38
UPAYA PENDEKATAN KELUARGA TERHADAP Tn.Y DALAM MENGHADAPI PERMASALAHAN DECOMPENSASI CORDIS Oleh: Ninik Pujaning Dyah, S.ked Pembimbing Lapangan : dr. Nur Rochmah, MMRS Dosen Pembimbing : dr. Hj. Farida Rusnianah, MARS dr. Hj. Erna Sulistyowati, M.Kes ﻤﻤﻤﻤﻤ ﻤﻤﻤﻤ ﻤﻤﻤﻤﻤﻤﻤKepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat FK UNISMA-Puskesmas Donomulyo

Lapsus Gagal Jantung

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Lapsus Gagal Jantung

UPAYA PENDEKATAN KELUARGA TERHADAP Tn.Y DALAM MENGHADAPI PERMASALAHAN

DECOMPENSASI CORDIS

Oleh: Ninik Pujaning Dyah, S.ked

Pembimbing Lapangan :dr. Nur Rochmah, MMRS 

Dosen Pembimbing :dr. Hj. Farida Rusnianah, MARSdr. Hj. Erna Sulistyowati, M.Kes

بسماهللالرحمنال رحيم

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat FK UNISMA-Puskesmas DonomulyoKepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat FK UNISMA-Puskesmas Donomulyo

Page 2: Lapsus Gagal Jantung

• Nama: Tn. Y

• Umur: 75 th

• Jenis Kelamin: Laki-laki

• Pekerjaan : petani

• Agama: Islam

• Alamat: Bandung

• Suku/asal: Jawa

• Tanggal Periksa: 9 Agustus 2012

Page 3: Lapsus Gagal Jantung

• Keluhan utama: sesak nafas kambuh sejak 2 hari lalu

• Harapan: Pasien berharap agar keluhannya bisa cepat sembuh

• Kekhawatiran: pasien khawatir sesak kambuh lagi, dan tidak bisa bekerja dan tidak dapat mengikuti kegiatan di lingkungannya.

Page 4: Lapsus Gagal Jantung

• Riwayat penyakit sekarang:Tn. Y dibawa ke Puskesma Donomulyo dengan keluhan sesak nafasnya kambuh sejak 2 hari yang lalu, gejala tersebut timbul setelah Tn Y mencari rumput. Selama 2 hari sesak tidak diobatkan dan keluhan tidak berkurang sehingga dibawa ke puskesmas. Pasien mengatakan sesak nafas muncul sejak 2 tahun lalu dan kambuh-kambuhan. Sesak bertambah berat jika digunakan beraktifitas, dipakai jalan sebentar pasien sudah kelelahan dan sesak nafas, terutama sejak satu bulan ini sesak nafas sering kambuh sehingga pasien tidak bekerja selama 1 bulan ini. Pasien juga mengeluh batuk tidak berdahak, sesak nafas malam hari dan keringat dingin yang menyebabkan pasien tida-tiba terbangun sehingga pasien merasa sulit tidur. Ketika sesak nafas pasien merasa lebih nyaman kalau digunakan duduk, atau jika tidur dengan 2 bantal. Selama ini jika sesak kambuh, pasien hanya berobat ke perawat, dan diberi obat dan keluhan berkurang.

Page 5: Lapsus Gagal Jantung

• Riwayat penyakit Dahulu : Riwayat dirawat di rumah sakit (-) Riwayat darah tinggi (+), Riwayat sakit gula : disangkal ,Riwayat asma (-), Riwayat alergi obat/makanan (-)

• Riwayat penyakit keluarga : Riwayat keluarga dengan penyakit serupa (-), Riwayat mondok (-), Riwayat darah tinggi : tidak diketahui, Riwayat sakit gula : tidak diketahui, Riwayat asma (-), Riwayat alergi obat/makanan (-)

• Riwayat kebiasaan : Riwayat merokok (+) 6 batang/hari, Riwayat minum alkohol (-), Riwayat olahraga (-)

Page 6: Lapsus Gagal Jantung

• Riwayat Sosial EkonomiPenderita adalah seorang laki-laki sudah menikah, dengan tiga orang anak yang sudah berkeluarga semua. Penderita dulu seorang petani, namun sejak satu bulan ini sudah tidak bekerja. Penderita tinggal dirumah hanya bersama istrinya. Untuk kebutuhan sehari-hari hanya istrinya yang bekerja, yaitu memelihara satu sapi titipan orang, memelihara ayam, dan kerja serabutan lainnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hubungan Tn. Y dengan istri dan kedua anaknya baik. Hubungan dengan tetangga maupun teman kerja baik. Untuk biaya berobat biasanya dengan menjual ayam, jika rawat inap di PKM biaya dibantu anak-anaknya dan diantar tetangganya.

• Riwayat giziSehari makan tiga kali, tanpa ada takaran diet khusus. Air minum menggunakan air yang direbus dan jumlahnya juga tidak dibatasi.

Page 7: Lapsus Gagal Jantung

• Kulit: kulit gatal (-)

• Mata : pandangan mata berkunang-kunang (-), penglihatan kabur (-), ketajaman penglihatan berkurang (-)

• Hidung : tersumbat (-), mimisan (-)

• Telinga : pendengaran berkurang (-), berdengung (-), cairan (-)

• Mulut : sariawan (-), lidah terasa pahit (-)

• Ternggorokan : sakit menelan (-), serak (-)

• Leher : sakit tengkuk (-), kaku (-), gondok (-)

• Mammae: nyeri (-), benjolan (-)

• Pernafasan : sesak nafas (+), batuk tidak berdahak (+), mengi (-)

Page 8: Lapsus Gagal Jantung

• Jantung & peredaran darah: berdebar-debar (-), nyeri dada (-), ortopneu (+), paroxysmal nocturnal dipsneu (+), dipsnue d’effort (+)

• Gastrointestinal : mual (-), muntah (-), diare (-), nafsu makan menurun (+).

• Genitourinaria : BAK spontan• Neurologik : kejang (-), lumpuh (-), kaki kesemutan (-),

sakit kepala (-), pusing (-)• Psikiatrik : emosi stabil (+), mudah marah (-)• Muskuluskeletal : kaku sendi (-), nyeri sendi pinggul

(-), nyeri tangan dan kaki (-), nyeri otot (-), lemah (+) • Ekstremitas atas dan bawah: bengkak (-), sakit (-),

ujung jari,telapak tangan dan kaki dingin (+)

Page 9: Lapsus Gagal Jantung

• Endokrin: polidipsi (-), polifagi (-), poliuri (-)• Darah: kepucatan (-), mudah kebiruan (-) • Penyakit yang pernah diderita: TBC (-), alergi (-),

asma (-) • Makanan: nasi/jagung (+), sayur (+), tahu (+),

tempe (+), ikan (+), telur (-), susu (-)

kwantitas: cukup• Kebiasaan: rokok 6 batang/hr, kopi (+), olahraga

(-)

Page 10: Lapsus Gagal Jantung

• Keadaan umum: kesadaran compos mentis ( GCS E4V5M6), tampak sesak nafas

• Tanda Vital: Tensi: 180/110, Nadi: 100 x/menit, Suhu: 37 oC, RR: 28 x/menit

• Kepala: Bentuk mesocephal, luka (-), rambut mudah dicabut, keriput (-), macula (-), atrofi m. temporalis (-), papula (-), nodula (-), kelainan mimik wajah/ bells palsy (-)

• Mata: Conjunctiva anemis (-/-),Sklera ikterik (-/-), pupil isokor (+/+), reflek kornea (+/+), warna kelopak (-), radang (-), mata cowong (-)

• Telinga: Nyeri tekan mastoid (-), secret (-), pendengaran berkurang (-), cuping telinga dalam batas normal

• Hidung: Napas cuping hidung (-), secret (-), epistaksis (-), deformitas hidung (-), hiperpigmentasi (-)

• Mulut: Bibir hiperemis (-), bibir kering (-), lidah kotor (-), papil lidah atrofi (-), tremor (-), gusi berdarah (-), mukosa kering (-).

Page 11: Lapsus Gagal Jantung

• Tenggorokan: Tonsil membesar (-), pharing hiperemis(-)• Leher: Trakea di tengah, pembesaran kelenjar tiroid (-),

pembesaran kelenjar limfe (-), lesi pada kulit (-).• Thoraks:

Normochest, simetris, pernapasan abdominothorakal, retraksi (+), spidernevi (-), sela iga melebar (-)Cor :

Inspeksi : ictus cordis tampakPalpasi : ictus cordis kuat angkatPerkusi :Batas kiri atas :SIC II linea para sternalis sinistra Batas kanan atas :SIC II linea para sternalis dekstra Batas kiri bawah :SIC VI axila anterior Batas kanan bawah :SIC IV linea para sternalis

dekstraAuskultasi : S1 S2 tunggal irreguler, bising (-), gallop

(-).

Page 12: Lapsus Gagal Jantung

Pulmo :Statis• Inspeksi : pengembangan dada kanan sama dengan

kiri• Palpasi : fremitus raba kiri sama dengan kanan• Perkusi : sonor / sonor• Auskultasi : vesikuler, ronki basah basal paru (+/+)

Dinamis• Inspeksi : pengembangan dada kanan sama dengan kiri• Palpasi : fremitus raba kiri sama dengan kanan• Perkusi : sonor / sonor• Auskultasi : vesikuler, ronki basah basal paru (+/+)

Page 13: Lapsus Gagal Jantung

• Abdomen: inspeksi: bekas luka (-) , stria (-), bentuk flat

Palpasi: nyeri tekan (-), tumor (-), hepar-lien-vesica velea-ren dalam batas normal

Perkusi: meteorismus (-), shifting dullness (-)

Auskultasi: peristaltik usus Bu (+) N, bruit (-)

• System collumna vertebralis: inspeksi: deformitas (-), skoliosis (-), kiphosis (-), lordosis (-)

• Ekstremitas: palmar eritema (-), jari tabuh (-)

- -

- -

+ +

+ +

- -

- -

+ +

+ +

Odem

Akral dingin

RF

RP

Page 14: Lapsus Gagal Jantung

Anamnesa : • KU: sesak nafas• RPS :sesak nafas sejak 4 bulan, bertambah berat saat

aktifitas, jalan sebentar sudah kecapean dan sesak nafas dan sedikit berkurang jika istirahat (duduk, atau tidur dengan bantal kepala tinggi) , keringat dingin, sesak malam hari, batuk malam hari, nafsu makan menurun, lemah

• RPD: Darah tinggi (+)Anamnesa sistemik : • sesak nafas, ortopneu , paroxysmal nocturnal dipsneu,

dipsnue d’effort , lemah, akral dingin, riwayat kebiasaan merokok, kopi

Px Fisik:• kesadaran compos mentis ( GCS E4V5M6), tampak sesak

nafas• Tanda Vital: Tensi: 180/110, Nadi: 100 x/menit, Suhu: 37 oC,

RR: 28 x/menit• Thorax: c/ ictus cordis tampak, ictus cordis kuat angka di

SIC VI axila anterior, S1S2 tunggal irreguler, p/ ronki basah basal paru (+/+)

Page 15: Lapsus Gagal Jantung

Diagnosis dari segi biologis : • Decompensasi Cordis dan Hipertensi grade IIDiagnosis dari segi psikologis• Hubungan dengan keluarga dan tetangga

baik. Diagnosis dari segi social ekonomi• Penderita hanya sebagai anggota masyarakat

biasa dengan status ekonomi kurang. Karena sakitnya menyebabkan keterbatasan aktifitas bagi Tn.Y seperti tidak bisa bekerja membatu istrinya dan kegiatan dikampungnya, seperti pengajian dan shalat jumat berjamaah di masjid

Page 16: Lapsus Gagal Jantung

1. Aspek Personal : - Keluhan Utama: sesak nafas- Harapan: Pasien berharap agar keluhannya bisa cepat sembuh

- Kekhawatiran: Pasien takut sesaknya kambuh lagi yang mengganggu pekerjaan pasien sehari-hari.

2. Aspek Klinis : Decompensasi Cordis dan Hipertensi grade II

3 Aspek Resiko Internal : Pola makan pasien tidak terkontrol, tidak rutin minum obat, perokok, peminum kopi

4. Aspek Resiko Eksternal : Lingkungan rumah kuramg memenuhi standar kesehatan

status ekonomi kurang5. Aspek Fungsional: pasien terbaring namun masih bisa makan, minum dan ganti baju

sendiri

Page 17: Lapsus Gagal Jantung

1. Planing Diagnosa : GDA, Kolesterol, ECG, X-Ray Thorax

2. Planning Terapi :

n

1. Planing Diagnosa : GDA, Kolesterol, ECG, X-Ray Thorax

2. Planning Terapi :

n

Non Medika mentosa Medikamentosa

1. Edukasi penyakit pasien

2. Tirah baring, posisi semi flowler

3. Terapi gizi medis

• Pembatasan konsumsi garam (2

g/hari)

• Pembatasan konsumsi air minum

(2 gelas/hari)

4. Pembatasan aktifitas

1. O2 2 L/h

2. Infuse RL 7 tpm

4. inj. Furosemid 20 mg

ekstra (20 mg/8 jam)

3. Oral :

•Digoksin tablet 1-0-0

•Captopril tablet 3x12,5 mg

•Furosemid 1-0-0

•DMP 3x1

Page 18: Lapsus Gagal Jantung
Page 19: Lapsus Gagal Jantung
Page 20: Lapsus Gagal Jantung
Page 21: Lapsus Gagal Jantung
Page 22: Lapsus Gagal Jantung

IDENTIFIKASI FUNGSI- FUNGSI KELUARGA

FUNGSI HOLISTIK1.Fungsi BiologisKeluarga ini terdiri dari suami-istri (Tn. Y dan Ny. P) dengan 3 orang anak yang tinggal di Surabaya dan Kalipare. Keluarga Tn. Y menanggapi sesak nafas yang diderita Tn.Y tidak berbahaya. Sedangkan untuk Hipertensi, mereka beranggapan minum obat hanya jika muncul keluhan seperti sakit kepala.2. Fungsi PsikilogisHubungan Tn. Y dengan keluarga baik. Mereka saling memperhatikan dan mendukung satu sama lain. Namun mereka memiliki aktifitas yang padat dan sudah berkeluarga semua, hanya bisa berkumpul bersama di rumah 1 sampai 2 minggu sekali. 3. Fungsi Sosial

Tn. Y hanya sebagai anggota masyarakat biasa. Tn. Y cukup aktif dalam kegiatan dilingkungannya seperti pengajian bersama yang dilakukan satu minggu sekali dan beberapa kegiatan yang lainnya. Namun sejak 1 bulan terakhir tidak mengikuti kegiatan dikampungnya karena sesak nafas jika dipakai jalan agak jauh.

Page 23: Lapsus Gagal Jantung

IDENTIFIKASI FUNGSI- FUNGSI KELUARGA

FUNGSI HOLISTIK4. Fungsi Ekonomi dan Pemenuhan

KebutuhanPenghasilan keluarga selama ini hanya cukup untuk biaya hidup sehari-hari, yang berasal dari penghasilan Ny.P saja, karena Tn. Y sudah tidak dapat bekerja lagi karena sesaknya yang sering kambuh. Penghasilan diperoleh dengan merawat sapi yang dititipkan orang kepadanya, memelihara ayam, dan kerja serabutan lainnya jika tetangga membutuhkan tenaganya. Untuk biaya berobat biasanya masih menunggu uangnya cukup, atau menjual ayam peliharaannya, dan untuk berangkat ke PKM biasanya minta bantuan tetangga yang memiliki kendaraan.

Page 24: Lapsus Gagal Jantung

FUNGSI FISIOLOGIS DENGAN APGAR SCORE ( adaptation, partnership, growth, affection, resolve)

• Total APGAR score keluarga Tn. Y: 6+6/2 =6

• Kesimpulan: Fungsi fisiologis keluarga Tn. Y cukup

FUNGSI PATOLOGIS DENGAN ALAT SCREEM (social, culture, religius, economic, education, medication)

• Kesimpulan:

Keluarga Tn. Y memiliki fungsi patologi yaitu ekonomi, pendidikan, dan pengobatan

Page 25: Lapsus Gagal Jantung

GENOGRAM KELUARGA

Page 26: Lapsus Gagal Jantung

Pola Interaksi Keluarga

Page 27: Lapsus Gagal Jantung

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN

Page 28: Lapsus Gagal Jantung

Identifikasi Lingkungan Rumah

Page 29: Lapsus Gagal Jantung

Identifikasi Lingkungan Rumah

Ruang tamu Kamar tidur

Page 30: Lapsus Gagal Jantung

Identifikasi Lingkungan Rumah

Kamar mandi + WC

Sumur

Page 31: Lapsus Gagal Jantung

Identifikasi Lingkungan Rumah

Dapur Air untuk masak dan minum

Page 32: Lapsus Gagal Jantung

Identifikasi Lingkungan Rumah

Kandang ayam Ruang makan

Page 33: Lapsus Gagal Jantung

Identifikasi Lingkungan Rumah

Kandang sapiTempat pembuangan limbah

kamar mandi

Page 34: Lapsus Gagal Jantung

Diagram Permasalahan Pasien

Page 35: Lapsus Gagal Jantung
Page 36: Lapsus Gagal Jantung

KESIMPULAN DAN SARAN

• Diagnosa HolistikTn. Y dengan DC dan Hipertensi grade II, dengan keluarga yang pengetahuan tentang penyakit Tn. Y masih kurang, sehingga dukungan terhadap Tn. Y mengenani penyakit yang dideritanya kurang maksimal.

Diagnosis dari segi biologis : Decompensasi Cordis dan Hipertensi grade II

Diagnosis dari segi psikologisHubungan dengan keluarga dan tetangga baik.

Diagnosis dari segi social ekonomi• Penderita hanya sebagai anggota masyarakat biasa

dengan status ekonomi kurang. Karena sakitnya menyebabkan keterbatasan aktifitas bagi Tn.Y seperti tidak bisa bekerja membatu istrinya dan kegiatan dikampungnya, seperti pengajian dan shalat jumat berjamaah di masjid

Page 37: Lapsus Gagal Jantung

SARAN1. Edukasi• Perjalanan penyakit DC dan hipertensi• Makna dan perlunya pengendalian dan pemantauan

DC dan hipertensi• Penyulit dan risikonya DC dan hipertensi• Intervensi farmakologis dan non-farmakologis serta

target perawatan • Interaksi antara asupan makanan dengan

perkembangan DC dan hipertensi2. Upaya pencegahan komplikasi• Mencegah komplikasi DC dan hipertensi dengan

menerapkan pola hidup sehat: menjaga pola makan sesuai yang dianjurkan oleh ahli gizi, mengurangi aktifitas berlebih, berhenti merokok.

3. Melanjutkan terapi yang selama ini dilakukan dengan prinsip pengobatan meliputi:

• Mengatasi kegawatan gagal jantung• Mengatasi faktor pencetus• Mencegah komplikasi lebih lanjut

Page 38: Lapsus Gagal Jantung