7
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan Pengukuran Tujuan dari pengukuran-pengukuran yang dilakukan di Laboratorium Tambang, berkaitan dengan praktikum Ventilasi Tambang antara lain : a. Mengetahui pengaruh pengaturan udara terhadap kelembaban relatif. b. Mengetahui pengaruh percabangan terhadap kondisi aliran udara. c. Mengetahui pengaruh belokan terhadap aliran udara. d. Mengetahui pola aliran udara pada titik-titik pengamatan. e. Mengetahui pengaruh penambahan Booster (Auxiliary Fan) pada kondisi udara. 1.2 Pengukuran di Laboratorium Pengukuran yang dilakukan dilaboratorium meliputi : a. Pengukuran kelembaban udara ruangan laboratorium (Hygrometric Measurement). b. Pengukuran kelembaban udara dalam duct. c. Pengukuran kecepatan udara dalam duct. d. Pengukuran tekanan udara dalam duct 1.3 Peralatan Pengukuran

Laporan Ventilasi bagian 1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Laporan Ventilasi bagian pertama yang menjelaskan pendahuluan dari kegiatan pengukuran simulasi alat ventilasi pada tambang bawah tanah

Citation preview

5

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Tujuan PengukuranTujuan dari pengukuran-pengukuran yang dilakukan di Laboratorium Tambang, berkaitan dengan praktikum Ventilasi Tambang antara lain :a. Mengetahui pengaruh pengaturan udara terhadap kelembaban relatif.b. Mengetahui pengaruh percabangan terhadap kondisi aliran udara.c. Mengetahui pengaruh belokan terhadap aliran udara.d. Mengetahui pola aliran udara pada titik-titik pengamatan.e. Mengetahui pengaruh penambahan Booster (Auxiliary Fan) pada kondisi udara.

1.2 Pengukuran di LaboratoriumPengukuran yang dilakukan dilaboratorium meliputi :a. Pengukuran kelembaban udara ruangan laboratorium (Hygrometric Measurement).b. Pengukuran kelembaban udara dalam duct.c. Pengukuran kecepatan udara dalam duct.d. Pengukuran tekanan udara dalam duct

1.3 Peralatan PengukuranDalam praktikum pengukuran laboratorium ventilasi ini digunakan beberapa jenis peralatan, yaitu :1.3.1 FanFan adalah alat yang berfungsi untuk menciptakan perbedaan tekanan dalam saluran udara (duct), yang dapat menimbulkan terjadinya aliran udara dari permukaan ke dalam tambang bawah tanah. Fan dapat merubah energy mekanis menjadi energy fluida. Fan dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :

a. Centrifugal fans,System kerja dari centrifugal fans yaitu impeller yang ada di dalam casing buat berputar, dan menimnbulkan tekanan udara luar. Centrifugal fans dapat dibagi menjadi 2, yaitu : Backward Curve Radial Tip Forward Curveb. Axial Flow fansSystem kerja dari axial flow fans adalah mengalirkan udara melalui impeller yang arahnya parallel dengan as pemutar dimana impeller ditanam. Axial flow fans terbagi menjadi 3, yaitu : Propeller fans Tube Axial Vane Axial

Gambar 1.1Axial fans

1.3.2 Vane AnemometerAlat ini digunakan untuk mengukur aliran udara yang berkecepatan sedang. Vane Anemometer berbentuk kipas angin kecil. Prinsip kerjanya ialah udara menggerakkan rotor dengan kecepatan proporsional dan operasi rotasinya sesuai dengan counting system, yaitu beroperasi pada waktu tertentu dan kecepatannya ditentukan dari total revolusi dibagi dengan waktu.Metoda perhitungan kecepatan udara dengan anemometer dapat dibagi menjadi 3, yaitu : Spot Reading, yaitu mengukur kecepatan aliran udara dalam duct pada titik-titik tertentu Traversing, yaitu mengukur kecepatan aliran udara dalam duct berdasarkan garis-garis melintang Division, yaitu mengukur kecepatan aliran udara dalam duct berdasarkan bagian-bagian.

Gambar 1.2Fan Anemometer

1.3.3 ManometerFungsi manometer ialah untuk mengukurr perbedaan tekanan yang tidak terlalu besar. Prinsip kerja dari manometer yaitu dengan mengisi fluida bukan air kedalam manometer. Bentuk manometer sederhana adalah tabung vertikal U yang diisi dengan air setengahnya, kedua kaki tabung dihubungkan dengan pito tube pada titik yang akan diukur perbedaan tekanannya oleh sebuah tabung plastik, setelah dihubungkan maka cairan akan mengalir ke tempat yang lebih rendah.

Gambar 1.3Manometer

1.3.4 Pitot TubePitot tube digunakan untuk mengukur kehilangan aliran udara berkecepatan tinggi dan sering dijumpai pada pesawat terbang. Pitot tube bekerja berdasarkan asas bernouli yang terdiri dari dua pipa konsentris yang berbentuk L. Pipa bagian dalam mempunyai ujung muka yang terbuka tempat aliran udara masuk. Sedangkan pipa bagian luar tertutup ujungnya yang disekeliling ujungnya terdapat lubang-lubang kecil tempat aliran udara masuk. Head aliran udara yang melalui pitot tube diukur oleh manometer yang dihubungkan dengan selang-selang plastik. Head yang diukur adalah total head, static head dan velocity head.

Gambar 1.4Pitotube

1.3.5 Sling PsychrometerAlat ini digunakan untuk mengukur kelembaban udara dalam ruang terbuka. Sling psychrometer terdiri dari dua buah termometer air raksa yang tujuannya untuk mengukur temperatur cembung kering (dry bulb) dan cembung basah (wet bulb). Pada prinsipnya temperatur cembung kering adalah ukuran panas sensibel di atmosfir. Untuk kondisi jenuh, penguapan tidak terjadi dan temperatur cembung basah dan kering akan sama. Bila kondisi tidak jenuh, air akan menguap dari permukaan termometer cembung basah dengan laju tertentu yang sebenarnya berbanding terbalik dengan tekanan uap dari uap air yang berada di udara. Penguapan akan mendinginkan ujung termometer dan temperatur akan turun.

Gambar 1.5Sling psychrometer

1.3.6 RegulatorRegulator merupakian pembatas berbentuk persegi yang ditengah-tengahnya terdapat lubang dengan dimensi yang berbeda-beda. Berfungsi untuk mengatur besar kecil tekanan udara di dalam duct.