Lcapaper work

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/25/2019 Lcapaper work

    1/3

    LCA Formulasi Pelarut dalam Melarutkan Paraffin/Waxberbasis Minyak Nabati

    Pendahuluan

    Minyak bumi terdiri dari beberapa scale atau senyawa organik seperti wax,

    asphalthenes, resins dan naphtenates . Organik scale tersebut pada keadaan tertentu

    ketika titik keseimbangan ( cloud point ) mengalami perubahan maka akan terjadi

    deposisi. Wax merupakan fraksi yang sangat mudah untuk terdeposisi. Perubahan suhu

    yang disebabkan karena proses pumping ataupun proses proses lain dalam

    menghasilkan minyak akan menyebabkan perubahan suhu reser!oir yang menyebabkan

    wax mengalami deposisi atau mengendap.

    "eposisi wax dapat dihilangkan dengan cara menginjeksikan pelarut yang dapat

    menghasilkan hawa panas sehingga akan meningkatkan temperatur pada reser!oir.

    "engan meningkatnya temperatur maka wax yang mengendap akan perlahan lahan

    melebur dan tidak mengendap. Proses produksi pelarut wax menggunakan bahan baku

    utama yaitu biodiesel dan ammonium nitrat sebagai oksidator. Produksi pelarut

    dilakukan melalui bebrapatahap dimulai dari produksi biodiesel sampai pada

    pemanfaatan pelarut wax yang dihasilkan.

    Definisi Tujuan dan uan! Lin!ku"

    #ujuan dari studi $%& adalah untuk mengidentifikasi dan memperkirakan

    dampak lingkungan dari proses pembuatan pelarut wax'paraffin serta mengidentifikasi

    input yang memiliki potensi mempengaruhi lingkungan dari proses pembuatan pelarut

    ini dalam memproses satu ton pelarut.

    $ingkup dari studi $%& (batas sistem) dalam paper ini dimulai dari proses

    produksi biodiesel sampai pada tahap pemanfaatan pelarut ( cradle to grave ).

    #nit fun!sional

    nit fungsional ditetapkan sebagai ton pelarut wax'paraffin.

  • 7/25/2019 Lcapaper work

    2/3

    Life Cy$le %n&esment

    Taha"an Proses%n"ut 'ut"ut

    (ahan )atuan (ahan )atuan*sterifikasi sawit ton limbah padat ton

    metanol ton bahan kimia (uap) gas+ , -O ton %O , kg'kwhlistrik kwh

    #ransesterifikasi metanol ton bahan kimia (uap) gaslistrik kwh %O , kg'kwh

    /aO+ ton uap air gasair $ limbah cair kg

    bahan bakar $Pelarutan air $

    amonium nitrat ton biodiesel $Pengadukan 0Pemanasan

    listrik kwh uap air gas bahan kimia ton%O, kg'kwh

    Pencampuran listrik kwh %O , kg'kwh#ransport1 Penginjeksiandan Pumping

    listrik kwh %O , kg'kwh bahan bakar $ kg'm

    2efinery Oil listrik kwh %O , kg'kwhuap air gas

    Pembakaran (3endaraan) 44M $ %O , kg'm

    %m"a$t Assessment

    Proses produksi pelarut dalam melarutkan wax'paraffin menunjukkan bahwa

    terdapat output yang dihasilkan dalam beberapa tahap yang dilakukan. Output yang

    dihasilkan akan menyebabkan beberapa dampak terhadap lingkungan seperti Global

    Warming 1 Landfill dan Energy Consumption . Proses produksi biodiesel menyumbang

    emisi %O , sebesar 15 kg %O, . 6as yang dihasilkan akan mengganggu kesetimbangan

    gas gas diudara sehingga dapat meyebabkan pemanasan global. -elain itu1 penggunaan

    bahan kimia seperti + , -O dan ammonium nitrat(/+ /O 5) menyebakan peningkatan

    gas -O 7 dan /O x di udara akibat adanya proses pemanasan'pembakaran yang terjadi.

    Penggunaan bahan kimia yang tidak semua terlarut secara sempurna juga akan

    menyebabkan penguapan bahan kimia dan mencemari udara. Penggunaan boiler

    dimulai dari proses start up juga akan meningkatkan emisi %O , yang dihasilkan karena

    adanya pembakaran yag tidak sempurna.

  • 7/25/2019 Lcapaper work

    3/3

    2angkaian proses produksi pelarut wax sebenarnya yang paling banyak

    menyumbang efek global warming adalah gas (metana) yang dihasilkan pada proses

    produksi biodiesel. Pemanfaatan gas metan sebagai energy kemudian mengurangi efek

    global warning yang dihasilkan.

    $andfill1 waste padat maupun cair akan menyebabkan peningkatan sampah yang

    semakin lama semakin menumpuk. Pada proses produksi biodiesel biasanya dihasilkan

    limbah cair atau leachate yang mana apabila tidak dilakukan treatment maka akan

    menyebabkan kerusakan pada tanah dan tumbuhan disekitarnya. -elain itu limbah cair

    juga akan menyebabkan kontaminasi terhadap sumber air disekitar tempat produksi

    biodiesel.

    Proses produksi biodiesel juga menyumbang limbah padat dari sisa kelapa sawit

    yang digunakan sebagai bahan baku biodiesel. -isa tanaman yang dihasilkan dapat

    menumpuk secara terus menerus1 akan tetapi sekarang ini telah banyak dimanfaatkan

    sebagai pupuk pada kelapa sawit itu sendiri. Proses produksi biodiesel membutuhkan

    energi yang lebih banyak dibandingkan pada proses pembuatan pelarut. 3onsumsi

    energi (bahan bakar dan listrik) sebesar 5819 :. 3onsumsi energi terbesar diperlukan

    pada proses transesterifikasi (produksi bioetanol)1 sebab dalam proses ini dibutuhkan

    kondisi temperatur'suhu yang cukup tinggi sehingga diperlukan energi yang tinggi pula

    untuk mencapai kondisi temperatur yang diinginkan.