56
LAPORAN RANCANG BANGUN PENERANGAN JALAN DENGAN LDR, RELAY, DAN LCD BERBASIS MIKROKONTROLLER ATmega8535 Disusun Oleh : Agus Achmadi (3.31.13.1.01) Ani Khofifah (3.31.13.1.04) Reski Trimayuda Marani (3.31.13.1.16) Yos Nauval Ahmad (3.31.13.1.22) PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

laporan teknik listrik

Embed Size (px)

DESCRIPTION

laporan

Citation preview

Page 1: laporan teknik listrik

LAPORANRANCANG BANGUN PENERANGAN JALAN DENGAN LDR, RELAY, DAN LCD

BERBASIS MIKROKONTROLLER ATmega8535

Disusun Oleh :

Agus Achmadi (3.31.13.1.01)

Ani Khofifah (3.31.13.1.04)

Reski Trimayuda Marani (3.31.13.1.16)

Yos Nauval Ahmad (3.31.13.1.22)

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

2015

DAFTAR ISI

Page 2: laporan teknik listrik

Halaman Judul.......................................................................................................................

Kata Pengantar.......................................................................................................................

Daftar Isi................................................................................................................................

Daftar Gambar.......................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................

BAB II LANDASAN TEORI..............................................................................................

BAB III PERANCANGAN ALAT.......................................................................................

BAB IV PEMBAHASAN......................................................................................................

BAB V PENUTUP...............................................................................................................

Daftar Pustaka........................................................................................................................

Page 3: laporan teknik listrik

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Sistim Minimum IC ATMega8535

Gambar 2.2 Konfigurasi PIN Atmega8535

Gambar 2.3 LCD 2x16

Gambar 2.4 Arsitektur ATmega8535

Gambar 3.1 Mikrokontroller Atmega8535

Gambar 3.2 LDR

Gambar 3.3 Dioda

Gambar 3.4 LED

Gambar 3.5 Resistor

Gambar 3.6 Kapasitor

Gambar 3.7 Transistor

Gambar 3.8 Accu (aki)

Gambar 3.9 Relay 5 VDC

Gambar 3.10 Adaptor 12 VDC

Page 4: laporan teknik listrik

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lampu jalan pada umumnya masih menggunakan daya PLN sebagai sumber utamanya, serta ditambah fungsi timer untuk menyalakan dan mematikan lampu tersebut. Dengan demikian, dirancang lampu jalan dengan LDR dan Relay yang mana lampu tersebut akan menyala pada saat dibutuhkan seperti ketika terjadi kabut yang cukup tebal sehingga pencahayaan matahari berkurang karena tertutup kabut maupun awan gelap. Dengan rangkaian Lampu Otomatis Dengan Saklar Cahaya ini kita tidak perlu menghidupkan atau mematikan lampu secara manual karena proses tersebut berjalan secara otomatis mengikuti kondisi cahaya disekitar pemasangan rangkaian Lampu Otomatis Dengan Saklar Cahaya tersebut, selain itu juga dilengkapi dengan menggunakan sebuah program mikrokontroller Atmega8535.

Waktu penyalaan lampu jalan di sore hingga pagi hari menggunakan sumber PLN secara penuh, bersamaan dengan waktu penyalaan lampu di perumahan pada khususnya, membuat tegangan yang dibutuhkan PLN semakin banyak pada jam-jam tersebut sehingga terjadi beban puncak dan memakan biaya lebih. Dengan demikian, untuk menghindari beban puncak maka kami membuat sistim lampu jalan dengan sumber tegangan accu dan PLN, pada siang hari, tegangan dari PLN digunakan untuk mengecas tegangan pada accu, lalu ketika malam hari, accu digunakan sebagai sumber tegangan untuk menyalakan lampu jalan.

1.2 Batasan Masalah

Pembahasan masalah dalam laporan proyek ini hanya mencakup masalah-masalah

sebagai berikut:

1. Sistem Pengontrolan menggunakan Mikrokontroler ATMega8535

2. Bahasa pemrograman menggunakan bahasa C, dan software yang digunakan adalah

code vision AVR.

3. Program yang digunakan adalah program menyalakan LED dengan kombinasi

menggunakan LDR dan Relay, berikut dengan pengembangannya.

1.3 Tujuan

Setelah Menyelesaikan tugas akhir ini yang diperoleh adalah :

Page 5: laporan teknik listrik

1. Mahasiswa dapat membuat rancang bangun lampu jalan menggunakan Relay dan

LDR berbasis Mikrokontroller Atmega8535

2. Mahasiswa dapat menjelaskan arsitektur umum dan keistimewaan dari

mikrokontroller Atmega 8535.

3. Mahasiswa dapat menggunakan fingsi output pada mikrokontroler ATMega8535

4. Mahasiswa dapat mengaplikasikan materi yang diberikan pada mata kuliah

Mikrokontroller

1.4 Manfaat

Manfaat yang dapat diperoleh dari lampu jalan ini, antra lain:

1. Lampu jalan bisa menyala otomatis menggunakan sensor cahaya.

2. Memberikan rasa aman dan nyaman kepada pengguna jalan.

3. Menghemat pemakaian energi listrik.

Page 6: laporan teknik listrik

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Deskripsi Mikrokontroller ATMega8535

Mikrokontroler ATMega8535 merupakan salah satu keluarga dari AVR

keluaran Atmel. ATMega853 memiliki fitur yang cukup lengkap. Mulai dari kapasitas

memori program dan memori data yang cukup besar, interupsi, timer/counter, analog

comparator, EEPROM internal dan juga ADC internal semuanya ada dalam ATMega

8535. ATMega8535juga Memiliki teknologi RISC dengan kecepatan maksimal 16

MHz. Dengan fasilitas yang lengkap tersebut menjadikan ATMega8535 sebagai

mikrokontroler yang powerful. Adapun Fitu-fitur dari ATMega8535:

a) 130 macam instruksi, yang semuanya dieksekusi dalam satu siklus clock.

b) 32 x 8-bit register serba guna.

c) Kecepatan mencapai 16 MIPS dengan clock 16 MHz..

d) 8 Kbyte Flash Memori, yang memiliki fasilitas In-System Programing.

e) 512 Byte internal EEPROM.

f) 512 Byte SRAM.

g) Programming Lock, fasilitas untuk mengamankan kode program..

h) 2 buah timer/counter 8bit dan 1 buah timer/counter 16bit.

i) 4 channel output PWM

j) 8 channel ADC 10bit.

k) Serial USART.

l) Master/Slave SPI serial interface.

m) Serial TWI atau 12C.

n) On-Chip Analog Computer.

Page 7: laporan teknik listrik

Gambar2 1. ATMEGA 38535

Berikut adalah konfigurasi PIN pada ATMega8535:

Gambar 2.1 Konfigurasi Pin ATMega8535

Dari gambar tersebut dapat dijelaskan secara fungsional konfigurasi pin ATMega8535 sebagai berikut:

1. VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai pin masukan catu daya.

2. GND merupakan pin ground.

3. Port A (PA0..PA7) merupakan pin I/O dua arah dan pin masukan ADC.

Page 8: laporan teknik listrik

4. Port B (PB0..PB7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus , yaitu Timer/Counter, komparator analog, dan SPI.

5. Port C (PC0..PC7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu TWI, komparator analog, dan Timer Oscilat.

6. Port D (PD0.. PD7 merupakan pin I/O dua arah dan fungsi khusus, yaitu komparator analog, interupsi eksternal, komunikasi serial.

7. RESET merupakan pin yang digunakan untuk mereset mikrokontroler.

8. XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal.

9. AVCC merupakan pin masukan tegangan untuk ADC.

10. AREF merupakan pin masukan tegangan referensi ADC

Berikut ini adalah penjelasan dari pin mikrokontroler ATMega8535 menurut port-nya masing-masing:

Port A

Pin33 sampai dengan pin 40 merupakan pin dari port A. Merupakan 8 bit directional port I/O. Setiap pin-nya dapat menyediakan internal pull-up resistor (dapat diatur per bit). Output buffer port A dapat memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED secara langsung. Data Direction Register port A (DDRA) harus di-setting terlebih dahulu sebelum port A digunakan. Bit-bit DDRA diisi 0 jika ingin memfungsikan pin-pin port A yang disesuaikan sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output. Selain itu, pin-pin pada port A juga memiliki fungsi-fungsi alternatif khusus seperti yang dapat dilihat dalam tabel:Tabel Penjelasan pin pada port A

Pin Keterangan

PA.7 ADC7 (ADC Input Channel 7)

PA.6 ADC6 (ADC Input Channel 6)

PA.5 ADC7 (ADC Input Channel 5)

PA.5 ADC4 (ADC Input Channel 4)

PA.3 ADC3 (ADC Input Channel 3)

PA.2 ADC2 (ADC Input Channel 2)

Page 9: laporan teknik listrik

PA.1 ADC1 (ADC Input Channel 1)

PA.0 ADC0 (ADC Input Channel 0)

Port B

Pin 1 sampai dengan pin 8 merupakan pin dari port B. Merupakan 8 bit directional port I/O. Setiap pin-nya dapat menyediakan internal pull-up resistor (dapat diatur per bit). Output buffer port B dapat memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED secara langsung. Data Direction Register port B (DDRB) harus di-setting terlebih dahulu sebelum port B digunakan. Bit-bit DDRB diisi 0 jika ingin memfungsikan pin-pinport B yang disesuaikan sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output. Selain itu, pin-pin port B juga memiliki fungsi-fungsi alternatif khusus seperti yang dapat dilihat dalam tabel:

Tabel Penjelasan pin pada port B

Pin Keterangan

PB.7 SCK (SPI Bus Serial Clock)

PB.6 VISO (SPI Bus Master Input/Slave Output)

PB.5 VOSI (SPI Bus Master Output/Slave Input)

PB.4 SS (SPI Slave Select Input)

PB.3AIN1 (Analog Comparator Negative Input)OCC (Timer/Counter0 Output Compare Match Output)

PB.2AIN0 (Analog Comparator Positive Input)INT2 (External Interrupt2 Input)

PB.1 T1 (Timer/Counter1 External Counter Input)

PB.0T0 (Timer/Counter0 External Counter Input)XCK (JSART External Clock Input/Output)

Port C

Page 10: laporan teknik listrik

Pin 22 sampai dengan pin 29 merupakan pin dari port C. Port C sendiri merupakan port input atau output. Setiap pin-nya dapat menyediakan internal pull-up resistor (dapat diatur per bit). Output buffer port C dapat memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED secara langsung. Data Direction Register port C (DDRC) harus di-setting terlebih dahulu sebelum port C digunakan. Bit-bit DDRC diisi 0 jika ingin memfungsikan pin-pin port C yang disesuaikan sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output. Selain itu, pin-pin port D juga memiliki fungsi-fungsi alternatif khusus seperti yang dapat dilihat dalam tabel II.6:

Tabel Penjelasan pin pada port C

Pin Keterangan

PC.7 TOSC2 (Timer Oscillator Pin 2)

PC.6 TOSC1 (Timer Oscillator Pin 1)

PC.1 SDA (Two-Wire Serial Bus Data Input/OutputLine)

PC.0 SCL (Two-Wire Serial Bus Clock Line)

Port D

Pin 14 sampai dengan pin 20 merupakan pin dari port D. Merupakan 8 bit directional port I/O. Setiap pin-nya dapat menyediakan internal pull-up resistor (dapat diatur per bit). Output buffer port D dapat memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED secara langsung. Data     Direction Register port D (DDRD) harus di-setting terlebih dahulu sebelum port D digunakan. Bit-bit DDRD diisi 0 jika ingin memfungsikan pin-pin port D yang disesuaikan sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output. Selain itu, pin-pin port D juga memiliki fungsi-fungsi alternatif khusus seperti yang dapat dilihat dalam tabel:

Tabel Penjelasan pin pada port D

Pin Keterangan

PD.0 RDX (UART input line)

PD.1 TDX (UART output line)

PD.2 INT0 (external interrupt 0 input)

PD.3 INT1 (external interrupt 1 input)

Page 11: laporan teknik listrik

PD.4 OC1B (Timer/Counter1 output compareB match output)

PD.5 OC1A (Timer/Counter1 output compareA match output)

PD.6 ICP (Timer/Counter1 input capture pin)

PD.7 OC2 (Timer/Counter2 output compare match output)

2.2 LCD

LCD merupakan kependekan dari Liquid Crystal Display yang berarti sebuah tampilan yang berasal dari sebuah cairan kristal. Karena jenis LCD yang digunakan pada tugas akhir ini adalah LCD 2x16, maka tampilannya sebanyak16 karakter dan 2 baris. Susunan dari titik-titik inilah yang nantinya dapat menampilkan karakter yang beraneka ragam.

Gambar 2.3 LCD 2x16

Page 12: laporan teknik listrik

Fungsi setiap kaki pada LCD, sebagai berikut :

Kaki 1 (GND)

Kaki ini dihubungkan dengan tegangan +5 Volt yang merupakan tegangan untuk sumber daya dari LCD.

Kaki 2 (VCC)

Kaki ini dihubungkan dengan tegangan 0 volt (ground) dan modul LCD.

Kaki 3 (VEE/LCD)

Tegangan pengatur kontras LCD, kaki ini terhubung pada V5. Kontras mencapai nilai maksimum pada saat kondisi kaki ini pada tegangan 0 volt.

Kaki 4 (RS)

Register Select, kaki pemilih register yang akan diakses. Untuk akses ke register data, logika dari kaki ini adalah 1 dan untuk akses ke register perintah, logika dari kaki ini adalah 0.

Kaki 5 (R/W)

Logika 1 pada kaki ini menunjukkan bahwa model LCD sedang pada mode pembacaan dan logika 0 menunjukkan bahwa modul LCD sedang pada mode penulisan. Untuk aplikasi yang tidak memerlukan pembacaan data pada modul LCD, kaki ini dapat dihubungkan langsung ke ground.

Kaki 6 (E)

Enable Clock LCD, kaki ini mengaktifkan clock LCD. Logika 1 pada kaki ini diberikan pada saat penulisan atau pembacaan data.

Kaki 7-14 (D0-D7)

Data bus, kedelapan kaki modul LCD ini adalah bagian dimana aliran data sebanyak 4 bit atau 8 bit mengalir saat proses penulisan maupun pembacaan data.

Kaki 15 (Anoda)

Berfungsi untuk tegangan positif dari backlight modul LCD sekitar 4,5 Volt.

Kaki 16 (Katoda)

Tegangan negatif backlight modul LCD sebesar 0 volt.

Page 13: laporan teknik listrik

Display karakter pada LCD diatur oleh pin EN, RS dan R/W, jalur EN dinamakan Enable. Jalur ini digunakan untuk memberitahu LCD bahwa data sedang dikirimkan. Untuk mengirimkan data ke LCD, maka melalui program EN harus dibuat logika low “0“ dan set pada dua jalur kontrol yang lain RS dan RW. Ketika dua jalur yang lain telah siap, set EN dengan logika “ 1 “ dan tunggu untuk sejumlah waktu tertentu dan berikutnya set EN ke logika low “ 0 “ lagi.

Mikrokontroler ATMega8535 memiliki arsitetur Harvard, yakni memisahkan

memori untuk kode program dan memori untuk data sehingga dapat memaksimalkan

untuk kerja dan paralelisme. Instruksi-instruksi dalam memori program dieksekusi

dalam satu alur tunggal, dimana pada satu instruksi-instruksi dapat dieksekusi dalam

setiap satu siklus clock.

Gambar 2.4 Arsitektur ATMega8535

Page 14: laporan teknik listrik

32 x 8-bit regsister serba guna digunakan untuk mendukung operasi pada

arithmetic Logic Unit (ALU) yang dapat dilakukan dalam satu siklus. 6 dari

register serba guna ini dapat digunakan sebagai 3 buah register pointer 16-bit pada

mode pengalamatan tak langsung untuk mengambil data pada ruang memori data.

Ketiga register pointer 16bit ini disebut dengan register X( gabungan R26 dan R27),

register Y(gabungan 28 dan 29), register Z (gabungan R30 dan R31).Selain reiste

serbaguna di atas, terdapat register lain yang terpetakan dengan teknik memory

mapped I/O sebesar 64 byte. Beberapa register digunakan untuk fungsi khusus antara

lain sebagai register kontrol timer/counter, interupsi, ADC, EEPROM dan fungsi

I/O(Input/Output) lainnya.

2.4 CodeVisionAVR

CodeVisionAVR adalah salah satu program pengembang / pembuatan

program untuk kemudian ditanamkan dan dijalankan pada microcontroller terutama

mikrokontroller keluarga AVR. CodeVisionAVR juga bisa disebut sebagai IDE

( Integrated Development Environment) yaitu lingkungan kerja yang terintegrasi, karena

disamping tugas utamanya (meng -compile kode program menjadi file HEX / bahasa

mesin). Kelebihan dari CodeVisionAVR adalah tersedianya fasilitas untuk

mendownload program ke mikrokontroler yang telah terintegrasi sehingga dengan

demikian CodeVisionAVR ini selain dapat berfungsi sebagai software compiler

juga berfungsi sebagai software programmer/downloader. Jadi kitadapat melakukan

proses download program yang telah dikompile menggunakan software

CodeVisionAVR juga.

Pada Otomasi Lampu Halte Bus program C yang akan digunakan adalah

program menyalakan LED dengan kombinasi menggunakan switch, berikut dengan

pengembangannya.

Page 15: laporan teknik listrik
Page 16: laporan teknik listrik

BAB III

PERANCANGAN ALATPENERANGAN JALAN DENGAN LDR, RELAY, DAN LCD BERBASIS

MIKROKONTROLLER ATmega8535

3.1 Software3.3.1 Listing Program

#include <mega8535.h>

#include <delay.h>

// Alphanumeric LCD Module functions

#asm

.equ __lcd_port=0x15 ;PORTC

#endasm

//

#include <lcd.h>

// Declare your global variables here

void main(void)

{

PORTB=0xFF;

DDRB=0x00;

DDRD=0xFF;

// LCD module initialization

lcd_init(16);

lcd_gotoxy(0,0);

lcd_putsf("");

Page 17: laporan teknik listrik

delay_ms(1000);

lcd_clear();

lcd_gotoxy(16,0);

lcd_putsf("PENERANGAN JALAN");

delay_ms(1000);

lcd_clear();

lcd_gotoxy(15,0);

lcd_putsf("PENERANGAN JALAN");

delay_ms(1000);

lcd_clear();

lcd_gotoxy(14,0);

lcd_putsf("PENERANGAN JALAN");

delay_ms(1000);

lcd_clear();

lcd_gotoxy(13,0);

lcd_putsf("PENERANGAN JALAN");

delay_ms(1000);

lcd_clear();

lcd_gotoxy(12,0);

lcd_putsf("PENERANGAN JALAN");

delay_ms(1000);

lcd_clear();

lcd_gotoxy(11,0);

lcd_putsf("PENERANGAN JALAN");

delay_ms(1000);

Page 18: laporan teknik listrik

lcd_clear();

lcd_gotoxy(10,0);

lcd_putsf("PENERANGAN JALAN");

delay_ms(1000);

lcd_clear();

lcd_gotoxy(9,0);

lcd_putsf("PENERANGAN JALAN");

delay_ms(1000);

lcd_clear();

lcd_gotoxy(8,0);

lcd_putsf("PENERANGAN JALAN");

delay_ms(1000);

lcd_clear();

lcd_gotoxy(7,0);

lcd_putsf("PENERANGAN JALAN");

delay_ms(1000);

lcd_clear();

lcd_gotoxy(6,0);

lcd_putsf("PENERANGAN JALAN");

delay_ms(1000);

lcd_clear();

lcd_gotoxy(5,0);

lcd_putsf("PENERANGAN JALAN");

delay_ms(1000);

lcd_clear();

Page 19: laporan teknik listrik

lcd_gotoxy(4,0);

lcd_putsf("PENERANGAN JALAN");

delay_ms(1000);

lcd_clear();

lcd_gotoxy(3,0);

lcd_putsf("PENERANGAN JALAN");

delay_ms(1000);

lcd_clear();

lcd_gotoxy(2,0);

lcd_putsf("PENERANGAN JALAN");

delay_ms(1000);

lcd_clear();

lcd_gotoxy(1,0);

lcd_putsf("PENERANGAN JALAN");

delay_ms(1000);

lcd_clear();

lcd_gotoxy(0,0);

lcd_putsf("PENERANGAN JALAN");

delay_ms(2000);

lcd_clear();

lcd_gotoxy(0,0);

lcd_putsf("PENERANGAN JALAN");

lcd_gotoxy(0,1);

lcd_putsf("= =");

delay_ms(1000);

Page 20: laporan teknik listrik

lcd_clear();

lcd_gotoxy(0,0);

lcd_putsf("PENERANGAN JALAN");

lcd_gotoxy(0,1);

lcd_putsf("=_ _=");

delay_ms(1000);

lcd_clear();

lcd_gotoxy(0,0);

lcd_putsf("PENERANGAN JALAN");

lcd_gotoxy(0,1);

lcd_putsf("=_= =_=");

delay_ms(1000);

lcd_clear();

lcd_gotoxy(0,0);

lcd_putsf("PENERANGAN JALAN");

lcd_gotoxy(0,1);

lcd_putsf("=_=D =_=");

delay_ms(1000);

lcd_clear();

lcd_gotoxy(0,0);

lcd_putsf("PENERANGAN JALAN");

lcd_gotoxy(0,1);

lcd_putsf("=_=DI =_=");

delay_ms(1000);

lcd_clear();

Page 21: laporan teknik listrik

lcd_gotoxy(0,0);

lcd_putsf("PENERANGAN JALAN");

lcd_gotoxy(0,1);

lcd_putsf("=_=DIA =_=");

delay_ms(1000);

lcd_clear();

lcd_gotoxy(0,0);

lcd_putsf("PENERANGAN JALAN");

lcd_gotoxy(0,1);

lcd_putsf("=_=DIAK =_=");

delay_ms(1000);

lcd_clear();

lcd_gotoxy(0,0);

lcd_putsf("PENERANGAN JALAN");

lcd_gotoxy(0,1);

lcd_putsf("=_=DIAKT =_=");

delay_ms(1000);

lcd_clear();

lcd_gotoxy(0,0);

lcd_putsf("PENERANGAN JALAN");

lcd_gotoxy(0,1);

lcd_putsf("=_=DIAKTI =_=");

delay_ms(1000);

lcd_clear();

lcd_gotoxy(0,0);

Page 22: laporan teknik listrik

lcd_putsf("PENERANGAN JALAN");

lcd_gotoxy(0,1);

lcd_putsf("=_=DIAKTIF =_=");

delay_ms(1000);

lcd_clear();

lcd_gotoxy(0,0);

lcd_putsf("PENERANGAN JALAN");

lcd_gotoxy(0,1);

lcd_putsf("=_=DIAKTIFK =_=");

delay_ms(1000);

lcd_clear();

lcd_gotoxy(0,0);

lcd_putsf("PENERANGAN JALAN");

lcd_gotoxy(0,1);

lcd_putsf("=_=DIAKTIFKA =_=");

delay_ms(1000);

lcd_clear();

lcd_gotoxy(0,0);

lcd_putsf("PENERANGAN JALAN");

lcd_gotoxy(0,1);

lcd_putsf("=_=DIAKTIFKAN=_=");

delay_ms(1000);

lcd_clear();

lcd_gotoxy(0,0);

lcd_putsf("PENERANGAN JALAN");

Page 23: laporan teknik listrik

lcd_gotoxy(0,1);

lcd_putsf("=_=DIAKTIFKAN=_=");

delay_ms(10000);

lcd_clear();

while(1)

if (PINB.3==1)

{

{PORTD=0x00;}

lcd_gotoxy(0,0);

lcd_putsf("=_=(MODE AKI)=_= ");

lcd_gotoxy(0,1);

lcd_putsf("-PELEPASAN DAYA-");

delay_ms(500);

lcd_clear();

}

else

{

{PORTD=0xFF;}

lcd_gotoxy(0,0);

lcd_putsf("---(MODE PLN)---");

lcd_gotoxy(0,1);

lcd_putsf("PENYIMPANAN DAYA");

delay_ms(500);

lcd_clear();

}

Page 24: laporan teknik listrik

}

3.2 Hardware

3.2.1. Daftar Komponen dan Fungsi

1. Mikrokontroler ATMega8535

Merupakan komponen yang utama yang digunakan sebagai otak dari pemroses

program dalam bahasa C yang digunakan untuk menjalankan program yang

diinginkan.

Gambar 3.1 Mikrokontroler ATMega8535

2. LDR

LDR (Light Dependent Resistor) adalah sensor cahaya yang dapat mengubah

besaran cahaya yang diterima menjadi besaran konduktansi. Apabila LDR

(Light Dependent Resistor) menerima cahaya maka nilai konduktansi antara

kedua kakinya akan meningkat (resistansi turun). Semakin besar cahaya yang

diterima maka semakin tinggi nilai konduktansinya (nilai resistansinya semakin

rendah). Aplikasi LDR salah satunya pada lampu penerangan jalan yang akan

menyala otomatis pada saat cahaya matahari mulai redup. Sedangkan LDR

disini difungsikan sebagai sensor untuk memicu penyalaan lampu di malam

hari (kekurangan Cahaya)

Page 25: laporan teknik listrik

Gambar 3.2 Photodioda

3. Dioda

Dioda secara umum berfungsi untuk memperbolehkan arus listrik mengalir

dalam suatu arah (disebut kondisi bias maju) dan untuk menahan arus dari arah

sebaliknya (disebut kondisi bias mundur).

Gambar 2.3 Dioda

4. LED (Light Emitting Diode)

LED merupakan salah satu jenis dioda yang mengubah energi perpindahan

electron –

electron yang jatuh dari pita konduksi ke pita valensi menjadi cahaya.

LED disini difungsikan sebagai Lampu dalam dan luar pada halte.

Page 26: laporan teknik listrik

Gambar 2.4 LED

5. Resistor

Resistor adalah komponen elektronik dua saluran yang didesain untuk

menahan arus listrik dengan memproduksi penurunan tegangan diantara kedua

salurannya sesuai dengan arus yang mengalirinya.

Gambar 2.5 Resistor

6. Kapasitor

Kapasitor atau yang sering disebut kondensator adalah suatu alat yang dapat

menyimpan energi di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan

ketidakseimbangan internal dari muatan listrik.

Page 27: laporan teknik listrik

Gambar 2.6 Resistor

7. Transistor

Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat,

sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan,

modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya.

Gambar 2.7 Transistor

8. Accu(aki)

Aki atau storage baattery merupakan sebuah elemen sekunder yang merupakan

sumber arus listrik searah yang dapatmengubah energi kimia menjadi energi

listrik.

Page 28: laporan teknik listrik

Gambar 2.8 Aki

9. Adaptor

Adaptor merupakan pemyearah dari sumber tegangan AC menuju sumber pada

rangkaian yaitu DC. Adaptor pada rangkaian ini menggunakan sumber 220V

AC dan outputnya 9V.

Gambar 2.9 Adaptor

3.2.2 Rangkaian Otomasi Lampu Halte berbasis Mikrokontroler Atmega8535

Page 29: laporan teknik listrik

Gambar Rangkaian Keseluruhan

Page 30: laporan teknik listrik

sisi

Page 31: laporan teknik listrik

Rangkaian LDR

Rangkaian lampu luar

Page 32: laporan teknik listrik

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Listing Program#include <mega8535.h> // sebagai kepala program (Library)

#include <delay.h> // fungsi sebagai delay

#asm // inisialisasi LCD mau dipasang di PORT mana

.equ __lcd_port=0x15 ;PORTC // LCD dihubungkan pada PORT C

#endasm

#include <lcd.h> // mengincludekan fungsi-fungsi LCD/pengaktifan sebagai LCD

void main(void) // program utama

{ // untuk memulai program

PORTB=0xFF; // inisialisasi PORT

DDRB=0x00; // inisialisasi PORT

DDRD=0xFF; // inisialisasi PORT

lcd_init(16); // inisialisasi LCD, yang digunakan 16 baris

lcd_gotoxy(0,0); // penulisan pada baris 1 kolom 1

lcd_putsf(""); // menampilkan tulisan “”

delay_ms(1000); // delay 1000 ms untuk program selanjutnya

lcd_clear(); // meng-clear LCD, menampilkan tulisan kosong pada LCD

lcd_gotoxy(16,0); // penulisan pada baris 1 kolom 1

lcd_putsf("PENERANGAN JALAN");

delay_ms(1000);

lcd_clear();

lcd_gotoxy(15,0); // penulisan pada baris 1 kolom 1

lcd_putsf("PENERANGAN JALAN");

Page 33: laporan teknik listrik

delay_ms(1000);

lcd_clear();

lcd_gotoxy(14,0); // penulisan pada baris 1 kolom 1

lcd_putsf("PENERANGAN JALAN");

delay_ms(1000);

lcd_clear();

lcd_gotoxy(13,0); // penulisan pada baris 1 kolom 1

lcd_putsf("PENERANGAN JALAN");

delay_ms(1000);

lcd_clear();

lcd_gotoxy(12,0); // penulisan pada baris 1 kolom 1

lcd_putsf("PENERANGAN JALAN");

delay_ms(1000);

lcd_clear();

lcd_gotoxy(11,0); // penulisan pada baris 1 kolom 1

lcd_putsf("PENERANGAN JALAN");

delay_ms(1000);

lcd_clear();

lcd_gotoxy(10,0); // penulisan pada baris 1 kolom 1

lcd_putsf("PENERANGAN JALAN");

delay_ms(1000);

lcd_clear();

lcd_gotoxy(9,0); // penulisan pada baris 1 kolom 1

lcd_putsf("PENERANGAN JALAN");

delay_ms(1000);

Page 34: laporan teknik listrik

lcd_clear();

lcd_gotoxy(8,0); // penulisan pada baris 1 kolom 1

lcd_putsf("PENERANGAN JALAN");

delay_ms(1000);

lcd_clear();

lcd_gotoxy(7,0); // penulisan pada baris 1 kolom 1

lcd_putsf("PENERANGAN JALAN");

delay_ms(1000);

lcd_clear();

lcd_gotoxy(6,0); // penulisan pada baris 1 kolom 1

lcd_putsf("PENERANGAN JALAN");

delay_ms(1000);

lcd_clear();

lcd_gotoxy(5,0); // penulisan pada baris 1 kolom 1

lcd_putsf("PENERANGAN JALAN");

delay_ms(1000);

lcd_clear();

lcd_gotoxy(4,0); // penulisan pada baris 1 kolom 1

lcd_putsf("PENERANGAN JALAN");

delay_ms(1000);

lcd_clear();

lcd_gotoxy(3,0); // penulisan pada baris 1 kolom 1

lcd_putsf("PENERANGAN JALAN");

delay_ms(1000);

lcd_clear();

Page 35: laporan teknik listrik

lcd_gotoxy(2,0); // penulisan pada baris 1 kolom 1

lcd_putsf("PENERANGAN JALAN");

delay_ms(1000);

lcd_clear();

lcd_gotoxy(1,0); // penulisan pada baris 1 kolom 1

lcd_putsf("PENERANGAN JALAN");

delay_ms(1000);

lcd_clear();

lcd_gotoxy(0,0); // penulisan pada baris 1 kolom 1

lcd_putsf("PENERANGAN JALAN");

delay_ms(2000);

lcd_clear();

lcd_gotoxy(0,0); // penulisan pada baris 1 kolom 1

lcd_putsf("PENERANGAN JALAN");

lcd_gotoxy(0,1); // penulisan pada baris 1 kolom 1

lcd_putsf("= =");

delay_ms(1000);

lcd_clear();

lcd_gotoxy(0,0); // penulisan pada baris 1 kolom 1

lcd_putsf("PENERANGAN JALAN");

lcd_gotoxy(0,1); // penulisan pada baris 1 kolom 1

lcd_putsf("=_ _=");

delay_ms(1000);

lcd_clear();

lcd_gotoxy(0,0); // penulisan pada baris 1 kolom 1

Page 36: laporan teknik listrik

lcd_putsf("PENERANGAN JALAN");

lcd_gotoxy(0,1); // penulisan pada baris 1 kolom 1

lcd_putsf("=_= =_=");

delay_ms(1000);

lcd_clear();

lcd_gotoxy(0,0); // penulisan pada baris 1 kolom 1

lcd_putsf("PENERANGAN JALAN");

lcd_gotoxy(0,1); // penulisan pada baris 1 kolom 1

lcd_putsf("=_=D =_=");

delay_ms(1000);

lcd_clear();

lcd_gotoxy(0,0); // penulisan pada baris 1 kolom 1

lcd_putsf("PENERANGAN JALAN");

lcd_gotoxy(0,1); // penulisan pada baris 1 kolom 1

lcd_putsf("=_=DI =_=");

delay_ms(1000);

lcd_clear();

lcd_gotoxy(0,0); // penulisan pada baris 1 kolom 1

lcd_putsf("PENERANGAN JALAN");

lcd_gotoxy(0,1); // penulisan pada baris 1 kolom 1

lcd_putsf("=_=DIA =_=");

delay_ms(1000);

lcd_clear();

lcd_gotoxy(0,0); // penulisan pada baris 1 kolom 1

lcd_putsf("PENERANGAN JALAN");

Page 37: laporan teknik listrik

lcd_gotoxy(0,1); // penulisan pada baris 1 kolom 1

lcd_putsf("=_=DIAK =_=");

delay_ms(1000);

lcd_clear();

lcd_gotoxy(0,0); // penulisan pada baris 1 kolom 1

lcd_putsf("PENERANGAN JALAN");

lcd_gotoxy(0,1); // penulisan pada baris 1 kolom 1

lcd_putsf("=_=DIAKT =_=");

delay_ms(1000);

lcd_clear();

lcd_gotoxy(0,0); // penulisan pada baris 1 kolom 1

lcd_putsf("PENERANGAN JALAN");

lcd_gotoxy(0,1); // penulisan pada baris 1 kolom 1

lcd_putsf("=_=DIAKTI =_=");

delay_ms(1000);

lcd_clear();

lcd_gotoxy(0,0); // penulisan pada baris 1 kolom 1

lcd_putsf("PENERANGAN JALAN");

lcd_gotoxy(0,1); // penulisan pada baris 1 kolom 1

lcd_putsf("=_=DIAKTIF =_=");

delay_ms(1000);

lcd_clear();

lcd_gotoxy(0,0); // penulisan pada baris 1 kolom 1

lcd_putsf("PENERANGAN JALAN");

lcd_gotoxy(0,1);

Page 38: laporan teknik listrik

lcd_putsf("=_=DIAKTIFK =_=");

delay_ms(1000);

lcd_clear();

lcd_gotoxy(0,0); // penulisan pada baris 1 kolom 1

lcd_putsf("PENERANGAN JALAN");

lcd_gotoxy(0,1); // penulisan pada baris 1 kolom 1

lcd_putsf("=_=DIAKTIFKA =_=");

delay_ms(1000);

lcd_clear();

lcd_gotoxy(0,0); // penulisan pada baris 1 kolom 1

lcd_putsf("PENERANGAN JALAN");

lcd_gotoxy(0,1); // penulisan pada baris 1 kolom 1

lcd_putsf("=_=DIAKTIFKAN=_=");

delay_ms(1000);

lcd_clear();

lcd_gotoxy(0,0); // penulisan pada baris 1 kolom 1

lcd_putsf("PENERANGAN JALAN");

lcd_gotoxy(0,1); // penulisan pada baris 1 kolom 1

lcd_putsf("=_=DIAKTIFKAN=_=");

delay_ms(10000);

lcd_clear();

while(1)

if (PINB.3==1)

{

{PORTD=0x00;}

Page 39: laporan teknik listrik

lcd_gotoxy(0,0);

lcd_putsf("=_=(MODE AKI)=_= ");

lcd_gotoxy(0,1);

lcd_putsf("-PELEPASAN DAYA-");

delay_ms(500);

lcd_clear();

}

else

{

{PORTD=0xFF;}

lcd_gotoxy(0,0);

lcd_putsf("---(MODE PLN)---");

lcd_gotoxy(0,1);

lcd_putsf("PENYIMPANAN DAYA");

delay_ms(500);

lcd_clear();

}

}

4.2 Hasil Data

a. Siang hari (Terang)

Sumber Tegangan Cuaca Lampu Keterangan

PLN Cerah Mati Pada posisi ini

sumber dari PLN

bertugas untuk

mengecas Aki

dalam waktu

tertentu, sampai

Page 40: laporan teknik listrik

lampu menyala,

pengecasan

berhenti.

Aki Gelap Nyala Pada posisi ini

sumber dari PLN

diputuskan oleh

kontak relay 5

VDC. Lampu

menyala dengan

menggunakan

sumber dari aki.

b. Malam Hari (Gelap)

Sumber Tegangan Cuaca Lampu Keterangan

Aki Cerah Nyala Pada posisi ini

sumber dari PLN

diputuskan oleh

kontak relay 5

VDC. Lampu

menyala dengan

menggunakan

sumber dari aki.

Aki Gelap Nyala Pada posisi ini

sumber dari PLN

diputuskan oleh

kontak relay 5

VDC. Lampu

menyala dengan

menggunakan

sumber dari aki.

Page 41: laporan teknik listrik

4.3 Prinsip Kerja

Rangkaian ini akan bekerja berdasarkan sensor LDR sebagai pemicu untuk

penyalaan lampu, karena sifat LDR yang unik, yaitu LDR akan mempunyai

resistansi yang sangat besar pada kondisi tidak terkena cahaya dan sebaliknya bila

terkena cahaya yang cukup, maka LDR akan mempunyai resistansi yang nol.

Mula-mula, sensor LDR yang diset sebagai saklar resistansi yang aktif saat

gelap atau apabila kekurangan cahaya, yang kemudian akan mengaktifkan lampu

jalan secara otomatis.

Ketika keadaan terang, sumber PLN akan mencarger aki yang digunakan

sebagai sumber tegangan lampu jalan, selanjutnya LCD akan menunjukan indikator

bahwa sumber dari PLN sedang mengecas aki.

Saat keadaan gelap, maka sumber PLN akan diputuskan oleh relay 5 VDC, dan

ketika itu juga lampu pada penerangan jalan akan ikut menyala dengan menggunakan

sumber dari aki , selanjutnya LCD akan menunjukan indikator bahwa sumber aki

sedang bekerja menyalakan lampu jalan.

Proses tersebut akan terus berlanjut sedemikianrupa.

Page 42: laporan teknik listrik

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil perancangan, pengujian, dan analisa pada Tugas Akhir

Mikrokontroler ini dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Dengan menggunakan alat ini pemakaian energi listrik, khususnya lampu

dapat lebih terkendali dan efisisen, sehingga pemakaian pun akan lebih

hemat.

2. Pemrograman bahasa C memudahkan programer untuk melakukan program

pada Mikrokontroller.

3. Kontak Relay dapat digunakan sebagai sarana input untuk menggantikan

saklar.

4. Sensor LDR sebagai sensor cahaya digunakan untuk mengatur nyala LED.

5. Dengan biaya yang terjangkau, program sederhana, serta komponen yang

mudah ditemukan, alat ini dapat digunakan untuk keperluan umum.

B. SARAN

Saran yang dapat penyusun sampaikan dari pelaksanaan tugas akhir ini adalah :

1. Dalam merencakan pembuatan mikrokontroler sebaiknya perlu direncanakan,

diperhitungkan dan dianalisa dengan cermat, agar hasil yang diinginkan lebih

maksimal.

2. Dalam pembuatan rancangan desain mikrokontroler sebaiknya dirancang

sesederhana mungkin namun tetap memiliki fungsi yang bermanfaat bagi

kehidupan.

3. Untuk lebih lanjut lampu jalan ini bisa diaplikasikan untuk keperluan umum

dengan pengembangan sesuai kebutuhan.

Page 43: laporan teknik listrik

DAFTAR PUSTAKA

1. Bejo, Agus, “C&AVR Rahasia Kemudahan Bahasa C dalam Mikokontroler

2. ATmega8535”, Graha Ilmu: YogYakarta, 2008 Malik, M.I, 2003,

3. www.mytutorialcafe.co m 4. https://www.google.co.id/?

gws_rd=cr,ssl&ei=nmWCVbLJE8H58QXUx4PYDw#q=lampu+jalan+modern+%2B+ldr+dengan+mikrokontroler

5. http://www.tahukahkamu.org/article.php?id=109

Page 44: laporan teknik listrik

LAMPIRAN

Page 45: laporan teknik listrik
Page 46: laporan teknik listrik
Page 47: laporan teknik listrik