19
LAPORAN TUGAS AKHIR PRAKTIKUM ELEKTRONIKA ANALOG PRE AMPLIFIER A. TUJUAN 1. Mendesain pre amplifieryang disusun dari penguat kelas A dan dapat bekerja s diinginkan. 2. Mengaplikasikan transistor sebagai pre amplifier. 3. Mengetahui Karakteristik rangkaian pre amplifier yang disusun dari penguat k 4. Mengetahui prinsip kerja rangkaian pre amplifier yang disusun dari penguat k B. DASAR TEORI 1. Dasar Teori Pengua Ke!as A Istilah penguatan pada dasarnya berarti membuat menjadilebih kuat. Dalam bidang elektronika maka yang diperkuat adalah amplitudo dari sinyal. ntuk mengerti bag penguat bekerja perlu dimengerti dua tipe penguatan yang utama yaitu! 1. "enguat tegangan yaitu penguat yang menguatkan tegangan dari sinyal masukan. 2. "enguat arus yaitu penguat yang menguatkan arus dari sinyal masukan. #edangkan penguat daya yaitu kombinasi dari dua tipe penguat di atas. Meskipun p kenyataannya semua penguat adalah penguat daya karena tegangan tidak aka nada ta adanya daya ke$uali jikaimpedansinya tak terhingga. %fisiensi dari penguatdaya didefinisikan sebagai perbandingan dari daya yang diterima beban dengan daya yang diberikan oleh $atu daya. A. Pengeriaan Pengua Da"a Ke!as A "enguatan berarti membuat menjadi lebih kuat& dalah bidang elektronika yang adalah aplitudo dari sinyal. "enguat Daya Kelas A adalah penguat yang titik kerj setengah dari tegangan '(( penguat. ntuk bekerja penguat kelas A memerlukan bia yang menyebabkan penguat dalam kondisi siap untuk menerima sinyal. Karena hal in penguat kelas A menjadi penguat dengan efisiensi terendah namun dengan tingk *$a$at sinyal+ terke$il. ,itik kerja diatur agar seluruh fasa sinyal input diatu sehingga seluruh fasa arus output selalu mengalir. "enguat ini beroperasi pada d #istem bias penguat kelas A yang populer adalah system bias pembagi tegangan sistem bias umpan balik kolektor. Melalui perhitungan tegangan bias yang tepat m akan mendapatkan titik kerja transistor tepat pada setengah dari tegangan '(( pe

Laporan Tugas Akhir Pre Amp

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Laporan Tugas Akhir Pre Amp

Citation preview

LAPORAN TUGAS AKHIRPRAKTIKUM ELEKTRONIKA ANALOG

PRE AMPLIFIER

A. TUJUAN1. Mendesain pre amplifieryang disusun dari penguat kelas A dan dapat bekerja sesuai yang diinginkan.2. Mengaplikasikan transistor sebagai pre amplifier.3. Mengetahui Karakteristik rangkaian pre amplifier yang disusun dari penguat kelas A.4. Mengetahui prinsip kerja rangkaian pre amplifier yang disusun dari penguat kelas A.

B. DASAR TEORI 1. Dasar Teori Penguat Kelas AIstilah penguatan pada dasarnya berarti membuat menjadi lebih kuat. Dalam bidang elektronika maka yang diperkuat adalah amplitudo dari sinyal. Untuk mengerti bagaimana penguat bekerja perlu dimengerti dua tipe penguatan yang utama yaitu:1. Penguat tegangan yaitu penguat yang menguatkan tegangan dari sinyal masukan.2. Penguat arus yaitu penguat yang menguatkan arus dari sinyal masukan.Sedangkan penguat daya yaitu kombinasi dari dua tipe penguat di atas. Meskipun pada kenyataannya semua penguat adalah penguat daya karena tegangan tidak aka nada tanpa adanya daya kecuali jika impedansinya tak terhingga. Efisiensi dari penguat daya didefinisikan sebagai perbandingan dari daya yang diterima beban dengan daya yang diberikan oleh catu daya.A. Pengertiaan Penguat Daya Kelas APenguatan berarti membuat menjadi lebih kuat, dalah bidang elektronika yang diperkuat adalah aplitudo dari sinyal. Penguat Daya Kelas A adalah penguat yang titik kerja efektifnya setengah dari tegangan VCC penguat. Untuk bekerja penguat kelas A memerlukan bias awal yang menyebabkan penguat dalam kondisi siap untuk menerima sinyal. Karena hal ini maka penguat kelas A menjadi penguat dengan efisiensi terendah namun dengan tingkat distorsi (cacat sinyal) terkecil. Titik kerja diatur agar seluruh fasa sinyal input diatur sedemikian rupa sehingga seluruh fasa arus output selalu mengalir. Penguat ini beroperasi pada daerah linear.Sistem bias penguat kelas A yang populer adalah system bias pembagi tegangan dan sistem bias umpan balik kolektor. Melalui perhitungan tegangan bias yang tepat maka kita akan mendapatkan titik kerja transistor tepat pada setengah dari tegangan VCC penguat. Penguat kelas A cocok dipakai pada penguat awal (pre amplifier) karena mempunyai distorsi yang kecil.B. Jenis-jenis Penguat DayaDalam elektronika banyak sekali dijumpai jenis penguat, pengelompokkan dapat berdasarkan:1. Rentang frekuensi operasia. Gelombang lebar (seperti: penguat audio, video, rf dan lain-lain)b. Gelombang sempit (seperti: tuned amplifier).2. Metoda pemasangan rangkaiana. Pemasangan AC: semua komponen frekuensi rendah (termasuk dc) tidak diteruskan ke rangkaian penguatb. Pemasangan DC: salah satu tipenya adalah penguat chopper, sinyal input terbelah menjadi seri pulsa kemudian diperkuat oleh penguat ac sebelum dikembalikan lagi ke level dc.3. Titik bias pada penguat (seperti: kelas A, kelas B, kelas AB dan kelas C)4. Tegangan5. Arus6. DayaBerdasarkan dengan tipe pembiasan yang dilakukan oleh penguat, dapat dikelompokkan menjadi:1. Kelas A: titik kerja diatur agar seluruh fasa sinyal input diatur sedemikian rupa sehingga seluruh fasa arus output selalu mengalir. Penguat ini beroperasi pada daerah linear.2. Kelas B: titik kerja diatur pada suatu sisi ekstrim saja, sehingga daya quiescent sangat kecil. Untuk sinyal input sinusoida, penguatan hanya terjadi pada setengah perioda sinyal input saja.3. Kelas C: titik kerja diatur beroperasi untuk arus (tegangan) output sama dengan nol dengan selang lebih besar dari setengah siklus sinus. Sehingga penguat bekerja kurang dari setengah perioda sinyal input.C. Cara Kerja Penguat Daya Kelas APenguat daya bertujuan untuk menguatkan daya sinyal output. Pada mata kuliah elektronika ini, diterapkan sebagai penguat daya pada speaker. Pada penguat ini, tegangan output diatur sama dengan tegangan input DC. Sedangkan nilai arusnya yang diubah-ubah. Pengubahan arus output lebih mudah daripada pengubahan tegangan output. Dan rentang tegangan yang bisa diaplikasikan jauh lebih kecil daripada rentang arus. Oleh karena itu bisa jadi, arus yang diperlukan sangat besar sehingga dalam memilih transistor harus disesuaikan dengan kebutuhan arus. Apabila arus yang dibutuhkan sangat besar sekali, maka dapat dipakai rangkaian transistor Darlington. Transistor yang memiliki arus kolektor maksimum besar (sekitar 1,5A), ternyata bentuk transistornya berbeda. Ada bagian tengahnya berlubang yang digunakan untuk Heat Sink. Heat sink digunakan agar komponen tidak cepat panas. Dengan pemasangan heat sink maka memperluas permukaan transistor sehingga panas semakin cepat terbuang ke udara. Harganya relatif sama dengan transistor daya kecil. Efisiensi dari penguat daya didefinisikan sebagai perbandingan dari daya yang diterima beban dengan daya yang diberikan oleh catu daya. D. Contoh Penguat Daya Kelas AContoh dari penguat kelas A adalah rangkaian dasar common emitter (CE) transistor. Penguat tipe kelas A dibuat dengan mengatur arus bias yang sesuai di titik tertentu yang ada pada garis bebannya. Sedemikian rupa sehingga titik Q ini berada tepat di tengah garis beban kurva VCE-IC dari rangkaian penguat tersebut dan sebut saja titik ini titik A. gambar berikut adalah contoh rangkaian common emitor dengan transistor NPN Q1.

Garis beban pada penguat ini ditentukan oleh resistor Rc dan Re dari rumus VCC = VCE + IcRc + IeRe. Jika Ie = Ic maka dapat disederhanakan menjadi VCC = VCE + Ic (Rc+Re). Selanjutnya pembaca dapat menggambarkan garis beban rangkaian ini dari rumus tersebut. Sedangkan resistor Ra dan Rb dipasang untuk menentukan arus bias. Pembaca dapat menentukan sendiri besar resistor-resistor pada rangkaian tersebut dengan pertama menetapkan berapa besar arus Ib yang memotong titik Q. Besar arus Ib biasanya tercantum pada datasheet transistor yang digunakan. Besar penguatan sinyal AC dapat dihitung dengan teori analisa rangkaian sinyal AC. Analisa rangkaian AC adalah dengan menghubung singkat setiap komponen kapasitor C dan secara imajiner menyambungkan VCC ke ground. Dengan cara ini rangkaian gambar-1 dapat dirangkai menjadi seperti gambar-3. Resistor Ra dan Rc dihubungkan ke ground dan semua kapasitor dihubung singkat.Dengan adanya kapasitor Ce, nilai Re pada analisa sinyal AC menjadi tidak berarti. Penguatan didefinisikan dengan Vout/Vin = rc / re, dimana rc adalah resistansi Rc parallel dengan beban RL (pada penguat akhir, RL adalah speaker 8 Ohm) dan re adalah resistansi penguatan transistor. Nilai re dapat dihitung dari rumus re = hfe/hie yang datanya juga ada di data sheet transistor. Gambar2. menunjukkan ilustrasi penguatan sinyal input serta proyeksinya menjadi sinyal output terhadap garis kurva x-y rumus penguatan vout = (rc/re) Vin.

Gambar 2.Ilustrasi penguatan sinyal E. Ciri Penguat Daya Kelas ACiri khusus yang membedakan penguat daya kelas A dengan penguat daya kelas lainnya adalah:- Penguat dengan letak titik Q di tengah-tengah garis beban.- Mempunyai sinyal keluaran yang paling bagus diantara penguat jenis yang lain.- Efisiensinya paling rendah, karena banyaknya daya yang terbuang di transistor.- Titik kerja diatur agar seluruh fasa sinyal input diatur sedemikian rupa sehingga seluruh fasa arus output selalu mengalir. Penguat ini peroperasi pada daerah linear.- Disipasi daya tertinggi terjadi saat tidak ada sinyal masukan. Besarnya disipasi daya pada transistor dirumuskan:PDiss = Vce x Ic Ciri khas dari penguat kelas A, seluruh sinyal keluarannya bekerja pada daerah aktif. Penguat tipe kelas A disebut sebagai penguat yang memiliki tingkat fidelitas yang tinggi. Asalkan sinyal masih bekerja di daerah aktif, bentuk sinyal keluarannya akan sama persis dengan sinyal input. Namun penguat kelas A ini memiliki efisiensi yang rendah kira-kira hanya 25% = 50%. Ini tidak lain karena titik Q yang ada pada titik A, sehingga walaupun tidah ada sinyal input (ketika sinyal input = 0 Vac) transistor tetap bekerja pada daerah aktif dengan arus bias konstan. Transistor selalu aktif (ON) sehingga sebagian besar dari sumber catu daya terbuang menjadi panas. Karena ini juga transistor penguat kelas A perlu ditambah dengan perbandingan ekstra seperti heat sink yang lebih besar.F. Cara Mengenali Penguat Daya Kelas ACara yang paling mudah untuk mengenali jenis penguat kelas adalah dengan memperhatikan tegangan pada basis, pada gambar diatas tegangan Vcc yang masuk ke basis mengalami pembagian tegangan oleh adanya resistor yang dipasang secara parallel yairu R1 dan R3, jadi langkah awal untuk menentukan jenis dari suatu penguat adalah dengan melihat tegangan yang masuk ke basis, bandingkan dengan penguat yang lain, penguat kelas B memiliki tegangan 0.7 V karena tegangan pada kaki basis sama dengan tegangan pada diode, sedangkan untuk kelas C tegangan pada basis sebesar 0 V karena dihubungkan ke ground melalui sebuah inductor.Dapat diperhatikan pada bagian input dan output, sebelum dan sesudah output biasanya terdapat sebuah capacitor (C2 dan C4) yang dipasang secara seri, fungsi dari capasitor ini disebut sebagai kopling karena berfungsi untuk menyalurkan transmisi, atau sebagai sambungan, sifat dasar dari kapasitor adalah menahan arus DC dan meloloskan arus AC, dengan adanya capasitor pada input dan output rangkaian maka dapat memfilter arus DC sehingga benar-benar arus AC yang masuk.Pada kaki basis dialiri arus yang cukup untuk mengaktifkan kerja dari transistor, arus IB yang cukup besar juga akan mengakibatkan arus yang melalui IC juga cukup sangat besar, karena sesuai persamaan IE = IC + IB sedamgkan IE IC , akibat arus yang besar tersebut transistor akan cepat panas dan jika hal ini tetap dibiarkan maka transistor dapat rusak, untuk menanggulangi hal ini maka pada kaki emitor diberi resistor (R2), resistor ini mengakibatkan Vce semakin turun sehingga suhu di transistor masih diambang toleransi yang tidak merusak transistor, R2 juga sering disebut sebagai pengendali suhu pada rangkaian penguat kelas A.Sekarang perhatikan kapasitor yang dirangkai secara parallel dengan R2 (C1) kapasitor ini disebut sebagai kapasitor byapass karena memiliki XC yang kecil, fungsi dari capasitor bypass juga untuk memudahkan analisa AC pada rangkaian, hal yang perlu diperhatikan adalah nilai dari XC hrus 20x dibawah nilai R2, sehingga nilai dari capasitor itu sendiri dapat ditentukan dengan persamaan:XC= 12fCJika diperhatikan pada bagian yang paling dekat dengan VCC terdapat kapasitor juga yang dipasang secara parallel terhadap VCC, kapasitor ini sering disebut juga sebagai kapasitor decoupling (C3), karena kapasitor ini menjaga agar sinyal distorsi yang dihasilkan dari rangkaian tidak mempengaruhi input.Pada bagian output dipasang sebuah inductor (L1), inductor ini disebut juga sebagai RFC (Radio Frequency Cook) yang kerjanya hamper mirip dengan LPF, fungsinya adalah meloloskan DC dan menahan arus AC agar AC tidak naik ke Vcc kembali, pada Radio Frequency RFC berfungsi untuk menahan arus AC.Penguat kelas A cocok untuk menguatkan frekuensi kecil, karena tidak membutuhkan daya yang besar, karena itu penguat kelas A sering dipasang pada bagian awal untuk menguatkan frekuensi kecil yang kemudian dikuatkan lagi oleh penguat yang lain baik kelas B maupun kelas C.G. Sifat Penguat Daya Kelas A1. Dirangkai secara common emitter2. Digunakan untuk daya yang sedang < 10 watt3. Input dan outpun berbeda 180oSelain ketiga penguat pada kelas A tersebut, ada beberapa sifat-sifat penguat kelas A yang dijelaskan oleh Albert Paul Malvino,Ph.D. dalam bukunya yang berjudul Prinsip-prinsip Elektronika Jilid I antara lain sebagai berikut:1. Bati Tegangan dengan bebanDi dalam penguat CE pada gambar 2.1 tegangan ac Vin menggerakkan basis, menghasilkan tegangan keluaran ac Vout.2. Bati arus3. Bati daya4. Daya beban5. Efisiensi tahapan

2. Dasar Teori PRE AMPPreamplifier sering disebut preamp atau kontrol amplifier adalah sebuah alat elektronik ampli yang mengolah atau memproses sinyal elektronik sebelum masuk kedalam ampli. Sirkuit rangkaiannya bisa saja serumah dengan transducer (search di oksida.com jika tidak tahu transducer) sebelum ampli ataupun rangkaian terpisah.Secara umumnya fungsi dari preamp atau preamplifier adalah meng-ampli atau menguatkan sinyal dari low level ke line level (search di oksida.com jika tidak tahu line level). Jadi sinyal yang keluar dari transducer masuk ke rangkaian preamp, dalam rangkaian tersebut memproses sinyal elektronik yang masuk, diolah ke level-level tertentu yang kemudian di teruskan kedalam rangkaian ampli induk.Contoh-contoh sumber alat yang mengeluarkan sinyal low level, antara lain:a. Pickup atau spul.b. Microphone.c. Turntable.d. Atau alat-alat transducer lainnya.Dalam audio sistem biasanya preamp mempunyai saklar pilihan tersendiri yang dapat kita pilih ke level-level tertentu, sesuai dengan yang kita inginkan. Ataupun preamp tersebut memiliki volume kontrol yang dapat diputar, sehingga level dapat dinaikan atau diturunkan sesuai dengan keinginan kita. Dalam audio sistem preamplifier juga sering kita sebut dengan istilah power amplifier atau power amp. Jadi dalam audio sistem kegunaan dari preamp adalah memboosting atau menaiikan suara.

3. Dasar Teori TransistorPada gambar ilustrasi transistor NPN berikut ini, junction base-emiter diberi bias positif sedangkan base-colector mendapat bias negatif (reverse bias).

Gambar3. arus elektron transistor npnKarena base-emiter mendapat bias positif maka seperti pada dioda, elektron mengalir dari emiter menuju base. Kolektor pada rangkaian ini lebih positif sebab mendapat tegangan positif. Karena kolektor ini lebih positif, aliran elektron bergerak menuju kutup ini. Misalnya tidak ada kolektor, aliran elektron seluruhnya akan menuju base seperti pada dioda. Tetapi karena lebar base yang sangat tipis, hanya sebagian elektron yang dapat bergabung dengan hole yang ada pada base. Sebagian besar akan menembus lapisan base menuju kolektor. Inilah alasannya mengapa jika dua dioda digabungkan tidak dapat menjadi sebuah transistor, karena persyaratannya adalah lebar base harus sangat tipis sehingga dapat diterjang oleh elektron.Jika misalnya tegangan base-emitor dibalik (reverse bias), maka tidak akan terjadi aliran elektron dari emitor menuju kolektor. Jika pelan-pelan 'keran' base diberi bias maju (forward bias), elektron mengalir menuju kolektor dan besarnya sebanding dengan besar arus bias base yang diberikan. Dengan kata lain, arus base mengatur banyaknya elektron yang mengalir dari emiter menuju kolektor. Ini yang dinamakan efek penguatan transistor, karena arus base yang kecil menghasilkan arus emiter-colector yang lebih besar. Istilah amplifier (penguatan) menjadi salah kaprah, karena dengan penjelasan di atas sebenarnya yang terjadi bukan penguatan, melainkan arus yang lebih kecil mengontrol aliran arus yang lebih besar. Juga dapat dijelaskan bahwa base mengatur membuka dan menutup aliran arus emiter-kolektor (switch on/off). BC 108Transistor BC 108 merupakan transistor jenis n-p-n, sehingga basis dari transistor ini harus diberi tegangan positif agar dapat mengalirkan elektron yang ada pada kolektor mengalir menuju emitor. Pada basis transistor ini tegangan harus lebih besar dari 0.7 Volt agar dapat memicu transistor. Berikut adalah bentuk dari BC 108.

Gambar 4. Bentuk BC 108

4. ALAT DAN BAHAN 1. Alat Bor PCB 1 buah Solder 1 buah Tang Jepit 1 buah Tang Potong 1 buah Obeng 1 buah Multimeter 1 buah

2. Bahan Transistor BC 108 1 buah Resistor 15K ohm1 buah Resistor 12K ohm1 buah Resistor 1K ohm1 buah Resistor 47K ohm1 buah Resistor 4K7 ohm1 buah Kapasitor 1uF,16V2 buah Mic Kondensor1 buah Socket Baterai 9V1 buah Baterai 9V1 buah Jack Audio 1 pasang Kabel penghubung secukupnya PCBsecukupnya Fericloridesecukupnya Timahsecukupnya

3. Pendukung Mini Power Amplifier (Kit)1 buah Tranformator Ampere1 buah Jack AC 220VAC1 buah Dioda 1N35994 buah Kapasitor 1000uF 16V1 buah

4. FLOWCHART RANGKAIAN

Mic KondensorRangkaian Pre AmplifierMini Amplifier (Kit)SpeakerGambar 5. Blok Diagram Rangkaian

5. GAMBAR RANGKAIAN1. Skema Rangkaian

Gambar 6. Skema Rangkaian

2. Layout PCB Gambar 7. Bentuk Layout PCB

6. PRINSIP KERJA RANGKAIANDalam rangkaian diatasinput yang digunakan adalah mic. Pada dasarnya microphone (Mic) berguna untuk mengubah sinyal suara menjadi getaran listrik sinyal Analog. Sinyal output microphone sangat kecil untuk dapat didengar oleh manusia, oleh karena itu sinyal tersebut biasa diperkuat sesuai kebutuhan melalui PreAmp Mic dan Amplifier. Sinyal yang telah diperbesar tersebut disalurkan melalui speaker atau headset agar dapat didengar manusia.

Gambar 8. Diagram Rangkaian

Untuk prinsip kerja rangkaian pre amplifier yaitu Vcc akan memberikan input tegangan pada kaki basis transistor (VB), untuk transistor BC 108 ia akan bekerja pada saat nilai tegangan input transistor pada kaki basis (VB) mencapai 0,7V, dari rangkaian tersebut dapat dilihat bahwa rangkaian tersebut untuk mencari nilai input pada kaki basis transistor (VB) menggunakan system pembagi tegangan agar tegangan yang masuk pada kaki basis lebih besar dari 0,7V dan lebih rendah dari batas maksimal yang dapat di lalui kaki basis transistor. Ketika kaki basis mendapat tegangan lebih dari 0,7V maka akan bekerja yaitu menguatkan getaran listrik sinyal analog yang dihasilkan oleh mic kondensor. Besar nilai tagangan pada kaki basis (VB) akan mempengaruhi juga besar tegangan pada kaki emitornya sehingga arus emitornya pun juga terpengaruh. Untuk penguatan yang di hasilkan yaitu dapat dipengaruhi oleh besar arus emitor (IE), hambatan collector (RC) dan emitor (RE). Dari situlah besar penguatan atau output yang dihasilkan oleh rangkaian tersebut dapat diketahui.

7. LANGKAH KERJA1. Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.2. Pembuatan skema rangkaian pada PCB. Siapkan alat dan bahanuntuk membuat PCB. Membuat rangkaian pada aplikasi circuit wizard atau multysim, kemudian simulasikan. Membuat gambar layout yang akandi cetak pada PCB. Print layout pada kertas kalenderatau mika. Sablonkan hasil print layout pada PCB yang telah dibersihkan, dengan cara strika agar layout menempel pada PCB. Lepaskan kertas kalender atau mika yang telah disablondengan membasahinya. Cek track dan pad PCB apakah ada yang rusak atau tidak, jika ada perbaiki dengan spidol permanen, ataupun ada yang kurang tebal dapat ditebalkan dengan spidol permanen. Larutkan PCB pada larutan fericloride agar terbentuk sesuai layout PCB. Keringkan PCB dan bor pada padpad nya dengan bor yang sesuai dengan hole pada pad tersebut.3. Pembuatan rangkaian pada PCB. Sebelum merangkai pada PCB, cek terlebih dahulu alat dan bahan yang di gunakan atau yang akan di rangkai pada PCB, cek keadaan komponen-komponennya. Pasang komponen pada PCB. Rangakailah komponen seperti pada gambar rangkaian yang telah di buat sebelumnya. Solder komponen dengan hati-hati. Telitilah rangkaian sebelum diberi tegangan. Setelah diteliti dan benar, rangkailah rangkaian pada PCB tersebut dengan bahan pendukungnya. Uji rangkaian tersebut apakah bekerja dengan semestinya atau belum. Apabila belum teliti kembali rangkaian tersebut. Apabila telah sesuai, analisalah rangkaian tersebut.

8. HASIL PERCOBAAN1. MultySim ( Simulasi )

Gambar 9. Rangkaian pada MultySim

Gambar 10. Sinyal Input (merah) dan Output (biru) pada MultySim9. ANALISA RANGKAIAN Pembagi tegangan ( R1 dan R2 )Dalam rangkaian pre amplifier ini pemasangan resistor R1 dan R2 berfungsi sebagai pembagi tegangan yaitu tujuannya untuk mendapatkan nilai tegangan pada kaki basis yang sesuai yaitu lebih dari 0,7V dan dibawah batas maksimal tegangan basis transistor. Karena transistor dapat bekerja apabila tegangan pada kaki basisnya sebesar 0,7V dan juga transistor dapat rusak apabila tegangan yang masuk pada kaki basis transistor melebihi batas kemampuan maksimal transistor.

Besar Penguatan yang dihasilkanUntuk mengetahui berapa besar penguatan yang dihasilkan yaitu dapat dengan menggunakan cara dan rumus-rumus sebagai berikut :Diketahui : Vcc= 9Volt Rc= 12K ohm RE= 1K ohm R1= 47K ohm R2= 4,7K ohmDi dapat dari Data Sheet Transistor BC 108 IC= 2 mA = 0,002 A VC= 5 Volt VBE= 620 mV = 0,62 VSolusi : VB = x Vcc = x 9 = 0,82 V = 820 mV

VE = VB - VBE = 820 mV 620 mV = 200 mV

IE = = = 0,2 mA

re= = 125 = 0,125 K

Av = = = 10,66 = 11 kaliJadi besar penguatan yang dihasilkan oleh rangkaian tersebut adalah sebesar 11 kali lipat dari inputnya.

Kapasitor 1uF 16VKapasitor yang dipasang pada input dan output berfungsi sebagai penstabil dan penyempurna sinyal yang akan di kuatkan dan yang telah dikuatkan oleh transistor sehingga memperkecil cacat yang akan terjadi setelah dikuatka (output), dan juga besar kecil nilai kapasitor mempengaruhi outputnya. Apabila semakin besar nilai kapasitor maka maka semakin kecil terjadinya kecacatan pada outputnya, dan sebaliknya semakin kecil nilai kapasitor dapat menimbulkan kemungkinan kecacatan yang lebih besar. Untuk nilai tegangan yang tertera pada kapasitor, apabila nilai tegangan yang tertera pada kapasitor lebih kecil dari Vcc maka akan menimbulkan kerusakan pada kapasitor tersebut sehingga dapat menimbulkan kerusakan pula pada komponen yang lain, apabila nilai tegangan yang tertera pada kapasitor terlalu besar maka Vcc tidak akan mampu mengoperasikan kapasitor sehingga kapasitor tidak dapat bekerja. Nilai tegangan yang tertera kapasitor yang baik adalah lebih besar dari Vcc tetapi tidak melebihi batas kemampuan Vcc dalam memberi tegangan kapasitor tersebut, sebagai contoh pada rangkaian tersebut mempuyai Vcc sebesar 9 volt, maka nilai tegangan yang tertera pada kapasitor dapat dipasang yaitu kapasitor yang mempunyai nilai tegangan yang tertera pada kapasitor sebesar 16 volt agar Vcc mampu mensupply tegangan yang dibutuhkan kapasitor.

Transistor NPN BC 108Transistor dapat bekerja bila ada tegangan input minimal 0,7 Volt, maksimalnya kira-kira sama seperti tegangan Vccnya. Tetapi karena dibatasi oleh hambatan maka arus yang mengalir pada Ib sangat kecil sehingga tidak dapat mentriger transistor, maka dibutuhkan tegangan yang besar untuk mendapatkan arus Ib = 0,26 A. Transistor dapat aktif yang dalam rangkaian ini berfungsi sebagai penguatinputnya agar hasil outpunya menjadi lebih besar. 10. PROSEDUR PEMAKAIN ALATAda bebrapa prosedur yang perlu dilakukan dalam penggunaan alat ini: Beri tegangan input 220VAC untuk menyalakan Mini Power Amplifier. Beri tegangan Vcc sebesar 9V ( pasangkan baterai 9V ). Tekan switch agar dapat menyalakan alat. Beri sinyal input dengan mic kondensor.

11. KESIMPULAN1. Berdasarkan hasil pengamatan pada saat praktikum dapat di simpulkan bahwa Pre-Amp akan menguatkan signal kedalam besaran tertentu sehingga didalam perjalanan signal ke bagian berikutnya tidak terjadi banyak penurunan dan gangguan signal atau yang biasa disebut dengan nois.2. Pada saat praktikum didapatkan sedikit perbedaan antara hasil pengamatan saat simulasi dengan praktikum sebenarnya di sebabkan karena banyaknya faktor yang mempengaruhi, yaitu mungkin disebabkan dalam ketepatan dalam membaca signal, kalibrasi peralatan yang kurang pas dan adanya nilai resistasi dan toleransi pada komponen yang digunakan.3. Kegunaan alat ini yaitu dapat diaplikasikan sebagai penguat awal (pre amp) atau penguat mic yang kemudian disambungkan pada power amplifier.4. Kelebihan Alat ini tergolong pada penguat kelas A sehingga merupakan salah satu penguat yang yang mempunyai keluaran paling bagus diantara penguat yang lainnya.5. Kekurangann Alat ini mempunyai daerah penguatan yang kecil. Apabila terlalu besar maka akan terjadi cut off dan tidak sempurna pada outputnya.

DAFTAR RUJUKAN

Megawati. 2012. Praktek Dasar Elektronika Penguat Kelas A. (Online).http://aghamega407.blogspot.com/2012/09/penguat-daya-kelas-a_4578.html.Diakses 22 April 2014.

Wikipedia. 2011. Prinsip Kerja Microphone. (Online).http://www.linksukses.com/2011/11/prinsip-kerja-microphone.htmlDiakses 22 April 2014.

Napitupulu. Nastar. 2011. Preamplifier atau pre amp (Online). http://napitzfriston.blogspot.com/2011/04/preamplifier-atau-preamp.html. Diakses 22 April 2014.

Arhild. 2012. Penguat Kelas A. (Online).http://arhild.wordpress.com/2012/01/07/penguat-kelas-a/Diakses 23 April 2014.

Albert Paul Malvino,Ph.D. Prinsip-prinsip Elektronika Edisi Ketujuh.

LAPORAN TUGAS AKHIRPRE AMPLIFIER

Untuk Memenuhi Tugas Mata KuliahPraktikum Elektronika AnalogYang Dibina Oleh Bapak Slamet Wibawanto

Oleh :Anjar Puguh Syayekti ( 130534608407 )

FAKULTAS TEKNIKJURUSAN TEKNIK ELEKTROPRODI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTROUNIVERSITAS NEGERI MALANGAPRIL 2014