Lbm 2 Modul 9 Sgd 1 Adhi

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/19/2019 Lbm 2 Modul 9 Sgd 1 Adhi

    1/11

    LBM 2

    Modul Musculoskeletal

    STEP 1

    1. Hipestesi : ada penurunan sensitivitas indera, terutama

    perabaan2. EM : Electrom!o"ram#. $e%eks patolo"is : e&ek kelainan pada "erak re%e'

    STEP 2

    1. Men"apa men"alami kelumpu(an tanpa di da(ului ri)a!atdemam *

    2. Men"apa 1+ (ari kemudian penderita men"alami "an""uan

    menelan rin"an dan kelumpu(an otototot )a-a( *#. pa dia"nosis dari scenario di atas *

    STEP #

    1. Men"apa men"alami kelumpu(an tanpa di da(ului ri)a!at

    demam *

    /arena tidak ada impuls !an" cukup untuk kontraksi otot,se(in""a an""ota "erak ba)a( men"alami kelema(an.

    2. Men"apa 1+ (ari kemudian penderita men"alami "an""uan

    menelan rin"an dan kelumpu(an otototot )a-a( */arena ter-adi pemben"kakan pada s!ara& )a-a(, seba"ai

    reaksi ter(adap in&eksi virus, akibatn!a pasokan dara( ke

    s!ara& ber(enti dan men!ebabkan kematian sel, se(in""a

    &un"si men"(antar impuls ter"an""u, selan-utn!a perinta(

    otak untuk men""erakan otototot )a-a( tidak dapat diteruskan.

    #. pa dia"nosis dari scenario di atas *0. pa n!a *

    M!asteniase "ravis

    Patosiolo"i

  • 8/19/2019 Lbm 2 Modul 9 Sgd 1 Adhi

    2/11

    biasan!a karena autoimun men!eran" reseptor

    acetilkolin, kemudian rusak, kemudian acetilkolin tidak

    bisa masuk. Ter-adi kerusakan di neuro musculo

     -unction.

    e-ala klinis :• Men!eran" otot )a-a(

    • 3ntuk menelan susa(

    • Berbicaran!a san"at pelan

    • /e(ilan"an kekuatan otot tan"an

    SB

    /elainan s!stem sara& akut, !an" men"enai radiks

    spinalis dan sara& peri&er, kadan" -u"a sara& cranialis

    n!a kena. Biasan!a SB timbul setela( in&eksi, bisa

    ole( virus, bakteri, -amur. e-ala klinisn!a :

    • /elumpu(an otot ekstremitas tipe LM4 5Lo)er

    Motor 4euron6,itu dimulai dari ekstremitas ba)a(,

    men!ebar ke badan, an""ota "erak atas, dan

    sara& cranialis, teapi -u"a bisa di mulai dari ke

    empat ekstremitas men!ebar ke badan dan sara&

    cranialis. /elumpu(an otot )a-a( : nervus 7

    Susa( menelan : nervus 8 dan 1+

    iplopia : nervus 9 atau #

    • an""uan sensibilitas, biasan!a n!eri otot

    5 setela( beraktitas sik6. Pato"enesis

    idapatkan antibod! atau adan!a respon

    kekebalan seluler ter(adap sara& tepi /arena auto anti bodi ter(adap sara& tepi itu

    sendiri dan!a penimbunan kompleks anti"en anti

    bod! pembulu( dara( dan bisa sampai ke sara&

    tepin!a dan menimbulkan kelainan.

  • 8/19/2019 Lbm 2 Modul 9 Sgd 1 Adhi

    3/11

     adi, autoantibod! dan imunitas seluler men!eran"

    s!stem sara& tepi men!ebabkan dem!elinisasi

    se"mental, se"men pro'imal dan radiks spinalis

    5 m!elin terlepas dari aksonn!a se(in""a

    menimbulkan kelumpu(an6.

    Mani&estasi kLinis

    Pemeriksaan penun-an"

    • EM

    ;riteria dia"nostic menurut "reenber"

    Poliom!elitis

    Pen!akit in&eksi akut ole( sekelompok virus ultra

    mikroskop !an" bersi&at neurotrok !an" a)aln!a

    men!eran" saluran pencernaan dan perna&asankemudian men!eran" susunan sara& pusat melalui

    peredaran dara(. ambaran klinis

  • 8/19/2019 Lbm 2 Modul 9 Sgd 1 Adhi

    4/11

    per"elan"an kaki. bisa -u"a dilakukan operasi

    peminda(an otot, untuk men"embalikan &un"si

    otot !an" lema(. Pemakaian alatalat pen"uat atau alat bantu

    "erak

    @. Mekanisme kontraksi otot * 5 di cari "ambarn!a A 6Pertama ada ran"san"an, kemudian ber-alan sepan-an"

    serabut otot, serabut otot men"(asilkan acetilkolin,

    kemudian acetilkolin membukakanal natrium, kemudian natrium keluar kalium masuk,

    kemudian ada potensial aksi pada serabut ototn!a,kemudian ter-adi depolarisasi pada membrane otot

    kemudian ter-adi aliran listrik, kemudian reticulum

    sarcoplasma melepas kalsium, kalsium mempen"aru(i tarik

    menarik antara lamin aktin dan m!osin, kemudian ter-adi

    kontraksi. ika ion kalsium di pompa la"i5 di kembalikan ke reticulum

    sarcoplasma6 maka kontaksi otot ter(enti.9. M!oneural -unction

    7. natomi otot. Pen"ertian lament tebal dan lament tipis8. Peruba(an !an" ter-adi pada kontraksi otot

    a. Peruba(an bentuk : Pada saat kontaksi otot men-adi

    pendek dan "emuk tetapi tidak men"alami peruba(an

    volumeb. Peruba(an kimiac. Peruba(an panas : dari seluru( ener"! !an" di"unakan

    untuk kontraksi (an!a 2+C untuk ker-a dan selebi(n!a

    (ilan" dalam bentuk panas.d. Peruba(an listrik : bila otot berkontraksi ter-adi peruba(an

    listrik se(in""a timbul arus aksi !an" men"alir dari

    daera( positi& ke daera( ne"ative.1+. enis-enis kontraksi : isometric dan isotonis11. /ekuatan kontraksi di tentukan ole( &actor apa sa-a *

  • 8/19/2019 Lbm 2 Modul 9 Sgd 1 Adhi

    5/11

    12. Dtot ran"ka berdasarkan kecepatan da!a (antar akson

    5 !an" tercepat apa sa-a, cirriciri6

    STEP 0

    STEP 7

    1. Men"apa men"alami kelumpu(an tanpa di da(ului ri)a!at

    demam *Karena tubuh membentuk antibodi terhadap glikoprotein mielin atau ganglion

    dalam tubuh diri sendiri. Adapula yang membentuk sel T terhadap protein dasar

    mielin. Sehingga terjadi juga infiltrasi makrofag dari pembuluh darah perifer yang

    menghasilkan sitokin–sitokin sehingga merusak sel mielin. Jika sudah terjadi

    kerusakan pada mielin, akson dan sel saraf sudah mati maka sel

    tersebut tidak dapat beregenerasi. Dan terjadilah kelumpuhan yang

    pertama kali di derah tungkai bawah dan meluas ke seluruh tubuh.

    (Sumber : Pluta RM, Lynm C, Golub RM. Guillain-Barre Syndrome. JAMA, January 19,

    !11"ol#!$, %o. #&

    2. Men"apa 1+ (ari kemudian penderita men"alami "an""uan

    menelan rin"an dan kelumpu(an otototot )a-a( *'arena enya)it ini menyeran* radi)+ +ara bai) entral mauun dor+al yan* ber+iat

    a)ut dan men*a)ibat)an )elumuan yan* *e/alanya dimulaidari tun*)ai ba*ian ba0a

    dan melua+ +amai tubu dan otot-otot 0a/a. ne)+i ada +atu atau beberaa *an*lia

    +inalia dan mielin ole iru+ neurotroi) menyebab)an eritema yan* nyeri ada

    dermatom yan* +e+uai ada re*io tora)al, dii)uti ole embentu)an +e/umla e+i)el

    )ulit +ein**a timbul *an**uan menelan dan ernaa+an.

  • 8/19/2019 Lbm 2 Modul 9 Sgd 1 Adhi

    6/11

    (Sumber : Pluta RM, Lynm C, Golub RM. Guillain-Barre Syndrome. JAMA, January 19,

    !11"ol#!$, %o. #&

    #. pa dia"nosis dari scenario di atas *0. pa n!a *

    M!asteniase "ravis Patosiolo"i

    biasan!a karena autoimun men!eran" reseptor

    acetilkolin, kemudian rusak, kemudian acetilkolin tidak

    bisa masuk. Ter-adi kerusakan di neuro musculo

     -unction. e-ala klinis :

    • Men!eran" otot )a-a(

    • 3ntuk menelan susa(

    • Berbicaran!a san"at pelan• /e(ilan"an kekuatan otot tan"an

    SB

    /elainan s!stem sara& akut, !an" men"enai radiks

    spinalis dan sara& peri&er, kadan" -u"a sara& cranialis

    n!a kena. Biasan!a SB timbul setela( in&eksi, bisa

    ole( virus, bakteri, -amur.

    e-ala klinisn!a :• /elumpu(an otot ekstremitas tipe LM4 5Lo)er

    Motor 4euron6,itu dimulai dari ekstremitas ba)a(,

    men!ebar ke badan, an""ota "erak atas, dan

    sara& cranialis, teapi -u"a bisa di mulai dari ke

    empat ekstremitas men!ebar ke badan dan sara&

    cranialis. /elumpu(an otot )a-a( : nervus 7

    Susa( menelan : nervus 8 dan 1+

    iplopia : nervus 9 atau #• an""uan sensibilitas, biasan!a n!eri otot

    5 setela( beraktitas sik6. Pato"enesis

    idapatkan antibod! atau adan!a respon

    kekebalan seluler ter(adap sara& tepi

  • 8/19/2019 Lbm 2 Modul 9 Sgd 1 Adhi

    7/11

    /arena auto anti bodi ter(adap sara& tepi itu

    sendiri dan!a penimbunan kompleks anti"en anti

    bod! pembulu( dara( dan bisa sampai ke sara&

    tepin!a dan menimbulkan kelainan.

     adi, autoantibod! dan imunitas seluler men!eran"

    s!stem sara& tepi men!ebabkan dem!elinisasi

    se"mental, se"men pro'imal dan radiks spinalis

    5 m!elin terlepas dari aksonn!a se(in""a

    menimbulkan kelumpu(an6.

    Mani&estasi kLinis

    Pemeriksaan penun-an"• EM

    ;riteria dia"nostic menurut "reenber"

    Poliom!elitis

    Pen!akit in&eksi akut ole( sekelompok virus ultra

    mikroskop !an" bersi&at neurotrok !an" a)aln!a

    men!eran" saluran pencernaan dan perna&asan

    kemudian men!eran" susunan sara& pusat melalui

    peredaran dara(. ambaran klinis

  • 8/19/2019 Lbm 2 Modul 9 Sgd 1 Adhi

    8/11

    den"an 2 bulan. ?ariasi "e-ala paralisis ter"antun"

    dari bentuk kerusakan selsel sara&.

  • 8/19/2019 Lbm 2 Modul 9 Sgd 1 Adhi

    9/11

    . Pen"ertian lament tebal dan lament tipisSatu otot di bentuk dari ban!ak miobril. Miobril terdiri atas

    subnuit !an" lebi( kecil !an" disebut miolamen. Miolamen

    adala( unit &um(sional sel otot. 3nit ini terdiri atas protein

    kontraktil !an" tebal dan tipis, !an" berkelompok bersama

    men-adi pola berulan" !an" disebut sarkomer. Setiap

    sarkomer men"andun" lamen tebal dan tipis. ona H. aera(!an" (an!a terdapat lamen tipis disebut >ona =. Pita

    adala( ba"ian tempat lamen tipis dan tebal bertumpan"

    tindi(. aris adala( tepi sarkomer, tempat aktin melekat.

    Setiap sarkomer terentan" dari satu "aris ke "aris

    berikutn!a.

  • 8/19/2019 Lbm 2 Modul 9 Sgd 1 Adhi

    10/11

    (Buku Saku Patofisiologi Corwin 2le 3li4abet J. Cor0in&

    Molekul aktin merupakan struktur utama pada lamen tipis, setiapmolekul aktin memiliki tempat pen"ikatan k(usus untuk melekatden"an -embatan silan" m!osin. Molekul tropomiosin adala( protein

    berbentuk seperti benan" !an" terletak disepan-an" sisi alur spiralaktin bersambun"an u-un" ke u-un". alam posisi ini molekul inimenutupi ba"ianba"ian aktin !an" akan berikatan den"an -embatansilan". Troponin adala( suatu kompleks protein !an" terdiri dari ti"a -enis unit polipeptida: satu !an" men"ikat tropomiosin, satu men"ikataktin, dan satu berikatan den"an ;aFF.

    5S(er)ood, Lauralee.

  • 8/19/2019 Lbm 2 Modul 9 Sgd 1 Adhi

    11/11

    kete"an"an !an" lebi( besar. /ontraksi isometrik submaksimum ini

    pentin" untuk memperta(ankan postur tubu( 5misaln!a men-a"a

    tun"kai tetap kaku sementara berdiri6 dan untuk menun-an" benda

    pada posisi tertentu. Selama suatu "erakan, otot dapat berpinda(

    pinda( antara kontraksi isotonik dan isometrik. Sebenarn!a terdapat

    dua -enis kontraksi isotonik, !aitu : konsentrik  dan eksentrik . Pada

    keduan!a otot tetap men"alami peruba(an pan-an" pada kete"an"an

    tetap. 4amun pada kontraksi konsentrik otot memendek, sedan"kan

    konsentrasi eksentrik otot meman-an". Pada konsentrasi eksentrik

    aktivitas kontraktil mela)an pere"an"an. ;onto(n!a menurunkan

    sebua( beban ke tana(. Selama tindakan ini, seratserat otot bisep

    meman-an" tetapi tetap berkontraksi mela)an pere"an"an.

    /ete"an"an ini mena(an berat benda.5Buku -ar