41
5/19/2018 LapsusNicuBblsr(Autosaved)-slidepdf.com http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-nicu-bblsr-autosaved 1/41 1 Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah laporan kasus ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “BBLSR dengan Asfiksia Sedang”.  Laporan ini berisikan tentang informasi pengertian BBLR, faktor resiko, patofisiologi, sampai penatalaksanaan. Diharapkan makalah laporan kasus ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang BBLR dan Asfiksia Neonatorum. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Mataram, 12 Oktober 2014 Penyusun Frizca Devirani

Lapsus Nicu Bblsr (Autosaved)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ajxoajxoak

Citation preview

Kata PengantarPuji syukur kami panjatkan kehadirat allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah laporan kasus ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul BBLSR dengan Asfiksia Sedang.Laporan ini berisikan tentang informasi pengertian BBLR, faktor resiko, patofisiologi, sampai penatalaksanaan. Diharapkan makalah laporan kasus ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang BBLR dan Asfiksia Neonatorum.Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Mataram, 12 Oktober 2014

Penyusun Frizca Devirani

DAFTAR ISIKata Pengantar ......................................................................................................... 1Daftar Isi ....................................................................................................... 2Bab I PENDAHULUAN ............................................................................. 31.1 Latar Belakang ............................................................................ 3Bab II LAPORAN KASUS .......................................................................... 5Bab III TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 113.1.1. Definisi BBLR ........................................................................ 22 3.1.2. Epidemiologi ........................................................................... 223.1.5. Etiologi ................................................................................... 243.1.6. Pemberian nutrisi BBLR ......................................................... 26 3.1.7. Panduan pemberian minum ..................................................... 29 3.2.1. Definisi Asfiksia ...................................................................... 31 3.2.2. Etiologi ..................................................................................... 32 3.2.3. Patofisiologi ............................................................................ 34 3.2.5. Manifestasi klinis .................................................................... 353.2.6. Diagnosis ................................................................................ 36Bab IV PEMBAHASAN ............................................................................. 39 Daftar Pustaka .............................................................................................. 40

BAB IPENDAHULUAN1.1. Latar BelakangBayi lahir dengan berat badan lahir sangat rendah (BBLSR) merupakan masalah kesehatan yang sering dialami pada sebagian masyarakat yang ditandai dengan berat lahir kurang dari 1500 gram. Kejadian BBLSR pada dasarnya berhubungan dengan kurangnya pemenuhan nutrisi pada masa kehamilan ibu dan hal ini berhubungan dengan banyak faktor dan lebih utama pada masalah perekonomian keluarga sehingga pemenuhan kebutuhan konsumsi makanan pun kurang. Namun kejadian BBLSR juga dapat terjadi tidak hanya karena aspek perekonomian, dimana kejadian BBLSR dapat saja terjadi pada mereka dengan status perekonomian yang cukup. Hal ini dapat berkaitan dengan paritas, jarak kelahiran, kadar hemoglobin, dan pemanfaatan pelayanan antenatal. BBLSR termasuk faktor utama dalam peningkatan mortalitas, morbiditas, dan diabilitas neonatus, bayi dan anak serta memberikan dampak jangka panjang terhadap kehidupan dimasa depan.BBLR yang tidak ditangani dengan baik dapat mengakibatkan timbulnya masalah pada semua sistem organ tubuh meliputi gangguan pada pernafasan (aspirasi mekonium, asfiksia neonatorum), gangguan pada sistem pencernaan ( lambung kecil ), gangguan sistem perkemihan (ginjal belum sempurna), gangguan sistem persyarafan (respon rangsangan lambat). Selain itu bayi berat lahir rendah dapat mengalami gangguan mental dan fisik serta tumbuh kembang. BBLSR berkaitan dengan tingginya angka kematian bayi dan balita, juga dapat berdampak serius pada kualitas generasi mendatang, yaitu akan memperlambat pertumbuhan dan perkembangan anak, serta berpengaruh pada penurunan kecerdasan (Depkes RI, 2005).Bayi yang lahir dengan berat badan lahir sangat rendah (BBLSR) memerlukan perawatan yang tepat agar tidak terjadi hal-hal yang membahayakan bayi seperti yang telah disebutkan diatas. Bidan dan perawat adalah bagian dari pemberi pelayanan yang ikut berperan penting dalam memberikan perawatan pada bayi dengan berat lahir sangat rendah (BBLSR). Perkembangan bayi dengan BBLSR yang dirawat di RSUD Kota Mataram ini sangat tergantung pada ketepatan tindakan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan.Asfiksia pada BBL menjadi penyebab kematian 19% dari 5 juta kematian BBL setiap tahun. Indonesia, angka kejadian asfiksia dirumah sakit Jawa Barat ialah 25,2%, dan angka kematian karena asfiksia di rumah sakit pusat rujukan propinsi di Indonesia sebesar 41,94%. Data mengungkapkan bahwa kira-kira 10% BBL membutuhkan bantuan untuk mulai bernapas,, dari bantuan ringan (langkah awal dan stimulasi untuk bernapas) sampai resusitasi lanjut yang ekstensif. Dari jumlah tersebut hanya kira-kira 1% saja yang membutuhkan resusitasi yang ekstensif. Penulis lain menyebutkan kira-kira 5% bayi pada saat lahir membutuhkan tindakan resusitasi yang yang ringan seperti stimulasi untuk bernapas. Antara 1% sampai 10% BBL dirumah sakit membutuhkan bantuan ventilasi dan sedikit saja yang membutuhkan intubasi dan kompresi dada (IDAI, 2010).Kebutuhan resusitasi dapat diantisipasi pada sejumlah besar BBL. Walaupun demikian, kadang-kadang kebutuhan resusitasi tidak dapat diduga. Oleh karena itu tempat dan peralatan untuk melakukan resusitasi harus memadai, dan petugas yang sudah dilatih dan trampil harus tersedia setiap saat dan disemua tempat kelahiran bayi (IDAI, 2010).

BAB IILAPORAN KASUSTanggal/Jam Masuk RSUD Kota Mataram : 20 September 2014 jam 07.00 WITANo. RM : 1298092.1. IDENTITAS PASIENNama : By. MTanggal/Jam Lahir : 20 September 2014 / pukul 14.15 WITAJenis Kelamin : PerempuanUmur : 0 hariCara Persalinan: Spontan B.A S : 5-6BBL : 1300 gramAlamat: SwetaIbuAyah

NamaNy. MTn. M

Umur16 Tahun18 Tahun

Pendidikan/Berapa tahunSDSMP

PekerjaanIRTPedagang

Diagnosis MRS : BBLSR dengan Asfiksia Sedang2.2. ANAMNESISKeluhan Utama : Berat badan lahir sangat rendahRiwayat Penyakit Sekarang :Bayi lahir spontan B. di VK RSUD Kota Mataram bayi tidak menangis, frekuensi jantung >100x/menit, tonus otot kurang baik, A-S: 5-6 masuk NICU tangis (-), merintih (+), keluar busa dari mulut (-), sesak (+), retraksi (+), sianosis (-), hipotermi (-) dan pucat (-), mekoneal (+). Bayi kemudian diletakkan di bawah infant warmer, diinfus. Setelah diletakkan di bawah radiant warmer, suhu tubuh bayi meningkat kemudian bayi dipindahkan ke inkubator untuk menjalani perawatan selanjutnya. Pasien diberi oksigen dengan canul 1/2 lpm. Usia kehamilan ibu dikatakan 27-28 minggu, USG (-), ballard score bayi 10 (27-28 minggu) dengan ciri fisik bayi : kulit merah muda, licin/halus tampak vena, lanugo banyak, aerola datar, tidak ada tonjolan, daun telinga lunak mudah membalik, labia mayora dan minora sama-sama menonjol. Anus (+), kelainan (-).Riwayat Kehamilan dan Persalinan Sekarang :Ibu pasien mengaku ini adalah kehamilannya yang pertama. Ibu pasien mengetahui kehamilannya saat kandungan berumur 1 bulan. Ibu pasien melakukan pemeriksaan kehamilan di Puskesmas Sweta. ANC sebanyak >5x kali di posyandu, Riwayat USG (-). HPHT 24-2-2014. Selama hamil, ibu sudah mendapatkan imunisasi. Ibu mengaku pernah menderita sakit (mual, muntah dan pusing) saat hamil. Tetapi tidak sampai dirawat di rumah sakit. Ibu mengaku tidak memiliki penyakit berat yang mengharuskannya rutin berobat atau control ke dokter, tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan atau jamu saat hamil selain yang diberikan oleh puskesmas berupa vitamin dan tablet penambah darah yang diminum oleh ibu sesuai yang dianjurkan. Ibu datang sendiri mengatakan hamil 7 bulan mengelih nyeri perut ingin melahirkan sejak pukul 01.00 malam, dan datang ke RSUD Kota Mataram pukul 07.00 pagi, pada tanggal 20-09-2014. Riwayat perdarahan sebelumnya (-), tekanan darah tinggi (-), kencing manis (-). Ibu pasien mengaku selama mengontrol kehamilannya tekanan darahnya selalu normal yaitu berkisar antara 100-120 mmHg. Keluhan lain seperti kaki bengkak maupun pusing berulang (-).Bayi lahir spontan B. di VK RSUD Kota Mataram tidak langsung menangis. Bayi kemudian lahir dengan A-S: 5-6 masuk NICU tangis (-), merintih (+), sesak (+), retraksi (+), sianosis (-), hipotermi (-) dan pucat (-), mekoneal (+). BL 1300 gram. Suntikan vit K dan salep mata (+). Riwayat Kehamilan dan Persalinan sebelumnya (-).Riwayat Penyakit Keluarga:Hipertensi (-), penyakit saluran nafas kronis (-), Ginjal (-), Asma (-) Riwayat Nutrisi Ibu:Ibu bayi mengaku selama hamil nafsu makan berkurang akibat mual yang dirasakan selama 2 bulan pertama kehamilan. Ibu mengaku menjadi jarang makan nasi (makan nasi sedikit-sedikit) dengan lauk tahu, tempe, ikan, selain itu ibu jarang mengkonsumsi buah. Tetapi selalu mengkonsumsi sayuran. Dikatakan juga bahwa ibu makan menu biasa, tidak ada pantangan makan, tetapi ibu memang hanya makan 2 kali perhari, siang dan malam (ibu mengatakan tidak terbiasa sarapan pagi). Ibu juga mengatakan selama hamil berat badannya tidak terlalu banyak berubah (tidak terlalu tampak gemuk/terlihat perubahan berarti) tetapi ibu tidak mengetahui berapa banyak penambahan berat badannya. Riwayat Sosio ekonomiIbu bayi tinggal di rumah bersama suami. Sehari-hari Ayah bayi bekerja sebagai pedagang plastik. Penghasilan per hari berkisar Rp. 50.000 dan penghasilan per bulan berkisar Rp. 1.500.0002.3. PEMERIKSAAN FISIK Keadaan Umum : Tampak sedang Kesadaran : Composmentis

Tanda Vital Suhu : 36.1 oC Nadi : 141 x/menit, regular kuat angkat Pernapasan: 46x/menit

Status Antropometri Panjang Badan: 40 cm Berat Badan : 1300 gram Lingkar Kepala: 26 cm Lingkar dada: 24 cm Lingkar lengan atas: 7 cm

Status GeneralisKepala Bentuk: Normocephali, fontanella datar, cephal hematom (-) Mata: Cekung (-), konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), reflek cahaya (+ / +), pupil isokor 3 mm/ 3 mm Hidung : Sekret (-), darah (-) ,nafas cuping hidung (-) Telinga : Sekret (-), serumen (-) Mulut : sianosis (-)Leher :Pembesaran KGB (-)Thorax Pulmo Inspeksi: Pergerakan dinding thorax kiri-kanan simetris Palpasi: vocal fremitus sulit dinilai Perkusi: Sonor pada seluruh lapang paru kiri-kanan Auskultasi: Suara nafas bronkovesikuler diseluruh lapang paru kiri-kanan. Ronkhi (-/-), wheezing (-/-) Cor Inspeksi: Ictus cordis tidak tampak Palpasi: Ictus cordis tidak teraba Perkusi: Batas kanan jantung parasternal kanan ICS V, batas kiri jantung midclavicula ICS V Auskultasi: Bunyi jantung I dan II tunggal, reguler, murmur (-), gallop (-) Abdomen Inspeksi : Datar simetris, retraksi epigastrium (-). Auskultasi : Bising usus terdengar normal Palpasi : Hepar/lien/ginjal tidak teraba Perkusi : Timpani pada selurung lapang abdomenEkstremitas : Akral hangat (+), Edema (-), Sianosis perifer (-)

2.4. Pemeriksaan PenunjangDarah Lengkap 21 September 2014 Hemoglobin : 11,1 gr% Leukosit: 8,6 /mm3 Trombosit: 279 /mm3 Hematokrit: 39.9 % Gula darah sewaktu 21 September 2014 GDS : 68 mg%Bilirubin 25 September 2014 Bilirubin total 7.06 mg/dl Bilirubin direk 0,21 mg/dlDarah Lengkap 5 Oktober 2014 Hemoglobin : 11,8 gr% Leukosit: 10,9 /mm3 Trombosit: 460 /mm3 Hematokrit: 33,2 %

V. Diagnosis KerjaBBLSR dengan Asfiksia Sedang

V.I Rencana Terapi Inkubator O2 lpm IVFD D10% 6 tts/menit (mikro) Injeksi Cefotaxim 2 x 70 mg Sonde ASI/PASI 1,5 cc/3 jam

FOLLOW UPHari/ tglSOAP

121-9-2014

Demam (-), Bayi menangis kuat, reflek hisap (-), Gerakan lemah, muntah (-), BAB (-), BAK (+)

KU : SedangKesadaran : composmentis RR: 44 x/m HR: 132 x/m T : 36,2 oC BB: 1300 gramKepala: normochepaliMata : cowong (-), Sklera ikterik (-)Hidung : Sekret (-)Mulut : Bibir sianosia (-)Thorak: Cor : S1S2 tunggal, reguler, Gallop(-)Thorax : Bronkovesikuler, retraksi (+)Abdomen : BU normal, distensi (-)Ekstremitas : akral hangat

BBLSR post Asfiksia Sedang

Hangatkan dengan inkubator O2 Nasal Canul lpm D10 % 6 tts mikro/menit Inj. Cefotaxim 2 x 70 mg Sonde ASI/PASI 1,5 cc/3 jam

222-9-2014

Demam (-), Menangis keras (+), bayi bergerak aktif, reflek hisap (-), BAB/BAK (+), muntah (-)KU : SedangKesadaran : Composmentis RR: 40x/m HR: 130 x/m T : 36,oC BB: 1150 gramStatus generalis Kepala: normochepaliMata : cowong (-), Sklera ikterik (-)Hidung : Sekret (-)Mulut : Bibir sianosia (-)Thorak: Cor : S1S2 tunggal, reguler, Gallop(-)Thorax : Bronkovesikuler, retraksi (-)Abdomen : BU normal, distensi (-)Ekstremitas : akral hangat

BBLSR post Asfiksia Sedang

Hangatkan dengan inkubator Up O2 Nasal Canul lpm D10 % 6 tts mikro/menit Inj. Cefotaxim 2 x 70 mg Sonde ASI/PASI 8 x 3cc

323-9-2014 Demam (-),Menangis keras (+), bayi bergerak aktif, reflek hisap(-), BAB/BAK (+), muntah (-)KU : SedangKesadaran : Composmentis RR: 40 x/m HR: 130 x/m T : 36,2 oCBB: 1100 gramStatus generalis Kepala: normochepaliMata : cowong (-), Sklera ikterik (-)Hidung : Sekret (-)Mulut : Bibir sianosia (-)Thorak: Cor : S1S2 tunggal, reguler, Gallop(-)Thorax : Bronkovesikuler, retraksi (-)Abdomen : BU normal, distensi (-)Ekstremitas : akral hangatBBLSR post Asfiksia Sedang Hangatkan dengan inkubator Up O2 Nasal Canul lpm D10 % 6 tts mikro/menit Inj. Cefotaxim 2 x 70 mg Sonde ASI/PASI 8 x 5cc

424-9-2014Demam (-),Menangis keras (+), bayi bergerak aktif, reflek hisap(-), BAB/BAK (+), muntah (-)KU : SedangKesadaran : Composmentis RR: 52 x/m HR: 134 x/m T : 35,8oCBB: 1100 gramStatus generalis Kepala: normochepaliMata : cowong (-), Sklera ikterik (-)Hidung : Sekret (-)Mulut : Bibir sianosia (-)Thorak: Cor : S1S2 tunggal, reguler, Gallop(-)Thorax : Bronkovesikuler, retraksi (-)Abdomen : BU normal, distensi (-)Ekstremitas : akral hangatBBLSR post Asfiksia Sedang Hangatkan dengan inkubator Up O2 Nasal Canul lpm D10 % 6 tts mikro/menit Inj. Cefotaxim 2 x 70 mgSonde ASI/PASI 8 x 5cc

525-9-2014 Demam (-), Menangis keras (+), bayi bergerak aktif, reflek hisap (-), BAB/BAK (+), muntah (-)KU : SedangKesadaran : Composmentis RR: 48 x/m HR: 132 x/m T : 36,2oCBB: 1150 gramStatus generalis Kepala: normochepaliMata : cowong (-), Sklera ikterik (-)Hidung : Sekret (-)Mulut : Bibir sianosia (-)Thorak: Cor : S1S2 tunggal, reguler, Gallop(-)Thorax : Bronkovesikuler, retraksi (-)Abdomen : BU normal, distensi (-)Ekstremitas : akral hangatBBLSR post Asfiksia Sedang Hangatkan dengan inkubator Up O2 Nasal Canul lpm D10 % 6 tts mikro/menit Inj. Cefotaxim 2 x 70 mgSonde ASI/PASI 10 x 7,5 cc

626-9-2014 Demam (-), Menangis keras (+), bayi bergerak aktif, reflek hisap (-), BAB/BAK (+), muntah (-)KU : SedangKesadaran : Composmentis RR: 40 x/m HR: 130 x/m T : 36,2 oCBB: 1100 gramStatus generalis Kepala: normochepaliMata : cowong (-), Sklera ikterik (-)Hidung : Sekret (-)Mulut : Bibir sianosia (-)Thorak: Cor : S1S2 tunggal, reguler, Gallop(-)Thorax : Bronkovesikuler, retraksi (-)Abdomen : BU normal, distensi (-)Ekstremitas : akral hangatBBLSR + BKB SMK post Asfiksia Sedang Hangatkan dengan inkubator Up O2 Nasal Canul lpm D10 % 6 tts mikro/menit Inj. Cefotaxim 2 x 70 mg Sonde ASI/PASI 10 x 10cc

727-9-2014 Demam (-), Menangis keras (+), bayi bergerak aktif, reflek hisap (-), BAB/BAK (+), muntah (-)KU : SedangKesadaran : Composmentis RR: 40 x/m HR: 130 x/m T : 36,2 oCBB: 1100 gramStatus generalis Kepala: normochepaliMata : cowong (-), Sklera ikterik (-)Hidung : Sekret (-)Mulut : Bibir sianosia (-)Thorak: Cor : S1S2 tunggal, reguler, Gallop(-)Thorax : Bronkovesikuler, retraksi (-)Abdomen : BU normal, distensi (-)Ekstremitas : akral hangatBBLSR post Asfiksia Sedang Hangatkan dengan inkubator Up O2 Nasal Canul lpm D10 % 6 tts mikro/menit Inj. Cefotaxim 2 x 70 mg Sonde ASI/PASI 10 x 11cc

828-9-2014 Demam (-), Menangis keras (+), bayi bergerak aktif, reflek hisap (-), BAB/BAK (+), muntah (-)KU : SedangKesadaran : Composmentis RR: 43 x/m HR: 132 x/m T : 36,5 oCBB: 1100 gramSklera ikterik (+), mata cowong (-)Bronkovesikuler, retraksi (-), ronki (-), wheezing (-)Ekstermitas akral hangat, sianosis perifer (-)

BBLSR post Asfiksia Sedang Terapi LanjutASI/PASI 10 x 15cc

929-9-2014 Demam (-), Menangis keras (+), bayi bergerak aktif, reflek hisap (-), BAB/BAK (+), muntah (-)KU : SedangKesadaran : Composmentis RR: 43 x/m HR: 132 x/m T : 36,5 oCBB: 1100 gramSklera ikterik (+), mata cowong (-)Bronkovesikuler, retraksi (-), ronki (-), wheezing (-)Ekstermitas akral hangat, sianosis perifer (-)

BBLSR post Asfiksia Sedang Terapi LanjutASI/PASI 10 x 15cc

1030-9-2014 Demam (-), Menangis keras (+), bayi bergerak aktif, reflek hisap (-), BAB/BAK (+), muntah (-)KU : SedangKesadaran : Composmentis RR: 43 x/m HR: 132 x/m T : 36,5 oCBB: 1100 gramSklera ikterik (+), mata cowong (-)Bronkovesikuler, retraksi (-), ronki (-), wheezing (-)Ekstermitas akral hangat, sianosis perifer (-)

BBLSR post Asfiksia Sedang Terapi LanjutASI/PASI 10 x 15cc

111-10-2014 Demam (-), Menangis keras (+), bayi bergerak aktif, reflek hisap (-), BAB/BAK (+), muntah (-)KU : SedangKesadaran : Composmentis RR: 41 x/m HR: 146 x/m T : 35,1 oCBB: 1200 gramSklera ikterik (+), mata cowong (-)Bronkovesikuler, retraksi (-), ronki (-), wheezing (-)Ekstermitas akral hangat, sianosis perifer (-)

BBLSR post Asfiksia Sedang Terapi lanjutASI/PASI 10 x 16,5cc

122-10-2014 Demam (-), Menangis keras (+), bayi bergerak aktif, reflek hisap (-), BAB/BAK (+), muntah (-)KU : SedangKesadaran : Composmentis RR: 41 x/m HR: 146 x/m T : 35,1 oCBB: 1200 gramSklera ikterik (+), mata cowong (-)Bronkovesikuler, retraksi (-), ronki (-), wheezing (-)Ekstermitas akral hangat, sianosis perifer (-)

BBLSR post Asfiksia Sedang Terapi LanjutASI/PASI 10 x 16,5ccSanbe plex drop 1 x 0,3 c

133-10-2014 Demam (-), Menangis keras (+), bayi bergerak aktif, reflek hisap (-), BAB/BAK (+), muntah (-)KU : SedangKesadaran : Composmentis RR: 44 x/m HR: 148 x/m T : 36,5 oCBB: 1200 gramSklera ikterik (+), mata cowong (-)Bronkovesikuler, retraksi (-), ronki (-), wheezing (-)Ekstermitas akral hangat, sianosis perifer (-)

BBLSR post Asfiksia Sedang D10 % 6 tts mikro/menitInj. Cefotaxim 2 x 70 mgSonde ASI/PASI 10 x 17,5ccSanbe Plex drop 1 x 0,3 cc

144-10-2014 Demam (-), Menangis keras (+), bayi bergerak aktif, reflek hisap (-), BAB/BAK (+), muntah (-)KU : SedangKesadaran : Composmentis RR: 64 x/m HR: 160 x/m T : 37,4 oCBB: 1200 gramSklera ikterik (-), mata cowong (-)Bronkovesikuler, retraksi (-), ronki (-), wheezing (-)Ekstermitas akral hangat, sianosis perifer (-)

BBLSR post Asfiksia Sedang Terapi lanjut Sonde ASI/PASI 10 x 18,5 cc

155-10-2014 Demam (-), Menangis keras (+), bayi bergerak aktif, reflek hisap (-), BAB/BAK (+), muntah 2x muntah susu bercampur lendirKU : SedangKesadaran : Composmentis RR: 64 x/m HR: 160 x/m T : 37,4 oCBB: 1200 gramSklera ikterik (-), mata cowong (-)Bronkovesikuler, retraksi (-), ronki (-), wheezing (-)Ekstermitas akral hangat, sianosis perifer (-)

BBLSR post Asfiksia Sedang Terapi lanjut Cek DL Transfusi PRC 15 cc

166-10-2014

Demam (-), Menangis keras (+), bayi bergerak aktif, reflek hisap (-), BAB/BAK (+), muntah (-)KU : SedangKesadaran : Composmentis RR: 50 x/m HR: 152 x/m T : 37,0 oCBB: 1250 gramSklera ikterik (-), mata cowong (-)Bronkovesikuler, retraksi (-), ronki (-), wheezing (-)Ekstermitas akral hangat, sianosis perifer (-)

BBLSR post Asfiksia Sedang Terapi lanjut Sonde ASI/PASI 10 x 20 cc Sanbe plex drop 1 x 0,3 cc

177-10-2014 Demam (-), Menangis keras (+), bayi bergerak aktif, reflek hisap (-), BAB/BAK (+), muntah (-)KU : SedangKesadaran : Composmentis RR: 48 x/m HR: 120 x/m T : 37,0 oCBB: 1250 gramSklera ikterik (-), mata cowong (-)Bronkovesikuler, retraksi (-), ronki (-), wheezing (-)Ekstermitas akral hangat, sianosis perifer (-)

BBLSR post Asfiksia Sedang Infus aff Sonde ASI/PASI 10 x 20cc Sanbe plex drop 1 x 0,3cc

188-10-2014 Bayi bergerak aktif, menangis kuat, reflek hisap (-), BAB BAK (+), Muntah 2x KU : SedangKesadaran : Composmentis RR: 56 x/m HR: 152 x/m T : 37,1 oCBB: 1250 gramSklera ikterik (-), mata cowong (-)Bronkovesikuler, retraksi (-), ronki (-), wheezing (-)Ekstermitas akral hangat, sianosis perifer (-)

BBLSR post Asfiksia Sedang Terapi lain dilanjutkan ASI/PASI 8 x 20ccCoba peroralSisa sonde

199-10-2014 Bayi bergerak aktif, menangis kuat, reflek hisap (-), BAB BAK (+), Muntah (-) KU : SedangKesadaran : Composmentis RR: 49 x/m HR: 150 x/m T : 37,1 oCBB: 1300 gramSklera ikterik (-), mata cowong (-)Bronkovesikuler, retraksi (-), ronki (-), wheezing (-), BU (+)Ekstermitas akral hangat, sianosis perifer (-)

BBLSR post Asfiksia Sedang Terapi lain lanjut ASI/PASI 8 x 25 ccCoba peroralSisa sonde

2010-10-2014 Demam (-), Menangis keras (+), bayi bergerak aktif, reflek hisap (-), BAB/BAK (+), muntah (-)KU : SedangKesadaran : Composmentis RR: 51 x/m HR: 128 x/m T : 38 oCBB: 1300 gramSklera ikterik (-), mata cowong (-)Bronkovesikuler, retraksi (-), ronki (-), wheezing (-)Ekstermitas akral hangat, sianosis perifer (-)

BBLSR post Asfiksia Sedang Terapi lain lanjut ASI/PASI 8 x 25 ccCoba peroralSisa sonde

2111-10-2014 Bayi bergerak aktif, menangis kuat, reflek hisap (-), BAB BAK (+), Muntah (-) KU : SedangKesadaran : Composmentis RR: 52 x/m HR: 134 x/m T : 36,6 oCBB: 1400 gramSklera ikterik (-), mata cowong (-)Bronkovesikuler, retraksi (-), ronki (-), wheezing (-), BU (+)Ekstermitas akral hangat, sianosis perifer (-)

BBLSR post Asfiksia Sedang Terapi lain lanjut ASI/PASI 10 x 25 ccCoba peroralSisa sonde

2212-10-2014 Bayi bergerak aktif, menangis kuat, reflek hisap (-), BAB BAK (+), Muntah (-) KU : SedangKesadaran : Composmentis RR: 75 x/m HR: 167 x/m T : 38,3 oCBB: 1500 gramSklera ikterik (-), mata cowong (-)Bronkovesikuler, retraksi (-), ronki (-), wheezing (-), BU (+)Ekstermitas akral hangat, sianosis perifer (-)

BBLR post Asfiksia Sedang

BAB IIITINJAUAN PUSTAKA3.1. BBLR3.1.1. DefinisiBayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang usia gestasi. Berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam 1 jam setelah lahir. BBLR dapat terjadi pada bayi kurang bulan (34 minggu dan tidak terdapat gawat napas (kecepatan napas