Layer Network Dan Layer Transport

Embed Size (px)

Citation preview

TUGAS INDIVIDU

MATA KULIAH MENGENAL JARINGAN KOMPUTER

LAYER NETWORK DAN LAYER TRANSPORTOlehPutu Yogi Santosa 0911021054 VB

Dosen Pengampu Mata Kuliah: Gde Putu Arya Oka, SST., M.Pd.

JURUSAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA 2011

PRAKARTADengan mengucapkan puji syukur kehadirat tuhan yang maha esa, atas segala kebesaran dan limpahan rahmat yang diberikan-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah berjudul Layer Network dan Layer Transport Dalam penulisan makalah ini, kami selaku penulis tidak terlepas dari pihak-pihak yang telah memberikan motivasi dan dorongan dalam mengerjakan makalah ini. Untuk itu kami selaku penulis tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih yang telah membantu kami baik itu membantu dalam bentuk pikiran maupun tenaga. Demikianlah yang dapat penulis sampaikan semoga kelak makalah ini berguna kedepannya sebagai kajian atau sebagai bahan pelajaran dalam mata kuliah Mengenal Jaringan Komputer. Penulis menyadari didalam pembuatan makalah ini masih kurang dari sempurna, maka untuk itu kritik dan saran sangat penulis harapkan agar nantinya hal itu dapat kami gunakan sebagai kajian untuk membuat makalah yang lebih baik dari makalah ini. Atas perhatiannya penulis ucapkan terima kasih.

Singaraja, oktober 2011

Penulis

i

DAFTAR ISI

KataPengantar................... Daftar Isi .................. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ............... 1.2 Rumusan Masalah .................. 1.3 Manfaat .................. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Layer Network.... 2.1.1 2.1.2 2.1.3 2.1.4 2.1.5 Routing.............................................................................. Algoritma Routing..... Internetworking. Repeater, Bridge, Gateway IP Address.

i ii

1 3 4

5 5 6 6 7 10 19 19 21 21 22 24

2.2 Layer Transport............................................................................... 2.2.1 2.2.2 2.2.3 2.2.4 2.2.5 Layanan yang tersedia pada Layer Transport ................... Elemen-elemen Protokol Transport... Router.... Protokol TCP. Protokol UDP.....................................................................

BAB IV PENUTUP 4.1 Simpulan .. 4.2 Saran..... DAFTAR PUSTAKA 27 27

ii

BAB I PENDAHULUAN1.1.Latar Belakang Untuk menyelenggarakan komunikasi berbagai macam vendor komputer diperlukan sebuah aturan baku yang standar dan disetejui berbagai fihak. Seperti halnya dua orang yang berlainan bangsa, maka untuk berkomunikasi memerlukan penerjemah/interpreter atau satu bahasa yang dimengerti kedua belah fihak. Dalam dunia komputer dan telekomunikasi interpreter identik dengan protokol. Untuk itu maka badan dunia yang menangani masalah standarisasi ISO (International Standardization Organization) membuat aturan baku yang dikenal dengan nama model referensi OSI (Open System Interconnection). Dengan demikian diharapkan semua vendor perangkat telekomunikasi haruslah

berpedoman dengan model referensi ini dalam mengembangkan protokolnya. Model referensi OSI terdiri dari 7 lapisan, mulai dari lapisan fisik sampai dengan aplikasi. Model referensi ini tidak hanya berguna untuk produk-produk LAN saja, tetapi dalam membangung jaringan Internet sekalipun sangat diperlukan. Hubungan antara model referensi OSI dengan protokol Internet bisa dilihat dalam Tabel 1. Tabel 1. Hubungan referensi model OSI dengan protokol Internet MODEL OSI NO. LAPISAN TCP/IP PROTOKOL TCP/IP NAMA PROTOKOL DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) DNS (Domain Name 7 Aplikasi Aplikasi Server) FTP (File Transfer Protocol) HTTP (HyperText Transfer Protocol) KEGUNAAN Protokol untuk distribusi IP pada jaringan dengan jumlah IP yang terbatas Data base nama domain mesin dan nomer IP Protokol untuk transfer file Protokol untuk transfer file HTML dan Web

1

MIME (Multipurpose Internet Mail Extention) NNTP (Networ News Transfer Protocol) POP (Post Office Protocol) SMB (Server Message Block) SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) SNMP (Simple 6 Presentasi Network Management Protocol) Telnet TFTP (Trivial FTP) NETBIOS (Network Basic Input Output System) 5 Sessi RPC (Remote Procedure Call) SOCKET

Protokol untuk mengirim file binary dalam bentuk teks Protokol untuk menerima dan mengirim newsgroup Protokol untuk mengambil mail dari server Protokol untuk transfer berbagai server file DOS dan Windows Protokol untuk pertukaran mail Protokol untuk manejemen jaringan Protokol untuk akses dari jarak jauh Protokol untuk transfer file

BIOS jaringan standar

Prosedur pemanggilan jarak jauh Input Output untuk network jenis BSD-UNIX Protokol pertukaran data berorientasi (connection oriented) Protokol pertukaran data non-orientasi (connectionless)

TCP (Transmission Control Protocol) 4 Transport Transport UDP (User Datagram Protocol)

2

IP (Internet Protocol) RIP (Routing Information Protocol) 3 Network Internet ARP (Address Resolution Protocol)

Protokol untuk menetapkan routing Protokol untuk memilih routing Protokol untuk mendapatkan informasi hardware dari nomer IP Protokol untuk mendapatkan

RARP (Reverse ARP) informasi nomer IP dari hardware PPP (Point to Point Protocol) LLC 2 Datalink Network SLIP (Serial Line Interface Internet Protocol) Protokol untuk point ke point Protokol dengan menggunakan sambungan serial

MAC 1 Fisik Untuk layer bagian atas yaitu layer 7,6, dan 5 difokuskan untuk membentuk pelayanan dari suatu aplikasi. Sedangkan untuk layer bagian bawah yaitu layer 4,3,2,dan 1 berorientasikan tentang aliran data dari ujung yang satu ke ujung yang lainnya. Ethernet, FDDI, ISDN, ATM

1.2.Rumusan Masalah 1.2.1. Layer Network 1.2.1.1. Apa yang anda ketahui tentang Routing? 1.2.1.2. Bagaimana Algoritma Routing? 1.2.1.3. Apa yang anda ketehaui tentang Internetworking? 1.2.1. 4. Apa yang anda ketahui tentang Repeater, Bridge, Gateway? 1.2.1.5. Apa yang anda ketahui tentang IP Address? 1.2.2 Layer Transport 1.2.2.1. Layanan apa saja yang disediakan pada layer ini?3

1.2.2.2. Apa elemen-elemen dari Protokol Transport? 1.2.2.3. Apa yang kalian ketehui tentang Router? 1.2.2.4. Apa yang kalian tentang protokol TCP? 1.2.2.5. Apa yang kalian ketahui tentang protokol UDP?

1.3.Manfaat Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan pengetahuan tentang Layer Network dan Layer Transport 2. Mengikuti proses perkembangan jaman yang sudah beralih ke penggunaan teknologi dalam segala bidang.

4

BAB II PEMBAHASAN2.1. Layer Network Network Layer adalah lapisan OSI yang bertugas memberikan layanan pengalamatan dari setiap host dan juga memberikan atau memilihakan jalur tercepat dan aman dalam pengiriman data. Tugas utama dari layer network adalah menyediakan fungsi routing sehingga paket dapat dikirim keluar dari segment network lokal ke suatu tujuan yang berada pada suatu network lain. IP, Internet Protocol, umumnya digunakan untuk tugas ini. Protocol lainnya seperti IPX, Internet Packet eXchange. Perusahaan Novell telah memprogram protokol menjadi beberapa, seperti SPX (Sequence Packet Exchange) & NCP (Netware Core Protocol). Protokol ini telah dimasukkan ke sistem operasi Netware.

2. 1.1. Routing Routing adalah proses dimana suatu item dapat sampai ke tujuan dari satu lokasi ke lokasi lain. Beberapa contoh item yang dapat di-routing : mail, telepon call, dan data. Di dalam jaringan, Router adalah perangkat yang digunakan untuk Router : Suatu perangkat yang berfungsi menghubungkan suatu LAN ke suatu internetworking/WAN dan mengelola penyaluran lalu-lintas data di dalamnya. Routing : Proses dari penentuan sebuah path yang di pakai untuk mengirim data ke tujuan. Pengertian Routing dan Internetworking dalam sebuah jaringan internet Pengertian Internet Sharing dan Fungsinya Konsep Database Dan Aplikasi di dalam Database Management Routing, adalah sebuah proses untuk meneruskan paket-paket jaringan dari satu jaringan ke jaringan lainnya melalui sebuah internetwork. Routing juga dapat merujuk kepada sebuah metode penggabungan beberapa jaringan sehingga paket-paket data Tentukan dahulu prefix

jaringan,subnet mask, dan address tujuan; Tambahkan ke dalam tabel route tujuan address; Masukkan gateway interface atau address next-hop yang direct routing

5

atau terhubung secara langsung ke router tetangga. Sedangkan routing dinamis biasa diterapkan di jaringan skala besar dan membutuhkan kemampuan lebih dari administrator. Dasar-dasar routing. Setelah kita menciptakan sebuah internetwork dengan mengkoneksikan WAN dan LAN ke sebuah router, 2.1.2. Algoritma Routing Berdasarkan pemabahasan di atas, kesimpulan yang didapatkan dari makalah Penerapan Teori Graf Pada Algoritma Routing adalah sebagai berikut: 1. Keterhubungan antar router pada suatu jaringan komputer dapat dimodelkan dengan menggunakan graf. 2. Graf yang dihasilkan dari pemodelan tersebut dapat diproses lebih lanjut dengan menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku pada graf. 3. Beberapa algoritma routing adalah algoritma BreadFirst, Dijkstra, dan BellmanFord. 4. Setiap algoritma routing tersebut memiliki kompleksitas yang

berbedabeda. Klasifikasi Algoritma Routing : 1. Global Semua router memiliki informasi lengkap mengenai topologi, link cost. Contohnya adalah algoritma link state. 2. Desentrasilasi - Router mengetahui koneksi fisik atau link cost ke tetangga, - Terjadi pengulangan proses komputasi dan mempertukarkan, - Informasinya ke router tetangganya, contohnya adalah algoritma distance vector. 2.1.3. Internetworking Internetworking adalah merupakan suatu abstraksi yang kuat yang memperbolehkan pembahasan kompleksitas dari teknologi komunikasi beragam di bawahnya. Dengan menyembunyikan detail dari setiap perangkat keras jaringan dan menyediakansuatu lingkungan komunikasi tingkat tinggi. Pengertian

6

Internetworking secara umum adalah suatu bentuk hubungan kerjasam atau kemitraan yang mendayagunakan teknologi informasi ber basis jaringan, baik itu intranet, ekstranet atau internet. Tujuan utama dari internetworking adalah interoperabilitas yang maksimun, yaitu memaksimalkan kemampuan program pada sistem komputer yang berbeda dan sistem jaringan yang berbeda untuk berkomunikasi secara handal dan efisien. Ini akan menunjang ketersediaaan informasipada sistem komputer dan jaringan yang beragam, baik perangkat lunak, perangkat keras maupun model data dari informasi tersebut. 2.1.4. Repeater, Bridge dan Gateway Repeater bekerja meregenerasi atau memperkuat sinyal-sinyal yang masuk. Pada ethernet kualitas transmisi data hanya dapat bertahan dalam range waktu dan jangkauan terbatas, yang selanjutnya mengalami degradasi. Repeater akan berusaha mempertahankan integritas sinyal dan mencegah degradasi sampai paket-paket data menuju tujuan. Adapun kelemahan repeater, perangkat ini tidak dapat melakukan filter traffic jaringan. Data (bits) yang maasuk ke salah satu port dikirim ke luar melalui semua port. Dengan demikian data akan tersebar ke segmen-segmen LAN tanpa memperhitungkan apakah data tersebut dibutuhkan atau tidak. Fasilitas paling sederhana dalam internetwork adalah repeater . Fungsi utama repeater adalah menerima sinyal dari satu segmen kabel LAN dan memancarkannya kembali dengan kekuatan yang sama dengan sinyal asli pada segmen (satu atau lebih) kabel LAN yang lain. Repeater beroperasi pada Physical layer dalam model jaringan OSI. Jumlah repeater biasanya ditentukan oleh implementasi LAN tertentu.Penggunaan repeater antara dua atau lebih segmen kabel LAN mengharuskan penggunaan protocol Physical layer yang sama antara segmen-segmen kabel tersebut. Sebagai contoh, repeater dapat menghubungkan dua buah segmen kabel Ethernet 10BASE2. Bridge adalah perangkat jaringan yang digunakan untuk memecah jaringan yang besar. Bridge bekerja pada layer data-link dari model OSI. Bridge bekerja

7

dengan mengenali alamat MAC asal yang mentransmisi data ke jaringan dan secara otomatis membangun sebuah table internal. Tabel ini berfungsi untuk menentukan ke segmen mana paket akan di route dan menyediakan kemampuan filtering. Gateway adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk menghubungkan satu jaringan komputer dengan satu atau lebih jaringan komputer yang menggunakan protokol komunikasi yang berbeda sehingga informasi dari satu jaringan computer dapat diberikan kepada jaringan komputer lain yang protokolnya berbeda. Istilah gateway merujuk kepada hardware atau software yang

menjembatani dua aplikasi atau jaringan yang tidak kompatibel, sehingga data dapat ditransfer antar komputer yang berbeda-beda. Salah satu contoh penggunaan gateway adalah pada email, sehingga pertukaran email dapat dilakukan pada sistem yang berbeda.

Definisi tersebut adalah definisi gateway yang utama. Dalam pengertian teknis, istilah ini mengacu pada pengaturan hardware maupun software yang menerjemahkan antara dua protokol yang berbeda. Pengertian yang lebih umum untuk istilah ini adalah sebuah mekanisme yang menyediakan akses ke sebuah sistem lain yang tehubung dalam sebuah network. Host yang digunakan untuk

8

mengalihkan lalu lintas jaringan dari satu jaringan ke jaringan lain, juga digunakan untuk melewatkan lalu lintas jaringan dari satu protokol ke protokol lain. Dipergunakan untuk menghubungkan dua jenis jaringan komputer yang arsitekturnya sama sekali berbeda. Jadi gateway lebih kompleks daripada bridge. Gateway dapat diaplikasikan antara lain untuk menghubungkan IBM SNA dengan digital DNA, LAN (Local Area Network) dengan WAN (Wide Area Network). Salah satu fungsi poko gateway adalah melakukan protocol converting, agar dua arsitektur jaringan komputer yang berbeda dapat berkomunikasi. Seiring dengan merebaknya internet, definisi gateway seringkali bergeser. Tidak jarang pula pemula menyamakan gateway dengan router yang sebetulnya tidak benar. Kadangkala, kata gateway digunakan untuk

mendeskripkan perangkat yang menghubungkan jaringan komputer besar dengan jaringan komputer besar lainnya. Hal ini muncul karena seringkali perbedaan protokol komunikasi dalam jaringan komputer hanya terjadi di tingkat jaringan komputer yang besar. Gateway juga bisa diartikan sebagai komputer yang memiliki minimal 2 buah network interface untuk menghubungkan 2 buah jaringan atau lebih. Di Internet suatu alamat bisa ditempuh lewat gateway-gateway yang memberikan jalan/rute ke arah mana yang harus dilalui supaya paket data sampai ke tujuan. Kebanyakan gateway menjalankan routing daemon (program yang meng-update secara dinamis tabel routing). Karena itu gateway juga biasanya berfungsi sebagai router. Gateway/router bisa berbentuk Router box seperti yang di produksi Cisco, 3COM, dll atau bisa juga berupa komputer yang menjalankan Network Operating System plus routing daemon. Misalkan PC yang dipasang Unix FreeBSD dan menjalankan program Routed atau Gated. Namun dalam pemakaian Natd, routing daemon tidak perlu dijalankan, jadi cukup dipasang gateway saja. Karena gateway/router mengatur lalu lintas paket data antar jaringan, maka di dalamnya bisa dipasangi mekanisme pembatasan atau pengamanan (filtering) paket-paket data. Mekanisme ini disebut Firewall.

9

2.1.5. IP Address Internet Protocol (IP) address adalah alamat numerik yang ditetapkan untuk sebuah komputer yang berpartisipasi dalam jaringan komputer yang

memanfaatkan Internet Protocol untuk komunikasi antara node-nya. Walaupun alamat IP disimpan sebagai angka biner, mereka biasanya ditampilkan agar memudahkan manusia menggunakan notasi, seperti 208.77.188.166 (untuk IPv4), dan 2001: db8: 0:1234:0:567:1:1 (untuk IPv6). Peran alamat IP adalah sebagai berikut: "Sebuah nama menunjukkan apa yang kita mencari. Sebuah alamat menunjukkan di mana ia berada. Sebuah route menunjukkan bagaimana menuju ke sana." Perancang awal dari TCP/IP menetapkan sebuah alamat IP sebagai nomor 32-bit, dan sistem ini, yang kini bernama Internet Protocol Version 4 (IPv4), masih digunakan hari ini. Namun, karena pertumbuhan yang besar dari Internet dan penipisan yang terjadi pada alamat IP, dikembangkan sistem baru (IPv6), menggunakan 128 bit untuk alamat, dikembangkan pada tahun 1995 dan terakhir oleh standar RFC 2460 pada tahun 1998. Internet Protocol juga memiliki tugas routing paket data antara jaringan, alamat IP dan menentukan lokasi dari node sumber dan node tujuan dalam topologi dari sistem routing. Untuk tujuan ini, beberapa bit pada alamat IP yang digunakan untuk menunjuk sebuah subnetwork. Jumlah bit ini ditunjukkan dalam notasi CIDR, yang ditambahkan ke alamat IP, misalnya, 208.77.188.166/24. Dengan pengembangan jaringan pribadi / private network, alamat IPv4 menjadi kekurangan, sekelompok alamat IP private dikhususkan oleh RFC 1918. Alamat IP private ini dapat digunakan oleh siapa saja di jaringan pribadi / private network. Mereka sering digunakan dengan Network Address Translation (NAT) untuk menyambung ke Internet umum global. Internet Assigned Numbers Authority (IANA) yang mengelola alokasi alamat IP global. IANA bekerja bekerja sama dengan lima Regional Internet

10

Registry (RIR) mengalokasikan blok alamat IP lokal ke Internet Registries (penyedia layanan Internet) dan lembaga lainnya. Alamat IP (Internet Protocol Address atau sering disingkat IP) adalah deretan angka biner antar 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan Internet. Panjang dari angka ini adalah 32-bit (untuk IPv4 atau IP versi 4), dan 128-bit (untuk IPv6 atau IP versi 6) yang menunjukkan alamat dari komputer tersebut pada jaringan Internet berbasis TCP/IP. Sistem pengalamatan IP ini terbagi menjadi dua, yakni: IP versi 4 (IPv4) IP versi 6 (IPv6) Pengiriman data dalam jaringan TCP/IP berdasarkan IP address komputer pengirim dan komputer penerima. IP address memiliki dua bagian, yaitu alamat jaringan (network address) dan alamat komputer lokal (host address) dalam sebuah jaringan. Alamat jaringan digunakan oleh router untuk mencari jaringan tempat sebuah komputer lokal berada, semantara alamat komputer lokal digunakan untuk mengenali sebuah komputer pada jaringan lokal. Informasi ini bisa diketahui dengan mengkombinasikan IP address dengan 32-bit angka subnet mask. IP address memiliki beberapa kelas berdasarkan kapasitasnya, yaitu Class A dengan kapasitas lebih dari 16 juta komputer, Class B dengan kapasitas lebih dari 65 ribu komputer, dan Class C dengan kapasitas 254 komputer. Alamat IP versi 4 Alamat IPv4 terbagi menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut:

11

Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah internetwork IP. Alamat Unicast digunakan dalam komunikasi point-to-point atau one-to-one. Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan dalam komunikasi one-to-everyone. Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many. Representasi Alamat IP versi 4 umumnya diekspresikan dalam notasi desimal bertitik (dotteddecimal notation), yang dibagi ke dalam empat buah oktet berukuran 8-bit. Dalam beberapa buku referensi, format bentuknya adalah w.x.y.z. Karena setiap oktet berukuran 8-bit, maka nilainya berkisar antara 0 hingga 255 (meskipun begitu, terdapat beberapa pengecualian nilai). Alamat IP yang dimiliki oleh sebuah host dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask jaringan ke dalam dua buah bagian, yakni: Network Identifier/NetID atau Network Address (alamat jaringan) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat jaringan di mana host berada. Template:BrSemua sistem di dalam sebuah jaringan fisik yang sama harus memiliki alamat network identifier yang sama. Network identifier juga harus bersifat unik dalam sebuah internetwork. Alamat network identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255. Host Identifier/HostID atau Host address (alamat host) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat host di dalam jaringan. Nilai host identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255 dan harus bersifat unik di dalam network identifier di mana ia berada.

12

Alamat Unicast IP versi 4 Dalam RFC 791, alamat Unicast IP versi 4 dibagi ke dalam beberapa kelas, dilihat dari oktet pertamanya, seperti terlihat pada tabel. Sebenarnya yang menjadi pembeda kelas IP versi 4 adalah pola biner yang terdapat dalam oktet pertama (utamanya adalah bit-bit awal/high-order bit), tapi untuk lebih mudah mengingatnya, akan lebih cepat diingat dengan menggunakan representasi desimal. Kelas Oktet Oktet Digunakan oleh

Alamat pertamaTemplate: pertamaTemplate: IP Kelas A Kelas B Kelas C Kelas D Br(desimal) 1126 128191 192223 224239 Br(biner) 0xxx xxxx 1xxx xxxx 110x xxxx 1110 xxxx

Alamat unicast untuk jaringan skala besar Alamat unicast untuk jaringan skala menengah hingga skala besar Alamat unicast untuk jaringan skala kecil Alamat multicast (bukan alamat unicast) Direservasikan;umumnya digunakan

Kelas E

240255

1111 xxxx

sebagai alamat percobaan (eksperimen); (bukan alamat unicast)

Kelas A Alamat-alamat unicast kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. Nomor urut bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai 0 (nol). Tujuh bit berikutnyauntuk melengkapi oktet pertamaakan membuat sebuah network identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan 16,777,214 host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127 tidak diizinkan, karena digunakan untuk mekanisme Interprocess Communication (IPC) di dalam mesin yang bersangkutan.

13

Kelas B Alamat-alamat unicast kelas B dikhususkan untuk jaringan skala menengah hingga skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B selalu diset ke bilangan biner 10. 14 bit berikutnya (untuk melengkapi dua oktet pertama), akan membuat sebuah network identifier. 16 bit sisanya (dua oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Kelas B dapat memiliki 16,384 network, dan 65,534 host untuk setiap network-nya. Kelas C Alamat IP unicast kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. Tiga bit pertama di dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai biner 110. 21 bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan membentuk sebuah network identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir) akan merepresentasikan host identifier. Ini memungkinkan pembuatan total 2,097,152 buah network, dan 254 host untuk setiap network-nya. Kelas D Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast, sehingga berbeda dengan tiga kelas di atas. Empat bit pertama di dalam IP kelas D selalu diset ke bilangan biner 1110. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host. Untuk lebih jelas mengenal alamat ini, lihat pada bagian Alamat Multicast IPv4. Kelas E Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat "eksperimental" atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan. Empat bit pertama selalu diset kepada bilangan biner 1111. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host.

14

Kelas Alamat

Nilai oktet pertama

Bagian untuk Bagian untuk Network Identifier W Host Identifier X.Y.Z Y.Z Z Multicast IP Address

Jumlah jaringan maksimum 126 16,384 2,097,152 Multicast IP Address

Jumlah host dalam satu jaringan maksimum 16,777,214 65,534 254 Multicast IP Address

Kelas A 1126

Kelas B 128191 W.X Kelas C 192223 W.X.Y Kelas D 224-239 Multicast IP Address

Kelas E 240-255

Dicadangkan; Dicadangkan; Dicadangkan; Dicadangkan; eksperimen eksperimen eksperimen eksperimen

Catatan: Penggunaan kelas alamat IP sekarang tidak relevan lagi, mengingat sekarang alamat IP sudah tidak menggunakan kelas alamat lagi. Pengemban otoritas Internet telah melihat dengan jelas bahwa alamat yang dibagi ke dalam kelas-kelas seperti di atas sudah tidak mencukupi kebutuhan yang ada saat ini, di saat penggunaan Internet yang semakin meluas. Alamat IPv6 yang baru sekarang tidak menggunakan kelas-kelas seperti alamat IPv4. Alamat yang dibuat tanpa mempedulikan kelas disebut juga dengan classless address. Alamat IP lainnya Jika ada sebuah intranet tidak yang terkoneksi ke internet, semua alamat IP dapat digunakan. Jika koneksi dilakukan secara langsung (dengan menggunakan teknik routing) atau secara tidak langsung (dengan menggunakan proxy server), maka ada dua jenis alamat yang dapat digunakan di dalam internet, yaitu public address (alamat publik) dan private address (alamat pribadi). Alamat publik Alamat publik adalah alamat-alamat yang telah ditetapkan oleh InterNIC dan berisi beberapa buah network identifier yang telah dijamin unik (artinya, tidak

15

ada dua host yang menggunakan alamat yang sama) jika intranet tersebut telah terhubung ke Internet. Ketika beberapa alamat publik telah ditetapkan, maka beberapa rute dapat diprogram ke dalam sebuah router sehingga lalu lintas data yang menuju alamat publik tersebut dapat mencapai lokasinya. Di internet, lalu lintas ke sebuah alamat publik tujuan dapat dicapai, selama masih terkoneksi dengan internet. Alamat ilegal Intranet-intranet pribadi yang tidak memiliki kemauan untuk

mengoneksikan intranetnya ke internet dapat memilih alamat apapun yang mereka mau, meskipun menggunakan alamat publik yang telah ditetapkan oleh InterNIC. Jika sebuah organisasi selanjutnya memutuskan untuk menghubungkan

intranetnya ke internet, skema alamat yang digunakannya mungkin dapat mengandung alamat-alamat yang mungkin telah ditetapkan oleh InterNIC atau organisasi lainnya. Alamat-alamat tersebut dapat menjadi konflik antara satu dan lainnya, sehingga disebut juga dengan illegal address, yang tidak dapat dihubungi oleh host lainnya. Alamat Privat Setiap node IP membutuhkan sebuah alamat IP yang secara global unik terhadap internetwork IP. Pada kasus internet, setiap node di dalam sebuah jaringan yang terhubung ke internet akan membutuhkan sebuah alamat yang unik secara global terhadap internet. Karena perkembangan internet yang sangat amat pesat, organisasi-organisasi yang menghubungkan intranet miliknya ke internet membutuhkan sebuah alamat publik untuk setiap node di dalam intranet miliknya tersebut. Tentu saja, hal ini akan membutuhkan sebuah alamat publik yang unik secara global. Ketika menganalisis kebutuhan pengalamatan yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi, para desainer internet memiliki pemikiran yaitu bagi kebanyakan organisasi, kebanyakan host di dalam intranet organisasi tersebut tidak harus

16

terhubung secara langsung ke internet. Host-host yang membutuhkan sekumpulan layanan internet, seperti halnya akses terhadap web atau e-mail, biasanya mengakses layanan internet tersebut melalui gateway yang berjalan di atas lapisan aplikasi seperti proxy server atau e-mail server. Hasilnya, kebanyakan organisasi hanya membutuhkan alamat publik dalam jumlah sedikit saja yang nantinya digunakan oleh node-node tersebut (hanya untuk proxy, router, firewall, atau translator) yang terhubung secara langsung ke internet. Untuk host-host di dalam sebuah organisasi yang tidak membutuhkan akses langsung ke internet, alamat-alamat IP yang bukan duplikat dari alamat publik yang telah ditetapkan mutlak dibutuhkan. Untuk mengatasi masalah pengalamatan ini, para desainer internet mereservasikan sebagian ruangan alamat IP dan menyebut bagian tersebut sebagai ruangan alamat pribadi. Sebuah alamat IP yang berada di dalam ruangan alamat pribadi tidak akan digunakan sebagai sebuah alamat publik. Alamat IP yang berada di dalam ruangan alamat pribadi dikenal juga dengan alamat pribadi. Karena di antara ruangan alamat publik dan ruangan alamat pribadi tidak saling melakukan overlapping, maka alamat pribadi tidak akan menduplikasi alamat publik, dan tidak pula sebaliknya. Ruangan alamat pribadi yang ditentukan di dalam RFC 1918 didefinisikan di dalam tiga blok alamat berikut: 10.0.0.0/8 172.16.0.0/12 192.168.0.0/16 10.0.0.0/8 Jaringan pribadi (private network) 10.0.0.0/8 merupakan sebuah network identifier kelas A yang mengizinkan alamat IP yang valid dari 10.0.0.1 hingga 10.255.255.254. Private network 10.0.0.0/8 memiliki 24 bit host yang dapat digunakan untuk skema subnetting di dalam sebuah organisasi privat.

17

172.16.0.0/12 Jaringan pribadi 172.16.0.0/12 dapat diinterpretasikan sebagai sebuah block dari 16 network identifier kelas B atau sebagai sebuah ruangan alamat yang memiliki 20 bit yang dapat ditetapkan sebagai host identifier, yang dapat digunakan dengan menggunakan skema subnetting di dalam sebuah organisasi privat. Alamat jaringan privat 17.16.0.0/12 mengizinkan alamat-alamat IP yang valid dari 172.16.0.1 hingga 172.31.255.254. 192.168.0.0/16 Jaringan pribadi 192.168.0.0/16 dapat diinterpretasikan sebagai sebuah block dari 256 network identifier kelas C atau sebagai sebuah ruangan alamat yang memiliki 16 bit yang dapat ditetapkan sebagai host identifier yang dapat digunakan dengan menggunakan skema subnetting apapun di dalam sebuah organisasi privat. Alamat private network 192.168.0.0/16 dapat mendukung alamat-alamat IP yang valid dari 192.168.0.1 hingga 192.168.255.254. 169.254.0.0/16 Alamat jaringan ini dapat digunakan sebagai alamat privat karena memang IANA mengalokasikan untuk tidak menggunakannya. Alamat IP yang mungkin dalam ruang alamat ini adalah 169.254.0.1 hingga 169.254.255.254, dengan alamat subnet mask 255.255.0.0. Alamat ini digunakan sebagai alamat IP privat otomatis (dalam Windows, disebut dengan Automatic Private Internet Protocol Addressing (APIPA)).

18

2.2. Layer TransportTransport Layer adalah lapisan OSI yang bertugas dalam melakukan segment (pemecahan data) pada host pengirim dan reassembles (penggabungan data) pada host penerima. Pada lapisan ini juga bertugas dalam pengiriman data baik menggunakan layanan TCP (pengiriman data yang dapat di andalkan) maupun UDP (pengiriman data yang tidak bisa di andalkan). Pada jaringan komputer Transport Layer melakukan segmentasi dan menyatukan kembali data yang tersegmentasi menjadi suatu arus data. Layanan-layanan yang terdapat di transport layer melakukan segmentasi dan juga menyatukan kembali data yang sudah tersegmentasi dari aplikasi-aplikasi upper-layer dan menggabungkannya ke dalam arus data yang sama. Layanan-layanan ini menyediakan layanan transportasi data dari ujung ke ujung dan dapat membuat koneksi logikal antara host pengirim dan host tujuan pada sebuah internetwork. Transport Layer bertanggung jawab untuk menyediakan mekanisme untuk multiplexing (multiplexing adalah teknik untuk mengirimkan atau menerima beberapa jenis data yang berbeda sekaligus pada saat bersamaan melalui satu media network saja), metode aplikasi-aplikasi upper-layer, membuat session, dan memutuskan virtual circuit (koneksi yang terbentuk antara dua buah host di jaringan, setelah melalui sebuah mekanisme yang disebut three-way handshake.

2.2.1. Layanan yang tersedia pada Layer Transport Ada banyak layanan yang bisa opsional disediakan oleh protokol Transport Layer, dan protokol yang berbeda mungkin atau mungkin tidak menerapkannya. - Koneksi berorientasi komunikasi: Menafsirkan koneksi sebagai data stream dapat memberikan banyak manfaat bagi aplikasi. Hal ini biasanya lebih mudah untuk berurusan dengan daripada yang mendasari hubungan-model yang kurang, seperti yang mendasari model Transmission Control Protocol Protokol Internet datagrams. - Pengiriman order Sama: Lapisan Jaringan umumnya tidak menjamin bahwa paket data akan tiba dalam urutan yang sama bahwa mereka dikirim, tetapi

19

sering hal ini merupakan fitur yang diinginkan. Hal ini biasanya dilakukan melalui penggunaan penomoran segmen, dengan penerima melewati mereka ke aplikasi secara berurutan. Hal ini dapat menyebabkan kepala-of-line blocking. - Reliabilitas: Paket mungkin hilang selama transportasi karena kongesti jaringan dan kesalahan. Dengan menggunakan kode deteksi kesalahan, seperti checksum, maka protokol transport dapat memeriksa bahwa data tidak rusak, dan memverifikasi penerimaan yang benar dengan mengirim ACK atau pesan NACK ke pengirim. skema mengulangi permintaan otomatis dapat digunakan untuk mengirim ulang data yang hilang atau rusak. - Flow control: Tingkat transmisi data antara dua node kadang-kadang harus dikelola untuk mencegah pengirim cepat dari transmisi data lebih banyak daripada yang dapat didukung oleh data buffer menerima, menyebabkan buffer overrun. Ini juga dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi dengan mengurangi buffer underrun. - Penghindaran Kemacetan: Congestion control dapat mengatur lalu lintas masuk ke dalam sebuah jaringan telekomunikasi, sehingga untuk menghindari keruntuhan kongestif dengan mencoba untuk menghindari oversubscription dari setiap kemampuan pemrosesan atau link dari node intermediate dan jaringan dan sumber daya mengambil langkah-langkah mengurangi, seperti mengurangi tingkat paket pengiriman. Misalnya, permintaan ulangi otomatis dapat menyimpan jaringan dalam keadaan padat, situasi ini dapat dihindari dengan menambahkan menghindari kongesti dengan kontrol aliran, termasuk lambat-start. Hal ini membuat konsumsi bandwidth pada tingkat yang rendah di awal transmisi, atau setelah pengiriman ulang paket. - Multiplexing: Ports dapat menyediakan endpoint ganda pada node tunggal. Sebagai contoh, nama pada alamat pos adalah sejenis multiplexing, dan membedakan antara penerima yang berbeda dari lokasi yang sama. Aplikasi Komputer masing-masing akan mendengarkan informasi tentang port mereka sendiri, yang memungkinkan penggunaan lebih dari satu layanan jaringan pada waktu yang sama. Ini adalah bagian dari Transport Layer pada model TCP / IP, tetapi dari Session Layer dalam model OSI. -

20

2.2.2. Elemen-elemen dari Protokol Transport 1. Syntax mengacu pada struktur atau format data, yang mana dalam urutan tampilannya memiliki makna tersendiri. Sebagai contoh, sebuah protokol sederhana akan memiliki urutan pada delapan bit pertama adalah alamat pengirim, delapan bit kedua adalah alamat penerima dan bit stream sisanya merupakan informasinya sendiri. 2. Semantics mengacu pada maksud setiap sec tion bit. Dengan kata lain adalah bagaimana bit-bit tersebut terpola untuk dapat diterjemahkan. 3. Timing mengacu pada 2 karakteristik yakni kapan data harus dikirim dan seberapa cepat data tersebutdikirim. Sebagai contoh, jika pengirim memproduksi data sebesar 100 Megabits per detik (Mbps) namun penerima hanya mampu mengolah data pada kecepatan 1 Mbps, maka transmisi data akan menjadi overload pada sisi penerima dan akibatnya banyak data yang akan hilang atau musnah. 2.2.3. Router Router adalah perangkat jaringan yang digunakan untuk

menghubungkan satu jaringan dengan jaringan lainnya untuk mendapatkan route (jalur) terbaik. Router bekerja pada layer network dari model OSI untuk memindahkan paket-paket antar jaringan menggunakan alamat logikanya. Router memliki table routing yang melakukan pencatatan terhadap semua alamat jaringan yang diketahui dan lintasan yang mungkin dilalui serta waktu tempuhnya. Router bekerja hanya jika protocol jaringan yang dikonfigurasi adalah protokol yang routable seperti TCP/IP atau IPX/SPX. Ini berbeda dengan bridge yang bersifat protocol independent. Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line (DSL). Router yang digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line seperti T1, atau T3 , sering disebut sebagai

21

access server. Sementara itu, router yang digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL router. Router memiliki beberapa jenis, yakni: 1. Static Router (router statis), sebuah router yang memiliki tabel routing statis yang diset secara manual oleh para administrator jaringan. 2. Dynamic Router (router dinamis), router yang memiliki dab membuat tabel routing dinamis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan dengan router lainnya. 2.2.4. Protokol TCP TCP/IP (singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet. Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini. Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak (software) di sistem operasi. Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-an sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputerkomputer dan jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja. Protokol ini menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat IP (IP Address) yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling berhubungan satu sama lainnya di Internet. Protokol ini juga bersifat routable yang berarti protokol ini cocok untuk menghubungkan sistem-sistem berbeda (seperti Microsoft Windows dan keluarga UNIX) untuk membentuk jaringan yang heterogen.

22

Protokol TCP/IP selalu berevolusi seiring dengan waktu, mengingat semakin banyaknya kebutuhan terhadap jaringan komputer dan Internet. Pengembangan ini dilakukan oleh beberapa badan, seperti halnya Internet Society (ISOC), Internet Architecture Board (IAB), dan Internet Engineering Task Force (IETF). Macam-macam protokol yang berjalan di atas TCP/IP, skema pengalamatan, dan konsep TCP/IP didefinisikan dalam dokumen yang disebut sebagai Request for Comments (RFC) yang dikeluarkan oleh IETF. Protokol TCP/IP menggunakan dua buah skema pengalamatan yang dapat digunakan untuk mengidentifikasikan sebuah komputer dalam sebuah jaringan atau jaringan dalam sebuah internetwork, yakni sebagai berikut: Pengalamatan IP: yang berupa alamat logis yang terdiri atas 32-bit (empat oktet berukuran 8-bit) yang umumnya ditulis dalam format

www.xxx.yyy.zzz. Dengan menggunakan subnet mask yang diasosiasikan dengannya, sebuah alamat IP pun dapat dibagi menjadi dua bagian, yakni Network Identifier (NetID) yang dapat mengidentifikasikan jaringan lokal dalam sebuah internetwork dan Host identifier (HostID) yang dapat mengidentifikasikan host dalam jaringan tersebut. Sebagai contoh, alamat 205.116.008.044 dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask 255.255.255.000 ke dalam Network ID 205.116.008.000 dan Host ID 44. Alamat IP merupakan kewajiban yang harus ditetapkan untuk sebuah host, yang dapat dilakukan secara manual (statis) atau menggunakan Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) (dinamis). Fully qualified domain name (FQDN): Alamat ini merupakan alamat yang direpresentasikan dalam nama alfanumerik yang diekspresikan dalam bentuk ., di mana

mengindentifikasikan jaringan di mana sebuah komputer berada, dan mengidentifikasikan sebuah komputer dalam jaringan. Pengalamatan FQDN digunakan oleh skema penamaan domain Domain Name System (DNS). Sebagai contoh, alamat FQDN id.wikipedia.org merepresentasikan sebuah host dengan nama "id" yang terdapat di dalam domain jaringan "wikipedia.org". Nama domain wikipedia.org merupakan

23

second-level domain yang terdaftar di dalam top-level domain .org, yang terdaftar dalam root DNS, yang memiliki nama "." (titik). Penggunaan FQDN lebih bersahabat dan lebih mudah diingat ketimbang dengan menggunakan alamat IP. Akan tetapi, dalam TCP/IP, agar komunikasi dapat berjalan, FQDN harus diterjemahkan terlebih dahulu (proses penerjemahan ini disebut sebagai resolusi nama) ke dalam alamat IP dengan menggunakan server yang menjalankan DNS, yang disebut dengan Name Server atau dengan menggunakan berkas hosts (/etc/hosts atau %systemroot%\system32\drivers\etc\hosts) yang disimpan di dalam mesin yang bersangkutan. Berikut ini adalah layanan tradisional yang dapat berjalan di atas protokol TCP/IP: Pengiriman berkas (file transfer). File Transfer Protocol (FTP) memungkinkan pengguna komputer yang satu untuk dapat mengirim ataupun menerima berkas ke sebuah host di dalam jaringan. Metode otentikasi yang digunakannya adalah penggunaan nama pengguna (user name) dan password'', meskipun banyak juga FTP yang dapat diakses secara anonim (anonymous), alias tidak berpassword. (Keterangan lebih lanjut mengenai FTP dapat dilihat pada RFC 959.) Remote login. Network terminal Protocol (telnet) memungkinkan pengguna komputer dapat melakukan log in ke dalam suatu komputer di dalam suatu jaringan secara jarak jauh. Jadi hal ini berarti bahwa pengguna menggunakan komputernya sebagai perpanjangan tangan dari komputer jaringan tersebut. (Keterangan lebih lanjut mengenai Telnet dapat dilihat pada RFC 854 dan RFC 855.) Computer mail. Digunakan untuk menerapkan sistem surat elektronik. (Keterangan lebih lanjut mengenai e-mail dapat dilihat pada RFC 821 RFC 822.) Network File System (NFS). Pelayanan akses berkas-berkas yang dapat diakses dari jarak jauh yang memungkinkan klien-klien untuk mengakses berkas pada komputer jaringan, seolah-olah berkas tersebut disimpan

24

secara lokal. (Keterangan lebih lanjut mengenai NFS dapat dilihat RFC 1001 dan RFC 1002.) Remote execution. Memungkinkan pengguna komputer untuk

menjalankan suatu program tertentu di dalam komputer yang berbeda. Biasanya berguna jika pengguna menggunakan komputer yang terbatas, sedangkan ia memerlukan sumber yg banyak dalam suatu sistem komputer. Ada beberapa jenis remote execution, ada yang berupa perintahperintah dasar saja, yaitu yang dapat dijalankan dalam system komputer yang sama dan ada pula yg menggunakan sistem Remote Procedure Call (RPC), yang memungkinkan program untuk memanggil subrutin yang akan dijalankan di sistem komputer yg berbeda. (sebagai contoh dalam Berkeley UNIX ada perintah rsh dan rexec.) Name server yang berguna sebagai penyimpanan basis data nama host yang digunakan pada Internet (Keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada RFC 822 dan RFC 823 yang menjelaskan mengenai penggunaan protokol name server yang bertujuan untuk menentukan nama host di Internet.) 2.2.5. Protokol UDP UDP memiliki karakteristik-karakteristik berikut: Connectionless (tanpa koneksi): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan tanpa harus dilakukan proses negosiasi koneksi antara dua host yang hendak berukar informasi. Unreliable (tidak andal): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan sebagai datagram tanpa adanya nomor urut atau pesan acknowledgment. Protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus melakukan pemulihan terhadap pesan-pesan yang hilang selama transmisi. Umumnya, protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP mengimplementasikan layanan keandalan mereka masing-masing, atau mengirim pesan secara periodik atau dengan menggunakan waktu yang telah didefinisikan. UDP menyediakan mekanisme untuk mengirim pesan-pesan ke sebuah protokol lapisan aplikasi atau proses tertentu di dalam sebuah host dalam

25

jaringan yang menggunakan TCP/IP. Header UDP berisi field Source Process Identification dan Destination Process Identification. UDP menyediakan penghitungan checksum berukuran 16-bit terhadap keseluruhan pesan UDP.

26

BAB III PENUTUP 3.1.Simpulan Network Layer adalah lapisan OSI yang bertugas memberikan layanan pengalamatan dari setiap host dan juga memberikan atau memilihakan jalur tercepat dan aman dalam pengiriman data. Tugas utama dari layer network adalah menyediakan fungsi routing sehingga paket dapat dikirim keluar dari segment network lokal ke suatu tujuan yang berada pada suatu network lain.layer ini bertanggung jawab untuk routing pengiriman paket termasuk routing melalui routerperantara.

Transport Layer adalah lapisan OSI yang bertugas dalam melakukan segment (pemecahan data) pada host pengirim dan reassembles (penggabungan data) pada host penerima. Pada lapisan ini juga bertugas dalam pengiriman data baik menggunakan layanan TCP (pengiriman data yang dapat di andalkan) maupun UDP (pengiriman data yang tidak bisa di andalkan). Transport Layer bertanggung jawab untuk menyediakan mekanisme untuk multiplexing (multiplexing adalah teknik untuk mengirimkan atau menerima beberapa jenis data yang berbeda sekaligus pada saat bersamaan melalui satu media network saja), metode aplikasi-aplikasi upper-layer, membuat session, dan memutuskan virtual circuit (koneksi yang terbentuk antara dua buah host di jaringan, setelah melalui sebuah mekanisme yang disebut three-way handshake.

3.2.Saran Dalam membuat atau menyusun jaringan kita dituntut agar bisa memahami terlebih dahulu teori-teori yang membahas tentang jaringan seperti misalnya memahami dan mengerti lapisan OSI. Jadi saran saya untuk dapat memahami tentang jaringan ini anda harus belajar dari dasar dalu (bagi pemula).

27

DAFTAR PUSTAKA Wiki. 2010. IP address. Tersedia http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/IP_address tanggal 08 Oktober 2011). pada (diakses

Iswanto, Bambang. 2011. Definisi UDP (User Datagram Protocol). Tersedia pada http://blog.uad.ac.id/bambangis/2011/04/01/definisi-udp-userdatagram-protocol/. (diakses tanggal 08 Oktober 2011). Inijos, Smart . 2011. Pengertian UDP atau User Datagram Protokol. Tersedia pada http://www.inijos.com/220/pengertian-udp-atau-user-datagramprotokol/. (diakses tanggal 08 Oktober 2011). Wiki. 2011. Protokol Jaringan. Tersedia pada http://id.wikipedia.org/wiki/Protokol_jaringan (diakses tanggal 08 Oktober 2011).

Dwicahyo, Dimas. 2008. Gateway Jaringan Komputer. Tersedia pada http://dimas05.wordpress.com/2008/10/20/gateway-jaringan-komputer/ (diakses tanggal 08 Oktober 2011). Wiki. 2011. Lapisan jaringan. Tersedia pada http://id.wikipedia.org/wiki/Lapisan_jaringan (diakses tanggal 08 Oktober 2011).

Wiki. 2011. Transmission Control Protocol/Internet Protocol. Tersedia pada http://id.wikipedia.org/wiki/TCP/IP (diaskes tanggal 08 Oktober 2011). Anonym. 2010. Model Refrensi http://technorody.wordpress.com/2010/12/14/model-referensi-osi/ tanggal 08 Oktober 2011). OSI. (diakses

28