Upload
sis-joko-nugroho
View
60
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
LARANGAN MEMAKAN BINATANG BUAS
( : �ه� �ي ع�ل الله� ص�ل�ى الله و�ل� س� ر� �ه�ى ن ق�ال� �اس ع�ب �ن� اب ع�ن�
ذ�ي ��ل ك و�ع�ن� �ع� ب الس� م�ن� �اب� ن ذ�ي ��ل ك �ل� ك� أ ع�ن� �م� ل و�س�
�ر� الط�ي م�ن� (م�خ�ل�ب)
A. Tahrij
مسلم ) والذبائح،( )34أخرجه الصيد : 3كتاب أكل( تحريم باب
الحديث ) السباع من ذى : " 1934\16كل ذي(. كل وعن زاد وفيه
الطير من "مخلب
[1]. Riwayat Abu Tsa’labah Al-Husyani Radhiyallahu’anhu.
Dari Abu Tsa’labah Al-Husyani Radhiyallahu ‘anhu berkata : “Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang dari memakan setiap binatang buas yang
bertaring”
SHAHIH. Diriwayatkan Bukhari 5530, 5780, 5781. Muslim 1936, Tirmidzi 1477,
Abu Dawud 3802, Nasai 4325, 4342, Ibnu Majah 3232, Malik dalam Al-Muwatha’
2/496, Ahmad dalam Musnadnya 4/193, 194 Ad-Darimi 1980, 1981, Ibnu Hibban
dalam Shahihnya 2555, Syafi’i dalam Musnadnya 1168, 1746, Ath-Thayyalisi
1016, Abdurrazzaq dalam Al-Mushannaf 8704, Ibnu Abi Syaibah dalam Al-
Mushannaf 19865, Ibnu Jarud dalam Al-Muntaqa 889, Thabrani dalam Mu’jam
Kabir 22/208, 209 Ath-Thahawi dalam Syarh Ma’ani Atsar 4/190, 206 Baihaqi
dalam Sunan Kubra 9/331, Al-Baghawi dalam Syarh Sunnah 11/233 dari Jalur
Abu Idris Al-Khaulani dari Abu Tsa’labah.
Tirmidzi berkata : “hadits masyhur dari Abu Tsa’labah, hasan shahih”
Al-Baghawi berkata : “Hadits ini disepakati keshahihannya”
[2]. Riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu
DariAbu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda : “Setiap binatang yang bertaring maka memakannya adalah haram”
SHAHIH. Diriwayatkan Muslim 1933, Tirmidzi 4324, Nasai 7/200, Ibnu Majah
3233, Malik dalam Al-Muwatha 2/496, Ahmad dalam Musnadnya 2/236, Ibnu
Hibban dalam Shahihnya 5278, Syafi’i dalam Musnadnya 1169, 1748, Ibnu Abi
Syaibah dalam Al-Mushannaf 19867, Ath-Thahawi dalam Syarh Ma’ani Atsar
4/190, Al-Baghawi dalam Syarh Sunnah 1/234 dari Ismail bin Abu Hakim dari
Abidin bin Sufyan Al-Hadhrami dari Abu Hurairah.
Tirmidzi berkata : “Hadits ini hasan”
Al-Baghawi berkata : “Hadits ini shahih”
Ibnu Abdil Barr berkata dalam At-Tamhid 1/139 : “Hadits ini shahih, bahkan
disepakati keshahihannya”.
[3]. Abdullah bin Abbas Radhiyallahu ‘anhu
Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu anhuma berkata : “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wa sallam melarang dari setiap binatang buas yang bertaring dan burung yang
berkuku tajam”
SHAHIH. Diriwayatkan Muslim 1934, Abu Dawud 3803, Nasai 4348, Ibnu Majah
3234, Ahmad 1/244, 289, 302, 339, 373, Darimi 1982, Abdurrazzaq dalam Al-
Mushannaf 8707, Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Mushannaf 19870, Ibnu Hibban
dalam Shahihnya 5256, Ath-Thahawi dalam Syarh Ma’ani Atsar 4/190, Ibnu
Jarud dalam Al-Muntaqa 892, 893, Al-Baihaqi dalam Sunan Kubra 9/315, Al-
Hakim dalam Al-Mustadrak 2/47, Al-Baghawi dalam Syarh Sunnah 11/234 dari
Maimun bin Mihran dari Ibnu Abbas. Dan terkadang dari Maimun bin Mihran dari
Sa’id bin Jubair dari Ibnu Abbas.
Al-Hakim berkata : “Hadits ini shahih menurut syarat Bukhari-Muslim
Al-Baghawi berkata : “Hadits ini shahih”.
[4]. Miqdam bin Ma’di Karib Al-Kindi Radhiyallahu ‘anhu.
Dari Miqdam bin Ma’di Karib Al-Kindi Radhiyallahu ‘anhu berkata : Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Ketahuilah, sesungguhnya aku telah
mendapatkan wahyu kitab )Al-Qur’an( dan semisalnya )Hadits(. Ketahuillah,
hampir saja akan ada seseorang duduk seraya bersandar di atas ranjang
hiasnya dalam keadaan kenyang, sedang dia mengatakan : “Berpeganglah
kalian dengan Al-Qur’an. Apa yang kalian jumpai di dalamnya berupa perkara
haram, maka haramkanlah”, Ketahuilah tidaklah dihalalkan untuk kalian keledai
jinak dan setiap binatang buas yang mempunyai kuku tajam. Demikian pula
luqathah )barang temuan( melainkan apabila pemiliknya telah merelakannya.
Dan barang siapa singgah bertamu kepada suatu kaum, hendaklah mereka
menjamunya. Jika tidak, boleh baginya )tamu( mengambil haknya”.
SHAHIH. Diriwayatkan Abu Dawud 4604, Ahmad 4/130-131, Ibnu Abdil Barr
dalam At-Tamhid 1/149-150, Al-Kahthib Al-Baghdadi dalam Al-Faqih wal
Mutafaqqih 1/79 dan Al-Kifayah hal.8, Ibnu Nashr Al-Marwazi dalam As-Sunnah
hal. 116, Al-Ajurri dalam Asy-Syari’ah hal. 51, Baihaqi dalam Dalail Nubuwwah
6/549 dari jalan Hariz bin Utsman Ar-Rahabi dari Abdullah bin Abu Auf Al-Jursyi
dari Miqdam bin Ma’di Karib Radhiyallahu ‘anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
sallam.
Sanad hadits ini shahih, sebagaimana ditegaskan oleh Syaikh Muhammad
Nashiruddin Al-Albani dalam Al-Misykah 163. Hadits ini juga mempunyai
syawahid )penguat-penguat( yang cukup banyak.
[5]. Jabir bin Abdullah Radhiyallahu ‘anhu
Dari Jabir bin Abdullah Radhiyallahu ‘anhu berkata : “Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam mengharamkan pada hari Khaibar keledai )jinak(, bighal
)pernakan dari keledai dengna kuda(, setiap binatang buas yang bertaring dan
burung yang berkuku tajam”.
HASAN. Diriwayatkan Tirmidzi 1478, Ahmad dalam Musnadnya 3/323, Ibnu Abi
Syaibah dalam Al-Mushannaf 19869 dari Ikrimah bin Ammar dari Yahya bin Abu
Salma dari Jabir.
Tirmidzi berkata : “Hasan gharib”
Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata dalam Fathul Bari 9/813 “Sanadnya jayyid”. Dan
disetujui Asy-Syaukani dalam Nailul Authar 7/456
B. Matan dan perawi hadist
: �م�و�ن� م�ي ع�ن� ر�، �ش� ب �ي أب ع�ن� �ة�، ع�و�ان �و� ب� أ أخبرنا قال د�د�، م�س� حدثنا
( : الله� ص�ل�ى الله و�ل� س� ر� �ه�ى ن ق�ال� �اس ع�ب �ن� اب ع�ن� ، ان� م�ه�ر� بن�
�ب) ل م�خ� ذ�ي ��ل ك و�ع�ن� �ع� ب الس� م�ن� �اب� ن ذ�ي ��ل ك �ل� ك� أ ع�ن� �م� ل و�س� �ه� �ي ع�ل
) �ر� الط�ي م�ن�1
C. Mufrodat
�ه�ى ن = melarang
�ل� �ك أ = memakan
��ل ك = setiap
Eذ�ي = binatang
�اب) ن = buas
�ع� ب الس� = taring
�ر� الطي = burung
1 ?
�ب� ل م�خ� = kuku tajam
D. Terjemah hadist
Dari Ibnu Abbas, dia berkata: Rasulullah SAW melarang memakan
binatang buas yang mempunyai taring dan binatang jenis burung yang berkuku
tajam.
E. Riwayat Hidup Perawi
Riwayat Hidup Ibn Abbas
Ia adalah Abdullah bin Abbas bin Abdul Muttalib bin Hasyim bin Abdi
Munaf al-Quraisyi al-Hasyimi, putra paman Rasulullah. Ibunya bernama Ummul
Fadl Lubanah binti al-Haris al-Hilaliyah. Ia dilahirkan ketika Bani Hasyim berada
di Syi’b, tiga atau lima tahun sebelum hijrah.
Kedudukan dan Keilmuannnya
Ibn Abbas dikenal dengan julukan Turjamanul Qur’an )juru tafsir al-
Qur’an(,“Nabi pernah merangkkulnya dan mendoakan, “Ya Allah, ajarkanlah
kepadanya hikmah” 2.
Nampaknya doa Nabi dikabulkan oleh Allah, ia dikenal sebagai ilmuan,
ahli fiqih, fatwa, dan periwayatan. Jumlah hadist Nabi yang diriwayatkan oleh Ibn
Abbas sebanyak 1.660 buah hadist. Imam Al-Bukhari meriwayatkan dari padanya
sebanyak 120 buah hadist dan Imam Muslim sebanyak 49 buah hadits.
2 Manna’ Khalil al-Qattan, Studi Ilmu-Ilmu Qur’an,(Bogor:Pustaka Litera AntarNusa,2007) hlm.522-523
Ia banyak mengikuti berbagai peristiwa dan peperangan diantarannnya
perang Hunain, Thaif, Fath Makkah, dan haji Wada’. Dan bersama Abu Sarah
dalam penaklukan Afrika dan pada pihak Ali pada perang Jamal dan Shifin.
Kemudian menjelang hari wafatnya ia mengajar di Mekah dan meninggal dunia di
Thaif pada tahun 68H dalam usia 71 tahun setelah terkena sakit mata beberapa
waktu sebagaimana ayah dan kakeknya.3
3H. Abdul Majid Khon, Ulumul Hadist, (Jakarta:Amzah,2008) hlm.