LEMBAR BALIK DM.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Adalah Penyakit dimana kadar gula darah sewaktu dalam tubuh 200 mg/dl atau lebih ditambah gejala khas kencing manis.Kadar gula puasa 140 mg/dl atau lebih pada 2 kali pemeriksaan pada saat berbeda.

Bagaimana tanda dan gejalanya?Banyak makan, banyak minum, banyak kencing tetapi berat badan menurun dengan sebab yang tidak jelasPada kasus berat menyebabkan hilangnya kesadaran

Apa saja komplikasi Diabetes melitus itu?

Kelainan kulit: gatal, bisul, luka tidak sembuhKelainan syaraf: kesemutan, rasa baal.Kelainan mata: mudah katarak, gangguan penglihatanKelainan ginjal dan jantung

Bagaimana cara Mencegah komplikasi Diabetes melitus?

Manajemen Nutrisi ( Diet ) Latihan / Olah raga Teratur Kontrol Gula Darah Secara Teratur Perawatan Kaki Diabetik Terapi Insulin1. Manajemen Nutrisi ( Diet )

Jumlah kalori ditentukan menurut umur, jenis kelamin, BB, TB, aktivitas sehari-hari dan kondisi tubuh Hindari penggunaan Karbohidrat sederhana (gula pasir, gula merah dan gula batu)Protein cukup sesuai kebutuhanPilihlah lemak tak jenuh Tinggi serat Makanan yang dianjurkanMakanan yang dianjurkan

Sumber Protein Hewani : daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit, ikan dan putih telurSumber Protein Nabati : tempe, tahu, kacang-kacangan (kacang hijau, kacang merah, kacang kedele)Sayuran : kangkung, daun kacang, oyong, ketimun, tomat, labu air, kol, kembang kol, sawi, lobak, seledri, selada, terong Buah-buahan atau sari buah : jeruk siam, apel, pepaya, melon, jambu air, salak, semangka, belimbing Susu Skim atau susu rendah lemak misalnya yoghurt, susu kacang

2. Latihan (olah raga) secara teratur

Hal yang Perlu Diperhatikan :Latihan dilakukan 3 5x/minggu Jangan lakukan latihan jika glukosa darah > 250 mg/dlJika glukosa darah < 100 mg/dl sebelum latihan makan camilan dulu Rekomendasi latihan bagi penderita yang mengalami komplikasi disesuaikan dengan kondisinyaSediakan camilan karbohidrat sederhana Lakukan latihan 2 jam setelah makan Manfaat :Meningkatkan energi Membakar kelebihan kalori Meningkatkan sensitivitas insulinMeningkatkan kadar kolesterol HDLLatihan fisik 5 10 pemanasan 20 30 latihan aerobik (75 80% denyut jantung maksimal)15 20 pendinginan

3. Pantau gula darah secara berkala

4. Perawatan kaki diabetik

Selalu menjaga kaki dalam keadaan bersih.Bersihkan dan cuci kaki setiap hari dengan suam-suam kuku , gunakan sabun lembut dan keringkan dengan sempurna & hati-hati terutama diantara jari-jari kaki.Gunakan krem kaki yang baik pada kulit yang kering atau tumit yang retak-retak, dan jangan menggosok antara jari-jari kaki .Hindari memakai bedak, sebab ini akan menyebabkan kulit menjadi kering dan retak-retak.Menggunting kuku kaki secara lurus, kemudian kikir agar licin. Potong kuku sesudah mandi, sewaktu kuku lembut Jika kuku kaki yang menusuk daging dan kalus, hendaknya diobati oleh podiatrist. Jangan gunakan pisau cukur atau pisau biasa, yang bias tergelincir; dan ini dapat menyebabkan luka pada kaki. Memeriksa kaki dan celah kaki setiap hari apakah terdapat kalus, bula, luka dan lecet.Hindari penggunaan air panas atau bantal panas.

Penggunaan alas kaki tepat, dengan cara :Tidak boleh berjalan tanpa alas kaki, termasuk di pasir.Memakai sepatu yang sesuai atau sepatu khusus untuk kaki dan nyaman dipakai.Sebelum memakai sepatu, memerika sepatu terlebih dahulu, kalau ada batu dan lain-lain, karena dapat menyebabkan iritasi/gangguan dan luka terhadap kulit.Sepatu harus terbuat dari kulit, kuat, pas (cukup ruang untuk ibu jari kaki) dan tidak boleh dipakai tanpa kaus kaki.Sepatu baru harus dipakai secara berangsur-angsur dan hati-hati Memakai kaus kaki yang bersih dan mengganti setiap hari.Kaus kaki terbuat dari bahan wol atau katun. Jangan memakai bahan sintetis, karena bahan ini menyebabkan kaki berkeringat.Memakai kaus kaki apabila kaki terasa dingin.Menghindari trauma berulang, trauma dapat berupa fisik, kimia dan termis, yang biasanya berkaitan dengan aktivitas atau jenis pekerjaan.

5. Perawatan kaki6. Suntik insulin

5. Suntik InsulinIndikasi: Ketoasidosis, koma hiperosmolar dan asidosis laktat Stres berat (infeksi sistemik, operasi berat) BB menurun dengan cepat Kehamilan/DM gestasional yang tidak terkendali dengan perencanaan makan Tidak berhasil dikelola dengan OHO dosis maksimal atau ada kontra indikasi dengan OHO