5
Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi pada saat ini telah mengalami kemajuan yang signifikan. Teknologi bertambah canggih dan kompleks. Seiring dengan hal tersebut, manusia sebagai pemakai teknologi tanpa lelah terus memperbaiki dan memperbaharui teknologi agar sesuai dengan apa yang diharapkan, yaitu untuk mempermudah aktivitas manusia itu sendiri. Dan hasilnya, kini teknologi telah dapat menembus batas- batas ruang dan waktu. Seiring dengan semakin kompleksnya permasalahan yang terjadi, menjadi tuntutan setiap organisasi, baik yang bersifat bisnis maupun non-bisnis untuk menggunakan berbagai rekayasa teknologi dari tenaga sumber daya manusia yang menjalankan teknologi tersebut. Salah satu fungsi dari perkembangan teknologi ini adalah untuk mendukung memperoleh informasi yang akurat dan cepat. Perkembangan teknologi ini tidak akan dapat dirasakan manfaatnya apabila tidak ada sumber daya manusia yang mengelola dan merawatnya dengan baik. Tetapi pada kenyataannya, masih ada perusahaan/organisasi yang belum menggunakan teknologi komputer sebagai alat bantu pekerjaan, seperti sistem jasa konveksi Aryanti Busana Muslim yang masih menggunakan cara manual dalam pekerjaannya tanpa menggunakan komputer sebagai alat bantunya Aryanti Busana Muslim adalah salah satu badan usaha yang bergerak dalam usaha bidang jasa konveksi, yang membuat bahan baku menjadi suatu 2

Latar Belakang Penelitian Kalor

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sip

Citation preview

Page 1: Latar Belakang Penelitian Kalor

Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi pada saat ini telah mengalami kemajuan yang signifikan. Teknologi bertambah canggih dan kompleks. Seiring dengan hal tersebut, manusia sebagai pemakai teknologi tanpa lelah terus memperbaiki dan memperbaharui teknologi agar sesuai dengan apa yang diharapkan, yaitu untuk mempermudah aktivitas manusia itu sendiri. Dan hasilnya, kini teknologi telah dapat menembus batas-batas ruang dan waktu. Seiring dengan semakin kompleksnya permasalahan yang terjadi, menjadi tuntutan setiap organisasi, baik yang bersifat bisnis maupun non-bisnis untuk menggunakan berbagai rekayasa teknologi dari tenaga sumber daya manusia yang menjalankan teknologi tersebut. Salah satu fungsi dari perkembangan teknologi ini adalah untuk mendukung memperoleh informasi yang akurat dan cepat. Perkembangan teknologi ini tidak akan dapat dirasakan manfaatnya apabila tidak ada sumber daya manusia yang mengelola dan merawatnya dengan baik. Tetapi pada kenyataannya, masih ada perusahaan/organisasi yang belum menggunakan teknologi komputer sebagai alat bantu pekerjaan, seperti sistem jasa konveksi Aryanti Busana Muslim yang masih menggunakan cara manual dalam pekerjaannya tanpa menggunakan komputer sebagai alat bantunya Aryanti Busana Muslim adalah salah satu badan usaha yang bergerak dalam usaha bidang jasa konveksi, yang membuat bahan baku menjadi suatu 2

Page 2: Latar Belakang Penelitian Kalor

barang jadi sesuai dengan keinginan konsumen, selain itu Aryanti Busana Muslim juga memperhatikan kebutuhan dan selera konsumen baik dari segi kualitas maupuan kuantitas, sehingga konsumen sangat puas dengan hasil akhir yang diberikan oleh Aryanti Busana Muslim Aryanti Busana Muslim pada saat ini sedang berkembang, maka dari itu dibutuhkan suatu perangkat lunak atau software demi menunjang kinerja dari Aryanti Busana Muslim itu sendiri. Pada saat ini Aryanti Busana Muslim didalam melakukan transaksi pelayanan jasa konveksi masih menggunakan cara manual yaitu menuliskan dalam sebuah bon. Pencatatan pesanan konsumen pun masih menulis kedalam buku pesanan yang telah disediakan. Untuk mengatasi hambatan tersebut diatas, maka diperlukannya suatu sistem informasi yang terkomputerisasi pada Aryanti Busana Muslim, sehingga pemprosesan data akan lebih terperinci dalam suatu penggunaanya. Tabel 1.1 Data Produksi Aryanti Busana Muslim Bulan

Nama Barang

Busana Muslim Biasa

Tunik dan Puring

Blazer Kebaya Baju Pengantin

Maret ≤ 75 ≤ 52 ≤ 8 ≤ 15 - April ≤ 65 ≤ 43 ≤ 5 ≤ 12 ≤ 2 Mei ≤ 93 ≤ 62 ≤ 10 ≤ 23 -

Perpindahan kalor dari suatu zat ke zat lain seringkali terjadi dalam industri proses. Pada

kebanyakan proses diperlukan pemasukan atau pengeluaran ka1or untuk mencapai dan

mempertahankan keadaan yang dibutuhkan sewaktu proses berlangsung. Kondisi pertama yaitu

mencapai keadaan yang dibutuhkan untuk pemrosesan, terjadi umpamanya bila pengerjaan harus

berlangsung pada suhu tertentu dan suhu ini harus dicapai dengan jalan pemasukan atau

pengeluaran kalor. Kondisi kedua yaitu mempertahankan keadaan yang dibutuhkan untuk

operasi proses, terdapat pada pengerjaan eksoterm dan endoterm.

Penggunaan energi dalam bentuk kalor sangat banyak ditemukan dalam kehidupan sehari

- hari seperti memasak makanan, ruang pemanas atau pendingin dan lain-lain. Temperatur

merupakan ukuran mengenai panas atau dinginnya benda. Temperatur merupakan sifat sistem

yang menentukan apakah sistem berada dalam kedaaan kesetimbangan dengan sistem lain.

Jika dua sistem dengan temperatur yang berbeda diletakkan dalam kontak termal, maka

kedua sistem tersebut pada akhirnya akan mencapai temperatur yang sama. Jika dua sistem

dalam kesetimbangan termal dengan sistem ketiga, maka mereka berada dalam kesetimbangan

termal satu sama lain

Page 3: Latar Belakang Penelitian Kalor

Istilah lain yang sering didengar dalam proses perpindahan panas ialah kalor. Kalor

merupakan transfer energi dari satu benda ke benda lain karena adanya perbedaan temperatur.

Perpindahan ka1or dari suatu zat ke zat lain seringkali terjadi dalam industri proses. Kebanyakan

pengerjaan, diperlukan pemasukan atau pengeluaran ka1or untuk mencapai dan mempertahankan

keadaan yang dibutuhkan sewaktu proses berlangsung. Kondisi pertama yaitu mencapai keadaan

yang dibutuhkan untuk pengerjaan, terjadi umpamanya bila pengerjaan harus berlangsung pada

suhu tertentu dan suhu ini harus dicapai dengan ja1an pemasukan atau pengeluaran ka1or.

Kondisi kedua yaitu mempertahankan keadaan yang dibutuhkan untuk operasi proses, terdapat

pada pengerjaan eksoterm dan endoterm. Disamping perubahan kimia, keadaan ini dapat juga

merupakan pengerjaan secara a1ami (Masytitah dan Haryanto 2006).

Unit operasi dalam dalam suatu proses industri pangan terjadi pemasukan dan

pengeluaran panas yang terjadi di dalam bahan makanan. Hal itu terjadi bila ada proses

pemindahan panas dari suatu media ke media lain. Proses pengeluaran panas akan banyak

dijumpai dalam proses pendinginan produk pangan segar, seperti sayuran, buah-buahan, daging,

susu telur dan produk perikanan (Winarno 2007). Pada saat panas dikeluarkan dari produk

pangan, produk pangan akan mengalami perubahan fisik dan kimia serta daya simpan. Produk

akan mengalami penurunan suhu, kecepatan reaksi biokimia menurun, energi yang digunakan

oleh produk juga menurun, akibatnya produk tetap segar dengan daya simpan yang meningkat.

Kalor mengalir dengan sendirinya dari suhu yang tinggi ke suhu yang rendah. Akan

tetapi, gaya dorong untuk aliran ini adalah perbedaan suhu. Bila sesuatu benda ingin dipanaskan,

maka harus dimiliki sesuatu benda lain yang lebih panas, demikian pula halnya jika ingin

mendinginkan sesuatu, diperlukan benda lain yang lebih dingin.

Perpindahan kalor dari suatu bahan ke bahan lain dapat terjadi secara konveksi, konduksi

maupun radiasi, hal ini tergantung dari teknologi yang digunakan pada proses pengolahan. Bahan

yang digunakan pada proses pengolahan dalam industri bermacam-macam, baik logam, padatan,

kayu maupun cairan. Bahan-bahan tersebut memiliki kecepatan pindah panas yang berbeda-beda.

Oleh karena itu sangat penting untuk mengetahui karakteristik dari bahan-bahan pangan yang

digunakan dalam proses pengolahan yang menggunakan suhu.