66
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2014 Balai Penelitian dan Pengembangan Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Donggala Tahun 2015

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2014 - · PDF fileBAB I. ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN..... 1. Hambatan Tahun 2013 ... Hasil amplifikasi PCR DNA keong O.h.lindoensis dengan primer ITS OH Hasil

  • Upload
    lehanh

  • View
    223

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2014 - · PDF fileBAB I. ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN..... 1. Hambatan Tahun 2013 ... Hasil amplifikasi PCR DNA keong O.h.lindoensis dengan primer ITS OH Hasil

LAPORAN TAHUNANTAHUN 2014

Balai Penelitian dan Pengembangan PengendalianPenyakit Bersumber Binatang Donggala

Tahun 2015

Page 2: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2014 - · PDF fileBAB I. ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN..... 1. Hambatan Tahun 2013 ... Hasil amplifikasi PCR DNA keong O.h.lindoensis dengan primer ITS OH Hasil

2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah, karena atas rahmat dan

karunia-Nya sehingga laporan tahunan Balai Litbang P2B2 Donggala tahun

2014 dapat diselesaikan.

Laporan tahunan ini mencakup seluruh kegiatan yang dilaksanakan

selama tahun 2014 yang disertai dengan hasil dan pembahasannya serta

dukungan dan permasalahan yang ditemukan. Semoga laporan tahunan ini

dapat memberikan manfaat dan menjadi bahan pertimbangan khususnya

bagi pengambil kebijakan di lingkungan Badan Litbangkes Kemenkes Rl

dalam upaya pengembangan fungsi Balai Litbang P2B2 Donggala.

Menyadari keterbatasan dan kendala yang ada, maka saran-saran

untuk perbaikan format dan substansi laporan tahunan berikutnya sangat

kami harapkan baik dikomunikasikan secara langsung, surat resmi maupun

melalui e-mail.

Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan

kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan buku laporan

tahunan ini.

i

Page 3: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2014 - · PDF fileBAB I. ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN..... 1. Hambatan Tahun 2013 ... Hasil amplifikasi PCR DNA keong O.h.lindoensis dengan primer ITS OH Hasil

Laporan Tahunan 2014

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................

DAFTAR ISI ..........................................................................................

DAFTAR TABEL ...................................................................................

DAFTAR GAMBAR...............................................................................

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................

BAB I. ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN ........................................

1. Hambatan Tahun 2013 .........................................................

2. Kelembagaan .......................................................................

3. Sumber Daya .......................................................................

BAB II. TUJUAN DAN SASARAN KERJA ......................................

1. Dasar Hukum .......................................................................

2. Tujuan, Sasaran dan Indikator ............................................

BAB III. STRATEGI PELAKSANAAN .................................................

1. Strategi Pencapaian Tujuan dan Sasaran ...........................

2. Hambatan dalam Pelaksanaan Tujuan ...............................

3. Terobosan yang Dilakukan ..................................................

BAB IV. HASIL KERJA ......................................................................

1. Pencapaian Tujuan dan Sasaran .......................................

2. Pencapaian Kinerja .............................................................

3. Realisasi Anggaran .............................................................

4. Upaya untuk meraih WTP dan Reformasi Birokrasi.............

BAB V. PENUTUP ..............................................................................

i

ii

iii

iv

v

1

1

1

4

10

10

10

14

14

14

15

16

16

55

57

58

60

Page 4: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2014 - · PDF fileBAB I. ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN..... 1. Hambatan Tahun 2013 ... Hasil amplifikasi PCR DNA keong O.h.lindoensis dengan primer ITS OH Hasil

Laporan Tahunan 2014

iii

DAFTAR TABEL

Tabel 1

Tabel 2

Jumlah Pegawai Balai Litbang P2B2 Donggala

berdasarkan Jabatan ………………....…..…………

Jumlah Pegawai Balai Litbang P2B2 Donggala

berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2013-2014 ……

5

7

Tabel 3 Jumlah Sarana dan Prasarana Kantor Balai Litbang P2B2

Donggala Tahun 2013………..

8

Tabel 4 Jumlah Alokasi Dana Balai Litbang P2B2 Donggala

Tahun 2013 ……………………………………………………

9

Tabel 5 Uraian Tugas, Fungsi dan Output Balai Litbang P2B2

Donggala ………………………………………………………

11

Tabel 6

Tabel 7

Tabel 8

Tabel 9

Tabel 10

Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Balai Litbang

P2B2 Donggala Tahun 2014 ………...................................

Hasil Pemeriksaan Parasitemia pada mencit

Hasil Pengukuran Konsentrasi DNA sampel cacing S.

Japonicum ………......................

Hasil pengukuran Konsentrasi DNA Sampel Cacing S.

Japonicum

Pencapaian Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Balai

Litbang P2B2 Donggala Tahun 2014

13

27

41

43

56

Tabel 11 Realisasi anggaran Balai Litbang P2B2 Doonggalaberdasarkan Jenis Belanja

58

Page 5: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2014 - · PDF fileBAB I. ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN..... 1. Hambatan Tahun 2013 ... Hasil amplifikasi PCR DNA keong O.h.lindoensis dengan primer ITS OH Hasil

Laporan Tahunan 2014

iv

DAFTAR DIAGRAM/GAMBAR

Diagram 1

Diagram 2

Diagram Jumlah Pegawai Balai Litbang P2B2 Donggala

berdasarkan Kelompok Umur………

Diagram Jumlah Pegawai Balai Litbang P2B2 Donggala

berdasarkan Jenis Kelamin ……

5

6

Diagram 3

Gambar 1

Gambar 2

Diagram Jumlah Pegawai Balai Litbang P2B2 Donggala

berdasarkan Golongan………..

Hasil amplifikasi PCR DNA keong O.h.lindoensis dengan

primer ITS OH

Hasil amplifikasi PCR DNA cacing S. Japonicum hasil

infeksi serkaria dengan primer 18 S S. Japonicum

7

40

42

Page 6: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2014 - · PDF fileBAB I. ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN..... 1. Hambatan Tahun 2013 ... Hasil amplifikasi PCR DNA keong O.h.lindoensis dengan primer ITS OH Hasil

Laporan Tahunan 2014

v

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Lampiran 2

Lampiran 3

Lampiran 4

Lampiran 5

Realisasi Anggaran berdasarkan jenis belanja

Formulir penunjang keuangan dengan sasaran kinerja tahun

2014

Sarana dan prasaran Balai Litbang P2B2 Donggala

Desember 2014

Publikasi Ilmiah Balai Litbang P2B2 Donggala Tahun 2014

Dokumentasi Kegiatan Penelitian dan kegiatan instalasi

Tahun 2014

Page 7: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2014 - · PDF fileBAB I. ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN..... 1. Hambatan Tahun 2013 ... Hasil amplifikasi PCR DNA keong O.h.lindoensis dengan primer ITS OH Hasil

Laporan Tahunan 2014

1

BAB IANALISIS SITUASI AWAL TAHUN

1. Hambatan Tahun 2013

Hambatan yang ditemui dalam pelaksanaan program kegiatan Balai

Litbang P2B2 Donggala tahun 2013 adalah :

a. Belum adanya SDM teknisi litkasyasa serta masih banyak calon

peneliti yang belum mengikuti Diklat Jabatan Fungsional Peneliti.

b. Belum lengkapnya sarana dan prasarana ( genset, koneksi

internet ) yang tersedia untuk mendukung kegiatan operasional

kantor dan penelitian.

c. Terlambatnya bahan penelitian ( phorbol ester ) sehingga

menghambat pelaksanaan dan tidak terlaksana sesuai jadwal

karena bahan yang harus diimpor dari Jerman.

d. Masih adanya pegawai yang rangkap jabatan,

2. KelembagaanBalai litbang P2B2 Donggala merupakan salah satu unit pelaksana

teknis di lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan,

yang mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan

pengendalian penyakit bersumber binatang. Balai Litbang P2B2

Donggala bertanggung jawab kepada Kepala Badan Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan. Secara administrasi dibina oleh sekretaris

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, dan secara teknis

fungsional dibina oleh Pusat Teknologi dan Intervensi Kesehatan

Masyarakat (PTIKM). Dalam pelaksanaan kegiatannya, selalu

berupaya untuk mendukung visi badan Litbangkes yaitu sebagai

lokomotif penelitian, pengawal kebijakan dan legitimator program

Page 8: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2014 - · PDF fileBAB I. ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN..... 1. Hambatan Tahun 2013 ... Hasil amplifikasi PCR DNA keong O.h.lindoensis dengan primer ITS OH Hasil

Laporan Tahunan 2014

2

pembangunan kesehatan dalam mendukung pencapaian visi

Kemenkes RI. Visi Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI) menuju

masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan.

Adapun susunan organisasi Balai Litbang P2B2 Donggala

berdasarkan peraturan Menkes RI Nomor 920/MENKES/V/2011

sebagai berikut :

1. Kepala

2. Subbagian Tata Usaha

3. Seksi Program dan Kerjasama

4. Seksi Pelayanan Penelitian

5. Instalasi

6. Kelompok Jabatan Fungsional

Berikut ini struktur organisasi Balai Litbang P2B2 Donggala:

Page 9: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2014 - · PDF fileBAB I. ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN..... 1. Hambatan Tahun 2013 ... Hasil amplifikasi PCR DNA keong O.h.lindoensis dengan primer ITS OH Hasil

Laporan Tahunan 2014

3

Bagan Struktur OrganisasiBalai Litbang P2B2 Donggala

SK MENKES No. 920/MENKES/V/2011

SUBBAGIAN TATAUSAHA

Sitti Chadijah, SKM, M.Si

SEKSI PELAYANANPENELITIAN

Hayani Anastasia, SKM, MPH

SEKSI PROGRAMDAN KERJA SAMA

Rosmini, SKM, M.Sc

KELOMPOK JABATANFUNGSIONAL

K E P A L AJastal, SKM, M.Si

INSTALASI

Page 10: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2014 - · PDF fileBAB I. ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN..... 1. Hambatan Tahun 2013 ... Hasil amplifikasi PCR DNA keong O.h.lindoensis dengan primer ITS OH Hasil

Laporan Tahunan 2014

4

3. Sumber DayaBalai Litbang P2B2 memiliki sumber daya manusia, sarana dan

prasarana serta alokasi anggaran sebagaimana diuraikan berikut ini:

a. Sumber Daya Manusia (SDM)

Peningkatan kualitas dan kuantitas penelitian harus disertai dengan

peningkatan sumber daya baik manusia maupun sumber daya

pendukung lainnya. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan

komponen penggerak utama dalam menunjang pelaksanaan

program kerjanya. Upaya yang terpadu dan berkesinambungan

untuk meningkatkan profesionalisme SDM harus dilakukan sinergis

dengan peningkatan mutu ilmiah penelitian kesehatan yang

dilakukan.

Rincian jumlah pegawai Balai Litbang P2B2 Donggala dapat dilihat

pada tabel 1.

Berdasarkan jabatan

Balai Litbang P2B2 Donggala mempunyai tugas melaksanakan

Penelitian dan Pengembangan Pengendalian Penyakit

Bersumber Binatang sehingga diharapkan tenaga fungsional

yang ada di Balai Litbang P2B2 Donggala menduduki jabatan

fungsional peneliti, Ada empat pegawai Balai Litbang P2B2

Donggala yang memiliki jabatan fungsional peneliti dalam

pelaksanaan tugasnya merangkap sebagai pejabat struktural.

Page 11: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2014 - · PDF fileBAB I. ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN..... 1. Hambatan Tahun 2013 ... Hasil amplifikasi PCR DNA keong O.h.lindoensis dengan primer ITS OH Hasil

Laporan Tahunan 2014

5

Tabel 1. Jumlah Pegawai Balai Litbang P2B2 DonggalaBerdasarkan Jabatan Tahun 2014

No Jabatan Jumlah

1234

Eselon III.b / Peneliti MudaEselon IV.b / Peneliti MudaEselon IV.b / Peneliti PertamaFungsional Peneliti (Pertama danMuda

121

13235 Fungsional Umum

Jumlah 40

Berdasarkan Kelompok Umur

Pegawai Balai Litbang P2B2 Donggala pada tahun 2014

menurut kelompok umur paling banyak di antara umur 30 - 40

tahun (62,5) dan paling sedikit pada umur < 30 tahun (17,5%)

seperti disajikan pada diagram 1.

Diagram 1.Jumlah Pegawai Balai Litbang P2B2 DonggalaBerdasarkan Kelompok Umur Tahun 2014

Page 12: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2014 - · PDF fileBAB I. ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN..... 1. Hambatan Tahun 2013 ... Hasil amplifikasi PCR DNA keong O.h.lindoensis dengan primer ITS OH Hasil

Laporan Tahunan 2014

6

Berdasarkan Jenis Kelamin

Pegawai Balai Litbang P2B2 Donggala terdiri dari pegawai

perempuan (55%) dan pegawai laki-laki (45%) seperti disajikan

pada diagram 2

Diagram 2. Jumlah Pegawai Balai Litbang P2B2 DonggalaBerdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2014

Berdasarkan Golongan

Keadaan pegawai Balai Litbang P2B2 Donggala menurut

pangkat/golongan pada tahun 2014, sebagian besar adalah

golongan III (92,5%) dan paling sedikit adalah pegawai dengan

golongan IV dan golongan I masing-masing 1 pegawai (2,5%)

seperti disajikan pada diagram 3

Page 13: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2014 - · PDF fileBAB I. ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN..... 1. Hambatan Tahun 2013 ... Hasil amplifikasi PCR DNA keong O.h.lindoensis dengan primer ITS OH Hasil

Laporan Tahunan 2014

7

Diagram 3 . Jumlah Pegawai Balai Litbang P2B2 DonggalaBerdasarkan Golongan Tahun 2014

Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Klasifikasi pendidikan tenaga definitif Balai Litbang P2B2

Donggala yaitu Strata 2 (30%), Strata 1 (55%), Diploma 3

(10%), SMA dan SMP masing-masing sebanyak 1 pegawai

(2,5%).

Tabel 2. Jumlah Pegawai Balai Litbang P2B2 DonggalaBerdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2013-2014

No Tingkat Pendidikan Tahun2013 2014

1 Strata 2 11 122 Strata 1 20 223 Diploma 3 4 44 SMA 1 15 SMP 1 1

Jumlah 37 40

Page 14: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2014 - · PDF fileBAB I. ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN..... 1. Hambatan Tahun 2013 ... Hasil amplifikasi PCR DNA keong O.h.lindoensis dengan primer ITS OH Hasil

Laporan Tahunan 2014

8

b. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana merupakan salah satu sumber daya

penunjang dalam mencapai tujuan dan sasaran Balai Litbang P2B2

Donggala. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai dan

berdaya guna akan memudahkan SDM Balai Litbang P2B2

Donggala dalam melaksanakan setiap kegiatan dan program yang

telah ditetapkan. Inventarisasi sarana dan prasarana di lingkungan

Balai Litbang P2B2 Donggala salah satunya dilakukan melalui

pelaporan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang

Milik Negara (SIMAK-BMN).

Balai Litbang P2B2 Donggala memiliki aset BMN periode per 31

Desember 2014 senilai Rp 9.112.572.119,-. Dapat dilihat pada

tabel 3

Tabel 3. Jumlah Sarana dan Prasarana Kantor Balai Litbang P2B2Donggala Tahun 2014

Satker

Sarana Prasarana

Tanah(m²)

Peralatan danMesin(buah)

Gedungdan

Bangunan(unit)

Irigasi(unit)

Jaringan

(unit)

AsetTetap

Lainnya(buah)

Aset Tetapyang tidakdigunakan

(unit)BalaiLitbangP2B2Donggala

19.965 2.395 20 2 3 530 2

Rincian sarana dan prasarana dapat dilihat pada Lampiran 4.

c. Alokasi Anggaran

Sumber pembiayaan kegiatan yang dilaksanakan berasal dari DIPA

Balai Litbang P2B2 Donggala tahun 2014 dan DIPA Badan

Page 15: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2014 - · PDF fileBAB I. ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN..... 1. Hambatan Tahun 2013 ... Hasil amplifikasi PCR DNA keong O.h.lindoensis dengan primer ITS OH Hasil

Laporan Tahunan 2014

9

Litbangkes tahun 2014. Rincian anggaran dapat dilihat pada tabel

4.

Tabel 4. Jumlah Alokasi Dana Balai Litbang P2B2 DonggalaTahun 2014

No Sumber Dana Jumlah (Rp)1 DIPA Balai Litbang P2B2 Donggala 4.717.789.000,-2 DIPA Badan Litbangkes

Risbinkes ( 3 Penelitian) 179.959.000,-Jumlah 4.897.748.000,-

Dana DIPA Balai Litbang P2B2 Donggala tahun 2013,

sebesar 4.717.789.000,- mengalami 5 kali revisi. Revisi pertama

bertujuan untuk buka Blokir mandiri, Revisi Kedua bertujuan untuk

penggunaan output cadangan, Revisi ketiga adanya pergeseran

akun belanja dalam satu Komponen dalam satu output, Revisi ke

empat adanya pergeseran pagu anggaran antara satu output (

Penamabahan Gaji) sedangkan Revisi ke lima karena adanya

pergeseran pagu anggaran dalam satu output (Penambahan Gaji

Pokok Pegawai, Tunjangan Suami/Istri dan Uanga Makan), tetapi

revisi tersebut tidak mengurangi pagu anggaran.

Berdasarkan laporan keuangan (SAI), total realisasi

penyerapan anggaran Balai Litbang P2B2 Donggala selama tahun

2014 adalah sebesar Rp. 4.537.869.872,- (96,19%). Berdasarkan

jenis belanja, realisasi belanja pegawai Rp. 1.994.021.140,-

(98,41%), belanja barang Rp. 2.015.711,732,- (93,45%) dan

belanja modal 528.137.000,- (98,78%).

Page 16: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2014 - · PDF fileBAB I. ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN..... 1. Hambatan Tahun 2013 ... Hasil amplifikasi PCR DNA keong O.h.lindoensis dengan primer ITS OH Hasil

Laporan Tahunan 2014

10

BAB IITUJUAN DAN SASARAN KERJA

1. Dasar Hukum

Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta kelembagaan Balai Litbang

P2B2 Donggala didasarkan pada:

Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 5

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang sistem Nasional

Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan Pasal

42-45

Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 1995 tentang Penelitian

dan Pengembangan Kesehatan.

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 920/Menkes/V/2011

tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Litbang P2B2 Donggala.

2. Tujuan, Sasaran dan IndikatorProgram yang diselenggarakan oleh Balai Litbang P2B2 Donggala

bertujuan untuk mendukung program Badan Litbangkes diarahkan

untuk menghasilkan IKU berupa jumlah produk / model / prototipe /

standar / formulasi hasil penelitian dan pengembangan di bidang

kesehatan. Uraian tugas dan fungsi Balai Litbang P2B2 dapat dilihat

pada tabel 5.

Page 17: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2014 - · PDF fileBAB I. ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN..... 1. Hambatan Tahun 2013 ... Hasil amplifikasi PCR DNA keong O.h.lindoensis dengan primer ITS OH Hasil

Laporan Tahunan 2014

11

Tabel 5. Uraian Tugas, Fungsi dan Output Balai Litbang P2B2DonggalaTahun 2014

No Uraian Tugas dan Fungsi Output(RKAKL)

1 Pelaksanaan penelitian danpengembangan pengendalianpenyakit bersumber binatang

Terlaksananya 2 penelitian dibidang parasitik jaringan

2 Penyusunan rencana dan programpenelitian dan pengembanganpengendalian penyakit bersumberbinatang

Tersusunnya 2 dokumenperencanaan dan anggaran yaituRKA-KL Balai Litbang P2B2Donggala dan laporan perjalananrakerkesnas

3 Pemantauan, evaluasi danpelaporan pelaksanaan penelitiandan pengembangan pengendalianpenyakit bersumber binatang

Tersusunnya 4 dokumen yaituLAPTAH, LAK, LAPTRI dan PP39Balai Litbang P2B2 Donggala

4 Pelaksanaan Keuangan, KekayaanNegara, dan Tata Usaha

Tersusunnya 4 dokumen yaitulaporan Manajemen SAK danSIMAK-BMN, manajemen SAPPA-W, Optimalisasi PNBP sertalaporan perjalanan pertemuanlintas sektor

5 Pelaksanaan penyebaraninformasi, dokumentasi dandiseminasi hasil penelitian

Tersusunnya 5 dokumen yaitulaporan Pameran, manajemeninformasi dan publikasi, laporanperjalanan rakerkesnas, sertapenerbitan profil dan jurnal.

6 Pelaksanaan pengadaan fasilitaslaboratorium

Tersedianya alat laboratoriumsejumlah 8 unit berupa timbanganmiligram, glass chember, maestronano, anemometer, kulkastransparan dan kulkas rumahtangga

7 Pelaksanaan manajemenlaboratorium

Tersusunnya 1 dokumen yaitulaporan penyelenggaranaanlaboratorium

8 Pengembangan hukum, organisasidan kepegawaian

Tersusunnya 2 dokumen yaitulaporan pengembangan danpeningkatan kapasitas SDM sertalaporan perjalanan pertemuanlintas sektor

Page 18: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2014 - · PDF fileBAB I. ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN..... 1. Hambatan Tahun 2013 ... Hasil amplifikasi PCR DNA keong O.h.lindoensis dengan primer ITS OH Hasil

Laporan Tahunan 2014

12

9 Pengembangan bidang ilmiah danetik

Tersusunnya 1 dokumen yaitulaporan manajemen etik dan ilmiah

10 Pelaksanaan administrasi BalaiPenelitian dan PengembanganPengendalian Penyakit BersumberBinatang.

Terlaksananya layananperkantoran selama 12 bulan

11 Pengadaan perangkat pengolahdata dan kominikasi

Tersedianya alat pengolah datasejumlah 8 unit berupa printerinject, komputer desktop, LCDprojektor, unit power suplay setaPC touch screen

12 Pengadaan peralatan dan fasilitasperkantoran

Tersedianya alat pengolah datasejumlah 26 unit berupa generatorotomatis, AC split, exhaust fan,alat penghancur kertas, tabungpemadam kebakaran, filingcabinet, rak arsip serta kursilaboratorium

Dalam Dokumen Rencana Aksi Balai Litbang P2B2 Donggala tahun

2010-2014, sasaran outcome hasil program dan kegiatan Balai Litbang

P2B2 Donggala adalah mendukung pencapaian kinerja PTIKM

sebagai pengampu yaitu meningkatnya penelitian dan pengembangan

di bidang teknologi intervensi kesehatan masyarakat.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Indikator Kinerja Utama (IKU) yang

telah ditetapkan oleh Balai Litbang P2B2 Donggala adalah jumlah

produk / model intervensi / prototype / standar / formula hasil penelitian

dan pengembangan di bidang teknologi intervensi kesehatan

masyarakat. IKU tersebut ditetapkan dalam rangka mencapai sasaran

outcome sebagaimana tercantum dalam dokumen Rencana Aksi

Kegiatan Balai Litbang P2B2 Donggala tahun 2010-2014.

Page 19: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2014 - · PDF fileBAB I. ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN..... 1. Hambatan Tahun 2013 ... Hasil amplifikasi PCR DNA keong O.h.lindoensis dengan primer ITS OH Hasil

Laporan Tahunan 2014

13

Tabel 6. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Balai Litbang P2B2Donggala Tahun 2014

Sasaran strategis Indikator Kinerja Target 2014

Meningkatnyapenelitian danpengembangan dibidang teknologiintervensi kesehatanmasyarakat.

Jumlah produk di bidangteknologi intervensi kesehatanmasyarakat

2

Jumlah publikasi ilmiah di bidangteknologi intervensi kesehatanmasyarakat yang dimuat padapada media cetak dan elektronik:

a. Nasional 2

b. Internasional 0

Page 20: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2014 - · PDF fileBAB I. ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN..... 1. Hambatan Tahun 2013 ... Hasil amplifikasi PCR DNA keong O.h.lindoensis dengan primer ITS OH Hasil

Laporan Tahunan 2014

14

BAB IIISTRATEGI PELAKSANAAN

1. Strategi Pencapaian Tujuan dan Sasaran

Strategi untuk mencapai tujuan dan sasaran dalam menjalankan

tugas dan fungsinya meliputi :

a. Pengembangan SDM melalui pelatihan dan pendidikan

lanjutan.

b. Peningkatan sarana dan prasarana melalui pengadaan dan

pemeliharaan.

c. Penyebarluasan dan pemanfaatan hasil penelitian dan

pengembangan dengan mengikuti seminar, pameran,

penerbitan jurnal, profil dan kerjasama dengan instansi lainnya.

d. Menyediakan data dan informasi hasil-hasil penelitian kepada

pihak-pihak yang membutuhkan.

e. Menyusun perencanaan penentuan output bersama-sama

dengan penanggungjawab kegiatan.

f. Membuat komitmen pegawai dalam melaksanakan tugas

sesuai dengan tugas pokok dan fungsi.

2. Hambatan dalam Pelaksanaan TujuanPelaksanaan kegiatan dan program tahun 2014 Balai

Litbang P2B2 Donggala mengalami berbagai hambatan dalam

mencapai tujuan dan sasarannya, yaitu Pada penelitian faktor-

faktor risiko penularan filariasis mengalami 2 kali amandemen

pemindahan lokasi dari Kota Ambon Provinsi Maluku, di

Kabupaten Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku Kabupaten

Buru, Provinsi Maluku. Setelah mengalami pemindahan lokasi

Page 21: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2014 - · PDF fileBAB I. ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN..... 1. Hambatan Tahun 2013 ... Hasil amplifikasi PCR DNA keong O.h.lindoensis dengan primer ITS OH Hasil

Laporan Tahunan 2014

15

penelitian sebanyak 3 kali, namun tidak ditemukan penderita filariasis,

sehingga pelaksanaan periodisitas mikrofilaria tidak terlaksana

namum kegiatan tersebut tidak menghambat dalam pencapaian

output kinerja balai litbang P2B2 Donggala tahun 2014.

3. Terobosan yang dilakukan

Terobosan yang dilakukan untuk mencapai tujuan selama tahun

2014 yaitu :

a. Terobosan melalui peningkatan mutu Litbangkes, dengan

strategi :

1) Pertemuan kajian IPTEK tahunan yang melibatkan

lintas sektor.

2) Pembahasan Proposal, protokol dan hasil penelitian di

komite Peneliti dan Litkayasa.

b. Terobosan diseminasi hasil Litbang, dengan strategi:

1) Pelaksanaan seminar hasil Litbangkes, kerjasama

Dinkes Kabupaten poso dan Dinkes Provinsi Maluku

2) Ikut serta kegiatan yang dilakukan oleh lintas sektor

dalam bentuk pameran hasil Balai Litbang P2B2

Donggala.

3) Meningkatkan publikasi hasil litbangkes melalui

pameran, seminar, dan penerbitan jurnal

Page 22: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2014 - · PDF fileBAB I. ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN..... 1. Hambatan Tahun 2013 ... Hasil amplifikasi PCR DNA keong O.h.lindoensis dengan primer ITS OH Hasil

Laporan Tahunan 2014

16

BAB IVHASIL KERJA

1. Pencapaian Tujuan dan Sasaran

Kegiatan yang dilaksanakan Balai Litbang P2B2 Donggala untuk

mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dibagi dalam tiga

program pokok, yaitu:

a. Penelitian dan Pengembangan P2B2

b. Pengembangan SDM, Sarana dan Prasarana

c. Penyebarluasan dan Pemanfaatan Hasil Litbang

Program-program pokok tersebut dijabarkan pada kegiatan-kegiatan

berikut ini :

a. Penelitian dan Pengembangan P2B2

Penelitian dan pengembangan P2B2 terdiri dari dua kegiatan yaitu:

Penelitian

Kegiatan penelitian di Balai Litbang P2B2 Donggala pada tahun

2014 terdiri dari empat penelitian. Adapun sumber pembiayaannya

yaitu berasal dari DIPA Balai Litbang P2B2 Donggala sebanyak 2

penelitian dan DIPA Sekretariat Badan Litbangkes sebanyak 2

penelitian. Adapun rincian hasil penelitian sebagai berikut :

1. Penelitian DIPA Balai Litbang P2B2

a) Faktor- Faktor Risiko Penularan Filariasis Di Kabupaten Seram

Bagian Barat dan Kabupaten Buru, Provinsi Maluku

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran faktor-

faktor risiko penularan filariasis di Kabupaten Seram Bagian

Barat dan Kabupaten Buru, Provinsi Maluku, dengan tujuan

khusus yaitu mengidentifikasi spesies microfilaria dan

Page 23: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2014 - · PDF fileBAB I. ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN..... 1. Hambatan Tahun 2013 ... Hasil amplifikasi PCR DNA keong O.h.lindoensis dengan primer ITS OH Hasil

Laporan Tahunan 2014

17

periodisitas cacing filaria; menilai faktor risiko, pengetahuan,

sikap, dan perilaku masyarakat tentang filariasis; dan

memetakan distribusi epidemiologi filariasis secara spasial di

Kabupaten Seram Bagian Barat dan Kabupaten Buru, Provinsi

Maluku.

Penelitian dilakukan di Kecamatan Taniwel Timur, Kabupaten

Seram Bagian Barat dan di Kecamatan Lolong Guba, serta

Kecamatan Waeapo, Kabupaten Buru. Jumlah penduduk yang

mengikuti survei darah jari (SDJ) di Kabupaten Seram Bagian

Barat dan Kabupaten Buru sebanyak 770 orang. Pelaksanaan

SDJ di Kabupaten Seram Bagian Barat dilakukan di lima desa

yaitu Desa Sohuwe, Lumahlatal, Hatunuru, Matapa, dan

Seakasale. sedangkan di Kabuapten Buru SDJ dilaksanakan

di dua kecamatan di tujuh desa, yaitu : Desa Ohilahin,

Wanakarta, Waegeran, Basalale, dan Waisgoret. Hasil

pemeriksaan mikroskopis tidak ditemukan adanya penderita

positif mikrofilaria.

Hasil wawancara dengan responden menunnjukkan bahwa

hampir semua responden mempunyai pengetahuan dan

perilaku tentang filariasis tergolong kurang, dan tidak ada yang

tergolong yang baik. Berbeda dengan sikap tentang filariasis

yang sudah tergolong baik.

Pada Penelitian ini ditemukan penderita kronis filariasis

sebanyak 17 orang, 11 orang di Kabupaten Seram Bagian

Barat dan enam orang di Kabupaten Buru. Penderita kronis

terbanyak ditemukan pada golongan umur 51-60 tahun,

sedangkan di Kabupaten Buru, ditemukan penderita kronis

Page 24: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2014 - · PDF fileBAB I. ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN..... 1. Hambatan Tahun 2013 ... Hasil amplifikasi PCR DNA keong O.h.lindoensis dengan primer ITS OH Hasil

Laporan Tahunan 2014

18

pada golongan umur 41-50 tahun. Penderita kronis ditemukan

baik pada laki-laki maupun perempuan.

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah: Di Kecamatan Taniwel

Timur Kabupaten Seram Bagian Barat, Kecamatan Lolong

Guba dan Waelata Kabupaten Buru tidak ditemukan penderita

mikrofilaremia atau penderita positif mikrofilaria; rendahnya

pengetahuan dan perilaku masyarakat tentang gejala,

penyebab, penular, pencegahan, dan pengobatan filariasis;

dan distribusi kasus kronis filariasis di Kecamatan Taniwel

Timur Kabupaten Seram Bagian Barat, cenderung

mengelompok di Desa Sohuwe, sedangkan di Kabupaten Buru

di Kecamatan Lolong Guba dan Waelata cenderung

menggelompok di Desa Ohilahin.

Adapun saran dalam penelitian ini adalah: perlunya dilakukan

survei darah jari di kecamatan yang lain yang masih terdapat

penderita kronis filariasis; perlunya peningkatan pengetahuan

dan perilaku masyarakat terkait filariasis dengan cara

pemberian informasi melalui penyuluhan intensif yang

melibatkan berbagai pihak seperti kader, tokoh masyarakat

(pendeta), dan pemerintah daerah setempat, agar masyarakat

dapat membantu pemerintah dalam penemuan penderita klinis

filariasis secara dini, serta agar masyarakat dapat mencegah

diri untuk tidak terkena penyakit ini, dan perlunya penanganan

kepada penderita kronis, berupa informasi tentang cara

perawatan anggota tubuhnya yang mengalami

pembengkakan, dan mengubah persepsi negatif masyarakat

terhadap penerita kronis filariasis, sehingga penderita tidak

Page 25: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2014 - · PDF fileBAB I. ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN..... 1. Hambatan Tahun 2013 ... Hasil amplifikasi PCR DNA keong O.h.lindoensis dengan primer ITS OH Hasil

Laporan Tahunan 2014

19

malu bergaul dengan masyarakat dan keberadaan mereka

diterima dengan baik.

b) Uji Lapangan diagnosis Schistosomiasis dengan Dot Blot dan

Plate pada penderita di Napu Sulawesi Tengah ( Penentuan

Sensitivitas dan Spesifisitas)

Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian tahun

sebelumnya, dimana akan dilakukan uji lapangan diagnosis

schistosomiasis dengan teknik dot blot dan plate di daerah

endemis. Penelitian ini dilakukan untuk melihat teknik

diagnosis yang telah dikembangkan di laboratorium untuk

diterapkan di lapangan, dengan harapan dapat menjadi acuan

dalam penjaringan penderita schistosomiasis di Indonesia.

Hasil penelitinan dari uji dot blot yaitu diperoleh nilai

sensitivitas 74% dan spesifisitas 78% dengan akurasi uji 77%,

sedangkan untuk uji plate diperoleh nilai sensitivitas sebesar

77% dan spesifisitas 84% dan akurasi uji 79,3%. Kesimpulan

dari penelitian ini adalah teknik dot blot dan plate yang

merupakan pengembangan dari metode ELISA yang dilakukan

mempunyai nilai sensitivitas dan spesifisitas yang baik untuk

mendeteksi antigen ES S. japonicum pada penderita

schistosomiasis.

Disarankan kepada program pengendalian schistosomiasis

dalam rangka penemuan penderita sebaiknya

mempertimbangkan untuk menggunakan dot blot dalam survei

terutama saat terjadi peningkatan kasus agar dapat

mengefesiensikan tenaga dan waktu. Harapan lain adalah

agar capaian survei dapat sesuai dengan standar nasional

yaitu minimal 80% dari jumlah penduduk.

Page 26: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2014 - · PDF fileBAB I. ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN..... 1. Hambatan Tahun 2013 ... Hasil amplifikasi PCR DNA keong O.h.lindoensis dengan primer ITS OH Hasil

Laporan Tahunan 2014

20

2. Penelitian DIPA Badan Litbangkes

a) Studi Keragaman Anopheles spp pada Berbagai Ekosistem

yang Dikaitkan dengan Pemanfaatan Lahan di Kabupaten Sigi,

Sulawesi Tengah

Penelitian ini dilaksanakan untuk mendapatkan

datakeragaman dan penyebaran Anopheles spppada

ekosistem pedalaman dan pegunungan. Jenis penelitian ini

observasionaldeskriptif dengan menggunakan rancangan

potong lintang, Metode penangkapan nyamuk Anopheles pada

malam hari dengan umpan orang di dalam dan di luar rumah,

nyamuk yang hinggap di dinding dalam rumah dan di sekitar

kandang. Penangkapan nyamuk pagi hari di dalam dan di luar

rumah dan survei jentik di habitat

perkembangbiakan.Penelitian ini dilaksanakan pada dua

wilayah ekosistem yaitu ekosistem pedalaman di Puskesmas

Kaleke, Desa Kaluku Tinggu dan ekosistem pegunungan di

Puskesmas Palolo, Desa Rejeki.

Hasil penelitian di pedalaman ditemukan empat spesies

Anopheles yaitu An. barbirostris, An. parangensis, An.

indefinitus dan An. vagus. Di pegunungantertangkap tujuh

spesies Anopheles, yaitu An. barbirostris, An. nigerrimus, An.

tesselatus, An. indefinitus, An. vagus, An. umbrosus dan An.

peditaeniatus. Spesies yang dominan di pedalaman dan

pegunungan adalah Anopheles vagus.Di ekosistem

pedalaman dan pegunungan, ditemukanAn. barbirostris yang

telah terkonfirmasi sebagai vektor malaria di Sulawesi Tengah.

Page 27: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2014 - · PDF fileBAB I. ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN..... 1. Hambatan Tahun 2013 ... Hasil amplifikasi PCR DNA keong O.h.lindoensis dengan primer ITS OH Hasil

Laporan Tahunan 2014

21

Spesies yang lain juga telah terkonfirmasi sebagai vektor

malaria di Indonesia.

Hasil survei jentik dan habitat perkembangbiakan, diketahui

jenis habitat perkembangbiakan di pedalaman dan

pegunungan yang dominan adalah daerah persawahan

dengan umur padi yang bervariasi. Uumur tanaman padi yang

bervariasi, membuktikan bahwa pengolahan sawah dilakukan

bergantian. Kondisi ini menyebabkan tersedianya habitat

perkembangbiakan nyamuk sepanjang tahun, sehingga mata

rantai siklus hidup nyamuk berlangsung sepanjang tahun.

Distribusi habitat perkembangbiakan nyamuk Anopheles spp,

berada disekitar pemukiman masyarakat.

Saran dari penelitian ini adalah Perlu dilakukan penelitian

lanjutan tentang distribusi spesies Anopheles,penyebaran dan

jenis habitat perkembangbiakan, berdasarkan pemanfaatan

lahan yang dilaksanakan pada musim hujan.

b) Faktor Risiko Kontaminasi Parasit Usus pada Karkas di

Tempat Pemotongan Hewan di Kabupaten Sigi, Sulawesi

Tengah

Tujuan penelitian ini adalah Mendapatkan risiko kontaminasi

parasit usus pada karkas di tempat pemotongan hewan di

Kabupaten Sigi Propinsi Sulawesi Tengah. Penelitian ini

dilakukan dalam skala lapangan dan laboratorium. Skala

lapangan meliputi pengambilan feses di Rumah Potong Hewan

(RPH) Biromaru, tiga Tempat Pemotongan Hewan (TPH) Babi

milik perseorangan di Desa Jonooge, dan Peternakan

Kambing di desa Baliase dan Jonooge. Wawancara dilakukan

pada responden yang langsung berhubungan dengan hewan

Page 28: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2014 - · PDF fileBAB I. ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN..... 1. Hambatan Tahun 2013 ... Hasil amplifikasi PCR DNA keong O.h.lindoensis dengan primer ITS OH Hasil

Laporan Tahunan 2014

22

ataupun karkas serta dilakukan observasi lingkungan di sekitar

RPH/TPH.

Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini adalah Hasil yang

didapatkan terlihat sapi yang terinfeksi kecacingan sebanyak

63,91 % dan protozoa sebanyak 3,09 %. Rata-rata cacing

yang menginfeksi adalah Facsiola sp, Paramphistomum sp,

Trichuris sp, Strongyloidea sp, dan oesophagustomum sp.

Sebanyak 27,27 % cacing yang menginfeksi babi dan jenis

yang dominan menginfeksi yakni Ascaris sp. Pada kambing

yang dominan didapatkan yakni tipe Trichostrongyloidea sp

sebanyak 23,52 % dan 2,94 % protozoa. Dari hasil

pemeriksaan tidak didapatkan jenis parasit usus yang bersifat

dapat menular ke manusia. Hal ini dikarenakan yang

didapatkan hanya berupa telur cacing sehingga kita tidak bisa

mengidentifikasi jenis dari cacing tersebut. Berdasarkan hasil

observasi dan wawancara terlihat pengetahuan responden

tentang kebersihan di RPH masih kurang dan juga

berdasarkan observasi terlihat RPH/TPH yang ada tidak

sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah didapatkan jumlah parasit

yang menginfeksi pada sapi sebanyak 63,91 % dan protozoa

sebanyak 3,09 %. Pada babi 27,27 % kecacingan. Pada

kambing sebanyak kecacingan 23,52 % dan 2,94 % protozoa.

Tidak didapatkan jenis parasit usus yang bersifat patogen bagi

manusia pada sapi, babi, dan kambing. Kontaminasi pada

karkas di RPH/TPH dapat terjadi akibat sistem pemotongan

tidak sesuai standar yang ada, adanya kontaminasi dari feses

Page 29: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2014 - · PDF fileBAB I. ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN..... 1. Hambatan Tahun 2013 ... Hasil amplifikasi PCR DNA keong O.h.lindoensis dengan primer ITS OH Hasil

Laporan Tahunan 2014

23

hewan yang mengandung parasit patogen, dan tingkat

pengetahuan serta kebersihan pekerja yang buruk.

Saran yang bisa diberikan yakni Perlu dilakukan penelitian

lebih lanjut untuk mengidentifikasi jenis parasit usus yang

patogen bagi manusia. Perlu dilakukan pembenahan secara

menyeluruh terhadap sistem yang ada di Rumah pemotongan

hewan sapi maupun babi sehingga produk yang dihasilkan

baik dan aman untuk dikonsumsi masyarakat.

c) Analisis Variasi Genetik (Polimorfisme) Nyamuk Anopheles

spp pada Ekosistem yang Berbeda dengan menggunakan

Metode PCR-RAPD

Tujuan Penelitian ini adalah mendapatkan variasi genetik

(polimorfisme) nyamuk Anopheles barbirostris pada ekosistem

yang berbeda. Jenis penelitian ini adalah observasional

laboratorium. Penelitian ini meliputi ekstraksi DNA nyamuk An.

barbirostris, amplifikasi DNA dengan mesin PCR,

elektroforesis dengan gel agarose, pengamatan pita DNA.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa di ekosistem

pedalaman maupun di ekosistem pegunungan terdapat

perbedaan variasi genetik dengan nilai polimorfisme 57% di

ekosistem pedalaman dan 53% di ekosistem pegunungan.

Perbedaan kondisi geografis dapat menyebabkan variasi

terhadap satu atau beberapa urutan pita DNA antara nyamuk

dalam satu spesies. Namun adanya perbedaan yang tidak

terlalu jauh mengindikasikan perbedaan tersebut tidak

menimbulkan isolasi reproduksi sehingga aliran genetik akibat

perkawinanan antara populasi nyamuk di ekosistem

Page 30: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2014 - · PDF fileBAB I. ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN..... 1. Hambatan Tahun 2013 ... Hasil amplifikasi PCR DNA keong O.h.lindoensis dengan primer ITS OH Hasil

Laporan Tahunan 2014

24

pegunungan (dataran tinggi) dan ekosistem pedalaman

(dataran rendah) masih dapat terjadi.

Jika dibandingkan nilai polimorfisme dan nilai monomorfisme,

terlihat nilai polimorfisme baik di ekosistem pedalaman

maupun ekosistem pegunungan lebih besar daripada

monomorfismenya. Hal ini menandakan polimorfisme nyamuk

yang hidup di alam cenderung lebih tinggi. Pada populasi in

breeding seperti halnya pada koloni laboratorium biasanya

memiliki kecenderungan dengan variasi genetik yang lebih

rendah (monomorfisme). Hal ini berarti tingkat polimorfisme

genetik yang tinggi akan menyebabkan nyamuk tahan

terhadap perubahan lingkungan sehingga dapat tetap sukses

hidup yang pada akhirnya tingkat populasinya juga tinggi di

alam. Kondisi tersebut memberi peluang nyamuk kontak

dengan manusia dan kesempatan untuk menularkan atau

menyuntikan sporozoit ke dalam darah manusia.

Hasil analisis koefisien persamaan genetik menunjukkan ada

individu Anopheles barbirostris yang terpisah dari kelompok

lainnya. Meskipun demikian beberapa individu An. barbirostris

di ekosistem pedalaman dan di ekosistem pegunungan

mengelompok secara berdekatan atau cenderung memiliki

kesamaan dengan hasil koefisien persamaan genetik 66

sampai 89 persen (koefisien 0,66-0,89) sehingga persentase

jarak genetik (perbedaannya) hanya sekitar 11 sampai 34 %

(koefisien 0,11-0,34). Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan

bahwa terdapat variasi genetik (polimorfisme) antara nyamuk

An. barbirostris di ekosistem pedalaman dan di ekosistem

pegunungan dengan nilai polimorfisme 0,4 kali lipat lebih besar

Page 31: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2014 - · PDF fileBAB I. ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN..... 1. Hambatan Tahun 2013 ... Hasil amplifikasi PCR DNA keong O.h.lindoensis dengan primer ITS OH Hasil

Laporan Tahunan 2014

25

di ekosistem pedalaman. Hal ini mengindikasikan adanya latar

belakang genetik yang cukup dekat antara An. barbirostris di

ekosistem pedalaman dan ekosistem pegunungan.

d) Hubungan Perilaku Anak Sekolah Dasar dengan Kejadian

Schistosomiasis di Kecamatan Lindu Kabupaten Sigi, Provinsi

Sulawesi Tengah.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara

perilaku anak sekolah dasar dengan kejadian schistosomiasis

di Kecamatan Lindu, Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi

Tengah. Penelitian ini merupakan jenis penelitian

observasional dengan menggunakan desain penelitian cross

sectional.

Hasil penelitian ditemukan prevalensi pada anak sekolah dasar

dikecamatan Lindu sebesar 8,1 %. Hasil uji chi square dari

keempat variabel diperoleh tidak ada hubungan perilaku anak

sekolah dasar dengan kejadian schistosomiasis. Meskipun

dalam penelitian ini tidak ditemukan adanya hubungan yang

bermakna antara perilaku dengan kejadian schistosomiasis

namun diharapkan pihak sekolah tetap terus melakukan

penyuluhan yang lebih intensif tentang cara penularan

Schistosomiasis agar siswa lebih waspada dan mengurangi

kontak dengan air sungai/parit yang terinfeksi schistosomiasis

dalam bentuk kegiatan apa pun seperti bermain di daerah

fokus dan tetap menggunakan sepatu boot pada saat

beraktivitas/bermain.

Saran diharapkan pihak sekolah tetap terus melakukan

penyuluhan yang lebih intensif tentang cara penularan

schistosomiasis agar siswa lebih waspada dan mengurangi

Page 32: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2014 - · PDF fileBAB I. ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN..... 1. Hambatan Tahun 2013 ... Hasil amplifikasi PCR DNA keong O.h.lindoensis dengan primer ITS OH Hasil

Laporan Tahunan 2014

26

kontak dengan air sungai/parit yang terinfeksi schistosomiasis

dalam bentuk kegiatan apa pun seperti bermain di daerah

fokus dan tetap menggunakan sepatu boot pada saat

beraktivitas/bermain.

Penyelenggaraan Laboratorium

1) Instalasi Laboratorium Parasitologi

Kegiatan yang dilaksanakan di Unit Parasitologi yaitu:

Kultur In vivo Plasmodium berghei sebanyak 2 kali dengan

3 tahap kegiatan

a. Pembuatan, pewarnaan dan pemeriksaan isolat

P.berghei

b. Pengecekan mencit yang akan digunakan di Instalasi

Hewan Coba

c. Infeksi P. berghei pada Mus musculus (mencit) dengan

menggunakan isolat yang lama

Hasil kegiatan : isolat yang diperiksa berjumlah 6

dengan 2 yang positif, dari 2 isolat yang positif

kemudian di infeksikan ke mencit secara intraperitoneal

dengan dosis 0,25 ml ke 4 ekor mencit dan 0,5 ml ke 1

ekor mencit, hasil pemeriksaan dapat dilihat pada tabel

berikut :

Page 33: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2014 - · PDF fileBAB I. ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN..... 1. Hambatan Tahun 2013 ... Hasil amplifikasi PCR DNA keong O.h.lindoensis dengan primer ITS OH Hasil

Laporan Tahunan 2014

27

Tabel 7. Hasil Pemeriksaan Parasitemia pada Mencit

HariHasil Pemeriksaan (%)

Ket.Mencit Jantan Mencit betinaPengamatan Kepala Dada Ekor Punggung Punggung

I0 0 0 0 0

II0 0 0.01 0 0

III0 0 0 0 0

IV0 0 0 0 0

V0 0 0 0 0

VI0 0 0 0 0

VII0 0 0 0 0

Cross check slide malaria hasil survey malaria di dusun

sesere tahun 2013 ( dua slide)

Hasil kegiatan : dua slide positif Plasmodium malariae

Identifikasi Protozoa pada hewan

Hasil kegiatan : semua slide yang di identifikasi semua

negatif (48 slide)

Pemeriksaan Isolat P.berghei

Hasil kegiatan : semua slide yang di identifikasi semua

negatif (32 slide)

Identifikasi protozoa

Hasil kegiatan : semua slide malaria (165 slide) dan sampel

tinja (31 sampel) yang di identifikasi semua negatif

Page 34: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2014 - · PDF fileBAB I. ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN..... 1. Hambatan Tahun 2013 ... Hasil amplifikasi PCR DNA keong O.h.lindoensis dengan primer ITS OH Hasil

Laporan Tahunan 2014

28

Pemeriksaan tinja menggunakan metode konsentrasi dan

“direct”

Hasil pemeriksaan : dari 34 slide yang diperiksa semua

negatif.

Survei tinja pada masyrakat dan pada anak sekolah kelas 1

di SDN 2 Labuan Toposo

Kegiatan yang dilaksanakan di Unit Helmintologi yaitu :

Uji in vivo schistosomiasis terhadap mencitKegiatan ini menggunakan 10 ekor mencit dengan

menginfeksikan serkaria.

Hasil kegiatan : Dari uji in vivo schistosomiasis pada mencit

setelah selesai tahap pemeliharaan (36 hari) yaitu dengan

melakukan pemeriksaan feses, dengan hasil pemeriksaan

tinja yaitu 7 ekor mencit masih negatif telur cacing S.

japonicum dan 3 ekor tidak sempat dilakukan pemeriksaan

tinja karena mencit mati. Hasil pemeriksaan tinja mencit

yang menunjukkan hasil negatif maka mencit masih tetap

dipelihara hingga 60 hari. Berdasarkan pengalaman uji in

vivo yang pernah dilakukan tahun sebelumnya yaitu mencit

positif telur cacing setelah 50-60 hari diinfeksi sercaria.

Kegiatan nekropsi dilakukan pada 6 ekor mencit karena

dalam tahap pemeliharaan 40-60 hari satu ekor mencit mati.

Hasil nekropsi dari 6 ekor mencit tersisa setelah dipelihara

selama 60 hari yaitu ditemukan positif cacing Schistosoma

japonicum pada tiga ekor mencit yaitu dengan tanda

sepanjang punggung dua ekor dan kepala satu ekor.

Page 35: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2014 - · PDF fileBAB I. ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN..... 1. Hambatan Tahun 2013 ... Hasil amplifikasi PCR DNA keong O.h.lindoensis dengan primer ITS OH Hasil

Laporan Tahunan 2014

29

Jumlah cacing yang berhasil dikoleksi yaitu sejumlah 31

pasang cacing dewasa dan 15 pasang cacing muda.

Uji in vitro cacing terhadap tanaman Rondo

Kegiatan uji in vitro dilakukan di laboratorium Helmintologi

selama 4 hari, Metode uji yang dilakukan menggunakan

cacing Ascaris suum terhadap larutan ekstrak murni dari

tanaman rondo yang kemudian dibuat dalam 4 konsentrasi

yaitu 8 mg/ml, 16 mg/ml, 24 mg/ml, 32 mg/ml, dengan

pengulangan 3x dengan kontrol negatif pada suhu 37°C.

Konsentrasi ini dibuat berdasarkan pada konsentrasi dasar

yang digunakan pada masyarakat Kulawi untuk pengobatan

kecacingan pada manusia yaitu 16 mg/ml (3 sendok makan

ekstrak murni) diminum 3 x sehari. Pengujian kemampuan

cacing bertahan terhadap ekstrak tanaman rondo dengan

konsentrasi yang telah dibuat diamati dalam 1 jam pertama

selama 6 jam, selanjutnya diamati per 12 jam lalu per 24

jam selama 4 hari.

Hasil Kegiatan :

1. Pengamatan 1 jam selama 6 jam : Konsentrasi 8 mg/ml :

Cacing uji bergerak aktif sama seperti cacing pada

kontrol negatif. Konsentrasi 16 mg/ml, 24 mg/ml, dan 32

mg/ml : cacing uji kurang bergerak dibandingkan dengan

kontrol dan terlihat agak meregang.

2. Pengamatan per 12 jam (6 jam kedua) : Konsentrasi 8

mg/ml : Cacing uji masih bergerak aktif sama seperti

cacing pada kontrol negatif. Konsentrasi 16 mg/ml dan 24

mg/ml cacing kurang bergerak dengan posisi tidak

Page 36: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2014 - · PDF fileBAB I. ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN..... 1. Hambatan Tahun 2013 ... Hasil amplifikasi PCR DNA keong O.h.lindoensis dengan primer ITS OH Hasil

Laporan Tahunan 2014

30

berubah dan pada konsentrasi 32 mg/ml : cacing uji

malah bergerak sangat aktif dibandingkan dengan cacing

pada kontrol.

3. Pengamatan per 24 jam ( 12 jam kedua) : cacing uji yang

ada di keempat konsentrasi yang digunakan, terlihat

meregang, kurang pergerakan terutama dikonsentrasi 24

mg/ml dan 32 mg/ml, namun cacing uji tersebut masih

dalam kondisi hidup.

4. Pengamatan per 24 jam ( 24 jam kedua s/d 24 jam ke

empat) : Pengamatan pada jam 24 kedua cacing uji yang

ada di konsentrasi terendah yaitu 8 mg/ml dan 16 mg/ml

masih terlihat mulus permukaan kulitnya dan larutan

kultur tidak berbusa. Cacing uji yang ada pada

konsentrasi 24 mg/ml dan 32 mg/ml terlihat meregang

dan permukaan kulit lembek serta larutan kultur yang

digunakan berbusa. Namun keseluruhan cacing masih

dalam kondisi hidup. Cacing yang ada pada wadah

kontrol masih terlihat mulus dan bergerak seperti awal

pengujian.

Pengukuran konsentrasi Antigen dan Antibodi

Metode yang digunakan dalam pengujian kualitas antigen

dan antibodi yaitu dengan terlebih dahulu mengoperasikan

alat dengan memilih item pada tanda pengukuran protein.

Setelah alat disetel sesuai kebutuhan lalu masukkan blank

yaitu larutan PBS sebanyak 2 µl pada tempat sampel lalu

tutup dan enter untuk membaca, selanjutnya bersihkan

dengan tissue lensa larutan PBS yang telah diukur

Page 37: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2014 - · PDF fileBAB I. ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN..... 1. Hambatan Tahun 2013 ... Hasil amplifikasi PCR DNA keong O.h.lindoensis dengan primer ITS OH Hasil

Laporan Tahunan 2014

31

konsentrasinya. Sampel yaitu antigen dan antibodi dikur

sama prosedurnya dengan larutan PBS tadi, disela

pemeriksaan harus dibersihkan dengan tissue lensa

sebelum mengukur sampel selanjutnya.

Hasil kegiatan : Hasil kegiatan dari uji konsentrasi AgES

asal cacing dan antigen anti ES Schiatosoma japonicum

adalah yaitu konsentrasi protein dalam AgES = 2,48 mg/ml

pemeriksaan pertama 2,251 mg/ml pemeriksaan kedua

sehingga rata-rata 2,5 mg/ml dengan konsentrasi BSA 3,28

mg/ml. Pemeriksaan antibodi anti ES S. japonicum yaitu

15,281 mg/ml dan pemeriksaan kedua 15,785 sehingga

rata-rata yaitu sekitar 15,5 mg/ml dengan konsentrasi BSA

23,228 mg/ml.

Identifikasi Helmint

1. Kegiatan identifikasi telur cacing dilakukan pengumpulan

sampel tinja pada mahasiswa magang UNHAS pada

bulan Agustus 2014. Dari 11 orang mahasiswa hanya

terkumpul 7 sampel tinja. Metode yang digunakan untuk

pemeriksaan sampel tinja adalah metode KATO KATZ.

Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa semua sampel

negatif atau tidak ditemukan telur cacing.

2. Kegiatan identifikaasi helmint ini juga dilakukan pada

mikrofolaria yaitu pengambilan darah perifer melalui

ujung jari pada 11 orang mahasiswa UNHAS, yang

kemudian dilakukan pembuatan sediaan darah,

pewarnaan menggunakan giemsa dan pemeriksaan

spesimen filariasis. Dari hasil pemeriksaan 11 slide

Page 38: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2014 - · PDF fileBAB I. ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN..... 1. Hambatan Tahun 2013 ... Hasil amplifikasi PCR DNA keong O.h.lindoensis dengan primer ITS OH Hasil

Laporan Tahunan 2014

32

sediaan darah filariasis menunjukkan hasil yang negatif

mikrofilaria.

3. Kegiatan identifikasi telur cacing selanjutnya dilakukan

pada masyarakat di desa Lemban Tongoa. Kegiatan ini

juga meliputi pengambilan sampel tinja dan sampel darah

untuk mengidentifikasi telur cacing dalam tinja dan

mengidentifikasi mikrofilaria dalam darah. Survei

dilakukan di dusun I sampel tinja yang terkumpul berasal

dari 31 orang, spesimen tinja dibuat menggunakan

metode Kato Katz dan direct. Hasil pemeriksaan

menunjukkan semua sampel tinja negatif telur cacing.

Kegiatan SDJ yaitu pengambilan darah perifer melalui

ujung jari, yang kemudian dilakukan pembuatan sediaan

darah sesuai standard WHO yaitu spesimen filariasis

dibuat dalam 3 paralel,pewarnaan menggunakan giemsa

dengan perbandingan 1 : 50 selama 30 menit.

Hasilpemeriksaan dari 164 responden semua spesimen

menunjukkan hasil negatif mikrofilaria.

4. Identifikasi helmint yaitu dilakukan survei tinja pada

petugas Balai Litbang P2B2 Donggala yaitu di kalangan

CS. Sampel tinja yang berhasil dikumpulkan berasal dari

17 orang. Spesimen tinja dibuat menggunakan metode

Kato Katz. Hasil pemeriksaan spesimen yaitu diperoleh

semua spesimen negatif telur cacing.

5. Identifikasi helmint masih dilanjutkan karena dari semua

survei hasil negatif telur cacing, sehingga dilakukan

survei tinja pada masyarakat di Dusun I Labuan Toposo

dan pada anak sekolah kelas I dan II di SDN 2 Labuan

Page 39: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2014 - · PDF fileBAB I. ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN..... 1. Hambatan Tahun 2013 ... Hasil amplifikasi PCR DNA keong O.h.lindoensis dengan primer ITS OH Hasil

Laporan Tahunan 2014

33

Toposo. Metodde yang digunakan yaitu dengan Kato

katz. Hasilnya hanya satu spesimen positif telur cacing

yaitu Tricuris triciura dan tidak ditemukan telur cacing

Hook worm.

2) Instalasi Entomologi

Kegiatan yang dilaksanakan yaitu sebagai berikut:

Survei jentik Aedes spp di Tempat-Tempat Umum di

Kecamatan Tanantovea.

Hasil kegiatan : Dari 46 TTU yang tersebar di 10 desa,

dengan 14 ttu yang positif jentik nyamuk desa wani 1 paling

banyak di temukan TTU ( 12 ) dengan proporsi keberadaan

jentik 26,09%.

Koleksi serangga

Koleksi serangga dilakukan dengan menyelipkan pada

kegiatan penelitian yang dilaksanakan didesa rezeki.

Adapun hasilnya sebagai berikut.

a. Penangkapan nyamuk dewasa- An. ludlowae 22 ekor- Cx. vishnui 5 ekor- Cx. mimulus 1 ekor- Ae. albopictus 4 ekor- Ar. kuchingensis 1 ekor- Ar. subalbatus 1 ekor- Anopheles (10 spesies);- Culex (4 spesies);- Aedes ( 1 spesies);- Armigeres ( 1 spesies);- Mansonia ( 1 spesies);- Uranotaenia (1 spesies)

Page 40: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2014 - · PDF fileBAB I. ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN..... 1. Hambatan Tahun 2013 ... Hasil amplifikasi PCR DNA keong O.h.lindoensis dengan primer ITS OH Hasil

Laporan Tahunan 2014

34

b. Survey jentik- An. maculatus 1 ekor- An. peditaeniatus 2 ekor- An. sinensis 2 ekor- An. flavirostris 1 ekor- Ae. albopictus 1 ekor

c. Serangga lainnya- Ordo Lepidoptera (kupu-kupu) : 31 ekor- Ordo Odonata (capung) : 3 ekor

Uji susceptibility insektisida- Uji Kerentanan Aedes Aegypti Terhadap Insektisida

Malation 8% (expired date Mei 2014) hasil kematian

100% pada nyamuk, menunjukan bahwa insektisida

malathion 8% yang digunakan masih peka.

- Uji Kerentanan Aedes Aegypti Terhadap Insektisida

Permethrin 0,75% (expired date mei 2012) Hasil

kematian 4% pada nyamuk uji menunjukkan bahwa

insektisida Permethrin 0,75%, daya bunuh bahan

aktifnya sesuai dengan masa kadaluarsanya yang telah

kadaluarsa sejak Mei 2012 sehingga tidak efektif lagi

membunuh nyamuk uji

Pendampingan orentasi CPNS

Pendampingan mahasiswa kedokteran UNTAD melakukan

uji insektisida ekstrak kulit buah Durian

Mendampingi Guru dan siswa SMA Negeri 1 Palu

melakukan uji insektisida ekstrak Daun Beluntas.

Pendampingan mahasiswa melakukan uji repellent ekstrak

etanol kulit buah langsat (Lansium domesticum) terhadap

aktivitas nyamuk Aedes aegypti pada berbagai konsentrasi,

sebanyak 3 kali pendampingan.

Page 41: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2014 - · PDF fileBAB I. ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN..... 1. Hambatan Tahun 2013 ... Hasil amplifikasi PCR DNA keong O.h.lindoensis dengan primer ITS OH Hasil

Laporan Tahunan 2014

35

Pendampingan mahasiswa magang (UNHAS) :

pengenalan alat entomologi, pembekalan materi sekilas

tentang nyamuk, survei jentik Anopheles sp disekitar sawah

dan sungai, survei nyamuk Aedes sp di rumah dinas,

penangkapan nyamuk dewasa, Identifikasi nyamuk,

pembedahan nyamuk, survei keong di Napu.

Perawatan dan penambahan spesimen

Hasil kegiatan : terawatnya 8 kotak spesimen serangga dan

penambahan spesimen berupa An vagus (8), An.

Tesselatus (15), An. barbumrosus (1), An.nigerrimus (9),

An.barbirostris (15).

3) Instalasi Sumber Daya Hayati

Kegiatan yang dilaksanakan yaitu:

Budidaya Tanaman obat/ Peremajaan Tanaman obat

Kegiatan Budidaya tanaman obat sampai saat ini adalah

melakukan peremajaan kembali tanaman obat yang telah

dipanen ataupun mengganti yang kurang berkembang,

diantaranya adalah kumis kucing, mahkota dewa, Lidah

buaya, Miana, Lavender, Kunyit, Kunyit putih, Temulawak,

Temu hitam, kunyit hitam, temulawak, lavender, sirih merah,

zodia, daun landep- sembung, daun unggu dan gedi merah,

kencur, temu kunci, kayu putih, brotowali, kualot,

Pembuatan Simplisia

Simplisia yang dihasilkan terdiri dari mahkota dewa

sebanyak 1,9 kg, serai sebanyak 600 gr, temulawak

sebanyak 1,5 kg, Rosella sebnyak 1,1 kg, kunyit putih

Page 42: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2014 - · PDF fileBAB I. ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN..... 1. Hambatan Tahun 2013 ... Hasil amplifikasi PCR DNA keong O.h.lindoensis dengan primer ITS OH Hasil

Laporan Tahunan 2014

36

sebanyak 800 gr, biji kualot, Rosella dan temu hitam,

mawar, kenanga 350 gr.

Pembuatan herbarium basah

Pembuatan herbarium basah sebanyak tiga jenis yaitu

herbarium basah kunyit temulawak dan temu hitam masing-

masing 1 toples

Uji toksik getah biduri terhadap larva nyamuk Aedes aegypti

(uji Pendahuluan)

Pada uji pendahuluan ini, dengan menggunakan

konsentrasi 250 ppm, 500 ppm, 1000 ppm, 1500 ppm, 2000

ppm, namum yang efektif pada konsentrasi 1000 ppm, 1500

ppm, 2000 ppm

Pemeliharaan predator jentik

Pemeliharaan predator jentik dilakukan dengan cara

melakukan budidaya ikan nila sebanyak 2 ekor, ikan mujair

4 ekor,

Pembuatan starter pupuk kompos (secara anaerob)

Tempat pembuatan starter yang masih sangat sederhana,

sehingga waktu panen masih tercampur antara cairan

starter dengan bahan utamanya, tetapi dengan

keterbatasan tempat dapat diahsilkan 3 L starter pupuk

kompos.

Pembuatan pupuk kompos (kotoran sapi, daun-daunan,

batang pisang dan stater EM4)

Tempat pembuatan kompos yang masih sangat sederhana,

sehingga hasil yang diperoleh kurang maksimal namum

Page 43: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2014 - · PDF fileBAB I. ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN..... 1. Hambatan Tahun 2013 ... Hasil amplifikasi PCR DNA keong O.h.lindoensis dengan primer ITS OH Hasil

Laporan Tahunan 2014

37

tidak mengurangi semangat untuk melakukan kembali

pembuatan pupuk.

Pemanfaatan Instalasi SDH oleh Mahasiswa dan Instalasi di

Balai Litbang P2B2 Donggala

1. Uji kualitatif TO di antaranya : Daun delima, daun jambu

biji, daun miana, sereh, rondo.

2. Uji bioinsectisida getah widuri.

Hasil kegiatan : Getah biduri mrngandung alkaloid,

fenolat, flavonoid, dan tannin.

3. Uji efektifitas getah widuri terhadap keong Oncomelania

Hupensislindoensis.

Hasil kegiatan : Getah biduri efektif terhadap keong

O.H. Lindoensis

4. Pendampingan penelitian mahasiswa

Hasil kegiatan : Mendampingi mahasiswa FKIP-kimia,

Kedokteran, Universitas Tadulako (UNTAD), dan

Mahasiswa FKM-UNHAS,

4) Instalasi Biomolokuler

Kegiatan yang dilakasanakan yaitu

Konfirmasi spesies Aedes aegypti dari HC (pada F52 yang

kurang jelas secara morfologi.

Hasil kegiatan :

a. Ekstraksi DNA Nyamuk Aedes aegypti

Proses ekstraksi DNA nyamuk Ae. aegypti berhasil

dilaksanakan. DNA genom yang berhasil diisolasi dicek

Page 44: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2014 - · PDF fileBAB I. ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN..... 1. Hambatan Tahun 2013 ... Hasil amplifikasi PCR DNA keong O.h.lindoensis dengan primer ITS OH Hasil

Laporan Tahunan 2014

38

konsentrasinya dengan alat maestro nano. Konsentrasi

DNA yang diperoleh adalah sebagai berikut:

a. Telur Aedes I: 16,65 ng/uL

b. Kulit larva Aedes I: 10,71 ng/uL

c. Kulit pupa Aedes I: 14,90 ng/uL

d. Telur Aedes II: 18,97 ng/uL

e. Kulit pupa Aedes II: 18,97 ng/uL

f. Kulit larva instar 3 Aedes II: 13,56 ng/uL

b. Kegiatan amplifikasi DNA Nyamuk Aedes aegypti

menggunakan PCRKegiatan amplifikasi DNA dilakukan dengan

menggunakan Primer ITS2 (Ae. aegypti). Tahap

ampilifkasi sudah dilakukan sesuai prosedur, yaitu

sebanyak 35 siklus. Pada saat siklus tengah berlangsung

27 siklus, terjadi mati lampu, sehingga proses PCR

terhenti. Produk PCR yang belum selesai tetap dicoba

untuk dielektroforesis untuk melihat apakah amplifikasi

sudah optimal. Hasil elektroforesis tidak menunjukkan

adanya band dari DNA nyamuk Ae. aegypti. Berdasarkan

hal tersebut, kegiatan amplifikasi harusnya dilakukan

kembali dengan DNA genome Ae. aegypti yang sudah

tersedia.

Studi keragaman Anopheles (Ekstraksi DNA, Elektroforesis

dan PCR Nyamuk Anopheles)

Ekstraksi DNA nyamuk menggunakan kit invitrogen. DNA

genom yang berhasil diisolasi dicek konsentrasinya dengan

Page 45: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2014 - · PDF fileBAB I. ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN..... 1. Hambatan Tahun 2013 ... Hasil amplifikasi PCR DNA keong O.h.lindoensis dengan primer ITS OH Hasil

Laporan Tahunan 2014

39

alat maestro nano. Konsentrasi DNA yang diperoleh adalah

sebagai berikut:

a. Sampel I1 : 17,33 ng/uL

b. Sampel I2 : 19,84 ng/uL

c. Sampel B1: 34,79 ng/uL

d. Sampel B2: 25,76 ng/uL

e. Sampel E1: 23,89 ng/uL

Studi molekuler epidemiologi O.h.lindoensis (Ekstraksi DNA,

Elektroforesis dan PCR keong O.h.lindoensis)

DNA keong berhasil diisolasi dan diamplifikasi dengan

primer ITS O.hupensis. Hasil pengukuran konsentrasi DNA

keong O.h.lindoensis dengan maestro nano adalah sebagai

berikut:

Sampel keong 1: 91,55 ng/uL;

Sampel keong 2: 122,04 ng/uL;

Sampel keong 3: 42,98 ng/uL.

Page 46: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2014 - · PDF fileBAB I. ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN..... 1. Hambatan Tahun 2013 ... Hasil amplifikasi PCR DNA keong O.h.lindoensis dengan primer ITS OH Hasil

Laporan Tahunan 2014

40

Gambar 1. Hasil Amplifikasi PCR DNA keong O.h.lindoensisDari Lindu dengan Primer ITS OH

Profil elektroforesis hasil PCR DNA keong O.h.lindoensis

dari Lindu dengan primer ITS2 OH. M: marker; K1-K3:

sampel keong O.h.lindoensis 1-3.

Pemeriksaan Toksoplasmosis dengan metode ELISA

Pemeriksaan Toksoplasmosis dengan metode ELISA

dilakukan pada 6 sampel darah dari lingkungan Balai

Litbang P2B2 Donggala. Hasil ELISA menunjukkan satu

sampel positif IgG Toksoplasma dari 6 sampel yang

diperiksa.

M K1 K2 K3

Page 47: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2014 - · PDF fileBAB I. ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN..... 1. Hambatan Tahun 2013 ... Hasil amplifikasi PCR DNA keong O.h.lindoensis dengan primer ITS OH Hasil

Laporan Tahunan 2014

41

Analisis keragaman genetik cacing schistosoma japonicum

DNA cacing berhasil diisolasi dan diamplifikasi dengan

primer 18S S. japonicum. Hasil pengukuran konsentrasi

DNA keong cacing S.japonicum dengan maestro nano

adalah sebagai berikut:

Pengukuran konsentrasi DNA dilakukan terhadap sampel

cacing S.japonicum, dua jantan dan dua betina yang sudah

diinkubasi selama satu bulan. Konsentrasi DNA sampel

adalah sebagai berikut:

Tabel 8. Hasil pengukuran konsentrasi DNA sampel cacingS.japonicum

No Kode sampel Konsentrasi DNA (ng/uL)

1 J.1.1 23,282 J.1.2 10,483 J.2.1 15,734 J.2.2 15,715 B.1.1 13,636 B.1.2 38,487 B.2.1 12,438 B.2.2 18,86

Page 48: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2014 - · PDF fileBAB I. ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN..... 1. Hambatan Tahun 2013 ... Hasil amplifikasi PCR DNA keong O.h.lindoensis dengan primer ITS OH Hasil

Laporan Tahunan 2014

42

Gambar 2. Hasil amplifikasi PCR DNA cacing S.japonicumhasil infeksi serkaria dengan primer 18 SS.japonicum

Gambar 2. Profil elektroforesis hasil PCR DNA keong

S.japonicum dengan primer 18S S.japonicum; M: marker; 1-

2: sampel cacing S.japonicum betina; 3-4: sampel cacing

S.japonicum jantan.

M 44

321

Page 49: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2014 - · PDF fileBAB I. ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN..... 1. Hambatan Tahun 2013 ... Hasil amplifikasi PCR DNA keong O.h.lindoensis dengan primer ITS OH Hasil

Laporan Tahunan 2014

43

Isolasi DNA tanaman obat

DNA tanaman obat (lavender) berhasil diisolasi dan diukur

konsentrasinya mengggunakan alat maestro nano.

Pengukuran konsentrasi DNA dilakukan secara duplo

terhadap empat sampel tanaman lavender. Konsentrasi

DNA sampel adalah sebagai berikut:

Tabel 9. Hasil pengukuran konsentrasi DNA sampel cacingS.japonicum

No Kode sampel Konsentrasi DNA (ng/uL)1 1.1 24,182 1.2 16,543 2.1 12,314 2.2 11,345 3.1 14,306 3.2 7,847 4.1 26,488 4.2 14,67

5) Instalasi Hewan Coba

Kegiatan yang dilaksanakan yaitu :

a. Kegiatan pemeliharaan dan pengembangbiakan mencit(Mus musculus) dan tikus (Rattus norvegicus) :- Mencit dan tikus dikembangbiakan secara terpisah.

Untuk mencit dikandangkan di tempat khusus mencit

yang berisi serbuk gergaji. Setiap kandang diisi dengan

satu ekor mencit jantan dan 1 – 5 ekor mencit betina.

Sedangkan tikus putih setiap kandang diisi dengan satu

ekor tikus putih jantan dan 2 ekor tikus putih betina.

- Memberi makanan berupa campuran dari jagung dan

pelet setiap hari jam 9.00 pagi. Pakan untuk mencit dan

Page 50: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2014 - · PDF fileBAB I. ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN..... 1. Hambatan Tahun 2013 ... Hasil amplifikasi PCR DNA keong O.h.lindoensis dengan primer ITS OH Hasil

Laporan Tahunan 2014

44

tikus diberikan dua kali sehari secara rutin. Kemudian

memberi air minum ad libitum setiap hari, menambah air

jika air pada botol minum mulai berkurang. Dilakukan

penimbangan berat badan mencit dan tikus sekali

seminggu. Untuk mengontrol kesehatan mencit dan tikus

putih dilakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.

- Mencit yang bunting (21 hari) dipisahkan dan

dikandangkan dalam box kandang dengan perawatan

khusus yaitu selama mencit melahirkan sampai menyusui

(18-21 hari) sekam tidak boleh diganti dan setiap hari

diberikan pakan dan air minum. Setelah anak mencit

berumur 22 hari, anak mencit tersebut disapih dari

induknya. Kemudian anak mencit tersebut dibiarkan satu

kandang selama 8 -10 minggu. Setelah itu anak mencit

dipisah dan siap untuk dikawinkan.

b. Kegiatan Pemeliharaan Nyamuk :1. Pemeliharaan Aedes spp

- Telur yang didapatkan dari nyamuk dewasa, dihitung

kemudian ditetaskan dalam nampan penetasan.

Dicatat umur telur, tanggal penetasan, generasi, suhu

air, ph air suhu dan kelembaban udara. Nampan diisi

air dengan volume 2/3 dari nampan. Nampan tersebut

ditutup dengan kain kasa untuk menghindari adanya

nyamuk lain yang bertelur di nampan tersebut atau

untuk mencegah adanya pupa yang belum

dipindahkan ke gelas plastik sudah menjadi nyamuk

terlepas. Setelah 1 – 3 hari telur akan menetas

menjadi larva instar I. Proses penetasan kadangkala

Page 51: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2014 - · PDF fileBAB I. ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN..... 1. Hambatan Tahun 2013 ... Hasil amplifikasi PCR DNA keong O.h.lindoensis dengan primer ITS OH Hasil

Laporan Tahunan 2014

45

berlangsung tidak sampai 24 jam, dalam waktu

setengah hari sudah muncul larva instar I.

- Pemberian makanan berupa hati ayam yang dioven

setengah matang dilakukan setiap hari. Banyaknya

makanan tergantung jumlah dan umur instar larva.

Untuk menyesuaikan dengan kondisi larva Aedes di

alam yang hidupnya di air jernih, maka penggantian air

dalam nampan dilakukan dua kali dalam seminggu.

- Pupa yang dihasilkan diambil dengan menggunakan

pipet plastik dimasukkan ke dalam gelas plastik,

kemudian gelas plastik ditutup dengan kain kasa.

Kurang lebih 2 - 3 hari pupa akan menjadi nyamuk.

Pupa yang sudah menjadi nyamuk dipindahkan ke

kandang dengan menggunakan aspirator. Nyamuk

dipisahkan per generasi.

- Dalam kandang diberikan larutan gula yang diisi pada

gelas ukur 10 ml dan diberi kapas, untuk makanan

nyamuk terutama nyamuk jantan. Diberi marmut untuk

nutrisi bagi nyamuk betina untuk proses pematangan

telur. Feeding darah marmut ini dilakukan 2 kali

seminggu, selama kurang lebih 2 – 3 jam, marmut

dimasukkan pada pagi hari.

- Selain larutan gula, dalam kandang juga disediakan

mangkuk plastik yang berisi air 2/3 volume, dibagian

tepi gelas dilekatkan kertas saring sebagai tempat

meletakkan telur.

- Sekitar 2 – 3 hari setelah feeding nyamuk akan

bertelur. Telur yang dihasilkan dapat segera ditetaskan

Page 52: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2014 - · PDF fileBAB I. ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN..... 1. Hambatan Tahun 2013 ... Hasil amplifikasi PCR DNA keong O.h.lindoensis dengan primer ITS OH Hasil

Laporan Tahunan 2014

46

atau diawetkan dalam kurun waktu tertentu dalam

suhu ruang.

- Penetasan telur di insektarium disesuaikan dengan

kebutuhan. Suhu dan kelembaban ruangan dicatat

setiap hari.

2. Pemeliharaan Anopheles spp.- Pemberian makanan untuk larva Anopheles berupa

dogfood dicampur ragi dan yang dihaluskan, dan

daging sapi yang dihaluskan, dioven sampai matang.

Masing-masing bahan makanan diukur dengan

perbandingan dogfood, daging dan ragi adalah 10:3:5.

Makanan yang sudah dicampur dimasukkan dalam

kulkas agar lebih tahan lama. Banyaknya makanan

tergantung jumlah dan umur instar larva.

- Untuk menyesuaikan dengan kondisi larva Anopheles

di alam, penggantian air dalam nampan dilakukan dua

kali dalam seminggu dan setiap hari dibersihkan

kotoran akibat makanan dan kulit larva. Air yang

digunakan mengandung kapur yang tinggi sehingga air

berkerak dan permukaan air tertutup sehingga

kebutuhan udara larva Anopheles tidak terpenuhi.

Dalam nampan penetasan diberi rerumputan yang

berakar sebanyak 2 - 3 tangkai.

- Pupa yang dihasilkan diambil dengan menggunakan

pipet plastik dimasukkan ke dalam gelas plastik,

kemudian gelas plastik ditutup dengan kain kasa.

Kurang lebih 2 - 3 hari pupa akan menjadi nyamuk.

Page 53: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2014 - · PDF fileBAB I. ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN..... 1. Hambatan Tahun 2013 ... Hasil amplifikasi PCR DNA keong O.h.lindoensis dengan primer ITS OH Hasil

Laporan Tahunan 2014

47

Pupa yang sudah menjadi nyamuk dipindahkan ke

kandang dengan menggunakan aspirator. Nyamuk

tidak dipisahkan pergenerasi.

- Bagian luar kandang ditutup dengan handuk basah

agar kelembaban tetap terjaga.

- Dalam kandang diberikan larutan gula yang diisi pada

gelas ukur 10 ml dan diberi kapas, sebagai makanan

nyamuk terutama nyamuk jantan. Diberi marmut untuk

nutrisi bagi nyamuk betina untuk proses pematangan

telur. Feeding darah marmut ini selama kurang lebih 2

– 3 jam, marmut dimasukkan ke kandang nyamuk

pada malam hari sebanyak 2 kali dalam seminggu.

- Selain larutan gula, dalam kandang juga disediakan

mangkuk yang terbuat dari tanah liat, diisi dengan

rerumputan dan air dengan volume ½ dari mangkuk.

- Sekitar 2 – 3 hari setelah feeding nyamuk akan

bertelur (tergantung kondisi lingkungan).

3. Pemeliharaan Culex spp.- Telur Culex sp ditetaskan dalam nampan penetasan.

Catat tanggal penetasan, suhu air, ph air, suhu dan

kelembaban udara. Nampan diisi dengan air dengan

2/3 volume nampan. Setelah 1 – 3 hari telur akan

menetas menjadi larva instar I.

- Pemberian makanan berupa hati ayam yang dioven

setengah matang atau diberi makanan ikan dilakukan

setiap hari. Banyaknya makanan tergantung jumlah

dan umur instar larva. Untuk menyesuaikan dengan

kondisi larva Culex di alam yang hidupnya di air kotor,

Page 54: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2014 - · PDF fileBAB I. ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN..... 1. Hambatan Tahun 2013 ... Hasil amplifikasi PCR DNA keong O.h.lindoensis dengan primer ITS OH Hasil

Laporan Tahunan 2014

48

maka penggantian air dalam nampan dilakukan satu

kali dalam seminggu.

- Pupa yang dihasilkan diambil dengan menggunakan

pipet plastik dimasukkan ke dalam gelas plastik,

kemudian gelas plastik ditutup dengan kain kasa.

Kurang lebih 2 - 3 hari pupa akan menjadi nyamuk.

Pupa yang sudah menjadi nyamuk dipindahkan ke

kandang dengan menggunakan aspirator. Nyamuk

tidak dipisahkan pergenerasi.

- Dalam kandang diberikan larutan gula sebagai

makanan nyamuk, terutama nyamuk jantan. Diberi

marmut untuk nutrisi bagi nyamuk betina untuk proses

pematangan telur. Feeding darah marmut ini berkisar

antara 2 – 3 jam. Marmut bisa diumpankan pada siang

atau malam hari, bila pada siang hari maka kandang

nyamuk ditutup dengan handuk selama feeding.

- Selain larutan gula, dalam kandang juga disediakan

mangkuk plastik yang berisi air 2/3 volume untuk

tempat meletakkan telur.

- Pupa yang dihasilkan diambil dengan menggunakan

pipet plastik dimasukkan ke dalam gelas plastik,

kemudian gelas plastik dimasukkan dalam kandang.

Kurang lebih 2 – 3 hari pupa akan menjadi nyamuk.

Apabila tidak ada lagi pupa yang menjadi nyamuk,

maka gelas plastik dikeluarkan dari kandang.

- Sekitar 2 – 3 hari setelah feeding nyamuk akan

bertelur. Telur yang dihasilkan dapat segera

ditetaskan.

Page 55: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2014 - · PDF fileBAB I. ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN..... 1. Hambatan Tahun 2013 ... Hasil amplifikasi PCR DNA keong O.h.lindoensis dengan primer ITS OH Hasil

Laporan Tahunan 2014

49

- Penetasan telur di insektarium disesuaikan dengan

kebutuhan. Suhu dan kelembaban ruangan dicatat

setiap hari.

6) Instalasi Epideomiologi dan Informatika Kesehatan.

Dalam rangka meningkatkan kemampuan peneliti Balai

Litbang P2B2 Donggala khususnya dalam bidang Epidemiologi

dan Informatika Kesehatan, maka sejak tahun 2013 di Balai

Litbang P2B2 Donggala dibentuk Instalasi Epidemiologi dan

Informatika Kesehatan. Anggota instalasi terdiri dari peneliti

dan calon peneliti dengan background pendidikan dan

kepakaran yang bervariasi. Agar pelaksanaan kegiatan

instalasi di tahun 2014 lebih terarah maka telah disusun

rencana dan jadwal kegiatan instalasi tahun 2014. Kegiatan-

kegiatan yang dilaksanakan merupakan teknis dari

peningkatan kemampuan anggota instalasi Epidemiologi dan

Informatika Kesehatan adapun kegiatan yang dilaksanakan yaitu:

Menyusun Rencana kegiatan tahun 2014 tersusunnya

rencana kegiatan tahun 2014 Instalasi Epidemiologi dan

Inforamtika Kesehatan.

Penyusunan kuesioner filariasis tersusunnya kuesioner

filariasis yang akan diuji coba pada penelitian di Maluku

Analisis data PB2 teranalisisnya data PB2, yaitu data

DBD dan Curah hujan kota Palu tahun 2010-2013.

Workshop Stata meningkatnya pengetahuan tetntang

aplikasi serta cara penggunaaan analisis dengan

menggunakan metode stata dengan baik.

Page 56: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2014 - · PDF fileBAB I. ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN..... 1. Hambatan Tahun 2013 ... Hasil amplifikasi PCR DNA keong O.h.lindoensis dengan primer ITS OH Hasil

Laporan Tahunan 2014

50

b. Pengembangan SDM, Sarana dan Prasarana

1. Pengembangan SDM

Peningkatan SDM di Balai Litbang P2B2 Donggala yaitu :

Pendidikan non-formal. Pegawai yang mengikuti Pendidikan

dan pelatihan sebanyak delapan pegawai. Empat pegawai

mengikuti diklat jabatan fungsional peneliti tingkat pertama,

satu pegawai mengikuti pelatihan biomolokuler, satu

pegawai mengikuti magang hewan coba serta dua pegawai

mengikuti pelatihan identifikasi protozoa dan helminth

2. Pengembangan Sarana dan Prasarana

Peningkatan/penambahan sarana dan prasarana dilakukan

melalui pengadaan, pengembangan dan pemeliharaan, maka

dilakukan beberapa kegiatan selama tahun 2014 yaitu :

a. Kegiatan peningkatan sarana dan prasarana antara lain :

1) Pengadaan alat laboratorium :

Timbangan miligram, sebanyak 1 unit

Glass chember, sebanyak 1 unit

Maestro nano, sebanyak 1 unit

Anemometer, sebanyak 1 unit

Kulkas transparan, sebanyak 2 unit

Kulkas rumah tangga, sebanyak 2 unit

2) Pengadaan meubelair :

Filing kabinet, sebanyak 3 unit

Rak arsip, sebanyak 5 unit

Kursi laboratorium, sebanyak 10 Unit

3) Pengadaan sarana gedung :

Page 57: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2014 - · PDF fileBAB I. ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN..... 1. Hambatan Tahun 2013 ... Hasil amplifikasi PCR DNA keong O.h.lindoensis dengan primer ITS OH Hasil

Laporan Tahunan 2014

51

Generator otomatis, sebanyak 1 unit

AC split, sebanyak 4 unit

Exhaust fan, sebanyak 3 unit

Alat penghancur kertas, sebanyak 1 unit

Tabung pemadam kebakaran, sebanyak 3 unit

4) Pengadaan pakaian dinas/kerja :

Pakaian dinas / kerja pegawai, sebanyak 37 Pegawai

Pakaian kerja satpam, sebanyak 4 orang

Pakaian kerja cleaning service, sebanyak 5 orang

Pakaian kerja pengemudi, sebanyakl 2 orang

5) Pengadaan Sarana Gedung (Optimalisasi penerimaan

negara bukan pajak) :

Selimut 8 Lembar

Taplak Meja 10 Lembar

Ac Split sebanyak 1 Unit

Springbad No. 1 sebanyak 1 buah.

Kursi meja makan, sebanyak 10 Unit

6) Pengadaan alat pengelola data :

Printer Inject, sabanyak 2 unit.

Komputer PC, sebanyak 1 unit.

Unit Power Suplay, sebanyak 4 unit.

PCF Touch Screen, sebanyak 1 unit

LCD Projektor, sebanyak 1 unit.

b. Kegiatan Perawatan/Pemeliharaan meliputi:

1) Perawatan Gedung Kantor

Perawatan gedung kantor dibagi menjadi 2 yaitu :

Page 58: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2014 - · PDF fileBAB I. ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN..... 1. Hambatan Tahun 2013 ... Hasil amplifikasi PCR DNA keong O.h.lindoensis dengan primer ITS OH Hasil

Laporan Tahunan 2014

52

Pemeliharaan gedung kantor

Perbaikan gedung kantor yang dilaksanakan meliputi

pembelian alat/bahan kebersihan lantai, perbaikan

sekat ruangan di ruangan kepala sub bagian tata usaha,

perbaikan atap digedung auditorium, pembelian kunci

pintu untuk kamar asrama dan gedung kantor,

perbaikan instalasi listrik di dalam gedung auditorium,

pembelian papan nama ruangan di dalam gedung

laboratorium parasitologi dan instalasi hewan coba,

perbaikan ruang genset, perbaikan plafon yang rusak,

perbaikan tempat pembibitan tanaman obat dan lain-

lain.

Pemeliharaan Halaman Kantor

Pemeliharan halaman kantor yang dilaksanakan

meliputi pemasangan paving blok dan pembelian bunga

aglonema, palem jakarta, mount leght, jemani, kardinal,

di halaman samping asrama depan dan halaman

belakang kantor, pengecoran jalan di depan ruang

genset, perbaikan papan nama kantor, perbaikan pintu

air di pagar samping ruang genset dan pintu air di pagar

samping gedung laboratorium biologi lingkungan,

pengecatan dan pengecoran kolam ikan di depan

laboratorium parasitologi dan kolam ikan di samping

laboratorium biologi lingkungan, pengecoran,

penimbunan dan pemasangan paping blok di halaman

samping gedung laboratorium biologi lingkungan dan

lain-lain.

Page 59: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2014 - · PDF fileBAB I. ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN..... 1. Hambatan Tahun 2013 ... Hasil amplifikasi PCR DNA keong O.h.lindoensis dengan primer ITS OH Hasil

Laporan Tahunan 2014

53

2) Perlengkapan kantor

Pengadaan perlengkapan kantor meliputi pembelian alat

tulis kantor, langganan koran dan pembelian meterai,

pembelian spanduk, foto presiden dan wakil presiden serta

lambang negara.

3) Perawatan Peralatan Kantor

Pemeliharaan peralatan kantor meliputi pemelihaaan :

10 unit personal computer,

4 unit laptop,

12 unit printer,

10 unit ups,

1 unit mesin foto copy.

4) Perawatan Kendaraan dinas

Pemeliharaan kendaraan dinas roda dua sebanyak 2

unit kendaraan

Pemeliharaan kendaraan dinas roda empat.

Pemeliharaan kendaraan dinas roda enam.

Perawatan kendaraan dinas Balai Litbang P2B2

Donggala meliputi semua biaya ganti oli, penggantian spare

part dan pembelian bahan bakar.

5) Perawatan sarana gedung

pemeliharan AC Split sebanyak 30 unit (penggantian

spare part, service cuci, dan isi freon),

perawatan mesin pemotng rumput 2 unit

inventaris kantor

Page 60: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2014 - · PDF fileBAB I. ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN..... 1. Hambatan Tahun 2013 ... Hasil amplifikasi PCR DNA keong O.h.lindoensis dengan primer ITS OH Hasil

Laporan Tahunan 2014

54

c. Penyebarluasan dan pemanfaatan Hasil Litbang

Penyebarluasan dan pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan

yang telah dilakukan oleh Balai Litbang P2B2 Donggala, antara lain

dengan mengikuti pameran, website, penerbitan jurnal, dan profil.

1. Pameran

Pameran yang diikuti Balai Litbang P2B2 Donggala pada tahun

2014 sebanyak dua kali. Pameran pertama diikuti dalam rangka

Hari Kesehatan Nasional ke-50 bulan November 2014 di Palu,

Sulawesi Tengah yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan

Provinsi Sulawesi Tengah. Pada kesempatan tersebut diadakan

lomba stand terbaik dan stand Balai Litbang P2B2 Donggala

mendapatkan juara ke-2. Pameran yang kedua diikuti dalam

rangka Simposium Regional Badan Litbangkes pada November

2014 di Jakarta. Pada pameran tersebut stand Balai Litbang P2B2

Donggala bergabung dengan stand Loka dan Balai Litbang P2B2.

2. Website

Balai Litbang P2B2 Donggala juga memiliki website sebagai sarana

publikasi. Website ini berisi informasi mengenai berita, profil,

sumber daya manusia, kegiatan instalasi, penelitian, informasi

publik. Melalui website ini masyarakat bisa mengakses informasi

yang disajikan atau mengajukan permohonan informasi yang

dibutuhkan. Alamat situs Balai Litbang P2B2 Donggala

www.bp4b2donggala.litbang.depkes.go.id

Page 61: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2014 - · PDF fileBAB I. ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN..... 1. Hambatan Tahun 2013 ... Hasil amplifikasi PCR DNA keong O.h.lindoensis dengan primer ITS OH Hasil

Laporan Tahunan 2014

55

3. Jurnal

Jurnal merupakan salah satu media publikasi ilmiah dan juga

media komunikasi. Oleh karena itu, Balai Litbang P2B2 Donggala

telah menerbitkan jurnal pada tahun 2007 dengan nama Jurnal

Vektor Penyakit. Jurnal ini sebagai sarana untuk mempublikasikan

hasil-hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti Balai Litbang

P2B2 Donggala dan peneliti lainnya yang diharapkan dapat

dimanfaatkan oleh berbagai pihak. Pada tahun 2014 Jurnal Vektor

Penyakit terbit sebanyak 2 kali yaitu volume VIII nomor 1 pada

bulan Juni 2014 dan volume VIII nomor 2 pada bulan Desember

2014, masing-masing terdiri dari 300 eksamplar. Upaya yang telah

dilakukan agar jurnal vektor menjadi jurnal terakreditasi yaitu terbit

tepat waktu, konsistensi di setiap edisi baik dari segi sistematika

penulisan, disain, waktu terbit, dan tulisan yang diterbitkan bukan

hanya dari peneliti Balai Litbang P2B2 Donggala tapi juga dari

peneliti lainnya dan berbagai pihak.

4. Profil

Setiap tahun Balai Litbang P2B2 Donggala menerbitkan profil yang

isinya adalah sejarah singkat Balai Litbang P2B2 Donggala,

kedudukan, susunan dan struktur organisasi, visi, misi, tugas dan

fungsi, kegiatan pokok serta kegiatan unggulan, penelitian dan

pengembangan kesehatan, sumber daya, sarana prasarana,

diseminasi hasil dan kerjasama, pelayanan, pendidikan dan

pelatihan. Profil yang diterbitkan sebanyak 500 eksamplar.

2. Pencapaian Kinerja

Secara umum hasil kinerja Balai Litbang P2B2 Donggala tahun 2014,

telah memenuhi sasaran yang ditargetkan. Pengukuran capaian

Page 62: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2014 - · PDF fileBAB I. ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN..... 1. Hambatan Tahun 2013 ... Hasil amplifikasi PCR DNA keong O.h.lindoensis dengan primer ITS OH Hasil

Laporan Tahunan 2014

56

sasaran target, diukur dengan menggunakan indikator kinerja utama

(IKU) yang telah ditetapkan dalan dokumen Rencana Aksi kegiatan

Balai Litbang P2B2 Donggala tahun 2010-2014. Pencapaian sasaran

strategis dan indikator kinerja utama Balai Litbang P2B2 Donggala

tahun 2014, dapat dilihat pada tabel 10.

Tabel 10. Pencapaian Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja BalaiLitbang P2B2 Donggala, Tahun 2014

Sasaran strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %

Meningkatnyakualitaspenelitian danpengembangandi bidangintervensikesehatanmasyarakat.

Jumlah produk dibidang teknologiintervensi kesehatanmasyarakat

2 2 100

Jumlah publikasi ilmiahdi bidang teknologiintervensi kesehatanmasyarakat yangdimuat pada padamedia cetak danelektronik:a. Nasional 2 9 450b. Internasional 0 0 0

Pada tahun 2014 publikasi ilmiah penelitian Balai Litbang

P2B2 Donggala yang diterbitkan melebihi jumlah target yang

ditentukan karena minat, kesadaran, aksesbilitas aktivitas serta

kapasitas peneliti dalam teknik penulisan artikel semakin

meningkat. Rincian daftar publikasi Balai Litbang P2B2 Donggala

dapat dilihat pada lampiran 4.

Page 63: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2014 - · PDF fileBAB I. ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN..... 1. Hambatan Tahun 2013 ... Hasil amplifikasi PCR DNA keong O.h.lindoensis dengan primer ITS OH Hasil

Laporan Tahunan 2014

57

3. Realisasi AnggaranDana DIPA Balai Litbang P2B2 Donggala tahun 2014, sebesar

4.717.789.000,- mengalami 5 kali revisi. Revisi pertama bertujuan

untuk penggunaan dana yang diblokir, Revisi kedua bertujuan untuk

penggunaan output cadangan, revisi ketiga disebabkan adanya

pergeseran akun belanja dalam satu komponen dalam satu output

dan merevisi rencana penarikan dana, revisi keempat disebabkan

adanya pergeseran pagu anggaran antara satu output yang bertujuan

untuk penambahan belanja pegawai. Penambahan belanja pegawai

diambil dari sisa pengadaan genset pada output pengadaan fasilitas

perkantoran dan output penelitian di bidang parasitik jaringan. Revisi

kelima dilakukan karena adanya pergeseran pagu anggaran dalam

satu output yang bertujuan untuk penambahan belanja gaji dalam hal

ini penambahan gaji pokok pegawai, tunjangan suami/istri dan uang

makan). Kelima revisi dipa yang dilaksanakan selama tahun 2014

tidak menyebabkan terjadinya perubahan pagu anggaran.

Berdasarkan laporan keuangan (SAI), total realisasi

penyerapan anggaran Balai Litbang P2B2 Donggala selama tahun

2014 adalah sebesar Rp. 4.537.869.872,- (96,19%). Adapun realisasi

berdasarkan jenis belanja yaitu realisasi belanja pegawai Rp.

1.994.021.140,- (98,41%), belanja barang Rp. 2.015.711,732,-

(93,45%) dan belanja modal 528.137.000,- (98,78%).

Rincian alokasi dan realisasi anggaran berdasarkan jenis

belanja dapat dilihat pada tabel 11.

Page 64: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2014 - · PDF fileBAB I. ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN..... 1. Hambatan Tahun 2013 ... Hasil amplifikasi PCR DNA keong O.h.lindoensis dengan primer ITS OH Hasil

Laporan Tahunan 2014

58

Tabel 11.Realisasi Anggaran Balai Litbang P2B2 Donggalaberdasarkan Jenis Belanja Tahun 2013- 2014

JenisBelanja

Tahun 2013 Tahun 2014Alokasi Realisasi % Alokasi Realisasi %

Pegawai 1.940.007.000 1.924.226.782 99,19 2.026.194.000 1.994.021.140 98,41Barang 1.361.275.000 1.289.824.053 94,75 2.156.950.000 2.015.711.732 93,45Modal 562.712.000 551.064.500 97,93 534.645.000 534.645.000 98,78Jumlah 3.863.994.000 3.765.115.335 97,44 4.717.789.000 3.765.115.335 96,19

Penyerapan anggaran dalam pelaksanaan kegiatan dapat

tercapai, namun masih ditemukan beberapa kendala yaitu :

a. Pelaksanaan periodesitas mikrofilaria pada Penelitian faktor-faktor

risiko penularan filariasis di Kabupaten Seram Bagian Barat dan

Kabupaten Buru, Provinsi Maluku tidak dapat dilakukan karena

tidak ditemukan responden yang positif mikrofilaria pada

pelaksanaan survei darah jari.

4. Upaya untuk Meraih WTP dan Reformasi BirokrasiUpaya yang telah dilakukan oleh Balai Litbang P2B2 Donggala untuk

meraih WTP dan Reformasi Birokrasi yaitu:

a. Penandatanganan dokumen pakta intregitas

b. Pemenuhan kewajiban LHKPN

c. Pemenuhan Akuntabilitas Kinerja

d. Pemenuhan kewajiban laporan keuangan

e. Penerapan kebijakan disiplin pegawai dengan menggunakan

absen digital.

f. Pengendalian gratifikasi dilakukan dengan membentuk tim

pemantau Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (ZI-WBK).

Setiap pegawai yang mengetahui adanya gratifikasi agar

menyampaikan laporan melalui kotak saran untuk tim pemantau

Page 65: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2014 - · PDF fileBAB I. ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN..... 1. Hambatan Tahun 2013 ... Hasil amplifikasi PCR DNA keong O.h.lindoensis dengan primer ITS OH Hasil

Laporan Tahunan 2014

59

ZI-WBK. Kemudian tim pemantau ZI-WBK akan mengidentifikasi

laporan tersebut untuk ditindaklanjuti.

Page 66: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2014 - · PDF fileBAB I. ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN..... 1. Hambatan Tahun 2013 ... Hasil amplifikasi PCR DNA keong O.h.lindoensis dengan primer ITS OH Hasil

Laporan Tahunan 2014

60

BAB VPENUTUP

Penyusunan Laporan Tahunan Balai Litbang P2B2 Donggala Tahun

2014 ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi perencanaan dan

pelaksanaan program, kegiatan dan anggaran di tahun mendatang untuk

menjadi lebih baik dari tahun ini. Pada Tahun 2014 kegiatan di Balai

Litbang P2B2 Donggala dapat dilaksanakan dengan baik tetapi masih

ada kendala yang dihadapi baik dari segi keterbatasan anggaran maupun

keterbatasan sarana penunjang lainnya. Diharapkan kendala dan

hambatan tersebut tidak akan terulang pada tahun berikutnya.