171
-1- LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 11 PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA SEMARANG TAHUN 2005 2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SEMARANG, Menimbang : a. bahwa dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, maka setiap perencanaan pembangunan harus dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang, Rencana Pembangunan Jangka Menengah dan Rencana Pembangunan Tahunan; b. bahwa Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 26 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2007 mewajibkan dokumen perencanaan pembangunan Daerah disesuaikan dengan nomenklatur program dan kegiatan sebagaimana tersebut dalam Lampiran A VII Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; c. bahwa Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 4 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Semarang Tahun 2005 2010 perlu dilakukan perubahan sesuai Peraturan Menteri

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

- 1 -

LEMBARAN DAERAHKOTA SEMARANGTAHUN 2008 NOMOR 11

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

NOMOR 8 TAHUN 2008

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANGNOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG RENCANA PEMBANGUNANJANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA SEMARANG

TAHUN 2005 – 2010

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA SEMARANG,

Menimbang : a. bahwa dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 25Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan PembangunanNasional, maka setiap perencanaan pembangunan harusdituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang,Rencana Pembangunan Jangka Menengah dan RencanaPembangunan Tahunan;

b. bahwa Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 26 Tahun2006 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatandan Belanja Daerah Tahun 2007 mewajibkan dokumenperencanaan pembangunan Daerah disesuaikan dengannomenklatur program dan kegiatan sebagaimana tersebutdalam Lampiran A VII Peraturan Menteri Dalam NegeriNomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman PengelolaanKeuangan Daerah;

c. bahwa Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 4Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan JangkaMenengah Daerah (RPJMD) Kota Semarang Tahun 2005 –2010 perlu dilakukan perubahan sesuai Peraturan Menteri

Page 2: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

- 2 -

Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang PedomanPengelolaan Keuangan Daerah;

d. bahwa untuk melaksanakan maksud tersebut di atas, makaperlu membentuk Peraturan Daerah Kota Semarangtentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota SemarangNomor 4 Tahun 2005 tentang Rencana PembangunanJangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota SemarangTahun 2005-2010.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentangPembentukan Daerah-daerah Kota Besar dalam lingkunganPropinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan DaerahIstimewa Yogyakarta;

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentangPenyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dariKorupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang KeuanganNegara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4286);

4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentangPerbendaharaan Negara (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4355 );

5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentangPembentukan Peraturan Perundang-Undangan, (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53,Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4389);

6. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentangPemerikasaan, Pengelolaan dan Tanggungjawab KeuanganNegara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4410);

- 3 -

7. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang SistemPerencanaan Pembangunan Nasional, (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

8. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimanatelah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-UndangNomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua AtasUndang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4844);

9. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentangPerimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat danPemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4438);

10. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang RencanaPembangunan Jangka Panjang Nasional tahun 2005 – 2025(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4700);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1976 tentangPerluasan Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1976Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 3079);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 1992 tentangPembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-KabupatenDaerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara,dan Kendal serta Penataan Kecamatan di WilayahKotamadya Daerah Tingkat II Semarang dalam WilayahPropinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 1992 Nomor 89);

Page 3: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

- 4 -

13. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentangPengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4578)

14. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang TataCara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan RencanaPembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2006 Nomor 95, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4663);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang TataCara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4664);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentangPembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintahan DaerahKabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2007 Nomor 82 Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4737);

17. Peraturan Daerah Propinsi Jawa Tengah Nomor 11 Tahun2003 tentang Rencana Strategis Propinsi Jawa TengahTahun 2003-2008 (Lembaran Daerah Propinsi Jawa TengahTahun 2003 Nomor 109);

18. Peraturan Daerah Propinsi Jawa tengah Nomor 21 Tahun2003 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi JawaTengah (Lembaran Daerah Propinsi Jawa TengahTahun 2003 Nomor 133);

19. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 5 Tahun 2004tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) KotaSemarang Tahun 2000 – 2010 (Lembaran Daerah KotaSemarang Tahun 2004 Nomor 5 Seri E);

20. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 4 Tahun 2005tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kota Semarang Tahun 2005 – 2010 (LembaranDaerah Kota Semarang Tahun 2005 Nomor 4 Seri E);

- 5 -

21. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 11 Tahun 2006tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah KotaSemarang (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2007Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Kota SemarangNomor 1);

22. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 9 Tahun 2007tentang Tata Cara Penyusunan Rencana PembangunanDaerah (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2008Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Kota SemarangNomor 13).

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SEMARANGdan

WALIKOTA SEMARANG

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PERUBAHAN ATASPERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 4TAHUN 2005 TENTANG RENCANA PEMBANGUNANJANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTASEMARANG TAHUN 2005 – 2010.

Pasal I

Ketentuan dalam Lampiran Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 4 Tahun2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) KotaSemarang Tahun 2005 – 2010 diubah sebagaimana tercantum dalam Lampirandan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Page 4: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

- 6 -

Pasal II

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan PeraturanDaerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Semarang.

Ditetapkan di Semarangpada tanggal 10 September 2008

WALIKOTA SEMARANG

ttd

H. SUKAWI SUTARIP

Diundangkan di Semarangpada tanggal 10 September 2008

SEKRETARIS DAERAH KOTASEMARANG

ttd

H. SOEMARMO HS

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 11

- 7 -

LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANGNOMOR : 8 Tahun 2008TANGGAL : 10 September 2008

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNANJANGKA MENENGAH DAERAH ( RPJMD )

KOTA SEMARANG TAHUN 2005 – 2010

Page 5: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

- 8 - - 9 -

LEMBARAN DAERAHKOTA SEMARANGTAHUN 2008 NOMOR 11

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANGNOMOR 8 TAHUN 2008

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANGNOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG RENCANA PEMBANGUNANJANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA SEMARANG

TAHUN 2005 – 2010

BAGIAN HUKUMSETDA KOTA SEMARANG

Page 6: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

1

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Ditetapkannya Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang SistemPerencanaan Pembangunan Nasional mengamanatkan bahwa setiap daerah harusmenyusun rencana pembangunan daerah secara sistematis, terarah, terpadu dantanggap terhadap perubahan (Pasal 2 ayat 2), dengan jenjang perencanaan jangkapanjang (25 tahun), jangka menengah (5 tahun) maupun jangka pendek atautahunan (1 tahun). Setiap daerah (Provinsi/kabupaten/kota) harus menetapkanRencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana PembangunanJangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah(RKPD).

RPJM Daerah Kota Semarang Tahun 2005 – 2010 merupakanpenjabaran dari visi, misi dan program Walikota Semarang yang akandilaksanakan dan ingin diwujudkan dalam suatu periode masa jabatan. RPJMDaerah Kota Semarang Tahun 2005 – 2010 dalam penyusunannya berpedomanpada RPJP Daerah Kota Semarang Tahun 2005 – 2025 serta memperhatikanRPJM Nasional dan RPJM Provinsi. Di samping itu, dalam penyusunan RPJMDaerah Kota Semarang Tahun 2005 – 2010 disusun dengan memperhatikansumber daya dan potensi yang dimiliki, faktor-faktor keberhasilan, evaluasipembangunan 5 (lima) tahun yang lalu serta isu-isu strategis yang berkembang.

Mengingat peran dan fungsi RPJM Daerah Kota Semarang sangatpenting bagi Pemerintah Kota, pengusaha dan masyarakat, maka prosespenyusunannya dilakukan secara sistematis, akurat dan terpadu denganmelibatkan seoptimal mungkin peran para pemangku kepentingan pembangunan.Berdasarkan alasan inilah maka penyusunan RPJM Daerah Kota Semarangdilakukan secara transparan dan partisipatif untuk menghasilkan dokumenperencanaan yang holistik dan berkesinambungan.

Muatan dalam RPJM Daerah Kota Semarang Tahun 2005 – 2010 berisiarah kebijakan keuangan daerah, kebijakan umum, dan program Satuan KerjaPerangkat Daerah, program lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah dan programkewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dankerangka pendanaan yang bersifat indikatif. Pengertian indikatif berarti bahwainformasi, baik tentang sumber daya yang diperlukan maupun keluaran dandampak yang tercantum di dalam dokumen rencana pembangunan jangkamenengah ini, hanya merupakan indikasi yang hendak dicapai dan bersifat tidakkaku / fleksibel.

Page 7: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

2

1.2. Maksud Dan Tujuan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) KotaSemarang tahun 2005-2010 dimaksudkan untuk memberikan landasan kebijakanpembangunan selama lima tahun dalam kerangka pencapaian visi, misi danprogram, serta sebagai tolok ukur pertanggungjawaban Walikota pada akhir masajabatan.

Tujuan penyusunan RPJMD Kota Semarang adalah untuk menetapkanstrategi dan kebijakan umum pembangunan daerah, serta merumuskan programpembangunan daerah selama lima tahun, sehingga dapat digunakan sebagaipedoman dalam penyusunan rencana pembangunan tahunan atau Rencana KerjaPemerintah Daerah (RKPD). Penetapan strategi dan kebijakan umum sertaperumusan program melalui evaluasi pembangunan lima tahun yang telahberjalan, menelaah situasi saat ini dan membuat peramalan serta proyeksipembangunan, dengan harapan dapat dipilih beberapa sasaran yang tepat sesuaikewenangan daerah untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

1.3. Landasan Penyusunan

Landasan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kota Semarang Tahun 2005 - 2010 dalam rangka sinkronisasi dankonsistensi dengan dokumen perencanaan lainnya adalah :

a. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kota Besar dalam Lingkungan Provinsi Jawa Timur, JawaBarat, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta;

b. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraannegara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

c. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Daerah;

d. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang PerbendaharaanNegara;

e. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang PembentukanPeraturan Perundang-undangan ;

f. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang PemeriksaanPengelolaan Keuangan Negara;

g. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem PerencanaanPembangunan Nasional;

3

h. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerahsebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua AtasUndang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

i. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang PerimbanganKeuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;

j. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang RencanaPembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2005 – 2010;

k. Peraturan Pemerintah Nomor 16 tahun 1976 tentang PerluasanKotamadya Daerah Tingkat II Semarang;

l. Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 1992 tentang PembentukanKecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat IIPurbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara dan Kendal serta PenataanKecamatan di Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang dalamwilayah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah;

m. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang PengelolaanKeuangan Daerah;

n. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata CaraPengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;

o. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata CaraPenyusunan Rencana Pembangunan Nasional;

p. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang PembagianUrusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsidan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

q. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentangPedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana diubah denganPeraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentangPerubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

r. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang RencanaPembangunan Jangka Menengah Nasional;

s. Peraturan Daerah Propinsi Jawa Tengah Nomor 5 tahun 2001 tentangProgram Pembangunan Daerah (Propeda) Provinsi Jawa Tengah 2001– 2005;

Page 8: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

4

t. Peraturan Daerah Propinsi Jawa Tengah Nomor 11 Tahun 2003tentang Rencana Strategis Propinsi Jawa Tengah Tahun 2003-2008;

u. Peraturan Daerah Propinsi Jawa tengah Nomor 21 Tahun 2003 tentangRencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah;

v. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 5 Tahun 2004 tentangRencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang Tahun 2000 – 2010;

w. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 4 Tahun 2005 tentangRencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) KotaSemarang Tahun 2005 – 2010;

x. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 11 Tahun 2006 tentangPedoman Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Semarang;

y. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor : 050 / 2020 / SJ Tanggal11 Agustus 2005 tentang Petunjuk Penyusunan Dokumen RPJPDaerah dan RPJM Daerah;

z. Surat Edaran Bersama Kepala Bappenas dan Menteri Dalam Negerinomor 0259/M.PPN/1/2005 dan 050/166/SJ Tentang Petunjuk TeknisPenyelenggaran Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah.

1.4 Hubungan RPJM Kota Semarang Dengan Dokumen Perencanaanlainnya

Hirarki perencanaan pembangunan daerah sebagaimana diamanatkandalam Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem PerencanaanPembangunan Nasional menjadi dasar dalam penyusunan perencanaanpembangunan daerah. Oleh karena itu RPJM Daerah merupakan bagian yangterintegrasi dengan perencanaan pembangunan nasional, yang bertujuan untukmendukung koordinasi antar pelaku pembangunan. Sehingga RPJM Daerah harussinkron dan sinergi antar daerah, antar waktu, antar ruang dan antar urusanpemerintah, serta menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,penganggaran, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi.

RPJM Daerah Kota Semarang dalam penyusunannya berpedoman padaRPJP Daerah Kota Semarang dan memperhatikan RPJM Nasional serta RenstraDaerah Provinsi. Selain itu RPJM Daerah Kota Semarang juga digunakan sebagaipedoman dalam perencanaan pembangunan tahunan atau Rencana KerjaPemerintah Daerah (RKPD) dan menjadi acuan bagi penyusunan RencanaStrategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD).

5

Sebagai dokumen perencanaan kebijakan pembangunan 5 (lima) tahunkedepan, RPJM Daerah Kota Semarang Tahun 2005 – 2010 harus mengacu danmengarah bagi terwujudnya ketentuan yang telah ditetapkan dalam kebijakanpemanfaatan ruang baik kebijakan struktur tata ruang maupun kebijakan pola tataruang. Dimana kebijakan pemanfaatan ruang Kota Semarang mengacu padaRencana Detail Tata Ruang Bagian Wilayah Kota I – X (RDTR BWK I - X)Tahun 2000 – 2010.

1.5 Sistematika Penyusunan

Sistematika penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kota Semarang Tahun 2005-2010 adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

I.2. Maksud Dan Tujuan

I.3. Landasan Penyusunan

I.4. Hubungan antara RPJMD dengan dokumen perencanaanlainnya

I.5. Sistematika Penyusunan

BAB II KONDISI UMUM DAERAH

II.1. Kondisi Geografis

II.2. Perekonomian Daerah

II.3. Sosial Budaya Daerah

II.4. Prasarana dan Sarana Daerah

II.5. Pemerintahan Umum

BAB III VISI DAN MISI

III.1. Visi

III.2. Misi

BAB IV STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH

IV.1 Strategi Pembangunan Kota Semarang

IV.2 Prioritas Pembangunan Daerah

Page 9: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

6

BAB V ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

V.1. Arah Pengelolaan Pendapatan Daerah

V.2. Arah pengelolaan Belanja Daerah

V.3. Pembiayaan

V.4. Kebijakan Umum Anggaran

BAB VI KEBIJAKAN UMUM

BAB VII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

VII.1. Evaluasi Pelaksanaan RPJMD sampai dengan tahun 2007

VII.2. Program pembangunan daerah

VII.3. Rencana Kerja

BAB VIII PENUTUP

VIII.1. Program Transisi

VIII.2. Kaidah Pelaksanaan

7

BAB IIKONDISI UMUM DAERAH

II.1. KONDISI GEOGRAFIS

Kota Semarang merupakan Ibukota Provinsi Jawa Tengah, berada padapelintasan Jalur Jalan Utara Pulau Jawa yang menghubungkan Kota Surabaya danJakarta. Secara geografis, terletak diantara 109o 35‘ – 110o 50‘ Bujur Timur dan6o 50’ – 7o 10’ Lintang Selatan. Dengan luas 373,70 KM2, Kota Semarangmemiliki batas-batas wilayah administrasi sebagai berikut :

- Sebelah utara : Laut Jawa

- Sebelah Selatan : Kabupaten Semarang

- Sebelah Timur : Kabupaten Demak dan Kabupaten Grobogan

- Sebelah Barat : Kabupaten Kendal

Secara topografi terdiri atas daerah pantai, dataran rendah dan perbukitan.Daerah pantai merupakan kawasan di bagian Utara yang berbatasan langsungdengan Laut Jawa dengan kemiringan antara 0% sampai 2%, daerahdataran rendah merupakan kawasan di bagian Tengah, dengan kemiringan antara2 – 15 %, daerah perbukitan merupakan kawasan di bagian Selatan dengankemiringan antara 15 – 40% dan beberapa kawasan dengan kemiringan diatas40% (>40%).

Sesuai dengan letak geografis, dipengaruhi iklim daerah tropis yangdipengaruhi oleh angin muson dengan 2 musim, yaitu musim kemarau pada bulanApril – September dan musim penghujan antara bulan Oktober – Maret. Curahhujan tahunan rata-rata sebesar 2.790 mm, suhu udara berkisar antara 230 Csampai dengan 340 C, dengan kelembaban udara tahunan rata-rata 77%.

Kota Semarang dalam suatu sistem hidrologi, merupakan kawasan yangberada pada kaki bukit Gunung Ungaran, mengalir beberapa sungai yangtergolong besar seperti yaitu Kali Besole, Kali Beringin, Kali Silandak, KaliSiangker, Kali Kreo, Kali Kripik, Kali Garang, Kali Candi, Kali Bajak, KaliKedungmundu, Kali Penggaron. Sebagai Daerah Hilir, dengan sendirinyamerupakan daerah limpasan debiet air dari sungai yang melintas danmengakibatkan terjadinya banjir pada musim penghujan. Kondisi ini diperparaholeh karakteristik kontur wilayah berbukit dengan perbedaan ketinggian yangsangat curam sehingga curah hujan yang terjadi di daerah hulu akan sangat cepatmengalir ke daerah hilir .

Page 10: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

8

Pola tata guna lahan terdiri dari Perumahan, Tegalan, Kebun campuran,Sawah, Tambak, Hutan, Perusahaan, Jasa, Industri dan Penggunaan lainnyadengan sebaran Perumahan sebesar 33,70 %, Tegalan sebesar 15,77 %, Kebuncampuran sebesar 13,47 %, Sawah sebesar 12,96 %, Penggunaan lainnya yangmeliputi jalan, sungai dan tanah kosong sebesar 8,25 %, Tambak sebesar 6,96 %,Hutan sebesar 3,69 %, Perusahaan 2,42 %, Jasa sebesar 1,52 % dan Industrisebesar 1,26 %.

Sebagaimana diatur di dalam Perda Nomor 5 Tahun 2004 tentang RencanaTata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Semarang Tahun 2000 - 2010, telahditetapkan kawasan yang berfungsi lindung dan kawasan yang berfungsibudidaya. Kawasan Lindung, meliputi kawasan yang melindungi kawasan dibawahnya, kawasan lindung setempat dan kawasan rawan bencana. Kawasanyang melindungi kawasan di bawahnya adalah kawasan-kawasan dengankemiringan >40% yang tersebar di wilayah bagian Selatan. Kawasan lindungsetempat adalah kawasan sempadan pantai, sempadan sungai, sempadan waduk,dan sempadan mata air. Kawasan lindung rawan bencana merupakan kawasanyang mempunyai kerentanan bencana longsor dan gerakan tanah. Kegiatanbudidaya dikembangkan dalam alokasi pengembangan fungsi budidaya.

Prioritas pengembangan wilayah Kota Semarang terbagi dalam empatwilayah pengembangan dan masing-masing dibagi dalam beberapa bagianwilayah kota, dan masing-masing bagian wilayah kota mempunyai skala prioritaspengembangan. Prioritas pengembangan itu meliputi: perdagangan, perkantoran,jasa, pendidikan, olahraga, transportasi, industri, pemukiman, pertanian, danpengembangan Kota Baru di wilayah Kecamatan Mijen.

1. Kawasan Pusat Perkantoran

Kawasan pusat perkantoran dialokasikan dalam lima kawasan, yaitu:

Kawasan Perkantoran Jalan Pahlawan: Pusat perkantoran PemerintahProvinsi.

Kawasan Perkantoran Jalan Pemuda: Pusat perkantoran Pemerintah KotaSemarang.

Kawasan Perkantoran Jalan Madukoro: Pusat perkantoran PemerintahProvinsi dan Kota Semarang.

Kawasan Kota Lama: Kawasan perkantoran swasta.

Kawasan Kota Baru Mijen: Pusat perkantoran swasta, Pemerintah Provinsi,dan Pemerintah Kota Semarang.

9

2. Kawasan Perdagangan

Kota Semarang dalam mengembangkan kawasan perdagangan lebihmenekankan pada:

Pengoptimalan pusat-pusat perdagangan yang sudah ada di wilayah pusatkota, dan pengembangan pusat perdagangan baru di semua wilayahkecamatan .

Pengembangan pusat perdagangan yang bersifat Linear, yaitu pusatperdagangan di sepanjang jalan dan bersifat alamiah, misalnya Jl MTHaryono, Jl Dr Cipto, Jl Brigjen Sudiarto, Jl Jend Sudirman, Jl Pandanaran,Jl Ahmad Yani, Jl Gajah Mada, dan Jl MH Thamrin.

3. Kawasan Industri

Kawasan industri di Kota Semarang yang menjadi prioritas utama untukdikembangkan terbagi dalam tiga wilayah industri (Industry estate), yaitu:

a. Kawasan Industri Genuk

Kawasan industri Genuk mempunyai kelebihan sebagai berikut:

Luas areal 900 ha

Dekat dengan pelabuhan laut, pergudangan, dan pusat perdagangan

Dekat dengan sumber tenaga kerja

Dekat dengan jalan transportasi Jakarta-Surabaya

Angin tidak menuju ke Pusat Kota

Drainase ke arah laut

b. Kawasan Industri Tugu

Kelebihan Kawasan Industri Tugu

Luas areal 1600 ha

Dekat dengan sumber tenaga kerja

Dekat dengan jalan transportasi Jakarta-Surabaya

Jalur sabuk pengembangan Jawa Tengah Bagian Utara

Drainase ke arah laut

Memungkinkan pembangunan pelabuhan industri

Page 11: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

10

Kondisi tanahnya lebih matang daripada Kawasan Industri Genuk.

c. Kawasan Industri Mijen

Kawasan Industri Mijen merupakan satu kesatuan dengan pembangunanKota Baru Mijen. Kawasan ini merupakan wilayah cadangan dan mampumenjadi kawasan industri, karena:

Luas areal 300 ha

Memungkinkan jalur ke Pelabuhan Laut Tanjung Emas

Jenis industri yang menjadi prioritas adalah industri dengan tingkatpolusi rendah dan teknologi tinggi.

Memungkinkan pengembangan jalur transportasi primer.

d. Kawasan Pendidikan dan Olah raga

Kawasan pendidikan di kota Semarang, khususnya untuk pendidikantinggi, diarahkan kearah Kecamatan Ngaliyan, Gajahmungkur,Semarang Selatan, Pedurungan, Tembalang, Gunungpati dan Mijen.

Kawasan olah raga di Kota Semarang, untuk skala regional diarahkanpada dua daerah utama, yaitu Kecamatan Gajahmungkur dan kawasankota baru di Kecamatan Mijen.

Masing-masing bagian wilayah kota mempunyai prioritas peruntukanpengembangan.

Tabel II.1Pembagian Wilayah Pengembangan Kota Semarang

No Wilayah Pengembangan Bagian Wilayah Kota Prioritas Peruntukan

1 Wilayah PengembanganKota I

1. Bagian wilayah kota I:Kec Semarang Tengah,Kec Semarang Timur,Kec Semarang Selatan

Perkantoran, Perdagangan,dan Jasa

2. Bagian wilayah kota II:Kec Gajah Mungkur, KecCandisari

Pendidikan dan Olah raga

3. Bagian wilayah kota III:Kec Semarang Barat danKec Semarang Utara

Transportasi

11

No Wilayah Pengembangan Bagian Wilayah Kota Prioritas Peruntukan

2 Wilayah PengembanganKota II

1. Bagian Wilayah Kota IV:Wilayah Genuk

Sub urban, wilayah Industri,transportasi

2. Bagian Wilayah Kota X:Wilayah Kec Tugu danKec Ngaliyan

Sub Urban, wilayah industri,dan perumahan dengankepadatan rendah

3 Wilayah PengembanganKota III

1. Bagian Wilayah Kota V:Kec Gayamsari dan KecPedurungan

Pemukiman dan Pendidikan

2. Bagian Wilayah Kota VI:Kec Tembalang

Pendidikan dan Pemukiman

3. Bagian Wilayah Kota VII:Kec Banyumanik

Militer dan Pemukiman

4 Wilayah PengembanganKota IV

1. Bagian Wilayah KotaVIII- Kec Gunung Pati

Wilayah cadanganpengembangan pendidikandan pengembangan sektorpertanian, meliputi:perkebunan, peternakan,kehutanan, dan perikanandarat

2. Bagian Wilayah Kota IX-Kec Mijen

Wilayah cadanganpengembangan: Kawasanpertumbuhan baru sebagaikota baru; Industri non polutifdan teknologi tinggi, rekreasi,dan olah raga:Pengembangan sektorpertanian yang meliputi;perkebunan, peternakan,kehutanan, dan perikanandarat

Sumber: RTRW Kota Semarang 2000-2010

Page 12: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

12

Penentuan wilayah pengembangan disesuaikan dengan spesifikasi kegiatan yangada dan potensi lokasi serta karakteristik kegiatan yang akan dikembangkan padamasing-masing wilayah. Kemudian untuk lebih meningkatkan efisiensipengembangan kota, maka masing-masing wilayah pengembangan dibagi kedalam BWK (Bagian Wilayah Kota). Adapun pembagian wilayah-wilayah Kotasesuai dengan RTRW Kota Semarang adalah sebagai berikut :

1. Bagian Wilayah Kota I

Rencana pemanfaatan ruang di BWK I sesuai dengan arahan dari RTRWKota Semarang serta kecenderungan perkembangan yang ada adalah :

a. Kawasan Perkantoran, alokasi kawasan perkantoran di BWK I meliputiKelurahan Sekayu, Kelurahan Mugasari dan Kelurahan Pleburan.

b. Kawasan Perdagangan dan Jasa, alokasi fungsi ini berada padaKelurahan Pandansari, Kauman, Jagalan, Rejomulyo, Peterongan danPurwodinatan.

c. Kawasan Permukiman, alokasi fungsi ini berada pada KelurahanPindrikan Lor, Pindrikan Kidul, Miroto, Pekunden, Gabahan,Brumbungan, Mlatibaru, Bugangan, Sarirejo, Rejosari, Karangturi,Karang Tempel, Bulustalan, Barusari, Randusari, Lamper Lor, LamperKidul dan Lamper Tengah.

d. Kawasan Campuran (permukiman, perkantoran, perdagangan dan jasaserta fasilitas umum), alokasi fungsi ini berada pada KelurahanKembangsari, Bangunharjo, Karangkidul, Kemijen, Mlatiharjo,Kebonagung, Randusari, Mugassari, Pleburan dan Wonodri.

2. Bagian Wilayah Kota II

Rencana pemanfaatan ruang BWK II berdasarkan kepada kondisi fisik dasarserta fungsi dan peranan bagian wilayah kota sesuai dengan arahan dariRTRW Kota Semarang. Berdasarkan hal tersebut maka arah pengembanganpemanfaatan ruang di wilayah perencanaan adalah :

a. Kawasan Permukiman Perkotaan, alokasi pengembangan fungsi tersebutmeliputi Kelurahan Bendungan, Kelurahan Petompon, KelurahanBendan Duwur, Kelurahan Karangrejo, Kelurahan Jomblang, KelurahanKaliwiru, Kelurahan Jatingaleh, Kelurahan Karanganyar Gunung,Kelurahan Lempongsari, Kelurahan Bendan Ngisor, Kelurahan GajahMungkur, Kelurahan Sampangan, Kelurahan Wonotingal, KelurahanCandi, dan Kelurahan Tegalsari.

13

b. Kawasan Perkantoran, alokasi pengembangan fungsi perkantoranKelurahan Petompon, Kaliwiru, Karangrejo, Wonotingal, Tegalsari, danJatingaleh.

c. Kawasan Perdagangan Barang dan Jasa, pada BWK II fungsi iniberkembang di sepanjang jalur utama dengan skala pelayanan kota untukmelayani pemukiman-pemukiman yang tumbuh dan berkembang.Beberapa kelurahan yang dialokasikan menjadi fungsi perdagangan danjasa meliputi Kelurahan Wonotingal, Kelurahan Jatingaleh danKelurahan Gajah Mungkur.

d. Kawasan Campuran Permukiman dan Perdagangan, alokasipengembangan fungsi ini berada pada kelurahan Sampangan,Wonotingal, Jomblang, Petompon, Tegalsari.

e. Fungsi Kawasan Khusus Militer, alokasi pengembangan fungsi iniberada pada Kelurahan Gajah Mungkur.

f. Kawasan Olahraga dan Rekreasi, alokasi pengembangan fungsi ini padaKelurahan Karangrejo dan Kelurahan Kaliwiru.

g. Kawasan-kawasan pendidikan, pada perkembangannya fasilitaspendidikan ini diharapkan tetap memiliki fungsi pelayanan sepertikondisi sekarang dengan pembatasan pengembangan pada KelurahanBendan Duwur. Pengembangan fungsi ini diarahkan pada KelurahanSampangan dan Kelurahan Petompon, Kelurahan Gajah Mungkur,Kelurahan Jatingaleh, dan Kelurahan Karangrejo.

3. Bagian Wilayah Kota III

Peran BWK III sebagai kawasan pengembangan dengan fungsi utama sebagaiKawasan Permukiman, kawasan Pusat Kota dan Pusat Transportasi Kotayang ditunjang dengan berbagai fungsi pendukung yaitu Fungsi PelayananUmum. Kegiatan-kegiatan yang dikembangkan di BWK III meliputi kegiatansebagai berikut :

a. Pusat transportasi, Pengembangan fungsi kegiatan harus dibentuk dalamsatu kesatuan sistem transportasi terintegrasi yang menghubungkanwilayah Kota Semarang dan regional Jawa Tengah dengan wilayahnasional maupun internasional. Ketiga roda transportasi sebagai pusatkegiatan tranportasi masing-masing Bandar Udara Ahmad Yani beradapada Kelurahan Tambakharjo, Pelabuhan Samudra berada di KelurahanTanjung Mas, dan Stasiun Kereta Api Tawang dan Poncol di KelurahanDadapsari dan Purwosari.

Page 13: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

14

b. Permukiman dan Perumahan, Pembangunan perumahan di BWK IIIdiarahkan sebagai permukiman dengan intensitas yang cukup tinggi yangmeliputi semua Kelurahan yang berada pada BWK II.

c. Kawasan Rekreasi, yang terdiri dari kawasan rekreasi pameran PRPPyang berskala Regional Jawa Tengah, museum terbesar di Jawa Tengah(Museum Ronggowarsito), Kawasan rekreasi pantai Marina dan Kuilsuci untuk perayaan tahun baru Cina.

d. Kawasan Pergudangan, kegiatan ini merupakan kegiatan penunjang darikegiatan fungsi utama BWK III meliputi Kelurahan Tanjung Mas danBandarharjo yang difungsikan sebagai tempat penyimpanan barang yangdatang melalui pelabuhan samudra.

e. Perdagangan dan jasa, fungsi perdagangan dan jasa di BWK III yaituperdagangan hasil bumi, onderdil mobil dan motor, bahan bangunan,elektronika dan lain-lain. Melihat kecenderungan perkembanganaktivitas wilayah BWK III maka arahan pengembangan fungsi kegiatanini mencakup seluruh kelurahan dengan pusat di Kelurahan Karangayu.

f. Perkantoran/Pemerintahan dan Fasilitas Sosial, arahan pengembanganfungsi kegiatan ini dialokasikan pada Kelurahan Tanjung Mas danKelurahan Tawangsari.

g. Industri, arahan pengembangan fungsi ini di BWK III dialokasikan padaKelurahan Bandarharjo dn Kelurahan Tanjung Mas.

h. Penghijauan dan Ruang Terbuka, diarahkan untuk menjaga kelestarianlingkungan dan sebagai paru-paru kota dengan mengupayakan suatutaman-taman lingkungan serta jalur hijau sepanjang jalan kota.

i. Retarding Basin, diarahkan untuk berfungsi sebagai tempatpenampungan air karena BWK III ini terdapat masalah terhadappenggenangan air (rob dan banjir).

4. Bagian Wilayah Kota IV

Sesuai dengan arahan RTRW Kota Semarang bahwa fungsi primer BWK IVditetapkan untuk kegiatan industri, pusat transportasi dan perikanan darat.Sedangkan kegiatan fungsi pendukung fungsi primer yang ada yaitu kegiatanperumahan, perdagangan dan jasa, campuran, pusat kesehatan danpendidikan. Adapun arahan lokasi masing-masing kegiatan tersebut adalah :

a. Kawasan Industri, dialokasikan di sebelah utara dan selatan Jl.Kaligawe. Untuk industri kecil di selatan yaitu di Kelurahan Muktiharjo

15

Lor, Gebangsari, Genuksari, dan Banjardowo. Sedangkan industri sedangdan besar di utara, yaitu pada kelurahan Terboyo Kulon, Terboyo Wetandan Trimulyo.

b. Kawasan Permukiman, dialokasikan sebelah selatan dan timurKecamatan Genuk yaitu di Kelurahan Bangetayu Kulon, BangetayuWetan, Sembungharjo, Banjardowo, Karangroto, sebagian Kudu,sebagian Muktiharjo Lor, sebagian Genuksari, Gebangsari, danPenggaron Lor.

c. Kawasan Perdagangan dan Jasa, dialokasikan disepanjang Kaligawe –Genuk dan sepanjang jalan Banjardowo Raya (Genuk-Pedurungan).

d. Kawasan Perikanan Darat, kegiatan perikanan yang dikembangkan diBWK IV Genuk adalah perikanan tambak. Lahan untuk kegiatan inidialokasikan disebelah utara Kecamatan Genuk yaitu di KelurahanTerboyo Kulon, Terboyo Wetan dan Trimulyo.

e. Kawasan Permukiman Nelayan dan Perumahan bagi Pekerja Pabrik,yang dialokasikan di Kelurahan Trimulyo untuk permukiman Nelayandan Kelurahan Terboyo Kulon dan Wetan untuk perumahan bagi pekerjapabrik.

f. Pusat Transportasi, yaitu dengan adanya Terminal Terboyo yang beradadi Kelurahan Terboyo Kulon.

g. Kawasan Pendidikan dan Kesehatan, diarahkan di Kelurahan TerboyoKulon dan tersebar merata diseluruh wilayah Kecamatan Genuk.

5. Bagian Wilayah Kota V

Sesuai dengan arahan RTRW Semarang bahwa fungsi primer BWK Vditetapkan untuk kegiatan perdagangan dan jasa, pusat transportasi, kawasanpermukiman dengan kepadatan sedang – tinggi. Sedangkan kegiatan fungsipendukung fungsi primer yang ada yaitu sebagai pusat kesehatan dankawasan industri. Adapun arahan lokasi masing-masing kegiatan tersebutadalah :

a. Kawasan Perdagangan dan Jasa : dialokasikan disepanjang jalanBrigjen Sudiarto (Jl. Majapahit), Jl. Supriyadi dan sebagian JalanKaligawe Raya, sedangkan kawasan campuran permukiman danperdagangan disepanjang Jalan Gajah, Arteri Pedurungan – Citarum,Bandardowo Raya dan Pedurungan Kidul.

Page 14: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

16

b. Kawasan Permukiman : dialokasikan secara merata diseluruh bagianwilayah Kecamatan Gayamsari dan Pedurungan yaitu KelurahanTambakrejo, Kaligawe, Sawahbesar, Sambirejo, Siwalan, PedurunganTengah, Padean Lamper, Gayamsari, Muktiharjo Kidul, TlogosariKulon, Kalicari, Palebon, Gemah, Tlogosari Wetan, Penggaron Kidul,Pedurungan Lor, Plamongansari dan Tlogomulyo.

c. Kawasan Industri : dialokasikan di Timur BWK V (dekat perbatasandengan Kecamatan Mranggen – Demak), yaitu di KelurahanPlamongansari dan bagian utara BWK V, yaitu di KelurahanTambakrejo.

d. Pusat Transportasi : yaitu dengan adanya Sub Terminal Penggaron diKelurahan Penggaron Kidul.

e. Pusat Kesehatan : diarahkan di Kelurahan Gemah dengan adanya RumahSakit Jiwa Semarang, sedangkan fasilitas kesehatan lainnya tersebardiseluruh bagian wilayah Kecamatan Gayamsari dan Pedurungan.

6. Bagian Wilayah Kota VI

Sesuai dengan arahan RTRW Semarang bahwa fungsi primer BWK VIditetapkan untuk kegiatan pendidikan, fungsi skunder (skala kota) sebagaikawasan permukiman (kepadatan sedang-rendah). Sedangkan kegiatanpendukung lainnya (skala lokal) meliputi kegiatan campuran, perdagangandan jasa, rekreasi dan konservasi (penanganan daerah lindung).

Adapun arahan lokasi masing-masing kegiatan tersebut adalah :

a. Kawasan Pendidikan : dialokasikan di Kelurahan Tembalang dan diPerumahan Bukit Kencana Jaya. Universitas Diponegoro merupakansarana pendidikan skala nasional yang ada di Kelurahan Tembalang.Pemanfaatan ruang untuk kawasan pendidikan memerlukan kebutuhanruang pelengkap sarana prasarana pendidikan, seperti jaringan jalanuntuk kemudahan akses transportasi (terutama untuk menjangkau lokasi-lokasi kampus yang selama ini dilayani oleh angkutan plat hitam).

b. Kawasan Perumahan : dialokasikan di semua Kelurahan yang ada diKecamatan Tembalang dengan tingkat kepadatan penduduk rendah –sedang. Kecamatan Tembalang dalam konstelasi regional merupakansalah satu kawasan pemekaran kota dengan kondisi topografi perbukitanguna meringankan tekanan penduduk di pusat Kota Semarang. Lokasiperumahan bertipe mengelompok dan tidak teratur. Tipe mengelompokterdapat di perumahan baru yang dibangun developer, misalnya

17

Sendangmulyo dan Bukit Kencana Jaya. Sedangkan tipe perumahanyang tidak teratur terdapat di permukiman penduduk lokal/tradisional(Meteseh dan Mangunharjo). Pengaturan pemanfaatan ruang yangberkaitan dengan orientasi dan peletakan masa bangunan perumahanuntuk mencapai kepadatan yang sesuai arahan RTRW (kepadatan rendah– sedang) dilakukan dengan memberikan batasan mengenai KDB/KLByang ditetapkan (Untuk perumahan skala besar/real estate).

c. Kawasan Rekreasi : kawasan rekreasi di Kelurahan Rowosari berupadanau buatan dengan memanfaatkan daerah genangan. Skala pelayananrekreasi ini adalah skala kota.

d. Kawasan Campuran : terletak disepanjang jalur utama (JalanMrican/sekitar Kampus Undip), di Kelurahan Kedungmundu,Sendangguwo, Sendangmulyo, Mangunharjo, Bulusan, Tandang danSambiroto. Kawasan campuran terdiri dari kegiatan permukiman,perdagangan dan jasa.

e. Kawasan Perdagangan dan Jasa : berdasarkan kecenderungan yang adasekarang dan prediksi perkembangan ruang akibat pertumbuhan aktivitasdan rencana sistem jaringan jalan, kegiatan perdagangan dan jasa diBWK VI dialokasikan di sekitar Kelurahan Tembalang, Kedungmundu,Sendangguwo, Sendangmulyo dan di Perumahan Bukit Kencana Jaya.Kebutuhan ruang untuk mewadahi aktivitas perdagangan dan jasa initerutama untuk memenuhi permintaan akibat adanya kawasan pendidikandi Kelurahan Tembalang, dan karena adanya permintaan kebutuhansehari-hari penduduk. Pola ini membawa pada satu pemikiran bahwakegiatan perdagangan dan jasa yang ada di Kecamatan Tembalangberskala lokal.

f. Kawasan Konservasi : Kawasan konservasi terletak di KelurahanBulusan, Meteseh, Mangunharjo dan Sambiroto. Kawasan konservasiterutama dialokasikan di lokasi-lokasi yang memiliki tingkat kelerengan> 40%.

7. Bagian Wilayah Kota VII

Sesuai dengan arahan di RTRW, BWK VII mempunyai fungsi sekunder(skala kota) untuk kegiatan permukiman (kepadatan sedang-rendah),transportasi dan rekreasi. Sedangkan kegiatan pendukung fungsi sekundermeliputi kegiatan pendidikan campuran dan kegiatan perdagangan dan jasa.Selain itu BWK VII juga mempunyai fungsi khusus, yaitu sebagai kawasan

Page 15: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

18

khusus militer. Adapun arahan lokasi untuk masing-masing kegiatan tersebutadalah:

a. Kawasan Permukiman : dialokasikan disemua kelurahan dengankepadatan rendah-sedang untuk menampung limpahan penduduk daripusat Kota Semarang. Timbulnya permukiman baru yang dibangun olehdeveloper seperti Villa Aster, Srondol Bumi Indah, Perumahan Setiabudidan Graha Estetika adalah indikasi fungsi utama kawasan ini danmerupakan kecenderungan perkembangan kawasan untuk fungsipermukiman. Disamping itu perkembangan perumahan Banyumanikmerupakan potensi lokasi perumahan yang akan menjadi pusatperkembangan aktivitas lainnya yang ada di Kecamatan Banyumanik.Perkembangan fungsi permukiman yang dibangun oleh developer lebihdapat dikontrol dengan mekanisme peraturan yang berlaku (penetapanKDB/KLB) daripada pengaturan rumah-rumah tradisional penduduklokal yang cenderung tidak teratur baik mengenai luasan persil, orientasidan peletakan masa bangunan.

b. Kawasan Transportasi : Kawasan transportasi terutama disebabkankarena adanya jalan-jalan regional yang melewati kawasan Banyumanik,seperti Jalan Tol Jatingaleh-Srondol. Disamping itu kawasanBanyumanik adalah entrance point (pintu gerbang) Kota Semarang dariarah selatan. Keberadaan tersebut dari aspek transportasi perlu direspondengan penyediaan sarana prasarana transportasi yang cukup. Disampingitu pengaturan tata guna lahan di sekitar jalan-jalan utama dari aspekestetika perlu diperhatikan karena akan terkait dengan image KotaSemarang.

c. Kawasan Rekreasi : Kawasan rekreasi berupa Taman Tabanas dansekitarnya (panorama Kota Semarang dari atas). Skala pelayananrekreasi ini adalah skala kota.

d. Kawasan Pendidikan : di Kelurahan Pedalangan (Akper), terutama untukmengimbangi perkembangan Kampus Undip di Kelurahan Tembalang.

e. Kawasan Campuran: meliputi kegiatan permukiman, perkantoran,perdagangan dan jasa terletak di Kelurahan Tinjomoyo, Ngesrep,Srondol Kulon, Srondol Wetan, Sumurboto, Banyumanik dan PudakPayung.

f. Kawasan Perdagangan dan Jasa : berdasarkan kecenderungan yang adasekarang dan prediksi perkembangan ruang akibat pertumbuhan aktivitasdan rencana system jaringan jalan, kegiatan perdagangan dan jasa di

19

BWK VII dilokasikan di Kelurahan Tinjomoyo, Ngesrep, SrondolWetan, dan Banyumanik.

g. Kawasan Khusus Militer: terletak di Kelurahan Srondol Kulon danPudak Payung.

8. Bagian Wilayah Kota VIII

Sesuai dengan arahan di RTRW bahwa fungsi primer BWK VIII ditetapkanuntuk kegiatan pertanian dan konservasi serta pendidikan. Sedangkankegiatan pendukung fungsi primer tersebut adalah kegiatan perumahan,perdagangan dan jasa, campuran, dan pariwisata. Adapun kebijaksanaanpengembangan wilayah BWK VIII adalah:

a. Kawasan Permukiman : Kawasan permukiman pedesaan dialokasikan diseluruh wilayah lingkungan pedesaan, sedangkan kawasan permukimanperkotaan dialokasikan disekitar pusat BWK VIII Kelurahan Gunungpatidan di Kelurahan Sekaran.

b. Kawasan Perdagangan dan Jasa : berdasarkan kecenderungan yang adasekarang dan prediksi perkembangan ruang akibat pertumbuhan aktivitasdan rencana jaringan jalan, kegiatan perdagangan dan jasa di BWK VIIIdialokasikan di Kelurahan Gunungpati dan Sekaran.

c. Kawasan Campuran Permukiman, Perdagangan dan Jasa : diarahkandisepanjang jalan Gunungpati-Ungaran (di Kelurahan Gunungpati,Plalangan, dan Sumurrejo), dan disekitar jalan Gunungpati-Manyaran diKelurahan Gunungpati dan Cepoko.

d. Kawasan Pendidikan : dialokasikan di Kelurahan Sekaran danNongkosawit

e. Kawasan Pertanian: direncanakan diseluruh BWK VIII. Di bagiantengah dan selatan untuk pertanian lahan basah, dan dibagian utara untukpertanian lahan kering.

f. Kawasan Rekreasi: kegiatan rekreasi di BWK VIII berupa kawasanrekreasi waduk dan Gua Kreo di Kelurahan Kandri.

g. Kawasan Konservasi: diseluruh wilayah yang memiliki syarat sebagaikawasan konservasi, yaitu disekitar sungai, waduk, mata air dan lahandengan kelerengan lebih dari 40%.

Page 16: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

20

9. Bagian Wilayah Kota IX

Pemanfaatan ruang BWK IX direncanakan dengan mempertimbangkan:

a. BWK IX Mijen merupakan wilayah cadangan pengembangan kota yangberperan sebagai pusat pelayanan dengan skala regional.

b. BWK IX Mijen termasuk dalam kategori wilayah perbukitan yang akandiarahkan pengembangannya sesuai dengan potensi-potensi sumber dayaalamnya yaitu untuk pengembangan pertanian dan konservasi, danpemukiman.

c. Fungsi dari BWK IX yaitu pengembangan permukiman kepadatanrendah, industri yang bertumpu sumber daya alam, agro bisnis,agrowisata dan perlindungan lingkungan

Adapun rencana pemanfaatan ruang wilayah BWK IX, yaitu:

a. Kawasan Permukiman : Kawasan permukiman pedesaan dialo-kasikandiseluruh wilayah lingkungan pedesaan, sedangkan kawasan pemukimanperkotaan dialokasikan disekitar pusat BWK IX Mijen dan di KelurahanPesantren, Jatibarang dan Kedungpane.

b. Kawasan Perdagangan dan Jasa: berdasarkan kecenderungan yang adasekarang dan prediksi perkembangan ruang akibat pertumbuhan aktivitasdan rencana sistem jaringan jalan, kegiatan perdagangan dan jasa diBWK IX dialokasikan di Kelurahan Wonopolo, Pesantren danJatibarang.

c. Kawasan Campuran Permukiman : perdagangan dan jasa diarahkandisepanjang jalan Mijen-Boja (di Kelurahan Cangkiran, Jatisari,Mijen,dan Wonopolo) dan sekitar Kelurahan Polaman.

d. Kawasan Pendidikan: dialokasikan di Kelurahan Jatibarang.

e. Kawasan Industri: dialokasikan di sekitar jalan arteri primer diKelurahan Jatibarang dan Mijen berupa industri bebas polusi (technopark).

f. Kawasan Pertanian: direncanakan di bagian utara wilayah BWK IX diKelurahan Cangkiran, Bubakan, Polaman, Purwosari, Tambangan, danKarangmalang.

g. Kawasan Rekreasi: kegiatan rekreasi di BWK IX berupa kawasanrekreasi/agrowisata Sodong di Kelurahan Purwosari.

21

h. Kawasan Konservasi: diarahkan di seluruh wilayah yang memiliki syaratsebagai kawasan konservasi, yaitu di sekitar sungai, waduk dan lahandengan kelerengan lebih dari 40%.

10. Bagian Wilayah Kota X

Sesuai dengan arahan di RTRW bahwa fungsi primer BWK X ditetapkanuntuk kegiatan industri, sedangkan kegiatan pendukung fungsi primertersebut adalah kegiatan perumahan, perdagangan dan jasa, campuran,pertanian, rekreasi, perikanan dan olah raga. Adapun arahan lokasi untukmasing-masing kegiatan tersebut adalah:

a. Kawasan Industri : dialokasikan disebelah utara jalan kereta api dansebelah selatan Jalan Siliwangi.

b. Lokasi industri yang terletak di sebelah Utara jalan kereta api terdapat diKelurahan Mangkang Wetan, Randusari, Karanganyar dan Tugurejo.Sedangkan yang terdapat di sebelah Selatan Jalan Siliwangi terdapat diKelurahan Podorejo, Rowosari, Tambakaji dan Purwoyoso.

c. Kawasan Permukiman: dialokasikan sebagian besar terdapat diKecamatan Ngaliyan. Kawasan akan dikembangkan sebagai kegiatanperumahan/permukiman terdapat di Kelurahan Ngaliyan, Tambak aji,Bringin, Gondoriyo, Podorejo dan Kelurahan Tugurejo.

d. Kawasan Perdagangan dan Jasa: berdasarkan kecenderungan yang adasekarang dan prediksi perkembangan ruang akibat pertumbuhan aktivitasdan rencana sistem jaringan jalan, kegiatan perdagangan dan jasa diBWK X dilokasikan di Mangkang, Tambakaji dan Jrakah khususnya disepanjang Jalan Siliwangi.

e. Kawasan Campuran Permukiman, Perdagangan dan Jasa: diarahkan disepanjang Jalan Siliwangi (terutama di Kelurahan Mangkang Kulon,Wonosari), Ngaliyan-Boja, Jalan Gatot Subroto dan disepanjang rencanajalan lingkar luar (outer ring road). Untuk kawasan campuranpermukiman dan industri diarahkan di Kelurahan Karanganyar danTugurejo.

f. Kawasan Pendidikan: diarahkan di Kelurahan Tambak aji terutama didekat pertigaan Jrakah.

g. Kawasan Pertanian: direncanakan di kawasan Utara KelurahanMangkang Kulon dan Mangunharjo.

Page 17: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

22

h. Kawasan Rekreasi: kegiatan rekreasi di BWK X berupa kawasanrekreasi pantai, kawasan ini terdapat di bagian Utara Kecamatan Tugu.

i. Kawasan Perikanan: kegiatan perikanan yang dikembangkan di BWKX adalah perikanan tambak. Lahan untuk kegiatan ini dialokasikandibagian Utara Kelurahan Mangkang Kulon dan Mangunharjo.

j. Kawasan Olah Raga: dialokasikan di Kecamatan Bambankerepterutama di dekat perbatasan dengan Kecamatan Mijen.

II.2. PEREKONOMIAN DAERAH

II.2.1 Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi di samping dapat berdampak pada peningkatanpendapatan, pada akhirnya juga akan berpengaruh pada pendapatan daerah.Semakin mampu menggali potensi perekonomian daerah yang dimiliki akansemakin besar Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan Pendapatan AsliDaerah (PAD), sehingga mampu meningkatkan keuangan daerah dalammenunjang pelaksanaan otonomi daerah.

Perkembangan pertumbuhan ekonomi kota Semarang per tahun dapatdilihat dalam tabel di bawah ini.

Tabel II.2Rata-rata pertumbuhan Ekonomi per tahun 2000 – 2004

No Tahun Rata-rata Pertumbuhan ekonomiPertahun (%)

1 2000 3,40

2 2001 4,97

3 2002 5,11

4 2003 4,10

5 2004 4,02

Sumber : Semarang dalam angka 2004

23

Dari tabel di atas menunjukan bahwa Sejak tahun 2000 pertumbuhan ekonomimerangkak naik ke angka pertumbuhan yang positif hingga mencapai angkapetumbuhan 4,02 % pada tahun 2004. Selama kurun waktu lima tahun terakhirpertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan rata-rata sebesar 0,19 % pertahun.Dengan demikian pada akhir tahun 2010 pertumbuhan ekonomi Kota Semarangdiprediksikan mencapai angka kurang lebih 5,5 %. Pertumbuhan ekonomi inidapat tercapai jika asumsi kondisi keamanan dan ketertiban dapat terjaga secarakondusif, terjadinya peningkatan jumlah investasi, terkendalinya jumlah inflasidan peningkatan jumlah ekspor non migas.

II.2.2 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Peningkatan laju pertumbuhan PDRB selama lima tahun mengalamipeningkatan rata-rata 8,20 % per tahun. Adapun pertumbuhan sektor ekonomiKota Semarang Tahun 2000 – 2004 menurut Lapangan usaha adalah sebagaiberikut :

Tabel II.3Pertumbuhan Sektor ekonomi di Kota Semarang

menurut Lapangan Usaha atas dasar harga konstan 1993tahun 2000-2004

No Sektor 2000 2001 2002 2003 2004

1 Pertanian -28,13 -9,66 3,37 4,25 1,86

2 Pertambangan danPenggalian

4,94 8,41 3,72 2,72 3,60

3 Industri Pengolahan 3,10 5,61 4,30 4,16 3,38

4 Listrik, Gas dan AirMinum

3,88 3,38 10,87 5,97 8,40

5 Bangunan 6,89 6,86 3,27 3,91 2,79

6 Perdagangan, Hotel danRestoran

7,15 4,08 4,31 4,56 4,93

7 Pengankutan danKomunikasi

10,37 8,87 3,79 5,75 5,23

8 Keuangan, Persewaandan jasa Perusahaan

7,48 2,75 2,49 4,34 2,93

Page 18: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

24

No Sektor 2000 2001 2002 2003 2004

9 Jasa-jasa 2,27 6,40 3,56 4,00 2,84

PDRB Total 4,97 5,11 4,10 4,43 4,02

Sumber : PDRB Kota Semarang Tahun 2004, Bappeda dan BPS Kota Semarang

Tabel diatas menunjukan bahwa laju pertumbuhan seluruh sektor padatahun 2004 menunjukan pertumbuhan positif. Sektor Listrik mengalamipertumbuhan paling besar dibanding 8,40 %, lebih besar dari tahun sebelumnyasebesar 5,97 %. Peningkatan output pada sektor listrik berkaitan dengan fungsinyasebagai penyedia kebutuhan masyarakat dan perkembangannya searah denganperkembangan penduduk dan perkembangan ekonomi di suatu wilayah.

Lapangan usaha yang memiliki kontribusi terbesar terhadap PDRB tahun2004 atas dasar harga berlaku adalah Sektor Perdagangan,Hotel, dan Restoransebesar 38,81%, dan seterusnya adalah Sektor Industri sebesar 29,26%, Sektorjasa-jasa 12,74 %, sektor angkutan dan komunikasi sebesar 6,43%, sektorkeuangan, persewaan, dan jasa perusahaan sebesar 5,72%, Sektor bangunan3,89%, sektor listrik, gas, dan air sebesar 1,88%, sektor pertanian sebesar 0,94%,sektor pertambangan dan penggalian sebesar 0,34 %.

Kontribusi sektor perdagangan, hotel, dan restoran yang sangat besardidorong oleh adanya pusat pelayanan perekonomian yang berskala regionalmaupun nasional. Sementara, sektor industri pengolahan, baik industri besarmaupun industri sedang yang memberikan kontribusi yang cukup besar terhadapPDRB Kota Semarang, dapat dijumpai persebarannya antara lain di KecamatanGenuk dan Ngaliyan, dan sebagian kecil terletak di Kecamatan Tugu danSemarang Barat; sedangkan persebaran industri sedang sebagian besar terletak diKecamatan Genuk dan Semarang Barat dan sebagian kecil terletak di KecamatanSemarang Tengah dan Semarang Utara.

Perhitungan sektor ekonomi basis dilakukan dengan penghitungan nilaiLQ Kota Semarang. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Berdasarkan perhitungan LQ, dapat diketahui bahwa Kota Semarangmempunyai sektor basis sebagai berikut:

1. Sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan merupakan sektor basispada wilayah Kota Semarang. Hal ini didorong oleh banyaknya pelayanankeuangan dan jasa yang ada, serta kedudukan Kota Semarang sebagai pusatpelayanan kegiatan sosial perekonomian dalam kawasan Kedungsepur padakhususnya dan wilayah Provinsi Jawa Tengah pada umumnya.

25

Tabel II.4Nilai LQ untuk Ekonomi Basis Berdasarkan Nilai PDRB

Atas Dasar Harga Konstan di Kota Semarang

Lapangan Usaha 1999 2000 2001 2002 2003

Pertanian 0,06 0,04 0,04 0,04 0,04

Pertambangan dan Penggalian 0,20 0,19 0,18 0,18 0,16

Industri Pengolahan 1,21 1,15 1,12 1,09 1,01

Listrik, Gas, dan Air Bersih 1,49 1,34 1,28 1,23 1,23

Bangunan 0,81 0,99 0,98 0,92 0,89

Perdagangan, Hotel, dan Restoran 1,77 1,69 1,60 1,54 1,46

Pengangkutan dan Komunikasi 1,58 1,57 1,51 1,42 1,36

Keuangan, Persewaan, dan JasaPerush.

1,89 1,88 1,82 1,73 1,68

Jasa 1,53 1,47 1,47 1,40 1,38

Sumber: Kota Semarang dalam Angka

2. Sektor perdagangan, hotel, dan restoran juga merupakan sektor basis. Hal inididukung oleh kedudukan Kota Semarang sebagai pusat pelayanan dikawasan Kedungsepur dan Provinsi Jawa Tengah sehingga terdapat banyakfasilitas perdagangan dan jasa yang berskala luas di wilayah ini dan mampumelayani wilayah di sekitarnya.

3. Sektor jasa merupakan sektor basis yang menunjukkan bahwa perkembanganperkotaan sudah mengarah ke arah sektor ekonomi tersier.

4. Sektor pengangkutan dan komunikasi merupakan sektor basis selanjutnya.Hal ini antara lain disebabkan oleh adanya pusat-pusat pelayanan komunikasidan transportasi baik darat, laut, maupun udara di Kota Semarang. Selain itu,kedudukan Kota Semarang yang merupakan kota transit yang dilalui olehjalur utama pergerakan Jakarta-Surabaya turut mendorong pesatnyaperkembangan sektor pengangkutan di wilayah ini.

5. Sektor basis selanjutnya adalah sektor listrik, gas, dan air bersih yangmenunjukkan bahwa Kota Semarang telah menjadi pusat bagi pelayanankebutuhan listrik, gas, dan air bersih bagi wilayah sekitarnya, terutamawilayah Kedungsepur.

Page 19: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

26

6. Sektor basis terakhir adalah industri pengolahan. Hal ini sangat terkaitdengan banyaknya kawasan industri yang terdistribusi di wilayah KotaSemarang.

Pada Tahun 2000 pendapatan perkapita masyarakat sebesarRp. 3.195.051,- atau mengalami pertumbuhan 3,35 %, tahun 2001 sebesarRp. 3.297.098,- atau mengalami pertumbuhan 3,19 %, tahun 2002 sebesarRp. 3.399.781,- atau meningkat sebesar 3,11 %, tahun 2003 sebesarRp. 3.465.463 atau 1,93 % dan pada tahun 2004 sebesar Rp. 3.602.362,- atau3,95 %.

Peningkatan ini juga diikuti dengan kenaikan pendapatan perkapita dimanaperkembangan pendapatan perkapita dari tahun 2000 sampai dengan 2004menunjukkan pertumbuhan yang positif. Pendapatan perkapita atas dasar berlakudari tahun ke tahun juga menunjukan peningkatan, bila pada tahun 1999 adalahRp. 8.734.259,45 dan pada tahun 2003 mencapai Rp. 14.016.235,34 berartiterjadi peningkatan sebesar 1,60 persen selama 5 tahun. Jika dilihat berdasarkanharga konstan 1993, pertumbuhan pendapatan perkapita dalam periode 1999 –2003 juga mengalami peningkatan sebesar 1,13 %. Selengkapnya rata-rata Produkdomestik regional Bruto perkapita penduduk tahun 1999 – 2003 adalah sebagaiberikut :

Tabel II.5Rata-rata Produk domestik regional Bruto perkapita penduduk

Tahun 2004 – 2003

Tahun

Pendapatan Perkapita (Rp) Pertumbuhan (%)

HargaBerlaku

Harga Konstan1993

HargaBerlaku

Harga Konstan1993

2000 9.923.098.00 3.959.928,10 13,61 3,55

2001 11.419.483,45 4.088.522,53 15,08 3,25

2002 12.885.457,96 4.215.832,47 12,84 3,11

2003 14.016.235,34 4.308.516,94 8,78 2,20

Sumber : Semarang Dalam Angka Diolah

27

Konstribusi masing-masing lapangan usaha terhadap pertumbuhanekonomi yang selama lima tahun terakhir terbesar adalah Perdagangan dan Hotelsebesar 35,45 % kemudian diikuti industri pengolahan 31,69 %, jasa-jasa 13,12%, pengangkutan dan komunikasi 7,34 %, keuangan, persewaan dan jasaperusahaan 6,37 %, bangunan 3,60 %, listrik, gas dan air bersih 1,50 %,pertanian 0,67 % dan pertambangan dan penggalian 0,26 %.

Pertumbuhan sektor usaha perdagangan yang cukup tinggi didukung denganadanya nilai eksport non migas yang mengalami peningkatan cukup tajam. Dataeksport non migas selama tiga tahun terakhir adalah sebagai berikut :

Tabel II.6Nilai Eksport Non Migas Menurut Jenis Komoditas di Kota Semarang

Tahun 2002 -2004 dalam (US $ 000)

No Jenis Komoditi 2002 2003 2004

1 Perkebunan 5.902,29 7.955,55 8.857,87

2 Kehutanan 6.253,68 13.246,26 14.655,22

3 Pertanian 1.075,71 2.059,94 1.495,89

4 Perikanan 1.584,25 2.716,94 1.041,86

5 Peternakan 977,86 1.346,38 1.251,27

6 Rempah-rempah 271,11 407,58 400,14

7 Makanan 1.357,54 3.725,53 2.166,53

8 Kerajinan 320,51 485,37 1.309,98

9 Perindustrian 271.445,78 369.693,39 389.769,55

J U M L A H 289.188,72 401.636,94 420.948,26

Sumber : Semarang dalam angka 2004

II.2.3 Inflasi

Pertumbuhan ekonomi yang meningkat mengakibatkan tingkat konsumsimeningkat sehingga mendorong terjadinya laju inflasi yang cukup besar, padatahun 2000 laju inflasi sebesar 8,73 %, tahun 2001 naik menjadi 13,98 %, tahun2002 turun menjadi 13,56 persen, pada tahun 2003 turun menjadi 6,07 % danpada tahun 2004 sebesar 5,98 %.

Page 20: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

28

Laju inflasi tahun 2000 sampai dengan tahun 2004 menunjukkankecenderungan menurun. Penurunan inflasi ini terjadi disebabkan oleh deflasikelompok bahan makanan yang mencapai minus 1,25 %, sedangkan kelompokpengeluaran konsumsi yang lainnya mengalami kenaikan.

Laju inflasi untuk masing-masing kelompok pengeluaran konsumsi tahun2003 adalah kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 21,63 %,Kelompok perumahan sebesar 11,07 %, kelompok makanan jadi, minuman,rokok dan tembakau sebesar 5,35 %, kelompok sandang sebesar 2,38 %,kelompok transport dan komunikasi sebesar 1,58 % dan kelompok kesehatansebesar 1,56 %. Untuk kelompok bahan makanan mengalami deflasi sebesarminus 1,25 %.

II.2.4 Pendapatan Daerah

Bergulirnya otonomi daerah membawa konsekuensi perubahan manajemenkeuangan daerah. Hal tersebut perlu dilakukan untuk menghasilkan anggarandaerah yang benar-benar mencerminkan kepentingan dan harapan masyarakatterhadap pengelolaan keuangan daerah secara ekonomis, efisien dan efektif.

Selama kurun waktu lima tahun, perhitungan anggaran pendapatanPemerintah Kota Semarang selalu memenuhi target kecuali tahun 2000 karenaadanya transisi waktu perubahan dimulainya tahun anggaran. Tahun 2000mencapai realisasi sebesar 98,8 % dari target yang ditetapkan, tahun 2001mencapai 109,9 %, tahun 2002 mencapai 109,2 %, tahun 2003 mencapai 107,1%, dan sampai dengan tahun 2004 sudah mencapai 153,1 % dari target.Adapun pertumbuhan realisasinya selama lima tahun terakhir mengalamikenaikan rata-rata sebesar 46.66 %. Pada tahun 2001 mengalami kenaikan sebesar101,22 %, tahun 2002 naik sebesar 13,84 % dan tahun 2003 naik sebesar 24,92 %.Selama lima tahun terakhir Pendapatan Asli Daerah (PAD) mengalamipeningkatan rata-rata sebesar 45,19 %, Adapun rincian penerimaan PendapatanAsli Daerah (PAD) terdiri dari penerimaan pajak daerah mengalami kenaikanrata-rata sebesar 41,15%. Adapun penerimaan pajak daerah yang menonjol antaralain adalah Pajak Penerangan Jalan Umum (PPJU), Pajak Hotel, Pajak Restoran,Pajak Reklame, Pajak Hiburan dan Pajak Parkir. Selengkapnya penerimaan darisektor pajak daerah sebagaimana tabel di bawah ini :

29

Tabel II.7Perkembangan Pendapatan Daerah dari Sektor Pajak Daerah

No PAJAKDAERAH

TAHUN

2000 2001 2002 2002 2004

1 Pajak Hotel 6,934,049,600 10,215,198,195 12,256,631,082 14,348,863,722 15,183,080,997

2 Pajak Restoran 4,433,085,117 8,163,524,297 10,412,975,016 11,999,588,464 13,144,048,368

3 Pajak Hiburan 1,638,296,190 2,230,346,165 3,015,179,493 3,575,450,492 3,635,117,767

4 Pajak Reklame 1,366,478,297 2,517,341,497 3,867,505,368 7,984,782,500 9,754,020,625

5 Pajak PeneranganJalan

14,305,285,131 24,305,299,845 35,645,446,807 42,914,885,509 50,549,488,287

6 Pajak PengambilanBahan Galian

2,763,156 30,096,348 74,003,700 80,820,024 80,206,684

7 Golongan C

8 Pajak PemanfaatanAir Bawah Tanah

1,258,317,385 1,617,571,886 0 0 -

9 Pajak Parkir 0 0 1,228,140,314 1,572,090,058 1,828,226,730

JUMLAH 29,938,274,876 49,079,378,233 66,499,881,780 82,476,480,769 94,174,189,458

Sumber : DPKD Kota Semarang

Penerimaan retribusi daerah mengalami kenaikan rata-rata sebesar 44,08%.Adapun penerimaan retribusi daerah yang menonjol antara lain adalah RetribusiPelayanan Kesehatan RSU, Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor, RetribusiPenggantian Cetak Peta, Retribusi IMB, Retribusi Ijin Gangguan HO danRetribusi Trayek. Selengkapnya penerimaan dari sektor pajak daerah sebagaimanatabel di bawah ini :

Tabel II.8Perkembangan Pendapatan Daerah dari Sektor Retribusi Daerah

N0 RETRIBUSIDAERAH

TAHUN

2000 2001 2002 2003 2004

1 Retribusi PelayananKesehatan

2,337,345,127 6,103,894,228 8,110,826,185 10,178,567,869 11,637,570,575

2 Retribusi Kebersihan 2,767,475,650 5,581,045,625 5,536,180,895 5,645,516,240 5,704,910,625

Page 21: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

30

N0 RETRIBUSIDAERAH

TAHUN

2000 2001 2002 2003 2004

3 Retr. PenggantianB.Cetak KTP & Akta

794,532,500 2,256,812,500 2,416,356,500 2,279,201,000 1,389,743,000

4 Retribusi Akta Capil 0 629,650,000 852,144,500 942,005,000 960,368,000

5 Retribusi PelayananPemakaman danPengabuan Mayat

11,519,375 35,267,500 44,762,500 54,950,000 86,937,500

6 Retribusi Parkir diTepi Jalan Umum

328,784,850 388,929,175 307,286,000 304,870,000 529,158,700

7 Retribusi Pasar 2,591,229,103 3,393,106,260 3,875,633,201 4,238,650,882 4,598,590,661

8 Retribusi PengujianKend. Bermotor

0 1,359,020,000 2,238,343,000 2,640,918,122 2,935,102,680

9 Retribusi Pemr. AlatKebakaran

11,337,000 18,649,500 18,558,000 20,072,500 24,680,000

10 Retribusi PenggantianBiaya Cetak Peta

1,067,774,365 1,757,332,470 2,047,966,800 2,538,224,275 3,078,457,750

11 Retribusi PemakaianKekayaan Daerah

824,982,791 1,628,127,955 1,818,934,730 2,039,936,335 963,645,936

12 Retribusi Terminal 665,388,720 411,813,350 666,322,900 560,431,500 376,652,900

13 Retribusi TempatKhusus Parkir

507,093,267 579,159,069 195,341,634 239,135,460 425,649,870

14 Retribusi PenyedotanKakus

24,696,500 68,305,000 70,164,000 85,640,500 68,731,000

15 Retribusi TempatPenginapan

Up 190,115,268 230,705,620 160,917,652 268,225,943

16 Retribusi TempatRekreasi & OlahRaga

417,038,550 615,089,750 622,826,075 919,283,375 1,084,731,750

17 Retribusi IMB 1,802,960,015 1,935,329,340 4,913,702,673 5,867,853,700 7,834,976,280

18 Retribusi IjinGangguan

784,269,886 1,393,433,625 2,389,410,760 2,809,971,980 2,538,430,600

19 Retribusi Ijin Trayek 34,751,875 70,214,375 80,734,375 92,166,250 103,959,375

JUMLAH 14,971,179,574 28,415,294,990 36,436,200,348 41,618,312,640 44,610,523,145

31

Sedangkan penerimaan laba BUMD sebelum adanya deviden BPD Jatengsebesar + Rp. 307 juta atau 0,02 % dari total PAD mengalami kenaikan rata-ratasebesar 85,97 %. Kenaikan yang cukup fantastis ini disebabkan adanya setorandeviden dari Bank Jateng (BPD Jateng), Penerimaan lain-lain PAD yang sahmengalami kenaikan rata-rata sebesar 84,06 %. Penerimaan yang berasal daridana perimbangan, selama lima tahun terakhir mengalami peningkatan rata-rata sebesar 43,93 %. Rincian penerimaan dana perimbangan terdiri dari Pos BagiHasil Pajak mengalami kenaikan rata-rata sebesar 66,02 %. Pos Bagi Hasil BukanPajak mengalami kenaikan rata-rata sebesar 13,15 %. Dana Alokasi Umum(DAU) mengalami kenaikan rata-rata sebesar 68,81 %. Sedangkan untuk DanaAlokasi Khusus (DAK) pada tahun 2001 mengalami penurunan DAK sebesar92,18%, tahun 2002 dan tahun 2003 Pemerintah Kota tidak mendapatkan DanaAlokasi Khusus (DAK).

Walaupun kota Semarang selama lima tahun terakhir dapat meningkatkanpendapatan asli daerah rata-rata 45,19 %, namun faktor ketergantungandengan pemerintah pusat maupun Pemerintah Provinsi masih cukup besar sekitar72,47 %. Penyebab dari ketergantungan yang begitu besar adalah keterbatasansumberdaya alam, jumlah aparatur yang begitu besar dan belum berkembangnyapotensi perekonomian daerah. Jumlah aparatur yang besar menyebabkan belanjaaparatur setiap tahun mencapai kurang lebih 58,75 %, dimana belanja tersebutmerupakan tanggung jawab pemerintah pusat. Data penerimaan keuangan daerahdapat dilihat dalam tabel di bawah ini :

Tabel II.9Penerimaan Keuangan Daerah Kota Semarang

Tahun 2001 – 2004 Kota Semarang

NO URAIAN 2001 2002 2003 20041 2 3 4 5 6

A BAG. PENDAPATANASLI DAERAH

85,524,461,000 106,839,455,000 122,744,935,000 155,824,656,967

a. Pos Pajak Daerah 49,079,370,000 61,681,625,000 70,580,000,000 94,174,189,458

b. Pos Retribusi Daerah 28,415,295,000 33,760,170,000 35,439,520,000 46,115,361,326

c. Pos Bagian LabaBUMD

181,278,000 295,512,000 269,519,000 307,197,000

d. Lain-lain PAD yangsah

7,848,518,000 11,102,148,000 16,455,896,000 15,227,909,183

B BAG. DANAPERIMBANGAN

313,863,683,000 353,163,704,000 413,059,852,000 516,900,043,706

Page 22: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

32

NO URAIAN 2001 2002 2003 2004

a. Pos Bagi Hasil Pajak 54,885,695,000 84,178,344,000 103,701,492,000 195,409,274,272

b. Pos Bagi Hasil BukanPajak

1,478,825,000 2,035,360,000 1,358,360,000 2,386,354,434

c. Pos Dana AlokasiUmum

254,262,363,000 266,950,000,000 308,000,000,000 314,104,415,000

d. Pos Dana AlokasiKhusus

3,236,800,000 0 0 5,000,000,000

C BAG. LAIN - LAINPEND. DAERAHYANG SAH

21,256,353,000 7,661,831,000 10,511,831,000 26,437,701,000

a. Pos Lain -lainPendapatan Daerahyang sah

21,256,353,000 7,661,831,000 10,511,831,000 26,437,701,000

J U M L A H 420,644,497,000 467,664,990,000 546,316,618,000 699,162,401,673

Sumber : DPKD Kota Semarang

II.2.5 Belanja Daerah

Sejalan dengan meningkatnya tuntutan kebutuhan belanja daerah untukmembiayai pelaksanaan pembangunan, selama lima tahun terakhir mengalamikenaikan. Kenaikan perhitungan belanja rata-rata setiap tahunnya sebesar 50,29%, Anggaran belanja sebelum perubahan sistem anggaran (Tahun 2000 – 2001)terdiri dari belanja rutin dan belanja pembangunan. Pada tahun 2000 prosentasePerhitungan Belanja Rutin terhadap anggaran adalah sebesar 88,3 %, dan tahun2001 sebesar 70,9 %. Sedangkan kenaikan perhitungan belanja rutin pada tahun2001 adalah sebesar 135,76 %. Prosentase perhitungan belanja pembangunanterhadap anggaran pada tahun 2000 adalah sebesar 78,11 %, tahun 2001 sebesar27,68 %. Sedangkan kenaikan Perhitungan Belanja Pembangunan pada tahun2001 adalah sebesar 30,16 %.

Sedangkan rincian perhitungan anggaran belanja setelah perubahan sistem(Tahun 2002 – 2004) terdiri dari Belanja Aparatur Daerah dan Belanja PelayananPublik. Pada tahun 2002 prosentase Perhitungan Belanja Aparatur Daerahterhadap anggaran adalah sebesar 98,43 %, tahun 2003 sebesar 96,17 % dansampai dengan tahun 2004 mencapai 66,94 % dari target satu tahun. Sedangkanprosentase Perhitungan Belanja Pelayanan Publik terhadap anggaran pada tahun2002 adalah sebesar 98,80 %, tahun 2003 sebesar 82,92%.

33

II.2.6 Investasi

Nilai investasi PMA (Penanaman Modal Asing) pada Tahun 2001dibandingkan Tahun 2003 mengalami kenaikan dari Rp. 7.943.000.000 menjadiRp. 345.695.529.000. Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) juga mengalamikenaikan dari Rp 28.175.000.000,- pada Tahun 2001 menjadi Rp91.884.350.000,- pada Tahun 2003. Sedangkan dari daya serap tenaga kerja untukPMA naik dari 987 orang menjadi 2.882 pada tahun 2003. Daya serap tenagauntuk PMDN meningkat dari 428 orang tahun 2001 menjadi 2.887 orang padatahun 2003. Kenaikan investasi ini tidak lepas dari kondusifnya iklim investasi,sebagai ibu kota Provinsi Jawa Tengah, letak strategis pada perlintasan JalurJalan Utara Pulau Jawa yang menghubungkan Kota Jakarta - Surabaya, dandukungan sarana prasarana yang memadai. Selengkapnya perkembangan jumlahdan nilai investasi dapat dilihat dalam tabel di bawah ini :

Tabel II.10Perkembangan Jumlah dan Nilai Investasi

Tahun Jumlah Nilai Investasi Tenaga Kerja

PMA PMDN PMA PMDN PMA PMDN

2001 6 2 7.943.000.000 28.175.000.000 987 428

2002 9 4 4.895.000.000 11.826.961.000 1.498 3.314

2003 27 7 345.695.529.000 91.884.350.000 2.882 2.887

Sumber : Semarang Dalam Angka diolah

II.2.7 Pinjaman Daerah

Dalam melaksanaan pembangunan dibutuhkan sumberdaya yang cukuptinggi, terutama sumber pembiayaan, sementara pembiayaan yang tersedia baikyang berasal dari PAD, dana perimbangan dan sumber-sumber pendapatanlainnya yang sah belum mencukupi.

Kekurangan pembiayaan pembangunan tersebut dapat diperoleh melalui berbagaicara, salah satu alternatif yang dilaksanakan adalah dengan melakukan pinjamandari pihak ke tiga atau lembaga-lembaga keuangan.

Total kewajiban pinjaman Pemerintah Kota Semarang sampai dengan tahun 2005sebesar Rp. 78,008,824,216.- yang terdiri dari pokok pinjaman sebesarRp. 70,983,318,030.- ditambah bunga, bunga masa tenggang, biaya profisi danadministrasi serta denda sebesar Rp. 7,025,506,186.

Page 23: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

34

Secara rinci posisi pinjaman daerah sampai dengan tahun 2005 sebesar sebagaiberikut :

Tabel II.11Posisi Pinjaman Daerah per 31 Juli 2005

No Uraian TahunAnggaran

MasaPinjaman

PokokPinjaman

Kewajiban Ket

1 2 3 4 5 6 7

1Pinjaman Urban VPandanaran, IBRD-RDI2408

1989/1990 20 Tahun 10,425,642,681 17,667,595,669 Bank Dunia

2Pinjaman UrbanTransport IBRD-RDI-2817

1993/1994 20 Tahun 8,301,905,454 19,478,724,794 Bank Dunia

3PinjamanSSUDP/P3KT

1994/1995 20 Tahun 27,181,765,895 28,262,645,679 Bank Dunia

4Pembelian GedungDinas

2003 3 tahun 21.000,000,000 9,306,708,074 Bank BPD

5Pengadaan TruckKontainer sampah

2005 2 Tahun 4,074,000,000 3,293,150,000PT. New Ratna

Motor

JUMLAH70,983,318,0

3078,008,824,216

Sumber : DPKD Kota Semarang

II.3 SOSIAL BUDAYA DAERAH

II.3.1 Jumlah, Perkembangan, dan Kepadatan Penduduk

Perkembangan jumlah penduduk dari tahun ke tahun terus mengalamikenaikan dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 1,52 %, pada tahun 2000 jumlahpenduduk sebesar 1.309.667 jiwa, tahun 2001 jumlah penduduk sebesar 1.322.320jiwa, tahun 2002 sebesar 1.350.005 jiwa, tahun 2003 sebesar 1.378.261 jiwa danpada tahun 2004 sebesar 1.399.133 jiwa. Kenaikan pertumbuhan penduduk inidisamping karena tingkat kelahiran, juga disebabkan oleh migrasi dari daerahhinterland sebagai konsekuensi kota metropolitan. Tingkat kelahiran dalam limatahun terakhir mengalami kenaikan rata-rata pertahun sebesar 2,33 %, padatahun 2000 sebesar 16.133, tahun 2001 sebesar 15.770 jiwa, tahun 2002 sebesar16.315 jiwa, tahun 2003 17.162 jiwa dan pada tahun 2004 sebesar 17.562 Jiwa.

35

Tabel II.12Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kota Semarang

No Kecamatan

2001 2002 2003 2004

Jml

Pendd.

Kpdtn Jml

Pendd.

Kpdtn Jml

Pendd.

Kpdtn Jml

Pendd.Kpdtn

1 Mijen 37.927 659 38.843 675 40.685 707 41.675 724

2 Gunungpati 57.485 1.092 58.130 1.105 59.042 1.122 60.208 1.143

3 Banyumanik 104.578 3.771 106.834 3.853 111.527 4.022 113.651 4.098

4 Gajahmungkur 57.550 5.339 58.482 5.425 59.220 5.494 59.831 5.550

5 Semarang Sltn 78.036 13.182 84.103 14.207 84.878 14.338 85.178 14.388

6 Candisari 773719 11.429 78.336 11.520 80.129 11.784 80.855 11.890

7 Tembalang 103.343 2.338 106.090 2.400 110.848 2.508 113.300 2.563

8 Pedurungan 137.784 6.650 141.695 6.839 145.001 6.998 148.555 7.170

9 Genuk 62.996 2.300 63.904 2.333 67.442 2.462 69.323 2.531

10 Gayamsari 63.142 12.004 64.104 12.187 65.310 12.416 66.416 12.627

11 SemarangTimur

81.816 11.491 84.044 11.804 83.897 11.783 83.759 11.764

12 Semarang Utara 122.736 11.188 122.929 11.206 123.353 11.245 124.273 11.328

13 Semarang Tgh 77.210 15.021 76.810 14.944 76.424 14.868 76.156 14.816

14 Semarang Barat 146.651 7.347 148.753 7.453 150.496 7.540 152.957 7.663

15 Tugu 24.145 822 24.400 830 24.668 840 25.189 857

16 Ngalian 89.202 2.232 92.548 2.315 95.341 2.385 97.807 2.447

Jumlah 1.322.320 3.559 1.350.005 3.634 1.378.261 3.710 1.399.333 3.744

Sumber : Semarang Dalam Angka

Dari data tersebut di atas persebaran penduduk tidak merata, kepadatanpenduduk tertinggi berada di pusat-pusat kota yang meliputi KecamatanSemarang Tengah, Semarang Selatan, Gayamsari, Candisari, Semarang Timur,dan Semarang Utara. Sedangkan wilayah Kecamatan Mijen dan KecamatanTugu mempunyai jumlah penduduk terkecil, dengan kepadatan pendudukdibawah 1000 orang tiap km2. Kecamatan yang terpadat penduduknya adalahKecamatan Semarang Tengah dengan tingkat kepadatan sebesar 14.868 tiap km2.

Page 24: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

36

Berdasarkan perhitungan IPM oleh BPS tahun 2002, nilai IndekPembangunan Manusia (IPM) tercatat 73,6. Dengan angka tersebut KotaSemarang menduduki urutan ke 14 dari 341 kota di seluruh Indonesia. Sedangkanuntuk tingkat Jawa Tengah menduduki urutan pertama. Kondisi tersebutmerupakan salah satu indikator terhadap kualitas pembangunan manusia di Kotasemarang.

II.3.2 Pendidikan

Pembangunan Pendidikan pada dasarnya ditujukan untuk meningkatkankualitas sumber daya manusia agar mampu menghadapi setiap perubahan dandiharapkan dapat membentuk manusia seutuhnya yaitu beriman dan bertaqwakepada Tuhan YME, berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan danketrampilan, sehat jasmani dan rohani, mandiri, bertanggungjawab dan memilikietos kerja yang tinggi. Sasarannya adalah terciptanya sumber daya manusia yangberkualitas melalui peningkatan mutu pendidikan, perluasan dan pemerataankesempatan memperoleh pendidikan bagi semua masyarakat, tercapainya efektifdan efisiensi penyelenggaraan pendidikan, serta tercukupinya sarana danprasarana pendidikan. Beberapa indikator keberhasilan pelaksanaan pendidikandapat dilihat dari partisipasi masyarakat dalam pendidikan dan angka putussekolah. Selama lima tahun terakhir Angka Partisipasi Kasar (APK) sebagaiberikut :

Tabel II.13APK masing-masing Jenjang Pendidikan di Kota Semarang

Tahun 2000 – 2004 ( % )

PendidikanTahun 2000 Tahun 2001 Tahun 2002 Tahun 2003 Tahun 2004

APK APM APK APM APK APM APK APM APK APM

SD/MI 105,44 82,24 102,85 85,86 101,98 83,05 103,22 82,5 100.87 81,81

SMP/MTs 96,32 73,76 91,48 68,27 93,64 66,72 94,49 69,45 92,34 67,87

SMU/SMK/MA 120,08 70,54 86,5 62,1 92,48 61,43 83,42 59,57 83,42 59,57

Sumber : Dinas Pendidikan

37

Sedangkan Angka Putus Sekolah pada masing-masing jenjang pendidikan adalahsebagai berikut :

Tabel II.14Angka Putus Sekolah Tahun 2000 – 2004

Tahun Prosentase Angka Putus Sekolah

SD/MI SLTP/MTs SMU/SMK/MA

Tahun 2000 0,07 0,39 0,74

Tahun 2001 0,07 0,39 0,74

Tahun 2002 0,07 0,42 0,45

Tahun 2003 0,06 0,46 0,75

Tahun 2004 0,10 0,48 0,78

II.3.3 Kesehatan

Derajat Kesehatan masyarakat selama lima tahun terakhir menunjukkanperubahan yang positif, hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator keberhasilanbidang kesehatan. Perubahan derajat kesehatan masyarakat antara lain didukungoleh tingkat ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan serta variabel primerlainnya seperti ketersediaan tenaga medis dan paramedis, manajemen, kualitaspelayanan, dan kesadaran masyarakat serta aspek lain yang bersifat sebagaipenunjang terhadap kesehatan.

Angka Harapan Hidup Kota Semarang di atas angka harapan hidup tingkatNasional sebesar 65 tahun. Pada tahun 2001 Angka Harapan Hidupnyamencapai 69 tahun, pada tahun 2002 naik menjadi 70 tahun, pada tahun 2003turun menjadi 69,9 tahun dan pada tahun 2004 kembali menjadi 70 tahun. Dalamperiode yang sama angka kematian bayi mengalami penurunan rata-rata sebesar1,75 persen setiap tahun. Indikator lainnya adalah jumlah kasus gizi buruk,pada tahun 2001 turun sebanyak 40 kasus, dan pada tahun 2002 sampai dengan2004 tetap tidak mengalami perubahan yakni 40 kasus.

Page 25: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

38

Tabel II.15Angka Harapan Hidup, Angka Kematian Bayi dan Gizi Buruk

Tahun 2001 – 2004

Angka HarapanHidup

Angka KematianBayi

Gizi Buruk

Tahun 2001 69 42/1000 0,8Tahun 2002 70 33,45/1000 0,51Tahun 2003 69,9 79,2/1000 0,63Tahun 2004 70 79/1000 1,86

Sumber : Dinas Kesehatan Kota

II.3.4 Ketenagakerjaan

Selama lima tahun terakhir berturut-turut penduduk usia produktifmengalami peningkatan rata-rata pertahun sebesar 0,025 %. Pada tahun 2000sebesar 898.894 jiwa, tahun 2001 sebesar 904.331 jiwa, tahun 2002 sebesar921.325 jiwa, tahun 2003 sebesar 952.056 jiwa. Sekitar 68,59 % penduduk kotaSemarang adalah penduduk usia produktif (15 - 64) tahun dan penduduk usiatidak produktif (0-14 dan 65 tahun keatas) sebesar 31,41 %.

Tabel II.16Pencari Kerja dan Pengangguran

Tahun Pencari Kerja Pengangguran2000 10.005 191.0952001 11.072 162.2542002 10.946 163.9462003 12.437 163.9462004 15.181 172.432

Sumber : Semarang Dalam Angka

39

Tabel II.17Jumlah Penduduk berdasarkan Usia

TahunUsia

Jumlah0 – 9 10 -14 15 – 65 65 +

2000 252.386 121.824 898.984 36.473 1.309.667

2001 259.102 124.659 904.331 34.228 1.322.320

2002 268.071 128.403 921.325 32.206 1.350.005

2003 263.575 125.533 952.056 37.047 1.378.193

2004 267.561 127.440 966.522 37.610 1.399.133

Sumber : Semarang Dalam Angka Diolah

Dari data tersebut diketahui bahwa angka beban tanggungan tiap tahunsebesar 45,77 % yang berarti setiap 100 orang penduduk usia produktifmenanggung sekitar 45,77 penduduk usia tidak produktif.

Struktur Penduduk menurut tenaga kerja dapat digambarkan berdasarkanpada penduduk usia kerja. Jumlah angkatan kerja pada tahun 2000 sebanyak747.647 orang, tahun 2001 sebanyak 681.969 orang, tahun 2002 sebanyak685.865 orang, tahun 2003 sebanyak 600.748 orang dan pada tahun 2004sebanyak 609.875 orang.

Dilihat dari Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) yakniperbandingan antara penduduk usia kerja dengan jumlah angkatan kerja,mulai tahun 2000 sampai dengan 2004 mengalami penurunan. Pada tahun 2000angka TPAK sebesar 73,48 %, tahun 2001 sebesar 66,10 %, tahun 2002 sebesar65,40 %, tahun 2003 sebesar 61,25 % dan pada tahun 2004 sebesar 60,74 %. Haltersebut menunjukkan bahwa perlunya peningkatan lapangan pekerjaan yangcukup guna menampung banyaknya penduduk usia kerja yang tiap tahun semakinmeningkat.

Page 26: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

40

II.3.5 Kesejahteraan Sosial

Sebagai Ibukota Provinsi Jawa Tengah memiliki permasalahan sosial yangcukup kompleks. Hal ini ditandai dengan adanya golongan yang kurangberuntung seperti gelandangan, pengemis, tuna susila, anak jalanan, anak terlantardan lain-lain yang dikategorikan sebagai penyandang masalah kesejahteraansosial ( PMKS) . Walaupun ditengarai mereka berasal dari daerah lain tetapipada kenyataannya mereka berada di wilayah kota Semarang dan menjadipemandangan yang berkesan kurang baik.

Jumlah penduduk miskin selama empat tahun terakhir mengalamipeningkatan rata-rata sebesar 0,21 % pertahun. Pada tahun 2004 jumlahpenduduk miskin sebesar 59.500 KK atau 238.200 jiwa atau 17% dari jumlahpenduduk. Peningkatan tersebut dipicu dengan adanya kondisi perekonomianyang belum pulih seperti sebelum krisis dan adanya penduduk pendatang yangpada umumnya dari lapisan ekonomi lemah.

Tabel II.18Perkembangan Penduduk Miskin dan Penyandang Masalah kesejahteraan

Sosial (PMKS) Kota Semarang

TahunPenduduk

Miskin(KK)

Pengemis Waria WanitaTuna Susila

Anak jalanandan AnakTerlantar

2000 54.155 350 125 955 1.489

2001 42.119 327 127 907 1.105

2002 44.013 340 125 915 1.635

2003 44.358 340 120 880 1.564

2004 59.550 325 127 876 966

Sumber : Bappeda Kota Semarang

Dari data tersebut menunjukkan bahwa masalah kesejahteraan sosial diKota Semarang merupakan masalah yang perlu mendapatkan perhatian daripemerintah dan masyarakat. Penanganan terhadap penyandang masalah sosialsudah dilakukan dan melibatkan banyak pihak, namun usaha tersebut secaraempiris tidak menunjukkan hasil sesuai dengan yang diharapkan.

41

Perkembangan fasilitas sosial yang tersedia di Kota Semarang dapat dilihatdari semakin beragamnya fasilitas sosial yang tersedia serta semakinmeningkatnya keterlibatan peran masyarakat dalam penyediaan fasilitas sosial.Perkembangan fasilitas sosial yang ada di Kota Semarang meliputi Panti Jomposebanyak 5 buah panti asuhan sebanyak 40 buah, rumah singgah sebanyak 3buah dan yayasan sosial sebanyak 90 buah.

Tabel II.19Perkembangan Panti Jompo, Panti Asuhan, Rumah Singgah dan

Yayasan Sosial di Kota Semarang

Tahun Jumlah pantijompo

Jumlahpanti asuhan

Jumlah rumahsinggah

YayasanSosial

2000 5 34 5 76

2001 5 34 5 82

2002 5 34 6 86

2003 5 34 6 90

2004 5 40 3 90

Sumber : Bappeda Kota Semarang

Yayasan-yayasan sosial tersebut juga memberikan pondok-pondok singgahdengan maksud untuk membantu anak dan remaja penyandang tuna wisma danmemberi fasilitas singgah, pendidikan, pelatihan, dan perlindungan.

II.4 PRASARANA DAN SARANA DAERAH

II.4.1 Perumahan

Kondisi rumah penduduk di Kota Semarang secara umum baik. Hal inidapat dilihat dari mayoritas jenis rumah penduduk yang sudah permanen(tembok), yaitu sebesar 67,52%. Meskipun demikian, masih ada rumah yangdindingnya belum permanen, yang membutuhkan peningkatan kualitas rumahsehingga dapat menjadi tempat tinggal yang nyaman dan sehat serta dapatmeningkatkan kualitas hidup penghuninya. Data mengenai jumlah dan jenisrumah yang ada di Kota Semarang dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Denganrata-rata tingkat hunian sebesar 5 orang/rumah.

Page 27: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

42

Tabel II.20Banyaknya Rumah Penduduk di Kota Semarang Tahun 2004

No. Kecamatan Permanen Semi Permanen Papan Bambu Jumlah

1 Mijen 4.932 2.341 2.145 0 9.418

2 Gunungpati 6.804 4.942 2.878 0 14.624

3 Banyumanik 16.827 2.309 1.760 0 20.896

4 Gajah Mungkur 7.920 2.482 395 0 10.797

5 Semarang Selatan 9.176 4.576 2.119 0 15.871

6 Candisari 11.900 2.735 591 145 15.371

7 Tembalang 24.414 4.445 1.943 352 31.154

8 Pedurungan 26.020 4.320 1.275 217 31.832

9 Genuk 5.458 3.573 3.503 0 12.534

10 Gayamsari 9.988 1.810 967 129 12.894

11 Semarang Timur 9.768 6.532 1.435 0 17.735

12 Semarang Utara 14.757 6.426 5.839 0 27.022

13 Semarang Tengah 10.262 3.839 1.326 0 15.427

14 Semarang Barat 24.411 6.685 3.763 0 34.859

15 Tugu 3.075 1.224 604 61 4.964

16 Ngaliyan 15.292 4.175 2.838 0 22.305

Jumlah 201.004 62.414 33.381 904 297.703

Sumber: Kota Semarang dalam Angka, 2004

43

II.4.2 Pelayanan Fasilitas Pendidikan

Dalam pemenuhan kebutuhan pendidikan di kota Semarang baik sekolahnegeri maupun swasta tercatat untuk jenjang pendidikan Dasar (SD) sebanyak670 buah, Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 162 buah, SekolahMenengah Umum/Kejuruan (SMU/K) 143 buah dan Perguruan Tinggi 59 buah.

Tabel II.21Jumlah Sekolah berdasarkan jenjang pendidikan

JenjangPend.

Negeri Swasta Jumlah

Sekolah Siswa Sekolah Siswa Sekolah Siswa

TK 2 289 25 1240 27 1.529

SD 523 109.251 147 32.342 670 141.593

SMP 40 29.596 122 33.133 162 62.729

SMU 16 14.683 63 22.154 79 36.837

SMK 11 9.152 53 19.389 64 28.541

PT 4 42.000 55 53.821 57 95.821

Jumlah 596 162.971 465 162.079 1002 367.050

Sumber : Semarang Dalam Angka

Dari Tabel tersebut di atas nampak bahwa partisipasi masyarakat dalampenyelenggaraan pendidikan formal pada tiap tingkatan cukup tinggi. Untukpendidikan SLP dan SLA, jumlah sekolah swasta lebih banyak dari sekolahnegeri.

Untuk daya tampung SD, sekolah swasta mampu menampung 32.342murid, sedangkan SD negeri mampu menampung 109.251 murid atau sekitar tigakali SD swasta. Untuk SMP jumlah murid yang ditampung swasta 33.133 murid,SMP negeri 29.596 murid sehingga yang ada di sekolah swasta lebih banyakdaripada negeri. Fenomena ini lebih jelas di SMU/SMK dimana untuk swastamampu menampung 22.239 murid sedangkan negeri 14.683 murid. Gambarantersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi jenjang pendidikan, peran serta ataupartisipasi swasta semakin tinggi dalam pemenuhan pendidikan.

Page 28: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

44

II.4.3 Pelayanan Fasilitas Kesehatan

Cakupan pelayanan kesehatan telah menjangkau ke seluruh wilayah, halini dapat dilihat dari jumlah fasilitas kesehatan yang ada di Kota Semarang.Jumlah Rumah Sakit sebanyak 14 buah, Rumah Sakit Bersalin 22 buah,Puskesmas 37 buah dan Puskesmas Pembantu 34 buah.

Puskesmas dan Puskesmas Pembantu sebagai ujung pelayanan kesehatan kepadamasyarakat dengan jumlah 71 buah sehingga rata-rata tiap kecamatan dilayanioleh 4 buah, serta didukung oleh fasilitas kesehatan lainnya memberikangambaran bahwa pelayanan fasilitas kesehatan masyarakat telah mencukupi.

Tabel II.22Perkembangan Sarana Kesehatan di Kota Semarang

No Jenis Fasilitas 2000 2001 2002 2003 2004

1. Puskesmas 37 37 37 37 37

2. Puskesmas Pembantu 34 34 34 34 34

3. RS Negeri 5 5 5 6 6

4. RS Swasta 8 8 8 8 8

5. Klinik 24 Jam 19 37 40 44 44

6. Rumah Bersalin 22 31 29 30 22

7. Laboratorium Kesehatan 34 37 41 27 41

8. Balai Pengobatan Negeri 0 0 0 0 0

9. Balai Pengobatan Swasta 59 109 108 120 120

Sumber : Bappeda Kota Semarang

II.4.4 Jaringan Transportasi

Panjang jaringan jalan di Kota Semarang adalah 2.762,371 km. Daripanjang jaringan jalan tersebut, 59,760 km mrupakan jalan nasional; 28,890 kmmerupakan jalan provinsi; dan 2.673,721 km merupakan jalan kabupaten/lokal.Bila dilihat dari kondisinya, 1.212,506 km berada dalam kondisi baik; 911,108 kmberada dalam kondisi sedang; dan 638,754 km berada dalam kondisi rusak. Dataselengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.

45

Tabel II.23Panjang Jalan di Kota Semarang Tahun 2004

Status Jalan Panjang (km)Kondisi

Baik Sedang Rusak

Negara 59,760 41,910 14,950 2,900

Provinsi 28,890 20,190 7,200 1,500

Kota/Lokal 2.673,721 1.150,406 888,958 634,354

Jumlah 2.762,371 1.212,506 911,108 638,754

Sumber: Kota Semarang dalam Angka

Selain jalan dan terminal sebagai sarana transportasi utama yang ada, KotaSemarang juga memiliki sarana simpul transportasi yang lain, yang termasuklengkap yaitu stasiun, pelabuhan, dan bandara. Stasiun di Kota Semarang ada dua,yang semuanya termasuk stasiun perhentian kereta api yang besar yaitu StasiunTawang dan Stasiun Poncol, serta kelengkapan depo perkeretaapian. Pelabuhanlaut di Kota Semarang adalah Pelabuhan Tanjung Emas. Pelabuhan inimerupakan pelabuhan internasional, adalah salah satu dari dua pelabuhaninternasional yang ada di Provinsi Jawa Tengah, selain Pelabuhan Tanjung Intandi Cilacap. Sedangkan sarana transportasi udara dilayani oleh Pelabuhan UdaraAhmad Yani, yang merupakan bandara internasional. Terminal angkutan umum,terdiri dari terminal Terboyo, Terminal Banyumanik dan Terminal Penggaron.

Permasalahan yang dihadapi dalam pelayanan transportasi adalah belumterbentuknya sistem jaringan transportasi yang efisien, dimana masih terjadinyapercampuran pelayanan transportasi regional dengan pelayanan transportasi kotaserta belum adanya pelayanan angkutan umum yang menghubungkan antarapusat-pusat pelayanan fasilitas transportasi darat (terminal), rel kereta api(stasiun), pelabuhan udara dan pelabuhan laut yang efektif.

Page 29: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

46

Tabel II.24Banyaknya Kendaraan Bermotor dan Trayek Angkutan

di Kota Semarang Tahun 2004

Jenis Kendaraan / TrayekAngkutan

Jumlah

1. BUS

2. Truk

3. Colt, Taksi

4. Angkutan Kota

5. Mobil Pribadi

6. Sepeda Motor

Jenis Trayek

1. Trayek Utama

2. Trayek Ranting

584

833

1.762

1.827

26.406

104.777

49 buah

44 buah

Sumber : Semarang Dalam Angka

II.4.5 Jaringan Air Bersih

Jumlah pelanggan air bersih (PDAM) di Kota Semarang adalah 115.165pelanggan yang didominasi oleh pelanggan non niaga atau rumah tangga.Meskipun demikian, pengguna rata-rata terbesar adalah instansi pemerintah,pelabuhan dan sejenisnya, serta industri, dengan rata-rata pemakaian di atas 1.500m3. Data selengkapnya mengenai jumlah pelanggan air bersih PDAM di KotaSemarang dapat dilihat di bawah ini.

Tabel II.25Banyaknya Pelanggan Air Bersih PDAM di Kota Semarang Tahun 2004

Jenis Pelanggan Jumlah Pelanggan Pemakaian Air (m3)

Sosial umum 1.258 541.672

Sosial Khusus 847 728.030

Warung Air 5 1.408

47

Jenis Pelanggan Jumlah Pelanggan Pemakaian Air (m3)

Rumah Tangga 1-5 109.936 26.523.520

Rumah Tangga Niaga 88 26.375

Insatansi Pemerintah 1 – 2 641 1.199.979

Lembaga Pendidikan 1 – 3 172 72.171

Niaga 1 – 6 5.153 1.170.048

Industri 1 – 3 146 196.803

Pelabuhan laut/ Udara 0 0

Terminal air 18 22.268

KU Khusus 1 604

Jumlah 118.265 30.482.878

Sumber: Kota Semarang dalam Angka, 2004

II.4.6 Jaringan Drainase

Penanganan drainase Kota Semarang, terbagi atas dua karakteristikwilayah yaitu penanganan daerah atas dan penanganan daerah bawah. Penanganandaerah atas terbagi ke dalam beberapa pelayanan DAS, yaitu DAS Babon, DASBanjir Kanal Timur, DAS Banjir Kanal Barat, DAS Silandak/Siangker, DASBringin, DAS Plumbon. Sementara bagian bawah terbagi ke dalam empatsistem drainase, Sistem Drainase Semarang Timur, Sistem Drainase SemarangTengah, sistem Drainase Semarang Barat, dan Sistem Drainase Semarang Tugu.

Permasalahan drainase yang dihadapi di Kota Semarang adalah adanyabanjir kiriman yang terjadi di wilayah Hulu Gunung Ungaran, banjir lokal danterjadinya rob di kawasan sekitar pantai. Pembukaan lahan didaerah hulumengakibatkan meningkatnya debit limpasan melebihi kapasitas saluran, erosiyang tinggi menyebabkan pendangkalan saluran dan sungai, serta penurunantanah menjadi penyebab terjadinya rob.

Page 30: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

48

II.4.7 Jaringan Sampah

Pengelolaan sampah di kota besar seperti Semarang semakin harisemakin komplek dan perlu penanganan segera, mulai dari sumber sampah(rumah tangga, pasar, pusat perdagangan, industri dan lain lain) hingga tempatpembuangan akhir (TPA). Pengumpulan sampah dari sumber sampah sampai keTempat Penampungan Sementara (TPS) dilakukan oleh masyarakat dan dari TPSke TPA dilakukan oleh Dinas atau Kelurahan/ Kecamatan.

Pengelolaan sampah Kota Semarang saat ini baru menjangkau 132Kelurahan dari 177 Kelurahan yang ada di Kota Semarang dan sampah yangterangkut baru 75 % dari seluruh produksi sampah total Kota Semarang sebesar ±4.000 m3/ hari.

Jumlah sarana prasrana persampahan yang ada pada saat kondisinya rata-rata umur tekhnisnya diatas lima tahun, secara rinci dapat dilihat dalam tabelsebagai berikut :

Tabel II.26Jumlah sarana dan prasarana Persampahan

Sarana dan PrasaranaPersampahan

Jumlah

- Truck Hidrolik/Arm Roll

- Dump Truck Sampah

- Dump Truck Tanah

- Truck Tinja

- Creane

- Wheel Loader

- Swamp Dozer

- Shovel Loader

- Excavator / Back Hoe

- Kontainer Sampah

85 unit

16 unit

5 unit

2 unit

1 unit

3 unit

1 unit

1 Unit

2 unit

384 unit

Sumber : Dinas Kebersihan Kota semarang

49

II.4.8 Jaringan Listrik

Jumlah pelanggan listrik PLN pada tahun 2003 tercatat sebanyak303.738 pelanggan, yang didominasi oleh pelanggan rumah tangga, dengan rata-rata pemakaian seluruh pelanggan adalah 117.298 Kwh. Bila dilihat secara rinci,maka pemakai dengan konsumsi listrik rata-rata terbesar adalah industri, yaitusejumlah 544.398,21 Kwh, sedangkan pemakai dengan konsumsi rata-rataterendah adalah rumah tangga, dengan konsumsi rata-rata sebesar 1.666,24 Kwh.Data mengenai jumlah pelanggan listrik PLN dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel II.27

Banyaknya Pelanggan Listrik PLN di Kota Semarang Tahun 2004

Golongan Tarif Jumlah Pelanggan Daya Tersambung Kwh Terjual

Sosial 5.337 36.714.545 55.003.646

Rumah Tangga 282.479 274.708.600 488.110.886

Usaha + Hotel 21.559 165.348.075 260.585.606

Industri 919 228.805.900 613.452.977

Kantor Pemerintah +Penerangan Jalan

3.290 41.114.184 77.741.113

Jumlah 313.784 746.691.304 1.365.617.666

Sumber: Kota Semarang dalam Angka, 2004

Jangkauan pelayanan listrik secara sudah menjangkau pada seluruh wilayah kotaSemarang namun belum semua bangunan rumah tangga menjadi pelangganlistrik PLN, hal ini dapat dilihat dari jumlah bangunan rumah tangga sebanyak297.703 buah, sedangkan yang menjadi pelanggan rumah tangga sejumlah282.579 pelanggan.

Page 31: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

50

II.5 PEMERINTAHAN UMUM

II.5.1 Organisasi dan aparatur Pemerintahan

Secara administratif, Kota Semarang terbagi atas 16 wilayah Kecamatandan 177 Kelurahan. Dalam melaksanakan tugasnya Pemerintah Kota Semarangdidukung oleh aparatur sebanyak 15.044 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan2.653 orang Tenaga Pegawai Harian Lepas (TPHL). Adapun struktur pegawaimenurut Golongan secara rinci adlaah sebagai berikut :

Tabel II.28Data Pegawai TPHL dan PNS

Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kota Semarang

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya unit kerja pada PemerintahKota Semarang didukung oleh unsur staf yang memiliki kualifikasi SDM yangcukup memadai.

DATA KEPEGAWAIANJUMLAH / TAHUN

2000 2001 2002 2003 2004 2005

1.Data TPHL

- SK perjanjian kontrak

- SK penugasan kembali

- SK pemberhentian

- SK penugasan baru

1919

1919

24

-

1925

1895

39

57

1990

1913

106

77

2804

1884

61

920

2.653

2.Data Jumlah Pegawai :

- Golongan IV/a – IV/d

- Golongan III/a – III/d

- Golongan II/a – II/d

- Golongan I/a – I/d

- CPNS

61

1988

3228

573

1582

9135

4323

980

1845

9571

4143

386

3070

8191

3738

240

3057

8394

3786

226

3599

7788

3225

154

278

51

Tabel II.29Jumlah pegawai menurut pendidikannya

No Tingkat PendidikanJUMLAH / TAHUN

2001 2002 2003 2004 2005

1 SD 987 952 891 848 741

2 SLTP 790 828 772 773 704

3 SLTA 6125 6281 5895 6012 5.451

4 Diploma (D1,D2 danD3) 3796 3866 3700 3735 3.974

5 S1 3885 3865 3830 3938 3.943

6 S2 154 153 151 157 230

7 S3 - - - - 1

Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kota Semarang

Dalam usaha meningkatkan kualitas SDM, telah diberikan kesempatanyang luas kepada para pegawainya untuk meningkatkan profesionalisme melaluipendidikan formal maupun pendidikan non-formal serta pelatihan-pelatihan.Sebagaimana tabel berikut :

Tabel II.30Jumlah pegawai yang mengikuti Diklat Struktural

DIKLATTAHUN

2001 2002 2003 2004

1. Diklat Pim II 12 17 3 8

2. Diklat Pim III 71 25 11 16

3. Diklat Pim IV 280 200 80 -

Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kota Semarang

Page 32: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

52

Berbagai macam jenis pendidikan dan latihan teknis maupun fungsionalterus dilaksanakan dalam upaya meningkatkan ketrampilan teknis jabatan-jabatantertentu. Belum banyak jenis pendidikan dan latihan teknis maupun fungsionalyang dapat dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang. Hal tersebut dikarenakanmasih terbatasnya anggaran yang dimiliki. Selengkapnya jenis dan jumlahpegawai yang mengikuti pendidikan dan Pelatihan adalah sebagai berikut :

Tabel II.31Jumlah pegawai yang mengikuti Diklat Fungsional

DIKLATTAHUN

2001 2002 2003 2004

1. Diklat Fungsional Guru SD 80

2. Diklat Fungsional Guru SLTP

3. Diklat Fungsional Guru SLTA 40

4. Diklat Teknis Fungsional 101 218 160 204

5. Diklat Kepala Sekolah dan DiklatPenyusunan Karya Ilmiah

125 80

6. Diklat Pra Jabatan Gol. II 23 200 103

7. Diklat Pra Jabatan Gol. III 37 36 181 24

Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kota Semarang

Sebagaimana diatur di dalam Peraturan Daerah Kota Semarang no. 1,2,3dan 4 tahun 2001 tentang Struktur Organisasi dan Tatalaksana (SOT) PemerintahKota Semarang yang terdiri dari :

Walikota dan Wakil Walikota.

Sekretaris Daerah dengan 3 Assisten dan 8 Bagian yang terdiri dari

Assisten Tata Praja, meliputi :

o Bagian Pemerintahan Umum

o Bagian Pemerintahan Kelurahan

o Bagian Hukum.

53

Asisten Ekonomi dan Pembangunan

o Bagian Perekonomian

o Bagian Pembangunan

o Bagian Kesejahteraan Rakyat.

Asisten Administrasi

o Bagian Umum

o Bagian Organisasi.

Sekretaris DPRD dengan 3 Bagian yang meliputi :

Bagian Umum

Bagian Risalah dan Rapat

Bagian Keuangan.

Lembaga Teknis Daerah terdiri 6 Badan dan 4 Kantor, yang meliputi :

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Badan Pengawas Daerah

Badan kepegawaian Daerah

Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat

Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah, Pemberdayaan BUMDdan Aset Daerah

Badan Pengendalian dampak Lingkungan Daerah

Dinas Daerah sebanyak 17 buah terdiri dari :

Dinas Kesehatan

Dinas Pengeloaan Keuangan Daerah

Dinas Pendidikan

Dinas Perhubungan

Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Dinas Kelautan dan Perikanan

Page 33: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

54

Dinas Pertanian

Dinas Tata Kota dan Permukiman

Dinas Pekerjaan Umum

Dinas Pertamanan dan Pemakaman

Dinas Koperasi dan UKM

Dinas Pariwisata

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

Dinas Kebakaran

Dinas Kebersihan

Dinas Pasar

Sedangkan yang berbentuk Kantor terdiri dari:

Kantor Informasi dan Komunikasi

Kantor Satuan Polisi Pamong Praja

Kator Pengolah Data Elektronik

Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah

Kecamatan sebanyak 16.

Kelurahan sebanyak 177.

55

Adapun struktur Organisasi Pemerintah Kota Semarang sebagaimana gambar dibawah ini :

W a l i k o t aW a l i k o t aW a l i k o t a

Wakil WalikotaWakilWakil WalikotaWalikota

Sekretaris DaerahSekretarisSekretaris DaerahDaerah

Asisten-AsistenAsistenAsisten--AsistenAsisten

KecamatanKecamatanKecamatan

KelurahanKelurahanKelurahan

Lembaga TeknisDaerah

LembagaLembaga TeknisTeknisDaerahDaerah Dinas-DinasDinasDinas--DinasDinas

SekeretariatDPRD

SekeretariatSekeretariatDPRDDPRD

D P R DD P R DD P R D

ORGANISASI PERANGKAT DAERAHORGANISASI PERANGKAT DAERAHPEMERINTAH KOTA SEMARANGPEMERINTAH KOTA SEMARANG

W a l i k o t aW a l i k o t aW a l i k o t a

Wakil WalikotaWakilWakil WalikotaWalikota

Sekretaris DaerahSekretarisSekretaris DaerahDaerah

Asisten-AsistenAsistenAsisten--AsistenAsisten

KecamatanKecamatanKecamatan

KelurahanKelurahanKelurahan

Lembaga TeknisDaerah

LembagaLembaga TeknisTeknisDaerahDaerah Dinas-DinasDinasDinas--DinasDinas

SekeretariatDPRD

SekeretariatSekeretariatDPRDDPRD

D P R DD P R DD P R D

ORGANISASI PERANGKAT DAERAHORGANISASI PERANGKAT DAERAHPEMERINTAH KOTA SEMARANGPEMERINTAH KOTA SEMARANG

II.5.2 Pelayanan Publik

Seiring dengan bergulirnya arus reformasi yang ditandai dengan semakinbanyaknya berbagai tuntutan masyarakat, maka sistem penyelenggaraanpemerintahan dilaksanakan secara transparan dan akuntabel. Tuntutanmasyarakat tersebut mencakup kualitas kinerja instansi pemerintahan yang didalamnya termasuk aspek pertanggungjawaban (akuntabilitas) pelaksanaan tugaspara pejabat pemerintah, baik secara administratif dan manajerial maupun yuridisformal. Meningkatnya kualitas pelayanan masyarakat akan mampu meningkatkancitra/wibawa aparatur yang pada akhirnya akan mewujudkan kepercayaan dandukungan dari masyarakat. Di samping aspek tersebut di atas, peningkatankualitas pelayanan juga menjadi “entry point” yang sangat strategis dalammengantisipasi pelaksanaan era globalisasi dalam berbagai sektor khususnyasektor perekonomian yang merupakan penggerak utama guna mewujudkan visikota. Oleh karenanya, peningkatan pelayanan kepada masyarakat sebagai bagiandari adminitrasi pemerintahan menjadi sangat penting. Di dalam penyelenggaraanadministrasi pemerintahan mencakup berbagai jenis pelayanan yang diberikan,

Page 34: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

56

diantaranya adalah kegiatan pencatatan, pelayanan surat – menyurat penelitian,pengambilan keputusan, dokumentasi maupun kegiatan tata usaha lainnya.Kegiatan pelayanan administrasi pemerintahan menghasilkan beberapa produkakhir yang berupa dokumen, seperti sertifikasi, periizinan, rekomendasi,keterangan tertulis dan lain-lain. Produk administrasi pemerintahan diantaranyaadalah Pelayanan Sertifikat Tanah, Pelayanan IMB, HO, Pelayanan AdministrasiKependudukan (KTP, Nikah Talak Cerai Rujuk(NTCR), AkteKelahiran/Kematian), Pelayanan usaha perdagangan, pariwisata, kesehatan, danlain - lain.

Tabel II.32Jumlah akte/ijin yang dikeluarkan Pemerintah Kota Semarang

No Jenis Layanan 2000 2001 2002 2003 2004

1 Akte Kelahiran 20.997 19.234 21.454 22.979 23.608

2 Akte Kematian 712 690 759 759 681

3 Perkawinan 1.352 1.260 1.374 1.461 1.454

4 Perceraian 97 76 88 88 130

5 Pengakuan Anak 37 83 86 62 65

6 Pengesahan Anak 65 98 101 93 111

7 KTP 214.985 253.473 247.377 235.691 133.994

8 IMB 1.293 1.105 2.004 1.690 2.323

9 HO 484 276 474 506 425

Sumber : Semarang dalam Angka 2004

Upaya peningkatan pelayanan masyarakat dilakukan melalui penerapanStandar Pelayanan Minimal (SPM). Penerapan SPM ini pada dasarnya adalahupaya untuk memberikan jaminan/kepastian dari pelayanan administrasipemerintahan kepada penerima pelayanan yang meliputi standar mekanismepelayanan, standar biaya, standar waktu penyelesaian, baik prosespermintaan/pengajuan atau pengusulan maupun proses pengaduan, standar produkpelayanan, standar sarana dan prasarana yang harus disediakan dalam pelayananumum, standar kompetensi petugas pemberian pelayanan.

57

Dalam penerapan Standar Pelayanan Minimal, beberapa langkah telahdilakukan. Pertama, mengimplementasikan Bulan Layanan Publik (BLP) yaitupada bulan Januari sampai dengan Maret 2004. Kedua, dilanjutkan TahunPeningkatan Pelayanan Publik (TP3) hingga akhir tahun 2004. Ketiga, menindaklanjuti penerapan SPM di Pemerintah Kota Semarang telah diadakan evaluasimelalui penilaian Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dan hasilnya cukup baik.Keempat, pada bulan Agustus 2005 dibuat Pusat Penanganan PengaduanPelayanan Publik (P5). P5 ini merupakan wadah / saluran bagi masyarakat untukmengadu / komplain, apabila masyarakat mendapatkan pelayanan publik yangkurang memuaskan.

Berdasarkan hal tersebut, kebijakan pembangunan selama lima tahunkedepan diarahkan pada upaya memantapkan pelaksanaan otonomi daerah. Dalamupaya mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance)melalui peningkatan kinerja pelayanan prima diberbagai sektor publik didukungperangkat daerah yang efektif dan efisien, aparatur yang profesional danberkarakter, infrastruktur yang memadai dan kemandirian keuangan daerah dalamsuasana politik, hukum dan kamtibmas yang kondusif.

Page 35: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

58

BAB IIIVISI DAN MISI

Visi, misi, kebijakan dan program RPJM Daerah disusun sebagaipenjabaran dari visi dan misi pasangan Walikota dan Wakil Walikota terpilih.Visi dan misi tersebut kemudian dijabarkan dalam bentuk dokumen perencanaandengan memperhatikan kondisi, gambaran umum daerah maupun kebijakanpengembangan pembangunan kota serta rancangan Perda RPJP Daerah KotaSemarang Tahun 2005 – 2025. Penetapan visi dan misi RPJM Daerah adalahuntuk menjembatani kondisi masa kini dengan kondisi masa depan,mengklarifikasi arah dan tujuan organisasi serta menumbuhkan inspirasi dantantangan pembangunan.

Berdasarkan hal diatas visi dan misi Rencana Pembangunan JangkaMenengah Kota Semarang tahun 2005 – 2010 dirumuskan sebagai berikut :

III.1 Visi

“ SEMARANG KOTA METROPOLITAN YANG RELIGIUSBERBASIS PERDAGANGAN DAN JASA ”

Visi tersebut memiliki makna bahwa selama lima tahun kedepanmerupakan tahap pertama pembangunan jangka panjang, yang memiliki tigakunci pokok yakni, Kota metropolitan yang mengandung arti bahwa KotaSemarang mempunyai sarana prasarana yang dapat melayani seluruh aktivitasmasyarakat kota dan hinterland-nya; Religius mengandung arti bahwamasyarakat Kota Semarang meyakini akan kebenaran ajaran dan nilai-nilaiagama yang menjadi pedoman dan tuntunan dalam menjalankan kehidupannya,dalam wujud keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa;perdagangan dan jasa merupakan basis aktivitas ekonomi masyarakat gunamewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Secara keseluruhan visi tersebut mengandung pengertian bahwa dalamjangka waktu lima tahun kedepan, dapat terwujud kota Semarang yang memilikisarana prasarana kota berskala metropolitan sehingga dapat melayani seluruhaktivitas masyarakat termasuk daerah hinterland-nya, dengan aktivitas ekonomiutama yang bertumpu pada sektor perdagangan dan jasa dengan tetapmemperhatikan keberadaan potensi ekonomi lokal, dalam bingkai dan tatananmasyarakat yang senantiasa dijiwai oleh nilai-nilai religius guna mewujudkankesejahteraan seluruh masyarakat.

59

III.2 Misi

Untuk mewujudkan visi Kota Semarang 2005-2010 tersebut, makadijabarkan dalam 6 misi yang menjadi pedoman bagi pembangunan KotaSemarang:

1. Mewujudkan kualitas sumber daya manusia yang religius melaluipeningkatan kualitas keimanan dan ketaqwaan, pendidikan dan derajatkesehatan masyarakat dengan memperbesar akses bagi masyarakat miskin,serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi;

2. Memantapkan pelaksanaan otonomi daerah menuju tata kelola pemerintahanyang baik melalui peningkatan kualitas pelayanan publik, kemandiriankeuangan daerah, pengembangan profesionalisme aparatur serta didukungoleh infrastruktur kepemerintahan yang berbasis teknologi;

3. Memantapkan perwujudan tatanan kehidupan politik, sosial dan budaya yangdemokratis serta memperkokoh ketertiban dan keamanan yang kondusifmelalui upaya penegakkan hukum dan peraturan, pengembangan budayatertib dan disiplin serta menjunjung tinggi hukum dan Hak Asasi Manusia(HAM);

4. Meningkatkan kinerja pertumbuhan ekonomi kota secara terpadu dan sinergidiantara para pelaku ekonomi yang berbasis pada perdagangan dan jasa,mendorong kemudahan ber-investasi, penguatan dan perluasan jaringankerjasama ekonomi lokal, regional dan internasional;

5. Mewujudkan perlindungan sosial melalui penanganan penyandang masalahkesejahteraan sosial, anak jalanan, gelandangan dan pengemis, yatim piatu,korban bencana, perlindungan anak dan keluarga, pemberdayaan perempuan,dan peningkatan peran pemuda.

6. Mewujudkan terselenggaranya kegiatan penataan ruang yang konsisten bagiterwujudnya struktur dan pola tata ruang yang serasi, lestari dan optimaldidukung pengembangan infrastruktur yang efektif dan efisien sertapengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup yang berkelanjutan.

BAB IVSTRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH

Page 36: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

60

Strategi pembangun daerah adalah kebijakan dalammengimplementasikan program kepala daerah, sebagai payung pada perumusanprogram dan kegiatan pembangunan di dalam mewujudkan visi dan misi KotaSemarang. Disamping itu, strategi pembangunan juga diperlukan agar setiapprogram dan kegiatan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Prosespenentuan strategi pembangunan dilakukan dengan menganalisis isu-isu yangberkembang secara sistematis, dengan jalan melakukan identifikasi berbagaifaktor-faktor dalam lingkungan internal dan eksternal.

Faktor-faktor lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan), meliputi :

1. Letak geografis yang sangat strategis;

2. Sebagai ibukota propinsi;

3. Tersedianya infrastruktur sosial ekonomi;

4. Struktur ekonomi;

5. Kualitas sumber daya manusia di bidang industri dan jasa;

6. Pertumbuhan PDRB untuk mendukung Pendapatan Asli Daerah (PAD);

7. Potensi usaha perdagangan dan jasa;

8. Daya saing produk unggulan kota;

9. Potensi sumberdaya manusia;

10. Pelayanan publik;

11. Kelembagaan pemerintah dan masyarakat;

12. Infrastruktur pelayanan publik;

13. Pelayanan pendidikan dan kesehatan;

14. Kondisi Kebersihan dan keindahan kota;

15. Sistem informasi manajemen daerah (SIMDA);

16. Penegakan hukum;

17. Pembinaan politik;

18. Partisipasi masyarakat dalam pembangunan;

19. Suasana kamtibmas yang kondusif.

61

Faktor-faktor lingkungan eksternal (Peluang dan Ancaman) meliputi :

1. Aksesibilitas Kota yang terbuka untuk interkoneksitas regional, nasional daninternasional

2. Posisi Kota sebagai salah satu pusat perdagangan dan jasa

3. Perdagangan bebas

4. Pengembangan perekonomian

5. Persaingan yang tinggi di pasar global

6. Terbukanya peluang kota untuk Investasi

7. Daerah tujuan wisata

8. Daya dukung lingkungan

9. Perubahan perilaku sosial dan tatanan nilai masyarakat

10. Transportasi

11. Banjir dan rob

12. Kerjasama antar daerah

IV.1 Strategi Pembangunan Kota Semarang

Dalam penentuan strategi pembangunan kota bersifat rasional danobyektif dengan mempertimbangkan keadaan masa lalu dan saat ini, kepentingankebijakan dan persepsi yang diharapkan oleh pihak pemangku kepentinganpembangunan. Strategi pembangunan yang akan digunakan mengatasipermasalahan pembangunan Kota Semarang selama tahun 2005-2010 untukmencapai visi dan misi adalah sebagai berikut :

IV.1.1 Strategi penguatan, pemberdayaan SDM dan PenanggulanganKemiskinan

Page 37: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

62

Strategi ini dimaksudkan untuk menciptakan pemerataan kualitasmanusia, serta memberi ruang yang cukup bagi tumbuhnya partisipasi masyarakatpada berbagai bidang pembangunan, yang bertujuan mewujudkan pemberdayaanSDM sesuai peran dan fungsinya dalam kelompok masyarakat dan lembagapemerintah. Strategi pembangunan ini merupakan upaya penciptaan situasi dankondisi agar masyarakat berperan aktif dalam berbagai kegiatan pembangunan.Selain itu strategi ini juga untuk mendorong masyarakat yang kurang beruntungagar dapat meningkatkan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnyamelalui perencanaan dan penganggaran yang berpihak kepada masyarakat miskin(pro poor planning and budgeting).

IV.1.2 Strategi pertumbuhan sektor-sektor prioritas

Strategi pertumbuhan sektor-sektor prioritas diharapkan dapatmenciptakan pertumbuhan ekonomi secara luas. Strategi ini adalah untukmeningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui perwujudan perekonomian kotayang kuat dan berkeadilan, dalam rangka meningkatkan pendapatan warga kota,menciptakan lapangan kerja dan kesempatan berusaha. Sehingga pada akhirnyaberimplikasi pada pertumbuhan pendapatan perkapita penduduk dan peningkatanPendapatan Asli Daerah (PAD). Strategi pembangunan ini mencakup upayapendayagunaan berbagai potensi sumber-sumber pendapatan daerah dengan tidakmemberatkan masyarakat dan pihak lain disertai optimalisasi alokasi pembiayaanpembangunan berdasarkan skala prioritas kebutuhan.

IV.1.3 Strategi pemerataan pembangunan

Strategi ini bertujuan agar terjadi keseimbangan pertumbuhanpembangunan di semua wilayah. Serta untuk memberi ruang yang cukup bagitumbuhnya partisipasi masyarakat pada berbagai bidang pembangunan, sehinggaterjadi perkembangan wilayah di daerah pinggiran dan tidak terjadi pemusatanpertumbuhan pembangunan hanya di sebagian wilayah perkotaan. Strategipembangunan ini mencakup upaya pemanfaatan nilai strategis yang dimiliki,untuk meningkatkan kemampuan daerah dalam pengembangan kawasan strategismelalui pengembangan infrastruktur.

IV.1.4 Strategi efisiensi penganggaran

63

Strategi efisiensi penganggaran dilakukan terhadap program-programpembangunan yang dirasa kurang efektif dan efisien, dengan harapan program-program pembangunan akan lebih berdayaguna dan berhasilguna. Dayaguna danhasilguna dapat diukur dari proses yang lebih cepat, tepat, mudah dan murah,serta hasil dan manfaatnya lebih luas dengan resiko seminimal mungkin. Strategipembangunan ini mensyaratkan adanya telaah program-program pembangunanberdasar kebijakan umum dan prioritas anggaran.

IV.1.5 Strategi keserasian pembangunan

Strategi keserasian pembangunan bertujuan agar terjadi keharmonisanhubungan antara berbagai elemen masyarakat didalam pelaksanaan pembangunan,serta dalam rangka menjaga keseimbangan kepentingan. Keserasian jugadimaksudkan dalam pola hubungan kerja antara unit atau lembaga pemerintah danantar wilayah pembangunan. Sehingga dapat dikembangkan kerjasamainternal/lembaga fungsional masyarakat kota, serta kerjasama eksternal lintasdaerah baik antar pemerintah maupun antar pelaku pembangunan dalammembangun kota dengan berbagai bentuk kerjasama. Hal ini diperkuat denganupaya untuk pengembangan jaringan kerjasama yang saling menguntungkandengan berbagai pihak.

IV.1.6 Strategi kesinambungan program pembangunan

Strategi ini didasarkan bahwa perencanaan tidak hanya berhenti padasatu tahap, tetapi harus berlanjut sehingga menjamin adanya kemajuan terus-menerus dalam pembangunan. Dalam hal strategi kesinambungan inimensyaratkan perlunya evaluasi dan pengawasan dalam pelaksanaanpembangunan, sehingga secara terus-menerus dapat diadakan koreksi danperbaikan selama perencanaan dijalankan. Strategi ini mencakup upayapenciptaan keterkaitan (interlinkages) yang tepat antara pembangunan berdimensifisik alam dengan pembangunan sosial kemasyarakatan, yang berlandaskan padasystem tata ruang dan mempertahankan daya dukung lingkungan.

IV.2 Prioritas Pembangunan Daerah

Permasalahan pembangunan Kota Semarang demikian komplek danmenyeluruh pada tiap-tiap fungsi/sektor pembangunan sehingga dibutuhkanperencanaan dalam rangka merumuskan program dan kegiatan pembangunansecara terpadu dan terarah pada pencapaian visi dan misi pembangunan limatahun. Akan tetapi terdapat fungsi/sektor pembangunan yang harus memperoleh

Page 38: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

64

perhatian lebih dan menjadi prioritas pembangunan dalam Rencana PembangunanJangka Menengah Daerah (RPJMD Kota Semarang 2005 - 2010). Fungsi/sektoryang menjadi prioritas, dengan kriteria sebagai berikut:

a. Fungsi/sektor yang menjadi landasan bagi fungsi lainnya. Hal inimengandung pengertian bahwa pencapaian tujuan dan sasaran fungsi tersebutmenjadi prasyarat bagi pelaksanaan program dan kegiatan lainya dan/ataumenjadi prasyarat tercapainya tujuan dan sasaran fungsi lainnya;

b. Fungsi/sektor yang membutuhkan penanganan mendesak. Hal inimengandung pengertian bahwa permasalahan fungsi/sektor tersebutmemberikan dampak terganggunya kinerja dan kehidupan masyarakat kota;

c. Fungsi/sektor yang mampu menumbuhkembangkan daya, karsa, cipta dankinerja masyarakat kota.

Sektor prioritas pembangunan dalam Rencana Pembangunan JangkaMenengah Daerah (RPJMD) Kota Semarang Tahun 2005 – 2010 adalah sebagaiberikut :

IV.2.1 Penguatan Ekonomi Masyarakat

Penguatan ekonomi masyarakat diharapkan akan mampu mendorongpeningkatan kemampuan masyarakat sehingga memiliki kemampuan bertahandalam menghadapi berbagai tantangan. Dengan pendampingan dan penguataninstitusi lokal, bantuan dana bergulir bagi masyarakat, dan bantuan pembangunansarana prasarana, diharapkan dapat memperkuat kondisi ekonomi masyarakat.Selain itu pengembangan pasar-pasar tradisional perlu mendapatkan perhatian.

IV.2.2 Peningkatan Pelayanan Publik

Upaya ini dilakukan untuk mewujudkan pelayanan yang mudah, cepat,tepat dan murah/terjangkau demi tercapainya pelayanan prima. Hal ini melaluipemberdayaan dan perwujudan aparatur pemerintah yang bersih (cleangovernance) dan ditunjang dengan sarana dan prasarana pelayanan secaramemadai, salah satunya dengan mengembangkan Electronic Goverment (E-Gov) .

Dengan pelayanan publik yang baik diharapkan dapat menumbuhkankepercayaan masyarakat terhadap pemerintah, mengurangi biaya tinggi sertamendorong aktivitas perekonomian.

65

IV.2.3 Peningkatan Infrastruktur Kota

Pembangunan infrastruktur kota ditekankan pada peningkatan kualitas,kapasitas prasarana kota dan pengembangan wilayah pinggiran terutama yangmendukung kelancaran arus barang dan jasa, meningkatkan daya tarik investasidan mendukung aktivitas perekonomian lokal.

IV.2.4 Peningkatan Sumber Daya Manusia

Pembangunan ini ditekankan pada perluasan dan pemerataan kesempatanmemperoleh pendidikan dan kesehatan terutama bagi masyarakat miskin sertapelayanan keagamaan bagi seluruh masyarakat.

IV.2.5 Penanganan Lingkungan Hidup

Upaya penanganan lingkungan hidup dimaksudkan untuk menjaminpembangunan berkelanjutan yang bermanfaat bagi masyarakat saat ini dan bagigenerasi mendatang.

Pembangunan ini ditekankan pada penanganan masalah Rob dan Banjir,Lahan Kritis, kerusakan kawasan pesisir dan pencemaran lingkungan yangdilakukan secara komprehensif dan berkelanjutan. Upaya ini dilakukan dalamrangka meningkatkan kualitas lingkungan serta mengurangi ekonomi biaya tinggidan dampak-dampak negatif lainnya.

IV.2.6 Pengembangan Seni dan Budaya

Pengembangan seni dan budaya dimaksudkan untuk mempertahankannilai-nilai budaya dan agama yang mengakar dari warisan leluhur, dengan harapandapat membentuk nilai-nilai kepribadian masyarakat yang mertabat .

Upaya untuk melestarikan seni dan budaya dilakukan melaluipengenalan kepada masyarakat sejak usia dini (pra sekolah), memasukankurikulum muatan lokal pendidikan dasar, menggali dan menghidupkan kembalikesenian tradisional serta konservasi bangunan yang mempunyai nilai-nilaisejarah.

BAB VARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

Page 39: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

66

Gambaran pengelolaan keuangan daerah menjelaskan tentang aspekkebijakan keuangan daerah, yang berkaitan dengan pendapatan, belanja danpembiayaan daerah serta capaian kinerja, guna mewujudkan visi dan misi.

V.1 ARAH PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH

Kapasitas keuangan Daerah akan menentukan kemampuan PemerintahDaerah dalam menjalankan fungsi pelayanan masyarakat. Kemampuanpemerintah dapat diukur penerimaan pendapatan daerah, penerimaan pendapatandaerah dari tahun ke tahun senantiasa menunjukkan peningkatan, namundemikian kontribusi PAD terhadap penerimaan masih relatif kecil dibandingdengan sumber penerimaan dari dana perimbangan.

Kondisi tersebut merupakan tantangan sekaligus peluang, yang perludisikapi dengan usaha keras, agar komposisi perimbangan peran PAD danpendapatan dari pusat mencapai titik keseimbangan (equilibrium).

Kebijakan Pengelolaan Keuangan Daerah diarahkan untukmengoptimalisasi sumber-sumber pendapatan melalui upaya intensifikasi danekstensifikasi pendapatan daerah, optimalisasi aset dan kekayaan pemerintah kotatermasuk mengembangkan BUMD baru dengan menganut prinsip (1) Potensialartinya lebih menitik beratkan pada potensinya dari pada jumlah atau jenispungutan yang banyak. (2) Tidak memberatkan masyarakat, (3) Tidak merusaklingkungan (4) Mudah diterapkan/diaplikasikan, mudah dilaksanakan, (5)Penyesuaian pendapatan baik mengenai tarip dan materinya.

Di bawah ini digambarkan penerimaan pendapatan pendapatan KotaSemarang dari tahun 2001 s/d 2005.

Tabel V.1REKAPITULASI PENERIMAAN PENDAPATAN KOTA SEMARANG

TAHUN 2001 S/D 2005

67

NO URAIAN 2001 2002 2003 2004 2005

1 2 3 4 5 6 7

A BAG.PENDAPATAN ASLIDAERAH

85,524,461,000 106,839,455,000 122,744,935,000 155,824,656,967 173,389,424,000

a. Pos Pajak Daerah 49,079,370,000 61,681,625,000 70,580,000,000 94,174,189,458 96,980,000,000

b. Pos Retribusi Daerah 28,415,295,000 33,760,170,000 35,439,520,000 46,115,361,326 53,624,230,000

c. Pos Bagian LabaBUMD

181,278,000 295,512,000 269,519,000 307,197,000 9,004,941,000

d. Lain-lain PAD yangsah

7,848,518,000 11,102,148,000 16,455,896,000 15,227,909,183 13,780,253,000

B BAG. DANAPERIMBANGAN

313,863,683,000 353,163,704,000 413,059,852,000 516,900,043,706 515,078,511,000

a. Pos Bagi Hasil Pajak 54,885,695,000 84,178,344,000 103,701,492,000 195,409,274,272 182,813,146,000

b. Pos Bagi HasilBukan Pajak

1,478,825,000 2,035,360,000 1,358,360,000 2,386,354,434 167,365,000

c. Pos Dana AlokasiUmum

254,262,363,000 266,950,000,000 308,000,000,000 314,104,415,000 332,098,000,000

d. Pos Dana AlokasiKhusus

3,236,800,000 0 0 5,000,000,000 0

C BAG. LAIN - LAINPEND. DAERAHYANG SAH

21,256,353,000 7,661,831,000 10,511,831,000 26,437,701,000 34,494,536,000

a. Pos Lain -lainPendapatan Daerahyang sah

21,256,353,000 7,661,831,000 10,511,831,000 26,437,701,000 34,494,536,000

J U M L A H 420,644,497,000 467,664,990,000 546,316,618,000 699,162,401,673 722,962,471,000

Sumber : Nota Keuangan Daerah Kota Semarang

Tabel di atas menunjukan bahwa proporsi pendapatan daerah masihdidominasi oleh sumber-sumber pendapatan yang diperoleh dari danaperimbangan baik pos bagi hasil pajak, bagi hasil bukan pajak, DAU maupunDAK. Hal ini menunjukan bahwa ratio kemandirian keuangan daerah masihrendah atau rata-rata baru mencapai 24, 2 %. Oleh karena itu upaya menggaliperolehan pendapatan harus dilakukan secara sistematis dan terarah denganmemanfaatkan potensi yang dimiliki seoptimal mungkin melalui kajian potensidaerah.

Page 40: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

68

Dengan mempertimbangkan angka rata-rata pertumbuhan pendapatanmaka proyeksi penerimaan daerah pada tahun 2006 s/d 2010 dapat dilihat padatabel berikut:

Tabel V.2Proyeksi Penerimaan Pendapatan Daerah tahun 2006 -2010

Tahun 2006 2007 2008 2009 2010

Proyeksi 838.814.403.900 943.634.524.930 1.062.077.460.159 1,195.976.611.321 1,347.419.388.372

Sumber : Data diolah

V.2 ARAH PENGELOLAAN BELANJA DAERAH

Pengelolaan belanja daerah sangat erat kaitannya dengan sistemmanajemen keuangan daerah, sistem penganggaran maupun sistem akuntansi.Seiring dengan dilaksanakannya reformasi dibidang keuangan, masyarakatsemakin menuntut adanya pengelolaan keuangan publik secara transparansehingga tercipta akuntabilitas publik (Public Accountability) denganmendasarkan pada prinsip value for money. Disamping itu, pengelolaan belanjadaerah harus berlandaskan anggaran Kinerja (Performance budget) yaitu belanjadaerah yang berorientasi pada pencapaian hasil atau kinerja. Kinerja tersebutmencerminkan efisiensi dan efektifitas pelayanan publik, yang berarti harusberorientasi pada kepentingan publik. Oleh karena itu arah pengelolaan belanjadaerah harus digunakan sebesar-besarnya kepentingan publik terutamamasyarakat miskin dan kurang beruntung, dikelola dengan hasil yang baik danbiaya rendah (work better and cost less) melalui pendekatan kinerja (performanceoriented). Disamping itu, pengeluaran daerah harus mampu menumbuhkanprofesionalisme kerja di setiap organisasi yang terkait, mendasarkan pada,standar analisa belanja, standar harga, tolok ukur kinerja, dan standar pelayananminimal serta memperhatikan prinsip value for money. Identifikasi belanjapengeluaran akan dibedakan menurut belanja langsung dan tidak langsung gunameningkatkan aspek transparansi. Kriteria tersebut bertitik tolak dari kegiatanyang dilakukan.

Tabel V.3Rekapitulasi Belanja Kota Semarang Tahun 2001 - 2005

No Uraian 2001 2002 2003 2004 2005*)

69

No Uraian 2001 2002 2003 2004 2005*)1 2 3 4 5 6 7

A BELANJAAPARATUR DAERAH

332,400,249,825 464,339,528,600 260,190,961,266 185,929,232,350 214,740125,000

1. BELANJAADMINISTRASIUMUM

297,624,778,210 311,698,411,020 124,803,028,520 90,793,593,237 117,706,567,000

a. Belanja Pegawai 243,181,303,105 284,658,136,752 104,823,378,646 68,209,175,040 60,459,884,000

b. Belanja Barangdan Jasa

47,025,402,444 19,707,883,051 12,462,232,452 13,934,297,027 46,048,942,000

c. BelanjaPemeliharaan

6,492,579,311 4,945,418,867 4,716,177,792 5,707,999,121 7,660,483,000

d. BelanjaPerjalanan Dinas

925,493,350 2,386,972,350 2,801,239,630 2,942,122,049 3,537,258,000

2. BELANJAOPERASI &PEMELIHARAAN

13,017,592,584 58,050,489,210 16,245,814,782 13,221,549,462 23,199,988,000

3. BELAJ. MODAL 7,377,948,896 45,675,983,387 7,331,764,790 10,169,318,000

4. BELANJATRANSFER

318,002,000 67,780,398,852 73,466,134,577 74,582,324,861 63,664,252,000

5. BELANJA TAKTERSANGKA

4,027,377,031 3,032,280,622

6. ANGSURANHUTANG

17,412,500,000 16,400,000,000

B BELANJAPELAYANANPUBLIK

81,996,779,337 9,992,700,203 371,922,719,445 461,639,827,907 635,044,450,000

1. BELANJAADMINISTRASIUMUM

250,871,783,306 328,228,263,651 357,792,064,200

a. Belanja Pegawai 238,776,084,105 315,581,892,196 341,388,089,000

b. Belanja Barangdan Jasa

9,623,537,751 9,653,947,985 12,275,390,000

c. BelanjaPemeliharaan

2,134,465,850 2,519,336,470 3,474,459,200

d. BelanjaPerjalanan Dinas

337,695,600 473,087,000654,125,200

2. BELJ. OPERASI &PEMEL.

54,503,498,594 58,545,694,105118,804,124,000

3. BELANJA MODAL 9,992,700,203 35,390,764,008 28,127,413,505 98,917,939,800

4. BELANJATRANSFER

20,712,878,950 46,738,456,64659,476,322,000

Page 41: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

70

No Uraian 2001 2002 2003 2004 2005*)

C BELANJA TAKTERSANGKA

3,543,778,488 3,947,983,1387,272,639,000

D BELANJA BUNGAHUTANG

6,900,016,099 9,899,215,45827,381,079,000

JUMLAH BELANJA 414,397,029,162 474,332,228,803 642,557,475,298 661,416,258,853 884,438,293,000

Sumber : DPKD Kota Semarang

Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa pada tahun 2000 anggaranbelanja aparatur masih mendominasi belanja pemerintah dibandingkan anggaranpelayanan publik. Namun demikian, mulai tahun 2003 proporsi belanjapelayanan publik sudah semakin besar dibanding belanja aparatur daerah. Hal inimenunjukan bahwa sejak tahun 2003 anggaran belanja talah disusun sesuaidengan perubahan paradigma kepentingan masyarakat.

Dalam hal kepentingan tertentu, pemerintah daerah dapat melakukan pinjamanyang bersumber dari pemerintah, Pemerintah daerah lain, lembaga keuanganbank, lembaga keuangan bukan bank dan masyarakat sesuai dengan ketentuanyang berlaku. Pemerintah daerah dapat pula membentuk dana cadangan gunamembiayaai kebutuhan tertentu yang dananya tidak dapat disediakan dalam satutahun anggaran.

Adapun proyeksi belanja daerah pada tahun 2006 s/d 2010 dapat dilihatpada tabel berikut:

Tabel V.4Proyeksi Belanja Daerah tahun 2006 - 2010

Tahun 2006 2007 2008 2009 2010

Proyeksi 951,489,465,423.60 1,064,206,121,196.201,176,922,776,968.80 1,289,639,432,741.40

1,402,356,088,514.00

Sumber : data diolah

Mencermati besarnya belanja yang harus dikeluarkan pada lima tahun mendatangdiperlukan upaya secara serius untuk mengelola belanja daerah sesuai denganarah dan kebijakan yang telah ditetapkan.

V. 3 PEMBIAYAAN

71

Pembiayaan adalah transaksi keuangan dearah yang dimaksudkan untukmenutup selisih antara Pendapatan dearah dan Belanja Daerah dalam hal terjadidefisit anggaran. Sumber pembiayaan dapat berasal dari Sisa Lebih perhitungananggaran tahun lalu, penerimaan pinjaman obligasi, transfer dari dana cadangan,maupun hasil Penjualan aset daerah yang dipisahkan. Sedangkan Pengeluarandalam pembiayaan itu sendiri adalah angsuran hutang, bantuan modal dan transferke dana Cadangan.

Melihat prediksi lima tahun kedepan , menunjukan bahwa prosentaseKenaikan belanja lebih besar dari pada kenaikan pendapatan. Oleh karena itudalam upaya membiayai kegiatan Pemerintahan diperlukan langkah-langkahpembiayaan baik dengan sisa lebih, hutang dan sebagainya.

V.4 KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN

Arah kebijakan ekonomi daerah adalah mewujudkan ekonomi daerahyang mencakup peningkatan perekonomian kota yang tangguh, sehat danberkeadilan dalam rangka meningkatkan pendapatan masyarakat, menciptakanlapangan kerja dan kesempatan berusaha. Hal ini didasarkan pada asumsi bahwasetiap peningkatan kegiatan ekonomi akan berpengaruh pada peningkatanlapangan kerja & kesempatan berusaha yg pada akhirnya akan mewujudkankemakmuran & kesejahteraan masyarakat. Maknanya bahwa setiap potensiekonomi yg dimiliki harus dimanfaatkan secara optimal dengan memperhatikanpeluang-peluang yg ada guna kepentingan & kesejahteraan masyarakat. Namundemikian melihat prediksi lima tahun ke depan, ternyata prosentasi kenaikanbelanja lebih besar dari pada kenaikan pendapatan. Oleh karena itu beberapalangkah harus dilakukan dalam upaya membiayai pelaksanaan kegiatanpemerintahan. Dalam hal APBD diperkirakan defisit, maka pembiayaanpembangunan dapat didanai dengan sisa lebih perhitungan anggaran tahun lalu,transfer dari dana cadangan, hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan danmelakukan pinjaman daerah. Kemampuan Kota Semarang dalam melakukanpinjaman daerah dapat dilihat dari DSCR yang ada. Selengkapnya kemampuanpemerintah Kota Semarang untuk melakukan pinjaman dapat dilihat dalamtabel V.5.

Page 42: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

72 73

Namun demikian, kebijakan pembiayaan pembangunan melalui hutangharus memenuhi syarat yaitu hutang tersebut dipergunakan untuk investasidan/atau mempunyai dampak yang luas terhadap kepentingan masyarakat.Disamping itu, lima tahun mendatang kebijakan umum anggaran diarahkan untukmemantapkan landasan ekonomi daerah yang mandiri dijiwai nilai-nilai religiusberbasis perdagangan dan jasa untuk mewujudkan kota metropolitan melalui :

a. Perlindungan dan peningkatan kualitas kehidupan masyarakat dalam bentukpemantapan kehidupan beragama, pelayanan dasar, pendidikan, penyediaanfasilitas kesehatan, fasilitas sosial, dan fasilitas umum yang layak denganmemprioritaskan pada golongan masyarakat miskin.

b. Mendorong pertumbuhan ekonomi secara adil dan merata dengan prioritaspada bidang perdagangan dan jasa sebagai tulang punggung perkonomiandaerah dengan memacu wilayah pengembangan.

c. Meminimalisasikan gejolak fluktuasi ekonomi dengan memberikan bantuandan proteksi kepada masyarakat miskin agar tetap mampu mencukupikebutuhan dasar minimumnya.

d. Mengembangan ekonomi kerakyatan melalui peningkatan kesempatanberusaha, optimalisasi potensi ekonomi lokal, pemberdayaan usaha sektorinformal, Koperasi dan UKM serta keadilan kesempatan untuk berusahadalam iklim yang kondusif.

e. Meningkatkan iklim investasi guna mendorong agar dapat mengurangihambatan-hambatan baik yang berkaitan dengan ketenagakerjaan,permodalan, infrastruktur, kelembagaan serta kepastian dan keamananberinvestasi.

f. Mengoptimalkan pendapatan melalui intensifikasi, ekstensifikasi dandiversivikasi sumber-sumber pendapatan tanpa membebani masyarakat.

g. Mengoptimalkan pengelolaan Asset dan kekayaan daerah agar dapatmemberikan nilai tambah bagi pendapatan daerah, melalui profesionalismemanajemen.

h. Menumbuhkembangkan iklim yang sehat di BUMD sehingga mampumemberikan kontribusi optimal bagi pendapatan daerah termasuk mendirikanBUMD dan/atau perusahaan milik Pemerintah daerah yang profitable.

i. Mengembangkan iklim kondusif bagi peningkatan swadaya melaluipola/skema kemitraan baik antara pemerintah daerah dengan masyarakat,pemerintah daerah dengan swasta atau masyarakat dengan swasta. Strukturekonomi kota diarahkan untuk mewujudkan struktur perekonomian kota yang

Page 43: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

74

kokoh dimana perdagangan dan jasa menjadi basis aktivitas perekonomianyang didukung oleh aktivitas perekonomian lainnya.

j. Setiap pengeluaran daerah harus mendasarkan pada, standar analisa belanja,standar harga, tolok ukur kinerja, dan standar pelayanan minimal sertamemperhatikan prinsip efisien dan efektif

75

BAB VIKEBIJAKAN UMUM

Visi sekaligus tujuan pembangunan jangka menengah Kota Semarangtahun 2005-2010 adalah ” SEMARANG KOTA METROPOLITAN YANGRELIGIUS BERBASIS PERDAGANGAN DAN JASA” sebagai landasan bagitahap pembangunan berikutnya. Sebagai ukuran tercapainya pembangunan limatahun mendatang, maka ditetapkan arah kebijakan umum dalam kerangkapencapaian sasaran pokok sebagai berikut :

A. URUSAN PEMERINTAHAN WAJIB

VI.1 Urusan Bidang Pendidikan

Pembangunan urusan bidang pendidikan diarahkan pada meningkatkankualitas sumberdaya manusia melalui (1) peningkatan, pemerataan dan perluasankesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu dan terjangkau di semua jenis,jalur dan jenjang pendidikan serta pembebasan biaya pendidikan bagi pesertadidik (usia wajib belajar 9 tahun); (2) Pengembangan sekolah kejuruan dalamrangka menjawab kebutuhan pasar kerja; (3) Penuntasan buta huruf dan wajibbelajar melalui program Paket A, B dan C; (4) peningkatan kemampuanakademis dan profesionalisme serta peningkatan jaminan kesejahteraan tenagakependidikan, melalui Pendidikan dan Pelatihan, pengembangan kurikulumsekolah (Curriculum development) yang lebih berorientasi pada kondisi danpotensi daerah; (5) Pembangunan dan rehabilitasi gedung-gedung sekolah yangsudah tidak layak pakai; penyempurnaan perpustakaan di masing-masing sekolahdan sarana/prasarana pendidikan sebagai tuntutan KBK seperti Laboratorium,Buku-buku, Ruang UKS, OSIS, Ruang BP, Kantin, WC, Mushalla Sarana olahraga, pagar keliling, dll; (6) Pemenuhan sekolah standar nasional daninternasional, dengan tetap memperhatikan pendidikan bagi golongan yangkurang mampu; serta (7) Peningkatan manajemen sekolah melalui optimalisasipenerapan Manajemen Berbasis Sekolah, pemberdayaan komite sekolah, dewanpendidikan dan mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunanpendidikan.

VI.2 Urusan Bidang Kesehatan

Dalam rangka memenuhi hak dasar warga negara untuk memperolehpelayanan kesehatan, pembangunan kesehatan harus dipandang sebagai suatu

Page 44: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

76

investasi untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia dan mendukungpembangunan secara menyeluruh dengan mengacu pada paradigma sehat.

Pembangunan urusan bidang kesehatan diarahkan pada meningkatkanderajat kesehatan masyarakat melalui (1) peningkatan pelayanan kesehatan; (2)peningkatan kualitas Tenaga kesehatan; (3) peningkatan pelayanan kesehatanmasyarakat miskin; (4) peningkatan kualitas dan kuantitas sarana prasaranakesehatan; (5) peningkatan perilaku dan kemandirian masyarakat pada upayapromotif dan preventif; dan (6) peningkatan manajemen pelayanan kesehatan.

VI.3 Urusan Bidang Pekerjaan Umum

Pembangunan urusan bidang pekerjaan umum diarahkan padaperwujudan keseimbangan pertumbuhan dan pelayanan wilayah melalui (1)pembentukan struktur jaringan jalan sesuai dengan hirarki dan pelayanan jalan,interkoneksi antar bagian wilayah pengembangan dan antar pusat pelayanantransportasi dan pusat pelayanan perkotaan serta peningkatan kapasitas jalan; (2)pengendalian dan penanggulangan banjir dan rob; (3) pembangunan sistemdrainase wilayah dan kawasan, dan (4) pemenuhan kebutuhan air bersihmasyarakat serta menjaga kualitas dan kuantitas sumber daya air.

VI.4 Urusan Bidang Perumahan Rakyat

Pembangunan urusan bidang perumahan rakyat diarahkan padaterpenuhinya kualitas dan kuantitas kebutuhan perumahan masyarkaat melalui (1)peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap konsep rumahsehat; (2) meningkatkan keswadayaan masyarakat dalam memenuhi kebutuhanperumahan yang sehat, dan ; (3) mendorong investasi swasta dalam pengadaanrumah sehat sederhana.

VI.5 Urusan Bidang Tata Ruang

Pembangunan urusan bidang Tata Ruang diarahkan pada terwujudnyatata ruang kota yang sinergis, serasi dan berkelanjutan melalui (1)

Penyusunan dokumen perencanaan tata ruang yang realistik dan implementatif,(2) penegakan hukum (law enforcement) yang tegas, dan (3) tersedianya aparatpelaksana yang bertanggung jawab.

77

VI.6 Urusan Bidang Perencanaan Pembangunan Daerah

Pembangunan urusan bidang perencanan pembangunan daerah diarahkanpada peningkatan efektifitas dan keterpaduan perencanaan dan pelaksanaanpembangunan daerah melalui (1) peningkatan kerjasama pembangunan daerah,(2) peningkatan partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan daerah.

VI.7 Urusan Bidang Perhubungan

Pembangunan urusan bidang perhubungan diarahkan pada upayamendorong kelancaran arus barang, jasa dan orang melalui (1) peningkatankualitas sarana dan prasarana transportasi, (2)peningkatan manajementrasportasi, dan (3) pengembangan transportasi massal.

VI.8 Urusan Bidang Lingkungan Hidup

Pembangunan urusan bidang lingkungan hidup diarahkan padamewujudkan kualitas lingkungan dalam rangka meningkatkan daya dukunglingkungan terhadap pembangunan berkelanjutan melalui (1) penegakan hukumlingkungan yang adil dan tegas; (2) peningkatan peran pemangku kepentingandalam pengelolaan lingkungan hidup; (3) Peningkatan kesadaran masyarakatdalam pengelolaan lingkungan hidup.

VI.9 Urusan Bidang Pertanahan

Pembangunan urusan bidang pertanahan diarahkan pada upayapeningkatan tertib administrasi pertanahan dan pemecahan masalah-masalah ataukonflik pertanahan dalam rangka mewujudkan catur tertib pertanahan.

VI.10 Urusan Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil

Pembangunan urusan bidang kependudukan dan catatan sipil diarahkanpada upaya pengelolaan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil dalamkerangka keseimbangan persebaran penduduk.

VI.11 Urusan Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Pembangunan urusan bidang pemberdayaan perempuan danperlindungan anak diarahkan pada peningkatan peran perempuan dalam berbagai

Page 45: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

78

strata kehidupan dan peningkatan perlindungan terhadap anak melalui (1)peningkatan keterampilan dan pengetahuan perempuan; (2) peningkatankesetaraan gender; (3) Perlindungan kekerasan terhadap perempuan dan anak; (4)Peningkatan kelembagaan perempuan dan perlindungan anak.

VI.12 Urusan Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

Pembangunan pada urusan bidang keluarga berencana dan keluargasejahtera diarahkan pada mewujudkan keluarga sejahtera melalui (1) kesadaranmasyarakat dalam ber-KB, (2) meningkatkan kualitas kesehatan reproduksiremaja serta pendewasaan usia perkawinan, (3) meningkatkan pemberdayaan danketahanan keluarga, (4) memperkuat kelembagaan dan Jejaring KB dalam upayapembudayaan keluarga kecil berkualitas.

VI.13 Urusan Bidang Sosial

Pembangunan pada urusan bidang sosial diarahkan pada terwujudnyakesejahteraan sosial masyarakat terutama bagi penyandang masalah sosial melalui( 1) peningkatan kualitas pelayanan dan bantuan dasar kesejahteraan sosial bagiPMKS; (2) pemberdayaan warga miskin dan PMKS, (3) peningkatan bantuan danrehabilitasi sosial korban bencana; (4) peningkatan prakarsa dan peran aktifmasyarakat termasuk masyarakat mampu, dunia usaha, perguruan tinggi, danOrsos/LSM dalam penyelenggaraan pembangunan kesejahteraan sosial secaraterpadu dan berkelanjutan.

VI.14 Urusan Bidang Ketenagakerjaan

Pembangunan urusan bidang ketenagakerjaan diarahkan pada perluasankesempatan kerja dan kesejahteran tenaga kerja melalui (1) peningkatan kualitastenaga kerja; (2) peningkatan peran lembaga pelatihan/ketrampilan dan penyalurtenaga kerja; (3) meningkatkan informasi bursa kerja baik dalam negeri maupunluar negeri; (4) fasilitasi hubungan industrial dan perlindungan tenaga kerja.

VI.15 Urusan Bidang Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM)

Pembangunan urusan bidang koperasi dan usaha kecil dan menengahdiarahkan pada terwujudnya sistem ekonomi kerakyatan melalui (1)pemberdayaan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (KUMKM), (2)

79

fasilitasi akses permodalan KUMKM, dan (3) pengembangan manajemenpengelolaan KUMKM.

VI.16 Urusan Bidang Penanaman Modal

Pembangunan pada urusan bidang penanaman modal diarahkan padapeningkatan investasi dalam rangka peningkatan ekonomi daerah melalui (1)penciptaan iklim yang kondusif, (2) peningkatan investasi/penanaman modal,(3)pemberdayaan BUMD dan optimalisasi manajemen aset daerah; (4)Peningkatan pelayanan perijinan.

VI.17 Urusan Bidang Kebudayaan

Pembangunan pada urusan bidang kebudayaan diarahkan padapembentukan karakteristik masyarakat yang berbudi luhur melalui (1)pengembangan dan pelestarian potensi budaya lokal yang adi luhung, (2)mencegah masuknya budaya lain yang negatif atau yang tidak sesuai denganbudaya lokal, dan (3) memberi ruang gerak untuk berkreasi dan berinovasi dalampengembangan kesenian lokal.

VI.18 Urusan Bidang Kepemudaan dan Olahraga

Pembangunan pada urusan bidang pemuda dan olah raga diarahkan padaterwujudnya peranan pemuda dalam pembangunan dan pola hidup masyarakatyang sehat jasmani dan rohani melalui (1) penguatan organisasi kepemudaan, 2)peningkatan budaya dan prestasi olah raga, dan (3) peningkatan sarana prasaranaolah raga.

VI.19 Urusan Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

Pembangunan urusan bidang kesatuan bangsa dan politik dalam negeridiarahkan pada terwujudnya stabilitas daerah melalui (1) peningkatan iklimpolitik yang kondusif, 2) penguatan lembaga sosial dan politik masyarakat; 3)penegakan produk-produk hukum daerah; (4) peningkatan kualitas SumberdayaAparatur; dan (5) peningkatan peran serta masyarakat dalam kehidupanberbangsa dan bernegara.

Page 46: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

80

VI.20 Urusan Bidang Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaiandan Persandian

Pembangunan pada urusan bidang otonomi daerah, Pemerintahan umum,administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandiandiarahkan pada peningkatan kualitas pelayanan publik melalui (1) pengembangankapasitas aparat pemerintahan daerah, 2) peningkatan kapasitas kelembagaanpemerintahan daerah; 3) peningkatan sarana prasarana pelayanan publik; 4)peningkatan pengelolaan keuangan daerah yang efektif, efisien, transparan danakuntabel; 5) Peningkatan kualitas dan kuantitas produk –produk hukum daerah;6) peningkatan kerjasama antar daerah; 7) peningkatan peran serta masyarakatdalam penyelenggaraan pemerintahan daerah; (8) peningkatan kualitas persandiandaerah.

VI.21 Urusan Bidang Ketahanan Pangan

Pembangunan urusan bidang ketahanan pangan diarahkan padatersedianya kebutuhan produk pangan bagi masyarakat melalui 1) peningkatanketersediaan dan kualitas produk pangan; 2) peningkatan kelancaran distribusiproduk pangan; (3) Penganekaragaman dan pengolahan produk pangan;

VI.22 Urusan Bidang Pemberdayaan Masyarakat

Pembangunan urusan bidang Pemberdayaan masyarakat diarahkan padaperan serta dan keberdayaan masyarakat dalam pembangunan wilayah melalui (1)Penguatan kelembagaan masyarakat; (2) Pengembangan partisipasi masyarakatdalam setiap tahapan pembangunan wilayah; (3) Pengembangan peran sertamasyarakat dalam pembangunan ekonomi, sosial, budaya dan sarana prasaranawilayah; (4) Pengembangan pengelolaan sumber daya alam dan Tekonologi TepatGuna (TTG).

VI.23 Urusan Bidang Statistik

Pembangunan urusan bidang statistik diarahkan pada terwujudnya datastatistik daerah yang akurat, akuntabel dan dinamis melalui (1) pengembanganjaringan statistik daerah, (2) pengembangan statistik daerah/lokal, (3) Pemberiandukungan penyelenggaraan statistik nasional.

81

VI.24 Urusan Bidang Kearsipan

Pembangunan urusan bidang kearsipan diarahkan pada terwujudnyapenyelamatan, pelestarian dan pengamanan arsip melalui (1) peningkatanpengelolaan dan pelayanan arsip; (2) pemeliharaan dan perawatan arsip; dan (3)peningkatan sarana dan prasarana pengelolaan arsip.

VI.25 Urusan Bidang Komunikasi dan Informasi

Pembangunan urusan bidang komunikasi dan informasi diarahkan padaterwujudnya transparansi informasi dan membentuk masyarakat yang responsifterhadap pembangunan melalui (1) peningkatan proses komunikasi dua arahantara pemerintah dan masyarakat; (2) peningkatan kualitas SDM bidangkomunikasi dan informasi; (3) Peningkatan sarana dan prasarana komunikasi daninformasi; (4) Peningkatan jalinan kemitraan dengan media massa ; (5)Pengendalian pengembangan telekomunikasi.

VI.26 Urusan Bidang Perpustakaan

Pembangunan urusan bidang perpustakaan diarahkan pada peningkatanilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat melalui (1) penyelamatan danpelestarian koleksi bahan pustaka; (2) peningkatan gerakan gemar membaca; (3)pengembangan perpustakaan berbasis masyarakat; (4) peningkatan pengelolaanperpustakaan; (5) peningkatan kualitas sarana dan prasana perpustakaan.

B. URUSAN PEMERINTAHAN PILIHAN

VI.1 Urusan Bidang Pertanian

Pembangunan urusan bidang pertanian diarahkan pada terwujudunyaoptimalisasi hasil pertanian dengan tetap memperhatikan keseimbanganlingkungan melalui (1) peningkatan kualitas SDM pelaku Pertanian; (2)Intensifikasi dan ekstensifikasi lahan pertanian dengan produk yang mempunyainilai tambah; (3) Peningkatan pengelolaan hasil pertanian.

VI.2 Urusan Bidang Kehutanan

Pembangunan urusan bidang kehutanan diarahkan terwujudnyakelestarian sumberdaya hutan yang dapat berfungsi sebagai media pengatur tataair dan kelestarian lingkungan melalui (1) pengembangan konservasi lahan dan

Page 47: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

82

hutan kota; (2) rehabilitasi sumberdaya hutan; (3) pemberdayaan masyarakatdalam pelestarian sumberdaya hutan.

VI.3 Urusan Bidang Energi dan Sumberdaya Mineral

Pembangunan pada urusan bidang Energi dan Sumberdaya Mineraldiarahkan pada Pemanfaatan dan pelestarian ESM secara optimal melalui (1)pengendalian pemanfaatan ESM; (2) Pembinaan dan pengawasan pemanfaatanESM; (3) Pendataan dan pemataan ESM.

VI.4 Urusan Bidang Kepariwisataan

Pembangunan pada urusan bidang pariwisata diarahkan padaterwujudnya Semarang Kota Wisata melalui 1) pengembangan dan pemanfaatanpotensi-potensi wisata secara maksimal baik wisata buatan maupun wisata alam,2) peningkatan manajemen pengelolaan pariwisata dan 3) peningkatan kualitassumber daya manusia dibidang kepariwisataan.

VI.5 Urusan Bidang Kelautan dan Perikanan

Pembangunan urusan bidang kelautan dan perikanan diarahkan padaterwujudnya perdagangan dan industri perikanan yang optimal dengan tetapmenjaga kelestarian lingkungan melalui (1) peningkatan sarana dan prasanaproduksi perikanan; (2) pengelolaan potensi kelautan secara optimal; 3)pengembangan teknologi industri pengolahan hasil perikanan, dan 4)pengembangan budidaya kelautan dan perikanan.

VI.6 Urusan Bidang Perdagangan

Pembangunan urusan bidang perdagangan diarahkan pada terwujudnyaketersediaan kebutuhan bahan pokok masyarakat dan peningkatan eksport melalui(1) pengembangan sarana dan prasarana distribusi barang dan jasa; (2)pengembangan potensi produk unggulan daerah; (3) kerjasama peningkatanekspor daerah; 4) peningkatan pengawasan dan pengendalian perdagangan barangdan jasa.

83

VI.7 Urusan Bidang Perindustrian

Pembangunan urusan bidang industri diarahkan pada terwujudnyapengembangan perindustrian yang fokuskan pada industri kecil dan menengahyang bertumpu pada mekanisme pasar melalui (1) pembinaan industri kecil danmenengah, (2) fasilitasi akses permodalan industri kecil dan menengah; (3)pengembangan sentra-sentra industri kecil dan menengah; (4) peningkatankemitraan usaha industri kecil dan menengah; 5) Pengendalian usaha industri.

VI.8 Urusan Bidang Transmigrasi

Pembangunan urusan bidang trasnmigrasi diarahkan pada peningkatankesejahteraan peserta transmigrasi melalui 1) pembinaan calon pesertatransmigrasi; 2) menjalin kerjasama antar daerah dalam rangka penempatantransmigran.

Page 48: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

84

BAB VIIPROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Otonomi daerah memberikan kewenangan yang lebih luas kepadapemerintah daerah dalam mengelola sumber daya daerah baik yang menyangkutaspek administrasi, institusi maupun keuangan. Untuk mewujudkan hal tersebutdisusun suatu bentuk perencanaan program dan kegiatan yang terintegrasi antarfungsi yang berkesinambungan dan berkelanjutan melalui penyusunan programyang didasarkan atas fungsi pemerintahan yang diwujudkan dalam bentukprogram dan kegiatan yang bersifat indikatif. Hal tersebut dikarenakanbanyaknya variabel dan indicator yang tidak mampu diprediksikan sebelumnyamengingat begitu cepatnya perubahan lingkungan internal maupun eksternal yangterjadi.

Oleh karena itu dalam penyusunan review Rencana PembangunanJangka Menengah Daeah (RPJMD) Kota Semarang Tahun 2005-2010, perlumemperhatikan kondisi dan masalah yang terjadi dalam implementasipelaksanaannya.

VII.1 Evaluasi Pelaksanaan RPJPMD sampai dengan Tahun 2007

VII.1.1 Peningkatan Kualitas SDM

Upaya untuk membangun kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)menjadi perhatian utama pemerintah Kota Semarang. SDM merupakan subjek dansekaligus objek pembangunan, kualitas SDM Kota Semarang mengalamipeningkatan hal ini ditandai dengan meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia(IPM) Kota Semarang mencapai 72,4 pada tahun 2007, angka ini lebih baikdibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu sebesar 72. IPM tersebutmerupakan komposit dari indikator-indikator dalam bidang pendidikan dankesehatan dalam mendukung pembangunan sumber daya manusia.

IPM bidang pendidikan dapat dilihat dari angka melek aksara pendudukusia 15 tahun keatas, gabungan partisipasi kasar jenjang pendidikan dasar sampaipendidikan tinggi dan pendapatan Bruto domestik per kapita yang dihitungberdasarkan paritas daya beli (purchasing power parity).

Peningkatan Kualitas SDM di bidang Pendidikan selama tahun 2007dapat dilihat pada pencapaian Angka Partisipasi Kasar (APK) yang masingmasing terdiri dari : SD/MI sebesar 112,76 %, SMP/MTs 103,12 %,SMA/MA/SMK 100,76 %.

85

Sedangkan Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI sebesar 95,61 %, SMP/MTs75,14 % dan SMA/MA/SMK 70,28 %. Namun demikian kita perlu agak prihatindengan angka kelulusan siswa untuk SMP/Mts pada tahun 2006 sebesar 86,60%,SMA/MA sebesar 87,64 %. SMK yaitu 90, 70 %. Hal ini terjadi karena kriterianilai kelulusan ujian nasional per mata pelajaran pada ujian nasional meningkatdari 4,26 menjadi 4,5. Di bidang pendidikan, IPM Pendidikan selama empattahun terakhir (2003 s/d2006) mengalami peningkatan rata-rata 1,02 % per tahun.

IPM bidang Kesehatan dapat terlihat pada peningkatan derajat kesehatanmasyarakat yang selama lima tahun terakhir menunjukkan perubahan yang positifpada indikator yang berpengaruh pada derajat kesehatan masyarakat, antara lainmenurunnya Angka kematian bayi sebesar 150 kematian dari 22.346 KelahiranHidup atau sebesar 6,7 per 1.000 Kelahiran Hidup, menurunnya angka kematianibu sebesar 10 kematian dari 22.346 Kelahiran Hidup atau 44,7 per 100.000Kelahiran Hidup. Angka Harapan Hidup Kota Semarang diatas angka harapanhidup tingkat Nasional sebesar 65 tahun. Pada tahun 2003 angka harapan hidup69,9 tahun dan pada tahun 2004 dan tahun 2005 naik menjadi 70 tahun,sedangkan pada tahun 2007 mampu dipertahankannya Usia Harapan Hidupmencapai usia 70 tahun. Meningkatnya pelayanan kesehatan balita dan anakprasekolah ditandai dengan kenaikan cakupan deteksi dini tumbuh kembang balitadari 69,30 % pada tahun 2006 menjadi 63,70 % pada tahun 2007 serta kenaikancakupan deteksi dini tumbuh kembang anak prasekolah dari 57,4 % pada tahun2006 dan 58,10 % pada tahun 2007. Hasil pemantauan status gizi tahun 2006didapatkan prevalensi gizi kurang sebesar 14 % , prevalensi gizi buruk sebesar1,73 %, sedangkan tahun 2007 didapatkan prevalensi gizi kurang sebesar 15,19 %dan prevalensi gizi buruk sebesar 1,68 %. Perubahan derajat kesehatanmasyarakat antara lain didukung oleh tingkat ketersediaan sarana dan prasaranakesehatan serta variabel primer lainnya seperti ketersediaan tenaga medis danparamedis, manajemen, kualitas pelayanan, pendapatan dan kesadaran masyarakatserta aspek lain yang bersifat sebagai penunjang terhadap pembangunankesehatan.

VII.1.2 Pelaksanaan Otonomi Daerah menuju tata-kelola pemerintahanyang baik

Pelaksanaan Otonomi Daerah menuju tata-kelola pemerintahan yangbaik melalui peningkatan kualitas pelayanan publik, kemandirian keuangandaerah, pengembangan profesionalisme aparatur serta didukung oleh infrastrukturkepemerintahan berbasis teknologi.

Dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah diperlukan langkah-langkahyang secara bertahap semakin memantapkan peran institusi birokrasi pemerintah

Page 49: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

86

agar mampu memberikan kontribusi dalam mendorong keberhasilan pelaksanaanpembangunan daerah khususnya dalam menggerakkan perekonomian daerahuntuk meningkatkan kemandirian keuangan daerah, peningkatan kualitaspelayanan publik.

Beberapa pencapaian yang telah dilakukan dalam rangka fungsiPemerintah Kota Semarang sebagai penyelenggara Pemerintahan dalam fungsinyauntuk memberikan pelayanan publik kepada setiap warga masyarakatnya telahdibentuk Kantor pelayanan satu pintu yaitu Kantor Pelayanan Terpadu serta PusatPenanganan Pengaduan Pelayanan Publik (P5). Disamping itu setiap SatuanKerja Perangkat Daerah (SKPD) yang memberikan pelayanan langsung kepadamasyarakat telah memiliki standar Pelayanan Minimal, sehingga diharapkanmasyarakat dapat terlayani secara cepat, mudah, murah, efisien serta efektif.Berkaitan dengan kinerja aparatur dalam memberikan pelayanan publik dari harike hari tingkat pengaduan masyarakat yang dapat ditangani semakin banyak,disamping melalui P5 pengaduan masyarakat juga melalui media massa sepertiKolom piye jal dan suara warga. Banyaknya pengaduan yang masuk, sangatmembantu Aparat Pemerintah untuk meningkatkan kinerjanya semakin lebihprofesional.

Dalam rangka meningkatkan pelayanan publik dilaksanakan reformasibirokrasi di lingkungan instansi Pemerintahan Kota Semarang sesuai denganPeraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi PerangkatDaerah yang bertujuan meningkatkan pelayanan kinerja pemerintahan. Dari hasilpelaksanaan PP No. 41 Tahun 2007 maka akan terbentuk 12 Lembaga TeknisDaerah, 19 Dinas, 12 Bagian, 3 Assisten, 3 bagian Setwan dan 1 Lembaga lainnya(Pelaksana Narkotika). Berdasarkan Surat Menteri Pendayagunaan AparaturNegara Republik Indonesia tanggal 6 September 2007 NomorB/227.F/M.PAN/9/2007 perihal Persetujuan Prinsip Tambahan Formasi CalonPNSD Tahun 2007 Pemerintah Kota Semarang mendapat tambahan alokasiformasi sebanyak 998 orang dan untuk pengadaan/pengangkatan dari tenagahonorer yang memenuhi syarat ketentuan PP No.48 Tahun 2005 dan telah masukdalam daftar Base BKN.

Dalam kemandirian keuangan daerah Kota Semarang, sampai dengantahun 2007 telah dilaksanakan upaya-upaya peningkatan pendapatan daerahmelalui intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan daerah, penggalian sumber-sumber pendapatan daerah dan peningkatan manajemen keuangan daerah.Pemerintah Kota Semarang sampai dengan tahun 2007 apabila dilihat darikemandirian keuangan daerah yakni penerimaan pendapatan asli daerah (PAD)dibanding dengan jumlah total penerimaan pendapatan daerah hanya mencapairata-rata 22,60 %. Dimana peningkatan penerimaan asli daerah (PAD) KotaSemarang hanya mengalami peningkatan rata-rata sebesar 7,98 % per tahun.

87

Dalam rangka peningkatan kualitas SDM Aparatur diselenggarakanpendidikan dan pelatihan yang merupakan proses penyelenggaraan belajarmengajar dalam rangka meningkatkan kemampuan PNS.Diklat menyentuh empatdimensi utama yaitu spiritual,intelektual,mental dan fisikal yang mengarah padaperubahan mutu terwujudnya sosok aparatur sebagai abdi negara dan abdimasyarakat. Berdasarkan analisis kebutuhan diklat tahun 2007 (AKD) seluruhSKPD Pemerintah Kota Semarang terdapat 235 jenis kebutuhan diklat antara laindiklat kepemimpinan,diklat teknis dan fungsional, diklat pra jabatan.

Perencanaan pembangunan daerah merupakan bagian yang tidakterpisahkan dari sistem perencanaan pembangunan nasional. Sinkronisasikebijakan, program dan kegiatan pembangunan sangat penting untukmengoptimalkan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya yang terbatas.Berbagai pendekatan perencanaan diutamakan melalui partisipasi aktifmasyarakat dan keterlibatan stakeholders pembangunan untuk menjaring,menyerap dan mendapatkan aspirasi, sehingga tercipta rasa memiliki terhadappembangunan yang dilaksanakan.

Mekanisme perencanaan partisipatif selalu dimulai dari tingkat yangpaling bawah (RT, RW), Kelurahan, Kecamatan sampai pada tingkat Kota. Hasilmusyawarah perencanaan pembangunan pada berbagai tingkatan tersebutdijadikan sebagai dasar penyusunan dokumen perencanaan Pembangunan RKPD,KUA, PPAS sampai pada penyusunan APBD. Pelaksanaan pembangunandilakukan melalui tahapan proses perencanaan partispatif. Penyusunanperencanaan pembangunan yang menghasilkan dokumen RKPD, KUA, PPAS danAPBD telah memperhatikan keseimbangan dan kesinambungan pembangunandari pemerintah Pusat, Provinsi sesuai dengan target waktu yang tepat.

Dalam rangka menunjang pelaksanaan kegiatan penyusunan dokumenperencanaan telah dikembangkan Sistem Informasi Perencanaan PembangunanDaerah (SIMPERDA) sehingga diharapkan dapat mendukung transparansiperencanaan partisipatif yang on line dari tingkat Kelurahan, Kecamatan dantingkat Kota. Untuk mendukung perencanaan pembangunan yang lebih strategisdan terarah juga telah dilakukan penyusunan dokumen-dokumen sepertiMasterplan Transportasi, Masterplan Drainase, Masterplan Kesehatan, MasterplanPendidikan, Masterplan Pembangunan Ekonomi Daerah.

Data merupakan salah satu pendukung utama dalam perencanaanpembangunan. Sehingga statistik sebagai salah satu urusan bidang wajibberhubungan erat dengan pengelolaan dan penyajian data, memiliki peran danfungsi yang sangat strategis dalam mendukung perencanaan pembangunan.Informasi statistik juga menggambarkan perkembangan hasil-hasil pembangunanyang telah dilakukan. Wujud nyata pembangunan yang telah dilaksanakan adalah

Page 50: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

88

penyusunan Semarang dalam angka setiap tahunnya, serta data yang mendukungdan sangat diperlukan seperti Profil Daerah.

Dalam rangka pengembangan komunikasi dan informasi dua arah antaraPemerintah dan masyarakat, Pemerintah Kota Semarang telah banyakmenyelenggarakan dialog interaktif dengan masyarakat baik melalui media masaamaupun langsung tatap muka dengan masyarakat. Upaya yang dilakukan untukmengembangkan sarana prasarana informatika atau sistem informasipembangunan Kota Semarang untuk mendukung komunikasi antara Pemerintahdan masyarakat serta peningkatan sarana prasarana kearsipan dalam bentukwebsite (www.semarang.go.id) informasi Arsip elektronik,website perpustakaanKota Semarang, sistem informasi gakin, sistem informasi data siswa.

Arsip sebagai dokumen rahasia negara dan sebagai pertanggungjawabannasional dibidang Pemerintahan perlu diamankan, dilestarikan dan dijaga keaslianinformasinya. Keberadaan arsip memiliki peranan penting dalam mewujudkantertib adminsitrasi, sehingga arsip sebagai dokumen berfungsi untuk kebutuhanpribadi, kelembagaan maupun mendukung riset ilmu pengetahuan.

Selama ini pengelolaan kearsipan bersifat manual dan hanyamengandalkan sarana prasarana yang terbatas sehingga sangat tidak memadai jikadipandang dari segi keamanan maupun standarisasi penata kelolaan arsip. Upayayang telah dilakukan dalam kearsipan dengan melakukan pembuatan bukupedoman Kearsipan untuk semua unit kerja, mengadakan pameran arsip.

VII.1.3 Perwujudan tatanan kehidupan politik, sosial dan budaya yangdemokratis

Kota Semarang terletak dikaki bukit gunung Ungaran, yang dialiri olehbeberapa sungai yang cukup besar seperti Kali Beringin, Kali Silandak, KaliKreo, Kali Garang dan lain-lain. Sebagai daerah Hilir, posisi tersebutmenyebabkan Semarang sebagai daerah limpahan debit air dari sungai yangmelintas. Sehingga pada musim penghujan menimbulkan bencana banjir. Kondisiyang demikian diperparah dengan kontur wilayah Semarang yang berbukit-bukitdengan perbedaan ketinggian yang bervariasi, sehingga curah hujan yang terjadidi daerah hulu akan mempercepat aliran ke daerah hilir.

Potensi bencana di Kota Semarang juga dipengaruhi oleh tingginyasedimentasi, sistem drainase Kota, pergerakan tanah dan eksplotasi pembangunankota yang tidak memperhatikan lingkungan.

89

Pemerintah Kota Semarang mempunyai kewajiban untuk memberikanperlindungan dan pengayoman kepada setiap warga masyarakatnya. Untukmelaksanakan hal tersebut penanganan bencana merupakan kegiatan yang harusdidukung oleh sumber daya manusia yang cekatan dan terampil, sarana prasaranayang memadai maupun langkah-langkah antisipasi pencegahan serta metigasinyasehingga resiko terjadinya korban jiwa serta kerugian dapat diminimalisir.

Sebagai Kota metropolitan penduduk Kota Semarang berjumlah1.451.107 jiwa. Kenaikan pertumbuhan penduduk, dipengaruhi oleh tingkatkelahiran yang cukup tinggi dan migrasi penduduk dari daerah hinterland.Tingginya jumlah penduduk di Kota Semarang dengan kondisi ideologi, politik,ekonomi, sosial dan budaya yang beragam, menyimpan potensi konflik, gangguankeamanan, ketentraman serta ketertiban.

Urusan bidang Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri merupakanurusan bidang yang sangat kompleks, yang meliputi berbagai aspek strategis yangsangat berdampak luas terhadap stabilitas politik daerah dalam menunjangpenyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan serta iklim investasi daerah.Konsekuensinya, menimbulkan beragam permasalahan yang berkaitan dengandis-integrasi, ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, kerukunan hidupberagama, issu SARA serta gangguan keamanan, ketentraman dan ketertibanmasyarakat menjadi bagian dari tantangan yang harus diselesaikan secarabijaksana sehingga tidak ada pihak-pihak yang dirugikan.

Penciptaan iklim politik yang kondusif dan stabilitas politik daerah gunamendukung terselenggaranya pemerintahan dan pembangunan daerah secaradinamis dipengaruhi oleh beberapa kondisi antara lain :

a. Pemberdayaan Institusi sosial Politik Kemasyarakatan

Melalui pemberdayaan institusi sosial politik kemasyarakatan yang ada diKota Semarang, diharapkan terjadi hubungan kerjasama interaktif anataraPemerintah dan institusi sosial politik kemasyarakatan sebagai pilardemokrasi sehingga memperluas basis dukungan masyarakat terhadappenyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.

Perkembangan Ormas dan LSM di Semarang dari tahun ketahun semakinmeningkat. Jumlah Ormas pada tahun 2007 tercatat 254 Ormas, sedang LSM76 LSM. Sesuai dengan ketentuan dalam UU Partai Politik di Semarang padatahun 2007 terdapat 15 Organisasi Politik yang masih aktif melaksanakankegiatannya baik kegiatan sosial kemasyarakatan maupun politik tetapihanya 8 Organisasi yang mempunyai keterwakilan di DPRD Kota Semarang.

Page 51: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

90

b. Pemantapan Budaya Demokrasi.

Kota Semarang sebagai Kota Metropolitan mempunyai tingkat kemajemukanmasyarakat yang cukup tinggi. Hal ini berpengaruh pada tingkat kepuasanpada kelompok masyarakat tertentu, yaitu masyarakat yang semakin kritisdalam menyikapi kebijakan pemerintah sehingga seringkali memunculkantuntutan ketidakpuasan dalam bentuk unjuk rasa/demonstrasi. Pada tahun2007 tingkat demonstrasi di Kota Semarang mengalami penurunan yangcukup signifikan dari 182 kali unjuk rasa politik dan ekonomi menjadi 102kali unjuk rasa politik dan ekonomi.Namun demikian situasi dan kondisisosial politik Kota Semarang masih cukup kondusif karena unjuk rasadilakukan dengan tertib dan tidak menimbulkan tindakan anarkhisdimasyarakat. Hal ini menunujukkkan adanya partisipasi demokrasimasyarakat yang berlandaskan etika dan moral.

c. Pemantapan Wawasan Kebangsaaan

Kemajemukan penduduk Kota Semarang berpotensi memunculkan konflik,keberagaman afiliasi politik melalui keberagaman Partai politik jugaberpengaruh memunculkan konflik. Kota Semarang tidak dengankeberagaman suku, agama, ras dan golongan sampai dengan saat ini aman,tertib dan terkendali.

d. Gangguan keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat

Faktor keamanan, ketentraman dan ketertiban lingkungan/masyarakat di KotaSemarang cukup rentan, karena perkembangan serta kebutuhan tempattinggal dan pekerjaan yang cukup tinggi menjadi pemicu orang untukmelakukan hal-hal yang melanggar hukum yang mengganggu ketertiban dankenyamanan lingkungan/masyarakat. Untuk mengatisipasi terjadinyagangguan tramtibmas, saat ini terdapat 3.567 poskamling aktif dari 4673poskamling yang tersebar di 16 Kecamatan. Jumlah aparat /petugas satuanLinmas terdapat 6.104 orang.

VII.1.4 Peningkatan kinerja pertumbuhan ekonomi kota secara terpadu dansinergis

Dalam kerangka ekonomi makro Kota Semarang, kebijakan keuangandaerah akan tetap diarahkan untuk menjaga stabilitas ekonomi makro gunamendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih berkualitas. Perubahan strukturperekonomian suatu daerah dari sektor primer ke sektor sekunder atau tersiermenunjukkan tanda-tanda perubahan daerah yang sedang berkembang, hal inididukung juga bahwa Kota Semarang sebagai ibukota propinsi yang hampir

91

semua wilayahnya menjadi pusat kegiatan ekonomi. Lahan pertanian sudahsemakin sempit dan beralih fungsi dari fungsi pertanian ke penggunaan usahalainnya seperti perdagangan, permukiman, hotel, areal industri, dan jasa lainnya

Pertumbuhan ekonomi Kota Semarang berdasarkan hargakonstan 1993 sebesar 4,69 %. Demikian pula halnya dengan Produk DomestikRegional Bruto (PDRB) berdasarkan harga konstan 2000, sebesar Rp 18.745.934(13,71). Adapun sumbangan terbesar PDRB berasal dari sektor Industri sebesar26,97 %. Berturut-turut sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran sebesar 30,29 %,sektor bangunan sebesar 15,21 % dan sektor Jasa sebesar 12,18 %. Peningkatanlaju pertumbuhan PDRB juga diikuti dengan kenaikan pendapatan perkapitadimana perkembangan pendapatan perkapita menunjukkan pertumbuhan yangpositif. Berdasarkan harga berlaku PDRB sebesar Rp. 21.746.332,64,-.Perkembangan moneter di Kota Semarang selama tahun 2007 sangat terkait eratdengan perkembangan moneter Nasional yang diwarnai oleh menurunnya trendlaju inflasi, menurunnya suku bunga dan menguatnya nilai tukar rupiah.Kestabilan ekonomi makro jangka pendek tersebut juga memberikan dampaklangsung maupun tidak langsung terhadap perkembangan ekonomi moneter diKota Semarang. Inflasi di Kota Semarang pada tahun 2007 meningkat menjadi6,57 % lebih tinggi bila dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 6,08 % hal inididorong oleh kenaikan harga komoditi makanan dan minuman jadi.

Perekonomian Kota Semarang disumbang oleh beberapalapangan usaha antara lain pertanian dimana produksi tanaman pangan padatahun 2006 meningkat rata-rata 3,3 % per tahun, yaitu produksi padi naik sebesar7,87% dari 25.625 ton pada tahun 2006 menjadi 32.560 ton pada tahun 2007.Untuk tanaman buah-buahan khususnya pada komoditas yang menjadi unggulanKota Semarang yaitu mangga, durian dan rambutan terjadi kenaikan produksirata-rata 38 %. Produksi tanaman empon-empon naik sebesar 182,62 % per tahunyaitu dari 2.218 ton pada tahun 2006 menjadi 2.565 ton pada tahun 2007.Anggrek sebagai komoditas pertanian unggulan Kota Semarang sudah mulaiberkembang, namun produksinya masih fluktuatif. Pada tahun 2006 produksinyanaik sebesar 2,26 % dari 1.037.395 tangkai menjadi 1.060.840 tangkai. Padatahun 2007 turun menjadi 1.013.919 tangkai.

Di sektor peternakan, populasi ternak pada tahun 2007 rata-ratamengalami kenaikan. Khusus ayam buras terjadi penurunan populasi sebesar2,4 %. Hal ini berkenaan dengan adanya kasus flu burung yang umumnyamenyerang unggas yang tidak dikandangkan, dalam hal ini ayam buras biasanyadipelihara pada skala rumah tangga dan diliarkan sehingga pemeliharaankesehatannya kurang optimal.

Page 52: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

92

Tahun 2007 produksi hasil peternakan yaitu daging unggas, daging nonunggas dan telur naik/turun masing-masing sebesar 11,08%, 0,29 %, 3,29 %.Produksi susu turun sebesar 5,06 %. Penurunan ini merupakan implikasi darimenurunnya populasi sapi perah akibat beralihnya peternak ke usaha sapi potong.

Produksi sektor perkebunan pada tahun 2007 mengalami kenaikan3,25 %. Musim kemarau yang panjang justru berdampak bagus untuk tanamanperkebunan.

Di bidang konservasi lahan, jumlah lahan kritis yang tertangani menurunsebesar 19 % dari 2.416 ha pada tahun 2006 menjadi 1.271 ha pada tahun 2007.Sampai dengan akhir tahun 2007 masih ada 4.644 ha lahan kritis di KotaSemarang yang masih harus ditangani.

Kondisi perindustrian Kota Semarang pada tahun 2007 menunjukkanadanya perubahan yang positif bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, halini ditandai dengan adanya peningkatan jumlah industri dari 2.792 unit usaha padatahun 2006 dan menjadi 3.091 unit usaha atau terjadi peningkatan sebesar 11,0 %,yang terdiri dari industri besar 117 unit usaha, industri kecil dan menengahsejumlah 617 unit usaha kecil formal serta industri non formal berjumlah 1.034usaha. Sedangkan untuk jumlah sentra industri dan kawasan industri tidakmengalami peningkatan. Jumlah sentra industri pada tahun 2007 ada 1.175 sentradan jumlah kawasan industri tetap pada 9 lokasi kawasan industri.

Kondisi perdagangan dan jasa di Kota Semarang, juga menunjukanpeningkatan. Beberapa sarana perdagangan modern yang mengalami peningkatankualitas dan kuantitas pada tahun 2007, diantaranya yaitu:

a. Pasar modern (Mall, Swalayan, Supermarket, dll) berjumlah 84 buah padatahun 2006 menjadi 133 buah pada tahun 2007 atau meningkat 58 %’

b. Sentra Perdagangan/Ruko/Rukan berjumlah 145 lokasi terdiri dari 1.980 unittoko.

Dengan menjamurnya mini market, supermarket dan hypermarket berdampakpada lesunya transaksi penjual dan pembeli di pasar-pasar tradisional. Disisi lainkondisi pasar –pasar tradisional saat ini cukup memprihatinkan baik kondisibangunan, kondisi lingkungan dan prasarana yang lain. Penurunan kualitas Pasartradisional di Kota Semarang ditunjukkan dengan sarana dan prasarana yangkurang memadai, sampai dengan tahun 2007 dari sebanyak 44 pasar tradisional44 % kondisi bangunannya sudah rusak.

93

Kondisi Kepariwisataan Kota Semarang dilihat dari jumlah wisatawanyang berkunjung menunjukkan tahun 2007 sejumlah 1.386.310 orang ataumeningkat sebesar 17,3 %. Sedangkan tingkat hunian hotel tahun 2007sebesar 2,42 atau meningkat sebesar 0,02 %

Pembangunan koperasi dan usaha kecil menengah memiliki potensi yang besardalam meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Peranan koperasi sebagaisokoguru perekonomian dan pengembangan usaha mikro kecil dan menengahterbukti lebih mampu bertahan dalam menghadapi krisis ekonomi.

Kondisi Penanaman Modal, Pemberdayaan BUMD dan Optimalisasi Aset sampaidengan tahun 2007 antara lain :

a. Nilai Penanaman Modal Asing (PMA) tahun 2007 nilai investasi sebesar US$ 13.576.813,32 dan Rp. 122.792.546.744,- atau meningkat cukupsignifikan dibanding tahun sebelumnya sebesar US $ 990.000 danRp. 122.375.000.000,-.

b. Nilai Penanaman Modal Dalam Negeri pada tahun 2007 sebesar Rp.783.569.627.000,- atau meningkat .signifikan dibanding tahun sebelumnyayang sebesar Rp. 127.918.427.678,-.

c. Perolehan laba (rugi) BUMD tahun 2007 sebesar Rp. 24.517.501.620,-ataumeningkat 39,42 % dibanding tahun sebelumnya.

d. Nilai aset Pemerintah Kota Semarang ,- pada tahun 2007 Rp.4.384.143.056.705,- atau meningkat sebesar 4,34 % dari tahun sebelumnya.

e. Meningkatnya kontribusi aset yang dikerjasamakan pada tahun 2007 sebesarRp. 1.240.000.000,- atau meningkat 8,26 % dari tahun sebelumnya.

VII.1.5 Peningkatan perlindungan sosial

Keberdayaan perempuan ditinjau dari Gender Development Indeks(GDI) dan Gender Empowering Measuring (GEM) belum menggembirakan.Berdasarkan pada angka GDI untuk usia harapan hidup perempuan sebesar 69,5tahun, laki-laki- sebesar 70 tahun, untuk melek huruf perempuan sebesar 5,65 %,laki-laki sebesar 1,75%. Tingkat Partisipasi Angkatan kerja perempuan sebesar46,94%, laki-laki sebesar 71,53%. Sedangkan GEM, berdasarkan keterwakilanperempuan diparlemen sebesar 13,3% dari 45 anggota DPRD Kota Semarang,partisipasi perempuan dalam bidang pemerintahan masih relatif lebih kecildibanding laki-laki, yaitu 29,15% untuk perempuan dan 70,85% untuk laki-lakidari jumlah PNS 7.155 orang.

Page 53: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

94

Pembangunan kepemudaan dalam rangka melindungi, memberdayakandan mengembangkan potensi pemuda diselenggarakan sesuai dengan karakteristikKota Semarang. Pengembangan kapasitas kelembagaan pemuda dalam rangkapartisipasi pemuda dibidang pembangunan dapat dilihat dari kuantitaskelembagaan/organisasi pemuda di kota Semarang. Pada tahun 2007 jumlahorganisasi kelembagaan pemuda sebanyak 33 organisasi, secara kuantitas jumlahorganisasi tersebut sudah cukup jumlahnya, tetapi secara kualitas organisasipemuda berlum dapat berperan secara optimal dalam mengembangkankapasitasnya untuk pembangunan .Namun demikian semangat kepeloporanpemuda dalam proses pembangunan yang nampak dalam kemandiriaan organisasikepemudaan, diharapkan dapat mengurnagi maraknya perkelahian antar pelajar,penyalahgunaan narkoba pada generasi muda, perilaku seksual yang menyimpangpada remaja serta tintak kriminal yang dilakukan pemuda.

Tingkat kesadaran dan budaya hidup sehat masyarakat Kota Semarangsaat ini semakin meningkat. Kesadaran akan budaya hidup sehat ini semakindidukung oleh Pemerintah melalui penyelenggaraan even-event olahraga padasetiap peringatan Hari ulang Tahun Lembaga/Instansi Pemerintah, pemberian nilailebih bagi peserta didik yang mempunyai prestasi dibidang olahraga sehinggapeserta didik mempunyai kesempatan lebih besar untuk masuk sekolah yangdiminatinya, fasilitasi pemerintah pada cabang-cabang olahraga untukmerangsang prestasi olahraga. Fasilitas lapangan olahraga di Kota Semaranguntuk mendukung budaya hidup sehat yaitu 10 lapangan bola volley, 75 lapangansepakbola, 3 lapangan tennis, 1 lapangan bulutangkis, 1 lapangan atletik, 3Gedung Olah Raga, sedang organisasi yang mengurusi olahraga terdapat 8organisasi.

Fenomena peningkatan masalah sosial saat ini, terlihat darimeningkatnya jumlah PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) danjumlah penduduk miskin. Penyebab peningkatan masalah sosial terutama dipicuoleh kondisi fluktuasi harga-harga kebutuhan pokok yang mempengaruhi dayabeli masyarakat, perekonomian yang tidak menentu, jumlah lapangan pekerjaanyang semakin tidak seimbang dengan jumlah angkatan kerja, bencana alam,ketunaan sosial yang meliputi warga masyarakat yang mengalami gangguanfungsi sosial akibat ketidakmampuan melakukan penyesuaian sosial terhadaplingkungannya (Tuna susila, gelandangan, pengemis, penyandang psikopat, anakjalanan, penyandang cacat dan korban penyalahgunaan narkoba).

Anak jalanan merupakan permasalahan yang timbul disetiap kota besardi Indonesia akibat permasalahan sosial yang kompleks. Penanganan anak jalanandi Kota Semarang dilakukan dengan kerjasama pihak ketiga (LSM) seperti RPSAMutiara, RPSA Tunas Harapan, RPSA Anak Bangsa, RPSA Gratama, LembagaKemanusiaan Amil Zakat Nasional POS Keadilan Peduli Umat dan Yayasan

95

Kesejahteraan Sosial Soegijopranoto. Bentuk kegiatan yang dilakukan untukmengentaskan anak jalanan meliputi bimbingan mental sosial/Tutorial, pelatihanketrampilan bagi anak jalanan, bantuan modal usaha ekonomi produktif, bantuanbiaya sekolah, pelatihan wira usaha bagi orang tua anak jalanan, bantuan modalusaha bagi orang tua anak jalanan, serta perlindungan anak terhadap kekerasandan eksploitasi seksual.

Perlindungan sosial juga dalam bentuk fasilitasi sarana prasana pantiasuhan/panti jompo untuk meningkatkan kesejahteraan penghuni panti,pemberdayaan masyarakat miskin dengan bantuan bergulir melalui kegiatanPNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat), P3MD (PerencanaanPartisipasi Pembangunan Masyarakat Desa), program konservasi lahan danpengentasan kemiskinan melalui JSDF, dan lain-lain.

VII.1.6 Peningkatan Penataan ruang yang konsisten

Dalam pelaksanaan misi penataan ruang yang konsisten selama tigatahun terakhir tercermin pada pembangunan urusan bidang pekerjaan umum,perumahan rakyat, penataan ruang, perhubungan, lingkungan hidup danpertanahan.

Pembangunan infrastruktur kota merupakan salah satu upaya dalampencapaian visi kota yang Metropolitan, pemenuhan akan sarana dan prasanaperkotaan yang menjadi suatu tuntutan atau kebutuhan aktivitas masyarakat kotaSemarang. Pemenuhan akan infrastruktur kota dilakukan melalui upayapeningkatan sarana dan prasana jalan, penanganan rob dan banjir, irigasi,pemenuhan kebutuhan air bersih masyarakat, peningkatan kualitas lingkunganperumahan dan permukiman, peningkatan fasilitas transportasi, peningkatankebersihan, keindahan dan dekorasi kota, dan pengendalian.

Sarana jalan di Kota Semarang yang menjadi kewenangan PemerintahKota Semarang sampai dengan tahun 2007 tercatat sepanjang 846,31 km dengankondisi ruas jalan baik sebesar 58,28 %, kondisi sedang sebesar 29,30 % dankondisi rusak sebesar 12,42 %. Walaupun secara terus menerus dilakukanpemeliharaan sarana jalan namun kondisinya tiap tahun tetap mengalamikerusakan, hal ini disebabkan kondisi geografis Kota Semarang yang spesifikantara lain rob, banjir dan longsor.

Perhatian Pemerintah Kota Semarang terhadap penanganan masalah robdan banjir dari tahun ke tahun sudah semakin meningkat. Melalui upayanormalisasi saluran dan optimalisasi sistem pengendalian banjir. luas genanganrob dan banjir sudah mengalami penurunan kurang lebih sebesar 17 % dibandingtahun sebelumnya, lama genangan berkurang menjadi 1 s/d 2 jam.

Page 54: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

96

Sarana irigasi sekunder sepanjang 46,38 km di Kota Semarang, hanyaberfungsi maksimal sebesar 69 %, hal ini disebabkan karena umur konstruksi,peningkatan sedimentasi dan pemeliharaan yang belum optimal. Pengelolaanirigasi diselenggarakan dengan mengutamakan kepentingan masyarakat petani,menempatkan perkumpulan Petani Pemakai Air, sebagai pengambil keputusandan pelaku utama dalam pengelolaan irigasi sesuai wilayah / daerah irigasimasing- masing.

Pelayanan Air bersih di Kota Semarang belum dapat menjangkauwilayah pinggiran dan wilayah pemekaran. Kebutuhan air bersih masih dilakukanmelalui pembangunan SIPAS, Terminal Air Bersih dan Pemanfaatan SumurDalam. Sampai dengan tahun 2007 jangkauan pelayanan air bersih mencapai70 % wilayah Kota Semarang.

Peningkatan sarana dan prasarana lingkungan perumahan danpermukiman, sampai dengan tahun 2007 jumlah rumah sebanyak 326.924 rumahterdiri dari 224.326 unit rumah permanen dan 102.914 rumah semi permanen.Dari jumlah rumah tersebut masih ada sebagian masyarakat yang belummempunyai tempat tinggal yang layak, penduduk kurang mampu tinggaldikawasan kumuh yang diperkirakan tersebar di 42 titik kawasan kumuh.

Hasil pembangunan transportasi di Kota Semarang dapat dilihat darijumlah armada pelayanan angkutan umum di Kota Semarang sampai dengantahun 2007 sejumlah 4.542 kendaraan atau meningkat 3 % dibanding tahunsebelumnya. Dan untuk pelayanan trayek pada tahun 2007 sebanyak 78 trayekatau meningkat sebesar 3 % dibanding tahun sebelumnya. Pelayanan pengujiankendaraan bermotor tahun 2007 mengalami penurunan jumlah kendaraan yangdiuji yaitu sebesar 84.298 kendaraan atau penurunan sebesar 2,2 % dibandingtahun sebelumnya, hal ini disebabkan banyak kendaraan yang numpang uji diluardaerah.

Sedang untuk pelayanan angkutan Terminal di Kota Semarang meliputiTerminal Terboyo, Mangkang dan Penggaron.

Terminal Terboyo, pelayanan angkutan di Terminal Terboyo mengalamipeningkatan sebesar 70.762 rit (1,05 %), yang mana pada tahun 2006 sebesar671.455 rit menjadi 742.217 rit pada tahun 2007. Namun jumlah penumpangmengalami penurunan sebesar 41.299 orang (0,9 %) dari 4.643.044 orang padatahun 2006 menjadi 4.601.745 orang pada tahun 2007.

Terminal Mangkang, Pelayanan angkutan di Terminal Mangkangmengalami peningkatan sebesar 9.784 rit (5,9 %), dimana pada tahun 2006sebesar 165.923 rit menjadi 175.707 rit pada tahun 2007. Disamping itujumlah penumpang yang dilayani juga mengalami peningkatan sebesar 271.819

97

orang (25 %) dimana pada tahun 2006 sebanyak 1.073.997 orang menjadi1.345.816 orang pada tahun 2007.

Terminal Penggaron, Pelayanan angkutan di Terminal Penggaronmengalami peningkatan sebesar 672 rit (0,4 %), dimana pada tahun 2006 sebesar167.178 rit menjadi 167.850 rit pada tahun 2007. Disamping itu jumlahpenumpang yang dilayani juga mengalami peningkatan sebesar 187.159 orang(18,9 %) dimana pada tahun 2006 sebanyak 987.791 orang menjadi 1.174.950orang pada tahun 2007.

Fasilitas sarana dan prasarana transportasi (rambu, marka dan APILL)terpasang mengalami peningkatan 7 % dimana rata – rata fasilitas sarana danprasarana transportasi menjadi 86 % pada tahun 2007.

Dalam peningkatan keindahan, kenyamanan dan dekorasi kotadilakukan melalui upaya pengelolaan sampah dan peningkatan dekorasi kota.Pengelolaan sampah di kota besar seperti Semarang semakin hari semakinkomplek dan perlu penanganan segera, mulai dari sumber sampah (rumah tangga,pasar, pusat perdagangan, industri dan lain-lain) hingga tempat pembuangan akhir(TPA). Pengumpulan sampah dari sumber sampah sampai ke tempat pembuangansementara (TPS) dilakukan oleh masyarakat dan dari TPS ke TPA dilakukan olehDinas Kebersihan bersama Kelurahan/Kecamatan. Dan pengelolaan sampahKota Semarang saat ini baru menjangkau 132 Kelurahan dari 177 Kelurahan yangada di Kota Semarang dan sampah yang terangkut baru 70 % dari seluruhproduksi sampah total Kota Semarang sebesar ± 3500 m3/hari.

Perkembangan kota semarang yang semakin cepat memberikankontribusi yang positif bagi pertumbuhan ekonomi kota, namun disisi lainmenimbulkan dampak yang negatif terhadap kualitas lingkungan, baik air , udaradan lahan yang merugikan bagi masyarakat. Kondisi pencemaran lingkungandapat ditengarai dari jumlah kasus pencemaran lingkungan yang terjadi. Upayapenanganan kasus pencemaran lingkungan sampai dengan tahun 2007menunjukkan hasil yang positif, hal ini dapat dilihat dari kasus pencemaranyang jumlahnya semakin menurun yakni sebanyak 37 kasus atau menurun 34 %dari tahun sebelumnya. Dan tahun 2008 upaya penanganan kasus pencemaranlingkungan dilakukan melalui peningkatan kesadaran pengusaha dan masyarakatyang diikuti dengan pengawasan terhadap aktivitas kegiatan pada semua sektorusaha yang berdampak pada lingkungan.

Pembangunan kota semarang yang Peningkatan keindahan /keasriankota, dilakukan melalui upaya pemeliharaan taman dan penghijuan kota,penataan taman-taman dan pembuatan sarana pendukung lainnya sertapenambahan pohon-pohon pelindung jalan dengan tanaman penghijauan. Sampaidengan tahun 2007 jumlah taman sebanyak 181 buah dengan taman aktif

Page 55: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

98

sebanyak 38 buah dan taman pasif sebanyak 145 buah. Jumlah taman tersebutbelum sebanding dengan perkembangan jumlah kepadatan penduduk, danaktivitas masyarakat kota. Dari lain elemen dalam penataan dekorasi kotabelum berjalan secara optimal, pengelolaannya diperlukan inovasi dan kreasiyang disesuaikan dengan perkembangan kota.

VII.2 Program dan kegiatan indikatif pembangunan daerah berdasarkan urusanbidang kewenangan pada Pemerintah Kota Semarang adalah sebagaiberikut :

A. URUSAN PEMERINTAHAN WAJIB

VII.2.1 URUSAN BIDANG PENDIDIKAN

Permasalahan pembangunan pada urusan bidang pendidikan adalah :

1) Beragamnya model dan bentuk pembelajaran yang cenderungmembingungkan masyarakat, tingginya kesenjangan fasilitas yangditawarkan dan belum adanya standar pengelolaan pendidikan usiadini;

2) Belum optimalnya pelaksanaan wajib belajar pendidikan dasar(Wajar Dikdas), belum optimalnya manajemen dan kemandirianInstitusi pendidikan, kurangnya sarana dan prasarana pendidikanbaik secara kuantitas maupun kualitas, serta rendahnya kualitasprogram pendidikan;

3) Kurangnya pemerataan pelayanan pendidikan terutama untuk anakdari keluarga miskin, lemahnya pengelolaan pendidikan menengah,terbatasnya sarana dan prasarana pendidikan baik secara kuantitasmaupun kualitasnya relevansi pendidikan formal dan non formaldengan pasar kerja; serta

4) Rendahnya perhatian dan keinginan masyarakat terhadap pendidikanluar sekolah dan belum adanya standar kualitas yang sama darimasing-masing penyelenggaraan pendidikan luar sekolah;

5) Rendahnya budaya baca dikalangan masyarakat

99

Dari permasalahan pembangunan tersebut diatas, maka yang menjadisasaran pembangunan pada urusan bidang pendidikan adalah :

1) Peningkatan kualitas SDM melalui pemberian kesempatan yangseluas-luasnya kepada warga masyarakat usia 0 – 6 tahun untukpengembangan bakat dan pembinaan mental dengan indikator :

o Terwujudnya penyeragaman model pembelajaran pendidikanpra sekolah (PADU) formal;

o Meningkatnya kualitas pendidikan pra sekolah sebagaipersiapan siswa memasuki pendidikan dasar.

2) Pemberian hak dasar pelayanan pendidikan yang bermutu melaluipendidikan wajib belajar 9 tahun dengan indikator :

o Mewujudkan keberhasilan pelaksanaan Wajar Dikdas 9 tahun100 %;

o Meningkatkan sarana prasarana pendidikan dasar dari 70 %menjadi 80 %;

o Mempertahan kan APK jenjang pendidikan SD/MI diatassebesar 102,62 % dan SLTP/MTs diatas sebesar 89,94% danmeningkatkan APM jenjang SD/MI sebesar 100 %; danjenjang pendidikan SLTP/MTs sebesar 80 %

o Meningkatnya perintisan wajib belajar 12 tahun sampai dengan10 %.

3) Peningkatan pelayanan pendidikan menengah melalui peningkatankualitas penyelenggaraan pendidikan, pemenuhan sarana prasaranadan peningkatan kompetensi siswa dengan indikator :

o Memperluas jangkauan dan kesempatan bagi anak usia sekolahuntuk melanjutkan sekolah ke jenjang pendidikan menengahterutama bagi keluarga miskin, yang ditunjukkan padapencapaian APK dan APM jenjang pendidikan SMU/SMK/MAsebesar 89,35 % dan 61,77 %.

o Optimalnya manajemen pengelolaan pendidikan menengah;

o Meningkatkan kualitas pendidikan yang sesuai dengan StandarPendidikan Nasional;

o Terpenuhinya sarana prasarana sekolah yang sesuai dengankebutuhan pendidikan menengah;

Page 56: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

100

o Meningkatnya kualitas pendidikan menengah yang sesuaidengan kebutuhan pasar tenaga kerja.

o Meningkatkan proporsi pendidikan kejuruan dari 54 : 46menjadi 58 : 42.

4) Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan tenaga kerja melaluipengembangan model-model pendidikan luar sekolah (pendidikannon formal dan luar biasa) yang aplikatif, dengan indikator :

o Meningkatnya kualitas dan kuantitas pendidikan non formaldari 60 % menjadi 75 %;

o Meningkatnya lulusan yang dapat terserap pasar kerja dari 40 %menjadi 55 % .

5) Meningkatnya kualitas dan kompetensi tenaga pendidik, denganindicator :

o Meningkatnya kualitas tenaga pendidik dari 60 % menjadi80%;

o Meningkatnya kompetensi tenaga pendidik dari 60 % menjadi85%;

o Meningkatnya kesejahteraan tenaga pendidik;

o Meningkatnya kualitas pendidikan dengan hasil NEM dari 85menjadi 93,5 %.

o Berkurangnya angka putus sekolah dari 0,26 % menjadi 0 %.

Untuk mewujudkan sasaran yang diinginkan, maka kebijakanpembangunan pada urusan bidang pendidikan diarahkan meningkatkankualitas sumberdaya manusia melalui (1) peningkatan, pemerataan danperluasan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu danterjangkau di semua jenis, jalur dan jenjang pendidikan sertapembebasan biaya pendidikan bagi peserta didik (usia wajib belajar 9tahun); (2) Pengembangan sekolah kejuruan dalam rangka menjawabkebutuhan pasar kerja; (3) Penuntasan buta huruf dan wajib belajarmelalui program Paket A, B dan C; (4) peningkatan kemampuanakademis dan profesionalisme serta peningkatan jaminan kesejahteraantenaga kependidikan, melalui Pendidikan dan Pelatihan, pengembangankurikulum sekolah (Curriculum development) yang lebih berorientasipada kondisi dan potensi daerah; (5) Pembangunan dan rehabilitasi

101

gedung-gedung sekolah yang sudah tidak layak pakai; penyempurnaanperpustakaan di masing-masing sekolah dan sarana/prasarana pendidikansebagai tuntutan KBK seperti Laboratorium, Buku-buku, Ruang UKS,OSIS, Ruang BP, Kantin, WC, Mushalla Sarana olah raga, pagarkeliling, dll; (6) Pemenuhan sekolah standar nasional dan internasional,dengan tetap memperhatikan pendidikan bagi golongan yang kurangmampu; serta (7) Peningkatan manajemen sekolah melalui optimalisasipenerapan Manajemen Berbasis Sekolah, pemberdayaan komite sekolah,dewan pendidikan dan mendorong partisipasi aktif masyarakat dalampembangunan pendidikan.

Untuk mencapai sasaran pada urusan bidang pendidikan,program indikatif yang dilakukan adalah :

1) Program Pendidikan Anak Usia Dini,

2) Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun,

3) Program Pendidikan Menengah

4) Program Pendidikan Non Formal,

5) Program Pendidikan Luar Biasa,

6) Program Peningkatan Mutu Tenaga Pendidik dan TenagaKependidikan,

7) Program Manajemen Pelayanan Pendidikan.

VII.2.2 URUSAN BIDANG KESEHATAN

Permasalahan pembangunan pada urusan bidang kesehatanadalah sebagai berikut :

1) Terjadinya perubahan penyakit karena transisi demografi danepidemiologi serta adanya new emerging disease;

2) Belum optimalnya mutu pelayanan kesehatan;

3) Kurangnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan kesehatan;

4) Terbatasnya pembiayaan kesehatan;

5) Adanya sumberdaya kesehatan dan potensi daerah yang belumoptimal diberdayakan;

6) Terbatasnya sarana dan prasarana kesehatan.

Page 57: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

102

Dari permasalahan pembangunan tersebut diatas, maka yang menjadisasaran pembangunan pada urusan bidang kesehatan adalah :

1) Menurunnya angka kematian ibu sebesar 60/100.000 kelahiranhidup

2) Menurunnya angka kematian bayi 22/1000 kelahiran hidup

3) Menurunnya pravalensi gisi buruk balita 1,5 %

4) Meningkatnya ketersediaan obat sesuai dengan kebutuhanmasyarakat 90 %

5) Meningkatkan angka bebas jentik di rumah/bangunan 89 %

6) Menggalang kemitraan dengan berbagai stakeholder kesehatan yakniLSM, Perguruan Tinggi dan lain-lain

7) Meningkatnya sarana prasarana di 37 puskesmas dan 34 puskesmaspembantu serta peningkatan status 3 puskesmas menjadi puskesmasrawat inap

Untuk mewujudkan sasaran yang tersebut, maka kebijakan urusanbidang kesehatan diarahkan pada meningkatkan derajat kesehatanmasyarakat melalui (1) peningkatan pelayanan kesehatan; (2)peningkatan kualitas Tenaga kesehatan; (3) peningkatan pelayanankesehatan masyarakat miskin; (4) peningkatan kualitas dan kuantitassarana prasarana kesehatan; (5) peningkatan perilaku dan kemandirianmasyarakat pada upaya promotif dan preventif; dan (6) peningkatanmanajemen pelayanan kesehatan..

Untuk mencapai sasaran pada urusan bidang kesehatan, programindikatif yang dilakukan adalah:

1) Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

2) Program Upaya Kesehatan Masyarakat

3) Program Pengembangan Obat Asli Indonesia

4) Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

5) Program Perbaikan Gizi Masyarakat

6) Program Pengembangan Lingkungan Sehat

7) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

103

8) Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

9) Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin

10) Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana danPrasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan jaringanya.

11) Program Pengadaan, Peningkatan sarana dan prasarana RumahSakit.

12) Program Pemeliharaan sarana dan prasarana Rumah Sakit Daerah

13) Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita

14) Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia

15) Program Peningkatan Keselamatan Ibu melahirkan dan anak

VII.2.3 URUSAN BIDANG PEKERJAAN UMUM

Permasalahan yang dihadapi pada pembangunan urusan bidangpekerjaan umum adalah:

1) Rendahnya umur konstruksi jalan dan jembatan di wilayahSemarang bawah;

2) Masih adanya jalan yang tidak memenuhi kualitas sesuai dengankapasitas dan klas jalan

3) Kurangnya jaringan jalan dan prasarana jalan dalam pemenuhankebutuhan pengembangan wilayah

4) Tidak seimbangnya penambahan ruas jalan dengan pengguna jalan

5) Masih terjadi banjir dan rob ;

6) Belum optimalnya sistem pengendalian banjir dan rob;

7) Kapasitas saluran kurang mampu menampung debit air akibat hujandi daerah hulu;

8) Menurunya kapasitas saluran yang diakibatkan oleh sedimantasi dansampah;

9) Maraknya penyalahgunaan Daerah Aliran Sungai (DAS) sehinggakurang mendukung fungsi bantaran sungai dan catchment area

10) Belum optimalnya Tingkat cakupan pelayanan air bersih

Page 58: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

104

11) Terbatasnya kualitas dan kuantitas sumber air baku untuk pelayananair bersih

12) Tingginya tingkat eksploitasi sumber daya air bawah tanah

13) Tingginya tingkat pencemaran sumber air bersih

14) Berkurangnya tingkat pengisian (recharge) air tanah.

Dari permasalahan pembangunan tersebut diatas, maka yangmenjadi sasaran pembangunan pada urusan bidang pekerjaan umumadalah :

1) Meningkatkan kualitas jalan serta terpenuhi spesifikasi jalan sesuaidengan fungsi dan kelas jalan Kota Semarang

2) Terbangunnya jaringan jalan dan prasarana sesuai denganperencanaan pengembangan wilayah secara keseluruhan mencapai75 %.

3) Terbangunnya jalan Tol Semarang – Solo dan Semarang – Kendal.

4) Mengurangi area dan lamanya genangan banjir dan rob 50 %,

5) Meningkatkan kapasitas saluran drainase 15 % - 20 %

6) Terpenuhinya kebutuhan air bersih masyarakat dengan cakupanpelayanan 60 %;

7) Terbangunnya Waduk Jatibarang mencapai 30 %

8) Meningkatnya tingkat penyediaan air bawah tanah 5 %.

Untuk mewujudkan sasaran pembangunan tersebut diatas,kebijakan pembangunan pada urusan bidang pekerjaan umum diarahkanpada perwujudan keseimbangan pertumbuhan dan pelayanan wilayahmelalui (1) pembentukan struktur jaringan jalan sesuai dengan hirarkidan pelayanan jalan, interkoneksi antar bagian wilayah pengembangandan antar pusat pelayanan transportasi dan pusat pelayanan perkotaanserta peningkatan kapasitas jalan; (2) pengendalian dan penanggulanganbanjir dan rob; (3) pembangunan sistem drainase wilayah dan kawasan,dan (4) pemenuhan kebutuhan air bersih masyarakat serta menjagakualitas dan kuantitas sumber daya air.

105

Untuk mencapai sasaran pada urusan bidang pekerjaan umumdilakukan melalui :

1) Program pembangunan jalan dan jembatan

2) Program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan

3) Program pembangunan informasi/database jalan dan jembatan

4) Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan

5) Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa danjaringan pengairan lainnya

6) Program penyediaan dan pengelolaan air baku

7) Program pengendalian banjir dan rob

8) Program pengembangan wilayah

VII.2.4 URUSAN BIDANG PERUMAHAN

Permasalahan yang dihadapi pada pembangunan urusan bidangperumahan adalah:

1) Terbatasnya kemampuan penyediaan prasarana dan saranaperumahan;

2) Masih terdapatnya kawasan kumuh dan menurunnya kualitaslingkungan permukiman;

3) Keterbatasan kemampuan masyarakat dalam pemenuhan kebutuhanrumah;

4) Meningkatnya jumlah kepala keluarga yang belum memiliki rumahdan banyaknya pemukiman liar.

Dari permasalahan pembangunan tersebut diatas, maka yang menjadisasaran pembangunan pada urusan bidang perumahan adalah :

1) Meningkatkan sarana dan prasarana perumahan dan permukiman diwilayah pinggiran/perbatasan.

2) Meningkatkan kualitas lingkungan perumahan dan permukiman;

Page 59: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

106

Untuk mewujudkan sasaran pembangunan tersebut diatas,kebijakan pembangunan pada urusan bidang perumahan diarahkan padaterpenuhinya kualitas dan kuantitas kebutuhan perumahan masyarkaatmelalui (1) peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadapkonsep rumah sehat; (2) meningkatkan keswadayaan masyarakat dalammemenuhi kebutuhan perumahan yang sehat, dan ; (3) mendoronginvestasi swasta dalam pengadaan rumah sehat sederhana.

Untuk mencapai sasaran pada urusan bidang perumahan dilakukanmelalui :

1) Program pengembangan perumahan

2) Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan

3) Program Lingkungan Sehat Perumahan

4) Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran

5) Program Pengelolaan Areal Pemakaman

VII.2.5 URUSAN BIDANG TATA RUANG

Permasalahan yang dihadapi pada pembangunan urusan bidangpenataan ruang adalah:

1) Masih terjadinya perbedaan pemahaman, penafsiran dan sikap antarberbagai pemangku kepentingan pembangunan terhadappermasalahan penataan dan pengembangan ruang wilayah kota;

2) Rendahnya kualitas basis data serta kurang efisiennyapengembangan sistem informasi penataan ruang wilayah

3) Kurang konsistennya rumusan rencana dengan kegiatanpemanfaatan dan pengendalian tata ruang

4) Perencanaan tata ruang yang ada belum dapat mengakomodasiperkembangan kota yang begitu cepat.

5) Rencana tata ruang belum mengatur pemanfaatan secara teknis;

6) Perkembangan kawasan tidak sesuai dengan potensi dan nilaistrategis kawasan;

7) Terjadinya penurunan kualitas lingkungan pada beberapa kawasan

107

8) Kurang tertibnya administrasi pertanahan.

9) Kurangnya koordinasi antara pemangku kepentingan pembangunandalam penataan ruang

Dari permasalahan pembangunan tersebut diatas, maka yang menjadisasaran pembangunan pada urusan bidang penataan ruang adalah :

1) Meningkatnya kualitas rencana tata ruang, pemanfaatan danpengendalian tata ruang secara konsisten;

2) Tersedianya jaringan basis data dalam rangka perencanaan tataruang dan sistem informasi tata ruang secara mutakhir dan mudahdiakses;

3) Tercapainya kesepahaman dan penafsiran antar pemangkukepentingan pembangunan terhadap kegiatan penataan ruang;

4) Optimalisasi dan revitalisasi kawasan sesuai dengan potensi dannilai strategis kawasan;

5) Terwujudnya koordinasi yang harmonis antar pemangkukepentingan pembangunan.

Untuk mewujudkan sasaran pembangunan tersebut diatas,kebijakan pembangunan pada urusan bidang penataan ruang diarahkanpada terwujudnya tata ruang kota yang sinergis, serasi dan berkelanjutanmelalui (1) Penyusunan dokumen perencanaan tata ruang yang realistikdan implementatif, (2) penegakan hukum (law enforcement) yang tegas,dan (3) tersedianya aparat pelaksana yang bertanggung jawab.

Untuk mencapai sasaran pada urusan bidang penataan ruangdilakukan melalui :

1) Program perencanaan tata ruang

2) Program pemanfataan ruang

3) Program pengendalian pemanfataan tata ruang

Page 60: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

108

VII.2.6 URUSAN BIDANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Permasalahan yang dihadapi pada urusan bidang perencanaanpembangunan adalah dengan meningkatnya aksesibilitas (Kotametropolitan) maka Kota Semarang akan semakin berperan sebagaisimpul perekonomian di Jawa Tengah, oleh karena itu diperlukanperencanaan pembangunan yang komprehensif dan berkesinambungan.Disamping itu rendahnya kualitas dan kuantitas penelitian danpengembangan dibidang Iptek baik pengetahuan dasar, terapan maupunteknologi sesuai dengan kompetensi dan kebutuhan dalam penyusunandokumen perencanaan pembangunan daerah.

Dari permasalahan pembangunan tersebut diatas, maka yangmenjadi sasaran pembangunan pada urusan bidang perencanaanpembangunan adalah :

1) Tersedianya dokumen perencanaan sebagai pedoman pelaksanaanpembangunan.

2) Meningkatkan rasio pelaksanaan pembangunan dengan dokumenperencanaan

3) Meningkakan SDM aparatur perencanaan

4) Meningkatkan partisipatif masyarakat dalam perencanaanpembangunan Kota Semarang

Untuk mewujudkan sasaran yang diinginkan, maka kebijakanpembangunan pada urusan bidang perencanan pembangunan diarahkanpada peningkatan efektifitas dan keterpaduan perencanaan danpelaksanaan pembangunan daerah melalui (1) peningkatan kerjasamapembangunan daerah, (2) peningkatan partisipasi masyarakat dalamperencanaan pembangunan daerah.

Program yang dilaksanakan guna pencapaian sasaran tersebutadalah:

1) Program Pengembangan data/informasi

2) Program Kerjasama Pembangunan

3) Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan CepatTumbuh

4) Program Perencanaan Pengembangan Kota menengah dan besar

109

5) Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan PerencanaanPembangunan Daerah

6) Program Perencanaan Pembangunan Daerah

7) Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi

8) Program Perencanaan Sosial dan Budaya

9) Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam

VII.2.7 URUSAN BIDANG PERHUBUNGAN

Permasalahan yang dihadapi pada pembangunan urusan bidangperhubungan adalah:

1) Belum terbentuknya struktur pelayanan perhubungan/ transportasiyang efisien sesuai hirarki pelayanan dan moda transportasi.

2) Masih kurangnya prasarana dan fasilitas pelayanan perhubungan/transportasi .

3) Kurang tertibnya pengguna jalan dalam mentaati peraturan lalulintas.

Dari permasalahan pembangunan tersebut diatas, maka yang menjadisasaran pembangunan pada urusan bidang perhubungan adalah :

1) Terbentuknya struktur sarana dan pelayanan perhubungan yangefektif dan efisien.

2) Tersedianya prasarana dan fasilitas pelayananperhubungan/transportasi.

3) Terwujudnya budaya tertib berlalu lintas.

4) Terwujudnya peningkatan transportasi publik yang aman, nyamandan tepat waktu (Bus Rapit Transit)

Untuk mewujudkan sasaran pembangunan tersebut diatas,kebijakan pembangunan pada urusan bidang perhubungan diarahkanpada upaya mendorong kelancaran arus barang, jasa dan orang melalui(1) peningkatan kualitas sarana dan prasarana transportasi,(2)peningkatan manajemen trasportasi, dan (3) pengembangantransportasi massal.

Page 61: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

110

Untuk mencapai sasaran pada urusan bidang perhubungandilakukan melalui :

1) Program pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan

2) Program rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana dan fasilitas LLAJ

3) Program peningkatan pelayanan angkutan

4) Program pembangunan sarana dan prasarana perhubungan

5) Program pengendalian dan pengamanan lalu lintas

6) Program peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor.

VII.2.8 URUSAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

Permasalahan yang dihadapi pada pembangunan urusan bidangLingkungan Hidup adalah:

1) Rusaknya lingkungan akibat penggalian, pengeprasan lahan danpenambangan Galian C;

2) Meningkatnya polusi udara dan polusi air akibat limbah industri,limbah rumah tangga, limbah kegiatan transportasi;

3) Kurang lestarinya lingkungan pantai;

4) Masih terjadinya dampak negatif akibat pembangunan;

5) Lemahnya penegakkan hukum terhadap kerusakan lingkungan

6) Lemahnya data base sistem informasi lingkungan

7) Meningkatnya volume sampah 1 % tiap tahun

8) Menurunnya kapasitas pengangkutan sampah

9) Menurunnya kapasitas serta kualitas pengelolaan TPA Jatibarang.

10) Kurangnya fasilitas ruang publik yang dapat digunakan sebagaisarana interaksi dan rekreasi masyarakat;

11) Menurunnya keindahan dan kenyaman kota akibat kurangmencukupinya fasilitas dekorasi dan taman kota;

12) Meningkatnya polusi udara yang diakibatkan kurang mencukupinyafasilitas ruang hijau.

111

Dari permasalahan pembangunan tersebut diatas, maka yang menjadisasaran pembangunan pada urusan bidang lingkungan hidup adalah :

1) Meningkatkan kualitas lingkungan hidup kota

2) Penyelenggaraan pembangunan yang memperhatikan daya dukunglahan yang serasi dan keberlanjutan.

3) Terangkutnya volume sampah yang dihasilkan dari 71% menjadi80%;

4) Tersusunnya Dokumen Perencanaan Pengembangan TPA baru

5) Meningkatkan Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan

6) Pemenuhan kebutuhan taman dan ruang terbuka hijau kota

7) Menciptakan keindahan dan kenyamanan kota

8) Tercapainya baku mutu lingkungan (berkurangnya dampak polusiudara akibat kegiatan aktivitas perkotaan).

Untuk mewujudkan sasaran pembangunan tersebut diatas, kebijakanpembangunan pada urusan bidang lingkungan hidup diarahkan padamewujudkan kualitas lingkungan dalam rangka meningkatkan dayadukung lingkungan terhadap pembangunan berkelanjutan melalui (1)penegakan hukum lingkungan yang adil dan tegas; (2) peningkatan peranpemangku kepentingan dalam pengelolaan lingkungan hidup; (3)Peningkatan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup.

Untuk mencapai sasaran pada urusan bidang lingkungan hidupdilakukan melalui :

1) Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan

2) Program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup

3) Program peningkatan kualitas akses informasi sumber daya alamdan lingkungan hidup

4) Program perlindungan dan konservasi sumberdaya alam

5) Program peningkatan pengendalian polusi

6) Program pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH)

Page 62: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

112

VII.2.9 URUSAN BIDANG PERTANAHAN

Permasalahan yang dihadapi pada urusan bidang pertanahanadalah kurangnya koordinasi terhadap pemecahan permasalahanpertanahan, dan belum terdata dan terinventarisasi asset-assetpemerintah Kota Semarang dengan baik.

Sasaran pembangunan urusan bidang pertanahan tahun 2008adalah peningkatan koordinasi penanganan kasus-kasus pertanahan.

Pembangunan urusan bidang pertanahan diarahkan pada upayapeningkatan tertib administrasi pertanahan dan pemecahan masalah-masalah atau konflik pertanahan dalam rangka mewujudkan catur tertibpertanahan.

Program dan kegiatan yang akan dilaksanakan pada urusan bidangpertanahan tahun 2008 adalah :

1) Program Penataan Penguasaan, Kepemilikan, Penggunaan danPemanfaatan Tanah, melalui kegiatan Penataan penguasaan,pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah.

2) Program Penyelesaian konflik-konflik pertanahan, melalui kegiatanfasilitasi penyelesaian konflik-konflik pertanahan.

VII.2.10 URUSAN BIDANG KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL

Permasalahan yang dihadapi pada pembangunan urusan bidangKependudukan dan Catatan Sipil adalah :

1) Persebaran penduduk di Kota Semarang tidak merata;

2) Tingginya laju pertumbuhan penduduk akibat urbanisasi;

3) Belum optimalnya penataan administrasi kependudukan.

Dari permasalahan pembangunan tersebut diatas, maka yang menjadisasaran pembangunan pada urusan bidang kependudukan dan catatansipil adalah :

1) Meningkatkan keserasian kebijakan pembangunan dalam rangkamobilisasi dan penyebaran penduduk.

2) Meningkatkan pengelolaan administrasi kependudukan

113

Untuk mewujudkan sasaran yang diinginkan, maka kebijakanpembangunan pada urusan bidang kependudukan dan catatan sipildiarahkan pada upaya pengelolaan administrasi kependudukan danpencatatan sipil dalam kerangka keseimbangan persebaran penduduk.

Untuk mencapai sasaran pada urusan bidang kependudukan dan catatansipil dilakukan melalui :

1) Program pengembangan administrasi kependudukan;

2) Program peningkatan pelayanan kependudukan;

3) Program pengendalian laju urbanisasi dan penyebaran penduduk.

VII.2.11 URUSAN BIDANG PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DANANAK

Permasalahan yang dihadapi pada pembangunan urusan bidangpemberdayaan perempuan adalah:

1) Kurang dipahaminya konsep kesetaraan dan keadilan genderdikalangan masyarakat;

2) Rendahnya perlindungan hak-hak perempuan dan anak;

3) Rendahnya kualitas hidup dan peran perempuan;

4) Terjadinya peningkatan tindak kekerasan terhadap perempuan dananak;

5) Lemahnya kelembagaan dan jaringan pengarusutamaan gender,termasuk ketersediaan data dan rendahnya partisipasi masyarakat.

Dari permasalahan pembangunan tersebut diatas, maka yang menjadisasaran pembangunan pada urusan bidang pemberdayaan perempuanadalah :

1) Meningkatkan pengarusutamaan gender dalam kegiatanpembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan;

2) Meningkatnya upaya perlindungan terhadap tindak kekerasanperempuan dan anak (75%) dari jumlah kasus.

Page 63: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

114

Untuk mewujudkan sasaran pembangunan tersebut diatas,kebijakan pembangunan urusan bidang pemberdayaan perempuandiarahkan pada peningkatan peran perempuan dalam berbagai stratakehidupan dan peningkatan perlindungan terhadap anak melalui (1)peningkatan keterampilan dan pengetahuan perempuan; (2) peningkatankesetaraan gender; (3) Perlindungan kekerasan terhadap perempuan dananak; (4) Peningkatan kelembagaan perempuan dan perlindungan anak.

Untuk mencapai sasaran pada urusan bidang pemberdayaanperempuan dilakukan melalui :

1) Program kebijakan peningkatan kualitas anak dan perempuan

2) Program penguatan kelembagaan pengarustamaan gender dan anak

3) Program peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan

4) Program peningkatan peran serta kesetaraan gender dalampembangunan

VII.2.12 URUSAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DANKESEJAHTERAAN KELUAGRA

Permasalahan pembangunan pada urusan bidang keluargaberencana dan keluarga sejahtera adalah sebagai berikut :

1) Kurangnya pemerataan pelayanan KB dan ketersediaan alatkontrasepsi yang diminati masyarakat;

2) Kurangnya pengetahuan dan kesadaran sebagian masyarakat danremaja tentang hak-hak reproduksi dan kesehatan reproduksi;

3) Masih tingginya jumlah keluarga pra sejahtera dan lemahnyaketahanan keluarga;

4) Masih lemahnya kualitas intitusi masyarakat dan jejaring KBditingkat basis

Dari permasalahan pembangunan tersebut diatas, maka yang menjadisasaran pembangunan pada urusan bidang keluarga berencana dankeluarga sejahtera adalah:

1) Mempertahankan TFR (Total Fertility Rate) dibawah 2 (dua),melalui pencapaian peserta KB aktif minimal 75 % dari total PUS(Pasangan Usia Subur);

115

2) Mempertahankan jumlah PUS menurut umur isteri dibawah usia 20tahun tidak lebih dari 1% dari total PUS melalui peningkatanpengetahuan, kesadaran, sikap dan perilaku remaja terhadapkesehatan reproduksi;

3) Terbinanya BKB (Bina Keluarga Balita) aktif 82%, BKR (BinaKeluarga Remaja) aktif 86% serta kelompok UPPKS (UsahaPeningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera) aktif 18,75% dalamupaya peningkatan pemberdayaan dan ketahanan keluarga;

4) Melembaganya IMP (Institusi Masyarakat Perkotaaan) dan jejaringKB sampai tingkat basis, yaitu Pos Pembantu KB Desa (PPKBD)mandiri 89% sub PPKBD mandiri 47% dan kelompok KB mandiri37,65%;

Untuk mewujudkan sasaran yang diinginkan, maka kebijakanpembangunan pada urusan bidang keluarga berencana dan keluargasejahtera diarahkan pada mewujudkan keluarga melalui (1) kesadaranmasyarakat dalam ber-KB, (2) meningkatkan kualitas kesehatanreproduksi remaja serta pendewasaan usia perkawinan, (3) meningkatkanpemberdayaan dan ketahanan keluarga, (4) memperkuat kelembagaandan Jejaring KB dalam upaya pembudayaan keluarga kecil berkualitas.

Untuk mencapai sasaran pada urusan bidang keluarga berencana dankeluarga sejahtera dilakukan melalui :

1) Program Keluarga Berencana yakni, dengan mempertahankanTFR = < 2

2) Program Kesehatan Reproduksi Remaja yakni, denganmempertahankan PUS < 20 tahun tidak lebih dari 1 % melaluipeningkatan pengetahuan, kesadaran, sikap dan perilaku remajaterhadap kesehatan reproduksi.

3) Program Pelayanan Kontrasepsi, dengan mempertahankan PesertaKB aktif 75 % dari Pasangan Usia Subur melalui pembinaan danpelayanan KB baru.

4) Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat dalam PelayananKB/KR yang Mandiri, yakni PPKBD = 89 %, Sub PPKBD = 47 %,Kelompok KB/PKB-RT = 37 %.

Page 64: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

116

5) Program Promosi Keehatan Ibu, Bayi dan Anak melalui kelompokkegiatan Masyarakat, yakni tiap kecamatan minimal ada 1 Posyandumodel mengintegrasikan kegiatan BKB.

6) Program Pengembangan Bahan Informasi tentang Pengasuhan danpembinaan tumbuh kembang, Pusat Pelayanan Informasi dankonseling KRR, minimal tiap kecamatan ada 1 kelompok aktif.

7) Program Pemgembangan Bahan Informasi Tentang Pengasuhan danPembinaan Tumbuh Kembang, yakni terpenuhinya 35.000 kartuKK.

8) Program Penyiapan Tenaga Pendamping Kelompok Bina Keluarga ,yakni BKB aktif 82 %, BKR aktif 86 %, BKL aktif 92 %, kelompokUPPKS aktif 18,75%.

VII.2.13 URUSAN BIDANG SOSIAL

Permasalahan yang dihadapi pada pembangunan urusan bidangsosial adalah:

1) Meningkatnya jumlah penduduk miskin;

2) Belum optimalnya penanganan Penyandang Masalah KesejahteraanSosial (PMKS);

3) Belum efektifnya penanganan pasca bencana.

Dari permasalahan pembangunan tersebut diatas, maka yang menjadisasaran pembangunan pada urusan bidang sosial adalah :

1) Meningkatnya cakupan penanganan penduduk miskin 80 %;

2) Meningkatnya cakupan penanganan PMKS 60 %;

3) Meningkatnya pemberdayaan potensi sosial masyarakat yangmeliputi relawan sosial, organisasi sosial, LSM, Lembagaperlindungan sosial masyarakat dan dunia usaha dalam rangkamencegah dan menanggulangi masalah sosial 30 % darikeseluruhan masalah sosial;

4) Mengembangkan hubungan kerjasama antar lembaga sosial,masyarakat dan pemerintah;

117

5) Mempercepat upaya penanggulangan dampak bencana(meminimalisasi resiko akibat bencana).

Untuk mewujudkan sasaran pembangunan tersebut diatas, kebijakanpembangunan pada urusan bidang sosial diarahkan pada terwujudnyakesejahteraan sosial masyarakat terutama bagi penyandang masalahsosial melalui ( 1) peningkatan kualitas pelayanan dan bantuan dasarkesejahteraan sosial bagi PMKS; (2) pemberdayaan warga miskin danPMKS, (3) peningkatan bantuan dan rehabilitasi sosial korban bencana;(4) peningkatan prakarsa dan peran aktif masyarakat termasukmasyarakat mampu, dunia usaha, perguruan tinggi, dan Orsos/LSMdalam penyelenggaraan pembangunan kesejahteraan sosial secaraterpadu dan berkelanjutan.

Untuk mencapai sasaran pada urusan bidang sosial dilakukan melalui :

1) Program pemberdayaan fakir miskin, komunitas adat terpencil(KAT) dan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS)lainnya.

2) Program pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial

3) Program pembinaan anak terlantar

4) Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma

5) Program pembinaan panti asuhan/panti jompo

6) Progam pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks narapidana,PSK, narkoba dan penyakit sosial lainnya)

7) Program pemberdayaankelembagaan kesejahteraan sosial

VII.2.14 URUSAN BIDANG TENAGA KERJA

Permasalahan yang dihadapi pada pembangunan urusan bidangtenaga kerja adalah :

1) Tingginya angka pencari kerja

Berdasarkan data yang ada pada Dinas Tenaga Kerja danTransmigrasi saat ini tercatat 15.181 orang pencari kerja.Terbatasnya kesempatan kerja tercermin dari penempatan tenagakerja pada tahun 2004 sebanyak 3.755 orang yaitu penempatanmelalui mekanisme Angkatan Kerja Lokal (AKL) sebanyak 2.964

Page 65: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

118

orang, AKAD (Angkatan Kerja Antar Daerah) sebanyak 147 orangdan AKAN (Angkatan Kerja Antar Negara) sebanyak 644 orang

2) Masih rendahnya kualitas Tenaga kerja

Masih rendahnya kualitas tenaga kerja dapat dircerminkan daritingkat pendidikan pencari tenaga kerja yang ada 15.181 orang,terdiri dari:

o s/d tamat SD : 303 orang ( 2 % )

o SMP/SLTP : 946 orang ( 6,23%)

o SMU/SLTA : 7.095 orang (46,73%)

o Diploma : 2.634 orang (17,35%)

o Perguruan Tinggi : 4.203 orang (27,69%)

3) Hubungan industrial yang masih diwarnai dengan gejolakketenagakerjaan.

Hubungan industrial di Kota Semarang dinilai belum cukup aman,walaupun secara umum dapat dikatakan cukup kondusif. Iklimhubungan industrial dimaksud terlihat dari kasus-kasus sebagaiberikut:

o Unjuk rasa/mogok kerja tahun 2004 sebanyak 11 perusahaan;

o Perselisihan Hubungan Industrial (PHI) dan PHK, tahun 2004tercatat PHK: 213 perusahaan dan PHI: 19 perusahaan

Gejolak ketenagakerjaan diatas dapat terjadi karena beberapa faktorantara lain:

o Rendahnya tingkat kesejahteraan pekerja disatu sisi danpeningkatan biaya hidup disisi yang lain;

o Adanya pengusaha yang masih belum melaksanakan ketentuanperaturan perundang-undangan ketenagakerjaan;

o Hubungan dan komunikasi yang belum harmonis atau lancardiantara pengusaha dan pekerja/buruh;

o Belum tumbuh kembangnya sarana-sarana HIP (HubunganIndustrial Pancasila).

119

4) Masih rendahnya tingkat kesejahteraan pekerja/buruh

Rendahnya tingkat kesejahteraan pekerja/buruh dapat dilihat dariindikasi besarnya Upah Minimum yang masih mencapai KebutuhanMinimum (Upah Minimum Kota tahun 2005 sebesar Rp.473.600,-atau 94% dari Kebutuhan Hidup Minimum (KHM) atauRp.501.918,97 saat ditetapkan).

Pada kenyataannya di lapangan para pengusaha menjadikan UMKsebagai standar/pedoman pengupahan dan belum diberlakukansebagai jaring pengaman. Disisi lain dimaklumi pula bahwa kondisidunia usaha saat ini juga belum cukup baik walaupun terdapat tanda-tanda perbaikan. Permasalahan UMK adalah cukup dilematis dankontroversial dan tetap merupakan potensi kerawanan.

5) Masih adanya sebagian tenaga kerja yang belum mendapatkan hak-hak normatif.

Adanya sebagian pengusaha yang masih belum melaksanakanketentuan peraturan perundang-undangan khususnya yangmenyangkut hak dasar pekerja seperti misalnya upah minimum,upah lembur, cuti tahunan maupun cuti haid bagi pekerja wanita,kebebasan berserikat bagi para pekerja/buruhnya. Disisi lain masihadanya pekerja anak yang terpaksa bekerja dan diberikanperlindungan sesuai ketentuan yang berlaku.

6) Adanya pengungsi sebagai akibat kerusuhan di berbagai Propinsidan Bencana Alam

Hingga saat ini masih tercatat pengungsi/eksodan transmigrasisebanyak 65 KK/269 jiwa serta pendaftar sebanyak 88 KK/347 jiwadimana pada tahun 2004 belum ada pemberangkatan transmigran.Hal ini merupakan masalah dan perlu adanya penanganan secaraserius.

Dari permasalahan pembangunan tersebut diatas, maka yangmenjadi sasaran pembangunan pada urusan bidang tenaga kerja adalah :

1) Meningkatnya jumlah penempatan tenaga kerja 10 % setiap tahun;

2) Menurunnya jumlah kecelakaan kerja 10 % setiap tahun;

3) Terselesaikannya perselisihan 18 % per tahun;

4) Meningkatnya upah minimum regional + 10 % per tahun.

Page 66: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

120

Untuk mewujudkan sasaran pembangunan tersebut diatas, kebijakanpembangunan pada urusan bidang tenaga kerja diarahkan pada perluasankesempatan kerja dan kesejahteran tenaga kerja melalui (1) peningkatankualitas tenaga kerja; (2) peningkatan peran lembagapelatihan/ketrampilan dan penyalur tenaga kerja; (3) meningkatkaninformasi bursa kerja baik dalam negeri maupun luar negeri; (4) fasilitasihubungan industrial dan perlindungan tenaga kerja.

Untuk mencapai sasaran pada urusan bidang tenaga kerja dilakukanmelalui :

1) Program peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja

2) Program peningkatan kesempatan kerja

3) Program perlindungan dan pengembangan lembaga ketenagakerjaan

VII.2.15 URUSAN BIDANG KOPERASI DAN UKM

Permasalahan yang dihadapi pada pembangunan urusan bidangkoperasi usaha kecil menengah adalah :

1) Rendahnya Produktivitas Pengelolaan Koperasi;

2) Rendahnya akses KUMKM pada sumberdaya produktif baik berupaakses permodalan, informasi dan pemasaran.

Dari permasalahan pembangunan tersebut diatas, maka yang menjadisasaran pembangunan pada urusan bidang koperasi usaha kecilmenengah adalah :

1) Meningkatnya kualitas kelembagaan koperasi rata-rata 15 % setiaptahun;

2) Meningkatnya nilai asset dan volume usaha koperasi rata-rata 5 %setiap tahun;

3) Meningkatnya kualitas SDM pengelola koperasi rata-rata 10 %setiap tahun;

4) Meningkatnya nilai asset dan volume usaha UMKM rata-rata 5 %setiap tahun;

5) Meningkatnya kualitas SDM pengelola UMKM rata-rata 10 %setiap tahun.

121

Untuk mewujudkan sasaran pembangunan tersebut diatas, kebijakanpembangunan pada urusan bidang koperasi usaha kecil menegahdiarahkan pada terwujudnya sistem ekonomi kerakyatan melalui (1)pemberdayaan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (KUMKM),(2) fasilitasi akses permodalan KUMKM, dan (3) pengembanganmanajemen pengelolaan KUMKM.

Untuk mencapai sasaran pada urusan bidang koperasi usaha kecilmenengah dilakukan melalui :

1) Program penciptaan iklim usaha kecil menengah dan koperasi

2) Program pengembangan kewirausahaan dan kompetitif usaha kecilmenengah

3) Program pengembangan sistem pendukung usaha bagi usaha mikrokecil menengah (UMKM)

4) Program peningkatan kualitas kelembagaan koperasi

VII.2.16 URUSAN BIDANG PENANAMAN MODAL

Permasalahan yang dihadapi pada pembangunan urusan bidangpenanaman modal adalah :

1) Prosedur perijinan investasi yang panjang dan mahal sehinggamenimbulkan Ekonomi biaya tinggi;

2) Kurangnya informasi penanaman modal;

3) Lemahnya efisiensi usaha dalam mendorong peningkatan produksidan inovasi dalam rangka promosi investasi;

4) Rendahnya kualitas SDM dan terbatasnya infrastruktur;

5) Lemahnya kinerja BUMD;

6) Lemahnya pengelolaan asset daerah.

Dari permasalahan pembangunan tersebut diatas, maka yang menjadisasaran pembangunan pada urusan bidang penanaman modal adalah :

1) Meningkatnya Nilai PMA dan PMDN 10 % setiap tahun ;

2) Mewujudkan data base penanaman modal;

Page 67: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

122

3) Meningkatnya nilai aset daerah dan kinerja BUMD yang profitableguna peningkatan PADS sebesar 5 % setiap tahun

Untuk mewujudkan sasaran pembangunan tersebut diatas, kebijakanpembangunan pada urusan bidang penanaman modal diarahkan padapeningkatan investasi dalam rangka peningkatan ekonomi daerah melalui(1) penciptaan iklim yang kondusif, (2) peningkatan investasi/penanaman modal, (3)pemberdayaan BUMD dan optimalisasimanajemen aset daerah; (4) Peningkatan pelayanan perijinan.

Untuk mencapai sasaran pada urusan bidang penanaman modaldilakukan melalui :

1) Program peningkatan promosi dan kerjasama

2) Program peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi

3) Program penyiapan potensi sumberdaya sarana dan prasarana daerah

VII.2.17 URUSAN BIDANG KEBUDAYAAN

Permasalahan yang dihadapi pada pembangunan urusan bidangkebudayaan adalah:

1) Kurang optimalnya fasilitasi apresiasi dan pengembangan budayadan kesenian daerah;

2) Kurang optimalnya upaya penyelamatan dan pemanfaatan bendacagar budaya sebagai asset peninggalan sejarah;

3) Terjadinya pergeseran nilai-nilai budaya sebagai akibat adanyaakulturasi dan globalisasi;

4) Kurangnya upaya pelestarian kebudayaan khas Kota Semarang;

5) Kurangnya sarana prasarana pengembangan budaya dan kesenian

Dari permasalahan pembangunan tersebut diatas, maka yang menjadisasaran pembangunan pada urusan bidang kebudayaan adalah :

1) Melaksanakan penyelamatan dan pemanfaatan benda cagar budaya;

2) Melestarikan aset peninggalan sejarah;

123

3) Meningkatkan apresiasi budaya dan kesenian daerah;

4) Meningkatkan pendayagunaan dan pengembangan bahasa, sastradan kepustakaan;

5) Meningkatkan media informasi kebudayaan dan kesenian sebagaisumber ilmu pengetahuan;

6) Tersedianya sarana dan prasarana kebudayaan dan kesenian yangmemadai;

Untuk mewujudkan sasaran pembangunan tersebut diatas, kebijakanpembangunan pada urusan bidang kebudayaan diarahkan padapembentukan karakteristik masyarakat yang berbudi luhur melalui (1)pengembangan dan pelestarian potensi budaya lokal yang adi luhung, (2)mencegah masuknya budaya lain yang negatif atau yang tidak sesuaidengan budaya lokal, dan (3) memberi ruang gerak untuk berkreasi danberinovasi dalam pengembangan kesenian lokal.

Untuk mencapai sasaran pada urusan bidang kebudayaan dilakukanmelalui:

1) Program pengembangan nilai budaya

2) Program pengelolaan kekayaan budaya

3) Program pengelolaan keragaman budaya

4) Program pengembangan kerjasama pengelolaan kekayaan budaya

VII.2.18 URUSAN BIDANG PEMUDA DAN OLAH RAGA

Permasalahan pembangunan pada urusan bidang pemuda danolahraga adalah :

1) Kurangya peran serta pemuda dalam pembangunan fisik dan nonfisik;

2) Rendahnya budaya olahraga karena kurang tersedianya sarana danprasarana olahraga.

3) Rendahnya budaya olahraga karena kurang tersedianya sarana danprasarana olahraga.

4) Kurangnya peran serta pemuda dalam pembangunan fisik dan nonfisik.

Page 68: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

124

Dari permasalahan pembangunan tersebut diatas, maka yang menjadisasaran pembangunan pada urusan bidang pemuda dan olah raga adalah :

1) Meningkatnya sikap dari perilaku pemuda yang beriman, bertaqwa,mandiri, inovatif dan kreatif;

2) Meningkatkan budaya olah raga dilingkungan masyarakat denganharapan terwujudnya hidup sehat jasmani dan rohani.

Untuk mewujudkan sasaran yang diinginkan, maka kebijakanpembangunan pada urusan bidang pemuda dan olah raga diarahkan padaterwujudnya peranan pemuda dalam pembangunan dan pola hidupmasyarakat yang sehat jasmani dan rohani melalui (1) penguatanorganisasi kepemudaan, 2) peningkatan budaya dan prestasi olah raga,dan (3) peningkatan sarana prasarana olah raga.

Untuk mencapai sasaran pada urusan bidang pemuda dan olah ragadilakukan melalui :

1) Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda,

2) Program peningkatan peran serta kepemudaan,

3) Program peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dankecakapan hidup pemuda,

4) Program Pengembangan Kebijakan dan manajemen Olah Raga,

5) Program Pembinaan dan pemasyarakatan Olah Raga,

6) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olah Raga.

VII.2.19 URUSAN BIDANG KESATUAN BANGSA DAN POLITIKDALAM NEGERI

Permasalahan yang dihadapi pada pembangunan urusan bidangkesatuan bangsa dan politik dalam negeri adalah :

1) Meningkatnya penegakan hukum dan HAM secara tegasberdasarkan asas keadilan (meningkatnya jumlah kasus yangditangani).

2) Menurunnya partisipasi masyarakat dalam pemilu;

3) Kurang efektifnya pelaksanaan sistem politik yang demokratis;

125

4) Kurang tuntasnya penyelesaian tuntutan masyarakat terhadap peranlembaga legislatif;

5) Kurang efektifnya pendidikan politik masyarakat

6) Kurang optimalnya partisipasi masyarakat terhadap ketentraman danketertiban lingkungan;

7) Kurangnya responsifitas penanganan masalah ketentraman danketertiban serta bencana;

8) Kurangnya sarana prasarana penunjang kegiatan penanggulanganbencana;

9) Potensi timbulnya tingkat kerawanan akibat kondisi perekonomianyang tidak stabil;

10) Terbatasnya kuantitas dan kualitas SDM dalam penanggulanganbencana.

Dari permasalahan pembangunan tersebut diatas, maka yang menjadisasaran pembangunan pada urusan bidang kesatuan bangsa dan politikdalam negeri adalah :

1) Meningkatnya produk-produk hukum daerah dan peninjauankembali perda-perda yang tidak sesuai dengan situasi dan kondisisaat ini;

2) Meningkatnya kesadaran dan kepatuhan hukum bagi aparatur sertamasyarakat (menurunnya jumlah pelanggaraan perda 10 % pertahun;

3) Meningkatnya penegakan hukum dan HAM secara tegasberdasarkan asas keadilan (meningkatnya jumlah kasus yangditangani).

4) Meningkatnya kesadaran politik masyarakat terhadap hak dankewajibannya 3 %;

5) Mewujudkan pelaksanaan sistem politik yang demokratis 100 %

6) Meminimalisasi dampak negatif perbedaan pendapat danpandangan antar golongan dan partai politik yang menjurus tindakananarkhis di masyarakat;

7) Mempertahankan iklim politik yang kondusif 100 %;

Page 69: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

126

8) Meminimalisasi kejadian kerusuhan: kerusuhan antar kampung,kerusuhan SARA;

9) Meningkatnya kesiapan dalam menghadapi gangguan trantibmasdan terjadinya bencana

10) Mengurangi angka kerugian dan meningkatnya aset yang dapatdiselamatkan akibat kebakaran dan bencana lainnya;

11) Terwujudnya rasa aman dan nyaman di lingkungan masyarakat.

Untuk mewujudkan sasaran pembangunan tersebut diatas, kebijakanpembangunan pada urusan bidang kesatuan bangsa dan politik dalamnegeri diarahkan pada terwujudnya stabilitas daerah melalui (1)peningkatan iklim politik yang kondusif, 2) penguatan lembaga sosialdan politik masyarakat; 3) penegakan produk-produk hukum daerah; (4)peningkatan kualitas Sumberdaya Aparatur; dan (5) peningkatan peranserta masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Untuk mencapai sasaran pada urusan bidang kesatuan bangsa dan politikdalam negeri dilakukan melalui :

1) Program pengembangan wawasan kebangsaan;

2) Program kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan

3) Program pendidikan politik masyarakat

4) Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan

5) Program pemeliharaan kantrantibnas dan pencegahan tindakkriminal

6) Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dankeamanan

7) Program peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat (pekat).

127

VII.2.20. URUSAN BIDANG OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHANUMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH,PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAIAN DANPERSANDIAN.

Permasalahan pembangunan pada urusan bidang pemerintahanumum adalah sebagai berikut :

1) Belum optimalnya Prosedur pelayanan minimal.

2) belum memadainya sarana dan prasarana penyelenggaraanpemerintahan di setiap unit kerja untuk dapat memberikan pelayananyang prima kepada masyarakat.

3) Belum optimalnya penggalian potensi sumber pendapatan daerah

4) Belum memadainya produk hukum yang dimiliki untuk mendukungimplementasi penyelenggaraan pemerintahan;

5) Kurangnya pemahaman terhadap peraturan perundang-undangan olehaparatur dan masyarakat;

6) Lemahnya penegakan hukum dan HAM oleh aparatur dan masyarakat;

7) Kurangnya pembelaan dan pelayanan dalam perlakuan hukum yangadil;

8) Lemahnya mentalitas aparatur dalam penegakan hukum dan HAM.

9) Masih rendahnya kinerja sumberdaya aparatur;

10) Belum pastinya sistem kelembagaan dan ketatalaksanaanpemerintahan;

11) Belum jelasnya standar kemampuan dan pengembangan pola karierpegawai;

12) Belum proporsionalnya beban kerja aparatur pemerintah.

Dari permasalahan pembangunan tersebut diatas, maka yang menjadisasaran pembangunan pada urusan bidang Pemerintahan umum adalah :

1) Terwujudnya pelayanan publik yang prima dalam one stop serviceskepada masyarakat sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal;

2) Terlaksananya mutu pelayanan publik melalui deregulasi dandebirokratisasi pelayanan serta sertifikasi ISO (InternationalStandard Operation),

Page 70: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

128

3) Meningkatnya kualitas pelaksanaan pelayanan umum disemuajenjang sampai di tingkat kelurahan, meningkatnya efektivitas,efisiensi dan tertib administrasi penyelenggaraan pemerintahan,pelayanan umum dan pembangunan di tingkat kelurahan.

4) Meningkatnya PAD setiap tahun sesuai dengan potensi riilberdasarkan perkiraan yang terukur secara rasional yang dapatdicapai sebesar 12,5% dengan setiap tahun dilakukan auditpendapatan oleh BPK;

5) Meningkatnya produk-produk hukum daerah dan peninjauankembali perda-perda yang tidak sesuai dengan situasi dan kondisisaat ini;

6) Meningkatnya kesadaran dan kepatuhan hukum bagi aparatur sertamasyarakat (menurunnya jumlah pelanggaraan perda 10 % pertahun.

7) Meningkatnya pengelolaan dan penataan usahaan asset daerah.

8) Meningkatnya pengelolaan administrasi kepegawaian danmeningkatnya responsifitas aparatur pemerintah terhadap tuntutanmasyarakat;

9) Meningkatnya kinerja pengawasan dalam penyelenggaraanpemerintahan;

10) Mewujudkan standar kemampuan kepegawaian pada masing-masingjenjang.

Untuk mewujudkan sasaran yang diinginkan, maka kebijakanpembangunan pada urusan bidang pemerintahan umum diarahkan padapeningkatan kualitas pelayanan publik melalui (1) pengembangankapasitas aparat pemerintahan daerah, 2) peningkatan kapasitaskelembagaan pemerintahan daerah; 3) peningkatan sarana prasaranapelayanan publik; 4) peningkatan pengelolaan keuangan daerah yangefektif, efisien, transparan dan akuntabel; 5) Peningkatan kualitas dankuantitas produk –produk hukum daerah; 6) peningkatan kerjasama antardaerah; 7) peningkatan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraanpemerintahan daerah; (8) peningkatan kualitas persandian daerah.

Untuk mencapai sasaran pada urusan bidang pemerintahan umumdilakukan melalui :

1) Program Peningkatan kelembagaan perwaklian rakyat daerah,129

2) Program peningkatan pelayanan kedinasan Kepala Daerah/WakilKepala Daerah

3) Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangandaerah,

4) Program pembinaan dan fasilitas pengelolaan keuangan kab/kota

5) Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendaliankebijakan Kepala Daerah

6) Program peningkatan profesional tenaga pemeriksa dan aparaturpengawasan

7) Program mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat

8) Peningkatan kerjasama antar pemerintah daerah,

9) Program penataan peraturan perundang-undangan

10) Program penataan daerah otonomi

11) Program pendidikan kedinasan;

12) Program Pembinaan dan pengembangan kepegawaian;

VII.2.20 URUSAN BIDANG KETAHANAN PANGAN

Permasalahan yang dihadapi pada urusan bidang ketahananpangan adalah :

1) Jumlah produksi bahan pangan di Kota Semarang tidak sebandingdengan jumlah konsumsi bahan pangan.

2) Ketergantungan bahan pangan dengan daerah lain

3) konsumsi masyarakat masih didominasi bahan pangan beras.

4) masih ada peredaran bahan pangan yang tidak memenuhi standarmutu pangan

Sasaran pembangunan urusan bidang ketahanan pangan adalah :

1) Ketersediaan bahan pangan 100 %

2) Meningkatnya kelancaran distribusi bahan pangan di Kota Semarang

3) Meningkatnya keanekaragaman pengolahan bahan pangan

Page 71: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

130

4) Meningkatnya kualitas bahan pangan yang memenuhi standar mutupangan

Untuk mencapai sasaran pada urusan bidang ketahanan pangandilakukan melalui Program peningkatan ketahanan pangan.

VII.2.22 URUSAN BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Permasalahan pembangunan pada urusan bidang pemberdayaanmasyarakat dihadapkan pada :

1) Belum optimalnya fungsi kelembagaan masyarakat dan aparaturpemerintah kelurahan, menyebabkan terhambatnya penyelesaiantugas-tugas pelayanan kepada masyarakat dan pemerintahan sertakurang aktifnya kelembagaan masyarakat dalam proses perencanaanpembangunan dan pengambilan keputusan.

2) Belum dipahaminya pembangunan dengan pendekatanpemberdayaan masyarakat oleh lembaga/institusi masyarakat dankelurahan .

3) Kurangnya informasi dan komunikasi terhadap masyarakat akanberdampak kepada ketidakpedulian masyarakat terhadappembangunan yang dilaksanakan diwilayahnya.

4) Rendahnya Partisipasi Masyarakat dalam Proses PengambilanKeputusan public (Perencanaan, Pelaksanaan, Monitoring danEvaluasi), sehingga menghambat proses politik di wilayahnay. Padaakhirnya desa tidak mampu menampung aspirasi/gagasanmasyarakat, menyalurkan aspirasi dan mengambil keputusan yangtepat bagi masyarakat.

5) Terbatasnya akses informasi dan komunikasi bagi masyarakat.

Sasaran pembangunan urusan bidang pemberdayaan masyarakat adalah :

1) Meningkatkan efektifitas fungsi kelembagaan masyarakat danaparatur pemerintah kelurahan di 177 Kel.

2) Meningkatkan usaha ekonomi produktif masyarakat, melaluipemberian bantuan usaha ekonomi desa (UED) di 177 Kel.

3) Meningkatkan peran serta dan partisipasi masyarakat dalampembangunan wilayan kelurahan di 177 kel.

131

4) Meningkatkan kinerja penyelenggara aparatur pemerintahanKelurahan

5) Meningkatkan pemahaman & kemampuan masyarakat dalampembangunan dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat di 177Kel.

Untuk mewujudkan sasaran pembangunan tersebut diatas, kebijakanpembangunan pada urusan bidang pemberdayaan masyarakat diarahkanpada peran serta dan keberdayaan masyarakat dalam pembangunanwilayah melalui (1) Penguatan kelembagaan masyarakat; (2)Pengembangan partisipasi masyarakat dalam setiap tahapanpembangunan wilayah; (3) Pengembangan peran serta masyarakat dalampembangunan ekonomi, sosial, budaya dan sarana prasarana wilayah; (4)Pengembangan pengelolaan sumber daya alam dan Tekonologi TepatGuna (TTG).

Untuk mencapai sasaran pada urusan bidang pemerintahan umumdilakukan melalui :

1) Program peningkatan keberdayaan masyarakat;

2) Program pengembangan lembaga ekonomi

3) Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan

4) Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa

5) Program peningakatan peran perempuan di pedesaan.

VII.2.23 URUSAN BIDANG STATISTIK

Permasalahan yang dihadapi pada pembangunan urusan bidangstatistik antara lain :

1) Kurangnya penyediaan data statistik yang lengkap, akurat danmutakhir.

2) Kurangnya pengelolaan data statistik daerah

3) Minimnya sumberdaya manusia yang menangani kegiatan statistik

Page 72: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

132

Dari permasalahan pembangunan tersebut diatas, maka yangmenjadi sasaran pembangunan pada urusan bidang statistik adalah :

1) Meningkatnya ketersediaan data statistik yang lengkap, akurat danmutrakhir

2) Meningkatnya pengelolaan data statistik daerah

3) Meningkatnya sumberdaya aparatur yang menangani kegiatanstatistik

Untuk mewujudkan sasaran yang diinginkan, maka kebijakanpembangunan pada urusan bidang statitik diarahkan pada terwujudnyadata statistik daerah yang akurat, akuntabel dan dinamis melalui (1)pengembangan jaringan statistik daerah, (2) pengembangan statistikdaerah/lokal, (3) Pemberian dukungan penyelenggaraan statistiknasional.

Untuk mencapai sasaran pada urusan bidang statistik dilakukan melaluiprogram pengembangan data/informasi/statistik daerah.

VII.2.24 URUSAN BIDANG KEARSIPAN

Permasalahan yang dihadapi pada pembangunan urusan bidangarsip adalah :

1) Kurangnya pengelolaan dan perawatan terhadap dokumen/arsipdaerah

2) Minimnya SDM pengelolaan Kearsipan

3) Minimnya informasi terhadap dokumen/kearsip daerah

4) Kurangnya sarana dan prasarana pengelolaan dan perawatan arsip.

Dari permasalahan pembangunan tersebut diatas, maka yang menjadisasaran pembangunan pada urusan bidang kearsipan adalah :

1) Terpeliharanya surat-surat berharga dan dokumen arsip daerah100%

2) Meningkatnya SDM aparatur pemerintah dalam pengelolaanarsip/dokumen negara

3) Terbangunnya sistem pengelolaan arsip daerah 100%

133

Untuk mewujudkan sasaran yang diinginkan, maka kebijakanpembangunan pada urusan bidang kearsipan diarahkan pada terwujudnyapenyelamatan, pelestarian dan pengamanan arsip melalui (1) peningkatanpengelolaan dan pelayanan arsip; (2) pemeliharaan dan perawatan arsip;dan (3) peningkatan sarana dan prasarana pengelolaan arsip.

Untuk mencapai sasaran pada urusan bidang kepegawaian dilakukanmelalui :

1) Program penyelamatan data pelestarian dokumen/arsip daerah

2) Program peningkatan kualitas pelayanan informasi.

VII.2.25 URUSAN BIDANG KOMUNIKASI DAN INFORMASI

Permasalahan yang dihadapi pada pembangunan urusan bidangkomunikasi dan informasi adalah :

1) Kurang transparannya informasi serta pemberitaan yang lengkap,obyektif dan bertanggungjawab;

2) Lemahnya mekanisme kontrol sosial masyarakat terhadappenyelenggaraan pemerintahan;

3) Masih lemahnya jalinan komunikasi antara pemerintah, media massadan masyarakat;

4) Kurang tersedianya data base informasi;

5) Belum optimalnya pemanfaatan teknologi informasi dalampenyebaran informasi secara tepat guna;

6) Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam memanfaatkan mediapemerintah;

7) Kurangnya keseimbangan dalam mendukung perkembanganmasyarakat yang informatif, kritis dan demokratis.

Dari permasalahan pembangunan tersebut diatas, maka yang menjadisasaran pembangunan pada urusan bidang komunikasi dan informasiadalah :

1) Mewujudkan transparansi informasi penyelenggaraan pemerintahanKota Semarang;

Page 73: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

134

2) Mewujudkan pelayanan informasi dan jalinan kemitraan denganmedia;

3) Mewujudkan pelaksanaan publikasi dan penyediaan dokumentasi;

4) Mewujudkan penyebaran informasi, penyaluran aspirasi, dialoginteraktif dan jaringan komunikasi;

5) Tersedianya data base informasi yang mudah diakses;

6) Terjalinnya hubungan dengan dinas dan instansi lain dibidanginformasi melalui Badan Koordinasi Manajemen Informasi(BAKOMINFO).

Untuk mewujudkan sasaran yang diinginkan, maka kebijakanpembangunan urusan bidang komunikasi dan kearsipan diarahkan padaterwujudnya transparansi informasi dan membentuk masyarakat yangresponsif terhadap pembangunan melalui (1) peningkatan proseskomunikasi dua arah antara pemerintah dan masyarakat; (2) peningkatankualitas SDM bidang komunikasi dan informasi; (3) Peningkatan saranadan prasarana komunikasi dan informasi; (4) Peningkatan jalinankemitraan dengan media massa ; (5) Pengendalian pengembangantelekomunikasi.

Untuk mencapai sasaran pada urusan bidang komunikasi dan informasidilakukan melalui :

1) Program pengembangan Komunikasi, Informasi dan media massa;

2) Pengkajian dan penelitian bidang informasi dan komunikasi;

3) Program fasilitasi peningkatan SDM bidang komunikasi daninformasi

4) Program kerjasama informasi dengan mass media

5) Pengembangan jaringan komunikasi.

VII.2.26 URUSAN BIDANG PERPUSTAKAAN

Permasalahan yang dihadapai dalam pembangunan urusan bidangperpustakaan adalah :

1) Rendahnya minat baca masyarakat;

135

2) Ketersediaan sarana dan prasarana perpustakaan belum memadahi;

3) Belum optimal pengelolaan penyelenggaraan perpustakaan .

Dari permasalahan pembangunan tersebut diatas, maka yang menjadisasaran pembangunan pada urusan bidang perpustakaan adalah :

Pembangunan urusan bidang perpustakaan diarahkan padapeningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat melalui (1)penyelamatan dan pelestarian koleksi bahan pustaka; (2) peningkatangerakan gemar membaca; (3) pengembangan perpustakaan berbasismasyarakat; (4) peningkatan pengelolaan perpustakaan; (5) peningkatankualitas sarana dan prasana perpustakaan.

Untuk mencapai sasaran pada urusan bidang perpustakaan dilakukanmelalui program Pengembangan Budaya Baca dan PembinaanPerpustakaan.

B. URUSAN PEMERINTAHAN PILIHAN

VII.3.1 URUSAN BIDANG PERTANIAN

Permasalahan yang dihadapi pada pembangunan urusan bidangpertanian adalah :

1) Rendahnya pendapatan petani;

2) Lahan pertanian subur yang semakin menyempit;

3) Penurunan produktivitas hasil pertanian ;

4) Terbatasnya akses permodalan bagi petani ;

5) Belum berkembangnya pengolahan hasil-hasil pertanian menjadiproduk olahan;

6) Kurang terpantaunya peredaran produk pertanian yang tidakmemenuhi standar kesehatan dan kaidah agama.

Dari permasalahan pembangunan tersebut diatas, maka yang menjadisasaran pembangunan pada urusan bidang pertanian adalah :

1) Meningkatkan produksi pertanian tanaman pangan, peternakan danperkebunan dan kehutanan rata-rata 3 % setiap tahun;

Page 74: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

136

2) Meningkatkan keragaman produksi dan konsumsi panganmasyarakat 5 %;

3) Meningkatkan penanganan rehabilitasi dan konservasi lahan kritis10 %;

4) Meningkatkan jumlah kelompok agribisnis 5 %;

Untuk mewujudkan sasaran pembangunan tersebut diatas, kebijakanpembangunan urusan bidang pertanian diarahkan pada terwujudunyaoptimalisasi hasil pertanian dengan tetap memperhatikan keseimbanganlingkungan melalui (1) peningkatan kualitas SDM pelaku Pertanian; (2)Intensifikasi dan ekstensifikasi lahan pertanian dengan produk yangmempunyai nilai tambah; (3) Peningkatan pengelolaan hasil pertanian.

Untuk mencapai sasaran pada urusan bidang pertanian dilakukanmelalui :

1) Program peningkatan kesejahteraan petani

2) Program peningkatan pemasaran hasil produksipertanian/perkebunan

3) Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan

4) Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan

5) Program pemberdayaan penyuluhan pertanian/perkebunan

6) Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak

7) Program peningkatan produksi hasil peternakan

8) Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan

9) Program peningkatan penerapan teknologi peternakan

VII.3.2 URUSAN BIDANG KEHUTANAN

Permasalahan yang dihadapi pada urusan bidang kehutanan antaralain :

1) Belum optimalnya pengendalian dan peredaran produksi hasil hutan;

2) Kurangnya penanganan lahan kritis.

137

Sasaran yang akan dicapai pada urusan bidang kehutanan adalah :

1) Terkendalinya peredaran hasil hutan

2) Meningkatnya penanganan lahan kritis 8,89 % per tahun

3) Meningkatnya ketertiban industri hasil hutan sesuai denganPeraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Untuk mencapai sasaran pada urusan bidang kehutanan dilakukanmelalui :

1) Program pemanfaatan potensi sumberdaya hutan;

2) Program rehabilitasi hutan dan lahan;

3) Program pembinaan dan penertiban industri hasil hutan.

VII.3.3 URUSAN BIDANG SUMBERDAYA ENERGI DAN MINERAL

Pembangunan pada urusan bidang Energi dan SumberdayaMineral Kota Semarang, banyak menimbulkan permasalahan,Penambangan galian C yang tidak terkendali dan eksploitasisumberdaya alam yang berlebihan berdampak pada menurunnya kualitaslingkungan hidup. Sasaran pembangunan urusan bidang semberdayaenergi dan mineral adalah meningkatkan koordinasi dan pemantauandalam pengelolaan Energi dan Sumberdaya Mineral denganmemperhatikan prinsip keberlanjutannya bagi generasi yang akan datangdan sedapat mungkin tidak mengkonsumsi langsung, melainkanmemperlakukannya sebagai input untuk proses produksi berikutnya yangdapat menghasilkan nilai tambah yang optimal serta pemanfaatan Energidan Sumberdaya Mineral yang diimbangi dengan upaya reklamasi dansistem pengelolaan yang lebih ramah lingkungan.

Untuk mewujudkan sasaran tersebut diatas, kebijakanpembangunan urusan bidang sumberdaya energi dan mineral diarahkanpada Pemanfaatan dan pelestarian ESM secara optimal melalui (1)pengendalian pemanfaatan ESM; (2) Pembinaan dan pengawasanpemanfaatan ESM; (3) Pendataan dan pemataan ESM.

Untuk mencapai sasaran pada urusan bidang sumberdaya energi danmineral dilakukan melalui program pengawasan dan penertiban kegiatanpertambangan rakyat yang berpotensi merusak lingkungan.

Page 75: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

138

VII.3.4 URUSAN BIDANG PARIWISATA

Permasalahan yang dihadapi pada pembangunan urusan bidangpartiwisata adalah:

1) Rendahnya pengelolaan pariwisata;

2) Terbatasnya sarana prasarana pariwisata;

3) Kurangnya event-event wisata;

4) Terbatasnya pemasaran pariwisata.

Dari permasalahan pembangunan tersebut diatas, maka yangmenjadi sasaran pembangunan pada urusan bidang pariwisata adalah :

1) Peningkatan kualitas pengelolaan obyek wisata.

2) Peningkatan jumlah kunjungan wisata 7 % setiap tahunnya.

3) Peningkatan kualitas sarana prasarana obyek wisata.

Untuk mewujudkan sasaran pembangunan tersebut diatas, kebijakanpembangunan urusan bidang pariwisata diarahkan pada terwujudnyaSemarang Kota Wisata melalui 1) pengembangan dan pemanfaatanpotensi-potensi wisata secara maksimal baik wisata buatan maupunwisata alam, 2) peningkatan manajemen pengelolaan pariwisata dan 3)peningkatan kualitas sumber daya manusia dibidang kepariwisataan.

Untuk mencapai sasaran pada urusan bidang pariwisatadilakukan melalui :

1) Program pengembangan pemasaran pariwisata

2) Program pengembangan destinasi pariwisata

3) Program pengembangan kemitraan

VII.3.5 URUSAN BIDANG PERIKANAN DAN KELAUTAN

Permasalahan yang dihadapi pada pembangunan urusan bidangkelautan dan perikanan adalah :

1) Pendangkalan Areal pantai dan laut yang diakibatkan reklamasi,abrasi dan sedimentasi pantai;

139

2) Penurunan produktivitas hasil tangkapan ikan;

3) Terbatasnya akses permodalan bagi nelayan;

4) Belum berkembangnya pengolahan hasil-hasil perikanan menjadiproduk olahan;

5) Berubahnya kondisi fisik pantai dan laut akibat reklamasi, abrasi dansedimentasi pantai;

Dari permasalahan pembangunan tersebut diatas, maka yang menjadisasaran pembangunan pada urusan bidang kelautan dan perikananadalah :

1) Meningkatkan produksi perikanan darat rata-rata 3 % setiap tahundan perikanan laut rata-rata 2 % tiap tahun;

2) Mewujudkan sentra-sentra home industri pengolahan ikan 3 unit;

3) Meningkatkan penanganan rehabilitasi dan konservasi kawasanpantai rata-rata 2 % tiap tahun;

4) Meningkatkan areal perikanan air tawar rata-rata 3 % tiap tahun;

5) Meningkatkan pendapatan petani tambak 10 %, petani air tawar20%, Nelayan 3 %.

Untuk mewujudkan sasaran pembangunan tersebut diatas, kebijakanpembangunan urusan bidang kelautan dan perikanan diarahkan padaterwujudnya perdagangan dan industri perikanan yang optimal dengantetap menjaga kelestarian lingkungan melalui (1) peningkatan sarana danprasana produksi perikanan; (2) pengelolaan potensi kelautan secaraoptimal; 3) pengembangan teknologi industri pengolahan hasilperikanan, dan 4) pengembangan budidaya kelautan dan perikanan.

Untuk mencapai sasaran pada urusan bidang kelautan dan perikanandilakukan melalui :

1) Program pengembangan budidaya perikanan.

2) Program pengembangan perikanaan tangkap

3) Program Pengembangan Sistem Penyuluhan Perikanan

Page 76: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

140

4) Program Optimalisasi Pengelolaan dan pemasaran produksiperikanan

5) Program Pengembangan Kawasan Budidaya Laut, air payau dan airtawar

VII.3.6 URUSAN BIDANG PERDAGANGAN

Permasalahan yang dihadapi pada pembangunan urusan bidangperdagangan adalah :

1) Lemahnya daya saing produk-produk lokal, akses pasar baikregional maupun internasional;

2) Terbatasnya jaringan pasar;

3) Ketergantungan terhadap bahan baku impor;

4) Lemahnya akses permodalan dan sistem distribusi yang terlalupanjang;

5) Menurunnya kualitas sarana dan prasarana pendukung sistemdistribusi barang;

6) Kurangnya informasi tentang sumberdaya dan ekonomi yang bisadidapatkan oleh calon investor;

7) Terbatasnya kemampuan kesiapan pengusaha kecil dan menengahdalam mengantisipasi era globalisasi.

Dari permasalahan pembangunan tersebut diatas, maka yang menjadisasaran pembangunan pada urusan bidang perdagangan adalah :

1) Meningkatkan arus distribusi barang kebutuhan pokok masyarakatdengan peningkatan surplus kebutuhan bahan pokok rata-rata 10 %setiap tahun;

2) Meningkatkan ekspor komoditi non migas rata-rata sebesar 7 % tiaptahun;

3) Memperkuat permodalan dengan peningkatan permodalan IndustriKecil dan Menengah dan jasa perdagangan sebesar 5 % per tahun;

4) Memperpendek jalur distribusi barang kebutuhan pokok dariprodusen langsung kepada pengecer dan atau konsumen;

141

5) Meningkatkan skala pelayanan perpasaran 8 %;

6) Meningkatkan Penataan kawasan perdagangan dan jasa rata-rata10%.

Untuk mewujudkan sasaran pembangunan tersebut diatas, kebijakanpembangunan urusan bidang perdagangan diarahkan pada terwujudnyaketersediaan kebutuhan bahan pokok masyarakat dan peningkataneksport melalui (1) pengembangan sarana dan prasarana distribusibarang dan jasa; (2) pengembangan potensi produk unggulan daerah; (3)kerjasama peningkatan ekspor daerah; 4) peningkatan pengawasan danpengendalian perdagangan barang dan jasa.

Untuk mencapai sasaran pada urusan bidang perdagangan dilakukanmelalui :

1) Program perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan

2) Program peningkatan kerjasama perdagangan internasional

3) Program peningkatan dan pengembangan ekspor

4) Program peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri

5) Program pembinaan pedagang kaki lima dan asongan

VII.3.7 URUSAN BIDANG PERINDUSTRIAN

Permasalahan yang dihadapi pada pembangunan urusan bidangindustri adalah:

1) Lemahnya peranan IKM terhadap sumberdaya produktif;

2) Rendahnya kualitas pengelolaan IKM;

3) Terbatasnya akses pasar;

4) Terbatasnya akses permodalan.

Dari permasalahan pembangunan tersebut diatas, maka yang menjadisasaran pembangunan pada urusan bidang industri adalah :

1) Peningkatan produktifitas IKM 10 % setiap tahun;

Page 77: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

142

2) Peningkatan sentra-sentra industri rumah tangga (home industri)rata-rata 5 % setiap tahun;

3) Peningkatan Akses Pasar & permodalan rata-rata 10 % setiap tahun

Untuk mewujudkan sasaran pembangunan tersebut diatas, kebijakanpembangunan urusan bidang industri diarahkan pada terwujudnyapengembangan perindustrian yang fokuskan pada industri kecil danmenengah yang bertumpu pada mekenisme pasar melalui (1) pembinaanindustri kecil dan menengah, (2) fasilitasi akses permodalan industrikecil dan menengah; (3) pengembangan sentra-sentra industri kecil danmenengah; (4) peningkatan kemitraan usaha industri kecil danmenengah; 5) Pengendalian usaha industri.

Untuk mencapai sasaran pada urusan bidang industri dilakukan melalui :

1) Program peningkatan kapasitas iptek sistem produksi

2) Program pengembangan industri kecil dan menengah

3) Program peningkatan kemampuan teknologi industri

4) Program penataan struktur industri

5) Program pengembangan sentra-sentra industri potensial

VII.3.8 URUSAN BIDANG TRANSMIGRASI

Permasalahan yang dihadapai pada usuran transmigrasi adalah :

1) Fasilitasi perpindahan dan penempatan transmigrasi secara baiksebagai akibat penempatan transmigran belum memperhatikanstandar kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan pengembanganlokasi yang disediakan,

2) Belum efektifnya kerjasama antara daerah asal transmigran dengandaerah penerima

3) Rendahnya partisipasi masyarakat dan swasta dalampenyelenggaraan transmigrasi.

143

Dari permasalahan pembangunan tersebut diatas, maka yang menjadisasaran pembangunan pada urusan bidang transmigrasi adalah :

1) Meningkatnya kerjasama antar daerah dalam rangka penempatantransmigran

2) Meningkatnya minat masyarakat dalam transmigrasi

3) Meningkatnya kualitas calon peserta transmigrasi

Pembangunan urusan bidang transmigrasi diarahkan pada kebijakanperencanaan, pembinaan dan pengawasan, pengarahan dan fasilitasiperpindahan transmigrasi.

Pada peningkatan kesejahteraan peserta transmigrasi melalui 1)pembinaan calon peserta transmigrasi; 2) menjalian kerjasama antardaerah dalam rangka penempatan transmigran.

Untuk mencapai sasaran pada urusan bidang transmigrasi dilakukanmelalui Program Pengembangan wilayah transmigrasi

VII.4 RENCANA KERJA

Rencana Kerja Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kota Semarang merupakan dokumen perencanaan jangkamenengah daerah dengan kurun waktu lima tahun yang disusun dalamrangka pencapaian visi Kota ” SEMARANG KOTA METROPOLITANYANG RELIGIUS BERBASIS PERDAGANGAN DAN JASA”.Implementasi pelaksanaan program dan kegiatan akan dijabarkan dalamRencana Kerja Tahunan Daerah Kota Semarang sebagai pedoman dalampenyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Page 78: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

144

BAB VIIIPENUTUP

VIII.1 Program Transisi

Dalam rangka menjaga kesinambungan pembangunan dan mengisikekosongan rencana pembangunan Kota Semarang Tahun 2010 (Rencana KerjaPemerintah Tahun 2010) yang diperlukan sebagai pedoman bagi penyusunanRencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Tahun 2010 sertadengan mengingat waktu yang sangat sempit bagi Walikota dan Wakil Walikotaterpilih hasil Pilkada langsung Tahun 2010 untuk menyusun RencanaPembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2010-2015 serta Rencana KerjaPemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2010, maka Pemerintah Kota Semarangmenyusun Rancangan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2010 sesuaidengan jadwal dengan agenda menyelesaikan masalah-masalah pembangunanyang belum seluruhnya tertangani dan masalah-masalah pembangunan yang akandihadapi dalam Tahun 2010. Selanjutnya Walikota dan wakil Walikota terpilihdan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah hasil Pemilihan Umum Tahun 2009 tetapmempunyai ruang gerak yang luas untuk menyempurnakan Rancangan RencanaKerja Pemerintah Dearah Tahun 2010 dan Rancangan Anggaran Pendapatan danBelanja Daerah Tahun 2010 yang sudah disusun untuk pelaksanaan pembangunandaerah yang lebih baik.

VIII.2 Kaidah Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan pembangunan, diterapkan prinsip-prinsip efektif,efisien, transparan, akuntable dan partisipatif dalam melaksanakan kegiatanpembangunan dalam rangka pencapaian visi dan misi yang tertuang dalamRencana pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota SemarangTahun 2005-2010. Pelaksanaan kegiatan baik dalam kerangka regulasi maupunkerangka anggaran harus memperhatikan keterpaduan dan sinkronisasi antarkegiatan yang melekat pada masing-masing unit kerja sesuai dengan peraturanyang berlaku.

Pembangunan Jangka Menegah Daerah (RPJMD) Kota Semarang tahun 2005-2010 merupakan pedoman atau acuan bagi unit kerja di lingkungan PemerintahKota Semarang maupun masyarakat termasuk dunia usaha dalam pelaksanaanprogram pembangunan sehingga tercapai sinergi antar pelaku pembangunandalam rangka pencapaian visi Kota Semarang.

145

Untuk itu perlu ditetapkan kaidah-kaidah pelaksanaan, sebagai berikut :

a. Unit Kerja di lingkungan Pemerintah Kota Semarang serta masyarakattermasuk dunia usaha berkewajikan untuk melaksanakan program-programRencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota SemarangTahun 2005-2010 dengan sebaik-baiknya.

b. Sebagai implementasi pelaksanaan RPJMD, maka Pemerintah KotaSemarang wajib menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yangmerupkan dokumen operasional pelaksanaan pembangunan tahunan sebagaiacuan dalam penyusunan APBD Kota Semarang.

c. Bagi Unit Kerja di lingkungan Pemerintah Kota Semarang, RPJMDmerupakan pedoman dalam penyusunan kebijakan publik, baik yang berupakerangka regulasi maupun kerangka anggaran dalam APBD Kota Semarang.Untuk mengupayakan keterpaduan, sinkronisasi dan harmonisasi pelaksanaantiap program maka dalam kerangka koordinasi perencanaan masing-masingunit kerja di lingkungan Pemerintah Kota Semarang, wajib membuatRencana Strategi Satuan Kerja Pemerintah Daerah ( RENSTRA SKPD) yangmerupakan dokumen perencanaan untuk 5 (lima) tahunan. Selanjutnyadijabarkan dalam Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja Pemerintah Daerah(RKA-SKPD) yang merupakan implementasi tahunan dari Renja SKPDsebagai dasar dalam penyusunan APBD Kota Semarang.

d. Masyarakat termasuk dunia usaha dapat berperanserta dalam perancangandan perumusan kebijakan yang nantinya akan dituangkan dalam produkPeraturan Daerah. Berkaitan dengan pendanaan pembangunan masyarakattermasuk dunia usaha dapat berperanserta dalam pembangunan yangdirencanakan melalui program-program pembangunan berdasarkanperencanaan dan peran serta masyarakat dalam kegiatan yang bersangkutansesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku. Masyarakat dapat berperanserta dalam pengawasan dalam pelaksanaan kebijakan dan kegiatan dalamprogram-program pembangunan.

e. Pada akhir tahun Unit Kerja di lingkungan Pemerintah Kota Semarnag wajibmelakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan yang meliputi evaluasi terhadappencapaian sasaran kegiatan yang ditetapkan, maupun kesesuaiannya denganrencana alokasi anggaran yang ditetapkan dalam APBD, serta kesesuaiannyadengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur APBD danperaturan lainnya.

Page 79: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

146

f. Untuk menjaga efektifitas pelaksanaan program, unit kerja di lingkunganPemerintah Kota Semarang wajib melakukan pemantauan pelaksanaankegiatan serta tindakan koreksi yang diperlukan dan melaporkan hasil-hasilnya kepada Walikota Semarang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

WALIKOTA SEMARANG

ttd

H. SUKAWI SUTARIP

Page 80: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

1

Matriks Program Lima Tahun Revisi RPJMD Tahun 2005 – 2010

KOTA : SEMARANGRPJMD PERIODE : 2005 – 2010

VISI : Semarang Kota Metropolitan yang religius berbasis Perdagangan dan Jasa”MISI : Mewujudkan kualitas sumberdaya manusia yang religius melalui peningkatan kualitas keimanan dan ketaqwaan, pendidikan dan derajat

kesehatan dengan memperbesar akses bagi masyarakat miskin, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

1. meningkatkan kualitas sumberdayamanusia melalui

URUSAN BIDANGPENDIDIKAN

501,179,791

(1) peningkatan, pemerataan danperluasan kesempatan memperolehpendidikan yang bermutu danterjangkau di semua jenis, jalur danjenjang pendidikan sertapembebasan biaya pendidikan bagipeserta didik (usia wajib belajar 9tahun);

1. Program PelayananAdm Perkantoran

- KelancaranAdmninistrasiPelayanan Perkantoran

1 Penyediaan JasaSurat Menyurat

-

2 Penyediaan jasakomunikasi, sumberdaya air dan listrik

3 Penyediaan jasakebersihan kantor

(2) Pengembangan sekolah kejuruandalam rangka menjawab kebutuhanpasar kerja;

4 Penyediaan alat tuliskantor

5 Penyediaan barangcetakan danpenggandaan

(3) Penuntasan buta huruf dan wajibbelajar melalui program Paket A, Bdan C;

6 Penyediaankomponen instalasilistrik/peneranganbangunan kantor

Page 81: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

2

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

(4) peningkatan kemampuan akademisdan profesionalisme sertapeningkatan jaminan kesejahteraantenaga kependidikan, melaluiPendidikan dan Pelatihan,pengembangan kurikulum sekolah(Curriculum development) yanglebih berorientasi pada kondisi &potensi daerah;

7 Penyediaan peralatanrumah tangga

8 Penyediaan bahanbacaan dan peraturanperundang -undangan

9 Penyediaan makanandan minuman

10 Rapat-rapatkoordinasi dankonsultasi ke luardaerah

11 Penyediaan jasaperalatan &perlengkapan kantor

(5) Pembangunan dan rehabilitasigedung-2 sekolah yang sudah tidaklayak pakai, penyempurnaanperpustakaan di masing-masingsekolah dan sarana/prasaranapendidikan sebagai tuntutan KBKseperti Laboratorium, Buku-buku,Ruang UKS, OSIS, Ruang BP,Kantin, WC, Mushalla Sarana olahraga, pagar keliling, dll;

12 Penyediaan jasaadminitrasikeuangan

2. Program Peningk.Sarana PrasaranaAparatur

- KelancaranAdmninistrasiPelayanan Perkantoran

1 Pengadaan peralatangedung kantor

18,123,003

2 Pemeliharaanrutin/berkala gedungkantor

3 Pemeliharaanrutin/berkalakendaraandinas/operasional

3

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

(6) Pemenuhan sekolah standarnasional dan internasional, dengantetap memperhatikan pendidikanbagi golongan yang kurangmampu; serta

4 Pemeliharaanrutin/berkalaperalatan gedungkantor

5 Pemeliharaanrutin/berkalamebelair

6 Rehabilitasisedang/berat gedungkantor

(7) Peningkatan manajemen sekolahmelalui optimalisasi penerapanManajemen Berbasis Sekolah,pemberdayaan komite sekolah,dewan pendidikan dan mendorongpartisipasi aktif masyarakat dalampembangunan pendidikan.

7 PengadaanKendaraan Bermotor

3. ProgramPeningkatanKapasitas SumberDaya Aparatur

- Meningkatkan SDMAparatur Pelayanan

1 Pendidikan danpelatihan formal

1,472,835

2 Sosialisasi peraturanperundang-undangan

3 Bimbingan teknisimplementasiperaturanperundang-undangan

4. Program Peningk.PengembanganSistem PelaporanCapaian Kinerja &Keuangan

- KelancaranAdmninistrasiPelayanan Perkantoran

1 Penyusunan laporancapaian kinerja danikhtisar realisasikinerja SKPD

361,897

2 Penyusunanpelaporan keuangansemesteran

Page 82: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

4

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

3 Penyusunanpelaporan keuanganakhir tahun

5. Program PendidikanAnak Usia Dini

- Terwujudnyapenyeragaman modelpembela-

1 Publikasi dansosialisasi PAUD

8,941,002 APBD

jaran pendidikan prasekolah (PUAD)formal

2 PenyelenggaraanPAUD

- Meningkatnya kualitaspendidikan pra sekolahsebagai

3 Pelatihankompetensi tenagapendidik

persiapan siswamemasuki pendidikandasar

4 Perencanaanprogram anak usiadini

6. Program WajibBelajar PendidikanDasar SembilanTahun

- Mewujudkankeberhasilanpelaksanaan WajarDikdas 9 tahun 100 %

1 Penambahan ruangkelas sekolah

318,204,952 APBD

2 Penambahan ruangguru kelas

- Meningkatkan saranaprasarana pendidikandasar dari 70 %menjadi 80 %

3 PembangunanGedung Sekolah

4 Pembangunan ruanglaboratorium

5

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

- Meningkatkanpemerataankesempatanmemperolehpendidikan yangditunjukkan padapencapaian APK danAPM jenjangpendidikan SD/MIsebesar 102,62 % dan86,82%; jenjangpendidikan SLTP/MTssebesar 89,94%dan 67,02 %

5 Pembangunan saranadan prasarana olahraga

6 Pembangunan ruangserba guna/aula

7 PembangunanTaman dan fasilitasparkir

8 Pembangunanpagar/paving

9 Pengadaan alatpraktik dan peragasekolah

10 Pengadaanmeubelair sekolah

11 Pengadaanperlengkapansekolah

12 Pemeliharaanbangunan sekolah

13 Rehabiitasi ruangkelas sekolah

14 Rehabiitasilaboratorium danpraktikum sekolah

15 Rehabilitasi ruangserba guna/aula

16 Pengembanganmateri belajarmengajar metodepembelajaran denganmenggunakan TIK

Page 83: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

6

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

17 Penyediaan bukupelajaran SD/MI,SDLB,SMP/MTs

18 PelatihanKompetensi tenagapendidik

19 PelatihanpenyusunanKurikulum

20 Pelatihankompetensi siswaberprestasi

21 Pembinaan ForumMasyarakat PeduliPendidikan

22 Pembinaan SMPTerbuka

23 Pembinaanminat,bakat dankreativitas siswa

24 Penyediaan danapengembangansekolah untukSD/MI danSMP/MTS

25 PengembanganConstektualTeaching Learning(CTL)

7

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

26 Penyediaan bantuanoperasional sekolah(BOS) jenjang SD/MI/SDLB dan SMP/MTS serta pesantrensalafiyah dan satuanpendidikan Non-Islam setara SD danSMP

27 Pembinaankelembagaan danmanajemen sekolahdengan penerapanManajemen BerbesisSekolah (MBS) diSatuan PendidikanDasar

28 Penyebarluasan dansosialisasi berbagaiinformasi pendidikandasar

29 Penyediaan beasiswaretrieval untuk anakputus sekolah

30 Penyediaan beasiswatransisi

31 Penyelenggaraanakreditasi sekolahdasar

32 Penyelenggaraan testkemampuan dasarsiswa SD

Page 84: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

8

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

33 Penyusunan SchoolMappingTK/SD/SMP

34 Monitoring, evaluasidan pelaporan Wajaddiksa sembilan tahun

35 PenyediaanBeasiswa Berprestasi

36 PenyelenggaraanPaket A setara SD

37 PenyelenggaraanPaket B setara SMP

7. Program PendidikanMenengah

- APK dan APM jenjangpendidikan SMU/SMK/MA sebesar89,35 % dan 61,77 %.

1 Penyelenggaraanpaket C setara SMU

134,248,762 APBD

2 PelatihanKompetensi TenagaPendidik

- Terpenuhinya saranaprasarana sekolah yangsesuai dengankebutuhan pendidikanmenengah

3 Pembangunangedung sekolah

4 Penambahan ruangkelas sekolah

- Meningkatkan kualitaspendidikan yang sesuaidengan StandarPendidikan Nasional

5 Pembangunan ruanglaboratorium

6 Pembangunan saranadan prasaranaolahraga

9

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

7 Pembangunan ruangserbaguna/aula

8 PembangunanTaman dan FasilitasParkir

9 Pembangunan rumahibadah

10 Pembangunanperpustakaansekolah

11 Pembangunan saranaair bersih dansanitasi

12 Pembangunanpagar/paving

13 Pengadaan alatpraktik dan peragasekolah

14 Pengadaanperlengkapansekolah

15 Pemeliharaanbangunan sekolah

16 Rehabilitasi ruangguru

17 Rehabilitasipagar/paving

Page 85: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

10

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

8. Program PendidikanNon Formal

- Meningkatnya kualitasdan kuantitaspendidikan non formaldari 60 % menjadi75 %

1 Pembinaanpendidikankeaksaraan

2,490,720

2 Perencanaan danpenyusunanpendidikan nonformal

- Meningkatnya lulusanyang dapat terserappasar kerja dari 40 %menjadi 50 %.

3 Publikasi dansosialisasipendidikan nonformal

4 Pengembangansertifikasipendidikan nonformal

- Penyediaan sarpraspendidikan non formal

5 Pengembanganpendidikankecakapan hidup

- Pemberdayaan tenagapendidikan non formal

6 Pembinaan kursusdan kelembagaan

9. Program PendidikanLuar Biasa

- Terlesenggaranyaprogram pendidikanluar biasa

1 Pelatihankompetensi tenagapendidik PLB

-

2 Pelatihanpenyusunankurikulum PLB

3 Pembinaan forummasyarakat pedulipendidikan PLB

11

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

4 Monitoring, evaluasidan pelaporan PLB

10. ProgramPeningkatan MutuTenaga Pendidikdan TenagaKependidikan

- Meningkatnya kualitastenaga pendidik dari60% menjadi 70%

1 Pelaksanaan ujikompetensi pendidikdan tenagakependidikan

12,064,487 APBD

- Meningkatnyakompetensi tenagapendidik menjadi 70%;

2 PembinaanKelompok KerjaGuru (KKG/MGMP)

3 Pendidikan lanjutanbagi pendidikanuntuk memenuhistandar kualifikasi

- Meningkatnya kualitaspendidikan denganhasil NEM dari 85menjadi 93,5 %

4 Pengembangan mutudan kualitas programpendidikan danpelatihan bagipendidik dan tenagakependidikan

- Berkurangnya angkaputus sekolah dari0,26 % menjadi 0 %.

5 Pengembangansistem pendataan danpemetaan pendidikdan tenagakependidikan

6 Monitoring, evaluasidan pelaporan

Page 86: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

12

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

12. ProgramManajemenPelayananPendidikan

- Meningkatnya kinerjalembaga pendidikan

1 PelaksanaanEvaluasi kinerjabid. Pendidikan

5,272,134 APBD

- Meningkatnyapartisipasi masyarakatdalam pendidikan

2 Kerjasamakelembagaan bidangpendidikan

- Meningkatnyapemerataan danjangkauan pelayananpendidikan

3 Sosialisasi danadvokasi berbagaiperaturan pemerintahdi bidang pendidikan

4 Pembinaan dewanpendidikan

5 Pembinaan komitesekolah

6 Penerapan sistemdan informasimanajemenpendidikan

7 Monitoring, evaluasidan pelaporan

13

Matriks Program Lima Tahun Revisi RPJMD Tahun 2005 – 2010

KOTA : SEMARANGRPJMD PERIODE : 2005 – 2010

VISI : Semarang Kota Metropolitan yang religius berbasis Perdagangan dan Jasa”MISI : Mewujudkan kualitas sumberdaya manusia yang religius melalui peningkatan kualitas keimanan dan ketaqwaan, pendidikan dan derajat

kesehatan dengan memperbesar akses bagi masyarakat miskin, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

2. Meningkatkan derajat kesehatanmasyarakat

URUSAN BIDANGKESEHATAN

230,190,887

melalui(1) peningkatan pelayanan

kesehatan;(2) peningkatan kualitas Tenaga

kesehatan;1. Program Pelayanan

AdministrasiPerkantoran

- KelancaranAdmninistrasiPelayanan Perkantoran

1 Penyediaan JasaSurat Menyurat

47,382,680

(3) peningkatan pelayanankesehatan masyarakat miskin;

2 Penyediaan jasakomunikasi, sumberdaya air & listrik

(4) peningkatan kualitas dankuantitas sarana prasaranakesehatan;

3 Penyediaan jasakebersihan kantor

4 Penyediaan alat tuliskantor

(5) peningkatan perilaku dankemandirian masyarakat padaupaya promotif dan preventif;dan

5 Penyediaan barangcetakan danpenggandaan

(6) peningkatan manajemenpelayanan kesehatan

6 Penyediaankomponen instalasilistrik/peneranganbangunan kantor

Page 87: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

14

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

7 Penyediaan peralatanrumah tangga

8 Penyediaan bahanbacaan dan peraturanperundang -undangan

9 Penyediaan makanandan minuman

10 Rapat-rapatkoordinasi dankonsultasi ke luardaerah

11 Penyediaan jasaperalatan danperlengkapan kantor

12 Penyediaan jasaadminitrasi keuangan

2. Program PeningkatanSarana danPrasarana Aparatur

- KelancaranAdmninistrasiPelayananPerkantoran

1 Pengadaan peralatangedung kantor

3,172,213

2 Pemeliharaanrutin/berkala gedungkantor

3 Pemeliharaanrutin/berkalakendaraandinas/operasional

4 Pemeliharaanrutin/berkalaperalatan gedungkantor

15

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

5 Pemeliharaanrutin/berkalamebelair

6 Rehabilitasisedang/berat gedungkantor

7 PengadaanKendaraan Bermotor

3. Program Peningk.Kapasitas Sumber

- Meningkatkan SDMAparatur Pelayanan

1 Pendidikan danpelatihan formal

4,063,878

Daya Aparatur 2 Sosialisasi peraturanperundang-undangan

3 Bimbingan teknisimplementasiperaturanperundang-undangan

4. Program PeningkatanPengembanganSistem pelaporanCapaian Kinerjadan Keuangan

- KelancaranAdmninistrasiPelayanan Perkantoran

1 Penyusunan laporancapaian kinerja danikhtisar realisasikinerja SKPD

623,888

2 Penyusunanpelaporan keuangansemesteran

3 Penyusunanpelaporan keuanganakhir tahun

Page 88: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

16

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

5. Program Obat danPerbekalanKesehatan

- Tersedianya obatsesuai kebutuhan 90%

1 Pengadaan obat danperbekalan kesehatan

7,188,671 APBD

- Tersedianya obatesensial di puskesmas100 %

2 Peningkatan mutupelayanan farmasikomunitas dan rumahsakit

- Tersedianya obatgenerik di puskesmas100 %

3 Peningkatan mutupenggunaan obat danperbekalan kesehatan

4 Monitoring, evaluasidan pelaporan

5 Pengadaan alatlaboratorium/kesehatan

6 Pengawasan terhadappenggunaan obat danbahan berbahaya

7 Pengelolaan danPendistribusian obat

6. Program UpayaKesehatanMasyarakat

- Peningkatan pelayanankesehatan dasar diPuskesmas

1 Pemeliharaan danpemulihan kesehatan

14,403,771 APBD

2 Revitalisasi sistem/sarana kesehatan

- Cakupan rawatrujukan 15 %

3 Peningkatanpelayanan danpenanggulanganmasalah kesehatan

17

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

- Bed Occupancy RatioRS 75 %

4 PelayananKeparmasian dan alatkesehatan

5 Desiminasi Informasidan SosialisasiKesehatan

6 Penyediaan danakegiatan Puskesmas

7. Program PromosiKesehatan dan

- Meningkatnya cakupanrumah tangga sehat63%

1 Pengembanganmedia promosi daninformasi sadar

6,360,484 APBD

PemberdayaanMasyarakat

hidup sehat

- Meningkatnya cakupanprosyandu purnama39%

2 Penyuluhanmasyarakat polahidup sehat

3 Peningk. pendidikantenaga penyuluhkesehatan

- Meningkatnya cakupanprosyandu mandiri 3 %

4 Monitoring, evaluasidan pelaporan

5 Peningkatanpelayanan kesehatanPosyandu

8. Program PerbaikanGizi Masyarakat

- Meningkatnya statusgizi masyarakat

1 Penyusunan petainformasi masyarakatkurang gizi

6,590,000 APBD

- Ibu Hamil mendapattablet Fe 90%

2 Pemberian tambahanmakanan dan vitamin

Page 89: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

18

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

- Balita mendapat VitA 95%

3 PenanggulanganKurang EnergiProtein (KEP),

- Bayi mendapat Vit A95%

Anemia Gizi Besi,Gangguan AkibatKurang

- Ibu Hamilkekurangan energikalori 6%

Yodium (GAKY),Kurang Vit. A danKurang Zat

- Makanan tambahanASI Bayi Gakin100 %

Gizi Mikro lainnya.

- Tumbuh kembangaak (N/D) 80 %

4 Pemberdayaanmasyarakat untukpencapaian

- Meningkatnyakeluarga kadar gizi70 %

keluarga sadar gizi

5 Monitoring, evaluasidan Pelaporan

9. ProgramPengembanganLingkungan

- Meningkatnya kualitasair dan lingkunganpermukiman sehat

1 Pengkajianpengembanganlingkungan sehat

2,457,000 APBD

Sehat 2 Penyuluhanmenciptakanlingkungan sehat

- Air minum ygmemenuhi syaratkesehatan 85%

3 Sosialisasi kebijakanlingkungan sehat

19

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

- Air bersih ygmemenuhi syaratkesehatan 70%

4 Monitoring, evaluasidan pelaporan

- Rumah sehat 85% 5 Pengendalian vektorlalat

- Angka kepadatanlalat di TPA < 21/blok grill

6 Pengendalian sampahmedis PuskesmasPengadaanIncenerator

7 Pengawasan kualitasair

10. Program Pencegahandan

- Penanganan Penyakitmenular

1 Penyemprotan/fogging sarang nyamuk

25,336,968 APBD

PenanggulanganPenyakit Menular

- Kasus DB yangdifogging < 2minggu 75 %

2 Pengadaan alat-alatfogging & bahan-bahan fogging

- Penderita DB yangditangani 100 %

3 Pelayanan vaksinasipenyakit menular

- Kesembuhanpenderita TB BTA+> 85%

4 Pelayanan vaksinasibagi balita dan anaksekolah

- Balita Diare yangditangani 100 %

5 Pelayananpencegahan danpenanggulanganpenyakit menular

- Pengobatan pnemonibalita yangditermukan 100%

6 Pencegahanpenularan penyakitEndemik/ Epidemik

7 PeningkatanImunisasi

Page 90: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

20

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

- Meningkatnya klien ygmendapat penangananHIV-AIDS 90 %

8 Peningkatansurveillanceepideminologi danpenaggulanganwabah

- Meningkatnyapelayanan UCI 98 %

9 Peningkatankomunikasi,informasi danedukasi (kie)pencegahan danpemberantasanpenyakit

10 Monitoring, evaluasidan pelaporan

- Meningkatnyasurveilen epid danpenanggulangan KLB

11 Pelayananpencegahan danpenanggulanganpenyakit tidakmenular

- Jejaring surveilenpenyakit tidak menularRS dan Puskesmas90 %

12 OperasionalisasiKomisiPenanggulanganAIDS

13 PenanggulanganKLB bidangKesehatan

- Acute Flacid paralysisrate per 100.000penduduk < 15 thn2/100.000 penddk

21

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

- Kel. mengalami KLBditangani < 24 jam95 %

11. Program StandarisasiPelayanan Kesehatan

- Meningkatnya kualitasPelayanan Kesehatatan

1 Penyusunan StandarPelayanan Kesehatan

1,508,903 APBD

- Tersusunnyaperencanaan &penganggaran tahunan100 %

2 Evaluasi danPengembanganStandar PelayananKesehatan

- Tersusunnya standarpembiayaan berbagaikegiatanpembangunankesehatan 75 %

3 Pembangunan danpemutakhiran datadasar standarpelayanan kesehatan

- Tersusunnya indikatorkinerja kegiatan 100%

4 Penyusunan NaskahAkademis StandarPelayanan Kesehatan

- Pengelolaan data yangakurat, tepat waktuberbasis teknologiinformasi 100 %

5 Penyusunan StandarAnalisis BelanjaPelayanan Kesehatan

- Meningkatnya kualitaspelayanan kesehatanperorangan

6 Monitoring, evaluasidan pelaporan

7 Penyusunan StandarPelayanan RS

-

Page 91: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

22

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

12. Program pengadaan,peningkatan danperbaikan sarana danprasarana

- Perbaikan,pemeliharaan gedungPuskesmas 10 buahper tahun

1. Rehabilitasisedang/beratPuskesmas/Puskesmas Pembantu

16,464,150 APBD

puskesmas/puskesmas pembantudan jaringannya

2 Pengadaan Saranadan PrasaranaPuskesmas

13. Program Pengadaan,peingkatan saranadan prasarana rumahsakit

- Meningkat kualitaspelayanan kesehatanrumah sakit daerah

1 Pengadaan gudangobat/apotik

77,501,240 APBD

- Tersedianta komputerjaringan untuk SIM RS

2 Penambahan ruangrawat inap rumahsakit

3 Pengembangan ruangoperasi

4 Pengadaan ruangisolasi

5 Pengadaan alat-alatkesehatan rumahsakit

6 Pengadaan mebelairrumah sakit

7 Pengadaanperlengkapan Rumahtangga rumah sakit

8 Penyediaan peralatandan perlengkapankantor RSUD

23

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

9 PengembanganRumah Bersalin

10 PengembanganRuang Terapi

11 PengembanganLaboratorium RumahSakit

12 PengembanganRuang ICU

13 PengembanganRuang GawatDarurat

14 Pengurugan Tanah

15 Pembangunan PagarRumah Sakit

14. Program PeningkatanPelayanan RumahSakit

Meningkatnyapelayanan kesehatanRS

1 Pengembangan SDM

2 Pengadaan danPemeliharaan SaranaPrasarna RS

15. Programpemeliharaan saranadan prasarana rumahsakit daerah

Meningkat kualitaspelayanan kesehatanrumah sakit daerah

1 Pemelihraanrutin/berkala rumahsakit

4,832,163 APBD

2 Pemeliharaanrutin/berkala ruangpoliklinik rumahsakit

Page 92: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

24

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

3 Pemelihaanrutin/berkala gudangobat/apotik

4 Pemeliharaanrutin/berkala ruangrawat inap rumahsakit

5 Pemeliharaanrutin/berkala ruangICU,ICCU,NICU

6 Pemeliharaanrutin/berkala ruangterapi

7 Pemeliharaanrutin/berkala ruangisolasi

8 Pemeliharaanrutin/berkala ruangbayi

9 Pemelihraanrutin/berkala ruangrontgen

10 Pemeliharaanrutin/berkala raanglaboratorium rumahsakit

11 Pemelihraanrutin/berkala kamarjenazah

25

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

12 Pemelihraanrutin/berkala instalasipengolah limbahrumah sakit

13 Pemeliharaan alt-alatkesehatan rumahsakit

14 Pemeliharaanrutin/berkala mobilambulance/jenazah

15 Pemeliharaanrutin/berkalamebeulair rumahsakit

16 Pemeliharaanrutin/berkalaperlengkapan rumahsakit

16. Program Kemitraanpeningkatanpelayanan kesehatan

- Meningkatnyakemitraan pelayanankesehatan masyarakat

1 Kemitraan alihtekhnologikedokteran dankesehatan

935,844 APBD

2 Kemitraan pelayanankesehatan RumahSakit

17. Program PeningkatanPelayanan Kesehatananak Balita

- Meningkatnyapelayanan kesehatanbayi, balita

1 PenyuluhanKesehatan AnakBalita

657,600 APBD

Page 93: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

26

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

- anak prasekolah danremaja

2 Imunisasi bagi anakbalita

- Pelayanan deteksidini tumbuhkembang balita anakprasekolah 95 %

3 Pelatihan danpendidikanperawatan anak balita

4 Pembangunan saranadan prasarana khususpelayanan perawatananak balita

- Kunjungan bayi 90% 5 Monitoring, evaluasidan pelaporan

- Pelayanan kesehatanremaja 80 %

18. Program Peingkatanpelayanan kesehatanlansia

- Cakupan pelayanankesehatan usia lanjut70 %

1 PelayananPemeliharaanKesehatan

211,034 APBD

2 Pendidikan &Pelatihan PerawatanKesehatan

3 Monitoring &Evaluasi Pelaporan

19. Program peningkatankeselamatan ibumelahirkan dan anak

- Meningk pemeriksaankesehatan ibu hamil(K4) 95%

1 Pelatihan manajemenasuhan kebidanan

500,400 APBD

- Meningkatnyapersalinan oleh nakes90 %

2 Stimulanpemeriksaan papsmear

27

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

- Meningkatnyapemeriksaan papsmear2300 ibu

3 Pembentukanpuskesmaspercontohandenganpelayanankesehatan reproduksiesensial

- Meningkatnya ibuhamil risti yangditangani 100 %

4 Pertemuan konsultasiahli

- meningkatnya ibuhamil risti yangdirujuk 100 %

5 Pertemuan AMP

6 PembentukanPengelola KesehatanIbu

7 Pembinaan BPS

Page 94: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

28

Matriks Program Lima Tahun Revisi RPJMD Tahun 2005 – 2010

KOTA : SEMARANGRPJMD PERIODE : 2005 – 2010

VISI : Semarang Kota Metropolitan yang religius berbasis Perdagangan dan Jasa”MISI : Mewujudkan terselenggaranya kegiatan penataan ruang yang konsisten bagi terwujudnya struktur dan pola tata ruang yang serasi, lestari dan

optimal didukung oleh pengembangan insfrastruktur yang efektif dan efisien serta pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup yangberkelanjutan.

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

3. Perwujudan keseimbanganpertumbuhan dan pelayanan wilayahmelalui

URUSAN BIDANGPEKERJAAN UMUM

1,213,507,022

(1) pembentukan struktur jaringanjalan sesuai dengan hirarki danpelayanan jalan, interkoneksi antarbagian wilayah pengembangan danantar pusat pelayanan transportasidan pusat pelayanan perkotaanserta peningkatan kapasitas jalan;

1. Program PelayananAdministrasiPerkantoran

- KelancaranAdmninistrasiPelayanan Perkantoran

1 Penyediaan Jasa SuratMenyurat

4,367,177

2 Penyediaan jasakomunikasi, sumberdaya air dan listrik

3 Penyediaan jasakebersihan kantor

(2) pengendalian dan penanggulanganbanjir dan rob;

4 Penyediaan alat tuliskantor

(3) pembangunan sistem drainasewilayah dan kawasan, dan

5 Penyediaan barangcetakan danpenggandaan

(4) pemenuhan kebutuhan air bersihmasyarakat serta menjaga kualitasdan kuantitas sumber daya air.

6 Penyediaan komponeninstalasi listrik/penerangan bangunankantor

29

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

7 Penyediaan peralatanrumah tangga

8 Penyediaan bahanbacaan dan peraturanperundang -undangan

9 Penyediaan makanandan minuman

10 Rapat-rapat koordinasidan konsultasi ke luardaerah

11 Penyediaan jasaperalatan danperlengkapan kantor

12 Penyediaan jasaadminitrasi keuangan

2. Program PeningkatanSarana danPrasarana Aparatur

- KelancaranAdmninistrasiPelayanan Perkantoran

1 Pengadaan peralatangedung kantor

3,106,919

2 Pemeliharaanrutin/berkala gedungkantor

3 Pemeliharaanrutin/berkalakendaraandinas/operasional

4 Pemeliharaanrutin/berkala peralatangedung kantor

5 Pemeliharaanrutin/berkala mebelair

Page 95: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

30

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

6 Rehabilitasisedang/berat gedungkantor

7 Pengadaan KendaraanBermotor

3. Program Peningk.Kapasitas SumberDaya Aparatur

- Meningkatkan SDMAparatur Pelayanan

1 Sosialisasi peraturanperundang-undangan

789,019

2 Bimbingan teknisimplementasiperaturanperundang-undangan

4. Program PeningkatanPengembanganSistem PelaporanCapaian Kinerja danKeuangan

- KelancaranAdmninistrasiPelayanan Perkantoran

1 Penyusunan laporancapaian kinerja danikhtisar realisasikinerja SKPD

85,929

2 Penyusunan pelaporankeuangan semesteran

3 Penyusunan pelaporankeuangan akhir tahun

5. Programpembangunan jalan& jembatan

- Terbangunnya jaringanjalan dan prasaranasesuai dg perencanaanpengembanganwilayah secarakeseluruhan mencapai75 %

1 PerencanaanPembangunan Jalan &Jembatan

318,522,053 APBD

2 Pembangunan Jalan'Sendangmulyo-TVRI,Kartini-MAJ,jl.Tembus, Undip -

31

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

- Meningkatkan kualitasjalan serta terpenuhispesifikasi jalan sesuaidengan fungsi dankelas jalan KotaSemarang

Jangli, Srondol -Sekaran, Rowosari -Ungaran, Jalan danjembatanSendangguwo, Jalan Akses TPITambaklorok, Jalandan Jembatan TembusSampangan-Simongan, Jl. TembusMijen - Mangkang,Jl. Gatot Subroto, Jl

Airport-PRPP,Checkdam Jemb.Sadeng, Jl. Tejosari-Raya, Jl. TembusSirajudin-Tembalang,Jl. Turus Asri, JembKudu-Karangroto, Jl.Tembus menujuPasar Gedawang-Pdkpyg, Jalan TembusTawang- Kol. Sugiono

- Terbangunnya jalanTol Semarang-Solodan Semarang –Kendal.

Page 96: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

32

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

3 Peningkatan Jalan Jl.Pucanggading -Powosari, Jl. Jatirejo -Kandri, Sekaran -Muntal, Jl & Jemb.Pucung - Muntal,Kaligawe - BatasDemak, Jalan TembusMangunharjo-UNDIP,Inner ring roadSriwijawa - Veteran,Ngaliyan - Cangkiran,Jalan & Jemb Jabugan,Jl. Gajah Raya, Jl.Kudu -Banjardowo, Jl.Pawiyatan Luhur, Jl. &Jemb. Empu Sendok,Jl. Prof. Soedharto, Jlmenuju TPI MangkangKulon, Jl. Kalimas -Jatibarang, Jl.Jrobang-Saptamarga, Jl.Abdurahman Saleh -Gngpati, Jl. Podorejo-Mangkang, Jl.Sendangkapel Raya,Wolter Monginsidi, JlBanowati-Pergiwati,Jl. Tiang Bendera, Jl.Labuhan-Hawa

33

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

Karangtemper, Jl.Kampung Baris-Jambekarangturi, Jl.Karangasem - JambeKarangturi, Jl.Karangasem Kel.Mlatibaru, Jl. KledungMalang, Jl. InspeksiKali Semarang,Perbaikan jln pavingkomplek kota lama, jl.Madukoro, Jl. StadionUtara, Jl.Lamper Tgh,Jl. Brotojoyo, Jl.Kalibanteng-PUAD AYani, Jl. Lingk.Pemadam Kebakaran, JlSrikaton Tmr-SrikatonBrt, Jl. Bojong Salaman,Jl Cempolorejo, Jl.Damarwulan, Jl. SetiakiRy, Jl. Ngablak Kdl, Jl.Suhada Ry, Jl.Tlogotimun, Jl. KH.Abdul Rosyid, Jlmenuju Perum Dolog,Jl. Jatibarang - Pucung,Jl. Mangkang-Podorejo,Jl. menuju PolsekNgaliyan, Jl. Ngaliyan -Beringin,

Page 97: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

34

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

Jl. Pasadesa, Jl.Kebondalem Kr Malang,Jl. Ngadirgo-Gondoriyo,Jl. RW VIII Podorejo,Jl. Sidorejo I RT02/VIII, Wonoplumbon-Ngadirgo, Jl.Wonoplumbon-Podorejo, Jl. PasrGngpati-TerminalGngpti, JembtanPatemon, Jl. Banaran-Tinjomoyo, J. Gebyok-Muntal, Jl Jedung-Pongangan, Jl. Jedung-Randusari, Jl.Karanggeneng -SanggarPramuka, Jl. Kyai PatiGngpti, Jl. Kyai SabrangGngpt, Jl. Mangunsari-Muntal, Jl. meuju KantKel. Pakintelan, Jl.Ngrembel - Kepoh, Jl.Pengkol - Ngijo, JlPramuka, Jl. Siroto-Nglarang, Jl. SMPT 22Jatirejo, Jl. Waturecel,Cekdam Jemb Pramuka,

35

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

Jl.Muktiharjo Lor, Jl.Banjardowo -BtsDemak, Jl. Dong BiruGenuksari-Gebangsari,Jl. Depan PT. Horison-PDAM, Jl. PenggaronLor, Jl Kelinci Ry, Jl.Zebra Tgh, Jl. BantengRy, Jl. Gajah Ry, Jl.Psr Waru, Jl. GjhMungkur Slt, Jl.menuju KelJatingaleh,Jemb. Tinjomoyo, Jl &Jemb Bantardowo, Jl.Gedawang-Pdkpyng,Jl. Jangli Perbalan-Saptamarga, Jl.Sendang Husodo, Jl.Tembus Kel. Ngesrep-Jangli, Jl. Gaharu

6. Program rehabilitasi/pemeliharaan jalandan jembatan

- Operasi danMaintenance Jalan danJembatan se KotaSemarang

1 Rehabilitasi danpemelihraan jalan

6,410,000 APBD

- Operasi danPemeliharaan PeralatanJalan

- DED Jalan danJembatan

Page 98: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

36

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

- DED Jl. TembusSrondol-Sekaran,Pemb. Jemb.Tinjomoyo

7. ProgramPembangunan sisteminformasi/data basejalan dan jembatan

- Inventory jalan danjembatan se KotaSemarang

1 Penyusunan sisteminformasi/data basejalan dan jembatan

- Survei danPerencanaan Teknik

- Pengembangan Datadan Informasi

2 Monitoring, Evaluasidan Pelaporan

- DED Traffict Manaj.Perempataan TeukuUmar, Pedurungan s/dPSr Kambing, DEDTeknis PenyehatanFS Jalan dan Jembatan,Drainase, IrisigasiPengolahan AirLimbah Terpusat

-

8. Program peningkatansarana dan prasaranakebinamargaan

- Pengadaan Ponton,Buldozer, Back HoeTrack Long Arm.

1 Pengadaan alat-alatberat

2 Rehabilitasi/pemeliharaan alat-alat berat

37

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

9. Programpengembangan danpengelolaan jaringanirigasi, rawa danjaringan pengairanlainnya

- Berkurangnya areagenangan banjir20%/th

1 Perencanaannormalisasi saluransungai

723,149,095 APBD

- Peningkatan danPembangunanDrainase Sal KemijenSist Banget SLt, SalPlampitan, Sal TlgsariSis Tenggang, SalTugu, St Pompa GdgSenjata & Norm SisDrainase Banget Slt,Sal. Jl. Citarum, Sal. Jl.Watuaji Ry, Sal JlProf. SudhartoSumurboto, PompaKali Asin & PompaBaru, BendungSimongan/Kl Garang,Pemb WadukJatibarang, Sal A2Kartini Sisi Utr JlKartini, Sal MelintasA1 Jl. Dr Cipto &Patimura, salMelintang JlFatmawati, SalMelintas Jl. Simongan,Sal Melintang JlTentara Pelajar,Normalisasi Sal

2 Pelaksanaannormalisasi saluransungai

Page 99: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

38

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

Gebangsari, Sal.Jl.Imam Bonjol &Komplek Beringin,Sal. Jl Agus Salim, Sal.Gendingan - KolSugiono, Pintu Sal & Jlke arah K. Semarang,Sal Melintang Jl.Hasanudin,

3 Rehabilitasi/pemeliharaan normalisasisaluran sungai

4 Rehabilitasi/pemeliharaan jaringan irigasi

5 Rehabilitasi/pemeliharaan pintu air

-Normalisasi Sungai :Sist Kali Banger, KaliSringin, Kal Silandak,Sist Kali Sringin, KaliTenggang,Kali beringin,Kali Asin, Sist. KaliTenggang, Sist KaliAsin, Kali Baru,KaliRonggolawe, Sist.Jar Drainase Smg Slt,Kali Bajak, KaliSiangker, Sal. Jl. Durian,Crossing Sal. MalukuRy, Sal. Jl.SultanAgung,Sal. Jl. Pengapon, Jl.Satrio Wibowo, SalSabuk Klipang, SalSabuk Sampangan, Sal.Sabuk Ketileng, SalWatu Kodok-Kruing,sal. Murbel.

39

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

- DED Kali Tenggang,

10. Program Penyediaandan Pengelolaan AirBaku

- Perlindungan mata airdan SIPAS 2 lokasi

1 Peningkatan PartisipasiMasyarakat dalamPengelolaan Air

3,649,999 APBD

- Penyediaan sumber airbersih 17 lokasi(Sumur Artetis danTower)

2 Pembangunan sumur-sumur air tanah

- Pelayanan kebutuhanair bersih 10 lokasi

3 Monitoring, evaluasidan pelaporan

melalui pengadaanHidranUmum/Terminal air

11. Programpengembangankinerja pengelolaanair minum dan airlimbah

- Penyediaan saranasanitasi 7 lokasi

1 Penyediaan prasaranadan sarana air limbah

18,193,499 APBD

- Mempertahankan danPeningkatan fungsi

2 Fasilitasi pembinaanteknik pengolahan airlimbah

Sanitasi 12 lokasi 3 Rehabilitasi/pemeliharaan sarana danprasarana

- DED Pengolah AirLimbah Terpusat

air limbah

12. ProgramPengendalian Banjir

- Pemb. Sist. PompaSringin, St Pompa KaliSemarang, St KaliBaru, St Pompa KaliSiangker

1 PeningkatanPembersihan danPengerukan sungai/kali

61,900,000 APBD

Page 100: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

40

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

- Operasi danPemeliharaan Pantai :

2 Operasi danPemeliharaan Pantai

Muara Kali Silandak,Kalibaru, Plumbon,Kali Tenggang, KaliSemarang, PantaiTambaklorok

3 Operasi danPemeliharaan PompaBanjir

- Operasi PemeliharaanPompa Banjir Kartini,Kuningan, Progo &Kalibanger, Kali Baru

APBD

13. ProgramPengembanganWilayah Strategisdan Cepat Tumbuh

- Pembebasan Tanah /Penggantian ongkostanah dan bangunan

1 Pembangunan/peningatan insfrastruktur

73,333,332

- Ressetlement

41

Matriks Program Lima Tahun Revisi RPJMD Tahun 2005 – 2010

KOTA : SEMARANGRPJMD PERIODE : 2005 – 2010

VISI : Semarang Kota Metropolitan yang religius berbasis Perdagangan dan Jasa”MISI : Mewujudkan terselenggaranya kegiatan penataan ruang yang konsisten bagi terwujudnya struktur dan pola tata ruang yang serasi, lestari dan

optimal didukung oleh pengembangan insfrastruktur yang efektif dan efisien serta pengelolaansumber daya alam dan lingkungan hidup yangberkelanjutan.

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

4. Terpenuhinya kualitas dan kuantitaskebutuhan perumahan masyarkaatmelalui

URUSAN BIDANGPERUMAHANRAKYAT

336,692,376

(1) peningka-tan pengetahuan dankesadaran masyarakat terhadapkonsep rumah sehat;

1. Program PelayananAdministrasiPerkantoran

- KelancaranAdmninistrasiPelayanan Perkantoran

1 Penyediaan Jasa SuratMenyurat

17,591,157

(2) meningkatkan keswadayaanmasyarakat dalam memenuhikebutuhan perumahan yang sehat,dan ;

2 Penyediaan jasakomunikasi, sumberdaya air dan listrik

(3) mendorong investasi swasta dalampengadaan rumah sehat sederhana

3 Penyediaan jasakebersihan kantor

.4 Penyediaan alat tulis

kantor5 Penyediaan barang

cetakan danpenggandaan

6 Penyediaan komponeninstalasi listrik/penerangan bangunankantor

Page 101: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

42

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

7 Penyediaan peralatanrumah tangga

8 Penyediaan bahanbacaan dan peraturanperundang -undangan

9 Penyediaan makanandan minuman

10 Rapat-rapat koordinasidan konsultasi ke luardaerah

11 Penyediaan jasaperalatan danperlengkapan kantor

12 Penyediaan jasaadminitrasi keuangan

2. Program PeningkatanSarana dan PrasaranaAparatur

- KelancaranAdmninistrasiPelayanan Perkantoran

1 Pengadaan peralatangedung kantor

19,788,401

2 Pemeliharaanrutin/berkala gedungkantor

3 Pemeliharaanrutin/berkalakendaraandinas/operasional

4 Pemeliharaanrutin/berkala peralatangedung kantor

5 Pemeliharaanrutin/berkala mebelair

43

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

6 Rehabilitasisedang/berat gedungkantor

7 Pengadaan KendaraanBermotor

3. Program Peningk.Kapasitas SumberDaya Aparatur

- Meningkatkan SDMAparatur Pelayanan

1 Sosialisasi peraturanperundang-undangan

326,128

2 Bimbingan teknisimplementasiperaturan perundang-undangan

4. Program PeningkatanPengembanganSistem PelaporanCapaian Kinerja danKeuangan

- KelancaranAdmninistrasiPelayanan Perkantoran

1 Penyusunan laporancapaian kinerja danikhtisar realisasikinerja SKPD

3,826,988

2 Penyusunan pelaporankeuangan semesteran

3 Penyusunan pelaporankeuangan akhir tahun

5. ProgramPengembanganPerumahan

- Tersedianya DokumenPerencanaan RP4DKota Semarang

1 Penetapan kebijakan,strategi dan programperumahan

159,200,416 APBD

- Meningkatnyaketersiaan perumahan25 %

2 Penyiapan LahanPembangunanPerumahan

3 Penataan sarana danprasarana Perumahan

4 PembangunanPerumahan

Page 102: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

44

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

6. Program LingkunganSehat Perumahan

Meningkatnya kualitaslingkungan perumahandan permukiman25 % / th

1 Penyediaan sarana airbersih dan sanitasidasar terutama bagimasyarakat miskin

40,597,313 APBD

2 Penyuluhan danpengawasan kualitaslingkungan sehatperumahan

3 Perbaikan danpenataan LingkunganPerumahan danPermukiman

4 Pengadaan Sarana AirBersih LingkunganPermukiman

5 PeningkatanInfrastrukturLingkunganPermukiman

7. ProgramPemberdayaanKomunitasPerumahan

Meningkatnyakomunitas perumahansebesar 15 % / thn

1 Fasilitasipembangunanprasarana dan saranadasar pemukimanberbasis masyarakat

12,505,454 APBD

2 Peningkatan peranserta masyarakatdalam pelestarianlingkungan perumahan

45

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

3 Peningkatan SarPrasKomunitas Perumahan

4 Pemeliharaan SarPrasPerumahan

8. Program PeningkatanKesiagaan danPencegahan BahayaKebakaran

Meningaktnyakesiagaan masyarakatterhadap bahayakebakaran 15 % / thn

1 Penyusunan norma,standar, prosedur danmanual pencegahanbahaya kebakaran

15,033,039 APBD

2 Sosialisasi norma,standar, prosedur danmanual pencegahanbahaya kebakaran

3 Kegiatan pendidikandan pelatihanpertolongan danpencegahan kebakaran

4 Pengadaan sarana danprasarana pencegahanbahaya kebakaran

5 Kegiatan penyuluhanpencegahan bahayakebakaran

6 Rehabilitasi sarana danprasarana pencegahanbahaya kebakaran

7 Kegiatan pencegahandan pengendalianbahaya kebakaran

8 Peningkatan pelayananpenanggulanganbahaya kebakaran

Page 103: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

46

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

9 Monitoring, evaluasidan pelaporan

9. Program PengelolaanAreal Pemakaman

- Tersedianya Perdapemakaman umum

1 Penyusunan kebijakan,norma, standar,prosedur dan manualpengelolaan arealpemakaman

3,946,688 APBD

- Tersusunnya masterplan dan maketPemakaman Umum

2 Pembangunan saranadan prasaranapemakaman

- TerbangunnyaPemakaman Umumbaru

3 Pemeliharaan saranadan prasaranapemakaman

- Pemeliharaan makam 4 Koordinasi penataanareal pemakaman

5 Monitoring, evaluasidan pelaporan

10.Program peningkatanPenerangan JalanUmum

- Meningkatnyapenerangan jalanumum

1 Perencanaanpembangunan danpemeliharaan

63,876,792 APBD

- Pemasangan 2360titik lampu

lampu peneranganjalan Umum

- Meterisasi LPJUsebanyak 84000jaringan

2 Pembangunan danPemasangan LPJU

- Pemeliharaan LPJU 3 Rehabilitasi /pemeliharaan lampujalan

47

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

- Pengadaan 3 unitTruck lift

4 Pengadaan SaranaPrasarana LPJU

5 Monitoring, evaluasidan pelaporan

Page 104: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

48

Matriks Program Lima Tahun Revisi RPJMD Tahun 2005 – 2010

KOTA : SEMARANGRPJMD PERIODE : 2005 – 2010

VISI : Semarang Kota Metropolitan yang religius berbasis Perdagangan dan Jasa”MISI : Mewujudkan terselenggaranya kegiatan penataan ruang yang konsisten bagi terwujudnya struktur dan pola tata ruang yang serasi, lestari dan

optimal didukung oleh pengembangan insfrastruktur yang efektif dan efisien serta pengelolaansumber daya alam dan lingkungan hidup yangberkelanjutan.

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

5. Terwujudnya tata ruang kota yangsinergis, serasi & berkelanjutan melalui

URUSAN BIDANGPENATAANRUANG

9,040,000

(1) Penyusunan dokumen perencanaantata ruang yang realistik danimplementatif,

1. Program perencanaantata ruang

- Revisi Tata Ruang 1 Revisi rencana tataruang

- Tersusunnya RTBLsebanyak 5 Kawasan

2 Penyusunan RTBL 2,000,000(2) penegakan hukum (law inforcement)

yang tegas, dan3 Peningkatan

kearsipan petaperencanaan

(3) tersedianya aparat pelaksana yangbertanggung jawab

4 Penyusunankebijakan engelolaanbangunan cagarbudaya

5 Dokumentasi danpenyebarluasanproduk rencanaTeknik Ruang Kota/RTBL

49

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

2. ProgramPemanfaatan Ruang

Tertatanyapemanfaatan ruangsesuai denganperuntukannya

1 Monitoring, evaluasidan pelaporanpemanfaatan tataruang

1,600,000

2 Identifikasipertumbuhankawasan

3 Updating PetaKawasan Tertentu

4 Peningkatan Saranadan PrasaranaPendukung TeknikPengukuran danPemetaan

3 ProgramPengendalianPemanfaatan tataruang

Terlaksananyakoordinasipengendalian tataruang melalui KPRD(Badan KoordinasiPenataan RuangDaerah) Tahunan

1 Monitoring, evaluasidan pelaporanpengendalianpemanfaatan tataruang

5,440,000

2 Operasi PetaPlanning

3 Inventarisasi AssetRumah dan TenajSewa MilikPemerintah

4 Pelatihan Aparatdalam pengendalianPemanfaatangruang/Penyuluhan/sosialisasi perijinan

Page 105: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

50

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

5 Pengawasan danPengendalian IMBdan HO

6 InventarisasiBangunan AssetPemerintah

7 Penyusunan DataBase Perijinan DataIMB dan HO

8 PembuatanStandarisasi SistemPengukuran danPelatihan

9 Sistem PengawasanPengendalianPembangunan

10 InventarisasiLengkap Bangunandan KawasanKonservasi

51

Matriks Program Lima Tahun Revisi RPJMD Tahun 2005 – 2010

KOTA : SEMARANGRPJMD PERIODE : 2005 – 2010

VISI : Semarang Kota Metropolitan yang religius berbasis Perdagangan dan Jasa”MISI : Memantapkan pelaksanaan otonomi daerah menuju tata kelola pemerintahan yang baik melalui peningkatan kualitas pelayanan publik,

kemandirian keuangan daerah, pengembangan aparatur yang bersih dan profesional serta didukung oleh infrastruktur kepemerintahan yangberbasis teknologi.

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

6. Peningkatan efektifitas dan keterpaduanperencanaan dan pelaksanaanpembangunan daerah melalui

URUSAN BIDANGPERENCANAANPEMBANGUNAN

35,217,550

(1) peningkatan kerjasamapembangunan daerah,

1. Program PelayananAdministrasiPerkantoran

- KelancaranAdmninistrasiPelayanan Perkantoran

1 Penyediaan Jasa SuratMenyurat

4,458,955

(2) peningkatan partisipasi masyarakatdalam perencanaan pembangunandaerah.

2 Penyediaan jasakomunikasi, sumberdaya air dan listrik

3 Penyediaan jasakebersihan kantor

4 Penyediaan alat tuliskantor

5 Penyediaan barangcetakan danpenggandaan

6 Penyediaan komponeninstalasilistrik/peneranganbangunan kantor

Page 106: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

52

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

7 Penyediaan peralatanrumah tangga

8 Penyediaan bahanbacaan dan peraturanperundang -undangan

9 Penyediaan makanandan minuman

10 Rapat-rapat koordinasidan konsultasi ke luardaerah

11 Penyediaan jasaperalatan danperlengkapan kantor

12 Penyediaan jasaadminitrasi keuangan

2. Program PeningkatanSarana dan PrasaranaAparatur

- KelancaranAdmninistrasiPelayanan Perkantoran

1 Pengadaan peralatangedung kantor

2,292,220

2 Pemeliharaanrutin/berkala gedungkantor

3 Pemeliharaanrutin/berkalakendaraandinas/operasional

4 Pemeliharaanrutin/berkala peralatangedung kantor

53

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

5 Pemeliharaanrutin/berkala mebelair

6 Rehabilitasisedang/berat gedungkantor

7 Pengadaan KendaraanBermotor

3. Program Peningk.Kapasitas Sumber

- Meningkatkan SDMAparatur Pelayanan

1 Sosialisasi peraturanperundang-undangan

Daya Aparatur 2 Bimbingan teknisimplementasiperaturanperundang-undangan

4. Program PeningkatanPengembanganSistem PelaporanCapaian Kinerja danKeuangan

- KelancaranAdmninistrasiPelayanan Perkantoran

1 Penyusunan laporancapaian kinerja danikhtisar realisasikinerja SKPD

317,712

2 Penyusunan pelaporankeuangan semesteran

3 Penyusunan pelaporankeuangan akhir tahun

5. ProgramPengembangan data/informasi

- Tersedianya datainformasi capaiankinerja SKPD dilingkunganPemerintah

1 Penyusunan danpengumpulan data/informasi kebutuhanpenyusunan DokumenPerencanaan.

4,198,643 APBD

Page 107: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

54

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

- Tersedianya data daninformasi bahanpenyusunan dokumenperencanaanpembangunan daerah

2 Penyusunan danAnalisa data/informasiperencanaanpembangunan ekonomi

3 Pengumpulan updatingdan analisis datainformasi capaiantarget kinerja Progamdan kegiatan

4 Penyusunan dananalisa data/informasiperencanaanpembangunan kawasanrawan bencana

5 Penyusunan ProfilDaerah

6. Program KerjasamaPembangunan

- Kerjasama denganPerguruan Tinggi

1 Fasilitasi kerjasamadengan duniausaha/lembaga

4,550,000 APBD

sebanyak 39 PT/PTs /tahun

2 Koordinasi dalampemecahan masalah-masalah kota

- Meningkatnya peranserta Masyarakatdalam PemecahanMsalah KotaSemarang

55

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

7. ProgramPerencanaanPengembangan Kotamenengah dan besar

- TersusunnyaMasterplan DrainaseKota Semarang

1 Koordinasiperencanaan airminum, drainase dansanitasi perkotaan

3,780,320 APBD

- Terkoordinasinyaperencanaanengembangan KotaMenengah dan besar

2 Koordinasipenanggulanganlimbah rumah tanggadan industri perkotaan

3 Koordinasipenyelesaianpermasalahantransportasi perkotaan

8. Program PeningkatanKapasitasKelembagaanPerencanaanPembangunanDaerah

- Meningkatnyaprofesionalime sumberdaya aparaturperencana 35 %

1 Peningkatankemampuan teknisaparatur perencana

1,604,700 APBD

- Sosialisasi Dok.PerencanaanPembangunan

Sosialisasi kebijakanperencanaanpembangunan daerah

9. ProgramPerencanaanPembangunanDaerah

- Ketersediaan dokumenperencanaan sebagaipedoman dalampelaksanaanpembangunan tahunan

1 PenyusunanRancangan RPJPD

3,965,000 APBD

2 PenyelenggaraanMusrenbang RPJPD

- Tersedianya dokumenperencanaan 5

3 Penetapan RPJPD

lima tahunan 100 % 4 PenyusunanRancangan RPJMD

Page 108: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

56

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

5 PenyelenggaraanMusrenbang RPJMD

6 Penetapan RPJMD

7 PenyusunanRancangan RKPD

8 PenyelenggaraanMusrenbang RKPD

9 Penetapan RKPD

10 KoordinasiPenyusunan LKPJ

11 Monitoring, evaluasidan pelaporanpelaksanaan recanapembangunan daerah

10. ProgramPerencanaanPembangunanEkonomi

- Terwujudnya indkatorEkonomi Daerah

1 Penyusunanmasterplanpembangunan ekonomidaerah

4,225,000 APBD

- Terkoordinasinyaperencanaan

2 Penyusunan indikatorekonomi daerah

pembangunan Bidangekonomi

3 Koordinasiperencanaanpembangunan bidangekonomi

4 Penyusunanmasterplanpenanggulangankemiskinan

57

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

5 Monitoring, evaluasidan pelaporan

11. Programperencanaan sosialbudaya

- Terkoordinasinyaperencanaanpembangunan SosialiBudaya

1 KoordinasiPerencanaanPembabngunan bidangsosial & budaya

3,075,000 APBD

2 Monitoring, evaluasidan pelaporan

12. ProgramPerencanaanPrasarana Wilayahdan Sumber DayaAlam

- TerkoordinasiperencanaanpembangunanPrasarana wilayah danSDA

1 KoordinasiPenyusunanPenyusunanMasterplanPerhubungan Daerah

2,750,000 APBD

- TersusunnyaMasterplanTransportasi danSistem PengembanganAir Minum

2 KoordinasiPenyusunanPenyusunanMasterplanPengendalianSumberdaya Alam danLingkungan Hidup

Page 109: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

58

Matriks Program Lima Tahun Revisi RPJMD Tahun 2005 – 2010

KOTA : SEMARANGRPJMD PERIODE : 2005 – 2010

VISI : ”Semarang Kota Metropolitan yang religius berbasis Perdagangan dan Jasa”MISI : Memantapkan kinerja pertumbuhan ekonomi kota secara terpadu dan sinergi diantara para pelaku berbasis pada perdagangan dan jasa,

mendorong kemudahan ber-investasi, penguatan dan perluasan jaringan kerjasama ekonomi lokal, regional dan internasional

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

7. Upaya mendorong kelancaran arusbarang, jasa dan orang melalui

URUSAN BIDANGPERHUBUNGAN

80,727,229

(1) peningkatan kualitas sarana danprasarana transportasi,

(2)peningkatan manajemen trasportasi,dan

1. Program PelayananAdministrasiPerkantoran

- KelancaranAdmninistrasiPelayanan Perkantoran

1 Penyediaan Jasa SuratMenyurat

21,156,012

(3) pengembangan transportasi massal. 2 Penyediaan jasakomunikasi, sumberdaya air dan listrik

3 Penyediaan jasakebersihan kantor

4 Penyediaan alat tuliskantor

5 Penyediaan barangcetakan danpenggandaan

6 Penyediaan komponeninstalasilistrik/peneranganbangunan kantor

59

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

7 Penyediaan peralatanrumah tangga

8 Penyediaan bahanbacaan dan peraturanperundang -undangan

9 Penyediaan makanandan minuman

10 Rapat-rapat koordinasidan konsultasi ke luardaerah

11 Penyediaan jasaperalatan danperlengkapan kantor

12 Penyediaan jasaadminitrasi keuangan

2. Program PeningkatanSarana dan PrasaranaAparatur

- KelancaranAdmninistrasiPelayanan Perkantoran

1 Pengadaan peralatangedung kantor

7,968,616

2 Pemeliharaanrutin/berkala gedungkantor

3 Pemeliharaanrutin/berkalakendaraandinas/operasional

4 Pemeliharaanrutin/berkala peralatangedung kantor

5 Pemeliharaanrutin/berkala mebelair

Page 110: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

60

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

6 Rehabilitasisedang/berat gedungkantor

7 Pengadaan KendaraanBermotor

3. Program Peningk.Kapasitas SumberDaya Aparatur

- Meningkatkan SDMAparatur Pelayanan

1 Sosialisasi peraturanperundang-undangan

499,501

2 Bimbingan teknisimplementasiperaturan perundang-undangan

4. Program PeningkatanPengembangan SistemPelaporan CapaianKinerja dan Keuangan

- KelancaranAdmninistrasiPelayanan Perkantoran

1 Penyusunan laporancapaian kinerja danikhtisar realisasikinerja SKPD

273,842

2 Penyusunan pelaporankeuangan semesteran

3 Penyusunan pelaporankeuangan akhir tahun

5. Program PembangunanPrasarana dan Fasilitasperhubungan

- Tersedianya pemb.Prasarana dan fasilitasperhubungan

1 Penyusunan norma,kebijakan, standar, danprosedur bidangperhubungan

1,952,199 APBD

- 13 RancanganPeraturan Daerrah

2 Sosialisai kebijakan dibidang perhubungan

61

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

- 1 Dokumen Tatralok 3 Monitoring, evaluasidan pelaporan

- 4 buah PeraturanDaerah tentangPerhubungan

6. Program Rehabilitasidan Pemeliharaanprasarana danfasulitas LLAJ

Terpeliharanyaprasarana dan fasilitasLLAJ

1 Rehabilitasi/pemeliharaan sarana alatpengujian kendaraanbermotor

2,004,630 APBD

- 87 kali pemeliharanalat uji kendaraanbermotor

2 Rehabilitasi/pemeliharaan terminal/pelabuhan

- 21 kali pemeliharaanterminal

7. Program PeningkatanPelayanan Angkutan

- Terciptanya pelayananangkutan jalan raya

1 Kegiatan penyuluhanbagi para sopir/jurumudi untukpeningkatankeselamatanpenumpang

4,781,298 APBD

-Penegakan disiplinlalulintas 1512 kali

2 Kegiatan peningkatandisiplin masyarakatmenggunakanangkutan

-Pengawasan patroliparkir 864 kali

3 Kegiatan uji kelayakansarana transportasiguna meningkatkankeselamatanpenumpang

Page 111: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

62

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

-Pembinaan/penyuluhan Jukir 12hari

4 Kegiatan pengendaliandisiplin pengoperasianangkutan umum dijalan raya

-Operasi laik jalan1188 kali

5 Kegiatan penciptaankeamanan dankenyamananpenumpangdilingkungan terminal

-Penertiban angkutanumum 1512 kali

6 Kegiatan penciptaandisiplin dan pemeliha-raan kebersihanlingkungan terminal

-Operasi Penertibanlingkungan terminal1140 kali

7 Pengumpulan dananalisa data basepelayanan angkutan

-OperasionalisasiTerminal IndukMangkang

8 Pengembangan saranadan prasarana pelaya-nan jasa angkutan

-EvaluasiPersimpangan denganAPILL 120 lengansimpang

9 Fasilitasi perijinandibidang perhubungan

-Evaluasi trayekpelayananpenumbangan 90trayek

10 Kegiatan pemilihandan pemberianpenghargaan sopir/jurumudi/awak kendaraanangkutan umumteladan

63

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

11 Koordinasi dalampeningkatan pelayananangkutan

8. Program Pembangu-nan Sarana dan Pra-sarana perhubungan

- Tersedianya saranadan prasaranaperhubungan

1 Pembangunan haltebus, taxi gedungterminal

33,000,000 APBD

- PembangunanTerminal Mangkang

- Pengadaan SaranaInfrastrukurangkutan umummassal 30 titik

9. ProgramPengendalian danPengamanan LaluLintas

- Tersedianya rambu-rambu lalulintas yangmemadai

1 Pengadaan Rambu-rambu Lalu Lintas

8,796,130 APBD

- 780 rambu-rambu 2 Pengadaan MarkaJalan

- 2237 lampu LED 3 Pengadaan PagarPengaman Jalan

- 16 Lampu flashing

- 450 Traffict cone

- 428 Gason

- 9 unit ControllerMocro Prosesor 12phase

- Pengecatan TL pada117 persimpangan

Page 112: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

64

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

- 1500 Guide Post

- 90 Down Counter

- Terbangunnya markajalan 34005 m2

- Pemasangan pagarpengaman 360 m

10.Program peningkatankelaikan pengope-rasian kendaraanbermotor

- Tersedianya alatpengujian kendaraanbermotor

1 Pengadaan alatpengujian kendaraanbermotor

295,000 APBD

- 1 set Smoke meterportable

- 1 set Alat emisi gasbuang (CO/HC)Portable

65

Matriks Program Lima Tahun Revisi RPJMD Tahun 2005 – 2010

KOTA : SEMARANGRPJMD PERIODE : 2005 – 2010

VISI : ”Semarang Kota Metropolitan yang religius berbasis Perdagangan dan Jasa”MISI : Mewujudkan terselenggaranya kegiatan penataan ruang yang konsisten bagi terwujudnya struktur dan pola tata ruang yang serasi, lestari dan

optimal didukung oleh pengembangan insfrastruktur yang efektif dan efisien serta pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup yangberkelanjutan

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

8. Mewujudkan kualitas lingkungan dalamrangka meningkatkan daya dukunglingkungan terhadap pembangunanberkelanjutan melalui

URUSAN BIDANGLINGKUNGANHIDUP

115,564,291

(1) penegakan hukum lingkungan yangadil dan tegas;

1. Program PelayananAdministrasiPerkantoran

- KelancaranAdmninistrasiPelayanan Perkantoran

1 Penyediaan Jasa SuratMenyurat

8,126,367

(2) peningkatan peran pemangkukepentingan dalam pengelolaanlingkungan hidup;

2 Penyediaan jasakomunikasi, sumberdaya air dan listrik

(3) Peningkatan kesadaran masyarakatdalam pengelolaan lingkunganhidup.

3 Penyediaan jasakebersihan kantor

4 Penyediaan alat tuliskantor

5 Penyediaan barangcetakan danpenggandaan

6 Penyediaan komponeninstalasi listrik/penerangan bangunankantor

Page 113: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

66

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

7 Penyediaan peralatanrumah tangga

8 Penyediaan bahanbacaan dan peraturanperundang -undangan

9 Penyediaan makanandan minuman

10 Rapat-rapat koordinasidan konsultasi ke luardaerah

11 Penyediaan jasaperalatan danperlengkapan kantor

12 Penyediaan jasaadminitrasi keuangan

2. Program PeningkatanSarana dan PrasaranaAparatur

- KelancaranAdmninistrasiPelayanan Perkantoran

1 Pengadaan peralatangedung kantor

88,337,982

2 Pemeliharaanrutin/berkala gedungkantor

3 Pemeliharaanrutin/berkalakendaraan dinas/operasional

4 Pemeliharaanrutin/berkala peralatangedung kantor

67

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

5 Pemeliharaanrutin/berkala mebelair

6 Rehabilitasisedang/berat gedungkantor

7 Pengadaan KendaraanBermotor

3. Program Peningk.Kapasitas Sumber

- Meningkatkan SDMAparatur Pelayanan

1 Sosialisasi peraturanperundang-undangan

513,914

Daya Aparatur 2 Bimbingan teknisimplementasiperaturan perundang-undangan

4. Program PeningkatanPengembangan SistemPelaporan CapaianKinerja dan Keuangan

- KelancaranAdmninistrasiPelayanan Perkantoran

1 Penyusunan laporancapaian kinerja danikhtisar realisasikinerja SKPD

187,071

2 Penyusunan pelaporankeuangan semesteran

3 Penyusunan pelaporankeuangan akhir tahun

5. ProgramPengembangan KinerjaPengelolaanPersampahan

- Meningkatnyaoperasionalisasipemeliharaan sampah

1 Penyusunan kebijakanmanajemenpengelolaan sampah

4,992,438 APBD

- Meningkatnya saranadan prasanapersampahan

2 Penyediaan prasaranadan sarana pengelolaanpersampahan

Page 114: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

68

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

- Pembangunan TPAbaru

3 Pengembanganteknologi pengolahanpersampahan

- Tersedianya datalokasi pengembanganTPA dan

4 Bimbingan teknispersampahan

perencanaanpengolahan sampah

5 Peningkatankemampuan aparatpengelolaanpersampahan

- Terangkutnya volumesampah yangdihasilkan dari 71%menjadi 80 %

6 Kerjasama pengelolaansampah

7 Sosialisasi kebijakanpengelolaanpersampahan

8 Peningkatan peranserta masyarakat dalampelaksanaanpengelolaan sampah

9 Monitoring, evaluasidan pelaporan

6. Program PengendalianPencemaran danPerusakan LingkunganHidup

- Meningkatnya kualitasdan kuantitaspenangananpengendalianpencemaran dankerusakan lingkunganhidup 5% per tahun

1 Peningkatan peranserta masyarakat dalampengendalianlingkungan hidup

4,992,438 APBD

69

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

- Terlaksanannyamonitoring danevaluasi ijin limbahsebanyak 20 kegiatanusaha per tahun

2 Koordinasipengelolaan Prokasih/Superkasih

- Meningkatnya kinerja40 perusahaan pertahun danTertanganinya 40kasus per tahun

3 Peningkatan peringkatkinerja perusahaan(PROPER)

- Terpantaunya kualitas3 (tiga) sungai dankualitas air laut KotaSemarang per tahun

4 Pengawasanpelaksanaan kebijakanbidang lingkunganhidup

- Monitoring eksploitasiABT

5 Koordinasi PenilaianLangit Biru

6 Koordinasi PenilaianKota Sehat/ Adipura

7 Pemantauan kualitaslingkungan

8 Pengkajian dampaklingkungan

9 Pengelolaan bahan B3dan limbah B3

7. Program Perlindungandan KonservasiSumber Daya Alam

- Terwujudnyapemberdayaanmasyarakat dalamrangka perlindungandan konservasi SDA

1 Peningkatankonservasi daerahtangkapan air dansumber-sumber air

2,678,690 APBD

Page 115: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

70

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

- Terlaksananyapenanaman 400 bibittanaman per tahun dilokasi bekaspenambangan galiangol. C

2 Pengendalian danpengawasanpemanfaatan sumberdaya alam

- Terkendalinyapemanfaatan SumberDaya Alam terhadapABT dan bahan galiangol. C

3 Peningkatan peransertamasyarakat dalamperlindungan dankonservasi sumberdaya alam

4 Pengembanganekowisata dan jasalingkungan

5 Pantai dan Laut Lestari

8. Peningkatan Kualitasdan Akses InformasiSumber Daya Alamdan Lingkungan Hidup

- Tersedianya dataSistem InformasiLingkungan dari 3Kecamatan per tahun

1 Penyusunan data SDAdan Neraca SumberDaya Hutan (NSDH)Daerah

2,065,391 APBD

- Terlaksananyapenyusunan bukuStatus LingkunganHidup per tahun

2 Peningkatan edukasidan komunikasimasyarakat di bidanglingkungan hidup

- Terwujudnyapeningkatan SDMlingkungan sebanyak18 orang per tahun

3 Pendidikan danpelatihan bagi SDMlingkungan

4 Pengembangan data &informasi lingkungan

71

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

9. Program PeningkatanPengendalian Polusi

- Terlaksananyapengawasan danpengendalian terhadapkinerja 40 kegiatanusaha (industri, hotel,RS/RB/Swalayan danpengembangperumahan)

1 Penyuluhan danpengendalian polusidan pencemaran

1,020,000 APBD

2 Pengujian emisikendaraan bermotor

3 Pengujian emisi /polusi udara akibataktivitas industri

- Terujinya emisi 250kendaraan bermotorper tahun

- Terujinya emisi di 2kawasan industri pertahun

10.Program PengelolaanRuang Terbuka Hijau(RTH)

- Pembangunan danPemeliharaan TamanKota

1 Pemeliharaan ruangterbuka hijau (RTH)

2,650,000 APBD

- Tersedianya dokumenkelayakan kawasanterbuka hijau danpengaturan tata gunalahan dan aturan alihfungsi lahan

2 Pengembangan TemanRekreasi

3 Pengawasan danpengendalian RTH

4 Penyusunan programpengembangan RTH

Page 116: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

72

Matriks Program Lima Tahun Revisi RPJMD Tahun 2005 – 2010

KOTA : SEMARANGRPJMD PERIODE : 2005 – 2010

VISI : ”Semarang Kota Metropolitan yang religius berbasis Perdagangan dan Jasa”MISI : Mewujudkan terselenggaranya kegiatan penataan ruang yang konsisten bagi terwujudnya struktur dan pola tata ruang yang serasi, lestari dan

optimal didukung oleh pengembangan insfrastruktur yang efektif dan efisien serta pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup yangberkelanjutan

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

9. Upaya peningkatan tertib administrasipertanahan dan pemecahan masalah-masalah atau konflik pertanahan dalamrangka mewujudkan catur tertibpertanahan

URUSAN BIDANGPERTANAHAN

825,000

1. Program Penataanpenguasaan,pemilikan,penggunaan danpemanfaatan tanah

- Invenarisasi danIdentifikasi pertanhandi 177 Kelurahan

1 Penataan penguasaan,pemilikan, penggunaandan pemanfaatan tanah

825,000 APBD

- Sosialisasi Inventari-sasi Penilaian Tanahdan Penilaian EkonomiSumberdaya danKawasan (Harta TanahPasaran per Kelurahan)

- Peningkatan statustanah / Sertifikasi

2. ProgramPenyelesaian konflik-konflik pertanahan

- Penyelesaianpermasalahanpertanahan 100 %

1 Fasilitasi penyelesaiankonflik-konflikpertanahan

APBD

73

Matriks Program Lima Tahun Revisi RPJMD Tahun 2005 – 2010

KOTA : SEMARANGRPJMD PERIODE : 2005 – 2010

VISI : ”Semarang Kota Metropolitan yang religius berbasis Perdagangan dan Jasa”MISI : Mewujudkan perlindungan sosial melalui penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial, anak jalanan, gelandangan dan pengemis,

yatim piatu, korban bencana, perlindungan anak dan keluarga, pemberdayaan perempuan, dan peningkatan peran pemuda.

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

10 Upaya pengelolaan administrasikependudukan dan pencatatan sipildalam kerangka keseimbanganpersebaran penduduk

URUSAN BIDANGKEPENDUDUKANDAN CATATAN SIPIL

36,119,783

1. Program PelayananAdministrasiPerkantoran

- KelancaranAdmninistrasiPelayanan Perkantoran

1 Penyediaan Jasa SuratMenyurat

9,982,213

2 Penyediaan jasakomunikasi, sumberdaya air dan listrik

3 Penyediaan jasakebersihan kantor

4 Penyediaan alat tuliskantor

5 Penyediaan barangcetakan danpenggandaan

6 Penyediaan komponeninstalasilistrik/peneranganbangunan kantor

7 Penyediaan peralatanrumah tangga

Page 117: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

74

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

8 Penyediaan bahanbacaan dan peraturanperundang -undangan

9 Penyediaan makanandan minuman

10 Rapat-rapat koordinasidan konsultasi ke luardaerah

11 Penyediaan jasaperalatan danperlengkapan kantor

12 Penyediaan jasaadminitrasi keuangan

2. Program PeningkatanSarana dan PrasaranaAparatur

- KelancaranAdmninistrasiPelayanan Perkantoran

1 Pengadaan peralatangedung kantor

16,502,128

- Terbangunnya GedungKantor Dispendukcapil

2 Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor

3 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraandinas/operasional

4 Pemeliharaan rutin/berkala peralatangedung kantor

5 Pemeliharaanrutin/berkala mebelair

6 Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor

75

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

7 Pengadaan KendaraanBermotor

3. Program Peningk.a-tan Kapasitas SumberDaya Aparatur

- Meningkatkan SDMAparatur Pelayanan

1 Sosialisasi peraturanperundang-undangan

233,507

2 Bimbingan teknisimplementasi peraturanperundang-undangan

4. Program PeningkatanPengembanganSistem PelaporanCapaian Kinerja danKeuangan

- KelancaranAdmninistrasiPelayanan Perkantoran

1 Penyusunan laporancapaian kinerja danikhtisar realisasi kinerjaSKPD

90,474

2 Penyusunan pelaporankeuangan semesteran

3 Penyusunan pelaporankeuangan akhir tahun

5. Program PenataanAdministrasiKependudukan

- Pengadaan danpenyempurnaanhardware dan softwreSIAK

1 Implementasi SistemAdministrasiKependudukan(membangun, updating,dan pemeliharaan)

9,311,460 APBD

- Pengadaan SarprasKantor

2 Penyediaan saranainformasi kependudukanyang dapat diaksesmasyarakat

3 Peningkatan pelayananpublik dalam bidangkependudukan

Page 118: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

76

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

4 PengembanganDatabaseKependudukan

5 Peningkatan kapasitasaparat kependudukandan catatan sipil

6 Sosialisasi kebijakankependudukan

7 Peningkatan kapasitaskelembagaankependudukan

8 Monitoring, evaluasidan pelaporan

77

Matriks Program Lima Tahun Revisi RPJMD Tahun 2005 – 2010

KOTA : SEMARANGRPJMD PERIODE : 2005 – 2010

VISI : ”Semarang Kota Metropolitan yang religius berbasis Perdagangan dan Jasa”MISI : Mewujudkan perlindungan sosial melalui penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial, anak jalanan, gelandangan dan pengemis,

yatim piatu, korban bencana, perlindungan anak dan keluarga, pemberdayaan perempuan, dan peningkatan peran pemuda.

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

11 Peningkatan peran perempuan dalamberbagai strata kehidupan danpeningkatan perlindungan terhadap anakmelalui

URUSAN BIDANG PEMBERDAYAANPEREMPUAN

(1) peningkatan keterampilan danpengetahuan perempuan;

1. Program PenguatanKelembagaanPengarusutamaanGender dan Anak.

- Meningkatnyakelembagaan/organisasi dalampengarustamaangender danperlindungan anak

1 Advokasi dan fasilitasiPUG

1,400,890 APBD

(2) peningkatan kesetaraan gender; 2 Fasilitasipengembangan pusatpelayanan terpadupemberdayaanperempuan (P2TP2)

(3) Perlindungan kekerasan terhadapperempuan dan anak;

3 Pengembangan materidan pelaksanaan KIEtentang kesetaraan dankeadilan gender(KKG)

(4) Peningkatan kelembagaanperempuan dan perlindungan anak.

4 Pengembangan systeminformasi gender dananak

5 Monitoring, evaluasidan pelaporan

Page 119: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

78

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

2. Program PeningkatanKualitas Hidup danperlindunganperempuan

- Meningkatkankualitas hidup danperlindunganperempuan

1 Pelaksanaan kebijakanperlindunganperempuan di daerah

1,157,500 APBD

- MeningkatkanInstitusi masyarakat,Toma, Toga,Pemerintah dan swastadlm menerima &dukungan upayapelayanan KHIBAyang berwawasangender

2 Pelatihan bagi pelatih(TOT) SDM pelayanandan pendampingankorban KDRT

3 Sosialisasi UU No, 23Tahun 2004 tentangKDRT

4 Promosi PelayananKelangsungan hidup,ibu- bayi dan anakbalita (KHIBA)

4 Fasilitasi upayaperlindunganperempuan terhadaptindak kekerasan

5 WCC

6 Sosialisasi Systempencatatan danpelaporan KDRT

3. Program Peningkatanperan sertaKesetaraan Genderdalam pembangunan

- Meningkatkan peranserta perempuandalam pembangunan

1 Pembinaan organisasiperempuan

5,056,786 APBD

79

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

- Meningkatnya upayaperlindungan terhadaptindak kekerasanperempuan dan anak(75%) dari jumlahkasus

2 Pendidikan danpelatihan peningkatanperan serta dankesetaraan gender

3 Penyuluhan bagi IbuRumah Tangga dalammembangun keluargasejahtera

4 Monitoring, evaluasidan pelaporan

Page 120: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

80

Matriks Program Lima Tahun Revisi RPJMD Tahun 2005 – 2010

KOTA : SEMARANGRPJMD PERIODE : 2005 – 2010

VISI : ”Semarang Kota Metropolitan yang religius berbasis Perdagangan dan Jasa”MISI : Mewujudkan perlindungan sosial melalui penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial, anak jalanan, gelandangan dan pengemis,

yatim piatu, korban bencana, perlindungan anak dan keluarga, pemberdayaan perempuan, dan peningkatan peran pemuda.

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

12 Mewujudkan keluarga sejahtera melalui URUSAN BIDANG KELUARGABERENCANAAN DAN KELUARGASEJAHTERA

6,218,291

(1) kesadaran masyarakat dalam ber-KB,

1. Program PelayananAdministrasiPerkantoran

- KelancaranAdmninistrasiPelayanan Perkantoran

1 Penyediaan Jasa SuratMenyurat

730,952

(2) meningkatkan kualitas kesehatanreproduksi remaja sertapendewasaan usia perkawinan,

2 Penyediaan jasakomunikasi, sumberdaya air dan listrik

(3) meningkatkan pemberdayaan danketahanan keluarga,

3 Penyediaan jasakebersihan kantor

(4) memperkuat kelembagaan danJejaring KB dalam upayapembudayaan keluarga kecilberkualitas.

4 Penyediaan alat tuliskantor

5 Penyediaan barangcetakan danpenggandaan

6 Penyediaan komponeninstalasi listrik/penerangan bangunankantor

7 Penyediaan peralatanrumah tangga

81

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

8 Penyediaan bahanbacaan dan peraturanperundang -undangan

9 Penyediaan makanandan minuman

10 Rapat-rapat koordinasidan konsultasi ke luardaerah

11 Penyediaan jasaperalatan danperlengkapan kantor

12 Penyediaan jasaadminitrasi keuangan

2. Program PeningkatanSarana dan PrasaranaAparatur

- KelancaranAdmninistrasiPelayanan Perkantoran

1 Pengadaan peralatangedung kantor

1,389,715

2 Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor

3 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraandinas/operasional

4 Pemeliharaan rutin/berkala peralatangedung kantor

5 Pemeliharaan rutin/berkala mebelair

6 Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor

Page 121: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

82

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

7 Pengadaan KendaraanBermotor

3. Program Peningk.Kapasitas Sumber

- Meningkatkan SDMAparatur Pelayanan

1 Sosialisasi peraturanperundang-undangan

Daya Aparatur 2 Bimbingan teknisimplementasiperaturan perundang-undangan

4. Program PeningkatanPengembanganSistem PelaporanCapaian Kinerja danKeuangan

- KelancaranAdmninistrasiPelayanan Perkantoran

1 Penyusunan laporancapaian kinerja danikhtisar realisasikinerja SKPD

119,300

2 Penyusunan pelaporankeuangan semesteran

3 Penyusunan pelaporankeuangan akhir tahun

5. Program keluargaberencana

- Meningkatnyakesadaran masyarakatdalam ber KBterutama PUS utkmempertahankan TFR< 2

1 Penyediaan PelayananKB dan alatkontrasepsi bagikeluarga miskin

861,367 APBD

2 PelayananKomunikasi,Informasidan edukasi (KIE)

3 PeningkatanPerlindungan hakreproduksi individu

83

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

4 Pembinaan KeluargaBerencana

5 Pengadaan SaranaMobilitas Tim KBkelilingPeningkatan partisipasimasyarakat dalamprogram KB

6. Program KesehatanReproduksi Remaja

- Mempertahankanjumlah PUS menurutumur isteri dibawahusia 20 tahun tidaklebih dari 1%

1 Advokasi dan KIETentang Kesehatanreproduksi remaja(KRR)

207,839 APBD

2 MemperkuatDukungan DanPartisipasi masyarakat

3 Pembinaan kesehatanreproduksi remaja

4 Pembinaan pusatinformasi komunikasikesehatan reproduksiremaja (PIK KRR)

5 Operasional afterschool programme

6 Orientasi KRR bagiorganisasi wanita

7 Operasional PIK KTTpondok pesantren

Page 122: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

84

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

7. Program PelayananKontrasepsi

- Terlayaninya calonpeserta KB secaragratis terutamaKeluarga Pra Sejahteradan KS I alasanekonomi Peserta KBAktif = 75 % dariPUS

1 Pelayanan KonselingKB

451,140 APBD

2 Pelayanan pemasangankontrasespsi KB

3 Pengadaan AlatKontrasepsi

4 Pelayanan KB MedisOperasi

5 Medis teknis

6 Operasionalmonitoring evaluasialat kontrasepsi

7 Operasional TimPenjaga mutupelayanan kontrasepsi

8. Program PembinaanPeran SertaMasyarakat dalamPelayanan KB/KRyang Mandiri

- Meningkatnyapemahaman dankualitas pengelolaprogram tentangprogram KB dan KSPPKBD = 89 %, SubPPKBD = 47 % danKelompok KB/PKB-RT = 37 %

1 Fasilitasi PembentukanKelompok masyarakatpeduli KB

1,579,649 APBD

2 Peningkatan partisipasimasyarakat dalamprogram KB

3 Pembinaan kelompokpria utomo sertasarasehan fasektomidan kondom

85

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

9. Program PromosiKesehatan Ibu, Bayidan Anak MelaluiKelompok KegiatanMasyarakat

- Meningkatkanpengetahuan ibutentang kelangsunganhidup ibu, bayi dananak minimal ada 1Posyandu modelmenginte grasikankegiatab BKB padatiap kecamatan

1 Sosialisasi, desiminasikesehatan ibu, bayidan anak

89,700 APBD

2 Pengayoman pascapersalinan

10. ProgramPengembangan PusatPelayanan Informasidan Konseling KRR

- Minimal tiapkecamatan ada 1kelompok aktif

1 Pendirian pusatpelayanan informasidan konseling KRR

117,790 APBD

11. Program PeningkatanPenanggulanganNorkoba, PMStermasuk HIV/AIDS

- Meningkatnyapengetahuan,kesadaran, sikap danperilaku remajatentang narkoba, PMStermasuk HIV/AIDSagar remaja tidakterjerumus padapenyalahgunaannarkoba dan PMS

1 Penyuluhanpenanggulangannarkoba dan PMS diSekolah

60,840 APBD

12. ProgramPengembanganBahan InformasiTentang Pengasuhandan PembinaanTumbuh KembangAnak

- Terpenuhinnya 35.000kartu KKA

1 Pengumpulan bahaninformasi tentangpengasuhan danpembinaan tumbuhkembang anak

71,658 APBD

Page 123: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

86

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

13. Program PenyiapanTenaga PendampingKelompok BinaKeluarga

- Meningkatnya kualitaskelompok binakeluarga dan UPPKS

1 Pelatihan tenagapendamping kelompokbina keluarga dikecamatan

538,342 APBD

- BKB aktif 82 %

- BKR aktif 86 %

- BKL aktif 92 %

- Kelompok UPPKSaktif 18,75 %

87

Matriks Program Lima Tahun Revisi RPJMD Tahun 2005 – 2010

KOTA : SEMARANGRPJMD PERIODE : 2005 – 2010

VISI : ”Semarang Kota Metropolitan yang religius berbasis Perdagangan dan Jasa”MISI : Mewujudkan perlindungan sosial melalui penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial, anak jalanan, gelandangan dan pengemis,

yatim piatu, korban bencana, perlindungan anak dan keluarga, pemberdayaan perempuan, dan peningkatan peran pemuda.

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

13 Terwujudnya kesejahteraan sosialmasyarakat terutama bagi penyandangmasalah sosial melalui

URUSAN BIDANGSOSIAL

9,643,070

(1) peningkatan kualitas pelayanan danbantuan dasar kesejahteraan sosialbagi PMKS;

1 Program Pelayanandan RehabilitasiKesejahteraan Sosial

- Bantuan paketpermakanan danbahan baku rumahbagi Korban bencanaalam dan sosial

1 Penanganan masalah-masalah strategis yangmenyangkut tanggapcepat darurat danKejadian Luar Biasa

1,171,500 APBD

(2) pemberdayaan warga miskin danPMKS,

- Pembinaan terhadapPMKS

2 Rehabilitasi penderitacacat tubuh danmental

(3) peningkatan bantuan dan rehabilitasisosial korban bencana;

3 Pelatihan dan bantuanmodal bagi anakjalanan

(4) peningkatan prakarsa dan peran aktifmasyarakat termasuk masyarakatmampu, dunia usaha, perguruantinggi, dan Orsos/LSM dalampenyelenggaraan pembangunankesejahteraan sosial secara terpadudan berkelanjutan.

4 Bimbingan danpembinaan anak nakal

Page 124: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

88

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

2 Program PembinaanAnak Terlantar

- Meningkatnyapenanganan anakterlantar

1 Pengembangan bakatdan ketrampilan anakterlantar

3,710,000 APBD

3 Program PembinaanPara PenyandangCacat dan Trauma

- Meningkatnyapenanganan terhadappenyandang cacat dantrauma

1 Pembinaanpenyandang cacat

2 Fasilitasi kegiatanPorseni Penca TingkatPropinsi

4 Program PembinaanPanti Asuhan/PantiJompo

- Meningkatnyakesejahteraan pantisosial

1 Operasi danpemeliharana saranadan prasarana pantiasuhan/jompo

3,842,200 APBD

5 ProgramPemberdayaanKelembagaanKesejahteraan Sosial

- Pembinaan kepadaOrganisasi Sosial

1 Peningkatan peranaktif masyarakat dandunia usaha

919,370 APBD

Pembinaan Seruni,PKK, OrganisasiWanita dll

2 Peningkatan jejaringkerjasama pelaku-pelaku usahakesejahteraan sosialmasyarakat

3 Peningkatan kualitasSDM KesejahteraanSosial Masyarakat

89

Matriks Program Lima Tahun Revisi RPJMD Tahun 2005 – 2010

KOTA : SEMARANGRPJMD PERIODE : 2005 – 2010

VISI : ”Semarang Kota Metropolitan yang religius berbasis Perdagangan dan Jasa”MISI : Memantapkan kinerja pertumbuhan ekonomi kota secara terpadu dan sinergi diantara para pelaku berbasis pada perdagangan dan jasa,

mendorong kemudahan ber-investasi,penguatan dan perluasan jaringan kerjasama ekonomi lokal, regional dan internasional

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

14. Perluasan kesempatan kerja dankesejahteran tenaga kerja melalui

URUSAN BIDANGTENAGA KERJA

13,297,889

(1) peningkatan kualitas tenaga kerja;

(2) peningkatan peran lembagapelatihan/ketrampilan dan penyalurtenaga kerja;

1. Program PelayananAdministrasiPerkantoran

- KelancaranAdmninistrasiPelayanan Perkantoran

1 Penyediaan Jasa SuratMenyurat

1,209,571

(3) meningkatkan informasi bursa kerjabaik dalam negeri maupun luarnegeri;

2 Penyediaan jasakomunikasi, sumberdaya air dan listrik

(4)fasilitasi hubungan industrial danperlindungan tenaga kerja.

3 Penyediaan jasakebersihan kantor

4 Penyediaan alat tuliskantor

5 Penyediaan barangcetakan danpenggandaan

6 Penyediaan komponeninstalasi listrik/penerangan bangunankantor

7 Penyediaan peralatanrumah tangga

Page 125: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

90

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

8 Penyediaan bahanbacaan dan peraturanperundang -undangan

9 Penyediaan makanandan minuman

10 Rapat-rapat koordinasidan konsultasi ke luardaerah

11 Penyediaan jasaperalatan danperlengkapan kantor

12 Penyediaan jasaadminitrasi keuangan

2. Program PeningkatanSarana dan PrasaranaAparatur

- KelancaranAdmninistrasiPelayanan Perkantoran

1 Pengadaan peralatangedung kantor

1,461,342

2 Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor

3 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraandinas/ operasional

4 Pemeliharaanrutin/berkala peralatangedung kantor

5 Pemeliharaanrutin/berkala mebelair

6 Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor

91

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

7 Pengadaan KendaraanBermotor

3. Program PeningkatanKapasitas Sumber

- Meningkatkan kualitasSDM Aparatur

1 Pendidikan danpelatihan formal

52,601

Daya Aparatur Pelayanan 2 Sosialisasi peraturanperundang-undangan

3 Bimbingan teknisimplementasiperaturan perundang-undangan

4. Program PeningkatanPengembanganSistem PelaporanCapaian Kinerja danKeuangan

- KelancaranAdmninistrasiPelayanan Perkantoran

1 Penyusunan laporancapaian kinerja danikhtisar realisasikinerja SKPD

105,729

2 Penyusunan pelaporankeuangan semesteran

3 Penyusunan pelaporankeuangan akhir tahun

5. Program PeningkatanKualitas dan

- Tersedianya database 1paket

1 Penyusunan data basetenaga kerja daerah

3,106,459 APBD

Produktivitas Tenagakerja

- Terbangunnya gedungBLK 1 paket

2 Pembangunan balailatihan kerja

- Peningkatanpemahamanpengelolaan LPKS danproduktivitas TenagaKerja pada 1.095 org

3 Pengadaan peralatanpendidikan danketerampilan bagipencari kerja

Page 126: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

92

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

- Pemeliharaan sarpras3 paket

4 Peningkatanprofesionalisme tenagakepelatihan daninstruktur BLK

5 Pengadaan bahan danmateri pendidikan danketerampilan kerja

6 Pendidikan danpelatihan keterampilanbagi pencari kerja

7 Pemeliharaan rutin/berkala sarana danprasarana BLK

8 Monitoring, evaluasidan pelaporan

6. Program PeningkatanKesempatan Kerja

- Pelayanan antar kerjapada 100.000 pencarikerja

1 Penyusunan informasibursa tenaga kerja

6,074,417 APBD

- Terlaksananyapenempatan tenagakerja bagi 24.000 org

2 Penyebarluasaninformasi bursa tenagakerja

Tersedianya lowonganbagi 26.000 org caker

3 Penyiapan tenaga kerjasiap pakai

- Tersedianya tenagakerjap siap pakai 600orang

4 PengembanganKelembagaanProduktivitas danPelatihanKewirausahaan

93

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

- Pelatihan ketrampilanpada tenaga kerjatrampil pada 140kelompok

5 Pengiriman danpenempatan tenagakerja melalui AKL,AKAD, AKAN

- Ditempatkannya24.000 orang melaluiAKL, AKD AKAN

6 Monitoring, evaluasidan pelaporan

7. ProgramPerlindungan danPengembanganLembagaKetenagakerjaan

- Meningkatnyapemahaman tentangperaturan ketenaga-kerjaan bagi 750orang/perusahaan

1 Fasilitasi penyelesaianprosedur penyelesaianperselisihan hubunganindustrial

1,287,771 APBD

- Pengendalian kinerjalembaga penyalurtenaga kerja 250 kali

2 Fasilitasi penyelesaianprosedur pemberianperlindungan hukumdan jaminan sosialketenagakerjaan

- Menurunnyapelanggaran peraturanperundang- undanganketenagakerjaan pada260 perusahaan

3 Sosialisasi berbagaiperaturanketenagakerjaan

- Meningkatnyapemahaman tentangberorganisasi (SP/SB)350 orang danKesejahteraan pekerja350 orang

4 Peningkatan,pengawasanperlindunganpenegakan hukumterhadap keselamatandan kesehatan kerja

Page 127: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

94

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

- Terselenggaranya : 5 Monitoring, evaluasidan pelaporan

- PHI, PHK 1000kasus

- Hubungan industrial(LKS Tripartit 60kali)

- Dewan pengupah 5UMK

- LKS Bipartit 180perusahaan

- Peta Kerawanan2.500 pers

- Pencegahankeresahan 100 pers

95

Matriks Program Lima Tahun Revisi RPJMD Tahun 2005 – 2010

KOTA : SEMARANGRPJMD PERIODE : 2005 – 2010

VISI : ”Semarang Kota Metropolitan yang religius berbasis Perdagangan dan Jasa”MISI : Memantapkan kinerja pertumbuhan ekonomi kota secara terpadu dan sinergi diantara para pelaku berbasis pada perdagangan dan jasa,

mendorong kemudahan ber-investasi,penguatan dan perluasan jaringan kerjasama ekonomi lokal, regional dan internasional

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

15 Terwujudnya sistem ekonomikerakyatan melalui

URUSAN BIDANGKOPERASI DANUSAHA KECILMENENGAH

20,833,737

(1) pemberdayaan Koperasi, UsahaMikro, Kecil dan Menengah(KUMKM),

1. Program PelayananAdministrasiPerkantoran

- KelancaranAdmninistrasiPelayananPerkantoran

1 Penyediaan Jasa SuratMenyurat

573,559

(2) fasilitasi akses permodalanKUMKM, dan (3) pengembanganmanajemen pengelolaan KUMKM

2 Penyediaan jasakomunikasi, sumberdaya air dan listrik

3 Penyediaan jasakebersihan kantor

4 Penyediaan alat tuliskantor

5 Penyediaan barangcetakan danpenggandaan

6 Penyediaan komponeninstalasi listrik/penerangan bangunankantor

Page 128: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

96

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

7 Penyediaan peralatanrumah tangga

8 Penyediaan bahanbacaan dan peraturanperundang-undangan

9 Penyediaan makanandan minuman

10 Rapat-rapat koordinasidan konsultasi ke luardaerah

11 Penyediaan jasaperalatan danperlengkapan kantor

12 Penyediaan jasaadminitrasi keuangan

2. Program PeningkatanSarana dan PrasaranaAparatur

- KelancaranAdmninistrasiPelayananPerkantoran

1 Pengadaan peralatangedung kantor

346,332

2 Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor

3 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraandinas/ operasional

4 Pemeliharaanrutin/berkala peralatangedung kantor

5 Pemeliharaan rutin/berkala mebelair

6 Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor

97

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

7 Pengadaan KendaraanBermotor

3. Program Peningk.Kapasitas SumberDaya Aparatur

- Meningkatkan SDMAparatur Pelayanan

1 Sosialisasi peraturanperundang-undangan

31,561

2 Bimbingan teknisimplementasiperaturan perundang-undangan

4. Program PeningkatanPengembanganSistem PelaporanCapaian Kinerja danKeuangan

- KelancaranAdmninistrasiPelayananPerkantoran

1 Penyusunan laporancapaian kinerja danikhtisar realisasikinerja SKPD

88,875

2 Penyusunan pelaporankeuangan semesteran

3 Penyusunan pelaporankeuangan akhir tahun

5. Program PenciptaanIklim Usaha KecilMenengah YangKondusif

- Terbentukkelembagaan 100koperasi dan 200LKM baru (20 kopdan 40 LKM baru pertahun)

1 Fasilitas kemudahanformalisasi badanusaha kecil menegah

12,322,671 APBD

- Fasilitasi permodalanpada 600 KUMKM(120 KUMKM pertahun)

2 Perencanaan,koordinasi, danpengembangan usahakecil menegah

3 Fasilitaspengembangan usahakecil menegah

Page 129: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

98

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

4 Monitoring, evaluasidan pelaporan

6. ProgramPengembanganKewirausahaan danKeunggulanKompetitif UKM

- FasilitasiPengembangan usaha600 UKM ( 120 UKMper tahun)

1 Memfasilitasipeningkatan kemitraanusaha bagi usahamikro kecil menegah

2,920,379 APBD

- Meningkatnya jumlahKUMKM yg mendapatpengetahuanpengelolaan usaha4,000 orang (800orang per tahun)

2 Penyelenggaraanpelatihankewirausahaan

3 Pelatihan manajemenpengelolaan koperasi/KUD

4 Sosialisasi HAKi padaUMKM

5 Sosialisasi danPelatihan padapengolahan limbahdalam

7. ProgramPengembanganSistem pendukungUsaha Bagi UsahaMikro KecilMenengah (UMKM)

- Fasilitasi kemudahanakses permodalanpada 2.500 KUMKM( 500 KUMKM pertahun)

1 Koordinasipemanfaatan fasilitaspemerintah untukUKM dan Koperasi

2,144,480 APBD

99

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

- Fasilitasipenyelenggaraanpromosi produk 150KUMKM ( 30KUMKM per tahun)

2 Pemantauanpengelolaanpenggunaan danapemerintah bagiUMKM

3 Penyelenggaraanpembinaan industrirumah tangg, industrikecil dan industrimenengah

4 Pengembangan saranapemasaran produkUsaha Mikro KecilMenengah

5 Penyelenggaraanpromosi produk UsahaMikro KecilMenengah

8. Program peningkatanKualitasKelembagaanKoperasi

- Peningkatankelembagaan 500KUMKM ( 100Koperasi per tahun)

1 Koordinasi pelaks.kebijakan & programpembangunankoperasi

2,405,881APBD

Fasilitasi pengemb.jaringan kerjasamausaha 6.000 anggotakoperasi (1.200 agtper tahun)

2 Pengembangan sisteminformasi perencanaanpengembanganperkoperasian

3 Peningkatan sarana &prasarana pendidikandan pelatihanperkoperasian

Page 130: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

100

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

4 Sosialisasi prinsip-prinsip pemahamanperkoperasian

5 Permbinaan,pengawasan danpenghargaan koperasiberprestasi

6 Peningkatan danpengembanganjaringan kerjasamausaha koperasi

101

Matriks Program Lima Tahun Revisi RPJMD Tahun 2005 – 2010

KOTA : SEMARANGRPJMD PERIODE : 2005 – 2010

VISI : ”Semarang Kota Metropolitan yang religius berbasis Perdagangan dan Jasa”MISI : Memantapkan kinerja pertumbuhan ekonomi kota secara terpadu dan sinergi diantara para pelaku berbasis pada perdagangan dan jasa,

mendorong kemudahan ber-investasi,penguatan dan perluasan jaringan kerjasama ekonomi lokal, regional dan internasional

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

16. Peningkatan investasi dalam rangkapeningkatan ekonomi daerah melalui

URUSAN BIDANGPENANAMANMODAL

48,864,602

(1) penciptaan iklim yang kondusif,

(2) peningkatan investasi/ penanamanmodal,

1. Program PelayananAdministrasiPerkantoran

- KelancaranAdmninistrasiPelayananPerkantoran

1 Penyediaan Jasa SuratMenyurat

666,695

(3)pemberdayaan BUMD danoptimalisasi manajemen aset daerah;

2 Penyediaan jasakomunikasi, sumberdaya air dan listrik

(4)Peningkatan pelayanan perijinan. 3 Penyediaan jasakebersihan kantor

4 Penyediaan alat tuliskantor

5 Penyediaan barangcetakan danpenggandaan

6 Penyediaan komponeninstalasi listrik/penerangan bangunankantor

Page 131: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

102

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

7 Penyediaan peralatanrumah tangga

8 Penyediaan bahanbacaan dan peraturanperundang -undangan

9 Penyediaan makanandan minuman

10 Rapat-rapat koordinasidan konsultasi ke luardaerah

11 Penyediaan jasaperalatan danperlengkapan kantor

12 Penyediaan jasaadminitrasi keuangan

2. Program PeningkatanSarana dan PrasaranaAparatur

- KelancaranAdmninistrasiPelayananPerkantoran

1 Pengadaan peralatangedung kantor

466,431

2 Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor

3 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraandinas/ operasional

4 Pemeliharaan rutin/berkala peralatangedung kantor

5 Pemeliharaanrutin/berkala mebelair

6 Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor

103

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

7 Pengadaan KendaraanBermotor

3. Program Peningk.Kapasitas SumberDaya Aparatur

- Meningkatkan SDMAparatur Pelayanan

1 Sosialisasi peraturanperundang-undangan

23,355

2 Bimbingan teknisimplementasiperaturan perundang-undangan

4. Program PeningkatanPengembangan SistemPelaporan CapaianKinerja dan Keuangan

- KelancaranAdmninistrasiPelayananPerkantoran

1 Penyusunan laporancapaian kinerja danikhtisar realisasikinerja SKPD

63,122

2 Penyusunan pelaporankeuangan semesteran

3 Penyusunan pelaporankeuangan akhir tahun

5. Program PeningkatanPromosi danKerjasama Investasi

- Fasilitasi dankerjasama bidangpenanaman modal/Invenstasi

1 Peningkatan kualitasSDM gunapeningkatan pelayananinvestasi

34,415,000 APBD

- Gelar Potensi investasi 2 Pengembangan potensiunggulan daerah

- Forum Temus Bisnis 3 Peningkatankoordinasi dankerjasama bidangpenanaman modal dginstansi pemerintahdan dunia usaha

Page 132: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

104

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

- Temu Usaha 4 Penyusunan sisteminformasi Penanamanmodal di daerah

- Pameran 5 Penyelenggaraanpameran investasi

- Workshop/lokakarya 6 Monitoring, evaluasidan pelaporan

6. Program PeningkatanIklim Investasi danRealisasi Investasi

- Meningkatnya NilaiPMA dan PMDN10 % setiap tahun

1 Penyusunan kebijakaninvestasi bagipembangunan fasilitasinfrastruktur

9,020,000 APBD

- Tersusunnya bukugrand strategiPengembanganInvestari

2 Fasilitasi dankoordinasi kerjasamadi bidang investasi

- Pengembangan Data/informasi PenanamanModal/ Investasi KotaSemarang

3 Penyusunan (cetakbiru) master planpengembanganpenanaman modal

- 1000 booklet, 10sektor leaflet, 5paket saranapameran, 5 paketwebsite, 5000keping CDInteraktiif, PanduanOSS Investasi

4 Penyederhanaanprosedur perijinan danpeningkatan pelayananpenanaman modal

105

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

5 Penyusunan sisteminformasi penanamanmodal daerah

4 Monitoring, evaluasidan pelaporan

7. Program penyiapanpotensi sumberdaya,sarana dan prasaranadaerah

- PembangunanInfrastruktur CJIBF(Central JawavInfrastrukturBussiner Forum)

1 Kajian potensisumberdaya yangterkait denganinvestasi

4,210,000 APBD

- Tersedianya kajianinvestasi dan aset

2 Pengadaan saranapromosi dan informasiinvestasi

Page 133: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

106

Matriks Program Lima Tahun Revisi RPJMD Tahun 2005 – 2010

KOTA : SEMARANGRPJMD PERIODE : 2005 – 2010

VISI : ”Semarang Kota Metropolitan yang religius berbasis Perdagangan dan Jasa”MISI : Mewujudkan perlindungan sosial melalui penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial, anak jalanan, gelandangan dan pengemis,

yatim piatu, korban bencana, perlindungan anak dan keluarga, pemberdayaan perempuan, dan peningkatan peran pemuda.

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

17. Pembentukan karakteristik masyarakatyang berbudi luhur melalui

URUSAN BIDANGKEBUDAYAAN

5,900,625

(1) pengembangan dan pelestarianpotensi budaya lokal yang adiluhung,

1 ProgramPengembangan NilaiBudaya

- Terselenggaranyapengembangan nilayabudaya 15 % / tahun

1 Pelestarian &aktualisasi adat budayadaerah

2,133,000 APBD

(2) mencegah masuknya budaya lainyang negatif atau yang tidak sesuaidengan budaya lokal, dan

2 Pemanatauan danevaluasi pelaksanaanprogram pengembangannilai budaya

(3) memberi ruang gerak untukberkreasi dan berinovasi dalampengem bangan kesenian lokal.-

2 Program PengelolaanKekayaan Budaya

- Meningkatnyapengelolaan danpelestarian budayadaerah 20 % / tahun

1 Pengelolaan danpengembanganpelestarian peninggalansejarah purbakala,museum & peninggalanbawah air

2,417,625 APBD

2 Fasilitasi partisipasimasyarakat dalampengelolaan kekayaanbudaya

107

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

3 Program PengelolaanKeragaman Budaya

- Peningkatan daya tarikseni dan budaya daerah20% / tahun

1 Pengembangankesenian dankebudayaan daerah

1,350,000 APBD

- Peningkatanpelayanan seni danbudaya 20 %/ th

2 Penyusunan sisteminformasi databasebidang kebudayaan

3 Fasilitasi perkembangankeragaman budayadaerah

4 Fasilitasipenyelenggaraanfestival budaya daerah

5 Seminar dalam rangkarevitalisasi danreaktualisasi budayalokal

6 Monitoring, evaluasidan pelaporanpelaksanaanpengembangankeanekaragamanbudaya

4 ProgramPengembangankerjasamapengelolaankekayaan budaya

Meningkatnya jaringankemitraan dalampelestarian kekayaanbudaya daerah 20 %/tahun

1 Fasilitasipengembangankemitraan dengan LSMdan perusahaan swasta

- APBD

2 Fasilitasi pembentukankemitraan usaha profesiantar daerah

Page 134: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

108

Matriks Program Lima Tahun Revisi RPJMD Tahun 2005 – 2010

KOTA : SEMARANGRPJMD PERIODE : 2005 – 2010

VISI : ”Semarang Kota Metropolitan yang religius berbasis Perdagangan dan Jasa”MISI : Mewujudkan perlindungan sosial melalui penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial, anak jalanan, gelandangan dan pengemis,

yatim piatu, korban bencana, perlindungan anak dan keluarga, pemberdayaan perempuan, dan peningkatan peran pemuda.

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

18. Terwujudnya peranan pemuda dalampembangunan dan pola hidupmasyarakat yang sehat jasmani danrohani melalui

URUSAN BIDANGPEMUDA DAN OLAHRAGA

65,880,765

(1) penguatan organisasi kepemudaan,

(2) peningkatan budaya dan prestasiolah raga, dan

1. Program peningkatanperan sertakepemudaan

- Meningkatnya kegiatankepemudaan dalamturut berperan sertadalam pembangunan

1 Pembinaan Organisasikepemudaan

1,556,855 APBD

(3) peningkatan sarana prasarana olahraga.

2 Fasilitasi aksi bhaktisosial kepemudaan

3 Fasilitasi pekan temuwicara organisasipemuda

4 Penyuluhanpencegahanpenggunaan narkobadikalangan generasimuda

5 Pameran prestasi hasilkarya pemuda

6 Monitoring, evaluasidan pelaporan

109

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

2. Program peningkatanupaya penumbuhankewirausahaan &kecakapan hiduppemuda

- Meningkatkan danpenumbuhankewirausahaan dankecakapan pemuda

1 Pelatihankewirausahaan bagipemuda

- APBD

2 Pelatihan ketrampilanpemuda

3. ProgramPengembanganKebijakan danmanajemen OlahRaga

- Meningkatkan kualitaslembaga /organisasikeolahragaan

1 Peningkatan mutuorganisasi dan tenagakeolahragaan

- APBD

2 Pembinaan manajemenolah raga

3 Penyusunan polakemitraan pemerintahdan masyarakat dalampembangunan danpengembangan industriolahraga

4 Monitoring, evaluasidan pelaporan

4. Program Pembinaandan pemasyarakatanOlah Raga

1 Meningkatkan prestasiolahraga

1 Peningkatan peranserta masyarakatdalam pembinaan olahraga

50,847,508 APBD

2 Meningkatkan peranserta masyarakatdalam bidangolahraga

2 Pembibitan danpembinaanolahragawan berbakat

3 Pembinaan cabangolah raga prestasiditingkat daerah

Page 135: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

110

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

4 Peningkatan kesegaranjasmani dan rekreasi

5 PenyelenggaraanHaornas

6 Penyelenggaraankompetisi olah raga

7 Peningkatan prestasiatlet atletik

8 Pemasalan olahragabagi pelajar mahasiswadan masyarakat

9 Pemberianpenghargaan bagiinsan olahraga yangberdedikasi danberprestasi

5. Program PeningkatanSarana dan PrasaranaOlah Raga

- Meningkatnya saranaprasasarana olah raga

1 PeningkatanPembangunan SaranaPrasarana Olah Raga

13,476,402 APBD

2 Pembangunan GORserbaguna

3 Pemeliharaan rutinsarana olahraga

111

Matriks Program Lima Tahun Revisi RPJMD Tahun 2005 – 2010

KOTA : SEMARANGRPJMD PERIODE : 2005 – 2010

VISI : ”Semarang Kota Metropolitan yang religius berbasis Perdagangan dan Jasa”MISI : Memantapkan perwujudan tatanan kehidupan politik, sosial dan budaya yang demokratis serta memperkokoh ketertiban dan keamanan yang

kondusif melalui upaya penegakkan hukum dan peraturan, pengembangan budaya tertib dan disiplin serta menjunjung tinggi hukum dan HakAsasi Manusia (HAM)

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

19. Terwujudnya stabilitas daerah melalui URUSAN BIDANGKESATUAN BANGSADAN POLITIKDALAM NEGERI

116,908,468

(1)peningkatan iklim politik yangkondusif,

(2)penguatan lembaga sosial dan politikmasyarakat;

1. Program PelayananAdministrasiPerkantoran

- KelancaranAdmninistrasiPelayanan Perkantoran

1 Penyediaan Jasa SuratMenyurat

6,794,193

(3) penegakan produk-produk hukumdaerah;

2 Penyediaan jasakomunikasi, sumberdaya air dan listrik

(4) peningkatan kualitas SumberdayaAparatur; dan

3 Penyediaan jasakebersihan kantor

(5) peningkatan peran serta masyarakatdalam kehidupan berbangsa danbernegara.

4 Penyediaan alat tuliskantor

5 Penyediaan barangcetakan &penggandaan

6 Penyediaan komponeninstalasi listrik/penerangan bangunankantor

Page 136: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

112

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

7 Penyediaan peralatanrumah tangga

8 Penyediaan bahanbacaan dan peraturanperundang -undangan

9 Penyediaan makanandan minuman

10 Rapat-rapat koordinasidan konsultasi ke luardaerah

11 Penyediaan jasaperalatan danperlengkapan kantor

12 Penyediaan jasaadminitrasi keuangan

2. Program PeningkatanSarana dan PrasaranaAparatur

- KelancaranAdmninistrasiPelayanan Perkantoran

1 Pengadaan peralatangedung kantor

30,177,306

2 Pemeliharaanrutin/berkala gedungkantor

3 Pemeliharaanrutin/berkalakendaraandinas/operasional

4 Pemeliharaanrutin/berkala peralatangedung kantor

5 Pemeliharaanrutin/berkala mebelair

113

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

6 Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor

7 Pengadaan KendaraanBermotor

3. Program Peningk.Kapasitas Sumber

- Meningkatkan SDMAparatur Pelayanan

1 Pendidikan danPelatihan Formal

2,844,465

Daya Aparatur 2 Sosialisasi peraturanperundang-undangan

3 Bimbingan teknisimplementasiperaturan perundang-undangan

4. Program PeningkatanPengembanganSistem PelaporanCapaian Kinerja danKeuangan

- KelancaranAdmninistrasiPelayanan Perkantoran

1 Penyusunan laporancapaian kinerja danikhtisar realisasikinerja SKPD

431,109

2 Penyusunan pelaporankeuangan semesteran

3 Penyusunan pelaporankeuangan akhir tahun

5. Programpengembanganwawasan kebangsaan

Meningkatnyatoleransi dansolidaritas Masyarakatdalam WawasanKebangsaan

1 Peningkatan toleransidan kerukunan dalamkehidupan beragama

20,507,000 APBD

- Temu Karyasebanyak 14 kalipada 4200 orang

2 Peningkatan rasasolidaritas dan ikatansosial dikalanganmasyarakat

Page 137: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

114

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

- Penataran KetahananNasional 9 kl pada2250 org

3 Temu Karya TenagaPelaksana ForumPersaudaraan BangsaIndonesia

4 Penataran KetahananNasional

6. Program kemitraanpengembanganwawasan kebangsaan

Meningkatnyapartisipasi masyarakatdalam menjagapersatuan dan kesatuan

1 Fasilitasi pencapaianhalaqoh dan berbagaiforum keagamaanlainnya dalam upayapeningkatan wawasankebangsaan

21,103,612 APBD

- Dialog interaktifKebang dngan Togadan Toma 4 kl pada1200 orang

2 Seminar, Talk Show,Diskusi peningkatanWasbang

- Form Wasbang 7 klpada 2800 orang

3 Pentas seni danbudaya, festifal, lombacipta dalam upayapeningkatan WawasanKebangsaan.

- Kemah bhakti gerasipemuda pembauranPramuka dan OKP15 kl pada 1875 org

4 Dialog Interaktifdengan Tokoh Agamadan Tokoh Masyarakat

5 Forum WawasanKebangsaan

115

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

6 Kemah BhaktiGenerasi MudaPembaharuan Pramukadan OKP

7. Program pendidikanpolitik masyarakat

- Penyuluhan kepada300 orang

1 Penyuluhan kepadamasyarakat

2,303,734 APBD

- Peny. Database 24Parpol , 65 LSM, 400Ormas

2 Penyusunan data basepartai politik

- Monev dan pelaporan24 parpol, 65 LSM,400 Ormas

3 Monitoring, evaluasidan pelaporan

- Dialog interaksi antarlembaga pada 14 kalipada 4000 org

4 Dialog interaktif antarlembaga untukmengakomodasiaspirasi rakyat

- Dialog Interaksi dgnOrpol, Ormas, KlpProfesi dan LSM 8 klpada 1600 orang

5 Dialog interaktifdengan Parpol, Ormas,Kelompok, Profesi danLSM

- 1 Dok PerubahanPerda BantuanKeuangan kepadaParpol

6 Pendidikan PolitikPerempuan

7 Monitoring, evaluasidan pelaporan

8. Program peningkatankeamanan dankenyamananlingkungan

- Terwujudnyakeamanan, ketertibandan kenyamananlingkunganmasyarakat

1 Penyiapan tenaga kerjapengendali keamanandan kenyamananlingkungan

5,007,040 APBD

Page 138: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

116

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

- Pengerahan LinmasInti, SAR danLinmas dan MatrikLinmas

2 Pelatihan pengendaliankeamanan dankenyamananlingkungan

- Diklat SAR Linmasdan Linmas

3 Monitoring, evaluasidan pelaporan

- Pengadaan SarPrasPoskamling

4 Peningkatan Saranadan Prasarana Linmas

- PembinaanPaguyuban LinmasKel

5 Pemantauan/pengawasan Keamanan,Kenyamanan Lingk.

6 Pembinaan Linmas

9. Programpemeliharaankantrantibmas danpencegahan tindakkriminal

- Menurunnya jumlahpelanggaraan perda10 % per tahun

1 Pengawasanpengendalian danevaluasi kegiatanPolisi PP

3,190,000 APBD

2 Peningkatan kerjasamadengan aparatkeamanan dalamteknik pencegahankejahatan

3 Kerjasamapengembangankemampuan aparat PolPP dengan TNI/POLRI, Kejaksaan

117

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

4 Peningkatan kapasitasaparat dalam rangkapelaksanaansiskamswakarya diDaerah

10. Programpemberdayaanmasyarakat untukmenjaga ketertibandan keamanan

- Meningkatna peranserta masyarkaatdalam menjagaketertiban dankeamanan lingkungan

1 Pembentukan satuankeamanan lingkungandi masyarakat

3,486,000 APBD

- PenyelenggaraanHUT Linmas

2 Peningkatan kesadaranmasyarakat untukmenjaga ketertiban dankeamanan

- Pemberian Bantuandan Santuan AnggotaLinmas Non PNS

11. Program peningkatanpemberantasanpenyakit masyarakat(pekat)

- Meningkatnyaketertiban dankenyamananlingkungan daripenyakit masyarakat

1 Penyuluhanpencegahanperedaran/penggunaanMiras dan Narkoba

5,800,000 APBD

2 Peningkatankewaspadaan terhadapkegiatan tempat-tempat hiburan dankeramaian umum

- TerselenggaranyaOperasi Pekat 36 kel

3 Monitoring, evaluasidan pelaporan

Page 139: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

118

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

12. Program PencegahanDini PenanggulanganBencana

- Meningkatnyakesiapsiagaan dalammenghadapaiterjadinya bencana

1 Pengadaan TempatPenampunganSementara danEvakuasi Pendudukdari ancaman/KorbanBencana

15,264,009 APBD

- Gladi lapanganpenanganan bencana4 kali

2 Pengadaan sarana danprasarana evakuasipenduduk dariancaman korbanbencana alam

- Pengadaan sarprasEvakuasi bencana

3 Pengadaan logistik danobat-obatan bagipenduduk di tempatpenampungansementara

4 Gladi LapangPenanganan Bencana

5 Operasional Posko danPenanganan BencanaKota Semarang

6 Survey Daerah RawanBencana

7 Sosialisasi DaerahRawan Bencana danPenanganan Bencana

119

Matriks Program Lima Tahun Revisi RPJMD Tahun 2005 – 2010

KOTA : SEMARANGRPJMD PERIODE : 2005 – 2010

VISI : ”Semarang Kota Metropolitan yang religius berbasis Perdagangan dan Jasa”MISI : Memantapkan pelaksanaan otonomi daerah menuju tata kelola pemerintahan yang baik melalui peningkatan kualitas pelayanan publik,

kemandirian keuangan daerah, pengembangan aparatur yang bersih dan profesional serta didukung oleh infrastruktur kepemerintahan yangberbasis teknologi

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

20. Peningkatan kualitas pelayanan publikmelalui

URUSAN BIDANG OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM,ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH,KEPEGAWIAAN DAN PERSANDIAN

812,683,137

(1)pengembangan kapasitas aparatpemerintahan daerah,

(2)peningkatan kapasitas kelembagaanpemerintahan daerah;

1. Program PelayananAdministrasiPerkantoran

- KelancaranAdmninistrasiPelayanan Perkantoran

1 Penyediaan Jasa SuratMenyurat

357,705,291

(3)peningkatan sarana prasaranapelayanan publik; h

2 Penyediaan jasakomunikasi, sumberdaya air dan listrik

(4)peningkatan pengelolaan keuangandaera yang efektif, efisien,transparan dan akuntabel;

3 Penyediaan jasakebersihan kantor

(5)Peningkatan kualitas dan kuantitasproduk – produk hukum daerah;

4 Penyediaan alat tuliskantor

(6)peningkatan kerjasama antar daerah; 5 Penyediaan barangcetakan danpenggandaan

(7) peningkatan peran serta masyarakatdalam penyelenggaraanpemerintahan daerah;

6 Penyediaan komponeninstalasi listrik/penerangan bangunankantor

Page 140: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

120

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

(8)peningkatan kualitas persandiandaerah.

7 Penyediaan peralatanrumah tangga

8 Penyediaan bahanbacaan dan peraturanperundang -undangan

9 Penyediaan makanandan minuman

10 Rapat-rapat koordinasidan konsultasi ke luardaerah

11 Penyediaan jasaperalatan danperlengkapan kantor

12 Penyediaan jasaadminitrasi keuangan

13 Penyediaan bahanlogistik kantor

2. Program PeningkatanSarana dan PrasaranaAparatur

- KelancaranAdmninistrasiPelayanan Perkantoran

1 Pengadaan peralatangedung kantor

119,942,928

2 Pemeliharaanrutin/berkala gedungkantor

3 Pemeliharaanrutin/berkalakendaraandinas/operasional

4 Pemeliharaanrutin/berkala peralatangedung kantor

121

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

5 Pemeliharaanrutin/berkala mebelair

6 Rehabilitasisedang/berat gedungkantor

7 Pengadaan KendaraanBermotor

8 Pemeliharaanrutin/berkala mobiljabatan

3. Program PeningkatanDisiplin Aparatur

- KelancaranAdmninistrasiPelayanan

1 Pengadaan pakaiandinas besertaperlengkapannya

19,691,594

Perkantoran 2 Pengadaan pakaiankerja lapangan

3 Pengadaan pakaianKORPRI

4 Pengadaan pakaiankhusus hari-haritertentu

4. Program FasilitasiPindah/Purna TugasPNS

- KelancaranAdmninistrasiPelayanan Perkantoran

1 Pemulangan pegawaiyang pensiun

11,697,050

2 Pemulangan pegawaiyang tewas dalammelaksanakan tugas

5. Program Peningk.Kapasitas SumberDaya Aparatur

- Meningkatkan SDMAparatur Pelayanan

1 Pendidikan danPelatihan Formal 3,249,968

Page 141: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

122

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

2 Sosialisasi peraturanperundang-undangan

3 Bimbingan teknisimplementasiperaturan perundang-undangan

6. Program PeningkatanPengembanganSistem PelaporanCapaian Kinerja danKeuangan

- KelancaranAdmninistrasiPelayanan Perkantoran

1 Penyusunan laporancapaian kinerja danikhtisar realisasikinerja SKPD

9,635,262

2 Penyusunan pelaporankeuangan semesteran

3 Penyusunan pelaporankeuangan akhir tahun

7. Program Peningkatankapasitas lembagaperwakilan rakyatdaerah

- Tersusunnya Peraturandaerah 100 buah

1 Pembahasanrancangan peraturandaerah

77,556,933 APBD

- Terlenggaranyakegiatan :

2 Hearing/dialog dankoordinasi denganpejabat pemerintahdaerah dan tokohmasyarakat/tokohagama

- Hearing/dialog 135Kali

3 Rapat-rapat alatkelengkapan dewan

- Rapat-rapatparipurna 180 kali

4 Rapat-rapat paripurna

123

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

- Kegiatan reses 15kali

5 Kegiatan reses

- Forum KonsultasiKelegistlatifan 200Kl

6 Kunjungan kerjapimpinan dan anggotaDPRD dalam daerah

7 Peningk kapasitaspimpinan dan anggotaDPRD

8 Pengembangan ForumKonsultasiKelegislatifan denganInstansi Pemerintah

9 Kunjungan kerjapimpinan dan anggotaDPRD luar daerah

10 Sosialisasi peraturanperundang-undangan

11 Penetapan keputusanDPRD

12 Pelaksanaan tugas danwewenang lain yangdiatur dalam peraturanperundang-undangan

8. Program peningkatanpelayanan kedinasankepala daerah/wakilkepala daerah

- Rakor formkompanda4 kali /thn

1 KoordinasiForkompanda

57,980,608 APBD

2 Koordinasi PimpinanKota dan Sekda

3 Pendataan dan Surveipenyaluran bantuan

Page 142: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

124

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

4 Monitoring, evaluasidan pelaporanpelaksanaanpenyaluran bantuan

9. Program peningkatandan pengembanganpengelolaankeuangan daerah

- TersusunnyaRancangan Perdatentang APBD danPeraturan Walikotatentang penjabaranAPBD tiap tahun

1 Peny. RancanganPeraturan Daerahtentang APBD

63,849,521 APBD

2 Peny. Ranc. PeraturanWalikota tentangPenjabaran APBD

- TersusunnyaRancangan Perdatentang perubahanAPBD & PeraturanWalikota tentangpenjabaran perubahanAPBD tiap tahun

3 Peny.Ranc. PeraturanDaerah tentangPerubahan APBD

- Tersusunnya Perdapertanggung-jawabanpelaksanaan APBDtiap tahun

4 Peny.Ranc. PeraturanWalikota tentangPenjabaran PerubahanAPBD

- Tersusunnya Perwalpertanggung-jawabanpelaksanaan APBDtiap tahun

5 Peny. Ranc. PeraturanDaerah tentangPertanggungjawabanPelaksanaan APBD

6 Peny.Ranc. PeraturanWalikota tentangPertanggungjawabanPelaksanaan APBD

125

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

- Meningkatkanpenerimaan PADS10% per tahun

7 Peny.Sistem InformasiPengelolaan KeuanganDaerah

- Tersusunnya datapotensi danpekembangan PajakPBB, reklame,restoran, Hotel,hiburan dan PKL

8 Penyusunan Sisteminformasi pengelolaankeuangan daerah

- Tersusunnya zonapotensi pajak daerah

9 Sosialisasipengelolaan keuangandaerah

- Tersusunnyapenilaian individualobyek pajak PBB

10 Bintek pengelolaankeuangan daerah

- Tersusunnya pedomanpenyusunan,pelaksanaan danpertanggungjawabanAPBD

11 Peny. Standar SatuanHarga

- Meningkatkanpengelolaan barangmilik daerah

12 Inventarisasi danVerivikasi AsetDaerah

- Tersusunnya BukuStandarisasi Harga

13 Sertifikasi aset-asetdaerah

- Meningk. pengelolaanbarang milik daerah

14 Peny. PedomanPenatausahaanPelaksanaan APBD- Tersedianya data

informasi aset milikpemerintah kota yangakurat

Page 143: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

126

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

- Penyertaan ModalBUMD

15 Revaluasi/ appraisalaset/ barang daerah

16 Intensifikasi danekstensifikasi sumber-sumber pendapatandaerah

17 Pengendalianadministrasi keuangandaerah

18 Pengelolaan barangdaerah

10. Program pembinaandan fasilitasipengelolaankeuangan kabupaten/kota

- Tersusunya RaperdaEvaluasi APBD Kota /tahun

1 Evaluasi rancanganperaturan daerahtentang pelaksanaanAPBD

3,795,595 APBD

- Tersusunya PerwalEvaluasi PenjabaranAPBD Kota / tahun

2 Evaluasi rancanganperaturan walikotatentang penjabaranpelaksanaan APBD

3 Asistensi penyusunanrancangan regulasipengelolaan keuangandaerah

4 Asistensi LaporanKeuangan pada SKPD

127

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

11. Program PeningkatanSistem PengawasanInternal danPengendalianPelaksanaanKebijakan KDH

- Terlaksananyapengawasan internaldi 155 obtrik/entitas

1 Pelaksanaanpengawasan internalsecara berkala

5,915,334 APBD

- Tertanganinya kasuspengaduan masyarakat98 %

2 Penanganan kasuspengaduan di lingk.pemerintah daerah

3 Tindak lanjut hasiltemuan pemeriksaan

4 Koordinasipengawasan yang lebih komprehensif

5 Pengendalianmanajemen pelaks.kebijakan KDH

6 evaluasi berkalatemuan hasilpengawasan

12. Program peningkatanprofesionalismetenaga pemeriksa danaparatur pengawasan

Meningkatnya kualitasSDM Pemeriksa

1 Pelatihanpengembangan tenagapemeriksa danaparatur pengawasan

107,500 APBD

2 Pelatihan teknispengawasan danpenilaian akuntabilitaskinerja

13. Program optimalisasipemanfaatanteknologi informasi

- Pengembangan SistemKomputerisasi KPT

1 Penyusunan sisteminformasi terhadaplayanan publik

1,645,000 APBD

Page 144: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

128

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

- Pelatihan petugas KPT 2 BimbinganTeknis/PembinaanSumberdaya ManusiaAparatur KPT

- Penyediaan Brosur,Formulir permohonandan buku panduan

3 Pengadaan SaranaPrasarana KPT

- Evaluasi danpelaporan KPT

4 Monitoring, evaluasidan pelaporan

14. ProgramMengintensifkanpenangananpengaduanmasyarakat

- Tertanganinya kasuspengaduan masyarakat

1 KegiatanPembentukan UnitKhusus PenangananPengaduanMasyarakat

1,120,000 APBD

2 PenangananPengaduan PelayananPublik

15. Program Peningkatankerjasama AntarPemerintah Daerah

- Terbentuknya jaringankerjasama antardaerah dlmpembangunan wilayahperbatasan

1 Fasilitasi/pembentukankerjasama dibidanghukum

7,755,000 APBD

2 Pengembanganjaringan penelitianhukum

3 Bantuan kerjasamaantar Daerah(Kedungsepur)

129

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

4 Fasilitasi dankoordinasiPembangunaninfrastruktur antardaerah/wilayah

16. Program PenataanPeraturan Perundang-undangan

- Meningkatkanketersediaanperaturan perundang-undangan 100 %

1 Legislasi rancanganPeraturan Perundang-undangan

7,670,000 APBD

- Meningkatkankesadaran masyarakatdan aparaturpemerintah terhadapperaturan perundang-undangan

2 Kajian peraturanperundang-undanganthd peraturanperundangan yangbaru, lebih tinggi dankeserasian antarperaturan perundang-undangan daerah

- Terlaksananyapenyelenggaraanpemerintahan sesuaidg aturan perundang-undangan 100 %

3 Fasilitasi sosialisasiperaturan perundang-undangan

- Meningkatkanpelayanan bantuanhukum

4 Publikasi peraturanperundang-undangan

- Meningkatnyakemampuan SDMdalam penyusunan danpenyempurnaanprdouk hkm daerah

5 Penyusunan rencanakerja rancanganperaturan perundang-undangan

Page 145: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

130

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

6 Peny. KlasifikasiKewenangan Daerahyang didelegasikan keSKPD

7 Sosialisasi PeraturanPerundang-undangan

8 Penyusunan Prolega

9 Peningkatan SJDI

17. Program PenataanDaerah Otonomi

- Tersusunnyakelembagaanberdasarkan PP baru

1 Pengukuran danpematokan bataswilayah

825,000 APBD

- Tertatanya bataswilayah yang jelas

2 Sosialisasi PeraturanPerUUan tentangPemerintahan Daerah- Sosialisasi UU No. 32

thn 2004- Penyusunan LPPD

18. Program Pembinaandan Peningkatan

- Peningkatan kinerjaperangkat daerah

1 Pembinaan &peningkatankelembagaanperangkat daerah

8,087,284 APBD

Organisasi PerangkatDaerah

- Tersusunnya LAKIP100 %

- PenyelenggaraanForkompanda 5 kali

2 PenangananAdministrasiKetatalaksanaan

- Pembinaanadministrasi di 16 Kec

3 Analisis OrganisasiPerangkat Daerah

- Monografi kecamatandi 16 kecamatan

4 Pembinaan PemerintahKecamatan

131

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

- Tersusunnya IndekKepuasan Masyarakat

5 Penyusunan Tugasdan Fungsi

- Meningkatkanpelayanan perijinan diKPT

6 Penyusunan PedomanTata NaskahKedinasan

7 Analisa jabatanfungsional

19 Program peningkatankapasitas sumberdayaaparatur

- Terkirimnya DiklatPrajabatan bagi 80CPNSD

1 Pendidikan danpelatihan prajabatanbagi calon PNSDaerah

18,695,660 APBD

- Terkirimnya pesertadiklat Kepemimpinan80 %

2 Pendidikan danpelatihan strukturalbagi PNS Daerah

- Terkirimnya pesertadiklat teknis danfungsional 80 %

3 Pendidikan danpelatihan teknis tugasdan fungsi bagi PNSdaerah

4 Pendidikan danpelatihan fungsionalbagi PNS Daerah

20 Program pembinaandan pengembanganaparatur

- Terlaksananyapenataan data jabatandan 30 kali pelantikanjabatan

1 Penyusunan rencanapembinaan karir PNS

35,757,609 APBD

2 Seleksi penerimaanCPNS

- Pengiriman peserta tesPCAP 6 Paket

3 Penempatan PNS

Page 146: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

132

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

- Penyelenggaraanseleksi PenerimaanCPNSD 2006, 2007,2008 dan 2009

4 Penataan sisstemadministrasi kenaikanpangkat otomatis

- Pemberian pengargaanSatya Lencana Karya565 orang yang terdiri:Satya 10 Tahun 235Org, 20 tahun 155 org,30 tahun 210 org,PNS berprestasi 15orang

5 Pembangunan/pengembangan SistemInformasiKepegawaian Daerah(SIKDA)

6 Seleksi & penetapanPegawai Negeri Sipiluntuk tugas belajar

- Penyelenggaran DiklatTeknis, Fungsionaldan Kepemimpinan28 Kali

7 Pemberianpenghargaan bagiPegawai Negeri Sipilberprestasi

- PenyelenggaraanCostumer StatisfactionTraining (CST) 2 kali

8 Proses penanganankasus-kasuspelanggaran disiplinPegawai Negeri Sipil

- Penyeleng. Bintek 10kl , Bintal 5 kl danESQ 5 kl

9 Pemberian bantuanTugas Belajar danikatan dinas

- PenyelenggaraanDiklat AchievementMotivationTraining(AMT) 4 kali

10 Pemberian bantuanpenyelenggaraanpenerimaan PrajaSTPDN/IPDN

133

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

- PenyelesaianAdministrasiKepegawaian 100 %

11 Penyelenggaraandiklat teknis,fungsional dankepemimpinan

- Penanganan kasuspelanggaran disiplinpegawai 100 %

12 Pengembangan diklat

13 Monitoring, evaluasidan pelaporan PascaDiklat

- Penyelenggaraan 4kegiatan AKD danevaluasi DampakDiklat PNS

14 Koordinasipenyelenggaraandiklat

- Penyelenggaraan 3kali KonsultasiPenyelenggaraanDiklat

Page 147: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

134

Matriks Program Lima Tahun Revisi RPJMD Tahun 2005 – 2010

KOTA : SEMARANGRPJMD PERIODE : 2005 – 2010

VISI : ”Semarang Kota Metropolitan yang religius berbasis Perdagangan dan Jasa”MISI : Memantapkan kinerja pertumbuhan ekonomi kota secara terpadu dan sinergi diantara para pelaku berbasis pada perdagangan dan jasa,

mendorong kemudahan ber-investasi, penguatan dan perluasan jaringan kerjasama ekonomi lokal, regional dan internasional

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

21. Tersedianya kebutuhan produk panganbagi masyarakat melalui

URUSAN BIDANG KETAHANAN PANGAN 1,845,000

(1) peningkatan ketersediaan dankualitas produk pangan;

(2) peningkatan kelancaran distribusiproduk pangan;

1. Program PelayananAdministrasiPerkantoran

- KelancaranAdmninistrasiPelayananPerkantoran

1 Penyediaan Jasa SuratMenyurat

30,750

(3) Penganekaragaman dan pengolahanproduk pangan;

2 Penyediaan jasakomunikasi, sumberdaya air dan listrik

3 Penyediaan jasakebersihan kantor

4 Penyediaan alat tuliskantor

5 Penyediaan barangcetakan danpenggandaan

6 Penyediaan komponeninstalasi listrik/penerangan bangunankantor

135

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

7 Penyediaan peralatanrumah tangga

8 Penyediaan bahanbacaan dan peraturanperundang -undangan

9 Penyediaan makanandan minuman

10 Rapat-rapat koordinasidan konsultasi ke luardaerah

11 Penyediaan jasaperalatan danperlengkapan kantor

12 Penyediaan jasaadminitrasi keuangan

2. Program PeningkatanSarana dan PrasaranaAparatur

- KelancaranAdmninistrasiPelayananPerkantoran

1 Pengadaan peralatangedung kantor

102,500

2 Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor

3 Pemeliharaanrutin/berkala kendaraandinas/operasional

4 Pemeliharaan rutin/berkala peralatangedung kantor

5 Pemeliharaan rutin/berkala mebelair

6 Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor

Page 148: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

136

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

7 Pengadaan KendaraanBermotor

4. Program Peningk.Kapasitas SumberDaya Aparatur

- Meningkatkan SDMAparatur Pelayanan

1 Pendidikan danPelatihan Formal

153,750

2 Sosialisasi peraturanperundang-undangan

3 Bimbingan teknisimplementasi peraturanperundang-undangan

5. Program PeningkatanPengembanganSistem PelaporanCapaian Kinerja danKeuangan

- KelancaranAdmninistrasiPelayananPerkantoran

1 Penyusunan laporancapaian kinerja danikhtisar realisasi kinerjaSKPD

61,500

2 Penyusunan pelaporankeuangan semesteran

3 Penyusunan pelaporankeuangan akhir tahun

6. Program PeningkatanKetahanan Pangan

- Meningkatnyakersediaan produkpangan 100 %

1 Fasilitasi penyediaanmakanan pokok bagiwarga miskin

1,845,000 APBD

- Meningkatnyakelancaran distribusiproduk pangan

2 Penyusunan data basepotensi produksipangan

3 Analisis danpenyusunan polakonsumsi dan suplaipangan

137

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

- Meningkatnyakeanekaragaramanpengolahan produkmakan

4 Apresiasi ketahananpangan

5 Peningkatan mutu dankeamanan pangan

6 Peningkatan sistemdistribusi konsumsipangan dan daya belimasyarakat

7 Pemantauan dananalisis harga panganpokok

8 Koordinasi perumusankebijakan PertahananPangan

Page 149: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

138

Matriks Program Lima Tahun Revisi RPJMD Tahun 2005 – 2010

KOTA : SEMARANGRPJMD PERIODE : 2005 – 2010

VISI : ”Semarang Kota Metropolitan yang religius berbasis Perdagangan dan Jasa”MISI : Memantapkan kinerja pertumbuhan ekonomi kota secara terpadu dan sinergi diantara para pelaku berbasis pada perdagangan dan jasa,

mendorong kemudahan ber-investasi, penguatan dan perluasan jaringan kerjasama ekonomi lokal, regional dan internasional

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

22. Peran serta dan keberdayaan masyarakatdalam pembangunan wilayah melalui

URUSAN BIDANG PEMBERDAYAANMASYARAKAT DAN DESA

76,448,505

(1)Penguatan kelembagaan masyarakat;

(2)Pengembangan partisipasimasyarakat dalam setiap tahapanpembangunan wilayah;

1. Program PelayananAdministrasiPerkantoran

- KelancaranAdmninistrasiPelayananPerkantoran

1 Penyediaan Jasa SuratMenyurat

30,750

(3)Pengembangan peran sertamasyarakat dalam pembangunanekonomi, sosial, budaya dan saranaprasarana wilayah;

2 Penyediaan jasakomunikasi, sumberdaya air dan listrik

(4)Pengemb. pengelolaan sumber dayaalam dan Tekonologi Tepat Guna(TTG).

3 Penyediaan jasakebersihan kantor

4 Penyediaan alat tuliskantor

5 Penyediaan barangcetakan danpenggandaan

139

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

6 Penyediaan komponeninstalasi listrik/penerangan bangunankantor

7 Penyediaan peralatanrumah tangga

8 Penyediaan bahanbacaan dan peraturanperundang -undangan

9 Penyediaan makanandan minuman

10 Rapat-rapat koordinasidan konsultasi ke luardaerah

11 Penyediaan jasaperalatan danperlengkapan kantor

12 Penyediaan jasaadminitrasi keuangan

2. Program PeningkatanSarana dan PrasaranaAparatur

- KelancaranAdmninistrasiPelayanan Perkantoran

1 Pengadaan peralatangedung kantor

133,250

2 Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor

3 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraandinas/ operasional

4 Pemeliharaan rutin/berkala peralatangedung kantor

Page 150: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

140

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

5 Pemeliharaan rutin/berkala mebelair

6 Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor

7 Pengadaan KendaraanBermotor

4. Program Peningk.Kapasitas SumberDaya Aparatur

- Meningkatkan SDMAparatur Pelayanan

1 Pendidikan danPelatihan Formal

205,000

2 Sosialisasi peraturanperundang-undangan

3 Bimbingan teknisimplementasi peraturanperundang-undangan

5. Program PeningkatanPengembanganSistem PelaporanCapaian Kinerja danKeuangan

- KelancaranAdmninistrasiPelayananPerkantoran

1 Penyusunan laporancapaian kinerja danikhtisar realisasi kinerjaSKPD

71,750

6. Program PeningkatanKeberdayaanmasyarakat

- Meningkatkan peranserta masyararakatdalam pembangunanwilayahnya

1 Evaluasipemberdayaanmasyarakat

906,889 APBD

2 Bulan Bhakti Gotongroyong masyarakat

141

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

- Meningkatkan peranlembaga RT, RW

3 Bantuan pemugaranperumahan

dan LPMK di 177Kelurahan

4 Pembinaan danpendataan programkemiskinan diKelurahan

5 TMMD

6 Pembinaan lembagaRT, RW dan LPMK

7 Pemberdayaanlembaga dan organisasimasyarakat pedesaan

7. ProgramPengembanganLembaga Ekonomi

Menigkatnyakapasitas lemabagekonomi desa 35 %

1 Bantuan permodalanusaha ekonomi desa

1,230,000 APBD

2 Pelatihan ketrampilanusaha ekonomi desa

3 Fasilitasi pembinaanusaha ekonomi desa

8. Program PeningkatanPartisipasiMasyarakat dalampembangunan

- Peningkatan parsipasimasyarakat 75 %

1 Bantuan LangsungMasyarakat Kelurahan

73,413,974 APBD

2 Monitoring BLM

3 Bantuan LangsungMasyarakam (BLM)

4 Pembinaan kelompokmasyarakatpembangunan desa

5 PelaksanaanMusrenbang Desa

Page 151: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

142

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

6 Pemberian StibulanPembangunan Desa

7 Monitoring, evaluasidan pelaporan

9. Program PeningkatanKapasitas AparaturPemerintah Desa

- Meningkatkankemampuan aparaturdi 177 kelurahan

1 Pembinaan Kecamatandan Kelurahan

456,892 APBD

2 Standar PelayananMinimal (SPM)Kelurahan dankecamatan

3 Monitoring, evaluasidan pelaporan

143

Matriks Program Lima Tahun Revisi RPJMD Tahun 2005 – 2010

KOTA : SEMARANGRPJMD PERIODE : 2005 – 2010

VISI : ”Semarang Kota Metropolitan yang religius berbasis Perdagangan dan Jasa”MISI : Memantapkan pelaksanaan otonomi daerah menuju tata kelola pemerintahan yang baik melalui peningkatan kualitas pelayanan publik,

kemandirian keuangan daerah, pengembangan aparatur yang bersih dan profesional serta didukung oleh infrastruktur kepemerintahan yangberbasis teknologi

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

23. Terwujudnya data statistik daerah yangakurat, akuntabel dan dinamis melalui

URUSAN BIDANGSTATISTIK

1,300,000

(1) pengembangan jaringan statistikdaerah,

(2) pengembangan statistikdaerah/lokal,

1. ProgramPengembanganData/Informasi/

- Tersedianya datastatistik daerah KotaSemarang

1 Penyusuna danPengumpulan data danstatistik daerah

1,300,000

(3)Pemberian dukunganpenyelenggaraan statistik nasional.

Page 152: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

144

Matriks Program Lima Tahun Revisi RPJMD Tahun 2005 – 2010

KOTA : SEMARANGRPJMD PERIODE : 2005 – 2010

VISI : ”Semarang Kota Metropolitan yang religius berbasis Perdagangan dan Jasa”MISI : Memantapkan pelaksanaan otonomi daerah menuju tata kelola pemerintahan yang baik melalui peningkatan kualitas pelayanan publik,

kemandirian keuangan daerah, pengembangan aparatur yang bersih dan profesional serta didukung oleh infrastruktur kepemerintahan yangberbasis teknologi.

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

24. Terwujudnya penyelamatan,pelestarian dan pengamanan arsipmelalui

URUSAN BIDANGKEARSIPAN

3,030,000

(1)peningkatan pengelolaan danpelayanan arsip;

1. Program PelayananAdministrasiPerkantoran

- KelancaranAdmninistrasiPelayanan Perkantoran

1 Penyediaan Jasa SuratMenyurat

1,515,321

(2)pemeliharaan dan perawatan arsip; 2 Penyediaan jasakomunikasi, sumberdaya air dan listrik

(3)peningkatan sarana dan prasaranapengelolaan arsip.

3 Penyediaan jasakebersihan kantor

4 Penyediaan alat tuliskantor

5 Penyediaan barangcetakan danpenggandaan

6 Penyediaan komponeninstalasi listrik/penerangan bangunankantor

145

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

7 Penyediaan peralatanrumah tangga

8 Penyediaan bahanbacaan dan peraturanperundang -undangan

9 Penyediaan makanandan minuman

10 Rapat-rapat koordinasidan konsultasi ke luardaerah

11 Penyediaan jasaperalatan danperlengkapan kantor

12 Penyediaan jasaadminitrasi keuangan

2. Program PeningkatanSarana dan PrasaranaAparatur

- KelancaranAdmninistrasiPelayanan Perkantoran

1 Pengadaan peralatangedung kantor

824,640

2 Pemeliharaanrutin/berkala gedungkantor

3 Pemeliharaanrutin/berkala kendaraandinas/operasional

4 Pemeliharaanrutin/berkala peralatangedung kantor

5 Pemeliharaanrutin/berkala mebelair

6 Rehabilitasisedang/berat gedungkantor

Page 153: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

146

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

7 Pengadaan KendaraanBermotor

3. Program Peningk.Kapasitas SumberDaya Aparatur

- Meningkatkan SDMAparatur Pelayanan

1 Sosialisasi peraturanperundang-undangan

447,111

2 Bimbingan teknisimplementasi peraturanperundang-undangan

4. Program PeningkatanPengembanganSistem PelaporanCapaian Kinerja danKeuangan

- KelancaranAdmninistrasiPelayanan Perkantoran

1 Penyusunan laporancapaian kinerja danikhtisar realisasi kinerjaSKPD

26,301

2 Penyusunan pelaporankeuangan semesteran

3 Penyusunan pelaporankeuangan akhir tahun

5. Program perbaikansistem administrasikearsipan

- Terkelolanya arsipinaktif

1 Pembangunan data baseinformasi kearsipan

1,465,000 APBD

- Terkelolanya arsip-statis

2 Pengklasifikasian Data

3 Pengadaan saranapenyimpanan

6. Programpenyelamatan datapelestarian dokumen/arsip daerah

- Bantuan operasionalkearsipan di 16kecamatan

1 Pengadaan saranapengolahan danpenyimpanan arsip

180,000 APBD

- Pemeliharaan Depopenyimpanan arsip

2 Pendataan dan penataandokumen/arsip daerah

147

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

7. Programpemeliharaan rutin/berkala sarana danprasarana kerasipan

- Pemeliraan Dokumendan arsip PemerintahKota Semarang

1 Pemeliharaan rutin/berkala arsip daerah

90,000 APBD

8. Program peningkatankualitas pelayananinformasi

- Meningkatkaninformasi kearsipan

1 Sosialisasi/penyuluhankearsipan di lingkunganinstansi pemerintah/swasta

1,295,000 APBD

2 Penyediaan saranalayanan informasi arsip

3 Penambahan khasanaharsip

4 Pembuatan buku polaklasifikasi dan Bukujadwal Retinsi Aktif

Page 154: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

148

Matriks Program Lima Tahun Revisi RPJMD Tahun 2005 – 2010

KOTA : SEMARANGRPJMD PERIODE : 2005 – 2010

VISI : ”Semarang Kota Metropolitan yang religius berbasis Perdagangan dan Jasa”MISI : Memantapkan pelaksanaan otonomi daerah menuju tata kelola pemerintahan yang baik melalui peningkatan kualitas pelayanan publik,

kemandirian keuangan daerah, pengembangan aparatur yang bersih dan profesional serta didukung oleh infrastruktur kepemerintahan yangberbasis teknologi.

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

25. Terwujudnya transparansi informasidan membentuk masyarakat yangresponsif terhadap pembangunanmelalui

URUSAN BIDANGKOMUNIKASI DANINFORMASI

30,406,251

(1) peningkatan proses komunikasidua arah antara pemerintah danmasyarakat;

1. Program PelayananAdministrasiPerkantoran

- KelancaranAdmninistrasiPelayanan Perkantoran

1 Penyediaan Jasa SuratMenyurat

9,893,259

(2) peningkatan kualitas SDM bidangkomunikasi dan informasi;

2 Penyediaan jasakomunikasi, sumberdaya air dan listrik

(3) Peningkatan sarana dan prasaranakomuni kasi dan informasi;

3 Penyediaan jasakebersihan kantor

(4) Peningkatan jalinan kemitraandengan media massa ;

4 Penyediaan alat tuliskantor

5 Penyediaan barangcetakan & penggandaan

6 Penyediaan komponeninstalasi listrik/ penera-ngan bangunan kantor

149

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

(5) Pengendalian pengembangantelekomunikasi.

7 Penyediaan peralatanrumah tangga

8 Penyediaan bahanbacaan dan peraturanperundang -undangan

9 Penyediaan makanandan minuman

10 Rapat-rapat koordinasidan konsultasi ke luardaerah

11 Penyediaan jasaperalatan danperlengkapan kantor

12 Penyediaan jasaadminitrasi keuangan

2. Program PeningkatanSarana dan PrasaranaAparatur

- KelancaranAdmninistrasiPelayanan Perkantoran

1 Pengadaan peralatangedung kantor

5,116,450

2 Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor

3 Pemeliharaanrutin/berkala kendaraandinas/operasional

4 Pemeliharaan rutin/berkala peralatangedung kantor

5 Pemeliharaanrutin/berkala mebelair

6 Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor

Page 155: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

150

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

7 Pengadaan KendaraanBermotor

3. Program PeningkatanKapasitas Sumber

- Meningkatkan SDMAparatur Pelayanan

1 Sosialisasi peraturanperundang-undangan

-

Daya Aparatur 2 Bimbingan teknisimplementasi peraturanperundang-undangan

4. Program PeningkatanPengembanganSistem PelaporanCapaian Kinerja danKeuangan

- KelancaranAdmninistrasiPelayanan Perkantoran

1 Penyusunan laporancapaian kinerja danikhtisar realisasi kinerjaSKPD

221,725

2 Penyusunan pelaporankeuangan semesteran

3 Penyusunan pelaporankeuangan akhir tahun

5. ProgramPengembanganKomunikasiInformasi dan MediaMassa.

- Forum Komunikasipers daerah 2 kali

1 Pembinaan danpengembangan jaringankomunikasi daninformasi

2,626,882 APBD

- Pembinaan LKM ,FIM/KIM 32 kali/thn

2 Pengadaan alat-alatstudio

- Forum KomunikasiKehumasan Daerahsebanyak 2 Kali

3 Perencanaan danpengembangankebijakan komunikasidan informasi

151

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

- Terbangunnya 10Werbsite SKPD

4 Pembangunan WANTahap I s/d V

5 Pengadaan peralatanpenunjang pmeliharaankerusakan jaringan

- Terpeliharanya 10 SIMdan Website KotaSemarang

6 Pembangunan danPengembangan SistemInformasi ManajemenSatuan Kerja Intansi

- Terbangunnya 15 SIM

- Terselenggaranya

- Forum komunikasi/BAKOMONFO 4 kl/th

- Press Release 800buah berita

- Jumpa Pers 600 kali

- Pembinaan kepadaelemen masyarakat16 kali

- Pembuatan leaflet 3kali /tahun

- Pembangunan PusatInformasi Masyarakat

6. Program Pengkajiandan PenelitianBidang Informasi danKomunikasi.

- Tersedianya KajianPembuatan SIM 6 unit

1 Pengkajian danpengembangan sisteminformasi

188,500 APBD

- Analisis Berita Pers144 kali

2 Analisis Berita

Page 156: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

152

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

7. Program fasilitaspeningkatan SDMbidang komunikasidan informasi

- Pembangunan JaringanWireles dilingkunganBalaikota

1 Pembinaan danpengembangan sumberdaya komunikasi daninformasi

398,270 APBD

- Pelatihan penulisanberita 1 kali, TI 1kali, dan kehumasan 1kali

2 Pembelian sarpraslaboratorium komputer

3 Pelatihan SDM dalambidang informasi danakomunikasi

- Terlatinya SDMKomputer TI 500pegawai

4 Perawatan jaringanWAN dan SIMDA

8. Program KerjasamaInformasi denganMas Media

- Penyebarluasaninformasi

1 Penyebarluasaninformasi pembangunandaerah

11,961,165 APBD

- Dialog Intraktif dimedia elektronik 2kl/ thn

2 Penyebarluasaninformasi penyeleng-garaan pemerintahandaerah- Siaran radio 96 kali/

thn- Media Televisi 28 kl/

thn3 Penyebarluasan

informasi yang bersifatpenyuluhan bagimasyarakat

153

Matriks Program Lima Tahun Revisi RPJMD Tahun 2005 – 2010

KOTA : SEMARANGRPJMD PERIODE : 2005 – 2010

VISI : ”Semarang Kota Metropolitan yang religius berbasis Perdagangan dan Jasa”MISI : Memantapkan pelaksanaan otonomi daerah menuju tata kelola pemerintahan yang baik melalui peningkatan kualitas pelayanan publik,

kemandirian keuangan daerah, pengembangan aparatur yang bersih dan profesional serta didukung oleh infrastruktur kepemerintahan yangberbasis teknologi.

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

26. Peningkatan ilmu pengetahuan danteknologi masyarakat melalui

URUSAN BIDANGPERPUSTAKAAN

-

(1) penyelamatan dan pelestariankoleksi bahan pustaka;

1. Program Pengemba-ngan Budaya Bacadan PembinaanPerpustakaan

- Meningkatkan minatbaca masyarakat

1 Pemasyaraktan minatdan kebiasaan mem-baca untuk mendorongterwujudnyamasyarakat pembelajar

4,168,774 APBD

(2) peningkatan gerakan gemarmembaca;

- Terlaksananya bedahbuku dan seminar

2 Pengembangan minatdan budaya bacaPelaksanaan Koordinasipengembangankepustakaan PelayananPerpustakaan Keliling

(3) pengembangan perpustakaanberbasis masyarakat;

(4) peningkatan pengelolaanperpustakaan;

(5) peningkatan kualitas sarana danprasana perpustakaan.

3 Penyediaan bantuanpengembanganperpustakaan dan minatbaca Perencanaan danpenyusunan programbudaya baca

Page 157: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

154

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

4 Publikasi dansosialisasi minat danbudaya baca

5 Penyediaan bahanpustaka perpustakaanumum daerah

6 Monitoring, evaluasidan pelaporan

7 Super visi , pembinaandan stimulasi padaperpustakaanumum/khusus, sekolahdan masyarakat

155

Matriks Program Lima Tahun Revisi RPJMD Tahun 2005 – 2010

KOTA : SEMARANGRPJMD PERIODE : 2005 – 2010

VISI : ”Semarang Kota Metropolitan yang religius berbasis Perdagangan dan Jasa”MISI : Memantapkan kinerja pertumbuhan ekonomi kota secara terpadu dan sinergi diantara para pelaku berbasis pada perdagangan dan jasa,

mendorong kemudahan ber-investasi, penguatan dan perluasan jaringan kerjasama ekonomi lokal, regional dan internasional

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

1. Terwujudunya optimalisasi hasilpertanian dengan tetap memperhatikankeseimbangan lingkungan melalui

URUSAN PILIHAN URUSAN BIDANGPERTANIAN

34,367,207

(1) peningkatan kualitas SDM pelakuPertanian;

1. Program PelayananAdministrasiPerkantoran

- Kelancaran Admninis-trasi PelayananPerkantoran

1 Penyediaan Jasa SuratMenyurat

1,170,152

(2) Intensifikasi dan ekstensifikasilahan pertanian dengan produkyang mempunyai nilai tambah;

2 Penyediaan jasakomunikasi, sumberdaya air dan listrik

(3) Peningkatan pengelolaan hasilpertanian.

3 Penyediaan jasakebersihan kantor

4 Penyediaan alat tuliskantor

5 Penyediaan barangcetakan danpenggandaan

6 Penyediaan komponeninstalasi listrik/penerangan bangunankantor

7 Penyediaan peralatanrumah tangga

Page 158: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

156

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

8 Penyediaan bahanbacaan dan peraturanperundang -undangan

9 Penyediaan makanandan minuman

10 Rapat-rapat koordinasidan konsultasi ke luardaerah

11 Penyediaan jasaperalatan danperlengkapan kantor

12 Penyediaan jasaadminitrasi keuangan

2. Program PeningkatanSarana dan PrasaranaAparatur

- KelancaranAdmninistrasiPelayanan Perkantoran

1 Pengadaan peralatangedung kantor

480,923

2 Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor

3 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraandinas/operasional

4 Pemeliharaan rutin/berkala peralatangedung kantor

5 Pemeliharaan rutin/berkala mebelair

6 Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor

157

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

7 Pengadaan KendaraanBermotor

3. Program Peningk.Kapasitas SumberDaya Aparatur

- Meningkatkan SDMAparatur Pelayanan

1 Sosialisasi peraturanperundang-undangan

2 Bimbingan teknisimplementasi peraturanperundang-undangan

4. Program PeningkatanPengembangan SistemPelaporan CapaianKinerja dan Keuangan

- KelancaranAdmninistrasiPelayananPerkantoran

1 Penyusunan laporancapaian kinerja danikhtisar realisasi kinerjaSKPD

202,515

2 Penyusunan pelaporankeuangan semesteran

3 Penyusunan pelaporankeuangan akhir tahun

5. Program PeningkatanKesejahteraan Petani

- Meningkatnyaketrampilan dankemampuan SDMPetani 8 %

1 Pelatihan petani &pelaku agribisnis

2,499,945 APBD

- Pelatihan Petani &Pelaku Agrobisins550 org

2 Penyuluhan danpendampingan petanidan pelaku agribisnis

- Penyuluhan danPenampingan Petani12 org

3 Peningkatankemampuan lembagapetani

- Peningk. KemampuanLembaga Petani 85kelp

Page 159: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

158

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

6. Program peningkatanpemasaran hasilproduksi pertanian/perkebunan

- Meningkatnyakerjasama/kemitraanpetani dan pengusaha33 % /tahun

1 Fasilitasi kerjasamaregioanal/nasioanal/internasional penyediaanhasil produksipertanian/ perkebunankomplementer

9,935,473 APBD,APBD I

- Meningkatnyakegiatan promosi hasilproduksi pertanian 25% /tahun

2 Promosi atas hasilproduk pertanian/perkebunan unggulandaerah

- Meningkatnyaproduktivitas kelapagenjah 4,46 %/tahundan kopi 3,2 %/ tahun

3 Peningkatan produksi,produktivitas dan mutuproduk perkebunan,produk pertanian

4 Penyusunan databasepotensi produksipangan

5 Pengembanganperbinihan/perbibitan

6 Penanganan pascapanen dan pengolahanhasil pertanian

7. Program peningkatanpenerapan teknologipertanian/perkebunantepat guna

- Meningkatnyapengembanganteknologi pertaniantepat guna 1 %

1 Pengadaan sarana danpraarana teknologipertanian/perkebunantepat guna

7,018,600 APBD

159

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

Meningkatnyapenggunaan alsintanpada kegiatanprapanen sampaipasca panen 1 %

2 Pemeliharaan rutin/berkala sarana danprasarana teknologipertanian/perkebunantepat guna

3 Pelatihan penerapanteknologo pertanian/perkebunan tepat gunaPelatihan danbimbinganpengoperasianteknologi pertanian/perkebunan tepat guna

8. Program peningkatanproduksi pertanian/perkebunan

- Meningkatnyaproduksi pertanian 1%/ tahun

1 Penyuluhanpeningkatan produksipertanian/perkebunan

7,028,960 APBD

2 Penyediaan saranaproduksipertanian/perkebunan

3 Pengembangan bibitunggul pertanian/perkebunan

4 Sertifikasi bibit unggulpertanian/perkebunan

5 Pembangunan SarprasPertanian/Perkebunan

6 Pemeliharan jariganirigasi

Page 160: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

160

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

9. Programpemberdayaanpenyuluhan pertanian/perkebunan

Meningkatnya jumlahpenuluh (petugaspertanian kecamatan)di Kota Semarang pd3 subsektor pertanian

1 Peningkatan kapasitastenaga penyuluhpertanian/perkebunan

736,605 APBD

2 Penyuluhan danpendampingan bagipertanian/perkebunan

10.Program pencegahandan penaggulanganpenyakit ternak

MeningkatnyaKesehatan hewan249,97%/ thn

1 Pendataan masalahpeternakan

704,000 APBD

2 Pemeliharaan kesehatandan pencegahanpenyakit menular ternak

3 Pengawasanperdagangan ternakantar daerah

11.Program peningkatanproduksi hasilpeternakan

Meningkatnyapopulasi ternak sapiperah 5 % dan sapipotong 2,5 %

1 Pembibitan danperawatan ternak

6,443,624 APBD

2 Penyuluhanpengelolaan bibit ternakyang didistribusikankepada masyarakat

3 Pembelian danpendistribusian vaksindan pakan temak

4 Pengembanganagribisnis pertenakan

161

Matriks Program Lima Tahun Revisi RPJMD Tahun 2005 – 2010

KOTA : SEMARANGRPJMD PERIODE : 2005 – 2010

VISI : ”Semarang Kota Metropolitan yang religius berbasis Perdagangan dan Jasa”MISI : Memantapkan kinerja pertumbuhan ekonomi kota secara terpadu dan sinergi diantara para pelaku berbasis pada perdagangan dan jasa,

mendorong kemudahan ber-investasi, penguatan dan perluasan jaringan kerjasama ekonomi lokal, regional dan internasional

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

2. Terwujudnya kelestarian sumberdayahutan yang dapat berfungsi sebagaimedia pengatur tata air dan kelestarianlingkungan melalui

URUSAN BIDANG KEHUTANAN 1,677,500

(1) pengembangan konservasi lahan danhutan kota;

1 ProgramPemanfaatan PotensiSumber Daya Hutan

- Terkendalinyaperedaran hasil hutankayu

1 Pengembanganpengujian danpengendalianperedaran hasil hutan

190,000 APBD

(2) rehabilitasi sumberdaya hutan; dan 2 Program rehabilitasihutan dan lahan

- Meningkatnyapenanganan lahan kritis8,89 % /th

1,477,500 APBD

(3) pemberdayaan masyarakat dalampelestarian sumberdaya hutan.

1 Penanaman pohonpada kawasan hutanindustri dan hutanwisata

2 Pembinaan,pengendalian danpengawasan gerakanrehabilitasi hutan danlahan

Page 161: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

162

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

3 Peningkatan peranserta masyarakatdalam rehabilitasihutan dan lahan

3 Program pembinaandan penertibanindustri hasil hutan

- Terwujudnya ketertibanindustri hasil hutansesuai PeraturanPerundang-2an yangberlaku

1 Sosialisasi peraturandaerah mengenaipengelolaan industrihasil hutan

10,000 APBD

163

Matriks Program Lima Tahun Revisi RPJMD Tahun 2005 – 2010

KOTA : SEMARANGRPJMD PERIODE : 2005 – 2010

VISI : ”Semarang Kota Metropolitan yang religius berbasis Perdagangan dan Jasa”MISI : Memantapkan pelaksanaan otonomi daerah menuju tata kelola pemerintahan yang baik melalui peningkatan kualitas pelayanan publik,

kemandirian keuangan daerah, pengembangan aparatur yang bersih dan profesional serta didukung oleh infrastruktur kepemerintahan yangberbasis teknologi

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

3. Pemanfaatan dan pelestarian ESMsecara optimal melalui

URUSAN BIDANG ENERGI DANSUMBERDAYA MINERAL

853,966

(1) pengendalian pemanfaatan ESM; 1. Pengawasan DanPenertiban KegiatanPertambangan Rakyatyang berpotensiMerusak Lingkungan

- Terkendalinyapemanfaatan Sumberdaya alam

1 Monitoring, Evaluasidan Pelaporan DampakKerusakan LingkunganAkibat KegiatanPertambangan Rakyat

853,966 APBD

(2) Pembinaan dan pengawasanpemanfaatan ESM;

(3) Pendataan dan pemataan ESM. 2 PengawasanPenertiban KegiatanPertambangan Rakyat

Page 162: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

164

Matriks Program Lima Tahun Revisi RPJMD Tahun 2005 – 2010

KOTA : SEMARANGRPJMD PERIODE : 2005 – 2010

VISI : ”Semarang Kota Metropolitan yang religius berbasis Perdagangan dan Jasa”MISI : Memantapkan kinerja pertumbuhan ekonomi kota secara terpadu dan sinergi diantara para pelaku berbasis pada perdagangan dan jasa,

mendorong kemudahan ber-investasi, penguatan dan perluasan jaringan kerjasama ekonomi lokal, regional dan internasional

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

4. Terwujudnya Semarang Kota Wisatamelalui

URUSAN BIDANG PARIWISATA 21,284,017

1) pengembangan dan pemanfaatanpotensi- potensi wisata secaramaksimal baik wisata buatanmaupun wisata alam,

2) peningkatan manajemen pengelolaanpariwisata dan

1. Program PelayananAdministrasiPerkantoran

- Kelancaran Admni-nistrasi PelayananPerkantoran

1 Penyediaan Jasa SuratMenyurat

2,036,684

3) peningkatan kualitas sumber dayamanusia dibidang kepariwisataan.

2 Penyediaan jasakomunikasi, sumber dayaair dan listrik

3 Penyediaan jasakebersihan kantor

4 Penyediaan alat tuliskantor

5 Penyediaan barangcetakan dan penggandaan

6 Penyediaan komponeninstalasi listrik/ penera-ngan bangunan kantor

165

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

7 Penyediaan peralatanrumah tangga

8 Penyediaan bahan bacaandan peraturan perundang-undangan

9 Penyediaan makanan danminuman

10 Rapat-rapat koordinasidan konsultasi ke luardaerah

11 Penyediaan jasa peralatandan perlengkapan kantor

12 Penyediaan jasaadminitrasi keuangan

2. Program PeningkatanSarana dan PrasaranaAparatur

- Kelancaran Admni-nistrasi PelayananPerkantoran

1 Pengadaan peralatangedung kantor

1,709,083

2 Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor

3 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional

4 Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedungkantor

5 Pemeliharaan rutin/berkala mebelair

6 Rehabilitasi sedang/beratgedung kantor

7 Pengadaan KendaraanBermotor

Page 163: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

166

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

3. Program PeningkatanDisiplin Aparatur

- Kelancaran Admni-nistrasi PelayananPerkantoran

1 Pengadaan pakaian dinasbeserta perlengkapannya

57,861

2 Pengadaan pakaiankhusus hari-hari tertentu

4. Program PeningkatanKapasitas SumberDaya Aparatur

- Meningkatkan SDMAparatur Pelayanan

1 Sosialisasi peraturanperundang-undangan

161,486

2 Bimbingan teknisimplementasi peraturanperundang-undangan

5. Program PeningkatanPengembanganSistem PelaporanCapaian Kinerja danKeuangan

- Kelancaran Admni-nistrasi PelayananPerkantoran

1 Penyusunan laporancapaian kinerja danikhtisar realisasi kinerjaSKPD

108,253

2 Penyusunan pelaporankeuangan semesteran

3 Penyusunan pelaporankeuangan akhir tahun

6 Program pengemba-ngan Pemasaranpariwisata

- Peningkatan jumlahkunjungan wisata7% setiap tahunnya

1 Pengembangan jaringankerjasama promosipariwisata

2,356,969 APBD

2 Koordinasi dg sektorpendukung pariwisata

3 Pelaksanaan promosipariwisata nusantara didalam dan luar negeri

167

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

4 Pengembangan statistikwisata terpadu

5 Pelatihan pemanduwisata terpadu

6 ProgramPengembanganDestinasi Pariwisata

-Meningkatnyakuailtas dankuantitas obyekwisata dan dayatarik wisata 20 %

1 Pengembangan objekpariwisata unggulan

14,734,681 APBD

2 Peningkatanpembangunan sarana danperasarana pariwisata

- Peningkatan pelaya-nan pariwisata 20 %

3 Pengembangan jenis danpaket wisata unggulan

4 Pelaksanaan koordinasipembangunan objekpariwisata denganlembaga/dunia usaha

5 Pemantauan dan evaluasipelaksanaan programpengembangan destinasipemasaran pariwisata

6 Pengembangan daerahtujuan wisata

7 Pengembangan,sosialisasi, dan penerapanserta pengawasanstandardisasi

8 PenyediaanKeanekaragaman HayatiMakan Tewan/ternak/Satwa

Page 164: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

168

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

7 ProgramPengembanganKemitraan

- Meningkatnyajaringan kerjasamausaha kepariwisa-taan 10 %

1 Pengembangan SDMdibidang kebud & prwstbekerjasama dg lembagalainnya

119,000 APBD

2 Pelaksanaan koordinasipembangunan kemitraanpariwisata

3 Peningkatan peran sertamasy dlm pengembangankemitraan pariwisata

169

Matriks Program Lima Tahun Revisi RPJMD Tahun 2005 – 2010

KOTA : SEMARANGRPJMD PERIODE : 2005 – 2010

VISI : ”Semarang Kota Metropolitan yang religius berbasis Perdagangan dan Jasa”MISI : Memantapkan kinerja pertumbuhan ekonomi kota secara terpadu dan sinergi diantara para pelaku berbasis pada perdagangan dan jasa,

mendorong kemudahan ber-investasi, penguatan dan perluasan jaringan kerjasama ekonomi lokal, regional dan internasional

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

5. Terwujudnya perdagangan dan industriperikanan yang optimal dengan tetapmenjaga kelestarian lingkungan melalui

URUSAN BIDANG KELAUTAN DANPERIKANAN

15,645,344

(1) peningkatan sarana dan prasanaproduksi perikanan;

(2) pengelolaan potensi kelautan secaraoptimal;

1. Program PelayananAdministrasiPerkantoran

- Kelancaran Admni-nistrasi PelayananPerkantoran

1 Penyediaan Jasa SuratMenyurat

1,285,417

(3) pengembangan teknologi industripengolahan hasil perikanan, dan

2 Penyediaan jasakomunikasi, sumber dayaair dan listrik

(4) pengembangan budidaya kelautandan perikanan.

3 Penyediaan jasakebersihan kantor

4 Penyediaan alat tuliskantor

5 Penyediaan barangcetakan dan penggandaan

6 Penyediaan komponeninstalasi listrik/penerangan bangunankantor

Page 165: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

170

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

7 Penyediaan peralatanrumah tangga

8 Penyediaan bahan bacaandan peraturan perundang-undangan

9 Penyediaan makanan danminuman

10 Rapat-rapat koordinasidan konsultasi ke luardaerah

11 Penyediaan jasaperalatan danperlengkapan kantor

12 Penyediaan jasaadminitrasi keuangan

2. Program PeningkatanSarana dan PrasaranaAparatur

- Kelancaran Admni-nistrasi PelayananPerkantoran

1 Pengadaan peralatangedung kantor

1,119,491

2 Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor

3 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional

4 Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedungkantor

5 Pemeliharaan rutin/berkala mebelair

171

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

6 Rehabilitasi sedang/beratgedung kantor

7 Pengadaan KendaraanBermotor

3. Program PeningkatanKapasitas SumberDaya Aparatur

- Meningkatkan SDMAparatur Pelayanan

1 Sosialisasi peraturanperundang-undangan

52,601

2 Bimbingan teknisimplementasi peraturanperundang-undangan

4. Program PeningkatanPengembanganSistem PelaporanCapaian Kinerjadan Keuangan

- KelancaranAdmninistrasiPelayananPerkantoran

1 Penyusunan laporancapaian kinerja danikhtisar realisasi kinerjaSKPD

113,324

2 Penyusunan pelaporankeuangan semesteran

3 Penyusunan pelaporankeuangan akhir tahun

5 Program Pemberda-yaan EkonomiMasyarakat Pesisir

- Terbinanyamasyarakat pesisir di6 Kecamatan

1 Pembinaan kelompokekonomi masyarakatpesisir

965,000 APBD

- Sosialisasi gerakanbersih pantai danlaut

6 Programpengembanganbudidaya perikanan

- Meningkatnyakualitas dankuantitas produksi

1 Pemberdayaanpembudidaya ikan

2,549,000 APBD

Page 166: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

172

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

- ikan air tawar rata-rata 3 % pertahun

2 Budidya ikan di karamba

- Ikan air payau rata-rata 3 % pertahun

3 Unit Pembenihan ikanrakyat (UPR)

7 Programpengembanganperikanaan tangkap

- Meningkatnyaproduksi perikananlaut rata-rata 2 % pertahun

1 Pengembangan danpeningkatan PelabuhanPerikanan Pantai

3,561,200 APBD

2 Studi Pengemb. & DEDTPI

3 Pengembangan danPeningkatan TPI

4 Pemberdayaan Nelayan

8 Program Pengemba-ngan SistemPenyuluhanPerikanan

- Peningkatanpengetahuan danketrampilan pelakuusaha perikanan

1 Pembinaan danpenyuluhan perikanan

1,175,000 APBD

- Peningkatankonsumsi ikan perkapita rata-ra 3 %per tahun

9 Program OptimalisasiPengelolaan danpemasaran produksiperikanan

- Rehab rumahpemanggang ikanrata 3 unit/thn

1 Pengembanganpengolahan danpemasaran produk hasilperikanan

3,244,311 APBD

- Pembangunan pasarikan hias 1 unit

2 Penyusunan PerdaPengelolaan Kelautandan Perikanan

173

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

- Pembangunan pasarikan grosir 1 unit

3 Promosi produkunggulan hasil perikanan

- Pengembangansentra home industripengolahan ikan 3unit

- Festival dayungwarak dan pameranindustri hasilperikanan 5 kali

- Tersusunnya PerdapengelolaanKelautan danPerikanan

10 Program Pengemba-ngan KawasanBudidaya Laut, airpayau dan air tawar

- Pengembangandiversifikasi usahabudidaya laut, airpayau, air tawar

1 Kajian kawasan budidayalaut, air payau, air tawar

1,580,000 APBD

Page 167: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

174

Matriks Program Lima Tahun Revisi RPJMD Tahun 2005 – 2010

KOTA : SEMARANGRPJMD PERIODE : 2005 – 2010

VISI : ”Semarang Kota Metropolitan yang religius berbasis Perdagangan dan Jasa”MISI : Memantapkan kinerja pertumbuhan ekonomi kota secara terpadu dan sinergi diantara para pelaku berbasis pada perdagangan dan jasa,

mendorong kemudahan ber-investasi, penguatan dan perluasan jaringan kerjasama ekonomi lokal, regional dan internasional

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

6. Terwujudnya ketesediaan kebutuhanbahan pokok masyarakat danpeningkatan eksport melalui

URUSAN BIDANG PERDAGANGAN 3,352,120

(1) pengembangan sarana dan prasaranadistribusi barang dan jasa;

1. Program PelayananAdministrasiPerkantoran

- Kelancaran Admni-nistrasi PelayananPerkantoran

1 Penyediaan Jasa SuratMenyurat

1,012,706

(2) pengembangan potensi produkunggulan daerah;

2 Penyediaan jasakomunikasi, sumberdaya air dan listrik

(3) kerjasama peningkatan ekspordaerah;

3 Penyediaan jasakebersihan kantor

(4) peningkatan pengawasan danpengendalian perdagangan barangdan jasa.

4 Penyediaan alat tuliskantor

5 Penyediaan barangcetakan danpenggandaan

6 Penyediaan komponeninstalasi listrik/ penera-ngan bangunan kantor

7 Penyediaan peralatanrumah tangga

175

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

8 Penyediaan bahanbacaan dan peraturanperundang -undangan

9 Penyediaan makanandan minuman

10 Rapat-rapat koordinasidan konsultasi ke luardaerah

11 Penyediaan jasaperalatan danperlengkapan kantor

12 Penyediaan jasaadminitrasi keuangan

2. Program PeningkatanSarana dan PrasaranaAparatur

- Kelancaran Admni-nistrasi PelayananPerkantoran

1 Pengadaan peralatangedung kantor

756,527

2 Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor

3 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraandinas/operasional

4 Pemeliharaan rutin/berkala peralatangedung kantor

5 Pemeliharaan rutin/berkala mebelair

6 Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor

7 Pengadaan KendaraanBermotor

Page 168: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

176

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

3. Program PeningkatanKapasitas SumberDaya Aparatur

- Meningkatkan SDMAparatur Pelayanan

1 Sosialisasi peraturanperundang-undangan

228,815

2 Bimbingan teknisimplementasi peraturanperundang-undangan

4. Program PeningkatanPengembanganSistem PelaporanCapaian Kinerjadan Keuangan

- KelancaranAdmninistrasiPelayananPerkantoran

1 Penyusunan laporancapaian kinerja danikhtisar realisasi kinerjaSKPD

102,572

2 Penyusunan pelaporankeuangan semesteran

3 Penyusunan pelaporankeuangan akhir tahun

5 Program perlindu-ngan konsumen danpengamananperdagangan

Terlaksananyaprogram perlindungankonsumen danpengamananperdagangan

1 Pengawasan peredaranbarang dan jasa

335,000 APBD

2 Pengawasan distribusidan harga minyak tanahbersubsidi

3 Penyuluhan/pembinaanpedagang bahantambahan panganberbahaya (BTP)/B2/bahan kimia

4 Koordinasi hubungankerja dengan lembagaperlindungan konsumen

177

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

6 Program peningkatankerjasama perdaga-ngan Internasional

- Memperkuatpermodalan denganpeningkatanpermodalan IndustriKecil dan Menengahdan jasa perdagangansebesar 5 % per tahun

1 Pembinaan danpengembangan usahaperdagangan

- APBD

2 Pembinaan danpenguatan sumber dayakegiatan usahaperdagangan

3 Pengembangan danhubungan kerjasamafungsional

4 Pengelolaan data ekpor-impor

7 Program peningkatandan pengembanganekspor

- Meningkatkan eksporkomoditi non migasrata-rata sebesar 7 %tiap tahun

1 Pembinaan danpengembangan usahapemasaran

255,000 APBD

2 Pembinaan danpengembangan pamerandagang

3 Pengembangan danpenyediaan data baseusaha perdagangan

4 Pendataan danmonitoring kegiatan nonsektor perdagangan

5 Pendataan danmonitoring produkekspor dan unggulandaerah

Page 169: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

178

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

8 Program peningkatanEfisiensi perdaga-ngan Dalam negeri

- Tersedianya fasilitaspasar yang memadaidan peningkatanpasar 75 %

1 Pengembangan pasardan distribusi barang/produk

510,000 APBD

- Meningkatkan skalapelayanan perpasaran8 %;

2 Penyuluhan peningkatanpartisipasi penggunaanproduk dalam negeri

- MeningkatkanPenataan kawasanperdagangan dan jasarata-rata 10 %.

3 Fasilitasi kemudahanperijinan Pengembanganusaha

4 Peningkatan sistem danjaringan informasiperdagangan

9 Program pembinaanpedagang kaki limadan asongan

- TersosialisasinyaPerda Pasar dan PKL,dan peraturanpelaksanaannya

1 Penyuluhan peningkatandisiplin Pedagang Pasar,PKL dan Asongan

151,500 APBD

- Terbinanya 60 %PKL dalammelakukan usaha

2 Pembinaan Langsungkepada PKL

- Bantuan modal bagi200 orang/tahun

3 Pembinaan PKLbersama-sama LSM-LSM pengampu PKL

- Tertatanya PedagangPasar & PKL 100%

4 Fasilitasi modal usahabagi PKLdan Asongan

- Terkendalinyaperkembangan PKL100%

5 Penataan tempat usahabagi PKL dan Asongan

179

Matriks Program Lima Tahun Revisi RPJMD Tahun 2005 – 2010

KOTA : SEMARANGRPJMD PERIODE : 2005 – 2010

VISI : ”Semarang Kota Metropolitan yang religius berbasis Perdagangan dan Jasa”MISI : Memantapkan kinerja pertumbuhan ekonomi kota secara terpadu dan sinergi diantara para pelaku berbasis pada perdagangan dan jasa,

mendorong kemudahan ber-investasi, penguatan dan perluasan jaringan kerjasama ekonomi lokal, regional dan internasional

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

7. Terwujudnya pengembanganperindustrian yang fokuskan padaindustri kecil dan menengah yangbertumpu pada mekenisme pasarmelalui

URUSAN BIDANG INDUSTRI 12,347,628

(1) pembinaan industri kecil danmenengah,

1. Program PelayananAdministrasiPerkantoran

- Kelancaran Admni-nistrasi PelayananPerkantoran

1 Penyediaan Jasa SuratMenyurat

4,367,177

(2) fasilitasi akses permodalan industrikecil dan menengah;

2 Penyediaan jasakomunikasi, sumberdaya air dan listrik

(3) pengembangan sentra-sentra industrikecil dan menengah;

3 Penyediaan jasakebersihan kantor

(4) peningkatan kemitraan usahaindustri kecil dan menengah;

4 Penyediaan alat tuliskantor

(5) Pengendalian usaha industri. 5 Penyediaan barangcetakan danpenggandaan

6 Penyediaan komponeninstalasi listrik/ penera-ngan bangunan kantor

7 Penyediaan peralatanrumah tangga

Page 170: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

180

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

8 Penyediaan bahanbacaan dan peraturanperundang -undangan

9 Penyediaan makanandan minuman

10 Rapat-rapat koordinasidan konsultasi ke luardaerah

11 Penyediaan jasaperalatan danperlengkapan kantor

12 Penyediaan jasaadminitrasi keuangan

2. Program PeningkatanSarana dan PrasaranaAparatur

- Kelancaran Admni-nistrasi PelayananPerkantoran

1 Pengadaan peralatangedung kantor

3,106,919

2 Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor

3 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional

4 Pemeliharaan rutin/berkala peralatangedung kantor

5 Pemeliharaan rutin/berkala mebelair

6 Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor

181

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran

Kegiatan IndikatifPagu Indikatif

(Rp. 000) Sumber1 2 3 4 5 6 7

7 Pengadaan KendaraanBermotor

3. Program PeningkatanKapasitas SumberDaya Aparatur

- Meningkatkan SDMAparatur Pelayanan

1 Sosialisasi peraturanperundang-undangan

789,019

2 Bimbingan teknisimplementasi peraturanperundang-undangan

4. Program PeningkatanPengembanganSistem PelaporanCapaian Kinerjadan Keuangan

- Kelancaran Admni-nistrasi PelayananPerkantoran

1 Penyusunan laporancapaian kinerja danikhtisar realisasi kinerjaSKPD

80,863

2 Penyusunan pelaporankeuangan semesteran

3 Penyusunan pelaporankeuangan akhir tahun

5 Program peningkatankapasitas ipteksistem produklsi

- Meningkatkankapasitas Ipteksistem industri 280UU

1 Pengembangankapasitas pranatapengukuran,standarisasi, pengujiandan kualitas

488,650 APBD

- Sertifikasi halal280 U

2 Penguatan kemampuanindustri berbasisteknologi- Meningkatkan

kualitas produksi280 unit usaha

Page 171: LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG · Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan

182

No Kebijakan Urusan / ProgramIndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

6 Program Pengem-bangan Industri kecildan menengah

- Peningkatanproduktifitas IKM10 % setiap tahun

1 Fasilitasi kerjamakemitraan industri mikrokecil dan menengah

1,265,000 APBD

- Peningkatan AksesPasar & permodalanrata-rata 10 % setiaptahun

2 Pembinaan industri danmenengah dalammemperkuat jaringanklaster industri

3 Pemberian kemudahanijin usaha industri kecildan menengah

7 Program PeningkatanKemampuanTeknologi industri

- Meningkatkankemampuanteknologi industribagi IKM

1 Pembinaan kemampuanindustri

1,100,000 APBD

8 Programpengembangansentra-sentra industripotensial

- Peningkatan sentra-sentra home industrirata-rata 5 % setiaptahun

1 Penyediaan saranainformasi yang diaksesmasyarakat

1,150,000 APBD

183

Matriks Program Lima Tahun Revisi RPJMD Tahun 2005 – 2010

KOTA : SEMARANGRPJMD PERIODE : 2005 – 2010

VISI : ”Semarang Kota Metropolitan yang religius berbasis Perdagangan dan Jasa”MISI : Memantapkan kinerja pertumbuhan ekonomi kota secara terpadu dan sinergi diantara para pelaku berbasis pada perdagangan dan jasa,

mendorong kemudahan ber-investasi, penguatan dan perluasan jaringan kerjasama ekonomi lokal, regional dan internasional

No Kebijakan Urusan / Program IndikatorKeluaran Kegiatan Indikatif

Pagu Indikatif(Rp. 000) Sumber

1 2 3 4 5 6 7

8. Peningkatan kesejahteraan pesertatransmigrasi melalui

URUSAN BIDANGTRANSMIGRASI

326,250

1) pembinaan calon pesertatransmigrasi;

1. Programpengembanganwilayah transmigrasi

- Meningkatnya ke-lancaran penempatantransmigran

1 Peningkatan KerjasamaAntar Wilayah, antarPelaku dan Antar SektorDalam Rangka Pengem-bangan kawasanTransmigrasi

326,250 APBD

2) menjalian kerjasama antar daerahdalam rangka penempatan transmigran.

2 Pelatihan ketrampilanpeserta transmigrasi