Layanan Bimbingan MIan

Embed Size (px)

Citation preview

PRAKTEK LAYANAN BIMBINGAN SISWA DI MADRASAH ALIYAH DARUSSALAM AWAYAN

Oleh:Mian NPM : 08.21.0269

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI PROGRAM STUDI BAHASA INGGRIS FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN(UNISKA) MUHAMMAD ARSYAD AL-BANJARY BANJARMASIN 2010/2011

HALAMAN PENGESAHANLaporan Layanan Bimbingan Siswa ini telah disetujui dan disahkan pada tanggal 14 Desember 2011 sebagai salah satu tugas individu mahasiswa pada

Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjary Banjarmasin di Madrasah Aliyah Darussalam Awayan tahun 2010/2011 yang dilaksanakan tanggal Desember 2011. 5 September 2011 sampai dengan 31

Disetujui Oleh : Guru Pamong Dosen Pembimbing

Farida Rahmiani,S.Pd NIP

Drs.Andrea Chandra,SE. NIK.069 003 066

Mengetahui :

Kepala Sekolah

Ketua UPPL FKIP UNISKA

Iskandar,S,Ag NIP.

Drs.A.Nurdin Ady,M.Si. NIP.19490814.197902.1.001

KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan Rahmat, hidayah dan Inayah sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan Layanan Bimbingan Siswa ini. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah keharibaan rasul junjungan nabi Akhiruzzaman,Muhammad SAW. Berkat perjuangan beliaulah sehingga kita bisa hidup dalam Iman,Islam serta Ihsan. Selanjutnya penyusun ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada : 1. Bapak Jarkawi,S.Pd M.pd selaku Banjarmasin 2. Bapak Drs.A.Nurdin Ady,M.Si Selaku ketua UPPL UNISKA Banjarmasin 3. Bapak Drs,Andrea Chandra,SE selaku dosen pembimbing 4. Bapak Iskandar,S.Ag selaku Kepala Sekolah MA Darussalam Awayan 5. Ibu Farida Rahmiani,S.Pd selaku Guru Pamong pada pelaksanaan PPL II 6. Seluruh dewan guru dan staf TU MA Darussalam Awayan 7. Semua pihak terutama teman sesama praktikan atas segala kerjasamanya. Akhirnya, penyusun hanya dapat haturkan permohonan maaf yang sebesarbesarnya atas kekurangan dan kesalahan dalam pelaksanaan praktek lapangan (PPL) di MA Darussalam Awayan, semoga laporan ini dapat memberikan manfaat untuk kita semuanya, Amien. Balangan, Desember 2011 Dekan FKIP UNISKA

Penyusun

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I : PENDAHULUAN . i ii iii 1 1

A. Latar Belakang......

B. Pengertian Layanan Bimbingan Siswa.. 2 C. Tujuan Layanan Bimbingan Siswa.... 4 D. Pentingnya Layanan Bimbingan Siswa..... 4 BAB II : URAIAN ISI ... A. Data Identitas Siswa Kasus... B. Proses Identifikasi Siswa Kasus ... C. Diagnosis... D. Prognosis... E. Proses Pemberian Bimbingan (Treatment)........ F. Hasil Pemberian Bimbingan.. G. Tindak Lanjut (Follow Up)... BAB III : PENUTUP.. 6 6 7 10 12 13 15 16 17

A. Kesimpulan.... 17 B. Saran saran.. 18

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan adalah fenomena utama dalam kehidupan manusia di mana orang yang telah dewasa membantu pertumbuhan dan perkembangan peserta didik untuk menjadi dewasa. Pada masa ini siswa mulai mengalami perubahan pada dirinya yang meliputi aspek fisik, sosial, mental dan intelektual. ciri yang paling menonjol pada masa ini adalah besarnya dorongan untuk memperoleh pengakuan eksistensi dirinya serta besarnya dorongan untuk memasuki kehidupan sebaya, sehingga pada masa-masa ini sangat rentan sekali terjadi koflik-konflik sosial diantara remaja yang satu dengan lainnya. Sehubungan dengan hal tersebut, maka sekolah sebagai salah satu tempat mengenalkan nilai-nilai sudah seharusnya tahu terhadap kondisi yang di alami oleh para siswa/siswinya yang nota benenya sedang dalam masa remaja, yaitu dengan adanya layanan Bimbingan Siswa. Layanan Bimbingan Siswa ini, lebih menekankan kepada aspek bimbingan pribadi/sosial, belajar dan karier. Mendidik merupakan salah satu tugas guru dalam upaya ikut menunjang dan mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai dengan yang tercantum dalam Undang-undang Dasar 1945. Tugas guru yang tidak kalah pentingnya selain mendidik adalah memberikan bimbingan, pengarahan dan penyuluhan pada siswa agar dapat belajar dengan baik sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan.

Kegiatan layanan bimbingan di sekolah dewasa ini keberadaannya sudah menjadi suatu kebutuhan, karena semakin banyaknya permasalahan yang dihadapi oleh siswa. Guru merupakan orang yang terdekat dengan anak didik, maka disamping berperan sebagai penyampai materi pelajaran, seorang guru diharapkan selalu siap membantu siswa yang mempunyai masalah dengan proses belajarnya. Guru diharapkan peka dan tanggap terhadap masalah yang dihadapi oleh anak didiknya. Seorang guru hendaknya menguasai prinsip-prinsip dasar dalam kegiatan layanan bimbingan siswa seperti mengidentifikasi kasus, melakukan diagnosis, prognosis, memberikan bantuan, serta mengadakan tindak lanjut untuk pemecahan. Layanan bimbingan siswa ini diterapkan kepada anak-anak yang lambat belajar, anak-anak yang mengalami penyimpangan tingkah laku, mengalami kesulitan belajar, dan lain sebagainya. Kegiatan ini dilakukan sebagai usaha mencari cara yang sebaik-baiknya untuk membantu siswa agar mencapai prestasi belajar yang optimal sesuai dengan perkembangan siswa. Dalam layanan bimbingan ini praktikan sebagai calon guru mencoba untuk membahas dan menangani suatu masalah yang dihadapi oleh siswa di MA Darussalam Awayan kelas XC, serta berusaha mencari alternatif penyebab masalah, alternatif pemecahan masalah dan berusaha untuk mengadakan tindak lanjut demi perkembangan belajar dan kedewasaan anak. B. Pengertian Layanan Bimbingan Siswa Pengertian layanan bimbingan secara luas adalah upaya mengenal, memahami, dan memantapkan siswa kasus dengan cara mengidentifikasi,

mendiagnosis, memprognosis, dam memberikan pemecahan yang dihadapi oleh siswa klien. Sedangkan pengertian layanan bimbingan siswa atau yang biasa disebut juga dengan studi kasus secara sempit dikemukakan oleh beberapa ahli sebagai berikut: 1. merupakan sebuah proses bantuan yang diberikan kepada anak didik yang dilakukan secara terus menerus supaya anak didik dapat memahami dirinya, sehingga dapat mengerahkan dirinya dan bertingkah laku wajar sesuai dengan keadaan lingkungan di sekolah sendiri, keluarga serta masyarakat. (Sukardi,1993). 2. merupakan proses pemberian bantuan terhadap individu untuk mencari pemahaman dan pengarahandiri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri secara maksimum kepada sekolah, keluarga, serta masyarakat (Miller dalam Surya, 1975:25) 3. merupakan suatu proses yang terus menerus dalam membantu

perkembangan individu untuk mencapai kemampuannya secara maksimal dalam mengarahkan sehingga memberikan manfaat bagi dirinya dan masyarakat. (Stoops, 1975). Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa Layanan bimbingan siswa adalah usaha yang dilakukan untuk memahami dan menetapkan siswa yang mempunyai masalah. Dengan kata lain merupakan bentuk layanan yang bertujuan untuk mempelajari dan menyelidiki keadaan pribadi dan tingkah lakunya serta perkembangan seorang siswa dengan menggunkan teknik pengumpulan data yang bersifat integrasi dan komprehensif.

C. Tujuan Layanan Bimbingan Siswa Tujuan dari layanan bimbingan siswa adalah: 1. Mengenal kepribadian siswa yang dianggap mempunyai masalah. 2. Mengenal latar belakang pribadi siswa yang dianggap mempunyai masalah. 3. Mengidentifikasi jenis, sifat serta penyebab kesulitan belajar yang dihadapi. 4. Mamahami dan menetapkan faktor-faktor penyebab permasalahan yang dihadapi siswa. 5. Mencari dan menetapkan berbagai alternatif pemecahan masalah

berdasarkan data dan informasi yang objektif dan lengkap, melalui cara preventif maupun kuratif. D. Pentingnya Layanan Bimbingan Siswa Untuk dapat mengembangkan dan meningkatkan prestasi belajar yang optimal, maka perlu diberikan layanan bimbingan siswa oleh guru sebagai pengelola program belajar mengajar dalam kelas. Dengan adanya studi kasus guru dapat mengetahui kekurangan yang ada, dan kemudian sekanjutnya berusaha memberikan layanan kepada siswa dengan lebih baik lagi. Kegiatan layanan bimbingan siswa mempunyai arti yang sangat penting dalam rangkaian proses belajar mengajar di sekolah. Secara umum kegiatan ini dapat memberikan manfaat kepada siswa, calon guru, wali kelas, atau guru bimbingan konseling, kepala sekolah dan orang tua siswa. Adapun secara lengkap dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Siswa a. Dapat mengenal dan memahami dirinya sendiri dengan lebih baik.

b. Dapat memperoleh informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan prestasi belajar. c. Mendapat bantuan untuk mengidentifikasi masalah dan upaya

pemecahannya. 2. Calon Guru Pengalaman ini memberikan masukan dan bekal dalam usaha mengatasi masalah yang dialami siswa yang juga merupakan pengalaman praktis untuk menunjang profesionalisme sebagai guru di masa yang akan datang. 3. Wali Kelas dan Guru BK Studi kasus ini dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam rangka membimbing dan membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar. 4. Kepala Sekolah a. Bahan pertimbangan dalam monitoring keadaan siswa dan kemampuan guru, terutama berkaitan dengan studi kasus. b. Merupakan salah satu sumber informasi tentang siswanya, sehingga dapat digunakan sebagai landasan menentukan kebijaksanaan tentang masalah siswa. 5. Orang Tua a. Meningkatkan komunikasi antara orang tua dan sekolah sehingga dapat dihindari kesalahan atau kekeliruan dalam mendidik anak. b. Memberikan informasi tentang situasi dan kondisi anaknya disekolah pada umumnya, sehingga dengan informasi ini orang tua dapat mengendalikan dan membina anaknnya.

BAB II URAIAN

A. Data Identitas Siswa Kasus

Berkaitan dengan data siswa yang terkumpul maka praktikan bertanggung jawab untuk menjaga kerahasiaanya. Data yang bersifat rahasia tidak perlu diketahui oleh pihak-pihak yang tidak berkepentingan dengan layanan bimbingan siswa. Sehubungan dengan sifat kerahasiaan yang harus dijaga, maka nama dan identitas lain yang berhubungan dengan klien dibuat fiktif dengan tujuan agar klien tidak merasa malu atau dirugikan akibat diketahui oleh pihak-pihak yang tidak berkepentingan.

Identitas Siswa Kasus a. Nama b. Tempat dan tanggal lahir c. Jenis Kelamin d. Agama e. Suku Bangsa f. Alamat g. Jumlah saudara kandung - jumlah saudara laki-laki - jumlah saudara perempuan h. Anak kei. Hobby j. Status : Ahmad Baihaki (fiktif) : Balangan,3 Oktober 1995(fiktif) : Laki-laki : Islam : Banjar : Awayan :3 :: 3 (tiga) : 4 (empat) : Jalan-jalan : Anak kandung

Identitas Orang tua (Ayah) a. Nama Ayah b. Pendidikan terakhir c. Agama d. Pekerjaan e. Alamat Identitas Orang Tua (Ibu) a. Nama Ibu b. Pendidikan terakhir c. Agama d. Pekerjaan e. Alamat Riwayat Hidup a. Tahun lulus SD b. Tahun lulus SLTP c. Tahun masuk MA d. Cita-cita B. Proses Identifikasi Siswa Kasus

: H.Rahmad Darmawan(fiktif) : MTs : Islam : Petani : Awayan : HJ.Rahidah(fiktif) : SD : Islam : Petani : Awayan : 2007 : 2010 : 2011 : PNS

Untuk memahami masalah yang sedang dihadapi oleh siswa diperlukan suatu pengumpulan data dari berbagai sumber dan aspek-aspek yang lengkap serta reliable atau dapat dipercaya. Hal ini penting untuk mendapatkan sebuah gambaran yang lengkap dan menyeluruh sehingga pada akhirnya bantuan yang diberikan akan tepat sasaran dan bermanfaat bagi siswa yang bermasalah tesebut. Untuk mendapatkan data yang lengkap dalam upaya membantu siswa kasus memecahkan masalahnya, praktikan mengumpulkan data dengan berbagai cara. Hal ini dimaksudkan agar data yang masuk dapat dipertanggungjawabkan keobyektifannya. Cara-cara yang dimaksud adalah dengan cara menggunakan berbagai metode. Adapun metode yang digunakan dalam hal ini adalah: 1. Analisis Dokumentasi Dokumen sebagai sumber data banyak dimanfaatkan oleh para peneliti, terutama untuk untuk menguji, menafsirkan dan bahkan untuk

meramalkan. Hasil pengkajian analisis dokumen akan membuka kesempatan untuk lebih memperluas tubuh pengetahuan terhadap sesuatu yang diselidiki. Analisa dokumen membantu praktikan dalam menentukan siswa kasus dengan cara mengumpulkan data dan informasi mengenai calon siswa kasus tersebut.Adapun sumber data dan infomasi mengenai analisa dokumen didasarkan pada buku nilai kelas XC. Perhatikan tabel daftar nilai siswa kelas XC mata pelajaran Bahasa Inggris dibawah ini ; NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 NAMA SISWA Adi Irawan Adi Risa Adi Saputra Ahmad Baihaki Ernawati Fajriannor Hanafi Ansari Ifnu Fajri Irma Jamaluddin Kamal Jannaturrahmah Lisa Lisan Diyana Misransyah Muhammad Sidiq Mukaramah Mutia Rahayu Nayra Monika Rabiatul Adawiyah Rada Malisa Rahimah Rajidinnor Rini Latifah Sarif Hidayatullah Selvia Amella Siti Annisa 1 6 7 6 5 6 6 5 6 7 6 7 8 8 6 6 7 6 9 6 8 7 6 6 7 7 7 Ulangan Harian/Tugas 2 6 6 6 5 7 7 7 7 7 7 7 8 7 7 6 6 6 8 6 7 7 6 6 7 6 7 3 6 7 5 4 7 7 6 7 7 6 7 7 8 7 7 7 6 7 8 7 8 7 7 7 7 7 4 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 8 9 9 7 7 7 7 9 7 9 7 7 7 7 7 7 5 7 6 6 5 8 5 5 5 8 5 6 8 8 6 6 6 5 8 7 8 6 5 5 8 6 8 6 7 8 6,4 6.6 6 5.2 7 6.4 6 6.4 7.2 6.2 7 8 8 6.6 6.4 6.6 6 8.2 6.8 7.8 7 6.2 6.2 7.2 6.6 7.2 Rata2

27 28 29 30

Sugianor Taufiqurrahman Ummi Fatimah Winda Afriyani

6 7 7 7

6 6 7 7

7 7 7 7

7 7 7 7

8 7 8 7

6.8 6.8 7.2 7

Dari daftar nilai diatas,praktikan melihat bahwa terdapat salah satu siswa yang memiliki rata-rata terendah dari nilai rata-rata dikelas dengan skor 5,2. Hal ini menunjukan bahwa terdapat siswa yang bisa dijadikan objek penelitian oleh praktikan dalam kegiatan layanan bimbingan siswa ini,yaitu;siswa yang memiliki nomor urut absen 4 (empat).

2. Observasi Metode ini digunakan untuk mengamati keadaan, sikap, dan tingkah laku siswa selama berada di lingkungan sekolah baik di luar maupun di dalam kelas. Dari hasil observasi di dalam kelas dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut: a. Siswa kasus kurang bersemangat, sering mengantuk pada waktu pelajaran di kelas. b. Siswa kasus cepat merasa bosan terhadap pelajaran c. Siswa kasus tidak membuat kalimat dalam bentuk-bentuk tenses Bahasa Inggris dengan benar. d. Siswa kasus belum mampu menterjemahkan kalimat Bahasa Inggris dengan baik. e. Siswa kasus sering terlambat datang kesekolah dan beberapa kali melakukan tindakan indisipliner.

3. Wawancara Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mewawancarai langsung kepada siswa yang bersangkutan (bermasalah), teman sebaya, guru pamong, wali kelas, dan guru BK. Dari hasil wawancara diperoleh hasil sebagai berikut : a. Siswa kasus tidak memiliki penguasaan kosakata (vocabulary) dengan baik. b. Siswa kasus kesulitan dalam memahami tenses dalam kalimat Bahasa Inggris. c. Kurang suka dengan metode guru mengajar dan mengadakan ulangan mendadak serta dianggap kurang memahami kondisi psikis siswa ketika mengajar. d. Menganggap bahwa pelajaran Bahasa Inggris sulit dan menyulitkan. C.Diagnosis Kasus Diagnosa merupakan kegiatan yang diambil untuk menetukan bentuk, lokasi,tingkat kesulitan serta latar belakang masalah yang sedang dihadapi siswa. Oleh karena itu, berikut akan dijabarkan secara rinci mengenai hasil dari diagnosa yang dilakukan praktikan. 1. Bentuk Kesulitan Jika merujuk pada hasil penugasan yang diberikan guru dikelas yang menunjukan siswa tersebut hampir selalu mendapatkan nilai dibawah rata-rata. Dari data tersebut dapat didiagnosa bahwa siswa mengalami Slow Learning

,dimana siswa mengalami keterlambatan dalam menyerap apa yang diajarkan guru. Namun,jika merujuk pada hasil pengamatan dan wawancara

didiagnossa bahwa adanya learning disfunction,artinya proses belajar mengajar tidak berjalan sebagaimana mestinya. Hal ini kemungkinan dilatar belakangi karena lemahnya penguasaan kosa kata sehingga siswa belum bisa memahami terhadap materi pelajaran dan juga metode mengajar guru yang monoton dan membosankan. Akibatnya siswa tidak memperhatikan pelajaran yang diberikan. Dari penjelasan diatas,dapat dilihat bahwa proses belajar mengajar tidak berjalan sebagaimana mestinya (learning disfunction) yang menyebabkan siswa mengalami penurunan minat belajar dan kesulitan dalam menyerap pelajaran dikelas (slow learning). 2. Letak Kesulitan Jika melihat hasil dari pengamatan dan wawancara yang dilakukan praktikan maka dapat diketahui bahwa siswa kasus tidak memahami materi Bahasa Inggris dengan baik karena disebabkan lemahnya penguasaan kosa kata (vocabulary) dan kurang memahami struktur kalimat dalam Bahasa Inggris.. 3. Tingkat Kesulitan Jika melihat hasil pengamatan dan wawancara diatas maka tingkat kesulitan yang dihadapi siswa kasus merupakan permasalahan yang umum dihadapi siswa yang baru belajar Bahasa Inggris.

4. Faktor yang Melatar Belakangi Masalah Adapun masalah yang di hadapi siswa kasus berdasarkan hasil observasi dan wawancara kasus jika dikelompokan adalah sebagai berikut: a.Pribadi - Siswa tidak memperhatikan dan bersemangat dalam belajar mata pelajaran Bahasa Inggris. - Siswa sering kehilangan kontrol kesabaran . -. Siswa memiliki asumsi bahwa Bahasa Inggris sangat sulit. b.Lingkungan Sosial - Siswa kasus sering bergaul dengan orang-orang yang tidak sekolah dan berteman dengan orang yang tidak suka belajar. - Sulit berinteraksi dengan siswa lain dan hanya bergaul dengan teman yang memiliki prinsip hidup dan cara hidup yang sama dengan siswa kasus tersebut. . c. Proses pembelajaran - Pembelajaran yang bersifat monoton - Penugasan yang tanpa memperhatikan aspek kesiapan siswa - Siswa kasus tidak memiliki penguasaan kosa kata Bahasa Inggris dengan baik. - Siswa kasus tidak memahami tenses dalam kalimat Bahasa Inggris. - Siswa kasus belum mampu menterjemahkan kalimat Bahasa Inggris dengan baik - Siswa cepat merasa bosan terhadap mata pelajaran Bahasa Inggris

D. Prognosis Prognosis bertujuan untuk memilih dan menentukan tehnik bimbingan yang akan diberikan kepada siswa kasus. Berdasarkan diskusi praktikan dengan guru pamong dan beberapa guru MA Darussalam Awayan mengacu kepada faktorfaktor yang menyebabkan siswa memiliki masalah dengan mata pelajaran Bahasa Inggris, maka rencana proses pemecahan masalahnya dapat diklasifikasikan menjadi ;

I. Masalah yang Dihadapi Oleh Siswa Kasus Nilai siswa kasus untuk mata pelajaran Bahasa Inggris masih dibawah rata-rata kelas. Siswa kasus tidak memiliki penguasaan kosa kata (vocabulary) dengan baik Siswa kasus masih tidak memahami tenses dalam kalimat Bahasa Inggris Siswa kasus tidak bersemangat dalam belajar Bahasa Inggris II. Rencana dan Tehnis Pemberian Bantuan Untuk memperbaiki nilai-nilai penugasan yang masih dibawah ratarata ,maka treatment yang akan diberikan adalah proses remedial (perbaikan nilai). Untuk meningkatkan penguasaan kosa kata dan memberikan pemahaman tentang tenses dalam Bahasa Inggris kepada siswa kasus ,maka bantuan yang akan diberikan adalah bimbingan belajar.

Pemberian bimbingan belajar direncanakan selama 2 bulan,yaitu bulan Oktober dan Nopember 2011,dua kali pertemuan dalam satu minggu.

Untuk minat siswa yang masih rendah terhadap mata pelajaran Bahasa Inggris maka permasalahan dilimpahkan kepada Guru BK,Ibu Rosalina,untuk memberikan bimbingan kepada siswa kasus. D. Pemberian Bimbingan (Treatment) Tujuan dari tahap pemberian bantuan ini adalah untuk memberikan bantuan kepada siswa agar dapat menyelesaikan masalah kesulitan belajarnya sehingga dapat mencapai hasil yang optimal sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Setelah diketahui masalah siswa, faktor-faktor penyebab timbulnya masalah serta prognosis dari permasalahan maka langkah selanjutnya adalah melaksanakan langkah inti yaitu pemberian bantuan (treatment). Langkah-langkah untuk membantu siswa kasus dalam memecahkan masalah: a. Remedial Soal-soal yang diberikan dalam remedial masih dalam tingkat kesulitan yang sama namun bentuk dan format soal yang berbeda yaitu pilihan ganda. Pilihan ganda adalah soal yang memberikan alternatif pilihan jawaban yang benar. Diharapkan siswa kasus mampu memperbaiki nilai agar bisa mencapai nilai KKM di MA Darussalam Awayan,yaitu ; 6,0. b. Bimbingan Belajar Bimbingan belajar yang diberikan berupa les.Materi les adalah tentang Tenses dan pengaplikasian bentuk-bentuk tenses tersebut dalam bentuk komunikasi oral dan tertulis (mengarang,dan sebagainya). Adapun les itu sendiri

dilaksanakan dua kali pertemuan dalam satu minggu, yaitu; hari senin dan jumat. Waktu pelaksanaan les adalah dari jam 03.00 sampai dengan 04.00. Jumlah peserta les 6 (enam) orang,yaitu ; 3 orang siswa yang memiliki nilai tertinggi dan 3 orang siswa yang memiliki nilai terendah dikelas. Hal tersebut dimaksudkan agar siswa kasus bisa termotivasi dan bisa sharing mengenai hal-hal yang

menjadi kendala dalam mempelajari Bahasa Inggris.Adapun jadwal dan pelaksanaan proses bimbingan siswa dapat dilihat dalam tabel dibawah ini;NO. 1 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13 14. 15. 16. PERTEMUAN HARI/ TANGGAL Pertama Senin,3-10-2011 Kedua Ketiga Keempat Kelima Keenam Ketujuh Kedelapan Kesembilan Kesepuluh Kesebelas Kedua belas Ketiga belas Keempat belas Kelima belas Keenam belas Jumat,7-10-2011 Senin,10-10-2011 Jumat,14-10-2011 Senin,17-10-2011 Jumat,21-10-2011 Senin,24-10-2011 Jumat,28-10-2011 Senin,31-10-2011 Jumat,4-10-2011 Senin,7-10-2011 Jumat,11-10-2011 Senin,14-10-2011 Jumat,18-10-2011 Senin,21-10-2011 Jumat,25-10-2011 POKOK BAHASAN Simple Present Present Continous Present Perfect Present Perfect Continous Simple Past Past Continous Past Perfect Past Perfect Continous Simple Future Future Continous Future Perfect Future Perfect Continous Past Future Past Future Pefect Past Future Continous Past Future Perfect Continous KET.

Selanjutnya,Untuk

meningkatkan

penguasaan

kosa

kata

(vocabulary),praktikan memberikan tugas kepada siswa kasus untuk menghafal kosa kata serta menterjemahkan teks bahan bacaan yang diberikan pada setiap

pertemuan les serta menyarankan untuk membiasakan membaca artikel-artikel berbahasa Inggris. E. Hasil Bimbingan Setelah dilakukan proses remedial atau penugasan ulang,maka siswa kasus dapat meningkatkan nilai-nilai rata-ratanya, yaitu menjadi 6,1 yang berarti siswa tersebut telah memenuhi standar KKM dari mata pelajaran Bahasa Inggris di MA Darussalam Awayan. Selanjutnya,mengenai pemahaman siswa terhadap bagaimana

membuat kalimat berdasarkan tenses dalam Bahasa Inggris sudah memberikan hasil yang signifikan. Hal ini,bisa dilihat dari siswa kasus mampu membuat kalimat berdasarkan tensesnya serta siswa kasus mulai menyenangi mata pelajaran Bahasa Inggris dan tidak terlihat bingung dalam membuat kalimatkalimat berdasarkan tensesnya.Hal ini juga berimbas pada nilai siswa kasus pada mata pelajaran Bahasa Inggris yang mulai meningkat menjadi 6,1 ( enam koma satu) Usaha bantuan yang belum maksimal terlaksana adalah membentuk penguasaan kosa kata (vocabulary) karena keterbatasan waktu. Selain itu juga , Penguasaan terhadap kosa kata dalam Bahasa Inggris bersifat relatif dan harus ditingkatkan secara terus menerus mengikuti perkembangan Bahasa itu sendiri.sedangkan,hambatan yang dialami praktikan adalah keterbatasan waktu dalam kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).

F. Tindak Lanjut ( Follow Up) Tindak lanjut (follow up) adalah usaha yang dilakukan oleh praktikan untuk mengetahui perkembangan siswa kasus setelah selesai diberikan bantuan. Langkah instrumen penelitian ini merupakan langkah untuk menilai keberhasilan bantuan yang telah diberikan kepada siswa kasus untuk mengikuti diri siswa kasus, apakah bantuan yang diberikan kepada siswa kasus memberikan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan atau tidak. Kegiatan ini memerlukan waktu yang cukup lama, karena itu peranan konselor, wali kelas, guru bidang studi sangat diperlukan untuk menentukan perkembangan siswa kasus dengan senantiasa memantau perkembangan siswa kasus.Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah : 1. Melimpahkan masalah tersebut kepada wali kelas maupun kepada guru bidang studi yang bersangkutan agar selalu memonitor dan terus memberikan layanan kepada siswa kasus tersebut. 2. Memberikan motivasi kepada siswa kasus untuk selalu giat belajar sehingga prestasi belajar yang telah diraihnya dapat dipertahankan. 3. Menyarankan kepada siswa kasus agar membiasakan membaca artikelartikel Bahasa Inggris untuk menambah dan memantapkan penguasaan kosa kata.

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Layanan bimbingan siswa adalah suatu proses pembelajaran yang bertujuan membantu memberikan solusi terhadap siswa/siswi yang mempuyai masalah.Oleh karena itu proses pembelajaran sangat perlu membutuhkan dorongan dari berbagai pihak supaya bisa berjalan dengan lancar. Layanan Bimbingan Siswa yang dilakukan oleh praktikan merupakan suatu proses pembelajaran dan pelatihan yang dilakukan dalam menangani siswa yang memiliki masalah dengan berbagai metode yang dapat digunakan dengan maksud agar upaya pemecahan masalah atau mencari solusi bisa terealisir secara langsung dan dapat menjadi pedoman ketika terjun secara nyata dalam dunia pendidikan nantinya. Dari praktek Layanan BimbinganSiswa yang dilakukan selama praktek pengalaman lapangan (PPL) di MA Darussalam Awayan kesimpulan sebagai berikut : 1. Layanan bimbingan siswa adalah upaya mengenal, memahami dan menetapkan siswa yang mengalami kesulitan belajar, khususnya kesulitan belajar bidang studi, dengan kegiatan mengidentifikasi, mendiagnosis, memprognosis, dan memberikan pertimbangan pemecahan masalah. 2. Setiap peserta didik yang memiliki permasalahan perlu mendapatkan bimbingan dan arahan, sehingga setiap guru diharapkan memiliki kepekaan terhadap peserta didiknya. dapat diambil

3. Dengan bimbingan yang diberikan diharapkan mampu memberi solusi terhadap permasalahan yang dihadapi oleh klien atau setidaknya dapat mengurangi permasalan yang sedang dihadapinya. 4. Bantuan yang diberikan kepada klien bertujuan untuk membantu menyelesaikan masalah belajar di sekolah pada mata pelajaran Bahasa Inggris. 5. Hasil yang diperoleh setelah diberi bantuan yaitu klien mulai memperhatikan penjelasan dari guru pada waktu pelajaran B. SARAN-SARAN 1) Guru merupakan Orang yang mau mencari dan memahami permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik / siswa untuk kemudian melakukan pendekatan secara personal, untuk menggali lebih lanjut tentang faktorfaktor penyebab masalah. 2) Dalam berkomunikasi dengan siswa kasus, guru hendaknya memakai asas kekeluargaan, kesukarelaan dan keterbukaan sert mau dan mampu menjadi teman berbagi dan juga bisa menyimpan rahasia siswa demi kebaikan bersama