10
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian menggambarkan langkah-langkah yang akan dijalankan dalam penelitian ini. Metodologi penelitian dibuat agar proses pengerjaan penelitian ini dapat terstruktur dengan baik dan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. 3.1 Perumusan Masalah Tahap awal yang dilakukan dalam melakukan penelitian adalah merumuskan masalah. Perumusan masalah mengacu pada permasalahan yang dihadapi perusahaan saat ini yaitu mengurangi (waste) pada produk sehingga nantinya meningkatkan kualitas dari produk itu sendiri. 3.2 Tujuan Penelitian 35

Lean Manufacture Methodologi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Teknik Industri, VSM, Lean

Citation preview

Page 1: Lean Manufacture Methodologi

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian menggambarkan langkah-langkah yang akan

dijalankan dalam penelitian ini. Metodologi penelitian dibuat agar proses

pengerjaan penelitian ini dapat terstruktur dengan baik dan dapat mencapai tujuan

yang telah ditetapkan sebelumnya.

3.1 Perumusan Masalah

Tahap awal yang dilakukan dalam melakukan penelitian adalah

merumuskan masalah. Perumusan masalah mengacu pada permasalahan yang

dihadapi perusahaan saat ini yaitu mengurangi (waste) pada produk sehingga

nantinya meningkatkan kualitas dari produk itu sendiri.

3.2 Tujuan Penelitian

Dari perumusan masalah dilanjutkan dengan perumusan tujuan penelitian

terhadap permasalahan yang mengacu pada latar belakang dan berorientasi pada

kepentingan perusahaan. Penetapan tujuan penelitian mengacu pada perumusan

masalah yang sudah ada, sehingga penelitian yang dilaksanakan memiliki arah

dan sasaran yang tepat.

35

Page 2: Lean Manufacture Methodologi

36

3.3 Perumusan Masalah

Setelah dilakukan studi literatur dan studi lapangan dapat dilakukan

perumusan masalah. Perumusan masalah merupakan masalah yang akan dibahas

dan diselesaikan dalam penelitian ini.

3.4 Studi Pustaka

Digunakan untuk memberi acuan bagi penyelesaian permasalahan yang ada.

Pada tahap ini peneliti mencari, mengumpulkan dan mempelajari literatur yang

berkaitan dengan penelitian ini, yang nantinya dapat dipergunakan sebagai acuan

dan kerangka berpikir bagi perancangan dan pengembangan penelitian.

3.5 Survey Lapangan

Pelaksanaan survey lapangan dimaksudkan untuk mengetahui kondisi real

dari perusahaan pada saat ini, terutama yang berkaitan dengan obyek yang akan

diteliti. Pelaksanaan survey dilakukan dengan mengamati proses produksi

pembuatan granit pada PT. Impero Granito Utama diperlukan untuk memberikan

gambaran dan pemahaman secara garis besar mengenai bagaimana perusahaan

dapat menangani terjadinya waste yang menyebabkan menurunnya kualitas.

3.6 Data yang Diperlukan

Data yang diperlukan yaitu data primer dan data sekunder. Data primer

adalah data yang didapat dengan melakukan pengamatan langsung dalam

perusahaan termasuk juga wawancara dengan pihak perusahaan. Data sekunder

adalah data yang didapat dari catatan perusahaan.

1. Data primer meliputi:

Data aliran proses produksi

Page 3: Lean Manufacture Methodologi

37

Data waktu siklus (cycle time) proses produksi

Data waktu inventory WIP

Data jumlah operator

2. Data sekunder meliputi:

Data stock pada warehouse raw material dan warehouse finished good

Data jumlah kedatangan raw material

Data jumlah pengiriman finished good

Data waktu kerja efektif dalam 1 shift

3.7 Tahap Pengumpulan dan Pengolahan Data

3.7.1 Teknik Pengumpulan Data

Beberapa teknik pengumpulan data-data yang diperlukan antara lain adalah

sebagai berikut:

1. Observasi

Data diperoleh dengan pengukuran dan pengamatan secara langsung

terhadap keseluruhan proses produksi.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan terhadap berbagai macam pihak, mulai dari pihak

PPIC, produksi, TQA/QC, engineering dan warehouse. Wawancara

dilakukan secara langsung untuk mengetahui keadaan lantai produksi,

proses produksi, serta informasi lain seperti stock raw material dan finished

good, sistem pemesanan dan pengiriman finished good.

3. Arsip perusahaan

Page 4: Lean Manufacture Methodologi

38

Beberapa data yang dibutuhkan juga didapat dari arsip perusahaan, antara

lain design speed mesin, laporan produksi, data stock pada warehouse,

pemesanan raw material, dan pengiriman finished good.

3.7.2 Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan dengan berbagai cara seperti wawancara,

pengamatan, penyebaran kuisioner dan brainstorming dengan pihak-pihak terkait.

Secara jelas, tahap ini dibagi kedalam beberapa langkah sebagai berikut:

1. Penggambaran Value Stream Mapping

Pemahaman kondisi perusahaan digambarkan dalam Value Stream Mapping

untuk mempermudah aliran proses secara sitematis dan memperjelas seluruh

aktivitas produksi. Data produksi dan waktu operasi didapatkan dengan

pengamatan langsung dan wawancara.

2. Penyebaran Kuesioner

Penyebaran kuesioner kepada pelaku produksi yang berkompeten terkait

proses produksi granit, guna identifikasi pemborosan (waste) yang terjadi.

Kuesioner diisi oleh kepala divisi, manager, supervisor dan karyawan yang

terkait pada produksi granit.

3. Pembobotan Seven Waste

Setelah data pemborosan (waste) didapatkan, dilakukan pembobotan seven

waste untuk mengetahui tipe pemborosan (waste) tipe yang dominan terjadi

pada value stream. Kemudian pemilihan mapping tools yang tepat untuk

mengidentifikasi penyebab pemborosan (waste) yang terjadi dengan

menggunakan Value Stream Analysis Tools (VALSAT).

Page 5: Lean Manufacture Methodologi

39

4. Pemilihan Tools Value Stream Mapping

Setelah mendapatkan gambaran waste yang ada pada lantai produksi dan

pembobotannya, kemudian dilakukan pemilihan detailed mapping nya agar

waste yang teridentifikasi dapat tergambarkan dengan jelas. Pemilihan

detailed mapping tool ini dilakukan dengan menggunakan tabel VALSAT.

5. Usulan Improvement

Setelah current state value stream mapping terbentuk, maka keseluruhan

proses yang berlangsung untuk memproduksi granit dapat terlihat jelas pada

peta. Dengan keadaan peta sekarang, maka dapat dilihat terdapat beberapa

hal yang tidak sesuai dengan filosofi lean manufacturing seperti adanya

inventory/WIP berlebihan dalam proses, production lead time yang terlalu

panjang, jarak/transportasi yang terlalu jauh antar workstation, atau adanya

overpoduction. Dari beberapa hal tersebut kita dapat mengambil suatu

langkah untuk mengatasi ketidaksesuaian ini agar keseluruhan proses yang

berlangsung dapat sesuai dengan konsep lean manufacturing.

3.8 Tahap Kesimpulan dan Saran

Pada tahap ini peneliti dapat menarik kesimpulan berdasarkan analisa dan

interpretasi yang telah dilakukan untuk menjawab tujuan yang ingin dicapai.

Saran diberikan untuk proses peningkatan kinerja/performansi perusahaan serta

penelitian selanjutnya.

Page 6: Lean Manufacture Methodologi

3.9 Langkah-langkah Penelitian

Penelitian dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagaimana tersaji ada

diagaram alir dibawah ini.

Diagram 3.1 Langkah-langkah Penelitian

40

Mulai

Identifikasi Masalah

Tujuan Penelitian

Studi Pustaka :-Konsep Lean Manufacturing-Value Stream Mapping, VALSAT

Observasi Lapangan :-Konsep perusahaan-Proses produksi-Aliran informasi dan fisik

Identifikasi Data

Pengolahan Data :Pembuatan Value Stream MappingIdentifikasi dengan VALSATIdentifikasi penyebab waste dengan root cause analysisAlternatif perbaikan dan eliminasi waste

Analisa dan Evaluasi :Proyeksi perbaikan proses produksiPerumusan perbaikan prosesHasil proses perbaikan

Kesimpulan dan Saran

Saran

Pengumpulan Data :Sistem produksi granitAliran informasi, fisik dan pencatatan waktuIdentifikasi waste dengan observasi lapangan, penyebaran kuesioner dan wawancara