15
Lemah dan Lelah pada Sekujur Tubuh Sejak Satu Minggu yang Lalu pada Perempuan usia 34 tahun Leni Herliani 102011394 / B5 Mahasiswi Fakultas Kedokteran Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta Jln. Arjuna Utara No. 6 Jakarta 11510. Telephone : (021) 5694-2061, fax : (021) 563-1731 [email protected] Pendahuluan Manusia memiliki kemampuan untuk bergerak dan melakukan aktivitas, seperti berjalan, berlari, menari dan lain-lain. Kemampuan melakukan gerakan tubuh pada manusia didukung adanya sistem gerak, yang merupakan hasil kerja sama yang serasi antar organ sistem gerak, seperti rangka (tulang), persendian, dan otot. Fungsi rangka (tulang) adalah sebagai alat gerak pasif, yang hanya dapat bergerak bila dibantu oleh otot. Fungsi persendian adalah menghubungkan antara tulang yang satu dengan tulang yang lainnya. Fungsi otot adalah sebagai alat gerak aktif, yang dapat menggerakkan organ lain sehingga terjadi suatu gerakan. Otot merupakan jaringan paling besar dalam tubuh. Secara umum otot yang membangun tubuh dibagi atas 3 jenis yaitu, otot rangka, otot jantung, dan otot polos. 1 | Page

Lemah Dan Lelah Pada Sekujur Tubuh Sejak Satu Minggu Yang Lalu Pada Perempuan Usia 34 Tahun

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Lemah Dan Lelah Pada Sekujur Tubuh Sejak Satu Minggu Yang Lalu Pada Perempuan Usia 34 Tahun

Lemah dan Lelah pada Sekujur Tubuh Sejak Satu Minggu yang Lalu

pada Perempuan usia 34 tahun

Leni Herliani

102011394 / B5

Mahasiswi Fakultas Kedokteran

Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta

Jln. Arjuna Utara No. 6 Jakarta 11510. Telephone : (021) 5694-2061, fax : (021) 563-1731

[email protected]

Pendahuluan

Manusia memiliki kemampuan untuk bergerak dan melakukan aktivitas, seperti berjalan,

berlari, menari dan lain-lain. Kemampuan melakukan gerakan tubuh pada manusia didukung

adanya sistem gerak, yang merupakan hasil kerja sama yang serasi antar organ sistem gerak,

seperti rangka (tulang), persendian, dan otot. Fungsi rangka (tulang) adalah sebagai alat gerak

pasif, yang hanya dapat bergerak bila dibantu oleh otot. Fungsi persendian adalah

menghubungkan antara tulang yang satu dengan tulang yang lainnya. Fungsi otot adalah sebagai

alat gerak aktif, yang dapat menggerakkan organ lain sehingga terjadi suatu gerakan. Otot

merupakan jaringan paling besar dalam tubuh. Secara umum otot yang membangun tubuh dibagi

atas 3 jenis yaitu, otot rangka, otot jantung, dan otot polos.

Sel-sel otot, seperti juga neuron, dapat dirangsang secara kimiawi, listrik dan mekanik

untuk membangkitkan potensial aksi yang dihantarkan sepanjang membran sel. Berbeda dengan

neuron, otot memiliki mekanisme kontraktil yang digiatkan oleh potensial aksi. Protein

kontraktil aktin dan miosin, yang menghasilkan kontraksi, terdapat dalam jumlah yang sangat

banyak di otot. Namun, protein kontraktil juga ditemukan hampir di semua sel tubuh.

Miosin adalah salah satu penggerak molekuler yang mengubah energi hasil hidrolisis ATP

menjadi gerakan suatu komponen seluler di sepanjang komponen lainnya.1

1 | P a g e

Page 2: Lemah Dan Lelah Pada Sekujur Tubuh Sejak Satu Minggu Yang Lalu Pada Perempuan Usia 34 Tahun

Skenario 7

Seorang perempuan berusia 34 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan lemas dan

lelah pada sekujur tubuhnya sejak 1 minggu yang lalu. Perempuan tersebut adalah seorang

pedagang kue keliling. Dari anamnesa diketahui bahwa ia sudah beberapa kali mengalami

keadaan seperti ini.

Pembahasan

Struktur Makro (Anatomi) Tungkai Bawah

Tibia adalah tulang medial yang besar; tulang ini membagi berat tubuh dari femur ke

bagian kaki.

1. Bagian kepala tulang tibia melebar ke kondilus medial dan lateral, yang berbentuk

konkaf untuk berartikulasi dengan kondilus femoral.

2. Tonjolan interkondilar terletak diantara dua kondilus

3. Kondilus lateral menonjol untuk membentuk fase fibular, yang menerima bagian

kepala fibula

4. Tuberositas tibial, merupakan tempat perlekatan ligament patella, menonjol pada

permukaan anterior diantara dua kondilus

5. Krista tibial (anterior) lebih umum disebut tulang kering, adalah punggung batang

tulang dengan permukaan anterior yang tajam dan melengkung ke bawah

6. Ujung bawah tibia melebar untuk berartikulasi dengan tulang talus pergelangan

kaki. Malleolus medial adalah tonjolan yang membentuk benjolan (mata kaki) pada

sisi medial pergelangan kaki.2

Fibula adalah tulang yang paling ramping dalam tubuh, panjangnya proporsional, dan

tidak turut menopang berat tubuh. Kegunaan tulang ini adalah untuk menambah area

yang tersedia sebagai perlekatan otot pada tungkai.

Pergelangan kaki dan kaki tersusun dari 26 tulang yang diatur dalam tiga rangkaian.

Tarsal, metatarsal dan dan falang pada jari kaki.

Ada tujuh tulang tarsal

1. Tulang talus berartikulasi dengan malleolus medial tibia dan malleolus lateral fibula

untuk membentuk persendian pergelangan kaki. Oleh karena itu, bagian ini

2 | P a g e

Page 3: Lemah Dan Lelah Pada Sekujur Tubuh Sejak Satu Minggu Yang Lalu Pada Perempuan Usia 34 Tahun

menopang seluruh berat tungkai, yang tersebar setengah ke bawah kearah tumit dan

setengah lagi ke depan pada tulang-tulang pembentuk lengkung kaki.

2. Tulang kalkaneus, terletak dibawah talus dan menonjol dibelakang talus menjadi

tulang tumit. Tulang ini menopang talus dan meredam goncangan saat tumit

menginjak tanah.

3. Tulang navikular memiliki permukaan posterior berbentuk konkaf untuk

berartikulasi dengan talus dan permukaan anterior berbentuk konveks untuk

berartikulasi dengan tiga tulang tarsal.

Telapak kaki dan arkus longitudinal terbentuk dari lima tulang metatarsal yang ramping.

Setiap metatarsal memiliki bagian dasar, batang dan bagian kepala.

Ke- 14 falang pada jari-jari kaki, seperti hal nya falang jari tangan.2

Otot-Otot Tungkai Bawah2

Otot-otot ventral/ Ekstensor Otot-otot dorsal/ fleksor

M. Tibialis anterior M. Gastrocnemius

M. extensor digitorum longus M. soleus

M. extensor hallucis longus M. plantaris

M. Peroneus tertius M. popliteus

M. flexor digitorum longus

M. flexor hallucis longus

M. tibialis posterior

Otot adalah alat gerak aktif, yang mengerakan anggota tubuh yang lain. Otot merupakan

kelompok jaringan terbesar dalam tubuh, membentuk sekitar separuh berat tubuh. Jaringan otot

mencapai 40% sampai 50% berat tubuh. Pada umumnya tersusun dari sel-sel kontraktil yang

disebut serabut otot. Melalui kontraksi sel-sel otot menghasilkan pergerakan dan melakukan

pekerjaan. Otot memendek jika sedang berkontraksi dan memanjang jika berelaksasi. Kontraksi

otot terjadi jika otot sedang melakukan kegiatan, sedangkan relaksasi otot terjadi jika otot sedang

beristirahat.1

3 | P a g e

Page 4: Lemah Dan Lelah Pada Sekujur Tubuh Sejak Satu Minggu Yang Lalu Pada Perempuan Usia 34 Tahun

Struktur Mikroskopik Otot

Berdasarkan strukturnya maka, maka otot yang menyusun tubuh manusia dapat di

bedakan atas 3 macam, yaitu:3

Otot polos

Pergerakan otot polos adalah involunter (tidak di pengaruhi kehendak), selain itu kerja otot

polos tidak mudah lelah dan reaksi terhadap rangsangan yang datang lambat. Otot polos

berbentuk seperti kumparan(gelendong) yang panjang dan langsing dengan memiliki satu inti

yang berada di tengah. Otot polos dapat di temukan pada organ dalam seperti : saluran

pencernaan, pembuluh darah, saluran pernapasan, saluran genital,dll.

Otot rangka/ otot lurik

Otot lurik adalah otot yang berhubungan dengan tulang dan berfungsi untuk mengerakannya.

Otot lurik merupakan jenis otot yang paling banyak dalam tubuh. Otot lurik tampak ada garis

melintang berupa garis gelap dan garis terang. Otot lurik ini terdiri dari serabut-serabut otot

yang di sebut miofibril dengan inti yang banyak. Miofibril-miofibril ini akan berkumpul

untuk membentuk otot. Bentuk dari serat otot lurik pada umumnya adalah silindris panjang

dengan ujung yang tumpul. Seperti pada umumnya otot yang lain, maka ujung otot lurik ini

pun mengecil dan keras yang di sebut tendon. Tendon ini ada yang melekat pada tulang yang

bergerak yang di sebut insersio serta ada pula yang melekat pada tulang yang tidak bergerak

yang di sebut origo. Oleh karena otot lurik ini melekat pada rangka tubuh maka tentu saja

kerja dari otot lurik ini di pengaruhi oleh pusat saraf sadar. Dengan demikian maka reaksinya

terhadap rangsang yang datang sangat cepat jika di bandingkan dengan otot yang lain serta

mudah lelah.

Otot jantung (Myocardium)

Secara struktural otot jantung mempunyai bentuk seperti otot lurik yaitu dengan adanya

garis melintang/corak. Meskipun otot jantung mempunyai bentuk corak yang sama seperti

otot lurik tetapi secara mikroskopik otot jantung memiliki serabut otot yang bercabang dan

saling bertautan yang di sebut sinsitium. Tetapi di sisi lain otot jantung jika di tinjau dari

cara kerjanya maka, otot jantung mempunyai cara kerja yang sama dengan otot polos.

Berkaitan dengan hal ini maka, otot jantung mempunyai kesamaan cara kerja denga otot

polos yaitu: kerjanya tidak dipengaruhi oleh kesadaran (involunter), reaksi terhadap

rangsangannnya lambat serta tidak mudah lelah.3

4 | P a g e

Page 5: Lemah Dan Lelah Pada Sekujur Tubuh Sejak Satu Minggu Yang Lalu Pada Perempuan Usia 34 Tahun

Susunan Mikroskopis Muskulus/ Otot Skelet

Jaringan ikat yang memanjang melebihi badan otot akan bergabung menjadi tendon,

yang melekat pada katilago. Otot rangka terdiri dari banyak sel yang tersusun pararel,

memanjang, dan berinti banyak, yang disebut serabut otot atau miofibril, bergabung

membentuk fasikulus. Tiap miofibril diliputi endomisium, beberapa serabut otot menyusun

fasikulus. Tiap fasikulus diliputi perimisium, beberapa fasikulus menyusun muskulus, muskulus

diliputi epimisium.1

Setiap miofibril dibagi lagi menjadi miofilamen tebal dan tipis. Filamen tebal dan tipis

ini memberikan gambaran garis-garis yang bersilangan. Filamen tipis terutama terdiri dari tiga

protein, aktin, troponin, tropomiosin. Filamen tebal terdiri dari miosin. Sitoplasma yang

mengelilingi miofilamen disebut sarkoplasma. Setiap miofibril terbagi menjadi sarkomer-

sarkomer, yang dipisahkan oleh Lempeng Z (pada penampang longitudinal, lempeng ini

merupakan garis Z). Sarkomer adalah jarak antara garis Z ke garis Z lainnya. Pada garis Z ini

melekat filamen tipis yang tersusun heksagonal. Pita I adalah pita yang memanjang dari kedua

sisi garis Z ke awal filamen tebal (miosin). Filamen-filamen miosin membentuk pita A.

Zona H terletak pada pusat sarkomer, dan garis M merupakan lempeng pada filamen-

filamen halus dibagian tengah zona H yang menahan filamen-filamen miosin tetap pada

tempatnya sedemikian rupa sehingga setiap filamen miosin dikelilingi oleh enam filamen aktin.

Filamen tipis terdiri dari dua pita aktin yang saling bertautan, dan diantaranya terdapat pita

tropomiosin dan troponin yang berukuran lebih kecil. Setiap pita aktin terdiri dari kurang lebih

200 unit aktin globular atau aktin-G. pada globulus inilah terdapat tempat pengikatan miosin

selama kontraksi.4

Filamen tebal tersusun dari kurang lebih 100 molekul miosin; setiap molekul berbetuk

gada (menggelembung), dengan ekor yang tipis (menyerupai tangkai) yang membentuk dua

rantai peptida ringan yang saling melingkar dan satu kepala yang tersusun dari dua rantai peptida

berat dan empat rantai peptida ringan yang memiliki fungsi regulasi. Aktivitas ATPase molekul

miosin terkonsentrasi dibagian kepala.

Ekor molekul miosin yang tipis membentuk bagian besar filamen tebal, sedangkan kepala

miosin ‘bergantung’ dan menonjol keluar membentuk jembatan silang (cross-bridge) antara

5 | P a g e

Page 6: Lemah Dan Lelah Pada Sekujur Tubuh Sejak Satu Minggu Yang Lalu Pada Perempuan Usia 34 Tahun

filamen tebal dengan filamen tipis yang bersebelahan. Setiap filamen tebal dikelilingi oleh enam

filamen tipis.4

Molekul aktin dan miosin bergeser melewati satu sama lain, seperti jari-jari tangan saling

bergeser diatas yang lain. Kepala miosin akan terikat ke rantai aktin dan berdiri tegak. Terjadi

proses konstan yang meliputi pengikatan, pergerakan tegak, pelepasan ikatan dan pengikatan

kembali pada jembatan silang, demikian juga rotasi filamen miosin karena berinteraksi dengan

filamen aktin dan berikatan dengan miofibril yang berselang-seling dalam struktur heksagonal.

Hal ini menyebabkan kontraksi seluruh otot. Jembatan silang terbentuk secara asinkron sehingga

sejumlah otot aktif, sedangkan yang lain istirahat.4

Pengaturan Kontraksi dan Relaksasi Otot

Interaksi aktin (filamen tipis) dan miosin (filamen tebal) menyebabkan kontraksi otot,

yang disebabkan oleh terbentuknya jembatan silang, suatu akibat dari interaksi troponin dan ion

Ca2+ . Mekanisme ini disebut teori pergeseran filamen (sliding filament theory). Kontraksi otot

dipicu oleh pelepasan Ca2+ dari retikulum sarkoplasma. Ca2+ akan membanjir keluar dari sisterna,

dimana ion ini disimpan melalui pengikatan secara reversibel dengan suatu protein,

kalsequestrin. Hal ini akan meningkatkan konsentrasi kalsium dari 0,1 mmol/L menjadi lebih

dari 10 mmol/L, sehingga menjenuhkan lokasi pengikatan pada troponin. Hal ini menyebabkan

pergeseran tropomiosin,sehingga memungkinkan jembatan silang miosin terikat ke aktin dengan

lebih kuat dan memulai siklus kontraksi. Kepala miosin akan tegak setelah penempelan dengan

cara menghidrolisis simpanan energi adenosin trifosfat (ATP), melepaskan adenosin difosfat

(ADP) dan fosfat anorganik (Pi), sehingga ikatan pada jembatan silang lebih kuat lagi. ADP dan

Pi keluar dari kepala miosin, sehingga kepala miosin bisa menerima molekul ATP lain. Ikatan

pada kepala miosin akan terlepas, dan jika Ca2+ masih ada, siklus akan berlanjut. Jika tidak ada

Ca2+, pengikatan kepala miosin akan diinhibisi. Kontraksi dipertahankan selama kadar Ca2+ masih

tinggi. Durasi kontraksi bergantung pada laju retikulum sarkoplasma memompa Ca2+ kembali ke

sisterna terminalis.1

Bila Ca2+ sarkoplasma menurun lagi, maka tidak terjadi interaksi antara aktin-miosin,

maka miosin dan aktin saling terlepas terjadilah relaksasi.

Persambungan Neuromuskular

6 | P a g e

Page 7: Lemah Dan Lelah Pada Sekujur Tubuh Sejak Satu Minggu Yang Lalu Pada Perempuan Usia 34 Tahun

Untuk kontraksi otot rangka, harus ada aktivasi dari pusat yang lebih tinggi di otak ke

serabut otot. Neuron yang mempersarafi otot rangka disebut neuron motorik alfa. Setiap saraf

motorik bercabang menjadi beberapa bagian untuk membuat kontak dengan permukaan masing-

masing serabut otot dalam bentuk ujung saraf membulat seperti bola. Ujung-ujung saraf ini

tersusun berkelompok dan berhubungan dengan struktur terspesialisasi pada permukaan serabut

otot,yang disebut lempeng akhir motorik (motor end-plate), dan secara bersama-sama

membentuk persambungan neuromuskular (neuromuscular junction, NMJ). Peran NMJ

adalah mentransmisi impuls eksitasi satu ke satu dari neuron motorik alfa ke serabut otot yang

dipersarafinya. Hal ini membentuk transmisi impuls yang dapat dipercaya dari saraf otot ke otot

dan menghasilkan respn otot yang dapat diprediksi. Dengan kata lain, potensial aksi di neuron

motorik harus menghasilkan potensial aksi diserabut otot yang dipersarafinya. Yang pada

gilirannya harus menghasilkan kontraksi serabut otot tersebut.5

Kontraksi Seluruh Otot

Begitu menjalar ke seluruh serabut otot, potensial aksi akan menginvasi tubulus T dan

melepaskan Ca2+ dari retikulum sarkoplasma ke dalam sarkoplasma dan serabut yang

tereksitasi akan berkontraksi. Kontraksi ini akan dipertahankan selama kadar Ca2+ tetap tinggi.

Serabut otot dibagi menjadi serabut denyut cepat dan serabut denyut lambat berdasarkan

seberapa cepat retikulum sarkoplasma dapat memompa Ca2+ kembali ke sisterna terminalis.

Terminal akson mengandung mitokondria dan banyak vesikel sinaptik kecil. Jika impuls saraf

mencapai terminal akson, vesikel sinaptik melepas zat transmitter asetilkolin (Ach). 1,5

Ach berdifusi menyeberang celah sinaptik untuk berikatan dengan reseptor pada lipatan

sarkolema. Hal ini menyebabkan perubahan yang tiba-tiba pada permeabilitas membrane otot

terhadap ion natrium dan kalium dan mengakibatkan arus balik pada polarisasi (potensial

membran listrik). Aliran impuls listrik (depolarisasi) menyebar ke dalam serabut otot karena

kerja tubulus T ke retikulum sarkoplasma. Retikulum sarkoplasma kemudian melepas cadangan

ion kalsium ke sekitar filament tebal dan tipis yang bertumpang tindih. Hal ini mengakibatkan

interdigitasi aktin dan miosin serta pemendekan sarkomer. Rangkaian kejadian ini disebut

rangkaian eksitasi-kontraksi.5

Jika impuls saraf terhenti, maka depolarisasi membran selesai, ion kalsium ditangkap

kembali oleh retikulum sarkoplasma, dan proses kontraksi berhenti.

7 | P a g e

Page 8: Lemah Dan Lelah Pada Sekujur Tubuh Sejak Satu Minggu Yang Lalu Pada Perempuan Usia 34 Tahun

Pada otot rangka terjadi kontraksi tetanik jika frekuensi stimulus meningkat

melebihi batas relaksasi otot, maka kontraksi akan bergabung menjadi kontraksi yang panjang

dan kuat. Kontraksi tetanik penting dan sering terjadi dalam gerakan otot yang biasa. Di

laboratorium, stimulus berlanjut yang diberikan pada otot dalm keadaan tetani akan

mengakibatkan keletihan otot dan ketidakmampuan untuk mempertahankan kontraksi.5

Kontraksi isometrik terjadi jika dua ujung otot terfiksasi pada jarak yang tetap, dan

stimulasi otot menyebabkan pengembangan tegangan dalam otot tanpa disertai perubahan

panjang otot. Kontraksi isotonik terjadi jika salah satu ujung otot bebas bergerak dan otot

memendek ketika mengeluarkan gaya yang konstan.1

Tipe serat otot rangka berdasarkan sifat kimia mekanisnya dibagi menjadi 2: otot merah

dan otot putih.

Otot merah. Mengandung banyak sitokrom dan mioglobin. Mioglobin banyak mengandung O2

yang membantu untuk terjadinya proses fosforilasi oksidatif (merupakan sumber utama yang

menghasilkan ATP), merupakan otot skelet lambat, dan menggunakan asam lemak sebagai

sumber energy utama. Contohnya: otot kaki seperti gastrocnemius.

Otot putih. Mengandung sedikit sitokrom, termasuk otot skelet cepat, dan menggunakan

glikogen/glukosa sebagai sumber energi. Contohnya: otot yang menggerakkan tendo Achilles.6

Sumber Energi untuk Kotraksi

Karena ATP yang tersimpan dalam otot biasanya akan habis setelah sepuluh kali

kontraksi, maka ATP harus dibentuk kembali untuk kelangsungan aktivitas otot melalui sumber

lain.6

1. Kreatin Fosfat (CP). Senyawa berenergi tinggi lainnya. Merupakan sumber energi yang

langsung tersedia untuk memperbaharui ATP dari ADP (CP + ADP ATP + keratin).

2. Reaksi Anaerob (jalur glikolisis)

Otot dapat berkontraksi secara singkat tanpa memakai oksigen dengan

menggunakan ATP yang dihasilkan melalui glikolisis anaerob, langkah pertama

dalam dalam respirasi selular.

Glikolisis berlangsung dalam sarkoplasma, tidak memerlukan oksigen, dan

melibatkan pengubahan satu molekul glukosa menjadi dua molekul asam piruvat.

8 | P a g e

Page 9: Lemah Dan Lelah Pada Sekujur Tubuh Sejak Satu Minggu Yang Lalu Pada Perempuan Usia 34 Tahun

Glikolisis anaerob berlangsung cepat tetapi tidak efisien karena hanya

menghasilkan dua molekul ATP permolekul glukosa. Glikolisis dapat memenuhi

kebutuhan ATP untuk kontraksi otot dalam waktu singkat jika persediaan oksigen

tidak mencukupi.

Pembentukan dalam glikolisis anaerob

1. tanpa oksigen, asam piruvat diubah menjadi asam laktat

2. juka aktivitas yang dilakukan sedang dan singkat, persediaan oksigen yang

adekuat akan menghalangi akumulasi asam laktat.

3. Asam laktat berdifusi keluar dari otot dan dibawa ke hati untuk disintesis

ulang menjadi glukosa.

3. Reaksi Aerob (memakai oksigen)

Saat aktivitas berlangsung,asam piruvat yang terbentuk melalui glikolisis anaerob

mengalir ke mitokondria sarkoplasma untuk masuk dalam siklus asam sitrat

(trikarboksilat) untuk oksidasi.

Jika ada oksigen, glukosa terurai dengan sempurna menjadi karbondioksida, air dan

energi (ATP).

Reaksi aerob berlangsung lambat tetapi efisien, menghasilkan energi sampai 36 mol

ATP per mol glukosa. 6

Kesimpulan

Rasa lemas dan lelah pada sekujur tubuh perempuan usia 34 tahun diakibatkan karena

adanya gangguan pada mekanisme kontraksi dan relaksasi otot yang dipengaruhi oleh kendali

saraf pada kontraksi otot rangka. Melalui kontraksi, sel-sel otot menghasilkan pergerakan dan

melakukan pekerjaan apabila ada gangguan pada kontraksi nya maka dapat mengakibatkan rasa

lemas dan lelah pada sekujur tubuh.

Daftar Pustaka

9 | P a g e

Page 10: Lemah Dan Lelah Pada Sekujur Tubuh Sejak Satu Minggu Yang Lalu Pada Perempuan Usia 34 Tahun

1) Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;

2004.h.119-26.

2) Rohen, Johannes W. Atlas anatomi manusia. Edisi 7. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran

EGC; 2011.h.458-65.

3) Johnson KE. Histologi dan biologi sel. Jakarta: Seri Kapita Selekta; 2004.h.119-37.

4) Guyton, John EH. Buku saku fisiologi kedokteran. Edisi ke-11. Jakarta: EGC; 2009.h.44-

50.

5) 6. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Edisi ke-6. Jakarta: EGC;

2011.h.300-2.

6) Murray RK, Granner DK, Rodwell VW. Biokimia harper. Edisi ke-27. Jakarta:

EGC;2009.h.582-602.

10 | P a g e