22
KATA PENGANTAR Segala puji bagi Tuhan YME yang telah melimpahkan rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Mata Kuliah Pratikum Konstruksi Jalan Raya ini sesuai dengan waktu yang ditentukan. Pada dasarnya, mata kuliah Pratikum Konstruksi Jalan Raya mempelajari dan mengetahui Proses titik nyala dan titik bakar benda uji yaitu aspal cair yang menentukan jenis aspal yang akan digunakan pada perkerasan jalan raya. Tugas ini dimaksudkan agar mahasiswa dapat lebih mengerti dan lebih memahami mengenai apa saja yang diberikan di mata kuliah Pratikum Konstruksi Jalan Raya. Semoga apa yang penyusun sajikan dalam laporan ini dapat bermanfaat bagi kami sebagai mahasiswa pada khususnya, karena dengan mengerjakan laporan ini penyusun banyak sekali mendapatkan masukan dari berbagai pihak dan bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya. Terima kasih atas dukungan pihak-pihak yang telah membantu penyusun sehingga laporan in dapat terselesaikan. 1

Lap.titik Nyala Dan Bakar

Embed Size (px)

DESCRIPTION

lanjutan dari titik lembek.....

Citation preview

Page 1: Lap.titik Nyala Dan Bakar

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan YME yang telah melimpahkan rahmat-Nya,

sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Mata Kuliah Pratikum Konstruksi Jalan

Raya ini sesuai dengan waktu yang ditentukan.

Pada dasarnya, mata kuliah Pratikum Konstruksi Jalan Raya mempelajari

dan mengetahui Proses titik nyala dan titik bakar benda uji yaitu aspal cair yang

menentukan jenis aspal yang akan digunakan pada perkerasan jalan raya. Tugas

ini dimaksudkan agar mahasiswa dapat lebih mengerti dan lebih memahami

mengenai apa saja yang diberikan di mata kuliah Pratikum Konstruksi Jalan Raya.

Semoga apa yang penyusun sajikan dalam laporan ini dapat bermanfaat

bagi kami sebagai mahasiswa pada khususnya, karena dengan mengerjakan

laporan ini penyusun banyak sekali mendapatkan masukan dari berbagai pihak

dan bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya.

Terima kasih atas dukungan pihak-pihak yang telah membantu penyusun

sehingga laporan in dapat terselesaikan.

Yogyakarta, 10 Mei 2011

Penyusun

1

Page 2: Lap.titik Nyala Dan Bakar

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................... i

KATA PENGANTAR ...................................................................... 1

DAFTAR ISI ................................................................................... 2

A. JENIS PENGUJIAN ........................................................ 3

B. KAJIAN TEORI .......................................................... 3

C. ALAT DAN BAHAN .......................................................... 4

D. LANGKAH KERJA ........................................................... 8

E. PENYAJIAN DATA ........................................................... 9

F. PEMBAHASAN .......................................................... 11

G. KENDALA PELAKSANAAN PRAKTIKUM.................. 12

H. KESIMPULAN .......................................................... 12

I. SARAN – SARAN .......................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................... 13

LAMPIRAN ................................................................................. 14

LEMBAR KONSULTASI ......................................................... 15

LAPORAN SEMENTARA .......................................................... 16

2

Page 3: Lap.titik Nyala Dan Bakar

A. JENIS PENGUJIAN

Dalam laporan ini akan dibahas tentang praktikum Pengujian Titik

Nyala dan Titik Aspal. Aspal yang digunakan untuk pengujian ini adalah

aspal padat yang diambil dari Laboratorium Bahan Bangunan Fakultas

Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.

B. KAJIAN TEORI

Aspal atau bitumen adalah suatu cairan kental yang merupakan

senyawa hidrokarbon dengan sedikit mengandung sulfur, oksigen, dan

klor. Aspal akan bersifat padat pada suhu ruang dan bersifat cair bila

dipanaskan. Aspal merupakan bahan yang sangat kompleks dan secara

kimia belum dikarakterisasi dengan baik. Kandungan utama aspal adalah

senyawa karbon jenuh dan tak jenuh, alifatik dan aromatic yang

mempunyai atom karbon sampai 150 per molekul. . Kandungan utama

aspal adalah senyawa karbon jenuh dan tak jenuh, alifatik dan aromatic

yang mempunyai atom karbon sampai 150 per molekul. Atom-atom selain

hidrogen dan karbon yang juga menyusun aspal adalah nitrogen, oksigen,

belerang, dan beberapa atom lain.

(Sumber : Laporan Praktikum Perkerasan Jalan Raya/docstock.com, F.T

UAJY, 2011)

Titik nyala adalah suhu saat aspal mulai menyala sekurang –

kurangnya 5 detik. Pemeriksaan dilakukan dengan Cleveland open cup dan

perlu diketahui untuk memperkirakan suhu maksimum atau temperature

maksimum pemanasan sehingga aspal tidak terbakar. Hasil pemeriksaan

dipengaruhi oleh tiupan angin dan kecepatan kenaikan suhu, sehingga

untuk membedakan titik nyala dan titik bakar perlu dilakukan diruangan

tidak terlalu terang.

3

Page 4: Lap.titik Nyala Dan Bakar

Dimaksudkan untuk menentukan titik nyala dan titik bakar dari

semua jenis hasil minyak bumi kecuali minyak bakar dan bahan lainnya

yang mempunyai titik nyala open cup kurang dari 79 º C

Data ini dibutuhkan sebagai informasi penting dalam proses

pencampuran demi keselamatan kerja dalam bekerja.

( Sumber : http://burhan.blog.uns.ac.id/files/2010/05/sni-03-6722-2002-

titik-nyala-aspal-cair.)

Adapun tabel daftar toleransi suhu titik nyala dan titik bakar aspal

yang dikutip dari SNI 06 – 2433 – 1991 metode pengujian titik nyala dan

titik bakar dengan cleveland open cup (SNI 06 – 2433 – 1991 ).

Tabel 1. Daftar Toleransi Suhu

Titik Nyala dan Titik

Bakar

Ulangan oleh satu orang

dengan satu alat

Ulangan oleh beberapa

orang dengan satu alat

Titik Nyala 175 ºC

sampai 550 ºF

8 ºC ( 15 ºF ) 17 ºC ( 30 ºF )

Titik Bakar lebih dari

175 ºC

8 ºC (ºF ) 14 ºC ( 25 ºF )

C. ALAT DAN BAHAN

Peralatan dan bahan yang digunakan dalam praktikum pengujian

titik nyala dan titik bakar aspal adlah sebagai berikut :

1. Alat

Alat – alat yang digunakan dalam praktikum pengujian titik

nyala dan titik bakar aspal adalah sebagai berikut :

4

Page 5: Lap.titik Nyala Dan Bakar

a. Cleveland open cup adalah cawan kuningan

Gambar 1. Cleveland open cup

b. Thermometer

Gambar 2. Thermometer dengan suhu maksimum 80ºC

Sebagai alat pengukur suhu ruangan maupun suhu

benda uji. Thermometer harus dikalibrasi dengan

maksimum kesalahan skala tidak melebihi 0,1ºC atau

dapat juga digunakan pembagian skala thermometer

lain yang sama ketelitiannya dan kepekaannya.

Thermometer harus sesuai dengan spefikasi standar

SNI 06 – 6421 – 2000

c. Plat Pemanas atau Hot Plate yang terdiri dari logam,

untuk meletakkan cawan Cleveland.

5

Page 6: Lap.titik Nyala Dan Bakar

Gambar 3. Hot Plate atau Pelat Pemanas

Sebagai tempat untuk meletakkan cawan Cleveland

open cup diatas tungku pemanas. Terdiri dari logam

yang berfungsi untuk melekatkan cawan Cleveland dan

bagian atas dilapisi seluruhnya oleh asbes setebal 0,6

cm ( 1,4” )

d. Tungku Pemanas atau Kompor Listrik

Gambar 4. Kompor Listrik

Sebagai sumber pemanas dan pembakar alcohol

yang tidak menimbulkan asap atau titik api disekitar

cawan benda uji.

6

Hot Plate

Page 7: Lap.titik Nyala Dan Bakar

e. Nyala Penguji

Gambar 6. Nyala Penguji

f. sendok, untuk pengaduk benda uji.

Gambar 7. Sendok

Sebagai alat pengaduk benda uji.

g. Penjepit

Sebagai alat bantu untuk menjepit thermometer

pada saat pemanasan benda uji.

2. Bahan

7

Sendok

g. penjepit

Page 8: Lap.titik Nyala Dan Bakar

Bahan – bahan yang digunakan dalam praktikum pengujian

titik nyala dan titik bakar aspal dalah sebagai berikut :

a. Cairan spirtus

Gambar 8. Cairan spirtus

Sebagai bahan bakar untuk nyala penguji dan untuk penyalaan batang bunsen.

b. Aspal

Aspal padat yang berada di Laboratorium Bahan Bangunan

Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan Fakultas Teknik

Universitas Negeri Yogyakarta. Aspal yang digunakan

beratnya ± 100 gram. Benda uji dipanaskan hingga cair pada

suhu antara 148ºC - 176ºC.

Aspal berfungsi sebagai benda uji pada praktikum ini.

D. LANGKAH KERJA

Langkah kerja atau proses untuk melakukan praktikum pengujian

titik nyala dan titik bakar aspal adalah sebagai berikut :

1. Alat dan Bahan dipersiapkan.

2. Panaskan benda uji aspal hingga 150 º C – 170 º C dengan Cleveland

atau cawan kuningan diatas kompor listrik atau sumber pemanas.

8

Page 9: Lap.titik Nyala Dan Bakar

3. Thermometer yang diletakkan tegak lurus di dalam cawan benda uji

( tidak menempel pada benda uji langsung ) dengan jarak 6,4 mm diatas

dasar cawan dan terletak pada satu garis yang meghubungkan titik

tengah cawan dan titik poros nyala penguji. Dan diatur sehingga poros

thermometer pada jarak ¼ diameter cawan dari tepi.

4. Thermometer pada suhu telah mencapai 150 º C. lalu catat kenaikan suhunya setiap 1 menit hingga mencapai suhu 200 º C dengan pembacaan waktu menggunakan stopwatch.

5. Setelah mencapai suhu 200 º C , matikan kompor 6. Nyala penguji dinyalakan dan diatur agar diameter nyaka penguji

tersebut menjadi 3,2 mm sampai 4,8 mm.7. Nyala penguji diputar sehingga sampai permukaan cawan ( dari tepi ke

tepi ) dalam waktu 1 detik.8. Lihat apakah benda uji memperlihatkan titik nyala dan titik bakar.9. Jika tidak terjadi titik nyala dan titik bakar, maka benda uji dipanaskan

kembali hingga melewati suhu 200 º C. pada pengujian ini dicoba pada suhu 220 º C. kemudian dicoba kembali dinyalakan batang nyala Bunsen pada benda uji dan terlihat titik nyala, 5 detik kemudian titik bakar.

E. PENYAJIAN DATA

Penyajian data praktikum Pengujian Titik Nyala dan Titik Bakar

Aspal adalah sebagai berikut :

1. Penyajian data hasil pengujian

Tabel 2. Suhu dan Waktu pengambilan data.

No. Urutan Pemeriksaan Pemb.

Suhu

Pemb.

Waktu

Ket.

1. Pemanasan Benda uji

Mulai Pemanasan 29ºC 15.39 WIB

Selesai Pemanasan 220ºC 16.38 WIB

2. Didiamkan Pada Suhu

Ruang

9

Page 10: Lap.titik Nyala Dan Bakar

Mulai 29ºC 15.39 WIB

Selesai 29ºC 16.38 WIB

3. Diperiksa

Mulai 29ºC 15.32 WIB

Selesai 220ºC 16.38 WIB

Tabel 3. Data Hasil Pengujian

No. Keterangan Titik Nyala Titik

Bakar

Ket.

1. Benda uji 1 220ºC 222ºC

2. Benda uji 2

3. Rata – rata 220ºC 222ºC

Tabel 4. Data Pengujian

ºC dibawah

Titik nyala

Contoh I Titik Nyala /

Titik BakarWaktu ( detik ) Suhu (º C )

Mulai 150 º C 0

1 60 152

2 120 152

3 180 153

4 240 152

5 300 154

6 360 161

7 420 169

8 480 173

9 540 180

10 600 193

11 660 215

10

Page 11: Lap.titik Nyala Dan Bakar

12 720 198

13 780 195

14 840 197

15 900 204

16 960 209

17 1020 213

18 1080 217

19 1140 218

20 1200 220

21 1260 220

22 1320 222

2. Waktu dan Tempat PengujianPengujian dilakukan pada hari Jum’at, 15 April 2011 pada pukul

15.00 – 17 .00 WIB. Cuaca panas/ cerah dengan suhu ruangan 29ºC. Bertempat di Laboratorium Bahan Bangunan Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.

F. PEMBAHASAN

Dari hasil pengujian Titik Nyala dan Titik Bakar aspal yang telah dilakukan diperoleh Titik Nyala pada 222 ºC. Jika data pengujian dimasukkan ke dalam grafik akan membentuk garis seperti pada gambar 9 di bawah ini.

11

Page 12: Lap.titik Nyala Dan Bakar

0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 1100 1200 1300 14000

25

50

75

100

125

150

175

200

225

250

f(x) = 0.0652456239412761 x + 144.38961038961

Grafik Hubungan antara Suhu dengan Waktu

Grafik Hubungan antara Suhu dengan Waktu

Waktu ( detik )

Suhu

( º

C )

Gambar 9. Grafik Hubungan antara suhu dengan Waktu

Pada gambar di atas, kurva membentuk penuruna dan kenaikan secara drastis, dikarenakan pengujian sempat berhenti beberapa saat untuk menguji titik nyala sehingga suhu aspal mengalami penurunan.

G. KESULITAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM

Kesulitan dalam pelaksanaan praktikum pengujian titik nyala dan

titik bakar aspal adalah sebagai berikut :

1. Perendaman benda uji yang tidak maksimal, karena tidak berada dalam

ruangan tertutup melainkan pada ruang terbuka sehingga

terkontaminasi dengan suhu luar yang mengakibatkan suhu benda uji

tidak merata.

2. Karena keterbatasan laboratorium dalam penyediaan alat pemanas

yang memadai sehingga tidak stabilnya atau tidak dapatnya suhu yang

12

Page 13: Lap.titik Nyala Dan Bakar

terjaga dalam pemanasan benda uji dan dalam pembacaan thermometer

pun terkendala di karenakan tidak tersedianya penjepit yang memadai

sehingga menutupi bagian pembacaan suhu pada thermometer yang

mempengaruhi keakuratan pembacaan suhu.

3. Alat yang digunakan untuk praktikum terbatas yaitu 1 unit, sehingga

mahasiswa banyak yang hanya melihat mahsiswa yang melakukan

pratik.

H. KESIMPULAN

Dari hasil praktikum pengujian titik nyala dan titik bakar aspal

yang telah dilakukan dapat disimpulkan titik nyala dengan suhu 220 C

(428 F) dan titik bakar dengan suhu 220C (428 F) dan sedangkan syarat

spesifikasi AASHTO M20 – 70 ( 1991 ) yang diberikan untuk pen 60/70 :

392 F s/d 437F dan untuk percobaan titik bakar dengan suhu lebih dari

455F. Suhu saat terlihat percik api disuatu titik di atas permukaan aspal

(titik nyala) 220C dan pada saat bersamaan terlihat percik api disuatu titik

(titk bakar) menjelaskan saat pencampuran atau hot design agar suhu

pencampuran aspal dengan agregat tidak melewati batas titik nyala dan

titik bakar yang didapat saat percobaan karena jika dibiarkan melebihi

batas titik nyala, aspal akan mengalami penurunan berat minyak sehingga

turut mempengaruhi penetrasi aspal. Dan garis kurva pada gambar 9

mengalami kenaikan dan penurunan yang signifikan disebabkan pada saat

pengujian yang berhenti sesaat, sehingga suhu aspal mengalami penurunan

secara signifikasi.

I. SARAN – SARAN

Lakukan praktikum pengujian titik nyala dan titik bakar dengan teliti, seksama dan konsentrasi penuh agar memperoleh data pengujian yang maksimal dan keselamatan pratikum lebih diperhatikan.

Saran untuk mahasiswa hendaknya kebersihan alat sebelum dan sesudah praktikum lebih diperhatikan dan kebersihan laboratorium sesudah praktek lebih diperhatikan.

13

Page 14: Lap.titik Nyala Dan Bakar

DAFTAR PUSTAKA

http ://docstock.com /Laporan Praktikum Perkerasan Jalan Raya F.T UAJY,

di unduh pada tanggal 04 Mei 2011 pada pukul 18.00 WIB.

http://repository.usu.ac.id/bitstream di unduh pada tanggal 04 Mei 2011 pada

pukul 19.00 WIB.

http://sisni.bsn.go.id/SNI 06-2433 - 1991, Metode pengujian titik nyala dan

titik bakar aspal. Diunduh pada tanggal 10 mei 2011 pada pukul 19.30 WIB

http://burhan.blog.uns.ac.id/files/2010/05/sni-03-6722-2002-titik-nyala-aspal-

cair.

LAMPIRAN

Gambar 10. Peletakkan thermometer di atas cawan kuningan

14

Page 15: Lap.titik Nyala Dan Bakar

Gambar 11. Proses penyalaan benda uji setelah mencapai suhu lebih dari 200C

Yang pada saat bersamaan titik bakar pun terjadi

LEMBAR KONSULTASILapORAN PRATIKUM KONSTRUKSI JALAN

Dewi Rosari Indah Sibarani 08510134011

NO EVALUASI TANGGAL TTD

15

Page 16: Lap.titik Nyala Dan Bakar

Dosen Pengampu Mahasiswa

Faqih Ma’arif, A.Md.T, S.Pd., M.Eng. Dewi Rosari Indah S

16