Laporan Teknik Aseptik Dalam Kultur Jaringan

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/16/2019 Laporan Teknik Aseptik Dalam Kultur Jaringan

    1/25

    LAPORAN

    PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI

    Acara II

    (Teknik Aseptik)

    Oleh

    Winda !i Ast"ti

    NIM# $$%&$%$'%$'

    Pr*ra+ ,t"di Pendidikan Bil*i

    LABORATORIUM KULTUR -ARINGAN TUMBU.AN

    -URU,AN BUIA/A PERTANIAN

    0AKULTA, PERTANIAN

    UNI1ER,ITA, -EMBER 

    &%$2

  • 8/16/2019 Laporan Teknik Aseptik Dalam Kultur Jaringan

    2/25

    BAB $# PENA.ULUAN

    $#$ Latar Belakan*

    Pada dasarnya bahwa banyak kita ketahui bahwa dalam setiap

    laboratorium terdapat banyak sekali kontaminasi yang terjadi. Hal ini

    dikarenakan mikroorganisme ada dimana-mana. Namun kita tidak pernah

    menyadari keberadaannya. Bakteri dapat ditemukan pada tangan kita yang tidak 

    tampak jika dilihat dengan mata telanjang. Jamur yang berasal dari saluran udara

    AC dengan pintu yang terbuka. Ineksi dari kedua nya dapat menyerang media

    atau serum yang steril. !arena itu laboratorium yang sangat sering digunakan

    untuk berbagai penelitian dan praktikum yang diantaranya praktikum kultur 

     jaringan perlu adanya upaya untuk men"apai keberhasilan.

    #alam keberhasilan praktikum kultur in $itro membutuhkan tidak adanya

    kontaminasi mikroba yang terjadi dengan adanya upaya untuk selalu steril selama

     pelaksanaanya. %paya untuk steril tidak hanya diperuntukkan hanya mediumnya

    yang steril namun juga ruang kerja& eksplan yang digunakan dan juga

     praktikan. 'leh karena itu& untuk menjamin semuanya steril sebelum memulai

    suatu praktikum maka dilakukan suatu teknik aseptik. Prosedur kontrol

     pada teknik ini adalah kualitas yang akan memastikan bahwa dalam praktikum

    tersebut memang dilakukan dengan aseptik& teknik yang mengutamakan tidak 

    adanya kontaminasi.

    (ehingga sebagian besar praktikum kultur jaringan selalu dilakukan

    dengan menggunakan alat sterilisasi dengan bantuan Auto"la$e untuk 

    mensterilkan alat dan bahan serta medium yang telah dibuat beserta )aminar Air 

    *low +)A*, yang selalu digunakan untuk menjaga kesterilan ruang kerja dalam

     proses menanam. Praktikum kultur jaringan yang bera"arakan teknik asepti" ini

    dilaksanakan yang salah satunya guna mengetahui beberapa proses sterilisasi yaitu

    sterilisasi ruang kerja dengan prinsip kerja )aminar Air *low +)A*,& sterilisasi

    alat dan media dengan prinsip kerja Auto"la$e yang sering dipergunakan dalam

    setiap praktikum dan sterilisasi bahan tanam yang akan digunakan sebagai eksplan

    sebelum ditanam pada medium. 'leh karena itu dilakukan pengamatan dengan

  • 8/16/2019 Laporan Teknik Aseptik Dalam Kultur Jaringan

    3/25

  • 8/16/2019 Laporan Teknik Aseptik Dalam Kultur Jaringan

    4/25

  • 8/16/2019 Laporan Teknik Aseptik Dalam Kultur Jaringan

    5/25

     Namun biasanya masalah lain atau kendala teknis yang sering mun"ul

    adalah tanaman hasil kultur jaringan sering berbeda dengan tanaman induknya

    atau mengalami mutasi. utasi dapat disebabkan metode perbanyakan& jenis dan

    konsentrasi 4at pengatur tumbuh yang digunakan& penggunaan kumpulan sel

    somatik yang memang berbeda se"ara genetis pada tanaman induknya& rekuensi

     pemindahan biakan pada media baru& dan tipe jaringan yang digunakan +ayta&

    /112,. Hal ini dapat terjadi karena penggunaan metode perbanyakan yang sering

    tidak sesuai& seperti rekuensi subkultur yang terlalu tinggi& perbanyakan melalui

    organogenesis yang tidak langsung +melalui ase kalus, atau konsentrasi 4at

     pengatur tumbuh yang digunakan terlalu tinggi. (elain itu aklimatisasi yang

     berupa adaptasi tanaman hasil kultur jaringan pada lingkungan yang baru diluar 

     botol se"ara in vivo sering mengalami kegagalan. (terilisasi bahan tanam yang

    digunakan dan kontaminasi yang terjadi pada biakan karena lingkungan yang

    kurang memadai +ariska et al.& 22/ dalam buku yang dikarang oleh #eden&

    /110,.

    !arena se"ara umum& produksi bibit melalui metode kultur jaringan

    memerlukan beberapa tahap& yaitu penyediaan bahan tanaman +eksplan, dari

    induk terpilih& proses sterilisasi eksplan yang akan ditanam pada media yang akan

    d inisiasi& penanaman pada media untuk penggandaan atau multiplikasi tunas&

     penanaman pada media untuk perakaran atau pembentukan planlet& dan

    aklimatisasi +urashige& 2567 8eorge dan (herrington& 296 dalam :a4id&

    /11,. Pada salah satu metode perbanyakan tanaman yang umumnya tidak 

    dilakukan tahap multiplikasi tunas dan perakaran tetapi diganti menjadi tahap

    induksi tunas dan elongasi& sedangkan tahap perakaran dilakukan pada saataklimatisasi. etode ini "ukup sederhana dan mirip dengan "ara perbanyakan

    dengan stek se"ara kon$ensional. 'leh karena itu& metode perbanyakan ini sering

    disebut se"ara stek mikro. !euntungan penggunaan metode ini adalah tanaman

    yang dihasilkan stabil se"ara geneti" +Nur Ajijah& /11,.

    Persiapan Bahan 3anaman menjadi salah satu kun"i keberhasilan untuk 

    mendapatkan bahan tanaman yang responsi dan dapat diperbanyak se"ara kultur 

    in vitro adalah bahan tanaman yang masih muda. %ntuk tanaman kehutanan atau

    tanaman tahunan lainnya daya tumbuh bahan yang akan ditanam sangat

  • 8/16/2019 Laporan Teknik Aseptik Dalam Kultur Jaringan

    6/25

    diperhatikan +ariska dan Purnamaningsih& /11 dalam #eden& /110,. #aya

    tumbuh tunas muda akan hilang se"ara isik apabila jarak antara ujung tunas dan

    akar semakin jauh karena pertumbuhan +8eorge dan (herrington& 296 dalam

     Nugraha& /10,.

    Pada tanaman tahunan dewasa& tunas muda yang memiliki daya tumbuh

    tinggi +ju$enil, sering mun"ul pada bagian tanaman yang dekat dengan tanah atau

    sering disebut tunas air. 3unas ju$enil dari tanaman berkayu tahunan dewasa yang

    akan digunakan sebagai bahan tanaman untuk kultur jaringan& juga dapat

    diperoleh dengan "ara melakukan pemangkasan berat. 3unas yang mun"ul setelah

     pemangkasan dapat digunakan sebagai bahan tanaman. (elain itu& ase ju$enil

    kadang-kadang dapat juga diinduksi dengan "ara melakukan penyemprotan

    tanaman dewasa dengan 8A0 atau "ampuran antara auksin dan 8A0 +8eorge dan

    (herrington& 296 dalam #eden& /110,.

    %ntuk memudahkan proses sterilisasi bahan tanaman& sangat dianjurkan

     bahwa tanaman induk berada atau ditanam di kamar ka"a. !eberadaan tanaman

    induk di kamar ka"a memudahkan perlakuan penyemprotan dengan ungisida dan

     bakterisida se"ara periodik sehingga dapat mengurangi tingkat kontaminasi bahan

    tanaman yang akan disterilisasi. (terilisasi bahan tanaman dan inisiasi kultur 

    dilakukan se"ara aseptik. (terilisasi bahan tanaman +eksplan, merupakan langkah

    awal yang "ukup penting dan dapat menentukan keberhasilan penanaman se"ara

    in vitro. ;ksplan yang akan ditanam pada media tumbuh harus bebas dari

    mikroorganisme kontaminan. 3ahap sterilisasi sering menjadi kendala utama

    keberhasilan perbanyakan tanaman se"ara in vitro. 3erlebih iklim tropis seperti

    Indonesia yang memungkinkan kontaminan seperti "endawan dan bakteri terus

    tumbuh sepanjang tahun. %ntuk tanaman tertentu& sterilisasi sulit dilakukan

    karena kontaminan berada pada bagian internal dari jaringan tanaman +Patoni&

    /1/,.

    (terilisasi eksplan biasanya dilakukan dengan merendam bahan tanaman

    dalam larutan kimia sistemik pada konsentrasi dan waktu perendaman tertentu&

     baik dengan menggunakan satu ma"am maupun dengan ma"am-ma"am sterilan.

    Bahan-bahan yang biasanya digunakan untuk sterilisasi antara lain alkohol&

    natrium hipoklorit +Na'Cl,& kalsium hipoklorit atau kaporit +Ca'Cl,& sublimat

  • 8/16/2019 Laporan Teknik Aseptik Dalam Kultur Jaringan

    7/25

    +HgCl/,& dan hidrogen peroksida +H/'/, +ariska& /110,. Jenis bahan&

    konsentrasi& dan waktu yang diperlukan untuk sterilisasi bahan tanaman yang

    disajikan pada tabel .

    +(umber< ariska& /110,

    Cara lain yang digunakan dalam sterilisasi eksplan atau bahan tanam yang

     pertama eksplan di"u"i dengan deterjen atau bahan pen"u"i lain& selanjutnya

    direndam dalam bahan-bahan sterilan baik yang bersiat sistemik atau desinektan.

    Bahan-bahan yang biasa digunakan untuk sterilisasi antara lain "loro=& kaporit

    atau sublimat. 3unas yang akan digunakan sebagai eksplan di"u"i dengan deterjen

    sampai benar-benar bersih. (etelah itu& tunas diambil dari rimpang dan direndam

     berturut-turut dalam benlate +1&>?, selama > menit& alkohol +51?, selama >

    menit& "loro= +/1?, selama /1 menit& dan HgCl/ +1&/?, selama > menit.

    Akhirnya eksplan dibilas dengan a@uades steril +0-> kali, sampai larutan bahan

    kimia hilang. #engan perlakuan tersebut& 91-21? eksplan yang disterilkan tidak 

    terkontaminasi setelah dikulturkan +ariska& /110,.

    Apabila kontaminan tetap ada maka konsentrasi dan lamanya perendaman

    sterilan dapat ditingkatkan. Bahan yang digunakan serta metode sterilisasi biasanya berbeda untuk setiap bahan tanaman& sehingga bahan dan "ara tersebut

     belum tentu berhasil apabila diaplikasikan pada bahan yang berbeda serta waktu

    yang berlainan. (ehingga bahan tanam tertentu memiliki "ara yang berbeda antara

    satu sama lain +ayta& /112,.

    'leh karena itu baik media maupun eksplan yang akan digunakan harus

    selalu dalam keadaan steril. (ehingga pada tahap persiapan& sebelum digunakan

    semua peralatan yang akan digunakan di"u"i dengan menggunakan deterjen dan

    larutan pemutih atau Bay"lin& membilasnya sampai bersih dan kemudian

  • 8/16/2019 Laporan Teknik Aseptik Dalam Kultur Jaringan

    8/25

    disterilisasi menggunakan o$en atau auto"la$e. Bahan atau alat yang lain adalah

    tutup botol plastik& peralatan gelas& peralatan diseksi& pipet& air murni& dan media

    kultur untuk mendapatkan perlakuan sesuai dengan jenis alatnya. (emua peralatan

    diseksi dibungkus dengan menggunakan kertas "oklat atau kertas merang dan juga

    !oran sebelum diautokla$. Aluminium oil tidak direkomendasikan untuk 

    membungkusnya dikarena uapnya tidak dapat menembus pembungkus.

    (ebelumnya kondisi autokla$ diatur pada temperatur yang digunakan untuk 

    sterilisasi dengan autokla dengan suhu /oC serta tekanan >-5&> psi selama

    >/1 menit. Peralatan yang terbuat dari logam& wadah-wadah gelas& dan lain-

    lain& disterilsasi dengan pemanasan dalam o$en pada suhu 0151 oC selama /6

     jam +3uhuteru& /1/,.

    (etelah dio$en& alat-alat ini bisa langsung digunakan atau disimpan dalam

    lemari. )aminar Air *low adalah alat yang ditemukan pada tahun 2>1 yang

    dikolaborasikan struktur yang dilengkapi dengan ruangan udara dengan udara

    yang steril. Ada dua ma"am dari jenis ini yaitu hori4ontal dan $erti"al )aminar Air 

    *low steril system yang terkadang membutuhkan biaya yang sangat mahal dalam

     proses perawatannya. Pengembangan alat ini diharapkan memanipulasi dan

    mempertahankan suatu ruangan dalam keadaan yang selalu steril. Alat ini telah

    disempurnakan dengan adanya aliran udara steril melalui sebuah prefilter  dan alat

    yang dialirkan melalui sebuah ilter H;PA + High Efficiency Particulate Air , untuk 

    menggerakkan aliran udara yang steril di dalam ruang kerja di laboratorium.

    )aminar dilengkapi dengan adanya lampu % +Ultra Violet , yang digunakan

    untuk memastikan bahwa tidak adanya kontaminan di setiap sisi ruangan +(tignor&

    /112,. Hal ini sangat diperuntukan untuk kegiatan praktikum dan pembuatan stok 

     biologi yang harus dalam kondisi yang steril. Cara kerja laminar air low sebagai

    HACD + Heating, Ventilation, Air-Conditioning, and Refrigeration, sebelum

    digunakan terlebih dahulu disterilkan dengan menyemprotkan alkohol 51 ? pada

    dinding dan alasnya serta meratakannya menggunakan tissue atau kertas yang

    steril. !emudian mendiamkannya selama kurang lebih 01 menit. )ampu

    ultra$iolet yang berada di dalam laminar air low dinyalakan selama 1&>- jam

    untuk membunuh kontaminan yang berada di dalamnya +(tignor& /112,.

  • 8/16/2019 Laporan Teknik Aseptik Dalam Kultur Jaringan

    9/25

    *aktor utama yang menjadi kendala dalam kultur jaringan adalah

    kontaminasi yang dapat menyebabkan media perlakuan rusak dan planlet mati.

    !ontaminasi yang terjadi disebabkan oleh "endawan atau ungi +jamur, dan

     bakteri. #ari kedua aktor penyebab kontaminasi& jamur atau "endawan yang

    menjadi penyebab paling dominan karena media yang telah terkontaminasi

    "endawan sangat sulit untuk dibersihkan atau disterilkan kembali. !ontaminasi

     pada media perlakuan sebelum proses penanaman tidak dapat digunakan untuk 

    menanam. (ehingga sebelumnya harus diganti dengan pembuatan media yang

     baru untuk selanjutnya dapat dilakukan proses penanaman +3uhuteru& /1/,.

    edia tanam dapat digunakan setelah diinkubasi selama 6-5 hari dan

    memastikan bahwa media yang digunakan terbebas dari kontaminasi& namun

    kontaminasi pada planlet mulai terlihat pada umur satu (P dengan rekuensi E

    -> botol planlet. !ontaminasi yang disebabkan se"ara langsung oleh "endawan

    dapat terlihat pada awalnya terletak di permukaan atau tepi media yang berkontak 

    langsung dengan dinding botol. Apabila dibiarkan maka "endawan tersebut akan

    menutupi seluruh permukaan media. Hal ini berbeda dengan kontaminasi yang

    disebabkan oleh bakteri yang terjadi langsung pada eksplan yang ditandai dengan

    mun"ulnya lendir berwarna putih keruh disekeliling planlet. Hal ini dapat

    disebabkan dari kurang bersihnya botol& peralatan pada saat pembuatan media&

    suhu ruang kultur yang sering berganti atau tidak tetap pada saat botol disimpan di

    rak kultur dan adanya bakteri yang terbawa dari sumber tanam atau bahan tanam

    +3uhuteru& /1/,.

    'leh karena itu hal yang perlu mendapatkan diperhatian dalam teknik 

    asepti" se"ara in $itro yaitu dalam beberapa tahapan antara lain pemilihan

    eksplan& proses sterilisasi bahan tanam atau eksplan yang telah dipilih& keadaan

    selama proses kultur yang terdiri dari suhu atau temperatur& kelembaban relati$e

    serta waktu yang diperlukan untuk proses pertumbuhan dan perkembangannya

    selama proses kultur in $itro. !ondisi pertama yang membawa keberhasilan

    dalam proses kultur adalah aseptik. 3eknik untuk mempertahankan asepti" disebut

    teknik asepti" yang berarti bebas dari semua jenis mikroorganisme atau kondisi

    yang steril dan layak untuk melakukan proses kultur in $itro. %ntuk menjaga

    lingkungan yang aseptik maka harus semua komponen kultur baik alat dan bahan

  • 8/16/2019 Laporan Teknik Aseptik Dalam Kultur Jaringan

    10/25

    serta media dan juga eksplan yang akan digunakan harus dalam keadaan yang

    steril sehingga harus dilakukan proses sterilisasi untuk semua komponen dalam

    kultur jaringan. Hal penting yang lain yaitu menjaga udara& permukaan lantai

     bebas dan bersih dari debu. (ehingga semua pengerjaan dari praktikum kultur 

    harus dilakukan dalam )aminar Air *low Cabinet yang steril +Chawla dalam

    Anoop& /112,.

    %ntuk itu pada dasarnya teknik aseptik yang dilakukan dalam kultur 

     jaringan sangat perlu digunakan untuk dapat mendukung kondisi yang dibutukan

    eksplan yang ditanam dalam media mengalami proses pertumbuhan dan

     perkembangan. 3eknik asepti" dapat terlaksana dengan baik apabila juga disertai

    dilakukannya proses sterilisasi terutama pada eksplan yang harus bebas dari

    kontaminan sebelum dilakukan proses penkulturan. Berbagai proses sterilisasi

    yang disertai dengan agen sterilisasi digunakan untuk men"egah adanya

    kontaminasi pada jaringan dalam eksplan. Agen sterilisasi "ontohnya yaitu Cloro=

    atau bay"lin ditujukan karena bay"lin memiliki kandungan yang dapat

    membersihkan eksplan dari berbagai ma"am kontaminan baik berupa jamur& $irus&

     bakteri& maupun kontaminan yang lain +Hariyadi& /11,. Hal ini dikarenakan

    kedua bahan tersebut merupakan ra"un untuk tanaman oleh karena itu dalam

     penggunaanya diperlukan dosis atau ukuran yang sesuai agar tidak melukai

    ataupun mematikan jaringan dalam eksplan.

  • 8/16/2019 Laporan Teknik Aseptik Dalam Kultur Jaringan

    11/25

    BAB # METOE PRAKTIKUM

    #$ Wakt" dan Te+pat

    Praktikum !ultur Jaringan 3umbuhan dengan a"ara 3eknik Aseptik 

    dilaksanakan pada hari inggu& ei /16 pukul /.11 sFd selesai bertempat di

    )aboratorium !ultur Jaringan 3umbuhan Jurusan Budidaya Pertanian& *akultas

    Pertanian& %ni$ersitas Jember.

    #& Alat dan Bahan

    0./. Alat

    . )aminar Air *low +)A*,

    /. Botol semprot0. Pinset

    6. Pisau

    >. (eal +segel,

    G. !ertas label

    5. Alat tulis

    9. Bunsen

    2. Petri dish

    0././ Bahan

    . edium padat kultur jaringan yang telah dibuat pada praktikum

    sebelumnya

    /. PestisidaF *ungisida

    0. A@uades

    6. Alkohol 51?

    # Prsed"r Ker3a

    ,terilisasi Peralatan

  • 8/16/2019 Laporan Teknik Aseptik Dalam Kultur Jaringan

    12/25

    . en"u"i dengan detergen dan membilasnya sampai bersih dengan

    menggunakan a@uades& kemudian meniriskannya hingga kering

    /. ensterilkan dengan auto"la$e dan menyimpannya dalam o$en untuk 

    menjaga peralatan agar tidak kontaminasi

    0. (etelah proses sterilisasi& dapat menggunakan semua peralatan dengan

    menekan kontaminasi

    ,terilisasi Media

    . enggunakan media tanam yang steril

    /. ensterilkan menggunakan auto"la$e untuk menghindari kontaminasi

    0. emasukkan media yang telah jadi ke dalam botol kultur dan menutupnya

    dengan aluminium oil

    6. elakukan sterilisasi pada temperature /oC dengan tekanan 5&> Psi

    selama /1-01 menit

    ,terilisasi Bahan Tana+ (Men4es"aikan den*an praktik"+ k"lt"r r*an)

    . en"u"i bersih bahan tanam dengan menggunakan air mengalir 

    /. engojog bahan tanam dengan menggunakan pestisida atau ungisida

    0. erendam bahan tanam dengan bahan kimia tertentu atau antisepti" di

    )aminar Air *low +)A*,

    6. embilas bahan tanam dengan menggunakan air steril dan kemudian

    menanamnya

    #2 Para+eter Pen*a+atan

    engamati kontaminasi media pada hari ke-5 dan ke-6 berdasarkan parameter<

    . Jenis mikroorganisme dan "iri-"iri yang menyebabkan kontaminasi

    /. Prosentase keberhasilan dari teknik aeptik yang di lakukan

    3abel . Jumlah kultur yang terkontaminasi dan jenis kontaminan

    at Pengatur 

    3umbuh

    Bahan 3anam 3embakau

    Hari ke-5 Hari ke-6

    ! !  

  • 8/16/2019 Laporan Teknik Aseptik Dalam Kultur Jaringan

    13/25

    ( 1 1 - j

     NAA 1&/> ppm dan BAP

    ppm

     NAA ppm

    dan BAP 1&/>

     ppm

    BAP 1&> ppm

    /&6 # 1&> ppm dst dst

    !eterangan <

    Jumlah kontaminasi

    ! Jenis kontaminasi

    J&B Jamur& Bakteri

  • 8/16/2019 Laporan Teknik Aseptik Dalam Kultur Jaringan

    14/25

    BAB 2# .A,IL AN PEMBA.A,AN

    2#$ .asil Pen*a+atan

    Ta5el $# -"+lah k"lt"r 4an* terknta+inasi dan 3enis knta+inan

    pada hari ke67 dan ke6$2

    8at Pen*at"r

    T"+5"h

    Bahan Tana+ Te+5aka"

    .ari ke67 .ari ke6$2

    9 K 9 K  

    M, : % % 6

    NAA %;&'

    pp+ dan

    BAP $ pp+

    % 6

    NAA $ pp+

    dan BAP %;&'

    pp+

    % 6

    BAP %;' pp+ % 6

    &;2 %;' pp+ % 6

    Keteran*an <

    9 : -"+lah knta+inasi

    K : -enis knta+inasi

    -; B : -a+"r; Bakteri

  • 8/16/2019 Laporan Teknik Aseptik Dalam Kultur Jaringan

    15/25

    2#& Pe+5ahasan

    Pada praktikum kultur jaringan dengan a"ara teknik aseptik yang bertujuan

    untuk mengetahui pelaksanaan teknik septik yang baik dan benar dalam kultur 

     jaringan serta mengetahui alat yang serig digunakan dalam setiap teknik asepti".

    3ujuan yang terakhir yaitu mengetahui jenis kontaminan yang terjadi karena

     beberapa a"tor. (ebelum memulai praktikum ini maka praktikan harus

    mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan. Alat yang digunakan dalam

     praktikum ini yaitu& )aminar Air *low +)A*,& Botol semprot yang berisi alkohol

    51?& Pinset& Pisau& (eal wrap +segel,& !ertas label& Alat tulis& Bunsen dan Petri

    dish. (edangkan bahan yang harus disediakan yaitu medium padat kultur jaringan

    yang telah dibuat pada praktikum sebelumnya& PestisidaF *ungisida& A@uades serta

    Alkohol 51?.

    (etelah alat dan bahan sudah lengkap tersedia& maka praktikan dapat

    memulai praktikum a"ara teknik aseptik dengan prosedur yang sudah terdapat

    dalam modul. Prosedur kerja dalam praktikum ini dibagi menjadi 0 prosedur yaitu

     prosedur kerja dalam sterilisasi peralatan& prosedur kerja dalam sterilisasi media&

    dan yang terakhir prosedur kerja sterilisasi bahan tanam yanga akan digunakan.

    Prosedur kerja yang pertama yaitu proses sterilisasi peralatan yang dimulai

    dengan men"u"i dengan detergen dan membilasnya sampai bersih dengan

    menggunakan a@uades& kemudian meniriskannya hingga kering. ensterilkan

    dengan auto"la$e dan menyimpannya dalam o$en untuk menjaga peralatan agar 

    tidak kontaminasi. (etelah proses sterilisasi& dapat menggunakan semua peralatan

    dengan menekan kontaminasi.

    Prosedur kerja kedua yaitu proses sterilisasi media yang diawali dengan

    menggunakan media tanam yang steril. ensterilkan menggunakan auto"la$e

    untuk menghindari kontaminasi. emasukkan media yang telah jadi ke dalam

     botol kultur dan menutupnya dengan aluminium oil. (etelah selesai semuanya

    lalu melakukan sterilisasi pada temperature /oC dengan tekanan 5&> Psi selama

    /1-01 menit. Prosedur kerja yang terakhir yaitu proses sterilisasi bahan tanam atau

    eksplan yang akan digunakan dengan men"u"i bersih bahan tanam dengan

  • 8/16/2019 Laporan Teknik Aseptik Dalam Kultur Jaringan

    16/25

    menggunakan air mengalir. Hal yang perlu diperhatikan adalah pada saat

     pembilasan air yang digunakan harus dengan air yang mengalir agar semua

    kontaminan dapat di singkirkan dan agar eksplan tidak mudah terkontaminasi

    dengan air bekas bilasan yang telah digunakan apabila menggunakan air yang

    tidak mengalir. engojog bahan tanam dengan menggunakan pestisida atau

    ungisida. erendam bahan tanam dengan bahan kimia tertentu atau antisepti" di

    )aminar Air *low +)A*, dan yang terakhir membilas bahan tanam dengan

    menggunakan air steril dan kemudian menanamnya.

    (etelah praktikum selesai dilakukan maka dilakukanlah pengamatan pada

    hari ke-5 dan hari ke-6. Namun yang dapat diperoleh hanya pada hari ke-5.

    Parameter yang digunakan untuk mengamatinya adalah mengetahui jumlah dan

     jenis kontaminan yang terjadi pada media dan berapa prosentase keberhasilan

    teknik aseptik yang telah dilakukan. Berdasarkan tabel hasil pengamatan dapat

    diperoleh bahwasanya pada hari ke-5 dengan bahan tanam tembakau& media yang

    telah ditanami dengan perlakuan (1 menunjukkan bahwa tidak ada

    kontaminan yang terjadi dalam media tanamnya. Pada perlakuan ( dengan P3

     NAA 1&/>ppm dan BAP ppm diperoleh hasil bahwa tidak ada akti$itas

    kontaminasi yang terjadi& sehingga tidak adanya kontaminan dalam media

    tanamnya. Pada perlakuan selanjutnya dengan menggunakan media ( yang di

    tambahi dengan P3 NAA ppm dan BAP 1&/>ppm menunjukkan hal yang sama

     bahwa tidak adanya akti$itas kontaminan yang dibuktikan dengan tidak adanya

    kontaminasi yang terjadi.

    Pada perlakuan ke-6 dengan media ( menggunakan P3 BAP 1&>ppm

    menunjukkan tidak adanya kontaminasi baik dari jamur ataupun bakteri.

    Perlakuan yang terakhir dengan media ( yang ditambahi dengan /&6 # 1&> ppm

    tidak terjadi adanya kontaminan yang disebabkan oleh akti$itas jamur ataupun

     bakteri. (ehingga dapat disimpulkan berdasarkan hasil pengamatan hari ke-5

    dapat diketahui prosentase keberhasilan teknik asepti" yang telah dilakukan

    men"apai 11?. Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya kontaminan baik yang

     berasal dari jamur ataupun bakteri.

  • 8/16/2019 Laporan Teknik Aseptik Dalam Kultur Jaringan

    17/25

    *aktor utama yang menjadi kendala dalam kultur jaringan adalah

    kontaminasi yang dapat menyebabkan media perlakuan rusak dan planlet mati.

    !ontaminasi yang terjadi disebabkan oleh "endawan atau ungi +jamur, dan

     bakteri. #ari kedua aktor penyebab kontaminasi& jamur atau "endawan yang

    menjadi penyebab paling dominan karena media yang telah terkontaminasi

    "endawan sangat sulit untuk dibersihkan atau disterilkan kembali. !ontaminasi

     pada media perlakuan sebelum proses penanaman tidak dapat digunakan untuk 

    menanam. (ehingga sebelumnya harus diganti dengan pembuatan media yang

     baru untuk selanjutnya dapat dilakukan proses penanaman +3uhuteru& /1/,.

    edia tanam dapat digunakan setelah diinkubasi selama 6-5 hari dan

    memastikan bahwa media yang digunakan terbebas dari kontaminasi& namun

    kontaminasi pada planlet mulai terlihat pada umur satu (P dengan rekuensi E

    -> botol planlet. !ontaminasi yang disebabkan se"ara langsung oleh "endawan

    dapat terlihat pada awalnya terletak di permukaan atau tepi media yang berkontak 

    langsung dengan dinding botol. Apabila dibiarkan maka "endawan tersebut akan

    menutupi seluruh permukaan media. Hal ini berbeda dengan kontaminasi yang

    disebabkan oleh bakteri yang terjadi langsung pada eksplan yang ditandai dengan

    mun"ulnya lendir berwarna putih keruh disekeliling planlet +3uhuteru& /1/,.

    *aktor penyebab kontaminasi yang terjadi berasal dari kurang bersihnya

     botol& peralatan pada saat pembuatan media& suhu ruang kultur yang sering

     berganti atau tidak tetap pada saat botol disimpan di rak kultur dan adanya bakteri

    yang terbawa dari sumber tanam atau bahan tanam oleh karena itu harus

    dilakukan proses sterilisasi bahan tanam sebelum dilakukan proses penanaman

    dan juga kontaminasi sangat ditentukan oleh sterilitas ruangan yang sebab itu

    sangat perlu dilakukannya proses sterilisasi ruangan sebelum digunakan untuk 

    menanam eksplan dalam medium. Proses sterilisasi ruangan yang termasuk dalam

    teknik aseptik menggunakan )aminar Air *low +)A*, untuk menjaga sterilitas

    ruangan.

    Prinsip kerja alat ini dapat dikolaborasikan dengan struktur yang

    dilengkapi dengan ruangan udara dengan udara yang steril. Ada dua ma"am dari

     jenis ini yaitu hori4ontal dan $erti"al )aminar Air *low steril system yang

  • 8/16/2019 Laporan Teknik Aseptik Dalam Kultur Jaringan

    18/25

    terkadang membutuhkan biaya yang sangat mahal dalam proses perawatannya.

    Pengembangan alat ini diharapkan memanipulasi dan mempertahankan suatu

    ruangan dalam keadaan yang selalu steril. Alat ini telah disempurnakan dengan

    adanya aliran udara steril melalui sebuah prefilter  dan alat yang dialirkan melalui

    sebuah ilter H;PA + High Efficiency Particulate Air , untuk menggerakkan aliran

    udara yang steril di dalam ruang kerja di laboratorium. )aminar dilengkapi

    dengan adanya lampu % +Ultra Violet , yang digunakan untuk memastikan

     bahwa tidak adanya kontaminan di setiap sisi ruangan +(tignor& /112,.

    Hal ini sangat diperuntukan untuk kegiatan praktikum dan pembuatan stok 

     biologi yang harus dalam kondisi yang steril. Cara kerja laminar air low sebagai

    HACD + Heating, Ventilation, Air-Conditioning, and Refrigeration, sebelum

    digunakan terlebih dahulu disterilkan dengan menyemprotkan alkohol 51 ? pada

    dinding dan alasnya serta meratakannya menggunakan tissue atau kertas yang

    steril. !emudian mendiamkannya selama kurang lebih 01 menit. )ampu

    ultra$iolet yang berada di dalam laminar air low dinyalakan selama 1&>- jam

    untuk membunuh kontaminan yang berada di dalamnya +(tignor& /112,.

    Proses sterilisasi media dan peralatan dengan menggunakan alat sterilisasi

    auto"la$e yang mempunyai prinsip sebelum digunakan atau dinyalakan bahan

    atau alat yang lain adalah tutup botol plastik& peralatan gelas& peralatan diseksi&

     pipet& air murni& dan media kultur mendapatkan perlakuan sesuai dengan jenis

    alatnya. (emua peralatan diseksi dibungkus dengan menggunakan kertas "oklat

    atau kertas merang dan juga !oran sebelum diautokla$. Aluminium oil tidak 

    direkomendasikan untuk membungkusnya dikarena uapnya tidak dapat menembus

     pembungkus. Cara kerja yang harus dipatuhi dalam menggunakan auto"la$e

    mengkondisikan autokla$ diatur pada temperatur yang digunakan untuk sterilisasi

    dengan autokla dengan suhu /oC serta tekanan >-5&> psi selama >/1

    menit. Peralatan yang terbuat dari logam& wadah-wadah gelas& dan lain-lain&

    disterilsasi dengan pemanasan dalam o$en pada suhu 0151oC selama /6 jam.

    'leh karena itu hal yang perlu mendapatkan diperhatian dalam teknik 

    asepti" se"ara in vitro yaitu dalam beberapa tahapan antara lain pemilihan eksplan&

     proses sterilisasi bahan tanam atau eksplan yang telah dipilih& keadaan selama

  • 8/16/2019 Laporan Teknik Aseptik Dalam Kultur Jaringan

    19/25

     proses kultur yang terdiri dari suhu atau temperatur& kelembaban relati$e serta

    waktu yang diperlukan untuk proses pertumbuhan dan perkembangannya selama

     proses kultur in vitro. !ondisi pertama yang membawa keberhasilan dalam proses

    kultur adalah aseptik. 3eknik untuk mempertahankan asepti" disebut teknik 

    asepti" yang berarti bebas dari semua jenis mikroorganisme atau kondisi yang

    steril dan layak untuk melakukan proses kultur in vitro. %ntuk menjaga

    lingkungan yang aseptik maka harus semua komponen kultur baik alat dan bahan

    serta media dan juga eksplan yang akan digunakan harus dalam keadaan yang

    steril sehingga harus dilakukan proses sterilisasi untuk semua komponen dalam

    kultur jaringan. Hal penting yang lain yaitu menjaga udara& permukaan lantai

     bebas dan bersih dari debu. (ehingga semua pengerjaan dari praktikum kultur 

    harus dilakukan dalam )aminar Air *low Cabinet yang steril +Chawla dalam

    Anoop& /112,.

    %ntuk itu pada dasarnya teknik aseptik yang dilakukan dalam kultur 

     jaringan sangat perlu digunakan untuk dapat mendukung kondisi yang dibutukan

    eksplan yang ditanam dalam media mengalami proses pertumbuhan dan

     perkembangan. 3eknik asepti" dapat terlaksana dengan baik apabila juga disertai

    dilakukannya proses sterilisasi terutama pada eksplan yang harus bebas dari

    kontaminan sebelum dilakukan proses penkulturan. Berbagai proses sterilisasi

    yang disertai dengan bahan sterilisasi digunakan untuk men"egah adanya

    kontaminasi pada jaringan dalam eksplan. Bahan sterilisasi "ontohnya yaitu

    Cloro= atau bay"lin ditujukan karena bay"lin memiliki kandungan yang dapat

    membersihkan eksplan dari berbagai ma"am kontaminan baik berupa jamur& $irus&

     bakteri& maupun kontaminan yang lain +Hariyadi& /11,. Hal ini dikarenakan

    kedua bahan tersebut merupakan ra"un untuk tanaman oleh karena itu dalam

     penggunaanya diperlukan dosis atau ukuran yang sesuai agar tidak melukai

    ataupun mematikan jaringan dalam eksplan +:a4id& /11,.

    Pentingnya teknik aseptik dalam kultur jaringan tepatnya pada saat

     penanaman eksplan harus selalu dalam keadaan yang steril& maka harus dilakukan

    sterilisasi. (etiap bahan yang akan kita gunakan harus dalam kondisi yang steril.

    3ermasuk juga praktikan yang hendak menanam eksplan pada media tanam harus

  • 8/16/2019 Laporan Teknik Aseptik Dalam Kultur Jaringan

    20/25

    steril dimulai dari penggunaan jas lab& sarung tangan dan masker. (elain itu

    sebelum praktikan memulai melakukan penanaman eksplan di dalam )aminar air 

    *low Cabinet& harus menyemprotkan al"ohol ke tangan walaupun sudah memakai

    sarung tangan lateks. Begitu juga dengan peralatan yang akan digunakan sebelum

    memasuki )aminar Air *low Cabinet seperti pinset dan s"alpel& harus direndam

    dengan al"ohol yang disediakan dalam beaker glass ke"il apabila alat tersebut

    tidak digunakan. Namun apabila akan digunakan kembali harus di panaskan

    terlebih dahulu di atas nyala api Bunsen.

    Proses sterilisasi yang merupakan langkah penting dalam teknik aseptik 

    dilakukan dengan tujuan agar semua proses penanaman yang dilakukan dengan

    alat dan bahan yang steril karena penanaman eksplan ini sangat mudah terjadi

    kontaminan yang dapat mempengaruhi keberhasilam penanaman eksplan. 'leh

    karena itu teknik aseptik sangat penting untuk dilakukan untuk memperoleh

    keberhasilan pada proses penanaman dalam kultur jaringan.

  • 8/16/2019 Laporan Teknik Aseptik Dalam Kultur Jaringan

    21/25

    BAB '# KE,IMPULAN AN ,ARAN

    '#$ Kesi+p"lan

    . 3eknik aseptik dalam kultur jaringan dilakukan pada saat sebelum& pada

    waktu penanaman eksplan dan sesusadah penanaman harus selalu dalam

    keadaan yang steril& maka harus selalu dilakukan sterilisasi. (etiap bahan

    yang akan kita gunakan harus dalam kondisi yang steril. 3ermasuk juga

     praktikan yang hendak menanam eksplan pada media tanam harus steril

    dimulai dari penggunaan jas lab& sarung tangan dan masker. (elain itu

    sebelum praktikan memulai melakukan penanaman eksplan di dalam

    )aminar air *low Cabinet& harus menyemprotkan al"ohol ke tangan

    walaupun sudah memakai sarung tangan lateks. Begitu juga dengan

     peralatan yang akan digunakan sebelum memasuki )aminar Air *low

    Cabinet seperti pinset dan s"alpel& harus direndam dengan al"ohol yang

    disediakan dalam beaker glass ke"il apabila alat tersebut tidak digunakan.

     Namun apabila akan digunakan kembali harus di panaskan terlebih dahulu

    di atas nyala api Bunsen. (terilisasi setelah penanaman dengan

    membersihkansemua alat dan bahan yang digunakan untuk tidak berada

    dalam )A* pada saat setelah proses penanaman.

    /. Proses sterilisasi yang merupakan langkah penting dalam teknik aseptik 

    dilakukan dengan tujuan agar semua aspek yang terdiri dari peralatan dan

     bahan serta media& praktikan dan eksplan atau bahan tanama yang akan

    digunakan dan juga lingkungan kerja pada saat proses kultur jaringan

    mempunyai alat tertentu yang digunakan untuk melakukan proses

    sterilisasi pada semua aspek. Proses sterilisasi peralatan& dan media

    dilakukan dengan menggunakan auto"la$e dengan suhu /oC dan tekanan

    5&> Psi. Proses sterilisasi lingkungan kerja beserta praktikan dengan

    selalu berada dalam )aminar Air *low Cabinet dengan dilengkapi lampu

    % untuk mempertahankan sterilitas ruangan selama proses penanaman.

  • 8/16/2019 Laporan Teknik Aseptik Dalam Kultur Jaringan

    22/25

    Proses sterilisasi bahan tanam dngan menggunakan bahan sterilisasi

    seperti Cloro= atau bay"lin ditujukan karena bay"lin memiliki kandungan

    yang dapat membersihkan eksplan dari berbagai ma"am kontaminan baik 

     berupa jamur& $irus& bakteri

    0. *aktor utama yang menjadi kendala dalam kultur jaringan adalah

    kontaminasi yang dapat menyebabkan media perlakuan rusak dan planlet

    mati. !ontaminasi yang terjadi disebabkan oleh "endawan atau ungi

    +jamur, dan bakteri. #ari kedua aktor penyebab kontaminasi& jamur atau

    "endawan yang menjadi penyebab paling dominan karena media yang

    telah terkontaminasi "endawan sangat sulit untuk dibersihkan atau

    disterilkan kembali. !ontaminasi yang disebabkan se"ara langsung oleh

    "endawan dapat terlihat pada awalnya terletak di permukaan atau tepi

    media yang berkontak langsung dengan dinding botol. Apabila dibiarkan

    maka "endawan tersebut akan menutupi seluruh permukaan media. Hal ini

     berbeda dengan kontaminasi yang disebabkan oleh bakteri yang terjadi

    langsung pada eksplan yang ditandai dengan mun"ulnya lendir berwarna

     putih keruh disekeliling planlet. *aktor penyebab kontaminasi yang terjadi

     berasal dari kurang bersihnya botol& peralatan pada saat pembuatan media&

    suhu ruang kultur yang sering berganti atau tidak tetap pada saat botol

    disimpan di rak kultur dan adanya bakteri yang terbawa dari sumber tanam

    atau bahan tanam yang digunakan.

    '#& ,aran

    #alam hal menaikkan keberhasilan pada praktikum ini& adapun beberapa

    saran yang pastinya perlu untuk diperhatikan& yaitu

    . (angat memperhatikan kesterilan alat dan bahan dan memastikan semuanya

    dalam keadaan steril.

    /. (elalu memakai jas praktikum saat praktikum maupun pada saat

     pengamatan baik pada praktikan maupun asisten laboratorium untuk 

    menghindari adanya kontaminasi.

  • 8/16/2019 Laporan Teknik Aseptik Dalam Kultur Jaringan

    23/25

    A0TAR PU,TAKA

    Anoop& Badoni and J. (. Chauhan. /112. In itro (terili4ation Proto"ol or 

    i"ropropagation o (olanum tuberosum.  Academia Arena& /1127

    +>,-9K. I((N >>0-22/L.

    #eden& (ukmadjaja dan ariska& Ika. /110. Perbanyaan !ibit "ati melalui

     #ultur "aringan  I(BN 252-2>G/5-9-0. Bogor< Balai Penelitian

    Bioteknologi dan (umberdaya 8enetik Pertanian.

    Hariyadi& Purwiyatno. /11. $terili%a%i UH& dan Pengema%an A%epti .

    Jakarta< Ikatan #okter Indonesia

    )ili Herawati (iregar& )uthi A. (iregar& )ollie A. P. Putri. /10.

    P;N8AD%H M- B;NI) AIN' P%DINA #AN M- A(A A(;3A3

     NA*3A);NA 3;DHA#AP P;D3%B%HAN A!AD  !oe%enbergia

     flava  (;CADA IN-I3D'.  "urnal 'nline Agroeotenologi  ol.&

     No.0& Juni /10

    ariska& Ika. /112.Perkembangan Penelitian !ultur In itro pada 3anaman

    Industri& Pangan& dan Hortikultura. !uletin Agro!io ()*+(-( ') >&

     N'. /

    ariska& Ika dan #eden (. /110.  Perbanyaan !ibit Abaa melalui #ultur 

     "aringan I(BN 252-2>G/5-2-. Bogor< Balai Penelitian Bioteknologi

    dan (umberdaya 8enetik Pertanian.

    ayta No$ali4a Isda dan Iran (ulianyah. /112. IN#%!(I !A)%( Centella

    a%iatica ;)A)%I AP)I!A(I A%!(IN #AN (I3'!ININ +3he Doleo Au=in and Cytikinin in Callus Indu"tion o Indian Pennywort

    +Centella a%iatica,. "erami olume / No. 0& (eptember - #esember

    /112 I((N 252-1//9

    . :a4id& Aris Bastianudin. /11. P;N8AD%H (3I%)AN A(A

    A(;3A3 3;DHA#AP ;*I(I;N(I P;N8I!A3AN %DANI%

    #A)A BI'D;;#IA(I )IN8!%N8AN ;N88%NA!AN

     !acillu% sp. dan P%eudomona% sp. Pro%iding PP/ - P0/P&1 *2

     Pu%te A%elerator dan Pro%e% !ahan 3 !A&A1  I((N 1/G 0/9.

  • 8/16/2019 Laporan Teknik Aseptik Dalam Kultur Jaringan

    24/25

     Nur Ajijah& Ireng #arwati& :udiwanti& #an Doostika. /11. P;N8AD%H

    (%H% IN!%BA(I 3;DHA#AP P;D3%B%HAN #AN

    P;D!;BAN8AN ;BDI' ('A3I! P%D'C;N8 + Pimpinella

     pruat4an olk.,. "urnal 5ittri G+/,& Juni /11 Hlm. >G G0 I((N

    19>0-9//.

     Nugraha Pratama #hanal& )ahmuddin )ubis& )isnawita. /10. I(')A(I

    JA%D 'ncoba%idium theobromae  P.H.B 3A)B'3 !;AN;

    P;N:;BAB P;N:A!I3 A(C%)AD (3D;A! #I;BAC! PA#A

    3ANAAN !A!A' #I )AB'DA3'DI%.  "urnal 'nline

     Agroeotenologi  I((N No. /005- G>25 ol./& No.< /99-/20#esember /10.

    Patoni A. 8aar dan (usi Heryani. /1/. P;N8;BAN8AN PD'(;(

    P;N8')AHAN IN%AN NIDA AD;N #;N8AN 3;!NI! 

    %)3DA*I)3DA(I #AN #;'#'DI(A(I +3he #e$elopment o Aren

    (ap #rink Pro"essing 3e"hnology by %sing %ltrailtration and

    #eodori4ation 3e"hni@ues,. "UR1A5 HA$/5 PE1E5/&/A1 /10U$&R/ 

    olume />& No. & April /1/.

    (tignor& Caroline Haglund. /112.  5aminar-flo6 5i7uid-to-air Heat 

     E8changer%-Energy-effeciency 0i%play Cabinet Application%. (weden<

    )und %ni$ersity.

    3uhuteru& . ). Hehanussa& (.H.3. Daharjo. /1/. P;D3%B%HAN #AN

    P;D!;BAN8AN AN88D;!  0endrobium ano%mum  PA#A

    ;#IA !%)3%D IN I3D' #;N8AN B;B;DAPA

    !'N(;N3DA(I AID !;)APA. Agrologia& ol. & No. & April /1/&

    Hal. -/. I((N /01-5/95.

  • 8/16/2019 Laporan Teknik Aseptik Dalam Kultur Jaringan

    25/25