2
Lebih Jauh Mengenal Reksa Dana Indeks Reksa dana indeks adalah reksa dana yang portfolionya terdiri atas saham-saham penyusun indeks tertentu. Proporsi kepemilikan saham oleh reksa dana indeks sebisa mungkin disamakan dengan komposisi indeks acuan tersebut sehingga diharapkan kinerjanya akan menyamai kinerja indeks acuan. Proses pembentukan reksa dana indeks sama dengan reksa dana pada umumnya. Manajer investasi akan membeli saham-saham di pasar sampai dengan komposisinya menyamai indeks. Tentu saja dalam perjalanannya nanti akan terjadi sedikit perbedaan kinerja dengan indeks acuan. Perbedaan ini disebut dengan “tracking error”. Setiap beberapa bulan sekali, manajer investasi akan menata ulang portfolionya untuk meminimalisasi tracking error ini. Manajer investasi kemudian menjual membeli unit penyertaan kepada para investor. Pembelian reksa dana indeks sama dengan reksa dana pada umumnya. Kita dapat membelinya di agen penjual reksa dana atau langsung ke manajer investasinya. Begitu juga jika kita ingin menjual unit reksa dana kita. NAB reksa dana indeks dapat kita lihat setelah berakhirnya sesi perdagangan harian. Pada dasarnya, reksadana indeks adalah reksadana yang dikelola secara pasif, dengan tujuan utama menghasilkan kinerja yang mengikuti kinerja indeks tertentu (misalnya S&P 500, Dow Jones 30, IHSG atau JII) dengan biaya seminimal mungkin. Komposisi portofolio akan mirip dengan indeks yang diikuti dan tidak memerlukan riset khusus dalam pembentukan (construction) maupun penyesuaian (rebalancing) portofolio. Dibandingkan dengan portofolio yang dikelola secara aktif, transaksi jual-beli (portfolio turn over) RDI juga relatif lebih jarang. Akibatnya, bagi manajer investasi, biaya pengelolaan secara pasif ini jadi jauh lebih kecil. Otomatis, biaya yang dibebankan ke nasabah investor jadi jauh lebih kecil. Selain biaya rendah, RDI relatif lebih transparan karena komposisi portofolionya jelas, mirip dengan indeks, dan hanya berubah sedikit, terutama jika ada perubahan komposisi indeks yang di ikuti. Karena reksa dana indeks memerlukan pengawasan yang relatif sedikit, maka management fee untuk MI biasanya cukup rendah. Untuk Danareksa Indeks Syariah, misalnya management fee tahunan maksimal 0.3% dari NAB. Biaya ini jauh lebih murah dibandingkan dengan biaya pengelolaan reksa dana saham biasa yang bisa mencapai 2.5% per tahun. Reksadana Indeks cocok bagi investor yang sepaham dengan EMH (Efficient Market Hypothesis) bahwa return abnormal tak dapat dipertahankan dan lebih bersifat untung-untungan,

Lebih Jauh Mengenal Reksa Dana Indeks

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tabel Keuntungan Reksadana (Rupiah)Tabel Keuntungan Reksadana (Rupiah)

Citation preview

Page 1: Lebih Jauh Mengenal Reksa Dana Indeks

Lebih Jauh Mengenal Reksa Dana Indeks

Reksa dana indeks adalah reksa dana yang portfolionya terdiri atas saham-saham penyusun

indeks tertentu. Proporsi kepemilikan saham oleh reksa dana indeks sebisa mungkin disamakan

dengan komposisi indeks acuan tersebut sehingga diharapkan kinerjanya akan menyamai kinerja

indeks acuan.

Proses pembentukan reksa dana indeks sama dengan reksa dana pada umumnya. Manajer

investasi akan membeli saham-saham di pasar sampai dengan komposisinya menyamai indeks.

Tentu saja dalam perjalanannya nanti akan terjadi sedikit perbedaan kinerja dengan indeks

acuan. Perbedaan ini disebut dengan “tracking error”. Setiap beberapa bulan sekali, manajer

investasi akan menata ulang portfolionya untuk meminimalisasi tracking error ini. Manajer

investasi kemudian menjual membeli unit penyertaan kepada para investor.

Pembelian reksa dana indeks sama dengan reksa dana pada umumnya. Kita dapat membelinya di

agen penjual reksa dana atau langsung ke manajer investasinya. Begitu juga jika kita ingin

menjual unit reksa dana kita. NAB reksa dana indeks dapat kita lihat setelah berakhirnya sesi

perdagangan harian.

Pada dasarnya, reksadana indeks adalah reksadana yang dikelola secara pasif, dengan tujuan

utama menghasilkan kinerja yang mengikuti kinerja indeks tertentu (misalnya S&P 500, Dow

Jones 30, IHSG atau JII) dengan biaya seminimal mungkin. Komposisi portofolio akan mirip

dengan indeks yang diikuti dan tidak memerlukan riset khusus dalam pembentukan

(construction) maupun penyesuaian (rebalancing) portofolio.

Dibandingkan dengan portofolio yang dikelola secara aktif, transaksi jual-beli (portfolio turn

over) RDI juga relatif lebih jarang. Akibatnya, bagi manajer investasi, biaya pengelolaan secara

pasif ini jadi jauh lebih kecil. Otomatis, biaya yang dibebankan ke nasabah investor jadi jauh

lebih kecil. Selain biaya rendah, RDI relatif lebih transparan karena komposisi portofolionya

jelas, mirip dengan indeks, dan hanya berubah sedikit, terutama jika ada perubahan komposisi

indeks yang di ikuti.

Karena reksa dana indeks memerlukan pengawasan yang relatif sedikit, maka management fee

untuk MI biasanya cukup rendah. Untuk Danareksa Indeks Syariah, misalnya management fee

tahunan maksimal 0.3% dari NAB. Biaya ini jauh lebih murah dibandingkan dengan biaya

pengelolaan reksa dana saham biasa yang bisa mencapai 2.5% per tahun.

Reksadana Indeks cocok bagi investor yang sepaham dengan EMH (Efficient Market

Hypothesis) bahwa return abnormal tak dapat dipertahankan dan lebih bersifat untung-untungan,

Page 2: Lebih Jauh Mengenal Reksa Dana Indeks

yang tidak mau pusing-pusing memilih manajer investasi, serta ingin berinvestasi ke pasar modal

dengan biaya serendah mungkin. Juga cocok bagi yang mementingkan transparansi tinggi, dan

merasa bahwa menganalisa arah indeks jauh lebih mudah daripada arah pergerakan saham satu-

persatu.

Dalam 30 tahun terakhir ini, reksadana indeks tumbuh pesat hingga sekarang mencapai nilai US$

2.2 trilyun (saham), US$ 900 milyar (bonds) dan US$1.1 trilyun (saham dan obligasi

internasional). Yang menarik, pemimpin Fidelity, perusahaan manajemen investasi terbesar

Amerika, salah satu penentang keras ide RDI, turut mengembangkan bisnis RDI untuk Fidelity

yang kini sudah mencapai nilai US$ 30 milyar atau Rp. 270 trilyun!

Di Indonesia perkembangan reksadana indeks juga cukup menggembirakan.bahkan hasil

investasi reksa dana berbentuk indeks ini hampir menyamai hasil investasi reksa dana saham.

Menurut pemiliknya dana kelolaan yang dihasilkan dari reksadana indeks ini mengalami

peningkatan yang cukup baik.

Saat ini ada 2 reksadana indeks di Indonesia yaitu:

• Danareksa Indeks Syariah dengan NAB/UP 2,200.82 dengan imbal hasil per tahunnya 34.72%

per tanggal 2 November 2010

• Reksa Dana Kresna Indeks 45 dengan NAB/UP 2,919.72 dengan imbal hasil per tahunnya

47.07% per tanggal 2 November 2010

Reksadana indeks ini pada dasarnya bisa berfungsi sebagai diversifikasi portofolio sebab akan

memberikan return yang mendekati indeks dan kalau misalnya rugi pun sama dengan indeks.

Bila dibandingkan dengan reksadana saham, untuk Indonesia kinerjanya lebih tinggi dari kinerja

indeks.