14
'-'-\ . J tr" 0 lri .i-r\5 r.. € 's* :ii r,i 'K !? r: 1- t) a f r'' 'r I ,l. r :-11: -:: ! i:. ' .t:l f :j:s il: rrl l;e .i;, I *" ,{; :- .* iil ft i' a (', lr t+{ l.L{ e X C = ET ,( o z o = |r{ ,i. X C = Fg -1 I-{ F z X F z 6) .> z \/ 6) C X 6) C ,{ { e Ft f+{ }{' C z. I I I t! F = z a t z -l F C F tr, F = tr{ f FI r{ I F o cr) s 6) ct) Fl tr( z lT, U Fl o 7 t j I t" l,* I { A 't a J I a' rt I

law.uii.ac.id...HUKUM EKONOMI INOONESIA ERI{AN RA"'AGT,IKGI,K 70 TAHUN KRISIS EKONOMI DAN KEWAJIBAN KONTRAKTUAL DEBITOR DALAM PUTUSAN-PUTUSAN PENGADILAN NIAGA Siti Anisaht'I 1. Pengantar

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: law.uii.ac.id...HUKUM EKONOMI INOONESIA ERI{AN RA"'AGT,IKGI,K 70 TAHUN KRISIS EKONOMI DAN KEWAJIBAN KONTRAKTUAL DEBITOR DALAM PUTUSAN-PUTUSAN PENGADILAN NIAGA Siti Anisaht'I 1. Pengantar

'-'-\ . Jtr" 0 lri.i-r\5 r..€ 's* :iir,i 'K !? r:

1- t) a f r'''r I ,l. r

:-11:-:: ! i:. '.t:l

f

:j:s

il:

rrl

l;e

.i;,

I *"

,{;:-.*

iilfti'

a (',

lr

t+{l.L{eXC

=ET,(ozo=|r{

,i.XC

=Fg

-1I-{

FzXFz6).>z\/

6)CX6)C,{{eFtf+{}{'Cz.

II

I

t!F=z

a

t

z-lFCFtr,F

=tr{fFIr{

I

Focr)

s6)ct)Fltr(z

lT,UFlo7

tj

I t"l,* I

{A

't

a

JIa'

rt

I

Page 2: law.uii.ac.id...HUKUM EKONOMI INOONESIA ERI{AN RA"'AGT,IKGI,K 70 TAHUN KRISIS EKONOMI DAN KEWAJIBAN KONTRAKTUAL DEBITOR DALAM PUTUSAN-PUTUSAN PENGADILAN NIAGA Siti Anisaht'I 1. Pengantar

ffi

HUKUM EKONOMI INDONESIA ERMAN RA'AGTJKGUK 70 TAHUN

DAFTAR ISI

I. SAMBUTAN DEKAN FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS INDONESIA.. V

2. PENGANTAR vii

3. DAFTAR ISI

4. MEA DAN TANTANGANNYA DALAi'{ PERSPEKTIF HUKUMPERDAGANGAN INTE RNASIONA L Hikmahanto |uwana

5. POLICY EVALUATION PENGUATAN STRUKTUR PERBANKANNASIONAL (PERSIAPAN MENIELANG MEA 20I5)Darminto Hartono..... 2l

6. ANALISIS HUKUM TERHADAP PENCANTUMAN KLAUSULAINVESTOR-STATE DISPUTE SETTLEMENT (ISDS) DALAMINTERNATIONAL INVESTM ENT AGREEMENTS (IIAS)/BILATERALINVESTMENT TREATIES (BITS) Yetty Komalasari Dewi.... ...... 59

7. STRATEGI KEBI'AKAN PERLINDUNGAN INVESTOR LOKAL DALAMARUS BEBAS ASEAN ECONOMIC COMMUNITY Mukti Fajar ND............. 8s

8. LAWS AND REGULATIONS: THE ROLE OF PIONEER AIR TRANSPORTTO STIMULATE THE REGIONAL ECONOMIC DEVELOPMENTAhmad Sudiro t07

9. KEBI}AKAN PEMERINTAH DI SEKTOR RITEL MODERN: STUDITERHADAP PERLINDUNGAN USAHA MIKRO-KECIL-MENENGAH(UMKM) DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERSAINGAN USAFIAAnna Maria Tri Anggraini t29

10. KRISIS EKONOMI DAN KEWA]IBAN KONTRAKTUAL DEBITORDALAM PUTUSAN-PUTUSAN PENGADILAN NiAGA Siti Anisah ..........155

I1. INTERVENSI NEGARA: ANALISIS TERHADAP KEWAJIBANMENGGUNAKAN BAHASA INDONESIA DALAM PERJANJIANAkhmad Budi Cahyono.................... .......173

12. PEMENUHAN HAK KONSUMEN ATAS KEAMANAN DANKESELAMATAN A{ENGONSUN{SI OBAT DAN MAKANANInosentius Samsul r87

tx

-i. rr;,]X#_ -Tali

F5'-5.1,!;"'

I

Page 3: law.uii.ac.id...HUKUM EKONOMI INOONESIA ERI{AN RA"'AGT,IKGI,K 70 TAHUN KRISIS EKONOMI DAN KEWAJIBAN KONTRAKTUAL DEBITOR DALAM PUTUSAN-PUTUSAN PENGADILAN NIAGA Siti Anisaht'I 1. Pengantar

13. PEMBARUAN HUKUM ASURANSI: STUDI TERFTADAPPENERAPAN LEMBAGA RISK RETENTTON GROUPS (RRG)DAN PURCHASING GROUP (PG) PADA ASURANSITANGGUNG JAWAB PRODUK DI INDONESIA Hamzah .........207

14. STRATEGI ANTI'FRAUD UNTUK MENCEGAH KEIAHATANPERBANKAN MELALUI KEBIIAKAN WHISTLEBLOWINGBismar Nasution .23s

15. KzuMINALISASI PENCUCIAN UANG SEBAGAI UPAYAP EMBERANTASAN KEJAHATAN EKONOM I. Yenti Garnasih 247

16. FUNDAMEN HUKUM PERBURUHAN TERFIADAP PEMBERIANPENGHASILAN DALAM ERA GLOBALISASI DI INDONESIAAbdullah Sulaiman... ...267

17. PENDEKATAN TAZKIYATUN NAFS DALAM HUKUM EKONOMIFokky Fuad............. ............ 313

18. ASPEK HUKUM PEMBATASAN LUAS LAHAN UNTUK USAHAPERKEBUNAN Ermanto Fahamsyah 331

I9. ASEAN MODEL LTNTUK PERLINDUNGAN WARISAN BUDAYA:BELAIAR DAzu PENGALAMAN INDONESIA Agus Sardjono 347

ffi

I

Page 4: law.uii.ac.id...HUKUM EKONOMI INOONESIA ERI{AN RA"'AGT,IKGI,K 70 TAHUN KRISIS EKONOMI DAN KEWAJIBAN KONTRAKTUAL DEBITOR DALAM PUTUSAN-PUTUSAN PENGADILAN NIAGA Siti Anisaht'I 1. Pengantar

HUKUM EKONOMI INOONESIA ERI{AN RA"'AGT,IKGI,K 70 TAHUN

KRISIS EKONOMI DAN KEWAJIBANKONTRAKTUAL DEBITOR

DALAM PUTUSAN-PUTUSAN PENGADILAN NIAGASiti Anisaht'I

1. PengantarKrisis yang terjadi di suatu negara dapat berpengaruh secara langsung ataupun

tidak langsung kepada negara-negara iain, baik yang berada pada belahan dunia

)'ang sama marlpun berbeda, misalnya, krisis di Thailand yang mulai terjadi p"da 2

luli 1997.tzt Krisis ini merambat dan berimbas ke negara-negara lain dengan cepat. DiIndonesia, inilah awal mula terjadinya krisis moneter pada fuli 1997, yang berlanjut

pada kisis ekonomi, dan pada akhirnya menjadi krisis multi dimensi, yang berujung

pada Reformasi 1998.

Krisis ekonomi sering berpengaruh terhadap debitor. Debitor akan mengalami

kesulitan untuk melaksanakan kewajiban kontraktualnya. Ketika ini terjadi, dapatkah

debitor meminta penundaan atau pengurangan atas kewajiban yang dimilikinya?

Apa dasar hukum yang dapat diajukan untuk itu? Bagaimana pengadilan niaga

menyelesaikan kesulitan pembayaran kewajiban oleh debitor akibat krisis ekonomi?

Sebelum membuat putusan, apakah majelis hakim perlu menelisik penyebab krisis;

apakah penyebabnya bukan sesuatu yang kebetulan terjadi atau tidak dapat dihindari?Dengan perkataan lain, apakah ketidakmampuan untuk memenuhi kewajiban

kontraktual oleh debitor itu seharusnya telah dapat diantisipasi sebelum terjadinyakisis.l3l

I Down Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.2 Krisis ini berawal dari turunnya nilai tukar Thailand, yaitu Bath ketika dibebaskm ikatmnya dri Dolar Amerika Serikat dan

diserahkan kepada mekanisme pasar

I Illustration Database, Krisis Ekonomi Th. ll No. I Februari 1998, hlrn. 6. Di lndonmia krisis moneter yang slaniutnyaberubah menjadi krisis ekonorni pada pertengahan t997, terjadi kaena bmyak faktor penyebab dm menyisakan boyakpersoalan. Penyebab itu, antara lain, pihak perbankan telah mengadakan perubahan suku bunga bank secara sepihak tmpatnemberitahukan terlebih dahulu kepada para nasabahnya. Pada saat perimjim kredit dibuat, disepakati suku bunga banksebesar t6 % per tahun. Nmun, sete)ah terjadi kisis moneter, suku bunga bank naikmeniadi 2l% sampai 24 % per tahun. Halini menandakan bahwa pihak nasabah berada pada pihak yarrg dirugikan karena kedudukm nasabah berada pada posisi ymglemah (low baryaining posisilion). Illustration Database, op. cit.,hal.8-9.Selain itu, ditemukan pula bahwa penyebab dari krisis Indonesia 1997 bulanlah semata-mata karena fundamental ekonomiIndonesia yang selama ini lemah, melainkan terutama karena utmg smsta luu negeri ymg telah jatuh tempo dalm waktuyang hampir bersamam dalm,iumlah ymg mgat besu. Sebagim bemr pembayum utmg itu dengan mengguakan nilaitukar Dolar Amerika Serikat. Besarnya permintaan terhadap nilai tuku Dolr Amerika Serikat pada saat yang beremm,menyebabkm mata um8 ini mengalmi overshooting yang smgat jauh dui nilai nyataqa Lepi T. Tamidi, 'Krisis MoneterIndonesia: Sebab, Dampak, Perm IMF dan Sarml Buletin Ekonomi Morets daa Perbankan, Muet 1999, hlm. 3, dalamilQlww.bi.go.id/NRrrdonlyreV427EAl6G.F9C2-4880-9604 C55B96FC07C6/301S/bemovollno4mar. pdf. Akses 26 November2012.

ffi

Page 5: law.uii.ac.id...HUKUM EKONOMI INOONESIA ERI{AN RA"'AGT,IKGI,K 70 TAHUN KRISIS EKONOMI DAN KEWAJIBAN KONTRAKTUAL DEBITOR DALAM PUTUSAN-PUTUSAN PENGADILAN NIAGA Siti Anisaht'I 1. Pengantar

I

2. Metamorfosa Hukum Kepailitan dalam Menyelesaikan Kewajiban DebitorPerusahaanPenyelesaian kasus kepailitan dan sengk.ta dagang lainnya menjadi konrpetensi

Pengadilan Niaga. Hukum kepailitan modern telah rnenawarkarr kepada debito. yangtidakmampu membayar utangnya (dan persyaratan lainnya terpenuiri) untuk memi6|]dinyatakan pailit, atau diberikan penundaan pembararan. nengan adanya pernyataa;pailit, hubungan kontraktuai antara kreditor dan debitor akan diakhiri. Melalui sitaumLlm, harta debitor pailit akan digunakan untuk melunasi seluruh kewajiban debitor,termasuk kewajiban kontraktualnya. Bila debitor cliberikan Penundaan KervajibanPembayaran utang (PKPU), ia dapat melakukan perdamaian, untuk menunda,mengurangi, atau merestrukturisasi utang-utangnya, berdasarkan atas kesepakatandengan para kreditornya. Namun, jika proses pencapaian perdamaian ini tidak berhasilatau perdamaian yang telah disepakati tidak d:pat dilaksanakan, hukumnya adalahdebitor dinyatakan pailit oleh pengadilan Niaga.

Tujuan kepailitan seperti itu, i,aitu melikuidasi aset-aset 1.ang dimiliki olehdebitor untuk keuntungan para kreditornya dalam perkembangannya tJlah nrengalamiperubahan di banyak negara. Undang-Undang Kepailitan menjadi instrumen pentinguntuk mereorganisasi dan melanjutkan usaha debitor ketika mengalami kesulitankeuangan.trl Praktikdi Belanda tampak sejalan dengan serangkaian p".ubuhun Undang-undang Kepailitan di negara-negara lain, seperti Amerika Serikat, Inggris, Australia,dan |erman.i'l Beberapa negara tersebut mengarahkan Undang-Undang Kepailitankepada sebuah Proses yang diciptakan untuk memaksimalkan nilai ott-going businessdan mempertahankan keuntungan sosial yang diberikan oleh eksistensi bisnis, sertamempertahankan nilai yang dimiliki oleh kreditor.t6l lujuan dari insolvensi perusahaan(corporate insolvency), antara lain, untuk memperbaiki perusahaan, memaksimalkanpengembalian kepada para kreditor, memberikan sistem vang adil sesuai dengantingkatan tagihan, serta mengenali penyebab kegagalan perusahau.,, dan men;atuhkansanksi terhadap manajernen yang bersalah sehingga menyebabkan perusahaan pailit.i;

i HUKUMEKONOMT|NDONESIAERMANRA'AG{KGUK70TAHUN

Perkembangan selanjutnya menunjukkan bahwa tujuan undang-undangkepailitan dibuat tidak hanya untuk melindungi kepentingan kreditor dan debitor,

rnelainkan juga kepentingan para pihak yang terkait dengan kreditor dan debitor atau

stakeholders.{81 Perlindungan terhadap stakeholders mempunyai suatu tujuan imperatif,yaitu bisnis lrarus dijalankan sedemikian rupa agar hak dan kepentingan stakeholders

diperhatikan, dihargai, dan dijamin dalam suatu kegiatan bisnis. Hal ini disebabkan

berbagai pihak itu dipengaruhi dan dapat memengaruhi keputusan dan tindakan bisnis.tel

Kreditor mempunyai stakeholders yang tidak berbeda dengan debitor. Jika krediiormempunyai pir"rtang yang tidak dapat ditagih, maka kreditor dapat p.rla pailit.il0lNamun, perlindungan terhadap kepentingan kreditor dan stakeholdersnya tidakboleh sampai merugikan kepentingan debitor dan para stakeholdersnya.t"l Disinilahpentingnya asas keseimbangan kepentingan kreditor, debitor, dan stakeholders dalamkepailitan.

3. Kewajiban Kontraktual Debitor ketika Terjadi Krisis Ekonomi dalamPutusan-Putusan Pengadilan NiagaKonsep perubahan Undang-Undang Kepailitan yang dilakukan di beberapa

negara di dunia sebagaimana dipaparkan di atas, belum diadopsi ke dalam perubahanUndang-Undang Kepailitan di Indonesia, khususnya terhadap debitor perusahaan.Namun, berdasarkan penelusuran terhadap putusan-putusan yang telah berkekuatanhukum tetap di Pengadilan Niaga |akarta Pusat pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusatmaupun vang berkekuatan tetap di Mahkamah Agung, majelis hakim lebih banyakmenunda daripada mengakhiri kewajiban kontraktual debitor, khususnya ketikaterjadi krisis ekonomi. Namun, terdapat beragam pendapat majelis hakim dalampenyelesaian kewaj iban kontraktual debitor iru.

3.1. Kreditor mengajukan permohonan pernyataan pailit kepada debitor,selanjutnya debitor mengajukan PKPU dengan dalil krisis ekonomi, dandikabulkan oleh majelis hakim. Ini terdapat dalam Badan PenyehatanPerbonkan Nasional v. PT Davomas Abadi, Tbk.o2l

8 Donald R. Korobkin, "&traUititating %lurs ,hlm.763 ^ 765;David G. Carlson, 'Bankruptcv 'Ihcory and the Creditors' Bargain," 6I U. Cin. L- Rq. 45j, (1992), hlm. 475 - 478; EliabethWarren, "Tlre-Untenabie Case tbr Repeal of Chaoter I1." /(/l t'ale Z. J. 4-i7 (1992): Eliabeth Warren, "Bmkruptcy Policy."51 U. Chi. L. Rev. 775. 1981, hlm. 788.

9 Lihat A Son)'Keraf. Etiko Bisni-s Tuntutan dan Relevarcinya, Yogyakarta: Kanisiug 1998, hlm.89.l0 Sutm Remy Sjahdeini,'Tmggapm terhadap Perpu Kepailitan Nomor I Talu lggS-,Ma*atah, Jalorta: 13 ruli 199E, hlm. 9.

Lihat pula Sutan Remy Sjahdeini, 'Perlirdungm Debitor & Kreditor Dmpak Undang-Undmg Kepailitan terhadap Perbmkm',lumal Hukunr Bisais, !bl. 54, Jakarta: Yayru Pengembmgan Hukum Bisnis, l9gS, h]m.l - L.

I I Lihat Sutan Remy Siahdeini, Hu,tua Kepailitan Memalnmi Faillisementwiletingluneto Undang-IJndangNo.4Tbhun 1998,Iakana: Grafiti, 2002, hlm.43 - 45.

12 Putum PKPU Pengadilm Niaga, dalm kdan Pnyehatan Perbankm Nasional v. PT Dawmu Abadi, Tbk, No- 021

4 W' W. McBryde, el. al., eds., PrinciPle of Eurcpean Insoh,ency Law, Deventer: Klurver,2003, hlm. .1g8:'Ihomas E. plank,.,BooiReview: Bankruptcy Professionals, f)ebtor f)ominmce, and the Future of Bankruptcv: A Review ard A Rhapsody on A Thcme,Debt's Dominion: A Historv of BankruptcF Lav,, ln America,- t8 Bank. Dev. J. Si {ZOO:),hlm. _r

j6.5 PhilipR..Wood,Principluoflnternationtllnsolvetcl,,London:Sweet&.lvlt*.cll,i995,irlm.4-7; Natha.lieMa!!h,.,Common

Law Bankruptcy systems: similarities and Differences," t I Am. rqnkr. rnst. L. Rev. ?rtr20c3), hlrnlo4 - 405.6 DavjdA.SkeqIJr, nn Evolutionary The<,rl of Coruorate I-aw an,l Crrroorate Bankr,:prcv," 5 ! Varu.l. L. Reu 1J25 lOktober1998), hlm t34l - 1343: Pau.l B. Lervis, "Troulrle Dovm un,ier Son.. ,nought, o,r the A,rtra]ian-American Corporar.Bmkruptcy Divide: )001 Lttoh L. Ret. It9,2C0f, hlm. l9l; l{arry Raiak,

.,Rescue \trsus Liquidatiol in Centrai and Eastern

Europe," J3 Tq. Int'l L.J. 157, l9t:8, hlrn. t63.7 Roy M. Goode, Principlu oJ Corporate Insoltency Law,L_on<)on: Su.e et & lviaw:tl, i99r. hl.T. 2i _ 2b.

=a r:;..:,{56.,'i..,-t::.;::,..t,,, .. ffi

:

I

I

i

i

Page 6: law.uii.ac.id...HUKUM EKONOMI INOONESIA ERI{AN RA"'AGT,IKGI,K 70 TAHUN KRISIS EKONOMI DAN KEWAJIBAN KONTRAKTUAL DEBITOR DALAM PUTUSAN-PUTUSAN PENGADILAN NIAGA Siti Anisaht'I 1. Pengantar

3.2.

Dalam kasus ini, Majelis hakim Pengadilan Niaga JakartaPusat menggunakan alasan pembelaan debitor atas permohonanpernyataan pailit yang diajukan oleh kreditor. Alasan itu adalahdebitor memiliki utang kepada lebih dari satu kreditor, utang-utangtersebut ada yang sudah jatuh tempo dan dapat ditagih. Jumlah utangdebitor kepada para kreditor diperkirakan sebesar 57.570.745,00Dolar AS dan Rp 43.012.500.000,00. Debitor sampai saat permohonanpernyataan pailit diajukan masih berupaya menyelesaikan kewajiban-kewajibannla kepada para keditor. Namun, debitor mengalamigangguan pembayaran yang disebabkan oleh krisis ekonomiberkepanjangan sejak pertengahan 1997. Kegiatan operasionalperusahaan debitor masih berjalan sangat baik dengarr total aset pT

Davomas Abadi Tbk. sebesar Rp 571.464.016.796,00 serta piutangterhadap pihak ketiga sebesar Rp 73.25.335.000,00. Debitor masihmelihat adanya kemungkinan perusahaan dapat dijaiankan apabiladiberikan tenggang waktu untuk menunda pembayaran utang sertapenjadwalan kembali pembayaran utang sebagaimana terdapatdalam proposal perdamaian.

Sejak awal debitor mengajukan permohonan penundaan kewajibanpembayaran utang dengan alasan debitor masih mengupayakan pembayarankepada kreditor, walaupun mengalami beberapa keterlambatan akibat krisisekonomi serta tagihan milik debitor kepada pihak keriga yang terlambardibayarkan. Ini terdapat dalam PT wendy citrarasa v. pr wendy citrarasa.Menurut debitor, berdasarkan proyeksi dan gambaran keiangsunganusahanya, ia berkeyakinan perusahaannya masih dapat berjalan dan akandapat membayar utang,utangnya apa.bila diberikan tenggang waktu vangcukup untuk menunda pembar.aran sebagaimana teiah diajukan dalamproposal perdarnaian.

FT Wendy Citrarasa selaku debitor rnengajLrkan pKpU karenamemiliki 75 kreditor konkuren, dan sebagian utang sudah jatuhtempo dan dapat ditagih d engan j umlah utang Rp 2 4t.8 I 6. I 47 .456,00.Debitor masih mengupayakan pernbayaran kepada kreditor,walaupun mengalami beberapa keterlambatan akibat krisis eko'omi

HUKUM EKONOMI INDONESIA ERMAN RAJAGIJ(GUK 70 TAHLN{

serta tagihan miiik debitor kepada pihak ketiga yang terlambatdibayarkan. Berdasarkan proyeksi dan gambaran kelangsungan usahadebitor berkeyakinan perusahaan debitor masih dapat berjalan danakan dapat membayar utang-utangnya apabila diberikan tenggangwaktu yang cukup untuk menunda pembayaran sebagaimana telahdiajukan dalam proposal perdamaian. Pengadilan Niaga menerimapermoh.onan PKPU sementara pada l0 |uli 2000 dan pada 22 Agustus2000, dari 27 kreditor yang diakui piutangnya oleh debitor denganjumlah tagihan keseluruhan sebesar Rp 122.510.981.351,03 hadirdalam rapat kreditor sebanyak 19 kreditor dengan jumlah piutangsebesar Rp 12t.305.198.358,10 yang secara aklamasi memberikansuara setuju pemberian PKPU tetap, guna memberikan kesempatankepada kreditor, debitor, dan pengurus untuk mempertimbangkandan menyetujui perdamaian pada rapat atau sidang yang diadakanselanjutnya. Pada 15 November 2000 dilakukan rapat kreditormembahas tentang rencana perdamaian, hadir 20 kreditor denganjumlah piutang sebesar Rp 121.310.162.358,03 dari27 kreditor yangdiakui piutangnya dengan jumlah Rp 122.505.024.851,03 secaraaklamasi menerima dan menyetujui usulan rencana perdamaian.Selanjutnya perjanjian perdamaian yang telah disetujui oleh parakreditor disahkan oleh Pengadilan Niaga pada29 November 2000.tt31

iv{ajelis hakim Pengadilan Niaga fakarta Pusat pada Pengadilan Negeri]akarta Pusat mengabulkan permohonan pernyataan pailit yang diajukanoleh kreditor karena debitor tidak mampu mengajukan bukti yangmenguatkan dalilnya bahwa ia mengalami kesulitan keuangan akibatkrisis ekonomi. Ini terdapat dalam Minto Trading Limited v. PT Aria HastaPiramindo.tta)

Permohonan ini berawal dari dikeluarkannya Surat Sanggupoleh PT Aria Hasta Piramindo, selaku debitor yang kemudian dimilikioleh NIinto Trading Linrited, selaku kreditor. Adapun besarnya nilaisurat sanggup tersebut 20.600.000,00 Dolar AS yang diterbitkan 2

Ianuari i996 dan jatuh tempo pada 2 |anuari 1997. Pertimbanganmajeiis hakim, antara lain, kreditor adalah pemegang Surat Sanggup

ll Putusan Pengadilan Niaga, dalam P'f \\'end1'CitrorasLt v. P1'\fcndy Citrrrrosrr, No.0lbi PKpU/2000.: i lutusan Pengadilan Niaga dalam lvlinto Trading Liilitetl t. P7' Arid tlosta Piramindo, No. 63/Pilit/2000/PN.Niaga/Jkt.pst.

(asus seiupa ini dapat dilihat dalam Milter )\Iatlagentnt Linritttl t. PT Aryaputra Grala, Putusan Pengadilm Niaga No.64/Paiiit,,l0001PN.Niaga/Jkt.Pst.

PKPU/2000/Pli.Niaga/Jkt.Pst. Pemohonan ini merupaki:n permohor:an perni-ataan paiiit kerlua bagi pT Da',.omas Aba,ji,Tblc Pemohonm pemyatar f/r,ilit p€Itma adalah Arnerican ErAress Bank l-td. iat,ang jr,karta No. pemohonm ,l-l

Pailit/1998/PN.Niaga/Jkt.pst., du No. O2lpKpV t tgg'tpN.Niagaik.pst.

.158,'

' ' t:'::.'' l:),

I

159

iiII

i

I

i

I

iI

:

i

Page 7: law.uii.ac.id...HUKUM EKONOMI INOONESIA ERI{AN RA"'AGT,IKGI,K 70 TAHUN KRISIS EKONOMI DAN KEWAJIBAN KONTRAKTUAL DEBITOR DALAM PUTUSAN-PUTUSAN PENGADILAN NIAGA Siti Anisaht'I 1. Pengantar

l5 Putusan Pengadilm Niaga dalm PT Bintuni Minaraya Tbk v. PT Bintuni ivlinarayaTbk, No. 23lpailiti 2007/pN.Niaga.lkt.psr.

HUKUM EKONOIVI INIDONESIA ERMAN RA-'AGUKGUK 70 TAHUN

pada 1997, serta keadaan yang tidak kondusif pada wilayahIndonesia Bagian Timur yaitu kerusuhan di Kepulauan Maluku,dan gejoiak politik di Papua tahun 1999 yang mana kedua propinsitersebut merupakan daerah operasi usaha pemohon, kenaikanharga BBM, telah berdampak pada kemampuan perusahaan untukmempertahankan kelangsungan usahanya secara berkesinambungan,karena ongkos operasi dan ongkos pemeliharaan menjadi naik duasampai lima kali lipat, sehingga modal dan cadangan perusahaanhabis terpakai, yang berakibat perusahaan mengalami kesulitankeuangan dan menderita kerugian cukup besar. Sebagai kelanjutanusaha, Pemohon telah mencari dana pinjaman dari para Kreditormelalui Perjanjian Kredit dengan jangka waktu tertentu. Namun,karena iklim perekonomian yang tidak mendukung, usaha pemohontetap tidak dapat diperbaiki, dan kerugian semakin besar.

Kerugian yang diderita Pemohon selama bertahun-tahuntercermin dalam Laporan Keuangan untuk tahun-tahun yangberakhir tanggal 31 Desember 2005 dan 2004 yang diaudit oleh KantorAkuntan Publik menyatakan bahwa kemampuan perusahaan dananak perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan usahanyasangat diragukan sehingga mengakibatkan Pemohon tidak dapatlagi melanjutkan usahanya dan harus mengajukan permohonanpernyataan pailit. Majelis mengabulkan permohonan pemohon

Pailit dengan alasan berikut ini. Sesuai dengan bukti, yaitu RediscontoWesel-rvesel Ekspor Berjangka terbukti bahwa Pemohon memilikiutang kepada PT Sejahtera Bank Umum (dalam likuidasi) sebesar11.924.440,80 Dolar AS dan sudah harus dibayar lunas pada tanggal26 |anuari 2000. Dengan demikian Pemohon terbukti memiiiki utanguang telah jatuh waktu dan dapat ditagih. Dalam oermohonannyaPemohon telah mengakui memiliki utang kepada BNp peregrine

Holding Limited qq BNP Equities Asia_ Limited sebesar US$ 40,000,000berdasarkan bukti, yaitu Perjanjian Secured Re.gistered Floating RateNotes Sub.scription Deed beserta dendanya hingga totai utang adalahUS$ 49,561,095.12; utang kepada Good Asia Internationai Limitedsebesar US$ 15,260,507 berdasarkan Perjanjian Akte Cessie tanggal25 Oktober 2002; utang kepada Winstar Universal l,td sebesar US$12,582,980 berdasarkan Akta Pengakuan Utang tanggal l5 September2003; Utang kepada ]vlaruha Corp., sebesar Yen 85,499,603; dan utang

I{o. 08/HPG lPNr0r/t997 yang diterbitkan oleh debitor pada 2 fanuari1997 senilai US$16.500.000,00 yang jatuh tempo 2 fanuari 199g.Debitor menolak dalil kreditor ka."r-u d.rrgun udunya krisrs ekonomrdebitor. tidak dapat melunasi kewajibann/a, selain itu aebito. tiiaimeniliki kreditor lain. Namun, debitor ii,iuk .nu.,rpu *"ngu;rkuibukti yang menguatkan daiiinya. Tentang aclanya kreditor l";,'),.i;;IlI]""y Trading Ltd., selaku pemcgang iurat Sanggup No. 09i HpGiPN/01/97 senilai 1.000.00c,00 oorai e Jyang diter[Itka, oleh debitirtelah. terbukti di persidangan. semua syarat"pokok cararn ketentuankepailitan terpenuhi, sehingga debito; dinyatakan pailit. TerhadanPutusan Pengadilan Niaga ini, debitor iiaut *"t"1..k"" ;;;;:hukum.

3.4. Debitor secara sukarela mengajukan dirinya pailit pada tahun 2007, denganalasan krisis moneter yangterjadi pada tatrun tssi. Terhadap permohonan

[,.::j:t lakim Pengadilan Niaga mengabulkar,, d.ngu., ^pi.ti_iongun

9-uny. persyaratan permohonan pernyataan pailit dalam pasal 2 ayatll)

Undang-U:rdang No. 37-Tahun iOOa't".p".r,rhi. Ini terdapai a"fum pfBintuni Minaraya Tbk v. pT Bintuni Mina)aya Tbk.til

Debitor mengajukan pKpU, karena sejak terjadi krisismoneter pada 1997, serta keadaan yang tidak kondusif padawilayah Indonesia Bagian

_ Timur, yaitu klrusuhan ai f.prtnuun

Maluku, gejolak politik di papua tahun 1999. padahal, keduaProvinsi tersebut merupakan daerah operasi usaha pemohon, sertaadanya kenaikan. harga BBM, telah berdampak pada k",ru_puu,perusahaan untuk mempertahankan kelangsungar.,.rrufru.,r" r..ur.berkesinambungan, karena ongkos operasi iun olngto, p"*"iit u.uu,menjadi naik duasampai lima kali lipat. Ini menyJabkan modaldancadangan perusahaan habis terpakai. yang berakibat p"r,,roh.r,mengalami kesulitan keuangan dan menderiia kerugian *r.*p u**Sebagai kelanjutan usaha, pemohon telah nrencari du.ru pil;urnrndari Para Kreditor meralui perjanjian Kredit clengan l"ngl;'ruuLt,tertentu, namun karena iklim pereko,onlian yang t-idak mJndukung,menyebabkan usaha pemohon tetap tidak daiat diperbaif.,, arnkerugian semakin besar.

^ .. P"-o!on merupakan perusahaan yang bergerak di bidangPerikanan, Industri dan perdagangan. sejak terjadi krisis nroneter

$Iffiffi#

I

r

t

I

i

If,I

f

rI

N

I

I

I

a

tt

I

i

i

j

I

I

I

Page 8: law.uii.ac.id...HUKUM EKONOMI INOONESIA ERI{AN RA"'AGT,IKGI,K 70 TAHUN KRISIS EKONOMI DAN KEWAJIBAN KONTRAKTUAL DEBITOR DALAM PUTUSAN-PUTUSAN PENGADILAN NIAGA Siti Anisaht'I 1. Pengantar

3.5.

kepada Kantor pelayanan pajak perusahaan Masuk Bursa sebesarRp 7.738.290.89g,00. Berdasarkan buktl_bukti yang tersebut, makaterbulti bahwa pemohon mempunyai utang kepaJa para KreditolDengan demikian permohonan pemohon -parlit

telah memenufuketentuan Pasal 2 ayat (1) Undang_Undarg No. 37 Tahun 2004.

trdapat putusan ,vlahkamah Agung yang rnemberikan pKpu kepadadebitor, meskipun debitor tidak Lenglj,.,k"n.,yu, sehingga debitortidak dinyatakan pailit. Dalarn kasus ini,"majelis hakim meir"perhat;kankepentingan perusahaan sebagai debitor dan tepentingan kreditor secaraseimbang serta memberikan debitor kesempatarruntuk-dapat melanjutkanusahanya. Mesk tidak mengajukan pKpU se.a.a formal, terdapat kreditorlain yang merasa keberatan jika debitor dinyatakan pailit. Ini terdapat

9"t"1 !:onq?"g Engineering (t Construction Co. Ltd. i pf Citro limbaranIndah Hotel.il6)

Permohonan berawal dari pr citra fimbaran Indah Hotel selakudebitor. tela_h_berutang pada Ssangyong Engineering & ConstructionCo. Ltd. selaku kreditor sebesar S.Slg.Ae*e Olai eS yu,g t.rairidari utang pokok sebesar 5.g62.610,g4 DOlar AS dan bunga"sebesarL17'252,22 Dolar AS. Utang tersebur bersumber dari coistructioncoytracl pembangunan sebuah Hoter Bali Inter continentar Resortmilik debitor yang pembangunannya telah dilaksanakan olehKreditor. Namun, debitor belum membayar lunas semua kewajibandebitor pada kreditor meskipun telah critegur secara tertulis beberapakali. Pengadilan Niaga menolak p..-lho.,un pernyataan pailityang diajukan oleh kredibr dengin pertimbangan utang dalampermohonan ini bukanlah utang sebagaimana dimaksud dallm pasal

., uyul (l) Undang-Undang No.4 Tahun 199g, sebab utang dalam

konteks kepailitan haruslah diartikan sebagai utang yang bersumberpada hubungan hukum pinjam-rneminjari uang d-an tiiak meliputibentuk wanprestasi lain yang tidak bersumber daii konstruksi hrir*pinjam-meminjam uang.

-- Mahkamah Agung pada tingkat kasasi menrbatalkan putusanPengadilan Niaga dan mengabulkan permohonan pernyataan pailitdengan pertimbangan kebcratan-keberatan yurrg diul.rkan oleh

I 6 Putusan Pengadilan Niaga, dalai-i .sscrrgTong Engineering & Constnrctioa Co. l.td ! p,I. Cilra limbarat Indah Hotel, No. 4l!Pa.ilit/ I 999/PN,Niaga/Jkt. Pst.

'to2

HUKUM EKONOMI INDONESIA ERMAN RA.'AGUKGUK 70 TAHUN

kreditor dalam permohonan kasasi dapat dibenarkan. MahkamahAgung berpendapat, utang adalah janji absolut untuk membayarsejumlah uang tertentu pada waktu yang ditentukan, atau dapatjuga diartikan sebagai suatu kewajiban seseorang untuk membayarsejumlah uang kepada orang lain. Pengertian utang dalam hukumkontrak adalatr setiap kewajiba.r untuk membayar sejumlah uangtanpa mempersoalkar apakah kewajiban itu timbul berdasarkanperjanjian pinjarnan uang secara tunai, tetapi meliputi segala bentukkewajiban pembaya.ran uarrg oleh salah satu pihak kepada pihak iain.Selain itu, pengertian utang dalam Pasai I ayat (l) Undang-UndangNo. .t Tahun 1998 ticiak dapat ditafsirkan lain dengan pengertian utang

dalam pasal-pasai lain dalam undang-undang yang sama. Pasal 237

ayat (2) Undang-Undang No 4 Tahun 1998 secara tegas menyatakar.r

gaji dan biaya lain yang timbui dalam hubungan kerja menjadi utar-rg

harta debitor. Dengan demikian, utang dalam permohonan ini yangberupa kewajiban debitor membayar sejumlah uang kepada kreditorsebagai pembayaran sisa nilai pekerjaan pembangunan Hotel Bali

Inter Continental Resort adalah utang sebagaimana dimaksud dalamPasal I ayat (1) Undang-Undang No.4 Tahun 1998.i171

Mahkamah Agung pada tingkat peninjauan kembali menyatakanmajelis hakim kasasi telah mengabaikan bunyi penjelasan umumdari makna yang terkandung dalam Peraturan Pemerintah PenggantiUndang-Undang No. I Tahun 1998 yang telah ditetapkan menjadiUndang-Undang No. 4 Tahun 1998, di mana secara esensial

ditentukan bahwa kepailitan penerapannya harus diselesaikan secara

adii dalam arti memperhatikan kepentingan perusahaan sebagai

debitor atau kepentingan kreditor secara scimbang. Potensi danprospek dari usaha debitor harus pula dipertimbangkan secara bai.kjika debitor tersebut masih mempunvai potensi dan prospek, sehinggamerupakan tunas-tunas yang masih ciapat berkembang. Kondisi ituseharusnya masih diberi kesempatan untuk hidup dan berkembang.Oleh karena itu, penjatuhan prilit merupakan ultimum remidium.tts)

Debitor memiliki usaha hotel berbintang lima bernama HotelBali Intercontinental Resort berlokasi di kawasan wisata Pulau Bali.

17 Putusan Mahkamah Agung pada tingkat kasasi, dalarn Sscrg7,org Engtneering & Con:truction Co. Ltd v. PT Citra limbardnIndah Hotel, No. 27 K/N/ 1999.

lSPutusan Mahkamah Agung pada tingkat peniniauan kembali. -\:un3rc,r3 Errirca.;rg s Construction Co. Ltd v. PT Citro

Iimbaran lndah Horel, No. 24 PK/N/1999.

I

163

Page 9: law.uii.ac.id...HUKUM EKONOMI INOONESIA ERI{AN RA"'AGT,IKGI,K 70 TAHUN KRISIS EKONOMI DAN KEWAJIBAN KONTRAKTUAL DEBITOR DALAM PUTUSAN-PUTUSAN PENGADILAN NIAGA Siti Anisaht'I 1. Pengantar

3.6.

Karvasan tersebut selama terjadi krisis ekonomi dan keuangan relatiftidak terpengullh: justru sehaliknya relah menuai keunffian dariseiisih kurs nirai tukar antara rupiah dan Dolar Amerika Serikat.Potensi dan prospek tersebut telah .limiliki .rleh debitor, Itai initerbukti dengan adanya l<eberatan dari kreditor iainnya, ,,ruitu UunkNegara Indonel;a,d,rn Bank Bunri i)aya yang merasa kepentinganni.adirugikan jika debritor tiirrvau,kan parlit. pi-utang yang'<limiiit, ut.hP't' Bank Bumi Da1'a cran pr Bank Negara Inicnesra Tbk adarah

f:.nlg. lebiir Rp 610.000.000.000,00 yang jumlahnya jauh lebih besarjika dibandingkan. g.1grn piutang kr#itor p..,iohon p".ny.rounpailit yang beriumlah 5.97g.'8(3,0; Dolar AS d.ngun uai.yu ,pu1,ukeberatan untuk.menjatuhkan pailit terhadap debitor oleh kreditorlain dan telah dilakukunnyu ,.rt.ukturisasi utang terhadap clebitorserta hotel debitor masih memiliki potensi dJn p.orp"k untukbe.rkembang dan.selanjutnya dapat rnemenuhi kewajibannya kepadaseluruh kreditor di kemudian haii sehi'gga debitor bukan -".rpuk.na debtor ishopelessly in debt.

Majelis hakim pengadiran Niaga )akarta pusat menorak permohonanpernyataan pailit. penolakan ini dibatarkan oleh Mahkam"t,igr"g p.a,tingkat kasasi' sehingga debitor dinyatakan pairit. seianjut.ry" fruni u,rrut

lrj:i l1|i ,,".Ck.t peninjauan kembati nrembatalkan putusan kasasr,qengan sarah satu pertimbangann'a adalah hukum k.puititan bertu.;uanuntuk menciptakan keseimbangari kepentingan antara debitor, kreditor,dan. kep-entingan umum' pendapat ini ter:dapat d.aram Rodney ArexanderBothwell v. PI WRS Indonesia.irri :

Perrnohonan, ini beraltal dari permohonan pernyataan pailityang diajukan oreh Rodnel' Arexander Bothrvell, kreditor selakupekerja, PT wRS indonesia selaku debitor sebagai ut iu"t debitortidak membayar gaf i kreditor sebagaimana terah diierjanjikan dalamqerso.n.al loan agreement. Akibat Gsis ekonorni di Incronesia kreditordan debitor telah s.ep,akat r'ela.iui perjanjian penunclaan anuitas per1 fanuari 1998, dilakukan penuirdoun p.,r_,Luyaran 50% dari gajikreditor yang terutanq. perian.iirn perlunclaan' anuitas -".*puf.r,ffl1lll1 u,rang-piulang anrara ,letit,.,r tlengan kreditor. oingunqemlKtan, debitor mempunyai utang kepada i<reditor, dengantenggang lvaktu sampai 1 Desernber i[,lc.

l9 Putuw Pengad!an Niaga, dalam Rorc ne1' AIercnder Botl:v.ctl v p'l wRS InJone:ut,No. 77i pailit/2000ipN Niaga/]kt.pst.

164:l 'it. .'

HUKUM EKONOMI INDONESIA ERMAN RA*'AGUKGUK 70 TAHUN

Pengadilan Niaga menolak permohonan pernyataan paiiitdengan pertimbangan utang debitor belum jatuh tempo. Meskipunberdasarkan Agreement of De-fered Annuity, yang menyatakan,antara lain, bagian yang tertunda terkumpul dari gaji Bothwell akanjatuh tempo dan akan dibayarkan secara penuh oleh debitor pacia IDesember 1999. Terdapat pula personal loan agreement iang dibuatl6 Agustus 2000 antara Umar Suwandi seiaku pernberi pinjamandan Rociney Bothwell selaku penerima pinjaman ),ang mengaturdalam hal tuntutan Bothwell untuk gaji yang belum dibayar olehPT WRS Indonesia sepenuhnya daiam waktu dua tahun kalendersejak perjanjian. walaupu n personal loan agreemenf tersebut bersifatpribadi, karena perjanjian tersebut mengatur juga soal utang-piutangantara debitor dengan kreditor, maka apa yang diatur ,lall-nt personalloan agreemenf tersebut mengikat sebagai undang-undang. Dan,karena dalam personal loan agreemenf pembayaran gaji yang belumdibayar oleh debitor adaiah dalam waktu dua tahun kalender sejakperjanjian, maka jatuh tempo utang debitor kepada kreditor adalah16 Agustus 2002 bukan I Desember 1999.

Mahkamah Agung pada tingkat kasasi menerima keberatankreditor dan menyatakan debitor PT WRS Indonesia pailit denganpertimbangan sebagaimana yang dipertimbangkan oleh juclex

facti, bukti-bukti p-S dan p-6 telah dapat membuktikan adanyautang debitor kepada kreditor yang jatuh waktu pada 1 Desember1993. Sedangkan, personal loan agreement 16 Agustus 2000 adalahperjanjian antara Umar Suwardi dengan kreditor, dan dari rumusanketentuan d.alam personal loan agreement yang dimaksud dengan duatahun kaiender sejak perjanjian bukanlah tanggal jatuhnya rvakrudan dapat ditagihnya utang debitor kepada kreditor, melainkanpengaturan hubungan hukum antara pemberi jaminan, yaitu UrnarSuwandi dengan kreditor manakala tuntutan kreditor atas gajikreditor masih belum dibayar oleh pT WRS Indonesia. Dengandemikian, utang debitor kepada kreditor telah jatuh waktu dan dapatditagih pada I Desember l999.l2ol

Mahkamah Agung pada tingkat peninjauan kembalimenyatakan majelis kasasi telah melakukan kesala,,.rt denganpertimbangan, pada prinsipnya hukum kepailitan bertujuan untuk

20 Putusm Malrkamah Agung Pada tingkat kasai, dalam Rodney Alexander Bothwell v. pT WRS Indone:ut. No. 36 wNi:oa,j

t]t65;-: '.:i,::li;.

Page 10: law.uii.ac.id...HUKUM EKONOMI INOONESIA ERI{AN RA"'AGT,IKGI,K 70 TAHUN KRISIS EKONOMI DAN KEWAJIBAN KONTRAKTUAL DEBITOR DALAM PUTUSAN-PUTUSAN PENGADILAN NIAGA Siti Anisaht'I 1. Pengantar

menciptakan keseimbangan kepentingan antara debitor, kreditor

maupun kepentingan umum. Kepentingan debitor berupa keinginan

untuk meneruskan usaha tanpa harus mengalami pailit tetapi

tetap dapat membayar utangnya. Kepentingan kreditor adalah

menginginkan pengembalian utang secePatnya atau semaksimal

mungkin. Kepen- tingan umum adalah menciptakan kenyamanan

dalam berusaha, memberhentikan perusahaan yang memang tidak

dapat diselamatkan dan mempertahankan atau menvelamatkan suatu

perusahaan yang patut atau pantas untuk diseiamatkan. Oleh karena

itu, majelis hakim peninjauan kembali berpendapat tidak semua

utang dapat dinyatakan pailit. Persengketaan yang timbul daianr

permohonan ini adalah mengenai rvanprestasi dalam hubungan

kerja, yang dilakukan oleh debitor selaku rnajikan dari kreditor.

Permasalahan wanprestasi ini sebaiknya diselesaikan terlebih

dahulu secara perdata karena perjanjian tersebut dibuat berdasarkan

kontrak kerja yang pembuktiannya tidak mudah. Ditinjau dari segi

keadilan, adalah tidak adil jika suatu perusahaan yang mempunvai

potensi dan prospek yang masih diharapkan untuk berkembang baik,

harus dipailitkan karena tidak membayar gqi kepada salah seorang

pegawainya.t2rl

3.7 Pemohon PKPU dengan iktikad baik masih ingin tetap rnelakukan

pembayaran utang kepada para kreditor walaupun tengah mengalami

krisis dan terdapat selisih nilai tukar Rupiah dengan Dollar Amerika

Serikat yang sangat rnemengaruhi kemampuan Pemohon dalam melunasi

kewajibannya sesuai dengai-r kesepakatan. Ini terdapat dalam PT Kurnia

Musi PU,v,'ottd In'lustrial Co., Ltd v. PT Kurnia Musi Plvwood Industrial Co.

Ltd.t22)

Pemohon PKPU merupakan perusahaan yang menjalankan

kegiatan usaha di bidang industri perkay'uan, perdagangan,

pembangunan jasa, pertanian, angkutan, dan pertambangan,

termasuk tidak terbatas pada industri plywood dan venner. Pemohon

mengakui dan bertanggung jawab sepenuhnya atas semua kewajiban

yang timbul berdasarkan Perjanjian Kredit. Pemohon PKPU

21 Putusan Mahl<mah .{gune pada tingkat peninjauan kembali, dalam Rodney Alexander Bothwell v. PT }VRS lndonesia' No 0?

Pt(/N/2001.22 Putsm Pengadilan Niaga dalam PT Kwria llusi Plywood Industrial Co., Ltd v. PT. Kurnia Ntusi Plywood lndustridl Co.' Ltl''

No. 0I/PKPUi 2005 /PN.\iaga. ikt. Pst dan No. -12l Pailit/2005/PN.Niaga.lkt.Pst.

HUKUM EKONOMI INDONESIA ERMAN RAJAGUKGUK 70 TAHI.JN

dengan iktikad baik masih ingin tetap melakukan pembayaranutang kepada para kreditor walaupun tengah mengalami krisis sertaselisih nilai tukar Rupiah dengan Dolar Amerika Serikat yang sangatmemengaruhi kemampuan Pemohon dalam melunasi kewajibannyasesuai dengan kesepakatan. ivtajelis hakim berpendapat denganadanya pernyataan dari Pemohon yang mengakui bahwa pemohonmasih memiliki kemampuan untuk melunasi utang-utangnya yangsudah jatuh tempo dan dapat ditagih. pemohon dapat membavarsemua kewajibanrrya apabila diberikan kesempatan dan waktuyang cukup dengan cara sebagaimana tersebut daiam rencanaPerJamaian. Berdasarkan ketentuan dalam pasal 224 ayat(l) dan (2)Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 beralasan bagi majelis untukmengabulkan permohonan PKPU sementara selama 40 hari.

Debitor mengajukan PKPU, dengan dalih krisis ekonomi mengakibatkankenaikan tingkat suku bunga yang sangat tajam serta depresiasi mata uangRupiah, dan secara langsung menyebabkan perolehan hasil usaha pemohonmenurun dengan tajam. Hal ini mengakibatkan pemohon belum memilikikemampuan untuk membayar utang-utangnya yang sudah jatuh tempodan dapat ditagih kepada para kreditornya. Namun, pemohon masihberitikad baik untuk bertanggung jawab terhadap sernua kewajibannya danPemohon telah mengerjakan seluruh upaya untuk merestrukturisasi utang.Ini terdapat dalam PT ciputra Development v. pr ciputra Development.t2i)

Pemohon mengajukan permohonan pKpU dengan berdasakanpada ketentuan Pasal 222 Undang-Undang No. 37 Tahun 2004.Pemohon r,erupakan perusahaan yang .relakukan kagiatan usahadi bidang pembangunan perumahan, perkantoran, pertokoan, danpusat niaga beserta fasilitas-fasilitasnya. pemohon menjalankan usa-hanya dengan memperoleh bantuan pembiayaan dari para kreditordan bantuan pembiayaan tersebut (kredit) dalam bentuk mata uangDolar Amerika Serikat yang kemudian dikonversi ke dararn Rupiah.Karena terjadi krisis ekonomi, mengakibatkan kenaikan tingkat sukubunga yang sangat tajam serta depresiasi mata uang Rupiah, secaralangsung menyebabkan perolehan hasil usaha pemohon menuruntajam. Hal ini mengakibatkan Pemohon belum memiliki kemampuanuntuk membayar utang-utangnya yang sudah jatuh tempo dan dapat

13 PT Ciputra Development v. PT Ciputra Deyelopment,No. O2/pKpUl2OO5lpN.Niaga.Jkt.pst.

3.8.

,:.67-t:156

Page 11: law.uii.ac.id...HUKUM EKONOMI INOONESIA ERI{AN RA"'AGT,IKGI,K 70 TAHUN KRISIS EKONOMI DAN KEWAJIBAN KONTRAKTUAL DEBITOR DALAM PUTUSAN-PUTUSAN PENGADILAN NIAGA Siti Anisaht'I 1. Pengantar

i

<iitagih kepada Para Kreditornya. Namun, Pemohon masih beritikadbaik untuk bertanggung jawab terhadap semua kewajibannva d11Pemohon telah mengerjakan seluruh upaya untuk melakukanrestrukturisasi utang.

Majelis hakim berpendapat dengan adanya pernyataandari Pemohon yang mengakui mengenai utang-utang yang teiahjatuh wartu dan dapat ditagih tetapi Pemohon masih memililakemampuan untuk melunasi utang-utangnya tersebut dan tanggapandari para kreditor, Pemohon dapat membayar semua kewajibannvaapabila diberikan kesempatan dan waktu yang cukup dengan cara

sebagaimana tersebut dalam rencana Perdamaian. Berdasarkanketentuan dalam Pasai 224 ayat (l) dan (2) Undang-Undang No. 37

Tahun 2004, rlajelis beralasan untuk mengabulkan permohonanPKPU sernentara seiama 45 hari.

Berdasarkan pemaparan di atas, dapat dikatakan bahwa majelis hakim PengadiianNiaga |akarta Pusat dan N{ahkamah Agung menerima kesulitan pembayaran utang

akibat adanya krisis ekonomi sebagai alasan bagi debitor untuk menunda pembayaranutang kepada para kreditornya. Dalam Sangyong Engineering (t Construction Co.

Ltd v, PT citra limbaran Indah Hotel,tzat lvlajeiis hakim agung memberikan pKpU,

meskipun kreditor maupun debitor tidak mengajukan permohonan secara formal,Pertimbangannya adalah debitor masih memiliki kemampuan finansial jika diberikankesempatan untuk menunda pembayaran utang yang dimiiikinya. Dengan demikian,adanya kesulitan yang dialami oleh debitor akibat krisis didorong oleh agar melakukannegosiasi ulang untuk "mengadaptasikan" (merevisi) kontrak.

Terdapat putusan vang menolak alasan krisis ekonomi untuk mengonstruksiulang kewajiban kontraktual debitor, karena menurut majelis hakim debitor tidakrnamptl mengajukan alat bukti untuk ruenguatkan daiil pernrohonannya. DalantMinto Trading Limited v. PT Aria Liasta Pirarnir;do,\25t pertimbangan hukum majelis

hakim Pengadilan Niaga fakarta Prisai tegas rnelvatakan bahwa pihak yang mengalamikesulitan untuk memenuhi isi kontrak, berhak untuk rnerninta renegosiasi kontrakkepada pihak Iain dengan menunjukkan alasan-alasannya.

Selain itu, berlatar belakang krisis ekonorni, terdapat pertimbangan hukumyang menggali doktrin keseimbangan untuk menunda kewajiban kontraktual debitor.

24SsangyongEngineeringdCorstrur':'Oo.Ltdv.PTCitralimbaraalrulahHotel,Nc.4llPailit/l999ipN.Niaga//kt.psr.;N0.1-K/N/ 1999; No. 24 PK./N/ 1999.

25 Minto Tratling Limited v. P7' ,1,ri t , ia:tLi Pit,;nit;io. \(). 6l i Piiit/ 2000/'PN.Niaga/Jkt. Ps\. Kasus serupa ini dcpat dilihat dahflMilter Management Limited \'. P7 Arl'aputra Grzha. Prtusu Pengadilan Nirga No. 6.t/Paiiit/2000/pN.Niaga/Jkt.psr.

168$ibl::;. r....r,':,;))

HUKUM EKONOMI INDONESIA ERMAN RA'AGUKGUK 70 TAHUN

galam Rodnev Alexander Bothwell v. PT llzRS Indonesie,t26) Majelis Mahkamah Ag*rgsada tingkat peninjauan kembali, mengoreksi pertimbangan majelis hakim kasasi.

tlul.lir huki* agung dalam peninjauarr kenrbali, berpendapat bahwa pada prinsipnya

irukum kepailitan bertujuan untuk menciptakan keseimbangan kepentingan antara

debitor, lrreditor, dan kepentingan umum. Kepentingan debitor berupa keinginanuntuk meneruskan usaha tanpa haras n-rengalami pailit tetapi tetap dapat membayar

utangnya. Kep.enlintnn kreditor adalah rnenginginkan pengembalian utang secepatnya

atau semaksimal mungkin. Kepentingan umrrm adaiah menciptakan kenyamanandalam berusaha, memberhentikan perusahaan yang memang tidak dapat diselamatkandan mempertahankan atau menyelamatkan suatu perusahaan yang patut atau pantasuntuk diselamatkan. oleir karena itu, majelis hakim peninjauan kembali berpendapatiidak semua utang dapat dinyatakan pailit. Dapat dikatakan bahwa, meialui perkararepailitan, majeiis hakim agung memberikan kesempatan kepada para pihak untuknen,veimbangkan posisi mereka, ketika kesulitan dialami oleh debitor. Sementara itu,debitor sesungguhnya masih memiliki kemampuan untuk melaksanakan kewajibanrika diberi masa tangguh.

Terdapat Putusan PKPU yang diberikan kepada debitor ketika mengalami krisisekonomi dengan pertimbangan bahwa debitor masih mempunyai "iktikad baik'l yaitu:Pertama, PT Kurnia Musi Plywood Industrial co., Ltd v. pT Kurnia Musi plywoodlndustrial Co., Ltd,t2') "...Pemohon PKPU dengan iktikad baik masih ingin tetapmeiakukan pembayaran utang kepada para kreditor walaupun tengah mengalanii krisis:erta selisih nilai tukar Rupiah dengan Dolar Arnerika Serikat yang sangat memengaruhikemampuan Pernohon dalam melunasi kewajibannya sesuai dengan kesepakatan."Kedua, PT ciputra Development v. PT Ciputra Developmerzf.{28] Debitor mengajukan?KPLI, karena akibat krisis ekonomi, kenaikan tingkat suku bunga yang sangat tajamrcrjadi serta depresiasi mata uang Rupiah, dan secara langsung menye'oabkan peroleh-.rn hasii usaha Pemohon menurun tajam. Hal ini mengakibatkan pemohon belumrnemiliki kemampuan untuk membayar utang-utangnya yang sudah jatuh tempo dandapat ditagih kepada Para Kreditornya. Namun, Pemohon masih beriktikad baik untukbertanggung jawab terhadap semua kewajibannya dan pemohon telah mengerjakanseluruh upaya untuk melakukan restrukturisasi utang.

)i Rodney Aiexander Botlwell r PI WRS Indonesis, No. 77lPailit/2000/PN.Niaga/Jkt.Pst.; No. 36 K/N/2000; dan No. 02PK/N/2001.

)' PT Kurnn Musi PLywood Industrial Co' Ltd v. PT Kurnia Musi Plywood Industrial Co., 1-rrl., No. 0t/pKpu/2005/pN.Niaga.fkt.Pst dan No. 42i Pailit/200r/PN.Niaga.lkt.pst.

!,q PT Ciputro Development y. PT Ciputra Deyelopn enf, No.02lpKpU/2005/pN.Niaga.fkt.pst.

Page 12: law.uii.ac.id...HUKUM EKONOMI INOONESIA ERI{AN RA"'AGT,IKGI,K 70 TAHUN KRISIS EKONOMI DAN KEWAJIBAN KONTRAKTUAL DEBITOR DALAM PUTUSAN-PUTUSAN PENGADILAN NIAGA Siti Anisaht'I 1. Pengantar

i

4. SimpulanKrisis ekonomi yang menyebabkan kesuritan bagi debitor untuk meraksanakal

kewajibannya dapat dijadikan sebagai alasan untuk menuncla, bahkan n-,.nguk}frkewajiban kontraktual yang dimiliki oleh debitor. Namurr, adir berbasai lrriteria ,..-harus ditaati oleh Pengadilan yang berwenang untuk it* vang dibejakrk"" [;;:para pihak dalam kontrak, lebih khususaya kepacla pihak yang mendalilkan

"rur.n uu.Berdasarkan penelusuran terhadap putusan-putusan penga,cilan Niaga Iakarta pusadan Mahkamah Agung, dapat diternukan bahwa kewajilian kontrakiuar y""g h;,;dilaksanakan oleh para pihak ketika terjadi krisis ekoncmi dapat aiHasiflk*asikan,Pertama, Pengadilan Niaga menunda kewajiban kontraktu;l debitor, a.ngu;memberikan PKPU; Kedua, Pengadilan Niaga menunda kewajiban kontraktual a.biior.dengan p0sdilan Niaga menuncia kewajiban kontraktual debitor, dengan pertirnbanganiktikad baik yang dimiliki oleh debitor; d.an Keempaf, pengadila, Nrugu -".g.rdtkewajiban kontraktual debitor dengan me^rya,akan debitor pailit. Ke a"pnn, ilrqrii,hakim Pengadilan Niaga dan Mahkamah Agung ..yogy".,y" terus menggari danmengungkapkan sumber hukum tak tertulis (doktrin) taram setiap putusan yansdihasilkannya, khususnya dalam menyelesaikan perkara terkait kewairban kontraktualdebitor ketika terjadi krisis ekonomi. Ini teiah diamanahkan dalam pasai g ayat (6rhurufa Undang-Undang No. 37 Tahun 2004.

rl .' .:,:-..170:.ii:a'-' i

tfi'r,

!-IUKUM EKONOMI INDONESIA ERMAN RA-'AGUKGUK 70 TAHUN

Kepustakaan

Arilerican Express Bank Ltd. Cabang lakarta v. PT Davomas Abadi, Tbk., No. 03/Pailit/ l998lPN.Niaga/Jkt.Pst., dan No. 02IPKPU/1998/PN.Niaga/fkt.Pst.

Badan Penvehatan Perbankan liasional r'. PT Davomas Abadi, Tbk., No. 02/PKPU/2000i PN.Niaga/)kt. Ilst

Badrulzaman, iv{ariam Darus, et. ai. Kompilasi l-iukum Perikatan. Ban-dung:Cltra Aditya Bakti, 2001.

Carlson, David G. "Bankruptcv theory and the Creditors' Bargain'l 6l U. Cin. L.Rev.453, 1992.

E. Plank, Thomas E. "Book Review: Bankruptcy Prcfessionals, Debtor Dominance,and the Future of Bankruptcy: A Review and A Rhapsody on A Theme:Debt's Dominion: A History of Bankruptcy Law In America'i 18 Bank" Dev.l. 337,2042.

Goode, Roy NI. Principles of Corporate Insolvency Law. London: Sweet & Mawell,r997

Illustration Database. Krisis Ekonomilh.II No. I Februari 1998.

Keraf, A Sony. Etika Bisnis Tuntutan dan Relevansinya. Yogyakarta: Kanisius,r998.

Korobkin, Donald R. "Rehabilitating Values: A )urisprudence of Bankruptcy'l 91Colum. L. Rev. 717, 1991.

Lewis, Paul B. "Trouble Down under Some Thoughts on the Australian-AmericanCorporate Bankruptcy Divide'i 2001 Utah L. Rev. 189, 2001.

Martin, Nathalie. "Common-Law Bankruptcy Systems: Similarities andDilferences'i l l Am. Bankr. Inst. L. Rev. 367, 2003.

NIcBryde,Kiu

'IAIW., et. at. (ed). Principle of European Insolvency Law. Deventer:rver, 2003.

Milter Management l.imited v. PT Aryaputra Graha, No. 64/Pailit/2000/PN.Niaga/Ikt.Pst.

Minto Trading Lintited v. PT Aria lIasta Piramindo, No. 63/Pilit/2000/PN.Niaga/lkt.Pst.

PT Bintuni Minaraya Tbk v. PT Bintuni Minaraya Tbk, No. 23lPailitlzo}7lPN.Niaga.lkt. Pst.

PT Ciputra Development v. PT Ciputra Development, dan No. }2IPKPUl2005lPN.Niaga.fkt.Pst.

,:l?X

Page 13: law.uii.ac.id...HUKUM EKONOMI INOONESIA ERI{AN RA"'AGT,IKGI,K 70 TAHUN KRISIS EKONOMI DAN KEWAJIBAN KONTRAKTUAL DEBITOR DALAM PUTUSAN-PUTUSAN PENGADILAN NIAGA Siti Anisaht'I 1. Pengantar

I

I

I

PT Kurnia Nlusi Plywood Industrial Co., Ltd v. PT. Kurnia Musi Plywo-od lndustria,

Co., Ltd., i'{o. 01/PKPU/2005/P!'{.Niaga.Jkt.Pst dan No.42/Pailit/200iPN.Niaga.lkt.Pst.

PT Wendy Cltrarasa v. PT \{endr" Citrarasa, No' 0ll;/PKPI'I/2000'

Rajak, Harry. "Rescue Versus Lrquiiation irr Central and Eastern Europei 3:

Tex. Int'l L.l. 157,1998.

Rodney Alexander Bothwell v. PT l4lRS Indonesia, No. 77/Pailit/2000/PN.Niaga

ikt.Pst.;No. 36 K/N/2000; dan i.lo. 02 PK/N/2001.

S;ahdeini, Sutan Remy. "Perlindungan Debitor & KreCitor Dampak Undang' Undang Kepailiian terhadap-l'erbankan] Jurnal Hukum Bisnis, Vo[.:

)akartaiYayisan Pengenrbangan Hukum Bisnis, 1 995.- - - -- - - -,"Tanggapar

ierhadap Perpu iiepa-ilitan N-omor 1 Tah.un 1998'l Makalnh, iakarta:t3lui11998.---^------'. Hukum Kepailitan Memahani Faillissementsverordening

Iuncto tJndang-Undang llo'No. 4 Tahun.l 998. Jakarta: Grafiti, 2002'

Skeel, Jr., David A. 'An Evolutionary Theory of Corporate Law and Corporatt

Bankruptcyi'51 Vand. L. Rev. 1325, Oktober 1998.

Ssangyong Engineering (y Construction Co. Ltd v PT Citra limbaran Indah Hote|--XoIar/Failit/ 1999/PN.Niaga/)kt.Pst.; No. 27 K/N/ 1999; No. 24 PK/N/1999

Tarmidi, Lepi T. "Krisis Nloneter Indonesia: Sebaba Dampak,.Peran Itr{l

dan Siranl' Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, Maret 1999.

dalam http://www.bi.go.id/NR/rdonlyre91a27EA150- F9C2-18B0-960+C55B96FCgiC6/301 5ibempvollno4mar.pdf, Akses 26 November 2012.

Warren, Elizabeth.

Wood, Philip R. Principles of International Insolvency. London: Sweet & Maxivell,

1995.

,.J7?;

,:-,:-;:

Page 14: law.uii.ac.id...HUKUM EKONOMI INOONESIA ERI{AN RA"'AGT,IKGI,K 70 TAHUN KRISIS EKONOMI DAN KEWAJIBAN KONTRAKTUAL DEBITOR DALAM PUTUSAN-PUTUSAN PENGADILAN NIAGA Siti Anisaht'I 1. Pengantar

REKAP BAYAR PAJAK

Masuk rekening Pusat

pajak non NIK (PKPA)

pajak non NIK (S1)

PPH 23

masuk simpajak

penerima

PPH 27 untuk Sl

PPH 21 untuk PKPA

PPH 23 untuk Sl"

34.291..378

3.1,79.700

52.621.

37.523.699 (masuk rekeniag

132.000

470.000

s2.621.

36.869.078

UniVersi tas \

September 2018

pengirim

*,,