Upload
siimplisius-ryski-tiga
View
221
Download
8
Embed Size (px)
DESCRIPTION
laporan tahap 2
Citation preview
SN ToysHead Office : Jln Sui Raya Damal Ruko 2A, Kubu Raya
Phone : [email protected],
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada proyek tender pembuatan kereta api mainan di PT SN Toys, kami sudah
membuat Operation process Chart dari produk yang ingin dihasilkan. Operation
Process Chart (OPC) memberikan output berupa urutan proses produksi dari
bahan mentah (rough lumber) sampai menjadi produk kereta api mainan.
Pada tahap ini, kami membuat routing sheet untuk waktu proses yang diperlukan,
dan jumlah kebutuhan mesin dalam pembuatan part. Dari routing sheet yang akan
dibuat, kita dapat mengetahui informasi waktu, mesin dan part. Jenis dan jumlah
mesin nantinya akan digunakan sebagai informasi dalam merancang tata letak
pabrik.
Tahap kedua adalah pembuatan Assembly Chart (AC), Multi Product Process
Chart (MPPC) dan Pembuatan Perhitungan Kebutuhan Mesin. Assembly Chart
yang memberikan output berupa urutan pengerjaan perakitan part-part dari kereta
api mainan hingga proses packing (siap dipasarkan). Setelah diketahui mesin-
mesin apa saja yang diperlukan, kita perlu mengetahui jumlah kebutuhan mesin
dalam pembuatan part. Dari MPPC yang akan dibuat, kita dapat mengetahui
informasi ini. Jenis dan jumlah mesin nantinya akan digunakan sebagai informasi
dalam merancang tata letak pabrik.
Tujuan
Pada tahap kedua dari perencanaan tata letak pabrik PT SN Toys, kami membuat
Assembly Chart (AC), Multi Product Process Chart (MPPC) dan Pembuatan
Perhitungan Kebutuhan Mesin
Adapun tujuan dari digunakannya tools ini adalah :
1. Mengkombinasikan lintasan produksi dan peta rakitan sehingga memberikan
informasi yang lebih lengkap.
2. Menunjukkan operasi yang harus dilakukan untuk tiap komponen.
3. Menunjukkan urutan operasi pada tiap komponen.
4. Menunjukkan urutan fabrikasi dan rakitan dari tiap komponen.
5. Menunjukkan kerumitan nisbi dari fabrikasi tiap komponen.
SN ToysHead Office : Jln Sui Raya Damal Ruko 2A, Kubu Raya
Phone : [email protected],
6. Memberi informasi jenis dan jumlah mesin yang dibutuhkan perusahaan, jika
diberikan data efisiensi mesin, availibility mesin, dan jumlah reject.
7. Memberi informasi kapasitas mesin teoritis
8. Mengetahui keterkaitan produksi antara komponen suatu produk atau antar
produk, bahan, bagian, atau pekerjaan.
9. Mengetahui urutan proses pengolahan material pada mesin, mulai dari bahan
mentah hingga produk jadi
DASAR TEORI
Assembly Chart (AC)
Definisi
Peta Perakitan adalah diagram yang menggambarkan urutan-urutan dan langkah-
langkah perakitan komponen-komponen sampai menjadi produk jadi, dan juga
memuat informasi-informasi yang diperlukan untuk analisis lebih lanjut, seperti
nomor subassembly, dan assembly.
Langkah-Langkah Pembuatan
Assembly Chart adalah dibuat dengan menghubungkan lingkaran-lingkaran
komponen yang dirakit menjadi satu assembly dengan mengandung identifikasi
lain, seperti nama obyek, nama pembuat peta, tanggal dipetakan, cara usulan atau
yang sedang terjadi, nomor peta, dan nomor gambar.
Prinsip :
1. Komponen yang akan diproses ditulis di atas garis horizontal, yang berarti
bahwa material tersebut masuk ke dalam proses perakitan.
2. Komponen-komponen yang akan dirakit dihubungkan oleh garis menuju ke
sebuah lingkaran membentuk subassembly atau assembly.
3. Nomor subassembly atau assembly ditempatkan dalam lingkaran, yang berarti
bahwa terjadi proses perakitan.
Berikut ini adalah contoh AC :
SN ToysHead Office : Jln Sui Raya Damal Ruko 2A, Kubu Raya
Phone : [email protected],
Keterangan :
1-5 = Nomor komponen (diameter lingkaran lebih kecil)
A = Assembly
SA = Sub assembly
Multi Product Process Chart (MPPC)
Multi Product Process Chart (MPPC) digunakan untuk mengetahui jumlah mesin
yang dibutuhkan sesuai dengan keperluan produksi (terutama untuk job-shop) dan
untuk mengetahui keterkaitan produksi antara komponen suatu produk atau antar
produk, bahan, bagian, pekerjaan, atau aktivitas. MPPC untuk produksi Kereta api
mainan ini dibuat dalam dua bagian besar, yaitu bagian Assembly, dan bagian
yang berupa gabungan antara Pre-Fabrikasi dengan fabrikasi.
Prosedur pembuatan MPPC:
Tuliskan kegiatan bagian dari proses (prefabrikasi,fabrikasi,assembly) dan
mesin pada sisi sebelah kiri yang harus dilalui oleh setiap komponen,
berurutan dari atas ke bawah dari berupa material hingga menjadi produk jadi
Kelompokkan masing-masing part berdasarkan material yang digunakan
Berdasarkan routing sheet,tulis masing-masing proses (digambarkan dengan
lingkaran) berdasarkan urutan mesin yang digunakan.
Hubungkan lingkaran menurut urutannya, mungkin saja timbul urutan
mundur (kembali menggunakan mesin yang telah digunakan sebelumnya).
Pada masing-masing proses (lingkaran) disertakan jumlah mesin teoretis pada
bagian sebelah kanan lingkaran.
Jumlahkan kebutuhan mesin teoretis pada masing-masing mesin
SN ToysHead Office : Jln Sui Raya Damal Ruko 2A, Kubu Raya
Phone : [email protected],
Hitung jumlah mesin aktual dengan membulatkan ke atas dari jumlah mesin
teoretis
PENGOLAHAN DATA
SN ToysHead Office : Jln Sui Raya Damal Ruko 2A, Kubu Raya
Phone : [email protected],
Routing Sheet:
Dalam membuat routing sheet, kami membaginya pada 6 tahap (sheet) pada MS
Excel, yaitu:
Sheet 1 : Demand
Sheet 2 : Assembly
Sheet 3 : Fabrikasi
Sheet 4 : Rough lumber
Sheet 5 : Pre Fabrikasi
Sheet 6 : Pre Part
Secara umum, perhitungan pada Routing Sheet dimulai dari operasi terakhir pada
tiap komponen.Routing Sheet dikerjakan dengan tahapan mundur mulai dari
demand (produk jadi), menuju ke operasi pertama (pre fabrikasi & pre part). Hal-
hal yang terdapat pada setiap routing sheet ialah sebagai berikut :
No.Nama
Operasi
Nama
Mesin
Kapasitas
Mesin
Teoritis
Efisiensi
Mesin
Availability
Mesin
Kapasitas
Mesin
Aktual
Reject
(dalam
‰)
Jumlah
yang
Diharapkan
Jumlah
yang
Harus
Disiapkan
Jumlah
Mesin
Teoritis
Waktu
Proses
(menit)
Keterangan :
1. Nomor Operasi
Berisi urutan nomor operasi (given)
2. Nama Operasi
Merupakan nama operasi yang berlangsung (given)
3. Nama Mesin
Menjelaskan jenis mesin yang digunakan untuk melakukan operasi yang
bersangkutan (given)
4. Kapasitas Mesin Teoritis
Merupakan kemampuan mesin dalam melakukan operasi dengan satuan
unit/jam.(given)
5. Efisiensi Mesin
Mesin tidak dapat bekerja secara ideal 100%, pasti terdapat allowance
tertentu. (93%)
SN ToysHead Office : Jln Sui Raya Damal Ruko 2A, Kubu Raya
Phone : [email protected],
6. Availability Mesin
Mesin juga tidak mempunyai ketersediaan 100% (99%).
7. Kapasitas Mesin Aktual
Merupakan kapasitas mesin yang sebenarnya dalam melakukan operasi
tertentu. Kapasitas mesin aktual = kapasitas mesin teoritis x efisiensi
mesin x availability mesin.
8. Reject
Menunjukkan persentase (dalam per mil) produk gagal hasil operasi
tertentu.
9. Jumlah material yang diharapkan
Jumlah material yang diharapkan diambil dari jumlah yang harus
disiapkan pada operasi sesudahnya.Jumlah yang diharapkan pada awal
adalah jumlah demand.
10. Jumlah material yang disiapkan
Jumlah material yang disiapkan = jumlah material yang diharapkan /(1-
reject)
11. Jumlah mesin teoritis
Jumlah mesin teoritis = jumlah material yang harus disiapkan /kapasitas
mesin aktual.
12. Waktu proses
Merupakan waktu yang diperlukan untuk melakukan operasi tertentu.
Waktu proses = 60/kapasitas mesin teoritis.
SN ToysHead Office : Jln Sui Raya Damal Ruko 2A, Kubu Raya
Phone : [email protected],
No. Nama Operasi Nama Mesin
Kapasitas Mesin Teoritis
Efisien
si Mesin
Availability Mesin
Kapasitas Mesin Aktual
Reject (dalam
‰)
Jumlah yang
Diharapkan
Jumlah yang Harus
Disiapkan
Jumlah Mesin
Teoritis
Waktu Proses (menit)
10 Triangle holder ke plate bench 1 660 93% 97% 595,39 0 1162,32 1162,32 1,95 0,1020 support ke square tubing bench 1 750 93% 97% 676,58 0 1162,32 1162,32 1,72 0,0930 cover 50 ke square tubing 50 bench 1 675 93% 97% 608,92 0 1162,32 1162,32 1,91 0,1040 Amplas ujung dan inspeksi disc.sand 660 93% 97% 595,39 2 1160,00 1162,32 1,95 0,10
100 Assembly Tubing
SN ToysHead Office : Jln Sui Raya Damal Ruko 2A, Kubu Raya
Phone : [email protected],
Perhitungan yang terdapat pada route sheet assembly adalah sebagai berikut : Kapasitas mesin aktual
Kapasitas mesin aktual = kapasitas mesin teoritis x efisiensi mesin x availibility mesin = 60 x 93 % x 97% = 54,13 jam
Jumlah yang diharapkan
Untuk baris di atasnya, nilainya disesuaikan dengan jumlah yang harus disiapkan pada baris yang ada di proses berikutnya.jumlah material yang diharapkan = Jumlah yang harus disiapkan /(1 - reject)
= 2324.65 / (1 - 0‰) = 2324,65 part
Jumlah mesin teoritis
= jumlah yang harus disiapkan / kapasitas mesin aktual= 2324,460/ 54,13= 49,95 mesin
Waktu proses
= 60 / kapasitas mesin aktual= 60 / 54,13= 1,11 jam
Untuk perhitungan pada routing sheet fabrikasi dan pre fabrikasi, kurang lebih sama dengan perhitungan pada routing sheet assembly.
SN ToysHead Office : Jln Sui Raya Damal Ruko 2A, Kubu Raya
Phone : [email protected],
Rough Lumber
Kebutuhan Rough lumber
Pada perhitungan kebutuhan rough lumber, jumlah kebutuhan part diambil dari
hasil perhitungan routing sheet fabrikasi. Contoh perhitungan kebutuhan rough
lumber adalah sebagai berikut :
TEBAL (cm) PANJANG (cm) LEBAR (cm)Cover 4,00 5,00 5,00 1164,65 1440 1Triangle holder 4,00 22,00 5,00 1166,99 324 4Plate 1 4,00 60,00 5,00 1166,99 120 10Square tubing 4,00 50,00 5,00 1164,65 144 9 24sopport 3,00 55,00 5,00 1164,65 150 8seat support 3,00 60,00 5,00 1166,99 150 8
NAMA PARTKARAKTERISTIK MATERIAL
JUMLAH KEBUTUHAN
PART
JUMLAH PART DARI 1 UNIT ROUGH
JUMLAH KEBUTUHAN
ROUGH
TOTAL
Cara perhitungan pada route sheet rough lumber adalah sebagai berikut : Jumlah Part Dari 1 Unit
= ROUNDDOWN(Panjang pada rough lumber ¼” / Panjang pada square tubing)*Jumlah bagian per unit pada rough lumber ¼’’
= ROUNDDOWN (600/50)*12= 144 part
Pembuatan Routing Sheet
Sheet #1
Pembuatan Routing Sheet dimulai dari menghitung berapa kebutuhan tiap sub
Assembly (Engine, Caboose, Box Car, Gondola). Masing-masingnya didapat dari
penjumlahan demand tiap-tiap Assembly produk jadi. Total dari kereta api mainan
yang akan dibuat ada 1500 buah.
Jenis Produk Demand Flat Bench Weight Dummble Dumbel Storage Leg WeightProduk I 650/Tahun 325 325 650 325Produk II 830/Tahun 415 415 830 415Produk III 840/Tahun 420 420 840 420
Total 1160 1160 1160 2320 1160Produk Jadi 1160
Sheet #2
Pada sheet #2, yang kita buat adalah Routing Sheet Assembly. RS Assembly
memuat urutan proses yang dilakukan dalam merakit komponen menjadi sub
Assembly (Engine, Gondola, Caboose, Box Car) juga perakitan sub Assembly
menjadi produk (pack train). Terdapat beberapa mesin yang dipakai dalam proses
ini. Untuk perakitan sub Assembly, mesin yang digunakan antara lain bench I,
bench II, rack, disc sand, spray booth, dan oven. Sedangkan pada perakitan pack
SN ToysHead Office : Jln Sui Raya Damal Ruko 2A, Kubu Raya
Phone : [email protected],
train menggunakan mesin bench III. Output yang dihasilkan pada sheet ini ialah
jumlah mesin teoritis yang dibutuhkan untuk tiap-tiap jenis mesin.
Sheet #3
Routing sheet berikutnya adalah routing sheet fabrikasi. Informasi pada sheet ini
hampir sama dengan routing sheet sebelumnya. Hanya saja, proses yang terjadi di
sini ialah proses pembuatan komponen-komponen kereta api mainan. Mesin yang
terdapat di sini antara lain circular saw, disc sand, jointer, dan drill press.
Sheet #4
Sheet 4 berisi data tentang rough lumber. Dari jumlah kebutuhan part yang
didapat dari sheet #3, serta data spesifikasi ukuran rough lumber & ukuran part,
kita dapat menghitung total kebutuhan rough lumber.
Sheet #5
Data-data mengenai proses prefabrikasi ada pada sheet ini. Informasi yang ada
mirip seperti routing sheet #2 & #3.
Sheet #6
Sheet #6 merupakan penjelasan yang lebih lengkap dari sheet #5. Datanya berupa
proses apa saja yang diperlukan dalam mengolah rough lumber, hanya saja
dihitung di setiap komponen yang akan kita buat (karena tiap komponen jumlah
kebutuhannya berbeda).
SN ToysHead Office : Jln Sui Raya Damal Ruko 2A, Kubu Raya
Phone : [email protected],
ANALISIS
Analisis Assembly Chart (AC)
Assembly Chart produk kereta mainan memberikan gambaran grafis dari urut-
urutan aliran komponen dan rakitan-bagian ke dalam rakitan suatu produk akhir
berupa engine, gondola, box car, dan caboose yang telah di package dan siap
untuk diluncurkan ke pasar.
Dengan Assembly Chart yang telah jadi, maka pekerja dapat menunjukkan
keterkaitan antarkomponen yang ditunjukkan dalam gambar sehingga membantu
pekerja untuk menguasai proses perakitan yang rumit. Selain itu, manfaat lain yag
dapat diperoleh dari Assembly Chart yang telah dibuat adalah :
Untuk menunjukkan keterkaitan antarkomponen dalam suatu rakitan.
Untuk mempermudah pekerja dalam mengetahui urutan suatu rakitan yang
rumit.
Menyederhanakan informasi tentang urutan proses perakitan dalam
gambar yang sederhana dan mudah untuk dipahami
Analisis MPPC
Pada MPPC, terdapat karakteristik seperti berikut:
Urutan mundur, menunjukkan kemungkinan pengaturan kembali bagian,
dan seterusnya.
Kesamaan pola aliran, menunjukkan kebutuhan akan komponen proses
pada tempat yang sama, waktu yang sama, dan seterusnya
Pedoman pengaturan yang akan menghasilkan pola aliran yang efisien.
MPPC untuk produksi kereta api mainan ini dibuat dalam 3 bagian besar, yaitu :
PreFabrikasi, yang memuat proses pengerjaan Rough lumber sehingga
menjadi sebuah part.
Fabrikasi, yang memuat proses pembuatan komponen-komponen yang
menyusun kereta api mainan yang berasal dari hasil prefabrikasi.
SN ToysHead Office : Jln Sui Raya Damal Ruko 2A, Kubu Raya
Phone : [email protected],
Assembly, yang memuat proses perakitan engine, gondola, box car, dan
caboose menjadi kereta api mainan, termasuk juga bagian packing
Tiap bagian dihitung jumlah mesin yang dibutuhkan untuk setiap jenis mesin yang
didapat dari routing sheet dan dijumlahkan dari tiap komponen sehingga
didapatkan jumlah mesin teoritis dan jumlah mesin aktual dengan melakukan
round up jumlah mesin teoritis. Hal ini (round up) dilakukan untuk
mengefektifkan waktu proses operasi. Jika kita membulatkannya ke bawah, maka
pemenuhan target demand produk nantinya akan tidak terpenuhi.
Urutan penulisan mesin
Berdasarkan data yang ada, maka urutan mesin pada tiap proses adalah sebagai
berikut :
1. Prefabrikasi: C.O. Saw-Circ. Saw-Planner-Jointer.
2. Fabrikasi : Jointer-Circ.Saw-Disc Sand-Drill Press
3. Assembly : Bench I-Rack-Disc Sand-Spray Booth-Oven-Bench II–Bench III.
KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam merancang tata letak di dalam pabrik, adalah suatu keharusan mengetahui
mesin apa saja yang diperlukan beserta jumlahnya. Jumlah dan jenis mesin
tentunya akan mempengaruhi kebutuhan space dan juga penempatan (postioning)
mesin-mesin yang ada di dalam pabrik nantinya.
Routing sheet memberikan informasi kepada perusahaan mengenai seberapa
banyak kebutuhan tiap jenis mesin di dalam membuat produk.
Pada MPPC, kita dapat mengetahui urutan proses pemesinan yang akan
berlangsung, sehingga penempatan posisi tiap-tiap mesin di dalam pabrik dapat
kita desain sehingga memberikan cost material handling yang lebih kecil.
Tabel 1. Rekap Mesin
SN ToysHead Office : Jln Sui Raya Damal Ruko 2A, Kubu Raya
Phone : [email protected],
Proses Nama Mesin Mesin teoritis mesin aktualPenggaris besi 0,58 1
Circ Saw 0,68 1Gerinda 0,41 1
Disc. Sand 0,33 1drill press 0,76 1
Penggaris besi 20,08 21Circ saw 45,76 46Gerinda 5 5
Disc. Sand 35,18 36drill press 15,68 16bench 1 24,98 25
disc.sand 8,6 9bench 3 4,6 5
Pre-
fabr
ikas
iFa
brik
asi
Asse
mbl
y
Rekap Mesin
DAFTAR PUSTAKA
http://www.google.com
Modul II Perancangan Tata Letak Pabrik, 2008
Handout Perancangan Tata Letak Pabrik
Apple, James M., Tataletak Pabrik dan Pemindahan Bahan, Penerbit ITB,
Bandung, 1990.
Tompkins, James A., et al., Facilities Planning, John Wiley & Sons, Canada,
1996.