57
LBM 4 SERING PUSING DAN TIDAK BISA SANTAI STEP 1 Hiperaktivitas otonom : merupakan salah satu tanda somatik dari kecemasan, gejalanya seperti wajah memerah wajah pucat kerngat dingin,palpitasi diare dan yg lainnya. -peningkatan dari saaf simpatis dan parasimpatis mekanisme untuk mempertahankan diri Takut:suatu respon dari suatu ancaman yg asalnya diketahui Cemas:suatu respon dari suatu ancaman dan asalnya belum jelas cenderung internal dri dalam diri sendiri. Perasaan saeperti sudah terpojok dan seperti berada di ujung tanduk, secara naluriah dapat mengambil mekanisme defensive. STEP 2 1. Normalnya aktivitas otonom dan tidak normalnya bagaimana, mengapa bisa hingga terjadi keluhan? 2. Mengapa muncul gejala psikis seperti khawatir ketakutan dan cemas? 3. Mengapa sering berdebar debar pusing dan disertai keringat dingin? 4. Bagaimana perbedaan cemas secara fisiologis dan cemas patologis?

Lbm 4 Sering Pusing Dan Tidak Bisa Santai

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bx

Citation preview

Page 1: Lbm 4 Sering Pusing Dan Tidak Bisa Santai

LBM 4 SERING PUSING DAN TIDAK BISA SANTAI

STEP 1

Hiperaktivitas otonom : merupakan salah satu tanda somatik dari kecemasan, gejalanya seperti wajah memerah wajah pucat kerngat dingin,palpitasi diare dan yg lainnya. -peningkatan dari saaf simpatis dan parasimpatis mekanisme untuk mempertahankan diri

Takut:suatu respon dari suatu ancaman yg asalnya diketahui Cemas:suatu respon dari suatu ancaman dan asalnya belum jelas

cenderung internal dri dalam diri sendiri. Perasaan saeperti sudah terpojok dan seperti berada di ujung tanduk, secara naluriah dapat mengambil mekanisme defensive.

STEP 2

1. Normalnya aktivitas otonom dan tidak normalnya bagaimana, mengapa bisa hingga terjadi keluhan?

2. Mengapa muncul gejala psikis seperti khawatir ketakutan dan cemas?

3. Mengapa sering berdebar debar pusing dan disertai keringat dingin?

4. Bagaimana perbedaan cemas secara fisiologis dan cemas patologis?

5. Mengapa keluhan muncul saat penderita di tempat umum dan keramaian?

6. Mengapa pasien merasakan badan sakit semua, kencang daerah tengkuk dan gemetar(ketegangan motorik)?

7. Adakah hubungan usia dengan gejala?8. Pemeriksaan apa yg harus dilakukan pd kasus ini?9. Diagnosis banding dan diagnosis pastinya?

Page 2: Lbm 4 Sering Pusing Dan Tidak Bisa Santai

10. Etiologi cemas

STEP 3

1. Normalnya aktivitas otonom dan tidak normalnya bagaimana, mengapa bisa hingga terjadi keluhan?

Saraf otonom ada simpatis dan parasimptis, simpatis : mempercepat. Normalnya kerjanya tidak tumpang tindih,parasimpatis untuk memerlambat, jika ada gangguan cemas ada aktivitas simpatis yg berlebihan ,organ yg terangsang saraf simpatis kerjanya berlebihan sehingga menimbulkan gejala

Kerja saraf simpatis naik, ada organ yg tereksitasi dngan simpatis dan ada yg tereksitasi parasimpatis. Karena sistim karvas tereksitasi, sehingga menimbulkan gejala jantung berdebar-debar., pusing???

Sistim saraf otonom terstimulasi secara berlebihan bisa simpatis dan parasimpatis

Sstim saraf otonom pusat ( hipotalamus )dan perifer (simpatis dan parasimpatis )

2. Mengapa muncul gejala psikis seperti khawatir ketakutan dan cemas?etiologi cemas. Apa yg membedakan ambang cemas seseorang berbeda?

Etiologi cemas : khawatir ketakutan cemas ada emosi dan hubungan mood , pusat emosi di amigdala dan limbic, amigdala mengatur emosi dan penyimpan memori yg berkaitan dgn emosi, misalkan emosi yg terpancing adalah emosi yg negatif sehingga membangkitkan kemarahan.

Page 3: Lbm 4 Sering Pusing Dan Tidak Bisa Santai

Teori psikoanalitik : misal ada sebuah ancaman , kita memiliki sikap defensive, normalnya cukup dgn represi misalnya , misal ada cemas yg patologis represi tdk cukup sehingga dpt munncul gejala somatik,

Ambang cemas : ambang cemas tergantung stressor dan orangnya

Panic merupakan bagian dari gangguan cemas anxietas, tidak disertai stimulus situasional dan datangnya spontan. Jika cemas dia merasa ada yg mengancam dirinya. Cemas ada sumber kecemasan namun belum jelas. Panic jarang bisa mengendalikan dirinya.

Beda cemas ,panic, khawatir , takut ?? Takut : penghindaran secara persisten , cemas : masihh bisa

menggunakan mpj3. Mengapa sering berdebar debar pusing dan disertai keringat

dingin?

4. Bagaimana perbedaan cemas secara fisiologis dan cemas patologis?Fisiologis : setiap orang yg mengalami kecemasan dapat menggunakan MPJ nyaPatologis : ketika orang menggunakan mpj idak berhasi sehingga menggunakan mpj lain sehingga muncul mpj yg banyak

5. Mengapa keluhan muncul saat penderita di tempat umum dan keramaian?

Karena impuls nya yg mengkaitkan dgn memori memang ditempat umum. , keadaan remain dan tmpt umum bisa memunculkan impuls sehingga memumculkan keluhan.

Page 4: Lbm 4 Sering Pusing Dan Tidak Bisa Santai

Kecemasan ada yg rasional dan irrasional, pada kasus ini masuk irrasional. Jika alasan ada : rasional, jika alas an tidak jelas : irrasional

6. Mengapa pasien merasakan badan sakit semua, kencang daerah tengkuk dan gemetar(ketegangan motorik)?

Gangguan cemas : peningkatan saraf otonom yg simpatis, peningkatan saraf simpatis bisa meningkatan konsentrasi glukosa didalam darah sehingga glikolisi dalam otot meningkat , asam laktat buangan glikolisi yg menyebabkan badan pegel2, . meningkatkan aliran darah ke otot,

Sakit di teengkuk , peningkatan tekanan darah karena aktivitas simpatis dan juga bisa dari peningatan hormon, hipotalamus keluarkan crf , hipifisss anterior keluarkan acth merangsang korteks adrenal keluarkan kortisol peningkatan kortisol d drh bisa meningkatkan rennin plasma , angiotensin 2 sehingga menyebabkan hipertensi

Gemetar ? karena ada stressor menyebabkan peningkatan gaba ada gngguan di gyrus parietalis sehingga menjadi gemetar

7. Adakah hubungan usia dengan gejala?Usia produktif lebih rentan terkena cemas..kemunkinan ada hubungan dengan ciri kepribadian

8. Pemeriksaan apa yg harus dilakukan pd kasus ini? Scoring HAARS , membedakan tingkatan cemas Anamnesis psikiatri

9. Diagnosis banding dan diagnosis pastinya?

Page 5: Lbm 4 Sering Pusing Dan Tidak Bisa Santai

Gangguan cemas ada

-anxietas pobik : benar benar tidak mau

Fobia sosial : tidak mau menjalani aktivitas sosial

Agorafobia : takut keramaian

Stress pasca trauma

Gangguan cemas semuanya dijelaskan !!!!!! 1 blok anxietas

Misal orang cuci tangan terus merasa tanggannya masih kotor dan cuci tangan terus

18 tahun adalah puncak pertumbuhan.

STEP 7

STEP 3

1. Normalnya aktivitas otonom dan tidak normalnya bagaimana, mengapa bisa hingga terjadi keluhan?

Page 6: Lbm 4 Sering Pusing Dan Tidak Bisa Santai
Page 7: Lbm 4 Sering Pusing Dan Tidak Bisa Santai
Page 8: Lbm 4 Sering Pusing Dan Tidak Bisa Santai

Bagaimana secara mikroskopik nya????

Page 9: Lbm 4 Sering Pusing Dan Tidak Bisa Santai
Page 10: Lbm 4 Sering Pusing Dan Tidak Bisa Santai
Page 11: Lbm 4 Sering Pusing Dan Tidak Bisa Santai
Page 12: Lbm 4 Sering Pusing Dan Tidak Bisa Santai

Kenapa bisa muncul gejala?

2. Mengapa muncul gejala psikis seperti khawatir ketakutan dan cemas?etiologi cemas. Apa yg membedakan ambang cemas seseorang berbeda?

3. Mengapa sering berdebar debar pusing dan disertai keringat dingin? otonom

Page 13: Lbm 4 Sering Pusing Dan Tidak Bisa Santai

4. Bagaimana perbedaan cemas secara fisiologis dan cemas patologis?

o Menurut berdasarkan DSM IV KECEMASAN NORMAL

Perasaan tersebut ditandai dengan rasa ketakutan yang difus, tidak menyenangkan dan samar-samar, diawali dengan sebuah sebab yang jelas. seringkali disertai gejala otonom seperti nyeri kepala, berkeringat, palpitasi, kekakuan pada dada, dan gangguan lambung ringan. Seseorang yg cemas mungkin juga merasa gelisah. Kumpulan gejala tertentu yg ditemukan selama kecemasan cenderung.

KECEMASAN PATOLOGISKecemasan yang didasari tanpa sebab yang jelas dan tidak berpotensi untuk mengancam jiwanya. Mngkin disertai dengan gejala otonom seperti kecemasan normal. Kecemasan yang patologis adalah kecemasan yang berlebihan terhadap stimuli internal atau eksternal, dan tidak berfungsi untuk menyelamatkan keutuhan jiwanya.

Kecemasan normal

Rasa ketakutan yang difus tidak menyenangkan samar – samar disertai gejala otonomik (nyeri kepala, keringat, palpitasi, kekakuan pd dada, merasa gelisah)

Sensasi kecemasan sering dialami oleh hamper semua manusia. Ketakutan dan kecemasan

Kecemasan sinyal yg menyadarkan, memperingatkan adanya bahaya yg mengancam dan ambil tindakan untuk membatasi ancaman, respon terhadap ancaman yg sumbernya tdk diketahui, internal, samar – samar, konfliktual.Ketakutan sinyal serupa yg menyadarkan, respon dari suatu ancaman yg sumbernya diketahui, external, jelas, bukan bersifat konflik.Ketakutan didahului oleh keheranan dan berjalan bersama – sama

Fungsi adaptifdari kecemasan :Kecemasan memperingatkan adanya ancaman external dan internal, memilki kualitas menyelamatkan hidup, kecemasan mencegah dengan cara menyadarkan seseorang untuk melakukan tindakan tertentu mencegah bahaya

Stress, konflik, kecemasanMelibatkan ego, abstraksi kolektif untuk proses dimana seseorang merasakan, berpikir, dan bertindak terhadap peristiwa external dan dorongan internal. Ego yang berfungsi dengan baik dlm keseimbangan adaptif dunia external dan internal, ego tidak berfungsi baik dan tidak seimbang dan cukup lama kecemasan kronis

Page 14: Lbm 4 Sering Pusing Dan Tidak Bisa Santai

Ketidakseimbangan external, internal, ego impuls konflik Gejala psikologis dan kognitif

Kecemasan menghasilkan kebingungan dan distorsi persepsi pd ruang, waktu, orang, peristiwa.

(Kaplan)

Kecemasan abnormal

Teori psikologis- Teori psikoanalitik

Freud menyatakan bahwa kecemasan sebagai sinyal, kecemasan menyadarkan ego untuk mengambil tindakan defensif terhadap tekanan dari dalam diri.misal dengan menggunakan mekanisme represi, bila berhasil maka terjadi pemulihan keseimbangan psikologis tanpa adanya gejala anxietas. Jika represi tidak berhasil sebagai suatu pertahanan, maka dipakai mekanisme pertahanan yang lain misalnya konvensi, regresi, ini menimbulkan gejala.

- Teori perilakuteori perilaku menyatakan bahwa kecemasan adalah suatu respon yang dibiasakan terhadap stimuli lingkungan spesifik. Contoh : seorang dapat belajar untuk memiliki respon kecemasan internal dengan meniru respon kecemasan orang tuanya.

- Teori eksistensialKonsep dan teori ini adalah, bahwa seseorang menjadi menyadari adanya kehampaan yang menonjol di dalam dirinya.Perasaan ini lebih mengganggu daripada penerimaan tentang kenyataan kehilangan/ kematian seseorang yang tidak dapat dihindari.Kecemasan adalah respon seseorang terhadap kehampaan eksistensi tersebut.

Teori biologis- System saraf otonom

Stimulasi Sistem saraf otonom menyebabkan gejala tertentu kardiovaskuler, gastrointestinal, dan pernapasan.Manifestasi kecemasan perifer tersebut tidak khusus terhadap kecemasan maupun tidak selalu berhubungan dengan pengalaman kecemasan subyektif.

- Neurotransmitter NE agonis adrenergic beta (isoproterenol) dan antagonis alfa 2

(co : yohimbin) mencetuskan serangan panic. Agonis alfa 2 (clonidin) menurunkan gejala cemas

Serotonin antidepresan serotonergik (clomipramine) punya efek terapetik gangguan obsesif kompulsif, busprione untuk obat gangguan cemas, fonfluromine menyebabkan pelepasan serotonin sehingga menyebabkan peningkatan kecemasan pd pasien dgn gangguan kecemasan.

GABA dalam gangguan kecemasan didukung paling kuat oleh manfaat benzodiazepine yang tidak dapat dipungkiri, yang

Page 15: Lbm 4 Sering Pusing Dan Tidak Bisa Santai

meningkatkan aktivitas GABA pd reseptor GABAa di dalam pengobatan beberapa jenis gangguan kecemasan.

- Pencitraan otakContoh: pada gangguan anxietas didapati kelainan di korteks frontalis, oksipital, temporalis. Pada gangguan panik didapati kelainan pada girus para hipokampus.

- Penelitian geneticPenelitian ini mendapatkan, hampir separuh dan semua pasien dengan gangguan panik memiliki sekurangnya satu sanak saudara yang juga menderita gangguan.

- Neuroanatomis Tiga neurotrasmiter utama yang berhubungan dengan kecemasan berdasarkan penelitian pada binatang dan respon terhadap terapi obat yaitu : norepinefrin, serotonin dan gamma-aminobutyric acid.

(Kaplan)

5. Mengapa keluhan muncul saat penderita di tempat umum dan keramaian?

6. Mengapa pasien merasakan badan sakit semua, kencang daerah tengkuk dan gemetar(ketegangan motorik)?

7. Adakah hubungan usia dengan gejala?

Page 16: Lbm 4 Sering Pusing Dan Tidak Bisa Santai
Page 17: Lbm 4 Sering Pusing Dan Tidak Bisa Santai

8. Pemeriksaan apa yg harus dilakukan pd kasus ini?

9. Diagnosis banding dan diagnosis pastinya?

Gangguan cemas semuanya dijelaskan !!!!!! 1 blok anxietas

Page 18: Lbm 4 Sering Pusing Dan Tidak Bisa Santai

SIMPOSIUM SEHARI KESEHATAN JIWA DALAM RANGKA MENYAMBUT HARI KESEHATAN JIWA SEDUNIA Penyelenggara :

IKATAN DOKTER INDONESIA CABANG JAKARTA BARAT

27 OKTOBER 2007.HOTEL RED TOP, JAKARTA

TATALAKSANA DIAGNOSIS DAN TERAPI GANGGUAN ANXIETAS Dr. Evalina Asnawi Hutagalung, Sp.KJ

Sensasi anxietas / cemas sering dialami oleh hampir semua manusia. Perasaan tersebut ditandai oleh rasa ketakutan

Page 19: Lbm 4 Sering Pusing Dan Tidak Bisa Santai

yang difius, tidak menyenangkan, seringkali disertai oleh gejala otonomik, seperti nyeri kepala, berkeringat, palpitasi, gelisah, dan sebagainya. Kumpulan gejala tertentu yang ditemui selama kecemasan cenderung bervaniasi, pada setiap orang tidak sama.

Dalam praktek sehari-hani anxietas sering dikenal dengan istilah perasaan cemas, perasaan bingung, was-was, bimbang dan sebagainya, dimana istilah tersebut lebih merujuk pada kondisi normal. Sedangkan gangguan anxietas merujuk pada kondisi patologik.

Anxietas sendiri mempunyai rentang yang luas dan normal sampai level yang moderat misalnya pertandingan sepak bola, ujian, wawancara untuk masuk kerja mempunyai tingkat anxietas yang berbeda.

Anxietas sendiri dapat sebagai gejala saja yang terdapat pada gangguan psikiatrik, dapat sebagai sindroma pada neurosis cemas dan dapat juga sebagai kondisi normal. Anxietas normal sebenarnya sesuatu hal yang sehat, karena merupakan tanda bahaya tentang keadaan jiwa dan tubuh manusia supaya dapat mempertahankan diri dan anxietas juga dapat bersifat konstruktif, misalnya seorang pelajar yang akan menghadapi ujian, merasa cemas, maka ia akan belajar secara giat supaya kecemasannya dapat berkurang.

Anxietas dapat bersifat akut atau kronik. Pada anxietas akut serangan datang mendadak dan cepat menghilang. Anxietas kronik biasanya berlalu untuk jangka waktu lama walaupun tidak seintensif anxietas akut, pengalaman penderitaan dari gejala cemas ini oleh pasien biasanya dirasakan cukup gawat untuk mempenganuhi prestasi kerjanya.

Bila dilihat dan segi jumlah, maka orang yang menderita anxietas kronik jauh lebih banyak daripada anxietas akut.

DIFINISI ANXIETAS

“Anxietas adalah perasaan yang difius, yang sangat tidak menyenangkan, agak tidak menentu dan kabur tentang sesuatu yang akan terjadi. Perasaan ini disertai dengan suatu atau beberapa reaksi badaniah yang khas dan yang akan datang berulang bagi seseorang tertentu. Perasaan ini dapat berupa rasa kosong di perut, dada sesak, jantung berdebar, keringat berlebihan, sakit kepala atau rasa mau kencing atau buang air besan. Perasaan ini disertai dengan rasa ingin bergerak dan gelisah. “ ( Harold I. LIEF)

“Anenvous condition of unrest” ( Leland E. HINSIE dan Robert S CAMBELL) “Anxietas adalah perasaan tidak senang yang khas yang disebabkan oleh dugaan akan bahaya atau frustrasi yang mengancam yang akan membahayakan rasa aman, keseimbangan, atau kehidupan seseorang individu atau kelompok biososialnya.” ( J.J GROEN)

GEJALA UMUM ANXIETAS

Gejala psikologik: Ketegangan, kekuatiran, panik, perasaan tak nyata, takut mati , takut ”gila”, takut kehilangan kontrol dan sebagainya.

Gejala fisik: Gemetar, berkeringat, jantung berdebar, kepala terasa ringan, pusing, ketegangan otot, mual, sulit bernafas, baal, diare, gelisah, rasa gatal, gangguan di lambung dan lain-lain.

Page 20: Lbm 4 Sering Pusing Dan Tidak Bisa Santai

Keluhan yang dikemukakan pasien dengan anxietas kronik seperti: rasa sesak nafas; rasa sakit dada; kadang-kadang merasa harus menarik nafas dalam; ada sesuatu yang menekan dada; jantung berdebar; mual; vertigo; tremor; kaki dan tangan merasa kesemutan; kaki dan tangan tidak dapat diam ada perasaan harus bergerak terus menerus; kaki merasa lemah, sehingga berjalan dirasakan beret; kadang- kadang ada gagap dan banyak lagi keluhan yang tidak spesifik untuk penyakit tertentu. Keluhan yang dikemukakan disini tidak semua terdapat pada pasien dengan gangguan anxietas kronik, melainkan seseorang dapat saja mengalami hanya beberapa gejala 1 keluhan saja. Tetapi pengalaman penderitaan dan gejata ini oleh pasien yang bersangkutan biasanya dirasakan cukup gawat.

GANGGUAN ANXIETAS

Beberapa teori tentang gangguan anxietas:

A. TEORI PSIKOLOGIS o Teori Psikoanalitik o Teori perilaku o Teori Eksistensial

B. TEORI BIOLOGIS o Susunan Saraf Otonom o Neurotransmiten o Penelitian genetika o Penelitian Pencitraan Otak

Teori psikoanalitik: Freud menyatakan bahwa kecemasan sebagai sinyal, kecemasan menyadarkan ego untuk mengambil tindakan defensif terhadap tekanan dari dalam diri. misal dengan menggunakan mekanisme represi, bila berhasil maka terjadi pemulihan keseimbangan psikologis tanpa adanya gejala anxietas. Jika represi tidak berhasil sebagai suatu pertahanan, maka dipakai mekanisme pertahanan yang lain misalnya konvensi, regresi, ini menimbulkan gejala.

Teori perilaku:teori perilaku menyatakan bahwa kecemasan adalah suatu respon yang dibiasakan terhadap stimuli lingkungan spesifik. Contoh : seorang dapat belajar untuk memiliki respon kecemasan internal dengan meniru respon kecemasan orang tuanya. Teori eksistensial: Konsep dan teori ini adalah, bahwa seseorang menjadi menyadari adanya kehampaan yang menonjol di dalam dirinya. Perasaan ini lebih mengganggu daripada penerimaan tentang kenyataan kehilangan/ kematian seseorang yang tidak dapat dihindari. Kecemasan adalah respon seseorang terhadap kehampaan eksistensi tersebut. Sistem saraf otonom: Stimuli sistem saraf otonom menyebabkan gejala tertentu. Sistem kardiovaskular takikardi, muskular nyeri kepala, gastrointestinal diare dan sebagainya. Neurotransmiter: Tiga neurotrasmiter utama yang berhubungan dengan kecemasan berdasarkan penelitian pada binatang dan respon terhadap terapi obat yaitu : norepinefrin, serotonin dan gamma-aminobutyric acid.

Page 21: Lbm 4 Sering Pusing Dan Tidak Bisa Santai

Penelitian genetika: Penelitian ini mendapatkan, hampir separuh dan semua pasien dengan gangguan panik memiliki sekurangnya satu sanak saudara yang juga menderita gangguan. Penelitian pencitraan otak: Contoh: pada gangguan anxietas didapati kelainan di korteks frontalis, oksipital, temporalis. Pada gangguan panik didapati kelainan pada girus para hipokampus.

BENTUK GANGGUAN ANXIETAS

Gangguan Panik Gangguan Fobik Gangguan Obsesif-kompulsif Gangguan Stres Pasca Trauma Gangguan stres Akut Gangguan Anxietas Menyeluruh.

GANGGUAN PANIK

Ada dua kriterla Gangguan panik : gangguan panik tanpa agorafobia dan gangguan panik dengan agorofobia kedua gangguan panik ini harus ada serangan panik.

GAMBARAN KLINIS

Serangan panik pertama seringkali spontan, tanpa tanda mau serangan panik, walaupun serangan panik kadang-kadang terjadi setelah luapan kegembiraan, kelelahan fisik, aktivitas seksual atau trauma emosional. Klinisi harus berusaha untuk mengetahui tiap kebiasaan atau situasi yang sering mendahului serangan panik. Serangan sering dimulai dengan periode gejala yang meningkat dengan cepat selama 10 menit. Gejala mental utama adalah ketakutan yang kuat, suatu perasaan ancaman kematian dan kiamat. Pasien biasanya tidak mampu menyebutkan sumber ketakutannya. Pasien mungkin merasa kebingungan dan mengalami kesulitan dalam memusatkan perhatian. Tanda fisik adalah takikardia, palpitasi, sesak nafas dan berkeringat. Pasien seringkali mencoba untuk mencari bantuan. Serangan biasanya berlangsung 20 sampai 30 menit.Agorafobma : pasien dengan agorafobia akan menghindari situasi dimana ia akan sulit mendapatkan bantuan. Pasien mungkin memaksa bahwa mereka harus ditemani setiap kali mereka keluar rumah.

GEJALA PENYERTA

Gejala depresi seringkali ditemukan pada serangan panik dan agorafobia, pada beberapa pasien suatu gangguan depresi ditemukan bersama-sama dengan gangguan panik. Penelitian telah menemukan bahwa resiko bunuh diri selama hidup pada orang dengan gangguan panik adalah lebih tinggi dibandingkan pada orang tanpa gangguan mental.

DIAGNOSA BANDING

Penyakit kardiovaskuler : anemia, hipertensi, infark iniokardium, dsb.

Page 22: Lbm 4 Sering Pusing Dan Tidak Bisa Santai

Penyakit pulmonum : asma, hiperventilasi, emboli paru-paru. Penyakit neurologis : penyakit serebrovaskular, epilepsi, inigrain, tumor, dsb. Penyakit endokrin : diabetes, hipertroidisme, hipoglikemi, sindroma pramestruasi, gangguan menopause, dsb. lntoksikasi obat, putus obat. Kondisi lain : anafilaksis, gangguan elektrolit, keracunan logam berat, uremia dsb

PEDOMAN DIAGNOSTIK AGORAFOBIA

Kecemasan berada di dalam suatu tempat atau situasi dimana kemungkinan sulit meloloskan diri Situasi dihindari, misal jarang bepergian Kecemasan atau penghindaran fobik bukan karena gangguan mental lain, misal fobia sosial

PEDOMAN DIAGNOSTIK GANGGUAN PANIK

Serangan panik rekuren dan tidak diharapkan Sekurangnya satu serangan , diikuti satu atau lebih : kekawatiran menetap akan mengalami serangan

tambahan, ketakutan tentang arti serangan, perubahan perilaku bermakna berhubungan dengan serangan Serangan panik bukan karena efek fisiologis langsung atau suatu kondisi medis umum Serangan panik tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan mental lain. misal gangguan obsesif - kompulsif. Gangguan panik bisa dengan agorafobia atau tanpa agorafobia

TERAPI

Konseling dan medikasi. Konseling: ajari pasien untuk diam ditempat sampai serangan panik berlalu, konsentrasikan diri untuk mengatasi anxietas bukan pada gejala fisik, rileks, latihan pernafasan. Identifikasikan rasa takut selama serangan. Diskusikan cara menghadapi rasa takut saya tidak mengalami serangan jantung, hanya panik, akan berlalu.

Medikasi : banyak pasien tertolong melalui konseling dan tidak membutuhkan medikasi. Bila serangan sering dan berat, atau secara bermakna dalam keadaan depresi beri antidepresan (imipramin 25 mg malam hari, dosis bisa sampai 100 150 mg malam selama 2 minggu ). Bila serangan jarang dan terbatas beri anti anxietas, jangka pendek (lorazepam 0,5 1 mg 3 dd 1 atau alprazolam 0,25 1 mg 3 dd 1) hindari pemberian jangka panjang dan pemberian medikasi yang tidak perlu.

GANGGUAN FOBIK

Penelitian epidemiologis di Amerika Serikat menemukan 5 10 persen populasi menderita gangguan ini. FOBIA adalah suatu ketakutan yang tidak rasional yang menyebabkan penghindaran yang disadari terhadap obyek, aktivitas, atau situasi yang ditakuti. Fobia spesifik: takut terhadap binatang, badai, ketinggian, penyakit, cedera, dsb Fobia sosial: takut terhadap rasa memalukan di dalam berbagai lingkungan sosial seperti berbicara di depan umum, dsb

PEDOMAN DIAGNOSTIK

Page 23: Lbm 4 Sering Pusing Dan Tidak Bisa Santai

Rasa takut yang jelas, menetap dan berlebihan atau tidak beralasan (obyek /situasi) Pemaparan dengan stimulus fobik hampir selalu mencetuskan kecemasan Menyadari bahwa rasa takut adalah berlebihan Situasi fobik dihindari

TERAPI

Konseling dan medikasi: dorong pasien untuk dapat mengatur pernafasan, membuat daftar situasi yang ditakuti atau dihindari, diskusikan cara-cara menghadapi rasa takut tersebut. Dengan konseling banyak pasien tidak membutuhkan medikasi. Bila ada depresi bisa diberi antidepresan lmipramin 50 150 mg/ hari. Bila ada anxietas beri antianxietas dalam waktu singkat, karena bisa menimbulkan ketergantungan. Beta blokerdapat mengurangi gejala fisik. Konsultasi spesialistik bila rasa takut menetap

GANGGUAN OBSESIF-KOMPULSIF

Prevalensi seumur hidup gangguan obsesif-kompulsif pada populasi umum diperkirakan adalah 2-3 persen. OBSESIF adalah pikiran, perasaan, ide yang berulang, tidak bisa dihilangkan dan tidak dikehendaki. KOMPULSIF adalah tingkah-laku yang berulang, tidak bisa dihilangkan dan tidak dikehendaki.

PEDOMAN DIAGNOSIS

= Pikiran, impuls, yang berulang = Perilaku yang berulang = Menyadari bahwa obsesif-kompulsif adalah berlebihan atau tidak beralasan = Obsesif-kompulsif menyebabkan penderitaan = Tidak disebabkan oleh suatu zat atau kondisi medis umum.

DIAGNISIS BANDING

Kondisi fisik - Gangguan neurologis (epilepsi lobul temporalis, komplikasi trauma, dsb) Kondisi psikiatrik - Skizofrenia, gangguan kepribadian obsesif-kompulsif, fobia, gangguan depresif.

TERAPI

Konseling dan medikasi : mengenali, menghadapi, menantang pikiran yang berulang dapat mengurangi gejala obsesd, yang pada akhirnya mengurangi perilaku kompulsif. Latihan pernafasan. Bicarakan apa yang akan dilakukan pasien untuk mengatasi situasi, kenali dari perkuat hal yang berhasil mengatasi situasi. Bila diperlukan bisa diberi Klomipramin 100 - 150 mg, atau golongan Selected Serotonin Reuptake Inhibitors. Konsultasi spesialistik bila kondisi tidak berkurang atau menetap.

Page 24: Lbm 4 Sering Pusing Dan Tidak Bisa Santai

GANGGUAN STRES PASCA-TRAUMA

Pasien dapat diklasifikasikan mendenta gangguan stres pasca-trauma, bila mereka mengalami suatu stres yang akan bersifat traumatik bagi hampir semua orang. Trauma bisa berupa trauma peperangan, bencana alam, penyerangan, pemerkosaan, kecelakaan.

Gangguan stres-pasca trauma terdiri dari: - pengalaman kembali trauma melalui mimpi dan pikiran, penghindaran yang persisten oleh penderita terhadap trauma dan penumpulan responsivitas pada penderita tersebut, kesadaran berlebihan dan persisten. Gejala penyerta yang sering dan gangguan stres pasca-trauma adalah depresi, kecemasan dan kesulitan kognitif(contoh pemusatan perhatian yang buruk)

Prevalensi seumur hidup gangguan stres pasaca-trauma diperkirakan I sampai 3 persen populasi umum, 5 sampai 15 persen mengalami bentuk gangguan yang subklinis. Walaupun gangguan stres pasca-trauma dapat terjadi pada setiap usia, namun gangguan paling menonjol pada usia dewasa muda.

PEDOMAN DIAGNOSTIK STRES PASCATRAUMA

A. Telah terpapar dengan peristiwa traumatik, didapati: o mengalami, menyaksikan, dihadapkan dengan peristiwa yang berupa ancaman kematian, atau

kematian yang sesungguhanya atau cedera yang serius,atau ancaman integritas fisik diri sendiri atau orang lain

o respon berupa rasa takut yang kuat, rasa tidak berdaya B. Keadan traumatik secara menetap dialami kembali dalam satu atau lebih cara berikut:

o rekoleksi yang menderitakan, rekuren dan mengganggu tentang kejadiano Mimpi menakutkan yang berulang tentang kejadian o berkelakuan atau merasa seakan-akan kejadian traumatik terjadi kembalio penderitaan psikologis yang kuat saat terpapar dengan tanda internal atau eksternal yang

menyimbolkan atau menyerupai suatu aspek kejadian traumatiko reaktivitas psikologis saat terpapar dengan tanda internal atau eksternal yang menyimbolkan atau

menyerupai aspek kejadian traumatikC. Penghindaran stimulus yang persisten yang berhubungan dengan traumaD. Gejala menetap, adanya peningkatan kesadaran , seperti dua atau lebih berikut:

kesulitan tidur, irritabilitas, sulit konsentrasi, kewaspadaan berlebihan, respon kejut yang berlebihan.

E. Lama gangguan gejala B,C,D adalah lebih dari satu bulan.F. Gangguan menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan dalam fungsi sosial,

pekerjaan, atau fungsi penting lain.

REAKSI STRES AKUT

Suatu gangguan sementara yang cukup parah yang terjadi pada seseorang tanpa adanya gangguan jiwa lain yang nyata, sebagai respons terhadap stres fisik maupun mental yang luar biasa dan biasanya menghilang dalam beberapa jam atau hari. Stresornya dapat berupa pengalaman traumatik yang luar biasa . Kerentanan individu dan kemampuan menyesuaikan diri memegang peranan dalam terjadinya dan keparahannya suatu reaksi stres akut.

PEDOMAN DIAGNOSTIK

Harus ada kaitan waktu yang langsung dan jelas antara terjadinya pengalaman stresor luar biasa dengan onset dan

Page 25: Lbm 4 Sering Pusing Dan Tidak Bisa Santai

gejala. Onset biasanya setelah beberapa menit atau bahkan segera setelah kejadian. Selain itu ditemukan (a) terdapat gambaran gejala campuran yang biasanya berubah-ubah; selain gejala permulaan berupa keadaan “ terpaku” , semua gejala berikut mungkin tampak: depresif, anxietas, kemarahan, kekecewaan, overaktif dan penarikan diri, akan tetapi tidak satupun dan jenis gejala tersebut yang mendominasi gambaran klinisnya untuk waktu lama. (b) pada kasus-kasus yang dapat dialihkan dan stresomya, gejala-gejalanya dapat menghilang dengan cepat (dalam beberapa jam); dalam hal dimana stres tidak dapat dialihkan, gejala-gejala biasanya baru mulai mereda setelah 24 - 48 jam dan biasanya menghilang setelah 3 hari.

GANGGUAN ANXIETAS MENYELURUH

Gambaran esensial dan gangguan ini adalah adanya anxietas yang menyeluruh dan menetap (bertahan lama), Gejala yang dominant sangat bervariasi, tetapi keluhan tegang yang berkepanjangan, gemetaran, ketegangan otot, berkeringat, kepala terasa ringan, palpitasi, pusing kepala dan keluhan epigastnik adalah keluhankeluhan yang lazim dijumpai. Ketakutan bahwa dirinya atau anggota keluarganya akan menderita sakit atau akan mengalami kecelakaan dalam waktu dekat, merupakan keluhan yang seringkali diungkapkan

PEDOMAN DIAGNOSTIK

Pasien harus menunjukan gejala primer anxietas yang berlangsung hampir setiap hari selama beberapa minggu, bahkan biasanya sampai beberapa bulan. Gejala-gejala ini biasanya mencakup hal-hal berikut : kecemasan tentang masa depan, ketegangan motorik, overaktivitas otonomik

TERAPI

Konseling dan medikasi: informasikan bahwa stres dan rasa khawatir keduanya mempunyai efek fisik dan mental. Mempelajari keterampilan untuk mengurangi dampak stres merupakan pertolongan yang paling efektif. Mengenali, menghadapi dan menantang kekhawatiran yang berlebihan dapat mengurangi gejala anxietas. Kenali kekhawatiran yang berlebihan atau pikiran yang pesimistik. Latihan fisik yang teratur sering menolong. Medikasi merupakan terapi sekunder, tapi dapat digunakan jika dengan konseling gejala menetap. Medikasi anxietas : misal Diazepam 5 mg malam hari, tidak lebih dari 2 minggu, Beta bloker dapat membantu mengobati gejala fisik, antidepresan bila ada depresi. Konsultasi spesialistik bila anxietas berat dan berlangsung lebih dan 3 bulan.

GANGGUAN CAMPURAN ANXIETAS DAN DEPRESI

Kategori campuran ini harus digunakan bilamana terdapat gejala anxietas maupun depresi, di mana masing-masing tidak menunjukkan rangkaian gejala yang cukup berat untuk menegakkan diaognosis tersendiri.

Page 26: Lbm 4 Sering Pusing Dan Tidak Bisa Santai

BAHAN BACAAN

American Psychiatric Association, Diagnostic Creteria, DSM -IV - TR, 2005 : 209 -223 Departemen Kesehatan R.l. Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia III, Direktorat Jenderal Pelayanan Medik

1993: 171 -195. Departemen Kesehatan R.l. Direktorat Kesehatan Jiwa Masyarakat , Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat: Gangguan Anxietas.

Page 27: Lbm 4 Sering Pusing Dan Tidak Bisa Santai

Sadock BJ, Sadock VA: Kaplan & Sadock’s Synopsis of Psychiatry 10 th.ed. Lippincott Williams & Wilkins, 2007:579- 633. Setyonegoro KR, IskandarY : Anxietas. Yayasan Drama Usada, Yakarta, 1980:2-4. Stahl SM: Essential Psychopharmacology Neuroscientific Basis and Practical Applications 2nd ed Cambridge University Press . 2002 : 300

ANXIETY

A. DEFINISIAnxiety atau ansietas memiliki beberapa pengertian yang beragam namun masih mengarah pada

sebuah arti yang pada dasarnya sama. Dalam pengertian yang luas, ansietas dapat diartikan sebagai keadaan cemas. Namun jika ditinjau dari aspek klinik, ansietas dapat merupakan keadaaan yang normal, sebagai gejala penyakit lain, sebagai sindrom, atau sebagai gangguan yang dapat berdiri sendiri.

Dalam pengertian lain, ansietas adalah suatu gejala yang tidak menyenangkan, sensasi cemas, takut dan terkadang panik akan suatu bencana yang mengancam dan tidak terelakkan yang dapat atau tidak berhubungan dengan rangsang eksternal(Fracchione:2004). Ansietas adalah perasaan yang dialami seseorang, ketika orang tersebut terlalu mengkhawatirkan kemungkinan peristiwa yang menakutkan yang terjadi di masa depan yang tidak bisa dia kendalikan dan yang jika itu terjadi, akan dinilai sebagai hal yang 'mengerikan'. Ansietas dan kecemasan sangat berhubungan dengan rasa takut. Rasa takut dapat merupakan emosi yang sangat kuat dan ada alasan-alasan biologis untuk itu. Ketakutan ini tidak bisa diidentifikasikan dengan satu sebab khusus dan dalam banyak peristiwa mempengaruhi wilayah-wilayah yang penting dari kehidupan seseorang.

B. ETIOLOGIGangguan ansietas pada dasarnya mempunyai penyebab multifaktorial, baik dari diri sendiri, faktor

biologis, faktor sosial, psikologis, penyalahgunaan/pemakaian obat tertentu secara berlebihan, maupun gejala yang timbul dari suatu penyakit lain(Fracchione, 2004).

Faktor biologis ansietas merupakan akibat dari reaksi syaraf otonom yang berlebihan, sebagai contoh PMS atau Pre Menstrual Syndrome, disamping dapat terjadi gangguan fisik ternyata PMS juga dapat memunculkan ansietas, berupa gangguan mental seperti mudah tersinggung dan sensitif. Sedangkan dari aspek psikoanalisis, ansietas dapat terjadi akibat impuls-impuls bawah sadar (seks, agresi, dan ancaman) yang masuk ke alam sadar, atau mekanisme pertahanan jiwa yang tidak sepenuhnya berhasil, dapat menimbulkan ansietas yakni reaksi fobia.

Ansietas juga timbul sebagai efek sekunder dari suatu penyakit, misalnya pasien yang menderita penyakit kanker ternyata juga sering menderita gangguan psikis seperti depresi, ansietas dan gangguan lainnya, ketakutan pasien akan penyakit yang dideritanya atau pun kesakitan fisik yang dialaminya dari suatu penyakit itulah yang menjadi penyebab timbulnya ansietas.

Dari pendekatan sosial, ansietas dapat disebabkan karena frustasi, konflik, tekanan, krisis, ketakutan yang terus menerus yang disebabkan oleh kesusahan dan kegagalan yang bertubi-tubi, adanya kecenderungan -kecenderungan harga diri yang terhalang, repressi terhadap macam-macam masalah emosional, akan tetapi tidak bisa berlangsung secara sempurna(incomplete repress), atau dorongan-dorongan seksual yang tidak mendapat kepuasan dan terhambat, sehingga mengakibatkan banyak konflik batin(Cameroon, 2004)

Page 28: Lbm 4 Sering Pusing Dan Tidak Bisa Santai

Ansietas juga timbul sebagai efek sekunder dari suatu penyakit, misalnya pasien yang menderita penyakit kanker ternyata juga sering menderita gangguan psikis seperti depresi, ansietas dan gangguan lainnya, ketakutan pasien akan penyakit yang dideritanya atau pun kesakitan fisik yang dialaminya dari suatu penyakit itulah yang menjadi penyebab timbulnya ansietas, misal saat sekarat mendekati kematian atau mengalami penderitaan akibat suatu penyakit.

Penyalahgunaan atau penggunaan obat/zat tertentu yang berlebihan juga merupakan salah satu penyebab utama ansietas. Seperti alkoholisme, intoksikasi kafein, hipertiroidisme, dan feokromositoma harus disingkirkan dalam mengatasi gejala ansietas ini(Brust, 2007). Karena sebagian besar orang akan berlari ke hal-hal tadi untuk menghadapi ansietas yang timbul pada dirinya. Beberapa zat yang dapat menyebabkan ansietas anatara lain :

-Anticonvulsants(Carbamazepine, ethosuximide)

-Antihistamines

-Antimicrobials(Cephalosporins, ofloxacin, aciclovir, isoniazid)

-Bronchodilators(Theophyllines)

-Digitalis(pada level toksik)

-Oestrogen

-Levodopa

-Corticosteroids

-Thyroxine

-Non-steroidal anti-inflammatory drugs(Indomethacin)

-Thyroxine

Memang mungkin dalam penggunaan beberapa obat-obatan lain terkadang juga menyebabkan tremor atau palpitasi seperti ansietas, namun ini dapat dibedakan dari ansietas melalui pemeriksaan klinis lebih lanjut

Ansietas juga dapat disebabkan karena adanya pengaruh faktor genetik dari keluarga. Penelitian telah melaporkan bahwa duapertiga sampai tigaperempat pasien yang terkena ansietas memiliki sekurang-kurangnya satu sanak saudara derajat pertama dengan ansietas spesifik tipe spesifik yang sama(Brust, 2007)

Meskipun demikian masih banyak penyebab ansietas yang harus selalu dicari, untuk itu diperlukan anamnesis yang lengkap seperti asal timbulnya gejala dan matriks interpersonal dan social bermulanya gejala.

C. GAMBARAN KLINIS

Page 29: Lbm 4 Sering Pusing Dan Tidak Bisa Santai

Ditinjau dari aspek klinis, dikenal 5 jenis gangguan ansietas : Gangguan panik, gangguan fobik, gangguan ansietas menyeluruh, obsesif-kompulsif, dan stress paska trauma(House cit Stark, 2002) Ansietas dapat timbul primer disebut gangguan ansietas umum, sedangkan ansietas sekunder dapat timbul dari gangguan fisik atau timbul dari depresi. Ansietas patologis ditunjukkan dengan gejala-gejala dan tingkah laku disfungsi yang nyata atau gangguan kehidupan sehari-hari.

Gambaran klinis bervariasi, namun dapat berkembang menjadi gejala-gejala panik, histeria, fobia, somatisasi, hipokondriasis, dan obsesif kompulsif. Diagnosis gangguan ansietas ditegakkan apabila dijumpai gejala-gejala antara lain keluhan cemas, khawatir, was-was, ragu untuk bertindak, perasaan takut yang berlebihan, gelisah, takut mati, takut menjadi gila, yang mana perasaan-perasaan tersebut mempengaruhi hampir diseluruh aspek kehidupannya, sehingga fungsi pertimbangan akal sehat, perasaan dan perilaku terpengaruh. Selain itu dijumpai pula keluhan atau gejala-gejala fisik atau fisiologis tubuh. Untuk lebih jelasnya gejala-gejala somatik dari ansietas dapat dilihat dari table berikut.

Tabel 1. Gejala-gejala somatik ansietas

GEJALA MEKANISME

PALPITASI TAKIKARDIA

SESAK NAFAS TAKIPNEA

NYERI DADA Keteganagan otot interkostal

NYERI KEPALA Ketegangan otot frontal

PARASTESIA HIPERVENTILASI

GEMETAR Tremor meningkat

LESU Ketegangan otot yang meningkat

BERKERINGAT Peningkatan aktivitas kelenjar keringat

SEMU MERAH Ketidakstabilan vasomotor

MULUT KERING Salivasi berkurang

SERING KENCING Peningkatran tonus kandung kemih

Source: http://www.bmj.com/cgi/content/full/325/7357/207?maxtoshow=&HITS=10&hits=10&RESULTFORMAT=&fulltext=anxiety&searchid=1&FIRSTINDEX=0&resourcetype=HWCIT

Sayangnya, studi tentang gejala-gejala natural ansietas masih minim, sehingga masih sulit dalam memutuskan perbedaan antara keadaaan ansietas normal atau abnormal. Dalam beberapa hal kriteria-kriteria seperti tabel diatas pun menjadi sulit untuk diterapkan secara mutlak pada penderita/pasien, sehingga diperlukan

Page 30: Lbm 4 Sering Pusing Dan Tidak Bisa Santai

diagnosa lebih lanjut untuk mengetahui bahwa pasien memang mengalami gangguan ansietas secara patologis(Fracchione,2004)

D. TERAPITerapi pada ansietas pada umumnya dapat dilakukan dengan 2 cara yakni terapi psikologis (psikoterapi)

atau terapi dengan obat-obatan (farmakoterapi). Angka-angka keberhasilan terapi yang tinggi dilaporkan pada kasus-kasus dengan diagnosis dini. Psikoterapi sederhana sangat efektif, khususnya dalam konteks hubungan pasien dan dokter yang baik, sehingga dapat membantu mengurangi farmakoterapi yang tidak perlu.

1. Terapi PsikologisPenyuluhan psikiatrik atau psikologis dan manipulasi lingkungan tidak jarang pula dibutuhkan. Biasanya

terapi-terapi psikologis pada ansietas tersebut merupakan bagian dari manajemen untuk mengatasi kebanyakan kondisi medis. Namun untuk melakukan psikoterapi semacam itu tidak selalu mungkin dapat dilakukan, khususnya yang ada dalam rumah sakit. Jangkauan dari ketersediaan pelayanan seringkali terbatas, dan tidak semua pasien siap untuk menyetujui sebuah skenario tertentu.

Terapi pada ansietas tidak harus dilakukan oleh seorang psikiatri, namun seharusnya dapat diterapkan oleh semua dokter yang berkompeten, sehingga keterbatasan pelayanan dapat diatasi(House cit Stark, 2002). Memberikan informasi selalu menjadi langkah awal dalam menolong pasien ansietas, yang mana informasi yang diberikan harus sesuai dengan kadarnya dan selalu memberikan harapan yang besar bagi setiap individu untuk sembuh. Kebanyakan pasien menginginkan sebuah kejelasan dan informasi mengenai kondisi yang sedang ia alami, dengan melakukan tindakan tadi, menunjukkan kepada pasien bahwa mereka benar-benar diperdulikan dan dirawat.

Komunikasi yang efektif adalah esensial dalam pemberian informasi, dokter-dokter terlatih dalam menghadapi pertanyaan-pertanyaan terbuka dari pasien, mampu memahami kondisi psikis, dan kemampuan memberikan nasehat-nasehat yang baik sangat dibutuhkan, sehingga akan tercipta komunikasi yang efektif. Yang mana akan mampu membantu pasien dalam mengurangi beban psikisnya(House cit Stark, 2002)

2. Terapi ReligiTerapi ini sering digolongkan sebagai sebuah terapi psikis, namun sayangnya tidak semua dokter

berkompeten mampu melakukannya, dan terapi ini biasanya hanya dapat dilakukan oleh seorang yang memang ahli dalam bidang spiritual. Terapi religi biasanya membantu pasien untuk lebih tenang dan memberi waktu pasien untuk memahami dirinya sendiri, sehingga menciptakan sebuah kesadaran dalam diri sendiri. Hal ini cenderung lebih efektif karena kesadaran tersebut muncul dari diri sang pasien sendiri.

Terapi ini dilakukan melalui sharing kepada ahli religi yang dipercaya oleh penderita, dan kemudian ahli religi tersebut memberi nasehat-nasehat untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan, namun tak jarang juga terapi semacam ini dilakukan secara invidual tanpa seorang agamawan yang membimbing. Terapi semacam ini terkadang pada akhirnya juga membentuk sebuah karakteristik atau watak yang baru dari penderita.

3. Terapi farmakologi

Page 31: Lbm 4 Sering Pusing Dan Tidak Bisa Santai

Beberapa jenis obat-obatan biasanya dapat digunakan untuk mengatasi dan mengurangi ansietas, dan masing-masing obat memiliki keuntungan dan kekurangan masing-masing. Penggunaan suatu zat dalam jangka waktu yang lama pun tidak akan membuahkan hasil yang baik untuk kesehatan fisik sang pasien sendiri

Obat-obatan yang paling sering digunakan dalam mengatasi ansietas adalah benzodiazepine(BDPs)(Fracchione, 2004). Adapun beberapa jenis obat yang lazim digunakan adalah :

- Diazepam- Lorazepam- Alprazolam- Propanolol- AmitriptilinPenghentian suatu konsumsi zat tertentu juga dapat membantu mengurangi ansietas, biasanya

penggunaan beberapa zat yang mengandung analgesik dan alkohol yang mana telah disinggung diatas tadi, bahwa konsumsi zat-zat tersebut sebenarnya merupakan sebuah pelarian dari gejala-gejala ansietas namun pada akhirnya pada situasi tertentu, penghentian zat-zat tersebut malah menjadi bagian yang penting untuk program manajemen ansietas. Karena ketergantungan terhadap zat-zat tersebut dapat memicu timbulnya ansietas yang lebih, meskipun pada awal penggunaannya terasa membantu meringankan gejala-gejala ansietas penderita.

DAFTAR PUSTAKA

Brust, J.C.M.2007.Current Diagnosis and Treatment. New York. A large medical book.

Cameroon, Alasdair D.2004.CrashCourse Psychiatry. London. Mosby

Fricchione, Gregory.2004.Generalized Anxiety Disorder. N England J Med.351:675-82.http://content.nejm.org/cgi/content/full/351/7/675. Last Updated August 12,2004

House, A.,Stark, D.2002.Anxiety In Medical Patient.BMJ.325:207-9. http://www.bmj.com/cgi/content/full/325/7357/207?maxtoshow=&HITS=10&hits=10&RESULTFORMAT=&fulltext=anxiety&searchid=1&FIRSTINDEX=0&resourcetype=HWCIT. Last updated : July 27, 2002

http://www.kalbefarma.com/index.php?mn=news&tipe=detail&detail=19238. Last updated : October 25, 2007

MENYIASATI GANGGUAN CEMAS(1)Prof. H. Ayub Sani Ibrahim, dr., Sp.Kj Rabu, 26 Jun 2002 08:00:12

Pdpersi, Jakarta - Memasuki abad ke XXII, masyarakat Indonesia secara serta merta langsung berhadapan dengan berbagai masalah, terutama masalah sosial, moneter dan ekonomi dengan kadar yang semakin terpuruk.

Pemerintah hingga pada saat ini belum berhasil menanggulangi berbagai kesulitan yang datang secara runtun beruntun. Kondisi yang semakin bertambah jelek, dengan akibat semakin mempersulit kehidupan masyarakat luas.

Teror terjadi di mana-mana. Pembunuhan merajalela, longsor, banjir, dan huruhara seperti tak berakhir. Bentrokan antar etnik, dan antar agama semakin menjadi-jadi. Di Aceh ketakutan pada era Daerah Operasi Militer (DOM)

Page 32: Lbm 4 Sering Pusing Dan Tidak Bisa Santai

belum berakhir. Separatisme baik di Aceh maupun di Papua atau daerah lainnya makin memuncak. Keadaan yang serupa ini telah menimbulkan ketakutan.

Mekanisme pemerintahan, seakan tak mampu meredam kondisi yang semakin tak menentu. Aparat pemerintahan, sejak dari puncak sampai ke akar dalam keadaan hilang akal. Korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) yang diharapkan sirna dengan datangnya reformasi, nyatanya tetap saja terjadi. Reformasi hanyalah fatamorgana. KKN telah menjadi dan merukan budaya bangsa.

Elit politik bak manusia buatan. Inilah yang disebut dengan terracota Indonesia. Pada saatnya, semua akan masuk keranjang sampah, sehingga istilah pemerintahan keranjang sampah cocok diberikan kepada pemerintahan pada saat ini.

Harga kebutuhan pokok naik seperti deret ukur. Kesenjangan semakin tajam, Pengangguran bertambah, lapangan kerja semakin menyempit. Tenaga kerja Indonesia pada usia produktif, menjual tenaganya keluar negeri sebagai buruh kasar (Arab, Taiwan, Malaysia,dan Hongkong serta negara lainya). Padahal mereka pun tahu bahwa rintik rupiah di negeri sendiri tetap lebih baik dibandingkan hujan dollar di negeri orang.

Resultante terhadap kondisi yang semacam ini akan mengakibatkan terjadinya frustasi, konflik dan stres. Pada giliranya kumulasi stres yang bertambah akan menimbulkan kecemasan.

Kecemasan merupakan pengalaman emosional yang berlangsung singkat dan merupakan respon yang wajar, pada saat individu menghadapi tekanan atau peristiwa yang mengecam kehidupanya.

Istilah dalam ilmu kedokteran, kecemasan disebut dengan istilah Anxietas. Ada dua macam bentuk anxietas yaitu anxietas normal anxietas patologik. Anxietas yang normal, merupakan kecemasan yang dapat ditelusuri sumbernya dan merupakan suatu yang akrab dalam kehidupan manusia. Anxietas yang penyebabnya tidak dapat ditelusuri dan tidak dapat diusut.

Gangguan anxietas memperingatkan akan adanya ancaman external dan internal misalnya ancaman cedera pada tubuh, rasa takut, keputusasaan, kemungkinan mendapat hukuman, frustasi perpisahan, gangguan terhadap status atau terganggunya kebutuhan seseorang.

Seseorang yang mengalami gangguan anxietas akan terpaksa melarikan diri (flight) atau berkelahi (fight), yaitu dengan cara mengerahkan seluruh energi psikologis guna mempertahankan dirinya. Energi psikologis yang masih tersedia, semakin lama semakin berkurang. Akibat mekanisme pembelaan hampir-hampir tidak emmpu melawan ancaman tersebut sehingga menimbulkan sejumlah perubahan pada organ tubuh, yang ditandai dengan gangguan fisiologik, otonomik, biokimiawi, hormonal dan gangguan psikologik.

Bila pasien gangguan anxietas tidak mendapat pertolongan segera dan secara tepat, maka pasien ini menjadi #Doctor Shopping#, berpindah dari satu dokter kedokter yang lain, mulai dari dokter umum sampai dokter spesialis.

Page 33: Lbm 4 Sering Pusing Dan Tidak Bisa Santai

Inilah tragedi anak manusia yang menghadapi gangguan anxietas. Memang teramat musykil memahami gangguan

anxietas

GANGGUAN ANXIETAS

Gangguan anxietas menimbulkan sejumlah gejala, pada:

Mekanisme yang digunakan oleh tubuh tergantung pada kepribadian, lingkungan sosialnya (pandangan hidup, kepercayaan masyarakat, adat istiadat dan pengaruh lingkungan hidup).

Sebagai contoh bila serangan merupakan serangan kuman, bakteri, virus atau penyebab yang lain, maka timbul mekanisme badan yang ditunjukkan dengan adanya lekositosis, suhu tinggi atau perubahan pada organ tubuh, yang terjadi secara otomatis dan tanpa disengaja.

Begitu pula halnya dengan jiwa manusia, terjadi mekanisme pembelaan secara tidak disadari dan tanpa disengaja terhadap datangnya anxietas. Anxietas mungkin akan menghilang dengan adanya mekanisme pembelaan, muncul dalam bentuk devariatif (anak turunanya), dalam jenis dan bentuk gejala yang lain.

PREVALENSI GANGGUAN ANXIETAS

Prevalensi (angka kesakitan) gangguan anxietas berkisar pada nagkan 6-7% dari populasi umum. Kelompok perempuan lebih banyak dibandingkan prevalensi kelompok laki-laki.

Beberapa tahun yang lalu hasil penelitian yang pernah dilakukan pada kelompok perempuan yang tinggal di rumah

Sistem urogenital dengan sebentar-sebentar ingin kencing, atau bahkan sulit kencing. Sistem kardiovaskuler (jantung dan sistem pembuluh darah), gejala darah tinggi, keringat dingin, debaran

jantung berdetak lebih kencang, sakit kepala, kaki dan tangan terasa dingin. Sistem gastrointestinalis: diare, kembung, lambung terasa perih, perasaan sebah, banyak angin di dalam

perut (dinyatakan sebagai angin duduk). Kemungkinan dapat pula terjadi obstipasi (susah kebelakang). Sistem respiratorius, ditandai dengan gejala megap-megap tak dapat bernapas, dan hidung tersumbat. Gangguan pada sistem muskulosketel dalam bentuk gejala kejang-kejang pada otot, gangguan pada sendi

(mirip gejala rematik). Gangguan psikologis dengan tanda-tanda akan pingsan, takut sekali akan menjadi gila dan takut mati.

Gejala psikologis lainya berupa derealisasi (merasa apa yang ada diluar dirinya berubah menjadi lain), serta dengan gejala depersonalisasi (dirinya bukan dirinya).

Gangguan anxietas cenderung menimbulkan kebingungan, desertai distorsi persepsi, gangguan orientasi, (ruang dan waktu). Distorsi yang semacam ini akan mengganggu kemampuan untuk memusatkan perhatian, dan kemampuan assosiatif.

Page 34: Lbm 4 Sering Pusing Dan Tidak Bisa Santai

susun Klender Jakarta Timut, menunjukkan prevalensi gangguan anxietas sebesar 9,8% .

Penelitian lainya yang dilakukan pada sejumlah karyawan pada tingkat eksekutif di beberapa Instansi Pemerintah, maupun Instansi Swasta di Jakarta, menunjukkan prevalensi phobia sosial, (satu di antara gangguan anxietas), sebesar 10-16%.

Penelitian yang dilakukan pada kelompok laki-laki dan kelompok perempuan pada murid SLA di dua kawasan Jakarta yaitu Jakarta Selatan dan Jakarta Utara, prevalensi gangguan anxietas sebesar 8-12%.

Penelitian yang sama dengan menggunakan Hamilton anxiety Rating Scale, telah dilakukan pada kelompok perempuan di dua kelurahan, yaitu di Tanjung Duren Utara dan Tanjung Duren Selatan (Kecamatan Grogol Petamburan), ternyata prevalensi anxietas sebesar 9,4%.

Paparan di atas menunjukkan bahwa gangguan anxietas di Indonesia terutama di kota Jakarta, menunjukkan prevalensi yang jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata umum.

Gangguan anxietas dan masalah kesehatan.Gangguan anxietas merupakan ketakutan (fear) yang berlangsung secara terus menerus. Dengan demikian, gangguan anxietas seyogianya mendapatkan penatalaksanaan dengan segera, seandainya tidak mendapatkan pertolongan secara cepat, maka gangguan anxietas berpotensi menimbulkan biaya ekonomi kesehatan yang cukup tinggi. Pada sisi yang lain apabila pasien gangguan anxietas tidak mendapatkan terapi yang cepat dan tepat akan mengalami berbagai gejala yang tidak menyenangkan, mengakibatkan hendaya dalam fungsi sosial, pekerjaan dan peranya.

Gangguan anxietas merupakan masalah kesehatan pada umumnya dan masalah kesehatan jiwa pada khususnya. Sejak lima tahun yang lalu, masalah kesehatan jiwa menjadi perhatian dunia. Pada bulan Oktober 1997 yang lalu dinyatakan oleh World Health Organization, sebagai Tahun Kesehatan Jiwa. Pertimbangan ini, sangat beralasan dengana hasil studi Bank Dunia, ternyata gangguan kesehatan jiwa khususnya gangguan anxietas (neurosis), merupakan penyebab utama hilangnya sejumlah tahun bagi kualitas hidup manusia

JENIS GANGGUAN ANXIETAS

Bentuk gangguan anxietas, terdiri atas:

Kecemasan Hati Nurani

Kecemasan Neurotik Kecemasan Psikotik Kecemasan Sosial, dan

Page 35: Lbm 4 Sering Pusing Dan Tidak Bisa Santai

1.? Kecemasan Neurotik

Merupakan kecemasan yang berasal dari dalam tubuhnya. Tubuh tidak berhasil menghalau kecemasan, dan kecemasan muncul dalam bentuk derrivatif (anak turunannya), misalnya Fobia, Gangguan Obsessif-Kompulsif, Reaksi Konvensi dan Gangguan Psikofisiologik. Reaksi neurotik yang sedemikian ini dikenal dengan nama # free floating anxiety #. Kecemasan ini tak tertuju pada suatu gagasan melainkan mengembara kian kemari. sedangkan #bound anxiety# kecemasan ini terikat hanya pada suatu gagasan.Kecemasan neurotik dalam kejadianya dapat digambarkan sebagai berikut :

KECEMASAN

TERJADIREPRESI DAN KONFLIK

KECEMASAN MENAHUN

STRES

MEKANISME PERTAHANANKURANG EFEKTIF

KECEMASAN NEUROTIKKecemasan neurotik dihayati secara subyektif. Dapat disertai dengan beberapa (atau) dari gejala fisiologis seperti ketegangan otot, kegelisahan (agitasi), gemetar pupil dan detak nadi yang cepat. Disertai dengan gejala tambahan, yang merupakan akibat sekunder, misalnya kelelahan, susah tidur (insomnia), mudah tersinggung (iritabilitas), kesulitan mempertahankan perilaku dan berbagai gangguan lainnya.

2.? Kecemasan Psikotik

300. Gangguan Neurotik

300.00 Keadaan cemas300.00 Keadaan cemas yang tidak spesifik300.01 Gangguan panik300.02 Gangguan cemas umum

Page 36: Lbm 4 Sering Pusing Dan Tidak Bisa Santai

3001. Gangguan Fobia

300.20 Fobia tidak spesifik300.21 Agorafobia dengan serangan panik300.22 Agorafobia tanpa serangan panik300.23 Fosia sosial300.29 Isolasi lain atau fobia simpleks

3002. Gangguan obsesif-kompulsif

308 Reaksi akut terhadap stres308.3 Gangguan stres akut309 Reaksi penyesuaian309.81 Gangguan stres pascatrauma

A. ANXIETAS

Sejarah

Dari studi kepustkaan yang dibuat oleh Lewis pada tahun 1970, ditemukan

bahwa istilah anxietas mulai diperbincangkan pada permulaan abad ke-20. Kata dasar

anxietas dalam bahasa Indo Jerman adalah ‘’angh’’ yang dalam bahasa latin berhubungan

dengan kata ‘’angustus, ango, angor, anxius, anxietas, angina”. Kesemuanya

mengandung arti ‘’sempit” atau ‘’konstriksi” (13).

Pada tahun 1894, Freud menciptakan istilah ‘’anxiety neurosis’’. Kata anxiety

diambil dari kata ‘’angst” yang berarti ‘’ketakutan yang tidak–perlu’’ (4). Pada mulanya

Freud mengartikan anxietas inu sebagai transformasi lepasnya ketegangan seksual yang

menumpuk melalui system saraf otonom dengan menggunakan saluran pernafasan.

Kemudian anxietas ini diartikan sebagai perasaan takut atau khawtir yang berasal dari

pikiran atau keinginan yang direpresi. Akhirnya nxietas diartikan sebagi suatu respon

terhadap situasi yang berbahaya (4).

Definisi

Anxietas merupakan pengalaman yang bersifat subjektif (6,14,15,16), tidak

menyenagkan (4,6,16,17). tidak menentu (4.6.17,18), menakutkan dan mengkhawatirkan akan

adanya kemungkuna bahaya atau ancaman bahaya (16,17), dan seringkali disertai oleh

gejala-gejala atau reaksi fisik tertentu akibat peningkatan aktifitas otonomik (4,6,16,18).

Page 37: Lbm 4 Sering Pusing Dan Tidak Bisa Santai

Klasifikasi

Menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder IV (DSM IV)

terbagi atas :

1. Gangguan Panik dengan atau tnpa agorafobia.

2. Agorafobia tanpa riwayat gangguan panic.

3. Fobia Spesifik.

4. Fobia Sosial.

5. Obsesi kompulsif.

6. Gangguan stress pask trauma.

7. Gangguan Cemas Menyeluruh(Generalized Anxiety Disorder).

8. Gangguan Cemas karena kondisi Medis Umum (Anxiety Disorder Duwe To Medical

Condition).

9. Gangguan cemas yang disebabkan oleh subtansi zat (Subtance Induced Anxiety

Disorder).

dalam ICD-10 (20), anxietas dimasukkan dalam kelompok Gangguan Neurotik,

gangguan yang berhubungan dengan stres dan Somatoform. Kelompok ini terbagi dalam

:

1. Gangguan Anxietas Fobik yang terdiri atas :

a. Agorafobia dengan atau tanpa gangguan panic.

b. Fobia Sosial.

c. Fobi Spesifik.

2. Gangguan anxietas yang lain (Other Anxiety Disorder) yang terdiri atas :

a. Gangguan Panic(Panic Disorder).

b. Gangguan Cemas Menyeluruh (Generalized Anxiety Disorder).

c. Gangguan Campuran Anxietas dan Depresi ( Mixed Anxiety Disorder).

3. Gangguan Obsesi Kompulsif.

4. Gangguan Reaksi Menuju ke Stres Berat dan Gangguan Penyesuaian (Reaction to

Page 38: Lbm 4 Sering Pusing Dan Tidak Bisa Santai

Severe Stress, and Adjusment Disorder).

B. GANGGUAN CEMAS MENYELURUH

Definisi

Menurut DSM-IV yang dimaksud gangguan cemas menyeluruh adalah suatu

keadaan ketakutan atau kecemasan yang berlebih-lebihan, dan menetap sekurangkurangnya

selama enam bulan mengenai sejumlah kejadian atau aktivitas disertai oleh

berbagai gejala somatik yang menyebabkan gangguan bermakna pada fungsi sosial,

pekerjaan, dan fungsi - fungsi lainnya

Sedangkan menurut ICD-10 gangguan ini merupakan bentuk kecemasan yang

sifatnya menyeluruh dan menatap selama beberapa minggu atau bulan yang ditandai oleh

adanya kecemasan tentang masa depan, ketegangan motorik, dan aktivitas otonomik yang

berlebihan.

Epidemiologi

Gangguan cemas menyeluruh merupakan gangguan anxietas yang paling

sering dijumpai, diklinik, diperkirakan 12 % dari seluruh gangguan anxietas.

Prevalensinya di masyarakat diperkirakan 3 %, dan prevelansi seumur hidup (life time)

rata-rata 5 % (19) .Di Indonesia prevalensinya secara pasti belum diketahu, namun

diperkirakan 2 % -5% (21).

Gangguan ini lebih sering dijumpai pada wanita dengan ratio 2 : 1, namun

yang datang meminta pengobatan rationya kurang lebih sama atau 1 :1 antara laki-laki

dan wanita (4)..

Etiologi

Etiologi dari gangguan ini belum diketahui secara pasti, namun diduga dua

faktor yang berperan terjadi di dalam gangguan ini yaitu, factor biologic dan psikologik

(4 ,22).

Page 39: Lbm 4 Sering Pusing Dan Tidak Bisa Santai

Faktor biologik yang berperan pada gangguan ini adalah ‘’neurotransmitter’’.

Ada tiga neurotransmitter utama yang berperan pada gangguan ini yaitu, norepinefrin ,

serotonin, dan gamma amino butiric acid atau GABA (4,14,15,22). Namun menurut

Iskandar (21) neurotransmitter yang memegang peranan utama pada gangguan cemas

menyeluruh adalah serotonin, sedangkan norepinefrin terutama berperan pada gangguan

panik.

Dugaan akan peranan norepinefrin pada gangguan cemas didasarkan

percobaan pada hewan primata yang menunjukkan respon kecemasan pada perangsangan

locus sereleus yang ditunjukan pada pemberian obat-obatan yang meningkatkan kadar

norepinefrin dapat menimbulkan tanda-tanda kecemasan, sedangkan obat-obatan

menurunkan kadar norepinefrin akan menyebabkan depresi (23,24).

Peranan Gamma Amino Butiric Acid pada gangguan ini berbeda dengan

norepinefrin. Norepinefrin bersifat merangsang timbulnya anxietas, sedangkan Gamma

Amino Butiric Acid atau GABA bersifat menghambat terjadinya anxietas ini (4,14,15,25).

Pengaruh dari neutronstransmitter ini pada gangguan anxietas didapatkan dari peranan

benzodiazepin pada gangguan tersebut. Benzodiazepin dan GABA membentuk “GABABenzodiazepin

complex”yang akan menurunkan anxietas atau kecemasan (25). Penelitian

pada hewan primata yang diberikan suatu agonist inverse benzodiazepine Beta-

Carboline-Carboxylic-Acid (BCCA) menunjukkan gejala-gejala otonomik gangguan

anxietas.

Mengenai peranan serotonin dalam gangguan anxietas ini didapatkan dari

hasil pengamatan efektivitas obat-obatan golongan serotonergik terhadap anxietas seperti

buspiron atau buspar yang merupakan agonist reseptor serotorgenik tipe 1A (5-HT

1A).Diduga serotonin mempengaruhi reseptor GABA-Benzodiazepin complex sehingga

ia dapat berperan sebagai anti cemas (4,14,25).Kemungkinan lain adalah interaksi antara

serotonin dan norepinefrin dalam mekanisme anxietas sebagai anti cemas (21).

Page 40: Lbm 4 Sering Pusing Dan Tidak Bisa Santai

Sehubungan dengan faktor-faktor psikolgik yang berperan dalam terjadinya

anxietas ada tiga teori yang berhubungan dengan hal ini, yaitu : teori psikoanalitik, teori

behavorial, dan teori eksistensial.

Menurut teori psiko-analitik terjadinya anxietas ini adalah akibat dari konflik

unconscious yang tidak terselesaikan (4,6).

Teori behavior beranggapan bahwa terjadinya anxietas ini adalah akibat

tanggapan yang salah dan tidak teliti terhadap bahaya. Ketidaktelitian ini sebagai akibat

dari perhatian mereka yang selektif pada detil-detil negative dalam kehidupan,

penyimpangan dalam proses informasi, dan pandangan yang negative terhadap

kemampuan pengendalian dirinya (4).

Teori eksistensial bependapat bahwa terjadinya anxietas adalah akibat tidak

adanya rangsang yang dapat diidentifikasi secara spesifik. Ketiadaan ini membuat orang

menjadi sadar akan kehampaannya di dalam kehidupan ini (4,5).

Gambaran Klinik

Gambaran klinik dari gangguan ini ditandai oleh adanya ketakutan dan

kecemasan yang berhubungan dengan masa yang akan datang, gejala ketegangan

motorik, hiperaktivitas sistem saraf otonom dan meningkatnya kewaspadan (4,19,20).

Ketegangan motorik bermanisfetasi sebagai sakit kepala, gemetar dan

gelisah. Gejala hiperaktivitas system saraf otonom berupa jantung berdebar-debar, nafas

pendek, berkeringat banyak, dan berbagai gejala system pencernaan. Meningkatnya

kewaspadaan ditandai dengan adanya perasaan mudah marah dan mudah terkejut, serta

tidak dapat tidur (4,19,20).

Perjalanan Penyakit

Perlangsungan dari gangguan ini bersifat kronis residif dan prognosisnya

sukar diramalkan. Sebanyak 25 % dari penderita gangguan ini mengalami gangguan

panik (4).

Pengaruh Gangguan Cemas Menyeluruh terhadap Tekanan Darah.

Page 41: Lbm 4 Sering Pusing Dan Tidak Bisa Santai

Ada dua factor yang paling berpengaruh pada tekanan darah, yaitu curah

jantung (cardiac output) dan tahanan perifer (peripheral resistance) (26,27,28).

Kecemasan atau anxietas akan merangsang respon hormonal dari hipotalamus

yang akan mengsekresi CRF (Corticotropin - Releasing Factor) yang menyebabkan

sekresi hormon-hormon hipofise. Salah satu dari hormon tersebut adalah ACTH (Adreno-

Corticotropin Hormon). Hormon tersebut akan merangsang korteks adrenal untuk

mengsekresi kortisol kedalam sirkulasi darah (2,15). Peningkatan kadar kortisol dalam

darah akan mengakibatkan peningkatan renin plasma, angiotensin II dan peningkatan

kepekaan pembuluh darah terhadap katekolamin (26), sehingga terjadi peningkatan

tekanan darah.

Selain itu hipotalamus juga berfungsi sebagai pusat dari sistem saraf otonomik

(15,29). Sistem ini terbagi atas sistem simpatis dan sistem parasimpatis (23,30). Menurut

Salan (26) pada anxietas sedang terjadi sekresi adrenalin berlebihan yang menyebabkan

peningkatan tekanan darah, sedangkan pada anxietas yang sangat berat dapat terjadi

reaksi yang dipengaruhi oleh komponen parasimpatis sehingga akan mengakibatkan

penurunan tekanan darah dan frekuensi denyut jantung. Pada kecemasan yang kronis

kadar adrenalin terus meninggi, sehingga kepekaan terhadap rangsangan yang lain

berkurang dan akan terlihat tekanan darah meninggi.

Menurut Iskandar (21) pada Gangguan Cemas Menyeluruh yang terutama

berperan adalah neurotransmiter serotonin. Pada saat ini telah diidentifikasi tiga reseptor

serotonin, yaitu : 5-HT1, 5-HT2 dan 5-HT3 (23,31). Menurut Kabo (33) reseptor 5-HT1

bersifat sebagai inhibitor, sedangkan reseptor 5-HT2 dan reseptor 5-HT3 bersifat sebagai

eksitator. Menurut Gothert (31) aktivasi reseptor 5-HT1 akan mengurangi kecemasan

sedangkan aktivasi reseptor 5-HT2 akan meningkatkan tekanan darah

.

1. Kaplan, H.l dan Saddock B.J. 1993. Comprehensive Textbook of Psychiatry vol.2 6th edition. USA: Williams and Wilikins Baltimore. 2. Wiguna, Imade (editor). 1997. Sinopsis Psikiatri jilid 2. Jakrta: BinanupaAksara. 3. “Psychosomatic Medicine: The Puzzling Leap”. Diakses dan:

http://www.nlm.nih.gov/hmd/emotions/images/2b25b.jpg pada tanggal 20 Agustus 2007 pukul 17.00 WIB.

Page 42: Lbm 4 Sering Pusing Dan Tidak Bisa Santai

4. “Physiology of Stress I Psychosomatic Medicine.” Diakses dan: http://home.earthlink.netl—gniesinger/nillness.htm pada tanggal 20 Agustus 2007 pukul 17.10 WIB.

5. KoIb, Lawrence. 1968. Noyes’ Modern Clinical Psychiatry 7th edition Asman edition. Philadelpia : W.B Saunders Company. 6. “Psychosomatic Disorders.” Diakses dan:

http://www.surgerydoor.co.uk/medical_conditions/lndiceslP/psychosomatic_disor dens.htm pada tanggal 21 Agustus 2007 pukul 20.05 WIB.

7. “Psychosomatic Disoders.” Diakses dan:http:llwww.patient.co.uk/showdoc/27000225/ pada tanggal 21 Agustus 2007 pukul 19.50 WIB

8. “Psychosomatic Disorders.” Diakses dani:http://en.wikipedia.org/wiki/Medically_unexplained_physical_symptoms pada tanggal 2oAgustus 2007 pukul I 8.45 WIB.

9. Indonesia, Departemen Kesehatan. Direktorat Jenderal Pelayanan Medik. 1993. Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia Ill cetakan pertama. Jakarta: Departemen Kesehatan.

INTERAKSI OBAT

Benzodiazepine + CNS depressan (fenobarbital, alkohol, antipsikosis, antidepresi, opiates) = dapat

terjadi potensiasi efek sedasi dan penekanan pusat napas, sehingga resiko timbul respiratory failure.

BZ + CNS stimulants (amphetamine, caffeine, appetite suppressants) = antagonisme efek anti

anxietas, akibatnya efek BZ menurun.

BZ + Neuroleptika = manfaat efek klinis BZ mengakibatkan mengurangi kebutuhan dosis

neuroleptika, sehingga dosis neuroleptika dikurangi, sehingga resiko efek samping neuroleptika

mengurang.

PEMILIHAN OBAT

Golongan BZ sbg antianxietas mempunyai ratio therapuetic lebih tinggi dan lebih minimal

menimbulkan adiksi dengan toksisitas yang rendah, dibandingkan dengan meprobamate atau

fenobarbital.

Golongan BZ tidak menginduksi enzim mikrosomal di hepar sedangkan fenobarbital menginduksi.

Gol. BZ adalah drug of choice anxietas, disebabkan : spesifitas, potensi, dan keamanannya.

Spektrum klinis BZ : anti-anxietas, anti-konvulsan, anti-insomnia, premedikasi tindakan operatif.

SIFAT KHUSUS

Diazepam / clordiazepoxide : broad spectrum / spektrum pendek (anti anxietas dan antikonvulsan)

Nitrazepam / Flurazepam : dosis anti anxietas dengan anti insomnia berdekatan lebih condong

penggunaan untuk anti insomnia.

Midazolam : onset cepat, kerja singkat, sering sebagai premedikasi tindakan operatif.

Bromazepam, Lorazepam, dan Clobazam : dosis anti ansietas dengan anti insomnia berjauhan,

sehingga lebih efektif untuk anti anxietas.

Page 43: Lbm 4 Sering Pusing Dan Tidak Bisa Santai

Clobazam = 1,5 BZ, psikomotor performance paling kurang terpengaruh, cock untuk pasien aktif baik

dewasa maupun lansia.

Lorazepam mempunyai waktu paruh pendek dan obat tidak terakulasi secara signifikan pada dosis

terapi (no significant drug accumulation at clinical close) sehingga cocok untuk pasien dengan

kelainan fungsi hati atau ginjal.

Alprazolam, onset cepat, cocok diberikan pada antisipasi cemas ( anticipatory anxiety) = pemberian

sewaktu waktu apabila sindrom anxietas dapat diramalkan datangkannya dan pada situasi tertentu,

serta terjadinya tidak sering (sudah tahu kalau pada keadaan tersebut dapat muncul kecemasan).

Sulpiride-50 = efektif pereda gejala somatik yang muncul pada sindrom anxietas, paling kecil resiko

ketergantungan obat.

DOSIS

Steady state = jumlah obat yg masuk sama jumlah obat yang keluar badan, biasanya dicapai 5-7 hari

pada dosis 2-3 kali sehari onset of action cepat dan langsung, pada keadaan ini efek klinis baru

terlihat.

Dimulai dosis awal / dosis anjuran, dinaikkan bertahap setiap 3-5 hr sampai dosis optimal,

selanjutnya pertahankan 2-3 minggu, lalu turunkan 1/8 x setiap 2-4 minggu, hingga mencapai dosis

minimal yang masih efektif (dosis maintenance), pertahankan dosis tersebut 4-8 minggu,

selanjutnya lakukan tapering of.

LAMA PEMBERIAN

anxietas yang disebabkan faktor situasi eksternal, tidak lebih dari 1-3 bln.

pemberian pada natisipasi cemas, seperlunya saja, atau sewaktu-waktu.

penghentian secara bertahap (stepwise), supaya tidak timbul withdrawal symptoms.

KONTRA INDIKASI

Page 44: Lbm 4 Sering Pusing Dan Tidak Bisa Santai

hipersensitif dengan BZ

glaukoma myastenia gravis

chronic pulmonary insufficiency

chronic renal or hepatic disease.

GEJALA OVER DOSIS / INTOKSIKASI

kesadaran menurun, lemas, jarang sampai koma.

Pernapasan, denyut nadi dan tekanan darah menurun sedikit.

Ataksia, disartria, convusion, reflek fisiologis menurun.

PENANGANAN

Suportif : terhadap respiratory depression dan sock.

Kausal : BZ antagonis (flumazenil / ANEXATE) amp. 0,5mg/5ml(IV).

Tidak ada kematian dg DZ sampai 1400 mg, Chlorazepoxite 6000mg (BZ are the safest of all psychotropic

agents when taken in overdose).

SEDIAN DAN DOSIS ANJURAN

N

o

Generik Paten sediaan Dosis

Anjuran

1

.

Diazepam Diazepin

Lovium

Mentali

um

Paraliu

2mg,

5mg

2-5-

10mg

Oral 10-

30mg/h

2-3xsehari

Page 45: Lbm 4 Sering Pusing Dan Tidak Bisa Santai

m

Prozepa

m

Stesolid

Trankin

on

Validex

Valisanb

e

Valium

2

.

Chlordiazepoxi

de

Cetabriu

m

Arsitran

Tensinil

5-10mg

5mg

5mg

15-30mg/h

2-3xsehari

3

.

Lorazepam Ativan

Renaqui

l

Merlopa

m

0,5-1-

2mg

2-3 x

1mg/h

4

.

Clobazam Frisium 10mg 2-3 x 10

mg/h

5

.

Bromazepam Lexotan 1,5-3-

5mg

3 x 1,5

mg/h

6 Oxazolam Serenal- 10mg 2-3 x 10

Page 46: Lbm 4 Sering Pusing Dan Tidak Bisa Santai

. 10 mg/h

7

.

clorazepate Traxene

2/10

5-10

mg

2-3 x 5

mg/h

8

.

Alprazolam Xanax 0,25-

0,5-1

mg/h

3 x 0,25-

o,5 mg/h

9

.

Prazepam Equipax 5mg 2-3 x 5

mg/h

BUKAN BENZODIAZEPIN

n

o

Generi

k

Paten sediaan Dosis anjuran

1

.

Sulpiri

de

docmatil 50 mg 100 –

300mg/h

2

.

Buspir

on

Buspar

mTran-Q

10mg 15-30 mg/h