Upload
truongbao
View
238
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN AKHIR TAHUN
UNIT LABORATORIUM PASCAPANEN
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN
2011
No. Kode : 801.16.09A
LAPORAN AKHIR TAHUN
UNIT LABORATORIUM PASCAPANEN
Oleh :
Lina Ivanti
Wilda Mikasari
Taufik Hidayat
Melisa E. Restianda
Siska Apriyani
Sulasih
M. Amin
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN
2011
i
LAPORAN AKHIR TAHUN
UNIT LABORATORIUM PASCAPANEN
Oleh : Lina Ivanti
Wilda Mikasari Taufik Hidayat
Melisa E. Restianda Siska Apriyani
Sulasih M. Amin
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU
2011
ii
LEMBAR PENGESAHAN
1. Judul Pengkajian : Unit Laboratorium Pasca Panen
2. Unit Kerja : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu
3. Alamat Unit Kerja : Jl. Irian Km 6,5 Bengkulu38119
4. Sumber Dana : DIPA BPTP Bengkulu
5. Status Kegiatan : Lanjutan
6. Penanggung Jawab Kegiatan :
a. Nama : Lina Ivanti, S.TP
b. Pangkat/Golongan : Penata Muda Tk.I (III/a)
c. Jabatan
C1. Struktural : -
C2. Fungsional : PNK
7. Lokasi : BPTP Bengkulu
8. Agroekosistem :
9. Jangka Waktu : 1 Tahun
10. Tahun Dimulai : 2011
11. Biaya : Rp. 18.322.000,-
Mengetahui : Kepala BPTP Bengkulu Penanggung Jawab Kegiatan Dr. Ir. Dedi Sugandi, MP Lina Ivanti, S.TP NIP.19590206 198603 1 002 NIP. 19841004 200901 2 004
iii
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas rahmat dan
karunia-Nya Laporan Akhir Tahun kegiatan Unit Laboratorium Pascapanen BPTP Bengkulu
dapat diselesaikan. Laporan ini berisi tentang kegiatan Laboratorium Pascapanen yang
telah dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan bulan Desember 2011.
Beberapa kegiatan Unit Laboratorium Pascapanen yang telah dilaksanakan sampai
dengan bulan Desember 2011 antara lain (1) Inovasi Teknologi Pengolahan Pangan (2)
Alih Teknologi (3) Komersialisasi Produk Olahan Laboratorium Pascapanen, dan (4)
Keikutsertaan dalam Pameran.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Kepala BPTP Bengkulu atas bimbingan
dan arahannya dalam mengoptimalkan fasilitas yang dimiliki Laboratorium Pascapanen,
begitu juga kepada rekan-rekan anggota tim Laboratorium Pascapanen yang telah
memberikan ide, kreativitas, dan curahan tenaga sehingga kegiatan pelayanan di Unit
Laboratorium Pascapanen dapat terlaksana dengan baik. Harapan kami semoga laporan
ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Bengkulu, Desember 2011 Penanggung Jawab Lina Ivanti, S. TP NIP. 19841004 200901 2 004
iv
DAFTAR ISI
halaman
LEMBAR
PENGESAHAN................................................................................
i
KATA PENGANTAR............................................................................. Ii
DAFTAR ISI..........................................................................................
DAFTAR TABEL.....................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................
ABSTRAK.........................................................................................
iii
iv
v
vi
I. PENDAHULUAN.............................................................................. 1
1.1. Latar Belakang....................................................................... 1
1.2. Tujuan................................................................................... 2
II. KONDISI SUMBER DAYA................................................................. 3
2.1. Sarana dan Prasarana............................................................. 3
2.2. Sumber Daya Manusia............................................................. 4
III. KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN.................................................... 6
3.1. Inovasi Teknologi Pengolahan Pangan....................................... 6
3.2. Alih Teknologi......................................................................... 9
3.3. Komersialisasi Produk Olahan Laboratorium Pascapanen............. 10
3.4. Keikutsertaan dalam Kegiatan Pameran.....................................
IV. KESIMPULAN...................................................................................
10
11
Lampiran.............................................................................................. 12
v
DAFTAR TABEL
halaman
Tabel 1. Daftar Personalia di Laboratorium Pascapanen BPTP Bengkulu
Tahun 2011...........................................................................
4
Tabel 2. Kombinasi Perlakuan Pengujian.............................................. 7
vi
DAFTAR LAMPIRAN
halaman
Lampiran 1. Data Inventarisasi Alat dan Mesin Pertanian Laboratorium
Pascapanen...................................................................
12
Lampiran 2. Paket Teknologi Pengolahan Aneka Produk Olahan Buah-
buahan.........................................................................
Lampiran 3. Dokumentasi Kegiatan Laboratorium Pascapanen Januari
s.d. Desember 2011 ......................................................
14
18
vii
ABSTRAK
BPTP merupakan unit pelaksana teknis dibidang penelitian dan pengembangan pertanian yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala Bandan Litbang Pertanian. Laboratorium pasca panen merupakan salah satu sarana penelitian/pengkajian yang digunakan untuk mendukung penelitian/pengkajian dasar terapan bidang pasca panen dan pengolahan pangan, serta melayani konsultasi teknologi pasca panen. Keberadaan unit laboratorium pasca panen bertujuan untuk mendukung kegiatan penelitian/ pengkajian bidang pasca panen dan pengolahan pangan, melaksanakan fungsi pelayanan jasa konsultasi teknologi pasca panen, serta melakukan alih teknologi dalam bentuk magang dan pelatihan kepada pengguna. Kegiatan yang telah dilaksanakan selama tahun 2011 antara lain adalah inovasi teknologi pengolahan pangan,yakni melakukan pengujian daya simpan, penerimaan sensori dan analisis proximate stik ubi jalar, pengujian penerimaan sensoris dan analisis proximate es krim ubi jalar, uji coba pembuatan produk olahan buah-buahan dan uji coba pembuatan keripik mangga Bengkulu dengan vacum fraying. Alih teknologi berupa penyampaian materi paket teknologi suatu produk tertentu disertai dengan praktek. Komersialisasi produk olahan laboratorium pasca panen dan keikut sertaan dalam kegiatan pameran.
1
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
BPTP merupakan unit pelaksana teknis di bidang penelitian dan
pengembangan pertanian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
kepala Badan Litbang Pertanian (Anonim, 2006). BPTP berkewajiban mendukung
visi Badan Litbang Pertanian yaitu pada tahun 2014 menjadi lembaga penelitian dan
pengembangan pertanian berkelas dunia yang menghasilkan dan mengembangkan
inovasi teknologi pertanian untuk mewujudkan pertanian industrial unggul
berkelanjutan berbasis sumberdaya lokal.
Visi BPTP Bengkulu adalah pada tahun 2014 BPTP Bengkulu menjadi lembaga
pengkajian terdepan penghasil dan penyedia teknologi pertanian tepat guna spesifik
lokasi yang diadopsi oleh 75% pengguna untuk menunjang pembangunan pertanian
di Bengkulu.
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) untuk mewujudkan misi
tersebut telah dilengkapi dengan sarana laboratorium salah satunya laboratorium
pascapanen. Laboratorium pascapanen merupakan salah satu sarana
penelitian/pengkajian yang digunakan untuk mendukung peneitian/pengkajian dasar
terapan bidang pascapanen dan pengolahan pangan, serta melayani konsultasi
teknologi pascapanen.
Usaha-usaha yang perlu dilakukan di bidang penanganan pascapanen dan
pengolahan hasil pertanian, yaitu (1) meningkatkan kesadaran petani dan pelaku
pascapanen terhadap pentingnya penanganan pascapanen dan pengolahan hasil
pertanian yang baik dan benar, (2) menekan kehilangan dan kerusakan hasil dengan
menerapkan teknologi tepat guna, (3) mengusahakan penganekaragaman produk
dan hasil olahan untuk memperluas pemasaran, (4) mengintroduksikan standarisasi
mutu serta cara penanganan dan penyimpanan yang baik, (5) memperkenalkan dan
mengembangkan alsin pascapanen dan pengolahan hasil pertanian untuk
meningkatkan mutu dan efisiensi agar mampu bersaing di pasaran, (6) teknologi
yang dikembangkan tersebut juga harus mempertimbangkan aspek peningkatan
pendapatan petani dan memperluas kesempatan kerja.
2
1.2. Tujuan
Berdasarkan tugas pokok dan fungsi BPTP Bengkulu yaitu melaksanakan
penelitian, pengkajian dan perakitan teknologi tepat guna spesifik lokasi dalam
upaya mendukung pembangunan pertanian daerah, keberadaan Unit Laboratorium
Pascapanen bertujuan untuk :
a. Mendukung kegiatan penelitian/pengkajian bidang pascapanen dan pengolahan
pangan.
b. Melaksanakan fungsi pelayanan jasa konsultasi teknologi pascapanen.
c. Melakukan alih teknologi dalam bentuk magang dan pelatihan kepada pengguna.
1.3. Keluaran
a. Terlaksananya kegiatan penelitian/pengkajian bidang pascapanen dan
pengolahan pangan.
b. Diperolehnya paket teknologi pascapanen dan pengolahan komoditas pertanian
spesifik lokasi
c. Terlaksananya fungsi pelayanan jasa konsultasi teknologi pascapanen dan
pengolahan pangan.
d. Terlaksananya alih teknologi dalam bentuk magang dan pelatihan kepada
pengguna.
3
II. KONDISI SUMBER DAYA
2.1. Sarana dan Prasarana
Sejak tanggal 29 Desember 2009, Laboratorium Pascapanen BPTP Bengkulu
memiliki dua unit sarana bangunan, yaitu unit pengolahan pangan dan unit
processing padi. Kedua unit tersebut telah memiliki fasilitas yang cukup lengkap
dengan gambaran sebagai berikut :
1. Unit Pengolahan Pangan
Secara umum, peralatan yang dimiliki unit ini telah cukup memadai
meliputi alsin pascapanen dan pengolahan (Lampiran 1). Begitu pula dengan
kondisi fisik bangunan yang layak. Hanya saja terdapat kerusakan pada saluran
air bak pencucian, kerusakan pada komponen listrik oven pengering, dan
kerusakan pada alat vacum frying sehingga kondisi ini mengurangi kelancaran
proses kegiatan di unit pengolahan pangan. Selain itu juga kondisi sekat
bangunan antara ruang destruksi laboratorium tanah dengan laboratorium
pascapanen yang hanya berupa triplek dirasa sangat mengganggu kenyamanan
aktivitas di dalam laboratorium karena zat kimia yang digunakan selama
destruksi berlangsung masuk ke dalam ruangan pascapanen yang dapat
mencemari produk dan mengganggu kesehatan/pernapasan orang-orang yang
bekerja di laboratorium pascapanen.
Hingga saat ini terdapat beberapa peralatan seperti alat pengupas kopi
(pulper) dan alat pencuci lendir (washer) yang dipinjamkan kepada kelompok
tani di Desa Imigrasi Permu, Kabupaten Kepahiang serta alat pencacah tongkol
jagung yang dimanfaatkan olah kelompok tani di Desa Air Meles, Kabupaten
Rejang Lebong. Mesin-mesin tersebut belum ditarik kembali padahal jangka
waktu peminjaman sudah habis. Terkait dengan hal ini, perlu dilakukan
peninjauan kembali perjanjian peminjaman alat, terutama jangka waktu
peminjaman alat. Apabila masanya telah berakhir, seharusnya segera dilakukan
penarikan kembali atau pembaharuan perjanjian. Hal ini agar aset-aset BPTP
Bengkulu dapat terpelihara dan terjaga dengan baik
Sementara itu, untuk mendukung kegiatan Laboratorium Pascapanen
dalam hal pengembangan teknologi pascpananen dan pengolahan komoditas
spesifik lokasi, pada tahun 2011 ini Laboratorium Pascapanen telah dilengkapi
dengan peralatan tambahan yang terdiri atas kulkas, alat penepung, mixer
kapasitas 7.5 kg, vacuum sealer, dan microwave. Diharapkan dengan
4
penambahan alat-alat ini, produktivitas Laboratorium Pascapanen dapat
ditingkatkan.
2. Unit Processing Padi
Alat mesin pertanian (alsintan) yang terdapat pada Unit Processing Padi
yaitu alat perontok padi (power thresser), unit penggilingan padi (rice milling
unit), mesin sosoh dan lantai jemur padi. Fasilitas ini selain digunakan untuk
memproduksi beras juga untuk melayani jasa penggilingan padi bagi masyarakat
sekitar dan operasional sehari-hari dikelola oleh unit alih teknologi.
Sejauh ini operasional unit processing padi terkendala pada kondisi
bangunan yang terbuka pada bagian ventilasi, sehingga memungkinkan burung
atau hewan lain masuk ke dalam ruangan dan meninggalkan kotoran.
Permasalahan juga terjadi pada saat musim hujan tiba. Ketiadaan kanopi pada
bangunan mengakibatkan air hujan masuk ke dalam ruangan. Oleh karena itu,
bangunan unit ini perlu dilengkapi dengan ventilasi atau setidaknya dipasang
plafon dan kanopi agar terhalang dari gangguan-gangguan tersebut.
2.2. Sumber Daya Manusia
Berdasarkan Surat Keputusan Kepala BPTP Bengkulu Nomor
41/KP.440/I.10.9/01/11 tentang Pengangkatan Penanggung Jawab Laboratorium
Tanah, Pascapanen, dan Rumah Kaca dan SK Nomor 40/OT.210/I.10.9/01/11,
tentang Susunan Organisasi, Personalia, dan Tata Kerja BPTP Bengkulu, telah
ditetapkan personalia yang mendukung kegiatan di Laboratorium Pascapanen.
Daftar personil yang mendukung kegiatan Laboratorium Pascapanen BPTP Bengkulu
disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Daftar Personalia di Laboratorium Pascapanen BPTP Bengkulu Tahun 2011.
No. Nama Jabatan Tugas dan Wewenang
1. Lina Ivanti, S. TP Penanggung Jawab
Melayani konsultasi teknologi teknologi pasca panen, melakukan alih teknologi dalam bentuk magang, dan bertanggung jawab atas hasil kegiatan laboratorium, serta membuat laporan kegiatan laboratorium
Menangani administrasi laboratorium
Membuat usulan kebutuhan
peralatan dan bahan laboratorium pascapanen
5
No. Nama Jabatan Tugas dan Wewenang
Membantu kegiatan alih teknologi dalam bentuk magang
Membantu pengumpulan data untuk penyusunan laporan kegiatan laboratorium pascapanen
Bertanggung jawab atas pemeliharaan peralatan laboratorium
2. Wilda Mikasari, S.TP, M. Si Anggota Membantu pelaksanaan kegiatan harian laboratorium pascapanen
Membantu kegiatan alih teknologi dalam bentuk magang
Membantu pengumpulan data untuk penyusunan laporan kegiatan laboratorium pascapanen
Bertanggungjawab atas pemeliharaan laboratorium
3. Taufik Hidayat, S. TP Anggota
4. Siska Apriyani, S. TP Anggota
5. Melisa, Eka R., S. TP Anggota
6. Sulasih Anggota
7. M. Amin Anggota
6
III. KEGIATAN YANG TELAH DILAKSANAKAN
3.1. Inovasi Teknologi Pengolahan Pangan
Laboratorium Pascapanen sebagai salah satu unit yang mendukung tugas,
pokok, dan fungsi (tupoksi) BPTP Bengkulu, dalam kurun waktu bulan Januari-
Desember 2011 telah melakukan pengujian dalam rangka pengembangan teknologi
antara lain sebagai berikut :
1. Pengujian Daya Simpan, Penerimaan Sensori, dan Analisis Proksimat Stik Ubi
Jalar
Stik ubi jalar merupakan produk yang telah dikembangkan oleh
Laboratorium Pascapanen. Produk ini sudah mulai diperkenalkan baik pada
acara pelatihan maupun pertemuan dan rapat yang diselenggarakan oleh BPTP
Bengkulu. Namun, sampai saat ini belum dilakukan pengujian terkait dengan
daya simpan, penerimaan sensori, dan kandungan nutrisi makanan ini. Oleh
karena itu, dilakukan pengujian tersebut di Laboratorium Pascapanen. Adapun
tahapan dari kegiatan ini adalah :
a. Identifikasi dan Seleksi Bahan Baku Ubi Jalar
Identifikasi dan seleksi bahan baku ubi jalar yang digunakan untuk
pengujian dilakukan pada lahan petani di Desa Teladan Curup Kabupaten
Rejang Lebong. Bahan baku ubi jalar yang digunakan adalah ubi jalar ungu.
Ubi jalar ungu digunakan karena relatif mudah diperoleh.
b. Formulasi Produk
Formulasi stik ubi jalar mengacu pada pengujian sebelumnya yang telah
dilakukan di Laboratorium Pascapanen. Bahan-bahan yang diperlukan dalam
pembuatan stik ubi jalar adalah ubi jalar, tepung ketan, tepung terigu, telur,
gula halus, garam, dan minyak goreng.
c. Penetapan Perlakuan dan Pembuatan Produk
Perlakuan pengujian terdiri atas kombinasi umur panen ubi jalar (A, B, C)
dan lama penyimpanan (hari ke-0 sampai hari ke-90, dengan selang waktu
15 hari) (Tabel 2).
7
Tabel 2. Kombinasi perlakuan pengujian
Hari ke-
Umur panen
Kombinasi Perlakuan
0
15 30 45 60 75 90
Seminggu sebelum panen (A)
A0 A15 A30 A45 A60 A75 A90
Panen (B) B0 B15 B30 B45 B60 B75 B90
Seminggu setelah panen (C)
C0 C15 C30 C45 C60 C75 C90
d. Uji Daya Simpan
e. Analisis Proksimat
f. Analisis Sensori
Selama kurun waktu Januari-Juni tahun 2011 telah dilakukan tahap
identifikasi dan seleksi bahan baku, formulasi produk, penetapan perlakuan dan
pembuatan produk, serta uji daya simpan. Sementara analisis proksimat dan
sensori akan dilakukan pada kurun waktu selanjutnya.
2. Pengujian Penerimaan Sensoris dan Analisis Proximat Es Krim Ubi Jalar
Es Krim Ubi jalar merupakan salah satu produk olahan ubi jalar yang telah
dikembangkan dan diperkenalkan ke masyarakat oleh laboratorium pasca panen
sejak tahun 2009. Namun, belum pernah dilakukan uji penerimaan sensoris dan
uji proximat. Oleh karena itu, dilakukan pengujian tersebut di Laboratorium
Pascapanen. Adapun tahapan dari kegiatan ini adalah :
a) Identifikasi dan Seleksi Bahan Baku Ubi Jalar
Bahan baku ubi jalar yang digunakan adalah ubi jalar ungu dan ubi jalar
kuning/orannge.
b) Formulasi Produk
Formulasi stik ubi jalar mengacu pada pengujian sebelumnya yang telah
dilakukan di Laboratorium Pascapanen. Bahan-bahan yang diperlukan
dalam pembuatan es krim ubi jalar adalah ubi jalar,whippy cream/ tepung
DP, air es, dan susu kental manis.
c) Penetapan Perlakuan dan Pembuatan Produk
Perlakuannya adalah persentase penggunaan ubi jalar pada es krim
d) Uji Sensoris
8
Panelis yang digunakan dalam uji sensoris sebanyak 25 orang yang diambil
dari karyawan/karyawati BPTP Bengkulu dan siswa magang.
e) Uji Proximat, Uji Gula Total, Uji Total Fenol, dan Uji Vitamin A
Uji proximat dilakukan di laboratorium MIPA Universitas Bengkulu.
3. Ujicoba Pembuatan Produk Olahan Buah-buahan
Provinsi Bengkulu memiliki potensi produksi buah-buahan yang tinggi
seperti mangga, bembam, salak, dan rambutan. Sifat yang tidak tahan lama
dan mudah rusak serta stok yang melimpah pada musim panen raya
mengharuskan adanya upaya untuk mengolah komoditas tersebut menjadi
produk yang tahan lama. Laboratorium pascapanen selama kurun waktu
Januari-Desember 2011 telah melakukan ujicoba pembuatan produk olahan
buah-buahan. Produk-produk yang telah dihasilkan antara lain sirup/konsentrat
dan es krim mangga, dodol dan manisan salak, rambutan goreng, tepung garut,
tepung ganyong, kue bangkit garut, dan cendol ganyong (Lampiran 2).
4. Uji coba Pembuatan Keripik Mangga Bengkulu dengan Vacum frying
Mangga Bengkulu merupakan salah satu buah unggulan Provinsi Bengkulu.
Produktivitas mangga di Provinsi Bengkulu pada tahun 2009 menempati urutan
kedua setelah durian yakni sebesar 176.51 ton/ha, melebihi produktivitas rata-
rata nasional sebesar 105.13 ton/ha (Dinas Pertanian Provinsi Bengkulu, 2009).
Mangga Bengkulu mempunyai karakteristik dengan aroma sedang sehingga
kurang cocok untuk diolah menjadi produk seperti sari buah dan selai.
Laboratorium Pascapanen selama kurun waktu Januari – Desember 2011 telah
melakukan uji coba pembuatan keripik mangga bengkulu. Namun, dalam
beberapa kali uji coba hasil yang diperoleh belum maksimal/gagal dikarenakan
adanya kerusakan pada alat penggoreng hampa (vacum frying). Dalam
prosesnya telah dilakukan beberapa cara untuk memperbaiki alat tersebut tetapi
kinerja dari alat vacum frying tersebut belum dapat maksimal kembali. Selain
itu, kondisi listrik di BPTP Bengkulu tidak mendukung untuk pengoperasian alat
vacum frying.
3.2. Alih Teknologi
Teknologi yang dihasilkan Laboratorium Pascapanen akan bermanfaat apabila
dapat dijangkau dan diterapkan oleh stakeholder. Upaya ini dapat didukung dengan
9
melakukan alih teknologi dalam bentuk magang dan pelatihan. Kegiatan tersebut
berupa penyampaian materi paket teknologi suatu produk olahan tertentu disertai
dengan praktek.
Permintaan magang dan pelatihan pada kurun waktu Januari-Desember tahun
2011 berasal dari siswa yang melakukan Praktek Kerja Industri (Prakerind) di BPTP
Bengkulu yakni siswa SMKN 3 Lebong, SMK Pertanian Bengkulu Selatan dan SPP
Kelobak, Kepahiang. Sementara permintaan pelatihan berasal dari Dinas Pertanian,
Perkebunan Kabupaten Mukomuko pada acara ”Sosialisasi Pengolahan dan
Pemasaran Hasil Pertanian (PPHP) Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan
Kehutanan Kabupaten Muko-muko pada tanggal 31 Mei 2011, dan Kegiatan
Pameran di Badan Ketahanan Pangan pada tanggal 27 Juli 2011. Materi yang
disampaikan kepada siswa magang terdiri atas definisi teknologi pascapanen dan
pengolahan hasil serta aplikasinya serta praktek pembuatan aneka produk olahan.
Tidak jauh berbeda dengan materi yang disampaikan pada kegiatan magang, pada
acara ”Sosialisasi Pemasaran dan Pengolahan Hasil Pertanian (PPHP) Dinas
Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Muko-muko
disampaikan materi tentang Teknologi Penanganan Pascapanen Hasil Pertanian dan
demo pembuatan olahan buah-buahan seperti dodol dan manisan salak, rambutan
goreng, sirup dan es krim mangga. Sedangkan kegiatan yang dilakukan di Badan
Ketahanan Pangan Berupa demo pembuatan produk olahan dari ubi jalar seperti
tepung ubi jalar, ulir-ulir ubi jalar, kue nastar ubi jalar, tepung singkong, dan roll
kukus.
Pada tanggal 29 Desember 2011 telah dilakukan pelatihan Teknologi
Pengolahan Pangan di Badan ketahanan Pangan Propinsi Bengkulu. Materi yang
akan disampaikan yaitu Teknologi pembuatan tepung-tepungan, kue bangkit tepung
garut, tortilla burger, ulir-ulir ubi jalar, roll cassava, dan teknologi pengemasan
produk.
3.3. Komersialisasi Produk Olahan Laboratorium Pascapanen
Komersialisasi produk olahan Laboratorium Pascapanen bertujuan untuk
mensosialisasikan produk olahan yang telah diujicoba kepada stakeholder yang
berasal dari internal maupun eksternal BPTP Bengkulu serta instansi terkait. Selain
itu, kegiatan ini juga membantu operasional Laboratorium Pascapanen sehingga bisa
terlaksana dengan baik. Produk olahan yang dihasilkan di laboratorium ini
diperkenalkan melalui kegiatan rapat dan pertemuan BPTP Bengkulu dan dari
10
sebagian keuntungan yang diperoleh disetorkan dalam bentuk Penghasilan Negara
Bukan Pajak (PNBP).
3.4. Keikutsertaan dalam Kegiatan Pameran
Pameran merupakan salah satu media diseminasi yang efektif untuk
memperkenalkan dan menyebarluaskan informasi teknologi unggulan hasil litkaji
BPTP Bengkulu. Melalui pameran, terjadi komunikasi secara langsung antara
penghasil/sumber inovasi dengan pengguna teknologi. Oleh karena itu, pada ajang
Pekan Nasional Pertemuan Kontak Tani Nelayan (PENAS) ke XIII di Tenggarong
Kalimantan Selatan dan Pekan Pertanian Spesifik Lokasi (PPSL) di Bogor,
Laboratorium Pascapanen BPTP Bengkulu turut serta dalam kegiatan pameran
Inovasi Teknologi. Produk yang ditampilkan pada PENAS ke XIII di tenggarong
Kalimantan Selatan adalah Stik Ubi Jalar. Sedangkan produk yang ditampilkan pada
PPSL di Bogor adalah uli-ulir ubi jalar, stik jagung, kue bangkit garut, lempuk
durian, dan renggining singkong.
Selain itu, pada kegiatan Gelar Inovasi Teknologi BPTP Bengkulu yang telah
dilaksanakan pada tanggal 21-22 Desember 2011 laboratorium pascapanen telah
turut serta dalam kegiatan tersebut. Produk-produk yang akan ditampilkan antara
lain;
1. Olahan Ubi Jalar : Tepung ubi jalar, ulir-ulir ketan ubi jalar, nugget ubi jalar
2. Olahan Singkong : Tepung singkong, roll cassava, panada singkong
3. Olahan Jagung : snak jagung, tortilla burger
4. Olahan Pisang : tepung pisang, brownies pisang, keripik pisang jantan
5. Olahan Ganyong : tepung ganyong, cendol ganyong
6. Olahan Garut : Tepung garut, kue bangkit tepung garut
7. Olahan mangga : Keripik mangga bengkulu, manisan kering mangga bengkulu,
sirup bembam
11
IV. KESIMPULAN
1. Secara umum Laboratorium Pascapanen BPTP Bengkulu yang terdiri atas unit
pengolahan pangan dan unit processing padi telah memiliki fasilitas yang cukup
lengkap hanya saja perlu pemeliharaan secara optimal dan kontinyu. Sedangkan
untuk-untuk alat-alat yang rusak perlu segera dilakukan perbaikan. Selain itu,
jumlah personil yang mendukung kegiatan pada kedua unit tersebut sudah
memadai sesuai dengan distribusi tugas yang tercantum di dalam SK Kepala BPTP
Bengkulu.
2. Kegiatan yang telah dilaksanakan Laboratorium Pascapanen BPTP Bengkulu
selama Januari s.d Desember 2011 terdiri atas Inovasi Teknologi Pengolahan
Pangan, Alih Teknologi, Komersialisasi Produk Olahan Laboratorium Pascapanen,
dan Keikutsertaan dalam Kegiatan Pameran.
12
Lampiran 1. Data Inventarisasi Alat dan Mesin Pertanian Laboratorium Pascapanen
NO. NAMA ALAT JUMLAH (UNIT)
TAHUN PEROLEHAN
KONDISI
A. Alat pascapanen
1. Alat perontok padi (Power Thresher) merk Yanmar
1 Sirip kipas patah
2. Alat perontok padi (Power Thresher) merk Matari
1 Baik (ban
kempes)
3. Alat penggiling padi (rice milling unit)
1 2005 Baik
4. Mesin sosoh beras 1 2001 Baik
5. Alat pengupas kacang tanah 2 ban kempes dan sirip
kipas patah
6. Alat pengupas kulit buah kopi (pulper)
1 2007 dipinjamkan kepada petani 7. Alat pencuci lendir kopi (washer) 1 2007
8. Alat pencacah tongkol jagung 1 2005
B. Alat pengolahan pangan
1. Unit penggoreng vakum (Vacuum Frying) terdiri dari : a. Tabung penggoreng vakum b. Kompor gas (tanpa tabung
gas) c. Sentrifuse d. Plastic sealer
1 1 1 1
2002
Rusak Baik
Rusak Baik Baik
2. Mesin Pengering (oven) 1 2007 Instalasi listrik rusak
3. Freezer 1 2005 Baik
4. Alat pengiris ubi kayu 1 Baik
5. Alat pengolahan skala rumah tangga :
a. Blender b. Ampia c. Mixer d. Alat penggiling daging e. Baskom plastik ukuran besar f. Baskom plastik ukuran
sedang g. Timbangan 3 kg h. Panci ukuran 32 cm i. Wajan penggoreng j. Sendok penggoreng k. Niru/tampah l. Talenan plastik m. Pisau stainless n. Pisau kue o. Ember penampung air
2 2 1 1 2 4 1 1 2
1 psg 5 3 2 1 3
2008 dan 2009 2008 dan 2011
2009 2008 2006
2008 2008 2008
2008 dan 2010 2008 2008 2008 2009 2008 2006
1 Rusak 1Rusak
Baik Baik Baik
Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
13
NO. NAMA ALAT JUMLAH (UNIT)
TAHUN PEROLEHAN
KONDISI
p. Kompor gas + tabung gas q. Wadah/toples plastic r. Saringan santan s. Gelas ukur t. Corong plastic u. Wajan Teflon uk. 20 cm v. Dispenser + gallon air w. Rak piring plastic x. Concerto y. Cup Sealer z. Oven pemanggang + 2
loyang å. Kulkas (LG) kapasitas 7 kg ä. Mesin penepung ö. Mixer kapasitas 7.5 kg aa. Vacuum Sealer bb. Microwave
2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2006 2006 2006 2010 2010 2010 2010 2010
2010 2010 2010 2011 2011 2011 2011 2011
Baik Baik Baik
Hilang Baik Baik Baik Baik
Baik Baik Baik Baru Baru Baru Baru Baru
14
Lampiran 2. Paket Teknologi Pengolahan Pangan
1. Teknologi Pengolahan Dodol Salak
Bahan dan Alat yang diperlukan :
Bahan :
1 Kg Salak 250 gram tepung Ketan 1,5 L santan 250 gram Gula Merah 100 gram Gula Pasir
½ sdt Vanili
Alat :
Blender Sendok Pengaduk Pisau Talenan Baskom
Timbangan Kompor
Cara Pengolahan : 1. Buah salak di kupas kulitnya, dibersihkan dari kulit arinya, dibuang bijinya kemudian cuci bersih dan timbang sebanyak 500 gram
2. Blender salak hingga diperoleh bubur salak 3. Campurkan Santan dan tepung ketan, masak sambil
diaduk 4. Masukkan bubur salak sambil terus diaduk 5. Tambahkan gula ke dalam adonan lalu masak hingga
kalis (adonan tidak menempel pada pengaduk kayu) 6. Setelah masak dodol dibiarkan dingin kemudian
kemas sesuai selera
2. Teknologi Pengolahan Rambutan Goreng
Bahan dan Alat yang diperlukan :
Bahan :
500 g rambutan kupas kulit
larutan kapur sirih (1/2 sdt kapur sirih dilarutkan dalam 1 L air)
250 g gula pasir direbus dengan 100 mL air
2 butir putih telur
250 g tepung roti 1 L minyak goreng
Alat :
kompor sotel loyang aluminium baskom peniris
piring wajan tampah
Cara Pengolahan : 1. Buah rambutan segar dipilih yang terbaik dan dikupas kulit luarnya
2. Rambutan yang telah dikupas direndam dalam larutan kapur sirih selama 3 jam
3. Rambutan dicuci bersih lalu ditiriskan 4. Rambutan dijemur di bawah terik matahari (semakin
rendah kadar air dalam rambutan, semakin tinggi daya simpan rambutan goreng)
5. Rambutan digoreng dalam minyak panas 6. Rebus gula dan air sampai kental seperti gulali 7. Rambutan yang sudah digoreng dimasukkan dalam kuali
dan dicampur hingga rata 8. Rambutan dilumuri dengan putih telur yang sudah
dikocok, kemudian digulingkan dalam tepung roti 9. Rambutan digoreng kembali 10. Rambutan ditiriskan, didinginkan dan siap dikemas
15
3. Teknologi Pengolahan Manisan Salak
Bahan dan Alat yang diperlukan :
Bahan : 1 kg salak
larutan garam (20 g garam dapur dilarutkan dalam 1 L air masak)
500 g gula pasir 1 sdt asam sitrat
500 mL air bersih
Alat : kompor
panci pisau sendok pengaduk/irus baskom toples tertutup pisau
Cara Pengolahan : 1. Buah salak segar dipilih yang terbaik, dikupas kulit luarnya dan dibersihkan kulit arinya
2. Buah salak dibelah dua ,dipisahkan dari bijinya dan dicuci bersih
3. Daging buah salak direndam dalam larutan garam selama 30 menit
4. Daging buah salak dicuci kembali dan ditiriskan 5. Rebus air beserta gula hingga mendidih, biarkan dingin,
tambahkan asam sitrat, lalu masukkan dalam toples 6. Masukkan daging buah salak dalam toples berisi larutan
gula 7. Manisan salak dapat langsung dikonsumsi atau disajikan
dalam keadaan dingin
4. Teknologi Pengolahan Es Krim Mangga
Bahan dan Alat yang diperlukan :
Bahan : 600 mL es sirup mangga 200 g whippy cream
Alat : mixer sendok freezer
gelas ukur baskom cup dan sendok es krim spatula
Prosedur Pengolahan : 1. Campurkan sirup mangga dengan susu kental manis, mixer dengan kecepatan rendah
2. Tambahkan whippy cream sedikit demi sedikit, mixer dengan kecepatan tinggi hingga adonan es krim mengembang
3. Adonan es krim di masukkan ke dalam cup es krim satu persatu
4. Es krim dibekukan dalam freezer selama 2 jam 5. Es krim siap dikonsumsi
16
5. Teknologi Pengolahan Sirup Mangga
Bahan dan Alat yang diperlukan :
Bahan : 1 kg buah
mangga/bembam
900 g gula pasir 5 g asam sitrat 250 mL air masak
Alat : kompor panci besar blender
panci sedang pisau sendok
• baskom • sendok pengaduk/irus • saringan • botol kemas
mangkuk
Prosedur Pengolahan : 1. Buah mangga, dicuci bersih dan dipotong-potong dipisah kan dari bijinya
2. Daging buah mangga ditimbang sebanyak 500 gram 3. Daging buah mangga diblender dengan air masak hingga
menjadi bubur mangga 4. Bubur mangga disaring hingga diperoleh sari mangga 5. Tambahkan air hingga volum sari buah mangga menjadi
1,5 L 6. Sari mangga dimasak bersamaan dengan gula pasir
dengan cara disteam hingga mendidih, sesekali diaduk 7. Setelah masak tambahkan asam sitrat 8. Sirup mangga siap dikemas dalam botol
6. Teknologi Pengolahan Tepung Ganyong
Bahan dan Alat yang diperlukan :
Bahan :
Umbi Ganyong Natrium Metabisulfit
Alat :
Pisau Talenan Panci/baskom Tampah
Alat penumbuk/mesin penepung
ayakan
Prosedur Pengolahan : 1. Kupas umbi ganyong dibawah air mengalir, tiriskan 2. Potong umbi ganyong tipis-tipis, lalu rendam di dalam larutan
natrium metabisulfit 1000 ppm selama 30 menit 3. Jemur ganyong dibawah sinar matahari selama 2 hari atau
keringkan dengan oven pada 60 oC hingga irisan ganyong mudah dipatahkan
4. Giling atau tumbuk umbi ganyong hingga halus kemudian ayak
17
7. Teknologi Pengolahan Tepung Garut
Bahan dan Alat yang diperlukan :
Bahan : Umbi Ganyong
Alat : Pisau
Talenan Panci/baskom Tampah Alat penumbuk/mesin penepung
ayakan
Prosedur Pengolahan : 1. bersihkan umbi garut dari kotoran dan sisik-sisiknya, cuci bersih di bawah air mengalir
2. Potong umbi ganyong tipis-tipis atu disawut dengan alat penyawut
3. Jemur ganyong dibawah sinar matahari selama 2 hari atau keringkan dengan oven pada 60 oC kadar air 10-12%
4. Giling atau tumbuk umbi ganyong hingga halus kemudian ayak
8. Teknologi Pengolahan Kue Bangkit Garut
Bahan dan Alat yang diperlukan :
Bahan : 2 Butir Telur 300 g gula pasir
500 g Tepung Garut ½ sdt soda kue 4 sdm minyak goreng Daun jeruk purut
secukupnya
Alat : mixer cetakan kue bangkit
sendok • mangkuk oven
Prosedur Pengolahan : 1. Kocok telur dan gula pasir sampai tercampur rata 2. Blender daun jeruk purut bersama minyak goreng sampai
hancur kemudian saring 3. Tambahkan minyak goreng yang telah diblender bersama
daun jeruk purut dan soda kue ke dalam adonan telur, aduk
sampai tercampur rata 4. Masukkan tepung garut kemudian adon sampai kalis 5. Cetak adonan kemudian panggang hingga matang
18
Lampiran 3. Dokumentasi Kegiatan Laboratorium Pascapanen selama Januari s.d Desember 2011
Gambar 2. Suasana Alih Teknologi (Pelatihan pada Sosialisasi Pemasaran dan Pengolahan Hasil Pertanian) di Mukomuko
Gambar 1. Suasana Alih Teknologi (Magang) di Laboratorium Pascapanen BPTP Bengkulu
19
Gambar 3. Suasana Alih Teknologi (Kegiatan Pameran dan Demo Produk Olahan Pangan) di Badan Ketahanan Pangan Bengkulu