LBM 1 STEP 7 RYANN

Embed Size (px)

Citation preview

1. Komponen2 tubuh yang terlibat ?

Quadricep : otot paha

Rehamstring : tungkai belakang

Betis

Pinggul

Punggung bawah dan pantat

Saraf motorik

Persendian

Rangka / tulang

2. Bagaimana sistem gerak terjadi ? normalMekanisme Gerak pada Manusia

Rangsangan (impuls) yang mengenai tubuh diterima oleh organ reseptor untuk diteruskan ke pusat saraf. Dari pusat saraf akan disampaikan tanggapan (respon) ke organ efektor. Respon ini biasanya berbentuk gerakan. Proses perambatan impuls ini meliputi cara merambat melalui sel saraf dan sinapsis.

1. Perambatan impuls melalui sel saraf

Rambatan impuls melalui serabut saraf terjadi dalam bentuk pulsa elektrik. Alur impuls yang terjadi yaitu:

Impuls dendrit badan sel saraf neurit keluar melewati sinapsis

Perambatan impuls ini terjadi karena adanya perbedaan potensial listrik antara bagian luar dan bagian dalam sel saraf. Sel saraf pada saat beristirahat bagian luarnya merupakan kutub positif, sedangkan bagian dalamnya kutub negatif. Adanya rangsang dari organ reseptor menyebabkan pembalikan beda potensial (depolarisasi), sehingga terjadi perambatan gelombang sesuai beda potensial.

Variasi kecepatan perambatan gelombang dipengaruhi oleh diameter akson dan ada atau tidaknya selubung mielin, yaitu antara 1 sampai 120 m per detik. Pengembalian posisi kepada posisi awal memerlukan waktu sekitar 1/500 sampai 1/1000 detik. Stimulus yang lemah (threshold) tidak dapat menghasilkan impuls yang dapat merubah potensial listrik, tetapi sebaliknya jika stimulus kuat maka impuls akan dihantarkan sampai ujung akson dan diteruskan kepada sel saraf yang lainnya.

2. Perambatan impuls melalui sinapsis

Ujung akson sel saraf membentuk tonjolan sinapsis yang berisi sitoplasma (cairan sel). Di dalam sitoplasma tonjolan sinapsis terdapat membran kecil (vesikula sinapsis) yang berisi neurotransmitter. Pada saat impuls sampai pada ujung neuron, maka vesikula melepaskan neurotransmitter. Contoh neurotransmitter yaitu asetilkolin (terdapat di seluruh tubuh), noradrenalin (terdapat di sistem saraf simpatik), dopamin dan serotonin (terdapat di otak). Penempelan asetilkolin pada reseptor menyebabkan terjadinya impuls pada sel saraf berikutnya dengan bantuan enzim asetilkolinesterase.

Perambatan impuls dari sel saraf motorik ke otot pada organ efektor melalui sinapsis. Sinapsis ini berbentuk cawan dan mengelilingi sel otot. Otot yang bergerak dapat menggerakkan organ. Berdasarkan alur stimulus, gerak dibedakan menjadi dua yaitu gerak biasa dan gerak refleks. Gerak biasa disadari oleh tubuh sedangkan gerak refleks terjadi dalam waktu yang cepat dan spontan dilakukan tubuh.

Gerak Biasa Urutan impuls pada gerak biasa berbeda dengan pada gerak refleks. Urutan jalannya impuls pada gerak biasa yaitu:

Stimulus pada organ reseptor sel saraf sensorik otak sel saraf motorik respon pada organ efektor

Gerak Refleks Gerak refleks terjadi secara otomatis terhadap rangsangan tanpa kontrol dari otak sehingga dapat berlangsung dengan cepat. Gerak refleks terjadi tidak disadari terlebih dahulu atau tanpa dipengaruhi kehendak. Contoh gerak refleks seperti mengangkat tangan ketika terkena api, mengangkat kaki ketika tertusuk duri, berkedip ketika ada benda asing yang masuk ke mata, bersin serta batuk.

Urutan perambatan impuls pada gerak refleks yaitu:

Stimulus pada organ reseptor sel saraf sensorik sel penghubung (asosiasi) pada sumsum tulang belakang sel saraf motorik respon pada organ efektor.

Jalan pintas pada gerak refleks yang memungkinkan terjadinya gerakan dengan cepat disebut lengkung refleks. Macam gerak refleks yaitu refleks otak dan refleks sumsum tulang belakang. Refleks otak terjadi apabila saraf penghubung (asosiasi) terdapat di dalam otak, seperti gerak mengedip atau mempersempit pupil pada saat ada cahaya yang masuk ke mata. Refleks sumsum tulang belakang terjadi apabila sel saraf penghubung terdapat di dalam sumsum tulang belakang seperti refleks pada lutut.

Ciri gerak refleks yaitu:

1. Dapat diramalkan jika rangsangannya sama

2. Memiliki tujuan tertentu bagi organisme tersebut

3. Memiliki reseptor tertentu dan terjadi pada efektor tertentu

4. Berlangsung cepat, tergantung pada jumlah sinapsis yang dilalui impuls

5. Spontan, tidak dipelajarai dulu

6. Fungsi sebagai pelindung dan pengatur tingkah laku hewan

7. Respon terus menerus dapat menyebabkan kelelahan

Macam refleks: refleks spinal (pada sumsum tulang belakang), refleks medulla (pada sumsum lanjutan), refleks cerebellar (melibatkan otak kecil), refleks superfisial (melibatkan kulit dan lain-lain), refleks miotatik (pada otot lurik), serta refleks visceral (berhubungan dengan dilatasi pupil dan denyut jantung).

http://psb.sman82-jakarta.sch.id/cgi-bin/mp_full.cgi?id=377&fname=materi4.html

3. Kerja otot ?

Menurut sifat kerjanya, otot dibagi menjadi 2, yaitu:

1) Antagonis, yaitu kerja 2 otot secara berlawanan. Jika yang satu berkontraksi maka yang lain mengalami relaksasi, begitupun sebaliknya. Contoh:

- Pronasi dan Supinasi pada telapak tangan.

- Fleksi dan Ekstensi pada sendi siku dan lutut.

- Abduksi dan Adduksi pada sendi lengan atas dan sendi paha.

- Depresi dan Elevasi ketika kepala menunduk dan menengadah.

HYPERLINK "http://4.bp.blogspot.com/-kl9UVjvMapM/T6FTUK6De8I/AAAAAAAAAfI/7ptjghOCVx8/s1600/oto+sinergis.jpg"

2) Sinergis, yaitu 2 otot yang kerjanya bersamaan. Jika yang satu berkontraksi maka yang lain pun ikut berkontraksi, begitupun dalam hal relaksasi. Contoh:Otot Pronator Teres dan Kuadratus pada telapak tangan.

4. Jenis2 otot ?

Macam-Macam Otot

Otot terdiri dari 3 macam, yakni otot lurik, otot polos, dan otot lurik. Berikut penjelasannya:

1) Otot Lurik

- Disebut otot rangka.

- Memiliki banyak inti di tepi.

- Berbentuk silindris.

- Menanggapi rangsangan dengan cepat.

- Bekerja menurut kesadaran / volunteer.

- Memiliki daerah gelap terang yang tersusun rapi / lurik.

-Sel otot lurik lebih panjang dibandingkan dengan sel otot polos dan jantung.

- Contoh: otot pada tulang.

2) Otot Polos

- Memiliki 1 inti di tengah.

- Berbentuk gelendong.

- Menanggapi rangsangan secara lambat.

- Bekerja diluar kesadaran kita / involunteer.

- Tidak memiliki daerah gelap terang, karena tersusun dari serabut aktin dan miosin.

- Contoh: otot pada dinding saluran pernapasan, pencernaan, dsb.

3) Otot Jantung

- Memiliki banyak inti di tengah.

-Berbentuk seperti otot lurik, silindris, namun bercabang membentuk anyaman.

- Bekerja seperti otot polos, yakni tidak sadar / involunteer.

- Contoh: otot pada jantung.

5. etiologi kram ?

1. Kurangnya pemanasan saat akan melakukan kegiatan berolahraga.

2. Berolahraga pada cuaca panas.

3. Kurangnya aliran darah ke otot yakni adanya penumpukan asam laktat pada aliran darah akibat kurang sempurnanya metabolisme.

4. Kelelahan akibat penggunaan otot yang terus menerus.

5. Kekurangan cairan (dehidrasi) dan elektrolit.

6. Cedera otot.

7. Kekurangan vitamin, misalnya tiamin (B1), asam pantotenat (B5), dan piridoksin (B6).

8. Kadar elektrolit yang rendah pada darah, seperti potassium.

9. Kondisi udara yang dingin. Hal ini terjadi mekanisme pemanasan tubuh terganggu sehingga mengganggu aliran dalam tubuh. Otot menjadi kaku sehingga timbul kram.

10. Beberapa obat seperti, obat pelancar kemih, dan penurun lemak.

Artikel Pencegahan kram pada kaki ditulis oleh dr. Dewi Susilowati

6. Bagaimana patogenesis pada skenario ?Ganong (1998) menguraikan bahwa rangsang berulang yang diberikan sebelum masa relaksasi akan menghasilkan penggiatan tambahan terhadap elemen kontraktil, dan tampak adanya respon berupa peningkatan kontraksi. Fenomena ini dikenal sebagai penjumlahan kontraksi. Tegangan yang terbentuk selama penjumlahan kontraksi jauh lebih besar dibandingkan dengan yang terjadi selama kontraksi kedutan otot tunggal. Dengan rangsangan berulang yang cepat, penggiatan mekanisme kontraktil terjadi berulang-ulang sebelum sampai pada masa relaksasi. Masing-masing respon tersebut bergabung menjadi satu kontraksi yang berkesinambungan yang dinamakan tetanik atau kontraksi otot yang berlebihan (kram otot).Menurut Corwin (2000) setiap pulsa kalsium berlangsung sekitar 1/20 detik dan menghasilkan apa yang disebut sebagai kedutan otot tunggal. Penjumlahan terjadi apabila kalsium dipertahankan dalam kompartemen intrasel oleh rangsangan saraf berulang pada otot. Penjumlahan berarti masing-masing kedutan menyebabkan penguatan kontraksi. Apabila stimulasi diperpanjang, maka kedutan-kedutan individual akan menyatu sampai kekuatan kontraksi maksimum. Pada titik ini, terjadi kram otot sampai dengan tetani yang ditandai oleh kontraksi mulus berkepanjangan.Menurut Ganong (1998) satu potensial aksi tunggal menyebabkan satu kontraksi singkat yang kemudian diikuti relaksasi. Kontraksi singkat seperti ini disebut kontraksi kedutan otot. Potensial aksi dan konstraksi diplot pada skala waktu yang sama. Kontraksi timbul kira-kira 2 mdet setelah dimulainya depolarisasi membran, sebelum masa repolarisasi potensial aksi selesai. Lamanya kontraksi kedutan beragam, sesuai dengan jenis otot yang

7. Mengapa harus dilakukan pemanasan ?beberapa manfaat melakukan pemanasan adalah sebagai berikut:

Meningkatkan suhu tubuh beserta jaringan-jaringannya. Menaikkan aliran darah melalui otot-otot aktif. Meningkatkan detak jantung sehingga dapat mempersiapkan bekerjanya sistem jantung dan pembuluh darah (cardiovaskular). Menaikkan tingkat energi yang dikeluarkan oleh metabolisme tubuh. Meningkatkan pertukaran (pengikatan) oksigen dalam hemoglobin. Meningkatkan kecepatan perjalanan sinyal saraf yang memerintah gerakan tubuh. Meningkatkan efisiensi dalam proses reciprocal innervation, sehingga memudahkan otot-otot berkontraksi dan rileks secara lebih cepat dan efisien. Meningkatkan kapasitas kerja fisik atlet. Mengurangi adanya ketegangan pada otot. Meningkatkan kemampuan jaringan penghubung dalam gerakan memanjang atau meregang. Terjadi peningkatan kondisi tubuh atlet secara psikologis. Nichael J. Alter, MS. (Graspuzi, J.C. Umbu)8. Kenapa saat kram terasa kesemutan dan tidak dapat digerakan ?

Peningkatan kontraksi, sarkomer memendek

9. Apa zat2 yang digunakan selama aktifitas otot ?Sumber energi untuk Kontraksi ototOtot berkontraksi memerlukan energi. Energi dapat diperoleh dengan tiga cara, yaitu melalui penguraian kreatin fosfat, fermentasi dan respirasi selular. Dua cara pertama di lakukan secara anaerob, sedangkan cara ketiga di lakukan secara aerob.

Kreatin fosfat merupakan senyawa kaya energi yang di bangun ketika otot dalam keadaan istirahat. Namun, energi tersebut tidak dapat di gunakan secara langsung melainkan harus diubah terlebih dahulu

Reaksi penguraian kreatin fosfat ini biasa berlangsung pada pertengahan proses pergeseran filamen. Dalam hal ini kebutuhan energi untuk berkontraksi otot paling cepat terpenuhi.

Fermentasi secara anaerob juga mampu menghasilkan sejumlah ATP. Selama fermentasi anaerob, terjadi penguraian glukosa menjadi asam laktat.

Penumpukan asam laktat di dalam serat-serat otot dapat membuat sitoplasma bersifat asam sehingga mengganggu fungsi enzim. Jika fermentasi terus berlangsung lebih dari dua atau tiga menit, makan dapat menyebabkan otot mengalami kejang (kram) dan kelelahan.

Respirasi selular biasa terjadi di dalam mitokondria. Kelebihan respirasi selular adalaha mampu menyediakan ATP untuk kontraksi otot dalam jumlah paling banyak. Sumber energi tersebut berasal dari glikogen dan lemak yang di simpan di dalam sel-sel otot. Melalui cara ini sebuah sel otot dapat menggunakan glukosa dari glikogen dan asam lemak sebagai bahan bakar untuk

menghasilkan ATP.

Sumber : http://www.blogberbagi.com/2012/05/mekanisme-kontraksi-otot-rangka.html#ixzz2WolIdAtR10. Sistem lokomoter/ gerak terdiri dari apa saja ?Gerakan-gerakan lokomotor adalah gerakan-gerakan yang pergi ke mana saja. Para ahli mendefinisikan gerakan lokomotor sebagai gerakan-gerakan yang menyebabkan tubuh berpindah tempat atau mengembara dalam berbagai ruang, sehingga dalam bahasa Inggris disebut juga Traveling. Ini tentunya merupakan kebalikan dari gerakan non-lokomotor, yang tidak menyebabkan tubuh berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya

Ke dalam gerakan lokomotor ini termasuk gerakan-gerakan seperti berjalan, berlari, melompat, mengguling, melayang, dan lain sebagainya. Gerakan-gerakan inilah yang kemudian menjadi dasar bagi perkembangan koordinasi gerakan yang melibatkan otot-otot besar (gross-muscles), pertumbuhan otot, daya tahan dan stamina, di samping merupakan bagian yang menggembirakan anak.

http://file.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._OLAHRAGA/19630824198903111. Apa pertolongan pertama pada kram ?

Apa yang harus dilakukan bila tiba-tiba mengalami kram pada kaki :

Cari tempat duduk / tempat bersandar

Lepaskan alas kaki / sepatu

Angkat telapak kaki yg sakit ke atas pangkuan

Jangan membungkuk, karena posisi membungkuk bisa menekan daerah perut

Perhatikan arah tekanan otot ketika terjadi serangan kram : bila kram menyebabkan jemari kaki dalam keadaan menguncup, gunakan tangan anda untuk secara perlahan menekan jemari kaki kearah atas hingga membuka kembali.

Bila kram telah reda, pijat telapak kaki agar aliran darah kembali lancar.

Serangan kram akan menyebabkan kontraksi yang membuat otot memendek, terapi ke arah berlawanan dengan serangan kram akan membantu membuat otot kembali memanjang, namun harus dilakukan dengan perlahan karena gerakan secara paksa / tiba-tiba dapat berisiko merobek serabut otot itu.Artikel Pencegahan kram pada kaki ditulis oleh dr. Dewi Susilowati12. Apakah otot di vaskularisasi ? jelaskan !

Tidak di vaskularisasi

Tapi Lewat serabut saraf

Sistem transport

13. Mekanisme kerja klor-etil ?

Etil klorida merupakan cairan tidak berwarna, sangat mudah menguap, dan mudah terbakar. Anestesi dengan etil klorida cepat terjadi namun cepat hilang. Induksi dapat dicapai dalam 0,5-2 menit dengan waktu pemulihan 2-3 menit sesudah pemberian anestesi dihentikan. Etil klorida sudah tidak dianjurkan lagi untuk digunakan sebagai anestesi umum, namun hanya untuk induksi dengan memberikan 20-30 tetes pada masker selama 30 detik. Pada sistem tetes terbuka (open drop), etil klorida disemprotkan ke sungkup dengan volume 3-20 ml yang menghasilkan uap _+ 3,5-5% sehingga pasien tidak sadar dan kemudian dilanjutkan dengan penggunaan obat lain seperti eter. Etil klorida juga digunakan sebagai anestetik lokal dengan cara menyemprotkannya pada kulit sampai beku.

Efek samping : menekan pernafasan, gelisah dan mual14. Pembagian serabut otot cepat dan lambat ?a. Serabut otot cepat (otot putih) menimbulkan kontraksi yang cepat dengan intensitas yang tinggi yang berlangsung dalam waktu yang singkat, energy yang diperoleh secara anaerob

Contoh : lari sprint

Angkat berat

Binaraga

b. Serabut otot lambat (otot merah) sangat baik untuk aktivitas yang membutuhkan waktu lama, kecepatan kontraksinya lambat dan tidak mudah lelah. Energy diperoleh secara aerob

http://repository.unpad.ac.id/bitstream/handle/123456789/2118/otot_sebagai_salah_satu_aspek.pdf?sequence=1

Bagian Fisiologi FK UNAND FISIOLOGI OTOT

15. Macam2 gerak ?

16. Pengaturan SSP terhadap otot ?