Lapsus Abses Hepar 28122015

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/25/2019 Lapsus Abses Hepar 28122015

    1/43

    Laporan Kasus

    Pembimbing:

    dr. Hj. Amanukarti Resi Oetomo, Sp.PD

    Disusun oleh:

    Rara Siti Aisah, S.ked !"##."$."%"&

    DALA' RA()KA '*()+K-+ K*PA(+-*RAA( KL+(+K 'ADA

    /A)+A( +L' P*(AK+- DALA'

    R'AH SAK+- '' DA*RAH KO-A 'A-ARA'0AKL-AS K*DOK-*RA((+1*RS+-AS +SLA' AL2A3HAR

    4"#5

    1

  • 7/25/2019 Lapsus Abses Hepar 28122015

    2/43

  • 7/25/2019 Lapsus Abses Hepar 28122015

    3/43

  • 7/25/2019 Lapsus Abses Hepar 28122015

    4/43

    Ri6aat Penakit Dahulu

    2 Pasien belum pernah merasakan keluhan nyeri perut seperti sekarang sebelumnnya

    2 Pasien memiliki ri

  • 7/25/2019 Lapsus Abses Hepar 28122015

    5/43

    P*'*R+KSAA( 0+S+K

    eadaan umum : emah

    esadaran : 4ompos mentis &=>7M5'

    D : 1!#(6# mmg

    +adi : 7! ? ( m, isi dan tegangan cukup, reguler

    Perna$asan : ** ? ( m

    %uhu : !/,5 o 4 &suhu aksila'

    %tatus gizi

    3erat badan : 5* kg

    inggi badan : 15 cm

    )M : *!,@ &+ormo

  • 7/25/2019 Lapsus Abses Hepar 28122015

    6/43

    epala : normocepal, rambut P 9

    ; !

    horaks

    Paru Depan

    )nspeksi : normochest, pergerakan dinding dada simetris saat statis dan dinamis,

    retraksi sela iga &2'

    Palpasi : nyeri tekan &2', >okal remitus kanan B kiri normal

    Perkusi : sonor disemua lapang paru

    Auskultasi: %uara dasar vesicular &;(;', rhonki &2(2', Cheezing &2(2'

    Paru 3elakang

    )nspeksi : normochest, pergerakan dinding dada simetris saat statis dan dinamis,

    retraksi sela iga &2'

    Palpasi : nyeri tekan &2', >okal remitus kanan B kiri normal

    Perkusi : sonor disemua lapang paru

    5

  • 7/25/2019 Lapsus Abses Hepar 28122015

    7/43

    Auskultasi : %uara dasar vesicular &;(;', rhonki &2(2', Cheezing &2(2'

    0antung

    )nspeksi : ictus cordis tidak terlihat

    Palpasi : ictus cordis teraba di )4% > linea midclavikularis sinistra

    Perkusi : batas atas di )4% ))) linea parasternalis de?tra, batas kanan di )4% )> linea

    parasternalis de?tra, batas kiri di )4% > linea midclavikularis sinistra

    Auskultasi : %1 %* tunggal regular, gallop &2', murmur &2'

    Abdomen

    )nspeksi : 3entuk datar, Distensi &2', pelebaran vena kolateral &2', caput medusa &2'

    Auskultasi : 3ising usus &;' +ormal

    Perkusi : batas atas hepar )4% >), pekak &;' dan nyeri ketok &;' pada regio

    hipokondrium de?tra, timpani pada regio, kanan ba

  • 7/25/2019 Lapsus Abses Hepar 28122015

    8/43

    PRO/L*' L+S-

    +yeri perut kanan atas

    +yeri perut seperti di tekan dan terasa panas

    +yeri bertambah bila bergerak

    emas

    +a$su makan menurun

    Demam &;'

    )kterik ;(;

    epatomegali

    0>P 9 ; %esak saat aktivitas maupun istirahat

    idur dengan * bantal

    batuk lebih sering malam

    =dema kedua kaki

    9i

  • 7/25/2019 Lapsus Abses Hepar 28122015

    9/43

    ASS*S'*(-

    Problem List Assesment

    +yeri perut kanan atas

    +yeri perut seperti di tekan dan terasa

    panas

    +yeri bertambah bila bergerak

    emas

    +a$su makan menurun

    Demam &;'

    )kterik ;(;

    epatomegali

    Murphy sign &;'

    9i

  • 7/25/2019 Lapsus Abses Hepar 28122015

    10/43

    Asering 1# tpm

    )nj ketorolac 1# mg

    )nj digo?in #,*7 mg

    )nj urosemide 1 ? *# mg

    %pironolakton tablet 1 ? *7 mg

    3isoprolol tablet 1 ? *,7 mg

    4aptopril 1 ? 5,*7 mg

    PLA((+() *DKAS+

    idur setengah duduk

    E* jangan dilepas

    urangi minum

    Diet bubur

    %elama ra

  • 7/25/2019 Lapsus Abses Hepar 28122015

    11/43

    11

  • 7/25/2019 Lapsus Abses Hepar 28122015

    12/43

    PRO)R*SS (O-*

    4$ (o9ember 4"#5

    Subje

  • 7/25/2019 Lapsus Abses Hepar 28122015

    13/43

    9o thora? :

    4or : tampak membesar dg

    49 57"

    Pulmo : ak tampak

    in$iltrate(nodul. 4orakan

    broncovascular normal

    4osto phrenic angle kanan kiri

    normal

    Dia$ragma kanan kiri nomal

    ulang dan so$t tissue tak

    tampak kelainan

    =%A+ :

    ardiomegali

    Lab Hematologi

    HbsAg = !2&

    b B 1!, g(d &+'

    C34 B /./1u &+'

    P B 1/#.### u &+'

    %8E B65 &meningkat'

    %8P B 1! &meningkat'

    8amma 8 B @ &+'

    AP B &+'

    3il otal B 7,66 &meningkat'

    3il.Direct B !,*7 &meningkat'

    -reum B 1*1,! &meningkat'

    4reatinin B &8 B 1 ml(mnt.

    1,/! m*'

    8D% B 11* mg(d &+'

    0>P 9 ; !

    %esak saat aktivitas

    maupun istirahat

    idur dengan *

    bantal

    batuk lebih sering

    malam

    =dema kedua kaki

    9i

  • 7/25/2019 Lapsus Abses Hepar 28122015

    14/43

    *lektrolit

    +a B 1!* &+'

    B ,@ &+'

    4l B 1#1 &+'

    =8

    3acaan =8

    1. )rama sinus

    *. 9 5# ? ( menit

    !. Aksis normal

    . 8elombang P #,#@ dtk &+'

    7. P9 interval #,* dtk &+'

    5. F9% ompleks #,#@ dtk &+'

    /. % segmen : % elevasi &2', % depresi &2' : )soelektrik

    @. 8el : all &2', inverted &2'

    esimpulan : irama sinus dengan 9 5# ?(menit

    1

  • 7/25/2019 Lapsus Abses Hepar 28122015

    15/43

    4? (o9ember 4"#5

    SubjeP 9 ; *

    Pembesaran 83 &2'hora?

    Pulmo :ves ;(;, rh 2(2,

  • 7/25/2019 Lapsus Abses Hepar 28122015

    16/43

    . ;ongesti9e li9er

    0>P 9 ; !

    %esak saat aktivitas

    maupun istirahat

    idur dengan *

    bantal

    batuk lebih sering

    malam

    =dema kedua kaki

    9i

  • 7/25/2019 Lapsus Abses Hepar 28122015

    17/43

    4@ (o9ember 4"#5

    Pasien tiba2tiba apneu kemudian dilakukan 90P serta pemberian epine$rin, setelah 90P 7siklus pasien tidak ada respon, nadi tidak teraba, re$leks cahaya 2(2, =8 $lat. Dinyatakan

    meninggal pukul #.#7

  • 7/25/2019 Lapsus Abses Hepar 28122015

    18/43

    /A/ +++

    -+(AA( PS-AKA

    A. A/S*S H*PAR

    . D*0+(+S+

    Abses hepar adalah bentuk in$eksi pada hati yang disebabkan oleh karena in$eksi bakteri,

    parasit, jamur maupun nekrosis steril yang bersumber dari sistem gastrointestinal yang

    ditandai dengan adanya proses supurasi dengan pembentukan pus yang terdiri darijaringan

    hati nekrotik,sel2sel in$lamasi atau sel darah diparenkim hati.

    *-+OLO)+

    a. Abses Hepar Amebik !AHA&

    Penyebab utama abses hepar amebik adalah Entamoeba Histolytia dan merupakan

    komplikasi ekstraintestinial dariEntamoeba Histolyticayang dapat menimbulkan pus dalam

    hati.

    8ambar 1.1.Entamoeba Histolytica 3entuk ropozoit

    omplikasi ekstraintestinal yang paling sering terjadi akibat in$eksi Entamoeba

    histolyticaadalah amebiasis intestinalis klinis.Entamoeba histolyticaadalah protozoa usus

    kelas 9hizopoda yang mengadakan pergerakan menggunakan pseudopodi atau kaki semu.

    1@

  • 7/25/2019 Lapsus Abses Hepar 28122015

    19/43

    erdapat ! bentuk parasit yaitu: bentuk tropozoit, bentuk kista, dan bentuk prakista. ropozoit

    adalah bentuk yang akti$ bergerak dan bersi$at invasi$, dapat tumbuh dan berkembang biak,

    akti$ mencari makanan,dan mampu memasuki organ dan jaringan. 3entuk kista Entamoeba

    Histolyticabulat, dengan dinding kista dari hialin, tidak akti$ bergerak . erdapat dua ukuran

    kista, yaitu minutaformyang berukuran 1# mikron, dan magnaformyang berukuran G 1#

    mikron. ista yang berukuran 1# mikron disebut Entamoeba hartamani yang ditemukan

    dalam tinja,tidak patogen untuk manusia. ista yang sudah matang mempunyai empat inti

    dan merupakan bentuk in$ekti$ yang dapat ditularkan pada manusia, dan tahan terhadap asam

    lambung.

    8ambar 1.*. Daur idupEntamoeba Histolytica.

    a. Abses Hepar Piogenik !AHP&

    Penyebab utama abses hepar piogenik adalah bakteri Escherichia Coli. %elainEscherichia Coli, organisme lain yang didapatkan adalahKlebsiella, Staphylococcus Aureus,

    Proteus, Pseudomonas, dan bakteri anaerob.

    16

  • 7/25/2019 Lapsus Abses Hepar 28122015

    20/43

    8ambar 1.!.Escherichia Coli.

    )n$eksi dari hati dapat juga berasal dari :

    1. %istem biliaris langsung dari kandung empedu atau melalui saluran2saluran empedu.

    )n$eksi pada saluran empedu yang mengalami obstruksi naik ke cabang saluran empedu

    intrahepatik yang menyebabkan kolangitis yang menimbulkan kolangitis dengan akibat abses

    multipel. Abses hati piogenik multiple terdapat pada 7#" kasus, hati dapat membengkak dan

    daerah yang mengandung abses menjadi pucat kekuningan, berbeda dengan hati sehat

    disekitarnya yang ber

  • 7/25/2019 Lapsus Abses Hepar 28122015

    21/43

    a. Anatomi Hepar

    ati adalah organ terbesar intestinal dengan berat antara 1.*## gram H 1.@## gram

    atau kurang lebih *7" berat badan orang de

  • 7/25/2019 Lapsus Abses Hepar 28122015

    22/43

    8ambar 1.7. epar.

    3atas atas hati berada sejajar dengan ruang interkostal > kanan, dan batas ba))) kiri. Permukaan posterior hati berbentuk

    cekung dan terdapat celah transversal sepanjang 7 cm dari porta hepatis. Ementum minor

    terdapat mulai dari sistem porta yang mengandung arteri hepatika, vena porta, dan duktus

    koledokus.

    8ambar 1.5. obus epar dan igamen.

    **

  • 7/25/2019 Lapsus Abses Hepar 28122015

    23/43

    %istem porta terletak di depan vena kava dan di balik kandung empedu. Permukaan

    anterior yang cembung dibagi menjadi * lobus oleh adanya perlekatan ligamentum $alsi$orm

    yaitu lobus kiri dan kanan yang berukuran kira2kira * kali lobus kiri. Pada daerah antara

    ligamentum $alsi$orm dengan kandung empedu di lobus kanan kadang2kadang dapat

    ditemukan lobus kuadratus dan sebuah daerah yang disebut sebagai lobus kaudatus yang

    biasanya tertutup oleh vena kava in$erior dan ligamentum venosum

    Struktur 'ikroskopis

    %etiap lobus hati terbagi menjadi struktur2struktur yang disebut sebagai lobulus, yang

    merupakan unit mikroskopis dan $ungsional organ. %etiap lobulus merupakan badan

    heksagonal yang terdiri atas lempeng2lempeng sel hati berbentuk kubus, tersusun radial

    mengelilingi vena sentralis yang mengalirkan darah dari lobulus. ati manusia memiliki

    maksimal 1##.### lobulus. Diantara lempengan sel hati terdapat kapiler2kapiler yang disebut

    sebagai sinusoid, yang merupakan cabang vena porta dan arteri hepatika. idak seperti

    kapiler lain, sinusoid dibatasi oleh sel $agositik atau sel up$$er. %el upp$er merupakan

    sistem monosit2makro$ag, dan $ungsi utamanya adalah menelan bakteri dan benda asing lain

    dalam darah. %ejumlah 7# " dari semua makro$ag dalam hati adalah sel upp$er, sehingga

    hati merupakan salah satu organ penting dalam pertahanan mela

  • 7/25/2019 Lapsus Abses Hepar 28122015

    24/43

    membentuk J2 globulin dan immune bodies, dan sebagai alat $agositosis terhadap bakteri dan

    elemen makromolekular.

    PA-O)*(*S+S

    a. Abses Hepar Amebik !AHA&

    Penularan abses hepar amebik terjadi secara $ekal2oral, dengan masuknya kista in$ekti$

    bersama makanan atau minuman yang tercemar tinja penderita atau tinja karier amebiasis. 5,1

    8ambar 1.5. Abses epar Amebik.

    Di dalam usus, oleh pengaruh enzim tripsin dinding kista pecah. Di dalam sekum atau

    ileum bagian ba

  • 7/25/2019 Lapsus Abses Hepar 28122015

    25/43

    8ambar 1./. Abses epar Amebik

    Amoeba yang masuk ke submukosa memasuki kapiler darah, ikut dalam aliran darah

    melalui vena porta ke hati. Di hatiEntamoeba Histolyticamensekresi enzim proteolitik yang

    melisiskan jaringan hati dan membentuk abses. okasi yang tersering adalah lobus kanan

    &/#"26#"', kecenderungan ini diperkirakan akibat penggabungan dari beberapa tempat

    in$eksi mikroskopik, serta disebabkan karena cabang vena porta kanan lebih lebar dan lurus

    dari pada cabang vena porta kiri. -kuran abses bervariasi, yaitu dari diameter 12*7 cm,

    dinding abses bervariasi tebalnya, bergantung pada lamanya penyakit. Didaerah sentral dari

    abses terjadi pencairan yang ber

  • 7/25/2019 Lapsus Abses Hepar 28122015

    26/43

    ini belum diketahui dengan pasti tetapi mungkin ada kaitannya dengan virulensi parasit, diit

    $lora bakteri usus dan daya tahan tubuh sesorang baik humoral maupun seluler.

    a. Abses Hepar Piogenik !AHP&

    Abses hepar piogenik paling sering disebabkan oleh penyakit saluran empedu &!727

    " kasus'. Perluasan in$eksi di dalam perut &divertikulitis, apendistis, penyakit crohn' melalui

    vena porta merupakan penyebab untuk *# " lainnya. %isa kasus disebabkan oleh perluasan

    in$eksi lokal secara langsung, penyebaran hematogen le

  • 7/25/2019 Lapsus Abses Hepar 28122015

    27/43

    terjadi kebocoran saluran empedu sehingga terjadi kerusakan dari kanalikuli. erusakan

    kanalikuli menyebabkan masuknya bakteri ke hati dan terjadi pertumbuhan bakteri dengan

    proses supurasi dan pembentukan pus.

    'A(+0*S-AS+ KL+(+S

    a. Abses Hepar Amebik !AHA&

    8ejala dapat timbul secara mendadak &bentuk akut', atau secara perlahan2lahan

    &bentuk kronik'. Dapat timbul bersamaan dengan stadium akut dari amebiasis intestinal atau

    berbulan2bulan atau bahkan bertahun2tahun setelah keluhan intestinal sembuh. Pada bentukakut, gejalanya lebih nyata dan biasanya timbul dalam masa kurang dari ! minggu. eluhan

    yang sering diajukan yaitu rasa nyeri di perut kanan atas. 9asa nyeri terasa seperti tertusuk H

    tusuk dan panas, demikian nyerinya sampai ke perut kanan. Dapat juga timbul rasa nyeri di

    dada kanan ba

  • 7/25/2019 Lapsus Abses Hepar 28122015

    28/43

    )kterus jarang terjadi, kalau ada biasanya ringan. 3ila ikterus hebat biasanya

    disebabkan abses yang besar atau multipel, atau dekat porta hepatik. Pada pemeriksaan toraks

    didaerah kanan ba

  • 7/25/2019 Lapsus Abses Hepar 28122015

    29/43

    selain itu bisa didapatkan asites, ikterus serta tanda2tanda hipertensi portal. Adanya ikterus

    pada *27* " kasus biasanya menunjukkan adanya penyakit sistem bilier yang disertai

    kolangitis dengan prognosis yang buruk

    /. )A)AL A(-() KRO(+S

    B 8agal jantung kronik dide$inisikan sebagai sindrom klinik yang kompleks yang

    disertai keluhan gagal jantung berupa sesak, $atik, baik dalam keadaan istirahat atau

    latihan, edema, dan tanda objekti$ adanya dis$ungsi jantung dalam keadaan istirahat.

    8agal jantung kronis lebih bersi$at lambat perjalanan penyakitnya dan lebih menimpa

    pada sistema sirkulasi sistemis, dimana sistema sirkulasi sistemis lebih bisa mengalami

    adaptasi dan toleransinya besar karena pembuluh darahnya lebih besar, lebih mudah

    meregang dan lebih mudah menyesuaikan dan bertahan lebih lama terhadap ketidak

    seimbangan vaskuler disbanding dengan sistema paru. Eleh karena itu, gambaran klinik

    gagal jantung kronis lebih berupa keluhan2keluhan bendungan sistemis, depresi cardiac

    ouput, dan gangguan pengaturan air dan garam oleh ginjal. Penampilan klinis bisa berupa

    berkurangnya kemampuan toleransi kemampuan $isik, $atik, sesak na$as saat akti$,

    penambahan berat badan, edema, desakan vena jugalaris yang meningkat, hepatomegali,

    atau e$usi serosa, tergantung dari parah tidaknya gangguan jantung. %edangkan gagal

    jantung akut lebih berupa keluhan2keluhan bendungan paru dan menurunnya per$usi

    sistemis.

    Klasi>ikasi

    -ntuk menilai derajat gangguan kapasitas $ungsional dari , pertama kali

    diperkenalkan oleh%e$ &ork Heart Association&+A' tahun 166, yang membagi

    menjadi klasi$ikasi, dari kelas 1 sampai kelas , tergantung dari tingkat aktivitas dan

    timbulnya keluhan, misalnya sesak na$as sudah timbul saat istirahat termasuk kelas ,

    sesak timbul saat aktivitas ringan termasuk kelas ! dan sedang termasuk kelas *,

    sedangkan kelas 1 sesak timbul pada saat aktivitas berlebih.

    lasi$ikasi terbaru yang dikeluarkan oleh American College of

    Cardiology'American Heart Association &A44(AA' pada tahun *##7 yang

    menekankan pembagian berdasarkan progresivitas kelainan struktural dari jantung

    *6

  • 7/25/2019 Lapsus Abses Hepar 28122015

    30/43

    dan perkembangan status $ungsional. lasi$ikasi dari A44(AA ini membagi

    perkembangan menjadi stage, A,3, 4, dan D. %tage A dan 3 jelas belum , hanya

    mengingatkan health care pro"iderbah

  • 7/25/2019 Lapsus Abses Hepar 28122015

    31/43

    =tiologi dan Pato$isiologi

    8agal jantung sesuai dengan de$inisinya mengacu kepada sindrompato$isiologik dimana terjadi gangguan $ungsi jantung yang diakibatkan oleh

    ketidakmampuan ventrikel untuk memompa darah sesuai dengan "enous return

    sehingga tidak bisa memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan dari berbagai sistem

    organ di dalam tubuh. %ecara umum, hal tersebut dapat disebabkan oleh keadaan

    overload yang abnormal, pressure o"erload, dis$ungsi miokard, gangguan pengisian

    ventrikel atau meningkatnya kebutuhan metabolic.

    ungsi dasar jantung adalah memompa darah dari ventrikel ke sistem venous

    yang bertekanan rendah ke sistem arterial yang bertekanan tinggi. egagalan $ungsi ini

    mengakibatkan kegagalan untuk mengosongkan depot venous dan menurunnya aliran

    darah yang dipompakan jantung ke sistem arteri. al ini menyebabkan meningkatnya

    volume darah venous di sistem sirkulasi sistemis maupun pulmonal dan turunnya

    volume darah yang dipompakan ke arteri pulmonalis dan aorta. %ecara hemodinamika,

    hal ini mengakibatkan meningkatnya tekanan akhir diastolis dari ventrikel,

    meningkatnya tekanan venous baik sistemik dan pulmonal serta turunnya cardiac2

    output. )ndikator klinis berupa akti$nya mekanisme kompensasi, menurunnya cardiac

    reserve, menumpuknya cairan ekstra seluler dan terganggunya per$usi jaringan atau

    organ. 8agal jantung kongesti merupakan istilah yang dipakai untuk menggambarkan

    mani$estasi klinis akibat bendungan sirkulasi. 3ersama dengan bendungan sirkulasi,

    terjadi penurunan kontraktilitas miokardium secara bertahap yang berakibat

    menurunnya $ungsi pompa dari jantung.

    %istolis ventrikel dimulai dengan periode meningkatnya tekanan menjelang

    terpompanya darah keluar, pada saat tekanan ventrikel melampaui tekanan aorta

    &ventrikel kiri' dan arteri pulmonal &ventrikel kanan' darah terpancar ke sistema

    sistemis dan pulmonal. Penurunan tekanan ventrikel kiri &$ase relaksasi' mengakibatkan

    penutupan katup aorta jika tekanan tersebut berada diba

  • 7/25/2019 Lapsus Abses Hepar 28122015

    32/43

    ungsi kontraktilitas jantung tergantung pada $aktor, kontraktilitas intrinsic

    atau keadaan inotropik, preload &load volume' yang tergantung pada venous return dan

    volume ventrikel pada akhir diastolic, dan a$terload &load pressure atau resistensi'

    terhadap kekuatan jantung memompa darah dan $aktor keempat yakni $rekuensi

    jantung.

    )notropik tergantung pada: $aktor intrinsic kardiomiosit, suplai darah koroner,

    dan $aktor ekstrinsik seperti simpato2adrenergik dan sistem renin2angiotensin2

    aldosteron. enaikan baik preload maupun a$terload meningkatkan stress dinding

    ventrikel dan meningkatnya ketebalan dinding ventrikel dapat menurunkan stress

    tersebut. =$ek kronis dari meningkatnya stress dinding ventrikel adalah dis$ungsi

    miokard sehingga menjadi gagal jantung sistolis. Perubahan struktur dan $ungsi

    ventrikel akibat

  • 7/25/2019 Lapsus Abses Hepar 28122015

    33/43

    sebagai alat pompa darah. Mekanisme kompensasi tersebut adalah: perangsangan

    simpatis, dilatasi jantung, hipertropi miokard, retensi cairan le

  • 7/25/2019 Lapsus Abses Hepar 28122015

    34/43

    Makin banyak volume darah yang harus dipompa oleh ventrikel, makin

    banyak pula darah yang dipompakan le

  • 7/25/2019 Lapsus Abses Hepar 28122015

    35/43

    pemeriksaan rontgen terlihat vena dan arteri pulmonalis sedikit menonjol akibat

    meningkatnya volume vaskular paru.

    Pada stadium selanjutnya &%tadium *', edema interstitial terjadi jika tekanan

    hidrostatik paru melebihi 1@ mmg. al ini akan mengakibatkan ketidak seimbangan

    tahanan pada dinding kapiler sehingga cairan dari ruang intravascular paru mengalir

    kedalam ruang interstitial. ecepatan $iltrasi cairan dari ruang interstitial lebih cepat

    dibandingkan kecepatan drainase oleh sistem lim$atik.

    =dema interstitial pertama terjadi pada ruang sekitar bronkiole, venule, dan

    arteriole. al ini menurunkan elastisitas jaringan paru sehingga meningkatkan

    kebutuhan oksigen dan tenaga untuk berna$as. Pada kondisi ini, secara klinis, penderita

    bisa mengeluh sesak dengan aktivitas yang relative ringan, meningginya tekanan

    vaskuler paru dan menurunnya kelenturan paru. 3isa terjadi ortopnea dan mengeluh

    batuk tidak produkti$. 3isa juga terjadi paroksismal nocturnal dyspnea. Pada

    pemeriksaan mulai terdengar ronki basah pada basal paru, pada rontgen terlihat garis

    kerley 3.

    Pada stadium ))), saat tekanan hidrostatik kapiler paru meningkat ke level *72

    *@ mmg, tekanan ini mele

  • 7/25/2019 Lapsus Abses Hepar 28122015

    36/43

    Diagnosis dibuat berdasarkan anamnesis, pemeriksaan jasmani , =8, $oto

    thoraks, elektrokardiogra$i Doppler dan kateterisasi. Penilaian klinis yang tepat akan

    mambantu menegakkan diagnosis dan memberikan terapi yang sesuai pada pasien

    dengan gagal jantung.

    Anamnesis

    %esak na$as adalah gejala utama pasien dengan gagal jantung. al ini sensitive,

    namun tidak spesi$ik. 8ejala pasien dengan gagal jantung lainnya yaitu penurunan

    toleransi aktivitas $isik, dan kelelahan. al ini terutama disebabkan karena curah

    jantung yang menurun, hipoper$usi peri$er, dan abnormalitas otot skeletal serta

    komorbid lainnya seperti anemia. Pada a

  • 7/25/2019 Lapsus Abses Hepar 28122015

    37/43

    akan menyebabkan akral dingin dan sianosis pada bibir yang juga merupakan adanya

    tanda peningkatan simpatis.

    Pemeriksaan vena jugularis dapat memberikan gambaran mengenai tekanan di

    atrium kanan yang meningkat pada pasien dengan gagal jantung. Adanya ronki basah

    halus terjadi akibat transudasi cairan dari ruang interstitial ke dalam alveolus. Pada

    pasien dengan edema paru, ronki akan terdengar di seluruh lapangan paru dan disertai

    dengan

  • 7/25/2019 Lapsus Abses Hepar 28122015

    38/43

    Pemeriksaan Penunjang:

    es darah rutin harus dilakukan pada pasien dengan gagal jantung untuk

    mendeteksi anemia, gangguan elektrolit, dan menilai $ungsi hepar dan ginjal. =lektrolit

    serum biasanya normal pada pasien dengan gagal jantung ringan atau sedang, namun

    seringkali menjadi abnormal pada gagal jantung berat ketika telah mendapatkan terapi.

    Pengukuran serial kalium diperlukan untuk mendeteksi hipo atau hiperkalemia.ipokalemia biasa terjadi akibat penggunaan diuretic, dapat menyebabkan aritmia $atal

    dan meningkatkan resiko toksisitas digitalis. %edangkan hiperkalemia dapat

    mempersulit terapi dengan A4=), A93Os dan aldosterone antagonis. Derajat

    hiponatremia merupakan pertanda beratnya gagal jantung. Pertanda serum jantung yang

    sering digunakan adalah atrial natriuretic peptide &A+P' dan brain natriuretic peptide

    &3+P'. Pertanda ini dikeluarkan oleh otot jantung akibat adanya regangan di

    miokardium yang terjadi pada pasien dengan gagal jantung. 3+P bisa digunakan dalam

    kondisi emergensi dimana klinis sulit ditegakkan atau juga untuk menujukkan

    keparahan gagal jantung.

    Pertanda lain yaitu 429eactive Protein &49P', umor +ecrosis actor &+',

    dan asam urat. roponin dan creatinin kinase juga terkadang meningkat pada pasien

    dengan gagal jantung berat.

    =8 harus dilakukan pada semua pasien gagal jantung, namun gambaran =8

    yang normal tidak dapat menyingkirkan diagnosis gagal jantung. 8Ambaran =8 yang

    !@

  • 7/25/2019 Lapsus Abses Hepar 28122015

    39/43

    sering ditemukan adalah F patologis, hipertro$i ventrikel atau atrium kiri, 333 atau

    9333, blok A>, perubahan segmen % atau . 8angguan irama seperti $ibrilasi atrium

    atau ventrikel ekstrasistole seringkali terjadi.

    9ontgen horaks digunakan untuk mengukur rasio jantung paru sebagai re$leksi

    dilatasi ventrikel akibat gagal jantung, dan juga untuk mengetahui adanya kongesti di

    paru.

    Alat penunjang yang paling penting dalam diagnosis dan evaluasi pasien dengan

    gagal jantung adalah ekokardiogra$i, yang digunakan untuk mengetahui struktur dan

    $ungsi jantung. =valuasi yang penting pada pasien gagal jantung adalah adanya

    gangguan pompa ventrikel kiri atau $raksi ejeksi &>=', remodeling > yang berat,

    dan perubahan gambaran diastolic. -kuran ventrikel kanan dan gambaran sistolik juga

    harus dilihat, dan semua katup juga harus dievaluasi untuk menyingkirkan adanya

    penyakit katup primer. al pokok hasil =kokardiogra$i adalah: apakah = normal atau

    menurun, struk struktur ventrikel normal atau tidak, dan adakah kelainan structural

    yang lain seperti valvular, pericardial atau abnormalitas ventrikel kanan yang bisa

    menyebabkan kelainan pada pasien.

    !6

  • 7/25/2019 Lapsus Abses Hepar 28122015

    40/43

    erapi dan Manajemen

    ujuan terapi pada gagal jantung meliputi:

    1. Prevensi, yakni mencegah dan atau mengendalikan penyakit yang menyebabkanterjadinya gagal jantung serta mencegah progresi dari dis$ungsi jantung

    *. Menurunkan morbiditas dengan memelihara dan meningkatkan kualitas hidup

    pasien.

    !. Menurunkan mortalitas.

    erapi non $armakologis, terdiri dari:

    1. =dukasi dengan anjuran2anjutan umum dan latihan $isik.

    *. =dukasi pada pasien meliputi diet, obat2obatan, manajemen cairan, &pengukuran

    berat badan harian, dan bagaimana menanggulangi peningkatan berat badan', stop

    merokok, latihan aktivitas, mengenal gejala dan tanda2tanda perburukan gagal

    jantung.

    !. atihan $isik regular dianjurkan pada pasien dengan 4. al ini berman$aat karena

    dapat mengurangi physical deconditioning, mengurangi simtom dan abnormalitas

    neuro hormonal, juga meningkatkan kapasitas $ungsional.

    . 9estriksi cairan 1,7 (hari, restriksi sodium ! gram sodium diet untuk gagal

    jantung +A )2)), *g sodium diet untuk +A )))2)>. Dianjurkan untuk

    konsultasi diet dan rehabilitasi jantung.

    Ebat2obatan $armakologis meliputi:

    *. Angiotensin con"erting en+yme inhibitor

    A4=) telah terbukti secara meyakinkan untuk menurunkan morbiditas dan mortalitas

    pada pasien gagal jantung. Mekanisme bene$it jangka panjang berkaitan dengan

    respon neurohormonal melalui 9AA sistem. A4=i merupakan terapi lini pertama

    untuk dis$ungsi ventrikel kiri asimtomatik ataupun gagal jantung simtomatik.

    #

  • 7/25/2019 Lapsus Abses Hepar 28122015

    41/43

    ontraindikasi relative yaitu hiperkalemia & G 7.7 m=(d', insu$$isiensi renal

    &creatinine G !.#', hipotensi &D 6# mmg'. +amun harus mempertimbangkan

    kasus per kasus. =$ek sampingnya adalah batuk dan angioedema. 4ontoh obatnya

    adalah 4aptopril &5,*7 t.i.d, dilanjut *727# mg(hari' atau lisinopril &*,7 mg per hari,

    dosis pemeliharaan 72*# mg(hari'

    . Angiotensin -eceptor locker

    A93 adalah antagonis spesi$ik reseptor A1 yang berkompetisi dengan obat

    antihipertensi, sehingga terjadi inhibisi komplit Angiotensin )). >alsartan &@#2!*#

    mg(hari', candesartan &2!* mg(hari', losartan &7#21## mg(hari', dapat digunakan

    pada terapi gagal jantung

    /. Hidrala+in dan isosorbid dinitrate

    ombinasi obat ini sebagai vasodilator e$ekti$ pada pasien dengan gagal jantung

    yang intoleran terhadap A4=) dan A93 karena insu$isiensi renal atau angioedema.

    =$ek samping yang mungkin timbul adalah hydralazine dapat menyebabkan re$le?

    takikardia dan lupus like syndrome, sedangkan nitrat dapat menyebabkan nyeri

    kepala dan toleransi.

    0. eta adrenergic blocker

    33 saat ini dapat dipergunakan untuk terapi gagal jantung simtomatik karenan

    secara konsisten mempunyai bene$it terhadap mortalitas, hanya caverdiol &*##

    mg(hari', bisoprolol &1# mg(hari' dan metoprolol &17# mg(hari' yang terbukti bene$it

    untuk pasien gagal jantung. 33 diberikan setelah kondisi stabil dengan prinsip Kstart

    lo$ and go slo$L. itrasi dilakukan setiap *2 minggu sampai tercapai dosis target

    dan dapat ditoleransi dengan baik. =$ek samping yang dapat timbul seperti dizziness,

    lightheadedness yang berkaitan dengan hipotensi atau heart block, bradikardia, dan

    hipotensi.

    1. Aldosteron antagonis

    %pinorolactone dapat dipakai pada pasien gagal jantung, mempunyai e$ek diuretic

    yang lemah, serta hemat kalium. %pinorolactone diindikasikan pada pasien gagal

    jantung +A )))2)>, >= !7" yang telah mendapat A4=) dan(atau 33 dengan

    1

  • 7/25/2019 Lapsus Abses Hepar 28122015

    42/43

    tanpa dis$ungsi renal &creatinine*,7', dan hipokalemia. %pinorolactone dapat

    diberikan dosis kecil *7mg(hari. =$ek samping dapat berupa hiperkalemia,

    insu$isiensi renal, ginekomastia dengan nyerui dan galaktorea.

    2. Diuretik

    3erguna untuk memelihara agar tubuh dalam keadaan euvolemia dan memperbaiki

    simtom, namun dapat menyebabkan perburukan $ungsi organ seperti terjadinya

    acute kidney in3ury, kelemahan, dan abnormalitas elektrolit. urosemide merupakan

    obat diuretic yang e$ekti$ dan murah, dengan dosis *#21*# mg oral dapat diberi

    setiap pagi.

    4. Digoksin

    %uatu obat inotropik positi$ dengan kronotropik negative. Diindikasikan untuk

    pasien gagal jantung dengan konkomitan atrial $ibrilasi. 0uga terbukti menurunkan

    angka hospitalisasi pada pasien gagal jantung, dengan dosis #,1*7 mg perhari untuk

    pasien dengan $ungsi renal normal. =$ek samping digoksin adalah hipokalemia, dan

    segera dilakukan pemeriksaan digoksin serum jika ada kecurigaan intoksikasi

    5. %upplementasi elektrolit

    Deplesi potassium sering terjadi dengan pemakaian terapi diuretic pada gagal

    jantung. +amun hiperkalemia juga dapat diakibatkan oleh pemakaian obat seperti

    A4=), A93, dan spinorolaktone atau karena perburukan klinis.

    6. Ebat inotropik.

    Ebat inotropik seperti dobutamin dan dopamine sering dipergunakan untuk jangkapendek pada pasien dengan gangguan hemodinamik yang akut. %ebagai tambahan

    obat evosimedan, suatu calcium sensitizing inotropic agent, dapat dipergunakan

    pada gagal jantung yang tidak respon atau kontra indikasi terhadap dobutamine.

    Pembedahan:

    1. 7al"e replacement

    *. -e"askularisasi

    *

  • 7/25/2019 Lapsus Abses Hepar 28122015

    43/43

    !. Cardiac -esyncroni+ing )herapy

    . 8mpantable Cardio"erter 9efibbrilators

    7. )ransplantasi 3antung, "entricular assist de"ices, artificial heart

    5. :ltrafiltration, hemodyalisis

    Prognosis

    Pada gagal jantung yang disebabkan oleh karena dis$ungsi sistolik dan diastolic,

    angka mortalitasnya tinggi. Menurut irminghamm study, pasien dengan gagal jantung

    mendapatkan rata2rata mortalitas 2@ kali lebih tinggi disbanding populasi dengan usia

    yang sama. PAsien dengan gagal jantung +A klas )> angka mortalitas dalam