laporan titrasi asam basa.doc

Embed Size (px)

Citation preview

LAPORAN KIMIATITRASI ASAM BASA

Oleh :

AULIA NABILA / XI IPA 6 / 08

DESSY LINA RACHMAWATI / XI IPA 6 / 10

JEEHAN ALAMUDI / XI IPA 6 / 19

PUTU EKA PASCIMA NEGARI / XI IPA 6 / 26

TYAS ARDY RAHAYU / XI IPA 6 / 35

FERIZKA PARAMITA FIRDAUSI / XI PA 6 / 36

SMA NEGERI 1 MALANG

Jl. Tugu Utara no. 1

MalangA. TANGGAL PERCOBAAN

Rabu , 23 Februari 2011

B. TUJUAN

1. Menentukan titik akhir titrasi asam kuat dan basa kuat .

2. Menentukan konsentrasi larutan HCl .

3. Menentukan kadar cuka perdagangan .

C. TEORI DASAR

Titrasi merupakan suatu metode untuk menentukan kadar suatu zat dengan menggunakan zat lain yang sudah dikethaui konsentrasinya. Titrasi biasanya dibedakan berdasarkan jenis reaksi yang terlibat di dalam proses titrasi, sebagai contoh bila melibatan reaksi asam basa maka disebut sebagai titrasi asam basa, titrasi redox untuk titrasi yang melibatkan reaksi reduksi oksidasi, titrasi kompleksometri untuk titrasi yang melibatan pembentukan reaksi kompleks dan lain sebagainya.Zat yang akan ditentukan kadarnya disebut sebagai titrant dan biasanya diletakan di dalam Erlenmeyer, sedangkan zat yang telah diketahui konsentrasinya disebut sebagai titer dan biasanya diletakkan di dalam buret. Baik titer maupun titrant biasanya berupa larutan.Titrasi asam basa melibatkan asam maupun basa sebagai titer ataupun titrant. Titrasi asam basa berdasarkan reaksi penetralan. Kadar larutan asam ditentukan dengan menggunakan larutan basa dan sebaliknya.

Titrant ditambahkan titer sedikit demi sedikit sampai mencapai keadaan ekuivalen ( artinya secara stoikiometri titrant dan titer tepat habis bereaksi). Keadaan ini disebut sebagai titik ekuivalen.

Pada saat titik ekuivalent ini maka proses titrasi dihentikan, kemudian kita mencatat volume titer yang diperlukan untuk mencapai keadaan tersebut. Dengan menggunakan data volume titrant, volume dan konsentrasi titer maka kita bisa menghitung kadar titrant.D. ALAT dan BAHAN

Alat :

Tabung erlenmeyer

Buret

Gelas ukur

Labu ukur

Bahan :

HCl 10 mL

NaOH 0,2M 50 mL

Indikator fenolftalein 3 tetes

Cuka dagang 10 mL

AquadesE . CARA KERJA

1) Menentukan titik akhir titrasi asam dan basa kuat :

a) Ambillah 10 mL larutan HCl dan masukkan ke dalam Erlenmeyer .

b) Masukkan larutan NaOH 0,2M ke dalam buret .

c) Tambahkan 3 tetes indikator fenolftalein ke dalam larutan HCl .

d) Titrasi larutan HCl dengan larutan NaOH 0,2M sampai warna larutan berubah menjadi warna merah muda .

e) Catat volume larutan NaOH 0,2M yang digunakan .

f) Ulangi percobaan diatas dengan langkah yang sama hingga tiga kali .

g) Hitung volume rata-rata percobaan yang telah dilakukan .

h) Tentukan titik akhir titrasinya .

i) Hitung konsentrasi larutan HCl yang digunakan .

2) Menentukan kadar cuka perdagangan :

a) Ambillah 10 mL cuka dagang yang telah disediakan dengan gelas ukur .

b) Encerkan asam cuka dengan aquades hingga tanda batas pada labu ukur 100 mL .

c) Ambil 10 mL asam cuka yang telah diencerkan ke dalam Erlenmeyer .

d) Tambahkan 3 tets indikator fenolftalein .

e) Titrasi larutan ini dengan larutan NaOH 0,2M sampai warna larutan berubah menjadi warna merah muda .

f) Catat volume larutan NaOH 0,2M yang digunakan .

g) Ulangi percobaan diatas dengan langkah yang sama hingga tiga kali .

h) Hitung volume rata-rata percobaan yang telah dilakukan .

i) Tentukan molaritas asam cuka .

j) Hitung kadar cuka (massa jenis larutan = 950 gr/L)

F. HASIL PERCOBAAN

1) Menentukan titik akhir titrasi asam kuat dan basa kuat .

Volume HCl

(mL)Volume NaOH (mL)

AwalAkhirDigunakanRata-rata

10012,612,612,7

10012,812,8

10012,712,7

2) Menentukan kadar cuka perdagangan .

Volume cuka

(mL)Volume NaOH (mL)

AwalAkhirDigunakanRata-rata

1007,57,57,3

107,514,57,0

1014,5227,5

G. ANALISIS DATA dan PEMBAHASAN

1) Pengenceran asam cuka

Sebelum = Sesudah

V1 . M1 = V2 . M2

Untuk menentukan kadar gunakan M asam cuka sebelum pengenceran .

2) Menentukan tiitk akhir titrasi asam kuat dan basa kuat

Diskusikan tentang :

a) Titik akhir titrasi

b) Titik ekuivalen

c) Kesalahan titrasi

d) hitung konsentrasi HCl (hubungkan hasil percobaan dengan teori)

3) Menenutkan kadar cuka perdagangan

Diskusikan tentang :

a) Hitung konsentrasi larutan cuka yang digunakan .

b) hitung kadar larutan cuka (dalam %) (hubungkan hasil percobaan dengan teori)

JAWAB :

1) NaOH dan HCl

M NaOH = 0,2M ; V NaOH = 12,7 mL ; V HCl = 10 mL

a x V1 x M1 = b x V2 x M2

1 x 12,7 x 0,2 = 1 x 10 x M2

M2 = 0,254M

2) CH3COOH dan NaOH

M NaOH = 0,2M ; V NaOH = 7,3 mL ; V CH3COOH = 10 mL

a x V1 x M1 = b x V2 x M2

1 x 7,3 x 0,2 = 1 x 10 x M2

M2 = 0,146M

Sebelum diencerkan :

V1 x M1 = V2 x M2

10 x M1 = 100 x 0,146

M1 = 1,46M

M = massa jenis x 10 x P%

Mr

1,46 = 950 x 10 x P%

60

P% = 158,3

H. KESIMPULAN

Titrasi adalah pengukuran suatu larutan dari suatu reaktan yang dibutuhkan untuk bereaksi sempurna dengan sejumlah reaktan tertentu lainnya. Titrasi asam basa adalah reaksi penetralan. Jika larutan bakunya asam disebut asidimetri dan jika larutan bakunya basa disebut alkalimetri.

Titrasi asam basa terbagi menjadi 5 jenis yaitu :1. Asam kuat - Basa kuat2. Asam kuat - Basa lemah3. Asam lemah - Basa kuat4. Asam kuat - Garam dari asam lemah5. Basa kuat - Garam dari basa lemah

Rumus Umum Titrasi Pada saat titik ekuivalen maka , mol-ekuivalen asam = mol-ekuivalen basa Mol-ekuivalen diperoleh dari N x V asam = N x V basa Normalitas diperoleh dari n x M x V asam = n x V x M basaketerangan :N = NormalitasV = VolumeM = Molaritasn = jumlah ion H+ (pada asam) atau OH (pada basa)

pH=pKa+log[base]

[acid]

keterangan :

pH adalah log dalam kosentrasi molar hidrogenpKaadalah keseimbangan konstan disosiasi untuk asam[base] adalah kosentrasi molar larutan basa[acid] adalah kosentrasi molar larutan asamI. PERTANYAAN

1) Apakah fungsi indikator pada percobaan di atas ?

2) Tuliskan persamaan reaksi antara :

a) Larutan HCl dengan larutan NaOH

b) Cuka dengan larutan NaOH

3) Berapakah pH campuran ketika 10 mL larutan HCl dititrasi dengan :

a) 2 mL larutan NaOH 0,2M

b) 5 mL larutan NaOH 0,2M

c) 7 mL larutan NaOH 0,2M

JAWAB :

1) Fungsi indikator pada percobaan diatas adalah untuk mengetahui perubahan warna pada titrant yang diketahui sebagai titik akhir titrasi .

2) a) HCl (aq) + NaOH (aq) ( NaCl (aq) + H20 (l)

b) CH3COOH (aq) + NaOH (aq) ( NaCH3COO + H2O (l)

3) HCl (aq) + NaOH (aq) ( NaCl (aq) + H2O (l)

HCl ( H+ + Cl-

a) a x V1 x M1 = b x V2 x M2

1 x 10 x M1 = 1 x 2 x 0,2

10 M1 = 0,4

M1 = 0,04M

pH = -log (H+) = -log (0,04) = -log (4 x 10-2) = 2-log4

b) a x V1 x M1 = b x V2 x M2

1 x 10 x M1 = 1 x 5 x 0,2

10 M1 = 1

M1 = 0,1M

pH = -log (H+) = -log (0,1) = -log (1 x 10-1) = 1

c) a x V1 x M1 = b x V2 x M2

1 x 10 x M1 = 1 x 7 x 0,2

10 M1 = 1,4

M1 = 0,14M

pH = -log (H+) = -log (0,14) = -log (14 x 10-2) = 2-log14J. DAFTAR PUSTAKAAlamat website :

www.google.co.idwww.wikipedia.org