Laporan Tpta Ke-7 Indeks Erosivitas

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Laporan Praktikum Teknik Pengawetan Tanah dan Air (Indeks Erosivitas)

Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUMTEKNIK PENGAWETAN TANAH DAN AIR(7. Menghitung Indeks Erosivitas Hujan (R) dengan Rumus Bolls)

Oleh:

Kelompok :IV (Empat)Kelas / Hari / Tanggal :Shift A2 / Kamis / 2 Mei 2013Nama dan NPM :1. Haidar Rafid Azis (240110100012)2. M. Rais Hasjim (240110100026)3. Fia Noviyanti (240110100053)4. Mahadyansyah A (240110100044)5. M. Mudawir (240110090030)6. Saiful Uyun (240110090089) Asisten : 1. Grace Yolanda 2. Monika E. Sitompul 3. M. Sulaeman 4. Rizky Patria Dewaner

LABORATORIUM KONSERVASI TANAH DAN AIRJURUSAN TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI PERTANIANFAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIANUNIVERSITAS PADJADJARAN2013

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangErosivitas hujan adalah besarnya tenaga kinetik hujan yang menyebabkan terkelupas dan terangkutnya partikel-partikel tanah ke tempat yang lebih rendah. Erosivitas hujan sebagian besar terjadi karena pengaruh jatuhan butir-butir hujan langsung di atas tanah dan sebagian lagi karena aliran air di atas permukaan tanah. Faktor erosivitas hujan merupakan hasil perkalian antara energi kinetic (E) dari satu kejadian hujan maksimum 30 menit (I30). Kehilangan tanah karena erosi percikan, erosi lembar dan erosi alur berhubungan erat dengan EI 30. Penggunaan Intensatas hujan 30 menit maksimum menunjukkan bahwa tidak seluruh hujan berpengaruh nyata terhadap jumlah tanah yang hilang. Hujan dengan intensitas kecil berpengaruh sangat kecil terhadap hilangnya tanah dari suatu tempat. Abrasi adalah proses pengikisan pantai oleh tenaga gelombang laut dan arus laut yang bersifat merusak. Abrasi biasanya disebut juga erosi pantai. Kerusakan garis pantai akibat abrasi ini dipacu oleh terganggunya keseimbangan alam daerah pantai tersebut. Walaupun abrasi bisa disebabkan oleh gejala alami, namun manusia sering disebut sebagai penyebab utama abrasi. Salah satu cara untuk mencegah terjadinya abrasi adalah dengan penanaman hutan mangrove.Dampak dari erosi adalah menurunnya kemampuan tanah untuk meresapkan air (infiltrasi). Penurunan kemampuan lahan meresapkan air ke dalam lapisan tanah akan meningkatkan limpasan air permukaan yang akan mengakibatkan banjir di sungai. Selain itu butiran tanah yang terangkut oleh aliran permukaan pada akhirnya akan mengendap di sungai (sedimentasi) yang selanjutnya akibat tingginya sedimentasi akan mengakibatkan pendangkalan sungai sehingga akan mempengaruhi kelancaran jalur pelayaran. Hal ini terjadi karena pada peristiwa erosi terjadi penipisan terhadap lapisan permukaan tanah (top soil) (Patra, 2011). Pengukuran curah hujan dapat dilakukan dengan cara manual, yaitu menggunakan penakar hujan atau menggunakana aautomatik rain gauge yang menghasilkan grafik hujan pada kertas pias selama 24 jam. Oleh karena alat penakar hujan otomatis jarang terdapat di setiap tempat pengamatan hujan maka Bolls membuat perhitungan curah hujan (indeks erosivitas hujan) yang didasarkan pada data pengamatan curah hujan dari 47 stasuin cuaca, selama 38 tahun di pulau Jawa.1.2 Tujuan PraktikumMahasiswa diharapkan dapat melakukan perhitungan Indeks Erosivitas hujan (R) dengan menggunakan rumus Bolls dari data curah hujan harian yang diperoleh.1.3 Metodologi Pengamatan dan Pengukuran1.3.1 Alat dan Bahan1. Data curah hujan minimal 10 tahun 2. Kalkulator3. Pena4. Mistar5. Kertas1.3.2 Prosedur Pratikum1. Tentukan RAISm, DAYm, MAXPm berdasarkan curah hujan minimal 10 tahun.2. Cari nilai Rm dan curah hujan berdasarkan rumus BOLSS (B).3. Cari nilai indeks erosivitas hujan (R) bulanan dan tahunan dari data table curah hujan harian DAS Cikulutuk Malangbong

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 ErosiErosi adalah hilangnya atau terkikisnya tanah atau bagian bagian tanah dari suatu tempat yang diangkut oleh air atau angin ke tempat lain. Erosi menyebabkan hilangnya lapisan atas tanah yang subur dan baik untuk pertumbuhan tanaman serta berkurangnya kemampuan tanah untuk menyerap dan menahan air.Secara umum, terjadinya erosi ditentukan oleh faktor-faktor iklim (terutama intensitas hujan), topografi, karakteristik tanah, vegetasi penutup tanah dan tata guna lahan. Pemahaman tentang pengaruh erosi di daerah tangkapan air (onsite) dan dampak yang ditimbulkannya di daerah hilir (offsite) tidak hanya memerlukan pemahaman tentang mekanisme transfor sedimen melalui aliran sungai.

2.2 Proses terjadinya erosiDua penyebab utama terjadinya erosi adalah erosi karena sebab alamiah dan erosi karena aktivitas manusia. Erosi alamiah dapat terjadi karena proses pembentukan tanah dan proses erosi yang terjadi untuk mempertahankan keseimbangan tanah secara alami. Erosi karena faktor alamiah umumnya masih memberikan media yang memadai untuk berlangsungnya pertumbuhan kebanyakan tanaman. Proses erosi terdiri atas tiga bagian yang berurutan : pengelupasan (detachment), pengangkutan (transportation) dan pengendapan (sedimentation). Dalam uraian ini, erosi permukaan (tanah) adalah yang disebabkan oleh air hujan. Selain disebabkan oleh air hujan, erosi juga dapat terjadi karena tenaga angin dan salju. Beberapa tipe erosi permukaan yang umum dijumpai di daerah tropis (Glenn et al, 1992):1) Erosi percikan (splash erotion)Erosi percikan adalah proses terkelupasnya partikel-partikel tanah bagian atas oleh tenaga kinetic air hujan bebas atau sebagai alir lolos. Tenaga kinetic tersebut ditentukan oleh dua hal, yaitu massa dan kecepatan jatuhan hujan air. Tenaga kinetic bertambah besar dengan bertambah besarnya diameter air hujan dan jarak antara ujung daun penetes (driptips) dan permukaan tanah (pada proses erosi di bawah tegakan vegetasi). Oleh karena itu, air lolos dari vegetasi dengan ujung-ujung penetes lebar memberikan tenaga kinetic yang besar dan dengan demikian meningkatkan kecepatan air lolos sampai kepermukaan tanah. Arah dan jarak terkelupasnya partikel-partikel tanah ditentukan oleh kemiringan lereng, kecepatan dan arah angin, keadaan kekasaran permukaan tanah, dan penutupan tanah. Pada tanah berlereng, loncatan partikel tanah tersebut lebih banyak kearah tempat yang lebih rendah. Hal ini disebabkan karena sudut datang energi kinetic air hujan akan mendorong partikel-partikel tanah tersebut ke tempat yang lebih rendah. Apabila air hujan jatuh diatas serasah atau tumbuhan bawah, energi kinetic air hujan tersebut akan tertahan oleh penutup tanah dan dengan demikian menurunkan jumlah partikel tanah yang terkelupas. 2) Erosi kulit (sheet erotion)Erosi kulit adalah erosi yang terjadi ketika lapisan tipis permukaan tanah di daerah berlereng terkikis oleh kombinasi air hujan dan air larian (run off). Tipe erosi ini disebabkan oleh kombinasi air hujan dan air larian yang mengalir ke tempat yang lebih rendah. Berdasarkan sumber tenaga penyebab erosi kulit, tenaga kinetik air hujan lebih penting karena kecepatan air jatuhan lebih besar, yaitu antara 0,3 sampai 0,6 m/dt (Swab et al., 1981). Tenaga kinetic air hujan menyebabkan lepasnya partikel-partikel tanah dan bersama-sama dengan pengendapan sedimen (hasil erosi) diatas permukaan tanah, menyebabkan turunnya laju infiltrasi karena pori-pori tanah tertutup oleh kikisan partikel tanah. 3) Erosi alur (rill erotion)Riil erotion adalah pengelupasan yang diikuti dengan pengangkutan partikel-partikel tanah oleh aliran air larian yang terkonsentrasi di dalam saluran-saluran air. Hal ini terjadi ketika air larian masuk ke dalam cekungan permukaan tanah, kecepatan air larian meningkat dan akhirnya terjadinya transfor sedimen. Tipe erosi alur umumnya dijumpai pada lahan-lahan garapan dan dibedakan dari erosi parit (gully erotion) dalam hal erosi alur dapat diatasi dengan cara pengerjaan/pencangkulan tanah. Hal ini tidak dapat dilakukan terhadap erosi parit.4) Erosi parit (gully erotion)Erosi parit membentuk jajaran parit yang lebih dalam dan lebar dan merupakan tingkat lanjutan dari erosi alur. Erosi parit dapat diklasifikasikan sebagai parit bersambungan dan parit terputus-putus. Erosi parit terputus dapat dijumpai di daerah bergunung. Erosi tipe ini biasanya diawali oleh adanya gerusan-gerusan permukaan tanah oleh air larian kearah tempat yang lebih tinggi dan cenderung berbentuk jari-jari tangan. Pada tahap lanjutan, proses pembentukan erosi parit tersebut akan kehilangan karakteristik dinamika perkembangan gerusan-gerusan pada permukaan tanah oleh aliran air, dan pada akhirnya terbentuk pola aliran-aliran kecil atau besar yang bersifat permanent. Namun demikian, proses terbentuknya erosi parit tidak selalu beraturan seperti tersebut diatas. Sedang erosi parit bentuk U umumnya terjadi pada tanah dengan tingkat erodibilitas rendah terletak diatas lapisan tanah dengan erodibilitas yang lebih tinggi. Untuk menangulangi erosi parit ini diperlukan kombinasi bangunan pencegah erosi dan penanaman vegetasi.

2.3 Faktor-faktor Penyebab Erosi2.3.1 Iklim Pengaruh iklim terhadap erosi dapat bersifat langsung atau tidak langsung. Pengaruh langsung adalah melalui tenaga kinetis air hujan, terutama intensitas dan diameter butiran air hujan. Pada hujan yang intensif dan berlangsung dalam waktu pendek, erosi yang terjadi biasanya lebih besar daripada hujan dengan intensitas lebih kecil dengan waktu berlangsungnya hujan lebih lama. Pengaruh iklim tidak langsung ditentukan melalui pengaruhnya terhadap pertumbuhan vegetasi. 2.3.2 TopografiKemiringan dan lereng adalah dua faktor yang menentukan karakteristik topografi suatu daerah aliran sungai. Kedua faktor tersebut penting untuk terjadinya erosi karena faktor-faktor tersebut menentukan besarnya kecepatan dan volume air larian. Kecepatan air larian yang besar umumnya ditentukan oleh kemiringan lereng yang tidak terputus dan panjang serta terkonsentrasi pada saluran-saluran sempit yang mempunyai potensi besar untuk terjadinya erosi alur dan erosi parit. Kedudukan lereng juga menentukan besar kecilnya erosi. Lereng bagian bawah lebih mudah tererosi daripada lereng bagian atas karena momentum air larian lebih besar dan kecepatan air larian lebih terkonsentrasi ketika mencapai lereng bagian bawah. 2.3.4 Sifat-sifat TanahEmpat sifat tanah yang penting dalam menentukan erodibilitas tanah (mudah-tidaknya tanah tererosi) adalah :Tekstur tanah, biasanya berkaitan dengan ukuran dan porsi partikel-partikel tanah dan akan membentuk tipe tanah tertentu. Tiga unsur utama tanah adalah pasir, debu, dan liat.Tanah dengan unsur dominan liat, ikatan antar partikel-partikel tanah tergolong kuat dan dengan demikian tidak mudah tererosi. Hal yang sama juga berlaku untuk tanah dengan unsur dominan pasir (tanah dengan tekstur kasar), kemungkinan untuk terjadinya erosi pada jenis tanah ini adalah rendah karena laju infiltrasi di tempat ini besar dan dengan demikian menurunkan laju air larian. Sebaliknya pada tanah dengan unsur utama debu dan pasir lembut serta sedikit unsur organic, memberikan kemungkinan yang lebih besar untuk terjadinya erosi. Struktur tanah adalah susunan partikel-partikel tanah yang membentuk agregat. Struktur tanah mempengaruhi kemampuan tanah dalam menyerap air tanah. 2.3.5 Faktor Erosivitas Hujan (R)Kemampuan air hujan sebagai penyebab terjadinya erosi adalah bersumber dari laju dan distribusi tetesan air hujan, dimana keduanya mempengaruhi besarnya energi kinetic air hujan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa erosivitas hujan sangat berkaitan dengan energi kinetis atau momentum, yaitu parameter yang berasosiasi dengan laju curah hujan atau volume hujan. Energi kinetic hujan inilah yang menjadi faktor utama terkelupasnya partikel-partikel tanah dari agregatnya. Tenaga pendorong yang menyebabkan terkelupas dan terangkutnya partikel-partikel tanah ke tempat yang lebih rendah dikenal dengan istilah erosivitas hujan. Atau dengan kata lain bahwa erosivitas hujan adalah besarnya tenaga kinetic hujan. Erosivitas hujan sebagian besar terjadi karena pengaruh jatuhan butir-butir hujan langsung diatas tanah dan sebagian lagi karena aliran air diatas permukaan tanah.Faktor erosivitas hujan merupakan hasil perkalian antara energi kinetic (E) dari satu kejadian hujan dengan intensitas hujan maksimum 30 menit (I30). Jumlah dari seluruh hujan dengan spesifikasi tersebut diatas selama satu tahun merupakan erosivitas hujan tahunan. Kehilangan tanah karena erosi percikan, erosi lembar, dan erosi alur berhubungan erat dengan EI30. 2.3.6 Faktor Erodibilitas Tanah (K)Faktor erodibilitas tanah (K) menunjukkan resistensi partikel tanah terhadap pengelupasan dan transportasi partikel-partikel tanah tersebut oleh adanya energi kinetic air hujan. Meskipun besarnya resistensi tersebut diatas akan tergantung pada topografi, kemiringan lereng, dan besarnya gangguan oleh manusia. Besarnya erodibilitas atau resistensi tanah juga ditentukan oleh karakteristik tanah seperti tekstur tanah, stabilitas agregat tanah, kapasitas infiltrasi, dan kandungan bahan organic dan kimia tanah. Karakteristik tanah tersebut bersifat dinamis, selalu berubah. Oleh karenanya, karakteristik tanah tersebut dapat berubah seiring dengan perubahan waktu dan tataguna lahan atau system pertanaman. Dengan demikian, angka erodibilitas tanah juga akan berubah. Perubahan erodibilitas tanah yang significant berlangsung ketika terjadi hujan karena pada waktu tersebut partikel-partikel tanah mengalami perubahan orientasi dan karakteristik bahan kimia dan fisika tanah.Peranan tekstur tanah terhadap besar-kecilnya erodibilitas tanah adalah besar. Tanah dengan partikel agregat besar resistensinya terhadap daya angkut air larian juga besar karena diperlukan energi yang cukup besar untuk mengangkut partikel-partikel tanah tersebut. Sedangkan tanah dengan partikel agregat halus resisten terhadap pengelupasan karena sifat kohesi tanah tersebut juga besar. Partikel debu dan pasir halus kurang resisten dibandingkan dengan kedua jenis partikel tanah yang terdahulu dan dengan demikian tanah dengan kandungan debu tinggi mempunyai sifat erodibilitas besar.

2.4 Metode Penduga Erosi2.4.1 Model skala plot (USLE)Model penduga erosi USLE (universal soil loss equation) merupakan model empiris yang dikembangkan di Pusat Data Aliran Permukaan dan Erosi Nasional, Dinas Penelitian Pertanian, Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) bekerja sama dengan Universitas Purdue pada tahun 1954. Model tersebut dikembangkan berdasarkan hasil penelitian erosi pada petak kecil (Wischmeier plot) dalam jangka panjang yang dikumpulkan dari 49 lokasi penelitian. Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dibuat model penduga erosi dengan menggunakan data curah hujan, tanah, topografi dan pengelolaan lahan. Secara deskriptif model tersebut diformulasikan sebagai (Arsyad, 2000) :A = R K L S C Pdi mana:A:jumlah tanah yang tererosi (ton/ha/tahun)R:faktor erosivitas hujanK:faktor erodibilitas tanahL:faktor panjang lerengS:faktor kemiringan lerengC:faktor penutupan dan pengelolaan tanamanP:faktor tindakan konservasi tanahPada awalnya model penduga erosi USLE dikembangkan sebagai alat bantu para ahli konservasi tanah untuk merencanakan kegiatan usahatani pada suatu landscape (skala usahatani). Akan tetapi mulai tahun 1970, model ini menjadi sangat populer sebagai model penduga erosi lembar (sheet erosion) dan erosi alur (rill erosion) dalam rangka mengaplikasikan kebijakan konservasi tanah. Model ini juga pada awalnya digunakan untuk menduga erosi dari lahan-lahan pertanian, tetapi kemudian digunakan pada daerah-daerah penggembalaan, hutan, pemukiman, tempat rekreasi, erosi tebing jalan tol, daerah pertambangan dan lain-lain (Wischmeier, 1976).Model penduga erosi USLE juga telah secara luas digunakan di Indonesia. Disamping digunakan sebagai model penduga erosi wilayah (DAS), model tersebut juga digunakan sebagai landasan pengambilan kebijakan pemilihan teknik konservasi tanah dan air yang akan diterapkan, walaupun ketepatan penggunaan model tersebut dalam memprediksi erosi DAS masih diragukan.Hal ini disebabkan karena model USLE hanya dapat memprediksi rata-rata kehilangan tanah dari erosi lembar dan erosi alur, tidak mampu memprediksi pengendapan sedimen pada suatu landscape dan tidak menghitung hasil sedimen dari erosi parit, tebing sungai dan dasar sungai (Wischmeier, 1976). Pada metode USLE, prakiraan besarnya erosi adalah dalam kurun waktu tahunan sehingga angka rata-rata faktor R dihitung dari data curah hujan tahunan sebanyak mungkin dengan persamaan :

Dimana :R = erosivitas hujan rata-rata tahunanN = Jumlah kejadian hujan dalam kurun waktu satu tahun (musim hujan)X = Jumlah tahun atau musim hujan yang digunakan.Besarnya energi kinetic proporsional dengan curah hujan total untuk kejadian hujan dikalikan dengan intensitas hujan maksimum 30 menit. Pengukuran curah hujan dapat dilakukan dengan cara manual, yaitu menggunakan penakar hujan atau menggunakan automatic rain gage yang menghasilkan grafik hujan pada kertas pias selama 24 jam. Oleh karena alat penakar hujan otomatis jarang terdapat disetiap tempat pengamatan hujan maka Bolls membuat perhitungan curah hujan dari 47 stasiun cuaca, selama 38 tahun di pulau Jawa. Untuk mencari indeks erosivitas hujan tersebut diatas, dapat digunakan rumus Bolls (1978) sebagai berikut :(Rm) EI30 = 6,119 RAINm1,21 x DAYm-0,47 x MAXm0,53Dimana :Rm =Erosivitas curah hujan bulan rata-rataRAINm=Jumlah curah hujan bulanan (cm)DAYm =Jumlah hari hujan bulanan rata-rata pada bulan tertentuMAXm =Jumlah hujan maksimum selama 24 jam pada bulan tertetnu (cm)

2.5 Indeks erosivitas hujan (R)Penetapan indeks erosivitas dapat dilakukan dalam beberapa cara antara lain (Ira, 2011):1) Indeks erosivitas harian Wischmeier dan SmithMenggambarkan bahwa setiap intensitas hujan yang berbeda akan memiliki energi kinetik yang berbeda pula:E = 210 + 89 log10IKelemahan metode ini adalah karena menggunakan data harian atau bahkan menit maka selain tidak praktis dan membutuhkan data set yang sangat panjang akumulasinya di setiap bulan dapat menyebabkan akumulasi galat pula.2) Indeks erosivitas tahunan BolsRm = 6.119 x (Rain)m1,21 x (Days)m0,47 x (max P)m0,50R = (Rm) = (Rjan +RFeb + Rmar + + RDes)Dimana : m = 1Rm = erosivitas curah hujan bulanan rata-rata (EI10)(Rain)m = jumlah curah hujan rata-rata bulan m (cm)(Days)m = jumlah hari hujan rata-rata bulan m(Max P)m = curah hujan harian rata-rata maksimal pada bulan tertentu (cm)R = erosivitas hujan tahunan rata-rata3) Indeks erosivitas tahunan LenvainRm = 2.21 x (Rain)m1,36R = (Rm) = (Rjan +RFeb + Rmar + + RDes)Dimana: m = 1Rm = erosivitas curah hujan bulanan rata-rata (EI10)

BAB IIIHASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil PercobaanTabel 1 Rekapan Data Hujan Maksimum JatirokeTahunJanPebMarAprMeiJunJulAgtSepOktNovDesrata-rata

19982755662019203353623226733

199934202631302001540653024

2000452355346823781285583938

200166482351441873602330203041

2002701020360471600324420

200312542326400001258484827

20046239463648000016152224

200542232422202018131134594628

20062548537550013000362827

20071826223910960019213617

2008412660503618010040506833

2009107511690014672767928

Rata23832393631913101035424528

Tabel 2 Rekapan Data Jumlah Curah Hujan JatirokeTahunJanPebMarAprMeiJunJulAgtSepOktNovDesrata-rata

1998220284446140117951501585161203283183

199916923326930323651015250445143172

200014910121323325345111320381301130154

2001386165202317175367360561278644144

2002157221251250812160029240797

20036320387905800020280266390121

20043793723021194340000304269146

20055201862441677387472321101219248161

2006912941503181210130006812398

20078112012818132363200389020378

2008279182405217101740100128252251158

2009442817751900147182465263103

Rata221118322918813432281319140227213135

Tabel 3 Rekapan Data Jumlah Hari Hujan JatirokeTahunJanPebMarAprMeiJunJulAgtSepOktNovDesrata-rata

19982524302520161781422262521

19993025262523420111191115

20001413151373222121479

20011412191473113101038

200218419703210017177

20031112882000289156

200415161362000002467

20052422231256422581711

2006715697010002165

200712151516688005141610

200821219799010612159

2009108198100121023198

Rata217161713943128131410

Tabel 4 Rekap Data Stasiun Pengamatan JatirokeTahunRata-rata

Hujan Maksimumjumlah Curah HujanJumlah Hari Hujan

19983318321

19992417215

2000381549

2001411448

200220977

2003271216

2004241467

20052816111

200627985

2007177810

2008331589

2009281038

Rata22813510

Tabel 5 Rekap Jumlah Rm dan Indeks Erosivitas Metode Bolls dan LenvainJumlah Rm/RTahunMetode

BollsLenvain

19981207,921503,53

19991238,621497,16

20001712,71258,79

20011468,971122,45

2002766,75804,73

2003883,93994,37

20041043,461332,66

20051026,21343,92

20061011,79761,8

2007416,29511,13

20081419,181315,17

2009808,16873,22

Indeks ErosivitasTahunMetode

BollsLenvain

199812,0815,04

199912,2315

200013,8614,2

200114,0713,45

200212,7912,37

200312,1311,97

200411,8912,16

200511,6912,32

200611,5111,8

200710,7811,13

200811,0911,31

200910,8411,1

Gambar 1 Grafik Hujan Maksimum Bulanan Rata-rata Jatiroke

Gambar 2 Grafik Jumlah Curah Hujan Bulanan Rata-rata Jatiroke

Gambar 3 Grafik Jumlah Hari Hujan Bulanan Rata-rata Jatiroke

Contoh Perhitungan Metode BollsContoh perhitungan pada data Bulan Januari 1998 (Terlampir)1. 6,119 RAINm1,21 (a) 6,119 x (220/10)1,21 =257,012. DAYm-0,474 (b) (25)-0,474 = 0,223. MAXPm0,526 (c) (27)0,526 = 1,694. (Rm) Ei30 (a*b*c) (257,01) x (0,22) x (1,69) = 94,645. Selanjutnya perhitungan R dihitung pada tabel di bawah ini secara kontinyu dalam 12 tahun waktu pengamatan

Perhitungan Indeks Erosivitas Metode BollsTahun

1998

1999

2000

2001

2002

2003

2004

2005

2006

2007

2008

2009

Contoh Perhitungan Metode LenvainContoh perhitungan pada data Bulan Januari 1998 (Terlampir)1. R = 2,21 x (P1,36) 2,21 x ((220)1,36) = 147,532. Selanjutnya perhitungan R dihitung pada tabel di bawah ini secara kontinyu dalam 12 tahun waktu pengamatan

Perhitungan Indeks Erosivitas Metode LenvainTahun

1998

1999

2000

2001

2002

2003

2004

2005

2006

2007

2008

2009

3.2 PembahasanPada praktikum kali ini dilakukan percobaan mengenai perhitungan indeks erosivitas hujan (R) dengan rumus Bols. Daerah yang dipakai datanya untuk perhitungan indeks erosi ini adalah Jatiroke. Dimana data yang dipakai terdiri dari rekapan data hujan maksimum, rekapan data jumlah curah hujan jatiroke, rekapan data jumlah hari hujan, rekap data statsiun pengamatan Jatiroke, serta rekap jumlah Rm dan indeks erosivitas metode Bolls dan Lenvain. Perhitungan indeks erosivitas ini dilakukan untuk periode 12 tahun.Di dalam tabel rekapan data hujan, terdapat beberapa data yang kosong (nilai 0). Terjadinya kehilangan data pada saat perekapan data hujan ini kemungkinan diakibatkan oleh ketidakhadiran pengamat atau kerusakan alat. Cara memperkirakan data curah hujan yang hilang tersebut adalah dengan menggunakan data dari pengamatan di tiga statsiun pengamatan terdekat dan sedapat mungkin berjarak sama terhadap statsiun yang kehilangan data tersebut. Kehilangan data terbanyak di Jatiroke diantaranya terjadi pada tahun 2003 dan 2004 selama 4 bulan dari bulan Juni sampai Agustus, serta pada tahun 2006 dari bulan Agustus sampai Oktober. Rata-rata hujan maksimum terbanyak adalah pada tahun 2001 sebanyak 41 dan rata-rata hujan maksimum terbanyak adalah pada bulan Desember sebanyak 45.Pada tabel rekapan data jumlah curah hujan Jatiroke, Rata-rata jumlah curah hujan terbanyak terjadi pada tahun 1998 sebanyak 183 dan rata-rata jumlah curah hujan terbanyak dari data selama 12 tahun tersebut adalah pada bulan Maret sebanyak 229. Selanjutnya untuk tabel rekapan data jumlah hari hujan Jatiroke, rata-rata tahun yang memiliki hari hujan terbanyak ada pada tahun 1998 sebanyak 21 dan bulan dengan rata-rata jumlah hari hujan terbanyak ada pada bulan Desember sebanyak 14. Banyaknya hari hujan tidak berpengaruh terhadap curah hujan karena meskipun dalam satu bulan terjadi hujan dengan frekwensi yang banyak, belum tentu banyaknya air hujan yang jatuh di permukaan tanah juga banyak. Kemungkinan hujan yang turun tersebut hanya gerimis kecil dengan frekwensi yang banyak, lain halnya dengan hujan yang hanya terjadi sekali namun kejadian hujannya sangat deras, maka banyaknya air yang jatuh ke permukaan tanah dari hujan deras dengan frekwensi sedikit akan lebih banyak dari gerimis dengan frekwensi besar.Berdasarkan hasil rekap jumlah Rm atau curah hujan maksimum selama 24 jam dalam 1 bulan serta indeks erosivitas metode Bolls dan Lenvain diketahui jumlah Rm terbesar berdasarkan perhitungan metode Bolls adalah pada tahun 2001 sebesar 1468,97 dan berdasarkan perhitungan metode Lenvain adalah sebesar 1503,53 pada tahun 1998. Hasil perhitungan berdasarkan kedua metode ini akan berbeda karena dalam perhitungan dengan metode Lenvain, data hujan harian maksimum dan jumlah hari hujan tidak dipakai sementara pada metode perhitungan dengan metode Bolls kedua parameter itu dipakai. Metode Bolls ini khusus digunakan untuk Kepulauan Jawa dan Madura. Sedangkan untuk indeks erosivitas menurut perhitungan dengan metode Bolls, indeks erosivitas tertinggi terjadi pada tahun 2001 sebesar 14,07 dan menurut perhitungan dengan metode Lenvain, indeks erosivitas tertinggi terjadi pada tahun 1998 sebesar 15,04.Faktor Rm atau curah hujan maksimum selama 24 jam dalam 1 bulan dan indeks erosivitas saling berhubungan. Erosivitas sendiri merupakan kekuatan hujan menimbulkan erosi atau besarnya energi kinetik hujan yang menyebabkan terkelupas dan terangkutnya partikel-partikel tanah ke tempat yang lebih rendah. Ketika curah hujan tinggi, maka jumlah air yang jatuh ke permukaan tanah besar pula. Dengan banyaknya air hujan tersebut, maka pori tanah akan terisi air dengan jumlah yang sangat banyak sehingga menimbulkan adanya aliran permukaan atau runoff yang mengakibatkan terkikisnya permukaan tanah dari suatu lahan atau erosi yang besar pula.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 KesimpulanBerdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa:1. Terjadinya kehilangan data pada saat perekapan data hujan ini kemungkinan diakibatkan oleh ketidakhadiran pengamat atau kerusakan alat.2. Cara memperkirakan data curah hujan yang hilang adalah dengan menggunakan data dari pengamatan di tiga statsiun pengamatan terdekat dan sedapat mungkin berjarak sama terhadap statsiun yang kehilangan data tersebut.3. Banyaknya hari hujan tidak berpengaruh terhadap curah hujan karena meskipun dalam satu bulan terjadi hujan dengan frekwensi yang banyak, belum tentu banyaknya air hujan yang jatuh di permukaan tanah juga banyak.4. Hasil perhitungan metode Bolls dan Lenvain berbeda karena dalam perhitungan dengan metode Lenvain, data hujan harian maksimum dan jumlah hari hujan tidak dipakai sementara pada metode perhitungan dengan metode Bolls kedua parameter itu dipakai.5. Semakin besar Rm, maka erosivitas suatu lahan akan besar pula karena dengan banyaknya air hujan maka aliran permukaan atau runoff akan besar yang mengakibatkan terkikisnya permukaan tanah dari suatu lahan atau erosi yang besar pula.

4.2 SaranDisarankan kepada pratikan yang akan melakukan praktikum serupa agar:1. Memahami terlebih dahulu materi yang akan dipraktikkan untuk mempermudah jalannya praktikum.2. Melakukan perhitungan dengan teliti dan hati-hati untuk meminimalisir terjadinya kesalahan yang akan mempengaruhi hasil praktikum.

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Sitanala. 1989. Konservasi Tanah dan Air. Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Penerbit IPB, Bogor.

Glenn O. Schwab., Delmar D. Fangmeir., William J. Elliot., Richard K. Frevert. 1992. Soil and Water Conservation. Fourth Edition. John Wiley and Sons, Inc.

Ira. 2011. Penentuan Indeks Erosivitas metode Lenvain dan Bols. Tersedia:http://eerrapoenyablog.blogspot.com (Diakses pada tanggal 4 Mei 2013 pukul 20.11 WIB)

Kohnke, H. and A.R. Bertrand. 1959. Soil Conservation. Mc-Graw Hill Book Co., Inc.

Patra. 2011. Pendugaan Erosi dengan Metode USLE. Tersedia:http://red-patra.blogspot.com (Diakses pada tanggal 4 Mei 2013 pukul 20.11 WIB)

Wiscmeier, W.H dan D.D. Smith. 1976. A Universal Soil Loss Estimating Equation to Guide Conservation Farm Planning. Trans 7th Congress International Soil Sci. I : p. 418-425.

LAMPIRAN

Lampiran 1Data Curah Hujan (mm) Stasiun Jatiroke Tahun 1998TanggalBULANTahunan

JanPebMarAprMeiJunJulAgtSepOktNovDes

1009202200011135

201103110000110

3120900511500190

41416003100046

58274001090022111

6261710634222520

73209101980102280

80559140001271

9814107200014150

1081397350044140

1104264561224003

1206172310010024

1301114418400414

14102180200003067

150310101830100637

1601520115170000136

171425130112000720

1810518000302291

19061361200036789

20143138900220261225

212704140110014117

22210661010330331218

232791700010180227

246313900000447

25125200000109

26389980007002

27110376001540501

289344402006010

29601000001100

3010100705602

31050160230

0

Hujan Maksimum2755662019203353623226767

Jml Curah Hujan2202844461401179515015851612032832198

Jml. Hari Hujan25243025201617814222625252

Rata-rata71014543503579

Hujan (1-15)6817718380627540111267109179

Jml. Data Kosong000000000000

Hujan (16-31)1521072646055191104739393104

Jml. Data Kosong000000000000

Lampiran 2Data Curah Hujan (mm) Stasiun Jatiroke Tahun 1999TanggalBULANTahunan

JanPebMarAprMeiJunJulAgtSepOktNovDes

107215120000000

23715121000000450

35132019000000328

415109122000000130

56716141600000335

609252310000016

700731120000000

8201110000000

91051000000280

106011600000000

11112512150000000

1299811900000183

13912161913100018380

1434102614000000650

151191155000031270

166185169000023310

1766106600,3001870

184400000,3000120

19052100000000

200500810001480

2110201014100000401329

2271511120000017300

23391481100000120

242512111400002589

25191612900015172114

26101361710000038418

2739121262000000

2831112060000006

2920000000000

30900000009030

3110300005

Hujan Maksimum34202631302001540653065

Jml Curah Hujan169233269303236510152504451432068

Jml. Hari Hujan30252625234201111911177

Rata-rata58910800018155

Hujan (1-15)10210615719411720004929932

Jml. Data Kosong000000000000

Hujan (16-31)6812811210911931015201146111

Jml. Data Kosong000000000000

Lampiran 3Data Curah Hujan (mm) Stasiun Jatiroke Tahun 2000TanggalBULANTahunan

JanPebMarAprMeiJunJulAgtSepOktNovDes

1016001207000210

20001600000000

3141082200012000

4192200680400000

5214026220000000

645000300000000

780122090002000

814101800000074

90410000000120

101800000000080

110008000005145

120080013000098

130050000002708

1400316000000200

1500000000071220

1650000000085520

170000000001100

180503200000000

1903018400000000

200200590000000

212011000008020

2202355000000101031

230323002300012580

24031400000005739

2544712000008100

268032800080000

275018000000500

2800015000502000

29228340000035935

3003000000000

313400000

Hujan Maksimum452355346823781285583985

Jml Curah Hujan149101213233253451113203813011301850

Jml. Hari Hujan141315137322212147104

Rata-rata53788200112104

Hujan (1-15)1205818114154221101212311325

Jml. Data Kosong000000000000

Hujan (16-31)294319511999230138258188105

Jml. Data Kosong000000000000

Lampiran 4Data Curah Hujan (mm) Stasiun Jatiroke Tahun 2001TanggalBULANTahunan

JanPebMarAprMeiJunJulAgtSepOktNovDes

10612193400015000

266810282700023000

31530510006018000

40120000000000

5687000000200

6421431200000000

718110000000000

813700018curah000020

917012005000000

100020180137300710

1102382000000000

12016013120000000

13090000000000

14000800000000

15001831000000120

16002300000030100

170012000000670

18008000000040

1900003800002400

2035,5000440000850

21008150000010100

22002250000018150

235010000000000

2413018000000004,3

2500001200001000

2600008000012200

27048748000000030

28180516000000010

294201300000000

304512000000000

3150700000

Hujan Maksimum66482351441873602330203073

Jml Curah Hujan3861652023171753673605612786441727

Jml. Hari Hujan14121914731131010397

Rata-rata12671161222431

Hujan (1-15)1771179020073367360569150

Jml. Data Kosong000000000000

Hujan (16-31)2094811211710200001187144

Jml. Data Kosong000000000000

Lampiran 5Data Curah Hujan (mm) Stasiun Jatiroke Tahun 2002TanggalBULANTahunan

JanPebMarAprMeiJunJulAgtSepOktNovDes

100201300000000

2200600000000

30000000000028

40000000000042

50000000000280

6700000000000

702100000000016

80000000000039

941200000003244

100040000000040

1112010000000009

12304000700000

1341072000000000

140068005000120

150030010000025

1650500000002640

172060000000036

1810003000000080

19700036040000150

20000000000040

217010120000002419

22308000016001812

235070000000125

24805000000088,0

252000000000150

2610000000000300

270910000000000

280010000000180

290200300002818

30200000000716

311500000710

Hujan Maksimum701020360471600324470

Jml Curah Hujan15722125125081216002924071164

Jml. Hari Hujan184197032100171788

Rata-rata5144000100913

Hujan (1-15)32136647011200072243

Jml. Data Kosong000000000000

Hujan (16-31)125959780701600220164

Jml. Data Kosong000000000000

Lampiran 6Data Curah Hujan (mm) Stasiun Jatiroke Tahun 2003TanggalBULANTahunan

JanPebMarAprMeiJunJulAgtSepOktNovDes

112,00,00,09,00,00,00,00,00,044,00,028,0

28,00,00,05,00,00,00,00,00,028,00,036,0

36,017,00,026,00,00,00,00,00,00,00,042,0

410,012,00,07,00,00,00,00,00,00,00,016,0

50,023,018,00,00,00,00,00,00,00,023,00,0

60,00,07,00,018,00,00,00,00,00,016,014,0

70,00,00,00,040,00,00,00,00,00,00,048,0

80,00,00,00,00,00,00,00,00,058,00,032,0

90,014,00,00,00,00,00,00,00,046,00,020,0

100,00,00,00,00,00,00,00,00,020,00,08,0

110,015,00,00,00,00,00,00,00,00,00,026,0

120,022,00,00,00,00,00,00,00,00,00,038,0

130,013,00,00,00,00,00,00,00,00,00,040,0

140,025,00,00,00,00,00,00,00,00,00,033,0

150,054,00,00,00,00,00,00,08,00,048,07,0

160,00,04,08,00,00,00,00,012,036,042,02,0

170,00,05,012,00,00,00,00,00,028,047,00,0

187,03,00,00,00,00,00,00,00,00,038,00,0

190,00,00,00,00,00,00,00,00,00,029,00,0

204,00,00,00,00,00,00,00,00,00,00,00,0

210,00,00,00,00,00,00,00,00,00,00,00,0

220,00,00,00,00,00,00,00,00,00,00,00,0

230,03,00,00,00,00,00,00,00,00,016,00,0

245,02,023,00,00,00,00,00,00,020,00,00,0

252,00,016,018,00,00,00,00,00,00,00,00,0

261,00,00,05,00,00,00,00,00,00,00,00,0

270,00,00,00,00,00,00,00,00,00,00,00,0

280,00,00,00,00,00,00,00,00,00,00,00,0

293,00,00,00,00,00,00,00,00,00,00,0

305,08,00,00,00,00,00,00,00,00,00,0

310,06,00,00,00,00,00,07,00,0

Hujan Maksimum12542326400001258484858

Jml Curah Hujan63203879058000202802663901457

Jml. Hari Hujan11128820002891575

Rata-rata2733200019913

Hujan (1-15)36195254758000819687388

Jml. Data Kosong000000000000

Hujan (16-31)2786243000012841792

Jml. Data Kosong000000000000

Lampiran 7Data Curah Hujan (mm) Stasiun Jatiroke Tahun 2004TanggalBULANTahunan

JanPebMarAprMeiJunJulAgtSepOktNovDes

10,025,012,00,023,00,00,00,00,00,00,00,0

20,028,07,00,018,00,00,00,00,00,00,00,0

30,032,00,00,00,00,00,00,00,00,00,00,0

40,00,00,00,00,00,00,00,00,00,00,00,0

50,00,00,00,038,00,00,00,00,00,00,00,0

60,030,00,00,041,00,00,00,00,00,00,00,0

70,039,027,018,0-0,00,00,00,00,00,00,0

831,010,00,026,020,00,00,00,00,00,00,00,0

910,00,00,00,032,00,00,00,00,00,00,05,0

1040,00,00,00,015,00,00,00,00,00,00,03,0

110,00,00,00,08,00,00,00,00,00,00,00,0

120,00,00,00,011,00,00,00,00,00,00,00,0

130,023,034,00,016,00,00,00,00,00,00,00,0

140,020,020,00,048,00,00,00,00,00,00,00,0

150,028,012,00,09,00,00,00,00,00,00,00,0

1626,010,00,00,00,00,00,00,00,00,00,00,0

1715,00,027,08,015,00,00,00,00,00,00,08,0

180,00,046,022,027,00,00,00,00,014,00,016,0

1962,020,031,00,00,00,00,00,00,00,00,00,0

2013,012,033,00,00,00,00,00,00,00,015,00,0

2121,011,024,00,08,00,00,00,00,00,08,00,0

220,026,017,00,032,00,00,00,00,00,00,015,0

230,027,00,036,015,00,00,00,00,00,00,022,0

240,031,00,09,023,00,00,00,00,016,012,00,0

2525,00,012,00,015,00,00,00,00,00,07,00,0

2617,00,00,00,020,00,00,00,00,00,00,00,0

2710,00,00,00,00,00,00,00,00,00,00,00,0

2820,00,00,00,00,00,00,00,00,00,00,00,0

2928,00,00,00,00,00,00,00,00,00,00,00,0

3035,0-0,00,00,00,00,00,00,00,00,00,0

3126,0-0,0-0,0-0,00,0-0,0-0,0

Hujan Maksimum6239463648000016152262

Jml Curah Hujan37937230211943400003042691747

Jml. Hari Hujan151613620000024682

Rata-rata1213104140000112

Hujan (1-15)81235112442790000008

Jml. Data Kosong000000000000

Hujan (16-31)298137190751550000304261

Jml. Data Kosong000000000000

Lampiran 8Data Curah Hujan (mm) Stasiun Jatiroke Tahun 2005TanggalBULANTahunan

JanPebMarAprMeiJunJulAgtSepOktNovDes

117,07,02,010,00,00,00,00,00,00,00,02

226,02,04,08,00,00,00,00,00,00,00,00

340,06,07,017,00,00,00,00,00,00,00,00

40,03,02,015,016,00,00,00,00,00,00,00

50,00,04,020,00,00,00,00,00,00,00,04

68,00,00,022,00,00,00,00,00,00,00,00

725,08,05,018,00,00,00,00,00,00,037,021

822,08,017,016,00,00,00,00,00,00,00,02

915,07,020,020,00,00,00,00,00,00,00,00

100,03,018,02,00,00,00,00,00,00,00,05

110,015,00,00,00,00,07,00,00,00,00,06

120,08,010,00,020,00,00,00,00,05,50,033

130,09,022,00,00,020,00,010,00,00,00,046

1435,00,024,012,00,017,010,013,00,00,00,018

1526,03,010,07,017,00,018,00,00,00,00,02

1628,012,08,00,00,010,00,00,00,00,00,032

1736,010,06,00,00,020,00,00,00,00,00,06

1842,07,010,00,00,00,012,00,00,023,00,00

1940,03,013,00,00,00,00,00,00,034,015,00

2021,02,07,00,00,00,00,00,00,017,050,00

2116,00,03,00,00,00,00,00,00,00,00,04

228,00,00,00,00,00,00,00,010,90,00,00

237,04,00,00,00,010,00,00,00,00,00,034

2416,021,00,00,00,00,00,00,00,00,00,00

2518,010,00,00,00,00,00,00,00,00,022,017

269,023,00,00,00,00,00,00,00,021,010,00

270,015,010,00,00,010,00,00,010,00,00,00

2812,00,06,00,00,00,00,00,00,00,015,50

2915,0-0,00,010,00,00,00,00,00,059,016

3020,0-20,00,00,00,00,00,00,00,010,00

3118,0-16,0-10,0-0,00,0-0,0-4

Hujan Maksimum42232422202018131134594659

Jml Curah Hujan52018624416773874723211012192481935

Jml. Hari Hujan24222312564225817130

Rata-rata1778623211378

Hujan (1-15)21479145167533735230637137

Jml. Data Kosong000000000000

Hujan (16-31)30610799020501202195182111

Jml. Data Kosong000000000000

Lampiran 9Data Curah Hujan (mm) Stasiun Jatiroke Tahun 2006TanggalBULANTahunan

JanPebMarAprMeiJunJulAgtSepOktNovDes

15,00,00,00,010,00,00,00,00,00,00,00,0

20,00,00,00,025,00,00,00,00,00,00,09,0

30,022,00,00,00,00,00,00,00,00,00,05,1

421,00,025,015,050,00,00,00,00,00,00,00,0

50,00,00,010,00,00,00,00,00,00,00,00,0

60,00,014,00,08,00,00,00,00,00,00,08,0

710,00,00,00,00,00,00,00,00,00,00,021,0

80,020,00,00,00,00,00,00,00,00,00,04,1

90,015,053,00,00,00,00,00,00,00,00,00,0

100,010,042,00,020,00,00,00,00,00,00,02,0

110,015,00,00,00,00,00,00,00,00,00,00,0

120,025,09,00,00,00,00,00,00,00,00,00,0

130,00,00,046,00,00,00,00,00,00,00,00,0

1420,00,00,00,00,00,00,00,00,00,00,00,0

155,00,00,00,00,00,00,00,00,00,00,00,0

160,022,00,00,00,00,00,00,00,00,00,04,1

170,00,00,069,00,00,00,00,00,00,00,00,0

180,020,00,013,00,00,012,50,00,00,00,00,0

190,048,00,018,00,00,00,00,00,00,00,06,1

200,010,00,00,00,00,00,00,00,00,00,02,1

210,011,30,00,00,00,00,00,00,00,00,06,0

220,06,50,00,00,00,00,00,00,00,00,015,1

2325,011,40,00,00,00,00,00,00,00,00,02,1

240,00,00,022,00,00,00,00,00,00,00,02,0

250,036,00,050,00,00,00,00,00,00,00,028,1

260,022,00,00,03,00,00,00,00,00,032,01,1

270,00,00,075,05,00,00,00,00,00,036,07,1

280,00,00,00,00,00,00,00,00,00,00,00,0

290,0-0,00,00,00,00,00,00,00,00,00,0

305,0-7,00,00,00,00,00,00,00,00,00,0

310,0-0,0-0,0-0,00,0-0,0-0,0

Hujan Maksimum2548537550013000362875

Jml Curah Hujan91294150318121013000681231178

Jml. Hari Hujan7156970100021663

Rata-rata31151140000024

Hujan (1-15)611071437111300000049

Jml. Data Kosong000000000000

Hujan (16-31)30187724780130006874

Jml. Data Kosong000000000000

Lampiran 10Data Curah Hujan (mm) Stasiun Jatiroke Tahun 2007TanggalBULANTahunan

JanPebMarAprMeiJunJulAgtSepOktNovDes

10,08,10,00,00,00,00,00,00,00,00,00,0

20,02,12,00,00,00,00,00,00,00,09,02,0

30,020,10,00,00,00,00,00,00,00,04,010,1

40,02,10,010,00,00,00,00,00,00,07,07,1

50,01,11,13,00,00,00,00,00,00,00,036,0

60,01,00,02,00,00,00,00,00,00,021,015,1

70,00,04,06,00,00,00,00,00,00,04,00,0

80,08,01,18,10,00,00,00,00,00,08,00,0

90,00,00,00,00,00,00,00,00,00,08,10,0

100,00,00,00,01,10,00,00,00,00,07,112,0

110,00,00,00,00,00,00,00,00,00,08,00,0

120,05,00,00,00,00,00,00,00,00,00,03,0

130,00,018,00,00,00,00,00,00,00,00,033,1

140,00,022,10,01,10,00,00,00,00,00,00,0

150,013,01,10,08,00,00,00,00,00,00,02,0

160,00,015,18,010,00,00,00,00,00,08,10,0

172,00,022,03,00,09,15,00,00,00,00,02,0

180,05,12,02,09,03,03,00,00,00,00,00,0

193,05,111,028,00,02,02,00,00,00,00,034,1

200,026,00,010,00,05,15,10,00,00,00,07,0

210,00,00,13,10,06,16,10,00,00,00,030,1

225,12,10,013,10,04,04,00,00,00,00,00,0

237,10,00,039,10,00,00,00,00,03,00,00,0

240,10,00,033,00,00,00,00,00,04,00,00,0

2517,55,00,09,10,00,00,00,00,00,02,14,0

266,00,00,03,00,00,00,00,00,00,01,01,0

2717,016,10,00,00,00,00,00,00,00,00,00,0

287,10,022,10,00,06,06,00,00,00,00,00,0

299,0-0,00,00,01,01,00,00,019,01,00,0

300,1-2,10,00,00,00,00,00,05,02,10,0

317,1-4,0-3,0-0,00,0-7,1-4,0

Hujan Maksimum1826223910960019213639

Jml Curah Hujan81120128181323632003890203941

Jml. Hari Hujan121515166880051416115

Rata-rata344611100137

Hujan (1-15)0614929100000076120

Jml. Data Kosong000000000000

Hujan (16-31)81597815122363200381482

Jml. Data Kosong000000000000

Lampiran 11Data Curah Hujan (mm) Stasiun Jatiroke Tahun 2008TanggalBULANTahunan

JanPebMarAprMeiJunJulAgtSepOktNovDes

137560000002703

205000,017000000

302502001000000

48200006000008

5060001800040027

60450002000600

7026000,000001800

8370450,0014000000

900,0210000000119

100000000000390

11400070000090

1213300,001000000

1313160014000012500

14360,0450000002700

152438022000000

1633550000000036

171760,00,0290000000

180,04003600000261

19100050500000120

206,050,0300000003410

211410020100000150

22181904500000040

236,0260,01570,0000000

2488,00,001,5130000012

254300000000020

2602000000003012

270400000100006

28410,0363800000035

2912-000000003117

306-0000000008

3118-0,0-0-00-0-68

Hujan Maksimum412660503618010040506868

Jml Curah Hujan2791824052171017401001282522511898

Jml. Hari Hujan2121979901061215110

Rata-rata9713732000488

Hujan (1-15)116923142023610001289857

Jml. Data Kosong000000000000

Hujan (16-31)1639091198781301000154194

Jml. Data Kosong000000000000

Lampiran 12Data Curah Hujan (mm) Stasiun Jatiroke Tahun 2009TanggalBULANTahunan

JanPebMarAprMeiJunJulAgtSepOktNovDes

11,10,013,10,00,00,00,00,00,028,523,57,0

20,00,04,10,00,00,00,00,00,00,041,016,0

32,11,00,00,09,00,00,00,00,00,014,579,0

46,10,014,00,00,00,00,00,00,00,010,544,5

50,00,04,12,10,00,00,00,00,00,05,00,0

60,00,00,00,00,00,00,00,00,00,05,00,0

70,00,00,00,00,00,00,00,00,00,00,00,0

80,00,03,06,00,00,00,00,00,012,076,07,0

90,03,09,10,00,00,00,00,00,00,043,020,0

107,10,051,08,00,00,00,00,00,00,052,02,5

117,12,110,04,00,00,00,014,00,05,00,00,0

122,10,00,00,00,00,00,00,00,010,06,06,5

130,00,00,00,00,00,00,00,01,53,00,02,5

140,03,14,00,00,00,00,00,00,00,02,07,5

150,00,04,00,00,00,00,00,05,50,06,57,0

160,07,13,00,00,00,00,00,00,00,07,02,0

170,00,017,10,00,00,00,00,00,00,08,02,0

180,00,03,01,00,00,00,00,00,00,09,522,5

190,00,09,116,10,00,00,00,00,00,043,01,0

200,00,013,07,10,00,00,00,00,00,00,00,0

210,00,00,00,00,00,00,00,00,00,01,00,0

222,10,00,07,10,00,00,00,00,00,00,07,5

230,05,00,00,00,00,00,00,00,02,541,025,0

240,00,00,00,00,00,00,00,00,00,00,00,0

250,03,00,00,00,00,00,00,00,03,016,51,0

260,00,00,00,00,00,00,00,00,00,028,52,0

270,00,00,00,00,00,00,00,00,022,015,00,0

284,00,02,00,00,00,00,00,00,072,00,00,0

290,04,11,00,00,00,00,00,00,00,06,00,0

3010,0-12,00,00,00,00,00,00,00,04,00,0

312,1-0,0-0,0-0,00,0-23,5-0,0

Hujan Maksimum107511690014672767979

Jml Curah Hujan4428177519001471824652631238

Jml. Hari Hujan10819810012102319101

Rata-rata1162000006158

Hujan (1-15)2591162090014759285200

Jml. Data Kosong000000000000

Hujan (16-31)181960310000012318063

Jml. Data Kosong000000000000

Lampiran 13Data Curah Hujan (mm) Stasiun Cikumunuk Tahun 1998TanggalBULANTahunan

JanPebMarAprMeiJunJulAgtSepOktNovDes

10,303,800,1031,3017,900,000,000,000,000,006,000,00

21,800,0036,5030,300,000,000,000,000,000,000,006,10

328,200,0032,805,200,000,000,000,000,000,008,000,60

41,800,700,007,600,009,300,500,000,000,002,6043,00

549,300,000,0023,5021,500,0031,200,000,000,0033,000,20

62,000,005,3032,5024,300,003,900,000,000,004,757,00

70,702,709,300,500,000,000,000,000,000,000,2035,60

812,500,003,4026,300,000,000,000,000,000,003,0015,20

98,000,602,5011,306,500,000,000,000,000,009,504,00

104,000,108,200,300,306,400,000,000,000,0010,004,00

1116,000,000,0032,500,000,000,000,000,000,000,000,10

1211,507,0015,507,505,500,000,000,000,000,004,301,60

1310,201,7030,508,3032,801,100,000,000,000,2018,002,80

140,2010,008,0018,7017,5037,500,000,000,000,102,000,00

1513,203,7038,000,200,402,300,000,000,0030,6035,000,00

1650,608,900,9050,502,400,000,000,300,000,2015,405,40

1713,3056,200,401,250,000,002,000,000,0041,0012,200,40

1820,504,400,000,200,000,000,000,000,000,006,250,00

190,7013,500,000,100,000,000,000,000,008,0033,500,50

201,059,6021,900,600,400,000,000,000,002,0025,5048,60

211,5515,800,000,005,100,000,000,000,007,5043,0030,40

221,3524,300,300,000,008,500,000,000,000,000,008,20

232,800,700,300,000,002,500,000,000,000,0033,5076,00

249,4030,3020,601,200,000,000,000,000,0011,400,1027,00

255,700,1056,400,000,000,000,002,500,0045,0010,250,20

260,0026,0017,201,600,000,000,000,000,000,1026,0019,40

2736,1016,503,200,000,000,200,000,0017,509,7076,300,00

285,002,7056,200,005,000,000,000,000,007,150,104,00

2945,300,100,000,002,800,000,000,0019,0022,004,00

3024,5038,2021,5015,500,000,000,000,000,000,002,40

3114,606,100,000,000,008,000,00

Hujan Maksimum5156565133383131845767676

Jml Curah Hujan39223641228213771383181904343472558

Jml. Hari Hujan30222523149421152625196

Rata-rata13913105210161511

Hujan (1-15)1603019023612757360031136120

Jml. Data Kosong000000000000

Hujan (16-31)2322092227728142318159304227

Jml. Data Kosong000000000000

Lampiran 13