47
Laporan Kasus Choirotussanijjah 0910710048 Fredo Tamara 0910710077 Novi Nirwanti Lova 105070100111029 Ach. Fahrur Rozi M 105070107121016 embimbing Moderator: r. Yudith Radityasari embimbing : Dr. dr. Bambang Rahardjo, Sp.OG Dokter Muda Obstetri - Ginkologi RSSA, Periode 30 Juni 2014 - 24 Agustus 2014 Pasien dengan G2P1001Ab000 part 40-41 minggu T/H + Kala II + PEB + Leukosistosis + Anemia

Lapsus PEB

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Lapsus PEB 23 jan 2014

Citation preview

Pembahasan

Laporan KasusChoirotussanijjah0910710048Fredo Tamara0910710077Novi Nirwanti Lova105070100111029Ach. Fahrur Rozi M105070107121016Pembimbing Moderator:dr. Yudith Radityasari

Pembimbing :Dr. dr. Bambang Rahardjo, Sp.OG

Dokter Muda Obstetri - Ginkologi RSSA, Periode 30 Juni 2014 - 24 Agustus 2014Pasien dengan G2P1001Ab000 part 40-41 minggu T/H + Kala II + PEB + Leukosistosis + AnemiaPendahuluanNational Institutes of Health (NIH) Working Group on Blood Pressure in Pregnancy, Preeklamsi didefinisikan sebagai timbulnya hipertensi disertai dengan proteinuria pada umur kehamilan lebih dari 20 minggu atau segera setelah persalinan.DefinisiEpidemiologi(Caroline, 2008)Preeklamsia The Disease of TheoryHingga saat ini etiologi dan patogenesis dari preeklamsi masih belum diketahui dengan pastiPreeklampsia digolongkan preeklampsia berat bila ditemukan satu atau lebih gejala sebagai berikut (Prawirohardjo, 2010; WHO, 2013).

Tekanan darah sistolik 160 mmHg dan tekanan darah diastolik 110 mmHg pada usia kehamilan >20 minggu. Tekanan darah ini tidak menurun meskipun ibu hamil sudah dirawat di rumah sakit dan sudah menjalani tirah baring.Proteinuria lebih dari 5 g/24 jam atau 2+ dalam pemeriksaan kualitatif.Oliguria, yaitu produksi urin < 500 cc/24 jam.Kenaikan kadar kreatinin plasma >1,2 mg/dl.Gangguan visus dan serebral: penurunan kesadaran, nyeri kepala, skotoma dan pandangan kabur.Nyeri epigastrium atau nyeri pada kuadran kanan atas abdomen (akibat teregangnya kapsula Glisson).Edema paru-paru, sianosis dan/atau gagal jantung kongestif.Hemolisis mikroangiopatik.Trombositopenia berat: < 100.000 sel/mm3 atau penurunan trombosit dengan cepat.Gangguan fungsi hepar (kerusakan hepatoseluler): peningkatan SGOT/SGPT, kadar alanin dan aspartat aminotransferase.Pertumbuhan janin intrauterin yang terhambat, oligohidramnion.Sindrom HELLPMenurut Prawirohardjo (2010), pembagian Preeklampsia Berat (PEB), meliputi:

Preeklampsia berat tanpa impending eclampsia.Preeklampsia berat dengan impending eclampsia.

Tatalaksana Pasien PreeklamsiaPengelolaan preeklampsia dan eklampsia mencakup pencegahan kejang, pengobatan hipertensi, pengelolaan cairan, pelayanan suportif terhadap penyulit organ yang terlibat dan saat yang tepat untuk persalinanTatalaksanaPerawatan Konservatif

Indikasi: kehamilan < 37 mgg tanpa komplikasiTirah baring / tidur miring kiriInfus 5% Ringer-dextrose 20 minggu dan juga dapat terjadi pada 4-6 minggu postpartum (Lim, 2014)

wanita berusia 34 tahun. Pasien adalah seorang ibu rumah tangga, menikah 1 kali selama 13 tahun. Dari anamnesis, pasien hamil anak kedua dengan usia kandungan 40-41 minggu. Pasien memiliki riwayat hipertensi selama kehamilan dengan tensi sekitar 170/80 mmHgTeoriKasusTekanan darah 160/110 mmHgProtein urin > 5 g pada urin 24 jam atau > 3 + pada 2 sampel urin acak Edema paru atau sianosisOligouria (< 400 ml selama 24 jam)Nyeri kepala menetapNyeri epigastrik dan/ atau menurunnya fungsi liverTrombositopeniaOligohidramnion, penurunan pertumbuhan fetal, atau abrupsi plasentatekanan darah 180/140mmHgNadi 92 kali/menitLaju pernafasan 24 kali/menitProtein urin +2Teori-Preeklampsia beratKasusTeori-Diagnosis PreeklampsiaAnamnesisPemeriksaan fisikPemeriksaan penunjangkeluhan pasienFaktor risiko terjadinya preeklamsia Riwayat kehamilan sebelumnya Keluhan Utama: Tekanan Darah Tinggi selama kehamilan, kencang-kencang ingin mengejanRiwayat hipertensi sebelum dan selama kehamilan disangkal, merokok (-).Riwayat Persalinan yang lalu: partus aterm di RS Soepraoen, dengan BB 2600 gr, Spontan Kepala belakang, Bayi perempuan, umur 12 thnTeori-Diagnosis Preeklampsia- AnamnesisKasusRiwayat ANCRiwayat keluargaRiwayat pengobatanRiwayat sosialKeluhan sistemikRiwayat ANC : 8x dengan kontrol terakhir tanggal 20-06-2014Riwayat Hamil ini : HPHT pada tanggal 29-09-2013, TP tanggal 06-07-2014, umur kehamilan 40-41 mingguRiwayat Pengobatan: Tidak ada, termasuk konsumsi jamu-jamuanPasien adalah seorang ibu rumah tanggaMual muntah (-), nyeri (-) pusing (-) pandangan kabur (-)Teori-Diagnosis Preeklampsia- AnamnesisKasustekanan darah 160/110 mmHgProtein urin > 5 g pada urin 24 jam atau > 3 + pada 2 sampel urin acakEdema paru atau sianosisNyeri pada epigastriumOligouria (< 400 ml selama 24 jam) (Lim, 2014).tekanan darah 180/140mmHgNadi 92 kali/menitLaju pernafasan 24 kali/menitProtein urin +2

Teori-Diagnosis Preeklampsia- Pemeriksaan FisikKasusDarah lengkap, SGOT/SGPT, ureum dan kreatinin, asam urat, pemeriksaan protein pada urin 24 jam, atau analisis dipstik urinUSGPada pasien ini dilakukn pemeriksaan DL, FH, OT/PT, Ur/Cr, SE, dan LDH, sert dilakukan juga pemeriksaan USGTeori-Diagnosis Preeklampsia- Pemeriksaan PenunjangKasusRujukPemberian MgSO4 Pemberian obat antihipertensiPertimbangan persalinan/ terminasi kehamilanibu mendapatkan suntikan MgSO4 untuk mencegah terjadinya kejang, sedangkan untuk hipertensi, pasien diberikan nifedipin dan metildopa.Persalinan dilakukan secara sptB.Teori-Tatalaksana PreeklampsiaKasusKemenkes RI, 2013Leukositosis 33,84x103 antibiotik cefazoline 3x1 gr Pada tanggal 12 Juli 2014, pasien mengalami perbaikan kondisi dengan nilai leukosit 16,72x103Pada tanggal 12 Juli 2014 konsentrasi Hb pada pasien ini adalah 7,70 gr/dL, dengan nilai MCV 82,60 dan MCH 27,90. Pasien ini didiagnosis sebagai anemia normokrom normositer. Hal ini dimungkinkan karena kehilangan darah pada saat masa nifas setelah kehamilan. Pada pasien ini didapatkan hiponatremia ( 127). Pada kondisi ini tidak diperlukan penanganan khusus karena nilai ini masih di atas nilai target koreksi natrium. Perbaikan nutrisi disarankan untuk kondisi pasien.

KesimpulanPreeklamsi didefinisikan sebagai timbulnya hipertensi disertai dengan proteinuria pada umur kehamilan lebih dari 20 minggu atau segera setelah persalinan.

Diagnosis preeklamsia didasarkan pada anamnesis berupa keluhan utama, riwayat pasien serta faktor risiko pada pasien, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan laboratorium, urin, serta USG.KesimpulanIbu hamil dengan preeklamsia harus segera dirujuk ke rumah sakit.

Prinsip tatalaksana preeklamsia adalah mengobati hipertensi dan pemberian MgSO4 untuk mencegah kejang dan menghentikan kejang, serta adakah indikasi untuk dilakukannya induksi atau manajemen ekspektan.

nter

TERIMA KASIH

48