegang saham dan manfaat bagi seluruh pemangku
kepentingan lainnya. Kebijakan struktur modal juga ditujukan
kepada pemegang saham dengan menentukan harga produk
dan jasa yang sepadan dengan tingkat risiko.
Sebagaimana praktik yang berlaku umum, Perseroan
mengevaluasi struktur permodalan melalui rasio liabilitas
terhadap modal (gearing ratio) yang dihitung melalui pembagian
antara liabilitas bersih dengan modal. Liabilitas bersih adalah
jumlah liabilitas konsolidasian dikurangi dengan jumlah kas dan
setara kas. Sedangkan modal meliputi seluruh komponen ekuitas
dalam laporan posisi keuangan konsolidasian per 31 Desember
2015 dan 2014.
In general, the Company’s solvency in 2015 was improved
compared to 2014. Non-current liabilities to total assets ratio in
2015 was 0.04 times, while it was 0.06 times in 2014, a decrease
of 33.33%. Non-current liabilities to total equities ratio in 2015
was 0.08 times, while it was 0,17 times in 2014, which decreased
by 52.94%. Total assets to total equities ratio in 2015 decreased
by 36.54% to 2.08 times from 2.84 times in 2014. EBIT to interest
expenses in 2015 was 4.80 times, increased from 2014 which
was 3.29 times; an increase of 45.90%. The increase in solvency
means improvement in the Company’s capability to fulfill non-
current liabilities.
Collectability Rate
The Company’s receivable collectability describes how effective
the Company manages bills to third party as reflected in an aging
of receivables or period of receivable disbursement. In 2015, the
Company’s collectability rate was 68 days, increased compared to
2014 which was 40 days. This was caused by higher increase in
trade receivables compared to increase in sales.
CAPITAL STRUCTURE AND MANAGEMENT
POLICY
Capital structure is a combination of equity and liabilities. The
Company maximizes its capital structure by optimizing minimum
weighted average cost of capital. Capital structure with minimum
cost of usage can impact the increase in the Company’s share
value, but does not increase the net income per share.
Capital structure policy in the Company aims to keep the entity’s
capability in maintaining business continuity, thus the entity
still can provide return for shareholders and benefits for other
stakeholders. Capital structure policy also aims to determine the
prices of products and services that are worth the risks.
In line with the generally-accepted practice, the Company
evaluates its capital structure through debt-to-equity ratio
(gearing ratio), which is calculated by dividing net liabilities to
equity. Net liabilities are derived from total consolidated liabilities
deducted by total cash and cash equivalents. Whereas, total
equity is all components of equity in the consolidated statements
of financial position as of December 31, 2015 and 2014.
68
Kilas Kinerja 20152015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioners and Board of Directors Report
Profil PerusahaanCompany Profile
PT KINO INDONESIA TBK
Pada 2015, kebijakan manajemen atas struktur modal yakni
dengan rasio liabilitas terhadap modal sebesar 0,43, lebih
rendah dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 1,75. Hal ini
mengindikasikan Perseroan memiliki risiko keuangan yang lebih
rendah pada tahun 2015 dibandingkan dengan tahun 2014.
Berikut ini merupakan struktur modal Perseroan per 31 Desember
Dalam juta Rupiah
Uraian / Description 2015 2014
Jumlah liabilitas / Total liabilities 1.434.605 1.200.996
Dikurangi kas dan setara kas / Less cash and cash equivalents 665.988 44.354
Jumlah liabilitas bersih / Total net liabilities 768.617 1.156.642
Jumlah modal / Total equity 1.776.629 662.385
Rasio liabilitas bersih terhadap modal / Net liabilities to equity ratio
0,43 1,75
IKATAN MATERIAL UNTUK INVESTASI BARANG
MODAL Perseroan secara berkala mengeluarkan investasi barang modal
untuk mendanai ekspansi usaha Perseroan, pemeliharaan
peralatan dan meningkatkan efisiensi kegiatan operasional.
Sebagian besar investasi barang modal berhubungan dengan
penambahan aset tetap.
Berikut ini paparan mengenai belanja barang modal Perseroan
selama dua tahun terakhir
Dalam juta Rupiah
Uraian / Description 2015 2014
Tanah / Land 255 5.154
Bangunan / Buildings 29.014 73.781
Kendaraan / Vehicles 4.132 3.986
Peralatan / Equipments 9.695 12.822
Mesin / Machineries 66.851 86.687
Aset dalam pembangunan-bangunan / Assets in progress-buildings 10.551 -
Aset dalam pembangunan-mesin / Assets in progress-machineries 1.267 -
Sewa pembiayaan-kendaraan / Finance lease-vehicles 734 6.446
Sewa pembiayaan-peralatan / Finance lease-equipments - 1.451
Jumlah Belanja Modal / Total Capital Expenditure 122.498 190.328
INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL YANG
TERJADI SETELAH LAPORAN AKUNTAN
Tidak terdapat informasi dan fakta material yang terjadi setelah
tanggal laporan akuntan.
In 2015, management policy on capital structure namely with
liabilities to equity ratio amounted to 0.43, lower than 2014
which was 1.75. This indicated that the Company has lower
financial risk in 2015 compared to 2014.
The following is the Company’s capital structure as of December
31,
In million Rupiah
MATERIAL COMMITMENT FOR CAPITAL GOODS
INVESTMENT
The Company periodically issues capital goods investment to
finance its business expansion, equipment maintenance, and
improve the efficiency of operational activities. Most of capital
goods investment related to additional fixed assets.
The following is the explanation of capital goods expenditure for
the last two years
In million Rupiah
MATERIAL FACT AND INFORMATION
SUBSEQUENT TO REPORTING DATE
There was no material fact and information subsequent to
reporting date.
69
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Disscusion and Analysis
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT KINO INDONESIA TBK
PROSPEK USAHA PERSEROAN
Perseroan optimis bahwa mengembangkan produk merupakan
salah satu kunci keberhasilan dan pertumbuhan. Perseroan
senantiasa melakukan inovasi dan peremajaan produk untuk
memenuhi preferensi dan kebutuhan konsumen yang terus
berubah. Perseroan yakin bahwa pendekatan tersebut merupakan
pendekatan yang efektif dimana produk Perseroan merupakan
pelaku pasar pertama yang memperbolehkan Perseroan untuk
berusaha menciptakan pasar bagi produk Perseroan.
Dalam memandang prospek bisnis Perseroan di tahun mendatang,
Perseroan amat yakin akan mengalami pertumbuhan. Pasalnya,
industri consumer goods merupakan kebutuhan masyarakat
setiap hari dan tentunya tahan krisis. Sehingga untuk tahun
mendatang Kino akan fokus untuk mengenalkan produk-produk
yang lebih inovatif. Untuk memperoleh produk yang inovatif,
Perseroan melakukan beberapa tahap, sebagai berikut
1. Ide
Menemukan kebutuhan konsumen dan tren pasar melalui
riset, kunjungan eksposisi, loka-karya dan desk research.
2. Konsep
Setelah menemukan ide, tahap selanjutnya yakni menemukan
konsep yang tepat atas perilaku kosumen, analisis, kompetitor,
masalah, hukum, ekuitas merek, dan tes konsep
3. Pengembangan
Setelah menemukan konsep yang tepat, tahap selanjutnya
yakni pengembangan komprehensif terhadap perumusan
perencanaan dan pengemasan, promotyping, tes komunikasi
dan sensorik.
4. Evaluasi Akhir
Tahap selanjutnya setelah pengembangan adalah evaluasi
akhir dengan melakukan fine tuning dan persiapan produksi
massal yang meliputi spesifikasi teknikal, percobaan produksi,
standardisasi, kualitas, analisis bisnis, strategi komunikasi,
final dan registrasi BPOM.
5. Peluncuran
Tahap akhir yang dilakukan adalah peluncuran dengan
mengirimkan produk baru ke konsumen dengan rencana
pemasaran, anggaran biaya, rencana distribusi, pelatihan
penjualan, komunikasi merek, dan strategi pembelajaran
pasar.
Kelima tahap tersebut dilakukan dalam kurun waktu 18 (delapan
belas) bulan.
BUSINESS OUTLOOK
The Company believes that product development is one of the
keys to success and growth. Product rejuvenation and innovation
are always conducted to meet the customers’ needs and
preference that are always changing. The Company considers
that such approach is effective, where the Company’s products
are the first market maker that enables the Company to create
market for the Company’s products.
In observing the business outlook, the Company is very confident
that it will achieve growth in the future. This is because consumer
goods industry relates to daily needs of the public and is not
subject to crisis. Therefore, for the upcoming years, the Company
will focus to introduce more innovative products. To create
innovative products, the Company conducted the following
steps:
1. Idea
Identifying the consumers’ needs and market trend through
research, exposition visits, workshop, and desk research.
2. Concept
After the Company came up with an idea, the next step is
formulating the appropriate concept of consumer behavior,
analysis, competitor, trouble, legal, brand equity, and concept
test.
3. Development
After the appropriate concept was developed, the next step is
comprehensive development of formulation of planning and
packaging, promotyping, communication and sensory test.
4. Final Evaluation
The next step is final evaluation by conducting fine tuning
and mass production preparation that covers technical
specification, production trial, standardization, quality,
business analysis, communication strategy, final, and BPOM
registration.
5. Launching
The last step is launching, conducted by launching new
product to the consumers with marketing plan, budget,
distribution plan, sales training, brand communication, and
market study strategy.
The five aforementioned steps are performed within the period of
18 (eighteen) months.
70
Kilas Kinerja 20152015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioners and Board of Directors Report
Profil PerusahaanCompany Profile
PT KINO INDONESIA TBK
PROYEKSI 2016Pemerintah telah melakukan banyak langkah untuk memelihara
kestabilan ekonomi dan kepercayaan masyarakat pada
perekonomian Indonesia. Pertumbuhan kelas menengah
dan peningkatan populasi usia muda di Indonesia akan terus
mendorong pertumbuhan industri barang konsumsi ke depannya
seiring dengan peningkatan daya beli masyarakat. Urbanisasi
akan terus memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan
ekonomi dan konsumsi. Tren urbanisasi akan menyebabkan pola
populasi yang lebih terpusat, yang mendapatkan keuntungan
dari akses yang lebih mudah ke berbagai saluran penjualan pada
area perkotaan yang telah berkembang, sehingga meningkatkan
aksesibilitas ke berbagai barang konsumen.
Perseroan akan terus mengedepankan budaya kepuasan
konsumen yang berfokus pada inovasi dan pengembangan
produk yang berkesinambungan. Perseroan meyakini hal ini
telah memberikan landasan yang kuat dan keuntungan sebagai
pelopor pengembangan beragam lini produk, serta menjadi kunci
keberhasilan dalam mempertahankan dan meningkatkan daya
saing Perseroan dalam jangka panjang. Perseroan akan terus
meningkatkan kekuatan merek Perseroan melalui pemasaran
yang terintegrasi dan terus melakukan perluasan jaringan
distribusi dan penjualan di Indonesia serta meningkatkan efisiensi
biaya dan kapasitas produksi.
ASPEK PEMASARAN
Strategi Pemasaran
Perseroan yakin bahwa pengakuan dan reputasi merek Perseroan
yang baik merupakan faktor penting dalam kesuksesan bisnis
perusahaan. Perseroan mempromosikan merek dagangnya
melalui aktivitas pemasaran dan promosi yang bervariasi.
Kegiatan pemasaran menggunakan teknik sebagai berikut: media
above the line yang terdiri atas iklan televisi (saluran pemasaran
Perseroan yang paling penting), sponsor program dan papan
iklan; program dalam toko yang terdiri atas penampilan, kategori
manajemen, duta merek, dan promosi di dalam toko; aktivasi
luar toko, yang terdiri atas peluncuran merek dan keterlibatan
konsumen; dan distribusi yang terdiri atas program layanan
pelanggan dan perluasan geografis. Perseroan juga memiliki
program tampilan untuk membantu Perseroan dalam membujuk
pedagang eceran agar produk Perseroan dapat ditampilkan
secara menonjol. Beban pemasaran dan promosi Perseroan
tercatat masing-masing sekitar 21,2%, 15,3% dan 14,8% dari
penjualan Kino masing-masing untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2013, 2014 dan 2015.
PROJECTION FOR 2016
The Government has implemented various steps to maintain the
economic stability and public trust to Indonesia’s economy. The
growth of middle class and the increased young age population
in Indonesia will continuously drive the growth of consumption
goods industry in the future, in line with the increased purchasing
power of the society. Urbanization will continue to contribute to
the economy and consumption growths. Urbanization trend will
lead to a more centered-population pattern, which will benefit
from easier access to various sales channels in urban areas with
relatively high growth, thus increasing accessibility to a wide
range of consumer goods.
The Company will always prioritize the culture of consumer
satisfaction that focuses on sustainable product development
and innovation. The Company believes that such matters
have provided strong foundation and advantage as pioneer of
development of various product lines, and the key to success in
maintaining and improving the Company’s competitiveness for
the long term. The Company will continuously improve its brand
equity through integrated marketing and continues to expand its
sales and distribution network in Indonesia, as well as improves
its cost efficiency and production capacity.
MARKETING ASPECTS
Marketing Strategy
The Company believes that positive image and brand
acknowledgement are the essential factors in ensuring the success
of its business. The Company promotes its brand through diverse
marketing and promotional activities, including the above-the-
line media, which consist of television advertisements (the most
important marketing channel of the Company), program sponsors
and billboards. In addition, the Company also carries out various
in-shop programs, comprising display, category management,
brand ambassador, and in-shop promotions; out-shop activities,
comprising brand launching and consumer participation; and
distribution programs, comprising customer service program
and geographical expansion. The Company also has a certain
display program that will enable the Company to persuade the
retailers to display the Company’s products prominently in their
shop. For these activities, the Company recorded marketing and
promotional expenses of 21.2%, 15.3% and 14.8% from the
sales of Kino’s products, for the years ending on December 31,
2013, 2014 and 2015 respectively.
71
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Disscusion and Analysis
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT KINO INDONESIA TBK
Perseroan memiliki enam senior manajemen yang bertanggung
jawab atas pemasaran produk Perseroan pada 2015. Tim
pemasaran terdiri atas beberapa divisi yaitu inovasi produk,
wawasan dan perencanaan, kosmetik, minuman, farmasi dan
komunikasi pemasaran.
Dalam memasarkan produknya Perseroan memiliki banyak
keunggulan. Keunggulan Perseroan, antara lain:
1. Merek pemimpin pasar pada sejumlah segmen pemeliharaan
dan perawatan tubuh di Indonesia yang didukung dengan
bisnis makan dan minuman yang berkembang.
2. Portofolio merek-merek produk makanan dan minuman
yang berkembang dengan pengembangan produk-produk
premium melalui joint venture dengan Morinaga.
3. Jaringan distribusi yang kuat dan modern di Indonesia serta
dukungan jaringan distributor lokal untuk wilayah-wilayah di
luar Jawa.
4. Kemampuan pengembangan produk dan kapabilitas produk
yang kuat dan rekam jejak pada inovasi produk yang telah
terbukti.
5. Tim manajemen yang berpengalaman dan memiliki jiwa
kewirausahaan dengan rekam jejak yang baik dalam
pertumbuhan usaha dan profitabilitas .
KEBIJAKAN DIVIDEN
Pembayaran dividen mengacu pada ketentuan-ketentuan yang
terdapat pada Anggaran Dasar Perseroan dan persetujuan
pemegang saham pada RUPS serta mempertimbangkan
kewajaran atas pembayaran tersebut dan juga kepentingan
Perseroan. Pembayaran dividen hanya dapat dilakukan apabila
Perseroan mencatatkan laba ditahan yang positif.
Penentuan jumlah dan pembayaran dividen atas saham
tersebut, akan bergantung pada rekomendasi Direksi dengan
mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi:
1. Laba ditahan hasil usaha dan keuangan, kondisi likuiditas,
prospek usaha di masa depan (termasuk belanja modal dan
akuisisi), kebutuhan kas, kesempatan bisnis
2. Pembayaran dividen tunai oleh Entitas Anak kepada
Perseroan.
3. Faktor lain yang dianggap relevan oleh Direksi.
The Company has 6 management seniors who are responsible for
the marketing activities during 2015. The marketing team of the
Company consists of several divisions, namely product innovation,
knowledge and planning, cosmetics, beverages, pharmaceuticals
and marketing communication.
In marketing its products, the Company certainly has various
competitive advantages, among others:
1. The leading brand in the domestic market of personal care,
coupled with the developing food and beverages business.
2. Portfolio of growing food and beverage brands by conducting
continuous development of premium products through joint
venture with Morinaga.
3. Strong and modern network of distribution all across the
country, supported by local distribution network for regions
outside of Java.
4. Product development ability and strong product capability, as
well as the Company’s proven track record in creating product
innovations.
5. Experienced management team with robust entrepreneurial
skills, coupled with good track record in maintaining positive
business growth and profitability.
DIVIDEND POLICY
Dividend distribution policy of the Company refers to the
provisions in the Articles of Association and the approval gained
from the shareholders in the GMS, as well as by taking into
account the fairness of dividend distribution and Company’s
interests. Dividend can only be distributed if the Company is able
to record positive retained earnings.
The determination of the amount of dividend and payment date
relies on the Board of Directors’ recommendations by considering
several factors as follows:
1. Retained earnings as the results of the Company’s operational
and financial performance, liquidity condition, business
outlook (including capital expenditure and acquisition), cash
requirements, business opportunities.
2. Payment of cash dividend from the Subsidiaries to the
Company
3. Other factors deemed relevant by the Board of Directors.
72
Kilas Kinerja 20152015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioners and Board of Directors Report
Profil PerusahaanCompany Profile
PT KINO INDONESIA TBK
PROGRAM KEPEMILIKAN SAHAM OLEH KARYAWANBersamaan dengan Penawaran Umum Saham Perdana, Perseroan
mengadakan Program ESA sesuai dengan Akta No.46/2015 dan
Surat Keputusan Sirkuler Dewan Komisaris Perseroan tanggal 3
Agustus 2015 dan 7 Oktober 2015, pemegang saham Perseroan
telah menyetujui Program ESA dengan jumlah sebanyak 30.000
Penawaran Umum Saham Perdana ini.
Tujuan utama Program ESA adalah memberikan penghargaan
kepada karyawan sebagai bentuk apresiasi atas pencapaian
kinerja Perseroan sehingga Perseroan dapat memenuhi kriteria
sebagai perusahaan yang tercatat di Bursa Efek.
Pelaksanaan Program ESA mengikuti ketentuan yang terdapat
dalam Peraturan No. IX.A.7, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam
dan LK No. Kep-691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang
Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum
(“Peraturan No. IX.A.7”).
REALISASI PENGGUNAAN DANA HASIL
PENAWARAN UMUM
Perseroan telah membuat rencana penggunaan dana hasil dari
Penawaran Umum Saham Perdana ini, setelah dikurangi biaya-
biaya Emisi, akan digunakan untuk:
1. Sekitar 27% akan digunakan oleh Perseroan dan/atau Entitas
Anak untuk pembelian/akuisisi merek dan/atau pembelian/
akuisisi aset dan/atau pembelian/akuisisi/penyertaan modal
pada perusahaan di industri sejenis untuk mendukung
pertumbuhan inorganik Perseroan.
2. Sekitar 50% akan digunakan oleh Perseroan dan/atau
Entitas Anak untuk belanja modal dalam rangka mendukung
pertumbuhan organik Perseroan
3. Sisanya sekitar 23% akan digunakan oleh Perseroan dan/atau
Entitas Anak untuk modal kerja.
INFORMASI MATERIAL MENGENAI INVESTASI,
EKSPANSI, DIVESTASI, PENGGABUNGAN/
PELEBURAN USAHA, AKUISISI,
RESTRUKTURISASI UTANG/MODAL, TRANSAKSI
AFILIASI DAN TRANSAKSI YANG MENGANDUNG
BENTURAN KEPENTINGAN
Investasi
Pada tahun 2015, Perseroan telah mengeluarkan belanja modal
sebesar Rp122.498 juta.
EMPLOYEES’ SHARES OWNERSHIP PROGRAM
In conjunction with Initial Public Offering, the Company held ESA
Program pursuant to Deed No. 46/2015 and Circular Decision
Letter of Board of Commissioners on August 3, 2015 and October
7, 2015, the Company’s shareholders approved the ESA Program
with a total of 30,000 (thirty thousand) shares from Offered
Shares in this Initial Public Offering.
The main purpose of ESA Program was to appreciate the
employees as they have contributed to the Company’s
performance achievement, so that the Company is qualified to
go public after listing its shares on the Stock Exchange.
The implementation of ESA Program follows the regulations stated
in Regulation No. IX.A.7, Attachment of Decision of Chairman
of Bapepam and LK No. Kep-691/BL/2011 on December 30,
2011 on Underwriting Order and Rationing in Public Offering
(“Regulation No. IX.A.7”).
REALIZATION OF PUBLIC OFFERING PROCEEDS
The Company has drafted a usage plan for Initial Public Offering
proceeds, with less Issuers costs, which will be used:
1. Around 27% will be used by the Company and/or Subsidiaries
to purchase/acquire assets and/or purchase/acquire/include
capitals to companies in similar industry to support the
Company’s inorganic growth.
2. Around 50% will be used by the Company and/or Subsidiaries
for capital expenditures to support the Company’s organic
growth.
3. The remaining 23% of the fund will be used by the Company
and/or Subsidiaries as working capital.
MATERIAL INFORMATION ON INVESTMENT,
EXPANSION, DIVESTMENT, BUSINESS MERGER/
CONSOLIDATION, ACQUISITION, DEBT/CAPITAL
RESTRUCTURING, AFFILIATED TRANSACTION
AND TRANSACTION CONTAINING CONFLICTS OF
INTEREST
Investment
In 2015, the Company spent Rp122,498 million for capital
expenditures.
73
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Disscusion and Analysis
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT KINO INDONESIA TBK
Ekspansi
Perseroan tidak melakukan ekspansi di tahun 2015.
Divestasi
Perseroan tidak melakukan divestasi di tahun 2015.
Penggabungan Usaha
Perseroan tidak melakukan penggabungan usaha di tahun 2015.
Akuisisi
Perseroan tidak melakukan akuisisi pada tahun 2015.
Restrukturisasi Modal
Perseroan tidak melakukan transaksi material terkait dengan
restrukturisasi modal pada tahun 2015.
Transaksi Afiliasi
Perseroan tidak melakukan transaksi afiliasi pada tahun 2015.
PENGARUH PERUBAHAN REGULASI TERHADAP
LAPORAN KEUANGAN Pada 2015, tidak terdapat perubahan regulasi terhadap Laporan
Keuangan sehingga informasi tersebut tidak dapat disajikan.
PENGARUH PERUBAHAN KEBIJAKAN
AKUNTANSI TERHADAP LAPORAN KEUANGAN
Standar akuntansi revisi yang berlaku efektif pada 1 Januari
2015, yang relevan dan berdampak material terhadap laporan
keuangan adalah sebagai berikut:
PSAK No. 24 (revisi 2013) “Imbalan Kerja”.
Standar akuntansi revisi yang berlaku efektif pada tanggal 1
januari 2015, yang relevan namun tidak berdampak material
terhadap laporan keuangan adalah sebagai berikut:
PSAK No. 1 (revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”.
PSAK No. 4 (revisi 2013), “Laporan Keuangan Tersendiri”.
PSAK No. 15 (revisi 2013) “Investasi pada Entitas Asosiasi dan
Ventura Bersama”.
PSAK No. 46 (revisi 2014) “Pajak Penghasilan”.
PSAK No. 48 (revisi 2014) “Penurunan Nilai Aset”.
PSAK No. 50 (revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Penyajian”.
Expansion
The Company did not perform expansion in 2015.
Divestment
The Company did not perform divestment in 2015.
Business Merger
The Company did not perform business merger in 2015.
Acquisition
The Company did not perform acquisition in 2015.
Capital Restructuring
The Company did not conduct material transaction in relation
with capital restructuring in 2015.
Affiliated Transaction
The Company did not conduct affiliated transaction in 2015.
IMPACTS OF CHANGES IN REGULATIONS ON
FINANCIAL STATEMENTS
In 2015, there was no change in regulation on the financial
statements. Thus, the information could not be presented.
IMPACTS OF CHANGES IN ACCOUNTING POLICY
ON FINANCIAL STATEMENTS
The new accounting standards effective for the financial year
January 1, 2015 which is relevant and have a material impact
to the consolidated financial statements of the Group, are as
follows:
- PSAK No. 24 (Revised 2013), “Employee Benefits”.
The new accounting standards effective for the financial year
January 1, 2015, which are relevant but do not have a material
impact to the consolidated financial statements of the Group, are
as follows:
PSAK No. 1 (Revised 2013) “Presentation of Financial
Satements”.
PSAK No. 4 (Revised 2013) “Separate Financial Statements”.
PSAK No. 15 (Revised 2013) ‘Investment in Associates and
Joint Ventures”.
PSAK No. 46 (Revised 2014) “Income Taxes”.
PSAK No. 48 (Revised 2014) “Impairment of Assets”.
PSAK No. 50 (Revised 2014) “Financial instruments:
Presentation”.
74
Kilas Kinerja 20152015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioners and Board of Directors Report
Profil PerusahaanCompany Profile
PT KINO INDONESIA TBK
PSAK No. 55 (revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Pengakuan
dan Pengukuran”.
PSAK No. 60 (revisi 2014) “Instrumen Keuangan:
Pengungkapan”.
PSAK No. 65 “Laporan Keuangan Konsolidasian”.
PSAK No. 67 “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas
Lain”.
PSAK No. 68 “Pengukuran Nilai Wajar”
ISAK No. 15, “Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan
Pendanaan Minimum dan Interaksinya”.
Standar akuntansi revisi yang berlaku efektif pada tanggal 1
Januari 2015, yang tidak relevan terhadap laporan keuangan
konsolidasian Grup adalah sebagai berikut:
PSAK No. 66 “Pengaturan Bersama”.
ISAK No. 26 (revisi 2014) “Penilaian Kembali Derivatif
Melekat”.
PSAK No. 55 (Revised 2014) “Financial instruments:
Recognition and Measurement”.
PSAK No. 60 (Revised 2014) “Financial instruments:
Disclosures”.
PSAK No. 65 “Consolidated Financial Statements”.
PSAK No. 67 “Disclosure of Interests in Other Entities”.
PSAK No. 68 “Fair Value Measurement”.
ISAK No. 15, “The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum
Funding Requirements and their Interaction”.
The new accounting standards effective for the financial year
January 1, 2015, which are irrelevant to the consolidated financial
statements of the Group, are as follows:
PSAK No. 66 “Joint Arrangements”.
ISAK No. 26 (Revised 2014) “Reassessment of Embedded
Derivatives”
75
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Disscusion and Analysis
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT KINO INDONESIA TBK
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
76
Kilas Kinerja 20152015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioners and Board of Directors Report
Profil PerusahaanCompany Profile
PT KINO INDONESIA TBK
PELAKSANAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
Perseroan berkomitmen penuh untuk senantiasa meningkatkan
kualitas penerapan praktik tata kelola perusahaan yang baik
(Good Corporate Governance/GCG) secara konsisten dan
berkesinambungan dalam kegiatan usahanya untuk menghadapi
perubahan lingkungan bisnis dan fluktuasi harga komoditas.
Penerapan prinsip-prinsip GCG secara baik dan konsisten
bertujuan untuk:
1. Mendorong pengelolaan Perseroan secara profesional, efektif,
dan efisien serta memberdayakan fungsi dan kemandirian
organ Perseroan;
2. Meningkatkan kepercayaan dan ekspektasi investor dan
stakeholder sehingga eksistensi Perseroan dapat terus
dipertahankan;
3. Mendorong organ Perseroan dalam membuat keputusan
serta menjalankan strategi dan program kerja dilandasi oleh
kepatuhan terhadap peraturan perundang-perundangan,
seta kesadaran akan adanya tanggung jawab sosial Perseroan
terhadap pemangku kepentingan maupun kelestarian
lingkungan sekitar Perseroan.
PRINSIP GCG
Perseroan mengembangkan struktur GCG sesuai dengan
ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku
serta best practice bagi Perseroan. Secara konsisten, Perseroan
menerapkan prinsip GCG yakni transparansi, akuntabilitas,
responsibilitas, independensi dan kewajaran.
A. Transparansi
keputusan dan keterbukaan dalam mengungkapkan informasi
material dan relevan mengenai Perseroan.
GOOD COORPORATE GOVERNANCE
IMPLEMENTATION
The Company is fully committed to continuously improving the
quality of the implementation of Good Corporate Governance
(GCG) practices in all of its operational activities, in order to
face the dynamics of business environment and fluctuations of
commodity prices.
The proper and consistent implementation of GCG principles is
aimed to:
1. Encourage professional, effective and efficient company
management and empower the functions and independency
of the Company’s instruments;
2. Increase trust and expectation from investors and stakeholders
to maintain the Company’s existence;
3. Encourage the Company’s instruments in making decisions
and implementing strategies and work program, based on
compliance with the regulations, and awareness in corporate
social responsibility for the stakeholders or environmental
preservation in the Company.
GCG PRINCIPLES
The Company develops GCG structure in accordance with the
prevailing laws and regulations as well as the best practices in the
Company. The Company consistently implements GCG principles,
which consist of transparency, accountability, responsibility,
independency and fairness.
A. Transparency
Openness in decision-making process and in disclosing material
and relevant information regarding the Company.
77
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Disscusion and Analysis
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT KINO INDONESIA TBK
Perseroan senantiasa memberikan informasi yang benar, akurat,
dan tepat waktu kepada seluruh Pemangku Kepentingan.
Perseroan meyakini bahwa melaksanakan prinsip transparansi
dengan baik dan tepat akan menghindari terjadinya benturan
kepentingan dengan berbagai pihak. Hal ini dibuktikan dengan
publikasi informasi keuangan yang berdampak signifikan kepada
kinerja Perseroan .
B. Akuntabilitas
Akuntabilitas, yakni kejelasan fungsi, pelaksanaan, dan
pertanggungjawaban organ sehingga pengelolaan Perseroan
terlaksana secara efektif.
Seluruh organ tata kelola Perseroan memiliki prinsip
akuntabilitas dengan kejelasan fungsi, struktur, sistem, serta
pertanggungjawaban yang sistematis. Hal ini dapat terlihat
melalui pengelolaan Perseroan yang memisahkan tugas dan
tanggung jawab serta menguraikan secara jelas mengenai
fungsi, hak, kewajiban, dan wewenang masing-masing organ
tata kelola.
C. Responsibilitas
perundang-undangan dan prinsip korporasi yang sehat.
Bentuk pertanggungjawaban Perseroan dibuktikan dengan
kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku, baik dalam
operasional kegiatan usaha Perseroan seperti pemberian
perlindungan yang mencakup kesejahteraan, keselamatan, dan
kesehatan tenaga kerja, maupun pelaksanaan tanggung jawab
korporasi Perseroan seperti pelaksanaan program tanggung
jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR)
yang berkelanjutan.
D. Independensi
tanpa benturan kepentingan dan pengaruh dari pihak mana pun
yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan
prinsip korporasi yang sehat.
E. Kewajaran
Kewajaran, yakni keadilan dan kesetaraan di dalam memenuhi
hak-hak seluruh Pemangku Kepentingan berdasarkan prinsip
korporasi yang sehat.
STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN
Sesuai dengan Undang-Undang No 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan terbatas, Organ perusahaan terdiri dari Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, Direksi Komite-
The Company relentlessly provides correct, accurate and timely
information to the Stakeholders. The Company believes that
proper and accurate implementation of transparency principle will
prevent the occurrence of conflicts of interest with other parties.
This is proven through publication of financial information with
significant impact on the Company’s performance.
B. Accountability
Accountability, namely the clarity in function, implementation and
responsibility of each instrument for an effective management of
the Company.
All of the Company’s governance instruments have an
accountability principle with clear and systematic function,
structure, procedure and responsibility. The implementation of this
principle can be observed through the Company’s management
that classifies duties and responsibilities, and thoroughly defines
the functions, rights, duties and authority of each instrument.
C. Responsibility
The compliance in business management with the prevailing
regulations and healthy corporate principles.
The Company’s responsibility is evidenced through compliance
with the prevailing regulations, both in business operations
such as providing protection which covers the employees’
welfare, safety and health and the implementation of corporate
responsibility such as sustainable implementation of Corporate
Social Responsibility (CSR).
D. Independency
Professional Company management without conflicts of interest
and influence from any party that is not in line with regulations
and healthy corporate principles.
E. Fairness
Fairness, namely justice and equality in meeting the rights of the
Stakeholders based on healthy corporate principles.
CORPORATE GOVERNANCE STRUCTURE
Pursuant to Law No. 40 of 2007 on Limited Liability Companies, a
company’s instruments consist of General Meeting of Shareholders
(GMS), Board of Commissioners, Board of Directors, Committees
78
Kilas Kinerja 20152015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioners and Board of Directors Report
Profil PerusahaanCompany Profile
PT KINO INDONESIA TBK
under Board of Commissioners, Internal Audit Unit and Corporate
Secretary. The Company upholds two-boards system, namely
the Board of Commissioners and Board of Directors, with clear
authority and responsibilities in accordance with their functions,
as stated in Articles of Association and the laws and regulations.
The following is the Company’s governance structure.
GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS (GMS)
General Meeting of Shareholders (GMS) is the Company’s
instrument with exclusive authority not granted to Board of
Directors and Board of Commissioners. The authority, form and
coverage of the GMS are determined in the regulations and
Articles of Association.
GMS consists of Annual GMS and Extraordinary GMS. Annual
GMS must be held in at least 6 months after the end of the
Company’s fiscal year by Board of Directors. Extraordinary GMS is
held at any time based on the Company’s needs. The organizing
of Annual GMS and Extraordinary GMS refers to the prevailing
laws and regulations, particularly Law Number 40 of 2007 on
Limited Liability Companies and OJK Regulation Number 32/
POJK.04/2014 on the Planning and Organizing of General
Meeting of Shareholders for Public Companies.
komite di bawah Dewan Komisaris, Unit Audit Internal, dan
Sekretaris Perusahaan. Kepengurusan Perseroan menganut
sistem dua badan (two boards system), yaitu Dewan Komisaris
dan Direksi, yang memiliki wewenang dan tanggung jawab yang
jelas sesuai fungsinya masing-masing sebagaimana diamanatkan
dalam Anggaran Dasar dan Peraturan Perundang-Undangan.
Berikut ini adalah struktur tata kelola yang dimiliki oleh Perseroan.
RUPS
GMS
Komite Nominasi & Remunerasi
Nomination & Remuneration Committee
Sekretaris
Perusahaan
Corporate Secretary
Dewan Komisaris
Board of
Commissioners
Direksi
Board of Directors
Komite Audit
Audit Committee
Unit Audit Internal
Internal Audit Unit
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS)
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan organ
Perseroan yang memiliki Kewenangan yang eksklusif yang tidak
diberikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris. Kewenangan
RUPS, bentuk dan luasannya, ditentukan dalam peraturan
perundang-undangan dan Anggaran Dasar Perseroan.
RUPS terdiri dari RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa. RUPS
Tahunan wajib diselenggarakan Direksi paling lambat 6 bulan
setelah tahun buku Perseroan berakhir sedangkan RUPS Luar
Biasa diselenggarakan setiap waktu berdasarkan kebutuhan
Perseroan. Pelaksanaan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa
mengacu pada ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku, khususnya Undang-Undang Nomor 40 tahun
2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan OJK Nomor 32/
POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat
Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka.
79
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Disscusion and Analysis
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT KINO INDONESIA TBK
Keputusan RUPS 2015
Pada tahun 2015, Perseroan telah menyelanggarakan RUPS
Tahunan pada 29 Juni 2015, bertempat di Jakarta, dengan
keputusan sebagai berikut:
1. Memberi persetujuan atas Laporan Keuangan tahunan
Perseroan yang terdiri dari neraca dan perhitungan laba
rugi untuk tahun buku 2014 beserta penjelasannya atas
dokumen-dokumen tersebut, sebagaimana tercermin dari
Laporan Keuangan Perseroan yang diaudit oleh “Kosasih,
Nurdiyaman, Tjahjo & Rekan” untuk tahun buku yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sesuai dengan
Laporan Auditor No. KNTR-C2-17.06.2015/04 tertanggal 17
Juni 2015.
Dengan disahkannya Laporan Keuangan tahunan Perseroan,
maka berdasarkan Pasal 8 ayat 4 Anggaran Dasar Perseroan
tersebut, maka RUPS dengan ini memberikan pelunasan
dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de
charge) kepada para anggota Direksi dan Dewan Komisaris
atas pengurusan dan pengawasan yang telah dilakukan
selama tahun buku 2014 sejauh tindakan tersebut tercermin
dalam Laporan Keuangan tahunan tersebut.
2. Berdasarkan Laporan Keuangan tersebut, Perseroan
memperoleh saldo laba positif dan laba komprehensif yang
diperoleh Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 adalah
sebesar Rp218.099.360.363,- (dua ratus delapan belas
miliar sembilan puluh sembilan juta tiga ratus enam puluh
ribu tiga ratus enam puluh tiga Rupiah). Perseroan dengan
ini mencadangkan Rp24.000.000.000,- (dua puluh empat
miliar Rupiah) dari Laba Komprehensif tersebut sebagai dana
cadangan.
3. Memberi kuasa kepada Direksi Perseroan bersama-sama
maupun masing-masing untuk bilamana dipandang perlu
menyatakan hasil keputusan RUPS dalam suatu akta Notaris.
Berdasarkan Akta No. 46/2015 para pemegang saham juga
mengambil keputusan (“KEPUTUSAN”) sebagai berikut:
1. Menyetujui rencana Perseroan untuk melakukan penawaran
umum perdana saham kepada masyarakat melalui pasar
modal (“Penawaran Umum Perdana”), termasuk untuk:
a. Menyetujui penerbitan saham baru dari dalam simpanan
(portepel) Perseroan dengan nilai nominal Rp100,-
(seratus Rupiah) dan menawarkan kepada masyarakat
baik secara domestik/lokal maupun internasional, dalam
jumlah sebanyak-banyaknya sebesar 16% (enam belas
persen) dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan
setelah Penawaran Umum Perdana, yang jumlah pastinya
akan ditentukan oleh Dewan Komisaris Perseroan;
2015 GMS Resolution
In 2015, the Company held Annual GMS on June 29, 2015 in
Jakarta and produced the following resolutions:
1. Approved the Company’s annual Financial Statements, which
consisted of balance and profit (loss) calculation for 2014 and
descriptions for each document, as reflected on the Company’s
Financial Statements audited by “Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo
& Rekan” for the fiscal year ending on December 31, 2014
pursuant to Auditor Report No. KNTR-C2-17.06.2015/04 on
June 17, 2015.
With the ratification of the Company’s annual Financial
Statements, pursuant to Article 8 paragraph 4 of Articles of
Association, the GMS duly granted full release and discharge
(acquit et de charge) to members of Board of Directors and
Board of Commissioners for the management and supervisory
duties conducted throughout 2014 fiscal year so far as such
actions were reflected on the aforementioned Financial
Statements.
2. Pursuant to the Financial Statements, the Company received
positive retained earnings and comprehensive income,
which was received on December 31, 2014, reached
Rp218,099,360,363,- (two hundred eighteen billion
ninety nine million three hundred sixty thousand three
hundred sixty three Rupiah). The Company thus reserved
Rp24,000,000,000,- (twenty four billion Rupiah) from
Comprehensive Income as Reserved Funds.
3. Granted authority to Board of Directors collectively or
individually as deemed necessary, to state the GMS resolutions
in Notarial deed.
Pursuant to Deed No. 46/2015, the shareholders generated the
following resolutions (“RESOLUTIONS”):
1. Approved the Company’s plan to conduct initial public
offering to the public through capital market (“Initial Public
Offering”), including:
a. Approving the issuance of new shares from the Company’s
portfolio with nominal value of Rp100,- (one hundred
Rupiah) and offering the shares to the public, both
domestically/locally or internationally, with a maximum
amount of 16% (sixteen percent) from issued and paid-up
capital after the Initial Public Offering, of which the exact
amount would be determined by Board of Commissioners;
80
Kilas Kinerja 20152015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioners and Board of Directors Report
Profil PerusahaanCompany Profile
PT KINO INDONESIA TBK
b. Menyetujui pelaksanaan penerbitan kepemilikan saham
oleh karyawan Perseroan dan/atau karyawan dari entitas
anak Perseroan (“Employee Stock Allocation” atau
disingkat “ESA”) dalam jumlah sebanyak banyaknya
sebesar 10% (sepuluh persen) dari jumlah saham yang
ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana, yang
jumlah pastinya akan ditentukan oleh Dewan Komisaris
Perseroan (jika ada).
Sehubungan dengan hal keputusan huruf a dan b diatas,
selanjutnya Para Pemegang Saham Perseroan dengan ini
menyetujui dan menyatakan melepaskan haknya untuk
membeli terlebih dahulu atas penawaran atau penjualan
saham baru dalam rangka Penawaran Umum Perdana
tersebut;
c. Mendelegasikan dan memberikan kewenangan kepada
Dewan Komisaris Perseroan untuk melaksanakan
keputusan pemegang saham huruf a dan b diatas dan
dinyatakan dalam Keputusan Dewan Komisaris untuk :
(i) menentukan jumlah saham yang diterbitkan untuk
Penawaran Umum Perdana dengan jumlah sebanyak-
banyaknya sebesar 16% (enam belas persen) dari
modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah
Penawaran Umum Perdana; dan
(ii) menentukan jumlah alokasi saham Perseroan untuk
ESA yang dihitung dari jumlah saham yang ditawarkan
dalam Penawaran Umum Perdana dengan jumlah
sebayak-banyaknya sebesar 10% (sepuluh persen)
(jika ada);
d. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Dewan
Komisaris Perseroan untuk menyatakan perubahan
struktur permodalan Perseroan setelah selesainya
penawaran saham tersebut di atas;
e. Menyetujui untuk mencatatkan seluruh saham Perseroan
(Company Listing), setelah dilaksanakannya Penawaran
Umum Perdana atas saham-saham yang ditawarkan dan
dijual kepada masyarakat melalui pasar modal dan saham-
saham yang dimiliki oleh pemegang saham Perseroan
pada bursa efek di Indonesia;
f. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi
Perseroan untuk melakukan segala sesuatu yang
diperlukan guna tercapainya Penawaran Umum Perdana,
termasuk menandatangani pernyataan pendaftaran
untuk diajukan kepada Otoritas Jasa Keuangan Republik
Indonesia, menegosiasikan dan menandatangani
perjanjian-perjanjian lainnya terkait dengan emisi efek
dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang
dianggap baik untuk Perseroan oleh Direksi Perseroan
termasuk menentukan harga penawaran saham,
dengan segala perubahan-perubahannya, termasuk
b. Approving the issuance of share ownership by the
Company’s employees and/or employees of the
Company’s subsidiaries (“Employee Stock Allocation” or
“ESA”) with a maximum amount of 10% (ten percent)
from the total shares offered in Initial Public Offering, of
which the exact amount would be determined by Board
of Commissioners (if any).
In line with resolutions letter a and b above, the
Shareholders hereby approved and stated to release the
rights for preemptive rights on new shares offering or
sales for Initial Public Offering;
c. Delegating and granting authorities to Board of
Commissioners to conduct the shareholders’ resolutions
letter a and b above to be stated in Board of Commissioners’
Resolutions to:
i) determine the amount of issued shares for Initial Public
Offering with a maximum amount of 16% (sixteen
percents) from issued and paid-up capital after Initial
Public Offering; and
ii) determine the amount of shares allocation for ESA,
calculated from total shares offered in Initial Public
Offering, with maximum amount of 10% (ten percent)
(if any);
d. Granting authority to Board of Commissioners to state
the changes of the Company’s capital structure following
the end of the public offering.
e. Approving the Company Listing after the Initial Public
Offering on the shares offered and sold to the public
through capital market and the shares owned by the
Company’s shareholders on Indonesia Stock Exchange.
f. Granting authority to Board of Directors to perform
necessary action to hold the Initial Public Offering,
including signing registration statement to be submitted
to the Financial Services Authority (OJK) of the Republic
of Indonesia, negotiating and signing other agreements
related with underwriting with valid requirements and
regulations for the Company and Board of Directors,
including to determine share offering price with its
changes, including signing, printing and/or publishing
Brief Prospectus, Amendment and/or Addition for Brief
Prospectus, Initial Prospectus, Prospectus, Memo Info or
81
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Disscusion and Analysis
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT KINO INDONESIA TBK
menandatangani, mencetak dan/atau menerbitkan
Prospektus Ringkas, Perbaikan dan/atau Tambahan atas
Prospektus Ringkas, Prospektus Awal, Prospektus, Info
Memo atau Offering Circular dan/atau seluruh perjanjian-
perjanjian dan/atau dokumen-dokumen yang diperlukan
bagi Penawaran Umum Perdana sebagaimana disebutkan
dalam KEPUTUSAN ini; dan
g. Dalam hal terjadinya kelebihan pemesanan saham dalam
Penawaran Umum Perdana, Para Pemegang Saham setuju
untuk melakukan opsi penjatahan lebih dalam rangka
memenuhi kelebihan pemesanan;
2. Menyetujui pengubahan status Perseroan yang semula
perseroan terbatas tertutup/non publik menjadi perseroan
terbatas terbuka/publik;
3. Menyetujui pengubahan nama Perseroan dari PT. Kino
Indonesia menjadi PT. Kino Indonesia Tbk;
4. Menyetujui pengubahan nilai nominal masing-masing
saham Perseroan dari semula Rp1.000.000,- (satu juta
Rupiah) menjadi sebesar Rp100,- (seratus Rupiah) sekaligus
mengubah ketentuan Pasal 4 Anggaran Dasar Perseroan
terkait dengan pengubahan nilai nominal masing-masing
saham dalam Perseroan tersebut;
5. Menyetujui pengubahan susunan anggota Direksi dan Dewan
Komisaris Perseroan, yaitu memberhentikan dengan hormat
seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan yang
lama, dengan memberi pembebasan dan pelunasan (acquit
et de charge) selama masa jabatannya, dan seketika itu juga
mengangkat anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan
yang baru, termasuk menetapkan Komisaris Independen dan
Direktur Independen, terhitung sejak ditandatanganinya
KEPUTUSAN ini, dengan tidak mengurangi hak pemegang
saham untuk memberhentikan mereka sewaktu-waktu
sesuai ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Selanjutnya susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris
Perseroan menjadi sebagai berikut :
Direksi / Board of Directors
Presiden Direktur / President Director : Harry Sanusi
Wakil Presiden Direktur / Vice President Director : Tjiang Likson Chandra
Direktur / Director : Peter Chayson
Direktur / Director : Rody Teo
Direktur Independen / Independent Director : Alex Kurniawan
Dewan Komisaris / Board of Commissioners
Presiden Komisaris (Komisaris Independen) / President
Commissioner (Independent Commissioner)
: Alfonso Djakaria Rahardja
Komisaris / Commissioner : Adjie Rustam Ramdja
Komisaris Independen / Independent Commissioner : Susanto Setiono
Offering Circular and/or all agreements or documents
necessary for Initial Public Offering as stated in this
RESOLUTION; and
g. In the event of excess shares subscription during Initial
Public Offering, the Shareholders agreed to conduct
allotment to overcome the excess subscription;
2. Approved the amendment to the Company’s status from
non-public limited liability company to public limited liability
company;
3. Approved the change of the Company’s name from PT. Kino
Indonesia to PT. Kino Indonesia Tbk;
4. Approved the change of nominal value for the Company’s
share from Rp1,000,000,- (one million Rupiah) to Rp100,-
(one hundred Rupiah) and amended the provisions in Article
4 of the Company’s Articles of Association related with the
change of nominal value for each shares in the Company;
5. Approved the change of Board of Directors’ and Board of
Commissioners’ membership, namely by granting honorable
discharge to senior members of Board of Directors and Board
of Commissioners through full release and discharge (acquit
et de charge) from their tenures, and appoint new members
of Board of Directors and Board of Commissioners, including
determining Independent Commissioner and Independent
Director, effective since the signing of the RESOLUTION,
without discriminating the shareholders’ rights to dismiss the
members at any time necessary pursuant to the Articles of
Association and the prevailing regulations.
The composition of Board of Directors’ and Board of
Commissioners’ members is as follows:
82
Kilas Kinerja 20152015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioners and Board of Directors Report
Profil PerusahaanCompany Profile
PT KINO INDONESIA TBK
6. Menyetujui pengubahan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan
mengenai maksud, tujuan, serta kegiatan usaha Perseroan, dan
menyetujui pengubahan seluruh anggaran dasar Perseroan
dalam rangka Penawaran Umum Perdana sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk
namun tidak terbatas melakukan pengubahan Anggaran
Dasar Perseroan dalam rangka penyesuaian dengan Peraturan
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No.
IX.J.1 Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar
Modal dan Lembaga Keuangan Nomor Kep-179/BL/2008
tanggal 14 Mei 2008 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar
Ekuitas dan Perusahaan Publik, Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan Nomor 32/POJK.04/2014 tentang Rencana Dan
Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan
terbuka dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/
POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten
Atau Perusahaan Publik, dalam bentuk dan isi sebagaimana
dilampirkan dalam KEPUTUSAN ini;
7. Menunjuk dan memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan
untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan dalam
rangka melaksanakan keputusan yang diambil termasuk
namun tidak terbatas, menghadap, memberikan keterangan-
keterangan, pernyataan-pernyataan, melaporkan,
memberitahukan kepada instansi pemerintah yang relevan,
sehubungan dengan keputusan para pemegang saham
Perseroan sebagaimana disebutkan di atas, menyatakan
kembali keputusan dalam akta Notaris termasuk menyatakan
dalam akta tersendiri mengenai kepastian jumlah saham
yang ditempatkan dan disetor, dan menyatakan susunan
pemegang saham Perseroan setelah Penawaran Umum
Perdana, untuk menghadap pejabat dan Notaris, untuk
membuat atau mengakibatkan menjadi dibuat dan
menandatangani akta-akta dan surat-surat atau dokumen
yang diperlukan, dan terlebih lagi untuk mengambil semua
tindakan yang diperlukan yang mana harus dan/atau dapat
dilakukan dalam rangka melaksanakan KEPUTUSAN ini.
Uraian Mengenai RUPS 2014 dan Realisasinya pada Tahun
Buku 2015
Keputusan para pemegang saham pada tahun 2014 yang perlu
ditindaklanjuti adalah sebagai berikut:
6. Approved the amendment to Article 3 of Articles of Association
on the Company’s purpose, goals and activities, and approved
the amendment to Articles of Association for Initial Public
Offering in accordance with the prevailing regulations,
including but not limited to amendment to the Company’s
Articles of Association to adjust with the Regulations of
Capital Market Supervisory Board and Financial Institution No.
IX.J.1, Attachment of Decision of Chairman of Capital Market
Supervisory Board and Financial Institution Number Kep-179/
BL/2008 on May 14, 2008 on the Fundamentals of Articles
of Association for the Company Conducting Public Offering
for Equity Securities and Public Companies, Financial Services
Authority (OJK) Regulation Number 32/POJK.04/2014 on
the Plan and Holding of General Meeting of Shareholders
for Public Company and Financial Services Authority (OJK)
Regulation Number 33/POJK.04/2014 on Board of Directors
and Board of Commissioners of Issuers or Public Companies,
with form and content as stated in this RESOLUTION;
7. Appointing and granting authority to Board of Directors to
perform necessary action for implementing the resolutions,
including but not limited to appearing in, submitting
information, statements, reporting, informing relevant
government institutions, and in relation with the above
shareholders’ resolutions, re-stating the resolution in Notarial
deed including stating in own deed on the exact of total
issued and paid-up shares, and stating the composition of
shareholders after Initial Public Offering, appearing before the
executives and the Notary to prepare or initiate the preparation
and sign necessary deeds and letters or documents, and
most of all to take necessary action that must and/or may be
conducted to implement this RESOLUTION.
Resolutions of GMS 2014 and its Realization in the Fiscal
Year of 2015
The shareholders’ resolutions in 2014 that need to be followed
up are as follows:
83
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Disscusion and Analysis
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT KINO INDONESIA TBK
Tanggal Keputusan /
Resolution DateKeputusan / Resolution
Realisasi / Realization
10 Juni 2014 / June 10, 2014
1. Peningkatan modal dasar dan modal disetor Perseroan / Increasing of the Company’s authorized and paid-in capitals:a. Peningkatan modal dasar Perseroan dari semula sebesar Rp65.000.000.000,- (enam puluh lima miliar Rupiah) terbagi
atas 65.000 (enam puluh lima ribu) saham dengan nilai nominal Rp1.000.000,- (satu juta Rupiah) per saham menjadi Rp480.000.000.000,- (empat ratus delapan puluh miliar Rupiah) yang terbagi dalam 480.000 (empat ratus delapan puluh ribu) saham dengan nilai nominal Rp1.000.000,- (satu juta Rupiah) per saha / Improvement of the Company’s authorized capital from Rp 65,000,000,000.00 (sixty-five billion Rupiah) which was divided into 65,000 (sixty five thousand) shares with a nominal value of Rp 1,000,000,00 (one million Rupiah) per share to Rp 480,000,000,000.00 (four hundred and eighty billion Rupiah) which was divided into 480,000 (four hundred and eighty thousand) shares with a nominal value of Rp 1,000,000.00 (one million Rupiah) per share;
b. Modal ditempatkan dan disetor penuh dari semula sebesar Rp65.000.000.000,- (enam puluh lima miliar Rupiah) terbagi atas 65.000 (enam puluh lima ribu) saham dengan nilai nominal Rp1.000.000,- (satu juta Rupiah) per saham menjadi Rp120.000.000.000,- (seratus dua puluh miliar Rupiah) yang terbagi dalam 120.000 (seratus dua puluh ribu) saham dengan nilai nominal Rp1.000.000,- (satu juta Rupiah) per saham / Issued and fully paid-in capital from previous amount of Rp 65,000,000,000.00 (sixty billion Rupiah) is divided into 65,000 (sixty five thousand) shares with a nominal value of Rp 1,000,000.00 (one million Rupiah) per share to Rp 120,000,000,000.00 (one hundred and twenty billion Rupiah) divided into 120,000 (one hundred twenty thousand) shares with a nominal value of Rp 1,000,000.00 (one million Rupiah) per share
2. Sehubungan dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh tersebut para pemegang saham menyetujui pengeluaran 55.000 (lima puluh lima ribu) saham baru dengan nominal Rp1.000.000,- (satu juta Rupiah) per saham, dan dengan mengesampingkan hak untuk didahulukan (pre-emptive right) yang diberikan kepada pemegang saham sehubungan dengan pengeluaran saham baru Perseron, para pemegang saham menyetujui PT. Kino Investindo mengambil bagian atas sejumlah 55.000 (lima puluh lima ribu) saham baru dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp55.000.000.000,- (lima puluh lima miliar Rupiah) / In relation with the increase of the issued and fully paid-in capital, the shareholders approved the issuance of 55,000 (fifty five thousand) new shares with a nominal value of Rp 1,000,000, - (one million Rupiah) per share, and by excluding the pre-emptive right provided to shareholders regarding the issuance of new shares of the Company, the shareholders approved the PT Kino Investindo took the top number of 55,000 (fifty five thousand) new shares with a nominal value of Rp 55,000,000,000.00 (fifty five billion Rupiah).
Telah direalisasikan / Realized
10 Juni 2014 / June 10, 2014
Menyetujui hibah seluruh saham yang dimiliki Tuan Ali Sanusi dalam Perseroan sebagai pemegang 700 (tujuh ratus) saham dengan nilai nominal masing-masing Rp1.000.000,- (satu juta Rupiah) atau dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp700.000.000,- (tujuh ratus juta Rupiah) kepada Tuan Harry Sanusi.Approving grant of all shares owned by Mr. Ali Sanusi in the Company as a holder of 700 (seven hundred) shares with a nominal value of each share at Rp 1,000,000.00 (one million Rupiah) or the whole nominal value at Rp 700,000,000.00 to Mr. Harry Sanusi.
Telah direalisasikan / Realized
DEWAN KOMISARIS
Dewan Komisaris merupakan Organ Perusahaan yang memiliki
fungsi untuk melakukan pengawasan secara umum dan/atau
khusus sesuai Anggaran Dasar serta memberikan nasihat kepada
Direksi dalam menajalankan kepengurusan Perseroan. Dewan
Komisaris juga memiliki tugas untuk melakukan pemantauan
terhadap efektivitas praktik GCG yang diterapkan Perseroan.
Berdasarkan Akta No. 46/2015, susunan anggota Dewan
Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut
Nama / Name Jabatan / Position
Alfonso Djakaria Rahardja Presiden Komisaris (Komisaris Independen) / President Commissioner (Independent Commissioner)
Adjie Rustam Ramdja Komisaris / Commissioner
Susanto Setiono Komisaris Independen / Independent Commissioner
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab, Dewan Komisaris
senantiasa berpedoman pada Peraturan Undang-Undang No.
40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Program Kerja
Dewan Komisaris Tahun 2015.
Secara umum tugas dan wewenang Dewan Komisaris adalah
sebagai berikut.
BOARD OF COMMISSIONERS
The Board of Commissioners is an Organ of the Company that
has a function to conduct general and/or specific supervision in
accordance with the Articles of Association as well as advising
the Board of Directors in carrying out the management of
the Company. The Board of Commissioners also has duties to
monitor the effectiveness of the GCG practice implemented by
the Company.
Based on the Deed No. 46/2015, the composition of the
Company’s Board of Commissioners is as follows:
Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners
In conducting their duties and responsibilities, members of the
Board of Commissioners constantly refer to the Law No. 40 of
2007 concerning Limited Liability Companies and 2015 Work
Programs of the Board of Commissioners.
In general, the duties and authority of the Board of Commissioners
are as follows:
84
Kilas Kinerja 20152015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioners and Board of Directors Report
Profil PerusahaanCompany Profile
PT KINO INDONESIA TBK
1. Melakukan pengawasan atas kebijaksanaan pengurusan,
jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai
Perseroan maupun usaha Perseroan, serta memberikan
nasihat kepada Direksi.
2. Dalam kondisi tertentu, Dewan Komisaris wajib
menyelenggarakan RUPS tahunan dan RUPS lainnya sesuai
dengan kewenangannya sebagaimana diatur dalam peraturan
perundang-undangan dan Anggaran Dasar.
3. Melakukan evaluasi terhadap kinerja komite yang membantu
pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya sebagaimana
dimaksud setiap akhir tahun buku.
4. Anggota Dewan Komisaris wajib melaksanakan tugas dan
tanggung jawab sebagaimana dimaksud dengan itikad baik,
penuh tanggung jawab dan kehati-hatian.
5. Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan
tanggung jawabnya sebagaimana dimaksud, Dewan Komisaris
wajib membentuk Komite Audit dan dapat membentuk
komite lainnya, termasuk namun tidak terbatas pada Komite
Nominasi dan Remunerasi, dengan memperhatikan peraturan
yang berlaku di bidang Pasar Modal.
6. Dewan Komisaris berwenang memberhentikan sementara
anggota Direksi dengan menyebutkan alasannya, dengan
memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku dan Anggaran Dasar.
7. Dewan Komisaris dapat melakukan tindakan pengurusan
Perseroan dalam hal seluruh Direksi mempunyai benturan
kepentingan dengan Perseroan, dengan memperhatikan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
Anggaran Dasar.
8. Dewan Komisaris berwenang setiap waktu dalam jam kerja
kantor Perseroan berhak memasuki bangunan dan halaman
atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh
Perseroan dan berhak memeriksa semua pembukuan, surat
dan alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokkan keadaan
uang kas dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui segala
tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi.
9. Dalam menjalankan tugas Dewan Komisaris berwenang
meminta penjelasan dari Direksi atau setiap anggota Direksi
tentang segala hal yang diperlukan oleh Dewan Komisaris.
10. Apabila seluruh anggota Direksi diberhentikan sementara
dan Perseroan tidak mempunyai seorangpun anggota Direksi
maka untuk sementara Dewan Komisaris diwajibkan untuk
mengurus Perseroan, dalam hal demikian Rapat Dewan
Komisaris berhak untuk memberikan kekuasaan sementara
kepada seorang atau lebih di antara mereka atas tanggungan
mereka bersama, satu dan lain dengan memperhatikan
ketentuan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan Anggaran Dasar.
1. Supervising the Company’s policies, running of the
management in general, both regarding the Company and its
business, as well as advising the Board of Directors.
2. In certain conditions, the Board of Commissioners must hold
annual GMS and other GMS in accordance with its authority
as governed in legislations and Articles of Association.
3. Evaluating the performance of the committees that help the
implementation of its duties and responsibilities as intended
at the end of every fiscal year.
4. Members of the Board of Commissioners must implement its
duties and responsibilities as referred to with good faith, full
responsibility and prudence.
5. In support of the effectiveness of implementation of its duties
and responsibilities as referred, the Board of Commissioners
must establish an Audit Committee and be able to establish
other committees, including but not limited to Nomination
and Remuneration Committee, by paying attention to
prevailing regulations in Capital Market.
6. The Board of Commissioners has an authority to temporarily
dismiss members of the Board of Directors by mentioning
its reasons, by paying attention to provisions of prevailing
legislations and the Articles of Association.
7. The Board of Commissioners may conduct acts of management
of the Company in case the whole Board of Directors has a
conflict of interest with the Company, by paying attention
to provisions from prevailing legislations and the Articles of
Association.
8. The Board of Commissioners has an authority at any time in
the Company’s office hours, has rights to enter the building
and yard or other places used or possessed by the Company
and has rights to inspect and compare cash conditions and
others as well as having rights to know every action that has
been conducted by the Board of Directors.
9. In carrying out its duties, the Board of Commissioners has
an authority to request an explanation from the Board of
Directors or each member of the Board of Directors regarding
all matters needed by the Board of Commissioners.
10. If all members of the Board of Directors are temporarily
dismissed and the Company does not have any member
of the Board of Directors, the Board of Commissioners is
obliged to manage the Company. In this matter, the Board
of Commissioners meeting is entitled to grant temporary
authority to one or more of them on their expense with due
regard to provisions of prevailing legislations and the Articles
of Associations.
85
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Disscusion and Analysis
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT KINO INDONESIA TBK
Rapat Dewan Komisaris
Sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang
pasar modal, Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik
harus mengadakan rapat paling kurang 1 (satu) kali dalam 2 (dua)
bulan. Sepanjang tahun 2015, Dewan Komisaris telah 4 (empat)
kali mengambil keputusan dengan perincian sebagai berikut:
Nama / Name Jabatan / PositionFrekuensi Kehadiran / Attendance Frequency
Persentase / Percentage (%)
Alfonso Djakaria RahardjaPresiden Komisaris (Komisaris Independen) / President Commissioner (Independent Commissioner)
4 100%
Adjie Rustam Ramdja Komisaris / Commissioner 4 100%
Susanto Setiono Komisaris Independen / Independent Commissioner 4 100%
KOMISARIS INDEPENDEN
Sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pasar
modal, Emiten atau Perusahaan Publik harus memiliki Komisaris
Independen dengan jumlah minimal Komisaris Independen
sebesar 30% dari jumlah seluruh anggota Dewan Komisaris. Saat
ini Perseroan telah memiliki Komisaris Independen lebih dari 30%
dari jumlah seluruh anggota Dewan Komisaris Perseroan. Setiap
Komisaris Independen wajib membuat pernyataan independensi
kepada RUPS setelah menjabat selama dua periode.
Kriteria Komisaris Independen
Pihak yang dapat diangkat menjadi Komisaris Independen, selain
harus memenuhi persyaratan sebagai anggota Dewan Komisaris
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan
di bidang pasar modal, juga harus memenuhi kriteria sebagai
berikut:
1. Bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai
wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan,
memimpin, mengendalikan, atau mengawasi kegiatan
Perseroan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir, kecuali
untuk pengangkatan kembali sebagai Komisaris Independen
Perseroan pada periode berikutnya;
2. Tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak
langsung pada Perseroan;
3. Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan,
anggota Dewan Komisaris lainnya, anggota Direksi, atau
pemegang saham utama Perseroan; dan
4. Tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun
tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha
Perseroan.
Board of Commissioners Meeting
In accordance with the provisions of legislations in Capital Market,
the Board of Commissioners of Issuers or Public Companies must
hold at least 1 (one) meeting every 2 (two) months. In 2015, the
Board of Commissioners has taken decisions 4 (four) times with
the following details:
INDEPENDENT COMMISSIONER
In accordance with the prevailing regulations in Capital
Market, Issuers or Public Companies must have Independent
Commissioners with the minimal number of Independent
Commissioners at 30% of the total number of members of
the Board of Commissioners. Currently, the Company has
Independent Commissioners at the amount of more than 30%
of the total number of the Company’s Board of Commissioners.
Every Independent Commissioner must declare a statement of
independence to the GMS after serving for two periods.
Criteria of Independent Commissioners
Parties to be appointed as Independent Commissioners,
besides having to meet the criteria of members of the Board of
Commissioners as set in legislations in Capital Market, they also
have to meet the following criteria:
1. Not a person working or having authority and responsibility
to plan, lead, control, or supervise the Company’s activities in
the last 6 (six) months, with an exception to re-appointment
as the Company’s Independent Commissioner for the next
period;
2. Having no shares both directly and indirectly to the Company;
3. Having no affiliation with the Company, other members
of the Board of Commissioners, Board of Directors, or the
Company’s major shareholders; and
4. Having no business relationship both directly and indirectly
related to the Company’s business activities.
86
Kilas Kinerja 20152015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioners and Board of Directors Report
Profil PerusahaanCompany Profile
PT KINO INDONESIA TBK
DIREKSI
Direksi adalah Organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung
jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan
Perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta
mewakili Perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan
sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.
Berdasarkan Akta No. 46/2015, susunan anggota Direksi adalah
sebagai berikut.
Nama / Name Jabatan / Position
Harry Sanusi Presiden Direktur / President Director
Tjiang Likson Chandra Wakil Presiden Direktur / Vice President Director
Peter Chayson Direktur / Director
Rody Teo Direktur / Director
Alex Kurniawan Direktur Independen / Independent Director
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
Secara umum Direksi bertugas menjalankan dan bertanggung
jawab atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan
sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan yang ditetapkan
dalam Anggaran Dasar Perseroan. Setiap anggota Direksi wajib
melaksanakan tugas dan tanggung jawab dalam melakukan
pengurusan Perseroan dengan itikad baik, penuh tanggung jawab
dan kehati-hatian dengan mengindahkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar Perseroan.
Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Masing-Masing
Direksi
Dalam menjalankan tugasnya, setiap anggota Direksi memiliki
tugas dan tanggung jawab masing-masing. Tugas dan tanggung
jawab tersebut di antaranya adalah:
Nama / Name Jabatan / Position Tugas dan Tanggung Jawab / Duties and Responsibilities
Harry SanusiPresiden Direktur / President Director
Bertanggung jawab memimpin seluruh aktivitas usaha Perseroan, membawahi Wakil Presiden Direktur dan seluruh jajaran anggota Direksi / Responsible for managing all activities of the Company, supervising the Vice President Director and all ranks in the Board of Directors
Tjiang Likson ChandraWakil Presiden Direktur / Vice President Director
Bertanggung jawab mengkoordinasikan dan membawahi seluruh jajaran anggota Direksi serta divisi-divisi yang tidak dibawahi oleh direktur lainnya / Responsible for coordinating and supervising all ranks in the Board of Directors as well as divisions not supervised by other directors
Peter Chayson Direktur / DirectorBertanggung jawab atas aktivitas di Direktorat Keuangan / Responsible for all activities in Finance Directorate
Rody Teo Direktur / DirectorBertanggung jawab atas aktivitas di Direktorat Operasional / Responsible for all activities in Operational Directorate
Alex KurniawanDirektur Independen / Independent Director
Bertanggung jawab atas aktivitas di Direktorat Pemasaran / Responsible for all activities in Marketing Directorate
BOARD OF DIRECTORS
The Board of Directors is the Company’s Organ that has full
authority and responsibility on the Company’s management
for the Company’s interests, in accordance with the Company’s
purposes and objectives as well as representing the Company,
both in and out of court in accordance with the Company’s
Articles of Association.
Based on the Deed No. 46/2015, the composition of members of
the Board of Directors is as follows:
Duties and Responsibilities of the Board of Directors
In general, the Board of Directors has a duty to run and is responsible
for the Company’s management for the Company’s interests
in accordance with the Company’s purposes and objectives
stipulated in the Articles of Association of the Company. Each
member of the Board of Directors must implement the duties and
responsibilities in conducting the Company’s management with
good faith, full of responsibility and and prudence with regard to
legislations in force and the Articles of Association.
Distribution of Duties and Responsibilities for Each Member
of the Board of Directors
In implementing the duties, every member of the Board of
Directors has his/her own duties and responsibilities. The duties
and responsibilities are:
87
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Disscusion and Analysis
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT KINO INDONESIA TBK
Rapat Direksi dan Rapat Gabungan dengan Dewan
Komisaris
Sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pasar
modal, Direksi Emiten atau Perusahaan Publik harus mengadakan
rapat paling kurang 1 (satu) kali setiap bulan. Sepanjang tahun
2015, Direksi telah menyelenggarakan 12 (dua belas) kali rapat,
dengan perincian sebagai berikut:
Nama / Name Jabatan / PositionFrekuensi Kehadiran / Attendance Frequency
Persentase / Percentage (%)
Harry Sanusi Presiden Direktur / President Director 12 100%
Tjiang Likson Chandra Wakil Presiden Direktur / Vice President Director 12 100%
Peter Chayson Direktur / Director 12 100%
Rody Teo Direktur / Director 12 100%
Alex Kurniawan Direktur Independen / Independent Director 12 100%
Program Pelatihan untuk Dewan Komisaris dan Direksi
Dalam rangka peningkatan dan pengembangan kompetensi
untuk menunjang pelaksanaan tugas dan tanggung jawab,
selama 2015 Dewan Komisaris dan Direksi telah mengikuti
berbagai kegiatan sebagai berikut:
NoNama Pelatihan /
Training Name
Jumalah Peserta / Number of Participants
Tempat Tanggal / Place & DatePenyelenggara /
Organizer
1.The World Key Performance Indicator
3The Media Hotel, 4-5 Februari 2015 / February 4-5, 2015
Internal
2.Competency Based Interview
3 The Media Hotel, 26-27 Februari 2015 / February 26-27, 2015
Internal
Pada 2015, biaya program pelatihan untuk Dewan Komisaris dan
Direksi sebesar Rp108.419.753,-
Prosedur Penetapan Remunerasi Dewan Komisaris dan
Direksi
Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, gaji atau honorarium
dan tunjangan lainnya dari para anggota Dewan Komisaris dan
Direksi dari waktu ke waktu ditetapkan oleh RUPS, dan wewenang
tersebut dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris atau pihak
lain yang ditunjuk RUPS. Penetapan remunerasi Dewan Komisaris
dan Direksi akan memperhatikan rekomendasi dari Komite
Nominasi dan Remunerasi Perseroan dengan mengacu kepada
Peraturan OJK No. 34/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014
tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perseroan
Publik (Peraturan OJK No. 34/2014).
Board of Directors Meeting and Joint Meeting with the
Board of Commissioners
In accordance with the prevailing regulations in Capital Market,
the Board of Directors of Issuers or Public Companies must hold
a meeting at least once in every month. During 2015, the Board
of Directors has held 12 (twelve) meetings with the following
details:
Training Program for the Board of Commissioners and
Directors
In the improvement and development of competence to support
the implementation of duties and responsibilities, in 2015 the
Board of Commissioners and Board of Directors participated in
various activities as follows:
In 2015, the fee of the training programs for the Board of
Commissioners and the Board of Directors amounted to
Rp108,419,753,-.
Procedure to Determine Remuneration for the Board of
Commissioners and Board of Directors
In accordance with the Company’s Articles of Association, salary
or honorarium and other benefits of members of the Board of
Commissioners and Directors are determined by the GMS from
time to time, and this authority can be granted to the Board
of Commissioners or other parties appointed by the GMS.
Determination of remuneration for the Board of Commissioners
and Directors takes into account the recommendation from
the Company’s Nomination and Remuneration Committee
by referring to OJK Regulation No. 34/POJK.04/2014 dated
December 8, 2014 concerning Nomination and Remuneration
Committee of Issuers or Public Companies (OJK Regulation No.
34/2014).
88
Kilas Kinerja 20152015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioners and Board of Directors Report
Profil PerusahaanCompany Profile
PT KINO INDONESIA TBK
HUBUNGAN AFILIASI ANTARA ANGGOTA
DIREKSI, DEWAN KOMISARIS, DAN PEMEGANG
SAHAM UTAMA DAN/ATAU PENGENDALI
Dewan Komisaris / Board of Commissioners
Direksi / Board of DirectorPemegang Saham /
Shareholders
ADR ARR SS HS TLC AK PC RT KI HS
ADR
ARR
SS
HS
TLC
AK
PC
RT
Keterangan / Note:ADR : Alfonso Djakaria RahardjaARR : Adjie Rustam RamdjaSS : Susanto SetionoHS : Harry Sanusi
KOMITE AUDIT
Berdasarkan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas, Peraturan No. IX.I.5, Lampiran Keputusan
Ketua Bapepam dan LK No. Kep-643/BL/2012 tanggal 7 Desember
2012 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja
Komite Audit, dan Surat Keputusan Dewan Komisaris Perseroan
Sebagai Pengganti Rapat Dewan Komisaris No. 001/BOC/
SK/072015 tanggal 27 Juli 2015 tentang Pembentukan Komite
Audit, Komite Audit dibentuk Dewan Komisaris dalam rangka
membantu pengawasan yang efektif terhadap kinerja Perseroan.
Komposisi Komite Audit Perseroan sampai dengan 31 Desember
2015 adalah sebagai berikut:
Nama / Name Jabatan / Position Periode Jabatan / Term of Office
Susanto Setiono Ketua / HeadSampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan tahun 2018 / Until the closing of Annual GMS in 2018
Imam Supeno Djojokusumo Anggota / MemberSampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan tahun 2018 / Until the closing of Annual GMS in 2018
Siswantoro Anggota / MemberSampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan tahun 2018 / Until the closing of Annual GMS in 2018
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit
Berdasarkan Piagam Komite Audit sebagaimana tercantum
dalam Surat Keputusan Dewan Komisaris sebagai Pengganti
Rapat Dewan Komisaris No. 002/BOC/SK/072015 tanggal 27 Juli
2015 tentang Penetapan Piagam Komite Audit (Audit Committee
AFFILIATION BETWEEN MEMBERS OF
THE BOARD OF DIRECTORS, BOARD
OF COMMISSIONERS, MAJOR AND/OR
CONTROLLING SHAREHOLDERS
TLC : Tjiang Likson ChandraAK : Alex KurniawanPC : Peter ChaysonRT : Rody Teo
AUDIT COMMITTEE
Based on Law No. 40 of 2007 concerning Limited Liability
Companies, Regulation No. IX.I.5, Attachment of Decision of the
Chairman of Bapepam-LK No. Kep-643/BL/2012 dated December
7, 2012 on Establishment and Working Guidelines for the Audit
Committee, and Decree of the Board of Commissioners of the
Company as a Substitute for the Board of Commissioners Meeting
No. 001/BOC/SK/072015 dated July 27, 2015 about Establishment
of Audit Committees, an Audit Committee is formed by the Board
of Commissioners in order to provide assistance for an effective
supervision on the Company’s performance. The composition of
the Company’s Audit Committee until December 31, 2015 is as
follows:
Duties and Responsibilities of the Audit Committee
Based on the Audit Committee Charter as stated in the Decree
of the Board of Commissioners as a Substitute for the Board of
Commissioners Meeting No. 002/BOC/SK/072015 dated July 27,
2015 about the Determination of the Audit Committee Charter,
89
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Disscusion and Analysis
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT KINO INDONESIA TBK
Charter), Piagam Komite Audit merupakan pedoman kerja
bagi Komite Audit Perseroan dalam menjalankan fungsinya.
Berdasarkan Piagam Komite Audit, Komite Audit memiliki tugas
dan tanggung jawab antara lain meliputi:
1. Membuat rencana kegiatan tahunan untuk disampaikan
kepada Dewan Komisaris;
2. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan
dikeluarkan Perseroan kepada publik dan/atau pihak otoritas
antara lain laporan keuangan, proyeksi dan laporan lainnya
terkait dengan informasi keuangan Perseroan;
3. Melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap peraturan
perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan
Perseroan;
4. Menelaah independensi dan objektivitas akuntan termasuk
memberikan pendapat independen dalam hal terjadi
perbedaan pendapat antara Direksi Perseroan dan akuntan;
5. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai
penunjukan akuntan yang didasarkan pada independensi,
ruang lingkup penugasan, dan fee;
6. Melakukan penelaahan atas terhadap aktivitas pelaksanaan
manajemen risiko yang dilakukan oleh Direksiuntuk
memastikan semua risiko penting yang telah dipertimbangkan;
7. Menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses
akuntansi dan pelaporan keuangan Perseroan;
8. Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris
terkait potensi benturan kepentingan Perseroan;
9. Melakukan penelaahan atau penilaian atas pelaksanaan
pemeriksaan oleh Unit Audit Internal dan mengawasi
pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan auditor
internal;
10. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Perseroan;
11. Menyusun, mengkaji, dan memberi masukan kepada Dewan
Komisaris untuk memperbaharui Piagam Komite Audit, bila
perlu; dan
12. Melakukan penilaian dan mengkonfirmasikan bahwa tugas
dan tangung jawab yang diatur dalam Piagam Komite Audit
telah dilaksanakan.
Profil Anggota Komite Audit
Susanto Setiono-Ketua Komite Audit
*Profil sudah disajikan dalam profil Dewan Komisaris
Imam Supeno Djojokusumo-Anggota
Warga Negara Indonesia, 66 tahun, menjabat sebagai anggota
Komite Audit Perseroan sejak tahun 2015. Memperoleh gelar
Sarjana Insinyur Teknik jurusan teknik mesin, Universitas Trisakti.
Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau pernah menjabat
the Company’s Audit Committee Charter is a working guideline
for the Company’s Audit Committee in conducting its functions.
Based on the Audit Committee Charter, the Audit Committee
has the following duties and responsibilities:
1. Creating annual activity plan to be submitted to the Board of
Commissioners;
2. Conducting review on financial information that will be issued
by the Company to the public and/or authority party, namely:
Financial Statement, projection, and other reports related to
the Company’s financial information;
3. Conducting review on the compliance with the laws and
regulations that are related to the Company’s activities;
4. Reviewing independence and objectivity of the accountant
including providing independent opinion in case of differences
of opinion between the Company’s Board of Directors and
accountant;
5. Providing recommendation to the Board of Commissioners
regarding appointment of accountant based on independence,
scope of assignment, and fee;
6. Conducting review on implementation of risk management
activities conducted by the Board of Directors to ensure all
important risks that have been considered;
7. Reviewing complains related to the process of accounting
and financial reporting of the Company;
8. Reviewing and advising the Board of Commissioners regarding
potential of conflict of interest of the Company;
9. Conducting review or assessment on implementation of audit
by the internal Audit Unit and supervising follow-up actions
by the Board of Directors on the findings of the internal
auditor;
10. Maintaining the confidentiality of documents, data, and
information of the Company;
11. Compiling, reviewing and providing inputs to the Board of
Commissioners to update the Audit Committee Charter if
necessary; and
12. Assessing and confirming that the duties and responsibilities
set in the Audit Committee Charter have been implemented.
Audit Committee Member Profile
Susanto Setiono – Head of Audit Committee
Profile has been presented in the Board of Commissioners profile
Imam Supeno Djojokusumo – Member
Indonesian Citizen, 66 years old. He has been the Company’s Audit
Committee member since 2015. He was awarded a Bachelor’s
degree in Mechanical Engineering from Trisakti University. Before
joining the Company, he served as a Commissioner of PT. Perusahaan
90
Kilas Kinerja 20152015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioners and Board of Directors Report
Profil PerusahaanCompany Profile
PT KINO INDONESIA TBK
sebagai Komisaris di PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia
(2003-2013); Komisaris di PT. Cipta Niaga (2002-2003), Direktur
PT. Swarindo Musik (1993-2005), Direktur PT. Billboard Indonesia
(1991-1993), Direktur PT. MUREI (1987-1989), Direktur PT.
(1985-1986), General Manager PT. Mustika Ratu (1983-1985),
Management Instructor LPPM (1980-1983), Factory Manager
PT. Indomat Megah (1979-1980), Production Manager PT. RJ
Reynolds Indonesia.
Siswantoro-Anggota Komite Audit
Warga Negara Indonesia, 45 tahun, menjabat sebagai anggota
Komite Audit Perseroan sejak tahun 2015. Memperoleh gelar
Sarjana Pertanian jurusan agronomi, Universitas Padjajaran.
Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau pernah Menjabat
sebagai Sekretaris di Koperasi Mandiri Prima Indonesia
(2015-sekarang), Senior Account Officer PT. Bank Ganesha (2008-
2015), Kepala Group Marketing PT. Bank Swadesi (2001-2007),
Marketing Officer PT. Bank Danamon Indonesia (1997-2000).
Independensi Komite Audit
Setiap anggota Komite Audit membuat pernyataan independensi
pada tiap awal tahun untuk menyatakan status independensinya
dan setiap akhir tahun untuk menyatakan apakah selama tahun
terakhir terdapat situasi yang memiliki benturan kepentingan oleh
Komite Audit atas tindakan yang dilakukan. Surat Pernyataan
Bertindak Independen dalam Pelaksanaan Pengelolaan
Operasional Perseroan.
Laporan Singkat Pelaksanaan Kegiatan Komite Audit
Komite Audit telah melakukan kegiatan-kegiatan dalam rangka
pelaksanaan fungsinya sesuai Piagam Komite Audit, antara
lain secara berkala melakukan kajian atas Laporan Keuangan
Perseroan, dan melakukan penelaahan dan memberikan masukan
atas pelaksanaan pemeriksaan oleh Unit Audit Internal.
Frekuensi Pertemuan dan Tingkat Kehadiran Komite Audit
dalam Rapat
Selama 2015, Komite Audit telah menyelenggarakan 2 kali rapat,
dengan perincian sebagai berikut:
Nama / Name Jabatan / PositionFrekuensi Kehadiran / Attendance Frequency
Persentase / Percentage (%)
Susanto Setiono Ketua / Head 2 100%
Imam Supeno Djojokusumo Anggota / Member 2 100%
Siswantoro Anggota / Member 2 100%
Perdagangan Indonesia (2003 – 2013); Commissioner of PT.
Cipta Niaga (2002 – 2003), Director of PT. Swarindo Musik
(1993 – 2005), Director of PT. Billboard Indonesia (1991 –
1993), Director of PT. MUREI (1987 – 1989), Director of PT.
(1985 – 1986), General Manager at PT. Mustika Ratu (1983 –
1985), Management Instructor at LPPM (1980 – 1983), Factory
Manager at PT. Indomat Megah (1979 – 1980), and
Production Manager at PT. RJ Reynolds Indonesia.
Siswantoro – Audit Committee Member
Indonesian Citizen, 45 years old. He has been the Company’s Audit
Committee member since 2015. He was awarded a Bachelor of
Agriculture degree in Agronomics from Padjajaran University.
Before joining the Company, he served as a Secretary at Koperasi
Mandiri Prima Indonesia (2015 – present), Senior Account Officer
at PT. Bank Ganesha (2008 – 2015), Head of Marketing Group
at PT. Bank Swadesi (2001 – 2007), and Marketing Officer at PT
Bank Danamon Indonesia (1997 – 2000).
Independency of the Audit Committee
Each member of the Company’s Audit Committee is required to
prepare an independency statement in the beginning of each
year to declare their independence, and in the end of each
year to declare whether there was a conflict of interest in the
activity conducted by the Audit Committee during the year. This
Statement serves as the proof of independency of the Audit
Committee in assisting the Management and the Operations of
the Company.
Brief Report on Activities of the Audit Committee
The Audit Committee has conducted activities as the form
of implementation of its functions in accordance with the
Audit Committee Charter, inter alia, periodically reviewing the
Company’s Financial Statement, and reviewing and providing
inputs on the implementation of audit activity by the Internal
Audit Unit.
Meeting Frequency and Attendance Rate of the Audit
Committee in Meetings
In 2015, the Audit Committee had held 2 meetings with the
following details:
91
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Disscusion and Analysis
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT KINO INDONESIA TBK
KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI
Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 34/
POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Komite
Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik, dan
Surat Keputusan Dewan Komisaris Perseroan Sebagai Pengganti
Rapat Dewan Komisaris No. 003/BOC/SK/072015 tanggal
27 Juli 2015 tentang Pembentukan Komite Nominasi dan
Remunerasi, Komite Nominasi dan Remunerasi dibentuk Dewan
Komisaris dalam rangka pelaksanaan fungsi terkait nominasi dan
remunerasi.
Komposisi Komite Audit Perseroan sampai dengan 31 Desember
2015 adalah sebagai berikut:
Nama / Name Jabatan / Position Periode Jabatan / Term of Office
Alfonso Djakaria Rahardja Ketua / HeadSampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan tahun 2018 / Until the closing of Annual GMS in 2018
Adjie Rustam Ramdja Anggota / MemberSampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan tahun 2018 / Until the closing of Annual GMS in 2018
Susanto Setiono Anggota / MemberSampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan tahun 2018 / Until the closing of Annual GMS in 2018
Profil Komite Nominasi dan Remumerasi
Alfonso Djakaria Rahardja
Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi
*Profil ketua Komite Nominasi dan Remunerasi sudah disajikan
dalam profil Dewan Komisaris
Adjie Rustam Ramdja
Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi
*profil anggota Komite Nominasi dan Remunerasi sudah disajikan
dalam profil Dewan Komisaris
Susanto Setiono
Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi
*profil anggota Komite Nominasi dan Remunerasi sudah disajikan
dalam profil Dewan Komisaris
Independensi Komite
Komite Nominasi dan Remunerasi bertugas dan bertanggung
jawab secara independen untuk memberikan rekomendasi
kepada Dewan Komisaris, dan Komite Nominasi dan Remunerasi
diketuai oleh Komisaris Independen.
Tugas dan Tanggung Jawab
Berdasarkan Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi yang
telah ditetapkan oleh Dewan Komisaris dan berdasarkan Surat
Keputusan Dewan Komisaris No. 004/BOC/SK/072015 tanggal
NOMINATION AND REMUNERATION COMMITTEE
Based on the Financial Services Authority Regulation No. 34/
POJK.04/2014 dated December 8, 2014 about Nomination
and Remuneration Committee of Issuers or Public Companies,
and Decree of the Board of Commissioners of the Company as
a substitute for the Board of Commissioners Meeting No. 003/
BOC/SK/072015 dated July 27, 2015 about the Establishment
of Nomination and Remuneration Committee, the Nomination
and Remuneration Committee is formed by the board of
Commissioners in order to implement the functions related to
nomination and remuneration.
The composition of the Company’s Nomination and Remuneration
committee until December 31, 2015 is as follows:
Nomination and Remuneration Committee Profile
Alfonso Djakaria Rahardja
Head of Nomination and Remuneration Committee
Profile of the Nomination and Remuneration Committee Head
has been presented in the Board of Commissioners Profile.
Adjie Rustam Ramdja
Nomination and Remuneration Committee Member
Profile of the Nomination and Remuneration Committee Member
has been presented in the Board of Commissioners Profile.
Susanto Setiono
Nomination and Remuneration Committee Member
Profile of the Nomination and Remuneration Committee Member
has been presented in the Board of Commissioners Profile.
Committee Independence
The Nomination and Remuneration Committee independently
has duties and responsibilities to provide recommendations to the
Board of Commissioners, and the Nomination and Remuneration
Committee is chaired by an Independent Commissioner.
Duties and Responsibilities
Based on the Nomination and Remuneration Committee Charter
that has been determined by the Board of Commissioners and
based of the Decree of the Board of Commissioners No. 004/
92
Kilas Kinerja 20152015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioners and Board of Directors Report
Profil PerusahaanCompany Profile
PT KINO INDONESIA TBK
27 Juli 2015, tugas dan tanggung jawab Komite Nominasi dan
Remunerasi meliputi:
1. Terkait dengan kebijakan nominasi
a. Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai
kebijakan, kriteria serta prosedur pemilihan dan/atau
penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi, serta
kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada
RUPS;
b. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
mengenai (i) komposisi jabatan anggota Direksi dan/atau
anggota Dewan Komisaris sesuai kebutuhan Perseroan;
(ii) kebijakan dan kriteria yang dibutuhkan dalam proses
nominasi; dan (iii) kebijakan evaluasi kinerja bagi anggota
Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris;
c. Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota
Dewan Komisaris dan anggota yang memenuhi syarat
kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada
RUPS;
d. Membantu Dewan Komisaris dalam melakukan penilaian
kinerja anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota
Direksi berdasarkan tugas dan tanggung jawab masing-
masing anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota
Direksi sebagai bahan evaluasi.
2. Terkait dengan kebijakan remunerasi
a. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
mengenai (i) struktur, kebijakan dan besaran remunerasi
bagi Dewan Komisaris dan Direksi; dan (ii) struktur,
kebijakan dan besaran remunerasi bagi pejabat senior
(jika diperlukan);
b. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi;
c. Membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja
dengan kesesuaian remunerasi yang diterima masing-
masing anggota Direksi dan/atau anggota Komisaris.
Laporan Singkat Pelaksanaan Kegiatan Komite Nominasi
dan Remunerasi
Komite Nominasi dan Remunerasi telah melakukan kegiatan-
kegiatan dalam rangka pelaksanaan fungsinya sesuai Piagam
Komite Nominasi dan Remunerasi.
Frekuensi Pertemuan dan Tingkat Kehadiran Komite
Nominasi dan Remunerasi dalam Rapat
Selama 2015, Komite Nominasi dan Remunerasi telah
menyelenggarakan 1 kali rapat, dengan perincian sebagai berikut:
BOC/SK/072015 dated July 27, 2015, duties and responsibilities
of the Nomination and Remuneration Committee include:
1. Regarding nomination policies:
a. Compiling and providing recommendations regarding
policies, criteria, and procedures of election and/or
replacement of members of the Board of Commissioners
and Board of Directors as well as to the Board of
Commissioners to be submitted to the GMS;
b. Providing recommendations to the Board of Commissioners
regarding (i) Composition of the membership of the Board
of Directors and/or Board of Commissioners in accordance
with the Company’s needs; (ii) policies and criteria needed
in nomination process; and (iii) performance evaluation
policy for members of the Board of Directors and/or Board
of Commissioners;
c. Providing recommendations regarding prospective
members of the Board of Commissioners and qualified
members to the Board of Commissioners to be submitted
to the GMS;
d. Assisting the Board of Commissioners in conducting
performance assessment for members of the Board of
Commissioners and/or Board of Directors based on their
respective duties and responsibilities as the evaluation
material.
2. Regarding remuneration policies:
a. Providing recommendation to the Board of Commissioners
regarding (i) structure, policies, and amount of
remuneration for the Board of Commissioners and Board
of Directors; and (ii) structure, policies and amount of
remuneration for senior officials (if needed);
b. Evaluating remuneration policies;
c. Assisting the Board of Commissioners to assess whether
the management’s performance has been in accordance
with the amount of remuneration received by each
member of the Board of Directors and/or Commissioners.
Brief Report on Activities of the Nomination and
Remuneration Committee
The Nomination and Remuneration Committee has conducted
all of its functions in accordance with the Nomination and
Remuneration Committee Charter.
Meeting Frequency and Attendance Rate of the Nomination
and Remuneration Committee in Meetings
In 2015, the Nomination and Remuneration Committee held 1
meeting with the following details:
93
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Disscusion and Analysis
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT KINO INDONESIA TBK
Nama / Name Jabatan / PositionFrekuensi Kehadiran / Attendance Frequency
Persentase / Percentage (%)
Alfonso Djakaria Rahardja Ketua / Head 1 100%
Adjie Rustam Ramdja Anggota / Member 1 100%
Susanto Setiono Anggota / Member 1 100%
SEKRETARIS PERUSAHAAN
Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No 35 /
POJK.04/2014 menyebutkan bahwa Sekretaris Perusahaan
adalah orang perseorangan atau penanggung jawab dari unit
kerja yang menjalankan fungsi Sekretaris Perusahaan. Sekretaris
Perusahaan diangkat dan diberhentikan berdasarkan keputusan
Direksi.
Profil Sekretaris Perusahaan
Peter Chayson
*Profil Sekretaris Perusahaan telah terlampir di dalam profil
Direksi
Tugas dan Tanggung Jawab Sekretaris Perusahaan
Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No 35 /
POJK.04/2014 Sekretaris Perusahaan mempunyai tugas dan
tanggung jawab antara lain meliputi:
1. Mengikuti perkembangan pasar modal khususnya peraturan
perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal;
2. Memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris
Perseroan untuk mematuhi ketentuan peraturan perundang-
undangan di bidang pasar mdoal;
3. Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam pelaksanaan
tata kelola perusahaan yang meliputi:
a. keterbukaan informasi kepada masyarakat, termasuk
ketersediaan informasi pada situs web Perseroan;
b. penyampaian laporan kepada OJK tepat waktu;
c. penyelenggaraan dan dokumentasi RUPS;
d. penyelenggaraan dan dokumentasi rapat Direksi dan/atau
Dewan Komisaris; dan
e. pelaksanaan program orientasi terhadap perusahaan bagi
Direksi dan/atau Dewan Komisaris.
4. Sebagai penghubung antara Perseroan dengan pemegang
saham, OJK dan pemangku kepentingan lainnya.
Uraian Pelaksanaan Tugas Sekretaris Perusahaan
Sekretaris Perusahaan telah melakukan kegiatan-kegiatan dalam
rangka pelaksanaan fungsinya sesuai peraturan perundang-
undangan dan ketentuan di bidang pasar modal yang berlaku.
CORPORATE SECRETARY
In accordance with the Financial Services Authority Regulation
No. 35/POJK.04/2014, a Corporate Secretary is an individual
or person in laws and regulations working units that carry out
Corporate Secretary functions. A Corporate Secretary is appointed
and dismissed based on the decree of the Board of Directors.
Corporate Secretary Profile
Peter Chayson
*The Corporate Secretary profile has been presented in the Board
of Directors profile
Duties and Responsibilities of the Corporate Secretary
Based on the Financial Services Authority Regulation No.
35/POJK.04/2014, a Corporate Secretary has duties and
responsibilities as follows:
1. Following the development of capital market especially laws
and regulations that apply in the field of capital market;
2. Providing inputs to the Company’s Board of Directors and
Board of Commissioners to comply with laws and regulations
in capital market;
3. Assisting the Board of Directors and Commissioners in
implementation of good corporate governance which
involves:
a. Information transparency to the community, including
availability of information in the Company’s website;
b. Submission of report to the OJK in a timely manner;
c. Implementation and documentation of the GMS;
d. Implementation and documentation of Board of Directors
and/or Board of Commissioners’ meetings; and
e. Implementation of orientation program for the Company’s
Board of Directors and/or Board of Commissioners.
4. As a liaison between the Company and shareholders, the
OJK, and other stakeholders.
Description of Implementation of Duties of the Corporate
Secretary
The Corporate Secretary has carried out all activities related
to its in accordance with prevailing laws and regulations, and
provisions in capital market.
94
Kilas Kinerja 20152015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioners and Board of Directors Report
Profil PerusahaanCompany Profile
PT KINO INDONESIA TBK
UNIT AUDIT INTERNAL
Audit Internal adalah suatu kegiatan pemberian keyakinan
dan konsultasi yang bersifat independen dan objektif, dengan
tujuan untuk meningkatkan nilai dan memperbaiki operasional
perusahaan, melalui pendekatan yang sistematis, dengan cara
mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko,
pengendalian dan proses tata kelola perusahaan. Kepala Unit
Audit Internal diangkat dan diberhentikan oleh Presiden Direktur
atas persetujuan Dewan Komisaris.
Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 56 /
POJK.04/2015 tentang Pembentukan Unit Audit Internal dan
Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal Surat Keputusan
Direksi Perseroan No. 002/BOD-CEO/SK/072015 tanggal 27
Juli 2015, Perseroan telah membentuk Unit Audit Internal yang
dikepalai oleh Sumianty Lie.
Profil Kepala Unit Audit Internal
Sumianty Lie
Warga Negara Indonesia, 51 tahun, menjabat sebagai Kepala
Unit Audit Internal Perseroan sejak tahun 2010. Memperoleh
gelar Sarjana Matematika, Universitas TanjungPura, Pontianak.
Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau pernah menjabat
sebagai Marketing Manager di PT. Bank Dagang Nasional
Indonesia Tbk. (1990-1998), Senior Sales Manager di PT. Panin
Life (1998-1999) dan Finance Manager di DLS (2000-2001).
Sebelum menjabat sebagai Kepala Unit Audit Internal Perseroan,
beliau pernah menduduki beberapa jabatan dalam Perseroan
meliputi Finance & Accounting Manager (2001-2003), Finance
& Accounting General Manager (2003-2007) dan Finance &
Accounting Director (2008-2009).
Piagam Unit Audit Internal
Perseroan telah menyusun Piagam Unit Audit Internal yang telah
ditetapkan oleh Direksi berdasarkan Surat Keputusan Direksi
Perseroan No. 003/BOD-CEO/SK/072015 tanggal 27 Juli 2015.
Piagam Unit Audit Internal merupakan pedoman kerja bagi Unit
Audit Internal.
INTERNAL AUDIT UNIT
The Internal Audit is an activity of provision of assurance and
consultation that is independent and objective, with the aim to
increase values and improve the Company’s operations through
systematic approach, namely by evaluating and improving
effectiveness of risk management, control and good corporate
governance process. The Head of Internal Audit Unit is appointed
and dismissed by the President Director by approval of the Board
of Commissioners.
Based on the Regulation of Financial Services Authority No. 56/
POJK.04/2015 about Establishment of the Internal Audit Unit
and Guidelines to Draft the Charter of the Internal Audit Unit
and Decree of the Board of Directors of The Company No. 002/
BOD-CEO/SK/072015 dated July 27, 2015, the Company has
established an Internal Audit Unit that is led by Sumianty Lie.
Head of Internal Audit Unit Profile
Sumianty Lie
Indonesian Citizen, 51 years old. She has been the Head of
Internal Audit Unit for the Company since 2010. She was
awarded a Bachelor’s Degree in Mathematics from Tanjungpura
University, Pontianak. Before joining the Company, she served
as a Marketing Manager in PT Bank Dagang Nasional Indonesia
Tbk. (1990 – 1998), Senior Sales Manager in PT Panin Life (1998 –
1999) and Finance Manager in DLS (2000 – 2001). Before serving
as a Head of Internal Audit Unit for the Company, she served in
several positions in the Company including Finance & Accounting
Manager (2001 – 2003), Finance & Accounting General Manager
(2003 – 2007) and Finance & Accounting Director (2008 – 2009).
Internal Audit Charter
The Company has prepared Internal Audit Charter approved
by the Board of Directors pursuant to Decree of the Board of
Directors No. 003/BOD-CEO/SK/072015 dated July 27, 2015.
Internal Audit Charter is a working guideline for Internal Audit
Unit.
95
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Disscusion and Analysis
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT KINO INDONESIA TBK
Struktur dan Kedudukan Unit Audit Internal
Presiden Direktur
President Director
Kepala Unit Audit Internal
Head of Internal Audit Unit
Manager Administrasi
Administrative Manager
Tim Administrasi
Administrative Team
Compliance Manager
Compliance Team
Manager Operasional
Operational Manager
Tim Operasional
Operational Team
Tugas dan Tanggung Jawab Unit Audit Internal
Berdasarkan Piagam Unit Audit Internal, Unit Audit Internal
memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain meliputi:
1. Menyusun dan melaksanakan rencana Audit Internal tahunan;
2. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian
internal dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan
Perseroan yang diatur dalam Standard Operating Procedure
(SOP) atau kebijakan Perseroan lainnya;
3. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan
efektivitas kebijakan-kebijakan Perseroan di bidang keuangan,
akuntansi, operasional dan kegiatan lainnya;
4. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif
tentang kegiatan yang diperiksa kepada semua tingkat
manajemen;
5. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan
tersebut kepada Presiden Direktur dan/atau Wakil Presiden
Direktur, serta Dewan Komisaris sesuai kebutuhan Dewan
Komisaris;
6. Memantau, menganalisa dan melaporkan pelaksanaan tindak
lanjut perbaikan yang telah disarankan;
7. Bekerja sama dengan Komite Audit;
8. Menyusun program untuk mengevaluasi kegiatan audit
internal yang dilakukan; dan
9. Melakukan pemeriksaan khusus bilamana diperlukan
Laporan Singkat Pelaksanaan Tugas dan Kegiatan Unit
Audit Internal
Unit Audit Internal Perseroan telah melakukan kegiatan-kegiatan
dalam rangka pelaksanaan fungsinya sesuai peraturan perundang-
undangan dan ketentuan di bidang pasar modal yang berlaku.
Structure and Position of Internal Audit Unit
Duties and Responsibilities of Internal Audit Unit
According to Internal Audit Charter, dutiesand responsibilities of
Internal Audit Unit are as follows:
1. Preparing and implementing annual internal audit plan;
2. Testing and evaluating the implementation of internal
control and risk management system in accordance with the
Company’s policies that are regulated in Standard Operating
Procedure (SOP) or other policies of the Company;
3. Checking and assessing the efficiency and effectiveness of
the Company’s policies in the field of finance, accounting,
operations, and other activities;
4. Providing constructive suggestion and objective information
on checked activities to all levels of management;
5. Making report of audit result and submitting the report to
President Director and/or Vice President Director, and Board
of Commissioners in accordance with the needs of the Board
of Commissioners;
6. Monitoring, analyzing, and reporting the implementation of
follow-up of improvement that have been suggested;
7. Cooperating with the Audit Committee;
8. Preparing program to evaluate internal audit activities; and
9. Conducting special checking if needed.
Brief Report on Implementation of Duties and Activities of
Internal Audit Unit
Internal Audit Unit has performed all of its functions in accordance
with the prevailing laws and regulations in capital market.
96
Kilas Kinerja 20152015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioners and Board of Directors Report
Profil PerusahaanCompany Profile
PT KINO INDONESIA TBK
MANAJEMEN RISIKO
Risiko-risiko berikut merupakan risiko-risiko yang material bagi
Perseroan, serta telah dilakukan pembobotan berdasarkan
dampak dari masing-masing risiko terhadap kinerja keuangan
Perseroan, dimulai dari risiko utama Perseroan.
Risiko-risiko berikut merupakan risiko-risiko yang material bagi
Perseroan, serta telah dilakukan pembobotan berdasarkan
dampak dari masing-masing risiko terhadap kinerja keuangan
Perseroan, dimulai dari risiko utama Perseroan:
1. Risiko Terkait Dengan Kegiatan Usaha Perseroan
a. Risiko terkait dengan strategi inovasi dan pengembangan
produk;
b. Risiko ketidakberhasilan Perseroan dalam mempromosikan
merek-merek produknya;
c. Risiko ketidakmampuan mengendalikan jaringan
distribusi;
d. Risiko dalam usaha memperluas jaringan distribusi;
e. Risiko keterlambatan pengiriman barang, baik oleh
Perseroan maupun oleh penyedia jasa logistik pihak
ketiga;
f. Risiko sehubungan dengan Joint Venture dengan
Morinaga & Co Ltd. (“Morinaga”);
g. Risiko terkait dengan pasokan dan kenaikan harga bahan
baku;
h. Risiko kegagalan mempertahankan sertifikasi halal;
i. Risiko ketidakmampuan mempertahankan atau
meningkatkan pertumbuhan yang telah dicapai di masa
mendatang;
j. Risiko ketergantungan terhadap perjanjian lisensi dari
produk bermerek;
k. Risiko persaingan usaha yang ketat;
l. Risiko hilangnya hak kekayaan intelektual;
m. Risiko terhadap publisitas negatif dan/atau tuntutan atas
keamanan dari produk barang konsumen;
n. Risiko ketidakmampuan memenuhi peraturan/perubahan
peraturan;
o. Risiko kerusakan fasilitas produksi dan operasional
lainnya;
p. Risiko terkait pertanggungan asuransi yang terbatas;
q. Risiko pengendalian mutu terhadap bahan baku dan
barang jadi;
r. Risiko terkait kegagalan sistem teknologi informasi;
s. Risiko ketergantungan pada karyawan kunci;
t. Risiko terkait operasional distributor luar negeri;
u. Risiko terkait akuisisi atau Joint Venture dengan
perusahaan lain;
v. Risiko keterbatasan sumber pendanaan sehubungan
dengan ekspansi bisnis; dan
w. Risiko tuntutan hukum.
RISK MANAGEMENT
Risk management is a management’s process to identify the
potential of risk, thus steps of mitigation can be prepared to
eliminate the impact from the risk by prioritizing positive factors
to control the risks.
The following risks are material for the Company, and have been
determined based on impact from each risk to the Company’s
financial performance, starting from the Company’s main risks:
1. Risks Related to Business Activities of the Company
a. Risk related to innovation strategy and product
development;
b. Risk of failure in promoting the Company’s brands;
c. Risk of inability to control the distribution network;
d. Risk in expanding the distribution network;
e. Risk of delay in goods delivery, both by Kino or third party
logistic service provider;
f. Risk related to Joint Venture with Morinaga & Co Ltd.
(“Morinaga”);
g. Risk related to supply and price hike of raw material;
h. Risk of failure in maintaining halal certifications;
i. Risk of inability to maintain or to boost the current growth
of the Company in the future;
j. Risk of dependency to license agreement and branded
products;
k. Risk of tight business competition;
l. Risk of the loss of intellectual property;
m. Risk of negative publicity and/or demand for safety from
consumer good product;
n. Risk of inability to comply with regulations/change in
regulations;
o. Risk of damage to production and other operational
facilities;
p. Risk related to limited insurance coverage;
q. Risk of quality control to raw material and finished goods;
r. Risk related to failure in information technology system;
s. Risk if dependency to key employees;
t. Risk related to foreign distributor operational;
u. Risk related to acquisition of Joint Venture with other
companies;
v. Risk of limited source of funds related to business
expansion; and
w. Risk of lawsuit.
97
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Disscusion and Analysis
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT KINO INDONESIA TBK
2. Risiko yang Berhubungan Dengan Indonesia
a. Pasar berkembang seperti Indonesia memiliki risiko yang
lebih besar dibandingkan dengan pasar yang lebih maju,
dan apabila risiko tersebut terjadi, dapat mengakibatkan
gangguan pada bisnis Perseroan dan calon investor dapat
mengalami kerugian yang signifikan atas investasinya;
b. Perseroan merupakan perusahaan padat karya dan
peningkatan pada upah minimum dapat meningkatkan
beban operasional Perseroan;
c. Kegiatan usaha Perseroan dapat mengalami dampak
merugikan yang disebabkan oleh gangguan pada
infrastruktur Indonesia;
d. Polusi pada sumber air di Indonesia dapat memiliki
dampak merugikan pada kemampuan Perseroan untuk
memproduksi produk yang aman dan memiliki kualitas
tinggi;
e. Depresiasi nilai tukar Rupiah dapat memiliki dampak
merugikan pada bisnis, kondisi keuangan, hasil usaha dan
prospek Perseroan;
f. Perseroan dapat mengalami dampak dari ketidakpastian
dalam pemenuhan peraturan Bank Indonesia pada
penggunaan Rupiah untuk transaksi domestik Indonesia;
g. Perubahan ekonomi domestik, regional atau global
dapat memberikan dampak negatif pada kegiatan usaha
Perseroan;
h. Ketidakstabilan politik dan sosial dapat memiliki dampak
merugikan pada Perseroan;
i. Aktivitas dan pemogokan buruh, atau kegagalan dalam
menjaga hubungan dengan buruh dapat memiliki
dampak merugikan pada kegiatan usaha Perseroan;
j. Indonesia terletak pada lokasi gempa bumi dan cenderung
untuk memiliki risiko geologis yang signifikan yang dapat
berakibat pada penurunan ekonomi;
k. Aktivitas terorisme di Indonesia dapat menyebabkan
ketidakstabilan pada negara, yang dapat memberikan
dampak terhadap bisnis, kondisi keuangan, hasil usaha
dan prospek Perseroan;
l. Putusan dari pengadilan luar negeri dapat tidak ditegakkan
terhadap Perseroan;
m. Sistem hukum Indonesia tunduk pada kebijaksanaan dan
ketidakpastian yang cukup besar;
n. Interpretasi dan implementasi dari Undang-Undang
tentang Pemerintahan Daerah di Indonesia yang tidak
pasti, dapat berdampak pada Perseroan;
o. Standar Akuntansi Indonesia berbeda dengan Standar
Akuntansi di yuridiksi lain;
p. Penurunan peringkat kredit Pemerintah atau perusahaan
Indonesia dapat memiliki dampak merugikan kegiatan
usaha Perseroan; dan
2. Risks Related to Indonesia
a. Emerging market such as Indonesia has a higher risk
compared to developed markets, and if the risk took place,
it would cause disruption in the Company’s business and
investor candidates might experience significant losses for
their investments;
b. The Company is a labor intensive company, therefore
increase in minimum wage will increase the Company’s
operating expenses as well;
c. The Company’s business activities can experience loss due
to disruption in Indonesia’s infrastructure;
d. Pollution in water source in Indonesia can cause loss to
the Company’s capability to produce safe and high-quality
products;
e. Depreciation of Rupiah exchange rate can cause loss to
the business, financial condition, business result, and
business outlook;
f. The Company can be impacted by the uncertainties in
fulfilling Bank Indonesia regulation on the use of Rupiah
for domestic transaction in Indonesia;
g. Change in domestic, regional, or global economy can
provide a negative impact on the Company’s business
activities;
h. Unstable politics and social situation can cause loss to the
Company;
i. Labor strike and activities, or failure in maintaining
relations with labors can negatively impact the Company’s
business activities;
j. Indonesia is located in earthquake zone and tends to have
significant geological risk that will result in the declining
economy;
k. Terrorism in Indonesia can cause volatility in the country,
which can impact the business, financial condition,
business result, and business outlook;
l. Judgment from international court may not be applied to
the Company;
m. Legal system in Indonesia is subject to policies and
considerable uncertainty;
n. Uncertain interpretation and implementation of Law on
Regional Government in Indonesia can provide an impact
on the Company;
o. Accounting Standards in Indonesia are different with
Accounting Standards in other jurisdiction;
p. Decrease in Government or corporate credit rating in
Indonesia can cause loss to the Company’s business
activities; and
98
Kilas Kinerja 20152015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioners and Board of Directors Report
Profil PerusahaanCompany Profile
PT KINO INDONESIA TBK
q. Penyebaran dari penyakit yang menular di Indonesia atau
kawasan lainnya dapat memiliki dampak merugikan pada
ekonomi di negara-negara Asia tertentu dan juga dapat
memiliki dampak merugikan terhadap hasil usaha Perseroan.
3. Risiko Terkait Investasi pada Saham Perseroan
a. Kondisi pasar modal Indonesia dapat mempengaruhi
harga atau likuiditas dari saham Perseroan dan absen
pasar sebelumnya dapat berakibat pada berkurangnya
likuiditas;
b. Harga saham dapat berfluktuasi cukup jauh;
c. Para Agen Penjualan internasional dan Penjamin
Pelaksana Emisi Efek domestik tidak akan melakukan
penjatahan lebih atau melakukan stabilisasi pada harga
saham Perseroan;
d. Fluktuasi pada nilai pertukaran mata uang Rupiah
terhadap mata uang Dolar Amerika Serikat atau mata
uang lain akan mempengaruhi mata uang asing yang
setara dengan nilai Saham dan dividen;
e. Penjualan saham di masa depan akan memiliki dampak
merugikan pada harga pasaran Saham;
f. Kepentingan pemegang saham pengendali dapat
bertentangan dengan kepentingan calon investor;
g. Pembagian dividen sebelumnya tidak dapat dijadikan
indikasi atau acuan atas kebijakan dividen Perseroan di
masa depan;
h. Nilai Aktiva Bersih (Net Asset Value/NAV) dari Saham
yang ditawarkan pada Penawaran Umum Saham Perdana
ini memiliki nilai yang lebih kecil dari Harga Penawaran
dan calon investor akan mengalami dilusi langsung dan
substansial;
i. Kegagalan dalam memenuhi ketentuan keterbukaan,
pengawasan internal dan Laporan Keuangan, dan
manajemen risiko serta praktik lain yang berhubungan
dengan persyaratan Perusahaan Terbuka dapat
menganggu usaha Perseroan dan kemampuan Perseroan
untuk memenuhi kewajiban pelaporan berkala;
j. Investor dapat tunduk pada pembatasan atas hak
pemegang saham minoritas;
k. Tata kelola perusahaan di Indonesia dapat berbeda
dengan tata kelola perusahaan di negara lain;
l. Informasi perusahaan yang tersedia pada Pasar Efek
Indonesia mungkin lebih sedikit daripada pasar efek yang
terdapat pada negara maju.
m. Peraturan di Indonesia memiliki ketentuan berbeda dari
peraturan yuridiksi lain terkait pelaksanaan dan hak
pemegang saham untuk menghadiri dan memberikan
suara pada RUPS;
q. The spread of infectious disease in Indonesia or other
areas can cause loss to economy in certain Asian countries
and also can cause loss to the Company’s business result.
3. Risk Related to Investment in the Company’s Shares
a. Condition of Indonesia’s capital market can affect the
price or liquidity of shares of the Company, and the
absence of the previous market can result in the reduced
liquidity;
b. Share price can fluctuate significantly;
c. International Sales Agents and domestic Underwriter
will not make allotment or stabilize the Company’s share
price;
d. Fluctuation in Rupiah exchange rate against US Dollar or
other currencies will affect foreign currencies of which
value is equivalent to share value and dividend;
e. Share sales in the future will cause loss to the shares price
at the market;
f. Interest of the controlling shareholders may conflict with
interest of investor candidate;
g. The previous dividend distribution cannot be used as
indication or reference for dividend distribution in the
future;
h. Net Asset Value/NAV from offered share in Initial Public
Offering has lower price from Offering Price, and investor
candidates will experience immediate and substantial
dilution;
i. Failure in fulfilling the provision of transparency, internal
audit and Financial Statements, and risk management, as
well as other practices related to requirement of Listed
Company can disrupt the Company’s business and the
Company’s capability to fulfill the obligation of periodic
report;
j. Investors can comply with limitation of rights of minority
shareholders;
k. Corporate governance in Indonesia can be different from
corporate governance in other countries;
l. Information on the Company at Indonesia Stock Exchange
probably less than securities market in developed
countries.
m. Regulations in Indonesia have different provision from
other jurisdiction regulations related to implementation
and rights of shareholders to participate and vote in GMS.
99
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Disscusion and Analysis
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT KINO INDONESIA TBK
n. Hak pembeli untuk berpartisipasi dalam penawaran
umum terbatas dari Perseroan dapat terbatas, yang akan
menyebabkan dilusi pada kepemilikan saham pembeli;
o. Perbedaan kepentingan antara pemegang saham
pengendali dan Perseroan atau antara pemegang saham
pengendali dan pemegang saham minoritas dapat terjadi;
dan
p. Hukum Indonesia memiliki ketentuan yang dapat
menurunkan minat pengambilalihan Perseroan.
Evaluasi atas Efektivitas Sistem Manajemen Risiko
Perseroan senantiasa melakukan identifikasi dan evaluasi atas
risiko yang dilakukan melalui masing-masing divisi. Direksi
bersama-sama dengan Satuan Pengawasan Internal dan Dewan
Komisaris yang diwakili oleh Komite Audit melakukan kajian dan
merumuskan strategi pengelolaan dan mitigasi yang diperlukan.
Pada 2015, evaluasi terhadap sistem manajemen risiko Perseroan
telah berjalan efektif. Hasil kajian menjadi rekomendasi yang
harus ditindaklanjuti dalam perbaikan sistem manajemen risiko
Perseroan yang lebih baik di masa mendatang.
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL
Sistem pengendalian internal dijalankan Perseroan oleh Unit
Audit Internal dalam rangka menunjang tugas Direksi berupa
pengelolaan dan pengamanan finansial dan operasional. Sistem
ini dijalankan melalui mekanisme yang baik sehingga menciptakan
pengendalian dan mitigasi risiko yang terlaksana secara efektif.
PERKARA PENTING DAN SANKSI ADMINISTRATIF
YANG DIHADAPI PERSEROAN
Tidak terdapat perkara atau gugatan, baik perdata maupun
pidana, serta sanksi administratif yang dihadapi dan diterima
Perseroan di sepanjang tahun 2015.
KODE ETIK DAN BUDAYA PERSEROAN
Perseroan sedang menyusun kebijakan etika Perseroan (“Kode
Etik” atau Code of Conduct) yang mengatur kebijakan nilai
atau norma yang dinyatakan secara eksplisit sebagai suatu
standar perilaku yang harus dipatuhi oleh manajemen dan
seluruh pegawai. Kode etik ini dilaksanakan dengan senantiasa
memperhatikan hukum dan ketentuan yang berlaku, visi, misi,
tujuan, dan nilai-nilai Perseroan, praktik-praktik bisnis baik di
internal maupun eksternal Perseroan, serta pedoman tata kelola
perusahaan.
Kode etik Perseroan bersifat dinamis dan akan dikaji secara
berkala dan berkelanjutan sesuai dengan dinamika bisnis yang
terjadi. Namun demikian, perubahan yang terjadi dalam kode
etik nantinya tetap menjunjung tinggi nilai-nilai etika bisnis serta
keuntungan jangka panjang bagi Perseroan
n. Rights of buyer to participate in limited public offering
from the Company can be limited, which can caused
diluted in buyer’s share ownership;
o. Different interest between the controlling shareholders
and the Company or between the controlling shareholders
and minority shareholders may occur; and
p. Indonesian Law has provision that can reduce the interest
to take over the Company.
Evaluation of Effectiveness of Risk Management System
The Company continuously identifies and evaluates the risks
through each division. Board of Directors together with Internal
Audit Unit and the Board of Commissioners that is represented
by Audit Committee reviews and formulates the required
strategy of management and mitigation. In 2015, evaluation
of risk management system of the Company was implemented
effectively. The result became recommendation that shall be
followed-up to improve a better system of risk management in
the future.
INTERNAL CONTROL SYSTEM
Internal control system is conducted by Internal Audit Unit to
support the duties of the Board of Directors, namely managing
and ensuring the security of finance and operations. This system is
implemented through a good mechanism, thus creating effective
risk mitigation and control.
LEGAL CASES AND ADMINISTRATIVE SANCTION
There were no cases or lawsuit, both criminal and civil, as well as
administrative sanction in 2015.
CODE OF CONDUCT AND CORPORATE CULTURE
The Company is currently preparing the policy of the Code of
Conduct that regulates values or norms which are explicitly stated
as a behavior standard that shall be complied by management
and all employees. This Code of Conduct is implemented by
taking into account the prevailing laws and provisions, vision,
mission, objective, and corporate values, business practices, both
in the Company’s internal and external, as well as corporate
governance guideline.
Code of Conduct of the Company is dynamic and will be
reviewed periodically and sustainably in accordance with the
business dynamics. However, change in the code of conduct will
always uphold the values of business ethics and the Company’s
long-term advantages.
100
Kilas Kinerja 20152015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioners and Board of Directors Report
Profil PerusahaanCompany Profile
PT KINO INDONESIA TBK
WHISTLEBLOWING SYSTEM
Dalam rangka mendukung pelaksanaan program Tata Kelola
Perusahaan yang Baik, Perseroan sedang menyusun Sistem
Pelaporan Pelanggaran. Sistem Pelaporan Pelanggaran
mendorong seseorang untuk bersifat terbuka melaporkan
adanya penyimpangan yang dilakukan oleh insan Perseroan, dan
Perseroan menjamin kerahasiaan identitas serta memberikan
perlindungan kepada pelapor.
PROGRAM KEPEMILIKAN SAHAM OLEH
KARYAWAN
Bersamaan dengan Penawaran Umum Saham Perdana, Perseroan
mengadakan Program Employee Stock Allocation (ESA) sesuai
dengan Akta No.46/2015 dan Surat Keputusan Sirkuler Dewan
Komisaris Perseroan tanggal 3 Agustus 2015 dan 7 Oktober
2015, pemegang saham Perseroan telah menyetujui Program
ESA dengan jumlah sebanyak 30.000 (tiga puluh ribu) saham
Perdana ini. Tujuan utama Program ESA adalah memberikan
penghargaan kepada karyawan sebagai bentuk apresiasi
atas pencapaian kinerja Perseroan sehingga Perseroan dapat
memenuhi kriteria sebagai perusahaan yang tercatat di Bursa
Efek. Pelaksanaan Program ESA akan mengikuti ketentuan yang
terdapat dalam Peraturan No. IX.A.7, Lampiran Keputusan Ketua
Bapepam dan LK No. Kep-691/BL/2011 tanggal 30 Desember
2011 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran
Umum.
AKSES INFORMASI DAN DATA PERUSAHAAN
Guna memperoleh informasi secara komprehensif mengenai
Perseroan, Perseroan menyediakan akses informasi seluas-luasnya
bagi seluruh pemangku kepentingan dan pemegang saham
melului situs Perseroan: www.kino.co.id. Dalam situs tersebut,
Perseroan memasukkan berbagai informasi data Perseroan.
WHISTLEBLOWING SYSTEM
In order to support the implementation of Good Corporate
Governance, the Company is currently preparing a
Whistleblowing System. This system encourages an individual to
report any violation committed by the Company’s personnel, and
the Company ensures the confidentiality of the whistleblower’s
identity, as well as providing protection to the whistleblower.
EMPLOYEE STOCK OPTION
In line with Initial Public Offering, the Company held Employee
Stock Allocation (ESA) Program in accordance with Deed
No.46/2015 and Circular Decree of the Board of Commissioners
dated August 3, 2015 and October 7, 2015. The Company’s
shareholders have approved the ESA program that amounted to
30,000 (thirty thousand) shares of Offered Shares in this Initial
Public Offering. The main purpose of this program is to appreciate
the employees for their performance, hence the Company is able
to fulfill the criteria as a listed company in Stock Exchange. The
implementation of ESA program will comply with provisions in
Regulation No. IX.A.&, Attachment to Decree of Bapepam and
LK Chairman No. Kep-691/BL/2011 dated December 30, 2011 on
Order and Allotment of Initial Public Offering.
INFORMATION ACCESS AND CORPORATE DATA
To obtain comprehensive information about the Company,
the Company provides wide access for all stakeholders and
shareholders via the Company’s website: www.kino.co.id. In this
website, the Company puts various information and corporate
data.
101
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Disscusion and Analysis
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT KINO INDONESIA TBK
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
102
Kilas Kinerja 20152015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioners and Board of Directors Report
Profil PerusahaanCompany Profile
PT KINO INDONESIA TBK
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan sering didefinisikan
sempit akibat belum tersosialisasinya standar baku bagi
perusahaan. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan/Corporate
Social Responsibility (CSR) masih dianggap sebagai cara untuk
menaikan pamor perusahaan atau menjaga reputasi perusahaan
di masyarakat. Oleh karenanya ada asumsi jika perusahaan sudah
memberikan sumbangan atau donasi kepada suatu institusi sosial
berarti sudah melakukan tanggung jawab sosial sebagai sebuah
perusahaan.
CSR tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak
pada single bottom line, yaitu nilai perusahaan yang direfleksikan
dalam kondisi keuangannya saja. Lebih dari itu kesadaran atas
pentingnya CSR dilandasi oleh pemikiran bahwa perusahaan
tidak hanya mempunyai kewajiban ekonomi dan legal kepada
pemegang saham (shareholder), tetapi juga kewajiban terhadap
pihak-pihak lain yang berkepentingan (stakeholder). CSR
menunjukkan tanggung jawab perusahaan harus berpijak pada
triple bottom lines yaitu tanggung jawab perusahaan pada aspek
sosial, lingkungan, dan keuangan.
Perseroan yakin bahwa CSR merupakan bagian yang penting
dalam kegiatan usaha Perseroan. Perseroan telah terlibat dalam
berbagai macam program dan aktivitas sebagai bagian dari
usaha Perseroan untuk memenuhi tanggung jawab sosial kepada
masyarakat. Pelaksanaan CSR yang dilakukan oleh Perseroan
mengacu pada Bab IV Undang-Undang No. 40 Tahun 2007
tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terbuka. Dalam
Undang-Undang tersebut diatur mengenai tanggung jawab
sosial dan lingkungan bertujuan mewujudkan pembangunan
ekonomi yang berkelanjutan guna meningkatkan kualitas
kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat bagi perseroan itu
sendiri, komunitas setempat, dan masyarakat umumnya.
Corporate Social Responsibility has often being narrowly defined
due to an inadequate socialization of standards in the Company.
Corporate Social Responsibility is still seen as a way to boost the
Company’s image or to upkeep the Company’s reputation in
public. It happens due to an assumption that if a Company has
donated to a social institution, the Company will be deemed to
have settled their social responsibility.
CSR is no longer based on a single bottom line; meaning the
Company’s value reflected solely in financial condition. Moreover,
the realization of CSR’s importance is based on a thinking that
the Company does not only incline to fulfill their economic and
legal duties to shareholders but also other responsibilities to
stakeholders. CSR is a proof of the Company’s responsibilities
based on triple bottom lines namely corporate responsibility to
social, environment and financial aspects.
The Company is confident that corporate social responsibility is an
important part in Company’s business activities. The Company has
been involved in various programs and activities as a part of the
Company’s business to meet the corporate social responsibility to
community. The Company’s implementation of CSR is referring to
of Public Company. Social responsibility and environment in this
law is intended to create sustainable economic development
to improve living quality and environment beneficial for the
Company, surrounding community and public in general.
103
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Disscusion and Analysis
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT KINO INDONESIA TBK
TANGGUNG JAWAB TERHADAP LINGKUNGAN
Perseroan memandang bahwa pengimplementasian dari
praktik tanggung jawab lingkungan dan pengelolaan standar
lingkungan yang baik merupakan aset dan keunggulan bersaing
yang berharga, disamping menurunkan dampak usaha Perseroan
terhadap lingkungan sebagai bagian dari komitmen tanggung
jawab sosial Perseroan. Pengimplementasian praktik tanggung
jawab lingkungan hidup juga menurunkan risiko Perseroan
atas timbulnya tanggung jawab Perseroan sehubungan dengan
peraturan dan hukum perlindungan lingkungan. Perseroan patuh
pada berbagai macam peraturan lingkungan hidup dan tindakan
tertentu yang telah dilakukan Perseroan kepada Pemerintah
telah sesuai dengan ketentuan dan berbagai macam izin dan
lisensi yang dimiliki Perseroan. Perseroan yakin bahwa usaha
Perseroan telah memenuhi aspek yang material sehubungan
dengan peraturan lingkungan hidup yang berlaku dan Perseroan
telah mendapatkan izin yang diperlukan sehubungan dengan
peraturan lingkungan.
Seluruh pabrik Perseroan telah memenuhi ketentuan atas izin
pengelolaan limbah dan manajemen limbah air Perseroan juga
mengalami inspeksi secara rutin. Pabrik Perseroan memiliki flow
meter yang dipasang untuk mengukur berapa banyak limbah
yang dibuang setiap hari dan ikan yang digunakan untuk
mengukur apakah air tersebut cukup aman untuk dibuang.
Keempat pabrik Perseroan telah memiliki dokumen Upaya
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan
Lingkungan Hidup (UKL & UPL) yang telah disetujui oleh otoritas
pemerintah daerah setempat dan Izin Lingkungan Hidup.
Jenis limbah yang dihasilkan dari pabrik Perseroan antara lain
limbah padat dan limbah cair. Selain itu, untuk azas penaatan
pengelolaan lingkungan dilakukan juga pengukuran tingkat
kebisingan dan emisi udara terhadap cerobong boiler dan
pengukuran kualitas udara di lingkungan pabrik. Perseroan
memiliki ambang batas tingkat pencemaran atas limbah yang
dihasilkan, yaitu tidak melebihi batasan yang diatur oleh lembaga
yang berwenang/BAPEDAL.
Kebijakan
Dalam mengimpelentasikan tanggung jawab sosial di bidang
lingkungan Perseroan berpijak pada Undang-Undang No. 32
Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup.
Sertifikasi
Perseroan sedang dalam proses mendapatkan sertifikasi
ISO 14001, hal tersebut dilakukan sebagai upaya Perseroan
ENVIRONMENT RESPONSIBILITY
The Company sees that implementation of a good environment
responsibility and standard management are valuable assets
and excellence, aside of decreasing its business impact to the
environment as a part of its commitment to social responsibility.
Implementation of environment responsibility also decreases
the Company’s risk of its responsibility related to environment
protection law. The Company abides to various environmental
laws and some conducts to the Government are done based
on various licenses and permits. The Company is certain that
its business has fulfilled the material aspects related to living
environment laws taking place and the Company has acquired
the necessary permits in regards to environmental law.
All of the Company’s factories have met the requirement of waste
and water management permit. The Company also has conduct
a routine inspection. The Company’s factories own flow meter
installed to measure the amount of waste deposited daily and
the fishes used to measure weather the water was safe to be
deposited or not.
Four factories belong to the Company have owned an
Environmental Management Efforts and Environmental
Monitoring Efforts (UKL & UPL) approved by local authorities and
Environmental Permit.
The wastes produced out of the Company’s factories are solid
and liquid waste. As for environmental structuring management,
however, the Company also conducts noise level and air emission
measurement to boiler chimney and air quality measurement
around the factory. The Company has its own standard of air
pollution level and it shall not go over the limitation stated by
related institution/BAPEDAL.
Policies
In implementing the social responsibilities in environment,
Environmental Protection and Management.
Certification
The Company is currently in a process of acquiring ISO 14001
certification. This step is taken as an effort to implement the
104
Kilas Kinerja 20152015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioners and Board of Directors Report
Profil PerusahaanCompany Profile
PT KINO INDONESIA TBK
untuk mengimplementasikan tanggung jawab sosial terhadap
keamanan lingkungan dengan menggunakan standar terbaik.
Program Kegiatan yang Dilakukan
Kegiatan yang dilakukan oleh Perseroan dalam rangka menjaga
lingkungan hidup di sekitar lingkungan Perseroan di antaranya
sebagai berikut:
1. Penanaman 1500 pohon di areal seluas 3,4 Ha untuk restorasi
sumber mata air Sapen di Kecamatan Pandaan.
2. Penanaman 500 pohon di Cikembar.
3. Membangun bank sampah di Cikembar.
4. Membangun saluran irigasi di lingkungan desa Pabrik
Cikembar.
5. Perseroan menyediakan air bersih untuk warga di semua
Plant Perseroan.
PRAKTIK KETENAGAKERJAAN, KESEHATAN,
DAN KESELAMATAN KERJA
Perseroan senantiasa mengantisipasi risiko kegagalan yang
dialami karyawan selama aktivitas kerja berlangsung. Kesehatan,
Keselamatan Kerja, dan Lingkungan (K3L) merupakan upaya
Perseroan dalam menciptakan keselamatan kerja pegawai
sebagai bentuk tanggung jawab. Perseroan menerapkan sistem
K3L melalui prosedur-prosedur kerja yang dapat melindungi
karyawan, Perseroan, lingkungan hidup, dan masyarakat sekitar
dari bahaya akibat kecelakaan kerja. Sosialisasi dan pengawasan
terhadap seluruh aspek K3L ini dilaksanakan secara periodik dan
komunikatif.
Perseroan dan DLS memiliki fasilitas program pensiun bagi
karyawan tetapnya yang dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga
Keuangan (DPLK) Manulife Indonesia masing-masing berdasarkan
Perjanjian Pengelolaan Program Pensiun tanggal 20 Agustus
2014 untuk Perseroan dan Perjanjian Pengelolaan Program
Pensiun tanggal 1 September 2014 untuk DLS, keduanya berlaku
untuk jangka waktu 2 tahun.
Perseroan juga memberikan jaminan kesehatan pada karyawan
tetap, yang meliputi tunjangan kesehatan dan pemeriksaan
kesehatan secara berkala. Hampir dari semua fasilitas produksi
Perseroan dilengkapi dengan klinik kesehatan. Seluruh karyawan
tetap Perseroan dilindungi oleh BPJS Ketenagakerjaan (dahulu
Jamsostek) yang melibatkan kontribusi baik dari pemberi
kerja maupun masing-masing karyawan yang dihitung dari
persentasegaji pokok karyawan sebagaimana yang telah
ditetapkan oleh peraturan di Indonesia. Selain itu, karyawan
tetap Perseroan pada tingkat tertentu dilindungi dengan polis
asuransi untuk program asuransi rawat inap berdasarkan Polis
Asuransi No. I366-AZLI yang diterbitkan oleh PT Asuransi Allianz
corporate social responsibility to environment safety by utilizing
the best standard.
Conducted Activities/Program
The activities done by the Company to preserve the environment
around the Company are:
1. Planting 1500 trees at 3.4-Ha area to restore Sapen springs at
Pandaan Subdistrict.
2. Planting 500 trees at Cikembar.
3. Constructing waste banks at Cikembar.
4. Constructing irrigation channels at the village near Cikembar
Factory.
5. Providing clean water for the people living near the Plants.
OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY PRACTICES
The Company consistently anticipates failure risks born by
employees while working. Occupational Health, Safety and
Environment (K3L) is the Company’s effort in creating employees’
occupational safety as a form of its responsibility. The Company
implements K3L system through work procedures that protects
employees, the Company, environment and local residents
from the dangers caused by work accidents. Dissemination and
supervision to all aspects of K3L is conducted periodically and
communicatively by the Company.
The Company and DSL own a retirement program facility for
their regular staff which is managed by Pension Fund (DPLK)
Manulife Indonesia each based on Pension Program Management
Agreement dated August 20, 2014 for the Company and Pension
Program Management Agreement dated September 1, 2014 for
DLS, of both are applied for 2 years.
The Company also provides health service to regular employees
which covers health insurance and periodical check-up. Almost
all of the Company’s production facility are equipped with health
clinic. All regular employees of Kino is protected by Workers Social
Security Agency/BPJS (previously named Jamsostek) which involved
the contribution of both employer and employee, calculated by
main salary percentage as stipulated in the law in Indonesia. Other
than that, the Company’s regular employees in certain levels are
protected by insurance policy for overnight insurance program
based on Insurance Policy No. 1366.AZLI issued by Allianz Life
Indonesia, an Insurance Company. This insurance policy has taken
place from March 1, 2015 to February 29, 2016.
105
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Disscusion and Analysis
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT KINO INDONESIA TBK
Life Indonesia. Polis asuransi ini berlaku sejak tanggal 1 Maret
2015 sampai dengan tanggal 29 Februari 2016.
Kino selalu menitikberatkan keselamatan kerja pada seluruh
kegiatan operasional Perseroan dan mengimplementasikan
standar kesehatan dan keselamatan kerja yang berlaku pada
kegiatan usaha industri di Indonesia. Setiap pabrik memiliki izin-
izin operasional yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan dan
Keselamatan Kerja, yaitu antara lain izin untuk pengoperasian
alat berat dan mesin-mesin pada pabrik. Kino juga melakukan
pemeriksaan secara berkala atas kondisi alat berat di pabrik
dan gudang. Selanjutnya, seluruh karyawan yang bekerja di
gudang Perseroan dilengkapi dengan perlengkapan keselamatan
yang cukup sesuai dengan tugas yang dikerjakan. Perseroan
melakukan audit atas kegiatan produksi Perseroan secara rutin
untuk mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan prosedur
keselamatan.
Kebijakan
Dalam mengimplementasikan tanggung jawab sosial terhadap
praktik ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja,
Perseroan berpijak UU RI No.13/2013 tentang Ketenagakerjaan.
TANGGUNG JAWAB TERHADAP SOSIAL
KEMASYARAKATAN
Dalam menjalankan bisnis sebagai bagian dari masyarakat,
Perseroan senantiasa berusaha untuk ikut memberikan kontribusi
dan berpartisipasi aktif dalam menyelesaikan berbagai masalah
yang terjadi di masyarakat. Perseroan ingin terus tumbuh dan
berkembang dengan lingkungan sekitarnya. Bentuk partisipasi
yang dilakukan Perseroan melalui tanggung jawab sosial
kemasyarakatan yakni dengan:
1. Melakukan pengobatan gratis setiap tahunnya di lingkungan
Pabrik Perseroan.
2. Menyisihkan sebagian keuntungan untuk kepentingan
pembangunan masyarakat secara berkelanjutan.
Kebijakan
Dalam melaksanakan tanggung jawab sosial kemasyarakatan,
Perseroan senantiasa patuh terhadap kebijakan-kebijakan
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perseroan
berpijak pada Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 2012 tentang
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan Terbuka.
Program Kegiatan yang Dilakukan
Sepanjang tahun 2015, Perseroan telah merealisasikan berbagai
program CSR, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Pemberian bantuan untuk pembangunan Musholla Al-
Barokah di Kecamatan Cikande dan Cidahu.
The Company always underlined the importance of occupational
safety in its operation activities and implements occupational
health and safety standard that applies in industrial activities
in Indonesia. Each factory owns an operational permit issued
by Occupational Health and Safety Agency, namely operation
permits of heavy machineries and factory’s engines. The Company
also conducts a periodic check-up on heavy machineries located
in factories and warehouses. Next, employees working in the
Company’s factories are equipped with adequate safety harness
in accordance with their duties. The Company also audits regularly
to supervise and control the safety procedure implementation.
Policies
In implementing the social responsibilities to occupational health
and safety practice, the Company based its action on Indonesian
Law No.13/2013 of Work Forces.
RESPONSIBILITIES TO SOCIAL COMMUNITY
As a part of community in conducting its business, the Company
consistently tries to contribute and actively participate in solving
the problems in community. The Company wishes to keep
growing and thriving with its surroundings. The Company’s
participation in social community responsibility is as follows:
1. Holding free medication every year in the area close to the
Factories.
2. Reserving some benefits for sustainable community
development.
Policies
In conducting its responsibilities to social community, the
Company consistently abides by current law and policies. The
Company makes its stand on Government Regulation Number
Company.
Current Activities
Throughout 2015, the Company has conducted CSR programs to
Social Community:
1. Donating for the construction of Al-Barokah Musholla at
Cikande Subdistrict and Cidahu Subdistrict.
106
Kilas Kinerja 20152015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioners and Board of Directors Report
Profil PerusahaanCompany Profile
PT KINO INDONESIA TBK
2. Pembagian perlengkapan sekolah untuk siswa Sekolah Dasar
di Kecamatan Cikande.
3. Pemberian hewan kurban di semua plant.
4. Pemberian bingkisan kepada anak yatim piatu di Kecamatan
Cikande dan Pandaan.
5. Pembuatan torrent air untuk warga di Kecamatan Cikande.
6. Sumbangan untuk anak yatim di Kelurahan Ledug, Kecamatan
Prigen, Kabupaten Pasuruan.
7. Pembangunan Masjid di Kecamatan Cidahu.
8. Penyelenggaran donor darah di semua Pabrik.
9. Pengadaan air bersih untuk warga sekitar di semua Pabrik.
10. Perbaikan saluran air dan pipa instalasi air bersih di area Desa
Kertaraharja, Cikembar.
11. Pembagian tempat sampah organik dan anorganik SD Desa
Kertaraharja, Cikembar.
12. Penanaman 190 pohon untuk ruang terbuka hijau di
Cikembar.
13. Sosialisasi, konsultasi test VCT HIV/AIDS di Cikembar.
14. Partisipasi hari AIDS Sedunia, pembagian 500 goody bag
untuk peserta test VCT di Cikidang Resort.
15. Pelatihan dan pengembangan bank sampah (Waste Bank)
berbasis masyarakat dan pendidikan di Cikembar dan
Malang, Jawa Timur.
16. Partisipasi dalam rangka peringatan hari lingkungan hidup
yang diselengarakan BLH Kabupaten Pasuruan, Pandaan.
17. Partisipasi dalam kejuaraan karate antar pelajar se Jawa
Timur, Pandaan.
18. Penanaman 1500 pohon di Pandaan untuk restorasi mata air.
TANGGUNG JAWAB TERHADAP KONSUMEN
Perseroan sebagai pelaku bisnis sangat memperhatikan
berbagai aspek khusus yang dijalankan untuk menarik perhatian
konsumen. Dengan memberikan pelayanan yang memuaskan
dan menjaga kualitas produk, Perseroan yakin dapat memberikan
dampak positif tersendiri bagi konsumen.
Kebijakan
Dalam mengimplemntasikan tanggung jawab sosial terhadap
konsumen Perseroan berpegang teguh pada Undang-Undang
No. 8/1999 tentang Perlindungan Konsumen serta peraturan
yang berlaku lainnya, seperti peraturan BPOM dan Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
Biaya yang Dikeluarkan Atas Program CSR Kino
Biaya yang dikeluarkan dalam penyelenggaraan CSR Kino selama
tahun 2015 adalah sebesar Rp426.396.600
2. Distributing school supplies for Elementary School students at
Cikande Subdistrict.
3. Donating qurban cattle for all plants.
4. Giving parcels to orphans at Cikande Subdistrict and Pandaan
Subdistrict.
5. Constructing water torrent for Cikande Subdistrict people.
6. Donating for orphans at Kelurahan Ledug, Prigen Subdistrict,
Pasuruan Regency.
7. Constructing Mosque at Cidahu Subdistrict.
8. Holding blood donor in all Factories.
9. Procuring clean water for the people in the vicinity of the
Factory.
10. Constructing water channels and clean water pipes installation
for Kertaraharja Village, Cikembar.
11. Distributing waste bins for organic and inorganic wastes for
Kertaraharja Village Elementary School, Cikembar.
12. Planting 190 trees for green open area at Cikembar.
13. Disseminating and consulting HIV/AIDS VCT test at Cikembar.
14. Participating in World AIDS day, distributing 500 goody bags
for VCT test participants at Cikidang Resort.
15. Community-and-education-based Waste Bank training and
development at Cikembar and Malang, East Java.
16. Participating at environment day held by BLH, Pasuruan
Regency, Pandaan.
17. Participating at East Java inter-school karate championship,
Pandaan.
18. Planting 1500 trees for water restoration in Pandaan.
RESPONSIBILITIES TO CUSTOMERS
The Company as a business figure has constantly put their
utmost attention to various special aspects conducted to attract
customers. By providing a satisfactory service and qualified
products, the Company is certain in giving a unique impact to
customers.
Policies
In implementing the social responsibilities to customers, the
Company stands on Law No. 8/1999 of Customers Protection
also other related regulations, namely regulations of BPOM and
Minister of Health of Republic of Indonesia.
Cost of CSR Programs
The cost incurred throughout 2015 for CSR programs amounted
to Rp426,396,600
Jakarta, April 2016 / April 2016
Harry SanusiPresiden DirekturPresident Director
Rody TeoDirekturDirector
Peter ChaysonDirekturDirector
Alex KurniawanDirektur IndependenIndependent Director
Alfonso Djakaria Rahardja Presiden Komisaris (Komisaris Independen)
President Commissioner (Independent Commissioner)
Tjiang Likson ChandraWakil Direktur UtamaVice President Director
Adjie Rustam RamdjaKomisaris
Commissioner
Susanto SetionoKomisaris Independen
Independent Commissioner
DireksiBoard of Directors
Dewan KomisarisBoard of Commissioners
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa
semua informasi dalam Laporan Tahunan PT. Kino Indonesia
Tbk tahun 2015 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung
jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan dan Laporan
Keuangan Perusahaan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
We, the undersigned, testify that all information in the 2015
Annual Report of PT. Kino Indonesia Tbk is presented in its entirety
and we are fully responsible for the correctness of the contents in
the Annual Report and Financial Report of the Company.
This statement is hereby made in all truthfulness.
Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2015 PT. Kino Indonesia Tbk.Statement of Members of The Board of Commissioners and The Board of Directors on the Responsibility for
the 2015 Annual Report of PT. Kino Indonesia Tbk.
PT KINO INDONESIA TBK
Halaman ini sengaja dikosongkan
This page is intentionally left blank
Laporan KeuanganFinancial Report
Halaman ini sengaja dikosongkan
This page is intentionally left blank