Upload
dangminh
View
260
Download
7
Embed Size (px)
Citation preview
LARUTAN
CAMPURAN
LARUTANCampuran homogen dua zat atau lebih
Larutan
Ukururan kepekatan suatu larutan KONSENTRASI
PERNYATAAN KONSENTRASII. Massa solut dalam jumlah massa ttt
solven/larutanII. Massa solut dalam sejumlah volume ttt
larutan
HOMOGEN
HETEROGEN
Solut zat terlarut
Solven pelarut
CARA I1. % berat b/b : gram solut/100 g larutan2. Molalitas (m): mol solut/1000 g solven3. % berat b/v : gram solut/100 ml larutan4. Fraksi mol
Fraksi mol solut = Fraksi mol solven = N = mol solven X1 + X2 = 1n = mol solut
5. Prosen mol = % mol = fraksi mol x 100%
CARA II1. Molaritas (M) = mol solut/1L larutan2. Normalitas (N) = molek solut/1L larutan3. mg % per volume = mg solut/100 ml
larutan
Contoh soal :1. Larutan asam sulfat 98%, m.j = 1,8 g/ml
Mr H2SO4 = 98Berapa molaritasnya ?
Jawab : H2SO4 98% solut 98 gram, larutan 100 gramM = mol / 1l larutan
=
= 18 M N = 18 x 2 = 36 NSuatu larutan dibuat dengan melarutkan 64,92 MgCl2 dalam air sehingga volume akhir 600 ml. m.j larutan = 1,082 g/ml, Mr = 95,23Hitung a. M d. fraksi mol solut
b. m e. fraksi mol solvenc. %
Jawab:Solut 64,92 g = = 0,681 molVolume larutan = 600 ml = 0,6 La.M = 0,681 x = 1,136 Mb. M = mol /1000 g solven
V = B = V x m.j = 600 x 1,082=649,2 larutan
solut = 64,92solven = 649,2 – 64,92 = 584,3 g H2O
m = = 1,167 mol/1000 g solvenc.% = g solut/100 g larutandalam 649,2 g
larutan ada 64,92 g solut d. Fraksi mol
Mol solven = = 32,46Fraksi mol solut = = 0,0206
e.Fraksi mol solven = 1- 0,0206 = 0,9794
MENGUBAH KONSENTRASI DENGAN PENGENCERAN
V1 . N1 = V2 . N2 ContohJika 360 ml 1,7 M NaOH diencerkan menjadi 500 ml. Berapa konsentrasi larutan yang dihasilkan ?Jawab : 360 x 1,7 = 500 x N2
N2 = 1,2 NM = 1,2 M
Soal :
1. Jika 360 ml 1,7 M NaOH diencerkan menjadi 500 ml. Berapa konsentrasi larutan yang dihasilkan ?
Jawab : 360 x 1,7 = 500 x N2
N2 = 1,2 NM = 1,2 M
Soal :1. Tersedia larutan induk NaOH 10 N,
berapa volume yang harus digunakan untuk membuat larutan NaOH 0,2 N sebanyak 500 ml.
2. Berapa volume larutan H2SO4 4 M harus diencerkan supaya mendapat larutan H2SO4 0,5 N sebanyak 200 ml.
PERCAMPURAN10 ml HCl 0,01 N dicampur dengan 40 ml HCl 0,3 N.Berapa N campuran ?Jawab :10 ml HCl 0,01 N = 0,1 mgrek
40 ml HCl 0,3 N = 12 mgrek dalam 50 ml = 12,1 mgrek
Konsentrasi = = 0,242 mgrek/ml= 0,242 N
KELARUTAN GAS DALAM ZAT CAIRFaktor – factor yang mempengaruhi 1. Sifat gas terhadap solven2. Temperatur3. TekananBagi gas yang mempunyai kelarutan rendah atau sedang berlaku hokum HENRY. Fraksi mol gas dalam larutan pada suhu
tertentu berbanding lurus dengan tekanan gas.
Massa gas larut pada suhu tertentu berbanding lurus dengan tekanan gas itu.
LARUTAN GAS DALAM DARAH Oksigen bereaksi secara kimia dengan
Hb darah. Kelarutan oksigen dalam darah > kelarutan oksigen dalam air.
Plasma darah mengandung elektrolit yag tidak bereaksi dengan oksigen merendahkan kelarutan oksigen.
Kelarutan CO2 dalam plasma darah > kelarutan CO2 dalam air.
CARA MENYATAKAN KELARUTAN GAS1. Fraksi mol jarang digunakan2. Kefisien larutan (S) :
Perbandingan antara volume dari gas yang larut dengan volume dari solven diukur pada temperatur percobaan.Henry : Volume dari gas yang larut tidak tergantung pada tekanan, hanya tergantung
pada suhu.
Harga koefisien kelarutan untuk gas CO2
S 0C= 1,713 S 25C = 0,825S 10C = 1,238 S 30C = 0,738S 20C = 0,943 S 40C = 0,608
3. Koefisien absorsi dari Bunsen ( )
Perbandingan antara volume gas larutan yang dikembalikan ke keadaan standar (1 atm 0C) dengan volume solven.
Volume pada kedaan standar sebanding dengan jumlah mol dari gas.Henry : Jumlah mol dari gas yang larut sebanding dengan tekanan gas.
Hubungan antara Koefisien Kelarutan (S) dan koefisien absorpsi ( ) pada T yang sama.
Volume dari gas yang larut diukur pada T percobaan tidak tergantung pada tekanan gas.
V = Volume gas yang terlarut S = Koefisien kelarutan pada T
percobaan
V = S . V
V = Volume solvenVolume dari gas yang larut diukur pada keadaan standar, sebanding dengan tekanan
V = Volume gas yang larut yg dikembalikan ke keadaan standar
= Koefisien absorpsi pada T percobaan
V = volume larutanP = tekanan gas (atm)
Harga dari beberapa gas t C CO CO2 O2 N2
0 0,0354 1.713 0,04890,0239
10 0,0282 1,194 0,03840,0196
20 0,0232 0,0878 0,03100,0164
30 0,0200 0,665 0,02610,0138
40 0,0178 0,530 0,02310,0118
V = V p
Soal:1. Berapa volume gas CO2 yang diukur
pada t = 25C dan tekanan 537 mmHg akan larut dalam 700 ml air.
2. Berapa harga 25C untuk gas CO2 ?
3. Berapa volume CO2 yang dikembalikan pada keadaan standar akan larut dalam 350 ml air pada 25C dan 2 atm.
KELARUTAN ZAT CAIR DALAM ZAT CAIR1. Keadaan zat cair saling larut sempurna
pad segala suhu dan perbandingana. Larut idealb. Larut nonideal
2. Kedua zat cair saling larut terbatas 3. Kedua zat cair tidak saling larut
I. Dua zat cair A dan zat cair B saling larut dengan sempurna membentuk larutan ideal bila :1. Gaya tarik molekul A dan A sama
antara molekul B dengan B dan antara molekul A dengan B.
2. Tidak terjadi perubahan panas dan volume.
3. Tekanan uap berbagai susunan campuran mengikuti Hukum RAOULTHukum RAOULT :
PA PB
+A B A+B
PA = PA . XA
PB = PB . XB
P tot = PA + PB
PA & PB = Tekanan uap parsial A & BXA & XB = fraksi mol komp. A & BP total = PA + PB
= PA . XA + PB . XB = PA . XA + PB (1 – XA)
P total = (PA - PB) XA + PBAnalog dengan : Y = ax + b fungsi linier
PB
P totalPA
PB
PA
A x B
SUSUNAN UAP DI ATAS LARUTAN = farksi mol A dalam fasa uap = fraksi mol B dalam fase uap
;
PPB
LL = garis cairY = garis uap
PA Y
A x B
Contoh soal :Tekanan uap etanol murni pada suhu 19C adalah 40 mmHg. Tekanan uap air pada suhu yang sama adalah 16,48 mm Hg.Ditanyakan :a. Tekanan uap parsial etanol dan air di
atas suatu larutan yang berisi 2 gram air dan 50 gram etanol pada suhu 19C.
b. Tekanan uap totalnya.Mr etanol = 46,07 ; Mr air = 18
Jawab :
mol etanol = mol = 1,085 molmol air = mol = 0,111 molX etanol = = 0,9072X air = = 0,0928a. P etanol = X etanol . P etanol
= 0,9072 x 40 mm Hg= 36,288 mmHg
b. P etanol = P etanol + P air
Bila larutan zat cair A dalam zat cair B yang saling larut sempurna membentuk larutan yang non ideal.Ada 3 kemungkinan :1. jika gaya tarik antara molekul A dan B
tidak jauh berbeda dari gaya tarik molekul A – A atau B – B larutan mendekati ideal
Tekanan uap parsial masing-masing komponen hampir mengikuti Hk. RAOULT
2. Jika gaya tarik molekul A – B > A – A atau B – B, maka tekanan uap parsial masing-masing komponen dalam larutan < dari pada yang ditunjukkan oleh Hk. RAOULT Sistem kurva P – X –nya pada T=C memnunjukkan penyimpangan minimumcontoh : larutan CHCl3 – aseton
Contoh : Sistem Klorofom (A) – aseton (B)
Titik M = Titik Azeotrop Larutan Azeotrop larutan dengan
susunan fase uap = fase cair Larutan azeotrop tidak dapat
dipisahkan menjadi komponennya dengan cara destilasi
3. Jika gaya tarik molekul A-B < gaya tarik A – A atau B – B , maka tekanan uap parsial masing – masing komponen dalam larutan akan lebih besar dari pada yang ditunjukkan oleh Hk. RAOULT.Contoh :Sistem air (A) – etil alcohol (B) kurva P – X pada T=C menunjukkan penyimpangan maksimum.
PENENTUAN TITIK BEKU
Hb = kalor
pembekuan molarKb = penentuan
t.b. molal
Soal:Suatu larutan yang terdiri dari 0,5126 gram naftalena (Mr = 128,16) dalam 50 gram CCl4 mendidih 0,402C lebih tinggi dari CCl4 murni sedang larutan zat-x sebanyak 0,6216 gram dalam berat CCl4 yang sama menunjukkan kenaikan titik didih sebasar 0,647CHitung : Mr zat x tsb.Jawab : Mr zat x = 96,7
Tb = Kb . m
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN NON ELEKTROLITI. PENENTUAN TEKANAN UAP
PELERUT OLEH ZAT TERLARUTMenurut Hk. RAOULT
P = tekanan uap larutanP = P . X1 P = tekanan uap pelarut
murniX1 = fraksi mol terlarut
X1 + X2 = 1 X1 = 1 – X2
p<p (terjadi penurunan tekanan uap)p = p - pp = p - pX1 = p(1 – X1) = p . X2 ……1)
Dari persamaan 1) ternyata bahwa :Penurunan tekanan uap hanya tergantung dari fraksimol solut dan sama sekali tidak tergantung dari macam solut
II. LARUTAN ZAT PADAT DALAM ZAT CAIR
- Larutan elektrolit- Larutan nonelektrolit
Sifat Koligatif LarutanKoligatif : sifat memiliki sesuatu yang sama (co = bersama, ligare = mengikat)Jadi sifat koligatif suatu larutan adalah :
Sifat yang hanya ditentukan oleh konsentrasi partikel – partikel zat dalam
larutan, tidak tergantung pada jenis/macam zat yang terlarut.
1. Penurunan tekanan uap = p2. Keneikan titik didih = Td3. Penurunan titik beku = Tb4. Tekanan Osmosa =
Hubungan p pelarut dengan Mr zat terlarutp = p - p = p . X2
p = p
Untuk larutan yang sangat encer :>>>
W1 = Berat pelarutM1 = Mr pelarutW2 = berat solutM2 = Mr solut
Contoh soalTekanan uap larutan glukosa dalam air yang mengandung 15 gram glukosa dalm 100 g air adalah : 17,28 mmHg pada 200C. Pada suhu yang sama tekanan uap pelarut murni = 17,54 mmHg. Berapakah Mr glukosa tersebut ?# Penurunan tekanan uap larutan :p = 17,54 – 17,28 = 0,26 mmHgnA = 100/18nB = 15/Mr
p = P0 . X2 0,26= 17,54 x
Mr = 180,2
III. TEKANAN TITIK DIDIH
1 atmPelarut
P
Larutan
Tb Td
Persamaan Clausius – Clapeyron
Hu = kalor penguapan tiap mol pelarut dalam alrutanR = Tetapan gas = 1987 kalori/mol0KUntuk larutan encer :Hu = Kalor penguapan tiap mol
pelerut murniT&To = Tidak beda (beda kecil)T.To = To2
Hukum RAOULT :p = p0 . x1
p = p0(1 – x2)
Untuk larutan encer : x2 < …=0- X2
larutan encer :
Kd = tetapan kenaikan t.d. molaltergantung macam solven
IV. OSMOSA dan TEKANAN OSMOSA
Tekanan hidrostatik
Td = Kd . m
Membran semipermeabelAir
OSMOSA : merembesnya molekul solven ke dalam larutan secara spontan melalui
Selaput semipermeabel.SELAPUT SEMIPERMEABEL :
Selaput hang hanya dapat dilalui oleh molekul solven dan tidak dapat dilalui oleh molekul solut.
TEKANAN OSMOSA LARUTANKelebihan tekanan yang harus diberikan pada larutan untuk mencegah mengalirnya pelarut ke dalam larutan, bila kedua cairan tersebut dipisahkan oleh selaput semipermiabel.
Menurut Van”t Hoff
= Tekanan osmosa (atm)V = Volume solven (L)
n = Jumlah mol solutT = suhu absolut (0K)R = Tekanan gas (L atm/mol0K)
= 0,0821 L atm /mol 0Kcontoh :Berapa gram urea (Mr = 60) yang berada dalam 800 ml larutan pada suhu 10C mempunyai tekanan osmosa 15 atm.Jawab : 31,2 gram
SIFAT KOLIGATIF LARUTANELEKTROLITBesarnya penyimpangan sifat koligatif dinyatakan oleh Van”t Hoff
Sifat koligatif yang diamati (diukur)i =
sifat koligatif normal (dihitung)
1 i n n = ion yang dihasilkan oleh elektrolit (KCl, n = 2)Besarnya derajat ionisasi dapat ditentukan dengan pengukuran sifat koligatif larutan.Contoh : Elektrolit Ax By
AxBy xAy+ + yBx- m o om (1 - ) xm ym
mt = m(1 - ) + xm + ym= m(1 - + x + y)= m{1 + (x+y-1)}
x + y = nmt = m{1 + (n – 1)Tb = Kb . mtTb = i . m . KbTb = m{1 + (n – 1)} Kbi = 1 + (n – 1)