63
PEMERIKSAAN CLAY LUMP PASIR A. Maksud Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk mengetahui presentase gumpalan lumpur serta butiran bubuk yang melekat pada agregat halus. B. Peralatan Adapun peralatan yang digunakan dalam melakukan praktikum, antara lain sebagai berikut. 1. Timbangan 2. Saringan No 16; No 200 dan Pan 3. Oven, dengan temperatur suhu sampai (100± 5 ¿ C. Benda Uji Pasir yang tertahan diatas No 16 sebanyak 1000 gram D. Prosedur Percobaan 1. Menimbang pasir sebanyak 500 gram (diibuat 2 sampel pasir). 2. Mengayak pasir menggunakan saringan No. 16. 3. Mengeringkan pasir yang tertahan di atas saringan No. 16 menggunakan oven dengan temeratur suhu 100 ± 5 1

Laporan Uji Bahan

  • Upload
    ivan-kh

  • View
    62

  • Download
    1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

laporan uji bahan bangunan

Citation preview

PEMERIKSAAN CLAY LUMP PASIR

A. Maksud Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk mengetahui presentase gumpalan lumpur serta butiran bubuk yang melekat pada agregat halus.

B. PeralatanAdapun peralatan yang digunakan dalam melakukan praktikum, antara lain sebagai berikut.1. Timbangan2. Saringan No 16; No 200 dan Pan3. Oven, dengan temperatur suhu sampai (100

C. Benda UjiPasir yang tertahan diatas No 16 sebanyak 1000 gram

D. Prosedur Percobaan1. Menimbang pasir sebanyak 500 gram (diibuat 2 sampel pasir).2. Mengayak pasir menggunakan saringan No. 16. 3. Mengeringkan pasir yang tertahan di atas saringan No. 16 menggunakan oven dengan temeratur suhu 1004. Menebarkan pasir yang sudah ditimbang pada pan, lalu direndam dengan air suling selama 24 jam.5. Menekan-nekan pasir dengan jari untuk menghancurkan butiran-butiran lumpur dan bubuk yang masih melekat pada pasir dan kemudian dicuci menggunakan saringan No. 200 hingga air cucian bersih6. Menebar sampel diatas pan, lalu dikerigkan menggunakan oven selama 24 jam.7. Menimbang dan catat berat sampel (W)

E. PerhitunganBesarnya kandungan lumpur pada pasir dihitung dengan rumus berikut:Presentase lumpur = x 100%

F. LaporanLaporan nilai rata-rata dari dua sampel tersebut kandugan lumpur yang terjadi sesuai dengan form terlampir

G. Catatan

LABOLATORIUM BETONJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS NEGERI MALANG

Lampiran surat/Lampiran No. :Dikerjakan:Nomor Contoh :Dihitung:Pekerjaan :Dikerjakan:

PEMERIKSAAN CLAY LUMP PASIRPemeriksaanBenda Uji

III

Berat kering sebelum dicuci (gram)500500

Berat kering sesudah dicuci, W (gram)435425

Persen Lumpur x 100% (%)0,1854%0,2364%

Persen Lumpur Rata-rata0,2109%

PENCUCIAN PASIR LEWAT SARINGAN No. 200

A. MaksudPemeriksaan ini dimaksudkan untuk memeriksa kadar lumpur yang dikandung agregat halus (pasir) sehingga diketahui apakah agregat tersebut baik untuk dipakai pada campuran beton.

B. PeralatanAdapun peralatan yang digunakan dalam melakukan praktikum, antara lain sebagai berikut.1. Timbangan2. Saringan No. 200 dan No. 100 serta Pan3. Oven, dengan pengatur suhu sampai 1004. Penghisap air/ splitter5. Sekop kecil6. Container bejan

C. Benda UjiPasir yang tertahan di atas saringan No. 100 sebanyak 1000 gram

D. Prosedur Percobaan1. Menimbang pasir setelah di oven sebanyak 500 gram2. Menyusun saringan No. 100 yang diletakkan di atas saringan No. 200 dan pan bagian bawah diletakkan container.3. Memasukkan benda uji pada susunan saringan paling atas. Alirkan air dari kran ke atas pasir dan hentikan jika air yang ditampung pada container relatif sama bersihnya dengan air yang dialirkan ke atas saringan No. 100. Hal ini dilakukan sambil menggoyang-goyangkan saringan.4. Menuangkan pasir ke dalam bejana dengan bantuan splitter setelah bejana ditimbang.5. Mengeringkan benda uji dalam oven selama kurang lebih 24 jam.6. Menimbang kembali bejana dan pasir yang telah kering (W).7. Mengulangi percobaan tersebut dengan benda uji yang berbeda.

E. PerhitunganBanyaknya bahan yang lolos pada saringan No. 200 dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut. Presentase lolos saringan No. 200 = x 100%

F. LaporanLaporkan nilai rata-rata bahan yang lolos saringan No. 200 dari dua sampel tersebut, sesuai dengan form terlampir.

G. Catatan

LABOLATORIUM BETONJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS NEGERI MALANG

Lampiran surat/Lampiran No. :Dikerjakan:Nomor Contoh :Dihitung:Pekerjaan :Dikerjakan:

PENCUCIAN PASIR LEWAT SARINGAN No. 200PemeriksaanBenda Uji

III

Berat kering mula-mula (gram)500500

Berat kering oven setelah pencucian dengan saringan No. 200 (W) (gram)286,5259,3

Persen Lolos saringan No. 200 = x 100% (%)0,4270,4814

Persen Lumpur Rata-rata (%)0,4542

PEMERIKSAAN PASIR LOLOS SARINGAN

A. MaksudPemeriksaan ini dimaksudkan untuk mengetahui banyaknya pasir yang dapat lolos sesuai ukuran saringan.

B. PeralatanAdapun peralatan yang digunakan dalam melakukan praktikum, antara lain sebagai berikut.1. Timbangan2. Saringan ukuran 4,75; 2,36; 1,18; 600; 300; 150; dan pan3. Penggoyang saringan

C. Benda UjiPasir yang tertahan sesuai dengan ukuran saringan yang digunakan dengan banyak pasir 2000 gram.

D. Prosedur percobaan1. Menimbang pasir sebanyak 2000 gram.2. Menyusun saringan sesuai urutan dari bawah ke atas, mulai ukuran paling kecil hingga ukuran paling besar.3. Menebarkan pasir 200 gram tersebut pada saringan paling atas (ukuran paling besar).4. Meletakkan pada penggoyang saringan, hidupkan penggoyang selama 5 menit.5. Mengambil saringan paling atas, ulangi hingga pasir tidak bisa lolos sampai saringan ukuran paling kecil (sebelum pan).6. Menimbang dan catat untuk setiap ukuran saringan.

E. PerhitunganUntuk perhitungan tidak ada karena, praktikum ini hanya bertujuan untuk mengetahui banyaknya pasir yang dapat lolos sesuai ukuran saringan.

F. LaporanLaporkan nilai dari praktikum yang dilakukan, sesuai dengan form yang terlampir.

G. Catatan

LABOLATORIUM BETONJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS NEGERI MALANG

Lampiran surat/Lampiran No. :Dikerjakan:Nomor Contoh :Dihitung:Pekerjaan :Dikerjakan:

PEMERIKSAAN PASIR LOLOS SARINGANUkuran SaringanBerat SaringanBerat Saringan + PasirBerat Pasir

4,75455578,57123,57

2,36425547,57122,57

1,18452716,57264,57

600428844,57416,57

300399786,57387,57

150411961,57550,57

Pan455589,57134,57

PEMERIKSAAN BERAT JENIS PASIR

A. MaksudPemeriksaan ini dimaksudkan untuk menegtahui berat jenis pada agregat halus (pasir).

B. PeralatanAdapun peralatan yang digunakan dalam melakukan praktikum, antara lain sebagai berikut.1. Alat penimbang berat jenis2. Timbangan3. Wadah untuk pasir

C. Benda UjiBenda uji berupa pasir kering 2000 gram

D. Prosedur Percobaan1. Menimbang cawan 2. Menimbang pasir sebanyak 2000 gram3. Mengatur timbangan berat jenis sampai keadaan seimbang4. Memasukkan cawan berisi pasir kedalam kaleng berisi air yang ada di bawah timbangan5. Menunggu hingga pasir tidak ada gelembung lagi6. Melihat dan mencatat hasil penimbangan

E. PerhitunganBerat jenis pasir = = ......kg/ m

F. Laporan Melaporkan nilai dari praktikum yang dilakukan, sesuai dengan form yang terlampir.

G. Catatan

LABOLATORIUM BETONJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS NEGERI MALANG

Lampiran surat/Lampiran No. :Dikerjakan:Nomor :Dihitung:Pekerjaan :Dikerjakan:

PEMERIKSAAN BERAT JENIS PASIRNo. Berat cawan450gr

1Berat pasir sebelum percobaan2000gr

2Berat cawan + pasir setelah percobaan5450gr

3Volume air0,005m

4Berat pasir5000gr

5Berat jenis pasir1000Kg/m

UJI KEHALUSAN SEMENPA 0102 76(AASHTH T 126 67)(ASTM C 134 66)

A. MaksudPemeriksaan ini dilakukan untuk menentukan kehalusan semen Portland dengan menggunakan saringan No. 100 dan saringan No. 200. Kehalusan merupakan suatu factor penting yang dapat mempengaruhi kecepatan reaksi antara partikel semen dengan air.

B. PeralatanAdapun peralatan yang digunakan dalam melakukan praktikum, antara lain adalah sebagai berikut.1. Saringan No.100 dan No. 200 sesuai dengan standart ASTM.2. Neraca analitik kapasitas maksimum 200 gram dengan ketelitian 0,1 % dari berat contoh berikut 1 (satu) set batu timbangan terdiri dari 50 gram sampai 10 gram3. Kuas dengan ukuran tangkai dan bulu kuas yang sesuai untuk keperluan ini.

C. Benda UjiSemen Portland sebanyak 50 gram.

D. Prosedur Percobaan1. Memasukkan benda uji semen kedalam saringan No.100 yang terletak diatas saringan No.200 dan dipasang PAN dibawahnya.2. Menggoyangkan saringan ini perlahan lahan, sehingga bagian benda uji yang tertahan kelihatan bebas dari partikel partikel halus ( pekerjaan ini dilakukan antara 3 4 menit )3. Menutup saringan dan melepaskan PAN, mengetok saringan perlahan lahan dengan tangkai kuas sampai abu yang menempel terlepas dari saringan.4. Membersihkan sisi bagian bawah saringan dengan kuas, kosongkan PAN dan membersihkan dengan kain kemudian dipasang kembali.5. Mengambil tutup saringan dengan hati hati, bila ada partikel kasar yang menempel pada tutup dikembalikan pada saringan.6. Melanjutkan penyaringan dengan menggoyang goyangkan saringan perlahan lahan selama 9 menit.7. Menutup saringan , penyaringan dilanjutkan selama 1 menit dengan cara menggerakkan saringan kedepan dan kebelakang dengan posisi sedikit dimiringkan.kecepatan gerakan kira kira 150 kali per menit, setiap 25 kali gerakan putar saringan kira kira 60. Pekerjaan ini dilakukan diatas kertas putih, bila ada partikel yang keluar dari saringan dan atau PAN serta tertampung diatas kertas, dikembalikan kedalam saringan. Pekerjaan dihentikan setelah benda uji tidak lebih dari 0,05 gram lewat saringan dalam waktu penyaringan selama 1 menit.8. Menimbang benda uji yang tertahan diatas masing masing saringan No.100 dan No.200 , kemudian hitung dan nyatakan dalam prosentase berat terhadap benda uji semula.

E. PerhitunganProsentase kehalusan semen Portland dihitung dengan rumus :F = Dimana :F = kehalusan semen Portland (%)A= berat benda uji yang tertahan di atas masing-masing saringan No. 100 dan No. 200B = berat benda uji semula

F. LaporanLaporkan persentase benda uji yang tertahan di atas masing-masing saringan No. 100 dan No. 200

G. Catatana. Benda uji memenuhi syarat kehalusan apabila berat tertahan 0% di atas saringan No. 100 dan maksimum 10% di atas saringan No. 200b. Faktor koreksi saringan tidak dipertimbangkan

H. Data Hasil Percobaan

I. LABOLATORIUM BETONJ. JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIKK. UNIVERSITAS NEGERI MALANGL. Lampiran surat/Lampiran No. :Dikerjakan:Nomor Contoh :Dihitung:Pekerjaan :Dikerjakan:

UJI KEHALUSAN SEMENPA 0102 76(AASHTH T 126 67)(ASTM C 134 66)No. SaringanBerat Saringan (gram)Berat Saringan + Material (gram)TertahanKehalusan (%)

IndividuKomulatif

No. 100289,7289,7000

No. 200386,4394,27,87,815,6

PAN446,848942,250100

Jumlah50

UJI BERAT JENIS SEMENPA 010 76(AASHTH T 133 74)(ASTM C - 188144)

A. MaksudPemeriksaan ini dilakukan untuk menentukan berat jenis semen Portland. Berat jenis semen adalah perbandingan antara berat jenis isi kering semen pada suhu kamar dengan berat jenis isi kering air suling pada suhu 4C yang isinya sama dengan isi semen.

B. PeralatanAdapun peralatan yang digunakan dalam melakukan praktikum, antara lainadalah sebagai berikut.1. Botol Le Chatelier / Le Chatelier Flask dengan kapasitas 250 ml2. Neraca3. Cairan kerosene bebas air

C. Benda UjiSemen Portland sebanyak 71 gram

D. Prosedur Percobaan1. Menimbang semen seberat 71 gram2. Mengisi botol Le Chatelier dengan kerosene sampai skala pembacaan antara o sampai 1, kemudian keringkan permukaan bagian dalam botol yang berada di atas permukaan cairan. Catat pembacaan (skala angka pada botol tersebut).3. Memasukkan botol ke dalam bak air dengan suhu konstan dalam waktu yang cukup lama, untuk menghindari variasi suatu botol lebih besar dari 0,2C.4. Membaca skala pada botol (V1), Setelah suhu air sama dengan suhu cairan dalam botol5. Memasukkan benda uji sedikit demi sedikit ke dalam botol, jangan sampai terjadi semen yang menempel pada dinding dalam botol di atas cairan. 6. Memasukkan setelah semua benda uji, putar botol dengan posisi miring secara perlahan- lahan sampai gelembung udara tidak timbul lagi pada permukaan cairan.7. Mengulangi pekerjaan pada poin (b). Setelah suhu air sama dengan suhu cairan dalam botol, baca skala pada botol (V2).

E. PerhitunganBerat jenis = Dimana :V1= pembacaan pertama pada skala botolV2= pembacaan kedua pada skala botol(V2 V1)= isi cairan yang dipindahkan oleh semen dengan berat tertentu = berat isi air pada suhu 4C (1 gram/cm)F. LaporanLaporkan nilai berat jenis sampai dua angka di belakang koma, sesuai denganformulir PA-0101-76

G. CatatanBerat jenis semen Portlan sekitar 3,15 s/d 3,17. Percobaan dilakukan dua kali (double), selisih yang diizinkan sampai 0,01.

H. Data Hasil Percobaan

LABOLATORIUM BETONJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS NEGERI MALANG

Lampiran surat/Lampiran No. :Dikerjakan:Nomor Contoh :Dihitung:Pekerjaan :Dikerjakan:

UJI BERAT JENIS SEMENPA 010 76(AASHTH T 133 74)(ASTM C - 188144)PengujianNilaiSatuan

Berat semen (w1)71gram

Bacaan pertama pada skala botol (v1)268,7ml

Bacaan kedua pada skala botol (v2)291,2ml

Berat isi air ( d)1gr/cm

Berat jenis3,155556

UJI WAKTU PENGIKATAN SEMENPA 0102 76(AASHTH T 126 67)(ASTM C 134 66)

A. MaksudPengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan oleh pasta semen untuk mendapatkan watu pengikatan awal dan waktu pengikatan akhir. Waktu pengikatan awal adalah waktu pengikatan pasta semen dimana terjadi penetrasi pada jarum vicat sebesar 25 mm. Waktu pengikatan akhir adalah waktu pengikatan pasta semen dimana sudah tidak terjadi penetrasi pada jarum Vicat (skala penetrasi sebesar nol).

B. PeralatanAdapun peralatan yang digunakan dalam melakukan praktikum, antara lainadalah sebagai berikut.1. Neraca, dengan ketelitian 0,1% dari berat contoh2. Gelas ukur 200 ml3. 1 (satu) set alat Vicat terdiri dari alat Vicat dan cincin konik (conical ring)4. Stop watch5. Plat kaca6. Sendok perata7. Tempat pengaduk 8. Alat pengaduk (ASTM C 305 65)9. Air suling sebanyak 72 ml

C. Benda UjiSemen Portland 300 gram

D. Prosedur Percobaan1. Memasukkan air suling seluruhnya untuk mencapai konsistensi normal semen ke dalam mangkok alat pengaduk2. Memasukkan benda uji semen Portland ke dalam wadah pengaduk dan diamkan selama 30 detik3. Mengaduk pasta semen dan air hingga tercampur rata4. Menghentikan pengadukan dan diamkan selama 15 detik, sementara itu bersihkan pasta yang menempel di pinggir wadah.5. Membuat pasta berbentuk seperti bola dengan menggunakan tangan, kemudian lemparkan sebanyak 6 kali dari satu tangan ke tangan yang lain dengan jarak kira-kira 15 cm.6. Memegang bola pasta dengan satu tangan, kemudian tekankan ke dalam cincin konik yang dipegang dengan tangan lain melalui lubang besar sehingga cincin konik penuh dengan pasta (usahakan jangan ada udara yang terkurung)7. Meratakan kelebihan pasta pada lubang besar dengan menggunakan sendok perata yang digerakkan dalam posisi miring terhadap permukaan cincin.8. Meletakkan plat kaca pada lubang besar, baliklah, ratakan dan licinkan kelebihan pasta pada lubang kecil cincin konik dengan sendok perata 9. Meletakkan cincin konik di bawah jarum vicat dan kontakkan jarum vivat dengan bagian tengah permukaan pasta10. Mendiamkan selama 30 menit, kemudian jarum vicat dilepaskan selama 30 detik dan dicatat penetrasi yang terjadi11. Mengulangi penetrasi sesuai langkah di atas dengan selang waktu yang bervariasi yakni 15 menit, 10 menit, 5 menit, sampai didapat waktu pengikatan akhir (yaitu saat jarum vicat tidak bias masuk lagi atau skala menunjukkan angka nol)

E. PerhitunganUntuk percobaan ini , tidak ada perhitungan karena hanya untuk mengtahui penetrasi pada batas waktu yang ditentukan saja.

F. Laporan1. Buatlah grafik hubungan penetrasi terhadap waktu 2. Waktu pengikatan awal didapat pada penetrasi alat vicat sebesar 25 mm

G. Catatan1. Selama pemeriksaan tersebut alat vicat harus bebas getaran dan jarum disegel supaya tetap lurus dan bersih dari semen yang menempel2. Waktu pengikatan awal semen paling cepat 60 menit dan waktu pengikatan akhir semen maksimum 8 jam. Bila diperoleh waktu pengikatan awal kurang dari 60 menit berarti semen tersebut tidak baik karena semen cepat mengeras.

H. Data Hasil Percobaan

LABOLATORIUM BETONJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS NEGERI MALANG

Lampiran surat/Lampiran No. :Dikerjakan:Nomor Contoh :Dihitung:Pekerjaan :Dikerjakan:

UJI WAKTU PENGIKATAN SEMENPA 0102 76(AASHTH T 126 67)(ASTM C 134 66)

Selang waktuPenetrasi (mm)

1542

3038

4538

6038

7535

9032

10528

12019

1359

1500

UJI KONSISTENSI SEMENPA 0103 76(AASHTH T 129 74)(ASTM C 187 71)

A. MaksudPercobaan ini dilakukan untuk menentukan presentase jumlah air yang tepat agar menjadi pasta semen yang berkonsistensi standar/ normal. Konsistensi normal semen Portland diketahui dengan menetukan besarnya penetrasi pada alat uji vicat

B. PeralatanAdapun peralatan yang digunakan dalam melakukan praktikum, antara lain adalah sebagai berikut.1. Neraca dengan ketelitian 0,1% dari berat contoh yang ditimbang2. Gelas ukur 200 ml3. 1 (satu) set alat Vicat Apparatus yang terdiri dari jarum final (final needle) dan cincin konik (conical ring)4. Stop watch5. Sendok perata6. Plat kaca7. Wadah pengaduk8. Air suling sebanyak 170 ml

C. Benda UjiSemen Portland sebanyak 300 gram

D. Prosedur Percobaan1. Mengambil benda uji semen sebanyak 300 gram, timbang beratnya2. Memasukkan air suling sebanyak 20% dari berat benda uji ke dalam wadah pengaduk3. Memasukkan benda uji ke dalam wadah pengaduk dan diamkan selama 30 detik4. Mengaduk pasta hingga tercampur merata seluruhnya5. Menghentikan pengadukan selama 15 detik, sementara itu bersihkan pasta yang menempel di pinggir wadah pengaduk.6. Membuatlah pasta berbentuk bola dengan tangan, kemudian dilemparkan enam kali dari satu tangan ke tangan yang lain dengan jarak kira-kira 15 cm.7. Memegang bola pasta dengan satu tangan, kemudian tekankan ke dalam cincin konik yang dipegang dengan tangan lain melalui lubang besar, sehingga cincin konik penuh dengan pasta8. Meratakan kelebihan pasta pada lubang besar dengan sendok perata yang digerakkan dalam posisi miring terhadap permukaan cincin. 9. Meletakkan plat kaca pada lubang besar cincin konik, balikkan, ratakan dan licinkan kelebihan pada lubang kecil cincin konik dengan sendok perata10. Meletakkan cincin konik di bawah jarum vicat dan kontakkan jarum dengan bagian tengah permukaan pasta11. Menjatuhkan jarum dan catat penurunan yang berlangsung selama 30 detik12. Mengulangi percobaan di atas (2) dua kali dengan kadar air yang berbeda-beda

E. PerhitunganKonsistensi =

F. Laporan1. Konsistensi normal didapat dari penurunan 10 mm pada alat Vicat yang ditentukan pada grafik

G. Catatan1. Untuk mendapatkan konsistensi normal dilakukan beberapa lagi percobaan dengan kadar air yang berbeda. Setiap percobaan harus dibuat dari semen yang baru dan selama percobaan alat Vicat harus bebas getaran. Untuk percobaan pertama disarankan dengan kadar air 20% 2. Pengaruh suhu udara, air pencampuran dan kelembaban ruang diabaikan.

H. Data Hasil Percobaan

8. LABOLATORIUM BETON9. JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK10. UNIVERSITAS NEGERI MALANG11. Lampiran surat/Lampiran No. :Dikerjakan:Nomor Contoh :Dihitung:Pekerjaan :Dikerjakan:

UJI KONSISTENSI SEMENPA 0103 76(AASHTH T 129 74)(ASTM C 187 71)Pengujian Nomor 123Satuan

Berat Semen (w1)300300300gram

Berat Air (w2)655055ml

Penetrasi261328cm

Konsistensi : w2/w1 x 100%21, 6716, 6718,33%

ANALISA SARINGAN AGREGAT KASARPB 0201 76(AASHTO T-201-74)(ASTM C-136-46)

A. MaksudPemeriksaan ini dimaksudkan untuk mengetahui ukuran butir dan gradasi agregat kasar serta agregat halus untuk keperluan campuaran beton.

B. PeralatanAdapun peralatan yang digunakan dalam melakukan praktikum, antara lain adalah sebagai berikut.1. Mesin pengguncangan saringan 2. Timbangan3. Satu set saringan 25, 12, 9 4. Oven dengan pengatur suhu sampai (1105)C5. Alat pemisah contoh6. Talam-talam7. Kuas, sikat kuningan, sendok dan alat-alat lainnya.

C. Benda Uji1. Benda uji diperoleh dari alat pemisah contoh atau cara perempat sebanyaka. Agregat kasarUkuran maksimum3,5,berat minimum 35 kg.Ukuran maksimum3,berat minimum 30 kg.Ukuran maksimum2,5,berat minimum 25 kg.Ukuran maksimum2,berat minimum 20 kg.Ukuran maksimum1,5,berat minimum 15 kg.Ukuran maksimum1,berat minimum 10 kg.Ukuran maksimum3/4,berat minimum 5 kg.Ukuran maksimum1/2,berat minimum 2,5 kg.Ukuran maksimum3/8,berat minimum 1 kg.Bila agregat berupa campuran dari agregat halus dan agregat kasar, agregat tersebut dipisahkan menjadi dua bagian dengan saringan no. 4. Selanjutnya agregat halus dan agregat kasar disediakan sebanyak jumlah seperti tercantum diatas.Benda uji disiapkan sesuai PB-0208-76 kecuali apabila butirnya yang melalui saringan no. 200 tidak perlu diketahui jumlahnya dan bila syarat-syarat ketelitian tidak menghendaki pencucian.

D. Prosedur Percobaan1. Menimbang contoh agregat yang akan digunakan, kemudian oven pada suhu (110 5)C selama 24 jam atau sampai berat agregatnya tetap.2. Menimbangan masing-masing saringan.3. Menyusun saringan mulai paling bawah adalah pan kemudian saringan dengan lubang terkecil sampai saringan dengan lubang terbesar. Pindahkan saringan yang tersusun ketempat mesin pengguncang saringan.4. Memasukkan benda uji pada saringan teratas. Kemudian tutup dan jepit pada kedua sisi atas dengan mengencangkan saringan .5. Memasukkan benda uji pada saringan teratas. Kemudian tutup dan jepit pada kedua sisi atas dengan mengencangkan baut. Hidupkan motor/ mesin pengguncang selama 10 menit.6. Membiarkan selama 5 menit, untuk memberikan kesempatan debu mengendap.7. Menghitung berat agregat yang tertahan pada masing-masing saringan.

E. Perhitungan1. Menghitung persentase berat benda uji yang tertahan di atas masing-masing saringan terhadap berat total benda uji.2. Modulus kehalusan agregat atau fines modulus (FM) dihitung dengan rumus 3. FM =

F. Laporan1. Laporan jumlah prosentase yang lolos masing-masing saringan atau jumlah prosentase diatas masing-masing saringan sesuai Form. PB.0201-762. Buat garis kumulatif untuk agregat kasar dan halus.

G. Catatan 1. Nilai modulus kehalusan agregat halus adalah berkisar antara 2 sampai 3,5 , sedangkan untuk agregat kasar berkisar antara 5 sampai 7.2. Daerah gradasi agregat dapat dilihat pada Lampiran.

H. Data Hasil Percobaan

1. LABOLATORIUM BETON2. JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK3. UNIVERSITAS NEGERI MALANG4. Lampiran surat/Lampiran No. :Dikerjakan:Nomor Contoh :Dihitung:Pekerjaan :Dikerjakan:

ANALISA SARINGAN AGREGAT KASARPB 0201 76(AASHTO T-201-74)(ASTM C-136-46)Fraksi KasarBerat tanah kering =3405 gramSaringanBerat tertahanJumlah berat Tertahan (gram)presentase

(gram)Tetahan (%)Lewat (%)

25397,2397,211,67%88,33%

122431,72828,983,08%16,92%

9 319,33148,292,46%7,54%

PAN256,83405100%0%

PEMERIKSAANBERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT KASARPB 0202 76(AASHTO T-85-74)(ASTM C-127-68)

A. MaksudPemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan berat jenis agregat kasar serta kemampuannya menyerap air. Beratnya berat jenis yang diperiksa adalah untuk agregat dalam keadaan kering. SSD (saturated surface dry) dan semu.Keterangan:1. Berat jenis (bulk specific gravity) ialah perbandingan antara berat agregat kering dan air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan jenuh pada suhu tertentu.2. Berat jenis kering permukaan jenuh (SSD) yaitu perbandingan antara berat agregat kering permukaan jenuh dan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan jenuh pada suhu tertentu.3. Berat jenis semu (apparent specific grafity) ialah perbandingan antara berat agregat kering permukaan jenuh dan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan jenuh pada suhu tertentu.4. Penyerapan adalah prosentase berat air yang dapat diserap pori terhadap berat agregat kering.

B. PeralatanAdapun peralatan yang digunakan dalam melakukan praktikum, antara lain adalah sebagai berikut.1. Keranjang kawat ukuran 3,34 mm (no.6) atau 2,36 mm (no.8), dengan kapasitas 5 kg.2. Tempat air dengan kapasitas dan bentuk sesuai pemeriksaan. Tempat ini harus dilengkapi dengan pipa sehingga permukaan air selalu tetap.3. Timbangan, kapasitas 5 kg dan ketelitian 0,1% dari berat contoh yang ditimbang dan dilengkapi dengan alat penggantung keranjang.4. Oven, dilengkapi pengatur suhu untuk memanasi sampai (110 ).5. Alat pemisah contoh.6. Saringan no.4.7. Pan

C. Benda UjiBenda uji adalah agregat yang tertahan saringan no. 4 di peroleh dari alat pemisah contoh atau cara perempat. Sebanyak kira-kira 200 gram.

D. Prosedur Percobaan1. Mencuci benda uji untuk menghilangkan debu atau bahan-bahan lain yang melekat pada permukaan.2. Mengeringkan benda uji dalam oven pada suhu 105 sampai berat tetap.3. Mendinginkan benda uji pada suhu kamar selama satu jam. Kemudian menimbang dengan ketelitian 0.5 gram (Bk).4. Merendam benda uji dalam air pada suhu kamar selama (24 4) jam.5. Mengeluarkan benda uji dari dalam air, lap dengan kain penyerap sampai selaput air pada permukaan hilang (SSD), untuk butiran yang besar pengeringan harus satu persatu.6. Menimbang benda uji kering permukaan jenuh/SSD (Bj).7. Meletakkan benda uji dalam keranjang, goncangkan batunya untuk mengeluarkan udara yang tersekap dan menetukan beratnya dalam air (Ba). Ukur suhu air untuk penyesuaian perhitungan ke suhu standar (25).

E. Perhitungan1. Berat jenis (bulk specivy grafity)= 2. Berat jenis SSD= 3. Berat jenis semu = 4. Penyerapan (absorbsi)= x 100%Dimana : Bk = berat benda uji kering oven (gram).B = berat piknometer berisi air (gram).Bt = berat benda uji dalam keadaan kering permukaan jenuh (gram).

F. LaporanHasilnya dilaporkan dalam Form. PB-0203-76, dengan bilangan desimal sampai dua angka dibelakang koma.

G. Catatan1. Bila harga penyerapan dan berat jenis tersebut digunakan dalam pekerjaan beton dimana agregat yang digunakan pada keadaan kadar air aslinya maka tidak perlu dilakukan pengeringan dengan oven.2. Berat jenis dari bahan campuran yang mempunyai bagian-bagian butr berat dan ringan maka bahan semacam ini akan memberikan harga-harga berat jenis yang tidak tetap walaupun pemeriksaan di lakukan dengan sangat hati-hati. Dalam hal ini beberapa pemeriksaan ulang diperlukan untuk mendapatkan harga rata-rata yang memuaskan.

H. Data Hasil Percobaan

LABOLATORIUM BETONJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS NEGERI MALANG

Lampiran surat/Lampiran No. :Dikerjakan:Nomor Contoh :Dihitung:Pekerjaan :Dikerjakan:

PEMERIKSAAN BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT KASARPB-0202-76NoPemeriksaanNilai

1Berat Benda Uji kering permukaan jenuh (gram)500

2Berat benda uji kering oven, Bk (gram)1800

3Berat piknometer diisi air, B (gram)1800

4Berat benda uji dalam air, Bt (gram)1636

5Berat jenis (bulk spesific gravity) = 2,71

6Berat jenis SSD = 0,753

7Berat jenis semu = 0,916

8Penyerapan (absorbsi) = x 100%499

Catatan :Penyerapan= 499 %Berat jenis= 1,460 %

PEMERIKSAAN BOBOT ISI/PENYERAPAN AIR PADA GENTING

A. MaksudPemeriksaan ini dimaksudkan untuk mnentukan bobot isi/penyerapan air pada genting.

B. Peralatan 1. Timbangan dengan ketelitian 1 gram.2. Open.3. Eksikator.4. Bak air ( bejana ).

C. Benda Uji3 (tiga) buah genting

D. Prosedur Percobaan1. Membersihkan genting dari bahan-bahan yang lepas/kotoran.2. Memanaskan genting pada open pada suhu 120 Celcius selama 2 jam.3. Menimbang beratnya sesudah didinginkan4. Merendam genting dalam bejana selama 24 jam.5. Menyeka genting dari air (di-lap) dan di timbang6. Menimbang genting dalam air misalnya beratnyaE. Perhitungan Bobot isi = = .............. kg/dm3Penyerapan air = Keterangan :A= berat sesudah didinginkanB = berat setelah diseka (dilap)C = berat genting dalam air

F. Laporan Melaporkan hasil percobaan pada lampiran

G. Catatan

H. Data Hasil Percobaan

A. LABOLATORIUM BETONB. JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIKC. UNIVERSITAS NEGERI MALANGD. Lampiran surat/Lampiran No. :Dikerjakan:Nomor Contoh :Dihitung:Pekerjaan :Dikerjakan:

PEMERIKSAAN BOBOT ISIPENYERAPAN AIR PADA GENTINGNo.A(Kg)B(Kg)C(Kg)Bobot isiKg/dm3Penyerapan air( % )

1/I2/II3/III1,6361,6031,6341,7911,7921,8411,9351,8981,98311,3615,1211,5018,318,421,4

Rata-rata = 12,66 kg/dm3 Rata-rata = 19,4 %I. Perhitungan Bobot isi = = .............. kg/dm3Penyerapan air = Keterangan :A= berat sesudah didinginkanB = berat setelah diseka (dilap)C = berat genting dalam air

PEMERIKSAAN KADAR AIR PADA GENTING

A. MaksudPemeriksaan ini dimaksudkan untuk mengetahui kadar air dari sebuah genting

B. PeralatanAdapun peralatan yang dignakan dalam melakukan praktikum, antara lain adalah sebagai berikut.1. Timbangan.2. Open.3. Eksikator.

C. Benda uji3 buah genting

D. Prosedur pekerjaan1. Menimbangan benda uji dengan ketelitian 1 gram, misal = A.2. Memanaskan dalam open selama 2 jam dengan suhu 120 derajad Celcius.3. Mendinginkan pada eksikator.4. Menimbang lagi beratnya misalnya = B.

E. PerhitunganKadar air = x 100 %

F. LaporanLaporan nilai pengujian ditulis sesuai pada form yang terlampir.

G. Catatan

H. Hasil percobaanLABOLATORIUM BETONJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS NEGERI MALANG

Lampiran surat/Lampiran No. :Dikerjakan:Nomor Contoh :Dihitung:Pekerjaan :Dikerjakan:

PEMERIKSAAN KADAR AIR PADA GENTINGNo.A(Gram)B(Gram)SisaA - BKadar Air

1/I2/II3/III163616031634162115881619151515(15 : 1621) x 100% = 0,93 %(15 : 1588) x 100% = 0,945 %(15 : 1629) x 100% = 0,92 %

Rata-rata = 0,93 % :

PEMERIKSAAN VISUAL PADA BATU BATA

A. MaksudPemerikaan ini dimaksudkan untuk mengetahui keadaan visual dari sebuah batu bata.

B. PeralatanAdapun peralatan yang dignakan dalam melakukan praktikum, antara lain adalah sebagai berikut.1. Meteran2. Siku rangka.3. Kapur tulis.4. Timbangan.5. Sikat baja halus.

C. Benda ujiBatu bata sebanyak 10 buah

D. Prosedur pekerjaan1. Membersihkan 10 batu bata dengan sikat baja hingga bersih dari bekas sekam terbakar dan kotoran lainnya.2. Mengukur panjang, lebar dan tebal batu bata, tiap bidang masing-masing pengukuran.3. Menimbang satu-persatu batu bata.4. Mengamati sudut, warna dan permukaan tiap batu bata.5. Membuat laporan sementara dan laporan resmi dari penguji.

E. PerhitunganPerhitungan pengujian ini tidak ada, karena hanya bertujuan untuk mengetahui bentuk visual dari batu bata.

F. LaporanLaporan nilai pengujian ditulis sesuai pada form yang terlampir.

G. Catatan

H. Data Hasil percobaan

LABOLATORIUM BETONJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS NEGERI MALANG

Lampiran surat/Lampiran No. :Dikerjakan:Nomor Contoh :Dihitung:Pekerjaan :Dikerjakan:

PEMERIKSAAN VISUAL PADA BATU BATANo. Benda UjiUkuranVisual

PLTBeratWarnaSuaraPermukaan

1231141451,6Oranye MudaNyaringRata

223114,51484,1Oranye MudaTidak NyaringTidak Rata

32311,44,51489Oranye KeputihanSedikit NyaringRata

42311,441363,7Oranye MudaNyaringRata

522,5114,51365,5Oranye MudaNyaringRata

6231141463,8OranyeNyaringRata

722,51141583Merah KecoklatanSedikit NyaringRata

822,811,541417,6Oranye MudaNyaringTidak Rata

922,51141395,1Merah KecoklatanNyaringTidak Rata

102311,441444,6Oranye MudaNyaringTidak Rata

PEMERIKSAAN KADAR GARAM PADA BATU BATA

A. MaksudPemeriksaan ini dimaksudkan untuk mengetahui kadar garam dari sebuah batu bata.

B. PeralatanAdapun peralatan yang dignakan dalam melakukan praktikum, antara lain adalah sebagai berikut.1. Sikat2. Gelas Ukur3. Waskom/tempat merendam batu bata

C. Benda ujiBatu bata sebanyak 10 buah.

D. Prosedur pekerjaan1. Ambil dan bersihkan permukaan batu bata dengan sikat.2. Tempatkan batu bata pada waskom secara vertikal.3. Tuangkan aquades sebanyak 250 cm3 kedalam waskom.4. Biarkan sampai 2 atau 3 hari.5. Periksalah permukaan batu bata.6. Hitunglah berapa persen bintik putih pada batu bata terhadap luas permukaan.7. Batu bata cukup baik bila bintik-bintik putih kurang dari 50% luasnya dibanding luas permukaan.8. Membuat laporan resmi.

E. PerhitunganKadar air = x 100 %

F. LaporanLaporan nilai pengujian ditulis sesuai pada form yang terlampir.

G. Catatan

H. Hasil percobaan

LABOLATORIUM BETONJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS NEGERI MALANG

Lampiran surat/Lampiran No. :Dikerjakan:Nomor Contoh :Dihitung:Pekerjaan :Dikerjakan:

PEMERIKSAAN KADAR GARAM PADA BATU BATANo. Benda UjiPersentase Luas Permukaan Yang Tertutup Lapisan Garam

1 Hari2 Hari3 Hari

1< 50%< 50%< 50%

2< 50%< 50%< 50%

3< 50%< 50%< 50%

4< 50%< 50%< 50%

5< 50%< 50%< 50%

6< 50%< 50%< 50%

7< 50%< 50%< 50%

8< 50%< 50%< 50%

9< 50%< 50%< 50%

10< 50%< 50%< 50%

Seluruh Sampel Batu Bata memiliki kadar garam dibawah 50%

36