17
LENGKUNGAN HORISONATAL : SPIRAL Lengkungan spiral digunakan pada alinemen jalan raya atau jalan kereta api untuk mengatasi perubahan arah yang tajam/tiba-tiba ketika alinemen berubah dari tangen ke lengkungan lingkaran atau sebaliknya. Hal ini dimaksudkan untuk keamanan dan kenyamanan pada saat kendaraan berkecepatan tinggi.

Lengkungan Spiral

Embed Size (px)

DESCRIPTION

surut

Citation preview

Page 1: Lengkungan Spiral

LENGKUNGAN HORISONATAL : SPIRAL

Lengkungan spiral digunakan pada alinemen jalan raya atau jalan kereta api untuk mengatasi perubahan arah yang tajam/tiba-tiba ketika alinemen berubah dari tangen ke lengkungan lingkaran atau sebaliknya. Hal ini dimaksudkan untuk keamanan dan kenyamanan pada saat kendaraan berkecepatan tinggi.

Page 2: Lengkungan Spiral

Pada lengkungan spiral terjadi perubahan jari-jari yang konstan/ seragam yaitu dari R = tak terhingga pada TS (awal spiral) terus berkurang sampai pada titik awal lengkung lingkaran jari-jari spiral sama dengan jari-jari lingkaran.

Page 3: Lengkungan Spiral
Page 4: Lengkungan Spiral

Data yang diperlukan untuk perhitungan lengkungan spiral adalah : (diukur di lapangan), R terkait dengan kecepatan rencana, stasiun titik PI dan

Ls (panjang lengkung spiral) terkait

dengan kecepatan rencana dan jumlah jalur

Page 5: Lengkungan Spiral

GEOMETRI LENGKUNGAN SPIRAL (1)

Page 6: Lengkungan Spiral

GEOMETRI LENGKUNGAN SPIRAL (2)

Page 7: Lengkungan Spiral

PERHITUNGAN LENGKUNGAN SPIRAL (1)

• Beberapa persamaan yang digunakan dalam perhitungan lengkungan spiral :

(pendekatan)

(dalam menit)

L = LC + 2LS

= C + 2S

Page 8: Lengkungan Spiral

PERHITUNGAN LENGKUNGAN SPIRAL (2)

Besaran X, Y, P, q, ST dan LT bisa diperoleh dari tabel atau dengan pendekatan bahwa Ls= LC maka :

Y = LS sin S q = ½ X

P = ¼ Y

Page 9: Lengkungan Spiral

9Source: Iowa DOT Design Manual

Page 10: Lengkungan Spiral

10Source: Iowa DOT Design Manual

SPIRAL TERMINOLOGY

Page 11: Lengkungan Spiral

11Source: Iowa DOT Design Manual

Page 12: Lengkungan Spiral

12Source: Iowa DOT Design Manual

Page 13: Lengkungan Spiral

TUGAS DAN LATIHAN

Jika diketahui : stasiun PI 1 + 086.271 (5 + EAB.CD)R = 300 m = 16o 00’ 00”

LS = 52.083 1. Hitunglah unsur-unsur lainnya pada lengkungan

spiral tersebut.2. Hitunglah sudut defleksi dan jarak dari titik-titik

stasiun dengan interval 20 m.3. Gambarkan hasilnya di AutoCad.

Selamat Mengerjakan

Page 14: Lengkungan Spiral

PEMATOKAN LENGKUNGAN SPIRAL (1)

Prosedur pematokan di lapangan :

1. memasang titik TS dan ST dengan cara dari PI ukur jarak sejauh TS.

2. memasang titik SC dengan cara dari TS arahkan teropong ke PI lalu putar sebesar S = 1/3 S dan ukur jarak sejauh LC LS, atau dari TS ukur jarak pada tangen sejauh LT dan pasang titik SPI1 lalu dari SPI1 pasang SC memutar sudut horisontal sebesar S dan ukur jarak sejauh ST.

Page 15: Lengkungan Spiral

3. memasang CPI (untuk cek) dengan cara dari SC arahkan teropong ke SPI1 , putar teropong ke arah kebalikan dan ukur jarak sejauh TC.

4. Langkah 1-3 diulangi dengan awal titik ST untuk memasang titik CS, SPI2 dan CPI.

5. Sebagai cek titik CPI harus bertemu di satu titik.

PEMATOKAN LENGKUNGAN SPIRAL (2)

Page 16: Lengkungan Spiral

6. Setelah titik-titik kunci sudah dipasang, pasang titik-titik stasiun lainnya dengan interval tertentu :

a.     Titik stasiun pada spiral pertama dipasang dengan alat berdiri pada TS, arahkan teropong pada PI, putar sudut horisontal sebesar defleksi () dan ukur jarak sejauh lS.

b.     Titik stasiun pada spiral kedua dipasang dengan alat berdiri pada ST, arahkan teropong pada PI, putar sudut horisontal sebesar defleksi () dan ukur jarak sejauh lS.

PEMATOKAN LENGKUNGAN SPIRAL (3)

Page 17: Lengkungan Spiral

PEMATOKAN LENGKUNGAN SPIRAL (4)

c.     Titik stasiun pada lingkaran dipasang dengan alat berdiri di SC, arahkan teropong ke CPI (atau ke SPI1 lalu putar balik) lalu putar sudut horisontal sebesar defleksi dan ukur jarak sejauh tali busur.