Upload
putririma-nuraisyah
View
758
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 1/58
LEARNING ISSUES
1. Apa pengertian, tujuan, dan manfaat dari pengkajian status gizi ?
2. Apa saja poin penting dari pengkajian status gizi ?
3. Bagaimana langkah-langkah umum pengkajian status gizi ?
4. Metode apa saja yang digunakan dalam pengkajian status gizi ?
5. Software apa saja yang dapat digunakan untuk membantu ahli gizi dalam melakukan pengkajian
status gizi ?
PEMBAHASAN LEARNING ISSUES
1. Apa pengertian, tujuan, dan manfaat dari pengkajian status gizi ?
a.
PengertianNutritional assessment atau pengkajian status gizi adalah suatu cara/prosedur untuk
mengumpulkan, menganalisis dan menginterpretasikan data pasien yang digunakan untuk
mengetahui status gizi pasien. Selain itu, pengkajian status gizi merupakan
pendekatan komprehensif untuk mendefinisikan status gizi yang menggunakan riwayat
medis, gizi, dan obat-obatan, pemeriksaan fisik seperti pengukuran antropometri dan data
laboratorium.
Sumber : JPEN (Journal of Parenteral and Enteral Nutrition) Guidelines for the Use Parenteral and
Enteral Nutrition in Adult and Pediatric Patients oleh ASPEN.
b. Tujuan
Menentukan rencana asuhan gizi yang sesuai dengan kondisi pasien secara tepat.
Mengumpulkan informasi yang cukup guna untuk membuat keputusan secara professional
terhadap status gizi pasien.
Mengidentifikasi individu/kelompok yang beresiko malnutrisi, yang sudah terkena malnutrisi,
mengembangkan program-program perawatan kesehatan yang memenuhi kebutuhanmasyarakat, ditentukan oleh penilaian, mengukur efektivitas program intervensi gizi.
Mengumpulkan dan mengintrepretasikan data dari klien untuk mengidentifikasi masalah
yang berhubungan dengan gizi.
Untuk mengevaluasi status gizi, mengidentifikasi gangguan gizi, dan menentukan apakah
asuhan gizi diperlukan atau tdk pada pasien.
5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 2/58
Sumber : Nutritioal Assessment of patients in Hospital oleh M.Sc.Nursing (Manchester),
B.Sc.Nursing, P.G.Dip.Nutrition and Dietetics; International Dietetics and Nutrition terminology
reference manual; ASPEN 2005.
c. Manfaat
Meningkatkan status gizi pasien, mengurangi masa waktu rawat rumah sakit, meringankan
biaya, menghindari komplikasi antara diet dg penyakit pasien.
Membantu praktisi gizi untuk :
- Mengidentifikasi kelompok/orang yang beresiko masalah gizi
- Menilai hubungan antara gizi dan kesehatan
- Menentukan jenis intervensi untuk memperbaiki status gizi
- Memonitor efek dari intervensi giziSumber : Handbook Ntritional Assessment (SEAMEO – TROPMED RCCN) University of Indonesia;
PAGT 2009.
2. Apa saja poin – poin penting dan factor-faktor yang mempengaruhi pengkajian status gizi ?
a. Poin – poin Penting
Kecukupan asupan gizi sebelumnya dan saat ini
Resep diet enteral atau cairan parenteral saat ini
Perilaku makan dan pengembangan pola makan makan
Sumber keuangan untuk makan
Makanan intoleransi atau alergi
Evaluasi pertumbuhan menggunakan pengukuran antropometrik saat ini dan riwayat
pertumbuhan berdasarkan dengan grafik pertumbuhan
Obat yang dapat mempengaruhi status nutrisi
Riwayat medis termasuk kondisi yang mengubah proses menelan, pencernaan, penyerapan,
atau penggunaan nutrisi
Implikasi gizi dari tes laboratorium
Pemeriksaan fisik termasuk manifestasi dari kekurangan dan kelebihan gizi, dan
perkembangan pengkajian dan tingkat aktivitas
Agama, budaya dan etnis
Sudut pandang keluarga tentang gizi dan makanan
5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 3/58
Sumber : Journal of Parenteral and Enteral Nutrition (JPEN) Guidelines for the Use of Parenteral
and Enteral Nutrition in Adult and Pediatric Patients oleh ASPEN.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Sosial budaya pasien
Riwayat penyakit pasien atau keluarga
Riwayat asupan makanan
Riwayat pengobatan
Pernah operasi atau tidak
Riwayat kebiasaan pasien, seperti : perokok,peminum,dll
Sumber : PAGT 2009.
3. Bagaimana langkah-langkah umum pengkajian status gizi ?
Menggali informasi yang memadai untuk mengidentifikasi masalah gizi.
Membedakan data yang penting dan tidak penting.
Data yang dikumpulkan terdiri dari 5 kategori (Antropometri, Biokimia, Clinic, Dietary dan
Riwayat Personal meliputi : riwayat gizi, riwayat sosial (terpapar rokok atau tidak), rekap medis.
Pengumpulan data gizi dilakukan dengan cara observasi langsung (data primer) atau dari
dokumen medic (data sekunder).
Setelah data terkumpul dilakukan analisis dan interpretasi dengan cara menbandingkannya
dengan standar / cut-off point.
Sumber : PAGT 2009; ADA.
4. Metode apa saja yang digunakan dalam pengkajian status gizi ?
a. Antropometri
1) Parameter
Pengukuran Berat Badan
a) Dacin
Dacin merupakan alat yang dapat memenuhi persyaratan untuk digunakan dalam
penimbangan berat badan pada anak balita. Dengan menggunakan dacin, kita dapat
memperoleh beberapa keuntungan. Antara lain :
Sudah dikenal secara umum.
5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 4/58
Mudah di dapat dan asli buatan Indonesia.
Ketelitian dan ketepatannya cukup baik.
Dacin digunakan sebaiknya minimum 20 kg dan maksimum 25 kg. Dalam
penggunaan dacin berkapasitas 50 kg pun juga bisa namun angka ketelitiannya 0,25 kg.
Jenis timbangan yang lainnya adalah detecto yang sering terlihat di puskesmas. Selain itu
ada juga timbangan kamar mandi (bathroom scale) yang mana tidak dapat digunakan
untuk menimbang anak balita karena menggunakan per, sehingga hasilnya dapat
berubah-ubah sesuai dengan kepekaan per-nya.
Alat lain yang diperlukan adalah kantong celana timbang atau kain sarung, kotak
atau keranjang yang tidak membahayakan anak terjatuh pada waktu ditimbang.
Diperlukan pula tali atau sejenisnya yang cukup kuat untuk menggantungkan dacin.
Prosedur :
Sebelum menimbang, periksalah dacin dengan seksama kondisi dacin baik atau
tidak. Dacin yang dalam keadaan baik dapat dilihat dengan melihat bandul geser berada
pada posisi skala 0,0 kg, jarum penunjuk berada pada posisi seimbang. Setelah alat
timbang lainnya (celana atau sarung timbang) dipasang pada dacin, lakukan peneraan
yaitu dengan cara menambah beban pada ujung tangkai dacin, misalnya plastik berisi
pasir.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menimbang bayi adalah:
Pakaian dibuat seminim mungkin, sepatu, baju/pakaian yang cukup tebal harus
ditanggalkan.
Kantong celana timbang tidak dapat digunakan.
Bayi ditidurkan dalam kain sarung.
Seimbangkan dacin yang sudah dibebani sarung timbang dengan cara memasukkan
pasir ke dalam kantong plastik.
Geserlah anak timbang sampai tercapai keadaan setimbang, kedua ujung jarum
terdapat pada satu titik.
5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 5/58
Lihatlah angka pada skala batang dacin yang menunjukkan berat badan bayi. Catat
berat badan dengan teliti sampai satu angka desimal. Misalnya 7,5 kg.
Bila memungkinkan, ulangi penimbangan sekali lagi, bila hasil pengukuran 1 dan 2
berbeda >0,5 kg, lakukan pengukuran yang ke-3, jika perbedaannya <0,5 kg maka
dihitung rata-rata dari kedua penimbangan kemudian catat.
Dalam penimbangan berat badan pada anak balita langkah-langkahnya sama
seperti langkah umum yang tertera di atas dan dapat menggunakan celana timbang, kain
sarung, atau keranjang. Kesulitan-kesulitan dalam menimbang berat badan anak ialah
anak terlalu aktif, sehingga sulit melihat skala. Dan selain itu, anak biasanya menangis.
b) Timbangan Injak Digital
Timbangan berat badan digital sangat sederhana penggunaannya, namun
diperlukan pelatihan petugas agar mengerti dan dapat menggunakannya secara
sempurna. Pedoman penggunaan timbangan berat badan ini harus dipelajari dengan baik
dan benar agar menghasilkan sebuah hasil pengukuran yang optimal. Berikut ini adalah
langkah-langkah dalam menggunakan timbangan digital :
Persiapan. Ambil timbangan dari kotak karton dan keluarkan dari bungkus plastiknya.
Pasang baterai pada bagian bawah alat timbang (jangan lupa memperhatikan posisi
baterai).
Pasang 4 (empat) kaki timbangan pada bagian bawah alat timbang (kaki timbanganharus dipasang dan tidak boleh hilang).
Letakkan alat timbangan pada lantai yang permukaannya datar.
Subjek yang akan ditimbang diminta membuka alas kaki dan jaket serta mengeluarkan
isi kantong yang berat seperti kunci, dan lainnya.
5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 6/58
Alat ini juga mempunyai keuntungan dan keterbatasan. Yaitu antara lain :
Keuntungan penggunaan timbangan berat badan digital :
- Dapat mengukur berat badan dengan mudah, cepat dan akurat, sebab ketelitian
timbangan 50 gram.
- Mengurangi risiko penularan infeksi kulit dan cedera pada balita.
- Mengurangi rasa takut pada anak-anak yang tidak senang dengan timbangan
gantung.
Keterbatasan penggunaan timbangan berat badan digital :
- Kurang dapat digunakan pada tempat dengan pencahayaan kurang.
- Penyimpanan harus dengan benar dengan menggunakan karton fiksasi untuk
menjaga agar tidak terguncang. Oleh sebab itu harus disimpan dan diperlakukan
dengan hati-hati.
- Memerlukan tempat dengan permukaan lantai harus datar dan rata.
c) Timbangan Injak
Timbangan injak pegas
Prinsip pada timbangan injak pegas sama dengan timbangan injak digital, hanya saja
tingkat keakurasiannya lebih tinggi pada timbangan digital.
5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 7/58
Timbangan gantung pegas
Prinsip penggunaan timbangan gantung pegas sama dengan dacin, setelah timbangan
seimbang petugas tinggal membaca skala yang tertera pada timbangan pegas dan
mencatatnya.
d) Beam Balance
Beam balance merupakan timbangan berat badan untuk anak-anak dan orang
dewasa yang dapat berdiri tanpa alat bantu. Prinsip penggunaan beam balance ini sama
dengan timbangan injak digital. Perbedaan beam balance dengan timbangan injak digital
ialah pada beam balance dilengkapi alat ukur tinggi badan.
Beam balance
e) Pada responden yang berkursi roda
5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 8/58
Ada dua macam cara menimbang yaitu dengan cara menimbang beserta kursi
rodanya dan menimbangnya dengan pegangan untuk sandaran berdiri responden.
Timbangan yang digunakan adalah timbangan khusus untuk kursi roda yang biasa disebut
wheelchair scale. Cara menimbang responden bersama kursi roda tahap-tahapnya adalah
:
Mengaktifkan timbangannya dan memastikan bahwa timbangan menunjukkan angka
nol.
Mempersiapkan kursi roda yang sudah diketahui beratnya dengan menggunakan alat
yang sama.
Meminta responden pindah ke kursi roda yang telah dipersiapkan sebelumnya.
Memindah responden beserta kursi roda ke alat timbangan tepat di tengah timbangan.
Gambar Responden Diletakkan di tengah timbangan
Mengunci roda pada kursi roda agar tidak bergeser.
Meminta responden agar tetap tenang.
Mencatat angka yang keluar dan pastikan angka itu dalam keadaan statis.
Menghitung berat badan responden dengan rumus :
5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 9/58
Berat Badan Responden = Berat Orang dan Kursi Roda – Berat Kursi Roda
f) Responden yang tidak bisa duduk maupun berdiri
Cara menimbang responden yang tidak dapat duduk ataupun berdiri adalah
dengan menggunakan timbangan khusus yaitu pod scale, flush-mounted floor scale ,dan
sling scale.
Pod Scale adalah timbangan berat badan yang menggunakan sebuah alas yang
berkakikan sepatu roda yang sudah diganjal dan digunakan sebagai penyangga tempat
tidur. Alat ini mampu menahan beban hingga 600 kg. Pada umumnya alat ini masih jarang
digunakan di rumah sakit di Indonesia karena selain mahal pencarian spare part dan tidak
terlalu diperhatikan oleh pemerintah. Pada alat ini tempat tidur tidak akan bergeser
sekalipun sehingga nilai yang keluar adalah nilai statis.
Gambar 2.1 Display pada Pod Scale Gambar 2.2 Pod scale
Flush-mounted floor scale adalah timbangan yang dapat digunakan untuk
responden yang menggunakan kursi roda yaitu dengan cara berdiri karena ada
pegangannya ataupun duduk di kursi roda maupun terbaring di tempat tidur yang
memiliki roda. Prinsip penggunaanya pun sama yaitu dengan menimbang responden
langsung apabila mampu berdiri dengan pegangan, dan menimbang responden beserta
kursi roda ataupun tempat tidur dengan kaki roda yang telah diketahui beratnya dengan
alat yang sama. Karena alat ini digunakan untuk kursi roda dan tempat tidur yang memilik
roda maka hanya mapu menahan beban hingga 375 kg sehingga harus menggunakan
tempat tidur yang tidak terlalu berat.
5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 10/58
Flush-mounted floor scale
Sling scale adalah timbangan dengan cara menimbang responden di sebuah kain.
Jadi responden harus dipindah ke sling scale dengan manual. Cara ini tergolong sulit
karena responden harus dipindah dengan manual dan membutuhkan tenaga lain dan
tidak dapat dilakukan penimbangan pada pasien yang mengalami luka pada bagian
punggung karena akan menambah rasa sakit jika tidak dipindah secara baik dan benar.
Gambar Sling Scale
Pengukuran Tinggi Badan
a) Orang Dewasa dan Anak yang Sudah Bisa Berdiri
Pengukuran tinggi badan (cm) dimaksudkan untuk mendapatkan data tinggi badan semua
kelompok umur, agar dapat diketahui status gizi penduduk.
Alat : Pengukur tinggi badan : MICROTOISE dengan kapasitas ukur 2 meter dan ketelitian
0,1 cm.
Sasaran : Responden dewasa atau anak yang sudah bisa berdiri
Persiapan (Cara Memasang Microtoise) :
Gantungkan bandul benang untuk membantu memasang microtoise di dinding agar
tegak lurus.
Letakan alat pengukur di lantai yang DATAR tidak jauh dari bandul tersebut dan
menempel pada dinding. Dinding jangan ada lekukan atau tonjolan (rata).
Tarik papan penggeser tegak lurus keatas, sejajar dengan benang berbandul yang
tergantung dan tarik sampai angka pada jendela baca menunjukkan angka 0 (NOL).
Kemudian dipaku atau direkat dengan lakban pada bagian atas microtoise.
5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 11/58
Untuk menghindari terjadi perubahan posisi pita, beri lagi perekat pada posisi sekitar
10 cm dari bagian atas microtoise.
Prosedur
Minta responden melepaskan alas kaki (sandal/sepatu), topi (penutup kepala).
Pastikan alat geser berada diposisi atas.
Reponden diminta berdiri tegak, persis di bawah alat geser.
Posisi kepala dan bahu bagian belakang, lengan, pantat dan tumit menempel pada
dinding tempat microtoise di pasang.
Pandangan lurus ke depan, dan tangan dalam posisi tergantung bebas.
Gerakan alat geser sampai menyentuh bagian atas kepala responden. Pastikan alat
geser berada tepat di tengah kepala responden. Dalam keadaan ini bagian belakang
alat geser harus tetap menempel pada dinding.
Baca angka tinggi badan pada jendela baca ke arah angka yang lebih besar (ke bawah )
Pembacaan dilakukan tepat di depan angka (skala) pada garis merah, sejajar dengan
mata petugas.
Apabila pengukur lebih rendah dari yang diukur, pengukur harus berdiri di atas bangku
agar hasil pembacaannya benar.
Pencatatan dilakukan dengan ketelitian sampai satu angka dibelakang koma (0,1 cm).
Contoh 157,3 cm; 160,0 cm; 163,9 cm. Isikan ke dalam kuesioner.
Keterangan :
Keterbatasan microtoise adalah memerlukan tempat dengan permukaan lantai dan
dinding yang rata, serta tegak lurus tanpa tonjolan atau lengkungan di dinding.
Bila tidak ditemukan dinding yang rata dan tegak lurus setinggi 2 meter, cari tiang
rumah atau papan yang dapat digunakan untuk menempelkan microtoise.
b) Pengukuran Panjang Badan untuk Anak yang Belum Bisa Berdiri
Pengukuran panjang badan dimaksudkan untuk mendapatkan data panjang badan anak
yang belum bisa berdiri agar dapat diketahui status gizi anak.
Letakan pengukur panjang badan pada meja atau tempat yang rata .Bila tidak ada
meja, alat dapat diletakkan di atas tempat yang datar (misalnya, lantai).
Letakkan alat ukur dengan posisi panel kepala di sebelah kiri dan panel penggeser di
sebelah kanan pengukur. Panel kepala adalah bagian yang tidak bisa digeser.
5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 12/58
Tarik geser bagian panel yang dapat digeser sampai diperkirakan cukup panjang untuk
menaruh bayi/anak.
Baringkan bayi/ anak dengan posisi terlentang, diantara kedua siku, dan kepala
bayi/anak menempel pada bagian panel yang tidak dapat digeser.
Rapatkan kedua kaki dan tekan lutut bayi/ anak sampai lurus dan menempel pada
meja/tempat menaruh alat ukur. Tekan telapak kaki bayi/anak sampai membentuk
siku, kemudian geser bagian panel yang dapat digeser sampai persis menempel pada
telapak kaki bayi/ anak.
Bacalah panjang badan bayi/anak pada skala kearah angka yang lebih besar. Misalkan:
67,5 cm. Isikan ke Kuesioner .
Setelah pengukuran selesai, kemudian bayi/anak diangkat.
Keterangan:
Alat pengukur panjang badan bayi aluminium ini mempunyai kelemahan pada panel
penggeser maupun panel untuk menempel di kepala, sebab tidak statis (mudah
digerak-gerakan ke kiri dan ke kanan). Oleh sebab itu pengukur HARUS BERHATI-HATI
dalam mengukur, PEMBACAAN dilakukan ketika posisi kedua papan tersebut tegak
lurus. Caranya adalah minta bantuan petugas pengunmpul data lain atau ibu anak/bayi
untuk memegang papan bagian kepala, dan pengukur memegang papan bagian
kepala.
Batas pengukuran maksimal adalah 100 cm. Apabila ditemukan panjang anak lebih.
Dari 100 cm, dapat digunakan meteran kain dengan menempelkan meteran pada
papan. Bila panjang badan anak kurang dari batas minimal alat ukur, dapat digunakan
penggaris atau alat tambahan sampai ke batas minimal, kemudian diukur selisihnya
untuk mendapatkan hasil panjang badan anak yang sebenarnya.
Sebaiknya pengukuran dilakukan dengan meminta bantuan petugas pengumpul data
lainnya, atau ibu anak untuk memegang kepala anak agar tepat menempel pada siku
alat dan tetap menghadap keatas. Sementara petugas pengukur meluruskan kaki dan
telapak kaki bayi/anak, sekaligus membaca hasil ukur.
Khusus untuk balita, isi sesuai cara pengukuran tinggi atau panjang badan: 1. Berdiri ;
2. Telentang (cukup jelas) balita.
Kelemahan Alat
Papan penggeser pada bagian kaki LENTUR, sehingga tidak tegak lurus (tidak valid)
5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 13/58
Posisi anak benar, namun papan tempat menempel kepala dan papan penggeser kaki
tidak tegak lurus (LENTUR) sehingga hasil ukur tidak akurat.
(Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan DEPKES RI. 2007. Pedoman Pengukuran
dan Pemeriksaan. Jakarta: Riset Kesehatan Dasar 2007)
Lingkar Dada
a) Prosedur
Letakkan pita lida ditempat yang rata, menghadap kebawah.
Setelah bayi dibersihkan dari darah dan lendir, baringkan bayi ditengah – tengah pita.
Upayakan bayi dalam keadaan tenang.
Yakinkan bahwa garis mendatar disepanjang tengah pita jatuh dikedua putting susu
bayi.
Lingkarkan ujung pita dan selipkan kedalam celah yang ada, sampai pita melingkari
tubuh bayi dengan lembut dan rata disepanjang garis puting susu.
Baca dan catat ukuran LIDA pada pita (pada tanda panah) sampai milimeter terdekat
(misalnya 27,5 cm).
Jangan Menarik Pita Terlalu Kencang Dan Jangan Sampai Melintir.
b) Batas Ambang
BBLR
Warna Merah : < 27,0 cm
Warna Kuning : 27,0 – 29,4 cm
Bayi Berat Lahir Normal
Warna Hijau : ≥ 29,5 cm
Untuk mendeteksi KEP pada balita, digunakan rasio Lingkar dada dan lingkar kepala.
Bernilai <1 pada balita KEP.
c) Kelebihan
Bisa digunakan untuk mendeteksi BBLR dan KEP.
Penggunaannya mudah, simple sehingga masyarakat bisa menggunakannya juga.
Digunakan mulai dari Rumah sakit provinsi sampai tingkat desa.
d) Kekurangan
Hanya bisa dipakai untuk anak berusia 0-3 tahun.
Keadaan bayi yang rewel akan mempengaruhi hasil yang valid.
5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 14/58
Sumber : Susilowati,S.KM.2008.Pengukuran Status Gizi dengan Antropometri Gizi;
Pedoman Pengukuran Lingkar Dada pada Bayi Lahir Rendah (Sebagai Indikator Deteksi
Dini Bayi Berat Lahir Rendah.
Umur
a) Prosedur
Untuk melengkapi data umur dapat dilakukan dengan cara-cara berikut:
Meminta surat kelahiran, kartu keluarga atau catatan lain yang dibuat oleh orang
tuanya. Jika tidak ada, bila memungkinkan catatan pamong desa.
Jika diketahui kalender lokal seperti bulan Arab atau bulan lokal (Sunda, Jawa dll),
cocokan dengan kalender nasional.
Jika tetap tidak ingat, dapat berdasarkan daya ingat ortu, atau berdasar kejadian
penting (lebaran, tahun baru, puasa, pemilihan kades, pemilu, banjir, gunung meletus
dll).
Membandingkan anak yang belum diketahui umurnya dengan anak kerabat/ tetangga
yang diketahui pasti tanggal lahirnya.
Jika hanya bulan dan tahunnya yang diketahui, tanggal tidak diketahui, maka
ditentukan tanggal 15 bulan ybs.
Batasan umur yang digunakan (Puslitbang Gizi Bogor, 1980):
Tahun umur penuh (completed year )
Contoh : 6 tahun 2 bulan, dihitung 6 tahun
5 tahun 11 bulan, dihitung 5 tahun.
Bulan usia penuh (completed month): untuk anak umur 0-2 tahun digunakan
Contoh : 3 bulan 7 hari, dihitung 3 bulan
2 bulan 26 hari, dihitung 2 bulan.
Sumber : Susilowati,S.KM.2008.Pengukuran Status Gizi dengan Antropometri Gizi.
Lingkar Lengan Atas
a) Prosedur
Tentukan posisi pangkal bahu.
Tentukan posisi ujung siku dengan cara siku dilipat dengan telapak tangan ke arah
perut.
5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 15/58
Tentukan titik tengah antara pangkal bahu dan ujung siku dengan menggunakan pita
LiLA atau meteran (Lihat Gambar), dan beri tanda dengan pulpen/spidol (sebelumnya
dengan sopan minta izin kepada responden). Bila menggunakan pita LiLA perhatikan
titik nolnya.
Lingkarkan pita LiLA sesuai tanda pulpen di sekeliling lengan responden sesuai tanda
(di pertengahan antara pangkal bahu dan siku).
Masukkan ujung pita di lubang yang ada pada pita LiLA.
Pita ditarik dengan perlahan, jangan terlalu ketat atau longgar.
Baca angka yang ditunjukkan oleh tanda panah pada pita LiLA (kearah angka yang lebih
besar).
b) Ambang batas (Cut of Points):
LILA WUS dengan risiko KEK di Indonesia < 23.5 cm
Pada bayi 0-30 hari : ≥9.5 cm
Balita dengan KEP <12.5 cm
Kelebihan
Alternatif bila tidak memungkinkan dilakukan pengukuran BB dan TB (dalam keadaan
darurat dan skrining).
Nilai cut offf untuk balita 12,5-13cm dapat menggnatikan interpretasi BB/Tb rendah
atau wasting.
c) Kelemahan:
Baku LLA yang sekarang digunakan belum mendapat pengujian yang memadai untuk
digunakan di Indonesia.
Kesalahan pengukuran relatif lebih besar dibandingkan pada TB.
Sensitif untuk suatu golongan tertentu (prasekolah), tetapi kurang sensitif untuk
golongan dewasa.
Sumber : Susilowati,S.KM.2008.Pengukuran Status Gizi dengan Antropometri Gizi;
Saptawati Bardosono. Penilaian Status Gizi Balita (Antropometri).
Lingkar Otot Lengan Atas
a) Prosedur
5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 16/58
Pengukuran lingkar otot lengan atas yang didasarkan atas tebal trisep dan LILA,
akan menghasilkan index masa otot ( simpanan protein tubuh). Pengukurannya dilakukan
dalam sentimeter dengan cara:
LOLA(cm) = LILA(cm) – (0,314 x tebal kulit tricep(mm))
b) Cut Off
Nilai normal bagi penduduk Indonesia yang berusia dewasa belum ada sampai
saat ini, namun bagi orang kaukasian (kulit putih) normalnya :
90% standar = 22,8 cm untuk laki-laki dan 20,9 cm untuk wanita.
c) Kelebihan
Bisa mengestimasi simpanan protein dalam tubuh.
Perhitunagannya simple.
Tidak perlu prosedur lagi.
d) Kelemahan
Tergantung pada data LILA dan Tricep.
Tidak berguna banyak pada pasien sakit kritis karena ukuran berat badan cenderung
untuk berubah.
Sumber : Made Wiryana. 2007. Nutrisi Pada Penderita sakit Kritis; dr.Andry
Hartono.SpGK. 2004. Terapi Gizi dan Diet rumah Sakit edisi2
Lingkar Kepala
a) Prosedur
Tentukan usia anak
Ukur kepala bayi / anak dengan melingkarkan pita meteran dmulai ke kepala anak
dimulai dari bagian yang paling menonjol.
Masukkan pengukuran lingkar kepala berdasarkan usia ke dalam grafik.
Lakukan pola penilain pertumbuhan kepala kemudian masukkan hasilnya ke dalam
tabel hasil praktikum.
5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 17/58
5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 18/58
b) Cut off
Jika <-2, mengalami keterlambatan pertumbuhan.
Jika >+2, mengalami proses pertumbuhan melebihi normal.
c) Kelebihan
Dapat digunakan untuk membantu mendeteksi KEP anak.
Dapat digunakan untuk membantu medeteksi Mikrosefali pada bayi.
Biasa digunakan untuk menegatahui pertumbuhan dan perkembangan otak anak.
Digunakan sebagai alat deteksi dini gangguan Neurologis pada anak.
Penggunaannya mudah, murah diterapkan pada anak.
d) Kelemahan
Hanya dapat digunakan pada bayi dan anak.
Juga tergantung data kecepatan pertumbuhan lingkar dada dan berat badan karena
digunakan untuk mengetahui pertumbuhan lingkar kepala dalam batas normal.
Menggunakan grafik – grafik yang sulit dimengrti oleh masyarakat umu.
Sumber : Darto Saharso,dkk. Pemeriksaan Neurologis pada Bayi dan Anak Divisi
Neuropediatri Ilmu Kesehatan Anak FK Unair ; Atien Nur Chamidah. Deteksi Dini Gangguan
5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 19/58
Pertumbuhan dan Perkembangan Anak ; Behrman Klierman Arvin.1996.Nelson Ilmu
Kesehatan Anak ; Patricia Gonce Morton. 2005. Panduan Pemeriksaan Kesehatan dengan
Bantuan SOAPIE Edisi 2.
Pengukuran Massa Lemak Bebas
Fat-free mass adalah campuran antara air, protein, dan mineral dengan otot
sebagai tempat utama penyimpanan protein. Pengukuran terhadap protein otot dapat
menghasilkan suatu indeks dari simpanan protein di dalam tubuh. Mid-upper-arm muscle
circumference dan mid-upper-arm muscle area, keduanya berhubungan dengan pengukuran
massa total otot yang nantinya akan digunakan untuk memprediksi perubahan-perubahan
dalam massa total otot tubuh dan menegakkan status gizi protein.a) Skinfold Thickness Measurements (Fat-Mass)
Prinsip Pengukuran Ketebalan Skinfold
Skinfold (lipatan kulit) adalah ketebalan dari 2 lapisan kulit dan jaringan lemak
subkutan di beberapa lokasi spesifik di tubuh manusia. Pengukuran skinfold bertujuan
untuk mengetahui ukuran atau tebal dari timbunan lemak subkutan yang nantinya akan
dipakai untuk memperkirakan persentase lemak tubuh. Perkiraan tersebut didasarkan
atas 2 asumsi. Pertama, ketebalan jaringan lemak subkutan merefleksikan proporsi
konstan dari total lemak tubuh. Kedua, lokasi skinfold yang dipilih untuk pengukuran, baik
itu single location maupun combination location harus mewakili rata-rata ketebalan dari
keseluruhan jaringan lemak subkutan. Hasil perkiraan terbaik adalah dengan mengukur
skinfold di beberapa lokasi .
Parameter ketebalan lemak di bawah kulit telah terbukti merupakan indikator
lemak tubuh paling akurat karena lebih dari 85 % lemak tubuh tersimpan dalam jaringan
tersebut. Faktor kesalahannya kecil hanya sekitar 2-3 %. Masalah yang kerap timbul
adalah bahan acuan yang tersedia. Baku yang ada sekarang sangat spesifik untuk usia dan
jenis kelamin tertentu. Karena itu hanya cocok untuk dijadikan acuan untuk masyarakat
asal nilai baku tersebut didapat. Jika hasil pengukuran ketebalan kulit kelompok
masyarakat lain diacu ke nilai baku tersebut, kesalahan yang terjadi akan lebih besar lagi
(sekitar 5-10%)
5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 20/58
Alat Pengukur Skinfold Thickness
Jenis-Jenis dan Standar Umum Calipers
Hasil pengukuran ketebalan lipatan kulit yang paling baik adalah dengan
menggunakan skinfold thickness Calipers. Pada dasarnya ada 3 jenis calipers yang
dapat digunakan yaitu: Harpenden, Lange, dan Holtain. Lange diproduksi di Amerika
serikat, sementara Harpenden dan Holtain Calipers diproduksi di Inggris. Calipers
berbahan dasar plastik yang murah seperti Mc Gaw Calipers juga ada. Seluruh calipers
didesain untuk menahan tekanan konstan minimal 10 g/mm2 dari keseluruhan luas
lipatan yang diukur dan mempunyai suatu area permukaan kontak standard atau
‘pinch’ area dari 20 mm2 hingga 40 mm2. Alat-alat ini harus dikalibrasi ulang dengan
interval teratur menggunakan calibration block. Khusus untuk McGaw calipers tidak
dapat digunakan untuk mengukur lipatan kulit individu yang mengalami obesitaskarena skala pengukurannya mempunyai maksimum indikasi 40 mm.
Macam dan Kualitas Calipers di Pasaran
Harpenden Skinfold Caliper Harpenden adalah skinfold caliper yang
paling akurat. Hampir semua data dan
persamaan ketebalan lipatan kulit yang
berkaitan dengan body fat didasarkan
pada studi yang dilakukan dengan
Harpenden. Kaliper ini digunakan
sebagai kriteria instrumen oleh
International Society for the
Advancement of Kinanthropometry
(ISAK). Kaliber ini akan diukur dengan
akurat sampai ke ketebalan lipatan kulit
sekitar 50 mm. Resolusi adalah 0,2 mm
unit, meskipun mungkin secara akuratmembaca dari skala ke pusat 0,1 mm.
Lafayette Skinfold Caliper Lafayette Skinfold Caliper adalah salah
satu yang paling akurat dan tahan lama
jangka lengkung tersedia saat ini.
Dirancang dengan dari Dr Andrew
5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 21/58
Jackson dan sering kali digunakan oleh
Jackson Pollock. Range mesurements 0-
100 mm.
Lange Caliper Lange caliper mempunyai tingkat
penjualan tertinggi meskipun harganya
mahal. Telah dibuat sejak tahun 1962
dan secara luas digunakan di sekolah-
sekolah, akademi dan pusat kebugaran.
Accu-Measure Body Fat Calipers ccu measure body fat calipers biasa
digunakan di rumah-rumah sebagai
kontrol lemak. Mereka sangat mudah
digunakan dan sebuah studi baru-baru ini
elah menunjukkan hasil yang sangat
positif untuk akurasi. Direkomendasikan
dalam Body-for-LIFE dan disahkan oleh
World Natural Bodybuilding Federation.
Harga di pasaran tidak terlalu mahal,
level akurasi tidak terlalu tinggi, tidak
dapat dipakai untuk mengukur skinfold
individu yang mengalami obesitas karena
skala pengukurannya memiliki indikasi
maksimum 40 mm.Slim Guide Skinfold Caliper Jauh lebih rendah dibandingkan dengan
harga di atas kaliber lemak tubuh
namun akan menghasilkan hasil yang
hampir sama akurat. Ini adalah satu-
satunya caliper dengan harga yang
5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 22/58
cukup murah dan cukup akurat untuk
digunakan dalam pengukuran. Banyak
digunakan caliper profesional di dunia.
Digital Caliper Kaliper digital dilengkapi dengan
komputer untuk mencatat hasil
pengukuran dan dapat melakukan
beberapa perhitungan. Level akurasinya
sama dengan accu measure body fat
calipers.
Body Caliper Fat Gun Level akurasinya lebih baik dari accu
measure body fat calipers. Unit yang
menghasilkan intensitas tekanan yang
relatif konsisten dengan tuas yangelastis (dilengkapi suspensi).
Prosedur Pemakaian Calipers dalam Pengukuran Skinfold
Mengukur lemak tubuh dengan skinfold calipers adalah suatu tantangan. Penting
sekali menstandarisasikan pemilihan lokasi skinfold, sebab sedikit perbedaan lokasi
dapat meyebabkan perbedaan yang signifikan terhadap hasil pengukuran.
Objek yang terlalu kurus dan gemuk juga memberikan masalah tersendiri
terhadap pengukuran. Secara umum,semakin tebal lipatan kulit semakin sulit untuk
mendapatkan hasil pengukuran yang tepat. Tahapan prosedurnya adalah sebagai
berikut:
- Menggunakan calipers untuk semua pengukuran.
- Membolehkan partisipan untuk merasakan rahang caliper atau “pinch” di atas
5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 23/58
tangannya. (area diantara ibu jari dan jari indeks adalah tempat yang paling bagus
untuk ini).
- Arahkan rahang caliper ke dalam dan keluar tangan and lepaskan tekanannya.
- Tandai 5 lokasi tubuh dimana pengukuran akan dilakukan.(thigh, abdomen, triceps,
subscapula, dan suprailiac).
- Pengukuran harus dilakukan di bagian tubuh sebelah kanan.
- Tandai tiap-tiap lokasi dengan pulpen atau pensil marking.
- Pegang lipatan kuat-kuat dengan ibu jari dan jari indeks tangan kiri kemudian
angkat (cubit) lipatan. Lipatan mempunyai sisi paralel. Semakin banyak lemak di
bawah kulit,semakin tebal atau lebar lipatannya.
- Menarik lipatan tubuh biasanya lebih mudah pada orang kurus dibandingkan orang
gemuk. Tindakan ini kemungkinan dapat menimbulkan efek tidak nyaman kepadapartisipan.menjelaskan apa yang kita lakukan pada partisipan akan membuat
perasaan mereka lebih santai
- Pegang caliper di tangan kanan,tegak lurus dengan skinfold. Letakkan rahang caliper
di atas skinfold 1/3 hingga ½ inchi (1cm) dari jari-jari yang memegang skinfold dan
mata segaris dengan dial caliper. Ini sangat penting untuk mencegah tekanan dari
jari-jari yang menggerakkan rahang caliper.
- Hati-hati untuk tidak menempatkan caliper terlalu jauh ke dalam skinfold. Rahang
caliper harus benar-benar diletakkan di atas lipatan ganda dari ketebalan kulit.
- Tekan tuas caliper dan baca dial/skala setelah kira-kira 4 detik. Menunggu lebih dari
4 detik akan menyebabkan pembacaan skala yang tidak akurat.
- Catat hasil pengukuran hingga yang terdekat 5 millimeter.
- Ulangi pengukuran di tahap yang sama untuk membaca dial sekali lagi. Pastikan
sekurang-kurangnya 15 detik telah terlampaui sebelum pengulangan pengukuran di
lokasi yang sama sehingga skinfold diberi kesempatan untuk ”mendatar” ke bentuk
normal diantara pembacaan
- Jika pengukuran yang diulang berbeda, pengukuran tambahan perlu dilakukan
sampai hasil pembacaan nilainya konsisten.
- Jika partisipan kegemukan, mungkin akan kesulitan untuk menarik skinfold. Dalam
situasi ini, tetap mencoba untuk mengukur dan bila tidak berhasil, catat sebagai
“unreliable”pada form data.
5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 24/58
- Jika skinfold di atas limit ukur dari caliper (lebih dari 67 mm misalnya), catat sebagai
“exceeds caliper”.
- Jika partisipan hamil, tidak perlu ada pengukuran.
- Praktekkan secara teratur prosedurnya hingga mahir.
Tipe Pengukuran Skinfold
Tempat pengukuran atau bagian tubuh yang diukur, biasanya meliputi tujuh lokasi
pada tubuh, antara lain :
Triceps - Bagian belakang lengan atas
Pectoral - Pertengahan dada, tepat di depan ketiak
Subscapula - Di bawah ujung tulang belikat
Midaxilla - Garis tengah sisi batang tubuh
Abdomen - Perut
Suprailiac - Tepat di atas puncak iliaka tulang pinggul
Quadriceps - Tengah dari paha atas
Ketebalan skinfold diukur di beberapa lokasi tubuh.(Biasanya 3 hingga 7 lokasi test),
antara lain :
Triceps
diukur di atas otot bagian tengah. Jarak antara
ujung olekranon dan tonjolan akromion. Kedua
titik ini dapat ditentukan dengan lengan
terefleksi 90o. Stelah titik ini diberi tanda,
lengan kemudian dibiarkan tergantung bebas
dan terjuntai disamping badan, untuk
kemudian dilakukan pengukuran.
5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 25/58
Subscapula
Di ukur tepat diatas sudut bawah (inferior)
scapula kanan, penjepitan dapat dilakukan
vertical, atau 45o
terhadap garis-garis kulit.
Suprailiac
diukur di bagian atas kristal iliaka kanan pada
titik (1 cm di atas dan 2 cm di bagian medial
SIAS) yang sejajar dengan linea aksilaris media
(lengan sedikit abduksi). Penjepitan boleh
mengikuti garis-garis kulit, atau 45o
Abdomen
diukur di tempat kira-kira 5 cm di sebelah
kanan pusat (dibagian ini pengukuran paling
banyak dilakukan), dan kulit tersebut dijepit
secara horizontal. Lokasi lain ialah 3 cm kearahlateral dan 1 cm kearah inferior titik
pertengahan pusat.
Front Thigh
Pada bagian depan paha (subjek berdiri, sendi
lutut terefleksi sedikit, dan berat badan
bertumpu pada kaki yang tidak diukur) di
pertengahan antara titik tengah lipat paha dan
batas proksimal tulang patella. Lipatan kulit
dijepit secara vertical.
5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 26/58
Dari 7 tipe pengukuran skinfold di atas yang akan dibahas lebih lanjut dalam makalah ini adal
Menurut referensi lain, ada 3 pengukuran lain selain 3 pengukuran diatas, antara lain :
1. Iliac Crest
Chest (maleonly)
diukur tepat di tepi bawah muskulus pektoralis
mayor kanan setinggi putting susu, dengan
penjepitan vertikal.
Rear thigh (female only)
Pada bagian tengah belakang paha (subjek
berdiri, sendi lutut terefleksi sedikit, dan berat
badan bertumpu pada kaki yang tidak diukur) di
pertengahan antara titik tengah lipat paha dan
batas proksimal tulang patella. Lipatan kulit
dijepit secara vertical.
5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 27/58
2. Medial Calf
3. Mid-Axilla:
Teknik Pengangkatan Skinfold
Skinfold ditunjukkan dengan cara mengangkat (mencubit) lipatan kulit dan
lapisan lemak subkutan dari otot dan tulang yang menopang dan kemudian mengukur
ketebalannya dengan caliper yang telah didesain sesuai tujuan ini.
a. Pengukuran harus dilakukan di bagian tubuh
sebelah atau sisi kanan
b. Identifikasi lokasi skinfold yang akan diukur.
c. Cubit lipatan kulit dengan ancang-ancang jarak ibu
Pengukuran di lakukan pada bagian di atas iliac crest
(tulang pinggul bagian atas), di tubuh bagian samping.
Lipatan kulit ditarik ke arah luar. Tangan kanan
dijauhkan dari tubuh atau area tempat pengukuran.
posisi subjek duduk atau menempatkan kaki di atas
kotak (sendi lutut 90°) dalam keadaan relaks. Lipatan
kulivertikal diambil pada aspek medial betis pada level
dimana terdapat lingkar terbesar dari betis (dilihat dari
posisi medial dan anterior).
merupakan lipatan kulit vertikal pada ilio-axilla
line setinggi xiphoidale. Posisi subjek abduksi
90° dengan tangan relaks di kepalanya
5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 28/58
b) Subscapular
Skinfold Measurement
Lokasi ini diperuntukkan
untuk mengukur ketebalan
jaringan lemak subkutan dan
kulit pada bagian belakang
dada. Cara untuk menemukan
subscapular secara detail
anatomy dan melakukan
pengukuran adalah sebagai
berikut:
Menginstruksikan klien untuk melepas semua pakaian bagian atas (wanita dapat tetap
memakai Bra ketika menjalankan prosedur ini). Bagian subscapular terletak dibawah
titik terendah dari scapula.
Berdiri di belakang klien dan mencari lokasi yang benar dari scapula klien.
Cari batas scapula yang paling dekat dengan tulang punggung lalu turun ke bawah dan
keluar dari batas scapula dan kemudian membentuk sudut sekitar 450. Tandai segera
titik tersebut dengan bolpoint maker.
Pengukuran subscapular dapat dilakukan dengan segara dibawah sudut 45o dengan
tanda tinta di pusat dari skinfold
Skinfold/lipatan dapat di angkat di bawah bagian garis landai scapula. Lipatan kira-kira
0,5 inci dapat diukur.
Gunakan tangan kanan untuk memegang calipers secara horizontal dan Tempatkan
rahang calipers tepat akan menjepit kedua sisi dari titik yang telah ditandai dengan
marker. Perlahan-lahan lepaskan pegangan calipers.
Catat hasil pengukuran dalam satuan millimeter. Ulangi metode pengukuran sekali lagi
mulai dari awal untuk memperoleh hasil yang akurat.
jari dan jari telunjuk sekitar 3 inci, segaris tegak
dengan sumbu panjang kulit.
d. Pegang kuat lipatan kulit yang telah diangkat
dengan ibu jari dan telunjuk/jari tengah tangan
kiri. Lipatan diangkat 1 cm di atas lokasi untuk
diukur.
e. Tempatkan rahang caliper tegak lurus pada
lipatan, kira-kira 1 cm dibawah ibu jari dan jari
telunjuk yang memegang lipatan (skinfold).
f. Lakukan pengukuran ketika kulit kering dan bebas
lotion
g.
Jangan mengukur seketika setelah aktvitas beratsebab pengeluaran cairan tubuh ke kulit
cenderung menambah ukuran (ketebalan) dari
skinfold.
5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 29/58
Setelah hasil pengukuran di baca dan dicatat, longgarkan pegangan calipers.
c) Suprailiac Skinfold Measurement
Pengukuran dilakukan di bawah kristal iliaka pada titik yang sejajar dengan mid-
axilary line. Lipatan diambil secara melintang ke arah bawah menuju mid-axilary line dan
paralel menuju cleavage line (garis perpotongan) dari kulit. Pengukuran ini merupakan
suatu indikator yang berguna untuk mengetahui distribusi jaringan lemak subkutan yang
penting dalam antisipasi resiko penyakit . Cara untuk menemukan subscapular skinfold
secara detail anatomi dan melakukan pengukuran adalah sebagai berikut:
Menginstruksikan klien untuk melepas pakaian yang menutupi area pinggang. Tidak
perlu melepas pakaian bagian bawah. Pastikan klien berdiri tegak, dengan kaki dan
lengan rileks
Mencari lokasi dari tulang pinggang klien yang segaris dengan ketiak
Posisi suprailiac di atas tulang pinggang dan segaris dengan ketiak. Tandai dengan
marker.
Tidak seperti skinfold lainnya, 0,5 inci bagian dari suprailiac skinfold sebaiknya diangkat
(dicubit) secara vertikal dan tidak secara horizontal.
Tempatkan jari tengah dan ibu jari di garis horizontal, dikedua sisi tanda, tarik kulit
bersamaan dan angkat secara vertikal.
Gunakan tangan kanan untuk memegang calipers secara horizontal dan tempatkan
rahang calipers tepat akan menjepit kedua sisi dari titik yang telah ditandai dengan
marker. Perlahan-lahan lepaskan pegangan calipers.
5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 30/58
Catat hasil pengukuran dalam satuan millimeter. Ulangi metode pengukuran sekali lagi
dimulai dari awal, untuk memperoleh hasil yang akurat.
Setelah hasil pengukuran dibaca dan dicatat, longgarkan pegangan calipers.
2) Indeks
Indeks antropometri merupakan pengukuran dari beberapa parameter. Indeks
antropometri merupakan rasio dari suatu pengukuran terhadap satu atau lebih pengukuran
atau yang dihubungkan dengan umur.
Beberapa indeks antropometri:
a) Indeks BB/ U (Berat Badan Menurut Umur)
Indeks BB/U menggambarkan status gizi akut dan kronis
Kelebihan
Lebih mudah dan cepat dimengerti oleh masyarakat
Baik untuk mengukur status gizi akut dan kronis
Indikator status gizi kurang saat sekarang
Sensitif terhadap perubahan kecil
Growth monitoring
Pengukuran yang berulang dapat mendeteksi growth failure karena infeksi atau KEP
Dapat mendeteksi kegemukan (overweight )
Kekurangan
Kadang umur secara akurat sulit didapat
Dapat menimbulkan interpretasi keliru bila terdapat edema maupun asites
5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 31/58
Memerlukan data umur yang akurat terutama untuk usia balita
Sering terjadi kesalahan dalam pengukruan, seperti pengaruh pakaian atau gerakan
anak saat ditimbang
Secara operasional: hambatan sosial budaya >> tidak mau menimbang anak karena
seperti barang dagangan
Cut-off points (NCHS (National Centre for Health Statistics, USA)
BB/U :
≥ +2 SD : gizi lebih
> -2 sampai (+2) SD : gizi baik
< -2 sampai ≥ -3 SD : gizi kurang
< -3 SD : gizi buruk
b) Indeks TB/ U (Tinggi Badan Menurut Umur)
Indeks TB/U dapat memberikan status gizi masa lampau dan status sosial ekonomi
Kelebihan
Baik untuk menilai status gizi masa lampau
Alat dapat dibuat sendiri, murah dan mudah dibawa
Indikator kesejahteraan dan kemakmuran suatu bangsa
Kekurangan
TB tidak cepat naik, bahkan tidak mungkin turun
Diperlukan 2 orang untuk melakukan pengukuran, karena biasanya anak relatif sulit
berdiri tegak
Ketepatan umur sulit didapat
Cut-off points (NCHS (National Centre for Health Statistics, USA)
TB/U :
-2 sampai (+2) SD : normal
< -2 SD : stunted
c) Indeks BB/TB (Berat Badan Menurut Tinggi Badan)
5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 32/58
BB memiliki hubungan linear dengan TB. Dalam keadaan normal perkembangan
BB searah dengan pertumbuhan TB dengan kecepatan tertentu. Indeks BB/TB merupakan
indikator yang baik untuk menilai status gizi saat ini (sekarang).
Kelebihan
Tidak memerlukan data umur
Dapat membedakan proporsi badan (gemuk, normal, kurus)
Dapat menjadi indikator status gizi saat ini (current nutrition status)
Baik untuk mengukur status gizi akut
Kekurangan
Karena faktor umur tidak dipertimbangkan, maka tidak dapat memberikan gambaran
apakah anak pendek atau cukup TB atau kelebihan TB menurut umur
Operasional: sulit melakukan pengukuran TB pada balita
Pengukuran relatif lebih lama
Memerlukan 2 orang untuk melakukannya
Sering terjadi kesalahan dalam pembacaan hasil pengukuran, terutama bila dilakukan
oleh kelompok nonprofesional
Cut-off points (NCHS (National Centre for Health Statistics, USA)
BB/TB :
≥ 2 SD : gemuk
>-2 sampai (+2) SD : normal
< -2 sampai -3 SD : wasted
< -3 SD : severe wasted
d) Indeks LLA/ U (Lingkar Lengan Atas Menurut Umur)
LLA berkorelasi dengan indeks BB/U maupun BB/TB. Seperti BB, LLA merupakan
parameter yang labil karena dapat berubah-ubah cepat, karenanya baik untuk menilai
status gizi masa kini. Perkembangan LLA (Jellife`1996) Pada tahun pertama kehidupan :
5.4 cm, Pada umur 2-5 tahun : <1.5 cm. Kurang sensitif untuk tahun berikutnya.
Kelebihan
Indikator yang baik untuk menilai KEP berat
Alat ukur murah, sederhana, sangat ringan, dapat dibuat sendiri, kader posyandu
dapat melakukannya
5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 33/58
Dapat digunakan oleh orang yang tidak membaca tulis, dengan memberi kode warna
untuk menentukan tingkat keadaan gizi
Kekurangan
Hanya dapat mengidentifikasi anak dengan KEP berat
Sulit menemukan ambang batas
Sulit untuk melihat pertumbuhan anak 2-5 tahun
e) IMT (Indeks Massa Tubuh)
IMT digunakan berdasarkan rekomendasi FAO/WHO/UNO tahun 1985: batasan
BB normal orang dewasa ditentukan berdasarkan Body Mass Index (BMI/IMT).
IMT merupakan alat yang sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa
(usia 18 tahun ke atas), khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan BB.
IMT tidak dapat diterapkan pada bayi, anak, remaja, ibu hamil dan olahragawan.
Juga tidak dapat diterapkan pada keadaan khsusus (penyakit) seperti edema, asites dan
hepatomegali.
Rumus : IMT = BB (kg) / TB² (m)
Cut-off points
IMT :
< 18,5 : underweight
18,5 – 24,9 : normal
25,0 – 29,9 : overweight
> 30 : obese
f) Rasio Lingkar Pinggang-Pinggul (Waist-to-hip Ratio)
Waist-to-hip ratio digunakan untuk menilai distribusi lemak tubuh dan membantu
untuk mengidentifikasi dua jenis distribusi lemak tubuh: tubuh bagian atas (android atau
tipe laki-laki) dan tubuh bagian bawah (tipe gynoid atau wanita).Prosedur pengukuran Waist Circumference :
Subjek harus membuka atau menyikapkan pakaian bagian atas
Raba tulang rusuk terakhir untuk menetapkan titik pengukuran.
Tetapkan titik batas tepi tulang rusuk paling bawah dan tandai dengan marker point
5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 34/58
Tetapkan titikujung lengkung tulang pangkal paha/panggul dan tandai dengan marker
point.
Tentukan titiktengah di antara tulang rusuk terakhir dengan titikujung lengkung tulang
paha dan tandai titik tengahnya.
Subjek berdiri tegak dan bernafas dengan normal
Lakukan pengukuran lingkar perut dari titik tengah kemudian secara horizontal
melingkari pinggang dan pe rut kembali menuju titik tengah diawal pengukuran.
Apabila responden mempunyai perut yang gendut ke bawah, pengukuran mengambil
bagian yang paling buncit lalu berakhir pada titik tengah tersebut lagi.
Pita lingkar tidak boleh melipat dan ukur lingkar pinggang mendekati angka 0.1
kemudian catat hasil pengukuran.
Proses pengukuran Hip Circumference : Subjek diharapkan memakai pakaian yang setipis mungkin.
Berdiri tegak kemudian melingkarkan pita ukur melingkar pinggul
Prinsip pengukurannya sama dengan mengukur pinggang
Subjek bernafas normal
Lihat angka yang bertemu dengan angka nol pada pita ukur
Catat hasil pengukuran
Rumus :
WHR = waist or abdominal circumference (cm) / hip circumference (cm)
Cut-off untuk merefleksikan peningkatan risiko penyakit
WHR> 1 untuk laki-laki
WHR> 0,85 untuk wanita
b. Riwayat Gizi
1) Metode-Metode Pengukuran Konsumsi Secara Kuantitatif
a) Metode Food Recall 24 Jam
Prinsip Metode Recall 24 Jam
Dilakukan dengan mencatat jenis dan jumlah bahan makanan yang dikonsumsi pada
periode 24 jam yang lalu. Dalam metode ini, responden, ibu, pengasuh (bila anak
masih kecil) disuruh menceritakan semua yang dimakan dan diminum selama 24 jam
yang lalu (kemarin). Biasanya dimulai sejak ia bangun pagi kemarin sampai dia istirahat
5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 35/58
tidur malam harinya, atau dapat juga dimulai dari waktu saat dilakukan wawancara
mundur ke belakang sampai 24 jam penuh. Misalnya, petugas datang pada pukul 07.00
ke rumah responden, maka konsumsi yang ditanyakan adalah mulai pukul 07.00 (saat
ini) dan mundur ke belakang sampai pukul 07.00, pagi hari sebelumnya. Wawancara
dilakukan oleh petugas yang sudah terlatih dengan menggunakan kuesioner
terstruktur.
Apabila pengukuran hanya dilakukan 1 kali (1 x 24 jam), maka data yang diperoleh
kurang representatif untuk menggambarkan kebiasaan makanan individu. Oleh karena
itu, recall 24 jam sebaiknya dilakukan berulang-ulang dan harinya tidak berturut-turut.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa minimal 2 kali recall 24 jam tanpa berturut-
turut, dapat mengahasilkan gambaran asupan zat gizi lebih optimal dan memberikan
variasi yang lebih besar tentang intake harian individu (Sanjur, 1997).Metode Pelaksanaan Recall 24 Jam
Responden mencatat semua makanan dan minuman yang dikonsumsi responden
dalam ukuran rumah tangga (URT) selama kurun waktu 24 jam yang lalu, memberi
penjelasan waktu kegiatannya seperti waktu baru bangun, setelah beribadah, pulang
dari sekolah/bekerja, sesudah tidur siang dan sebagainya. Selain dari makanan utama,
makanan kecil atau jajan juga dicatat. Termasuk makanan yang dimakan di luar rumah
seperti di restoran, di kantor, di rumah teman atau saudara. Untuk masyarakat
perkotaan konsumsi tablet yang mengandung vitamin dan mineral juga dicatat serta
adanya pemberian tablet besi atau kapsul vitamin A. Mendeskripsikan dengan detail
setiap bahan makanan yang dikonsumsi.
Petugas mengecek hasil recall dengan responden, kemudian melakukan konversi dari
URT ke dalam ukuran berat (gram). Dalam menaksir/memperkirakan ke dalam ukuran
berat (gram) pewawancara menggunakan berbagai alat bantu seperti contoh ukuran
rumah tangga (piring, gelas, sendok, dan lain-lain) atau model dari makanan ( food
model ). Makanan yang dikonsumsi dapat dihitung dengan alat bantu ini atau denganmenimbang langsung contoh makanan yang akan dimakan berikut informasi tentang
komposisi makanan jadi.
Menganalisis bahan makanan ke dalam zat gizi dengan menggunakan Daftar Komposisi
Bahan Makanan (DKBM).
5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 36/58
Membandingkan dengan Daftar Kecukupan Zat Gizi yang Dianjurkan (DKGA) atau
Angka Kecukupan Gizi (AKG) untuk Indonesia.
Agar wawancara berlangsung sistematis, perlu disiapkan kuesioner sebelumnya
sehingga wawancara terarah menurut urut-urutan waktu dan pengelompokan bahan
makanan. Urutan waktu makan sehari dapat disusun berupa makan pagi, siang,
malam, dan snack serta makanan jajanan.
Pengelompokan bahan makanan dapat berupa makanan pokok, sumber protein
nabati, sumber protein hewani, sayuran, buah-buahan, dan lain-lain.
Kelebihan Metode Recall 24 Jam
Mudah melaksanakannya dan sederhana sehingga tidak terlalu membebani responden
Biaya relatif murah, karena tidak memerlukan peralatan khusus dan tempat yang luas
untuk wawancara.
Cepat, sehingga dapat mencakup banyak responden.
Dapat digunakan untuk responden yang buta huruf.
Dapat memberikan gambaran nyata yang benar-benar dikonsumsi individu sehingga
dapat dihitung intake zat gizi sehari.
Kekurangan Metode Recall 24 Jam
Tidak dapat menggambarkan asupan makanan sehari-hari, bila hanya dilakukan recall
satu hari.
Ketepatannya sangat tergantung pada daya ingat responden. Oleh karena itu,
responden harus mempunyai daya ingat yang baik, sehingga metode ini tidak cocok
dilakukan pada anak usia di bawah 7 tahun, orang tua berusia di atas 70 tahun dan
orang yang hilang ingatan atau orang yang pelupa.
The flat slope syndrome, yaitu kecenderungan bagi responden yang kurus untuk
melaporkan konsumsinya lebih banyak (over estimate) dan bagi responden yang
gemuk cenderung melaporkan lebih sedikit (under estimate).
Membutuhkan tenaga atau petugas yang terlatioh dan terampil dalam menggunakan
alat-alat bantu URT dan ketepatan alat bantu yang dipakai menurut kebiasaan
masyarakat. Pewawancara harus dilatih untuk dapat secara tepat menanyakan apa-apa
yang dimakan oleh responden, dan mengenal cara-cara pengolahan makanan serta
pola pangan daerah yang akan diteliti secara umum.
Responden harus diberi motivasi dan penjelasan tentang tujuan dari penelitian.
5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 37/58
Untuk mendapat gambaran konsumsi makanan sehari-hari recall jangan dilakukan
pada saat panen, hari pasar, hari akhir pekan, pada saat melakukan upacara-upacara
keagamaan, selamatan, dan lain-lain.
Karena keberhasilan metode recall 24 jam ini sangat ditentukan oleh daya ingat
responden dan kesungguhan serta kesabaran dari pewawancara, maka untuk dapat
meningkatkan mutu data recall 24 jam dilakukan selama beberapa kali pada hari yang
berbeda (tidak berturut-turut), tergantung dari variasi menu keluarga dari hari ke hari.
b) Perkiraan Makanan (Estimated Food Records)
Metode ini disebut juga food records atau diary records, yang digunakan untuk
mencatat jumlah yang dikonsumsi. Pada metode ini reponden diminta untuk mencatat
semua yang ia makan dan minum setiap kali sebelum makan dalam Ukuran Rumah Tangga
(URT) atau menimbang dalam ukuran berat (gram) dalam periode tertentu (2-4 hari
berturut-turut), termasuk cara persiapan dan pengolahan makanan tersebut.
Metode Pelaksanaan Food Record
Responden mencatat makanan yang dikonsumsi dalam URT atau gram (nama
masakan, cara persiapan, dan pemasakan bahan makanan).
Petugas memperkirakan/estimasi URT ke dalam ukuran berat (gram) untuk bahan
makanan yang dikonsumsi tadi.
5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 38/58
Menganalisis bahan makanan ke dalam zat gizi dengan DKBM.
Membandingkan dengan AKG
Metode ini dapat memberikan informasi konsumsi yang mendekati sebenarnya (true
intake) tentang jumlah energi dan zat gizi yang dikonsumsi oleh individu.
Kelebihan Metode Estimated Food Records
Metode ini relatif murah dan cepat.
Dapat menjangkau sampel dalam jumlah besar.
Dapat diketahui konsumsi zat gizi sehari.
Hasilnya relatif lebih akurat.
Kekurangan Metode Estimated Food Records
Metode ini terlalu membebani responden, sehingga sering menyebabkan responden
merubah kebiasaan makanannya.
Tidak cocok untuk responden yang buta huruf.
Sangat tergantung pada kejujuran dan kemampuan responden dalam mencatat dan
memperkirakan jumlah konsumsi.
c) Penimbangan Makanan (Food Weighing)
Pada metode penimbangan makanan, responden atau petugas menimbang data
mencatat seluruh makanan yang dikonsumsi responden selama 1 hari. Penimbangan
makanan ini biasanya berlangsung beberapa hari tergantung dari tujuan, dana penelitian,
dan tenaga yang tersedia.
Metode Pelaksanaan Penimbangan Makanan
Petugas/responden menimbang dan mencatat bahan makanan/makanan yang
dikonsumsi dalam gran.
Jumlah bahan makanan yang dikonsumsi sehari, kemudian dianalisis dengan
menggunakan DKBM atau DKGJ (Daftar Komposisi Gizi Jajanan).
Membandingkan hasilnya dengan Kecukupan Gizi yang Dianjurkan (AKG).
Perlu diperhatikan disini adalah bila terdapat sisa makanan setelah makan maka perlu
juga ditimbang sisa tersebut untuk mengetahui jumlah seseungguhnya makanan yang
dikonsumsi.
Kelebihan Metode Penimbangan Makanan
Data yang diperoleh lebih akurat/teliti.
5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 39/58
Kekurangan Metode Penimbangan Makanan
Memerlukan waktu dan cukup mahal karena perlu peralatan.
Bila penimbangan dilakukan dalam periode yang cukup lama, maka responden dapat
merubah kebiasaan makan mereka.
Tenaga pengumpul data harus terlatih dan terampil.
Memerlukan kerjasama yang baik dengan responden.
d) Metode Food Account
Metode pencatatan dilakukan dengan cara keluarga mencatat setiap hari semua
makanan yang dibeli, diterima dari orang lain ataupun dari hasil produksi sendiri. Jumlah
makanan dicatat dalam URT, termasuk harga eceran bahan makanan tersebut. Cara ini
tidak memperhitungkan makanan cadangan yang ada di rumah tangga dan tidak juga
memperhatikan makanan atau minuman yang dikonsumsi di luar dan rusak, terbuang/
tersisa atau diberikan pada binatang piaraan. Lamanya pencatatan pada umumnya selama
7 hari (Gibson, 1990). Pencatatan dilakukan pada formulir yang telah disiapkan.
Metode Pelaksanaan Food Account
Keluarga mencatat seluruh makanan yang masuk ke rumah yang berasal dari berbagai
sumber tiap hari sesuai URT atau ukuran volume atau berat
Menjumlahkan masing-masing bahan makanan tersebut dan mengkonversi dalam
ukuran berat tiap hari
Menghitung rata-rata perkiraan penggunaan bahan makanan setiap hari
5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 40/58
Kelebihan Metode Pencatatan (Food Account )
Cepat dan relatif murah
Dapat diketahui tingkat ketersediaan bahan makanan keluarga pada periode tertentu
Dapat diketahui daya beli keluarga terhadap bahan makanan
Dapat menjangkau responden lebih banyak
Kekurangan Metode Pencatatan (Food Account )
Kurang teliti, sehingga tidak dapat menggambarkan tingkat konsumsi rumah tangga.
Sangat tergantung pada kejujuran responden untuk melaporkan/mencatat makanan
dalam keluarga.
e) Metode Inventaris (Inventory Methods)
Metode inventaris ini juga sering disebut log book method. Prinsipnya dengan
cara menghitung/mengukur semua persediaan makanan di rumah tangga (berat dan
jenisnya) mulai dari awal sampai akhir survey. Semua makanan yang diterima, dibeli, dan
diproduksi sendiri dicatat dan dihitung/ditimbang setiap hari selama periode
pengumpulan data (biasanya sekitar satu minggu). Semua makanan yang terbuang, tersisa
dan busuk selama penyimpanan dan diberikan pada orang lain atau binatang peliharaan
juga diperhitungkan.pencatatn dapat dilakukan oleh responden yang sudah mampu/telah
dilatih dan tidak buta huruf (Gibson, 1990).
Metode Pelaksanaan Metode Inventaris
Catat dan timbang/ukur semua jenis bahan makanan yang ada di rumah pada hari
pertama survei.
Catat dan ukur semua jenis bahan makanan yang diperoleh (dibeli, dari kebun,
pemberian orang lain, dan makan di luar rumah) keluarga selama survei
Catat dan ukur semua jenis bahan makanan yang diberikan kepada orang lain, rusak,
terbuang, dan sebagainya selama survey.
Catat dan ukur semua jenis bahan makanan yang ada di rumah pada hari terakhir
survei
Hitung berat bersih dari tiap-tiap bahan makanan yang digunakan keluarga selama hari
survei
Catat pula jumlah anggota keluarga dan umur masing-masing yang ikut makan
5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 41/58
Hitung rata-rata perkiraan konsumsi keluarga atau konsumsi perkapita dengan
membagi konsumsi keluarga dengan jumlah anggota keluarga
Kelebihan Metode Inventaris
Hasil yang diperoleh lebih akurat karena memperhitungkan adanya sisa makanan yang
rusak atau terbuang selama survei dilakukan
Kekurangan Metode Inventaris
Petugas harus terlatih dalam menggunakan alat ukur dan formulir pencatatan.
Tidak cocok untuk responden yang buta huruf, bila pencatatn dilakukan oleh
responden.
Memerlukan peralatan sehingga biaya relatif lebih mahal.
Memerlukan waktu yang relatif lama.
f) Metode Pencatatan (Household Food Records)
Pengukuran dengan metode ini dilakukan sedikitnya dalam periode satu minggu
oleh responden sendiri. Dilaksanakan dengan menimbang atau mengukur dengan URT
seluruh makanan yang ada di rumah, termasuk cara pengolahannya. Biasanya tidak
memperhitungkan sisa makanan yang terbuang dan dimakan oleh binatang peliharaan.
Metode ini dianjurkan untuk tempat/daerah yang tidak memiliki variasi penggunaan
bahan makanan dalam keluarga dan masyarakatnya bisa baca-tulis.
2) Metode-Metode Pengukuran Konsumsi Secara Kualitatif
a) Metode Frekuensi Makan (Food Frequency)
Adalah suatu metode yang bertujuan untuk memperoleh data tentang frekuensi
konsumsi sejumlah bahan makanan atau makanan jadi selama periode tertentu, seperti
hari, minggu, bulan atau tahun.
Selain itu dengan metode frekuensi makanan dapat memperoleh gambaran pola
konsumsi bahan makanan secara kualitatif, tapi karena periode pengamatannya lebihlama dan dapat membedakan individu berdasarkan ranking tingkat konsumsi zat gizi,
maka cara ini paling sering digunakan dalam penelitian epidemiologi gizi.
Pada umumnya, FFQ digunakan untuk meranking orang berdasrkan besaran
asupan zat gizi, tetapi tidak dirancang untuk memperkirakan asupan secara absolut. Meski
demikian, cara ini lebih akurat dalam menentukan rata-rata asupan zat gizi jika menu
5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 42/58
makanan dari hari ke hari sangat bervariasi. Akhirnya, dengan cara ini orang dapat
memperoleh data asupan zat gizi dalam jumlah besar yang mencakup 50-150 jenis
makanan.
Untuk memperoleh asupan zat gizi secara relatif atau mutlak, kebanyakan FFQ
sering dilengkapi dengan ukuran khas setiap porsi dan jenis makanan. Karena itu, FFQ
tidak jarang ditulis sebagai riwayat pangan semikuantitatif (semiquantitative food history ).
Asupan zat gizi secara keseluruhan diperoleh dengan jalan menjumlahkan kandungan zat
gizi masing-masing pangan. Sebagian FFQ justru memasukkan pertanyaan tentang
bagaimana makanan biasanya diolah, penggunaan makanan suplemen, penggunaan
vitamin dan mineral tambahan, serta makanan bermerek lain.
Prinsip dan kegunaan :
Memberikan penilaian tentang kebiasaan asupan pangan dari responden dan jugafrekuensi dari makanan tertentu ataupun kelompok makanan.
Mengklasifikasi lazimnya pola makan resopenden.
Memeriksa kemungkinan korelasi dari asupan makanan dalam jangka waktu lama di
masa lampau dengan penyakit kronis/kesehatan secara umum.
Menilai program pendidikan nutrisi.
Menilai pemenuhan asupan makanan individu ataupun grup.
Mengenali orang yang (mungkin) membutuhkan tahapan penilaian asupan makanan
lebih lanjut.
Membentuk tren di dalam hal pembelian makanan.
Qualitatif FFQ, menghasilkan data :
Daftar makanan.
Frekuensi penggunaan bahan makanan maupun makanan jadi dari berbagai respon
kategori : harian, mingguan, bulanan, tahunan.
Semi-quantitatif FFQ, selain menghasilkan data di atas juga menghasilkan:
Estimasi dari ukuran porsi (small, medium, large)
Langkah-langkah metode frekuensi pangan :
Responden diminta untuk mengisi (melengkapi) kuesioner yang berisi daftar makanan
mengenai frekuensi penggunaannya dan ukuran porsinya (pada semi-kuantitatif FFQ).
Lakukan konversi tentang frekuensi penggunaan jenis-jenis bahan makanan terutama
bahan makanan yang merupakan sumber-sumber zat gizi tertentu ke hitungan harian
5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 43/58
(satu kali per hari sama dengan satu). Contoh : jus tomat dikonsumsi empat kali tiap
bulan (30 hari), sama dengan 4/30 per hari = 0,13 per hari. Untuk buah dan sayur
musiman, pergunakan kategori tahunan (365 hari).
Lakukan pengalian frekuensi per hari dengan ukuran porsi lazimnya (gram) untuk
memberikan hasil berat konsumsi (gram) per harinya.
Mengkalkulasikan asupan zat gizi dari semi-quantitatif FFQ dengan menggunakan tabel
atau komputer.
Kelebihan :
Metode yang sederhana, cepat dan juga tidak membutuhkan banyak biaya.
Mudah dalam penggunaannya.
Low respondent burden.
Terkadang dapat dilakukan sendiri oleh responden, ataupun dilakukan melalui telepon.
Mudah didistribusikan dan proses datanya mudah.
Tidak membutuhkan latihan khusus.
Cocok diterapkan pada penelitian kelompok besar yang asupan pangan setiap harinya
sangat variatif.
Dapat menilai asupan makanan yang biasa dimakan secara spesifik maupun dalam
kelompok makanan dan juga zat gizinya.
Dapat membantu untuk menjelaskan hubungan antara penyakit dan kebiasaan makan.
Kelemahan :
Tidak dapat untuk menghitung intake zat gizi sehari.
Hasilnya bergantung pada lengkap tidaknya daftar makanan yang dicantumkan dalam
kuesioner.
Makanan musiman (hanya ada pada waktu tertentu) sulit untuk diukur.
Tidak bisa digunakan untuk semua macam zat gizi, hanya cocok untuk beberapa zat
gizi.
Pengisian kuesioner hanya mengandalkan ingatan responden, sehingga bisa
menimbulkan ketidakakuratan data yang berpangkal pada : (1) kekeliruan dalam
menentukan frekuensi, (2) kesalahan dalam penentuan ukuran porsi yang lazim
dimakan ( pada semi-quantitative FFQ). Daftar frekuensi pangan yang terlalu
panjangmenyebabkan perkiraan berlebih dan juga sebaliknya, (3) responden sering
malas mengisi formulir dengan lengkap, terutama jika proses pengisian dipercayakan
5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 44/58
sepenuhnya pada responden, tanpa penyeliaan. (4) tanpa bantuan komputer, proses
analisis menjadi sulit dan melelahkan.
Sulit mengembangkan kuesioner pengumpulan data.
Cukup menjemukan bagi pewawancara.
Responden harus jujur dan mempunyai motivasi tinggi.
Perlu membuat percobaan pendahuluan untuk menentukan jenis bahan makanan yang
akan masuk dalam daftar kuesioner.
b) Metode Dietary History (Riwayat Makan)
Merupakan salah satu metode kualitatif yang akan memberikan hasil pengamatan
lebih lengkap dibandingkan dengan metode frekuensi pangan. Keterangan (informasi)
yang dapat dijaring melalui metode ini adalah (1) keadaan ekonomi, (2) kegiatan fisik, (3)
latar belakang etnis dan budaya, (4) pola makan dan kehidupan rumah tangga, (5) nafsu
makan, (6) kesehatan gigi dan mulut, (7) alergi makanan, serta makanan yang tidak
disenangi, (8) keadaan saluran pencernaan, (9) penyakit menahun, (10) obat yang
digunakan, (11) perubahan berat badan, serta (12) masalah pangan dan gizi.
Metode ini sesungguhnya menerapkan tiga komponen anamnesis asupan pangan,
yaitu ingatan pangan 24 jam (24-h food recall ), kuesioner frekuensi pangan, dan catatan
pangan ( food record ). Dengan ingatan pangan 24 jam (termasuk wawancara) akan
diperoleh data tentang apa saja yang dimakan responden selama 24 jam terakhir.
Informasi ini selanjutnya dibandingkan (cross check ) dengan kuesioner frekuensi pangan,
yaitu responden diberikan daftar (check list ) dari sejumlah bahan makanan. Akhirnya,
dilakukan pencatatan konsumsi makanan selama tiga hari dengan menggunakan ukuran
rumah tangga sebagai cek ulang terakhir. Namun, sekarang ini ketiga komponen diatas
jarang digunakan sepenuhnya, karena komponen yang ketiga mulai sering tidak
dipakai/dihilangkan dalam proses.
Prinsip dan kegunaan : Digunakan untuk mengestimasi kebiasaan makan dan pola makan individual selama
jangka waktu tertentu pada masa lampau (biasanya selama satu bulan).
Ketika jangka waktu yang digunakan lebih pendek (≤1 bulan), reprodusibilitas dan
validitas metode akan jadi lebih baik daripada menggunakan jangka waktu yang lebih
lama.
5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 45/58
Mulanya didesain untuk ahli gizi terlatih untuk dipakai dalam teknik interview.
Langkah-langkah metode riwayat pangan :
Petugas menanyakan kepada responden tentang pola kebiasaan makannya. Variasi
makan pada hari-hari khusus seperti hari libur, dalam keadaan sakit dan sebagainya
juga dicatat. Termasuk didalamnya jenis makanan, frekuensi penggunaan, ukuran porsi
dalam URT serta cara memasaknya (direbus, digoreng, dipanggang, dsb.).
Pola kebiasaan makan selama satu minggu dapat dikalkulasi rata-ratanya (untuk tiap
jenis makanan) dengan rumus
Rata-rata asupan = [(5 x hari kerja) + sabtu + minggu]
Lakukan pengecekan terhadap data yang diperoleh dengan cara mengajukan
pertanyaan untuk kebenaran data tersebut.
Kelebihan :
Biaya relatif murah.
Bersifat “open-ended”.
Responden tidak harus “melek” huruf.
Tidak menyebabkan perubahan kebiasaan makan .
Dapat memberikan gambaran konsumsi pada periode yang panjang secara kualitatif
dan kuantitatif.
Dapat digunakan di klinik gizi untuk membantu mengatasi masalah kesehatan yang
berhubungan dengan diet pasien.
Tidak membatasi variabilitas respon dari responden.
Kelemahan :
Sangat sensitif dan membutuhkan pengumpul data yang sangat terlatih, serta
membutuhkan waktu interview hingga 2 jam untuk tiap respondennya (Slattery et
al.,2000).
Tidak cocok dipakai untuk survei-survei besar.
Biasanya hanya difokuskan pada makanan khusus, sedangkan variasi makanan sehari-
hari tidak diketahui.
Cenderung untuk memiliki nilai estimasi intake zat gizi yang lebih besar ketika
dibandingkan dengan hasil penilaian dari weighed record .
7
5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 46/58
5. Software apa saja yang dapat digunakan untuk membantu ahli gizi dalam melakukan pengkajian
status gizi ?
a. Epi-info 2000
Epi-info 2000 adalah manajemen data epidemologi dan program analisis tertulis yang
didukung oleh Center for Desease Control and Prevention. Epi-info versi sebelumnya
berdasarkan DOS computer. Versi baru ini merupakan program Windows yang ditulis di
Microsoft VisualBasic dan pengembangannya masih berjalan.
Epi-info menggunakan 2 program kunci untuk entri data. Dua program kunci tersebut
adalah MakeView.exe dan Enter.exe. Jadi EPi-info 2000 merupakan software yang berbasis dua
langkah. Langkah pertama, menggunakan program MakeViev untuk mendefinisikan variable dan
membangun layar data entri. Kemudin menggunakan program Enter untuk memasukkan data.
Modul MakeView dari Epi-info memungkinkan pengguna untuk membuatkuesioner dan entri data dalam bentuk yang disebut Views Epi-info. Dengan MakeView,
pertanyaan dan bidang entri data pada satu atau banyak halaman View dan menyesuaikan entri
data proses dengan pola melewatkan kondisional, validasi data, dan perhitungan kustom
diprogram oleh pengguna dengan menggunakan Kode Periksa MakeView itu.
Enter Modul Epi-info secara otomatis membuat database dari kuesioner dalam
MakeView. Pengguna memasukkan data, memodifikasi data yang ada, atau cari catatan.
Dengan Enter, Views ditampilkan dan pengguna melakukan entri data sementara Kode Periksa
memvalidasi data atau melakukan apapun perhitungan otomatis yang ditentukan dalam
MakeView.
Modul Analisis digunakan untuk membaca dan menganalisa data yang dimasukkan
dengan modul Enter atau data diimpor dari 24 format data yang berbeda. Statistik epidemiologi,
tabel, grafik, dan peta yang diproduksi dengan perintah sederhana seperti READ, FREQ, DAFTAR,
TABEL, GRAPH, dan MAP. Karena setiap perintah dijalankan, itu disimpan ke program editor di
tempat yang dapat disesuaikan dan disimpan, dibagi, dan digunakan di masa depan sebagai data
yang direvisi.
Laporan Modul Epi adalah alat yang bersahabat bagi pengguna untuk membuat
laporan kustom profesional yang mencakup hasil dari output Analisis. Laporan epi dapat
menggabungkan keluaran Analisis dengan data dari Enter serta sumber-sumber lain seperti
Access atau SQL Server. Laporan bisa disimpan sebagai file HTML untuk distribusi mudah atau
penerbitan web.
5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 47/58
Modul Epi Map menampilkan peta geografis dengan data dari Epi Info. Epi Map
dibangun sekitar perangkat lunak System Research Institute (ESRI) MapObjects Lingkungan. Epi
Map menampilkan shapefiles yang berisi batas-batas geografis berlapis dengan hasil data dari
modul analisis.
Gambar : Tampilan Epi-info
b. ENA (Emergency Nutrition Assessment)
Gambaran Umum :
1) Untuk membuat suatu pengkajian gizi dan perhitungan tingkat mortalitas (kematian) yang
sifatnya mudah dan reliable (terpecaya).
2) Program ini telah dites dan z-score yang digunakan telah identik ddengan program WHO
Antro, EPI info.
3) Perangkat lunak memiliki sheet yang berbeda (perencanaan, pelatihanm entri data, hasil,
pilihan).
Langkah-langkah :
1) Data antropometrik dimasukkan dalam table data di bagian bawah layar, sebagian diperiksa
untuk validitas dan dibuat semudah mungkin (misalnya memasuki tanggal lahir sebagai
bukan 1999/01/01 10199).
5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 48/58
2) Setelah memasuki nilai, kemudian menekan tombol enter untuk meloncat ke kolom
berikutnya.
3) Ketika akhir baris tercapai atau dengan tombol ‘New’ kalimat data baru ditambahkan dan
tergantung pada pengaturan di bawah ‘options’ yang surveydate, cluster, tim, ID, dan no
rumah tangga diisi secara otomatis.
4) Hasil (z-score berat badan/usia, tinggi badan / usia dan berat badan/tinggi) secara langsung
ditampilkan dalam panel di sudut kiri atas dan secara otomatis diintegrasikan ke dalam table
data.
5) Jika hasilnya di luar jangkauan min/max mereka ditandai dengan warna ungu (jangkauan
dapat diubah bawah tampilan variable). Selain variable standar variable tambahan dapat
ditambahkan.
Contoh :
5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 49/58
5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 50/58
5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 51/58
c. WHO Anthro Software Version 3.2.2
1) Anthropometric calculator (AC)
a) Data-entry window
5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 52/58
b) Graphs
5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 53/58
2) Individual Assessment (IA)
a) Main WIndow
5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 54/58
5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 55/58
5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 56/58
b) New Child
c) Motor Milestones Assessment
5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 57/58
5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 58/58
3) Nutritional Survey