Upload
nila-sari
View
217
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/10/2019 LAPORAN.FARMAKOGNOSI
1/8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Simplisia dan Ekstrak merupakan bentuk-bentuk hasil proses
sederhana herba tanaman obat yang banyak digunakan dalam
industry obat. Penggunaan simplisia dan ekstrak memiliki keunggulan
dibandingkan bahan baku segar, dimana simplisia maupun ekstrak
tahan disimpan untuk waktu yang lama tanpa mengalami kerusakan.
Khusus untuk ekstrak kandungan bahan aktif didalamnya jauh lebih
tinggi dibanding bahan baku asalnya.
Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai bahan
obat, kecuali dinyatakan lain berupa bahan yang telah dikeringkan.
Simplisia terdiri dari simplisia nabati, hewani, dan mineral. Simplisia
nabati adalah simplisia yang berupa tanaman utuh, bagian tanaman
atau eksudat tanaman. Eksudat tanaman adalah isi sel yang secara
spontan keluar dari selnya. Simplisia hewani adalah simplisia yang
berupa hewan utuh atau zat-zat yang berguna yang dihasilkan oleh
hewan dan belum berupa zat kimia murni. Simplisia mineral adalah
simplisia yang berupa bahan mineral yang belum diolah dengan cara
sederhana dan belum berupa zat kimia murni.
Standarisasi adalah proses dalam menetapkan atau merumuskan
dan merevisi standar yang dilaksanakan secara tertib. Syarat yang
harus dipenuhi dalam standarisasi simplisia antara lain kemurnian
8/10/2019 LAPORAN.FARMAKOGNOSI
2/8
simplisia, tidak mengandung pestisida berbahaya, logam berat, dan
senyawa toksik.
Hubungan standarisasi ekstrak dalam bidang farmasi adalah untuk
mengetahui serangkaian parameter yang dibutuhkan, sehingga
ekstrak persyaratan produk kefarmasian sesuai dengan persyaratan
yang berlaku.
1.2 Maksud dan Tujuan Percobaan
1.2.1 Maksud Percobaan
Mengetahui dan memahami metode ekstraksi dan
standarisasi simplisia kentang.
1.2.2 Tujuan Percobaan
1. Mengetahui cara ekstraksi simplisia kentang dengan
metode soxhletasi.
2. Mengetahui mutu simplisia kentang dengan uji standarisasi
yang meliputi, uji organoleptik, uji kandungan kimia, uji
susut pengaeringan, dan uji KLT.
1.3 Prinsip Percobaan
1. Pemisahan atau pengambilan yang menggunakan pelarut dalam
mengekstraknya sehingga terjadi ekstraksi yang kontinu dengan
adanya jumlah pelarut yang konstan dan juga dibantu dengan
pendingin balik atau kondensor.
8/10/2019 LAPORAN.FARMAKOGNOSI
3/8
2. Pengujian KLT yaitu pemisahan suatu komponen dari suatu
campuran yang terdiri atas dua fase : fase diam (lempeng), dan
fase gerak (eluen).
8/10/2019 LAPORAN.FARMAKOGNOSI
4/8
BAB III
METODE KERJA
III.1 Alat dan Bahan
III.1.1 Alat
Alat yang digunakan yaitu Baskom, Pisau, Soxhletasi, Pipa
kapiler, Erlenmeyer, Kurs porselin, Oven Lempeng KLT,
Tabung reaksi, Camber, Kertas saring, Kaca arloji, Sendok
tanduk,
III.1.2 Bahan
Bahan yang digunakan yaitu kentang (ekstrak kentang),
pelarut Dragendrof, Wagner, Mayer, HCl, H2O, Etanol 70%,
Kloroform, Metanol.
III.2 Cara Kerja
A. Pembuatan Simplisia.
1. Disiapkan alat dan bahan, yaitu bahan kentang segar dikupas,
dicuci, kemudian dipotong kecil dan tipis-tipis.
2. Ditimbang kemudian dikeringkan di dalam lemari pengering
(oven). Pengeringan dianggap selesai apabila bahan sudah
dapat dipecah atau patah apabila diremas dengan tangan.
3. Ditimbang kembali.
B. Metode ekstraksi.
A. Di bagi kedalam kertas saring dan dibungkus,dan dimasukkan
dalam alat selongsong dan selongsong dimasukkan dalam
8/10/2019 LAPORAN.FARMAKOGNOSI
5/8
lubang eksikator kemudian dimasukkan batu didih kedalam labu
alas bulat dan ditambahkan pelarut etanol 70%.
B. Panci diisikan air dan dipasangkan alat soxhlet diatasnya
kemudian dipanaskan dengan acuan pada titik didihnya.
C. Setelah itu pelarut akan menguap melalui pipa F dan akan
menabrak dinding-dinding kondensor hingga terjadi proses
kondensasi.
D. Setelah pelarut bercampur dengan sampel dan akan
terpisahkan lalu akan terpisahkan kembali dengan pelarut yang
akan memenuhi sifon dan disalurkan kedalam labu alas bulat.
E. Terjadi proses soxhletasi yang dinamakan 1 siklus.
C. Standarisasi
a. Uji kandungan kimia
a. Uji saponin
1) Diambil ekstrak kental kentang secukupnya
kemudian dimasukkan dalam tabung reaksi.
2) Ditambahkan aquades dan dipanaskan sampai
mendidih kemudian dihentikan pemanasan dan
dikocok sampai muncul busa lalu ditambahkan HCl
encer.
b. Uji Flavanoid
1) Diambil ekstrak kental kentang secukupnya kemudian
dimasukkan dalam tabung reaksi.
8/10/2019 LAPORAN.FARMAKOGNOSI
6/8
2) Diencerkan dengan aquades setelah itu ditambahkan
serbuk Mg dan dikocok.
c. Uji alkaloid
a) Mayer
1) Diambil ekstrak kental kentang secukupnya kemudian
dimasukkan dalam tabung reaksi.
2) Ditambahkan pereaksi mayer 2-3 tetes dan dikocok.
b) Uji Wagner
1) Diambil ekstrak kental kentang secukupnya kemudian
dimasukkan dalam tabung reaksi.
2) Ditambahkan pereaksi wagner 2-3 tetes dan dikocok.
c) Uji Dragendrof
1) Diambil ekstrak kental kentang secukupnya kemudian
dimasukkan dalam tabung reaksi.
2) Ditambahkan pereaksi dragendrof 2-3 tetes dan
dikocok.
b. Uji Profil KLT
1) Disiapkan alat dan bahan
2) Dibuat lempeng KLT yang terbuat dari Silika gel dengan
tinggi 7 cm, lebar 2 cm, batas atas 0,5 cm, dan batas
bawah 1 cm. Digaris dengan pensil kemudian diaktifkan di
oven pada suhu 115oC selama 30 menit.
8/10/2019 LAPORAN.FARMAKOGNOSI
7/8
3) Diambil eluen kloroform : methanol : H2O (13:7:2), dan
dimasukkan dalam camber lalu dijenuhkan dengan cara
digunting kertas saring panjang melebihi ukuran tinggi
camber dan dimasukkan dalam camber yang berisi eluen
setelah itu ditutup.
4) Eluen jenuh apabila kertas saring sudah terbasahi semua
sampai melebihi garis atas camber.
5) Diambil lempeng yang sudah diaktifkan dan ditotolkan
sampel kemudian dimasukkan kedalam camber yang
eluennya sudah dijenuhkan.
6) Dibiarkan lempeng terelusi hingga eluen merambat
sampai pada tanda garis tepi atas.
7) Dikeluarkan lempeng dari camber dan diangin-anginkan
diudara kemudian dilakukan pengamatan pada lampu UV
254 nm dan 366 nm.
c. Uji Susut Pengeringan
1) Ditimbang kurs porselin kosong kemudian dipanaskan
setelah itu ditimbang kembali.
2) Dimasukkan sampel ekstrak kental kentang sebanyak 1
gram kedalam kurs poselin dan ditimbang.
3) Diambil dan dimasukkan dalam oven dipanaskan pada
suhu 115oC selama 30 menit kemudian dikeluarkan dan
ditimbang.
8/10/2019 LAPORAN.FARMAKOGNOSI
8/8
4) Diulangi percobaan nomor 3 sampai didapatkan berat
konstan.