LAPORAN TETAP KOMPOS

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/10/2019 LAPORAN TETAP KOMPOS

    1/24

    LAPORAN TETAP PRAKTIKUM

    TEKNIK PENGOLAHAN LIMBAH

    PEMBUATAN KOMPOS

    Oleh:

    Kelompok 2

    Nama : 1. Astri Handayani (061330400290)

    2. Beryl Kholif Arrahman (061330400292)

    3. Diah Lestari (061330400294)

    4. Elvania Noviyanti (061330400299)

    5. Nola Dwi Ayu Adinda (061330400304)

    6. Putri Utami (061330400307)

    7. Renny Eka Dhamayanti (061330400310)

    Kelas : 2.KA

    Jurusan : Teknik Kimia (DIII)

    Dosen Pembimbing : Ir.Hj.Siti Chodijah,M.T

    POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

    TAHUN AKADEMIK 2013-2014

  • 8/10/2019 LAPORAN TETAP KOMPOS

    2/24

  • 8/10/2019 LAPORAN TETAP KOMPOS

    3/24

    maupun mikro, harganya relatif mahal. Pupuk amoniak cair merupakan pupuk cair yang

    kadar N nya sangat tinggi sekitar 83%, penggunaannya dapat lewat tanah (injeksikan).

    Berdasarkan cara penggunaannya dibedakan :

    1. Pupuk daun ialah pupuk yang cara pemupukan dilarutkan dalam air dan disemprotkan pada

    permukaan daun.

    2.

    Pupuk aksr atau pupuk tanah ialah pupuk yang diberikan ke dalam tanah disekitar akar agar

    diserap oleh akar tanaman.

    Berdasarkan reaksi fisiologisnya dibedakan :

    1. Pupuk yang mempunyai reaksi fisiologisnya masam artinya bila pupuk tersebut diberikan ke

    dalam tanah ada kecenderungan tanah menjadi lebih masam (pH menjadi lebih rendah).

    Misalnya Za dan urea.

    2.

    Pupuk yang mempunyai reaksi fisiologis basis ialah pupuk yang bila diberikan ke dalam

    tanah menyebabkan pH tanah cenderung naik misalnya: pupuk chili salpeter, calnitro,kalsium sianida.

    Berdasarkan jumlah hara yang dikandungnya dibedakan :

    1. Pupuk yang hanya mengandung satu hara tanaman saja. Misalnya : urea hanya mengandung

    hara N, TSP hanya dipentingkan P saja (sebetulnya mengandung Ca).

    2.

    Pupuk majemuk ialah pupuk yang mengandung dua atau lebih dua hara tanaman. Contohnya:

    NPK, amophoska, Nitrophoska dan rustika.

    Berdasarkan macam hara tanaman dibedakan :

    1. Pupuk makro ialah pupuk yang mengandung hanya hara makro saja : NPK, nitrophoska,

    gandasil.

  • 8/10/2019 LAPORAN TETAP KOMPOS

    4/24

    2. Pupuk mikro ialah pupuk yang hanya mengandung hara mikro saja misalnya: mikrovet,

    mikroplet, metalik.

    3. Campuran makro dan mikro misalnya pupuk gandasil, bayfolan, rustika. Sering juga ke

    dalam pupuk campur makro dan mikro ditambahkan juga zat pengatur tumbuh (hormon

    tumbuh).

    Macam macam pupuk organik

    1. PUPUK HIJAU

    Pupuk hijau terbuat dari tanaman atau komponen tanaman yang dibenamkan ke dalam tanah.

    Jenis tanaman yang banyak digunakan adalah dari familia Leguminoceae atau kacang-kacangan dan jenis rumput-rumputan (rumput gajah). Jenis tersebut dapat menghasilkan

    bahan organik lebih banyak, daya serap haranya lebih besar dan mempunyai bintil akar yang

    membantu mengikat nitrogen dari udara.

    Keuntungan penggunaan pupuk hijau antara lain:

    1.

    Mampu memperbaiki struktur dan tekstur tanah serta infiltrasi air

    2.

    Mencegah adanya erosi

    3. Dapat membantu mengendalikan hama dan penyakit yang berasal dari tanah dan gulma jika

    ditanam pada waktu tanah bero

    4. Sangat bermanfaat pada daerah-daerah yang sulit dijangkau untuk suplai pupuk inorganik

    Namun pupuk hijau juga memiliki kekurangan yaitu:

    Tanaman hijau dapat sebagai kendala dalam waktu, tenaga, lahan, dan air pada pola tanam

    yang menggunakan rotasi dengan tanaman legume dapat mengundang hama ataupun penyakit

    dapat menimbulkan persaingan dengan tanaman pokok dalam hal tempa, air dan hara pada

    pola pertanaman tumpang sari

  • 8/10/2019 LAPORAN TETAP KOMPOS

    5/24

    2. PUPUK KOMPOS

    Pupuk kompos merupakan bahan-bahan organik yang telah mengalami pelapukan, seperti

    jerami, alang-alang, sekam padi, dan lain-lain termasuk kotoran hewan. Sebenarnya pupuk

    hijau dan seresah dapat dikatakan sebagai pupuk kompos. Tetapi sekarang sudah banyak

    spesifisikasi mengenai kompos.

    Biasanya orang lebih suka menggunakan limbah atau sampah domestik yang berasal dari

    tumbuh-tumbuhan dan bahan yang dapat diperbaharui yang tidak tercampur logam dan

    plastik. Hal ini juga diharapkan dapat menanggulangi adanya timbunan sampah yang

    menggunung serta mengurangi polusi dan pencemaran di perkotaan.

    3. PUPUK KANDANG

    Para petani terbiasa membuat dan menggunakan pupuk kandang sebagai pupuk karena

    murah, mudah pengerjaannya, begitu pula pengaruhnya terhadap tanaman. Penggunaan

    pupuk ini merupakan manifestasi penggabungan pertanian dan peternakan yang sekaligus

    merupakan syarat mutlak bagi konsep pertanian. Pupuk kandang mempunyai keuntungan

    sifat yang lebih baik daripada pupuk organik lainnya apalagi dari pupuk anorganik, yaitu

    pupuk kandang merupakan humus banyak mengandung unsur-unsur organik yang dibutuhkan

    di dalam tanah. Oleh karena itu dapat mempertahankan struktur tanah sehingga mudah diolah

    dan banyak mengandung oksigen.

    Penambahan pupuk kandang dapat meningkatkan kesuburan dan produksi pertanian.

    Hal ini disebabkan tanah lebih banyak menahan air sehingga unsur hara akan terlarut dan

    lebih mudah diserap oleh buluh akar. Sumber hara makro dan mikro dalam keadaan seimbang

    yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Unsur mikro yang tidak

    terdapat pada pupuk lainnya bisa disediakan oleh pupuk kandang, misalnya S, Mn, Co, Br,

    dan lain-lain. Pupuk kandang banyak mengandung mikroorganisme yang dapat membanru

    pembetukan humus di dalam tanah dan mensintesa senyawa tertentu yang berguna bagi

    tanaman, sehingga pupuk kandang merupakan suatu pupuk yang sangat diperlukan bagi tanah

    dan tanaman dan keberadaannya dalam tanah tidak dapat digantikan oleh pupuk lain.

  • 8/10/2019 LAPORAN TETAP KOMPOS

    6/24

    4. PUPUK SERESAH

    Pupuk seresah merupakan suatu pemanfaatan limbah atau komponen tanaman yang sudah

    tidak terpakai. Misal jerami kering, bonggol jerami, rumput tebasan, tongkol jagung, dan

    lain-lain. Pupuk seresah sering disebut pupuk penutup tanah karena pemanfaatannya dapat

    secara langsung, yaitu ditutupkan pada permukaan tanah di sekitar tanaman (mulsa). Peranan

    pupuk ini diantaranya :

    Dapat menjaga kelembaban tanah, mengurangi penguapan, penghematan pengairan

    Mencegah erosi, permukaan tanah yang tertutup mulsa tidak mudah larut dan terbawa air

    Menghambat adanya pencucian unsur hara oleh air dan aliran permukaan

    Menjaga tekstur tanah tetap remah

    Menghindari kontaminasi penyakit akibat percikan air hujan

    Memperlancar kegiatan jasad renik tanah sehingga membantu menyuburkan tanah dan

    sumber humus.

    5. PUPUK CAIR

    Pupuk organik bukan hanya berbentuk padat dapat berbentuk cair seperti pupuk anorganik.

    Pupuk cair sepertinya lebih mudah dimanfaatkan oleh tanaman karena unsur-unsur di

    dalamnya sudah terurai dan tidak dalam jumlah yang terlalu banyak sehingga manfaatnya

    lebih cepat terasa. Bahan baku pupuk cair dapat berasal dari pupuk padat dengan perlakuan

    perendaman. Setelah beberapa minggu dan melalui beberapa perlakuan, air rendaman sudah

    dapat digunakan sebagai pupuk cair.

    Pupuk organik bukan hanya berbentuk padat dapat berbentuk cair seperti pupuk

    anorganik. Pupuk cair sepertinya lebih mudah dimanfaatkan oleh tanaman karena unsur-

    unsur di dalamnya sudah terurai dan tidak dalam jumlah yang terlalu banyak sehingga

    manfaatnya lebih cepat terasa. Bahan baku pupuk cair dapat berasal dari pupuk padat dengan

    perlakuan perendaman. Setelah beberapa minggu dan melalui beberapa perlakuan, air

    rendaman sudah dapat digunakan sebagai pupuk cair.

  • 8/10/2019 LAPORAN TETAP KOMPOS

    7/24

    PUPUK ANORGANIK

    Secara umum ada dua jenis pupuk anorganik yang tersedia di pasaran :

    1. PUPUK TUNGGAL : Pupuk yang dibuat dari satu unsur secara dominan.

    Contohnya : Urea yang mengandung N, TSP atau SP 36 dengan P, dan KCl atau ZK dengan

    unsur K yang dominan.

    2. PUPUK MAJEMUK : Pupuk yang mengandung lebih dari satu jenis unsur.

    Contoh : pupuk DAP dan Amofos yang terbuat dari N dan P. Pupuk majemuk juga bisa

    tersusun dari 3 unsur. Sebut juga Rustika Yellow dan Mutiara. Kedua pupuk itu dilengkapi

    dengan kandungan N, P, dan K. Produsen pupuk biasanya juga menambahkan unsur-unsur

    mikro seperti Fe, B, Mo, Mn, dan Cu.

    Agar praktis, pekebun biasanya memakai pupuk mejemuk. Umumnya di pasaran beredar

    pupuk dengan kandungan utama Nitrogen, fosfor, dan kalium dengan berbagai perbandingan.

    Besar kecilnya perbandingan itu dicantumkan di label kemasan. Tulisan 20;10;10 artinya

    kandungan nitrogen paling tinggi sehingga tepat digunakan untuk masa pertumbuhan.

    2.2 Pengertian Pupuk Kompos

    Pupuk kompos merupakan salah satu pupuk organik yang dibuat dengan cara

    menguraikan sisa-sisa tanaman dan hewan dengan bantuan organisme hidup. Untuk membuat

    pupuk kompos diperlukan bahan baku berupa material organik dan organisme pengurai.

    Organisme pengurainya bisa berupa mikroorganisme ataupun makroorganisme.

    Teknologi pengomposan dikembangkan dari proses penguraian material organik yang terjadi

    di alam bebas. Terbentuknya humus di hutan merupakan salah satu contoh pengomposan

    secara alami. Prosesnya berjalan sangat lambat, bisa sampai berbulan-bulan hingga bertahun-

    tahun. Kemudian umat manusia memodifikasi proses penguraian material organik tersebut.

    Sehingga pengomposan yang dikelola manusia bisa dilakukan dalam tempo yang lebih

    singkat.

  • 8/10/2019 LAPORAN TETAP KOMPOS

    8/24

    Pupuk kompos mudah dibuat dan teknologinya sederhana. Semua orang bisa

    mengerjakannya, baik untuk skala pertanian maupun sekadar keperluan pekarangan. Silahkan

    bacacara membuat kompos untuk skala pertanian danrumah tangga.

    2.3 Karakteristik pupuk kompos

    Selain menyediakan nutrisi bagi tanaman, pupuk kompos bekerja dengan cara

    memperbaiki struktur fisik, kimia dan biologi tanah. Secara fisik, kompos meningkatkan

    kemampuan tanah untuk menyimpan air sebagai cadangan di saat kekeringan. Kompos juga

    membuat tanah menjadi gembur dan cocok sebagai media tumbuh akar tanaman. Pada tanah

    tipe pasir sekalipun, material kompos berguna menjadi perekat sehingga tanah menjadi lebih

    solid. Sedangkan pada tanah liat atau tanah lempung, kompos berfungsi menggemburkan

    tanah agar tidak terlalu solid.

    Secara kimiawi, pupuk kompos bisa meningkatkan kapasitas tukar kation dalam

    tanah. Karena semakin banyak kandungan organik dalam tanah, semakin baik kapasitas tukar

    kationnya. Kapasitas tukar kation berfungsi melepaskan unsur-unsur penting agar bisa

    diserap dengan mudah oleh tanaman.

    Secara biologi, pupuk kompos adalah media yang baik bagi organisme tanah untuk

    berkembang biak. Baik itu dari jenis mikroorganisme maupun satwa tanah lainnya. Aktivitas

    mikroorganisme dan satwa tanah akan memperkaya tanah dengan zat hara penting bagi

    tanaman.

    Pupuk kompos yang baik memiliki ciri-ciri umum sebagai berikut: (1) Baunya sama

    dengan tanah, tidak berbau busuk, (2) Warna coklat kehitaman, berbentuk butiran gembur

    seperti tanah, (3) Jika dimasukkan ke dalam air seluruhnya tenggelam, dan air tetap jernih

    tidak berubah warna, (4) Jika diaplikasikan pada tanah tidak memicu tumbuhnya gulma.

    2.4 Bahan baku pupuk kompos

    Bahan baku kompos bisa diambil dari sisa-sisa tanaman dan atau kotoran hewan.

    Masing-masing bahan memiliki kandungan unsur-unsur yang berbeda. Unsur-unsur tersebut

    berfungsi sebagai zat hara yang diperlukan tanaman.

    Sebelum membuat pupuk kompos, sebaiknya kita mengetahui tujuan pemupukan

    terlebih dahulu. Kita harus tahu zat apa yang paling dibutuhkan oleh tanaman yang sedang

    http://www.alamtani.com/cara-membuat-kompos.htmlhttp://www.alamtani.com/pupuk-kompos-takakura.htmlhttp://www.alamtani.com/pupuk-kompos-takakura.htmlhttp://www.alamtani.com/cara-membuat-kompos.html
  • 8/10/2019 LAPORAN TETAP KOMPOS

    9/24

    kita rawat. Misalnya, tanaman yang baru tumbuh membutuhkan unsur nitrogen (N) yang

    lebih, sedangkan tanaman yang akan berbuah membutuhkan unsur kalium (K) yang lebih.

    Setelah kita tahu tujuan pemupukannya, baru ditentukan pupuk kompos seperti apa yang

    butuhkan. Pupuk kompos tidak seperti pupuk kimia sintetis, dimana zat hara yang terkandung

    dalam pupuk sudah jelas komposisinya. Pada pupuk kompos zat hara yang dibutuhkan

    tanaman tersedia dalam komposisi yang berbeda-beda. Komposisinya tergantung pada bahan

    baku yang digunakan.

    Meskipun begitu, kita bisa membuat pupuk kompos dengan komposisi zat hara yang

    disesuaikan dengan kebutuhan. Kita bisa membuatnya dengan melakukan pendekatan bahan

    baku. Setiap material organik memiliki kekhasan kandungan unsur-unsur. Misalnya, jerami,

    hijauan dan kotoran ayam memiliki kandungan N yang besar. Nah, bahan-bahan tersebut bisa

    kita jadikan kompos yang kaya akan unsur N.

    Berikut ini kompilasi kandungan unsur-unsur dari bahan organik yang biasa dipakai untuk

    membuat kompos:

  • 8/10/2019 LAPORAN TETAP KOMPOS

    10/24

    2.5 Proses pembentukan kompos

    Material organik jenis apapun secara alami akan mengalami pelapukan dan penguraian oleh

    ratusan jenis mikroorganisme (bakteri, jamur, ragi) dan satwa tanah lainnya. Proses

    penguraiannya berjalan dengan reaksi aerob dan anaerob silih berganti. Berikut ini diagram

    yang menjelaskan reaksi aerob dan anaerob:

    Pada proses aerob, selama proses pengomposan tidak timbul bau busuk dan akan

    melepaskan energi dalam bentuk panas. Kenaikan suhu akibat panas yang dilepas sangat

    menguntungkan bagi lingkungan mikroba aerob. Namun apabila panas melebihi 65oC

    kebanyakan mikroba akan mati dan proses pengomposan berjalan lambat. Sehingga perlu

    penurunan suhu dengan cara diaduk atau dibalik.

    Pada proses anaerob reaksi berlangsung secara bertahap. Tahap pertama, beberapa

    jenis bakteri fakultatif akan menguraikan bahan organik menjadi asam lemak. Kemudian

    diikuti tahap kedua, dimana kelompok mikroba lain akan mengubah asam lemak menjadi

    amoniak, metan, karbondioksida dan hidrogen. Panas yang dihasilkan dalam proses

    anaerobik lebih rendah dibanding aerobik.

    Secara umum tahapan pengomposan dibagi menjadi tiga fase. Fase pertama

    merupakan dekomposisi bahan organik yang mudah terurai, menghasilkan panas yang tinggi

    dan berlangsung singkat. Kemudian diikuti fase kedua yaitu penguraian bahan organik yang

    sulit terurai. Kedua fase tersebut menghasilkan kompos segar. Kemudian fase ketiga berupa

    pematangan kompos menjadi ikatan komplek lempung-humus yang hasilnya berupa kompos

    matang. Cirinya, tidak berbau, remah, warna kehitaman, mengandung hara dan memiliki

    kemampuan mengikat air.

  • 8/10/2019 LAPORAN TETAP KOMPOS

    11/24

    Proses pengomposan dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti ukuran, bahan, kadar

    air, aerasi, pH, suhu dan perbandingan C dan N. Ukuran partikel penting karena bakteri dan

    jamur akan lebih mudah hidup pada ukuran partikel yang lebih kecil.

    Kadar air yang optimum penting untuk menghasilkan kompos yang baik karena

    semua organisme membutuhkan air bagi kelangsungan hidupnya. Air adalah bahan penting

    protoplasma sel yang berfungsi sebagai pelarut makanan. Kadar air dibawah 20 %

    mengakibatkan proses metabolisme terhambat dan berjalan lambat jika kadar air diatas 60 %.

    Ketersediaan oksigen pada proses pengomposan secara aerobik merupakan hal yang

    penting. Proses yang dilakukan secara aerobik lebih efisien daripada anaerobik dalam

    menguraikan bahan organik.

    Mikroorganisme sensitif terhadap perubahan suhu proses. Mikroorganisme mesofilik

    hidup pada suhu 8-45 C dan termofilik tumbuh dan aktif di bawah suhu 65 C, tetapi aktivitas

    biologisnya dapat berlangsung sampai suhu 65-90 C.

    Aktivitas organisme dipertinggi dengan adanya nutrien yaitu karbon (C) sebagai

    sumber energi dan nitrogen (N) sebagai zar pembentuk protoplasma . Energi dibutuhkan

    dalam jumlah yang lebih banyak daripada zat pembentuk protoplasma seingga karbon lebih

    banyak dibutuhkan daripada nitrigen. Perbandingan C dengan N yang efektif untuk

    pengomposan yaitu 25:35.

    2.6Manfaat Pupuk Kompos

    Ada beberapa manfaat dari pupuk kompos yaitu :

    Meningkatkan aktivitas mikroba. Kompos mengandung bermilyar mikroorganisme. Semakin

    banyak aktivitas mikroba di dalam tanah, akar tanaman semakin mudah mendapatkan zat

    pakan (nutrien).

    Mengembangkan struktur tanah. Meskipun jenis tanah adalah tanah liat atau bercampur pasir,

    penambahan kompos akan menguntungkan struktur tanah tersebut. Kompos akan mengikat

    partikel tanah liat dan membantu untuk membuka tanah. Kompos mengisi ruang antara

    pasir dan membantu tanah menahan air.

    Mengembangkan kimia tanah. Kondisi tanah dapat

    http://anazary.blogspot.com/2012/06/manfaat-pupuk-kompos.htmlhttp://anazary.blogspot.com/2012/06/manfaat-pupuk-kompos.htmlhttp://anazary.blogspot.com/2012/06/manfaat-pupuk-kompos.html
  • 8/10/2019 LAPORAN TETAP KOMPOS

    12/24

    bervariasi dari yang sangat basa hingga sangat asam sehingga nutrien menjadi berlebih atau

    kurang. Kompos membantu menetralkan kimia tanah dengan melunakkan ekstremitas ini.

    Pengkomposan materi akan mengikat mikronutrien seperti besi, tembaga, mangan dan seng,

    dan meningkatkan ketersediaannya.

    Cacing tanah menyukai. Pengkomposan material akan menyedia-kan makanan untuk cacing

    tanah dan mendorong mereka untuk memperba-nyak diri. Cacing tanah membuat liang

    sehingga memudahkan udara memasuki tanah dan castingnya merupakan sumber nutrien

    yang sangat bernilai dan membantu mempertahankan air.

    Keuntungan lain. Tanaman yang tumbuh pada tanah yang berkompos, cenderung lebih sehat,

    tahan penyakit, lebih tahan hama, memperlihatkan toleransi kekeringan dan membutuhkan

    lebih sedikit air

    III. Alat dan Bahan

    Alat yang Digunakan

    -

    Kantong polybag

    - Termometer

    - Batang pengaduk

    - Baskom

    - Gelas kimia

    Bahan yang Digunakan

    - EM4

    - Sampah organik

    -

    Serbuk gergaji

    - Tanah bakar

    - Tanah kering

    IV.Prosedur Kerja

    - Memotong atau menghancurkan sampah organik

    -

    Menimbang tanah bakar, tanah kering , dan serbuk gergaji

    - Meletakkan tanah bakar, tanah kering dan serbuk gergaji pada sebuah wadah

  • 8/10/2019 LAPORAN TETAP KOMPOS

    13/24

    - Mencampurkan sampah organik dengan bahan-bahan lainnya

    - Mengaduk campuran bahan sampai homogen

    -

    Menyemprotkan EM4 pada campuran bahan

    - Mengaduk kembali campuran bahan

    - Membungkus campuran bahan yang telah homogen ke dalam polybag

    -

    Mengamati tinggi,berat, ph, warna, bentuk setiap hari

    - Setelah jadi pupuk kompok, pupuk kompos di timbang dengan kertas saring

    dan krusibel kemudian di keringkan di dalam oven

    - Menghitung kadar air

  • 8/10/2019 LAPORAN TETAP KOMPOS

    14/24

    V. Data Pengamatan

    5.1 Tabel Polybag 1 (Dalam keadaan terbuka)

    Hari ke-/

    tanggal

    Berat

    (kg)

    Tinggi

    (cm)

    Warna Bentuk Bau Ph Keterangan

    1/

    6 Maret 2014

    1,15 14 Hitam,

    coklat,

    hijau

    (belum

    homogen)

    Padat Bau khas dari

    EM4,bau

    tanah

    6,5 Masih

    campuran

    bahan-bahan

    2/

    7 Maret 2014

    1,15 13,5

    3/

    8 Maret 2014

    1,15 13,5

    4/

    9 Maret 2014

    1,15 12 Homogen Padat,

    lebih

    lembut

    Bau tanah 6,5

    5/

    10 Maret 2014

    1,15 12

    6/

    11 Maret 2014

    1,14 12 Padat,

    lebih

    lembut

    Bau tanah

    (kompos)

    6,0 Sudah

    menjadi

    kompos

  • 8/10/2019 LAPORAN TETAP KOMPOS

    15/24

    5.2 Tabel Polybag 2 (Dalam Keadaan Tertutup

    Hari ke-/

    tanggal

    Berat

    (kg)

    Tinggi

    (cm)

    Warna Bentuk Bau Ph Keterangan

    1/

    6 Maret 2014

    1,15 16,5 Hitam,

    coklat,

    hijau

    (belum

    homogen)

    Padat Bau khas dari

    EM4,bau

    tanah

    6,5 Masih

    campuran

    bahan-bahan

    2/

    7 Maret 2014

    1,15 15,5

    3/

    8 Maret 2014

    1,15 15,5

    4/

    9 Maret 2014

    1,15 14,5 Homogen Padat,

    lebih

    lembut

    , dan

    lebih

    basah

    Bau tanah

    (kompos)

    6,5

    5/

    10 Maret 2014

    1,15 13,5

    6/

    11 Maret 2014

    1,13 12,5 7,0 Sudah

    menjadi

    kompos

  • 8/10/2019 LAPORAN TETAP KOMPOS

    16/24

    PROSES PEMBUATAN KOMPOS

    Proses pencampuran bahan berupa sampah organik, serbuk gergaji, EM4, tanah gembur,

    tanah kering

    Proses Pengemasan Pupuk Kompos

    Proses Penimbangan Pupuk Kompos

  • 8/10/2019 LAPORAN TETAP KOMPOS

    17/24

    Hasil Pengamatan Hari ke-1

    Hasil Pengamatan Hari ke-2

    Hasil Pengamatan Hari ke-3

    Hasil Pengamatan Hari ke-4

  • 8/10/2019 LAPORAN TETAP KOMPOS

    18/24

    Hasil Pengamatan Hari ke-5 (Telah menjadi pupuk kompos)

    Proses penimbangan kompos yang telah jadi dengan kertas saring

    Pupuk Kompos yang akan di Keringkan

  • 8/10/2019 LAPORAN TETAP KOMPOS

    19/24

    VI. Perhitungan

    a. Perhitungan penyusutan volume atau bobot kompos

    - Polybag 1

    =

    =

    =0,86 %

    Ter jadi penyusutan berat sebesar 0,86 %

    =

    =

    %

    =14,28 %

    Terjadi penyusutan tinggi sebesar 14,28 %

    -

    Polybag 2

    =

    %

    =

    =1,73 %

    Terjadi penyusutan berat sebesar 1,73 %

    =

    =

    %

    =24,24 %

    Terjadi penyusutan tinggi sebesar 24,24 %

    b.

    Perhitungan penyusutan kadar air

    Setelah dihitung penyusutan berat dan tinggi kompos, kemudian menimbang

    kompos masing-masing polybag seberat 30 gr dan menimbang kertas saring

    masing-masing seberat 10 gr.

    - Berat kertas saring + sampel = 40 gr

  • 8/10/2019 LAPORAN TETAP KOMPOS

    20/24

  • 8/10/2019 LAPORAN TETAP KOMPOS

    21/24

    VII. Analisa Percobaan

    Pada praktikum kali ini kami melakukan percobaan yaitu membuat pupuk kompos.

    Pupuk kompos merupakan salah satu pupuk organik yang dibuat dengan cara menguraikan

    sisa-sisa tanaman dan hewan dengan bantuan organisme hidup. Pupuk kompos mudah dibuat

    dan teknoliginya sederhana.

    Pada pembuatan kompis ini kami membuat dua kompos pada dua polybag. Polybag 1

    dalam kedaan terbuka dan polybag 2 dalam keadaan tertutup. Ini gunanya agar kami

    mendapatkan perbandingan dari kedua pupuk ini. Pembuatan kompos ini menggunakan

    bahan yang sederhana, yaitu EM4 atau stardex secukupnya, sampah organik sebanyak 250

    gram, serbuk gergaji sebanyak 100 gram, tanah bakar atau tanah gembur sebanyak 1,4 kg dan

    tanah kering sebanyak 600 gram.

    Proses pembuatannya sederhana, pertama menimbang bahan-bahan yang akan

    digunakan. Setelah itu mencampur seluruh bahan dalam satu wadah, diaduk sampai terlihat

    sedikit homogen. Setelah itu menyemprotkan EM4 secukupnya, akan tetapi lebih baik jika

    kita menyemprotkan EM4 secara merata ke seluruh sisi wadah. Kemudian diaduk kembali

    agar EM4 dapat merata dan terserap oleh campuran bahan-bahan tadi. Dan terakhir ialah di

    kemas. Campuran bahan tadi dikemas dalam 2 polybag. Polybag 1 di biarkan terbuka dan

    polybag 2 ditutup. Setelah itu disimpan dan diamati sekitar 5 hari. Selama 5 hari tersebut

    kedua polybag diukur ketinggian,berat , warna, bentuk, bau ,serta phnya. Selama 5 hari

    tersebut terdapat perbedaan yaitu polybag 2 lebih tinggi dari polybag 1 serta polybag 2

    teksturnya lebih lembut dan lebih basah dari polybag 1 dan polybag 1 lebih berat

    dibandingkan dengan polybag 2.

    Pada hari ke-6 kami melakukan pengeringan sampel kompos. Sebenarnya pada hari

    ke-5 kompos yang kami buat telah jadi dan pada kedua polybag tersebut tumbuh salah satu

    tanaman, berarti kompos yang kami buat berhasil dan subur. Pada hari ke-6 dilakukan

    pengeringan sampel kompos di dalam oven guna untuk menghitung kadar air yang hilang

    dari kedua polybag tersebut. Selama 5 hari proses pengamatan, kedua polybag tersebut

    mengalami penyusutan dan ternyata unsur yang hilang ialah air. Maka dari itu perlu

    dilakukan proses pengeringan . pada proses pengeringan ini pertama-tama yang dilakukan

    ialah menimbang masing-masing sampel kompos beserta kertas saring. Masing-masing

    sampel kompos yang kami timbang ialah sebanyak 30 gr lalu kertas saringnya seberat 10 gr.

    Setelah itu memanaskan sampel kompos di dalam oven selama 1 jam setelah itu didinginkan

    di dalam desikator sekitar 5 menit lalu ditimbang berat sampel kompos beserta kertas saring

  • 8/10/2019 LAPORAN TETAP KOMPOS

    22/24

    setelah dikeringkan. Dari proses ini dapat diperhitungan dan dihasilkan bahwa polybag 1

    mengalami penyusutan kadar air yang lebih besar dibandingkan dengan polybag 2. Hal itu

    disebabkan karena polybag 1 disimpan dalam keadaan terbuka sehingga kadar air yang hilang

    ke udara akan lebih banyak dibandingkan dengan polybag 2 yang disimpan dalam keadaan

    tertutup.

    VIII. Kesimpulan

    Dari praktikum pembuatan kompos ini dpaat disimpulkan bahwa :

    1. Proses pembuatan kompos ini menggunakan bahan dan proses yang sederhana

    2. Pada hari ke-4 kedua sampel dari dua polubag telah menjadi pupuk kompos

    3.

    Pada polybag 1 memiliki tinggi yang lebih rendah dibandingkan dengan polybag 2,

    begitu pula sebaliknya akan tetapi polybag 2 memiliki berat yang lebih dibandingkan

    dengan polybag 2

    4.

    Polybag 2 terlihat lebih lembut dan lebih basah dibandingkan dengan polybag 1

    5. Polybag 1 memiliki penyusutan kadar air sebesar 59,5 %

    6. Polybag 2 memiliki penyusutan kadar air sebesar 42,1 %

    7.

    Polybag 1 memiliki penyusutan kadar air yang lebih besar dari polybag 2 karena pada

    saat proses pembuatan polybag 1 dalam keadaan terbuka sedangkan polybag 2 dalam

    keadaan tertutup sehingga kadar air yang hilang pada polybag 1 lebih banyak

    dibandingkan dengan polybag 2.

  • 8/10/2019 LAPORAN TETAP KOMPOS

    23/24

    IX. Daftar Pustaka

    Tim Laboratorium Teknik Pengolahan Limbah. 2014. Penuntun Praktikum Teknik

    Pengolahan Limbah. Palembang : Politeknik Negeri Sriwijaya

    2014. Pupuk Kompos. www.alamtani.com/pupuk-kompos.html. Diakses pada tanggal 12

    Maret 2014

    2014. Arti Kompos dan Manfaatnya bagi Tanaman. Artikel.co/98/arti-kompos-dan-

    manfaatnya-bagi-tanaman.html. Diakses pada tanggal 12 Maret 2014

    2011. Kompos. fuadmje.wordpress.com/2011/11/06/kompos.html. Diakses pada tanggal 12

    Maret 2014

    http://www.alamtani.com/pupuk-kompos.htmlhttp://www.alamtani.com/pupuk-kompos.html
  • 8/10/2019 LAPORAN TETAP KOMPOS

    24/24

    X. Gambar Alat

    Spatula Baskom Desikator

    Sekop Timbangan Polybag

    Kertas PH Kertas Saring Oven