Upload
erwien-suarez
View
21
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Tabel Keuntungan Reksadana (Rupiah)Tabel Keuntungan Reksadana (Rupiah)
Citation preview
Lebih Jauh Mengenal Reksa Dana Indeks
Reksa dana indeks adalah reksa dana yang portfolionya terdiri atas saham-saham penyusun
indeks tertentu. Proporsi kepemilikan saham oleh reksa dana indeks sebisa mungkin disamakan
dengan komposisi indeks acuan tersebut sehingga diharapkan kinerjanya akan menyamai kinerja
indeks acuan.
Proses pembentukan reksa dana indeks sama dengan reksa dana pada umumnya. Manajer
investasi akan membeli saham-saham di pasar sampai dengan komposisinya menyamai indeks.
Tentu saja dalam perjalanannya nanti akan terjadi sedikit perbedaan kinerja dengan indeks
acuan. Perbedaan ini disebut dengan “tracking error”. Setiap beberapa bulan sekali, manajer
investasi akan menata ulang portfolionya untuk meminimalisasi tracking error ini. Manajer
investasi kemudian menjual membeli unit penyertaan kepada para investor.
Pembelian reksa dana indeks sama dengan reksa dana pada umumnya. Kita dapat membelinya di
agen penjual reksa dana atau langsung ke manajer investasinya. Begitu juga jika kita ingin
menjual unit reksa dana kita. NAB reksa dana indeks dapat kita lihat setelah berakhirnya sesi
perdagangan harian.
Pada dasarnya, reksadana indeks adalah reksadana yang dikelola secara pasif, dengan tujuan
utama menghasilkan kinerja yang mengikuti kinerja indeks tertentu (misalnya S&P 500, Dow
Jones 30, IHSG atau JII) dengan biaya seminimal mungkin. Komposisi portofolio akan mirip
dengan indeks yang diikuti dan tidak memerlukan riset khusus dalam pembentukan
(construction) maupun penyesuaian (rebalancing) portofolio.
Dibandingkan dengan portofolio yang dikelola secara aktif, transaksi jual-beli (portfolio turn
over) RDI juga relatif lebih jarang. Akibatnya, bagi manajer investasi, biaya pengelolaan secara
pasif ini jadi jauh lebih kecil. Otomatis, biaya yang dibebankan ke nasabah investor jadi jauh
lebih kecil. Selain biaya rendah, RDI relatif lebih transparan karena komposisi portofolionya
jelas, mirip dengan indeks, dan hanya berubah sedikit, terutama jika ada perubahan komposisi
indeks yang di ikuti.
Karena reksa dana indeks memerlukan pengawasan yang relatif sedikit, maka management fee
untuk MI biasanya cukup rendah. Untuk Danareksa Indeks Syariah, misalnya management fee
tahunan maksimal 0.3% dari NAB. Biaya ini jauh lebih murah dibandingkan dengan biaya
pengelolaan reksa dana saham biasa yang bisa mencapai 2.5% per tahun.
Reksadana Indeks cocok bagi investor yang sepaham dengan EMH (Efficient Market
Hypothesis) bahwa return abnormal tak dapat dipertahankan dan lebih bersifat untung-untungan,
yang tidak mau pusing-pusing memilih manajer investasi, serta ingin berinvestasi ke pasar modal
dengan biaya serendah mungkin. Juga cocok bagi yang mementingkan transparansi tinggi, dan
merasa bahwa menganalisa arah indeks jauh lebih mudah daripada arah pergerakan saham satu-
persatu.
Dalam 30 tahun terakhir ini, reksadana indeks tumbuh pesat hingga sekarang mencapai nilai US$
2.2 trilyun (saham), US$ 900 milyar (bonds) dan US$1.1 trilyun (saham dan obligasi
internasional). Yang menarik, pemimpin Fidelity, perusahaan manajemen investasi terbesar
Amerika, salah satu penentang keras ide RDI, turut mengembangkan bisnis RDI untuk Fidelity
yang kini sudah mencapai nilai US$ 30 milyar atau Rp. 270 trilyun!
Di Indonesia perkembangan reksadana indeks juga cukup menggembirakan.bahkan hasil
investasi reksa dana berbentuk indeks ini hampir menyamai hasil investasi reksa dana saham.
Menurut pemiliknya dana kelolaan yang dihasilkan dari reksadana indeks ini mengalami
peningkatan yang cukup baik.
Saat ini ada 2 reksadana indeks di Indonesia yaitu:
• Danareksa Indeks Syariah dengan NAB/UP 2,200.82 dengan imbal hasil per tahunnya 34.72%
per tanggal 2 November 2010
• Reksa Dana Kresna Indeks 45 dengan NAB/UP 2,919.72 dengan imbal hasil per tahunnya
47.07% per tanggal 2 November 2010
Reksadana indeks ini pada dasarnya bisa berfungsi sebagai diversifikasi portofolio sebab akan
memberikan return yang mendekati indeks dan kalau misalnya rugi pun sama dengan indeks.
Bila dibandingkan dengan reksadana saham, untuk Indonesia kinerjanya lebih tinggi dari kinerja
indeks.