Upload
others
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
LAPORAN TUGAS AKHIR
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY NN G3P2A0 TRIMESTER
III DI KLINIK MINAR BUTAR-BUTAR JL. KAPAS 5 NO. 5
SIMALINGKAR KEC. MEDAN TUNTUNGAN
KOTA MADYA MEDAN
TAHUN 2018
Disusun Oleh:
RISTE UJUNG
NIM. P07524117147
POLTEKKES KEMENKES RI MEDAN
JURUSAN KEBIDANAN MEDAN
PRODI D-III KEBIDANAN
TAHUN 2018
ii
LAPORAN TUGAS AKHIR
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY NN G3P2A0 TRIMESTER
III DI KLINIK MINAR BUTAR-BUTAR JL. KAPAS 5 NO. 5
SIMALINGKAR KEC. MEDAN TUNTUNGAN
KOTA MADYA MEDAN
TAHUN 2018
Laporan Tugas Akhir
Untuk memenuhi Salah Satu Syarat Tugas Akhir dalam Menyelesaikan
Pendidikan D-III Kebidanan Pada Unit Program Rekognisi Pembelajaran Lampau
(RPL)
Disusun Oleh:
RISTE UJUNG
NIM. P07524117147
POLTEKKES KEMENKES RI MEDAN
JURUSAN KEBIDANAN MEDAN
PRODI D-III KEBIDANAN
TAHUN 2018
i
ii
iii
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI MEDAN
JURUSAN D-III KEBIDANAN MEDAN
LAPORAN TUGAS AKHIR, JULI2018
RISTE UJUNG
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY NN G3P2A0 TRIMESTER III DI
KLINIK MINAR BUTAR-BUTAR JL. KAPAS 5 NO. 5 SIMALINGKAR
KEC. MEDAN TUNTUNGAN KOTA MADYA MEDAN TAHUN 2018
viii + 39 Halaman + 3 Tabel + 7 Lampiran
RINGKASAN ASUHAN KEBIDANAN
AKI di Indonesia yaitu 305/100.000 KH sedangkan AKB 22,3/1.000 KH.
Untuk provinsi Sumatera Utara tahun 2015 AKI dilaporkan sebesar 93/100.000 KH
dan AKB sebesar 19/1.000 KH (Kemenkes, 2016). Upaya dalam menurunkan AKI
dan AKB telah dilakukan di Indonesia yaitu adanya P4K dan program EMAS.
Tujuannya melaksanakan asuhan kebidanan pada Ny. N memberikan suhan
dengan pendekatan dengan metode SOAP
Metode asuhan yang digunakan adalah asuhan kebidanan pada Ny.NN
G3P2A0 hamil trimester III diKlinik Bidan Minar Butar-butar berstandar 10 T. Asuhan kebidananNy.NN Hamil Trimester III Fisiologis dengan usia
kehamilan 38-40 minggu. Masalah fisiologis selama masa kehamilan berjalan normal.
Kesimpulannya telah dilakukan asuhan selama kehamilan, dimana ANC
pertama di lakukan pada tanggal 9 maret 2018 dan saran bagi ibu untuk tetap
melakukan asuhan seperti yang diterapkan pada pada persalinan ini.
Kata Kunci : Ny. NN Asuhan kebidanan Anta Natal Care
Daftar Bacaan : 12 (2013-2016)
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan Yesus Kristus atas
semua berkat dan RahmatNya sehingga dapat terselesaikannya Laporan Tugas
Akhir yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada NY NN G3P2A0 Trimester III
di Klinik Minar Butar-Butar JL. Kapas 5 No. 5 Simalingkar Kec. Medan
Tuntungan Kota Madya Medan Tahun 2018”, sebagai salah satu syarat
menyelesaikan pendidikan Ahli Madya Kebidanan pada Program Studi Kebidanan
Medan.
Dalam hal ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak,
karena itu pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada :
1. Dra. Ida Nurhayati, M.Kes selaku Direktur Poltekkes Kemenkes RI Medan,
yang telah memberikan kesempatan kepada D-III Kebidanan Poltekkes
Kemenkes RI Medan untuk menyusun Laporan Tugas Akhir ini.
2. Betty Mangkuji, SST, M.Keb selaku Ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes
Kemenkes RI Medan yang telah mendukung dan mengarahkan untuk
terselesainya Laporan Tugas Akhir ini.
3. Suryani, SST, M.Kes, selaku Ketua Program Studi D-III Kebidanan
Poltekkes Kemenkes RI Medan yang telah memberikan kesempatan
menyusun Laporan Tugas Akhir ini.
4. DR. Samsider Sitorus,M.Kes, selaku pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan sehingga Laporan Tugas Akhir ini dapat diselesaikan.
5. Dr. R.R SitiHatatiSurjantini, M.Kes selaku pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan sehingga Laporan Tugas Akhir ini dapat
diselesaikan.
6. Teristimewa kepada orang tua saya ayah dan ibu dan saudara saudara
sayayang telah memberikan dukungan moril dan materil serta kasih sayang
dan doa yang tulus kepada penulis sehingga Laporan Tugas Akhir ini dapat
terselesaikan dengan baik
v
7. Bidan Butar-butar, Am.Keb yang telah memberikan tempat dan waktu untuk
melakukan penyusunan Laporan Tugas Akhir.
8. Ibu dan keluarga responden atas kerjasamanya yang baik.
9. Rekan seangkatan dan pihak-pihak yang terkait dan banyak membantu
dalam ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan berkat atas segala amal
baik yang diberikan dan semoga Laporan Tugas Akhir ini berguna bagi semua
pihak yang dimanfaatkan. Akhir kata saya ucapkan terima kasih.
Medan, Juli 2018
Riste Ujung
vi
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN ...................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii
RINGKASAN ........................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR .............................................................................................. iv
DAFTAR ISI .......................................................... .................................................. vi
DAFTAR TABEL ................................................................................................... vii
DAFTAR SINGKATAN .......................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ ix
BAB I PENDAHULUAN ...... .................................................................................. 1
A Latar Belakang.......... ......................................................................................... 1
B Identifikasi Ruang Lingkup Asuhan..... ............................................................. 2
C Tujuan penyusunan LTA...... ............................................................................. 2
1 Tujuan Umum........ ........................................................................................ 2
2 Tujuan Khusus......... ...................................................................................... 2
D Sasaran, tempat dan waktu asuhan kebidanan..... .............................................. 2
1 Sasaran....... .................................................................................................... 2
2 Tempat........ ................................................................................................... 2
3 Waktu.... ......................................................................................................... 2
E Manfaat........ ...................................................................................................... 3
1 Bagi klien............ ........................................................................................... 3
2 Bagi Penulis............ ....................................................................................... 3
3 Bagi insitusi pendidikan ................................................................................ 3
4 Bagi klinik bersalin ........................................................................................ 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................... ................................................... 4
A Kehamilan................ .......................................................................................... 4
1 Konsep Dasar Kehamilan.................. ............................................................ 4
2 Asuhan Kehamilan......................................................................................... 11
BAB III PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN... .......................... 28
1 Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil..... .......................................................... 28
BAB IVPEMBAHASAN... ....................................................................................... 37
A. Asuhan Kehamilan ....................................................................................... 37
BAB VKESIMPULAN DAN SARAN... ................................................................. 39
A. Kesimpulan .................................................................................................. 39
B. Saran ............................................................................................................ 39
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Kunjungan pemeriksaan antenatal ............................................................ 11
Tabel 2.2 Perubahan TFU dan pembesaran uterus berdasarkan Usia ...................... 18
Tabel 2.3 Jadwal dan Lama Perlindunga Imunisasi TT Pada Ibu Hamil.... .............. 19
viii
DAFTAR SINGKATAN
AKB : Angka Kematian Bayi
AKI : Angka Kematian Ibu
ANC : Antenatal Care
APGAR : Appearance Pulse Grimace Activity Respiration
ASI : Air Susu Ibu
BAK : Buang Air Kecil
BB : Berat Badan
DJJ : Denyut Jantung Janin
DTT : Desinfeksi Tingkat Tinggi
IMD : Inisiasi Menyusu Dini
KH : Kelahiran Hidup
LiLA : Lingkar Lengan Atas
LTA : Laporan Tugas Akhir
MOU : Memorandum of Understanding
PAP : Pintu Atas Panggul
SDGs : Sustainable Development Goals
SUPAS : Survei Penduduk Antar Sensus
TB : Tinggi Badan
TBBJ : Tafsiran Berat Badan Janin
TD : Tekanan Darah
TFU : Tinggi Fundus Uteri
TTV : Tanda-tanda Vital
UUB : Ubun Ubun Besar
UUK : Ubun Ubun Kecil
ix
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Ijin Praktik Kebidanan di Klinik
2. Surat Balasan Klinik
3. Permintaan menjadi subjek
4. Informed consent menjadi subjek LTA
5. Etical clerense
6. Kartu Bimbingan
7. Daftar riwayat hidup
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberhasilan upaya kesehatan ibu, dapat dilihat dari indikator Angka
Kematian Ibu (AKI). Indikator ini tidak hanya mampu menilai program kesehatan
ibu, terlebih lagi mampu menilai derajat kesehatan masyarakat, karena
sensitifitasnya terhadap perbaikan pelayanan kesehatan, baik dari sisi aksesibilitas
maupun kualitas (Kemenkes,2016).
Indikator ini tidak hanya mampu menilai program kesehatan ibu, terlebih
lagi mampu menilai derajat kesehatan masyarakat, karena sensitifitasnya terhadap
perbaikan pelayanan kesehatan, baik dari sisi aksesibilitas maupun kualitas.
Penurunan AKI di Indonesia terjadi sejak tahun 1991 sampai dengan 2007, yaitu
dari 390 menjadi 228. Namun demikian, SDKI tahun 2012 menunjukkan
peningkatan AKI yang signifikan yaitu menjadi 359 kematian ibu per 100.000
kelahiran hidup. AKI kembali menujukkan penurunan menjadi 305 kematian ibu
per 100.000 kelahiran hidup berdasarkan hasil Survei Penduduk Antar Sensus
(SUPAS) 2015. (Kemenkes, 2016)
Rekomendasi World Health Organization (WHO) 2016 untuk perawatan
rutin Ante Natal Care (ANC) dimaksudkan untuk melengkapi pedoman WHO
yang ada mengenai pengelolaan komplikasi terkait kehamilan. WHO
mempertimbangkan praktik klinis yang baik seperti skrining rutin untuk penyakit
hipertensi pada kehamilan melalui pemantauan tekanan darah secara teratur,
memeriksa suara jantung janin, dan konseling tentang kesiapan persalinan dan
keluarga berencana pascapersalinan, sebagai praktik yang baik (WHO,
2016).Penilaian terhadap pelaksanaan pelayanan kesehatan ibu hamil dapat
dilakukan dengan melihat cakupan K1 dan K4. Capaian K4 tahun 2016
menunjukkan penurunan yaitu dari 90,18 % pada tahun 2012 menjadi 85,35%
(kemenkes, 2016).
Pemilihan lokasi untuk melakukan asuhan dilakukan di Rumah Bersalin
(RB) Dina yang telah memiliki Memorandum of Understanding (MOU) dengan
Poltekkes Kemenkes Medan. Survei pendahuluan telah dilakukan pada tanggal
2
12 Februari 2018, berdasarkan pendokumentasian pada bulan Januari sampai 11
Februari 2018 didapatkan data ibu hamil trimester III sebanyak 42 orang yang
melakukan pemeriksaan kehamilan. Berdasarkan kebutuhan penulis melakukan
kunjungan rumah dan ditemukan ibu hamil yang bersedia dan telah disetujui oleh
suaminya menjadi subjek untuk LTA yaitu Ny.N umur 34 tahun dengan usia
kehamilan 32 minggu.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis melakukan asuhan
kebidanan kehamilan trimester III pada Ny.N usia 34 tahun di Klinik Bidan
Butar-Butar jl kapas 5 No 5 Simalingkar B Tahun 2018
B. IdentifikasiRuangLingkupAsuhan
Ruanglingkupasuhan yang diberikanpadaibuhamil yang fisiologis,
C. Tujuan Penyusunan LTA
1. Tujuan Umum
Memberikan asuhan kebidanan secara berkelanjutanpada ibu hamil
2. Tujuan Khusus
Melaksanakan asuhan kebidanan secara berkelanjutan kepada ibu hamil.
D. Sasaran, Tempat dan Waktu Asuhan Kebidanan
1. Sasaran
Sasaran subyek asuhan kebidanan ditujukan kepada Ny.N dengan
memperhatikan mulai dari hamil.
2. Tempat
Lokasi asuhan kebidanan adalah Klinik Bidan Butar-Butar jl kapas 5 No
5 Simalingkar B Tahun 2018
3. Waktu
Waktu yang diperlukan mulai penyusunan proposal sampai memberikan
asuhan mulai dari bulan Februari 2018 sampai dengan Mei 2018
3
E. Manfaat
1. Bagi Klien
Manfaat LTA ini bagi klien adalah terpantaunya keadaan klien selama
kehamilan
2. Bagi Penulis
Untuk menambah pengetahuan dan pengalamn penulis dalam
menerapkan manajemen kebidanan dalam memberikan asuhan kebidanan
pada ibu hamil sehingga saat bekerja di lapangan dapat melakukan secara
sistematis,guna meningkatkan mutu pelayanan kebidanan.
3. Bagi Insitusi Pendidikan
Untuk menambah sumber informasi dan referensi serta bahan bacaan
mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Program D-III Kebidanan
Medan.
4. Bagi Klinik Bersalin
Untuk sumber informasi dalam memberikan Asuhan Kebidanan secara
berkelanjutan sehingga dapat menerapkan asuhan tersebut untuk mencapai
pelayanan yang lebih mutu dan berkualitas.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kehamilan
Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan
merupakan fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan
dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya
bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan
atau 9 bulan menurut kalender Internasional. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester,
di mana trimester satu berlangsung dalam 12 minggu, trimester dua dari minggu
ke-13 hingga minggu ke-27, dan trimester tiga dari minggu ke-28 hingga ke-42
(Prawirohardjo, 2014).
Menurut Saifuddin, Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau
penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau
implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan
normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan
menurut kalender internasional. Kehamilan dibagi menjadi 3 trimester, dimana
trimester satu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu
ke-13 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-
40) (Walyani , 2015).
Kehamilan merupakan proses fisiologis yang memberikan perubahan
pada ibu maupun lingkungannya.dengan adanya kehailan maka seluruh sistem
genetalia wanita mengalami perubahan yang mendasar untuk mendukung
perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim selm peroses kehamila
berlangsung ( Hutahaean,2013).
Sehubungan yang menjadi subjek asuhan pada LTA ini adalah ibu hamil
trimester III, sehingga pada BAB ini konsep teori yang dibahas adalah kehamilan
trimester III.
1. Fisiologi Kehamilan Trimester III
a. Perubahan Fisiologis pada Ibu Hamil Trimester III (Kusmiyati dkk, 2013).
5
1. Sistem Reproduksi (Uterus)
Pada trimester III itmus lebih nyata menjadi bagian korpus uteri
dan berkembangmenjadi Segmen Bawah Rahim (SBR). Pada kehamilan
tua karena kontraksi otot-otot bagian atas uterus, SBR menjadi lebih lebar
dan tipis, tampak batas yang nyata antara bagian atas yang lebih tebal dan
segmen bawah yang lebih tipis. Batas itu dikenal sebagai lingkaran
retraksi fisiologis dinding uterus, di atas lingkaran ini jauh lebih tebal
daripada dinding SBR.
Setelah minggu ke-28 kontraksi braxton hicks semakin jelas,
terutama pada wanita yang langsing. Umumnya akan menghilang bila
wanita tersebut melakukan latihan fisik atau berjalan. Pada minggu-
minggu terakhir kehamilan kontraksi semakin kuat sehingga sulit
dibedakan dari kontraksi untuk memulai persalinan.
2. Sistem Traktus Uranius
Pada akhir kehamilan kepala janin mulai turun ke pintu atas
panggul keluhan sering kencing akan timbul lagi karena kandung kemih
akan mulai tertekan kembali. Selain itu juga terjadi hemodilusi
menyebabkan metabolisme air menjadi lancar.
3. Sistem Respirasi
Pada 32 minggu ke atas karena usus-usus tertekan uterus yang
membesar kearah diafragma sehingga diafragma kurang leluasa bergerak.
Hal tersebut mengakibatkan kebanyakan wanita hamil mengalami derajat
kesulitan bernafas.
4. Kenaikan Berat Barat
Terjadi kenaikan berat badan sekitar 5,5 kg, penambahan berat badan
mulai awal kehamilan sampai akhir kehamilan adalah 11-12 kg. Cara
perhitungan berat badan berdasarkan indeks masa tubuh yaitu dengan
rumus sebagai berikut :
IMT = BB/(TB)²
Dimana : IMT = Indeks Massa Tubuh
BB = Berat Badan (kg)
6
TB = Tinggi Badan (cm)
5. Sirkulasi Darah
Hemodilusi penambahan volume darah sekitar 25% dengan puncak
pada usia kehamilan 32 minggu, sedangkan hematokrit mencapai level
terendah pada minggu 30-32 karena setelah 34 minggu massa eritrosit
terus meningkat tetapi volume plasma tidak. Peningkatan eritrosit
menyebabkan penyaluran oksigen pada wanita hamil lanjut mengeluh
sesak nafas dan pendek nafas. Aliran darah meningkat dengan cepat
seiring pembesaran uterus.
6. Sistem Muskuloskeletal
Sendi pelvic pada saat kehamilan sedikit dapat bergerak. Perubahan
tubuhsecara bertahap dan peningkatan berat wanita hamil memyebabkan
postur dan cara berjalan wanita berubah secara menyolok. Peningkatan
distensi abdomen yang membuat panggul miring ke depan, penurunan
tonus otot perut dan peningkatan berat badan pada akhir kehamilan
membutuhkan penyesuaian ulang (realignment). Payudara yang besar dan
posisi bahu yang bungkuk saat berdiri akan semakin membuat kurva
punggung dan lumbal menonjol. Pergerakan menjadi lebih sulit. Struktur
ligamen dan otot tulang belakang bagian tengah dan bawah mendapat
tekanan berat.
b. Perubahan Psikologis pada Kehamilan Trimester III
Trimester III sering disebut perioade penantian dengan penuh
kewasdaan. Pada periode ini wanita mulai menyadari kehadiran bayinya
sebagai mahluk yang terpisah sehingga ia tidak sabar menanti kehadiran
bayinya. Persaan was-was meningkat bayi dapatlahir kapan pun membuatnya
berjaga-jagadan memperhatikan serta menunggu tanda dan gejala
persalinanmuncul (Rukiah dkk, 2015).
Trimester III juga seringkali disebut periode menunggu, waspada dan
saat persiapan aktif untuk kelahiran bagi bayi. Ketidaknyamanan pada
trimester ini meningkat, ibu merasa dirinya aneh dan jelek, merasa khawatir,
7
rasa sedih karena akan berpisah dari bayinya dan kehilangan perhatian khusus
yang akan diterimanya selama hamil (Walyani dkk, 2015).
Trimester tiga adalah waktu untuk mempersiapkan kelahiran dan
kedudukan sebagai orang tua, seperti terpusatnya perhatian pada kehadiran
bayi. Saat ini orang-orang disekelilingnya akan membuat rencana pada
bayinya.Wanita tersebut akan berusaha melindungi bayinya, dengan
menghindari kerumunan atau seseorang yang dianggap membahayakan. Dia
akan membayangkan bahwa bahaya terdapat di dunia luar. Memilih nama
adalah aktivitas yang dilakukan dalam mempersiapkan kehadiran bayi. Dia
mungkin akan mencari buku yang berisi nama-nama atau mengikuti
penyuluhan-penyuluhan kesehatan yang berkaitan dalam rangka
mempersiapkan kelahiran dan kesiapan menjadi orang tua. Membuat atau
membeli pakaian bayi dan mengatur ruangan. Banyak hal yangdiberikan
untuk merawat bayinya (Kusmiyati dkk, 2013).
c. Ketidaknyamanan pada Kehamilan Trimester III
Tidak semua wanita mengalami semua ketidaknyamanan yang umum
muncul selama kehamilan, tetapi banyak wanita mengalaminya dalam tingkat
ringan hingga berat.
ketidaknyamanan pada kehamilan trimester III yaitu:
1. Konstipasi
Penyebabnya yaitu peningkatan kadar progesteron yang menyebabkan
peristaltik usus melambat. Penurunan aktivitas usus karena relaksasi otot
halus (Astuti dkk, 2017).
2. Sering Buang Air Kecil (BAK)
Penyebab tekanan uterus/rahim pada kandung kemih kadar natrium
meningkat di dalam tubuh. Air dan natrium tertahan di kaki selama siang hari,
pada malam hari terdapat aliran darah balik vena sehingga meningkatkan
jumlah urine (Astuti dkk, 2017).
8
3. Perut kembung
Penyebabnya penurunan kepala saluran pencernaan yang menyebabkan
perlambatan pengosongan lambung , penekanan dari uterus yang membesar
terhadap usus besar faktor diet (astuti dkk, 2017).
4. Pegal-pegal
Biasanya penyebab bisa karena ibu hamil kekurangan kalsium atau karena
ketegangan otot. Pada kehamilan trimester III ini dapat dikatakan ibu
membawa beban yang berlebih seiring peningkatan berat badan janin dalam
rahim. Otot-otot tubuh juga mengalami pengenduran sehingga mudah merasa
lelah. Hal inilah yang membuat posisi ibu hamil dalam beraktifitas apa pun
jadi terasa serba salah. Penaganan yang dapat diberikan untuk mengurangi
keluhan tersebut adalah dengan mengonsumsi susu dan makanan yang kaya
kalsium dan menyempatkan ibu untuk melakukan peregangan pada tubuh.
5. Perubahan libido
Perubahan Libido pada ibu hamil dapat terjadi karena beberapa penyebab
seperti kelelahan dan perubahan yang berhubungan dengan tuanya kehamilan
mungkin terjadi pada trimester ketiga, seperti kurang tidur dan ketegangan.
Penanganan yang dapat diberikan yaitu dengan memberikan informasi
tentang perubahan atau masalah seksual selama kehamilan adalah normal dan
dapat disebabkan oleh pengaruh hormon estrogen atau kondisi
psikologis(Hutahaean, 2013).
6. Sesak nafas
Pada posisi terlentang, berat uterus akan menekan vena cava inferior
sehingga curah jantung menurun. Akibatnya tekanan darah ibu dan frekuensi
jantung akan turun, hal ini menyebabkan terhambatnya darah yang membawa
oksigen ke otak dan ke janin yang menyebabkan ibu sesak nafas (Astutik dkk,
2017)
d. Tanda Bahaya pada Kehamilan Trimester III
Tanda bahaya kehamilan pada trimester III menurut (Pantiawati dkk,
2015). yaitu:
9
1. Perdarahan Pervaginam
Perdarahan antepartum/perdarahan pada kehamilan lanjut adalah
perdarahan pada trimester dalam kehamilan sampai bayi dilahirkan. Pada
kehamilan lanjut ,perdarahan yang tidak normal adalah merah,banyak dan
kadang-kadang tapi tidak sellu disertai dengan rasa trimester terakhir dalam
kehamilan sampai bayi dilahirkan. Pada kehamilan lanjut, perdarahan yang
tidak normal adalah merah, banyak dan kadang-kadang tapi tidak selalu,
disertai dengan rasa nyeri.
a) Plasenta Previa
Plasenta previa adalah plasenta yang berimplantasi rendah sehingga
menutupi sebagian/seluruh ostium uteri internum. Implantasi plasenta yang
normal adlah pada dinding depan, dinding belakang rahim atau di daerah
fundus uteri. Gejala-gejala yang ditunjukkan seperti: perdarahan tanpa nyeri,
bagian terendah anak sangat tinggi karena plasenta terletak pada bagian
bawah rahim sehingga bagian terendah tidak dapat mendekati pintu atas
panggul, ukuran panjang rahim berkurang maka pada plasenta previa lebih
sering disertai kelainan letak.
b) Solusio Plasenta
Solusio plasenta adalah lepasnya plasenta sebelum waktunya. Secara
normal plasenta terlepas setelah anak lahir. Tanda dan gejalanya seperti :
darah dari tempat pelepasan keuardari sevik dan terjadilh perdarahan
keluaratau perdarahan tampak, kadang-kadang darah tidak keluar , terkumpul
dari belakang plasenta (perdarahan tersembunyi atau perdarahan kedalam).
Solusio plasenta dengan perdarahan tersembunyi menimbulkan tanda yang
lebih khas (rahim keras seperti papan) karena seluruh perdarahan tertahan di
dalam umumnya berbahaya karena jumlah perdarahan tidak sesuai dengan
beratnya syok, nyeri abdomen padasaat dipegang , palpasi sulit dilakukan ,
fundus uteri makin lama makin naik , bunyi jantung biasanya tidak ada.
10
c) Gangguan pembekuan darah
Catatan: pada banyak kasus kehilangan darah yang akut,
perkembangannya dapat dicegah jika volume darah dipulihkan segera dengan
pemberian cairan infuse (NaCl atau ringer lactat)
2. Sakit kepala yang berat
Sakit kepala seringkali merupakan ketidaknyamanan yang normal
dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah serius
adalah sakit kepala yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat.
Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat ibu mungkin menemukan
bahwa penglihatannya menjadi kabur dan berbayang. Sakit kepala yang hebat
dalam kehamilan adalah gejala dari preeklamsia. Periksa TD, protein urine,
reflek dan edema/bengkak. Periksa suhu, jika tinggi pikirkan untuk
melakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui adanya parasit malaria.
3. Bengkak di Wajah dan Jari-jari Tangan
Bengkak bisa menunjukkan adanya masalah serius jika muncul pada
muka dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat dan disertai dengan keluhan
fisik yang lain. Hal ini merupakan pertanda anemia, gagal jantung atau
preeklamsia.
4. Keluar Cairan Pervaginam
Keluarnya cairan berupa air- air dari vagina pada trimester 3, ketuban
dinyatakan pecah dini jika terjadi sebelum proses persalinan berlangsung,
pecahnya selaput ketuban dapat terjadi pada kehamilan preterm (sebelum
kehamilan 37 minggu) maupun pada kehamilan aterm, Normalnya selaput
ketuban pecah pada akhir kala I atau awal kala.
5. Gerakan Janin Tidak Terasa
Ibu tidak merasakan gerakan janin sesudah kehamilan trimester 3,
normalnya ibu mulai merasakan gerakan janinnya selama bulan ke-5 atau ke-6,
beberapa ibu dapat meraskan gerakan bayinya lebih awal, jika bayi tidur,
gerakannya akan melemah, gerakan bayi akan lebih mudah terasa jika ibu
berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik.
11
6. Nyeri Perut yang Hebat
Sakit kepala sering kali merupakan ketidaknyamanan yang normal
dalam kehailan. Sakitkepala yang menunjukkan suatu masalah serius adalah
sakit kepala yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Kadang-
kadang dengan sakit kepala yang hebat itu mengakibatkan pandangan kabur
atau berbayang . sakitkepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari
preeklamsi.
2. Asuhan Kehamilan
a. Pengertian Asuhan Kehamilan
Asuhan kehamilan adalah upaya preventif program pelayanan kesehatan
obstetrik untuk optimalisasi maternal dan neonatal melalui serangkaian
kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan (Prawirohardjo, 2014).
Menurut Kemenkes RI buku saku pelayanan kesehatan ibu dan anak
(2013) Untuk menghindari risiko komplikasi pada kehamilan dan persalinan,
anjurkan setiap ibu hamil untuk melakukan kunjungan antenatal komprehensif
yang berkualitas minimal 4 kali, termasuk minimal 1 kali kunjungan diantar
suami/pasangan atau anggota keluarga, sebagai berikut.
Tabel 2.1
Kunjungan Pemeriksaan Antenatal
Trimester Jumlah Kunjungan
minimal
Waktu kunjungan yang
dianjurkan
I 1 x Sebelum minggu ke 16
II 1 x Antara minggu ke 24-28
III 2 x Antara minggu ke 30-32
Antara minggu ke 36-38
Sumber: Kemenkes RI, 2013.
1. Tujuan Asuhan Kehamilan
Menurut Pantiawati dkk (2015),tujuan utama asuhan kehamilan adalah
menurunkan/ mencegah kesakitan dan kematian maternal dan perinatal.
Adapun tujuan khusus nya adalah :
a. Memonitor kemajuan kehamilan guna memastikan kesehatan ibu dan
perkembangan bayi yang normal.
12
b. Mengenali secara dini penyimpangan dari normal dan memberikan
penatalaksanaan yang diperlukan.
c. Membina hubungan saling percaya antara ibu dan bidan dalam rangka
mempersiapkan ibu dan keluarga secara fisik, emosional, dan logis untuk
menghadapi, kelahiran serta kemungkinan adanya komplikasi.
2. kunjunganPemeriksaan Kehamilan
Menurut Walyani(2015), kunjungan pemeriksaan kehamilan adalah
sebagai berikut:
1. Kunjungan Awal Kehamilan
Kunjungan awal kehamilan adalah kunjungan yang dilakukan oleh
ibu hamil ketempat bidan pada trimester pertama yaitu pada minggu
pertama kehamilan hingga sebelum minggu ke-14.
Menurut Pantiawati dkk (2015), tujuan kunjungan awal kehamilan
adalah membina hubungan saling percaya antara bidan dan ibu, mendeteksi
masalah yang dapat diobati, mencegah masalah dan penggunaan praktek
tradisional yang merugikan, memulai persiapan persalinan dan kesiapan
untuk menghadapi komplikasi, mendorong perilaku yang sehat .
Pemeriksaan kunjungan awal menurut Kusmiyati dkk (2013) :
a) Pengkajian data/anamnesis meliputi identitas isteri dan suami (nama,
umur, suku/bangsa, agama, pendidika, pekerjaan dan alamat). Riwayat
medis ibu seperti riwayat kehamilan sekarang, riwayat haid, riwayat
persalinan yang lalu, riwayat kesehatan ibu dan kesehatan keluaraga,
dan riwayat sosial ekonomi.
b) Pemeriksaan fisik
1) Pemeriksaan umum meliputi Keadaan umum dan kesedaran
penderita, Tekanan darah, Nadi, Suhu badan, Tinggi badan, dan
Berat badan.
2) Pemeriksaan fisik
(a) Mata (periksa palpebra, konjungtiva, dan sklera)
(b) Mulut/gigi (periksa adanya karises, tonsillitis, atau faringitis)
13
(c) Jantung (infeksi bila tampak sesak, kemungkinan ada kelainan
jantung dapat meningkatkan terjadinya resiko yang lebih tinggi
baik bagi ibu maupun bayinya)
(d) Payudara (inpeksi bentuk payudara, benjolan, pigmentasi
putting susu dan palpasi adanya benjolan (tumor mamae) dan
colostrums)
(e) Abdomen (inpeksi pembesaran perut, pigmentasi di linea alba,
nampakkah gerakan anak atau kontraksi rahim, adakah strie
gravidarum atau luka bekas operasi.
(f) Tangan/tungkai (inpeksi pada tibia dan jari untuk melihat
adanya oedema dan varises)
(g) Vulva (inpeksi adanya oedema, varises, keputihan, perdarahan,
luka, cairan yang keluar).
3) Pemeriksaan laboratorium (pantiawati dkk, 2015)
Tujuan test laboratorium adalah untuk mendeteksi komplikasi-
komplikasi dalam kehamilan. Macam test laboratorium dalam asuhan
kehamilan yang merupakan kompetensi bidan adalah:
(a) Pemeriksaan hemoglobin darah tujuannya untuk mengetahuikadar
Hb pada ibu hamil, untuk mendeteksi anemia gravidarium.
(b) Pemeriksaan protein urin untuk mengetahu kadar protein dalam
urine, untuk mendeteksi pre eklamsia dalam kehamilan.
(c) Pemeriksaan glukosa urine tujuannya untuk mengetahui kadar
glukosa dalam urine, untuk mendeteksi diabetes melitus
gravidarium.
2. Kunjungan Ulang Kehamilan
Menurut Pantiawatidkk(2015) pengertian kunjungan ulang adalah
setiap kali kunjungan antenatal yang dilakukan setelah kunjungan antenatal
pertama sampai memasuki persalinan.
Tujuan kunjungan ulang kehamilan menurut Walyani dkk, (2015)
yaitu:mendeteksikan komplikasi-komplikasi, mempersiapkan kelahiran dan
14
kegawatdaruratan, dan pemeriksaan fisik yang difokuskan pada pendeteksian
komplikasi,mempersiapkan kelahiran dan kegawatdaruratan.
Jadwal kunjungan ulang sebaiknya sampai dengan 28 minggu usia
kehamilan (setiap 4 minggu), antara 28-36 minggu usia kehamilan (setiap 2
minggu), dan antara 36 minggu sampai kelahiran (setiap minggu)
Isi kunjungan ulang yang harus dilakukan adalah menurut (Kusmiyati
dkk, 2013) yaitu :
a) Meninjau data kunjungan pertama (biodata ibu, usia kehamilan,riwayat
obstetri, riwayat perawatan medis, riwayat keluarga, riwayat kehamilan,
riwayat pemeriksaan awal, masalah-masalah yang ditemukan pada
kunjungan sebelumnya, penanganan dan evaluasi efektifitas pengobatan).
b) Pemeriksaan fisik
1. Setiap kunjungan ibu hamil perlu dilakukan pengukuran berat badan,
tekanan darah, tinggi fundus uteri, pemeriksaan Leopold, dan
mendengarkan denyut jantung janin dan hasil dibandingkan dengan
pemeriksaan sebelumnya.
2. Pemeriksaan abdomen dapat dilakukan dengan menggunakan
pemeriksaan Leopold I sampai Leopold IV. Pemeriksaan ini dilakukan
untuk melihat posisi atas rahim, mengukur pertumbuhan janin, dan
mengetahui posisi janin.
(a) Leopold I : untuk mengetahui tinggi fundus uteri dan bagian yang
berada pada bagian fundus.
(b) Leopold II : untuk mengetahui letak janin memanjang atau
melintang, dan bagian janin yang teraba disebalah kiri atau kanan.
(c) Leolpold III : untuk menentukan bagian janin yang ada dibawah
(presentasi).
(d) Leolpold IV : untuk menentuka apakah bagian bawah janin sudah
masuk panggul atau belum
Pemeriksaan denyut jantung janin (DJJ) menggunakan Doppler
dan stetoskop de Lee
15
c) Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan darah : Hb, hematokrit, golongan darah, factor
rhesus,pemeriksaan urin untuk melihat adanya gula, protein, dan kelainan
pada sedimen, STS (serologis test for syphilis), Bila perlu, test antibody
toksoplasmosis, rubella, dan lain-lain
d) Pemeriksaan USG (Ultrasonografi)
Untuk mengkaji usia kehamilan, untuk mendiagnosis kehamialan
ganda, mengkaji pertumbuhan janin, mengindentifikasi struktur abnormal
janin, dan mengkaji lokasi plasenta.
a. Standar Pelayanan Asuhan Kehamilan
Menurut Ikatan Bidan Indonesia (2016), dalam melakukan
pemeriksaan antenatal, tenaga kesehatan harus memberikan pelayanan yang
berkualitas sesuai standar (10T) terdiri dari :
1. Timbang Berat Badan dan Ukur Tinggi Badan
Penimbangan berat badan pada setiap kali kunjungan antenatal
dilakukan untuk mendeteksi adanya gangguan pertumbuhan janin.
Penimbangan berat badan pada usia kehamilan trimester I dan II bertujuan
untuk mengetahui kenaikan berat badan ibu sebelum dan sesudah hamil.
Dalam keadaan normal, kenaikan berat badan ibu dari sebelum hamil,
dihitung mulai trimester I hingga trimester III yaitu 9-13,5 kg. Penimbangan
berat badan mulai trimester III bertujuan untuk mengetahui kenaikan berat
badan setiap minggu, dengan jumlah kenaikan sebesar 0,4-0,5 kg.
Pengukuran tinggi badan dilaksanakan hanya satu kali pada kunjungan
kehamilan yang pertama, tujuannya adalah mengetahui tinggi badan ibu
sehingga dapat mendeteksi faktor risiko salah satunya keadaan rongga
panggul.
2. Pengukuran Tekanan Darah
Dilakukan setiap kali kunjungan antenatal untuk mendeteksi adanya
hipertensi (tekanan darah >140/90 mmHg). Tujuannya adalah mengetahui
frekuensi, volume, dan keteraturan kegiatan pemompaan jantung.
16
Tekanan darah normal yaitu 120/80 mmHg.Jika terjadi peningkatan
sistol sebesar 10-20 mmHg dan diastole 5-10 mmHg diwaspadai adanya
hipertensi atau pre-eklampsi.Apabila turun di bawah normal dapat
diperkirakan ke arah anemia.
3. Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LLA)
Dilakukan pada kontak pertama oleh tenaga kesehatan di trimester I
untuk skrining ibu hami beresiko Kelainan Energi Kronis (KEK). Tujuan
pemeriksaannya adalah mengetahui ukuran lingkar lengan atas yang
digunakan sebagai indikator untuk menilai status gizi ibu hamil. Ukuran
LILA normal adalah 23,5 cm, jika ukuran LLA kurang dari 23,5 cm berarti
status gizi ibu kurang.
4. Pengukuran Tinggi Fundus Uteri
Dilakukan pada setiap kali kunjungan antenatal untuk mendeteksi
pertumbuhan janin sesuai atau tidak dengan usia kehamilan. Pemeriksaan
dengan teknik Leopold memiliki tujuan yaitu mengetahui letak janin dan
sebagai bahan pertimbangan dalam memperkirakan usia kehamilan.
Teknik pelaksanaan palpasi menurut Leopold ada empat tahap yaitu :
a. Leopold I : untuk mengetahui Tinggi Fundus Uteri (TFU) untuk
memperkirakan usia kehamilan dan menentukan bagian-bagian janin
yang berada di fundus uteri
b. Leopold II : mengetahui bagian-bagian janin yang berada pada bagian
samping kanan dan samping kiri uterus
c. Leopold III : menentukan bagian tubuh janin yang berada pada bagian
bawah uterus
d. Leopold IV : memastikan bagian terendah janin sudah masuk atau
belum masuk ke pintu atas panggul ibu
Leopold II
a. Menentapkan dimana punggung dan bagian terkecil janin
b. Letak membujur dapat ditetapkan punggung anak yang teraba bagian
keras, dan memanjang seperti papan dan sisi yang berlawanan teraba
bagian kecil janin.
17
c. Letak lintang dapat ditetapkan dimana letak kepala janin
d. Normal : teraba punggung sebelah kanan/kiri.
Leopold III
a. Menetapkan bagian apa yang terdapat di atas symphisis pubis
b. Kepala akan teraba bulat, keras dan melenting sedangkan bokong teraba
tidak keras dan tidak bulat.
c. Pada letak lintang : symphisis pubis akan kosong.
d. Normal : teraba kepala, bagian yang bulat, keras dan melenting.
e. Apabila kepala belum masuk PAP tidak perlu melakukan Leopold IV.
Leopold IV
a. Menetapkan bagian terendah janin sudah masuk PAP atau belum
b. Bila convergent berarti bagian terendah belum masuk PAP.
c. Bila divergen berarti bagian terendah belum masuk PAP.
d. Bila sejajar berarti bagian terendah masuk PAP.
Pemeriksaan Budin (pembantu Leopold II)
Dipergunakan pada letak membujur, untuk lebih menetapkan dimana
punggung janin berada.Tehnik :fundus uteri didorong kebawah, badan janin
akan melengkung sehingga punggung mudah ditetapkan.
Pemeriksaan menurut Ahlfeld (pembantu Leopold II)
Janin dengan letak membujur didorong ke salah satu sisi sehingga
janin mengisi ruangan yang lebih terbatas.Dengan mendorong janin kesatu
arah, maka pemeriksaan punggung janin lebih mudah dilakukan.
Pemeriksaan menurut Kneble
Pemeriksaan ini dapat membantu pemeriksaan Leopold III.
Menentukan letak kepala atau bokong dengan satu tangan diatas fundus dan
tangan lain di atas sympisis.
Pengukuran menggunakan rumus Mc Donald pengukuran TFU
menggunakan alat ukur pita ukur mulai dari tepi atas simfisis pubis sampai
fundus uteri. Tinggi fundus dikalikan 2 dan dibagi 7 memberikan umur
kehamilan dalam bulan dan bila dikalikan 8 dan dibagi 7 memberikan umur
kehamilan dalam minggu.
18
Tabel 2.2
Perubahan TFU dan Pembesaran uterus Berdasarkan Usia Kehamilan
NO Tinnggi Fundus Uteri (cm) Umur kehamilan dalam minggu
1 12 cm 12
2 16 cm 16
3 20 cm 20
4 24 cm 24
5 28 cm 28
6 32 cm 32
7 36 cm 36
8 40 cm 40 Sumber: Walyani, 2015.
Dengan diketahuinya panjang TFU menggunakan pita ukur maka
dapat ditentukan tafsiran berat badan janin (TBBJ) dalam kandungan
menggunakan rumus Johnson Tausak yaitu :
TBBJ = (TFU dalam cm) – n x 155.
a. Bila bagian terendah janin belum masuk ke dalam pintu atas panggul n =
13
b. Bila bagian terendah janin sudah masuk pintu atas panggul n = 11.
(Mandriwati dkk, 2016)
5. Pemberian Imunisasi TT
Untuk mencegah terjadinya tetanus neonatrum. Pemberian imunisasi
TT pada kontak pertama dengan ibu hamil disesuaikan dengan status
imunisasi TT ibu saat ini. Tujuan imunisasi TT kepada ibu hamil adalah
memberi kekebalan terhadap penyakit tetanus pada ibu dan janin sehingga
pada saat melahirkan, ibu dan bayi terhindar dari penyakit tetanus. Waktu
pemberiannya adalah dua kali dengan dosis yang sama yaitu 0,5 cc.
Pemberian pertama sebaiknya padatrimester I dan pemberian kedua pada 4
minggu setelah pemberian pertama atau paling lambat 2 minggu sebelum
persalinan (Mandriawati dkk, 2016).
19
Tabel 2.3
Jadwal dan Lama Perlindungan Pemberian Imunisasi Tetanus Toksoid
pada Ibu Hamil
Imunisasi Interval Lama
Perlindungan % Perlindungan
TT 1 Pada kunjungan ANC
pertama - 0%
TT 2 4 minggu setelah TT 1 3 tahun 80 %
TT 3 6 bulan setelah TT 2 5 tahun 95 %
TT 4 1 tahun setelah TT 3 10 tahun 99 %
TT 5 1 tahun setelah TT 4 25 tahun /
seumur hidup 99%
Sumber : pantiawati. 2015.
6. Pemberian Tablet Tambah Darah Minimal 90 Tablet Selama Kehamilan
Untuk mencegah anemia gizi besi, setiap ibu hamil harus mendapat
tablet tambah darah (tablet zat besi) dan asam folat minimal 90 tablet selama
kehamilan yang diberikan sejak kontak pertama. Tujuan pemberian tablet Fe
adalah memaksimalkan kesehatah ibu selama kehamilan, persiapan ibu
menghadapi persalinan, dan meningkatkan tumbuh kembang janin
(Mandriawati dkk, 2016).
7. Penentuan Presentasi Janin dan Denyut Jantung Janin (DJJ)
Menentukan presentasi janin dilakukan pada akhir trimester II dan
selanjutnya setiap kali kunjungan antenatal. Pemeriksaan ini dilakukan untuk
mengetahui letak janin. Jika pada trimester III bagian bawah janin bukan
kepala, atau kepala janin belum masuk ke PAP berarti ada kelainan posisi
janin, atau kelainan panggul sempit. Penilaian DJJ dilakukan pada akhir
trimester I dan selanjutnya setiap kali kunjungan antenatal usia kehamilan ≥ 13
minggu. DJJ normal 120-160 kali/menit.
8. Pelaksanaan Temu Wicara
Temu wicara (konseling) dilakukan pada setiap kunjungan antenatal
yang meliputi : kesehatan ibu, perilaku hidup bersih dan sehat, peran
suami/keluarga dalam kehamilan dan perencanaan persalinan, tanda bahaya
pada kehamilan, Asupan gizi seimbang, dan sebagainya seputar kesehatan ibu
hamil.
20
9. Pelayanan Tes Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium rutin adalah pemeriksaan yang harus
dilakukan pada setiap ibu hamil, yaitu hemoglobin darah, protein urin, kadar
gula. Pemeriksaan laboratorium dilakukan pada antenatal tersebut meliputi :
a) Pemeriksaan Haemoglobin Darah
Pemeriksaan kadar haemoglobin darah ibu hamil dilakukan minimal
sekali pada trimester I dan sekali pada trimester III. Pemeriksaan ini ditujukan
untuk mengetahui ibu hamil tersebut menderita anemia atau tidak selama
kehamilannya.
b) Pemeriksaan Protein Urin
Pemeriksaan protein dalam urin paa ibu hamil dilakukan pada trimester
ke II dan ke III atas indikasi. Pemeriksaan ini ditujukan untuk mengetahui
adanya proteinuria pada ibu hamil.
c) Pemerikasaan Kadar Gula Darah
Ibu hamil yang dicurigai menderita diabetes mellitus harus dilakukan
pemeriksaan gula darah selama kehamilannya minimal sekali trimester I. sekali
pada trimester II dan sekali pada trimester III.
10. Tatalaksana Kasus
Berdasarkan hasil pemeriksaan antenatal di atas dan hasil pemeriksaan
laboratorium, setiap kelainan yang ditemukan pada ibu hamil harus ditangani
sesuai dengan standar dan kewenangan bidan.
b. Asuhan kebidanan pada ibu hamil
1. Mengumpulkan Data
Cara ini dilakukan pertama kali ketika akan diberikan asuhan
kebidanan,yaitu dengan cara melakukan anamnesis pada pasien tentang
identitas pasien,data demografi,riwayat kesehatan termasuk factor
herediter,riwayat menstruasi,riwayat obstetri dan ginekologi,riwayat nifas dan
laktasi sebelumnya,setra biopsikospiritual dan pengetahuan pasien,setelah itu
dilakukan pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan serta tanda vital dan
selanjutnya melakukan pemeriksaan khusus kehamilan, inspeksi, palpasi,
21
auskultasi, perkusi, serta pemeriksaan penunjang seperti
laboratorium,diagnostic (USG dan lain- lain) bila diperlukan.
Contohnya : menanyakan tentang kapan haid terakhir ibu untuk
mengetahui tafsiran persalinan nya nanti.
2. Melakukan interpretasi Data Dasar
Setelah data dikumpulkan,tehnik yang ke dua adalah melakukan
interpretasi terhadap kemungkinan diagnosis dan masalah kebutuhan pasien
hamil.interpretasi data dasar tersebut sebatas lingkup praktik kebidanan dan
memenuhi standart nomenklatur atau tata nama diagnosis kebidanan yang
diakui oleh propesi dan berhubungan langsung dengan praktik kebidanan,serta
didukung oleh pengambilan keputusan klinis ( clinical judgment) dalam praktik
kebidanan yang dapat diselesaikan dengan pendekatan manajemen kebidanan.
Contoh :
Ny. R hamil 36 minggu, anemia ringan, dia khawatir akan persalinannya
nanti (G3P2A0 hamil 36 minggu)
Masalah :
a. Anemia
b. Khawatir akan persalinan yang akan dihadapi nanti
Asuhan :
Kebutuhan fisik Ibu Hamil Trimester III (Rukiah dkk, 2015).
1. Oksigen
Kebutuhan oksigen berbungan dengan perubahan sistem pernafasan
pada masakehamilan. Kebutuhan oksigen selama kehamilan meningkat
sebagai respon tubuh terhadap akselerasi metabolisme rate perlu untuk
menambah masa jaringan pada payudara , hasil konsepsi dan masa uterus, dll
akibat:
a. Terjadi perubahan anatomi paru, diameter thorak meningkat + 2 cm,
lingkaran dada akan meningkat 5-7 cm, sudut costa + 680 sebelum
kehamilan menjadi 1030
pada kehamilan trimester ketiga.
b. Fungsi pulmonary
22
1) Wanita hamil bernafas lebih dalam (karena meningkatnya tidal
volume, jumlah pertukaran gas pada setiap kali nafas.)
2) Meningkatnya volume tidal respiratory dihubungkan dengan resiratory
rate normal akibat dari meningkatnya volume respiratory kira-
kira26% per menit. Hal ini yang menyebabkan menurunnya
konsentrasi CO2 de alveoli
3) Perubahan pusat de respiratory ini akibat dari menurunnya ambang
CO2, progesteron dan Estrogen di duga bertanggung jawab terhadap
meningkatnya sensitivitas pada pusat persyaratan.
c. BMR (Basal Metabolic Rate)
Meningkat 15%-20%, vasodilatasi periper dan akselerasi aktifitas
kelenjar keringat membantu menghilangkan panas yang berlebihan dan
dihasilkan dari peningkatan metabolisme selama kehamilan.
2. Nutrisi
Nurisi ini berkaitan dengan pemenuhan kalori
a. Proses fisik 66% (pernafasan+ sirkulasi + digestiv + secrete +
temperature tubuh) + (pertumbuhan +perbaikan) = 1440 kkal/hari
b. Aktivitas/ hari seperti jalan, posisi tubuh, bicara perpindah-pindahan
dari suatu tempat kesatu tempatyang lain, makan menghabiskan 17%
total tidak hamil
c. Bekerja rata-rata 7-10% membutuhkan 150-200 kkal
d. Metabolisme 7% membutuhkan 144 kkal
1) Kondisi tidak hamil = 2100 kkal/hari
2) Hamil = 2500 kkal/hari (fetus, plasenta, uterus,
Mamae )
3) Laktasi = 3000 kkal/hari
Gunakan model piramida makanan sebagai pedoman diet sehat,
piramida ini tersusun dari beberapa bagian yang berisi jenis makanan
tertentu semakin besar bagian piramida tersebut, semakin besar porsi
makanan yang boleh dikunsumsi setiap hari. Demikian juga sebaliknya
23
jenis makanan pada puncak piramida sebaiknya dikonsumsi dalam jumlah
terbatas.
Puncak : gula, lemak,dan minyak
Tingkat III : susu, yogurt, dan keju daging unggas, ikan, kacang-
kacangan dan telur.
Tingkat II : sayur dan buah-buahan
Tinggkat I : roti, sereal, nasi dan pasta
3. Personal Hygiene
Personal hygine berkaitan dengan perubahan sitem padaibu hamil.
Selama kehamilan PH vagina menjadi asam berubah dari 4-3 menjadi 5-6,5,
akibat vagina mudah terkena infesksi, stimulus estrogen menyebabkan adanya
keputihan, peningkatan vaskulrisasi di perifermenyebabkan ibu hamil sering
berkeringat, uterus yang membesar menekan kandung kemh megakibatkan
ibu hamil sering berkemih, mandi teratur mencegah iritasi vagina, tehnik
pencucian perianal dari depan kebelakang.
4. Pakaian
Pakaian yang baik bagi wanita hamil adalah longgar, nyaman ,dan mudah
dikenakan. Gunakan bra dengan ukuran sesuai payudara dan mampu
menyangga seluruh payudara, untuk kasus kehamilan menggantung, perlu
disangga dengan stagen atau kain bebat dibawah perut, tidak memakai sepatu
tumit tinggi. Sepatu berhak rendah baik untuk punggung dan postur tubuh juga
dapat mengurangi tekanan kaki.
5. Eliminasi
1) Berkaitan dengan adaptasi gastrointestinal sehingga menurunkan tonus
dan motiliti lambung dan usus terjadi reabsorbsi zat makanan
peristaltik usus lebih lambat sehingga menyebabkan obstipasi.
2) Penekanan kandung kemih karena pengaruh hormon estrogen dan
progesteron sehingga menyebabkan sering buang air kecil.
3) Terjadi pengeluaran keringat
24
6. Seksualitas
Meingkatnnya vaskularasi pada vagina dan visera pelvis dapat
mengakibatkan meningkatkan sensifitas seksula sehingga meningkatkan
hubungan intercourse sebaiknya ketakuan akan injuri pada ibu hamil ataupun
janin akan mengakibatkan menurunnya pola seksualitas anjuran yang
diberikan yaitu jangan melakukan hubungan seksual sesudah buang air kecil.
7. Senam Hamil
Tujuan umum : dapat menjaga kondisi otot-otot dan persendian yang
berperan dalam proses mekanisme persalinan. Mempertinggi kesehatan fisik
dan psikis serta kepercayaan pada diri sendiri dan penolong dalam
menghadapi persalinan, membimbing wanita menuju suatu persalinan yang
fisiologis.
Tujuan khusus :
a. Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut,
otot-otot dasar panggul, ligament dan jaringan serta fasia yang berperan
dalam mekanisme persalinan.
b. Melonggarkan persendian-persendian yang berhubungan dengan proses
persalinan
c. Membentuk sikap tubuh yang prima, sehingga dapat membantu
mengatasi keluhan-keluhan, letak janin dan mengurangi sesak nafas.
d. Memperoleh cara melakukan kontraksi dan relaksasi yang sempurna.
e. Menguasai teknik-teknik pernafasan dalam persalinan
f. Dapat mengatur diri kepada ketenangan.
Syarat mengikuti senam hamil : telah dilakukan pemeriksaan
kesehatan dan kehamilan oleh dokter atau bidan, latihan dilakukan setelah
kehamilan mencapai 22 minggu, latihan dilakukan secara teratur dan disiplin,
sebaiknya latihan dilakukan di rumah sakit atau klinik bersalin dibawah
pimpinan instruktur senam hamil.
8. Kunjungan Ulang
Pada kunjungan pertama, wanita hamil akan senang bila diberitahu
jadwal kunjungan berikutnya. Pada umumnya kunjungan ulang dijadwalkan
25
tiap 4 minggu sampai umur kehamilan 28 minggu. Selanjutnya tiap 2 minggu
sampai umur kehamilan 36 minggu dan seterusnya tiap minggu sampai
bersalin (Kusmiyati dkk,2013).
3. Melakukan identifikasi diagnosis atau masalah potensial danmengantisipasi
penanganannya
Cara ini dilakukan dengan mengidentifikasi masalah dan diagnosis potensial
berdasarkan diagnosis masalah yang sudah teridentifikasi. Sebagai contoh,
pagi hari ada seorang wanita datang ke klinik tampak kesakitan, mulas hilang
timbul, cukup bulan pemuaian perut sesuai hamil terlihat edema pada kaki.
Bidan berfikir :wanita hamil tersebut inpartu, kehamilan cukup bulan dan
mengalami preeklamsia ringan.
4. Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera atau masalah potensial
Cara ini dilakukan setelah masalah dan diagnosis potensial
diidentifikasi.penetapan kebutuhan ini dilakukan dengan cara mengantisipasi
dan menentukan kebutuhan apa saja yang akan diberikan pada pasien dengan
melakukan konsultasi dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya. Sebagai
contoh pada pemeriksaan antenatal ditemukan TD 160/100 mmHg hamil 39
minggu, kepala pusing, dan sakit pada tengkuk bagian belakang. Data tersebut
dapat menentukan tindakan yang akan dilakukan seperti pemberian MgSO4 dan
segera merujuknya ke RS terdekat.
5. Menyusun rencana asuhan yang menyeluruh
Cara ini dilakukan dengan menentukan langkah selanjutnya berdasarkan
hasil kajian pada langkah sebelumnya dan apabila ditemukan ada data yang tidak
lengkap maka dapat dilengkapi pada tahap ini.pembuatan perencanaan asuhan
antenatal memiliki beberapa tujuan antara lain untuk memantau kemajuan
kehamilan,pemantauan terhadap tumbuh kembang janin,mempertahankan
kesehatan fisik,mental,dan soaial,deteksi dini adanya ketidak
normalan,mempersiapkan persalinan cukup bulan dan selamat,agar masa nifas
normal dan dapat menggunakan ASI Eklusif sehingga mampu mempersiapkan
ibu dan keluarga dengan kehadiran bayi baru lahir.
26
6. Melaksanakan Perencanaan
merupakan tahap pelaksanaan daro semua bentuk rencana tindakan
sebelumnya.tindakan yang dapat dilakukan bidan sesuai dengan standar asuhan
kebidanan seperti menimbang berat badan,mengukur tekanan darah,mengukur
tinggi fundus uteri,imunisasi TT, pemberian tablet zat besi,tes terhadap PMS dan
konseling untuk persiapan rujukan.pelaksanaan pemeriksaan antenatal dilakukan
selama kehamilan minimal empat kali kunjungan,yakni satu kali pada trimester
I,satu kali pada trimester II,dan dua kali pada trimester III.Kegiatan yang
dilakukan pada trimester I antara lain menjalin hubungan saling
percaya,mendeteksi masalah, pencegahan tetanus, anemia, persiapan kelahiran,
persiapan menghadapi komplikasi dan memotivasi hidup sehat pada trimester II
kegiatan hampir sama dengan trimester I dan perlu mewaspadai dengan adanya
preeklamsia.sedangkan pada trimester III pelaksanaan kegiatan seperti palpasi
abdomen,deteksi letak janin,dan tanda abnormal.
7. Evaluasi
Tahap evaluasi pada antenatal dapat menggunakan bentuk SOAP sebagai
berikut:
S : Data Subjektif
Berisi data dari pasien melalui anamnesis ( wawancara ) yang merupakan
ungkapan langsung.
Contohnya : ibu mengatakan ini kehamilan pertama ingin memeriksa
kehamilannya dengan keluhan sering BAK di malam hari.
O : Data Objektif
Data yang didapat dari hasil observasi melalui pemeriksaan fisik seperti
Berat badan, tekanan darah, nadi, pernafasan, dll.
A : Analisis Dan Interpretasi
Berdasarkan data yang terkumpul kemudian dibuat kesimpulan yang
meliputi diagnosis,antisipasi diagnosis atau masalah potensial,serta perlu
tidaknya dilakukan tindakan segera.
27
P : perencanaan
Merupakan rencana dari tindakan yang akan diberikan termasuk asuhan
mandiri,kolaborasi,tes diagnosis atau laboratorium,serta konseling untuk
tindakan lanjut ( Hidayat,Alimul. 2009).
BAB III
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL
A. ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL
Hari/Tanggal : Jumat/ 09 Mei 2018
Pukul : 13.00 WIB
Tempat Pengkajian : Klinik Bidan Butar-Butar
Identitas/Biodata
Nama : Ny. N Nama suami : Tn. H
Umur :34 tahun Umur : 40 tahun
Suku : jawa Suku : Padang
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Kapas 4 Simalingkar Alamat : Jl. Kapas 4 Simalingkar
DATA SUBJEKTIF
1. Keluhan : Ibu mengatakan kepala pening dan sakitdi leher bagian
belakang
2. Riwayat perkawinan : Ibu mengatakan menikah pada usia 25 tahun, ini adalah
perkwainan pertama dengan status sah.
3. Riwayat menstruasi : ibu pertama kali datang haid (menarche) pada usia 13
tahun, lama haid 5 hari dengan siklus 28 hari, ganti pembalut 3 kali/hari, ibu
tidak pernah merasa nyeri pada perut dan haid teratur setiap bulan, Hari
Pertama Haid Terakhir (HPHT) tanggal 5 September 2017.
4. Riwayat kehamilan : Dilihat dari HPHT, Tafsiran Tanggal Persalinan (TTP)
adalah 12 Juni 2018 dan usia kehamilan saat ini adalah 35 minggu.
5. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu : ibu mengatakan ini adalah
kehamilan yang ketiga tidak pernah abortus, ibu melahirkan pada tanggal 14
september 2008 dengan usia kehamilan 38 minggu di RB dan ditolong oleh
29
6. bidan, bayi perempuan lahir normal dengan BB 3000 gram, PB 49cm, IMD
berjalan dengan baik dan ASI diberikan secara ekslusif selama masa nifas dan
pada tanggal 3 maret 2013 dengan usia kehamilan 39 minggu di RB dan
ditolong oleh bidan, bayi laki-laki lahir normal dengan BB 3500 gram, PB 50
cm, IMD berjalan dengan baik dan ASI diberikan secara eksklusif selama
masa nifas.
7. Riwayat kehamilan ini : Ibu melakukan ANC pertama kali pada usia
kehamilan 4 minggu di RB Butar-butar, pada Trimester I sebanyak 1 kali,
trimester II sebanyak 1 kali dan trimester III 1 kali, pergerakan janin pertama
kali pada usia kehamilan 16 minggu dan dalam 24 jam terakhir ada sebanyak
10-20 kali pergerakan janin dan selama kehamilan pertama mendapat 1 kali
suntik TT pada tanggal 1 juni 2008 dan pada kehamilan kedua mendapat
sekali suntik TT pada tanggal 14 juli 2012.
8. Kebiasaan merokok, minum jamu-jamuan dan minum-minuman keras tidak
pernah dilakukan ibu
9. Riwayat kesehatan : ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit berat
seperti penyakit jantung, hipertensi, asma, diabetes dan penyakit menular
seperti HIV/AIDS, Hepatitis. Ibu juga mengatakan di dalam keluarganya tidak
mempunyai keturunan kehamilan kembar.
10. Riwayat Keluarga Berencana : ibu memakai pil KB.
11. Pola Nutrisi : ibu makan 3 kali/hari dengan menu nasi 1 piring, sayur 1
sendok, lauk 1 potong ikan, minum air putih 7-8 gelas/hari.
12. Pola Eliminasi : BAB ibu lancar 1 kali dalam 1 hari dengan konsistensi lunak,
BAK 7 kali/hari warnanya kuning dan tidak ada keluhan.
13. Pola Istirahat : Ibu berperan sebagai istri, kegiatan sehari-hari di rumah
melakukan pekerjaan rumah ( memasak, mencuci, menyapu rumah, serta
mengurus anak-anaknya), lama tidur siang 1 jam dan tidur malam 6-7 jam.
14. Seksual : Ibu mengatakan hubungan seksual dengan suami hanya 1 kali dalam
2 minggu, suami mengerti dan memaklumi keadaan ibu karena dalam masa
hamil.
30
15. Personal hygiene : ibu mandi 3 kali/hari lebih sering dari biasanya sebab ibu
merasa gerah dan lebih banyak berkeringat. Ibu selalu mengganti pakaian
dalamnya setiap kali basah dan pakaian dalam yang digunakan berbahan
katun.
16. Keadaan Psikososial Spiritual : Ibu mengetahui tentang kehamilannya dengan
bertanya kepada bidan tempat ibu periksa hamil. Suami selalu mengantar ibu
periksa kehamilan. Suami dan keluarga menerima kehamilan dan ibu selalu
taat menjalankan ibadahnya.
DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan fisik Pemeriksaan Umum
2. Keadaan umum ibu baik, tanda-tanda vital (TTV) : TD 130/90 mmHg, Pols :
78 x/i, RR : 20 x/i, Suhu : 360C, TB: 154 cm, BB : 70 kg, BB ibu sebelum
hamil 65 kg.
3. Pemeriksaan Fisik
Kepala : Wajah tidak pucat dan tidak ada oedem, mata tidak ada oedem
palpebra, conjungtiva merah muda dan sklera tidak ikterus, tidak ada polip
pada hidung, mulut tidak ada stomatitis, tidak ada caries pada gigi.
Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjar thyroid
Dada : Mamae simetris, aerola hiperpigmentasi, puting susu menonjol, tidak
ada benjolan dan nyeri tekan, kolostrum sudah keluar
Abdomen : pembesaran perut asimetris, linea nigra, striae albican, tidak ada
bekas luka operasi.
4. Pemeriksaan Palpasi (Leopold)
Leopold I : Pada fundus teraba satu bagian bulat dan lunak (bokong) dan TFU
pertengahan pusat dan px
Leopold II : Pada sisi kanan perut ibu teraba satu bagian memanjang dan
mendatar (punggung) dan di sisi kiri perut ibu teraba satu bagian kecil janin.
Leopold III : Pada symfisis teraba satu bagian bulat dan keras (kepala) masih
dapat digoyangkan dan belum masuk Pintu Atas Panggul (PAP).
Leopold IV : Kepala janin belum masuk PAP (konvergen)
31
Auskultasi, DJJ terdengar pada kuadran kanan bawah pusat dengan frekuensi
132x/i, reguler.
TFU Mc. Donald 32 cm
Berdasarkan TFU dapat ditetapkan TBBJ adalah (TFU-12) x 155 = 3100
gram
5. Pemeriksaan Anogenital
Genetalia : Tidak ada tanda varices, pada anus tidak ada haemoroid.
Ekstremitas : tidak ada oedem pada tangan/jari, pada ekstremitas bawah
(kaki) tidak ada varices, refleks patella kiri (+) dan kanan (+).
6. Pemeriksaan Penunjang : pada pemeriksaan USG didapatkan TTP 18-06-
2018 keadaan janin hidup tunnggal.
Pemeriksaan laboratorium : Hb 13,5 gr/dl dan protein urine (-)
ANALISA
Diagnosa : G3P2A0 usia kehamilan 35 minggu, janin hidup, tunggal, punggung
kanan, presentasi kepala, konvergen
Masalah : Sakit dibagian tengkuk belakang.
Antisipasi potensial : Hipertensi
PENATALAKSANAAN
Tanggal : 9 Mei 2018 Pukul : 13.00 Wib
1. Melakukan komunikasi interpersonal dengan ibu, agar tercipta suasana yang
nyaman serta membina hubungan baik dan saling percaya antara ibu dengan
mahasiswi bidan.
2. Memberitahu ibu mengenai kondisi kehamilannya dengan keadaannya yang
pusing, dan sakit di leher bagian belakang diakibatkan karna tekanan darah
ibu yang sedikit naik dari biasanya yaitu 130/90 mmHg dan jika tidak di
tanggulangi bisa mengakibatkan hipertensi.
3. Memberikan penkes pada ibu mengenai :
32
1) Menganjurkan ibu untuk mengonsumsi makanan dan minuman yang
dapat menurunkan tekanan darah pada ibu hamil Trimester III yaitu:
makanan dan minuman yang tidak memiliki kandungan garam yang
tinggi,dan menganjurkan meminum jus timun, belimbing dan tomat
untuk menurunkan tekanan darah ibu, dan tidak menganjurkan ibu untuk
mengonsumsi daging saat tekanan darah ibu naik.
2) Menganjurkan ibu untuk tidak banyak pikiran atau stess dalam
menghadapi kehamilan ibu saat ini.
4. Menganjurkan ibu untuk selalu menjaga kebersihan diri seperti mandi 2 kali
sehari, keramas, gosok gigi 2-3 kali sehari dan mengganti pakaian dalam 2
kali sehari dan setelah celana dalam basah, dan menjaga kesehatan alat
genetalia.
5. Mengingatkan ibu untuk mengatur pola istrirahat dan beristirahat ketika lelah,
tidak bekerja terlalu berat, tidak lama berdiri, tidur siang 1-2 jam dan makan
7-8 jam, karna salah satu penyebab ibu sering pusing dan lemah yang ibu
keluhkan yaitu banyak nya aktifitas yang terlalu berat yang ibu sering lakukan
6. Memberitahu ibu dampak buruk hipertensi bagi ibu dan janinnya yaitu :
Terhadap ibu : gagal ginjal dan gangguan fungsi hati, kesulitan bernafas,
tidak bisa bersalin normal.
Terhadap janin:Risiko mengalami keguguran.
7. Memberitahu ibu tentang tanda-tanda persalinan yaitu
a. Keluarnya lendir bercampur darah
b. Perut terasa mules sampai ke piggang
c. Adanya dorongan untuk meneran
8. Memberitahu ibu tentang bahaya kehamilan yaitu
a. Pecah ketuban sebelum waktunya
b. Terjadi perdarahan
c. Demam yang tiggi
d. Gerakan janin berkurang
e. Anemia berat
f. Nyeri kepala hebat
33
9. Menjelaskan pada ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 minggu lagi
tanggal 16 mei 2018
3.2 DATA PERKEMBANGAN
Tanggal : 16 Mei 2018 Waktu : 10.00 WIB
DATA SUBYEKTIF
1. Ibu mengatakan keluhan di kunjungan yang sebelumnya yaitu sering pusing
dan sakit pada leher bagian belakang sudah dapat diatasi.
Pola nutrisi dan aktifitas fisik yang dianjurkan sudah dilaksanakan.
2. Ibu mengatakan keluhan di kunjungan ulang ini sering BAK di malam hari
DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum ibu baik, TTV : TD 130/80 mmHg, Pols : 80 x/i, RR : 20 x/i,
Suhu : 360C, TB: 154 cm, BB : 72 kg, BB ibu sebelum hamil 65 kg.
2. Pemeriksaan Fisik
Kepala : Wajah tidak pucat dan tidak ada oedem, conjungtiva merah muda
dan sklera tidak ikterus
Dada : Kolostrum sudah ada
Palpasi (Leopold) : secara leopold 2 jari di bawah px, secara mc donal TFU
32 cm, punggung kanan, presentasi kepala dan belum masuk PAP
(konvergen)
DJJ 142x/i, reguler.
TBBJ = (TFU-n) x 155 = 3100 gram
Pemeriksaan laboratorium : Hb 13,5 gr/dl
ANALISA
Diagnosa : G3P2A0 usia kehamilan 36-37 minggu, janin hidup, tunggal,
punggung kanan, konvergen presentasi kepala.
34
Masalah : Sering BAK di malam hari
PENATALAKSANAAN
Tanggal : 14 Maret 2018 Pukul : 10.15 Wib
1. Memberitahu ibu mengenai kondisi kehamilannya dengan keadaannya
tekanan darahnya masih sama dengan pemeriksaan sebelumnya.
Ibu mengerti penjelasan yang diberikan
2. Memberikan penkes pada ibu mengenai :
Menganjurkan ibu untuk tetap mengonsumsi pola makanan yang dianjurkan
pada kunjungan sebelumnya yaitu makanan dan minuman yang dapat
menurunkan tekanan darah pada ibu hamil Trimester III seperti makanan dan
minuman yang tidak memiliki kandungan garam yang tinggi,dan
menganjurkan meminum jus timun, belimbing dan tomat untuk menurunkan
tekanan darah ibu, dan tidak menganjurkan ibu untuk mengonsumsi daging
saat tekanan darah ibu naik. Dan menganjurkan ibu untuk tidak banyak
pikiran atau stess dalam menghadapi kehamilan ibu saat ini dan juga tetap
menjaga pola istirahat ibu.
3. Memberitahu kepada ibu ketidaknyamanan umum yang di alami ibu selama
masa kehamilan trimester III seperti sering BAK hal ini terjadi karena kepala
janin menekan kandung kemih sehingga timbul keluhan sering BAK, untuk
menghindari hal ini menganjurkan ibu untuk mengurangi minum saat malam
hari, agar tidak menganggu tidur malam ibu namun tidak mengurangi porsi
minum di siang hari
Ibu mengerti dan akan melakukan sesuai penjelasan yang diberikan
4. Menjelaskan pada ibu untuk melakukan kunjungan ulang 2 minggu lagi
tanggal 30 mei2018
Ibu mau melakukan kunjungan ulang
3.3 DATA PERKEMBANGAN
Tanggal : 30 Mei 2018 Waktu : 13.00 WIB
35
DATA SUBYEKTIF
1. Ibu mengatakan keluhan dikunjungan sebelumnya yaitu sering BAK di
malam hari sudah dapat diatasi
Pola nutrisi yang dianjurkan masih dikonsumsi dan penjelasan mengenai
ketidaknyamanan yang dialami ibu sudah dimengerti.
2. Ibu mengatakan keluhan di kunjungan ini sesak pada saat terlentang
DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum ibu baik, tanda-tanda vital (TTV) : TD 120/80 mmHg, Pols :
70 x/i, RR : 28 x/i, Suhu : 360C, TB: 154 cm, BB : 72 kg, BB ibu sebelum
hamil 65 kg.
2. Pemeriksaan Fisik
Kepala : Wajah tidak pucat dan tidak ada oedem, conjungtiva merah muda
dan sklera tidak ikterus
Dada : Kolostrum sudah ada
Palpasi (Leopold) : TFU 34 cm, punggung kanan, presentasi kepala dan
belum masuk PAP (konvergen)
DJJ 154x/i, reguler.
TBBJ = (TFU-n) x 155 = 3410 gram
3. Pemeriksaan laboratorium : Hb 13,5 gr%
ANALISA
Diagnosa : G3P2A0 usia kehamilan 37-38, janin hidup, tunggal, punggung kanan,
konvergenpresentasi kepala
Masalah : merasa sesak pada saat terlentang
PENATALAKSANAAN
Tanggal : 30 mei 2018 Pukul : 13.15 Wib
1. Memberitahu ibu mengenai kondisi kehamilannya bahwa tekanan darahnya
sudah normal
36
Ibu mengerti penjelasan yang diberikan
2. Memberikan penkes pada ibu mengenai :
1) Ketidaknyamanan ibu trimester III, memberitahu kepada ibu bahwa keluhan
yang dialami oleh ibu yaitu Sesak pada saat tidur terlentang disebabkan oleh
uterus yang menekan vena cava inferior sehingga curah jantung menurun.
Akibatnya tekanan darah ibu dan frekuensi jantung akan turun, hal ini
menyebabkan terhambatnya darah yang membawa oksigen ke otak dan ke
janin yang menyebabkan ibu sesak nafas. Menganjurkan ibu untuk tetap
menjaga posisi tidur dengan miring kiri atau kanan.
2) Memberitahu tanda-tanda persalinan (inpartu)
Terjadinya his persalinan yang ditandai dengan pinggang terasa sakit dan
menjalar ke depan, sifat his teratur, interval semakin pendek, dan kekuatan
semakin besar, terjadi perubahan pada serviks, jika pasien menambah
aktivitasnya, misalnya dengan berjalan, maka kekuatan hisnya akan
bertambah, keluarnya lendir bercampur darah per-vaginam (show), kadang-
kadang ketuban pecah dengan sendirinya.
3) Menganjurkan ibu untuk memastikan bahwa persiapan untuk persalinan
mulai dari perlengkapan ibu, bayi dan juga dana untuk bersalin nanti telah
siap. Ibu mengatakan persiapan untuk bersalin nanti telah disiapkan.
4) Menganjurkan ibu untuk segera datang ke klinik, apabila telah mengalami
tanda-tanda persalinan ataupun keluhan yang lain.
Pelaksana Asuhan
(Riste Ujung)
37
BAB IV
PEMBAHASAN
Pengkajian dan asuhan yang diberikan kepada ibu hamil Trimester
bertujuan untuk mempersiapkan ibu secara fisiologis, psikologis maupun spiritual
dalam menghadapi proses kehamilan sampai dengan nifas. Selama pelaksanaan
asuhan diperoleh sebagai berikut :
A. Asuhan Kehamilan
Menurut IBI 2016 terdapat 10 standar pelayanan minimal dalam asuhan
kehamilan, yakni penimbangan berat badan dan ukur tinggi badan, pengukuran
tekanan darah, pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA), pengukuran fundus
uteri, pemberian imunisasi tetanus toksoid, pemberian tablet penambah darah
minimal 90 tablet selama kehamilan, penentuan presentasi janin dan denyut
jantung janin, pelaksanaan temu wicara, pelayanan tes laboratorium dan
tatalaksana kasus. Ditinjau dari pelaksanaan dilapangan menunjukkan adanya
kesenjangan antara teori dan praktik dikarenakan ibu tidak mengonsumsi tablet Fe
sampai 90 tablet selama kehamilan dikarenakan ibu tidak rutin minum obat.
Dalam asuhan yang dilakukan, ada beberapa ketidaknyamanan yang dirasakan,
yaitu :
1. kepala pening dan sakit di leher bagian belakang
Keluhan ini dirasakan ibu pada kunjungan I hal ini diakibatkan karena
tekanan darah ibu 130/90 mmHg. Menurut WHO, tekanan darah yang normal
adalah 120/80 mmHg. Klasifikasi penderita hipertensi menurut WHO pada
sistolik,tingkat 1: 140-159 mmHg, tingkat 2 : 160-179 mmHg, tingkat 3 :
>180 mmHg. Pada distolik tingkat 1 : 90-99 mmHg, tingkat 2 : 100-109
mmHg, tingkat 3 : > 110 mmHg.
Ibu belum termasuk ke dalam golongan penderita hipertensi, tetapi
apabila tidak segera diatasi dapat mengakibatkan hipertensi dikarenakan
diastolik ibu yang tinggi dan keluhan yang dialami ibu yaitu sakit di tengkuk
bagian belakang.
38
Untuk mengatasi ketidaknyamanan yang dialami ibu, dengan
memberikan penkes tentang pola nutrisi yang dianjurkan pada ibu hamil
dengan tekanan darah ibu yang sedikit naik yaitu tidak mengonsumsi makanan
yang mengandung kandungan garam yang tinggi dan daging, juga
mengonsumsi buah yang dapat menurunkan tekanan darah ibu seperti timun,
belimbing dan semangka, juga menjaga pola istirahat, dan menghindari stress.
2. Sering BAK
Keluhan ini dirasakan ibu pada kunjungan kedua. Menurut Astuti, dkk
(2017)Penyebabnya karena tekanan uterus/rahim pada kandung kemih kadar
natrium meningkat di dalam tubuh. Air dan natrium tertahan di kaki selama
siang hari, pada malam hari terdapat aliran darah balik vena sehingga
meningkatkan jumlah urine.
Untuk mengatasi ketidaknyamanan dapat dilakukan dengan
memberikan penjelasan tentang penyebab sering BAK adalah perubahan
fisiologis yang normal dialami pada kehamilan trimester III, menganjurkan
ibu untuk mengosongkan kandung kemih saat ada dorongan untuk kencing,
memperbanyak konsumsi air pada siang hari untuk mencegah nokturia dan
mengurangi pada malam hari.
3. Sesak pada saat terlentang
Keluhan ini dirasakan pada kunjungan ketiga. Menurut Astutik dkk
(2017), Pada posisi terlentang, berat uterus akan menekan vena cava inferior
sehingga curah jantung menurun. Akibatnya tekanan darah ibu dan frekuensi
jantung akan turun, hal ini menyebabkan terhambatnya darah yang membawa
oksigen ke otak dan ke janin yang menyebabkan ibu sesak nafas.
Untuk mengatasi ketidaknyamanan dapat dilakukan dengan
memberikan konseling cara mengatasinya yaitu memberitahukan kepada ibu
untuk tidur dengan posisi miring dan menggunakan bantal yang sedikit tinggi
sewaktu tidur.
39
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah melakukan asuhan ± 3 bulan pada Ny. N kehamilan trimester III dan
pendokumentasian SOAP, maka disimpulkan :
A. Asuhan kehamilan yang dilakukan belum memenuhi Standar 10 T
Pelayanan ANC yaitu pemberian tablet Fe karena ibu tidak mengonsumsi
tablet Fe sampai 90 tablet selama kehamilan dikarenakan ibu tidak rutin
minum obat.
B. Saran
A. Bagi Bidan di Klinik Bidan Butar Diharapkan bidan menerapkan standar
10T dalam pemberian asuhan kehamilan,
B. Bagi Klien
Diharapkan dengan diberikan asuhan secara berkesinambungan dapat
menerapkan asuhan tersebut di kehamilan berikutnya, dan juga diharapkan
pada kehamilan berikutnya untuk mengonsumsi tablet Fe secara rutin.
C. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan dapat memfasilitasi perpustakaan dengan memperbanyak buku
terbitan tahun terbaru dalam bidang kesehatan khususnya seputar asuhan
kebidanan.
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, Sri dkk. 2017. Asuhan Ibu dalam Masa Kehamilan Buku Ajar Kebidanan-
Antenal care (ANC). Yogyakarta: Erlangga
Hutahaean, serri. 2013. Perawatan Antenatal, Jakarta: Salemba Medika
Kemenkes RI. 2013. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan
Dasar dan Rujukan. Jakarta
_______2016. Profil Kesehatan Indonesia 2016. http//www.depkes.go.id/profil-
kesehatan-indonesia/profil-kesehatanindonesia. pdf. Jakarta: Kementrian
Kesehatan RI(diakses tanggal 28 Februari 2018)
Kusmiyati, Yuni dan Heni Puji Wahyudiningsih.2013. Asuhan Ibu Hamil,
Yogyakarta: Fitramaya
Mandriawati, Gusti Ayu dkk. 2016. Asuhan Kebidanan Kehamilan Berbasis
Kompetensi, Yogyakarta: Buku Kedokteran
Pantiawati, Ika dan Saryono. 2015. Asuhan Kebidanan I (Kehamilan),
Yogyakarta: Nuha Medika
Prawirohardjo, Sarwono. 2014. Ilmu kebidanan. Jakarta: Bina Pustaka
Pusdiklatnakes. 2014. Buku Ajar Kesehatan Ibu dan anak.
Jakarta:PUSDIKLATNAKES
Rukiyah, Ai Yeyeh, dkk. 2013. Asuhan Kebidanan 1 Kehamilan, Jakarta: CV.
Trans Info Medika
Varney, H, dkk.2008. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4. Jakarta:
pustakabarupres
Walyani, Elisabeth Siwi dan Endang Purwoastuti. 2015 2015. Asuhan Kebidanan
pada Kehamilan, Yogyakarta: Pustaka Baru Press
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. Data Pribadi
Nama : Riste Ujung
TTL : Dairi, 15 Maret 1966
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Kristen Protestan
Pekerjaan : PNS Puskesmas Simalingkar
Suami : Timbul Tinambunan
Email : -
Alamat : Jl. Niur 9 No.15 Perumnas Simalingkar
II. Keluarga
No. Nama Anak Status Pendidikan Pekerjaan
1. Mery Elisa T Anak Kandung D3 PNS
2. Tresia T Anak Kandung S1 P. Swasta
3. Desy T Anak Kandung D3 P. Swasta
4. Juni Artha T Anak Kandung S1 P. Swasta
5. Depi Irawati T Anak Kandung Kuliah Mahasiswa
6. Paulus Raja Tua T Anak Kandung SMA Pelajar
III. Riwayat Pendidikan
1. SD Negeri Panji Sidikalang
2. SMP Negeri III Sidikalang
3. SPK Herna
4. D1 Bidan RS Sarimutiara
IV. Riwayat Pekerjaan
1. PNS Di Kabupaten Dairi tahun 1991
2. PNS Kesehatan Kota Medan 1945