19
LAPORAN TUTORIAL OBSETRI DAN GENIKOLOGI TRIGGER 2 OLEH : Kelompok Tutorial V. Fasilitator :dr.Herlina Nasution Ketua : Fadli yulias : 08_050 Sekretaris : Alvi yanti : 08_047 Anggota : Aci mariani : 08_041 Rake andara : 08_042 Putra agung B.P : 08_043 Anisa oliawira D : 08_044  Nesia besti N : 08_045 Rosi Noprianie : 08_048 Firdaus saputra : 08_049 Yusnelli : 08_046 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH PADANG 2011 TRIGGER II. Ibu umur 45 tahun P3H3A1, dating ke poli rumah sakit dengan keadaan umum pendarahan diluar haid, setiap kontak koitus terjadi perdarahan. Riwayat penyakit sekarang keluar darah dari vagina, keputihan, gatal kemudian akhir-akhir ini agak berbau. Dulunya pernah ber KB dengan spiral lamanya 5 tahun kemudian dibuka oleh bidan karena adanya keluhankeputihan, si ibu takut

Laporan Tutor Obgin Trig 3

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan Tutor Obgin Trig 3

5/6/2018 Laporan Tutor Obgin Trig 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tutor-obgin-trig-3 1/19

 

LAPORAN TUTORIAL

OBSETRI DAN GENIKOLOGI

TRIGGER 2

OLEH :

Kelompok Tutorial V.

Fasilitator :dr.Herlina Nasution

Ketua : Fadli yulias : 08_050

Sekretaris : Alvi yanti : 08_047

Anggota : Aci mariani : 08_041

Rake andara : 08_042

Putra agung B.P : 08_043

Anisa oliawira D : 08_044

  Nesia besti N : 08_045

Rosi Noprianie : 08_048

Firdaus saputra : 08_049

Yusnelli : 08_046

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

PADANG 2011

TRIGGER II.

Ibu umur 45 tahun P3H3A1, dating ke poli rumah sakit dengan keadaan umum pendarahan

diluar haid, setiap kontak koitus terjadi perdarahan. Riwayat penyakit sekarang keluar darah dari

vagina, keputihan, gatal kemudian akhir-akhir ini agak berbau. Dulunya pernah ber KB dengan

spiral lamanya 5 tahun kemudian dibuka oleh bidan karena adanya keluhankeputihan, si ibu takut

Page 2: Laporan Tutor Obgin Trig 3

5/6/2018 Laporan Tutor Obgin Trig 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tutor-obgin-trig-3 2/19

 

kalau terjadi kehamilan. Pernah konsul ke dokter ahli kandungan , dilakukan PAP smear, radang

kronis dan ada yang mencurigakan keganasan

STEP 1. CLARIFY UNFAMILIAR TERMS

1.  Ca.Cervic : kanker pada mulut rahim

2.  KB :suatu program yang bertujuan untuk mengontrol kehamilan

3.  PAP smear :pemeriksaan dini yang dilakukan pada Ca.Cervic

4.  Keputihan : cairan yang krluar dari genitalia wanita yang bersifat berlebihan dan

 bukan merupakan darah.

STEP II. DEFINE THE PROBLEMS

1.  Apa Etiologi Ca.Cervic ?

2. 

Bagaimana gejala klinis dariC

a.C

ervic ?3.  Bagaimana patogenesa Ca.Cervic ?

4.  Apa hubungan KB spiral dengan Ca.Cervic ?

5.  Bagaimana cara diagnosa dari Ca.Cervic ?

6.  Apa hubungan keputihan dengan Ca.Cervic ?

7.  Apa penyebab perdarahan pada setiap kontak koitus ?

8.  Bagaimana penatalaksanaan pada ibu Ca.Cervic ?

9.  Keadaan apa saja yang akan menyebabkan pendarahan setelah koitus?

10. Bagaimana pencegahan Ca.Cervic ?

STEP II. BRAINSTROM POSSIBLE HIPOTHESIS OR EXPLANATION

1.  - Etiologi Ca.Cervic

HPV ( humen papiloma virus )

-  Factor resiko

umur pertama kali melakukan hubungan seksual

 jumlah kehamilan dan partus

 jumlah perkawinan dan sering bergonta ganti pasangan

higient dan sircumsisi

merokok dan alat kontrasepsi dlam rahim

Page 3: Laporan Tutor Obgin Trig 3

5/6/2018 Laporan Tutor Obgin Trig 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tutor-obgin-trig-3 3/19

 

2.  Gejala

i  Rasa sakit saat koitus dan berdarah

i  Keputihan yangoi berlebihan , gatal-gatal dan agak berbau

3.  -------

4.  Hubungan spiral dengan Ca.Cervic

  AKDR akan menyebabkan erosi terus menerus sehingga terjadi infeksi dan radang

terus menerun faktor pencetus

5.  Diagnosa

i  Anamnesa

l   Nyeri pada saat koitus

l  Berdarah saat koitus

l  Keputihan yang berlebihan

l  Gatal-gatal

l  Agak berbau

l  Pada stadium lanjut ditemukan konstipasi dan gangguan BAK 

i  Pemeriksaan fisik 

l  Inspeksi (inspekulo)terlihat darah dan keputihan , terlihat erosi, ulserasi

atau masa

l  Palpasinyeri abdomen, perlis

l  VTteraba masa di mulut rahim

i  Pemeriksaan laboratorium

PAP smesr 

Biopsi

hitung darah lengkapi  Pemeriksaan penunjang

cervicografi

CT-scan

MRI

USG

foto polos abdomen

6.  Hubungan keputihan dengan Ca.Cervic

keputihan merupakan salah satu tanda-tanda keganasan

7.  Penyebab perdarahan pada setiap koitus

  Pecahnya vaskularisasi pada jaringan kanker karena kontak dengan penis

8.  Penatalaksanaan

operatif  stadium I dan II

operasi, radioterapi, kemoterapi stadium III dan IV

Page 4: Laporan Tutor Obgin Trig 3

5/6/2018 Laporan Tutor Obgin Trig 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tutor-obgin-trig-3 4/19

 

STEP IV. ARRANGE EXPLANATION IN TO A TENTATIVE SOLUTION

STEP V. LEARNING OBJECTIVE

1.  Etiologi, patogenesa dan gejala klinis dari Ca.Cervic

2.  Hubungan pemakaian IUD, keputihan dan Ca.Cervic

3.  Penyebab pendarahan post koitus

4.  Pemeriksaan fisik pada Ca.Cervic

5.  Pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan penunjang pada Ca.Cervic

6.  Penatalaksanaan Ca.Cervic7.  Pencegahan Ca.Cervic

STEP VI. GATHERING INFORMATION AND PRIVATE STUDY

Page 5: Laporan Tutor Obgin Trig 3

5/6/2018 Laporan Tutor Obgin Trig 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tutor-obgin-trig-3 5/19

 

STEP VII. SHARE THE RESULT INFORMATION AND PRIVATE STUDY

1.  Etiologi, patogenesa dan gejala klinis dari Ca.Cervic

l  Yaitu proses keganasan yang berasal dari sel epitel serviks

l  Etiologi kanker cervix

Sebab langsung dari kanker serviks belum diketahui. Biasanya tergantung dari

faktor-faktor ekstrinsik, yaitu:

y  Status perkawinan: insiden terjadi lebih tinggi pada wanita yang menikah,

terutama gadis yang coitus pertama (coitarche) pada usia < 16 tahun. Insiden

meningkat dengan tingginya paritas, apalagi jarak persalinan terlampau dekat.

y  Golongan sosial ekonomi rendah: higiene seksual yang jelek.

y  Sering berganti-ganti pasangan: meningkatnya resiko terpapar HPV .

y  Insiden meningkat pada pasangan dengan laki-laki yang tidak bersunaty  Kebiasaan merokok ataupun terpapar karsinogen

Human papillomavirus (HPV) infeksi dengan jenis risiko tinggi telah terbukti

menjadi faktor penting dalam perkembangan kanker serviks. DNA HPV dapat

dideteksi di hampir semua kasus kanker serviks. Tidak semua penyebab kanker 

serviks diketahui. Several other contributing factors have been implicated.

Beberapa faktor-faktor lain yang telah terlibat

l  Pathogenesis kanker cervic

Page 6: Laporan Tutor Obgin Trig 3

5/6/2018 Laporan Tutor Obgin Trig 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tutor-obgin-trig-3 6/19

 

2.  Hubungan pemakaian IUD, keputihan dan Ca.Cervic

3.Penyebab pendarahan post koitus

Post coital Bleeding (PC

B) adalah perdarahan yang terjadi setelah coitus = Perdarahan paskasenggama. Berikut ini merupakan 7 penyebab terbanyak PCB.

1.  Displasia serviks : merupakan perubahan pra-kanker pada leher rahim. Dalam teorinya

dikatakan disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV). Cara deteksi displasia

dilakukan dengan pemeriksaan Pap Smear.

LEUKOREA  POST-COITAL BLEEDING 

Page 7: Laporan Tutor Obgin Trig 3

5/6/2018 Laporan Tutor Obgin Trig 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tutor-obgin-trig-3 7/19

 

2.  Infeksi di vagina atau serviks : yang disebabkan oleh Chlamidia, Gonorea (=kencing

nanah), Trikomonas, dan infeksi jamur.

3.  Polip serviks, massa bertangkai pada serviks.

4.  Kanker leher rahim = Carcinoma Cervix

5.  Endometriosis terutama adenomiosis yaitu adanya pertumbuhan endometrium (lapisan

dalam rahim yang keluar waktu haid) yang masuk /infiltrasi ke otot2 rahim.

6.  Polip rahim, mirip dengan polip serviks, cuma yang ini tumbuhnya didalam rongga rahim

7.  Mioma uteri yaitu tumor jinak yang berasal dari dinding otot rahim.

4.Pemeriksaan fisik pada Ca.Cervic

l  . Inspeksi

i Perdarahan�

i  keputihanb.

l  Palpasi

i  nyeri abdomen

i  nyeri punggung bawah

5. pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan penunjang lainnya

pada ca cerviks

1.  PAP¶S SMEAR 

Pap smear dapat mendeteksi sampai 90% kasus kanker leher rahim secara

akurat dan dengan biaya yang tidak mahal, akibatnya angka kematian akibat

kanker leher rahim pun menurun sampai lebih dari 50%. Setiap wanita yang telah

aktif secara seksual sebaiknya menjalani pap smear secara teratur yaitu 1 kali

setiap tahun. Apabila selama 3 kali berturut-turut menunjukkan hasil

 pemeriksaan yang normal, maka pemeriksaan pap smear bisa dilakukan setiap 2

atau 3 t ahun sekali.

Alasan Harus melakukan Pap smear :

� Menikah pada usia muda (dibawah 20 tahun)

� Pernah melakukan senggama sebelum usia 20 tahun

� Pernah melahirkan lebih dari 3 kali

� Pemakaian alat kontrasepsi lebih dari 5 tahun, terutama IUD atau kontrsepsi hormonal

� Mengalami perdarahan setiap hubungan seksual

Page 8: Laporan Tutor Obgin Trig 3

5/6/2018 Laporan Tutor Obgin Trig 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tutor-obgin-trig-3 8/19

 

� Mengalami keputihan atau gatal pada vagina

� Sudah menopause dan mengeluarkan darah pervagina

� Berganti-ganti pasangan dalam senggama

Persiapan sebelum pap smear :

* Pada saat pengambilan lendir, usahakan otot-otot vagina rileks

* Tidak melakukan hubungan suami-istri 48 jam sebelum pengambilan lendir mulut rahim

* Waktu yang paling baik untuk pengambilan lendir adalah 2 minggu setelah selesai haid

* Jangan menggunakan pembasuh antiseptic atau sabun antiseptic di sekitar vagina selama 72

 jam sebelum pengambilan lendir 

* Jika sudah menopause, papsmear dapat dilakukan kapan saja, tetapi jika kandung rahim dan

leher rahim telah diangkat atau dioperasi (hysterectomy) atau operasi pengangkatan kandung

rahim dan leher rahim tidak perlu lagi melakukan papsmear karena sudah terbebas dari resiko

menderita kanker leher rahim.

  Pasien dalam posisi litotomi.

  Tahan bukaan labia akan serviks dengan speklum.

  Usapkan spatula Ayre pada serviks dengan sudut 360º.

  Pulas spatula Ayre pada objek glass dengan sudut 45º.

  Celupkan dalam alkohol 96% selama 30 menit.

PEMERIKSAAN SITOLOGI PAP¶S SMEAR 

Page 9: Laporan Tutor Obgin Trig 3

5/6/2018 Laporan Tutor Obgin Trig 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tutor-obgin-trig-3 9/19

 

 

Perbedaan komposisi perbandingan inti dan sitoplasma.

A.  Normal

B.  C

IN 1

Displasia ringan (perubahan dini yang belum bersifat ganas).

C.  CIN 2

D.  CIN 3

2.  TES IVA

  Bisa dilakukan bersamaan dengan tes Pap¶s Smear.

  Membasahi permukaan serviks dengan asam asetat 3-5%.

   Normal: tidak terdapat bercak putih pada T-zone.

  Atipik: terdapat bercak putih pada T-zone.

Page 10: Laporan Tutor Obgin Trig 3

5/6/2018 Laporan Tutor Obgin Trig 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tutor-obgin-trig-3 10/19

 

 

INTERPRETASI TES IVA 

3.  TES DNA HPV

Page 11: Laporan Tutor Obgin Trig 3

5/6/2018 Laporan Tutor Obgin Trig 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tutor-obgin-trig-3 11/19

 

  Metode molekular menentukan tipe HPV.

  Resiko rendah(6, 11, 42, 43, 44).

  Resiko sedang(31, 33, 35, 51, 52).

  Resiko tinggi(16, 18, 45, 56).

4.  KOLPOSKOPI

  Kolposkopi merupakan alat stereoskopik dan lensa binokuler dengan sumber 

 pencahayaan untuk pemeriksaan visual suatu objek, terutama di vagina dan serviks

  Keuntungan: visualisasi T-zone, lesi->biopsi lebih terarah.

  Kerugian: alat mahal, butuh tenaga terampil.

  INTERPRETASI KOLPOSKOPI 

4.  BIOPSI

  Alat: konkrotom Fischler.

Page 12: Laporan Tutor Obgin Trig 3

5/6/2018 Laporan Tutor Obgin Trig 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tutor-obgin-trig-3 12/19

 

 

5.   Tes Schiller

Serviks diolesi dengan larutan yodium, sel yang sehat warnanya akan

  berubah menjadi coklat, sedangkan sel yang abnormal warnanya menjadi putih

atau kuning.

STADIUM

Serviks atau leher rahim merupakan bagian ujung bawah rahim yang

menonjol ke vagina. Kanker serviks berkembang secara bertahap, tetapi sangat

  progresif. Proses terjadinya kanker serviks dimulai dari sel yang mengalami

mutasi, kemudian berkembang menjadi sel yang displastik sehingga disebut juga

kelainan epitel displasia. Displasia ini dimulai dari displasia ringan, sedang,

  berat dan akhirnya menjadi karsinoma insitu, kemudian menjadi karsinomainvasive meliputi mikroinvasif dan makroinvasif. Tingka Displasia dikenal

sebagai lesi pre kanker. Dari displasia menjadi karsinoma in-situ diperlukan

waktu 1-7 tahun, sedangkan karsinoma in-situ menjadi karsinoma invasive

sekitar 3-20 tahun (azis dkk., 2006).

Sel-sel serviks abnormal yang bukan merupakan sel kanker namun dapat

 berkembang menjadi kanker disebut dengan cervical intrepitel neoplasia (CIN).

Page 13: Laporan Tutor Obgin Trig 3

5/6/2018 Laporan Tutor Obgin Trig 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tutor-obgin-trig-3 13/19

 

Tidak semua wanita yang memiliki CIN akan menderita kanker. Selain CIN sel-

sel abnormal serviks lain bisa dalam bentuk displasia. Perkembangan kanker 

serviks meliputi displasia berat, displasia sedang dan

displasia ringan sampai menjadi stadium 0. Tahapan prakanker ini 92%

tidak menimbulkan gejala, dan selanjutnya masuk tahap invasive berupa kanker 

stadium I sampai stadium IV. Tingkat keganasan klinik kanker serviks menurut

kalsifikasi Federation of Gynecologists and Obstetricians (FIGO) tahun 2000,

  perkembangan stadium kanker serviks dibagi menjadi 4 stadium berdasarkan

ukuran tumor, kedalaman penetrasi pada serviks, dan penyebaran kanker di

dalam maupun luar serviks, adapun pembagian stadium tersebut adalah sebagai

 berikut :

y  Tingkat

Kriteria

  0 :Karsinoma insitu (preinvasive carcinoma)

  1 :Karsinoma terbatas pada serviks  1A :Karsinoma hanya bisa di diagnosis secara mikroskopis

  1A1 :Invasi stroma dalamnya 3 mm dan lebarnya < 7 mm

  1A2 :Invasi stroma dalamnya 3-5 mm dan lebarnya > 7 mm

  1B :Secara klinis tumor dapat diidentifikasi pada serviks atau

massa tumor lebih besar dari 1A2

  1B1 :Secara klinis lesi ukuran < 4 cm

  1B2 ;Secara klinis lesi ukuran > 4 cm

  II :Tumor telah menginvasi uterus tapi tidak mencapai 1/3

distal vagina atau dinding panggul

  IIA :Tanpa invasi ke parametrium

  IIB :Dengan invasi ke parametrium

  III :Tumor menginvasi sampai dinding pelvis dan atau

menginfiltrasi sampai 1/3 distal vagina, dan atau menyebabkan

hidronefrosis atau gagal ginjal

  IIIA :Tumor hanya menginfiltrasi 1/3 distal vagina

  IIIB :Tumor sudah menginfiltrasi dinding panggul  IVA :Tumor menginvasi mukosa kandung kemih atau rectum

dan atau menginvasi keluar dari true pelvis

  IVB :Metastasis jauh

Page 14: Laporan Tutor Obgin Trig 3

5/6/2018 Laporan Tutor Obgin Trig 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tutor-obgin-trig-3 14/19

 

 Gambar 3. Stadium kanker serviks

Klasifikasi pertumbuhan sel kanker serviks :

Secara makroskopis :

1.   Stadium preklinis

Tidak dapat dibedakan dengan servisitis kronis

2.   Stadium permulaan

Sering tampak lesi di sekitar ostium eksternum

3.   Stadium setengah lanjut

Telah mengenai sebagian besar atau seluruh bibir posio

4.   Stadium lanjut

Terjadi pengerusakan dari jaringan serviks, sehingga tampaknya sepertiulkus dengan jaringan yang rapuh dan mudah berdarah (neovaskularisasi)

Secara Mikroskopis :

1.   Displasia : displasia ringan dapat terjadi pada sepertiga bagian basal epidermis.

Displasia berat terjadi pada 2/3 epidermi hampir tidak dapat dibedakan dengan

karsinoma insitu.

2.   Stadium karsinoma insitu : pada karsinoma insitu terjadi perubahan sel epitel

 pada seluruh lapisan epidermis menjadi sel squamosa.

3.   Stadium karsinoma mikroinvasif : pada karsinoma mikroinvasif, selain terjadi

  perubahan derajat pertumbuhan yang semakin meningkat sel tumor jugamenembus membran basalis dan terdapat invasi tumor < 5mm dai membran

  basalis, biasanya tumor ini masih asimptomatik, sering ditemukan tidak sengaja

 pada skrining kanker.

4.   Stadium karsinoma invasive : derajat pertumbuhan sel menonjol besar dan

  bentuk sel menjadi bervariasi. Pertumbuhan-pertumbuhan invasive muncul di

Page 15: Laporan Tutor Obgin Trig 3

5/6/2018 Laporan Tutor Obgin Trig 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tutor-obgin-trig-3 15/19

 

area bibir posterior, anterior serviks, dan meluas ketiga area yaitu forniks

 posterior atau anterior, parametrium dan korpus uteri.

6. Penatalaksanaan Ca.Cervic

Kanker noninvasive, terbatas

Penatalaksanaan kanker serviks yang terbatas hanya pada lapisan luar dari serviks memerlukan

  penanganan untuk membuang area abnormal. Pada kebanyakan wanita pada situasi ini, tidak 

diperlukan penanganan tambahan. Prosedur untuk membuang kanker noninvasif termasuk : 

y  Biopsi Cone. Selama operasi ini, dokter menggunakan scalpel untuk mengambil selembar  jaringan serviks berbentuk cone dimana abnormalitas ditemukan.

y  Operasi Laser. Operasi ini menggunakan gelombang sempit pada cahaya laser untuk 

membunuh sel kanker dan sel pre-kanker.

y  Loop electrosurgical excision procedure (LEEP). Teknik ini menggunakan lintasan kabel

untuk memberikan arus listrik, yang memotong seperti pisau bedah , dan mengambil sel dari

mulut serviks.

y  Cryosurgery. Teknik yaitu dengan membekukan dan membunuh sel kanker dan prekanker..

y  Hysterectomy. Operasi besar ini termasuk membuang jaringan dari area kanker dan prekanker,

serviks, dan uterus. Hysterectomy biasanya dilakukan pada kasus yang dipilih dari kasuskanker servikal noninvasif.

Kanker invasif 

Kanker servikal yang menginvasi lebih dalam dari lapisan luar sel pada serviks disebut sebagai

kanker invasive dan membutuhkan lebih banyk penanganan. Penanganan untuk kanker serviks

  bergantung pada beberapa faktor, termasuk stadium kanker, permasalahan medis lain yang

mungkin dimiliki, dan pilihan pasien sendiri. Opsi penatalakasanaan terdiri dari

1. Operasi. Operasi untuk mengambil uterus biasanya dilakukan untuk mengatasi stadium

dini dari kanker serviks. Hysterectomy sederhana yaitu dengan membuang jaringan

kanker, serviks, dan uterus. Hysterectomy biasanya pilihan hanya jika kanker dalam

stadium yang dini ± Invasi kurang dari 3 milimeter (mm) ke dalam serviks. Hysterectomy

radikal ± Membuang serviks, uterus, bagian vagina, dan nodus limfe pada area tersebut ± 

Page 16: Laporan Tutor Obgin Trig 3

5/6/2018 Laporan Tutor Obgin Trig 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tutor-obgin-trig-3 16/19

 

merupakan operasi standar dimana terdapat invasi lebih besar dari 3 mm kedalam serviks

dan tidak ada bukti adanya tumor pada dinding pelvis.

Hysterectoy dapat mengobati kanker serviks stadium dini dan mencegah kanker kembali

lagi, namun membuang uterus membuat pasien tidak mungkin hamil lagi. Efek samping

sementara dari hysterectomy termasuk nyeri pelvis, dan kesulitan dalam pencernaan, dan

urinasi

2. Radiasi. Terapi radiasi menggunakan energi tinggi untuk membentuk sel kanker. Terapi

radiasi dapat diberikan secara eksternal atau internally (brachytherapy) dengan

menempatkan alat diisi dengan material radioaktif yang akan ditempatkan di serviks.

Terapi radiasi sama efektifnya dengan operasi pada kanker serviks stadium dini. Bagi

wanita dengan kanker serviks yang lebih berat, radiasi merupakan penatalaksaanaan

terbaik.

Kedua metode terapi radiasi ini dapat dikombinasi. Terapi radiasi dapat digunakan

sendiri, dengan kemoterapi, sebelum operasi untuk mengecilkan tumor atau setelah

operasi untuk membunuh sel kanker lainnya yang masih hidup. Efek samping dari radiasi

terhadap area pelcis termasuk nyeri lambung, nausea, diare, iritasi kandung kemih, dan

  penyempitan vagina, dimana akan menyebabkan hubungan seks lebih sulit dilakukan.

Wanita premenopausal dapat berhenti menstruasi sebagai akibat dari terapi radiasi.

3.  Kemoterapi. Kemoterapi dengan agen tunggal digunakan untuk menangani pasien

dengan metastasis extrapelvis sebagaimana juga digunakan pada tumor rekurren yang

sebelum telah ditangani dengan operasi atau radiasi dan bukan merupakan calonexenterasi. Cisplatin telah menjadi agen yang paling banyak diteliti dan telah

memperlihatkan respon klinis yang paling konsisten. Walaupun ada beberapa penilitan

yang bervariasi, terapi cisplatin agen tunggal memberikan hasil dengan respon sempurna

 pada 24% kasus, dengan tambahan 16% dari terapi ini memperlihatkan respon parsial.

Ifosfamide, agen alkylating yang mirip dengan cyclophosphamide, telah memberikan

respon total hingga 29% pada pasien kanker serviks; namun, efektivitas belum dapat

dikonfirmasi oleh semua peneliti. Agen lainnya yang memberikan paling tidak aktivitas

  parsial terjadap kanker serviks termasuk carboplatin, doxorubicin hydrochloride,

vinblastine sulfate, vincristine sulfate, 5-fluorouracil, methotrexate sodium, dan

hexamethyl melamine.

Kombinasi paling aktif yang digunakan untuk mengatasi kanker serviks semuanya

mengandung cisplatin. Agen tersebut paling sering digunakan bersama bleomycin, 5-

fluorouracil, mitomycin C, methotrexate, cyclophosphamide, dan doxorubicin. Penelitian

 National Cancer Institute Gynecologic Oncology Group sedang dikerjakan untuk 

membandingkan kemampuan dari berbagai kombinasi kemoterapi

Page 17: Laporan Tutor Obgin Trig 3

5/6/2018 Laporan Tutor Obgin Trig 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tutor-obgin-trig-3 17/19

 

Efek samping kemoterapi tergantung dari obat yang diberikan namun secara umum dapat

menyebabkan diare, lelah, mual, dan rambut rontok. Beberapa obat kemoterapi dapat

mengakibatkan infertilitas dan menopause dini pada wanita premenopause.

4.  Kemoradiasi. Pemakaian kemoradiasi telah diketahui secara luas memberikan harapan

hidup lebih tinggi dibandingkan pemberian radiasi saja pada penanganan kanker serviks.

Kombinasi antara kemoterapi dan terapi radiasi berdasarkan teori dari pembunuhan sel

sinergis ± efek terapeutik dari dua modalitas terapi digunakan bersamaan lebih besar 

dibandingkan jika 2 modalitas tersebut digunakan tidak bersamaan. Bila dikombinasikan

dengan radiasi, penggunaan mingguan cisplatin mengurangi resiko progresi selama 2

tahun sebesar 43% ( harapan hidup 2 tahun = 70%) untuk stadium II B sampai stadium

IV A. Pada keadaan ini, cisplatin sepertinya bekerja sebagai radiosensitizer, dapat

menurunkan kemungkinan dari rekurensi lokal dan lebih mengurangi jumlah kejadian

metastasis jauh.

Tatalaksana CA Cervicks pada wanita hamil

1.  Trisemester ± 1 dal awal trimester 3 langsung di histerktomi raikal dangan

limfadenoktomi panggul den janin in utero

2.  Trisemster II lanjut. Di tunggu samapai janin variable. Di kerjakan seksio sesaea kalsik,

dan histerctomi.

3.  Trisemester III : seksio sesaria i lanjutkan dengan hiterectomi dan lifadenoktomi panggul.

4.  Pasca Persalian : hysterctomi radikal dengan lifadenoktomi pangguk 

7.Pencegahan kanker cervix

Meski menempati peringkat tertinggi di antara berbagai jenis penyakit kanker yang

menyebabkan kematian, kanker serviks merupakan satu-satunya jenis kanker yang telah

diketahui penyebabnya. Karena itu, upaya pencegahannya pun sangat mungkin dilakukan. Yaitu

dengan cara :

y  tidak berhubungan intim dengan pasangan yang berganti-ganti

y  rajin melakukan pap smear setiap dua tahun sekali bagi yang sudah aktif secara seksual

y  dan melakukan vaksinasi HPV bagi yang belum pernah melakukan kontak secara seksual

y  dan tentunya memelihara kesehatan tubuh

Page 18: Laporan Tutor Obgin Trig 3

5/6/2018 Laporan Tutor Obgin Trig 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tutor-obgin-trig-3 18/19

 

KESIMPULAN

Kamker cervix adalah proses keganasan yang berasal dari sel mulut rahim, yang penyebabnya

adalah HPV dan dipengaruhi oleh beberapa factor resiko seprti pemakaian alat kontrasepsi yang

menimbulkan gejala keputihan dan pendarahan post koitus. Kanker cervix di diagnoda melaluianamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang ( PAP-smear ) dan laboratorium yang

 bertujuan untuk menentukan stadium kanker. Dan penatalaksanaannya dapat berupa operatif,

kemoterapi dan radiasi sesuai dengan stadium kanker.

Page 19: Laporan Tutor Obgin Trig 3

5/6/2018 Laporan Tutor Obgin Trig 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tutor-obgin-trig-3 19/19

 

DAFTAR PUSTAKA

1.   prawirohardjo.sarwono.2008 . ilmu kandungan.jakarta. PT Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo

2. 

mansjoer arif.2008. kapita selekta kedokteran. Jakarta.FK universitas Indonesia3.  dll